VERTICAL CULTURE AQUAPOND (VCA)
PERTANIAN DAN PERIKANAN KONVENSIONAL
Membutuhkan lahan yang luas
Bergantung dengan musim
Ketergantungan terhadap Pupuk dan Obat Kimia tinggi.
Hasil Produksi kurang optimal
Limbah dan Polusi yang dihasilkan tinggi
Tidak ada sistem Recycle
010
20
30
40
50
60
2007 2008 2009 2010
Permintaan Nila
Permintaan Udang
Prod Nila
Prod. Udang
SUMBER : KOMPAS
VERTICAL CULTURE AQUAPOND
Sistem pertanian dan
perikanan yang dilakukan
secara bersamaan secara
vertikal
OPTIMALISASI LAHAN
PRODUKTIFITAS 16x KONVESIONAL
MASA PRODUKSI SEPANJANG TAHUN
HASIL PRODUKSI ORGANIK
TANPA PUPUK DAN OBAT KIMIA
MEREDUKSI LIMBAH PRODUKSI
MEREDUKSI PENGGUNAAN AIR BERLEBIH
VCA DOME POND SYSTEM
LUAS DAN BENTUK LAHAN
KONDISI LINGKUNGAN
PILIHAN PRODUKSI KOMODITI
SKALA PRODUKSI
WAKTU TANAM DAN PANEN
HORIZONTAL SYSTEM (OPTIMALISI PADA SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN)
FLEKSIBILITAS TINGGI
DUKUNGAN EKSTERNAL TRANSFER KNOWLEDGE PEMBINAAN BERKALA MANAGEMEN PRODUKSI PENGELOLAAN HASIL PERLINDUNGAN PASAR KESEMPATAN EKSPANSI NETWORKING EXHIBITION
TILAPIA (NILA)
POMPA AIR
TANGKI PELET UDANG GALAH
1. Air Kolam yang kaya akan Amoniak dipompa menuju Grow Bed 2. Air yang sudah kaya Oksigen dan Nutrisi menuju Flow Bed 3. Flow Bed dpt menjadi bak benih benur udang 4. Air kembali ke Kolam ikan
MIKRO SYSTEM VCA
Sirkulasi Nitrogen oleh Ikan, Udang dan Sayuran
1. Ikan dan Udang memakan pakan pellet
2. Sisa pakan dan kotoran ikan dan Udang mengandung ammonia NH4
3. Ammonia di konversi menjadi Nitrite (NO2) oleh bakteri nitrosonomas
4. Nitrite di konversi menjad Nitrat (NO3) oleh bakteri nitrospira atau nitrobacter
5. Nitrat digunakan bagi tumbuhan sebagai nutrisi
6. Air yang kaya oksigen terlarut (DO) dan bebas Amonia kembali ke dalam kolam ikan dan Udang.
7. Sayuran yg tidak berkualitas menjadi pakan ikan
* Tanaman mati dan Pembusukan Ikan menghasilkan Amonia
HASIL PRODUKSI Ikan Nila ( Ikan Lele atau Gurami)
Udang Galah (Konsumsi / Bibit)
Sayuran dan buah
Cacing Tanah (Cacing koral)
PERBANDINGAN
PERTANIAN & PERIKANAN KONVENSIONAL
100m2 lahan lombok menghasilkan 200kg
Laba kotor Rp 1.800.000 / 2,5 bulan
Pengeluaran 580.000
Potensi Keuntungan 1220 /2,5 bulan (Rp 488,000/bln)
100m2 kolam lele menghasilkan 2000 kg dgn
Laba kotor 22.000.000 / 2,5 bulan
Pengeluaran tetap 14jt
Potensi laba 6.000.000/ 2,5 bulan (Rp 2.4000.000/bln)
VERTICAL CULTURE AQUAPOND (mikro system / backyard VCA)
100m2 lahan Mikro VCA menghasilkan komoditas
Ikan Lele /Nila
Benih Udang Galah
Sayuran dan Buah
Cacing Tanah
Laba kotor Rp 8.220.000 /bulan
Pengeluaran tetap Rp 4.000.000
Potensi keuntungan Rp 4.220.000
SKALA PRODUKSI
100-150 paket mikro VCA
10% (10-15 paket) Pengindukan
20% (20-30 paket) Pembibitan
50 % (50-70 paket) Pembesaran
20 % (20-30 paket) Pengolahan hasil produksi
BUDGET PLAN (detail terlampir)
Mikro VERTICAL CULTURE AQUAPOND 1. Mikro D1 VCA Kredit maksimal 31,6 juta (4 x pembayaran 4 bulan ) BEP 9 bulan, net profit 2th 118 juta 2. Mikro C1 Pembibitan lele, Kredit maksimal 46,3 juta (2x term pembayaran 4bulan), BEP 12 bulan, nett profit 3th 179,6 juta 3. Mikro C2 Pembesaran lele, Kredit maksimal 36,6 juta (2x pembayaran 4 bulan) BEP 12 bulan, nett profit 3th 111,6 juta
RESULT
Penggunaan sistem VERTICAL CULTURE menjadikan lahan menjadi lebih efesien dengan hasil yang optimal dan akan dapat terus dikembangakan tanpa bergantung dengan lahan produktif yang semakin terbatas.
Penggunaan teknik WATER CLOSE SYSTEM menjadikan pengunaan air menjadi sangat efisien dan terkontrol kualitasnya, sehingga mengurangi ketergantungan akan pasokan air dari sumber air alami yang ada.
Dengan pengembangan manajemen INTERRELATED & ZERO WASTE, hasil produksi yang berupa bahan mentah, diolah menjadi produk setengah jadi atau produk siap konsumsi. Selain mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi, limbah hasil olahan dapat diintegrasikan dengan usaha yang ada sehingga menambah potensi pendapatan.
Penerapan prinsip GREEN PRODUCTION akan menjadikan usaha ini dapat berkembang dimana saja tanpa takut menggangu dan merusak lingkungan, bahkan lahan-lahan yang tidak produktif seperti bekas tambang, dapat diolah dan dimanfaatkan sehingga dapat kembali produktif.
Top Related