www.litbang.deptan.go.id
Validasi Teknologi Budidaya
Ubijalar di Lahan Pasang Surut
Kalimantan Selatan
Yudi Widodo, Sri Wahyuningsih, Nila Prasetiaswati, Yusmani, Sumartini,
Didik Harnowo dan Erliana Ginting
Bogor, 22Agustus 2019
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi)
Jl. Kendalapayak km 8 P.O. Box 66 Malang 651
www.litbang.deptan.go.id
www.litbang.deptan.go.id
Shiroyutaka
Toyota Bio Indonesia Lampung
www.litbang.deptan.go.id
Ubijalar segar di Jepang
Warna kulit
umumnya
Merah dan putih,
sedangkan warna
daging kuning dan
orange serta ungu.
Ubijalar ungu
biasanya bentuk
pasta
www.litbang.deptan.go.id
Ubijalar di Eropa Ubijalar makanan
favorit diimpor dari
Nigeria, Israel,
Mesir.
Kini Spanyol
sebagai
produsen
www.litbang.deptan.go.id
Ubijalar umur 3,5 bulan Eropa
sebenarnya
tidak
mempersoalkan
bobot
ataupun ukuran
ubi minimal
>150 g/ubi
www.litbang.deptan.go.id
Ubijalar di tanah Entisol Piroklstik (Vulkanis) bekas
erupsi Merapi & Kelud mungkin Sinabung di
Sumut?
• Jenis tanah Entisol Piroklastik
• Hasil Erupsi Gunung Berapi (Vulcanic Ash Soil) Kelud
• Tekstur tanah dominan pasiran (sandy)
• Miskin bahan organik dan unsur Nitrogen
www.litbang.deptan.go.id
Keragaan Ubijalar di Jawa
Di lahan sawah bekas padi, jika air tidak cukup utk budidaya padi, ubijalar merupakan komoditas pangan yg paling menjajikan pada musim kemarau.
Peningkatan permintaan domestik & ekspor perlu segera diantisipasi dg peningkatan produktivitas & perluasan areal. Termasuk penyusunan protokol Good Agricultural Practices (GAP) sesuai FAO.
www.litbang.deptan.go.id
Pendahuluan • Sumatra mulai di Medan hingga Lampung, di Jawa mulai dari
Bandung, Kuningan, Cirebon, Semarang hingga Malang banyak pengekspor ubijalar. Tetapi di Kalimantan belum ada. Aneka gizi dan rasa yang dimiliki dari berbagai warna daging ubi mulai putih, kuning hingga orange yang mencerminkan beta karotin, maupun yang ungu sebagai sumber anti oksidan antosianin menyebabkan orang menyukainya, selain itu juga vitamin C dan mineral. Ubijalar merupakan pangan sampingan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan. Ubijalar bakar mempunyai segmen pasar yang menarik di Kalsel. Penyiapan sangat sederhana yaitu ubi segar dimasukkan ke dalam oven. Dengan demikian penyajiannya juga langsung segar dari dalam oven. Umumnya harga ubijalar segar di patok sekitar Rp 27.500/kg di pedagang ubi.
• Harga ini dirasakan sangat menarik bagi petani di Kalsel untuk mengusahakannya. Oleh karena itu budidaya ubijalar di Kalsel merupakan peluang yang baik, sebab pasarnya sudah jelas tersedia.
www.litbang.deptan.go.id
Metodologi • Deskripsi fisik dan kimia lokasi
Tipe luapan air pasang surut dan analisis contoh tanah.
Kegiatan ini merupakan rangkaian RPTP 2015 hingga 2019.
Lokasi penelitian di Desa Kolam Makmur, Sidomulyo, Simpangjaya Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala (Batola). Penelitian menggunakan rancangan Split Plot Design (Petak Terbagi), diulang 3 kali, luas plot 6 m x 5 m. Jarak tanam: petak dibuat guludan, jarak antar gulud 1 m, jarak di dalam gulud 25 cm.
www.litbang.deptan.go.id
Menyiapkan teknologi budidaya ubijalar
Pembuatan
guludan ukuran
lebih besar dan
tinggi, dolomit
2 t, abu & pukan
3 t, mulsa 2 t,
NPK 400 kg/ha,
Bebas saat
tanam, 1, 2, 3
bst, EBM
rendam, 4, 5, 6,
7 mst
www.litbang.deptan.go.id
Lanjutan Bahan dan Metode • Petak utama adalah varietas terdiri atas 2
varietas (unggul lokal dan Beta3).
• Sedangkan anak petak adalah alternatif teknologi produksi, terdapat 5 macam sebagai berikut: dituangkan dalam bentuk Tabel 1
• Selanjutnya penggunaan limbah Alcali Treated Catonii berupa KNO3 meski baik tidak lagi digunakan
• Sari varietas unggul
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 1. Lima macam input dalam teknologi produksi termasuk pemupukan pada ubijalar. Batola 2017.
Anasir/Komponen
Teknologi
Teknologi produksi alternatif
1.Petani Inovasi 1 Inovasi 2 Inovasi 3 Inovasi 4
Pembersihan gulma
Cara petani Cara petani
dipebaiki (mulsa)
Herbisida
kontak
Herbisida
sistemik
Herbisida
sistemik +
kontak
Olah tanah Cara petani Membuat guludan
lurus
Membuat
guludan lurus
Membuat
guludan lurus
Membuat
guludan lurus
Pupuk kandang Petani 10 t/ha 7,5 t/ha 5 t/ha 2,5 t/ha
Lime (dolomite) Petani Dosis petani
hanya ditabur di
puncak gulud
1000 kg/ha dg
aplikasi spt no
2
1500 kg/ha dg
aplikasi spt no
2
2000 kg/ha dg
aplikasi spt
no 2
Phonska
(NPKS=15+15+
15+10)
Petani Dosis petani 200 kg/ha 400 kg/ha 600 kg/ha
Pengendalian OPT*)
- Hama
- Penyakit**)
Petani Sesuai anjuran Sesuai
anjuran
Sesuai
anjuran
Sesuai
anjuran
www.litbang.deptan.go.id
Hasil dan Pembahasan
• Deskripsi fisik dan kimia lokasi • Berdasarkan atas hasil analisis tanah lengkap di Laboratorium Ilmu
Tanah Balitkabi (Tabel 2) dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian di desa Simpangjaya termasuk Lahan Pasang Surut Masam dengan tipe luapan termasuk pada D. Kolam Makmur dan Sidamulyo pH lebih masam dibandingkan dengan Simpangjaya. Tanah di Simpangjaya awalnya pH 5,1 dan pada pengambilan 2017 pH menunjukkan 6,0 artinya terjadi peningkatan akibat penggunaan kapur dua periode tanam. Yang perlu dicermati adalah kandungan bahan organik tanah, sebab tanah di Simpangjaya termasuk katagori tinggi >3%. Sedangkan di Kolam Makmur 1,15% dan di Sidamulya sekitar 1,0%. Padahal idealnya jika untuk penanaman ubijalar kandungan bahan organik tanah harus >2%
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 2. Hasil analisis contoh tanah dari lokasi penelitian di Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan, 2015-2017.
Lokasi pH H2O
1:5
N
Kjeldahl %
P2O5
Bray 1 ppm
K
NH4OAc pH 7.0 Cmol+/kg
C-Organic
W & Black (%)
Kolam Makmur 4.4 0.38 61.7 0.54 1.15
Sidamulya 4.3 0.34 31.8 0.49 1.00
Simpangjaya
Farmer 2015
5.1 0.23 41.4 0.38 4.06
Simpangjaya
Farmer 2017
6.0 0.37 222 1.10 3.33
Input1 5.9 0.35 115 0.56 3.23
Input2 5.9 0.36 136 0.60 3.13
Input3 6.2 0.36 130 0.62 3.59
Input4 5.8 0.36 92.5 0.40 3.27
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 3. Hasil analisis pupuk kandang padat maupun pupuk cair. Batola Kalsel, 2015-2017
Contoh pH
H2O
1:5
N-
Organik
N-NH4 N-NO3 N-
Total
C-
Organik
Kurmis
P K
Total
Extraksi
HNO3-
HClO4
Padatan ...........................................%............................................
Pukan1 10.5 0.00 0.43 0.371 0.80 13.0 1.39 6.20
Pukan2 7.8 1.96 0.17 0.462 2.59 23.8 5.75 3.22
Cairan ...........................................%............................................
Pupuk
cair
12.2 0.01 0.00 0.028 0.04 0.30 0.70 7.22
KNO3 12.4 15.37 1.32 1.799 18.49 0.44 0.70 1.56
www.litbang.deptan.go.id
Perbedaan teknologi
Teknologi budadaya
lokal boros tenaga kerja
dalam
angkat batang dan
pembumbunan serta
menyiang
Teknologi introduksi pemberian
Mulsa di awal sebelum tanam lebih
hemat tenaga kerja tanpa menyiang,
serta tanpa penggemburan tanah
existing
Newly improved
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 3. Komposisi kimia ubi jalar pada berbagai pemupukan N. Wanaraya, Barito Kuala. Februari-Juni 2016
Perlakuan Bahan kering Kadar air Kadar abu Gula reduksi Amilosa Pati Nitrat
(%) (%) (% bk) (% bk) (% bk) (% bk) (ppm bb)
Varietas (A) Beta 3 40,37 a 61,77 a 2,37 a 4,72 a 29,11 b 58,64 b 3,95 a
Lokal 41,52 a 59,23 b 2,02 b 2,56 b 31,19 a 65,07 a 3,62 b
Pemupukan (B) P1 40,71 a 60,08 a 2,23 b 3,19 a 30,52 a 63,19 a 4,31 a
P2 42,52 a 59,01 a 2,01 c 4,02 a 30,55 a 62,45 ab 4,21 a
P3 40,54 a 61,31 a 2,16 b 4,04 a 30,22 a 60,47 b 3,68 ab
P4 40,01 a 61,58 a 2,37 a 3,33 a 29,30 a 61,31 ab 2,92 b
A × B
Varietas Beta 3 P1 40,45 a 61,83 ab 2,47 b 4,12 abc 29,16 bc 59,77 c 4,69 a
P2 41,44 a 60,17 c 2,17 c 5,84 a 29,40 bc 58,63 c 4,26 a
P3 39,54 a 62,34 a 2,17 c 5,01 ab 29,53 bc 57,89 c 4,02 a
P4 40,04 a 62,72 a 2,67 a 3,92 abc 28,34 c 58,25 c 2,82 a
Varietas Lokal P1 40,97 a 58,33 d 1,99 de 2,26 c 31,88 a 66,61 a 3,93 a
P2 43,60 a 57,86 d 1,85 e 2,19 c 31,71 a 66,27 a 4,16 a
P3 41,54 a 60,28 c 2,16 c 3,07 bc 30,91 ab 63,05 b 3,33 a
P4 39,97 a 60,44 bc 2,06 cd 2,74 c 30,27 abc 64,36 ab 3,04 a
www.litbang.deptan.go.id
Evaluasi pemupukan ubijalar di lahan pasang surut
• Daerah rawa pasang surut Barito Kuala (Batola) sebagian besar rawa dengan kedalaman air yang bervariasi, sebab tergolong tipe A dan B. Namun beberapa lokasi tampak terdapat daerah yang tidak tergenang yaitu tipe C dan D. Ubijalar dapat ditanam pada tipe C dan D. Hasil penelitian pada tahun 2016 dengan dua varietas yaitu Beta3 dan Antin2 menunjukkan bahwa Antin2 tidak mampu membentuk ubi.
www.litbang.deptan.go.id
• Hasil penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara varietas dengan kelima input yang dievaluasi terhadap semua peubah yang diamati. Sebenarnya dosis yang diberikan hanya 100 kg Phonska/ha, dosis ini terlalu rendah untuk dianggap cukup. Sebab kandungan Phonska adalah 15:15:15 artinya dalam 100 kg terdapat N 15 kg, dan K2O 15 kg serta P2O5 15 kg. Tetapi perlu diingat bahwa N yang terdapat dalam pupuk kandang 10 t/ha serta tanah maupun dalam seresah sebagai mulsa untuk menekan gulma juga berkontribusi dalam penyediaan hara yang terserap oleh tanaman untuk selanjutnya setelah fotosintesis dapat ditranslokasikan guna menghasilkan ubi. Artinya meskipun pemberian pupuk hanya 100 kg Phonska itu dirasa relatif kecil, namun pemberiannya dibarengi dengan mulsa dari seresah yang ditutupkan pada permukaan tanah. Dengan cara ini pupuk juga efektif tidak hilang. Selain itu, pemberian mulsa di atas guludan dapat berfungsi sebagai penghalang terjadinya kontak langsung antara batang ubijalar dengan tanah.
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 2. Warna daging umbi dan kadar beta karoten ubi jalar varietas Beta 3 (oranye) pada berbagai pemupukan N. Wanaraya, Barito Kuala. Februari-
Juni 2016
Pemupukan N
Warna daging
umbi Beta karoten
L* a* b* (µg/100 g bb)
Pupuk kandang 5 t/ha 74,7
7 a 61,57 a 52,30 a 5,042 b
Phonska 300 kg/ha 74,9
0 a 60,17 a 50,77 a 6,192 ab
KNO3 2.000 L/ha 72,67 b 58,00 a 50,70 a 7,003 a
Gabungan ketiga pupuk di atas 75,6
7 a 61,53 a 50,97 a 4,817 b
Keterangan: Angka selajur yang diikuti huruf sama, tidak berbeda nyata pada uji BNT
taraf 5%. L* = tingkat kecerahan dengan kisaran gelap (0) sampai terang (100), a* =
warna hijau (–100) sampai merah (+100), b* = warna biru (–100) sampai kuning (+100).
bb = basis basah.
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 4. Panjang ubi, diameter ubi serta bobot akar ubijalar dari evaluasi pemupukan, Batola 2017.
Perlakuan yang
dicobakan
Panjang ubi
(cm)
Diameter ubi
(cm)
Bobot akar
(g/tanaman)
Varietas
Lokal 13,78 6,25a 0,98a
Beta3 18,58 5,64b 2,77b
BNT 5% NS 0,67 1,63
Inputs
Petani 16,23 5,47b 2,02
Input1 15,87 6,19a 1,89
Input2 17,72 6,02ab 1,72
Input3 15,85 6,01ab 1,89
Input4 15,07 6,03ab 1,88
BNT 5% NS 0,70 NS
Koefisien
Keragaman (%)
28,44 8,86 50,10
www.litbang.deptan.go.id
Tabel 5. Panjang tanaman, bobot segar brangkasan dan hasil ubi dari evaluasi pemupukan. Batola 2017.
Perlakuan yang
dicoba
Panjang
tanaman (cm)
Bobot segar
brangkasan (t/ha)
Hasil ubi
(t/ha)
Varietas
Lokal 108,0a 8,64a 10,72a
Beta3 172,9b 17,42b 14,66b
BNT 5% 2,4 1,71 3,92
Input
Petani 115,9a 9,28a 10,23a
Input1 156,3d 16,72c 15,39b
Input2 143,4bcd 13,83bc 13,72ab
Input3 151,1bc 12,31b 11,50a
Input4 135,7bcd 12,90b 12,49ab
BNT 5% 7,9 2,10 3,54
Koefisien
Keragaman (%)
15,83 27,49 21,12
www.litbang.deptan.go.id
Hasil Ubi kg/10 tanaman • -------------------------------------------------
• * 1 5.197 62.360
• * 2 7.638 91.650
• -------------------------------------------------
• A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E
• K Degrees of Sum of Mean F
• Value Source Freedom Squares Square Value Prob
• -----------------------------------------------------------------------------
• 1 Replication 11 39.015 3.547 5.1854 0.0055
• 2 Factor A 1 35.746 35.746 52.2599 0.0000
• -3 Error 11 7.524 0.684
• -----------------------------------------------------------------------------
• Total 23 82.285
• -----------------------------------------------------------------------------
• Coefficient of Variation: 12.89%
www.litbang.deptan.go.id
Kerusakan Cylas sp (%)
• -------------------------------------------------
• * 1 22.783 273.400
• * 2 5.225 62.700
• -------------------------------------------------
• A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E
• K Degrees of Sum of Mean F
• Value Source Freedom Squares Square Value Prob
• -----------------------------------------------------------------------------
• 1 Replication 11 1104.435 100.403 1.9688 0.1383
• 2 Factor A 1 1849.770 1849.770 36.2723 0.0001
• -3 Error 11 560.965 50.997
• -----------------------------------------------------------------------------
• Total 23 3515.170
• -----------------------------------------------------------------------------
• Coefficient of Variation: 50.99%
•
www.litbang.deptan.go.id
Ubijalar Kalsel Berdasarkan hasil
penelitian di
Lokasi Barito Kuala
Kalimantan
Selatan hasil 25.97
t/ha atau 16.62 t/ha
dengan 64%
masuk kriteria expor.
www.litbang.deptan.go.id
KESIMPULAN • Di Barito Kuala lahan pertanian yang tersedia
didominasi oleh tanah berordo Organosol dari bahan endapan Alluvial. Tekstur tanah termasuk liat atau lempung dengan kisaran bahan organik sekitar 1,0-4,06%. Lokasi penelitian memiliki kriteria pasang surut tipe D dengan daratan >50 cm dibanding tinggi air.
• Di Kolam Makmur, Wanaraya, Batola varietas lokal hasilnya 17.67 t/ha, sedangkan inovasi baru var Sari dg teknologi yg diperbaiki mampu 25.97 t/ha atau selisih 8.3 t/ha. Harga ubijalar di lokasi Rp 3500/kg kecil Rp 1750/kg.
www.litbang.deptan.go.id
PENUTUP
• Teknologi budidaya atau aspek agronomi ubijalar sering dianggap remeh, padahal sangat penting dan menentukan keberlanjutan produksi.
• Agroindustri dan agribisnis sebagai sebuah satu kesatuan tidak dapat dipisahkan dari peran sub sistem budidaya