UPAYA PEMERINTAHAN DAERAH DALAM MENYEDIAKAN LAYANAN
AIR BERSIH DI KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
dalam Ilmu Pemerintahan
MUHAMMAD ARI
NIM: 105170534
PEMBIMBING
Dr. RUSLAN ABDUL GHANI, S.H.,M.H
Dr. IRMAWATI SAGALA, S.IP.,M.SI
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1441 H/2020 M
v
MOTTO
ماء ماء فسانت ا يوقدون عهيه في أوشل مه انس يم ستدا راتيا ومم أودية تقدرها فاحتمم انس
ا انش انحق وانثاطم فأم نك يضزب الل اانىار اتتغاء حهية أو متاع ستد مثهه كذ تد فيذهة جفاء وأم
المثال نك يضزب الل ما يىفع انىاص فيمكث في الرض كذ
Artinya:
“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk
membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang
bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya;
adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (QS Ar- Ra'd
ayat 17)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum, Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan skripsi ini yang
berjudul: Upaya Pemerintahan Daerah dalam Menyediakan Layanan Air Bersih
di Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo
Kemudian tidak lupa pula penulis haturkan sholawat beriringi salam kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk dari alam kebodohan
menuju alam yang terang benerang yakni “Minadzulumati ilan Nur” Seperti kita
rasakan pada saat sekarang ini, terang bukan lampu yang menyinari dan bukan pula
karena bulan dan matahari akan tetapi terangnya karena ilmu pengetahuan serta
keimanannya.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam rangka
menyelesaikan Studi Sarjana Satu (S1) pada Fakultas syariah UIN STS JAMBI.
terwujudnya skripsi ini selain merupakan upaya kerja ilmiah penulis sendiri juga
tidak terlepas dari arahan, bimbingan dan motivasi berbagai pihak yang terkait
dengan penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifudin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sulthan
Thaha Saifudin Jambi.
vii
3. Bapak Agus Salim, S. Th.I., MA., M.IR Wakil Dekan Bidang Akademik di
Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghani, S.H., M.H Wakil Dekan Bidang Administrasi
Umum, Keuangan dan Perencanaan di Fakultas Syari’ah UIN Shulthan Thaha
Saifudin Jambi sekaligus pembimbing skripsi I terima kasih atas ilmu yang
tak ternilai, waktu yang diberikan selama proses bimbingan, nasehat, koreksi,
serta saran-saran yang sangat membangun bagi penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
kerjasama di Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan UIN
Shulthan Thaha Saifudin Jambi sekaligus pembimbing skripsi II terima kasih
atas ilmu yang tak ternilai, waktu yang diberikan selama proses bimbingan,
nasehat, koreksi, serta saran-saran yang sangat membangun bagi penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I., M.Hum Sekretaris Jurusan Ilmu
Pemerintahan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
8. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen beserta karyawan dilingkungan Fakultas
Syariah yang memberikan pelayanan dan bantuan serta bimbingannya
sepanjang perkuliahan.
viii
9. Pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi
yang telah sudi membantu dan meminjami referensi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10. Bapak dan Ibuk pegawai kantor Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro
Kabupaten Tebo yang ikut memberi perhatian dan partisipasinya dalam
penulisan skripsi ini.
Semoga atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan berkat dan karunia Allah Subhanahu wa ta‟ala. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kekeliruan, baik
dari segi teknis penulisan analisis maupun dalam mengagungkan adanya tanggapan
dan masukan berupa kritik dan saran dari semua pihak demi kebaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mahasiswa/I, khususnya
Fakultas Syari’ah prodi Ilmu Pemerintahan.
Jambi, Maret 2021
Muhammad Ari
SIP. 105170534
ix
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim…
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT,
karya tulis ini merupakan wujud dari upaya kecil untuk mengharapkan
rahmat dan ridho-Nya. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah
memberikanku kekuatan, menjadikan aku manusia yang senantiasa
berpikir, membekaliku dengan ilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Kulangkahkan kaki saya menuju kesuksesan,
Kupersembahkan skirpsi ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tua untuk
Ayahandaku Jupri tercinta dan ibundaku Sahara tercinta dengan penuh
rasa cinta dan do’a restu yang telah membesarkanku dan mendidikku
selama ini serta memberi motivasi dan dukungan untuk kemajuan dalam
skripsi secara moril maupun material.
Buat kakakku Sriwahyuni, abang ipar Sarju, adikku Lifi dan ponaanku
tercinta, terimakasih sudah mendoakan dan memberi dukungan.
Buat Indah teman diskusi saya, sahabat terdekat saya terimakasih atas
dukungan dan doa, yang selalu memotivasi dan menemani dalam
pembuatan skripsi.
Buat teman-teman seperjuangan khususnya Ilmu pemerintahan angkatan
2017, yang selalu berjasa untuk saya selama masa perjuangan di bangku
kuliah sampai saya menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari dan
diberikan kemudahan dalam segala hal.
Aamiinn…
x
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi PDAM
Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam memberikan pelayanan air bersih kepada
masyarakat dan bagaimana upaya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam
meningkatkan pelayanan air bersih. Jenis penelitian skripsi ini adalah kualitatif
deskriptif dengan pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi
dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, diperoleh hasil dan
kesimpulan: kendala yang dihadapi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam
memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat berdasarkan indikator pelayanan
prima, pertama kemampuan (ability) yang masih kurang, kedua penampilan
(appearance) yang belum sesuai, ketiga tindakan (action) yang masih lama untuk di
tindaklanjuti dan tindakan yang masih kurang berupa sumber air baku, keempat
tanggung jawab (accountability) yang belum sepenuhnya dijalankan. Upaya PDAM
Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam penyediaan layanan air bersih, pertama
pemenuhan pada sumber air baku melakukan pembersihan lingkungan disekitar
intake dan pemerintah melakukan razia penambangan emas ilegal, kedua dalam
peningkatan sumber daya manusia, mengadakan pelatihan, ketiga pemenuhan sarana
dan prasarana.
Kata Kunci: Pelayanan Air Bersih, Pelayanan Prima, PDAM Tirta Muaro
xi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ......................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ ix
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
E. Kerangka Teori ............................................................................................ 8
F. Definisi Konsep ......................................................................................... 14
G. Tinjauan Puastaka ..................................................................................... 15
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 17
B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 17
C. Sumber Data .............................................................................................. 17
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 18
xii
E. Analisis Data .............................................................................................. 21
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 21
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Tebo ........................................................... 23
B. Letak Geogrofi Kecamatan Tebo Tengah ................................................. 25
C. Sejarah Berdirinya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo ........................ 27
D. Visi Misi dan Tujuan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo .................... 28
E. Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo ....................... 30
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kendala yang Dihadapi PDAM Tirta Muara Kabupaten Tebo dalam
Membarikan Pelayanan Air Bersih kepada Masyarakat ........................... 32
B. Upaya PDAM Tirta Muara Kabupaten Tebo dalam Penyediaan Layanan
Air Bersih .................................................................................................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 77
B. Saran dan Kata Penutup ............................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82
A. Buku .......................................................................................................... 82
B. Peraturan Perundang-Undangan ................................................................ 83
C. Lain-Lain ................................................................................................... 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR SINGKATAN
PERDA : Peraturan Daerah
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PERMENKES : Peraturan Mentri Kesehatan
PAD : Pendapatan Asli Daerah
IPA : Instalasi Pengolahan Air
PERDA : Peraturan Daerah
DAS : Daerah Aliran Sungai
DLH : Dinas Lingkungan Hidup
SDM : Sumber Daya Manusia
TU : Tata Usaha
RKAP : Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
PETI : Penambangan Emas Tanpa Izin
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Informan ................................................................................... 19
Tabel 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................. 34
Tabel 3 Nama-Nama dan Bagian-Bagian Pegawai PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo .................................................................................. 35
Tabel 4 Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2018 .............. 39
Tabel 5 Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2019 .............. 39
Tabel 6 Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2020 .............. 40
Tabel 7 Laporan Bagian Perawatan Bulan Oktober 2019 ................................ 67
Tabel 8 Laporan Bagian Perawatan Bulan November 2019 ............................ 68
Tabel 9 Laporan Bagian Perawatan Bulan Desember 2019 ............................. 69
Tabel 10 Laporan Bagian Perawatan Bulan Januari 2020 ................................. 69
Tabel 11 Laporan Bagian Perawatan Bulan Februari 2020 ............................... 70
Tabel 12 Laporan Bagian Perawatan Bulan Maret 2020 ................................... 71
Tabel 13 Laporan Bagian Perawatan Bulan April 2020 .................................... 72
Tabel 14 Laporan Bagian Perawatan Bulan Mei 2020 ...................................... 72
Tabel 15 Laporan Bagian Perawatan Bulan Juni 2020 ...................................... 73
Tabel 16 Laporan Bagian Perawatan Bulan Juli 2020 ....................................... 73
Tabel 17 Laporan Bagian Perawatan Bulan Agustus 2020 ................................ 74
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Kabupaten Tebo ..................................................................... 24
Gambar 2 Peta Kecamatan Tebo Tengah ........................................................ 26
Gambar 3 Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo Tahun
2020 ................................................................................................ 30
Gambar 4 Memasukan Tawas .......................................................................... 33
Gambar 5 Memasukkan Kaporit ...................................................................... 50
Gambar 6 IPA (Instalasi Pengolahan Air) ....................................................... 55
Gambar 7 Pompa dan Jembatan Intake Kapasitas 30L/dtk ............................. 58
Gambar 8 Pompa Celup Kapasitas 20 L/dtk .................................................... 59
Gambar 9 Bak Flokulasi (Pemisaha Air dan Lumpur)..................................... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas,
berprosedur jelas, dilaksanakan dengan segera dan dengan biaya yang pantas, terus
mengedepan dari waktu ke waktu. Tuntutan ini berkembang seiring dengan
berkembangnya kesadaran bahwa warga Negara dalam kehidupan bernegara bangsa
yang demokratis memiliki hak untuk dilayani.1 Pejabat Pemerintahan berkewajiban
memberikan pelayanan sesuai dengan tuntutan warganya. Namun, perubahan-
perubahan yang terjadi sepanjang era reformasi ini belum sepenuhnya mengubah
kualitas pelayanan publik.
Permasalahan pemenuhan hajat hidup orang banyak yang selalu menjadi
masalah bagi pemerintah salah satunya adalah pelayanan air bersih. Air bersih adalah
air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari sehingga harus memiliki standar
kualitas dan apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping. Air merupakan
suatu sarana utama untuk meningkatkan kesehatan. Fungsi terpenting dari sistem
penyediaan air bersih adalah pencegahan penularan penyakit melalui air.2 Air
merupakan nikmat dan karunia dari Allah SWT yang tiada tara. Dalam al-Qur'an
dijelaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan, dengan air Allah SWT
1 Kamarni, “Analisis perhatikan apa salahnya di sini Pelayanan Publik Terhadap
Masyarakat (Kasus Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Agam” Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol.2, No.3, (03 September 2011), hlm. 3-4. 2 Topik Sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 21.
2
menumbuhkembangkan tanam-tanaman dan mengembangbiakkan hewan-hewan
ternak dan fungsinya tidak akan pernah digantikan oleh senyawa lain. Salah satu sifat
air adalah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.3 Allah SWT
berfirman dalam surah Ar- Ra'd ayat 17 yang menjelaskan mengalirnya air:
ا يوقدون يم ستدا راتيا ومم ماء ماء فسانت أودية تقدرها فاحتمم انس عهيه في أوشل مه انس
تد فيذهة انىار اتت ا انش انحق وانثاطم فأم نك يضزب الل ا غاء حهية أو متاع ستد مثهه كذ جفاء وأم
المثال نك يضزب الل ما يىفع انىاص فيمكث في الرض كذ
Artinya: “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air
di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang
mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk
membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil.
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun
yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”.
Perumpamaan kebenaran yang tetap kokoh seperti air jernih yang menyirami
tanaman dan logam murni yang bermanfaat bagi manusia. Sedangkan perumpamaan
kebatilan yang cepat sirna seperti busa yang tidak membawa kebaikan yang ada di
permukaan air atau logam. Demikianlah Allah SWT menjelaskan perumpamaan bagi
manusia, agar jelas bagi mereka antara kebenaran dan kebatilan, dan petunjuk dan
kesesatan.4
Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
penguasaan atas bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dipergunakan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. Penguasaan yang
3 https://www.kompasiana.com/aajengrj/5c24216512ae94193a1a0aa9/air-sumber-kehidupan-
paling-penting?page=all, diakses pada 27 Desember 2018. 4 https://tafsirweb.com/3977-quran-surat-ar-rad-ayat-17.html
3
dimaksud tidak menempatkan negara sebagai pemilik, tetapi tetap pada fungsi
penyelenggaraan negara. Air sebagai kebutuhan makhluk hidup yang paling hakiki,
oleh sebab itu perlu ditata penggunaannya agar memberikan manfaat bagi rakyatnya.
Dalam jaringan distribusi air, diperlukan suatu sistem yang terkoordinasi, baik antara
para pelaku maupun pembuat kebijakan di sektor perairan.5
Keterlibatan sektor swasta dalam penyediaan air bersih di Indonesia dimulai
pada tahun 90-an, seiring dengan semakin menurunnya peran pendanaan dari
Pemerintah pusat.6 Meskipun sudah berlangsung sejak tahun 1990-an, namun pada
saat itu kerangka hukum yang mengatur keterlibatan swasta dalam penyediaan
layanan air bersih belum mencukupi. Pada tahun 2000, pengaturan yang lebih jelas
tentang keterlibatan swasta dalam penyediaan air bersih disusun melalui Keputusan
Presiden (Keppres) No. 96 tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi Penanaman Modal.
Sejak keluarnya kebijakan otonomi daerah yang dimulai dengan lahirnya Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sehingga saat
berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah telah
disempurnakan sebanyak dua kali. Secara eksplisit memberikan otonomi yang luas
kepada Pemerintahan Daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan
5 Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 Ayat 3.
6 Suyeno, dkk “Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih Wilayah PerkotaanBerbasis
Kerja Sama Pemerintah dan Swasta di Kecamatan Mandau” Jurnal Administrasi Publik, Vol.17, No.1,
(Maret 2014), hlm. 2.
4
dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Daerah dituntut untuk mengoptimalkan
pelayanan pada masyarakat termasuk dalam hal air bersih.7
Berdasarkan pada Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Peraturan
Mentri Kesehatan nomor 492 tahun 2010 tersebut dalam pasal 3 ayat (1) dinyatakan
bahwa “Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisik,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan”.8
Semangat reformasi tahun 1998 yang terjadi di Indonesia membawa dampak
terjadinya pemekaran Pemerintahan Daerah baik pada tingkat provinsi maupun satuan
pemerintahan yang lebih kecil. Dalam hubungan itu Pemerintah Provinsi Jambi
melalui surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi Nomor 135/2465/Tahun 1999
memprogramkan rencana pemekaran wilayah Kabupaten tingkat II. Surat Gubernur
Jambi tersebut ditindak-lanjuti oleh Bupati Bungo Tebo, Drs, H. Sofian Ali, dengan
menerbitkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bungo Tebo Nomor
669 Tahun 1999 tentang Tim Pelaksanaan Penerapan Pembentukan Daerah Tingkat II
Kabupaten Tebo.9 Kabupaten Tebo resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999
populasi yang berjumlah 297.735 jiwa.
7 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
8 Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 9 Peraturan Bupati Bungo Tebo Nomor 669 tentang Tim Pelaksanaan Penerapan
Pembentukan Daerah Tingkat II Kabupaten Bungo Tebo.
5
Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Tebo menggunakan sumber air dari
aliran sungai Batang Hari, dan air sumur. Namun aliran Sungai Batanghari sudah
tercemar, faktor utama yang mempengaruhi tercemarnya aliran Sungai Batanghari
adalah aktivitas masyarakat itu sendiri, seperti membuang sampah ke aliran sungai
dan penambangan emas ilegal.10
Krisis air bersih dan kebutuhan masyarakat yang
meningkat terhadap penggunaan air, Pemerintahan Daerah berupaya untuk
meningkatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Muaro.
Sumber daya air di Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo, sejak tahun
2004 dikelola oleh Pemerintahan Daerah melalui pembentukan Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Muaro. Tujuan Pemerintah mendirikan Perusahaan Daerah Air
Minum adalah untuk pengadaan sarana air bersih wilayah Tebo yang dilaksanakan
secara terpadu guna mencapai kebutuhan pelayanan air bersih.11
Pada awal
pembangunan tahun 2004 dapat melayani 1.360 sambungan rumah dengan produksi
air yang dihasilkan adalah 90 Ribu Liter Kubik Air. Pada tahun 2019 PDAM sudah
memiliki sebanyak 9.836 pelanggan. Peningkatan jumlah pelanggan ini tiap tahunnya
tidak terlepas dari program PDAM, berupa sambungan murah.12
Kendala yang selalu menjadi masalah utama dalam penyediaan air bersih
adalah ketersediaan air baku. Hal ini dapat mengganggu stabilitas pasokan air bersih
10
https://www.liputan6.com/regional/read/3402129/sungai-batanghari-makin-keruh-
masyarakat-tetap-tak-peduli diakses pada 25 Maret 2018. 11
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo. 12
https://www.metrojambi.com/read/2019/02/27/40971/layani-9836-konsumen-sebulan-
pdam-tebo-produksi-90-ribu-meter-kubik-air, diakses pada 27 Februari 2019.
6
kepada masyarakat atau pelanggan. Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Tebo
khususnya PDAM Cabang Kecamatan Tebo Tengah belum dapat memberikan solusi
yang tepat, terbukti jika musim kemarau selalu terjadi kelangkaan air baku sehingga
pasokan air bersih menjadi terganggu. Alternatif solusi lain yang pernah dilaksanakan
adalah dengan membangun sumur bor, namun hal ini juga tidak dapat berhasil dengan
baik karena wilayah aliran sungai Batang Hari adalah wilayah yang mana airnya
sudah keruh akibat penambangan emas ilegal, sehingga keberadaan air bersih itu pun
sangat langka. Selama ini PDAM Kecamatan Tebo Tengah mendapatkan air baku
tetap mengambil air yang berasal dari aliran sungai Batang Hari.
Berdasarkan dari data awal yang didapatkan melalui hasil wawancara dengan
pelanggan PDAM, warga Desa Bedaro Rampak, Kecamatan Tebo Tengah mengaku
selama satu minggu pada bulan November tahun 2019. Air yang biasanya mengalir
ke rumah warga, air kerap macet terutama di pagi hari bahkan sesekali tidak keluar
sama sekali atau mati.13
Wawancara serupa juga dilakukan di Desa Mangun Jayo,
Air PDAM selama Januari 2020 tidak pernah mati, namun sedikit berbau dan air
berwarna keruh.14
Sedangkan keluhan lainnya dari masyarakat juga terjadi di Desa
Tebing Tinggi, aliran air yang tidak stabil, lancar di pagi hari, sorenya tidak lancar
lagi. kadang pagi hari alirannya tidak lancar saat sore hari aliran airnya lancar bahkan
hampir setiap hari selama Januari 2020.15
13
Wawancara dengan Bapak Herman, pelanggan PDAM, pada tanggal 10 Februari 2020. 14
Wawancara dengan Ibu Heryati, pelanggan PDAM, pada tanggal 10 Februari 2020. 15
Wawancara dengan Ibu Kartini, pelanggan PDAM, pada tanggal 10 Februari 2020.
7
Menyimak fenomena upaya Pemerintah dalam pelayanan air bersih, penulis
ingin melakukan penelitian terhadap upaya yang dilakukan untuk memberi pelayanan
air bersih kepada masyarakat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat,
serta mengkaji kualitas pelayanan. serta dapat memberi panduan kepada para
pelaksana ataupun pegawai PDAM dalam hal ini seberapa lancar perjalanan atau
proses pelayanan air bersih diimplementasikan. Atas dasar itulah penulis mengadakan
penelitian dengan judul : Upaya Pemerintahan Daerah Dalam Menyediakan Layanan
Air Bersih di Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat
dirumuskan mengenai permasalahan yang akan penulis angkat dalam proposal skripsi
ini adalah sebagai berikut:
1. Kendala apa yang dihadapi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam
memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat?
2. Bagaimana upaya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam meningkatkan
pelayanan air bersih?
C. Tujuan Penelitian
Segala hal penelitian tentu mempunyai tujuan, Adapun tujuan Penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi PDAM Kabupaten Tebo
dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
8
2. Untuk mengetahui upaya PDAM Kabupaten Tebo dalam meningkatkan
pelayanan air bersih.
D. Manfaat Penelitian
Selain itu, secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah untuk memperluas
pengetahuan tentang pelayanan air bersih yang dilakukan oleh Pemerintahan Daerah,
terutama untuk mengembangkan kajian dalam disiplin Ilmu Pemerintahan.
Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan penelitian sejenis lainnya.
Sedangkan secara praktis, manfaat penelitian ini adalah memberikan pengetahuan,
saran, ataupun wacana yang mendalam kepada pihak yang terkait dengan upaya
memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Selanjutnya penelitian ini
berguna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
dalam bidang Ilmu Pemerintahan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas
Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Pelayanan Prima
Menurut Hardiansyah, secara etimologis pelayanan berasal dari kata layan yang
berarti membantu menyiapkan/mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang,
kemudian pelayanan dapat diartikan sebagai perihal cara melayani. Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pelayanan memiliki dua makna (1) perihal atau cara
melayani (2) usaha melayani kebutuhan orang dengan memperoleh imbalan.16
16
Surjadi, Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, (Jakarta: PT Reflika Aditama 2014),
hlm. 10.
9
Menurut Thoha pelayanan adalah usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok
orang atau instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan kepada
masyarakat untuk mencapai tujuan.
Pelayanan publik diartikan, pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut Kepmenpan
No.63/KEP/M.PAN/7/2003, Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.17
Pelayanan publik juga disebut juga sebagai pelayanan prima.
Pelayanan prima adalah kegiatan untuk memberikan nilai tambah agar dapat
memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Secara harfiah berarti pelayanan
terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan
standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan.
Indikator pelayanan prima terbagi menjadi enam bagian berdasarkan budaya
pelayanan, antara lain:
a) Kemampuan (ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang
mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima yang dapat
meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni untuk melaksanakan
17
Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2006)
hlm. 4.
10
komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi dan menggunakan public-
relation sebagai instrumen dalam membawa hubungan ke dalam dan keluar
organisasi/perusahaan.
b) Sikap (attitude)
Sikap adalah perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika
menghadapi pelanggan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemauan
nasabah.
c) Penampilan (appearance)
Penampilan adalah kemampuan seseorang baik yang bersifat fisik
maupun non fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan
kredibilitas dari pihak lain.
d) Perhatian (attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan, baik yang
berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun
pemahaman atas saran dan kritikan dari pelanggan.
e) Tindakan (action)
Tindakan adalah suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata
yang harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
11
f) Tanggung jawab (accountability)
Tanggung jawab yaitu suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan
sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian
atau ketidakpuasan pelanggan.18
Pelayanan prima merupakan tugas pemerintah untuk memberikan rasa puas
kepada masyarakat, akan terpenuhi bila apa yang diberikan oleh pemerintah kepada
mereka sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dalam pengertian tersebut secara
konkret diutarakan beberapa hal:
a) Pelayanan itu merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan aparatur
pemerintah, termasuk aparatur di bidang perekonomian.
b) Obyek yang dilayani adalah masyarakat (publik).
c) Bentuk layanan itu barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.19
Pelayanan prima merupakan wujud kepedulian kepada pelanggan dengan
memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan
dan mewujudkan kepuasannya. Keberhasilan program pelayanan prima tergantung
pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggung
jawab dalam pelaksanaannya.20
18
Febi Silvia “Pelayanan Prima dan Kepuasan Pelanggan di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II” Jurnal Administrasi Negara, Vol.2, No.3, (01 Januari
2018), hlm. 4-5. 19
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),
hlm. 39. 20
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2003), hlm. 27.
12
Ada beberapa proses dan tahapan pelayanan prima, yaitu:
a) Pancarkan segenap sikap positif kepada orang lain/pelanggan.
Langkah: identifikasi kebutuhan dasar manusia (pengertian), membaca
kebutuhan pelanggan (perhatian), pengaturan waktu pelayanan (tepat waktu),
situasi dan kondisi, kepekaan dan empati (mendengarkan).
b) Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
Langkah: identifikasi kebutuhan dasar manusia (pengertian), membaca
kebutuhan pelanggan (perhatian), pengaturan waktu pelayanan (tepat waktu),
situasi dan kondisi, kepekaan dan empati (mendengarkan).
c) Aplikasi diri pengidentifikasian kebutuhan pelanggan.
Langkah: ambil inisiatif untuk memperluas tanggung jawab, berkomunikasi
dengan jelas/asertif, pengertian, pelanggan disambut dengan baik, membantu
mereka merasa penting, memberikan lingkungan yang menyenangkan.
d) Ada pengakuan kepuasan dari pelanggan yang anda layani.
Langkah: tuntaskan semua kebutuhan pelanggan, ambil langkah ekstra bagi
pelayanan, beri sikap yang menjadikan pelanggan berada di pihak anda.21
2. Program Penyediaan Air Bersih
Air adalah semua air yang terdapat pada di atas ataupun di bawah permukaan
tanah, termasuk air laut yang berada di darat (PP No. 121 Tahun 2015, pasal 1 Ayat
2). Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
21
Josina Jodiari, Dasar-dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: Elex Media Komputindo,2010),
hlm. 106.
13
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Pengertian lain
mengenai air menurut (Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 pasal 1 ayat
(1) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.22
Menurut Kadoatie, air bersih adalah air yang dipakai untuk keperluan sehari
hari untuk keperluan mencuci, mandi, memasak dan dapat diminum setelah dimasak.
Sedangkan menurut Suripin, adapun indikator air bersih yaitu air yang aman (sehat)
dan baik untuk diminum, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang segar.
Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka
kualitas air tersebut harus memenuhi persyaratan:
1. Syarat fisik: air harus bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak berasa.
2. Syarat kimiawi: tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun,
tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium.
3. Syarat bakteriolog: tidak mengandung kuman kuman penyakit seperti
disentri, kolera dan bakteri penyebab penyakit23
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum sebagai Perusahaan Daerah dalam
lembaga Pemerintahan memiliki ciri/sifat yang telah dijelaskan pada Pasal 5 Undang-
Undang No. 5 tahun 1962. Perusahaan Daerah bukan merupakan perusahaan yang
22
PP No. 121 Tahun 2015, pasal 1 ayat 1, tentang Air Bersih. 23
Robert J Kodoatie, “Payahnya Pengelolaan Sumber Air Bersih di Jawa” Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Vol.1 No.2, (23 Maret 2016), hlm. 8.
14
semata-mata mencari keuntungan atau profit namun sifat utamanya adalah pemberian
jasa dan manfaat kepada masyarakat serta menunjang kegiatan pembangunan di
daerah. PDAM merupakan perusahaan milik daerah yang bergerak didalam distribusi
air minum/air bersih bagi masyarakat yang secara langsung diawasi oleh Pemerintah
Eksekutif ataupun Legislatif Daerah.
Tujuan Perusahaan Daerah menururt Undang-Undang No.5 Tahun 1962, yaitu
untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan
ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dengan mengutamakan insdustrialisasi dan ketentraman serta
kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Upaya yang dilakukan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tebo untuk memenuhi
kebutuhan air bersih ialah dengan menyertakan modal kepada Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Muaro. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 7
Tahun 2017 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Muaro.24
F. Definisi Konsep
1. Upaya adalah usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk
mencapai suatu tujuan.25
2. Otonomi daerah adalah pemberian kewenangan yang luas, nyata dan
bertanggung jawab kepada daerah secara professional yang diwujudkan
24
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo tentang Penyertaan Modal Kepada Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Muaro. 25
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbut, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1250.
15
dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah sesuai dengan prinsip demokrasi,
peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan.26
3. Peraturan daerah adalah Peraturan Perundangan-Undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala
Daerah. Peraturan Daerah sebagai salah satu sarana dalam penyelenggaraan
otonomi daerah.27
4. Pelayanan air bersih
G. Tinjauan Pustaka
Penelitian atau studi yang menjelaskan tentang upaya pelayanan air bersih
secara umum memang telah banyak dilakukan. Diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh Sitti Nur Fadhilla Beu dengan judul “Pengaruh Kualitas pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo” yang memfokuskan penelitiannya hanya pada
pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat.28
Selanjutnya penelitian Perusahaan Daerah Air Minum juga dilakukan oleh
Amalia Dianita Kusumaningrum dengan penelitian “Faktor yang mempengaruhi
Konsumsi Air Bersih PDAM Golongan Rumah Tangga Kabupaten Blora” penelitian
26
Syamsuddin Haris, dkk, Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Naskah Akademim dan RUU
(Jakarta: Lipi Press, 2003), hlm. 4-5. 27
Agrifa maser “Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk Menunjang
Pembangunan di Kota Wisata Batu” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol.6, No.2, (Maret 2017),
hlm. 9. 28
Skripsi Mahasiswa S1 Program Studi Psikologi. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
16
ini memfokuskan hanya pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi berlebihan
penggunaan air oleh pelanggan rumah tangga.29
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Elisabeth Sekar Probojati dengan judul “
Peran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dalam Mengelola Limbah Cair
Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran Air di Kota Surakarta Berdasakan
Peraturan Daerah Surakarta Nomor 3 Tahun 1999” yang memfokuskan
penelitiannya hanya pada proses pengelolaan limbah cair, dan upaya pengendalian
pencemaran air.30
Berbeda dengan penelitian yang terkait dengan upaya Pemerintahan Daerah
untuk meemberikan pelayanan air bersih kepada masyarakata melaui (PDAM)
Penelitian ini tidak hanya membahas mengenai pelayanan saja, namun lebih
memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi tidak stabilnya pelayanan air
bersih dan seberapa jauh terpenuhinya pembangunan Perusahaan Daerah Air Minum
untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
29
Skripsi Mahasiswa S1 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Diponegoro. 30
Skripsi Mahasiswa S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
17
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
terletak di Jl. Raden Prabu No. 24 Muara Tebo, telepon (0744)-7321011.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan yang bersifat
eksploratif-deskriptif dengan kata lain tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung dengan pengamatan manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristilahannya. Penggunaan metode ini didasarkan atas pemikiran bahwa
permasalahan yang terjadi di lapangan penelitian menjadi persoalan sistem sosial, di
mana peristiwa yang ada di dalamnya bersifat totalitas. Oleh karenanya, untuk
sempurnanya maka penelitian harus dilakukan secara Hilostik.31
C. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data
primer ialah data yang dikumpulkan melalui buku-buku atau literatur yang berkenaan
dengan pembahasan. Data primer ini merupakan data pokok dalam penelitian ini.
Adapun data primer yaitu buku dan literature yang berkaitan dengan otonomi daerah,
Pemerintahan Daerah Serta Badan Usaha Milik Daerah disamping itu juga data
primer diperoleh melaui wawancara, sedangkan data sekunder merupakan data primer
31
Lexi, J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Rosdakarya, 2000), hlm. 4.
18
yang telah mengikuti tahapan pengolahan lebih lanjut yang telah disajikan oleh pihak
lain. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari dokumen dan arsip kantor
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro, serta buku-buku yang berkenaan dengan
pembahasan atau sebagai data penunjang dalam penulisan proposal penelitian melaui
telaah pustaka. Data tersebut di analisa secara kualitatif dengan metode pemikiran
deduktif-induktif.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data merupakan usaha untuk mengumpulkan bahan-bahan
yang berhubungan dengan penelitian yang berupa data, fakta, gejala, maupun
informasi yang sifatnya valid (sebenarnya), realible (dapat dipercaya) dan obyektif
(sesuai dengan kenyataan). Studi lapangan (field research), studi lapangan ini
dimaksudkan agar penulis langsung melakukan penelitian pada lokasi atau objek
yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data studi lapangan ditempuh dengan
cara sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi (observastion) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.32
Dengan kata lain observasi adalah proses
pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti mengamati kondisi yang
berkaitan dengan objek penelitian.
32
Nana syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Karya,
2002), hlm. 220.
19
2) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
didapat dari informan secara langsung. Dalam melakukan wawancara terdapat
interaksi antara dua orang atau lebih33
Wawancara mendalam dengan
menggunakan pedoman (interview) adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai (memberi jawaban atau
narasumber). Daftar informan dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1
Daftar Informan
No Informan Jumlah
1. Camat/Sekretaris Camat 1 Orang
2. Direktur PDAM Tirta Muaro 1 Orang
3. Pegawai PDAM Tirta Muaro 7 Orang
4. Lurah Kelurahan Pasar 1 Orang
5. Lurah Kelurahan Tebing Tinggi 1 Orang
6. Kepala Desa Mangun Jayo 1 Orang
7. Kepala Desa Bedaro Rampak 1 Orang
8. Pelanggan PDAM Tirta Muaro 23 Orang
33
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta : Alfabeta, 2009), hlm. 72.
20
3) Dokumentasi
Dalam penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi atau
kepustakaan untuk memperkuat kebenaran data yang dianalisis. Metode
dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dari dokumen resmi internal
berupa buku, surat kabar, notulen rapat dan sebagainya.34
Teknik ini bertujuan
melengkapi teknik observasi dan teknik wawancara secara mendalam.
E. Analisis Data
Metode analisis data yang akan diterapkan harus sejalan dengan tujuan khusus
penelitian, serta berbagai analisis yang mendukung dan melengkapi tercapainya
tujuan khusus tersebut.35
Analisis data dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian
dengan menggunakan metode berpikir induktif (pengambilan kesimpulan mulai dari
fakta yang khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum), adapun analisis data
yang akan digunakan sebagai berikut:
a. Analisis Dominan
Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau objek
penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya
berupa gambaran umum obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam,
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 236. 35
Gusti, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta: Raja Grapindo Persada,
2004), hlm. 33.
21
masih di permukaan, namun sudah menemukan domain-domain atau kategori
dari situasi sosial yang diteliti.
b. Analisi Taksonomi
Analisis taksonomi adalah menganalisis data yang banyak atau
keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan.
Dengan demikian domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh
peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis
taksonomi ini.36
c. Verification
Pada analisis ini kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel.37
F. Sistematika Penelitian
Bab I Pendahuluan yaitu terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, dan Tinjauan Pustaka.
36
Djam’an Satoni dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm. 221. 37
Ibid, hlm. 222.
22
Bab II Metodologi Penelitian yaitu terdiri dari: Lokasi Penelitian, Jenis
Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Sistematika
Penelitian.
Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian yaitu terdiri dari: Gambaran
Umum Kabupaten Tebo, Letak Geografi Kecamatan Tebo Tengah, sejarah Berdirinya
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo, Visi Misi dan Tujuan PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo, Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo, dan
Daftar Piket Operator PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian: Kendala yang Dihadapi PDAM Tirta
Muaro Kabupaten Tebo dalam Memberikan Pelayanan Air Bersih kepada
Masyarakat, Upaya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam Penyediaan Layanan
Air Bersih, Kapasitas Produksi, dan Kinerja Pengelola.
Bab IV Penutup : Kesimpulan, Saran dan Kata Penutup.
23
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Tebo
Secara geografis Kabupaten Tebo terletak di antara 00 52’ 32” - 10 54’ 50”
Lintang Selatan dan di antara 1010 48’ 57” - 1020 49’ 17” Bujur Timur. Luas
wilayah Kabupaten Tebo, secara administratif adalah 6.461 km2, terdiri dari 12 (dua
belas) kecamatan, 107 desa dan 5 Kelurahan. Kalau dilihat dari posisinya, Kabupaten
Tebo berada di bagian Barat Laut Provinsi Jambi dan secara administratif berbatasan
dengan:
1. Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hilir (Provinsi Riau)
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Tabir (Kabupaten Merangin)
3. Sebelah Timur : Kecamatan Tungkal Ulu (Kabupaten Tanjung Jabung Barat)
4. Kecamatan Mersam (Kabupaten Batanghari) Jujuhan, Tanah Sepenggal,
Muaro Bungo (Kabupaten Bungo)
5. Sebelah Barat : Kecamatan Pelepat, Jujuhan, Tanah Sepenggal, Muaro Bungo
(Kabupaten Bungo)
Lokasi Kabupaten Tebo berdekatan dengan Kabupaten Bungo, yang merupakan
pusat Pemerintahan, pusat kegiatan ekonomi dan pusat permukiman, juga berdekatan
dengan jalur trans Sumatera dan mempunyai hubungan yang terbuka dengan daerah-
daerah lainnya di Sumatera sehingga dengan demikian bisa dikatakan Kabupaten
Tebo ini mempunyai posisi yang strategis dari sudut pengembangan wilayah.
24
Gambar 1
Peta Kabupaten Tebo
Iklim yang ada di Kabupaten Tebo secara umum adalah iklim tropis yang
ditandai dengan adanya dua musim yaitu musim penghujan yang berkisar antara
bulan September sampai bulan Mei dan musim Kemarau antara bulan Juni sampai
Agustus, sedangkan rata-rata curah hujan tahunan adalah 2.683 mm per tahun dengan
rata-rata hari hujan 122 hari/tahun.
Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Tebo di antaranya adalah Sungai
Batang Hari (panjang 300 Km), Batang Tebo (29 Km), Batang Sumay (70 Km),
Batang Tabir (52 Km), Batang Langsip (23 Km), dan Batang Jujuhan (7 Km). Sungai
terbesar yang melalui kabupaten Tebo adalah sungai Batanghari dengan luas wilayah
aliran sungai sekitar 71.400 Ha, sedangkan sungai lainnya merupakan anak sungai
dari Batanghari. Pada umumnya sumber air yang berasal dari sungai dipergunakan
25
oleh penduduk untuk berbagai kebutuhan hidup, baik untuk kebutuhan sehari-hari,
pertanian maupun jalur transportasi sungai.38
Potensi sumber daya air di Kabupaten Tebo sangat besar hal ini karena wilayah
ini banyak dilalui sungai besar dan kecil yang tidak pernah kering walaupun musim
kemarau. Kondisi seperti ini akan sangat berguna bagi kegiatan irigasi/pengairan
pertanian sehingga pencetakan sawah baru dapat mempertimbangkan keberadaan
sungai-sungai tersebut. Sedangkan guna memenuhi keperluan penduduk perkotaan
dalam hal pemenuhan air bersih, keberadaan sungai tersebut dapat pula dimanfaatkan
untuk pengambilan air baku PDAM.
Keberadaan sungai ini juga dimanfaatkan untuk transportasi air/sungai, selain
menunjang pergerakan barang, angkutan sungai memberikan kontribusi yang cukup
penting bagi pergerakan penumpang, terutama penduduk yang berada di pedalaman
yang belum terlayani prasarana jalan. Transportasi melalui sungai banyak digunakan
untuk pengangkutan komoditi ekspor seperti, kayu dan karet.
B. Letak Geografi Kecamatan Tebo Tengah
Kecamatan Tebo Tengah terletak antara 1,18 sampai dengan 1,29 Lintang
Selatan dan antara 102,10 sampai 102,21 Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan
Tebo Tengah adalah 1.397 km2 atau 14,42 % dari luas Kabupaten Tebo. Topografi
Ketinggian dari permukaan laut sekitar 90 - 175 meter.
Jarak dari ibukota Kecamatan Tebo Tengah ke beberapa ibukota kecamatan
dalam Kabupaten Bungo dan Tebo adalah :
38
Ibid, hlm. 5.
26
1. Muara Tebo – Muara Bungo : 50 km
2. Muara Tebo – Sungai Bengkal : 77 km
3. Muara Tebo– Wirotho Agung : 55 km
4. Muara Tebo– Pulau Temiang : 52 km
Batas-batas Kecamatan Tebo Tengah :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Sumay
2. Sebelah Timur : Kecamatan Tengah Ilir
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin
4. Sebelah Barat : Kecamatan Muara Bungo39
Gambar 2
Peta Kecamatan Tebo Tengah
39
Kecamatan Tebo Tengah dalam Angka 2019, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tebo, hlm.3.
27
C. Sejarah Berdirinya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah pemisahan dari PDAM Pancuran
Telago Kabupaten Bungo Tebo, setelah pemekaran Kabupaten Bungo dan Kabupaten
Tebo maka dibentuklah PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dengan dasar Hukum
sebagai berikut :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 9 Tahun 2003 tentang Direksi
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 10 Tahun 2003 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro
Kabupaten Tebo.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 11 Tahun 2002 tentang Badan
Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
5. Surat Keputusan Bupati Tebo tanggal 20 September 2011 Nomor 332/Adm
Perekonomian tentang Pengangkatan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
6. Akta Notaris.40
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo secara resmi berdiri pada tanggal 12
Januari 2004. Lokasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro berlokasi
40
https://pdamtirtamuarotebo.co.id/sejarah-1-11, diakses pada 24 Maret 2017.
28
di Jl. Raden Prabu No. 24 Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo. Memiliki motto
“Kualitas Kuantitas Kontinuitas (K3) Pelayanan Air Bersih Adalah Tujuan Kami”.
D. Visi Misi dan Tujuan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari manajemen PDAM tetap
berpegang pada visi, misi dan tujuan perusahaan sebagai berikut:
Visi:
Menjadi perusahaan yang sehat, profesional dan mandiri dalam memberikan
pelayanan air bersih menuju Tebo Sejahtera.41
Misi:
1. Menjamin pendistribusian air bersih secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas.
2. Memperluas cakupan pelayanan air bersih.
3. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia.
4. Meningkatkan pendapatan perusahaan secara optimal untuk mencapai laba.42
Tujuan:
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo memiliki
tujuan yaitu:
1) Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum dan kebutuhan air minum
dengan melaksanakan kegiatan pengolahan air minum secara lengkap
sehingga siap untuk dipergunakan oleh masyarakat.
41
Ibid. 42
Ibid.
29
2) Mengusahakan manfaat yang sebesar-besarnya dari seluruh kegiatan
perusahaan sehingga meningkatkan sumber serta penambahan pendapatan
daerah.43
PDAM Tirta Muaro mengemban tugas/fungsi untuk melaksanakan misi sosial
dan bisnis. Pelaksanaan misi sosial yaitu pelayanan kepada masyarakat terhadap
kebutuhan air bersih, sedangkan misi bisnisnya adalah memperoleh laba dari kegiatan
usahanya agar dapat berkembang dan mandiri serta dapat memberikan kontribusi bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Tebo.
43
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
30
E. Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
Gambar 3
Struktur organisasi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo Tahun 2020
BUPATI
SEKDA
DIREKTUR
Budhi Irawan, S.Sos
BADAN PENGAWAS
Ketua : Kadis Pupr
Sekretaris: - Kabag Ekonomi
- Betha
Priyanugraha,
S.Kom
KABAG ADM & KEU
Ahmadi
KABAG TEKNIK
Exfal Ikhlas
BAGIAN
KEUANGAN
Kasubag:
Nurleli
Staff:
- Desi D
- Betania
- Ruki Yanti P
- Evaliana
BAGIAN TU/
KEPEGAWAIAN
Kasubag:
Husni Mubarok,
A.Md
Staff:
- Ira Yunita
- Iskandar
- Sekar Putri R
- Eko Hariyadi
- Imel Desniati
BAGIAN HUB.
LANGGANAN
Kasubag:
Dani Supriyanto,
S.E
Staff:
- Fio Algusti
- Een Gustina
- A. Rakuci,
S.Kom
- Alam Nauri, S.H
- Januarli
BAGIAN
PERENCANAA
N
Kasubag:
Agus Tamsyah,
A.Md
Staff:
- Agus Irmandi,
S.ST
- Mustopa
Habibi, A.Md.T
BAGIAN
DISTRIBUSI
Kasubag:
Andizal, S.E
Staff:
- Ipon JJ M.S,
S.Kom
- Nofrizon
BAGIAN
PRODUKSI
Kasubag:
Mangitar Saragi
Staff:
- Syafrizal
- Azwardi
- Abdul Mutalib
- Nofrizal
- Khabil H
BAGIAN
PERAWATAN
Kasubag:
Mangitar Saragi
Staff:
- Juli Jamrio,
S.ST
31
UNIT TELUK
RENDAH
Kanit:
Supriyanto
Anggota:
Salahhudin
UNIT SUNGAI
BENGKAL
Kanit:
Zakaria
Anggota:
Donny Safutra
UNIT BETUNG
BEDARAH
Kanit:
M. Syafrizal
Anggota :
Muzir
UNIT MUARA
TABIR
Kanit:
Yuandi H. A.Md
S. Distribusi:
Raspunazir
Anggota:
Danang
Rudiyanto
UNIT TELUK
SINGKAWANG
Kanit:
Dedi Putra
Anggota:
Midiyanto
UNIT KOTO
JAYO
Kanit:
Azrian
Anggota:
Suryansyah
UNIT TELUK
KUALI
Kanit:
Yatiman
Anggota:
- Ridwan Rades
- Ahmad Bery
- Sar’i
- Ardiansyah L
UNIT CERMIN
ALAM
Kanit:
Erizal
Anggota:
Subhan Ependi
UNIT TELUK
KAYU PUTIH
Kanit:
Nopdianto
Anggota:
- Anjas Asmara
- Pebri
J. Malam :
- Jarjani. J
- Novan Sofyan
UNIT RIMBO
ULU
Kanit:
Afmeizon
Anggota:
- Ilham Hermawan
- M. Riyan
Despandi
UNIT RIMBO BUJANG
Kanit:
Andi Marliansyah
Kasir:
Zainal Mustafa, S.Kom
Operator:
- Bayu Husada
- Joko Itavia
Staf Op:
Tri K, A.Md
Distribusi:
- Agung Rahayu
- Dedi Irawan
- Firmanto, S.H
- Zainuddin H, S.Kom
UNIT RIMBO
ILIR
Kanit:
Ruslan A.
Gani, S.Sos
Anggota:
Uki Maulat,
S.Kom
UNIT WIROTHO
AGUNG
Plt Kanit:
Andi
Marliansyah,
S.Pd.I
Anggota:
- Dwi Prihanto
- Noprian A.
UNIT PULAU
TEMIANG
Kanit:
Azrian (Plt)
Anggota:
M. Ade S.
Hawid
32
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kendala yang Dihadapi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam
Memberikan Pelayanan Air Bersih kepada Masyarakat
Pelayanan prima merupakan tanggung jawab penyedia layanan publik seperti
PDAM Tirta Muaro. Berdasarkan pada data-data yang penulis sajikan pada latar
belakang menunjukkan bahwa PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo belum
sepenuhnya mampu memberikan pelayanan prima dalam penyediaan air bersih
kepada pelanggan. Untuk melihat kendala apa saja yang dihadapi oleh PDAM
menulis menganalisis dari enam indikator pelayanan prima sebagaimana telah
diuraikan pada teori.
a) Kemampuan (ability)
Pegawai PDAM Tirta Muaro sebagian bidang sudah ditempati oleh
tenaga kerja profesional. Hal ini bisa dilihat dari jenjang pendidikan di bagian
perencanaan, yang dimana para pegawainya sudah memiliki gelar. Namun
sebagian bidang masih memiliki kekurangan, seperti bagian produksi yang
berjumlah 7 orang semuanya hanya tamatan SMA, sedangkan tugas bagian
produksi sangat dibutuhkan oleh PDAM. Salah satu contohnya adalah pada
saat mereka bertugas untuk memasukkan tawas dan kaporit guna untuk
membersihkan air. Mereka memasukkan takaran tawas seperti biasa dilakukan
yaitu 150 Kg, sedangkan debit air berubah-ubah. Hal inilah yang membuat
banyaknya keluhan dari pelanggan karena air berbau kaporit berlebihan.
33
Sejauh ini PDAM sudah bisa memproduksi 190 Liter/detik dari debit air baku
yang tersedia sebesar 1.101.020 Liter/detik. 44
Pada bagian pengarsipan data
pegawai hanya bisa menggunakan alat operasional manual, sedangkan
menggunakan alat digital seperti mengoperasikan komputer hanya sedikit
yang bisa menggunakannya. Hal ini disebabkan karena para pegawai banyak
yang hanya tamatan dari SLTA atau SMA.
Gambar 4
Memasukkan Tawas
Secara kualitas para pegawai juga masih jauh dari kata layak, hal ini
dapat dilihat dari riwayat pendidikan para pegawai yang kebanyakan hanya
lulusan dari SLTA atau SMA. Menurut Laporan Kinerja Pegawai Tahun 2019
Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta
Muaro Kabupaten Tebo, keadaan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Tebo
Kabupaten Tebo Tahun Buku 2018, Nomor LEV-68/PW05/4/2019, 15 April 2019.
34
Tabel 2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Pegawai
Tetap
Pegawai Tidak
Tetap Jumlah
1. Sarjana S1 11 4 15
2. Diploma IV/D.4 1 1 2
3. Diploma III/D.3 5 0 5
4. SLTA 43 8 51
5. SLTP 2 3 5
6. SD 1 1 2
Jumlah Pegawai 80
Sumber: Laporan Kinerja Pegawai Tahun 2019 PDAM Tirta Muaro
Kendala lain yang dihadapi PDAM Tirta Muaro dalam kemampuan
adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM). Secara kuantitas pegawai
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo masih sangat kurang dengan wilayah
kerja yang begitu luas. Setelah melakukan pengamatan, banyak pegawai yang
kurang professional. Tugas yang lebih berat ada pada bagian produksi, karena
mereka harus berbagi tugas untuk bekerja selama 24 jam. Saat listrik mati dan
hidup kembali pada waktu malam atau subuh, maka pegawai bagian produksi
harus dengan segera menghidupkan kembali mesin IPA dan vanel intake agar
produksi air bersih tetap berlanjut. Kurangnya professional pegawai sangat
terlihat jelas di bidang produksi, saat listrik mati dan hidup kembali, pegawai
bagian produksi tidak segera menghidupkan kembali IPA dan vanel intake.
Wawancara dengan bapak Husni Mubarok, A.Md selaku Kepala
Bagian TU/ kepegawaian PDAM Tirta Muaro mengatakan:
35
“Jumlah pelanggan PDAM di Kecamatan Tebo Tengah 3.314
sambungan terdiri dari rumah tangga, perkantoran, hotel, rumah
ibadah, dan lembaga sosial. Sekitar 70% konsumsi air bersih di
Kecamatan Tebo Tengah digunakan oleh sektor rumah tangga,
kemudian sekitar 17% digunakan usaha dan niaga. Pelanggan
sebanyak itu sedangkan pegawai bagian produksi dan distribusi hanya
terdiri dari beberapa orang, hal inilah yang membuat lambannya untuk
merespons pelanggan”.45
Jumlah pegawai PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo sampai dengan
31 Desember 2019 berjumlah 80 orang, yang terdiri dari 70 pegawai Pria dan
10 pegawai Wanita.46
Berikut nama-nama dan bagian-bagian berdasarkan
jumlah pegawai PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 3
Nama-Nama dan Bagian-Bagian Pegawai PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
No Nama Posisi/Bagian
1. Budhi Irawan, S.Sos Direktur
2. Ketua : Kadis Pupr
Sekretaris: - Kabag Ekonomi
- Betha Priyanugraha, S.Kom
Badan Pengawas
3. Ahmadi Kabag Administrasi &
Keuangan
4. Exfal Ikhlas Kabag Teknik
5. Kasubag: Nurleli
Staff : - Desi.D - Betania
- Evaliana - Riuki Yanti.P
Bagian Keuangan
6. Kasubag : Husni Mubarok, A.Md Bagian TU/Kepegawaian
45
Wawancara dengan Bapak Husni Mubarok, A.Md., selaku Kepala bagian
TU/Kepegawaian, tanggal 29 September 2020. 46
Laporan Kinerja Pegawai Tahun 2019 Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Perusahaan
Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Kabupaten Tebo
36
Staff : - Ira Yunita - Iskandar
- Eko Hariyad - Imel Desniati
- Sekar Putri.R
7. Kasubag: Dani Supriyanto, S.E
Staff : - Fio Algusti - Een Gustina
- Alam Nauri,S.H - Januarli
- A. Rakuci, S.Kom
Bagian Hubungan Langganan
8. Kasubag: Agus Tamsyah, A.Md
Staff : - Agus Irmanda, S.St
- Mustopa Habibi, A.Md.T
Bagian Perencanaan
9. Kasubag: Andizal, S.E
Staff : - Ipon Jj M.S.S.Kom
- Nofrizon
Bagian Distribusi
10. Kasubag: Mangitar Saragi
Operator: - Syafrizal - Azwardi
- Abdul Mutalib - Nofrizal
- Khabil. H
Bagian Produksi
11. Kasubag: Mangitar Saragi
Staff : Juli Jamrio, S.St Bagian Perawatan
12. Kanit : Supriyanto
Anggota: Salahhudin Unit Teluk Rendah
13. Kanit : Zakaria
Anggota: Donny Safutra Unit Sungai Bengkal
14. Kanit : M. Syafrizal
Anggota : Muzir Unit Betung Bedarah
15. Kanit : Yuandi H. A.Md
S. Distribusi : Raspunazir
Anggota : Danang Rudiyanto
Unit Muara Tabir
16. Kanit : Dedi Putra
Anggota : Midiyanto Unit Teluk Singkawang
17. Kanit : Azrian
Anggota : Suryansyah Unit Koto Jayo
18. Kanit : Yatiman
Anggota : - Ridwan Rades - Sar’i
- Ahmad Bery - Ardiansyah L
Unit Teluk Kuali
19. Kanit : Erizal Unit Cermin Alam
37
Anggota : Subhan Ependi
20. Kanit : Nopdianto
Anggota : - Anjas Asmara - Pebri
J. Malam: - Jarjani. J - Novan Sofyan
Unit Teluk Kayu Putih
21. Kanit : Afmeizon
Anggota : - Ilham Hermawan
- M. Riyan Despandi
Unit Rimbo Ulu
22. Kanit : Andi Marliansyah
Kasir : Zainal Mustafa, S.Kom
Operator : - Bayu Husada - Joko Itavia
Staf Op : Tri K, A.Md
Distribusi : - Agung Rahayu
- Dedi Irawan
- Firmanto, S.H
- Zainuddin H, S.Kom
Unit Rimbo Bujang
23. Kanit : Ruslan A. Gani, S.Sos
Anggota : Uki Maulat, S.Kom Unit Rimbo Ilir
24. Plt Kanit : Andi Marliansyah, S.Pd.I
Anggota : - Dwi Prihanto
- Noprian A.
Unit Wirotho Agung
25. Kanit : Azrian (Plt)
Anggota : M. Ade S. Hawid Unit Pulau Temiang
Sumber: Struktur Organisasi PDAM Tirta Muaro
Dilihat dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2019, PDAM
Tirta Muaro membutuhkan pegawai baru sekitar 9 orang diantaranya:
1) Sistem Pengawasan Intern (SPI) 1 orang
2) Pengadaan barang dan jasa 2 orang
3) Sistem penerimaan pegawai 1 orang
4) Manajemen aset 1 orang
5) Manajemen pemasaran 1 orang
38
6) Manajemen air minum 3 orang47
Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Husni Mubarok, A.Md
selaku Kepala Bagian TU/ kepegawaian PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Sekarang kita belum memiliki pegawai baru, karena perusahaan
belum ada anggaran untuk membayar gaji pegawai baru. Selain itu,
dari RKAP sebenarnya kita juga membutuhkan pegawai bagian tehnik
sekitar 2 orang, namun sampai sekarang belum terwujud”.48
Sumber daya manusia yang kurang akan menyebabkan kualitas
pelayanan PDAM Tirta Muaro belum maksimal. Sumber daya manusia
(SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting tidak dapat dilepaskan
dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Sumber daya
manusia juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.
Pada hakikatnya, sumber daya manusia berupa manusia yang dipekerjakan di
sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi itu. Untuk itu PDAM perlu meningkatkan kualitas para
pegawai dengan cara menempatkan para pekerja sesuai dengan keahliannya
dan menambah jumlah pegawai untuk mengimbangi jumlah konsumen yang
terus meningkat.
Dalam memberikan pelayanan, sarana dan prasarana sangat diperlukan
untuk meningkatkan kinerja para pegawai yang ada di perusahaan. Sarana dan
47
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2019, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Muaro Kabupaten Tebo. 48 Wawancara dengan Bapak Husni Mubarok, A.Md., selaku Kepala bagian
TU/Kepegawaian, tanggal 12 November 2020.
39
prasarana yang masih kurang untuk dibutuhkan dalam produksi dan distribusi
air, seperti pompa intake, IPA (Instalasi Pengolahan Air), dan belum adanya
penambahan jaringan pipa ke berbagai Kelurahan atau Desa. Hal ini bisa
dilihat berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun
2018-2020 pada tabel di bawah ini:
Tabel 4
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2018
No Uraian Vol Satuan Tersedia
Kantor Gedung dan Perlengkapan
1. Tempat Parkir 1 Ls √
2. Musholla 1 Ls 70%
3. Meja ½ Biro 4 Bh √
Bagian Umum
1. Komputer 6 Set 4 Set
2. Mobil Pickup 1 Unit X
3. AC Kantor ½ pk 1 Unit √
Tabel 5
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2019
No Uraian Tersedia
Program Bidang Teknik dan Operasional
1. Penambahan jaringan distribusi kurang lebih sepanjang
20 Km Unit Perintis dan VII Koto √
2. Penambahan kapasitas IPA 10 L/dkt di PDAM Unit
Pulau Temiang dan Betung Berdarah √
3. Pengadaan pompa dossing X
4. Pengadaan pompa intake L/d H 60 X
Mengganti Water Meter yang Rusak untuk Wilayah:
1. Muara Tebo 200 unit 150 Unit
2. Sungai Bengkal 100 unit √
3. Pulau Temiang 100 unit √
4. Wiroto Agung 100 unit √
40
Tabel 6
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2020
No Uraian Tersedia
Program Bidang Teknik dan Operasi
1. Mengganti water meter yang rusak dan melakukan
rehab/perbaikan sekitar area water meter untuk semua
wilayah berdasarkan dari hasil catat meter di lapangan
√
2. Merehab jaringan pipa distribusi dan menegakkan water
meter yang masih terbenam agar sesuai dengan standar
pemasangan yang sudah di tetapkandi semua wilayah unit
pelayanan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
√
3. Melakukan perbaikan dan perawatan pompa-pompa, panel,
filtrasi, valve serta pengecetan jambatan intake X
4. Melakukan perbaikan IPA di Unit Teluk Singkawang √
5. Penambahan jaringan pipa distribusi di Unit Pulau Temiang X
6. Penambahan jaringan pipa distribusi di Induk Muara Tebo X
7. Pembangunan IPA kapasitas 10 L/dtk di Unit Pulau
Temiang √
8. Pembangunan IPA kapasitas 30 L/dtk di Sungai Bengkal √
9. Pembangunan IPA kapasitas 50 L/dtk di Unit Rimbo Bujang X
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Mangitar Saragi
selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
mengatakan:
“Proses produksi kita dari awal pengambilan air baku sampai
penyaluran ke masyarakat atau biasa disebut dengan isolasi
pengolahan air (IPA) masih bergantung pada listrik. Jadi, jika listrik
mati otomatis mesin IPA juga ikut mati. Alternatif lain agar mesin IPA
tetap beroperasi saat listrik mati dengan cara membangun pembangkit
listrik sendiri atau minimal gardu listrik khusus untuk PDAM. Namun,
kita tidak mempunyai modal untuk membelinya”.49
49
Wawancara dengan Bapak Mangitar Saragi, selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta
Muaro, tanggal 02 Oktober 2020.
41
Keterbatasan sarana dan prasarana menyebabkan tidak efektivnya
kinerja dalam suatu perusahaan dan pelayanan menjadi tidak maksimal.
Wawancara yang dilakukan dengan Ibu Guslindawati selaku pelanggan
PDAM Tirta Muaro di Kelurahan Pasar mengatakan:
“Saat listrik mati air ikutan mati, saat lampu sudah hidup kembali air
lama untuk hidup dan hampir setiap pagi bau kaporit berlebihan pada
air”.50
Wawancara serupa juga dilakukan dengan Ibu Lis selaku pelanggan
PDAM Tirta Muaro di Desa Mangun Jayo mengatakan:
“Air lancar kecuali saat lampu mati air pun juga mati, sesekali keruh
pada jam 10 pagi”.51
Sarana dan prasarana merupakan hal penting dalam perusahaan untuk
menunjang produktivitas agar tercapainya tujuan perusahaan. Umumnya
prasarana dimiliki dan dibangun oleh pemerintah dalam bentuk benda tidak
bergerak. Fungsi dengan adanya sarana dan prasarana untuk mempercepat
proses pekerjaan, meningkatkan produksi dengan hasil yang berkualitas, dan
dapat menimbulkan rasa puas bagi konsumen. Berdasarkan hasil pengamatan
penulis seharusnya Pemerintah Daerah berupaya meningkatkan sarana dan
prasarana perusahaan sehingga pelayanan maksimal dapat diberikan kepada
masyarakat.
50
Wawancara dengan Ibu Guslindawati, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan
Pasar, tanggal 26 September 2020. 51
Wawancara dengan Ibu Lis, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa Mangun Jayo,
tanggal 25 September 2020.
42
Kendala utama yang dihadapi PDAM dalam memberikan pelayanan
air bersih adalah ketersediaan air baku. Hal ini dapat mengganggu stabilitas
pasokan air bersih kepada masyarakat atau pelanggan. Hingga saat ini,
Pemerintah Kabupaten Tebo khususnya PDAM Cabang Kecamatan Tebo
Tengah belum dapat menyediakan pasokan sumber air bersih yang memadai,
terbukti saat musim kemarau selalu terjadi kelangkaan air baku sehingga
pasokan air bersih menjadi terganggu. Masalah yang terjadi pada sumber air
baku yang berasal dari Sungai Batang Hari adalah air yang keruh dan berbau.
Hal ini disebabkan karena tercemarnya air Sungai Batang Hari tersebut.
Faktor utama yang mempengaruhi tercemarnya aliran Sungai
Batanghari adalah aktivitas masyarakat itu sendiri, seperti membuang sampah
ke aliran sungai dan penambangan emas ilegal. Wawancara dengan Bapak
Mangitar Saragi selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Muaro
mengatakan:
“Dulu waktu saya kecil masih bisa melihat air Sungai Batanghari yang
jernih, tapi sekarang keruh. Kualitas air Sungai Batanghari akibat
aktivitas masyarakat. Salah satu contoh adalah kebiasaan membuang
sampah ke sungai yang hingga saat ini masih dilakukan masyarakat.
Belum lagi aktivitas penambangan emas liar yang banyak terjadi di
bagian hulu Sungai Batanghari. Kebiasaan-kebiasaan itu sangat
mempengaruhi Sungai Batanghari yang dahulu sangat jernih dan
bersih”.52
52
Wawancara dengan Bapak Mangitar Saragi, selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta
Muaro, tanggal 02 Oktober 2020.
43
Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Suyono, S.Pd selaku Lurah
di Kelurahan Tebing Tinggi mengatakan:
“Saya sudah sering mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk
tidak membuang sampah di aliran Sungai Batanghari. Bahkan sudah
ada spanduk yang dipasang bertuliskan dilarang membuang sampah di
Sungai Batanghari, namun masyarakat masih mengabaikan himbauan
tersebut. Mungkin karena rumah warga berada dekat dengan aliran
sungai Batang Hari”.53
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3 Tahun 2013 Pasal 10
Tentang Ketertiban Umum menjelaskan bahwa “Setiap orang atau badan
penanggungjawab bangunan dilarang membuang sampah, membuang air
besar/tinja dan buang air kecil ke jalan, sungai, selokan, got atau roil dan
tempat lainnya”.54
Peraturan Daerah tersebut dibuat agar masyarakat
mematuhi peraturan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Tebo, jika
tidak mematuhi maka akan dikenakan sanksi. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008 Pasal 39 Ayat 1 Tentang Pengelolaan Sampah yang
berbunyi “Setiap orang yang secara melawan hukum memasukkan dan/atau
mengimpor sampah rumah tangga dan/atau sampah sejenis sampah rumah
tangga ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia diancam
dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9
53
Wawancara dengan Bapak Suyono, S.Pd, selaku lurah di Kelurahan Tebing Tinggi, tanggal
01 Oktober 2020. 54
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3 Tahun 2013 Pasal 10 Tentang Ketertiban
Umum.
44
(sembilan) tahun dan denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)”.55
Dalam hal ini, penulis juga mewawancarai masyarakat di Kecamatan
Tebo Tengah yang berada dekat dengan aliran Sungai Batanghari. Wawancara
yang dilakukan dengan Ibu Reva pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan
Tebing Tinggi mengatakan bahwa:
“Ado kesekali seperti pecahan beling kaco lah, penuh sekarung ya
buang ke tepi sungai, sampah-sampah yang bisa dibakar yo bakar.
Tempat penampungan bak sampah dak ado di Kelurahan ini, Sungai
Batangharilah yang dekat dibelakang rumah”.56
Wawancara serupa juga dilakukan dengan Ibu Idel Pelanggan PDAM
Tirta Muaro di Kelurahan Mangun Jayo mengatakan:
“Tempat pembuangan sampah di sini tidak ada, sebenarnya juga sudah
tau ada himbauan dilarang membuang sampah di sungai. Tapi
masyarakat di sini masih banyak yang membuang sampah di tepi air
sungai. Kalau ada sampah yang bisa di bakar saya bakar, kalau tidak
ya tinggal buang ke tepi air. Karena dekat juga di belakang rumah
saya, saya bakar sampah di belakang rumah juga, kalau air dalam
sampah bekas bakaran tu juga ikut hanyut terbawa air”.57
Wawancara lainnya juga dilakukan dengan Ibu Sriwahyuni selaku
pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan Pasar mengatakan:
“Sering itu ngga juga, tapi pernahlah buang sampah ke tepi Sungai
Batanghari, tempat pembuangan sampah bak besar di Kelurahan ni
55
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Pasal 39 Ayat 1 Tentang Pengelolaan Sampah. 56
Wawancara dengan Ibu Reva, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan Tebing
Tinggi, tanggal 14 November 2020. 57
Wawancara dengan Ibu Idel, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Mangun Jayo,
tanggal 14 November 2020.
45
tidak ada makannya buangnya ke tepi sungai, apalagi saat musim
hujan sampah payah untuk di bakar”.58
Dari hasil wawancara di atas, sudah tampak jelas bahwa masyarakat
masih belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan Sungai Batanghari.
Pembuangan sampah ke sungai seolah-olah sudah menjadi kebiasaan yang
sangat sulit dirubah, hal inilah yang membuat aliran sungai menjadi tercemar
dan dapat mempengaruhi kualitas air Sungai Batanghari. Penyebab lain
tercemarnya aliran Sungai Batanghari adalah aktivitas penambangan emas
ilegal.
Sejak tahun 2000 penambangan emas di Provinsi Jambi marak
dilakukan oleh masyarakat. Terdapat beberapa titik wilayah-wilayah yang
mengandung bahan galian emas, terutama di Kabupaten Tebo khusunya di
Kecamatan Tebo Tengah. Keberadaan tambang emas di sungai Batanghari di
Kecamatan Tebo Tengah ini tidak memiliki izin dari pemerintah. Penambang
yang tidak mempunyai izin sudah diatur di dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Tebo Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Berdasarkan Pasal
74 Ayat 2 Tidak mempunyai IUP melakukan kegiatan pertambangan, diancam
58
Wawancara dengan Ibu Sriwahyuni, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan
Pasar, tanggal 14 November 2020.
46
dengan hukuman penjara dan denda sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.59
Kegiatan pertambangan emas yang tidak mempunyai izin juga diatur
di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara. Pasal 158 berbunyi: “Setiap orang yang melakukan
usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 Pasal 40 Ayat (3), Pasal 48, Pasal 67 Ayat (1) Pasal 74 Ayat (1) atau
Ayat (5) dipidana dengan penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp. 10.000.000.000.00 (sepuluh miliar rupiah).60
Data Polda Jambi mencatat bahwa pada tahun 2011 jumlah mesin
tambang emas yang terdeteksi beroperasi sebanyak 760 unit, kemudian pada
tahun 2012 meningkat menjadi 1.250 unit. Dampak dari kegiatan
penambangan ini sekitar 1,1 juta hektar dari 5,2 juta hektar luas Daerah Aliran
Sungai (DAS) mengalami situasi yang mengkhawatirkan atau memasuki
dalam kategori fase kritis. Kondisi ini ditandai banyaknya wilayah DAS
tercemar, abrasi pada dinding sungai, dan rusaknya ekosistem biota sungai.
Sedangkan areal pertanian yang telah di rambah untuk dijadikan lahan
aktivitas pertambangan emas seluas 2.071,5 hektar.61
59
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 10Tahun 2009 Pasal 74 Ayat 2, Tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara. 60
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 158 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu
Bara. 61
https://kumparan.com/jambikita/dampak-tambang-emas-ilegal-di-jambi-perparah-kondisi-
sungai-batanghari-1supJajLxwc, diakses pada 26 Februari 2020.
47
Dr. Muhammad Ridwansyah menyampaikan hasil analisis air Sungai
Batanghari yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Jambi mengatakan “Analisis terhadap data sampel air ditemukan adanya
E.coli dan coliform pada sampel yang diambil dasi Sungai Batanghari”.
Menurut Beliau E. coli adalah bakteri yang mengakibatkan gangguan
pencernaan, diare akut, dan inflammasi jika masuk ke dalam tubuh manusia.
Coliform dapat menghasilkan zat etionin yang bersifat karsinogenetik dan
menyebabkan racun bagi manusia. Semantara itu, air Sungai Batanghari yang
telah berubah menjadi racun ini sebagian besar menjadi sumber utama
beberapa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dialirkan kepada
masyarakat.62
Tingginya aktivitas pertambangan yang ada di Provinsi Jambi sangat
berpotensi memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan serta
terganggunya aktivitas sosial dan ekonomi. Aliran sungai yang merupakan
aliran utama untuk mandi, cuci dan minum telah tercemar yang tidak baik
untuk kesehatan. Selain itu, ekosistem ikan yang ada di sungai telah menurun.
Penambangan yang menggunakan bahan kimia bisa menyebabkan ekosistem
mengandung mercury tidak baik untuk kesehatan masyarakat.
Dampak pencemaran sungai sangat besar bagi kehidupan manusia,
dampak lain dari pencemaran air sungai yaitu terjadinya banjir air sungai,
timbulnya berbagai penyakit, sungai menjadi kotor, berkurangnya
62
Ibid.
48
ketersediaan air bersih. Sehingga menyebabkan tingginya biaya produksi air
bersih karena sudah tercemarnya sumber air baku. Hal ini bisa dilihat dari
hasil wawancara dari pelanggan PDAM Tirta Muaro yang mengeluhkan air
PDAM. Wawancara dilakukan dengan Ibu Evi selaku Pelanggan PDAM Tirta
Muaro di Desa Bedaro Rampak mengatakan:
“Air PDAM kadang jernih kadang keruh, air berbau kaporit berlebihan
tidak menentu. Saat musim penghujan aliran air menjadi keruh”.63
Untuk itu diharapkan kesadaran dari masyarakat untuk menjaga
kebersihan air Sungai Batanghari. Mengingat bahwa air Sungai Batanghari
merupakan sumber air baku dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Serta diharapkan kepada masyarakat untuk mendengarkan dan mematuhi
himbauan dari Pemerintah untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai
serta tidak melakukan penambangan emas secara ilegal.
b) Sikap (attitude)
Di PDAM Tirta Muaro sikap merupakan peranan penting dalam
memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Pegawai PDAM Tirta Muaro
sudah menunjukkan sikap yang baik, hal ini bisa dilihat dari pengaduan
pelanggan, pihak PDAM mencatat dengan rapi hal apa saja yang menjadi
keluhan pelanggan. Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Fio Algusti
selaku staf hubungan dan langganan mengatakan:
63
Wawancara dengan Ibu Evi, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa Bedaro
Rampak, tanggal 28 September 2020.
49
“Acuan PDAM Tirta Muaro, berkaitan dengan penyelesaian masalah
yang bersifat non teknis dan bagian distribusi bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
kebocoran dan kondisi meter. Sesuai dengan prosedurnya pelanggan
datang ke bagian hubungan dan langganan untuk membuat
pengaduan, petugas bagian hubungan dan langganan mencatat
pengaduan pelanggan sejelas mungkin berupa nama, nomor sambung,
alamat serta sket lokasi rumah pelanggan. Apabila pengaduan tersebut
berhubungan dengan masalah non teknis seperti masalah pembayaran
maka kami staf bagian hubungan dan langganan dapat langsung
menangani masalah, namun jika pengaduan tentang penggantian
meter, kebocoran maka kami membukukan lalu dikembalikan ke
bagian distribusi”.
Wawancara lain juga dilakukan dengan Ibu Tuti Zahra selaku
pelanggan PDAM di Desa Mangun Jayo mengatakan:
“Pernah sayo datang untuk lapor ke PDAM awal tahun 2019 lah
datang ke kantor langsung, pegawai ramah ramahlah”.64
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap yang
ditunjukkan pihak PDAM sudah baik. Hal ini akan membuat pelanggan
merasa puas terhadap pelayanannya. Citra perusahaan akan dilihat dari sikap
dan prilaku para pegawai. Oleh karena itu, pastikan para pegawai dapat
memberikan kesan pertama yang baik kepada pelanggan.
64 Wawancara dengan Ibu Tuti Zahra, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa Mangun
Jayo, tanggal 25 September 2020.
50
c) Penampilan (appearance)
Berpenampilan menarik tidak bisa menjadi acuan dalam keselamatan
kerja jika kita tidak menggunakan alat untuk keselamatan kerja. Berdasarkan
hasil pengamatan penulis selama hampir setiap hari mendatangi kantor
PDAM, para pegawai tidak terlalu memperhatikan penampilan. Baik itu dari
pakaian yang tidak pernah seragam saat jam kerja, bahkan para pegawai
lapangan tidak selalu menggunakan sepatu yang aman saat jam kerja.
Gambar 5
Memasukkan Kaporit
Dapat dilihat pada gambar 5, dalam kegiatan memasukkan kaporit
pegawai tidak memakai sepatu dan berpenampilan seadanya. Menggunakan
seragam dan sepatu guna untuk menunjang profesionalisme dan juga menjaga
keselamatan diri. Penampilan sangat diperlukan untuk melakukan pelayanan
kepada para pelanggan, karena dengan penampilan yang baik dapat
meyakinkan pelanggan saat memberikan pelayanan. Apalagi pelayanan dalam
51
bentuk jasa, pegawai harus meyakinkan pelanggan dengan memakai
kelengkapan pakaian dan membawa alat yang diperlukan.
d) Perhatian (attention)
PDAM Tirta Muaro selalu memperhatikan setiap bagian pekerjaannya
terutama bagian perawatan dan distribusi. Pada bagian perawatan mereka
selalu melakukan cek rutin terhadap IPA (Instalasi Pengolahan Air) agar tetap
beroperasi sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan bagian distribusi selalu
rutin untuk melihat bacameter pemakaian air konsumen setiap 1 bulan sekali
agar bisa mengetahui banyaknya pemakaian air konsumen dan berapa biaya
pemakaian. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya ketidaksesuaian antara
pemakaian air dan pembayaran air para pelanggan, sehingga bisa membuat
timbulnya rasa puas terhadap pelanggan.
Bentuk perhatian kecil yang diberikan pihak PDAM Tirta Muaro
kepada pelanggan saat ke kantor adalah memberikan sapaan dan senyuman.
Responsivitas PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo untuk mengatasi keluhan
pelanggan adalah dengan adanya bagian hubungan pelanggan. Selain itu pihak
PDAM juga memanfaatkan era digitalisasi dengan memanfaatkan E-mail,
Whatsapp, dan Facebook untuk berkomunikasi dengan pelanggan mengenai
keluh-keluhan pelanggan dan pengaduan pelanggan. Setelah itu akan di data
dan diberikan kepada bagian yang berwenang untuk memperbaiki dan
menindaklanjuti.
52
Dalam kesempatan wawancara dengan Bapak Ihsan selaku Kepala Desa
Mangun Jayo serta pelanggan PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Keluhan dari masyarakat air berbau kaporit yang berlebihan, tidak
lancar di pagi hari, kadang-kadang keruh apalagi di saat musim hujan
dan terkadang pipanya bocor, bila bisa saya tangani akan saya perbaiki
sendiri. Namun apabila tidak bisa ditangani maka saya akan menelfon
pihak PDAM Tirta Muaro, meminta untuk segera melakukan
perbaikan”.65
Hal ini juga senada disampaikan oleh Ibu Tuti Zahra selaku pelanggan
PDAM Tirta Muaro di Desa Mangun Jayo mengatakan:
“Air di tempat saya sering macet tidak lancar pada pagi hari, dan kadang
juga sedikit keruh”.66
Pihak PDAM Tirta Muaro selalu berupaya menanggapi setiap keluhan
yang masuk. Dikarenakan banyaknya keluhan, pihak PDAM Tirta Muaro
membuat jadwal perbaikan. Selain itu, di kantor PDAM Tirta Muaro ada
kotak saran yang bertujuan agar pelanggan PDAM Tirta Muaro dapat
memberikan kritikan kepada pihak PDAM. Dengan begitu, pihak PDAM
dapat mengetahui apa yang di inginkan pelanggan.
e) Tindakan (action)
Berdasarkan data piutang tunggakan air 3 bulan per 31 Maret 2019 di
Induk Muara Tebo sebanyak 452 pelanggan sebesar Rp256.144.750,00, masih
ditemukan adanya tunggakan di atas 4 bulan untuk Induk Muara Tebo
65
Wawancara dengan Bapak Ihsan, selaku Kepala Desa Mangun Jayo serta pelanggan PDAM
Tirta Muaro, tanggal 28 September 2020. 66
Wawancara dengan Ibu Tuti Zahra, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa Mangun
Jayo, tanggal 25 September 2020.
53
sebanyak 77 pelanggan. Sesuai SOP pemutusan pelanggan menunggak dan
kebijakan direksi yang menyatakan bahwa pelanggan yang menunggak 4
bulan akan dilakukan pemutusan oleh PDAM.67
Akibat yang ditimbulkan dari
jumlah tunggakan pelanggan yang semakin banyak maka akan semakin sulit
untuk ditagih dan berpotensi untuk tidak dibayar. Hal ini disebabkan karena
tidak adanya tindakan pegawai untuk menagih hutang para pelanggan.
Dengan kurangnya tindakan, hal ini membuat adanya keluhan dari
pelanggan karena lambatnya respon pegawai PDAM Tirta Muaro. Bapak
Syaipul Anwar selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan Tebing
Tinggi mengatakan:
“Saya pernah mengalami pipa bocor, sudah melapor ke kantor PDAM
Tirta Muaro Kabupaten Tebo namun sudah berhari-hari belum juga
diperbaiki”.68
Wawancara serupa juga dilakukan dengan Bapak Syamruddin selaku
pelanggan PDAM Tirta Muaro di Kelurahan Pasar mengatakan:
“Setiap hari air kadang mati selama 1-2 jam pada siang hari, air pun
juga berbau kaporit kalau musim penghujan air sedikit keruh. Saya
pernah mengalami pipa pecah karena di injak Kerbau, saya sudah
melapor ke petugas PDAM namun 3 hari kemudian baru ditindak
lanjuti”.69
67 Laporan Evaluasi Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Kabupaten
Tebo Tahun 2018 68
Wawancara dengan Bapak Syaipul Anwar, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi, tanggal 25 September 2020. 69
Wawancara dengan Bapak Syamruddin, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar, tanggal 01 Oktober 2020.
54
Selain mengalami lambannya penanganan pipa bocor, akibat dari
kurangnya tindakan pegawai menyebabkan saat perbaikan pipa di daerah lain
akan menyebabkan daerah lain juga terkena dampak dari berhentinya aliran
air PDAM. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara dengan pelanggan PDAM
yaitu Bapak Suhandri di Desa Mangun Jayo mengatakan:
“Saya pernah ke kantor PDAM langsung untuk nanya, karena kami
pernah mengalami air tidak hidup-hidup selama 3 hari. Kata
pegawainya dekat Desa kami lagi ada pergantian pipa, kejadian ini
sekitar tahun 2019 pertengahan”.70
Tindakan merupakan bagian terpenting dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada di perusahaan. Dengan melakukan tindakan yang
cepat akan memberikan kepuasan dan kenyamanan untuk pelanggan PDAM
Tirta Muaro. Tindakan ini berhubungan dengan sikap dan perhatian, yang
dimana sikap dan perhatian harus ditunjukkan dalam bentuk tindakan yang
nyata.
f) Tanggung jawab (accountability)
Pertanggungjawaban PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah
Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Tebo karena PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo merupakan instansi publik berbentuk BUMD sehingga
bagian besar sahamnya milik Pemerintah Daerah. Disamping
pertanggungjawaban kepada Pemerintah Daerah, PDAM Tirta Muaro juga
70
Wawancara dengan Bapak Suhandri, selaku pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo, tanggal 14 November 2020.
55
memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pengawas selaku
pihak dari Pemerintah Daerah yang ikut dalam pengambilan kebijakan di
PDAM Tirta Muaro serta laporan pertanggungjawaban kepada DPR.
Tanggung jawab merupakan keadaan dimana kita harus menanggung
segala sesuatunya. Namun, tidak semua pegawai PDAM menjalankan tugas
pokok dan fungsi berdasarkan tanggung jawab. Hal ini terlihat dari bagian
produksi, saat listrik padam maka IPA (Instalasi Pengolahan Air) dan pompa
intake berhenti beroperasi. Saat listrik kembali hidup, bagian produksi
menghidupkan kembali IPA (Instalasi Pengolahan Air) dan vanel intake agar
pompa intake beroperasi kembali. Akan tetapi lokasi vanel intake berada di
pinggir Sungai Batanghari berjarak kurang lebih 200 meter dari kantor PDAM
Tirta Muaro. Sehingga pegawai tidak segera menghidupkan kembali vanel
intake.
Gambar 6
IPA (Instalasi Pengolahan Air)
Berdasarkan Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Muaro, saran pada Laporan Hasil Evaluasi Kinerja PDAM Tirta Muaro
56
Kabupaten Tebo Tahun Buku 2017 nomor LEV-93/PW05/4/2018 tanggal 9
Mei 2018 telah ditindaklanjuti sebagian. Sedangkan saran yang belum
ditindaklanjuti ialah sebagai berikuit:
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang
berpedoman kepada Corporite Plan yang dimiliki perusahaan.
b) Meningkatkan jam operasional pelayanan hingga 24 jam sehari.
c) Melakukan penggantian/kalibrasi meter air secara bertahab untuk
mengantisipasi pencurian dan kehilangan air yang disebabkan meter
air yang rusak atau tidak valid.
d) Meningkatkan jumlah pegawai yang mengikuti diklat sesuai
kebutuhan.71
Setiap pegawai harus memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan
pekerjaannya. Ketika pegawai bertanggung jawab, maka tugas yang akan
dijalankan berjalan dengan baik dan maksimal. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada para pelanggan. Sehingga
timbulnya rasa nyaman dan puas terhadap pelanggan.
Dilihat dari beberapa indikator tersebut, dapat diketahui bahwa masih
ada kendala dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yaitu
indikator kemampuan (ability) yang masih kurang, penampilan (appearance)
71 Laporan Evaluasi Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Kabupaten
Tebo Tahun 2018
57
yang belum sesuai, tindakan (action) yang lama untuk di tindaklanjuti dan
tanggung jawab (accountability) yang belum sepenuhnya dijalankan.
B. Upaya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam Penyediaan Layanan
Air Bersih
Dilihat dari beberapa indikator pelayanan prima di atas, masih ada kendala
dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yaitu berupa indikator
kemampuan (ability) yang masih kurang, tindakan (action) yang masih lama untuk di
tindaklanjuti dan tanggung jawab (accountability) yang belum sepenuhnya
dijalankan. PDAM Tirta Muaro sudah berupaya untuk mengatasi kendala tersebut,
yaitu pihak PDAM mengadakan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan bidang kerja
masing-masing, dan mengadakan study banding ke PDAM Kabupaten Arga
Makmur.72
Selain dari upaya indikator pelayanan prima, pihak PDAM juga berupaya
untuk menyelesaikan kendala yang terjadi di PDAM Tirta Muaro sebagai berikut:
1. Upaya Pemenuhan Sumber Air Baku
Berdasarkan Laporan Evaluasi Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Muaro Kabupaten Tebo Tahun 2018, upaya PDAM Tirta Muaro untuk
menjamin ketersediaan air baku yaitu melakukan pembersihan lingkungan di sekitar
intake. Sedangkan upaya Pemerintah Kabupaten Tebo dalam memenuhi ketersediaan
air baku adalah mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan
72
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2019, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Muaro Kabupaten Tebo.
58
sumber air baku yang diolah oleh PDAM Tirta Muaro dan razia Penambangan Emas
Tanpa Izin (PETI) di aliran sungai Batanghari.73
Upaya dari Pemerintah membuahkan hasil, Polres Tebo menggerebek aktivitas
tambang emas tanpa izin di Dusun Danau Tanduk Desa Mangun Jayo Kabupaten
Tebo, akibatnya 22 orang pekerja penambangan ilegal ditangkap. Petugas juga
menyita barang bukti berupa engkol mesin dompeng, air raksa, dulang, pipa, selang
spiral warna biru dan karpet.74
Untuk memproduksi kapasitas produksi air baku, PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo memiliki dua pompa intake yang berkapasitas 30L/dtk dan satu
sumur sible (pompa celup) kapasitas 20 L/detik serta memiliki tiga Instalasi
Pengolahan Air (IPA). Banyaknya air yang disalurkan ke konsumen di seluruh
Kecamatan Tebo Tengah sekitar 2,6 juta meter kubik/hari.
Gambar 7
Pompa dan Jembatan Intake Kapasitas 30 L/dtk
73
Laporan Evaluasi Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Kabupaten
Tebo Tahun 2018 74
https://regional.inews.id/berita/gerebek-tambang-emas-ilegal-di-tebo-polisi-amankan-22-
orang, diakses pada 07 Oktober 2020.
59
Gambar 8
Pompa Celup Kapasitas 20 L/dtk
Wawancara dengan Bapak Budhi Irawan, S.Sos selaku Direktur
PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Terdapat 3 (tiga) peranan pokok yang pertama yaitu peranan dalam
kualitas air, yang kedua dalam peranan dalam aliran air, dan yang
ketiga dalam pemakaian air. Ketiga peranan pokok ini sudah ada sejak
pertama kali PDAM Tirta Muaro berdiri memberikan pelayanan
hingga hari ini. Kami juga berupaya menjaga kapasitas produksi agar
tetap terjaga kelancaran air yang mengalir ke pelanggan”.75
Dari hasil wawancara dengan Direktur PDAM dapat ditelaah bahwa terdapat
tiga pokok peranan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam memberikan
pelayanan terhadap ketersediaan air bersih di Kecamatan Tebo Tengah, yaitu peranan
mengenai kualitas air, aliran air, dan pemakaian air. Adapun uraian dari ketiga
peranan pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo terhadap
konsumen adalah sebagai berikut:
75
Wawancara dengan Bapak Budhi Irawan, S.Sos, selaku Direktur PDAM Tirta Muaro,
tanggal 29 September 2020.
60
a. Pelayanan mengenai Kualitas Air
Pelayanan mengenai kualitas air yang diberikan PDAM Tirta Muaro
terhadap konsumennya adalah berdasarkan pada Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan
kualitas air minum. Peraturan Mentri Kesehatan nomor 492 tahun 2010
tersebut dalam pasal 3 ayat (1) dinyatakan bahwa “Air minum aman bagi
kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologis, kimiawi dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan”.76
Standar kesehatan dan persyaratan yang telah ditentukan tersebut harus
dapat dipenuhi oleh PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo demi mencapai
tujuan untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Tebo khususnya
mengenai kualitas air. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan proses
pengolahan produksi air bersih sebelum di distribusikan kepada konsumen,
sesuai dengan keterangan yang penulis himpun dari hasil wawancara dengan
Bapak Mangitar Saragi selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Muaro
mengatakan:
“Di PDAM Tirta Muaro kita sebagai penyedia air bersih setiap harinya
melakukan pengolahan air produksi. Pengolahan air produksi ini yang
merupakan titik awal diprosesnya air sebelum di distribusikan ke
masing-masing rumah konsumen di Kecamatan Tebo Tengah.
Pengolahan air produksi yang kami maksud disini merupakan
pengolahan air baku dari sungai Batang Hari dan diolah menjadi air
76
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
61
yang memenuhi standar yang ditetapkan agar memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya atau kesehatan dalam kesejahteraan masyarakat”.77
Dari informasi keterangan hasil wawancara dan observasi lapangan
dengan Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo di atas
dapat penulis telaah bahwa pengolahan air produksi merupakan pengolahan
air baku dari aliran sungai Batang Hari. Air sungai Batang Hari diolah
menjadi air yang memenuhi standar yang ditetapkan agar memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
terutama konsumen PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo. Proses pengolahan
air yang dilakukan PDAM Tirta Muaro mencakup beberapa proses penting
sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Bapak Mangitar Saragi selaku
Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo berikut ini:
“Proses pengolahan air yang kami lakukan selaku pihak PDAM Tirta
Muaro Kabupaten Tebo yaitu melingkupi proses flokulasi, sedimentasi,
filtrasi dan reservoir”.78
Dari hasil wawancara dan observasi dengan Kepala Bagian Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro tersebut dapat penulis uraikan
sebagai berikut:
1) Flokulasi yaitu proses pembentukan flok (pemisahan air dengan lumpur).
2) Sedimentasi merupakan suatu proses pengendapan partikel kotoran
kedalam air (lumpur mengendap ke bawah).
77
Wawancara dengan Bapak Mangitar Saragi, selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta
Muaro, tanggal 02 Oktober 2020. 78
Ibid.
62
3) Filtrasi yaitu proses penyaringan kotoran sedimentasi.
4) Reservoir merupakan tempat untuk memasukkan tawas dan kaporit
(bertujuan untuk membunuh bakteri).
Gambar 9
Bak Flokulasi (Pemisahan Air dan Lumpur)
b. Pelayanan Mengenai Aliran Air
Pelayanan mengenai aliran air yang diberikan oleh PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo ialah pelaksanaan pemasangan pipa. Pelaksanaan
pemasangan pipa dimulai dari analisis petugas PDAM Tirta Muaro sampai
dengan pesangan pipa untuk aliran air, artinya apabila terdapat aliran air yang
tidak baik karena disebabkan oleh kebocoran pipa, maka petugas PDAM Tirta
Muaro akan langsung menanganinya dengan melaksanakan pemasangan pipa
yang baru.
c. Pelayanan Mengenai Pemakaian Air
Pelayanan mengenai pemakaian air yang diberikan oleh PDAM Tirta
Muaro berkaitan dengan hal pencatatan administrasi dari hasil pembacaan air
konsumen oleh petugas PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo. Pelayanan
63
mengenai pemakaian air ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
terhadap konsumen apabila terdapat ketidaksesuaian antara pemakaian air
konsumen dengan rekening tagihan pemakaian air konsumen. Ketidaksesuaian
tersebut dapat disebabkan karena kurang telitinya petugas pembaca meter air
PDAM Tirta Muaro dalam mencatat besarnya pemakaian air konsumen setiap
bulannya.
Upaya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo untuk memenuhi aspek kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas yaitu dengan cara melakukan uji mutu air secara berkala
melalui laboraturium penguji pada Balai Laboraturium Kesehatan Provinsi Jambi.
Melaksanakan pelayanan distribusi air selama 23 jam per hari di Unit Muaro Tebo
(PDAM Induk), membangun jaringan pipa transmisi dan distribusi ke daerah
potensial, meningkatkan pemanfaatan kapasitas terpasang dan meningkatkan jumlah
pelanggan. Hasil dari pengujian laboraturium bahwa kualitas air yang diproduksi
PDAM Tirta Muaro hanya memenuhi syarat air bersih dan belum layak dimanfaatkan
untuk air siap langsung minum.79
2. Penigkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Untuk menghadapi kendala Sumber Daya Manusia, pihak PDAM berupaya
untuk meningkatkan kemampuan para pegawai dengan cara mengadakan pelatihan
dan diklat khusus sesuai bidang masing-masing. Berdasarkan RKAP (Rencana Kerja
79
Laporan Evaluasi Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Kabupaten
Tebo Tahun 2018
64
Anggaran Perusahaan) tahun 2019 pada Program Bidang Sumber Daya Manusia
bahwa:
a. Mengikuti pelatihan bagi karyawan sesuai dengan bidang kerja masing-
masing.
b. Meningkatkan disiplin pegawai:
- Membuat name tag pegawai
- System absen android
c. Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur)
d. Study banding ke PDAM Kabupaten Arga Makmur80
Selain itu, pihak PDAM Tirta Muaro menambah jumlah pegawai sesuai dengan
keberadaan yang dibutuhkan. Upaya yang sudah dilakukan membuahkan hasil, dapat
dilihat dari nilai aspek pelayanan memperoleh nilai 0,90 atau mengalami peningkatan
sebesar 0,05. Hal ini terjadi karena kenaikan pertumbuhan pelanggan. Pada tahun
2017 pertumbuhan pelanggan hanya mencapai 8,88% dengan skor 4 sedangkan pada
tahun 2018 pertumbuhan pelanggan mencapai 26,08% dengan skor 5.81
PDAM Tirta
Muaro selalu menyediakan dan menindak lanjuti segala bentuk laporan, jika pada jam
kerja dan sudah pada urutan nomor antrian pegawai langsung mengecek dan
memperbaiki kerusakan. Di dalam era digitalisasi ini para pihak PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo juga menggunakan E-mail, Facebook, WhatsApp, untuk
80 Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2019, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Muaro Kabupaten Tebo. 81
Laporan Evaluasi Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Kabupaten
Tebo Tahun 2018
65
menampung keluhan para pelanggan demi terciptanya layanan lebih baik lagi. Setelah
itu akan di data dan diberikan kepada bagian yang berwenang untuk memperbaiki dan
menindaklanjuti.82
Pihak PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo juga menjaga kualitas pelayanan
dalam bentuk pembayaran dengan menggunakan loket-loket pembayaran. Menurut
penulis untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan pihak
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo harusnya menambah jumlah pegawainya
minimal yang sudah bekerja di sana harus bisa maksimal lagi dalam bekerja paling
tidak mereka bisa mengimbangi jumlah pelanggan yang terus bertambah pula setiap
tahunnya, agar keseimbangan bisa tercapai untuk melayani pelanggan di Kecamatan
Tebo Tengah agar terciptanya pelayanan yang maksimal.
Dalam kesempatan wawancara dengan Bapak Dani Supriyanto, S.E selaku
Kepala Bagian Langganan PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Staf yang turun kelapangan sebanyak 5 orang untuk melakukan baca meter
atau memeriksa jumlah pemakaian air serta biaya yang harus dibayar pelanggan
setiap bulannya. Tujuannya baca meter ini agar tidak terjadi ketidaksesuaian
antara pemakaian air dan pembayarannya”.83
Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Iskandar selaku Kepala Desa Bedaro
Rampak serta pelanggan PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Saya pernah protes masalah tarif pembayaran yang tidak sesuai antara
pemakaian dengan pembayaran, biasanya 2 bulan saya membayar 300 san tiba-
82
Wawancara dengan Bapak Husni Mubarok, A.Md, selaku Kepala bagian Tu/Kepegawaian,
tanggal 29 September 2020 83
Wawancara dengan Bapak Dani Supriyanto, S.E, selaku Kepala Bagian Langganan PDAM
Tirta Muaro, tanggal 02 Oktober 2020.
66
tiba 400 lebih tanpa adanya pemberitahuan. Untung saja pihak PDAM segera
mengecek meter air di rumah saya, semenjak saat itu sampai sekarang
pembayaran sudah kembali stabil”.84
Wawancara lainnya juga dilakukan dengan Bapak Een Gustina selaku Staff
Bagian Hubungan Langganan PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Kita sadar dengan adanya keluhan dari pelanggan yang sering mengalami
aliran air yang tidak lancar, saat musim kemarau debit air menurun, sedangkan
saat musih hujan debit air tinggi menyebabkan air menjadi keruh. Kita pun juga
berusaha memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kecamatan Tebo
Tengah”.85
Kualitas pelayanan merupakan peranan penting karena akan berdampak
langsung pada citra perusahaan. Kualitas pelayanan yang baik akan menjadi sebuah
keuntungan bagi perusahaan. Keluhan dari pelanggan PDAM banyak terjadi pada
musim kemarau karena debit air menurun, dan pada saat musim hujan debit air
menjadi tinggi sehingga air menjadi keruh. Pihak PDAM Tirta Muaro berupaya
memetakan pengaliran air ke pelanggan dengan melakukannya secara bergilir.
PDAM Tirta Muaro berupaya menanggapi setiap keluhan yang masuk karena
banyaknya keluhan, sehingga pihak PDAM Tirta Muaro membuat jadwal perbaikan.
3. Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Berdasarkan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) Tahun 2019 upaya
yang dilakukan pihak PDAM dalam meningkatkan sarana dan prasarana melalui
progam bidang teknik dan operasional melakukan:
84
Wawancara dengan Bapak Iskandar, selaku Kepala Desa Bedaro Rampak seta pelanggan
PDAM Tirta Muaro, tanggal 28 September 2020. 85
Wawancara dengan Bapak Een Gustina, selaku Staff Bagian Hubungan Langganan PDAM
Tirta Muaro, tanggal 02 Oktober 2020.
67
a. Penambahan jaringan distribusi kurang lebih sepanjang 20 Km Unit Perintis
dan VII Koto
b. Penambahan kapasitas IPA 10L/dtk di PDAM Unit Pulau Temiang dan Unit
Betung Bedarah
c. Pengadaan pompa dossing
d. Penambahan mobil pick up
e. Pengadaan pompa intake 50L/d H 6086
Dengan adanya sarana dan prasarana yang sudah memadai, pihak PDAM Tirta
Muaro Kabupaten Tebo membuat jadwal untuk perbaikan setiap bulannya. Seperti di
bulan Oktober tahun 2019 terjadi kerusakan pada pompa 30L/dtk, TOR (overload),
centra fugal pompa 30L/dtk, dan plat setler IPA 10L/dtk. Untuk itu, pihak PDAM
membuat jadwal perbaikanh hal ini bisa dilihat dari hasil laporan bagian perawatan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 7
Laporan Bagian Perawatan Bulan Oktober 2019
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Perbaikan pompa
30L/dtk Unit Perintis 10/10/2019 10/10/2019 Selesai
2 Perbaikan TOR
(Overload) Tebo 15/10/2019 15/10/2019 Selesai
3 Perbaikan centra fugal
pompa 30L/dtk Unit Perintis 21/10/2019 21/10/2019 Selesai
4 Rehap plat setler IPA
10L/dtk Tebo 22/10/2019 22/10/2019 Selesai
86 Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2019, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Muaro Kabupaten Tebo.
68
Pada bulan November tahun 2019 terjadi kerusakan pada ponton, parbos,
pompa intake ukuran 10L/dtk dan 20L/dtk. Para pegawai juga menukarkan pompa
dosin dan kabel induk PLN, membongkar pasang pompa intake, mengelas pompa dan
misker tawas. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini bisa dilihat
dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 8
Laporan Bagian Perawatan Bulan November 2019
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Bongkar pasang Pompa
Intake
Unit Rimbo Ilir
dan Koto jayo 07/11/2019 07/11/2019 Selesai
2 Pengelasan Pompa dan
mikser tawas Tebo 21/11/2019 21/11/2019 Selesai
3 Perbaikan ponton dan
pompa intake 10L/dtk
Unit
Tlk.Singkawang 27/11/2019 27/11/2019 Selesai
4
Perbaikan pompa
20L/dtk dan parbos
bering pompa
Tebo 29/11/2019 29/11/2019 Selesai
5
Pemasangan pompa
dosing baru dan kabel
induk PLN
Teluk Rendah 30/11/2019 30/11/2019 Selesai
Pada bulan Desember tahun 2019 pihak PDAM melakukan penggantian
kapisitor pompa tawas di derah Tebo. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal
perbaikan hal ini bisa dilihat dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel beribut
ini:
69
Tabel 9
Laporan Bagian Perawatan Bulan Desember 2019
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Penggantian kapasitor
pompa tawas Tebo 05/12/2019 05/12/2019 Selesai
Pada bulan Januari tahun 2020 terjadi kerusakan pada panel listrik pompa
intake, Instalasi ruangan kantor induk PDAM. Melakukan Pengecekan KWH, dan
mengganti MCB 25A kantor PDAM, mengganti KWH, serta mengusulkan untuk
mengganti KWH. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini bisa
dilihat dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 10
Laporan Bagian Perawatan Bulan Januari 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Perbaikan panel listrik
pompa intake PDAM Teluk Rendah 02/01/2020 02/01/2020 Selesai
2 Penggantian MCB 25A
kantor PDAM Tebo 03/01/2020 03/01/2020 Selesai
3
Pengecekan KWH dan
pengusulan pergantian
KWH.
Unit Rimbo Ulu 11/01/2020 11/01/2020 Selesai
4 Penggantian KWH Unit Rimbo Ulu 16/01/2020 16/01/2020 Selesai
70
5
Perbaikan Instalasi
ruangan kantor induk
PDAM
Tebo 26/01/2020 26/01/2020 Selesai
Pada bulan Februari tahun 2020 terjadi kerusakan pada jaringan pompa Intake,
panel distribusi, pompa intake 30L/d, stabilizer. Melakukan pemindahan instalasi AC
ruang rapat, melakukan pemeriksaan Pompa Intake 30L/d dan memasang pompa
distribusi 5L/d. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini bisa
dilihat dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 11
Laporan Bagian Perawatan Bulan Februari 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Pemindahan instalasi
AC ruang rapat Tebo 02/02/2020 02/02/2020 Selesai
2 Perbaikan jaringan
Pompa Intake
Teluk
Singkawang 07/02/2020 07/02/2020 Selesai
3 Perbaikan Panel
Distribusi.
Teluk
Singkawang 09/02/2020 09/02/2020 Selesai
4 Perbaikan Panel
Distribusi Tabir 11/02/2020 11/02/2020 Selesai
5 Perbaikan Pompa
Intake 30L/d Teluk kuali 15/02/2020 15/02/2020 Selesai
7 Pemeriksaan Pompa
Intake 30L/d Teluk Kuali 22/02/2020 22/02/2020 Selesai
8 Perbaikan Stabilizer, Teluk Kuali 25/02/2020 25/02/2020 Selesai
71
Pemasangan Pompa
Distribusi 5L/d .
Pada bulan Maret tahun 2020 terjadi kerusakan pada pambel/kopling pompa
distribusi 25L/dt, stabilizer ruang pompa distribusi, kabel pompa intake, ponton,
pompa intake dan melakukan penyambungan kabel pompa intake 30L/dt. Untuk itu,
pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini bisa dilihat dari hasil laporan bagian
perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 12
Laporan Bagian Perawatan Bulan Maret 2020
No
. Uraian
Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Penyambungan Kabel
Pompa Intake 30L/dt Teluk Kuali 02/03/2020 02/03/2020 Selesai
2
Perbaikan Pambel /
Kopling Pompa
Distribusi 25L/dt.
Tebo 05/03/2020 05/03/2020 Selesai
3
Perbaikan Stabilizer
Ruang Pompa
Distribusi.
Tebo 20/03/2020 20/03/2020 Selesai
4
Perbaikan Kabel
Pompa Intake dan
Ponton .
Teluk
singkawang 27/03/2020 27/03/2020 Selesai
5
Perbaikan Pompa
Intake Akibat
Tersambar Petir.
Rimbo Ilir 28/03/2020 28/03/2020 Selesai
Pada bulan April tahun 2020 pihak PDAM melakukan pembongkaran kabel
dan panel, melakukan pengrehapan instalasi listrik kantor PDAM di daerah Tebo.
72
Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini bisa dilihat dari hasil
laporan bagian perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 13
Laporan Bagian Perawatan Bulan April 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Pembongkaran Kabel
dan Panel Tebo 14/04/2020 14/04/2020 Selesai
2 Pengrehapan Instalasi
Listrik Kantor PDAM Tebo 28/04/2020 28/04/2020 Selesai
Pada bulan Mei tahun 2020 terjadi kerusakan pada pompa distribusi 10L/d di
daerah Tebo. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini bisa dilihat
dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 14
Laporan Bagian Perawatan Bulan Mei 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Perbaikan pompa
distribusi 10L/d Tebo 15/05/2020 15/05/2020 Selesai
Pada bulan Juni tahun 2020 terjadi kerusakan pada pompa distribusi 25L/d
(pergantian bering dan bubut as), pompa distribusi 25L/dt (pergantian piringan
73
keong), panel distribusi. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal perbaikan hal ini
bisa dilihat dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 15
Laporan Bagian Perawatan Bulan Juni 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1
Perbaikan Pompa
Distribusi 25L/d
(pergantian bering &
bubut as )
Tebo 04/06/2020 04/06/2020 Selesai
2
Perbaikan Pompa
Distribusi 25L/dt
(pergantian piringan
keong ).
Tebo 11/06/2020 11/06/2020 Selesai
3 Perbaikan Panel
Distribusi
Teluk Kayu
Putih 22/06/2020 22/06/2020 Selesai
Pada bulan Juli tahun 2020 terjadi kerusakan pada pompa distribusi 20L/d
distribusi, dan melakukan pemasangan pomoa dosing tawas. Untuk itu, pihak PDAM
membuat jadwal perbaikan hal ini bisa dilihat dari hasil laporan bagian perawatan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 16
Laporan Bagian Perawatan Bulan Juli 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1 Perbaikan Pompa
Distribusi 20L/d Tebo 04/07/2020 04/07/2020 Selesai
74
2 Pemasangan pompa
dosing tawas Koto Jayo 13/07/2020 13/07/2020 Selesai
3 Perbaikan Pompa
Distribusi 20L/d Tebo 15/07/2020 15/07/2020 Selesai
4 Pemasangan pompa
dosing Tawas
Teluk
Singkawang 22/07/2020 22/07/2020 Selesai
5 Pemasangan pompa
dosing Tawas Teluk Kuali 22/07/2020 22/07/2020 Selesai
Pada bulan Agustus tahun 2020 terjadi kerusakan pada bering pompa distribusi
20L/d, melakukan pemasangan pompa, panel dan check valve ditribusi 40L/d, dan
pemasangan kabel pompa intake 30L/d. Untuk itu, pihak PDAM membuat jadwal
perbaikan hal ini bisa dilihat dari hasil laporan bagian perawatan pada tabel di bawah
ini:
Tabel 17
Laporan Bagian Perawatan Bulan Agustus 2020
No Uraian Lokasi
Pekerjaan
Tanggal
Mulai
Pekerjaan
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Keterangan
1
Pemasangan Pompa,
Panel dan check valve
Ditribusi 40L/d
Tebo 13/08/2020 13/08/2020 Selesai
2 Perbaikan Bering
Pompa Distribusi 20L/d Tebo 19/08/2020 19/08/2020 Selesai
3 Pemasangan Kabel
Pompa Intake 30L/d Teluk Kuali 24/08/2020 24/08/2020 Selesai
Berdasarkan hasil observasi mengenai kualitas air yang diberikan oleh PDAM
Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah melakukan pembersihan pipa distribusi atau
75
flushing. Kegiatan flushing meliputi kegiatan persiapan peralatan, bahan, dan personil
unit petugas PDAM Tirta Muaro yang terlibat untuk melaksanakan pembersihan pipa
distribusi agar kualitas air yang diterima oleh konsumen tetap terjaga kualitasnya.
Mahalnya harga barang dan peralatan produksi, menyebabkan para pegawai
mengharuskan menjaga dan merawat berbagai fasilitas yang ada. Mengganti
kapasitas pompa yang lebih besar agar operasi tetap berjalan 24 jam serta
pemeriksaan rutin pipa jaringan dan pencucian reservoir (bak penampung) secara
teratur.
Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Syafrizal selaku Operator Bagian
Produksi PDAM Tirta Muaro mengatakan:
“Kami selalu melakukan pengurasan pada bak filterisasi seminggu sekali, yang
mana pada bak ini dilakukan penyaringan kotoran dari pengendapan lumpur
dan melakukan pencucian reservoir (bak penampung) pengolahan air secara
teratur sebulan 2 kali”.87
Wawancara lainnya juga di lakukan dengan Bapak Hendra Fitria selaku
Sekretaris Camat Kecamatan Tebo Tengah mengatakan:
“Saya merasa dengan adanya PDAM masyarakat sedikit terbantu mengenai
kebutuhan air bersih, apalagi pemukiman warga Kecamatan Tebo Tengah
termasuk pemukiman yang padat. Apalagi di saat musim kemarau keberadaan
PDAM sangat membantu masyarakat”.88
Secara umum dengan melakukan perawatan akan membuat barang tetap
terpelihara baik, sehingga selalu siap dipakai pada saat diperlukan. Kegiatan
87
Wawancara dengan Bapak Syafrizal, selaku Operator Bagian Produksi PDAM Tirta Muaro,
tanggal 02 Oktober 2020. 88
Wawancara dengan Bapak Hendra Fitria, selaku Sekretaris Camat Kecamatan Tebo
Tengah, tanggal 28 September 2020.
76
perawatan rutin harus dilakukan, karena kalau tidak akan mengakibatkan barang
menjadi cepat rusak yang akhirnya mengganggu pelaksanaan kerja. Manfaat lain dari
melakukan perawatan rutin ialah mengoptimalkan usia pakai peralatan, untuk
menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Jika peralatan terpelihara dengan baik, umurnya akan awet yang berarti tidak
perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat. Pemeliharaan yang baik
bisa membuat jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan
seminim mungkin. Untuk itu PDAM Tirta Muaro diharapkan untuk menjaga dan
merawat fasilitas yang ada, bila perlu menambah pegawai pada bagian perawatan
yang mana pada saat ini hanya berjumlah dua orang.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan sumber-sumber yang diperoleh selama penelitian ini, maka
kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan rumusan masalah mengenai upaya
Pemerintah Daerah Air Minum (PDAM) dalam menyediakan layanan air bersih di
Kecamatan Tebo Tengah yaitu:
1. Kendala yang dihadapi PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam
memberikan pelayanan air bersih:
a. Kemampuan (ability) yang masih kurang, meliputi:
- Sumber daya manusia sebagian masih memiliki kekurangan dan
tidak sesuai dengan bidang dan keahlian pegawai, serta kurangnya
jumlah pegawai sehingga tidak sebanding dengan wilayah kerja
yang begitu luas.
- Sarana dan Prasarana yang masih kurang untuk dibutuhkan dalam
produksi dan distribusi air, seperti pompa intake, IPA (Instalasi
Pengolahan Air), dan belum adanya penambahan jaringan pipa ke
berbagai Kelurahan atau Desa.
- Ketersediaan air baku yang masih menjadi masalah utama dalam
penyediaan air bersih, yaitu tercemarnya sumber air baku yang
disebabkan dari aktivitas masyarakat itu sendiri, seperti membuang
sampah ke sungai dan penambangan emas secara ilegal.
78
b. Penampilan (appearance), para pegawai tidak terlalu memperhatikan
penampilan. Baik itu pakaian yang tidak pernah seragam saat jam kerja,
bahkan para pegawai lapangan tidak selalu menggunakan sepatu saat jam
kerja.
c. Tindakan (action) yang masih lama untuk di tindaklanjuti, seperti
ditemukan adanya tunggakan di atas 4 bulan disebabkan karena tidak
adanya tindakan pegawai untuk menagih hutang para pelanggan. Dengan
kurangnya tindakan, menyebabkan saat perbaikan pipa di daerah lain akan
menyebabkan daerah lain juga terkena dampak dari berhentinya aliran air
PDAM.
d. Tanggung jawab (accountability) yang belum sepenuhnya dijalankan.
Seperti meningkatkan jam operasional pelayanan hingga 24 jam sehari,
melakukan penggantian/kalibrasi meter air secara bertahab untuk
mengantisipasi pencurian dan kehilangan air yang disebabkan meter air
yang rusak atau tidak valid, dan meningkatkan jumlah pegawai yang
mengikuti diklat sesuai kebutuhan.
2. Upaya PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo dalam penyediaan layanan air
bersih
a. Upaya pemenuhan pada sumber air baku, pihak PDAM melakukan
pembersihan lingkungan di sekitar intake dan pemerintah
mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan sumber
air baku serta melakukan razia penambangan emas ilegal.
79
b. Dalam peningkatan sumber daya manusia, pihak PDAM mengadakan
pelatihan atau diklat khusus sesuai bidang masing-masing, meningkatkan
disiplin pegawai, pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur), study
banding ke PDAM Kabupaten Arga Makmur dan menambah jumlah
pegawai.
c. Pada pemenuhan sarana dan prasarana, pihak PDAM mengadakan
penambahan sarana dan prasarana yang masih kurang. Seperti
penambahan jaringan distribusi kurang lebih sepanjang 20 Km,
penambahan kapasitas IPA 10L/dtk, pengadaan pompa dossing,
penambahan mobil pick up, pengadaan pompa intake 50L/d H 60,
membuat jadwal untuk perbaikan setiap bulannya, dan merawat fasilitas
yang ada.
80
B. Saran dan Kata Penutup
Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, maka ada beberapa saran antara
lain:
1. Kepada pihak Pemerintah Daerah untuk dapat memberikan perhatian
khusus terhadap pengelolaan Perusaan Daerah Air Minum Tirta Muaro
mengenai layanan air bersih di Kabupaten Tebo agar pengelolaan PDAM
tetap efektif demi penyaluran air bersih dengan kwalitas yang lebih baik.
2. Kepada Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro agar
meningkatkan efisiensi produksi dengan menambah jaringan perpipaan
secara berkesinambungan, melakukan penggantian meter air secara
bertahap untuk mengantisipasi pencurian dan kehilangan air yang
disebabkan meter air yang rusak/tidak valid, meningkatkan jumlah
pegawai dan mengikuti diklat sesuai kebutuhan dan kompensasi.
81
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya berupa kesehatan dan kekuatan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan
skripsi ini tentunya banyak sekali terdapat kekurangan dan kesalahan serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan krendahan hati penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan
skripsi ini.
Akhirnya, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang TELAH membantu dan berpartisipasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan rahmat-Nya kepada kita semua
Aamiiin ya robbal „alamiiin.
Jambi, Maret 2021
Penulis,
Muhammad Ari
105170534
82
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Amrusi, Fahmi, Hukum Pemerintahan Daerah, Bandung: PT Nusa Media 2012.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Barata, Atep Adya, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2003.
Depdikbut, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Gusti, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: Raja Grapindo
Persada, 2004.
Haris, Syamsuddin, dkk, Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Naskah Akademim
dan RUU, Jakarta: Lipi Press, 2003.
Judiari, Josina, Dasar-dasar Pelayanan Prima, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2010.
Moenir, H.A.S, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008.
Moleong, J Lexi, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2000.
Retnami, Setya, Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia, Jakarta: Kantor
Mentri Negara Otonomi Daerah Republik Indonesia, 2001.
Satoni, Djam’an, dkk, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2017.
Sinambela, Poltak Lijan, Reformasi Pelayanan Publik, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006.
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta: Alfabeta, 2009.
Surjadi, Pengembangan Kinerja Pelayanan publik. Jakarta: PT Reflik Aditama, 2014.
Topik, Sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Widjaja, Percontohan Otonomi Daerah di Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
83
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 Ayat 3.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 158 tentang Pertambangan Mineral dan
Batu Bara.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Pasal 39 Ayat 1 tentang Pengelolaan
Sampah.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
PP No. 121 Tahun 2015, pasal 1 ayat 1, tentang Air Bersih.
Peraturan Bupati Bungo Tebo Nomor 669 tentang Tim Pelaksanaan Penerapan.
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 3 Tahun 2013 Pasal 10 tentang Ketertiban
Umum.
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 74 Ayat 2 tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
C. Lain-Lain
Agrifa maser, “Strategi PDAM Dalam Meningkatkan Kualitas Air Bersih Untuk
Menunjang Pembangunan di Kota Wisata Batu” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Vol. 6 No.2, (Maret 2017).
Kamarni Neng “Analisis Pelayanan Publik Terhadap Masyarakat (Kasus Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Agam” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.2,
No.3, (03 September 2011).
Kusumaningrum, Amalia Dianita, “Faktor yang Memppengaruhi Konsumsi Air
Bersih PDAM Golongan Rumah Tangga Kabupaten Blora”, Skripsi Mahasiswa
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Diponegoro. 2017.
84
Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro
Tebo Kabupaten Tebo Tahun Buku 2018, Nomor LEV68/PW05/4/2019. 2019.
Nurfadilla, Siti, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Gorontalo dan Kabupaten
Gorontalo”, Skripsi Mahasiswa Program Studi Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 2018.
Probojati, Elisabeth Sekar, “Peran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Dalam Mengelola Limbah Cair Sebagai Upaya Pengendalian
Pencemaran Air di Kota Surakarta”, Skripsi Mahasiswa Ilmu Hukum,
Universitas Atmajaya Yogyakarta. 2012.
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Muaro Kabupaten Tebo. 2019.
Robert J Kodoatie, “Payahnya Pengelolaan Sumber Air Bersih di Jawa” Jurnal
Kesehatan Lingkungan. Vol.1, No.2, (23 Maret 2016).
Setiawan Arif “Legalitas Tindakan Pemerintah Daerah Dalam Menjamin
Pembangunan Infrastruktur Yang Dilakukan Perusahaan Daerah Air
Minum” Jurnal Simposium Keuangan Negara, Vol.1, No.3, (01 Oktober 2018).
Silvia Febi “Pelayanan Prima Dan Kepuasan Pelanggan Di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (Kppn) Makassar II” Jurnal Administrasi Negara,
Vol.2, No.3, (01 Januari 2018).
Suyeno, dkk “Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih Wilayah
PerkotaanBerbasis Kerja Sama Pemerintah dan Swasta di Kecamatan
Mandau” Jurnal Administrasi Publik, Vol.17, No.1, (Maret 2014).
https://www.kompasiana.com/aajengrj/5c24216512ae94193a1a0aa9/air-sumber-
kehidupan-paling-penting?page=all
https://kumparan.com/jambikita/dampak-tambang-emas-ilegal-di-jambi-perparah-
kondisi-sungai-batanghari-1supJajLxwc
https://www.liputan6.com/regional/read/3402129/sungai-batanghari-makin-keruh-
masyarakat-tetap-tak-peduli
85
https://www.metrojambi.com/read/2019/02/27/40971/layani-9836-konsumen-
sebulan-pdam-tebo-produksi-90-ribu-meter-kubik-air
https://regional.inews.id/berita/gerebek-tambang-emas-ilegal-di-tebo-polisi-amankan-22-
orang
https://tafsirweb.com/3977-quran-surat-ar-rad-ayat-17.html
https://pdamtirtamuarotebo.co.id/sejarah-1-11
Lampiran I
Daftar Informan
No Nama Keterangan
1. Hendra Fitria Sekretaris Camat Kecamatan Tebo Tengah
2. Budhi Irawan, S.Sos Direktur PDAM Tirta Muaro
3. Mangitar Saragi Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta
Muaro
4. Husni Mubarok, A.Md Kepala Bagian TU/Kepegawaian
5. Andizal, S.E Kepala Bagian Distribusi
6. Dani Supriyanto, S.E Kepala Bagian Langganan
7. Een Gustina Staff Bagian Hubungan Langganan
8. Agus Irmanda, S.St Staff Bagian Perencana
9. Syafrizal Operator Produksi PDAM Tirta Muaro
10. Mawardi Lurah Kelurahan Pasar
11. Suyono, S.Pd Lurah Kelurahan Tebing Tinggi
12. Ihsan Kepala Desa Mangun Jayo
13. Iskandar Kepala Desa Bedaro Rampak
14. Herman Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Bedaro Rampak
15. Jumianto Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Bedaro Rampak
16. Evi Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Bedaro Rampak
17. Khoiriyah Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Bedaro Rampak
18. Yuyun Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Bedaro Rampak
19. Syamruddin Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar
20. Guslindawati Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar
21. Nuraini Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar
22. Eni Zahwati Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar
23. Neneng Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar
24. Sriwahyuni Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Pasar
25. Suhandri Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo
26. Tuti Zahra Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo
27. Heryati Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo
28. Nia Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo
29. Lis Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo
30. Idel Pelanggan PDAM Tirta Muaro di Desa
Mangun Jayo
31. M.Syanti Hasan Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi
32. Supratman Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi
33. Kartini Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi
34. Syaiful Anwar Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi
35. Desinta Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi
36. Reva Pelanggan PDAM Tirta Muaro di
Kelurahan Tebing Tinggi
Lampiran II
Pedoman Wawancara
Direktur PDAM:
1. Apa saja kendala yang dihadapi PDAM dalam menyediakan layanan air
bersih?
2. Bagaimana upaya PDAM dalam menyediakan layanan air bersih?
3. Berapa kubik air yang disalurkan kepada setiap kepala keluarga?
4. Apa saja tugas pokok PDAM?
5. Jika terjadinya musim kemarau strategi apa yang digunakan oleh PDAM
untuk tetap menjaga kestabilan penyaluran air?
6. Jika terjadinya musim penghujan debit air jadi tinggi sehingga aliran sungai
Batanghari jadi keruh. Sungai Batanghari merupakan sumber air utama
PDAM. Langkah apa yang dilakukan sehingga air tidak keruh dan berbau saat
dialirkan kemasyarakat?
7. Bagaimana strategi PDAM menjawab keluhan masyarakat karena tidak
stabilnya air yang mengalir kerumah warga?
8. Jika tidak meratanya penyaluran air, seperti macet pada pagi hari hanya lancar
pada sore hari. Strategi apa yang digunakan untuk menjawab keluhan
tersebut?
9. Apa yang menyebabkan saluran air lancar di pagi hari, dan macet pada sore
harinya?
10. Jika ada keluhan dari masyarakat bagaimana cara masyarakat melaporkan
keluhan tersebut?
11. Apakah PDAM di subsidi pemerintah?
12. Jika masyarakat tidak membayar tenggang berapa bulan apakah dilakukan
sanksi berupa pencabutan?
13. Bagaimana cara mensosialisasikan PDAM masyarakat?
Pegawai PDAM :
1. Keluhan apa saja yang sering diterima oleh pegawai PDAM dari masyarakat?
2. Bagaimana strategi mengatasi keluhan pelanggan?
3. Bagaimana respon masyarakat terhadap penyediaan layanan air bersih?
4. Bagaimana proses pengolahan air baku menjadi air yang siap disalurkan ke
pelanggan?
5. Bagaimana cara menjaga agar kualitas air tetap bersih?
6. Apa saja kendala yang dihadapi oleh PDAM?
Camat dan Kepala Desa:
1. Saat pertama kali PDAM masuk di desa ini apakah ada koordinasi dari pihak
PDAM?
2. Apakah ada izin pemasangan PDAM ke kantor desa?
3. Apakah kantor desa pernah menjadi tempat mediasi saat terjadinya konflik
antara pelanggan dan pihak PDAM?
4. Apakah kades mewadahi masyarakat yang akan menggunakan jasa PDAM?
5. Apakah layanan PDAM sudah membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan air bersih?
6. Apakah kesadaran masyarakat masih rendah akan pentingnya menjaga
kelestarian sungai?
Masyarakat:
1. Bagaimana kwalitas air yang disalurkan ke masyarakat?
2. Bagaimana kwalitas pelayanan pegawai PDAM?
3. Jika ada keluhan dari masyarakat bagaimana cara masyarakat untuk
melaporkan keluhan tersebut?
4. Apakah masyarakat puas akan layanan air bersih yang disediakan PDAM?
5. Apa saja keluhan masyarakat terhadap penyaluran air bersih?
6. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu melihat banyaknya sampah yang berada di
tepi sungai?
Lampiran III
Daftar Piket Operator PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo
Daftar Piket Operator Perusahaan Umum Daerah Tirta Muaro Kabupaten Tebo Bulan September 2020
Catatan:
1. PK (Piket Kantor) : Jadwal jaga mulai dari pukul (08:00-08:00)
2. PM (Piket Mess) : Jadwal jaga mulai dari pukul (08:00-15:00)
3. O (Off) : Off / lepas / libur
4. Pelaksanaan piket jaga wajib membuat laporan tentang tekanan ATM dan kondisi IVA.
5. Petugas piket wajib mematikan lampu penerangan sebelum lepas piket.
Group Nama Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Khabil Husni PM PK O PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O
Nofrizal PK O PM PK O PM PK O PM PK O PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O
Abdul Mutalib O PK O PM PK O PK O PK O PM PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK
Aswardi O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK O PM PK O PK
1
2 PK
3
PK O PMO PK O PM PK OPK O PK O PM PKPM PK O PK O PMOM. Syafrizal O PK O PM PK O PK
Lampiran IV
Dokumentasi
1. Foto bersama Bapak Hedra Fitria Sekretaris Camat Kecamatan Tebo Tengah
2. Foto bersama Bapak Mangitar Saragi Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta
Muaro
3. Foto bersama Bapak Husni Mubarok, A.Md Kepala Bagian TU/Kepegawaian
PDAM
4. Foto bersama Bapak Dani Supriyanto, S.E Kepala Bagian Langganan PDAM
Tirta Muaro
5. Foto bersama Ibu Een Gustina Staff Bagian Hubungan Langganan PDAM
Tirta Muaro
6. Foto Bersama Bapak Agus Irmandi, S.ST Staff Bagian Perencana PDAM
Tirta Muaro
7. Foto bersama Bapak Syafrizal Operator Produksi PDAM Tirta Muaro
8. Foto bersama Bapak Suyono, S.Pd Lurah Kelurahan Tebing Tinggi
9. Foto bersama Bapak Ihsan Kepala Desa Mangun Jayo
10. Foto bersama Bapak Iskandar Kepala Desa Bedaro Rampak
11. Foto bersama Ibu Lis pelanggan PDAM di Desa Mangun Jayo
12. Foto bersama Ibu Idel pelanggan PDAM Tirta Muaro Kelurahan Mangun
Jayo
13. Foto bersama Ibu Evi pelanggan PDAM di Desa Bedaro Rampak
14. Foto bersama Bapak Syamruddin pelanggan PDAM di Kelurahan Pasar
15. Foto bersama Bapak Syaipul Anwar pelanggan PDAM di Kelurahan Tebing
Tinggi
16. Foto bersama Bapak Suhandri pelanggan PDAM di Desa Mangun Jayo
17. Foto bersama Ibu Guslindawati pelanggan PDAM di Kelurahan Pasar
18. Foto bersama Ibu Tuti Zahra pelanggan PDAM di Desa Mangun Jayo
Lampiran V
Curriculum Vitae
A. Identitas Diri
Nama : Muhammad Ari
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Punti Kalo, 05 Februari 1999
Alamat Asal : Desa Punti Kalo RT 03 Kelurahan Punti Kalo
Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo
Alamat Sekarang : Valencia Blok G.58
No. Telp/HP : 085378433993
Nama Ayah : Jupri
Nama Ibu : Sahara
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI, Tahun Lulus : SDN 19 Punti Kalo, 2011
SMP/MTs, Tahun Lulus : MTSn Punti Kalo, 2014
SMA/MA, Tahun Lulus : MA Nurul Jalal Tebo, 2017
UIN STS JAMBI, Tahun : Simpang Sei Duren, Mendalo, Muaro Jambi
Top Related