Download - UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Transcript
Page 1: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTS BAITUL HIDAYAH NW

DESA MIDANG KECAMATAN GUNUNGSARI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2017

Page 2: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

SKRIPSI

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTS BAITUL HIDAYAH NW

DESA MIDANG KECAMATAN GUNUNGSARI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

ADRIAN MARWANDI

151.111.061

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2017

Page 3: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah
Page 4: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah
Page 5: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah
Page 6: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

MOTTO

Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”(QS.Al-Israa’: 36)1

1 Syaamil Al-Quran, Al-Qur’anullkarim Terjemahahan Tafsir Per Kata, Departemen Agama RI, (Bandung: Syaamil Al-Qur’an, 2007), h. 285

Page 7: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

PERSEMBAHAN

Rasa syukur tak terhingga ku panjatkan kepada Allah SWT, pemberi nikmat tanpa batas dan Rasulullah SAW guru semua ummat yang terbaik disetiap waktu “ Isyfa’lanaa Ya Rasulullah”

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayahku (Muhammad Amin) dan Ibundaku tercinta (Naruni), terimakasih

untuk curahan kasih sayang, cinta, do’a , dorongan, serta yang selalu

mendukungku dalam setiap langkahku.

2. Adikku Asti Utami, Irsan Bachtiar, dan Aura Islami tersayang yang selalu

hadir dan menyemangatiku baik dalam suka maupun duka.

3. My big family

4. Dosen pembimbing I bapak Dr. Abdul Quddus, MA dan pembimbing II

bapak H. M. Taisir, M. Ag. Terimakasih tak terhingga atas waktu dan

ilmunya dalam proses bimbingan.

5. Tak lupa Sahabat-sahabat ku seperjuangan

6. Teman-teman seangkatan, teman kelasku PAI Dan tak lupa almamater

tercintaku UIN Mataram.

Page 8: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga Skripsi dengan judul “Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat terselesaikan sebagaimana mestinya, sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar

Muhammad SAW karena berkat perjuangan dan pengorbanannya, sampai pada saat ini kita tetap berada pada jalan yang benar.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak berupa bimbingan, saran-saran, informasi, tenaga, dan pikiran. Untuk itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak-banyak terima kasih, terutama kepada:

1. Dr. Abdul Quddus, MA, selaku dosen pembimbing I dan H. M. Taisir, M. Ag,

selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Dr. Ismail Thoib, M. Pd dan Alwan Mahsul sebagai penguji yang telah

memberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini.

3. Dr. Saparudin, M. Ag sebagai ketua jurusan;

4. Dr. Hj. Lubna, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Mataram.

Page 9: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

5. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram serta seluruh

stafnya yang telah banyak memberikan bantuan kepada saya.

6. Kepada semua teman-teman yang telah banyak membantu, terutama rekan- rekan

seperjuangan yang banyak membantu dan saling bertukar fikiran dan informasi.

Peneliti menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin ya rabbal alamin.

Mataram, 27 Desember 2017

Penulis

Adrian Marwandi Nim: 151.111.061

Page 10: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................................i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................................iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................................v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..................................................................................vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................................................vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................................viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................................xi

ABSTRAK ......................................................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian ..........................................................................................................1

B. Fokus Penelitian ...............................................................................................................7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................................7

1. Tujuan Penelitian ......................................................................................................7

2. Manfaat Penelitian ....................................................................................................8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ......................................................................9

E. Telah Pustaka ....................................................................................................................10

F. Kerangka Teoritik ............................................................................................................13

Page 11: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

1. Pembelajaran Akidah Akhlak ...............................................................................13

a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak 13

b. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak 16

c. Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak 17

d. Metode Pembelajaran Akidah Akhlak 18

2. Motivasi Belajar ........................................................................................................23

a. Pengertian Motivasi Belajar 23

b. Motivasi Belajar 25

c. Dimensi dan Indikator Motivasi Belajar 26

d. Macam-macam Motivasi Belajar 29

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 32

G. Metode Penelitian ............................................................................................................34

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Profil MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang........................................................46

1. Sejarah Singkat MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari 46

2. Letak Geografis MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari Lombok Barat 48

3. Keadaaan Siswa MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang ............................48

4. Keadaan Guru MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang ...............................49

5. Struktur Organisasi MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang ......................52

B. Hasil Penelitian ................................................................................................................52

1. Upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar

pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017 52

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pada

siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017 62

Page 12: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV SIMPUL DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................................................71

B. Saran ..................................................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No Tabel Nama Tabel Halaman

Tabel 2.1 Keadaan siswa MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Tahun Pelajaran 2016/2017 ...............................................................................................49

Tabel 2.2 Keadaan Guru MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Tahun

Pelajaran 2016/2017 ...............................................................................................50

Page 13: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Nama Gambar

Halaman

Gambar 2.3 Struktur Organisasi MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Tahun Pelajaran 2016/2017………………………………………............. 39

Page 14: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTS BAITUL HIDAYAH NW DESA

MIDANG KECAMATAN GUNUNGSARI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

Adrian Marwandi 151.111.061

ABSTRAK

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui 1) upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017, 2) motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu model huberman dan Millers dengan pola reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa 1) upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini terbukti dari, guru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menerapkan metode CTL, metode pembelajaran aktif, metode ceramah, metode diskusi, dan metode cerita selama pembelajaran dilakukan di dalam kelas. (2) motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017, yaitu dengan meningkatkan Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari adanya tingkat kehadiran, keativan siswa dalam bertanya dan mengajarkan tugas serta keaktivan siswa dalam melakukan diskusi.

Kata Kunci: Upaya Guru Akidah Akhlak , Motivasi Belajar

Page 15: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya,

keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan negara. Jadi dapat disimpulkan, pendidikan adalah proses

sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam pengembangan

segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia sebagai

individu, makhluk sosial dan sebagai makhluk Tuhan.2

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.3

Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan

melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan supaya siswa dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para

siswa menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral,maupun sosial budaya.

2 Hasbullah, Dasar Ilmu Pendidikan ( Jakarta. Penerbit: PT Raja Grasindo Persada, 2005) , h. 25. 3 Sagala, Konsep dan Makna Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 51.

1

Page 16: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dengan pendidikan diharapkan supaya siswa dapat hidup mandiri sebagai

individu maupun makhluk sosial. Proses pembelajaran itu sendiri menekankan pada

terjadinya interaksi antara peserta didik, guru, metode,kurikulum, sarana, dan aspek

lingkungan yang terkait untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Kompetensi akan

tercapai dengan maksimal ketika semua komponen terpenuhi sesuai dengan fungsinya

masing-masing.4

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang sengaja

diciptakan.Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik.Guru yang

mengajar dan anak didik yang belajar.Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini

lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya.

Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Disini tentu saja tugas guru berusaha menciptaka suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik.Suasana belajar yang tdak menggairahkan dan menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis.Anak didik gelisah duduk berlama-lama di kursi mereka masing-masing.Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi

tercapainya tujuan pengajaran.5

Salah satu cara mengembangkan potensi siswa adalah dengan cara

memperbaiki proses pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya

ditentukan oleh kurikulum yang baru, fasilitas yag tersedia, kepribadian guru, yang

simpatik, pembelajran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan yang luas, tetapi

ditentukan pula oleh model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Dalam

4 Ihsan H. Fuad, Dasar – Dasar Kependidikan (Bandung: Rineka Cipta,2002), h. 28. 5 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 37.

2

Page 17: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

proses pembelajaran diperlukan suatu metode mengajar untuk mempermudah

pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan kegiatan

pembelajaran secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya

oleh murid yang disebut sebagai belajar tuntas.

Tujuan utama pembelajaran diletakkan pada berkembangnya perubahan

tingkah laku. Dalam hal ini keperibadian yang sadar diri, merupakan pangkal utama

dari kecerdasan kreaktif. Dari dasar keperibadian yang sadar diri atau suatu penguatan

(reinforcement) pekerti yang luhur inilah seseorang insan berkembang secara kontinu.

Orang yang pintar adalah orang yang tidak pernah hilang akal atau ingatan

dikarenakan selalu menggunakan nalarnya sebagai modal utama guna mmemahami

dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Untuk membantu perkembangan kemampuan kognitif, anak perlu

memperoleh pengalaman belajar yang dirancang melalui kegiatan mengobservasi dan

mendengarkan secara cepat. Seiring dengan lahirnya teori ini berkembang cukup luas

strategi atau teknik mengajar yang dikenal sebagai problem solving (berbasis

masalah), antara murid dengan pendidik, murid dengan murid, pendidik dengan

pendidik, atau yang lebih luas lagi yaitu antara semua elemen yang terkait dengan

proses belajar mengajar itu sendiri. sehingga akan melahirkan optimalitas hasil yang

ingin dicapai oleh sebuah lembaga pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan keterlibatan aktif

antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Selainitu, pada kurikulum

sebelumnya atau KBK menekankan bahwa belajar tidak sekedar learning to know,

3

Page 18: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

melainkan harus ditingkatkan meliputi learning to do, lerning to be, hingga learning

to live together.6 Oleh karena itu, pengajaran akidah akhlak perlu diperbarui,di mana

siswa diberikan porsi lebih banyak dibandingkan dengan guru, bahkan siswa harus

dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal inilah yang dipelopori oleh Bobbi De

Porter, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie.Pendidik betanggung jawab dalam

membimbing dan mengarahkan dengan demikian anak menjadi kreatif dan akan

menyumbangkan kepada masyarakat guna mencapai tujuan.7

Dalam hal ini pelaksanaan pendekatan pembelajaran anak dapat ditinjau dari

beberapa hal seperti kurikulum, pendekatan, prinsip untuk menjamin berlansungnya

pelaksanaan pendidikan pada masa dini melalui pendekatan yang nyaman dan

menyenangkan semua elemen serta dapat mendidik dan sebagai objek yang dapat

dipegang dan digunakan anak sesuai intruksi dari pendidik.

Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan di sekolah merupakan hal

yang menarik perhatian orang tua, masyarakat maupun pemerintah sebagai pengambil

keputusan. Mereka menyadari bahwa kualitas masa anak-anak termasuk masa sekolah

merupakan cermin kualitas bangsa dimasa yang akan datang. Khususnya para orang

tua makin lama makin menyadari betapa pentingnya hubungan orang tua - anak yang

kelak akan mewarnai hubungan anak dengan lingkungan, teman sebaya, pendidik

maupun atasannya.

6Suyitno, Metode-MetodePembelajaran(Bandung: CV. Wacanacipta, 2004), h. 60. 7Bobbi De Porter,dkk, Quantum Teaching (Bandung:PT. Mizan Pustaka, 2003), h. 43.

4

Page 19: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Proses pembelajaran bidang studi Aqidah akhlak adalah tidak bisa dilepaskan

dari motivasi dalam mempelajarinya. Hal ini didasarkan pada sebuah kesadaran

bahwa pelajaran Aqidah akhlak merupakan suatu pelajaran yang dapat menuntun

seseorang untuk memiliki perilaku yang sesuai dengan pola hidup yang sesuai dengan

Agama Islam yang memberikan ajaran bagi umat manusia pemeluknya untuk

mengedepankan dan mengutamakan pola hidup yang selaras dengan aturan agama

Islam.

Namun demikian keaktivan siswa tersebut belum terkontrol dengan baik yang

disebabkan oleh pola pembelajaran yang cenderung monoton. Hal ini selaras dengan

pendapat yang mengatakan bahwa aktivitas belajar siswa akan terganggu manakala

guru melakukan beberapa hal diantaranya 1) kurang relevannya metode pembelajaran

yang digunakan dengan materi pelajaran yang diajarkan, 2) bervariasinya

karakteristik siswa, 3) kurangnya media pembelajaran, 4) pola pengelolaan kelas yang

belm optimal..8

Hasil observasi awal menunjukkan bahwa senantiasa berusaha

mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Selain itu juga guru mempersiapakan media pembelajran seperti LCD,

OHP, serta sumber belajar dalam bentuk buku, bahkan tidak jarang memanfaatkan

artikel-artikel baik yang diambil dari media cetak maupun internet terutama artikel

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Sementara itu terlihat juga siswa

8Zakiyah Derajat, Kompetensi Pembelajaran Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2007), h. 76.

5

Page 20: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

yangsenatiasa antusias dalam belajar, yang dibuktikan dengan ketepatan waktu dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan serta memiliki kesenangan mencari materi yang

terkait dengan tema yang akan dipelajari di samping itu juga sebagian besar siswa

senantiasa hadir tepat waktu yaitu datang lima belas menit sebelum kegiatan

pembelajaran dilakukan. Sementara itu terdapat juga siswa yang memiliki motivasi

belajar yang kurang. Hal ini terlihat dari beberapa orang siswa yang masih sering

terlambat dating ke sekolah, bahkan cenderung tidak memperhatikan materi pelajaran

pada saat guru menjelaskan termasuk pada mata pelajaran aqidah ahklak. Guna

mewujudkan agar motivasi belajar siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan

guru aqidah ahklak memberikan materi pelajaran dengan berbagai macam metode

seperti metode diskusi, metode cerita, dan lain-lain. Kondisi tersebut berdampak pada

adanya perubahan motivasi belajar siswa yang terlihat dari meningkatnya keaktivan

siswa dalam belajar9

Proses pembelajaran bidang studi Akidah Akhlak di MTs Baitul Hidayah NW

Desa Midang Kecamatan Gunung Sari memiliki fungsi yang penting dalam

memberikan pondasi yang kuat dan dalam bagi siswa guna membentuk suatu

konstruksi individu yang berakhlaq al-karimah di masa-masa mendatang. Di masa

yang akan datang, suatu konstruksi individu yang berakhlaq al-karimah (mempunyai

budi pekerti yang luhur) berperan besar dalam proses pembangunan bangsa dan

memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat di mana pun dirinya akan

berdomisili. Proses pembelajaran bidang studi Akidah Akhlak bersandar pada

9 Observasi, tanggal 17 Oktober 2016, jam, 09.30 WITA

6

Page 21: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

kurikulum pembelajaran dan pengajaran Agama Islam yang dikeluarkan oleh

pemerintah melalui Departemen Agama.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tetarik melakukan penelitian

untuk mengangkatnyadengan judul “Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa

Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian dalam

penelitianini yaitu

1. Bagaimanakah upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagimanakah motivasi belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa

kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari

Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan

penelitian adalah

a. Untuk mengetahui upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi

belajar pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017.

7

Page 22: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

b. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak

pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat

praktis.

a. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan

pada umumnya dan khususnya pada bidang Agama Islam pendidikan yang

berkaitan dengan pembelajaran Aqidah Akhlak.

2) Penelitian diharapkan sebagai sumber informasi bagi peneliti lain yang akan

mengkaji secara mendalam permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan pembelajarannyaAqidah Akhlak.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru

dan sekolah,

1. Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkkan motivasi belajar siswa

sehingga memiliki wawasan yang luas.

Page 23: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

8

Page 24: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Manfaat bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi

dan referensi dalam mewujudkan motivasi belajar siswa seperti yang

diharapkan.

3. Manfaat bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah untuk

memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan

efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini menekankan pada Upaya Guru Akidah

Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VII Mts Baitul

Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Kecamatan Gunung Sari dengan berbagai alasan antara lain para siswa memiliki latar

belakang orang tua yang berbeda-beda baik dari segi pendidikan maupun ekonomi

yang mengakibatkan pola pergaulan anak di lingkungan keluarga berbeda pula

sehingga ahklak yang diimiliki oleh masing-masing siswa beragam. Guna

mewujudkan perbaikan ahklak maka MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Kecamatan Gunung Sari telah berusaha memberikan pembinaan secara berkelanjutan

tentang Aqidah akhlak yang harus dimiliki oleh para siswa.

9

Page 25: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Setting Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian di MTs Baitul

Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi dan karya-karya terdahulu,

yang terkait untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repetisi serta menjamin keaslian

dan keabsahan penelitian yang dilakukan.10Adapun hasil penelitian terdahulu yang

pernah dilakukan antara lain:

1. Abdurahman,menulis skripsi dengan judul Upaya guru Aqidah ahklak dalam

meningkatkan akhlak mulia dalam bergaul pada siswa kelas VIII di MTs Negeri

Jonggat Tahun Pelajaran 2011/2012.11

Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam peneliti tersebut,

Abdurahman menyimpulkanbahwa guru aqidah akhlak berupaya memiki

meningkatkan akhlak yang mulia dengan cara a) melatih siswa untuk senantiasa

membaca ayat-ayat pendek sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, b)

membiasakan siswa untuk senantiasa mengucapkan salam ketika bertemu dengan

temannya, c) membuat kelompok belajar agar siswa dapat beraksi dengan

temannya dengan cara yang baik. alam bergaul pada siswa kelas VIII di MTs

Negeri Jonggat Tahun Pelajaran 2011/2012.

10 Riyanto, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, 2002), h. 65. 11Abdurahman, Peranan guru akhlak dalam mengembangkan akhlak mulia dalam bergaul pada

siswa kelas VIII di MTs Negeri Jonggat Tahun Pelajaran 2011/2012, UNW Mataram, Skripsi, 2011.

10

Page 26: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Sahlun, menulis skripsi dengan judul Upaya guru Aqidah Ahklak dalam

membangun sikap kepedulian pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun

Pelajaran 2010/2011.12

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa guru Aqidah Ahklakberupaya

membangun kepedulian pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun

Pelajaran 2010/2011, yang dilakukan dengan a) menanamkan sikap gemar

membantu orang lain, b)menumbuhkan semangat kerja sama, c) menanamkan

sikap gemar terlibat dalam kegiatan gotong royong.

3. Saparwadi, menulis skripsi dengan judul Upaya Guru Akidah Akhlaq Dalam

Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif Pada Siswa Kelas VII MTs Baitul

Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2015/2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru aqidah

ahklak untuk mewujudkan efektivitas pembelajaran adalah a) menerapakan

metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, b) menggunakan media

pembelajaran yang sejalan dengan materi yang diajarkan,c) melakukan

pengelolaan kelas yang interaktif.13

Penelitian di atas memiliki perbedaan dengan penelitian ini di antaranya

pada penelitian yang dilakukan oleh Abdurahman lebih menekankan pada upaya

a) melatih siswa untuk senantiasa membaca ayat-ayat pendek sebelum kegiatan

12 Dwi Agustina, Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam membangun sikap kepedulian

pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011, STKIP Hamzanwadi Pancor, Skripsi, 2011.

13 Humdarwatun, peranan kegiatan pembelajaran akhlak dalam meningkatkan motivasi untuk melakukan nilai relegiusitas pada siswa kelas VII di MTs Hidayatul Ummah NW Bagik Nunggal Tahun Pelajaran 2009/2010, Mataram: UNW Mataram, 2010

11

Page 27: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

pembelajaran dilaksanakan, b) membiasakan siswa untuk senantiasa

mengucapkan salam ketika bertemu dengan temannya, c) membuat kelompok

belajar agar siswa dapat beraksi dengan temannya dengan cara yang baik. Dalam

bergaul pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Jonggat Tahun Pelajaran

2011/2012.

Penelitian yang dilakukan oleh Sahlun menekankan pada a) menanamkan

sikap gemar membantu orang lain, b) menumbuhkan semangat kerja sama, c)

menanamkan sikap gemar terlibat dalam kegiatan gotong royong.. Pada hasil

penelitian tersebut hanya terlihat satu bentuk upaya yang dilakukan, sedangkan

pada penelitian ini akan berusaha menggali dan mendiskripsikan tentang upaya

guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

F. Kerangka Teoritik

1. Pembelajaran Aqidah Akhlak

a. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak

Menurut E. Mulyasa, pembelajaran adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke

arah yang lebih baik. 14 Dalam interaksi tersebut banyak sekali yang

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu,

maupun eksternal yang datang dari lingkungan.

14E. Mulyasa, Kurikulum Bernasis kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya Offset, 2003), h.

100

12

Page 28: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Lebih jauh menurut S. Nasution pembelajaran adalah proses interaktif

yang berlangsung antara guru dan siswa atau juga antara sekelompok siswa

dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta

menetapkan apa yang dipelajari itu. 15 Sedangkan pengertian pembelajaran

menurut Zainal Aqib adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-

unsur manusiawi materiil, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.16

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik pengertian bahwa

pembelajaran adalah usaha orang dewasa yang sistematis, terarah, yang

bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasar menuju

perubahan tingkah laku dan kedewasaan anak didik, baik diselenggarakan

secara formal maupun non formal

Sedangkan pengertian aqidah menurut Zuhairini, adalah: i’tikad batin,

mengajarkan ke-Esaan Allah SWT, Esa sebagai Tuhan yang mencipta,

mengatur dan meniadakan.17

Menurut Zaki Mubarok Latif yang mengutip pendapat dari Hasan Al

Banna bahwa aka’id (bentuk jamak dari aqidah) artinya beberapa perkara yang

wajib diyakini kebenarannya oleh hati. Sedang kutipan pendapat dari Abu

Bakar Jabir Al Jazani mengatakan bahwa aqidah adalah sejumlah kebenaran

15 S. Nasution, Kurikulum Dan pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 2004), h. 102

16Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, (Surabaya: Insan Cendikia, 2002), h. 41

17 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), h. 60.

13

Page 29: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan

fitrah.18

Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

setiap manusia memiliki fitrah tentang adanya Tuhan yang didukung oleh

hidayah Allah SWT berupa indra, akal agama dan lain sebagainya, dan

keyakinan sebagai sumber utama akidah itu tidak boleh bercampur dengan

keraguan. Tiap-tiap pribadi pasti memiliki kepercayaan, meskipun bentuk dan

pengungkapannya berbeda-beda. Dan pada dasarnya manusia memang

membutuhkan kepercayaan, karena kepercayaan itu akan membentuk sikap dan

pandangan hidup seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pengertian aqidah adalah sesuatu yang pertama dan utama untuk diimani oleh

manusia

Kemudian pengertian akhlak adalah suatu perangai (watak,tabiat) yang

menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya

perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu

dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.19

Akhlak itu timbul dan tumbuh dari dalam jiwa, kemudian berbuah

kesegenap anggota menggerakkan amal-amal, serta menghasilkan sifat-sifat

yang baik dan utama dan menjauhi segala yang buruk dan tercela. Pemupukan

18 Zaki Mubarok Latif, dkk, Akidah Islam, (Yogyakarta: UII Press, 2001), h. 29 19 A. Malik Fajar, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Fajar Dunia, 1999), h. 27.

14

Page 30: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

agar dia bersemi dan subur ialah berupa humanity dan iman, yaitu kemanusiaan

dan keimanan yang kedua-duanya bersama menuju perbuatan.20

Dari pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa aqidah akhlak adalah

suatu bidang studi yang mengajarkan dan membimbing siswa untuk dapat

mengetahui, memahami dan meyakini aqidah Islam serta dapat membentuk dan

mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam.Jadi

aqidah akhlak merupakan bidan gstudi yang mengajarkan dan membimbing

siswa dalam suatu rangkaian yang manunggal dari upaya pengalihan

pengetahuan dan penanaman nilai dalam bentuk kepribadian berdasarkan nilai-

nilai ketuhanan.

Pembelajaran aqidah akhlak merupakan adalah suatu wahana

pemeberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar

dapat memahami, meyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam, serta

bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak

Ada beberapa tujuan pembelajaran aqidah akhlak pada usia anak. Mata

pelajaran aqidah akhlak pada Madrasah Tsanawiyah memiliki tujuan untuk:

1) Memperkenalkan kepada anak kepercayaan yang benar,

yangmenyelamatkan mereka dari siksa Allah. Juga diperkenalkan tentangrukun iman, taat kepada Allah dan beramal dengan amal yang baikuntuk kesempurnaan iman mereka.

2) Menanamkan dalam jiwa anak beriman kepada Allah, Malaikat-Nya,Kitab-Nya, Rasul-Nya dan tentang hari kiamat.

20 Ahmad Munjin & Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran PendidikanAgama Islam, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2009), h. 4.

15

Page 31: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

3) Menumbuhkan generasi yang kepercayaan dan keimanannya sah danbenar, yang selalu ingat kepada Allah, bersyukur dan beribadahhanya kepada-Nya.

4) Membantu anak agar mereka berusaha memahami berbagai hakekat,umpamanya: a) Allah berkuasa dan mengetahui segala sesuatu.b) Percaya bahwa Allah itu adil, baik didunia maupun diakherat. c) Membersihkan jiwa dan pikiran anak dari perbuatan syirik

5) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT yang telah ditanamkan di lingkungan keluarga. Dengan demikian dasar-dasar keimanan dianggap telah ditanamkan sebelum siswa memasuki madrasah.

6) Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan,pemahaman, dan pengamalanajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan pengembangan keimanan yang dilakukan di madrasah dijalankan melalui proses yang sistematis dalam kerangka ilmu pengetahuan.

7) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari budaya lain yang dapat membahayakan diri siswa dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

8) Pengajaran, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan tentang keimanan dan

akhlak.21

c. Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak

Materi Aqidah akhlak mempunyai ruang lingkup materi, secara umum

materi aqidah adalah rukun iman yaitu:

a. Iman kepada Allah

b. Iman kepada Malaikat Allah

c. Iman kepada Rasul-rasul Allah

d. Iman kepada hari akhir

e. Iman kepada takdir.

21 Departemen Agama RI, Pedoman Pembelajaran aqidah Akhlak, (Badan Penelitian Dan

Pengembangan Agama, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Anak, Kerjasama Pemerintah RI dengan UNICEF Pelita VI, 1998), h. 1.

16

Page 32: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Selanjutnya dari materi secara garis besar di atas diperinci lagi

menjadi bagian-bagian yang lebih rinci lagi, misalnya iman kepada Allah

mencakup sifat dan nama-nama Allah, dan lain sebagainya.

Lingkup aqidah itu adalah tentang ma’rifat kepada Allah, Dzat

ketuhanan, sifat Allah, hakikat keimanan dan buahnya, takdir, malaikan, jin,

kitab-kitab dari langit, Rasul-rasul, roh, tanda-tanda hari kiamat, hari kiamat,

hisab, surga dan neraka.22

Selanjutnya materi akhlak adalah:

a. Akhlak kepada Khaliq/Allah

b. Akhlak kepada makhluq/ciptaan Allah, ini terbagi lagi;

1) Akhal kepada manusia:

a. Akhlak pada yang lebih tua

b. Akhlak kepada guru

c. Akhlak kepada orang tua

d. Akhlak pada yang sebaya

e. Akhlak pada yang lebih muda

2) Akhlak kepada non manusia

a. Akhlak pada yang nampak, misalnya bagaimana berakhlak

kepada lingkungan hidup, tumbuhan, hewan, gunung, air,

udara dan lain sebagainya.

22 Amin, Etika (ilmu akhlak), bulan bintang, Jakarta, 1995, h. 62

17

Page 33: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

b. Akhlak pada yang tidak nampak, bagaimana kita berakhlak

kepada malaikat, jin, dan lain sebagainya.

d. Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Demikian halnya dalam mengajarkan aqidah akhlak diperlukan adanya metode

yang digunakan dalam rangka untuk mencapai tujuan, yaitu terbentuknya watak

anak yang berakhlakul karimah. Ada beberapa metode yang dapat digunakan

dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak kepada anak, yaitu antara lain:

1. Metode ceramah.

Metode ceramah adalah tehnik penyampaian pesan pengajaran yang

sudah lazim dipakai oleh para guru disekolah. Ceramah diartikan sebagai

suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru dimuka kelas. Dan

semua murid disini sebagai penerima pesan, mendengarkan, memperhatikan,

dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.23

Metode ceramah merupakan suatu sarana untuk menyampaikan

materi pengajaran dengan cara menguraikan atau menjelaskan suatu masalah

atau pokok bahasan dengan bahasa lisan. Dalam hal ini peserta didik hanya

diberikan berbagai macam penjelasan untuk kemudian memahami serta

mengikuti apa yang disampaikan oleh pendidik.

23 Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Editor Abdulhalim, (Jakarta: Ciputat Pree, 2002), h. 34

18

Page 34: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dalam menyampaikan metode ceramah ini pendidik

mempergunakan perkataan yang jelas dan komunikatif sehingga peserta

didik memahami dari materi yang disampaikan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran aqidah akhlak, guru memakai metode ceramah. Metode

ceramah memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1) Guru mudah mempersiapkan

dan melaksanakannya, 2) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik,

3) Dapat diikuti oleh sejumlah jumlah siswa yang besar, 4) Guru mudah

dalam mengorganisasikan tempat duduk atau kelas, 5) Guru mudah

menguasai kelas.24

2. Metode keteladanan.

Sebagai guru yang kapasitasnya sebagai pendidik dan pengajar

harus dapat memberikan ontoh teladan (uswah khasanah), jika ingin anak

didiknya memiliki aqidah yang baik, karena segala perilaku yang ada pada

pendidik akan selalu direkam dan diperhatikan oleh anak didik, sehingga

metode keteladanan ini merupakan metode yang bagus dalam pembelajaran

aqidah akhlak.

Salah satu cara mengajar aqidah akhlak yang baik adalah dengan

memberikan teladan. Memberikan teladan yang baik merupakan metode

pengajaran yang paling membekas pada anak didik. Yang ditekankan disini

adalah keteladanan kedua orang tua terhadap anakanaknya dalam hal

keimanan dan berpegang teguh kepada aqidah Islam serta dalam

24 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 110

19

Page 35: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

menjalankan ibadah kepada Allah. Selain itu keteladanan guru juga sangat

besar pengaruhnya bagi tingkah laku anak didik.

Oleh karena itu guru harus menunjukkan sosok teladan yang

bagus.Karena untuk menciptakan anak yang soleh, guru harus menunjukkan

figur pendidik yang memberikan keteladanan dalam menerapkan prinsip

tersebut. Dan seorang guru hendaknya tidak hanya mampu memerintah atau

memberi teori kepada siswa, tetapi lebih dari itu ia harus mampu menjadi

panutan bagi siswanya, sehingga siswa dapat mengikutinya tanpa adanya

unsur paksaan.

Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh oleh

seseorang dari orang lain. Dan keteladanan yang dimaksud adalah

keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan Islam, yaitu

keteladanan yang baik.Contohnya guru menceritakan tentang historis

pendidikan di zaman Nabi Muhammad.Beliau ternyata banyak memberikan

keteladanan dalam mendidik para sahabatnya.Beliau selalu terlebih dahulu

mempraktekkan semua ajaran yang disampaikan Allah sebelum disampaikan

kepada umatnya.Praktek uswah ini ternyata menjadi pengikat bagi umat

untuk menjauhi semua larangan yang disampaikan Rasul dan mengamalkan

semua tuntunan yang diperintahkan oleh-Nya seperti melaksanakan sholat,

puasa, nikah dan lain-lain.

20

Page 36: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Nabi Muhammad SAW bukanlah teladan satu masa satu bangsa,

satu golongan atau satu lingkungan tertentu, tetapi beliau merupakan teladan

universal, teladan seluruh umat manusia, serta seluruh generasi.25

3. Metode pembiasaan

Metode pembiasaan merupakan metode praktek dengan melatih dan

membiasakan anak didik untuk berbuat dan bertindak dengan sungguh-sungguh

sesuai dengan yang diharapkan, seperti anak didik diarahkan agar mempunyai

sifat pemurah, maka diusahakan sesering mungkin anak didik diajak untuk

sering kali bersedekah, sehingga lambat laun anak didika akan mudah untuk

melakukan sedekah dan tidak merasa takut. Anak didik yang dipraktekkan dan

dibiasakan untuk berbuat sesuatu, dan dibiasakan, akan membentuk sikap dan

tabiat yang kuat dengan apa yang dilakukannya, akhirnya tidak tergoyahkan lagi

dan masuk menjadi bagian dari pribadinya.26

Metode pembelajaran dengan pembiasaan dimaksudkan bahwa

anak yang baru lahir itu dalam keadaan suci atau fitri, maka dari keadaan

yang suci itu anak hendaknya mulai dibiasakan dengan kebiasaan yang

baik.Metode pengajaran dengan kebiasaan merupakan pemupukan salah satu

sarana menumbuhkan keimanan dan tingkah laku yang baik, sehingga

hendaknya orang tua atau pendidik melakukan kebiasaan pada anak sejak

dini.

25 Salman Harun, Sistem Pendidikan Islam (Bandung: PT. Al Ma’arif, 1993), h. 30 26 Ibid…, h. 32

21

Page 37: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Metode kebiasaan ini sangat baik digunakan, karena yang

dibiasakan itu biasanya adalah yang benar dan kita tidak boleh membiasakan

anak-anak kita melakukan atau berbuat perilaku yang buruk.27

Metode pembiasaan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya

yaitu: 1) Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik, 2) Pembiasaan

tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah, tetapi juga berhubungan

dengan aspek batiniyah, 3) Metode ini yang paling berhasil dalam

pembentukan kepribadian anak.28

Kebiasaan yang jelek harus disingkirkan, seperti syirik kepada

Allah, menyekutukan dengan berbagai tata cara dan maknanya. Misalnya

menyembah berhala, berkerumunan dikelilingi atau mengadakan upacara-

upacara tertentu untuk berhala itu. Oleh karena itu telah disingkirkan oleh

Islam dari akar-akarnya, karena iman dengan syirik dan penyembahan selain

kepada Tuhan seperti itu tidak akan mungkin disatukan.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu kedaan dalam diri seorang yang

mendorong, mengaktifkan atau menggerakan dan yang mengarahkan perilaku

27Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), , h. 144

28Armai Arif, Pengantar ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.115

22

Page 38: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

kearah tujuan. 29 Menurut Nursalam (2008) motivasi dapat diartikan sebagai

dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan

adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita,

penghargaan, penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang

menarik.30

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “dorongan” atau “daya

penggerak” yang ada didalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang

melakukan suatu tindakan atau aktifitas.31

Menurut SardimanMotivasi adalah, serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk

meniadakan atau mengelakkan tidak suka itu.32

Menurut Ngalim Purwanto Motivasi yaitu suatu usaha yang disadari untuk

menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar

iaterdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil tujuan

tertentu.33

Belajar di maksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

34 Kaitannya dengan usaha belajar tersebut, belajar dalam kamus

29 Hakim Pujadi, Motivasi dan Interaksi Pembelajaran( Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 77. 30 Nursalam, Motivasi dan Interaksi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditaama,2008), h. 27

31 Notoatmodjo, Motivasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), h. 56.

32 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), h. 19-20. 33 Purwanto, Pskologi Pendidikan, (Jakarta: Usaha Nasional, 2008), h. 87 34 Sardiman, Interaksi …, h. 20.

23

Page 39: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

berarti berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu

kepandaian.35Perubahan-perubahan yang terjadi seperti contoh di atas tentu tidak

dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar, Karena aktivitas

belajar itu sendiri merupakan aktivitas yang disadari dan mempunyai tujuan,

seperti yang diungkapan oleh Sardiman bahwa “belajar merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”.

Kedua, menurut pendapat para ahli belajar, istilah belajar dapat diartikan

sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Untuk

mendapatkan kepandaian tersebut dilakukanlah proses belajar secara terus

menerus (belajar tiada akhir) untuk dapat mengerti suatu hal. Oleh karena itu,

pendidik perlu memperlakukan siswa dan dirinya sendiri sebagai subyek yang

terus mempunyai peluang tumbuh dengan kelebihan dan kekurangannya, pada

segi yang lain perlu pengakuan realitas tiap subyek yang memiliki profil

pengetahuan dan kemampuan yang beragam.36

Pendapat ini memberikan makna yang sangat umum tidak hanya mengenai

bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak. Perubahan yang

terjadi dalam diri seseorang banyak sekali sifat maupun jenisnya, karena itu

sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan

dalam arti belajar.

35Diknas.KamusBesar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 126. 36 Sardiman, Interaksi…, h. 20.

24

Page 40: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

b. Motivasi Belajar

Sebelum menjelaskan tentang motivasi belajar, terlebih dahulu akan dijelaskan

tentang konsep belajar. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain sebagai

berikut

1) Hilgard and Bower mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan

perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan

respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.37

2) Cronbach memberikan definisi Learning is Shown by a change in behavior as a

result of experience38

3) Witheringthon mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.39

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu

senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian

kegiatan.Dari pengertian motivasi dan belajar yang telah diuraikan di atas, Winkel

dalam Ali Imran mengungkapkan kesimpulkan tentang motivasi belajar, yakni

keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan.

37 Purwanto, Pskologi Pendidika…, h. 88 38 Sardiman, Interaksi…, h. 21 39 Purwanto, Pskologi Pendidika…, h. 88

25

Page 41: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Berdasarkan pengertian motivasi dan belajar menurut para ahli di atas

maka dapat disimpulkan bahwa motiivasi belajar merupakan daya dorong yang

menyebabkan seseorang melakukan kegiatan pembelajaran secara baik dan benar

sehingga interaksi pembelajaran berjalan penuh dengan antusiasme.

c. Dimensi dan Indikator Motivasi Belajar

Dalam menilai motivasi pada siswa diperlukan dimensi pengukuran.

Menurut Aritonang, motivasi belajar siswa meliputi beberapa dimensi40, yaitu: 1)

Ketekunan dalam belajar

Suatu keadaan dimana individu memiliki suatu perilaku yang

bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tujuan yang akan dicapainya.

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan

Kesulitan dan hambatan dalam kegiatan belajar pasti ada dan tidak dapat

dihindarkan. Seorang siswa yang memiliki kegigihan dalam menghadapi

masalah dalam belajarnya, maka akan dapat keluar dari permasalahan belajar.

3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

Seorang siswa dalam meraih tujuan belajarnya harus memiliki minat

yang kuat karena dengan memiliki minat yang kuat sudah pasti siswa tersebut

memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk meraih dan mengejar tujuan

belajarnya.Ketajaman dan perhatian dalam belajar dapat digambarkan sebagai

40 Keke T. Aritonang. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (Balai Pustaka, 2008), h. 14.

26

Page 42: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

usaha seorang siswa dalam berkonsentrasi dan bersungguh-sungguh dalam

melaksanakan tujuan belajar yang telah direncanakan.

4) Berprestasi dalam belajar

Kesuksesan dan keberhasilan dari suatu tujuan belajar banyak dilihat

dari hasil belajarnya yakni prestasi belajar. Prestasi belajar yang tinggi dapat

diraih jika seseorang memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga

seseorang akan selalu berusaha dan tidak mudah puas dengan hasil belajarnya

dan senantiasa berusaha meraih prestasi belajar.

5) Mandiri dalam belajar

Kemandirian dalam belajar sangatlah penting karena dengan

kemandirian seseorang akan selalu berusaha secara individu dan tidak selalu

bergantung pada orang lain.

Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur motivasi

belajar siswa yakni:41

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

Siswa memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil menguasai materi

dan mendapatkan nilai yang tinggi dalam kegiatan belajarnya.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

Siswa merasa senang dan memiliki rasa membutuhkan terhadap

kegiatan belajar

41 Hamzah, Motivasi..., h. 88

27

Page 43: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

3) Adanya harapan dan cita-cita di masa yang akan datang.

Siswa memiliki harapan dan cita-cita atas materi yang dipelajarinya.

4) Adanya penghargaan dalam belajar.

Siswa merasa termotivasi oleh hadiah atau penghargaan dari guru

atau orang-orang disekitarnya atas keberhasilan belajar yang ia capai.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

Siswa merasa tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

seorang siswa dapat belajar dengan baik

Siswa merasa nyaman pada situasi lingkungan tempat ia belajar.

d. Macam-Macam Motivasi

Beberapa teori yang telah dibahas sebelumnya menyatakan bahwa motivasi

menempati posisi penting dalam kegiatan belajar siswa.Dengan motivasi hasil

belajar menjadi optimal.Karena motivasi mengembangkan aktifitas dan inisiatif,

mengarahkan tujuan, memelihara ketekunan, dan keuletan dalam kegiatan

belajar.

Ada banyak macam dan jenis motivasi dilihat dari berbagai sudut pandang,

diantaranya.42

1) Motivasi dilihat dasar pembentuknya

42Sardiman A. M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), h.

86 – 90.

28

Page 44: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Motivasi jika dilihat berdasarkan pada dasar pembentuknya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu 1) Motivasi motif bawaan, yaitu

motif yang dibawa sejak lahir. Yaitu motif yang ada tanpa dipelajari seperti

dorongan untuk makan, minum, beristirahat, dan sebagainya, 2) Motif yang

dipelajari, Motif ini sering disebut motif yang diisyaratkan sosial, sebab

manusia hidup dalam lingkungan sosial, sehingga motivasi itu terbentuk.

Contoh dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu, dan dorongan untuk

mengajar sesuatu di masyarakat. Sebab dengan kemampuan berhubungan

kerjasama dalam masyarakat tercapai suatu kepuasan diri.Disamping itu

menambah jenis motif ini.a) Cognitive motives, b) Self expression (penampilan

diri) c) Self enhancement (kemajuan diri)

2) Jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worth dan Marquis

Sementara itu jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worth

dan Marquis yaitu 1) Motif atau kebutuhan organisme. Kebutuhan untuk

minum, makan, bernafas, dan lain-lain, 2) Motif darurat yaitu motif yang timbul

dari luar seperti dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas, dan lain-lain,

3) Motif objektif.Motif ini muncul karena untuk menanggapi kehidupan luar

secara selektif, menyangkut kebutuhan untuk eksplorasi, menaruh minat, dan

manipulasi.43

43 Mulyati, Metode Pembelajaran (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 67.

29

Page 45: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Yang termasuk motivasi jenis jasmaniah misalnya refleks, instink,

otomatis, dan nafsu.Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu

kemauan.Kemauan terbentuk melalui empat momen yaitu momen timbulnya

alasan, dipilih putusan, dan kemauan.

4) Motivasi instrinsik (dari dalam diri pribadi seseorang)

Ada beberapa pendapat tentang pengertian motivasi instrinsik, di

antaranya : 1) Sumadi Suryabrata tentang motivasi instrinsik lebih sederhana

yaitu “motif-motif yang berfungsinya tidak usah dirangsang dari luar” 2)

Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah motof-

motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.

Karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.Sebagai contoh apabila siswa ingin belajar, maka sebelum belajar dan

dalam belajarnya sudah ada keinginan untuk menguasai nilai-nilai yang

terkandung dalam bahan pelajaran.Kedua hal tersebut lebih erat kaitannya

dengan minat dan pengalaman.Minat merupakan kesadaran seseorang bahwa

sesuatu objek baik seseorang, soal atau situasi mengandung sangkut paut

dengan dirinya.44

Seorang siswa yang sedang belajar tanpa memahami kedua hal

tersebut kegiatan belajarnya akan sulit berhasil. Sehingga motivasi instrinsik

44Ibid.,h. 76.

30

Page 46: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

dalam hal ini adalah keadaan dalam diri anak (siswa) yang mendorong,

menggerakkan, dan membangkitkan siswa itu sendiri untuk belajar

5) Motivasi ekstrinsik

Motivasi (dorongan) belajar seorang siswa tidaklah mesti dari dalam

dirinya –bersifat instrinsik– tetapi ada kalanya untuk membangkitkan semangat

belajar siswa tersebut yang membutuhkan dorongan (motivasi) dari luar

dirinya.Pada saat itulah peranan motivasi ekstrinsik dibutuhkan.Alasannya

ketiadaan motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik dapat menyebabkan

kurang bersemangatnya siswa dalam pembelajaran baik di rumah maupun di

sekolah.45

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi ekstrinsik dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal dan keadaan yang

datang dari luar diri siswa yang mendapat dorongan semangat dan keinginan

anak untuk belajar

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan.Artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan

psikologis siswa. Sehingga dapat diketahui bahwa motivasi belajar ada dalam

diri siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah adanya

kebutuhan, adanya kemajuan pada diri siswa, dan adanya aspirasi atau citacita.

45Ibid.,h. 78.

31

Page 47: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

1) Adanya kebutuhan

Apabila kebutuhan terpenuhi, telah dipuaskan, aktifitas akan

berkurang atau lenyap dan akan timbul kebutuhan-kebutuhan baru. Seorang

anak akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila merasakan suatu

kebutuhan yang berasal dari dalam diri siswa. Semisal adanya siswa

mempelajari sebuah pelajaran, ia ingin mengetahui bagaimana cara mencari

volume sebuah bangun. Keinginan untuk mengetahui ini dapat menjadi

pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca. Hal ini dapat berarti

bahwa kebutuhannya ingin mengetahui cara atau rumus itu bisa terpenuhi.

2) Adanya kemajuan pada diri siswa

Keinginan untuk mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu menjadi

pendorong untuk mengembangkan diri agar lebih berguna dan

bermanfaat.adanya pengetahuan tentang kemajuannya terhadap diri sendiri

akan membuat siswa tumbuh minat, karena ia merasakan adanya kebutuhan

itu dan mengapa ia mempelajari hal tersebut. Hal ini akan mengurangi atau

mengesampingkan hal-hal yang tidak ada hubungan dengan usahanya dalam

mewujudkan tujuannya tersebut. Hasil belajarpun juga lebih efektif dan

efisien.

3) Adanya aspirasi atau cita-cita

Cita-cita dalam bahasa arabnya “himmah” diartikan sebagai kemauan

dari niatan yang baik19.Timbulnya cita-cita diikuti oleh perkembangan akal,

moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.Timbulnya cita-cita juga

32

Page 48: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

diikuti oleh perkembangan kepribadian.Keinginan berlangsung sesaat atau

dalam waktu yang singkat, sedangkan kemauan dapat berlangsung waktu yang

lama.Kemauan telah disertai dengan perhitungan akal yang sehat.

Cita-cita berlangsung dalam waktu yang lama bahkan sepanjang hayat.

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik maupin ekstrinsik,

sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Meskipun

pada hakekatnya motivasi instrinsik yang menentukan tumbuhnya dorongan

belajar anak, tetapi dalam prakteknya, adakalanya tumbuhnya dorongan

internal itu harus dirangsang oleh suatu objek atau keadaan yang sifatnya

eksternal (dari luar diri siswa). Sebagaimana halnya dengan timbulnya

motivasi instrinsik, maka motivasi ekstrinsik juga dapat ditimbulkan dari

berbagai rangsangan luar, antar lain :

a) Dorongan dari luar (orang atau bukan orang)

b) Adanya kompetisi, persaingan, dan kerjasama

c) Adanya ganjaran dan hukuman46

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada

gejala-gejala yang bersifat ilmiah, karena orientasinya demikian, maka sifatnya

46Sardiman A. M Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), h. 93.

33

Page 49: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di

laboratorium melainkan di lapangan atau ditempat penelitian itu dilakukan.47

Pendekatankualitatif merupakan pendekatan yang memanfaatkan teori-

teori yang dihubungakan dengan fenomena sosial, guna tercapainya tujuan

penelitian, baik secara konsisten dan serasi.48

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan penelitian

kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang berusaha menggali fenomena

sosial dengan mengacu pada teori-teori yang dilakukan secara sistematis dalam

rangka mencapai tujuan penelitian.

Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif pada penelitian ini

disebabkan karena peneliti akan mendiskripsikan tentang fenomena yang

berkaitan dengan upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar yang

merupakan data dalam bentuk hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang

tidak berbentuk angka-angka. Selain itu juga peneliti akan berusaha menggali

makna dari fenomena tersebut yang selanjutnya akan dijabarkan dan dianalisis

berdasarkan fakta di lapangan.

Peneliti sebagai instrumen yang secara langsung mengumpulkan data

melalui observasi, dokumentasi dan interview di lapangan, sesuai dengan fokus

penelitian di atas maka data yang dikumpulkan adalah bukan dalam bentuk angka

atau non statistik yang didapat melalui hasil observasi dan interview.

47 Lexy, J Moleong, Metodologi Peneiltian Kualitatif (Bandumg: PT Remaja Rosdakarya, 2001),

h. 236 48 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 85

34

Page 50: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan adalah mutlak diperlukan, karena peneliti

berfungsi sebagai instrumen kunci. Pengertian instumen disini, peneliti menjadi

alat dari keseluruhan proses penelitian, peneliti sebagai perencana, pengumpul

data, penafsir data, sekaligus sebagai pelapor dari hasil penelitian. Kehadiran

peneliti ditempat penelitian, berperan sebagai pengamat yang tidak berperan serta,

maksudnya peneliti tidak melakukan dua fungsi sekaligus yaitu sebagai pengamat

dan peneliti menyatu sebagai bagian dari kehidupan subjek tetapi hanya sebagai

pengamat.

Di dalam melakukan penelitian melalui pengamatan, peneliti mengamati

objek penelitian pada situasi yang diinginkan untuk dipahami. Jadi jelas peneliti

akan mengamati peristiwa-peristiwa yang terkait dengan obyek penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW

Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017 dijadikan

sebagai sasaran dalam penelitian ini disebabkan karena MTs tersebut telah

menerapkan pembelajaran terpadu dengan menggabungkan antara pembelajaran

diniyah dengan pembelajaran formal. Namun moralitas siswa bervariasi sehingga

masih diperlukan adanya upaya guru akidah akhlak untuk memperbaikinya.

Adapun jumlah siswa kelas VII di MTs tersebut yaitu 16 orang.

35

Page 51: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

4. Sumber Data

Sumber data atau subyek penelitian dalam penelitian adalah subyek dari

mana data diperoleh, yang dimaksud dengan subyek disini yaitu bisa berupa

informasi, situasi atau kejadian dan waktu.49 Sumber data dalam penelitian ini

adalah kepala sekolah, guru, dan siswa.Adapun jumlah sumber data yang

dijadikan responden dibatasi, karena yang dibutuhkan adalah diperolehnya esensi

persoalan yang diteliti, bukan pada banyaknya responden. Penentuan responden

dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden tersebut mampu memberikan

infomasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Data yang peneliti peroleh, dikategorikan ke dalam: (1) data primer, yaitu

data yang peneliti kumpulkan langsung dari lapangan, baik dengan menggunakan

metode observasi, metode wawancara maupun metode dokumentasi, dan (2) data

sekunder yaitu data yang peneliti peroleh dari peneliti terdahulu, dokumen-

dokumen atau berupa literatur yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. 50

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa.

Sedangkan data primer yang digunakan adalah hasil penelitian terdahulu dan

buku-buku yang berkaitan dengan dengan nilai moralitas.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam

upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam sebuah

49Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2002), h. 102 50 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003), h. 39

36

Page 52: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Metode observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja,

sistematik mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis untuk kemudian

dilakukan pencatatan. 51 Sedangkan menurut pendapat Arikunto dikatakan

bahwa yang dimaksud dengan observasi adalahpemusatan pemikiran terhadap

suatu obyek yang menggunakan seluruh alat indera.52 Di sisi lain dikatakan

bahwa metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.53

Observasi dibagi Jenis

Adapun tujuan peneliti menggunakan metode observasi ini adalah

untuk mendapatkan data tentangproses pembelajaran aqidah akhlak pada

siswa kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung

Sari:

b. Metode interview (wawancara )

Metode interview/wawancara merupakan metode pengumpulan data

yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan subyek

atau responden.54

51Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik (Bandung: Rineka Cipta.1999), h.63 52Arikunto Suharsimi., h.136 53 Yatim Riyanto,Metodologi Penelitian Pendidikan,(Surabaya: PT SIC, 2001), h. 99 54 Ibid, h.82

37

Page 53: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Sedangkan menurut Arikunto adalah sebuah dialog yang dilakukan

oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang terwawancara.55

Interview/wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan interview bebas

terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas dengan interview terpimpin.

Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman yang hanya merupakan garis

besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. 1)

Wawancara terstruktur, Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui tentang informasi apa yang

akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti telah

menyiapkan instrumen wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabannya pun telah disiapkan, 2) Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara

yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan56.

55Arikunto Suhasimi, h.145 56Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R& D,

(Bandung : CV Alfabeta, 2010), h. 138

38

Page 54: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Adapun jenis wawancara yang digunakan adalah Wawancara

terstruktur. Tujuan penggunaan jenis wawancara ini adalah agar fokus yang

akan menjadi materi wawancara teratur dalam rangka memperoleh gambaran

yang untuh upaya guru akidah akhlaq dalam motivasi belajar pada siswa kelas

VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Tahun

Pelajaran 2016/2017.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis.57 Jadi, dokumentasi merupakan laporan tertulis dari

suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan atau fikiran terhadap

peristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan dan meneruskan

keterangan mengenai peristiwa tersebut. Adapun maksud peneliti

menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data atau informasi

tentang:

1) Letak geografis

2) Keadaan guruMTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung

Sari

3) Keadaan siswa MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari

4) Keadaan sarana dan prasarana

57 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Surya Kencana, 2007), h.121

39

Page 55: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

5) Struktur OrganisasiMTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunung Sari.

6. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul selama penelitian, maka perlu dianalisis dan

diinterpretasikan dengan teliti, ulet dan kecakapan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan yang objektif dari suatu penelitian. Analisis data adalah kegiatan

untuk memaparkan data, sehingga diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran

dari suatu hipotesa58.

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam

penelitian, data yang terkumpul tersebut dibahasakan, ditafsirkan, dan dibahas

secara induksi sehingga dapat diberikan gambaran yang tepat mengenai hal-hal

yang sebenarnya terjadi. Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif, maka peneliti menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan

Huberman yaitu:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan

memfokuskan hal-hal yang penting mengenai pokok permasalahan yang

diteliti.

58 Subagyo, h.106

40

Page 56: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Display Data/penyajian Data

Melalui display data/penyajian data maka data yang diperoleh di lapangan

akan lebih terorganisir, tersusun dalam pola hubungan sehingga nantinya akan

semakin mudah dipahami.

3. Verifikasi data/ kesimpulan awal

Verifikasi data yang dikemukakan masih bersifat sementara. Apabila

kesimpulan awal didukung bukti yang valid dan konsisten saat kembali ke

lapangan maka kesimpulan tersebut bersifat

kredibel59. Model langkah analisis interaktif60:

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan/verifikasi

Berdasarkan gambar tersebut, proses analisis data dalam penelitian ini

akan di mulai dari pengumpulan data. Data-data yang berasal dari berbagai

sumber data seperti wawancara, observasi dan dokumentasi akan dikumpulkan

menjadi satu. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan

reduksi data. Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

59 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), h. 90 60 Ibid, h. 277

41

Page 57: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena semakin lama peneliti ke

lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah melakukan penyajian

data atau display data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat

naratif, seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu yang paling

sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah teks

yang bersifat naratif61. Dengan mendisplay data, akan memudahkan peneliti

untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Langkah terakhir analisis data dalam penelitian ini adalah melakukan

penarikan kesimpulan. Berangkat dari langkah-langkah yang telah dilakukan

sebelumnya, maka peneliti memberikan kesimpulan terhadap data yang ada.

Kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian, antara data yang diperoleh dan

kesimpulan yang diberikan terdapat kesesuaian.

61Ibid, h. 280

42

Page 58: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

7. Validitas Data

Validitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh

peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan, apakah penjelasan

yang diberikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan sebenarnya yang terjadi.

Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid diperlukan teknik

pemeriksaan, supaya diperoleh temuan-temuan dari informasi yang absah dapat

digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

a. Perpanjangan keikutsertaan b. Ketekunan pengamatan c. Triangulasi d. Analisis khusus negatif e. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi f. Kecukupan referensial g. Pengecekan h. Uraian rinci

i. Auditing.62

Namun dalam penelitian ini teknik pemeriksaan yang digunakan peneliti

adalahtriangulasi, kecukupan referensial dan pengecekan. Untuk lebih jelasnya di

bawah ini diuraikan secara rinci sebagai berikut. a. Triangulasi

Triangulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengecek data tertentu

dengan membandingkan data yang diperoleh dengan sumber lain. Triangulasi

yang dipergunakan adalah triangulasi sumber, dan triangulasi metode.

Triangulasi sumber dilakukan untuk mendapatkan informasi dari informan

atau sumber lain yang berbeda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :

62Moleong Lexy J, h.175

43

Page 59: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumentasi.

3) Membandingkan persepsi orang dengan pendapat dan pandangan orang

lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan triangulasi metode adalah dengan

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk

memperoleh informasi yang serupa. Triangulasi metode dapat dilakukan

dengan cara :

1) Pengecekan hasil penemuan, melalui beberapa teknik pengumpulan data

2) Pengecekan hasil penemuan, dari beberapa sumber dengan menggunakan

metode yang sama.

b. Menggunakan Bahan Referensi

Referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi, catatan-catatan

sewaktu melakukan penelitian. Dengan referensi, peneliti dapat mengecek

kembali data informasi-informasi yang peneliti dapatkan di lapangan.

c. Pengecekan

Pengecekan yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk

menginterview, mengkorfirmasikan kembali informasi dan interpretasi

penelitian dengan pandangan subjek penelitian. Dalam pengecekan ini peneliti

melibatkan subjek yang oleh peneliti dianggap representatif. Dalam hal ini

adalah kepala sekolah, guru, dan siswa.

44

Page 60: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Profil MTs Baitul Hidayah Desa Midang

1. Sejarah Singkat MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunungsari

MTs Baitul Hidayah NW desa Midang kecamatan Gunungsari berada di

bawah naungan Yayasan Pendidikan Baitul Hidayah NW desa Midang

kecamatan Gunungsari Lombok Barat. MTs Baitul Hidayah Desa Midang

Kecamatan Gunungsari didirikan pada tanggal 25 Agustus 2009 oleh pendiri

Yayasan Pendidikan & Sosial “Baitul Hidayah” NW Midang Kecamatan

Gunungsari Lombok Barat yang bernama Dra. Hjh. Fatimah.63

Awal tahun 2009, tokoh masyarakat se-Dusun Midang bersepakat untuk

mengadakan Lembaga Pendidikan setingkat Menengah Pertama di dusun

Midang. Hal ini dikarenakan banyaknya anak-anak yang tidak mampu

melanjutkan ke jenjang SMP/sederajat. Usul dan saran tersebut disampikan

pada Pengurus Yayasan Baitul Hidayah Midang, dimana saat itu Yayasan

hanya mengelola pendidikan Formal jenjang RA/TK. Akhirnya pada bulan Mei

2009, atas dasar Musyawarah Pengurus Yayasan disepakati untuk membuka

Madrasah Tasanawiyah Baitul Hidayah tahun ajaran 2009/2010.

63 Observasi, tanggal 4 Mei 2017

45

Page 61: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Semenjak dibuka, siswa yang mendaftar sebanyak 17 orang yang

berasal dari keluarga kurang mampu.Pada semester I dan II, kegiatan belajar

mengajar dilaksanakan siang hari. Pada tahun pelajaran 2009/2010 Kepala

Sekolah dipercayakan kepada Taufan Buana, SE, M.MPd. Pada tahun ajaran ke

dua 2010/2011 Kepala Sekolah diganti oleh Ahmad Isnaeni, QH.S.Sos.i

sedangkan H.Taufan Buana diberikan tugas untuk menjadi Kepala Sekolah

SMK Baitul Hidayah yang baru saja terbentuk. Pada tahun ajaran 2009/2010

inilah MTs Baitul Hidayah mendapatkan izin operasional dari Kanwil

Kementerian Agama Provinsi NTB. Siswa kelas I bertambah menjadi 19 orang.

Pada tahun pelajaran 2010/2011, MTs Baitul hidayah menampung siswa

sebanyak 49 orang. Pada tahun yang sama pula, MTs Baitul Hidayah berhasil

menamatkan 9 orang siswa. Pada tahun 2011, setelah melalui Penilaian yang

dilakukan Badan Akreditasi Nasional (BAN) Prov.NTB, MTs Baitul Hidayah

mendapat Akreditasi : B. Dengan adanya akreditasi tersebut menumbuhkan

semangat dan minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MTs Baitul

Hidayah.

Berdasarkan analisa kebutuhan Guru MTs, maka Desember 2012 pihak

Kementrian Agama mengirimkan Tenaga Guru Pegawai Negeri atas nama Hj.

Eka Andhini, SP, S.Pd. Dengan adanya guru negeri tersebut, kegiatan belajar

mengajar serta administrasi sekolah semakin baik dan tertata rapi. Jumlah siswa

yang tadinya 49 orang menjadi 56 orang. Atas usul Yayasan pula, pada tahun

ajaran 2013/2014 Hj. Eka Andhini ,SP.S.Pd secara depinitif ditugaskan menjadi

46

Page 62: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Kepala MTs Baitul Hidayah. Sampai dengan saat ini siswa-siswi yang telah

menamatkan sekolah di MTs Baitul Hidayah sebagian besar melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi. MTs Baitul Hidayah NW desa Midang Kecamatan

Gunungsari Lombok Barat berdiri di atas tanah seluas 1120 m2 dengan luas

bangunan 560 m2dan lain-lainnya 2.297,71 m264.

2. Letak Geografis MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunungsari Lombok Barat

Secara geografis MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan

Gunungsari Tahun Pelajaran 2016/2017 terletak di Desa Midang berada di

tengah-tengah wilayah Kecamatan Gunungsari dengan batas-batas sebagai

berikut:

Sebelah Timur : Rumah warga dusun Kekeri

Sebelah Barat : Rumah warga dusun Sesela Kebon Indah atau

Ponpes Al-Halimy

Sebelah Utara : Sawah dan dusun Belencong

Sebelah Selatan : Rumah Kepala Yayasan dan desa Rembige/

Bandara lama

3. Keadaan Siswa MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Dalam proses belajar mengajar, siswa menduduki peranan yang sangat

penting karena siswa yang akan menjadi salah satu tolak ukur berhasil

64File Profil MTs.Baitul Hidayah Midang Tahun Pelajaran 2016/2017, Dokumentasi, Senin

tanggal 4 Mei 2017,h. 1

47

Page 63: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

tidaknya proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, keberadaan dan peran

aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran. Adapun jumlah

siswa MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang adalah 342 orang.

Tabel2.1 kedaaan Siswa MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Tahun

Pelajaran 2016/201765

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

Tahun Ajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2009/2010 16 1 - - - - 16 1 2010/2011 18 1 12 1 - - 30 2 2011/2012 20 1 14 1 12 1 46 3 2012/2013 34 1 22 1 16 1 72 3 2013/2014 15 1 20 1 26 1 62 3 2014/2015 15 1 15 1 20 1 50 3 2015/2016 25 1 21 1 20 1 66 3 2016/2017 16 1 23 1 20 1 59 3

Jumlah 159 8 127 7 114 6 401 21

4. Keadaan Guru MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar. Guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi

pembelajaran, membimbing, dan mengarahkan siswa ke arah pencapaian

tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan. Dalam hal ini dibutuhkan

kemampuan dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya. Oleh

karena itu, kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor yang tidak dapat

diabaikan.

65Ibid,…h. 3

48

Page 64: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Tabel2.2 Keadaan Guru MTs Baitul Hidayah NW Desa MidangTahun

Pelajaran 2016/201766

No Nama L/P Mata Pelajaran Jurusan Pendidikan 1 Hj. EKA ANDHINI, SP.S.Pd P IPS Terpadu Geografi SI UMM

2 ARIANA FIBRIANDHINI,S.Pd P Matematika Matematika SI IKIP

3 ISRONI, S.Pd.I L Bahasa Arab PGMI SI IAIN

4 ABDUL HADI,A.Md L TIKOM TKJ D3 STMIK

BUMI GORA

5 SIRNOPATI, S.Pd L Penjaskes Penjaskes SI IKIP 6 SANMUL HAJJI, S.Pd.I L Sejarah Kebudayaan Islam PAI SI IAIN

7 SULFIANI, S.Pd P Bahasa Indonesia BahasaSastra SI UNW

Indonesia 8 MOH. WAWAN FATWA,S.Pd L IPA Terpadu Fisika S2 UNDRAM

9 SAEFUL AFANDI, S.Pd L Bahasa Inggris Bahasa Inggris SI IKIP

10 FITRIANI, S.Pd P Matematika Matematika SI IAIN

11 NURI SURIANI P Matematika Matematika SI UNW

12 TAMMIMI MUTTAQIN, S.Pd L Penjaskes Penjaskes SI FKIP

13 Hj. INDA SETIAWATI, S.Pd P IPS Terpadu Ekonomi SI UNW

14 ENNY PARTYASNINGSIH, P PKn Hukum SI UNDRAM

SH

66Dokumentasi, MTs. Baitul Hidayah Midang , Senin tanggal 4 Mei 2017

49

Page 65: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

15 BADRUL ISLAM L Qur’an Hadist PAI SI IAIN

16 HAMZAH L Mulok Bahasa Sasak Tarbiyah SI STIT

17 M. ALWI, S.Pd L Ke Nwan IPS Sosiologi SI STKIP

HAMZAN

18 M. MALI, S.H L Bahasa Inggris Hukum SI UNDRAM

19 M. RIDWAN, S.Adm L Qur’an Hadist Administrasi SI STIAM

20 DRA. HJ. HUSNIAH P Fiqih PAI SI IAIN

21 UTWATUL WATHANI P TIKOM BK SI IKIP

22 Dra. Hj. Fatimah P Akidah Akhlak PAI SI IAIN

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan guru MTs

Baitul Hidayah NW Desa MidangTahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 22

orang guru. Dengan memperhatikan pendidikan terakhir dan jurusan dapat

dikatakan bahwa sebagian guru MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Tahun Pelajaran 2016/2017 mempunyai pengalaman yang banyak tentang

pendidikan, karena semua guru tersebut berijazah sarjana.

Semua guru mengajar mata pelajaran sesuai dengan jurusan yang

diambil, hal tersebut akan membawa pendidikan pada kualitas yang lebih

baik. Pengalaman serta kiprah mereka dalam dunia keguruan merupakan

suatu modal bagi seorang guru dalam menjalankan tugasnya

50

Page 66: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

51

Page 67: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

B. Hasil Penelitian

1. Upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari

Tahun Pelajaran 2016/2017.

Upaya menurut kamus besar bahsa Indonesia (KBI) diartika sebagai

usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu

tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persolan mencari jalan keluar.67

Pendidik atau guru adalah orang yang mengajar dan memberi

pengajaran yang karena hak dan kewajibannya betanggung jawab tentang

pendidikan peserta didik. 68 Dalam penelitian ini, upaya dapat dipahami

sebagai suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan dengan mengarahkan tenaga

dan pikiran. Upaya guru akidah akhlak dalam mengajar akidah akhlak tentang

prinsip-prinsip Islam sehingga dapat memberi pemahaman yang baik kepada

siswa dan perubahan dinamis serta terarah.

Pembelajaran akidah akhlak adalah proses perubahan baik perubahan

tingkah laku maupun pengetahuan dengan melalui interaksi antara guru dan

dan peserta di dalam kelas yang di dalammnya terdapat materi akidah akhlak .

secara substansial mata pelajaran pelajaran pelajaran Akidah Akhlak memiliki

konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

67 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 125

68 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002 ), h. 56

52

Page 68: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk

melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhalk tercela dalam kehidupan

sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikan dan

dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan

berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negative dari era

globalisasi yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan salah satu pembelajaran

yang mengajarkan dan membimbing siswa untuk dapat mengetahui,

memahami dan menyakini akidah Islam serta dapat membentuk dan

mengamalkan tingkah laku yang baik sesuai dengan ajaran Islam.

Pembelajaran akidah akhlak adalah merupakan suatu wahana

pemberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada para siswa

agar dapat memahami, menyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam,

serta bersedia mengamlkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa akidah akhlak

merupakan salah satu bagaian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam.

Oleh karena itu pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

memerlukan model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan

hasil yang diharapkan.

Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan belajar

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Motivasi belajar berarti

53

Page 69: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

segala sesuatu yang ditunjukkan untuk mendorong atau memberikan semangat

kepada seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi

dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebh baik lagi.69

Jika anak-anak didk diberikan motivasi, mereka pada umumnya akan

bertambah energinya dan lebih menagarah kepada tingkah laku yang telah

dipilihnya. Jika kita memandang motivasi itu titik pandang tingkah laku

sendiri, setiap orang tidak perduli siapa orang itu dan apa yang dikerjakannya.

Karena orang itu dibekali motivasi oleh usahanya sendiri

secara terus menerus untuk memelihara dan mempertinggi kemampuan

pribadinya. Dan motivasi ini diberikan dengan cara memberikan hal-hal yang

ada hubungannya dengan pengalaman-pengalaman yang baik dan sukses.

Tujuan mata pelajaran akidah akhlak adalah untuk menumbuh

kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan

pengetahuan, pengahayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman

peserta didik tentang aqidah Islam sehingga manusia muslim yang terus

berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada mata

pelajaran Akidah Akhlak juga diperlukan pendekatan pembelajaran yang bisa

menyetuh tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah satu

pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu strategi pembelajaran aktif.

69 Purna Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Persepektif Baru, (Yogyakarta, Ar

Ruzz Media, 2012), h. 320

54

Page 70: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dengan starategi pembelajaran aktif dalam pembelajaran pada mata pelajaran

akidah akhlak diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dan

memaksimalkan pengaruh fisik terhadap jiwa dan bimbingan kearah

pengalaman kehidupan spiritual.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada MTs Baitul Hidayah NW

Desa Midang Kecamatan Gunung Sari merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang telah melakukan “Strategi belajar aktif” dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada mata pelajaran apa

yang menjadi tujuan pendidikan Islam dapat tercapai sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.70

Strategi Pembelajaran Aktif pada mata Pelajaran Akidah Akhlak di

MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari sudah

dilakukan, hal ini didukung oleh hasil observasi pendahuluan yang penulis

lakukan dengan para siswa-siswi dan guru mata pelajaran tersebut, pada

proses pembelajaran guru menggunakan salah satu strategi pembelajaran aktif,

seperti strategi role play, yang mana strategi ini adalah satu strategi dari

pembelajaran aktif, dimana peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah

dari guru akan tetapi lebih belajar aktif dan lebih memahami apa yang

dipelajari dalam kelas dan dapat nengaplikasinnya dalam kehidupan sehari-

hari.

70 Observasi, tanggal 6 Mei 2017

55

Page 71: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dari hasil wawancara dengan guru akidah akhlak MTs Baitul Hidayah

NW Desa Midang Kecamatan Gunung Sari, Ibu Dra. Hj. Fatimah guru mata

pelajaran Akidah Akhlak di MTs Baitul Hidayah Desa Midang yang

mengatakan bahwa:

Strategi pembelajaran aktif pada mata pelajaran akidah akhlak adalah hal yang sangat penting dilakukan terutama dalam proses pembelajaran dikelas. Karena pada proses pembelajaran yang sering dilakukan sangatlah membosankan sehingga peserta didik merasa tidak simpati terhadap pendidikan agama kususnya pada mata pelajaran akidah akhlak itu sendiri, mereka tidak tetarik dengan materi-materi akidah akhlak, dan lama-kelamaan timbul sikap acuh tak acuh terhadap agamanya sendiri khususnya akidah akhlak. Jika pada proses pembelajaran agama khususnya akidah akhlak diterapakan pembelajaran yang aktif, maka akan sangat membantu dalam proses

pembentukan perilaku peserta didik yang berakhlak.71

Pendapat di atas senada dengan ungkapan yang dilontarkan oleh Neni

Astuti yang mengatakan bahwa:

Dalam proses pembelajaran, pada mata pelajaran akidah akhlak dengan menggunakan strategi pembelajaran yang aktif,saya memiliki minat yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran akidah Akhlak karena guru senatiasa mengajarkan dengan pola yang menghubungkan dengan kondisi real dilapangan. Misalnya bila materi berhubungan dengan akhlak Rasulullah maka kami di ajarkan bahwa betapa mulianya akhlak seorang Rasulullah pada saat itu. Dengan adanya penggambaran semacam ini telah mampu mumupuk adanya kesadaran bahwa betapa tinggi tingkat akhlak seorang Nabi Muhammad dalam meyebarkan Islam pada zaman dahulu. Hal ini mendorong semangat yang tinggi

untuk terus mempelajari Akidah Akhlak.72

71 Dra. Hj. Fatimah, Wawancara tanggal 7 Mei 2017 jam 9.15 WITA 72Neni Astuti, Wawancara tanggal 7 Mei 2017 jam 10.30 WITA

56

Page 72: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dari hasil observasi terkait dengan meningkatkan meningkatkan

motivasi belajar siswa ada beberapa faktor yang menjadi pendorongnya siswa

dalam mengikuti kegaiatan pembelajaran seperti bagaimana upaya guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa, faktor-faktor penghambat guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa. 73

Dapat diketahui dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

Akidah Akhlak yang ada di MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Kecamatan Gunung Sari, berikut penjelasannya:

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai

Guru menyampaikan tujuan, sebelum masuk pada pelajaran inti, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan

disampaikan. Bagaimana cara guru dalam mengarahkan peserta didik

menyamapaikan tujuan yang ingin di capai memalaui hasil wawancara

sebagai berikut:

Memberikan penjelasan serta pengarahan kepada siswa bahwa dengan mempelajari Akidah Akhlak dapat dijadikan lanadasan kita untuk bagaimana tata cara berprilaku yang baik terhadap lingkungan

sekitar.74

b. Membangkitkan minat siswa

Segala kegiatan yang tidak dilakukan dengan sesuatu yang tidak disukai

maka akan mengakibatkan rendahnya kualitas prestasi. Minat belajar

merupakan faktor yang sangat penting untuk kebershasilan siswa, apabila

73 Observasi, tanggal 6 Mei 2017

74 Dra. Hj. Fatimah, Wawancara tanggal 7 Mei 2017 jam 9.15 WITA

57

Page 73: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

minat belajar itu muncul dalam diri siswa itu sendiri misalnya mereka

termotivasi untuk belajar di sekolah, dan dengan sendirinya minat belajar itu

akan tumbuh akan melekat dalam dirinya. Selain itu juga guru dalam proses

belajar mengajar selalu berupaya untuk membangkitkan minat belajar siswa,

agar tidak merasa jenuh saat pembelajaran berlansung. Hasil wawancara

dengan guru akidah akhlak

Dengan mengajar yang menyenangkan dan memberikan motivasi serta dorongan yang dapat menumbuhkan minat belajar pada diri sendiri.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Zaki Mubarok

yang mengatakan bahwa:

Usaha atau bimbingan secara sadar oleh orang dewasa terhadap anak didik untuk menanamkan ajaran kepercayaan atau keimanan terhadap ke-Esaan Allah SWT, yaitu keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati, diucapakan oleh lidah dan di wujudkan oleh amal perbuatan. Selain itu pembelajaran akidah akhlak adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai wahana pemberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar dapat memahami, menyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam sehingga dapat membentuk prilaku-prilaku siswa yang sesuai dengan norma dan syariat yang

ada.75

c. Menggunakan Variasi/metode

Dalam melakasanakan kegiatan proses belajar mengajar yang baik,

penggunaan metode mengajar merupakan salah satu hal yang sangat

diperhatikan dan harus sesuai dengan situasi dan kondisi serta materi yang

75 Zaki Mubarok Latif, dkk. Akidah Akhlak Islam, (Yogyakarta,UII Press, 2001), h. 29

58

Page 74: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

disampaikan. Oleh karena seorang guru yang harus mampu meningkatkan

motivasi dalam proses pembelajaran sehingga memperoleh hasil maksimal.

Berikut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akidah akhlak

yang mengatakan bahwa :

Guru menggunakan metode menarik dengan diadakannya diskusi saat pembelajaran berlansung akan melatih siswa dalam bekerjasama

untuk menyelesaikan suatu permasalahan.76

Pendapat di atas senada dengan ungkapan yang dilontarkan oleh Neni

Astuti yang mengatakan bahwa:

Dalam proses pembelajaran, pada mata pelajaran akidah akhlak dengan menggunakan strategi pembelajaran yang aktif,saya memiliki minat yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran akidah Akhlak karena guru senatiasa mengajarkan dengan pola yang menghubungkan dengan kondisi real dilapangan. Misalnya bila materi berhubungan dengan akhlak Rasulullah maka kami di ajarkan bahwa betapa mulianya akhlak seorang Rasulullah pada saat itu. Dengan adanya penggambaran semacam ini telah mampu mumupuk adanya kesadaran bahwa betapa tinggi tingkat akhlak seorang Nabi Muhammad dalam meyebarkan Islam pada zaman dahulu. Hal ini mendorong semangat yang tinggi untuk terus mempelajari Akidah

Akhlak.77

Ungkapan tersebut memilki relevensi dengan pendapat yang

diutarakan oleh Muhammad Sahid yang mengatakan bahwa

Penerpan strategi pembelajaran aktif pada mata pelajaran Akidah Akhlak mampu mendorong adanya motivasi yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini disebabkan karena pada proses pembelajaran yang sering dilakukan sangatlah membosankan sehingga siswa merasa tidak simpati terhadap mata pelajaran akidah akhlak itu sendiri,maka diterapkan pembelajaran aktif,

76 Ibid…,h. 77Neni Astuti, Wawancara tanggal 7 Mei 2017 jam 10.30 WITA

59

Page 75: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

sangat membantu dalam proses pembentukan perilaku yang

berakhlak.78

Ungkapan terhadap pentingnya penggunaan metode pembelajaran

yang dapat mendorong keaktivan serta motivasi dalam mempelajari pelajaran

akidah Akhlak juga diutarakan oleh Reza Andani yang mengatakan bahwa:

Dorongan saya untuk mempelajari Akidah Akhlak tidak terlepas dari cara guru mengajarkan mata pelajaran tersebut. Strategi yang paling sering digunakan dalam mengajarkan kami adalah melaui kegiatan diskusi. Sebelum melakukan kegiatan diskusi kami biasanya di bagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok di berikan tema yang berbeda-beda. Dengan adanya pola ini telah mampu meningkatkan motivasi saya untuk mempelajari mata pelajaran akidah

Akhlak secara seksama.79

Para guru yang ada, juga merasakan adanya perubahan perilaku para

siswa setelah berusaha diajarkan akidah akhlak bahkan pengahayatan terhadap

pelajaran tersebut cukup tinggi. Hal ini terbukti dari adanya kemampuan dari

para siswa yang ada dalam memahamai pelajaran akidah akhlak. Hal ini

sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Humdarwatun yang mengatakan

bahwa

Hal yang mampu mendorong saya lebih termotivasi dalam kegiatan belajar akidah akhlak adalah adanya metode pembelajaran yang cenderung memberikan peluang kepada kami untuk mengelurkan pendapat. Ada keigininan yang kuat untuk belajar agar pada saat di berikan pertanyaan atau di suru menggeluarkan pendapat saya bisa memberikan jawaban yang benar. Kondisi ini telah mampu mendorong saya lebih termotivasi dalam kegiatan belajar mata pelajaran Akidah

Akhlak. 80

78Muhammad Sahid, Wawancara tanggal 8 Mei 2017 jam 08.15 WITA 79Reza Andani, Wawancara tanggal 8 Mei 2017 jam 10.25 WITA 80Humdarwatun, Wawancara tanggal 9 Mei 2017 jam 11.00 WITA

60

Page 76: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa dalam proses pembelajaran

Akidah Akhlak guru berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam

mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menerapkan startegi pembelajaran

aktif, metode ceramah dan metode diskusi selama pembelajaran dilakukan di

dalam kelas. Seperti yang diutarakan oleh guru Akidah Akhlak, juga

merasakan adanya peubahan prilaku para siswa setalah diajarkan akidah

akhlak bahkan penghayatan terhadap pelajaran tersebut cukup tinggi. Hal ini

terbukti dari para siswa yang memahami pelajaran akidah akhlak.

Bahkan untuk meningkatkan kesadaran dari para siswa untuk dapat

menjalankan ajaran agama Islam dengan lebih baik telah diupayakan untuk

menjadikan setiap mata pelajaran yang ada agar senantiasa dikaitkan dengan

ajaran Islam. Hal ini dilakukan agar terdapat perbedaan kemampuan di bidang

agama antara yang sekolah di Lembaga Pendidikan Umum dengan Lengkap

Pendidikan Agama. Hal tersebut lebih ditekankan lagi bagi para guru yang

mengajar mata pelajaran agama termasuk pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini

sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Hj. Eka Andhini, Kepala

Sekolah MTs NW Baitul Hidayah Desa Midang yang mengatakan bahwa pada

setiap rapat guru senantiasa ditekankan agar menekankan nilai religiusita yang

tinggi. 81 Hal ini ditekankan agar terdapat perbedaan yang mendasar anatara

yang sekolah pada lembaga pendidikan agama Islam yang berbasis agama dan

umum.

81Hj. Eka Andhini, Kepala Sekolah, wawancara tanggal 10 Mei 2017 jam 08.00 WITA

61

Page 77: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Motivasi belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak kelas VII MTs

Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari Tahun

Pelajaran 2016/2017.

Dari upaya-upaya yang dilakukan oleh guru berusaha menyikapi

upaya-upaya yang ada dengan berbagai strategi sehingga sekalipun

mengalami kesulitan namun tetap membuat suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

Selain itu juga guru memberikan penyadaran kepada siswa tentang

pentingnya belajar. Guru juga selalu menjelaskan tujuan akhir dari materi-

materi yang dipelajari, kemudian guru juga mengumumkan hasil ulanagn

kepada seluruh siswa, dengan tujuan agar siswa lebih bersemangat untuk

belajar dan meningkatkan prestasinya.

Berikut hasil wawancara dengan guru akidah akhlak di MTs Baitul

Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari yang mengatakan bahwa:

Faktor eksternal yang menjadi pendukung meningkatkan motivasi belajar siswa dalam lingkungan yang kondusif ketika pelajaran dapat member kenyamanan bagi guru dan siswa, hubungan yang baik antara guru dan siswa dan guru, adanya kesadaran dari siswa serta dukungan

orang tua ketika siswa sudah tidak ada lagi di awasi oleh gurunya.82

Dalam melaksanakan upaya guru meningkatkan motivasi belajar

siswa ada hamabatan yang harus dilewati oleh guru akidah akhlak. Faktor

penghambat secara internal berikut merupakan hasil petikan dari wawancara:

Kurangnya pemahaman guru terhadap mata pelajaran akidah akhlak dalam menyampaikan materi, fasilitas dari sekolah yang memadai,

82 Dra. Hj. Fatimah, Wawancara tanggal 7 Mei 2017 jam 9.15 WITA

62

Page 78: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

kurang disiplinnya peraturan di dalam sekolah, metode yang digunakan oleh guru tidak berpariatif.

Metode ini telah mampu mengubah suasana pembelajaran yang

sebelumnya terkesan kaku menjadi lebih aktif dan lebih hidup sehingga para

siswa yang ada tidak mengalami kejenuhan dalam belajar. Hal ini sesuai

dengan pendapat yang diutarakan oleh Halimatussakdiyah yang mengatakan

bahwa ia merasa tertarik untuk mengikuti mata pelajaran Akidah Akhlak

karena disebabkan oleh penggunaan metode belajar yang mampu menggugah

pemikiran semua siswa diantaranya adalah dengan sering mengadakan

diskusi83

Pendapat diatas juga diutarakan oleh Suyatni yang mengatakan

bahwa:

keterampilan guru dalam mengajarkan mata pelajaran Akidah Akhlak telah mampu mengubah pemikiran yang sebelumnya menganggap bahwa pelajaran Akidah Akhlak selalu menyebabkan ngntuk berubah menjadi ada perasaan senang dan aktif dalam mengikutinya. Hal ini disebabkan oleh adanya tuntutan untuk dapat menjelaskan materi yang

diajarkan kepada para siswa. 84

Metode diskusi yang diterapkan oleh guru dalam mengajarkan mata

pelajaran telah mampu memberikan semangat dan motivasi sehingga para

siswa tidak lagi menuntut adanya penjelasan dengan menggunakan media

pembelajarannya yang secara umum sulit diperoleh oleh pihak sekolah.

83Halimatussak diyah, Wawancara tanggal 19 Mei 2017 jam 11.15 WITA 84Suyatni, Wawancara tanggal 20 Mei 2017 jam 08.25 WITA

63

Page 79: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dengan demikian dapat disimpulkan bawha upaya untuk menghadapi

kendala yang bersal dari dalam diri siswa serperti kurang meningkatnya

kreativitas belajar dalam mempelajari pelajaran Akidah Akhlak adalah

memberiakn dorongan dan motivasi keapada para siswa setiap mulai jam

pelajaran sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang

muncul dari luar seperti kurangnya media pembelajaran adalah dengan

menggunakan metode-metode pembelajaran yang mampu menyebabkan para

siswa semakin aktif dan dengan tetap memanfaatkan media pembelajaran

yang ada sekalipun sederhana

64

Page 80: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

BAB III

PEMBAHASAN

B. Upaya guru akidah akhlaq dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas VII MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari

Tahun Pelajaran 2016/2017.

Upaya adalah “bagian yang dimainkan oleh orang atau bagian dari

tugas utama yang harus dilaksanakan.85

Berdasarkan pengertian di atas dapat diperjelas bahwa upaya adalah

bagian dari peranan yang harus dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam

dalam pembinaan akhlaqul karimah belajar peserta didik.

Pada umumnya guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan

kepada anak didiknya di depan kelas. Di samping itu guru merupakan orang

yang telah memberikan bimbingan pengajaran yaitu yang berkenaan dengan

pengetahuan yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.

Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua

pendidik adalah guru, sebab guru adalh suatu jabatan professional yang pada

hakikatnya memerlukan persyaratan keterampilan teknis dan sikap kepribadian

tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh melaui proses belajar mengajar dan

latihan, sebagaiman pendapat yang mengatakan bahwa:

85Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Modern English Press, 1992), h.

1187

65

Page 81: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

“seorang pendidik professional adalah seorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional yang mampu dan setia mengembangkkan profesinya, menjadi anggota organisasi professional pendidikan memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta di dalam mengkomunikasikan usaha

pengembangan profesi bekerja sama dengan profesi yang lain”.86

Berdasarkan pengertian di atas dapa dipahami bahawa peranan guru

adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan orang yang memberikan

pengarahann dan bimbingan kepada peserta didik dalam pembinaan akhlak.

Dalam upaya guru agama Islam dalam mengajar pelajaran Akidah Akhlak

tentang prinsip-prinsip Islam sehingga dapat memberi pemahaman yang baik

kepada siswa dan perubahan yang dinamis dan terarah.

Dengan adanya beberapa upaya yang dilakukan oleh guru akidah

akhlak diharapkan tujuan pembelajaran dapat terwujud apalagi didukung

dengan motivasi guru itu sendiri dalam proses pembelajaran melaui tiga upaya

yang telah dilaksanakan untuk menjadi peserta didik paham dan mengerti

tentang materi pelajaran akidah akhlak dan bagaimana mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tiga upaya guru dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa cukup efektif. Pada tahap evaluasi yang merupakan

kegiatan penting dari setiap kegiatan pembelajaran bahwa siswa mempunyai

motivasi dalam belajar dan memiliki kemauan yang tinggi sehingga hasil dari

evaluasi siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur atas keberhasilan guru dalam

memberikan materi kepada siswa. Evaluasi ini diberikan dengan cara

86Roestiyah NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: BIna Aksara, 2006), cet. keenam h. 175

66

Page 82: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

memberikan soal kepada siswa atau dengan bekerja kelompok dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dengan menggunakan tiga upaya tersebut siswa menjadi termotivasi

dalam belajar, serta siswa dapat lebih aktif serta memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

Akan tetapi terdapat beberapa hal yang kurang maksimal dalam

pembelajaran seperti kurang digunakannya alat bantu LCD di saat pembelajaran

berlansung sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan

beberapa kali sampai siswa itu benar-benar mengerti dengan apa yang

disampaikan.

Motivasi belajar dari guru pendidikan agama Islam sangat berpengaruh

terhadap kelansungan siswa disaat pelajaran berlansung siswa akan menjadi

senang dan mudah dipahami pelajaran pendidikan agama Islam terkhususnya

pelajaran akidah akhlak. Upaya yang dilakukan guru akhlak dalam memotivasi

siswa seperti guru menyampaikan tujuan, sebelum masuk pada pelajaran inti,

guru menymapaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan

disampaikan.

1. Motivasi belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak kelas VII MTs Baitul

Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari Tahun Pelajaran

2016/2017.

Membangkitkan motivasi dengan janji dan ancaman, membangkitkan

motivasi dengan cerita dan member hadiah. Dengan adanya fasilitas yang

67

Page 83: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

memadai serta pengawasan yang intens dari pihak sekolah itu merupakan salah

satu faktir pendudukung guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Faktor pendukung siswa juga bisa berasal dari kondisi siswa yang

stabil, ini menjadi hal yang sangat penting karena dengan kondisi siswa yang

stabil akan memudahkan guru dalam meningkatkan motivasi belajar. Kondisi

guru yang kompeten menjadi salah satu faktor pendukung karena dengan guru

yang kompeten akan memudahkan dalam menstransfer ilmu ke siswa serta

memiliki berbagai metode mengajar yang menarik dan berfariatif. Selain itu,

lingkungan belajar yang mendukung dan memudahkan siswa dalam

menumbuhkan semangat dan minat dalam belajar, lingkungan yang aman dan

harmonis dan memberikan kenyamanan terhadap siswa

Pemberian dorongan kepada siswa ini dilakukan dalan rangka

meningkatkan kesadaran bagi para siswa untuk dapat memperhatikan dan

mengikuti pelajaran sejarah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan

bahwa bentuk-bentuk pemberian motivasi adalah

Angka dalam hal ini sebagai simbul dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak peserta didik belajar, yang utama justru mencapai angaka/nilai yang baik. Sehingga biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan yang baik angka-angks yang baik itu bagi peserta didik merupakan Motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak peserta didik bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokonya naik kelas saja. Ini menunjukkan Kreativitas yang dimilikinya kurang berbobot bila

digunakan dengan siswa peserta didik yang mengiginkan nilai baik.87

87Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009), h. 92

68

Page 84: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Dengan demikian para Pendidik harus membuat nilai-nilai setiap

siswanya harus benar-benar menunjukkan hasil belajar yang telah dilakukan.

Hal ini berati bahwa setiap Pendidik harus memiliki kerangka acuan yang kuat

dalam memberikan penilaian terhadap siswa-siswanya. Hadiah dapat juga

dikatakan sebagai krativitas, tetapi tidaklah demikian karean hadiah bagi

seseorabng yang tidak senagn dan tidak bakat dalam pekerjaan itu. 88 Oleh

karena itu para Pendidik harus mampu memilih dan menempatkan kapan hadiah

bisa dijadikan sebagai sarana memotivasi para peserta didik yang menjadi

peserta didiknya.

Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatsi kendal yang bersal

dari luar seperti kurangnya media adalh dengan menjelaskan menjadikan setiap

perangkat pembelajaran sebagai sarana penunjang dalam pembelajaran yang

ada.

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan agar

pembelajaran menjadi menarik. Media pembelajaran memiliki manfaat yang

cukup besar dalm menunjang keberhasilan dalm pembelajaran. Media

pembelajaran dapat mempertinggi proses pembelajaran siswa dalam

pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan mepertinggi hasil belajar belajar

dicapainya. Ada beberapa, mengapa media penagajaran dapat mempertinggi

proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

88Sadirman...., h. 93

69

Page 85: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

a) Pengajaran akan lebih menarik peratian siswa sehingga dapat menumbuhkan Motivasi belajar

b) Bahan pengajaran akan lebih kelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa mengusai tujuan pengajaran lebih baik

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui peraturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabils guru menajar untuk setiap jam pelajaran,

d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemontrasikasikan dan lain-lain.89

89Ibid...h.1

70

Page 86: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

BAB IV

PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan pembahasan maka dapat dibuat beberapa kesimpulan

yaitu sebagai berikut:

1. Upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa siswa kelas

VII di MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang Kecamatan Gunungsari Tahun

Pelajaran 2016/2017. Hal ini terbukti dari, guru Akidah Akhlak berupaya

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dengan

menerapkan metode CTL, metode pembelajaran aktif, metode ceramah, metode

diskusi, dan metode cerita selama pembelajaran dilakukan di dalam kelas.

2. Meningkatkan Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari adanya tingkat kehadiran,

keativan siswa dalam bertanya dan mengajarkan tugas serta keaktivan siswa dalam

melakukan diskusi.

D. Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka disarankan

kepada 1. Kepala Sekolah

Diharapkan kepada bapak kepala sekolah agar lebih dapat memberikan

bimbingan dan penyuluhan kepada pendidik untuk dapat mengarahkan setiap

peserta didik sehingga memiliki motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

termasuk mata pelajaran Akidah Akhlak

71

Page 87: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

2. Guru

Bagi guru diharapkan untuk tetap memberikan bimbingan yang terbaik

kepada setiap peserta didik agar dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga

memperoleh prestasi belajar yang baik.

3. Kepada para siswa

Diharapkan kepada semua siswa untuk lebih mengusai materi pelajaran

yang telah diberikan dan berusaha untuk selalu mengulangi mata pelajaran yanf

ada dirumah masing-masing

72

Page 88: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progressif,), cet. Ke empatbelas. Metode Rasulullah dalam Pengajaran Akhlak (Kajian Al-Buchari), 1997

Bobbi De Porter, dkk, Quantum Teaching, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2003.

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif , Jakarta: Surya Kencana, 2007.

Depag, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: YPPI, 2003

Diknas , 2003, KamusBesar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dwi Agustina, Peranan guru pendidikan agama islam dalam membangun sikap kepedulian pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011, STKIP Hamzanwadi Pancor, 2011.

Humdarwatun, Peranan Kegiatan Pembelajaran Akhlak Dalam Meningkatkan

Motivasi Untuk Melakukan Nilai Relegiusitas Pada Siswa Kelas VII di MTs Hidayatul Ummah NW Bagik Nunggal Tahun Pelajaran 2009/2010, Mataram: UNW Mataram, 2010.

Ibnu Abi Ad-Dunia Abdullah bin Muhammad Al-Qurasy, Makaarim al-Akhla,

Compact Disc, Mausu’ah Thalib al-Ilmi, Abdullatif lil Ma’lumat, versi ketiga, juz 1, 1999.

Ibrahim, Perencanaan Pembelajaran Surabaya: SIC, 2003.

Lexy, J Moleong, Metodologi Peneiltian Kualitatif Bandumg: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008.

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya: PSPM, 2003.

Mahmud bin Muhammad AL-Khazindar, Hadzihi Akhlaquna Hina Nakuna Mukminin Haqqa, (Riyad: Daar Thayyaibah, 1999), cetakan kelima, 1999.

73

Page 89: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

Rudi Hartono, Peranan Guru Akhlak Dalam Mengembangkan Akhlak Mulia dalam bergaul pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Jonggat Tahun Pelajaran 2011/2012, UNW Mataram, Skripsi, 2011.

Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011.

Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik, Bandung: Rineka Cipta, 1999.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV Alfabeta. 2010.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2002.

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003.

Suyitno, Metode-MetodePembelajaran, Bandung: CV. Wacanacipta, 2004.

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: PT SIC, 2001. .

Wardani, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005.

Wasih Djojosoediro, Metode Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.

74

Page 90: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

LAMPIRAN-LAMPIRAN

HASIL OBSERVASI

Obsever/Pengamat : Peneliti

Objek yang diamati : Upaya guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

terhadapa mata Pelajaran Akidah Akhlak

Tempat : MTs Baitul Hidayah NW Desa Midang

Tanggal : 06 Mei 2017

No Macam Obesevasi Aspek yang diobservasi Kondisi Deskripsi

Baik Buruk 1 Fisk Lingkungan dan Fasilitas

a. Keadaan Sekolah b. Fasilitas dan Sarana Data Potensi a. Penghargaan 2. Non Fisik Kebiasaan dan tingkah laku

a. Kebiasaan bergaul b. Kebiasaan Belajar di dalam dan di

luar kelas c. Kebiasaan Beragama d. Kebiasaan Bersosialisasi Catatan Sekolah

75

Page 91: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

a. Motivasi Belajar

b. Akidah Akhlak

c. Upaya guru PAI

HASIL WAWAN CARA DENGAN GURU AKIDAH AHKLAK

Informan

Hari

Tanggal

Waktu

Tempat

: Dra. Hj. Fatimah : : 06 Mei 2017 : : Ruang guru

No Aspek Sub Aspek Pertanyaan Sub

deskripsi

1. Motivasi Belajar a. Pengertian motivasi Menurut Pemahaman ibu, apa

belajar yang diketahui tentang motivasi

? b. Motivasi belajar di Menurut ibu, bagaimana

sekolah menumbuhkan motivasi belajar

di sekolah ini ? c. Menumbuhkan Menurut ibu, bagaimana

motivasi belajar menumbuhkan motivasi belajar

di sekolah ini ? 2. Akidah Akhlak a. Pengertian mata Menurut ibu, apa yang

76

Page 92: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

pelajaran Akidah diketahui tentang mata

Akhlak pelajaran Akidah Akhlak? b.Penerpana Akidah Menurut ibu, bagaimana

Akhlak di sekolah penerapan nilai-nilai Akidah

Akhlak di sekolah? c. Hambatan dalam Apa hambatan ibu dalam

menerapkan Akidah menerpakan Akidah Akhlak ?

Akhlak d.Strategi penanaman Menurut ibu selaku guru

Akidah Akhlak Akidah Akhlak bagaimana

strategi ibu dalam menanamkan

Akidah Akhlak pada siswa ?

3. Upaya guru a. Memperjelas yang Bagaimana menyampaikan

Akidah Akhlak ingin dicapai kepada siswa tentang tujuan

yang ingin dicapai melaui

pembelajaran Akidah Akhlak? b.Membangkitkan Bagaimana menumbuhkan

minat siswa minat siswa dalam belajar? c. Menggunakan Apa variasi dan metode yang

variasi/metode digunakan saat pembelajaran

berlansung?

77

Page 93: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

d. Ciptakan suasana Bagaimana menciptakan

yang menyenangkan suasana yang menyenagkan saat

belajar?

78

Page 94: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM ...etheses.uinmataram.ac.id/1080/1/Adrian marwandi151111061.pdfguru Akidah Akhlak berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah

83