1
UNIT 1 Konsep Sistem Informasi Keperawatan
UHN PASIEN STROKE � 120 Menit
• PENG ANT AR
Sistem informasi manajemen berbasis komputer banyak
kegunaannya, namun pemanfaatan sistem informasi manajemen
di Indonesia masih banyak mengalami kendala. Penggunaan
komputer terkait dengan asuhan keperawatan belum banyak
dilakukan oleh pelayanan kesehatan. Pendokumentasian
keperawatan yang terkait dengan sistem informasi keperawatan
baru sebatas diagnosa keperawatan dan perencanaan
keperawatan, sedangkan untuk pengkajian, implementasi, dan
evaluasi masih menggunakan manual. Penggunaan sistem
berbasis paper dibandingkan dengan sistem perekaman berbasis
komputer meskipun transisi dari manual ke dokumentasi
elektronik telah berlangsung selama 15 tahun terakhir. Hal ini
mencerminkan sangat lambat proses adaptasi komputer dalam
dokumentasi keperawatan, sehingga perlunya penyegaran dalam
penerapan sistem informasi keperawatan untuk kelengkapan
dokumentasi keperawatan.
Penggunaan catatan pasien yang terkomputerisasi
(computerized patient records) yang berkembang pesat,
membutuhkan bahasa yang baku dalam menggambarkan
masalah-masalah pasien. Diagnosis keperawatan melengkapi
kebutuhan tersebut dan membantu menetapkan lingkup praktik
keperawatan, dengan menggambarkan kondisi perawat yang
dapat merawat secara mandiri. Diagnosis keperawatan
menyertakan pemikiran kritis dan pembuatan keputusan, serta
2
menyediakan istilah yang dipahami secara universal dan
konsisten diantara para perawat yang bekerja pada beragam
tempat, termasuk rumah sakit, klinik rawat jalan, fasilitas
perawatan lain, fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik
pribadi/swasta. (Doenges et al. 1999)
Pembakuan klasifikasi dalam asuhan keperawatan
merupakan hal yang sangat penting, apalagi jika kita bicara
dalam konteks komputerisasi. Kesepakatan istilah dan
terminologi akan memperbaiki proses komunikasi,
menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan
manfaat lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan,
evaluasi efektivitas intervensi maupun sampai kepada upaya
identifikasi error dalam manajemen keperawatan. Salah satu
tantangan besar dalam informatika kesehatan adalah
disepakatinya standar klasifikasi dan terminologi yang mencakup
berbagai konsep (kedokteran, keperawatan, laboratorium, obat,
patient safety, images, pertukaran data, demografis) (Suparti,
2005)
TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari
modul ini mahasiswa mampu Membuat konsep dasar system
dan laporan data yang berkenan dengan asuhan
keperawatan yang meliputi:
1. Konsep dasar sistem
2. Konsep sistem informasi
3. Jenis – jenis sistem dan hubungan antar sistem
4. Komponen sistem informasi
5. Teknologi informasi
6. Menjelaskan Sistem Informasi Keperawatan
7. MS.Office digunakan sebagai sistem informasi
keperwatan yang mendasar
8. Program SPSS digunakan sebagai sistem informasi
yang mendasar
3
BAHAN BACAAN
I. Konsep dasar system informasi
a. PENGERTIAN
• Sistem
- Struktur
- Proses
• Definisi Sistem (system)
� Pendekatan Prosedur kumpulan dari prosedur-prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu. Contoh : sistem akuntansi, sistem
ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur
penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian, dan
buku besar.
� Pendekatan Komponen. kumpulan dari komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh : sistem
komputer, sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari
perangkat keras dan perangkat lunak.
b. Konsep sistem informasi
• Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem
informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer
(CBIS)
• CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) saja
adalah jenis sistem informasi yang menggunakan komputer
Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi
Bodnar dan Hopwood (1993) Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna
Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
4
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang
secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer
dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para
pemakai
c. Jenis – jenis sistem dan hubungan antar sistem
• Sistem reservasi pesawat terbang
• Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
• Sistem biometrik
• Sistem POS (point-of-sale)
• Sistem telemetri
• Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
• Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang
memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,
tempat pariwisata, pertokoan, dan lain-lain
• Sistem layanan akademis berbasis Web
• Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange
atau EDI)
• E-government atau sistem informasi layanan pemerintahan
yang berbasis Internet.
Sifat Sistem • Tidak harus kompleks • Bisa saja menggunakan sebuah komputer
5
• Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dengan
kecepatan tinggi
• Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antarorgansiasi
yang murah, akurat, dan cepat
• Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses
• Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di
seluruh dunia dengan cepat dan murah
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja
dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi
• Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran
manusia
• Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan
tugas-tugas yang dikerjakan secara manual
• Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
• Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada kalau
dikerjakan secara manual
• Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas Otomasi
• Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam
sebuah subsistem
• Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
• Mengintegrasikan subsistem-subsistem
Hubungan Perencanaan, Pengerjaan, dan Pengendalian
6
d. Komponen sistem informasi
• komponen input atau komponen masukan,
• Merupakan data yang masuk ke dlm sistem informasi.
• Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat di
dokumen dasar (Source Document).
• Dokumen dasar membantu dalam penanganan arus data sistem
informasi :
1.Menunjukkan macam data yang harus dikumpulkan dan
ditangkap.
2.Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3.Mendorong lengkapnya data akuntansi.
4.Sebagai pendistribusi data.
5.Membantu pembuktian terjadinya transaksi yang sah, shg
berguna utk pelacakan pemeriksaan (audit trail).
6.Sebagai cadangan atau pelindung (back-up) dari file-file data
di komputer.
7
• komponen model,
Model logika, menunjukkan suatu proses perbandingan logika.
Model matematik, menunjukkan proses perhitungan matematika.
• komponen output atau komponen keluaran,
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang
berguna bagi para pemakainya
• komponen teknologi,
Mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.
Kategori Komponen Teknologi :
Teknologi Sistem Komputer (perangkat keras dan perangkat
lunak)
Teknologi Sistem Telekomunikasi
• komponen basis data dan
� Basis data (data base) : kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
� Yang berhubungan dengan basis data :
- database
- storage
- DBMS (Data Base Management Systems) contoh : RDBMS
(Relational Data Base Management System), dBASE, Fox
Base, Microsoft Access, Oracle, dll
8
• komponen kontrol atau komponen pengendalian
� Digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.
� Sistem pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat
diklasifikasikan sebagai:
Sistem pengendalian secara umum (general control system)
1. Pengendalian organisasi.
2. Pengendalian dokumentasi.
3. Pengendalian perangkat keras.
4. Pengendalian keamanan fisik.
5. Pengendalian kemanan data.
6. Pengendalian komunikasi.
Sistem pengendalian aplikasi (application control system)
1. Pengendalian masukan (input control)
2. Pengendalian proses (processing control)
3. Pengendalian keluaran (output control)
9
e. Teknologi informasi
• Kamus Oxford (1995) : TI adalah studi atau penggunaan
peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,
menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja,
termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar
• Alter (1992), TI mencakup perangkat keras dan perangkat
lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas
pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan,
menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan
data
• Martin (2002) : TI tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi
• Lucas (2000) : TI adalah segala bentuk teknologi yang
diterapkan untuk memproses dan mengirimkan infromasi
dalam bentuk elektronis
• Teknologi Masukan
• Teknologi Keluaran
• Teknologi Perangkat Lunak
10
• Teknologi Penyimpan
• Teknologi Telekomunikasi
• Teknologi Pemroses
LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan system ?.......
2. Apa yang dimaksud dengan Informasi ?........
3. Sebutkan apa saja kualitas informasi yang baik digunakan ?……
4. Sebutkan arti system informasi menurut Alter 1992 ?…….
5. Apa penyebab beroperasinya system informasin tidak bisa
berfungsi secara efisiensi dan efektif ?……F
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat, A.A. (2002). Dokumentasi proses keperawatan. Cetakan I. Jakarta: EGC.
Anita, R. G. (2008). Computerized Provider Order Entry (CPOE): How Is
Nursing Work Impacted? Diakses 16 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=13&did=1598817911&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Cheryl, et al. (2007). Improving Program Documentation Quality Through
the Application of Continuous Improvement Processes. The Journal of Continuing Education in Nursing Vol 38 No 6. Diakses 23 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=16&did=1382110771&SrchMo de=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Cornelia, M., et al. (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation Systemon the Quality of Nursing Documentation. Diakses 16 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=18&did=2157471961&SrchMo de=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
11
Davis, G.B. (2002). Kerangka dasar system informasi manajemen bagian II: struktur dan pengembangannya. Cetakan ke 10, terjemahan oleh Bob Widyahartono. Jakarta: Gramedia
Hariyanti, R.T.S. (2010). Sistem informasi keperawatan berbasis komputer sebagai salah satu solusi meningkatkan profesionalisme keperawatan. Diakses 31 Oktober 2010 dari http://www.poltekestniau.ac.id/node/30
Iyer and Champ. (1995). Nursing documentation a nursing process approach. St. Louise: Mosby
Kaija, S. & Ulla, M.K. (2008). Evaluating nursing documentation–researc
designs and methods: systematic review. Journal of Advanced Nursing. Diakses 16 Oktober 2010 dari http://web.ebscohost.com/ehost/ pdfviewer/ pdfviewer?vid=1&hid=106&sid=9777d241-39aa-428da&fd7142abc0ac10% 40sessionmgr110
Kozier & Wilkinson. (1995). Fundamental of nursing concepts, process
and practise. Fifth edition. California: Addison Wesley Laurie, et al. (2008). Nursing Resource Considerations for Implementing
an Electronic Documentation System. AORN Journal Vol 87 No 3. Diakses 16 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=14428 66771&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&Vname
Maria, M.S. (2009). Evaluation of the Implementation of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes. International Journal of Nursing Terminologies and Classifications Volume 20. Diakses 23 Oktober 2010 dari http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=3&hid=106 &sid=f6272a2c-8102-4957-8a68-2988Cad9e0d8%40sessionmgr113
Nursalam. (2002). Manajemen keperawatan. Jakarta: Salemba Medika O’Brien, James, A. (2005). Pengantar sistem informasi manajemen.
Jakarta: Salemba Empat Saba & McCormick. (2001). Essentials of computers for nurses:
informatics for the new millenium. Third edition. New York: McGraw-Hill Companies
Wardiana. (2002). Perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
Diakses 23 Oktober 2010 dari http://www.informatika.lipi.go.id/jurnal/htm
12
Sistem Informasi Keperawatan
UNIT 2 Komponen Sistem Informasi Keperawatan
A. Menjelaskan Sistem Informasi Keperawatan
• Pengertian
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu
komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk
memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan
pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh
Hariyati, RT., 1999)
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh
Hariyati, RT., 1999) sistem informasi keperawatan berkaitan
dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data,
informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi
pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu
informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
untuk suatu organisasi.
• Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi
perawatan kesehatan karena banyaknya bagian/departemen yang
terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan dan manajer
keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai
13
pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang.
Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur:
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2. Melaporkan permintaan beberapa bagian/departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan kesehatan yang
berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
Komputer mempengaruhi praktek, administrasi, pendidikan serta
penelitian, dan dampaknya akan terus meluas. Abad informasi bagi
masyarakat yang besar merupakan sejarah baru dalam perubahan
teknologi, dan akan terus berkembang mempengaruhi kehidupan
dan pekerjaan selama beberapa dekade.
1. Perspektif Sejarah
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi
rumah sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini
hampir setiap rumah sakit menggunakan jasa komputer, setidaknya
untuk manajemen keuangan.
Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha
pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada akhir
tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan
perawatan pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan
untuk analisa kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi
rumah sakit (SIR) diterapkan, dan perawat mulai merasakan
manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akhir tahun 1980-
an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali
dan perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti
sistem informasi manajemen keperawatan (SIMK)
2. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR)
Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem
komputer yang komplek untuk menolong komunikasi dan mengatur
informasi yang dibutuhkan dari sebuah rumah sakit. Sebuah SIR
14
akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan medis, akuntansi,
kantor, perawatan, laboratorium, radiologi, farmasi, pusat supali,
mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji. Jumlah aplikasi-
aplikasi lain dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen
dan untuk beberapa tujuan yang praktikal.
Manajer-manajer perawat perlu mengenal komputer, yang
mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada
masa depan dapat diharapkan bahwa semua pekerjaan perawat
akan dipengaruhi oleh komputer, dan beberapa posisi baru akan
dikembangkan bagi perawat-perawat di bidang komputer.
• Sejarah Sistem Informasi Keperawatan
Komputer telah dikenal sekitar 50 tahun yang lalu, tetapi
rumah sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer. Perawat
terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha pertama
dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya
mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status
dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan
gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa
depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi
rumah sakit diterapkan dan perawat mulai menerapkan sistem
informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an
munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung
pengembangan sistem informasi keperawatan.
Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan
masih minim penerapannya, pendokumentasian keperawatan
umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem
informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information
2010 (Depkes,2001). Pada perencanaannya sistem informasi
kesehatan akan di bangun di Rumah Sakit kemudian di
masyarakat, tetapi pelaksanaanya belum optimal.
15
B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan
berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan
administratif:
• Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh
perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa
keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja ,
administrasi pasien.
• Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk
secara efektif menggunakan menggunakan sumber dalam
merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan
informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang
aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan,
manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan
prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
• Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada
pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek
pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data, dan segala bentuk pesan.
• Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.
C. Fitur dalam Sistem Informasi Keperawatan
Untuk menerapkan sistem informasi keperawatan digunakan
data base dengan menggunkan pengklasifikasian keperawatan yang
telah baku seperti : North American Nursing Diagnosis Association
16
(NANDA), Nursing Intervention Classification (NIC) dan Nursing
Outcome Classification(NOC).
Beberapa fitur yang disediakan oleh sistem informasi
keperawatan terdiri dari:
• Catatan keperawatan: tanda-tanda vital, pengkajian keperawatan,
perencanaan keperawatan dan implementasi keperawatan.
• Jadwal dinas perawat: Perawat dapat menjadwalkan sendiri
pemmbagian shift nya menggunakan pola yang disediakan dalam
modul, kemudian hasilnya akan dikonfirmasikan kepada koordinator
atau menejer keperawatan . Modul jadwal dinas dirancang untuk
mengelola daftar kehadiran, kelebihan jam kerja, jenjang karir dan
efektivitas pembiayaan perawat.
• Integrasi data klinis: Disini diberikan informasi dari seluruh
profesi sebagai umpan balik untuk kemudian dilihat, dianalisis oleh
staf perawat kemudian diintegrasikan dalam perencanaan asuhan
keperawatan.
Pendukung dalam pengambilan keputusan: Modul yang
diginakan untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dapat
ditambahkan dalam sistem informasi keperawatan sehingga dapat
dilakukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, selama
didalamnya terdapat panduan hubungan antara penyakit dengan
tanda dan gejala,etiologi yang berhubungan dengan faktor-faktor
dan populasi pasien.Hubungan langsung dengan dokter juga dapat
disediakan.
D. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
• Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar
dalam penyimpanan arsip.
• Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
17
• Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang
dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
• Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat
• Meningkatkan produktivitas kerja.
• Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
(Gurley L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical
Record, diakses dari http://www.aameda.org/member )
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
• Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah
dan cepat diketahui.
• Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
• Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi
klinik dari pasien dalam satu lokasi.
LATIHAN
1. Dibawah ini keuntungan penggunaan Komputer dalam Dunia Pendidikan Keperawatan kecuali ? …..
2. Dibawah ini keuntungan penggunaan Komputer dalam Praktek Keperawatan kecuali ? ……
3. Menurut American Association of Nurse Executive (1993) dalam Saba & McCormick (2001) mengemukakan manfaat penting dalam penggunaan informasi teknologi, adalah ? ….
4. Apa Manfaat yang diperoleh bila rumah sakit menggunakan sistem informasi keperawatan ?.........
5. Tujuan pengembangan sistem informasi keperawatan tak lain adalah?.....
18
DAFTAR PUSTAKA
Banet,Gerald.A., Jeffe, D., Williams, J.,Asaro, P., Effect ImplementatingCom-
puterized Practitioner Order Entry and Nursing Documentation on Nursing Workflow in Emergency Departement.Journal of Healthcare Information Management.Focus Nursing Information. Vol 20, Accesed October 05, 2010.
Duffey, B. (2010). Education Requirements in Implementation Information System. Accesed October 29,2010.
Hariyati, Rr. (2009). Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer
Sebagai salah satu Solusi Meningkatkan Profesionalisme Keperawatan. Accesed October 29,2010.
Jha, Ashis .,(2009). Use of Electronic Health Records in U.S. Hospitals. The New
Egland Journal of Medicine. Accesed October 29, 2010.
Medical Informatics –Vocabulary, Nursing Information System. Accesed October
29, 2010.
Moody, Linda E., Slocum,E., Berg, B.,Jackson,D., (2004). Electronic Health
Records Documentation in Nursing,Computers, Informatics Nursing.Vol 22, 337-344. Philadelphia: Williams and Wilkins.Accesed October 05,2010.
Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas
Kozier,E. (1990). Fundamental of Nursing . Addison Wesley Co.,Redwood City.
Liaw,T.1993. The Computer Based Patient Record: An Historical Perspective. Turpin, P. Transitioning From Peper to Computerized
Documentation. LWWJ.Vol 67, 61-62. Acessed October 29,2010.
19
UNIT 3 Kebutuhan Sistem Manajemen Informasi Keperawatan
I I I . S ISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAW AT AN
1. Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Dokumen Proses Keperawatan yang terdiri dari Pengkajian;
Diagnosa, Perencanaan, Implemetasi dan Evaluasi
2. Dokumentasi Keselamatan Pasien (patient safety) yang terdiri dari
Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif;
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; Ketepatan
pasien yang di operasi; Pengurangan resiko infeksi; Pengurangan
resiko pasien jatuh. Aplikasi ini memfasilitasi dalam pengkajian
pasien resiko jatuh, menampilkan dalam dashdoard monitoring
pasien yang beresiko sekaligus memfasilitasi form KTD/KNC yang
dikeluarkan oleh KKPRS
3. Dokumentasi indikator mutu pelayanan keperawatan klinik. Poin-
poin indikator mutu pelayanan keperawatan adalah Keselamatan
pasien (patient safety); Perawatan diri; Kepuasan pasien;
Kecemasan; Kenyamanan; Pengetahuan. Agar pelaporan indikator
mutu pelayanan keperawatan menjadi valid, maka sistem didesain
agar data yang ditampilkan oleh sistem dapat diklarifikasi mengenai
sumber data dasarnya (nama pasien, ruang, tanggal kejadian dll).
4. Dan yang terbaru untuk saat ini adalah Dashboard Keperawatan.
2. Manajemen Pelayanan Keperawatan
1. Ketenagaan. Sistem didesain untuk memenuhi data base tenaga,
standar ketenagaan keperawatan, pola ketenagaan, jenjang karir,
20
perencanan pengembangan tenaga, perencanaan kebutuhan,
kompetensi, rekrutmen, mutasi, rotasi, jadwal dinas, angka kredit
perawat, kinerja perawat. Sistem juga mampu menampilkan
pelaporan ketenagaan sesuai kebutuhan (customize).
2. Fasilitas keperawatan. Sistem didesain untuk memfasilitasi standar
peralatan keperawatan, perencanaan kebutuhan, pemakaian,
mutasi dan pemeliharaan fasilitas keperawatan
3. Metode. Sistem juga memfasilitasi Model Pelayanan Keperawatan,
Standar Prosedur Operasional, Standar Asuhan Keperawatan
berdasarkan Evidance Base Nursing, Pedoman pengelolaan etik,
supervisi keperawatan
4. Keuangan. Sistem mampu memfasilitasi remunerasi tenaga
keperawatan, pembiyaan pasien dari pelayanan keperawatan,
analisis base costing, unit cost
5. Laporan Rawat Inap, Rawat Jalan dan Perawatan Khusus
6. Dokumen kinerja perawat
7. Dokumen efisiensi pembiayaan pasien
8. Akreditasi Rumah Sakit
9. Dll
3. Langkah implementasi Sistem Informasi Keperawatan (1)
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan
tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Hal ini berarti bahwa
rumah sakit harus melakukan kebijakan kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan-keputusan
strategis untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat
menjadi badan usaha yang responsif, inovatif, efektif dan efisien.
Sistem Informasi Keperawatan berbasiskan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dengan pendekatan Standar Nursing Language
(SNL) telah menjadi suatu kebutuhan mutlak bagi profesi terbesar di
rumah sakit dan telah menjadi salah satu jawaban dalam menghadapi
21
tantangan di era globalisasi bagi profesi perawat. Sistem Informasi
Keperawatan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komunikasi
(network) dan sistem informasi akan secara cepat, tepat, dan akurat
dapat menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen keperawatan di rumah sakit guna pengambilan keputusan.
SI Kep yang kami bangun adalah sistem informasi dengan
pendekatan ilmiah dan menggunakan system pakar membantu rumah
sakit khususnya profesi perawatan dalam mencapai sasaran utama
sebagai berikut:
• Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan Efisiensi,
Kemudahan Operasional, dan Standard Praktek Keperawatan yang
baik dan benar.
• Mendukung proses Dokumentasi yang Auditable dan Accountable.
• Mendukung Pemasaran Jasa RS dengan meningkatkan mutu,
kecepatan, kenyamanan, kepastian biaya, bahkan gengsi
pelayanan.
• Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen dan profesi
perawatan.
• Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian
dalam rumah sakit.
• Meningkatkan pendapatan rumah sakit dari komponen profesi
perawat
SI Kep (Sistem Informasi Keperawatan) merupakan paket
system aplikasi yang terpadu dan terintegrasi, yang dihubungkan
secara on-line pada fungsi pelayanan rumah sakit, mulai dari transaksi
pendaftaran, perawatan, sampai dengan chek-out pasien.
Pemanfaatan Aplikasi SI Keperawatan
SI Kep yang ditawarkan dapat dimanfaatkan oleh unit kerja
sebagai berikut: Bagian Front Office , yang meliputi:
1. Unit pendaftaran pasien rawat inap
22
2. Unit pendaftaran pasien rawat darurat.
3. Unit pendaftaran pasien di ruangan.
Bagian Pelayanan meliputi :
1. Unit pelayanan rawat jalan.
2. Unit pelayanan rawat darurat
3. Unit pelayanan rawat inap
4. Unit pelayanan Bedah Sentral
5. Unit perawatan intensif
6. Unit Hemodialisis
Disamping menggunakan Teknologi Three Tier, dalam
pembangunan aplikasi SI Keperawatan ini juga dipakai user interaction
analysis. Disadari bahwa interaksi user merupakan hal yang sangat
diperlukan untuk mewujudkan aplikasi yang mudah digunakan dan
tepat guna. Keunggulan user interaction analysis diantaranya :
Cara Akses
Salah satu hal yang mendapatkan perhatian untuk membuat
aplikasi yang mudah digunakan oleh user adalah rancangan user
interface. Rancangan ini dibuat dengan meminimalkan cara akses user
ke menu-menu yang disediakan.
Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa standar yang baku dan
dipakai sebagai standar untuk semua bagian.
Rancangan Grafis
Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku
dan disesuaikan perpaduannya untuk tetap menjaga kemudahan
penggunaan aplikasi oleh user.
Pedoman Aplikasi
23
Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi
cara menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada form untuk
memberikan panduan penggunaan kepada user. Cara ini akan sangat
membantu user untuk mengoperasikan tiap form dalam aplikasi.
4. Implementasi Sistem Informasi Keperawatan (bag 2)
Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan telah menggunakan standar asuhan
keperawatan pendekatan respon pasien, bukan masalah medis. Dan
konsep ini telah diajukan dua kali kepada Surveyor Akreditasi Rumah
Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan dibenarkan oleh KARS.
Modul ini berisi proses keperawatan dari Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
Indikator Mutu Klinik Keperawatan
Pada modul ini, form Indikator Mutu Klinik Rumah Sakit dan
Keperawatan telah terintegrasi, sehingga perawat tinggal mengisikan form
yang tersedia per hari dan Pokja Mutu Klinik tinggal mengambil rekapan
data per bulan yang secara otomatis telah direkap.
SOP Perawatan
Standar Operating Procedure Perawatan jumlahnya sangat banyak.
Dengan system ini, akan mengefisienkan kertas, karena SOP Perawatan
ada dalam system (soft copy) yang dapat dibuka dan dipelajari oleh user.
Resume Perawatan
Resume perawatan dihasilkan dari aktifitas perawatan yang
dilakukan untuk pasien selama dirawat. Resume perawatan dalam system
ini, akan muncul secara otomatis saat pasien akan pulang.
Laporan Diagnosa Perawatan Terbanyak
24
Dokumen perawatan yang rapih dan diagnosa perawatan dengan
bahasa standar, memungkinkan system menampilkan laporan dengan
data yang valid.
Laporan Tindakan Perawatan Terbanyak
Laporan ini dihasilkan karena tindakan perawatan telah
menggunakan bahasa standar keperawatan. Laporan ini dihasilkan bias
per hari, per minggu, per bulan atau per tahun.
Laporan Implementasi
Laporan ini digunakan untuk melakukan audit tindakan
keperawatan. Dengan adanya menu laporan implementasi, manajemen
keperawatan dapat melakukan control dan evaluasi terhadap tindakan
perawatan karena dalam menu ini mencantumkan nama tindakan,
pelaksana, waktu dilakukan, nama pasien dan di ruang apa tindakan itu
dilakukan.
Laporan Harian Perawat
Aktifitas yang cukup menyita waktu dari perawat adalah menuliskan
laporan harian per shift untuk dijadikan panduan oleh perawat shift
berikutnya. Dengan system ini, perawat per shift tidak perlu lagi membuat
laporan dengan buku, tetapi system langsung menampilkan laporan
terhadap aktifitas yang dilakukan dan rencana yang akan dilakukan
kepada pasien tersebut.
Laporan Pendapatan Perawat
Laporan pendapatan perawat digunakan sebagai dasar dalam pemberian
Jasa Perawatan (Jaspel). Dengan pendekatan kontribusi dan kinerja,
pembagian jasa pelayanan diharapkan mampu meningkatkan kinerja
perawat.
5. Implementasi Sistem Informasi Keperawatan (bag 3)
25
Implementasi Sistem Infrastruktur
Langkah yang dilakukan meliputi :
• Checking Network Operational Center / Data Server. Network
Operational Center / Data center sebagai pusat data dan aplikasi SI
Keperawatan yang sudah ada. Checking server Network
Operational Center / Data center hanya untuk memastikan bahwa
computer server dikonfigurasi sesuai dengan peruntukannya,
sebagai server aplikasi, server basisdata, server backup dan
sebagainya.
• Checking sistem jaringan LAN di lingkungan Rumah Sakit.
Konfigurasi sistem perkabelan jaringan yang ada, perlu
diperhatikan sebagai perhitungan kebutuhan aplikasi di lapangan.
Penambahan dan membangun sistem perkabelan jaringan yang
baru sangat dimungkinkan apabila kebutuhan aplikasi masih
kurang.
• Segmentasi terhadap kelompok komputer disetiap unit kerja akan
memproteksi network Operational Center / Data Server dari akses
pengguna ilegal yang tidak bertanggung jawab. Setiap Komputer
yang ada disetup dengan konfigurasi IP yang telah ditetapkan
sesuai dengan segmentasinya.
Implementasi sistem aplikasi
Langkah yang dilakukan meliputi :
• Pemasangan sistem basis data pada komputer server. Untuk dapat
mengintegrasikan dengan system yang sudah ada sebelumnya
(billing), maka diperlukan open source data basis.
• Pemasangan sistem aplikasi SI Keperawatan sesuai dengan
alokasi komputer servernya.
• Setup komputer client / workstation
Training
26
Langkah yang dilakukan meliputi :
• Analisa kompetensi Sumber Daya Manusia – SDM yang dimiliki
ditiap unit kerja, untuk penanganan pelayanan.
• Persiapan pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kompetesi
dan kemampuan sumber daya manusia calon pengguna SI
Keperawatan.
• Pelaksanakan pelatihan secara bertahap sesuai dengan rencana
pelaksanaan dan implementasi SI Keperawatan yang direncanakan
Persiapan data master dan data awal
Langkah yang dilakukan meliputi :
• Mengumpulkan dan menyiapkan kebutuhan data master untuk
pelaksanaan dan implementasi SI Keperawatan. Data master
merupakan data pokok rumah sakit. Setiap rumah sakit akan
memiliki data master yang berbeda beda. Nama perawat, nama
pelayanan, nama ruangan, diagnosa perawatan, tindakan yang
populer dan lain lain merupakan data master yang perlu disiapkan
sebalum SI Keperawatan di jalankan.
• Menginput data master. Data master yang telah disiapkan,
diinputkan ke dalam SI Keperawatan, sehingga SI Keperawatan
dapat segera dipakai dan dimanfaatkan.
• Perubahan yang akan terjadi pada data master akan diupdate
ketika data tersebut ditetapkan.
• Input data awal. Input awal merupakan langkah awal dalam
menjalankan SI Keperawatan. Input awal ini dilakukan
berdampingan dengan SI Keperawatan yang eksisting (bila ada)
selama beberapa waktu. Hasil perbandingan dari palarel running
(menjalankan bersama) akan menjadi referensi untuk melihat
kesiapan SI Keperawatan yang akan menggantikan kondisi yang
eksisting
• Proses cut off. Proses cut off merupakan proses untuk
menghentikan pemakaian sistem aplikasi yang lama, dan berpindah
27
dengan menggunakan sistem aplikasi yang baru. Proses paralel
perlu dilakukan sebelum dilakukan cut off ini. Selama periode
tertentu data dan aplikasi pada sistem yang lama tidak boleh
dimatikan untuk kebutuhan analisa dan pencarian data lama.
Sedangkan sistem aplikasi baru masih belum mempunyai banyak
data dan informasi.
Dukungan Implementasi SI Keperawatan
• Pemeliharaan Sistem Infrastuktur
Selama SI Keperawatan dijalankan, perlu ada nya teknisi yang
akan memelihara system infrastruktur. Network Operational Center / Data
Center, Sistem jaringan LAN dan WLAn, Sistem komputer client /
workstation perlu dipelihara setiap waktu. Memonitor pengguna yang
mengakses jaringan, memonitor pengguna yang mengakses Network
Operational Center / Data Center, melakukan pemeriksaan terhadap virus
dll.
• Pendampingan dan pemeliharaan Sistem aplikasi
Pendampingan sistem aplikasi dilakukan selama operator masih
belum lancar dalam menggunakan sistem aplikasi. Kesalahan dalam
memasukkan data perlu dikoreksi dan diubah sesuai data yang benar.
Kebutuhan format laporan dan kebutuhan penyesuaian data perlu terus
dijaga. Perkembangan organisasi, perubahan data, dapat menimbulkan
adanya perubahan kebijakan dan bisnis proses. Perubahan tersebut tetap
dapat diikuti dan diimplementasikan kedalam sistem aplikasi
Verifikasi dan pemeliharaan data
Pemeriksaan data dilakukan secara periodik. Semua data yang
telah dimasukkan perlu diperiksa. Data yang masuk ke dalam sistem
aplikasi adalah data yang valid dan relevan. Data yang tidak valid perlu
dilakukan koreksi dan koreksi dilakukan secara periodik.
28
Setiap periode tertentu data yang ada perlu dipelihara. Pemeliharaan data
dapat dilakukan dengan mem-backup data tersebut ke suatu media
tertentu dan disimpan di tempat tertentu. Backup data perlu dilakukan
untuk menyelamatkan data maupun untuk mengarsip data.
Standar Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Keinginan kuat Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Direktorat
Jenderal Bina Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tentang pemanfaatan
Teknologi Informasi terlihat jelas saat memberikan arahan dalam
pembukaan Konsinyasi Penyusunan Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan 20 Juni 2011 di Braja Mustika Hotel & Convention Centre
Bogor. Selama 4 hari, peserta yang terdiri dari jajaran Direktorat
Pelayanan Keperawatan, Perwakilan PPNI (Persatuan Perawat Nasional
Indonesia), Akademisi dari Universitas Indonesia dan perwakilan
beberapa rumah sakit, menyusun pedoman SIM Keperawatan yang akan
dijadikan standar nasional.
Tentu ini sebuah kemajuan dari Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan,
mengingat selama ini sistem informasi keperawatan berkembang sesuai
dengan kondisi masing-masing rumah sakit dan sedikit sekali
mendapatkan dukungan manajemen rumah sakit. Banyaknya variasi dari
aplikasi yang dibuat, memang perlu kiranya dibuat sebuah standar agar
bisa dijadikan acuan rumah sakit dalam pengembangan SIM Keperawatan
yang terintegrasi dengan SIM RS.
Saya tidak tahu pasti kesiapan Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
dalam rencana uji coba dan evaluasi SIM Keperawatan yang akan
diujicobakan di 4 propinsi (Bali, DIY, Jawa Barat dan Sumatra Utara).
Karena saya tahu persis, penerapan SIM Keperawatan tidak akan bisa
terealisasi dengan baik manakala belum menggunakan standar bahasa
keperawatan (SNL). Sementara SNL masih merupakan makhluk asing
bagi sebagian besar teman-teman perawat.
29
Bila melihat schedule yang sudah dibuat, bulan September harus sudah
ada hasil evaluasi dari penerapan sistem itu yang telah diujicobakan pada
bulan Agustus 2011. Konsekuensinya team harus berjibaku untuk
sosialisasi SNL dulu sebelum SIM diterapkan. Tapi tentu Direktorat
Keperawatan memiliki pertimbangan lain, kemungkinan yang akan
diujicobakan adalah content dari SIM Keperawatan itu.
Tapi ini adalah kemajuan yang patut diapresiasi oleh kita semua, karena
tidak ada gading yang tak retak. Kemauan itu yang mesti diapresiasi, dan
mudah-mudahan kita segera mempunyai Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan yang standar.
Beberapa aplikasi yang akan diujicobakan dalam SIM Keperawatan antara
lain:
1. Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Dokumen Proses Keperawatan yang terdiri dari Pengkajian;
Diagnosa, Perencanaan, Implemetasi dan Evaluasi
2. Dokumentasi Keselamatan Pasien (patient safety) yang terdiri dari
Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif;
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai; Ketepatan
pasien yang di operasi; Pengurangan resiko infeksi; Pengurangan
resiko pasien jatuh. Aplikasi ini memfasilitasi dalam pengkajian
pasien resiko jatuh, menampilkan dalam dashdoard monitoring
pasien yang beresiko sekaligus memfasilitasi form KTD/KNC yang
dikeluarkan oleh KKPRS
3. Dokumentasi indikator mutu pelayanan keperawatan klinik. Poin-
poin indikator mutu pelayanan keperawatan adalah Keselamatan
pasien (patient safety); Perawatan diri; Kepuasan pasien;
Kecemasan; Kenyamanan; Pengetahuan. Agar pelaporan indikator
mutu pelayanan keperawatan menjadi valid, maka sistem didesain
agar data yang ditampilkan oleh sistem dapat diklarifikasi mengenai
sumber data dasarnya (nama pasien, ruang, tanggal kejadian dll).
30
2. Manajemen Pelayanan Keperawatan
1. Ketenagaan. Sistem didesain untuk memenuhi data base tenaga,
standar ketenagaan keperawatan, pola ketenagaan, jenjang karir,
perencanan pengembangan tenaga, perencanaan kebutuhan,
kompetensi, rekrutmen, mutasi, rotasi, jadwal dinas, angka kredit
perawat, kinerja perawat. Sistem juga mampu menampilkan
pelaporan ketenagaan sesuai kebutuhan (customize).
2. Fasilitas keperawatan. Sistem didesain untuk memfasilitasi standar
peralatan keperawatan, perencanaan kebutuhan, pemakaian,
mutasi dan pemeliharaan fasilitas keperawatan
3. Metode. Sistem juga memfasilitasi Model Pelayanan Keperawatan,
Standar Prosedur Operasional, Standar Asuhan Keperawatan
berdasarkan Evidance Base Nursing, Pedoman pengelolaan etik,
supervisi keperawatan
4. Keuangan. Sistem mampu memfasilitasi remunerasi tenaga
keperawatan, pembiyaan pasien dari pelayanan keperawatan,
analisis base costing, unit cost
5. Laporan Rawat Inap, Rawat Jalan dan Perawatan Khusus
6. Dokumen kinerja perawat
7. Dokumen efisiensi pembiayaan pasien
8. Akreditasi Pokja Pelayanan Perawatan Rumah Sakit
9. Dan lain lain aplikasi yang mungkin bisa dikembangkan sesuai
kebutuhan
Laboratorium Sistem Informasi Keperawatan
Saat ini banyak institusi pendidikan perawat yang telah
memberanikan diri untuk menerapkan muatan lokal sistem informasi
keperawatan. Sebagai sebuah terobosan dalam pendidikan, hal ini tentu
merupakan perkembangan positif bagi dunia perawatan. Tinggal modul
yang ada harus dibuat dan disepakati, ke mana arah perkembangan
sistem informasi yang dimaksud. Ke arah pemakaian teknologi informasi
semisal penggunaan internet untuk menunjang perawatan atau lebih ke
31
arah pemanfaatan teknologi informasi utuk mendukung dokumentasi
keperawatan yang terintegrasi.
Bila pilihan yang kedua yang dimaksud, maka perlu dirancang
sebuah sistem yang terintegrasi, agar mahasiswa mampu memahami
betul seperti apa pemanfaatan TI ini untuk menunjang profesi perawat.
Dengan melihat secara nyata sistem yang terintegrasidan aplikasi nyata,
diharapkanmahasiswa memiliki pemahaman dan pengalaman
megaplikasikan Sistem Informasi Keperawatan tersebut.
Sebagai contoh, TI bermanfaat dalam menampilkan laporan
diagnosa perawatan terbanyak di suatu RS, menampilkan tindakan
perawatan terbanyak, menampilkan analisis dari aktifitas perawatan dan
lain lain.
Agar muatan lokal yang dirancang memberikan nilai positif yang
nyata, maka seyogyanya institusi pendidikan yang telah menerapkan
muatan lokal Sistem Informasi Keperawatan, memiliki Laboratorium
Sistem Informasi Keperawatan.
Dalam laboratorium itu, tersedia komputer yang telah terkoneksi
dengan jaringan yang terhubung ke sebuah server yang berisi aplikasi
sistem informasi keperawatan. Dengan memiliki laboratorium, mahasiswa
akan mampu membayangkan logika bekerja dengan sebuah sistem
Teknologi Informasi yang terintegrasi.
Sebagai contoh, satu unit komputer di laboratorium itu hanya
digunakan untuk pendaftaran pasien, ada yang digunakan untuk unit
laboratorium, ada yang digunakan untuk apotik, ada yang digunakan
untuk radiologi, dan beberapa komputer untuk unit rawat inap, unit
perawatan intensif, unit bedah sentral, unit gawat darurat dll.
Dengan sistem yang terintegrasi tersebut, maka mahasiswa dapat
membayangkan saat pasien masuk diregistrasi, data dapat diakses di
bagian laborat, ICU, rawat inap dll. Bahkan asuhan keperawatanpun
32
menjadi sangat rapih, pembiayaan perawatan dari profesi perawat juga
dapat didemonstrasikan dalam sistem itu.
Dan siapakah kiranya yang akan mengawalinya?
SIM Keperawatan dan RM Terintegrasi
Salah satu aktifitas perawat yang merupakan sebuah kewajiban
dan tidak bisa ditinggalkan adalah melakukan dokumentasi terhadap
seluruh aktifitas yang dilakukan terhadap pasien. Dokumentasi bukan
semata-semata sebagai sebuah kewajiban, tapi dokumentasi adalah
merupakan bukti (aspek legal formal) terhadap asuhan yang telah
diberikan.
Dokumentasi perawat yang telah disepakati adalah dengan
pendekatan proses perawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi. SIM Keperawatan sebagai dokumen berbasis
Teknologi Informasi pun mengikuti aturan itu, yaitu diawali dengan
pengkajian, membuat perencanaan, melakukan implementasi dan
berakhir dengan evaluasi yang dilakukan secara siklik.
Pertanyaannya adalah bagaimana ketika standar akreditasi KARS
atau JCI menghendaki adanya Rekam Medik Terintegrasi? Dimana
seluruh profesi yang ada di rumah sakit wajib menuliskan dokumen dalam
satu form yang sama? Apakah perawat harus menuliskan semua proses
keperawatan dari pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi
dalam satu form bersamaan dengan profesi lain? Lalu bagaimana nasib
SIM Keperawatan yang dokumennya dalam bentuk elektronik?
Terhadap pertanyaan-pertanyaan ini, tentu kita perlu mencari
solusi agar Dokumen Asuhan Keperawatan / SIM Keperawatan tidak
musnah dan Rekam Medik Terintegrasi juga ada. Karena Akreditasi RS
maupun JCI tidak dimaksudkan untuk menghilangkan eksistensi sebuah
profesi di rumah sakit atau merubah kebijakan yang sudah ditetapkan
profesi. Akreditasi hanya menghendaki agar komunikasi antar profesi di
33
rumah sakit berjalan dengan baik, efisien dan efektif sehingga diperlukan
rekam medik yang terintegrasi.
Terhadap persoalan ini, salah satu alternatif yang bisa ditempuh
adalah perawat menuliskan dokumentasi yang ringkas di rekam medik
terintegrasi. Artinya hanya data-data fokus saja yang dituliskan, yang
secara signifikan diperlukan oleh profesi lain. Karena kita bisa bayangkan
seandainya semua proses keperawatan dituliskan dalam rekam medik
terintegrasi, tentu dokumen dalam rekam medik akan menjadi penuh
dengan tulisan perawat dan SIM Keperawatan akan tamat riwayatnya.
Dengan menuliskan hanya data fokus saja di rekam medik
terintegrasi, maka dokumen Asuhan Keperawatan / SIM Keperawatan
akan tetap ada sebagai bukti legal formal asuhan keperawatan,
sementara perawat tidak menyalahi standar akreditasi tentang rekam
medik terintegrasi. Jangan sampai kita terlalu fokus bicara rekam medik
terintegrasi, kemudian dokumentasi proses keperawatan ditinggalkan.
LATIHAN
1. Dokumentasi indikator mutu pelayanan keperawatan klinik. Poin-poin
indikator mutu pelayanan keperawatan adalah?..........
2. Salah satu aktifitas perawat yang merupakan sebuah kewajiban dan
tidak bisa ditinggalkan adalah?..........
3. Langkah yang dilakukan untuk Implementasi sistem aplikasi meliputi?.......
4. Langkah yang dilakukan untuk Implementasi Sistem Infrastruktur meliputi? ….
5. Apa kegunaan Sistem Laporan Diagnosa Perawatan?.....
DAFTAR PUSTAKA
34
Alimul, Hidayat, A.A. (2002). Dokumentasi proses keperawatan. Cetakan I. Jakarta: EGC.
Anita, R. G. (2008). Computerized Provider Order Entry (CPOE): How Is
Nursing Work Impacted? Diakses 16 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=13&did=1598817911&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Cheryl, et al. (2007). Improving Program Documentation Quality Through
the Application of Continuous Improvement Processes. The Journal of Continuing Education in Nursing Vol 38 No 6. Diakses 23 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=16&did=1382110771&SrchMo de=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Cornelia, M., et al. (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation Systemon the Quality of Nursing Documentation. Diakses 16 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=18&did=2157471961&SrchMo de=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Davis, G.B. (2002). Kerangka dasar system informasi manajemen bagian
II: struktur dan pengembangannya. Cetakan ke 10, terjemahan oleh Bob Widyahartono. Jakarta: Gramedia
Hariyanti, R.T.S. (2010). Sistem informasi keperawatan berbasis komputer sebagai salah satu solusi meningkatkan profesionalisme keperawatan. Diakses 31 Oktober 2010 dari http://www.poltekestniau.ac.id/node/30
Iyer and Champ. (1995). Nursing documentation a nursing process approach. St. Louise: Mosby
Kaija, S. & Ulla, M.K. (2008). Evaluating nursing documentation–researc
designs and methods: systematic review. Journal of Advanced Nursing. Diakses 16 Oktober 2010 dari http://web.ebscohost.com/ehost/ pdfviewer/ pdfviewer?vid=1&hid=106&sid=9777d241-39aa-428da&fd7142abc0ac10% 40sessionmgr110
Kozier & Wilkinson. (1995). Fundamental of nursing concepts, process
and practise. Fifth edition. California: Addison Wesley
35
Laurie, et al. (2008). Nursing Resource Considerations for Implementing an Electronic Documentation System. AORN Journal Vol 87 No 3. Diakses 16 Oktober 2010 dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=14428 66771&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&Vname
Maria, M.S. (2009). Evaluation of the Implementation of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes. International Journal of Nursing Terminologies and Classifications Volume 20. Diakses 23 Oktober 2010 dari http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=3&hid=106 &sid=f6272a2c-8102-4957-8a68-2988Cad9e0d8%40sessionmgr113
Nursalam. (2002). Manajemen keperawatan. Jakarta: Salemba Medika O’Brien, James, A. (2005). Pengantar sistem informasi manajemen.
Jakarta: Salemba Empat Saba & McCormick. (2001). Essentials of computers for nurses:
informatics for the new millenium. Third edition. New York: McGraw-Hill Companies
Wardiana. (2002). Perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
Diakses 23 Oktober 2010 dari http://www.informatika.lipi.go.id/jurnal/htm
UNIT 4
Mampu menjelaskan system informasi keperawatan yang di integrasikan ke Software IV. Pengenalan Interface/Tampilan Microsoft Excel 2007.
1 . Pada Windows Microsoft Excel 2007 yang muncul, terdapat beberapa tampilan sebagai berikut (tunjukkan dengan mouse
anda masing–masing komponen berikut) : Office Button - Quick Access Toolbar - Menu Bar (Baris Menu) - Title Bar (Baris Judul) - Tool Bar (Baris Tool Bar) - Tombol Ukuran (Sizing Button) - Name Box - Formula Bar – Column – Baris - Tab Worksheet - Insert Worksheet - Status Bar - Document Area - Horizontal Scroll Bar - Vertical Scroll Bar - Zoom - Tampilan Layar. a. Office Button terdiri atas perintah New Document, Open, Convert,
Save, Save as, Print, Prepare, Send, Publish dan Close. b. Quick Access Toolbar, terdiri dari tombol yang dapat mempercepat
kerja anda. Isinya hampir sama dengan perintah-perintah di Office Button. Jika anda ingin melihatnya langsung bisa menekan tanda panah.
36
c. Menu Bar, terdiri dari perintah menu utama Microsoft Excel 2007 yaitu Home, Insert, Page Layout, Formulas, Data, Review, View.
d. Title Bar, berisi nama file dan program aplikasi yang sedang aktif. e. Tool Bar, tombol-tombol bergambar yang memiliki fungsi tertentu dan
digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah.
f. Tombol Ukuran, digunakan untuk mengatur ukuran jendela kerja. g. Name Box, Nama sel yang sedang aktif akan ditampilkan pada Name
Box. h. Formula Bar, anda bisa mengedit data pada sebuah sel. i. Sel Aktif, tempat menuliskan atau mengedit data dan dikelilingi oleh
garis batas yang lebih tebal. j. Column, Setiap kolom memiliki nama berdasarkan Abjad, dari kolom A
hingga Z, dilanjut AA hingga XFD. k. Baris, untuk setiap baris memiliki nama berdasarkan Angka. Dari 1
hingga 1048576. l. Tab Worksheet, perintah dimana anda bisa berpindah ke kertas kerja
lain dengan mudah. m. Insert Worksheet, dengan menekan Insert Worksheet anda bisa
membuat Worksheet baru yang letaknya berurutan dengan Worksheet sebelumnya.
n. Status Bar, Status lembar kerja anda. o. Document Area, merupakan lembar kerja yang aktif. p. Horizontal Scroll Bar, perintah untuk menggeser layar ke kiri atau ke
kanan. q. Vertical Scroll Bar, perintah untuk menggeser layar ke atas atau ke
bawah. r. Tampilan Layar, terdiri dari perintah untuk merubah tampilan layar.
Terdiri dari Tampilan Normal, Tampilan Page Layout dan Tampilan Page Break Preview.
s. Zoom, perintah untuk memperbesar & memperkecil tampilan pada lembar kerja anda.
2. Mengaktifkan Menu-Menu Pada Microsoft Excel2007. a. Untuk mengaktifkan Menu Home, coba anda klik tab Menu Home pada
tab menu atau tekan Alt+H, b. Untuk mengaktifkan Menu Insert, coba anda klik Menu Insert pada tab
menu atau tekan Alt+N, c. Untuk mengaktifkan Menu Page Layout, coba anda klik tab Menu Page
Layout pada tab menu atau tekan Alt+P, perhatikan ribbon menu yang tampil.
d. Untuk mengaktifkan Menu Formulas, coba anda klik tab Menu Formulas pada tab menu atau tekan Alt+M,
e. Untuk mengaktifkan Menu Data, coba anda klik tab Menu Data pada tab menu atau tekan Alt+A,
f. Untuk mengaktifkan Menu Review, coba anda klik tab Menu Review pada tab menu atau tekan Alt+R,
g. Untuk mengaktifkan Menu View, coba anda klik tab Menu View pada tab menu atau tekan Alt+W,
37
h. Untuk mengaktifkan Office Button, coba anda klik tab Menu Office Button pada tab menu atau tekan Alt+F,
3. Membuat Dokumen Baru Dalam Microsoft Excel 2007. a. Klik Office Button > New. b. Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih > Blank Document > klik tombol
Create c. Untuk membuat dokumen baru dari Templates, pilih pada bagian
kelompok Templates, Klik Tombol Create d. Pada windows yang muncul, letakkan kursor dimana anda akan mulai
mengetik.
4. Menyimpan Dokumen Kerja
a. klik Office Button. b. Pilih Save atau Save As (untuk menyimpan dengan nama yang beda
dengan nama sebelumnya). c. Pilih Excel Document d. Pada windows yang muncul, pilih folder Document, ketikkan Latihan1
pada File name. Pilih Word Document pada Save as type. e. Klik tombol Save.
5. Rumus-Rumus Microsoft Excel 2007
Salah satu kelebihan dari Excel 2007 sebagai program aplikasi pengolah angka adalah kemampuannya untuk melakukan proses penghitungan dengan cepat dan mudah. Untuk melakukan penghitungan, kita bisa menggunakan rumus dan fungsi. Rumus pada Excel mengikuti kaidah kaidah umum, namun penulisannya disesuaikan dengan keyboard. Misalnya kita ingin mengetikkan rumus “ 3×112 “ , maka kita menuliskannya pada Excel dalam bentuk “ 3*11^2 ”. Yang perlu diingat, penulisan rumus pada Excel harus diawali dengan tanda = . Sehingga contoh penulisannya “ =3*11^2 “.
Cara Menulis Rumus Ms. Excel 2007 Ada beberapa cara untuk menuliskan rumus/formula dalam excel. Cara 1:
• cell untuk mengaktifkan cell yang akan diberi rumus • Kemudian ketikkan rumus yang anda inginkan pada formula bar,
contoh : =F5-G5
Cara 2:
• Klik cell untuk mengaktifkan cell yang akan diberi rumus • Ketikkan sama dengan (=) pada keyboard. (disertai rumus tertentu
jika perlu). • Kemudian klik cell tujuan pertama. • Ketikkan operator melalui keyboard • Kemudian klik cell tujuan kedua.
38
Cara 3:
• Klik cell untuk mengaktifkan cell yang akan diberi rumus • Klik tombol insert function yang berada disebelah kiri formula bar,
sehingga muncul kotak dialog. • Pada bagian select category pilih kategori rumus. • Kemudian pada bagian Select a function pilih rumus/fungsi yang
diinginkan. • Klik tombol OK, dan isikan data yang diperlukan. • Klik OK.
Cara Menyalin Rumus Excel Ada 2 cara untuk menyalin rumus dari satu cell ke alamat cell lain: Cara 1:
• Klik/Blok cell yang akan disalin • Klik tab Home • Pilih kategori Clipboard • Klik tombol Copy (Ctrl+C) • Klik/Blok cell tempat penyalinan • Klik tombol Paste (Ctrl+V)
Cara 2:
• Klik/Blok cell yang akan disalin • Arahkan ke pojok kanan bawah dari cell sehingga akan muncul
tanda kursor + • Drag kursor kearah cell akan disalin (kanan/kiri/atas/bawah).
Operator Aritmatika Operator Aritmatika dipakai untuk penghitungan dasar-dasar matematika, misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain lain.
Macam macam operator aritmatika: Tabel operator di sini
Hierarki adalah urutan pelaksanaan eksekusi suatu operasi jika terdapat beberapa operator sekaligus dalam satu rumus. Untuk mempengaruhi urutan hierarki dapat dipengaruhi dengan mengelompokkannya menggunakan tanda kurung.
Alamat Relatif dan Alamat Absolut a. Alamat Relatif Jika kita punya sebuah rumus yang merupakan operasi dari beberapa cell, maka Excel akan menerjemahkan alamat relatif sebagai lokasi relatif suatu alamat cell atau range dari lokasi alamat lainnya.
Contoh : Pada Cell E5 berisi rumus “ =E3*E4 “, Jika rumus tersebut di copy ke sel F5, maka akan otomatis berubah menjadi “ =F3*F4 “.’
39
b. Alamat Absolut Alamat absolut adalah alamat yang selalu bernilai sama meskipun rumusnya di copy kan ke manapun. Penulisan alamat absolut selalu ditambahkan tanda “ $ “ pada nama kolom dan/atau nomor barisnya atau dengan menekan tombol F4 pada keyboard.
Terdapat 2 jenis alamat absolut: 1) Semi Absolut Pada alamat semi absolut, penguncian hanya dilakukan pada salah satu diantara kolom dan baris.
Contoh:
• $C9 : Penguncian kolom C, dengan cara ini ketika cell dicopy kekanan alamat cell akan tetap dibaca sebagai $C9 bukan D9, namun ketika dicopy kebawah alamat cell akan berubah menjadi $C10.
• C$9 : Penguncian baris 9, dengan cara ini ketika cell dicopy ke bawah alamat cell akan tetap dibaca sebagai C$9 bukan C10, namun ketika dicopy ke kanan alamat cell akan berubah menjadi D$9.
2) Absolut mutlak Pada alamat absolut mutlak, penguncian akan dilakukan pada kolom dan baris sekaligus.
Contoh: Pada sel E3 kita isikan rumus “ =E2*$E$2 “. Jika rumus itu kita kopikan ke sel F4, maka rumusnya akan menjadi “ =F2*$E$2 “. Terlihat bahwa alamat E2 akan tetap. E2 disebut alamat absolut mutlak.
FUNGSI DALAM EXCEL
Sebagai sebuah pengolah angka yang canggih, Excel 2007 menyediakan bermacam macam fungsi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Kategori fungsi yang disediakan antara lain :
• Fungsi Financial. Untuk mengolah data keuangan • Fungsi Date & Time. Untuk mengolah data tanggal dan waktu. • Fungsi Math & Trig, untuk mengolah data matematika dan
trigonometri. • Fungsi Statistical, untuk mengolah data statistik. • Fungsi Lookup dan Reference, untuk mengolah data berdasarkan
tabel & data referensi. • Fungsi Database, untuk mengolah database. • Fungsi Text, untuk memanipulasi teks. • Fungsi Logical, untuk pengolahan data yang memerlukan pilihan
pilihan logika.
40
• Fungsi Information, untuk mendapatkan informasi pada sel atau range.
• Fungsi Engineering, untuk pengolahan data teknik.
Masing-masing kategori fungsi terdiri atas beberapa fungsi yang berbeda satu sama lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa Excel 2007 menyediakan banyak sekali fungsi dan sangat lengkap jenisnya.
6. Fungsi Yang Sering Digunakan Dalam Ms. Excel
1. SUM Bentuk penulisan fungsi SUM adalah =Sum(angka1;angka2;…) Contoh =Sum (3;10;1) => hasilnya 14
Jika Sum untuk menjumlah sel =SUM(Sel1;Sel2;…) Contoh: =SUM(A1;B6;C8)
Jika Sum untuk menjumlah range =SUM(range) Contoh: =SUM(A1:A5) => menjumlahkan Range A1 sampai A5
2. AVERAGE –Digunakan untuk menghitung rerata/ rata-rata. Bentuk penulisannya adalah =AVERAGE(nilai1;nilai2;…)
Contoh: =AVERAGE(2;4;3) => hasilnya adalah 3 =AVERAGE(A1:A5) => mencari nilai rata-rata dari isi sel A1 sampai A5
3. MAX Digunakan untuk mencari nilai maksimal dari satu set data Bentuk penulisannya adalah =MAX(nilai1;nilai2;…)
Contoh: =MAX(2;4;10;6;8) ◊ hasilnya adalah 10 =MAX(A1:A5) ◊ akan mencari nilai maksimal dari A1 sampai A5
4. MIN Digunakan untuk mencari nilai minimal dari satu set data Bentuk penulisannya adalah =Min(nilai1;nilai2;…)
Contoh =MIN(2;4;10;6;8) ◊ hasilnya adalah 2 =MIN(A1:A5) ◊ akan mencari nilai minimal dari A1 sampai A5
41
5. COUNT Digunakan untuk menghitung berapa buah argumen yang berisi data numerik Bentuk penulisannya adalah =COUNT(argumen1;argumen2;…)
Contoh =COUNT(2;”A”;”B”;5;7) ◊ Hasilnya adalah 3
7. Fungsi Logika Microsoft Excel
1. NOT Jika nilai argumen logika nya TRUE maka hasilnya akan bernilai NOT. Demikian juga sebaliknya. Bentuk penulisannya =NOT(nilai logika)
Contoh =NOT(4>5) => hasilnya adalah TRUE
2. AND Dipakai untuk menggabungkan nilai logika dari beberapa nilai logika menjadi satu nilai logika baru. Hasilnya akan bernilai TRUE bila seluruh logika yang digabungkan bernilai TRUE. Bentuk penulisannya adalah =AND(logika1;logika2;…)
Contoh =AND(5>1;3<7) => akan bernilai TRUE
3. OR Sama dengan logika And namun, untuk logika Or hasilnya akan bernilai TRUE jika salah satu nilai logika yang digunakan bernilai TRUE. Akan bernilai False bila tidak ada nilai logika yang bernilai TRUE. Bentuk penulisannya adalah =OR(logika1;logika2;…)
Contoh: =OR(5>1;9<7) => bernilai TRUE =OR(5<1;9<7) => bernilai FALSE
4. IF If adalah fungsi logika untuk memilih satu dari dua nilai berdasar pengujian logika. Bentuk penulisannya =IF(UjiLogika;nilaiJikaBenar;NilaiJikaSalah)
Contoh: =IF(E4>80;”Lulus”;”Gagal”) ◊ Akan menghasilkan “Lulus” jika E4>80,jika E4 kurang dari 80 maka hasilnya “Gagal”.
FUNGSI PENCARIAN DAN RUJUKAN EXCEL
42
1. VLOOKUP Fungsi Vlookup digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaan pada tabel referensi yang ditentukan berdasarkan no kolom (data tersusun secara vertikal).
Bentuk Penulisan =VLOOKUP(Kriteria;Tabel_Rujukan;No_Kolom_Tabel_Rujukan;Rangelookup)
Contoh: =VLOOKUP(C3;$F$3:$G$7;2;TRUE) =VLOOKUP(C3;TABEL1;2;1)
2. HLOOKUP Fungsi Hlookup digunakan untuk mencari nilai berdasarkan pembacaan pada tabel referensi yang ditentukan berdasarkan no baris (data tersusun secara horizontal).
Bentuk Penulisan =HLOOKUP(Kriteria;Tabel_Rujukan;No_Baris_Tabel_Rujukan;Rangelookup)
Contoh : =HLOOKUP(C3;$F$3:$I$4;1;FALSE). =HLOOKUP(C3;TABEL2;1;0).
LATIHAN
1. Sebutkan pengolah angka MS, Excel 2007 menyediakan bermacam
macam fungsi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan ?
2. Apa kegunaan Alamat Relatif dan Alamat Absolut ?
3. Sebutkan rumus fungsi yang digunakan dalam MS. Excel 2007 dan
jelaskan cara penulisan nya masing – masing?
4. Sebutkan Fungsi Logika Microsoft Excel dan jelaskan cara
penulisannya masing – masing?
5. Apakah fungsi rumus Vlookup dan Hlookup dan jelaskan cara
penulisannya masing – masing?
DAFTAR PUSTAKA
Raddini Gusti Rahayu [email protected] [email protected] www.mugi.or.id/blogs/raddini_gusti_rahayu www.excelmiso.blogspot.com
Budi Permana.2000.Microsoft Excel 2000.Jakarta : Exel Medi Komputindo. Puji Nugroho.1995.Kumpulan Soal – soal Ujian Negara Lotus.Jakarta :
Elex Media Komputindo.
43
Fauzi,A., Johar Arifin, dan M. Farikhudin.1999.Aplikasi Excel dalam
Financial Terapan.Jakarta : Elex Media Komputindo Pandia, Henri. 2005. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:
Erlangga.
UNIT 5
Mampu menjelaskan kegunaan MS. Access digunakan sebagai sistem informasi yang mendasar V. Pengenalan MS. Access .
1. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan untuk dapat : a.
Melakukan pengoperasian program pengolahan Basis data. b. Melakukan
input data. c. Melakukan Update data d. Melakukan Hapus data
2. Uraian Materi Microsoft Access
Dasar-Dasar Microsoft Access
Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah data
base yang canggih yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data
dengan pengoperasian yang mudah.
Banyak kemudahan yang akan diperoleh jika bekerja dengan
microsoft Access diantara dapat melakukan proses penyortiran
pengaturan data, pembuatan label data serta laporan pembuatan data
kegiatan sehari-hari misalnya untuk menampung daftar pelanggan,
pendataan data karyawan, dan lain sebagainya.
Sebelum memulai sebaiknya Anda persiapkan perhatian Anda
dengan menarik napas dalam-dalam agar bangkit semangat Anda,
mungkin pada saat ini Anda memilki anggapan bahwa Microsoft Access
merupakan hal yang sulit dikerjakan tetapi perkembangan komputer
sedemikian rupa dan tidak sesulit bayangan Anda itu, bahkan Anda
mungkin menemukan kemudahan-kemudahan sehingga Anda dapat
melewati modul ini dengan cepat untuk melanjutkan kepokok bahasan
berikutnya.
44
2.1. MEMULAI MICROSOFT ACCESS
Sebelum memulai microsoft Access, terlebih dahulu kita harus
mengenal apa itu database dan apa saja komponen yang ada di
dalamnya.
Pengertian Tabel, Field dan record
Seperti kita ketahui bahwa database merupakan kumpulan dari
beberapa tabel yang terintegrasi menjadi satu kesatuan yang saling
berhubungan. Tabel merupakan kumpulan dari beberapa record dan
fields. Sebagai ilustrasinya adalah sebagai berikut :
Jadi yang dimaksud dengan fields adalah atribut yang dimiliki oleh suatu
tabel. Sedangkan record adalah isian data yang dimiliki oleh tabel. Untuk
memulai microsoft Access pada dasarnya hampir sama antara Taskbar
Windows 95 – 2000 yaitu dimulai dengan tombol Start -> Program ->
Program MS-Access
2.2. LEMBAR KERJA MS- ACCESS
Pada saat Anda pertama kali menjalankan microsoft Access maka
akan tampil kotak dialog dimana memungkinkan Anda dapat membuat
data base baru dengan dua cara : 1. Blank Access Database 2. Access
database Wizard
Jika Anda tidak menginginkan tampilan Kotak Dialog pada saat
pertama kali dijalankan program MS Access Anda dapat memilih perintah
45
option pada menu tools dan matikan Check Box, Starup Dialog, pada tab
Sheet View.
Berikut ini adalah pilihan yang ada pada kotak dialog MS Access
2.3. MEMBUKA FI LE DATABASE
Membuka file database MS Access berarti membuka file yang
pernah dibuat dan disimpan. Selain membuka jendela database yang
pernah dibuat Anda bisa membuka jendela database baru yang masih
kosong dengan cara Klik menu file, pilih New atau pada Toolbars klik
tombol new. Apabila Anda membuka jendela database baru maka jendela
database yang terbuka sebelumnya akan ditutup karena pada MS Access
tidak dapat membuka lebih dari satu file database.
Untuk membuka file database dapat menggunakan salah satu cara berikut
: 1. P ilih File -> Open dari Menu Bar 2. Klik tombol Open yang ada pada
bagian toolbars pada database 3. Tekan tombol Shorcut Key , Ctrl + O
2.4. MENUTUP FI LE DATABASE
Bila Anda telah selesai bekerja dengan file database MS Access
maka sebelum menutup file, simpan seluruh data yang pernah Anda buka.
Untuk menutup file database, Anda dapat menggunakan salah satu
46
llangkah berikut ; 1. Klik File ->C lose pada Menu Bar 2. Tekan tombol
kombinasi shorcut Key Ctrl + F4 atau Ctrl + W 3. Klik icon C lose pada
Menu Bar dibagian sudut kanan atas dari jendela database
2.5. MENUTUP PROGRAM MS ACCESS
Menutup program MS Access berarti keluar dari program MS
Access. Untuk keluar dari program MS Access dapat dilakukan dengan
salah satu cara berikut ini : a. Klik File ->Exit pada menu Bar b. Tekan
tombol kombinasi shorcut Key Alt + F4 c. Klik icon C lose pada Title Bar
dibagian sudut kanan atas dari jendela database.
2. MEMPERSI APKAN APLI KASI MI CROSOFT ACCESS.
PROYEK MEMBUAT PROGRAM PENERIMAAN SISWA BARU
1. Buka aplikasi Microsoft Access
2. Klik File New
3. P ilih Blank Database
4. Create nama file database
Setelah anda mengisi nama database, anda bisa langsung mengklik
tombol create atau menekan tombol enter
2.1. Membuat Tabel
Untuk membuat tabel ada 3 cara yaitu: 1. Create table in design
view 2. Create table by using wizard 3. Create table bya entering data
Pada saat ini kita akan membuat tabel dengan cara yang pertama yaitu
Create table in Design View. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Tampilan awal create table in design view
2. Klik 2 x create table in design view sehingga terbuka jendela
3. KETERANGAN :
A. Field Name Fungsinya untuk memasukkan nama-nama field dari suatu
tabel.
B. Data Type Barbagai macam tipe data yang ada di ACCESS sebagai
berikut:
b.1. Text Merupakan tipe data yang sering digunakan ( Alfabetic dan
Numeric). Panjang maksimumnya 255.
47
b.2. Number Hanya digunakan untuk menyimpan data numerik. b.3.
Date/Time Digunakan untuk menyimpan nilai tanggal dan jam.
Panjang maksimumnya 8 karakter.
b.4. Memo Mampu menampung nilai sampai 65535 karakter.
b.5. Currency Sering digunakan untuk nilai mata uang.
b.6. AutoNumber Berisi angka urut yang sudak ditetapkan oleh Access
yang muncul secara otomatis dan nilainya tidak dapat diubah.
b.7. Yes/No Berisi dua nilai saja yaitu Yes/No atau True/false dan
On/Off.
b.8. OLE Object Digunakan untuk eksternal objek. Misalnya
gambar,suara, dan sebagainya.
b.9. Hyperlink Gabungan dari Text dan Numerik yang disimpan dalam
bentuk Text. Digunakan untuk manyimpan pointer ke situs web.
b.10. Lookup Wizard Untuk memilih sebuah nilai dari tabel lain atau List
Box atau Combo Box.
C. Description Sebagai keterangan yang akan mempermudah dalam memahami field
name a. Masukan nama-nama field
b. Tentukan primary Key (Contoh :No_pendf)
c. Setelah itu klik close pada pojok kanan atas
d. Klik yes, lalu beri nama tabel (contoh:daftar) kemudian klik
e. Setelah tabel terbentuk selanjutnya terserah kita untuk melakukan
proses terhadap tabel tersebut selanjutnya.
2.2. Menentukan Primary Key Untuk menentukan dan mengubah primary key pada suatu field, ikuti langkah berikut ini: 1. P ilih dan klik tabel yang anda inginkan ubah primary key-nya. 2. Klik tombol toolbar Design. 3. P ilih dan Klik nama field yang ingin dijadikan primary key 4. P ilih dan klik menu Edit, Primary Key atau klik tombol toolbar Primary Key. 2.3 Menambah Field 1. Buka file P ilih Table Daftar 2. P ilih Design View 3. Sisipkan field baru (Contoh Nama_ortu) caranya sama dengan
membuat field pertama kali. 4. Klik Field Ket Klik Menu Insert rows 5. Masukan nama field baru
(contoh Asal_skl) 6. Kemudian klik close dan Save OK
48
2.4. Menghapus Record Anda dapat menghapus satu atau lebih Record
dalam tabel pada tampilan data Sheet view. Prosedur yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut : 1) Di dalam jendela data Sheet pilih Record yang ingin Anda hapus dan berikan salah satu perintah berikut : a. P ilih perintah Delete dari menu Edit Tekan tombol Delete Record pada bagian Toolbar atau, b. Tekan Tombol Del yang ada di Keyboard atau, c. Klik Kanan Record yang ingin Anda hapus dari daftar pilihan menu
yang tampil plih perintah delete Record. 2) Setelah Anda melakukan salah satu perintah di atas maka akan tampil
kotak Konfirmasi pilih Yes apabila Anda benar-benar ingin menghapus Record dan tombol No apabila ingin membatalkan proses penghapusan.
LATIHAN
1. apa itu database dan apa saja komponen yang ada di dalamnya ?.......
2. Apa saja langkah Untuk menentukan dan mengubah primary key pada suatu
field ?.....
3. Menghapus Record Anda dapat menghapus satu atau lebih Record dalam
tabel pada tampilan data Sheet view. Prosedur yang dapat Anda lakukan
adalah ?........
4. Sebutkan 3 cara Untuk membuat table pada Program access ?......
5. Sebelum memulai microsoft Access, terlebih dahulu kita harus mengenal apa
itu database dan apa saja komponen yang ada di dalamnya sebutkan ?.......
DAFTAR PUSTAKA
Andi, 2007. Panduan Lengkap Microsoft Access 2007. Yogyakarta: Andi
dengan Madcoms. Simandjuntak J P, 2010. Aplikasi Microsoft Access 2007. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Yuliana O Y, 2007. Pembuatan Aplikasi Database Microsoft Access.
Yogyakarta: Graha Ilmu Talib, Haer. 2011. Panduan Lengkap Microsoft Access 2010. Jakarta:
Elexmedia Haer Talib. (2014). Panduan Lengkap Ms Access 2013. Cetakan Pertama,
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
49
Haer Talib. (2013). Membuat Sendiri Aplikasi Database SQL Server dengan Ms Access. Cetakan Pertama, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Teewan. (2014). Microsoft Access Tutorial [Online]. Diakses dari
http://www.iaccessworld.com/
UNIT 6
Mampu menjelaskan Program SPSS digunakan sebagai sistem informasi yang mendasar
VI. Pengenalan Program SPSS.
1.1. MEMULAI SPSS Pertamakali anda harus memastikan bahwa komputer anda sudah diinstall program SPSS for Windows. Sama seperti program Windows lainnya, untuk mengaktifkan SPSS dimulai dari menu Start 1. Klik Start Æ Program Æ SPSS for Windows Æ SPSS 10.0 for Windows. 2. Pada menu SPSS tertentu (versi 10.x 3. Silakan klik (.) Type in data kemudian tekan Enter atau klik OK. 4. Layar akan terbuka “Untitled - SPSS Data Editor” seperti pada gambar berikut: Selanjutnya disebut sebagai Jendela Data Editor. Karena belum ada data, maka tampilannya masih kosong. 5. Perhatikan di kiri bawah ada dua Jendela yaitu (1) Data View dan (2) Variabel View 1.2. JENDELA SPSS Setelah mengaktifkan SPSS akan muncul 2 jendela yaitu “SPSS Data Editor “ dan “SPSS Output”. 1.2.1. JENDELA “SPSS DATA EDITOR” Jendela SPSS Data Editor (selanjutnya disebut jendela data) mempunyai 2 tampilan yaitu (1) Data View dan (2) Variabel View. Data view akan menampilkan database dalam bentuk angka, sedangkan Variabel view menampilkan keterangan tentang variabel yang mencakup: Nama Variabel, Type, Label, Values, dll. 1.2.1. DATA VIEW Apabila sudah ada data dalam format SPSS (BAYI.SAV), anda bisa membuka data tersebut kemudian bentuk tampilannya pada jendela data atau Data view 1.2.1.B. VARIABEL VIEW Name atau nama variabel: Aturan pemberian nama variabel adalah
50
1) Wajib diawali dengan Huruf, dan 2) tidak boleh lebih dari 8 karakter, serta 3) tidak boleh ada spasi (spacebar). Misalnya, anda tidak bisa mengetik “Jenis Kelamin” atau “Je-kel” sebagai variabel, tetapi hanya bisa “Kelamin” saja. Type atau jenis data: Jenis data yang akan dientry kedalam SPSS dibedakan hanya 2 saja, yaitu 1) Angka atau Numerik (angka: misalnya “18” tahun ) dan 2) Huruf atau String (huruf: misalnya Amin, Laki-laki, Jalan Petasan) Label atau keterangan variabel: Karena nama variabel tidak boleh lebih dari 8 karakter, biasanya pemberian nama variabel menggunakan singkatan, supaya singkatan tersebut dapat dimengerti maka anda bisa memberi keterrangan atau penjelasan terhadap variabel tersebut di kolom label. Misalnya pada variabel “Kelamin” anda bisa memberi label “Jenis Kelamin Anak Balita”, variabel “Food_exp” bisa diberi label dengan “Food expenditure per month” atau “Pengeluaran keluarga untuk makanan satu bulan”. Values atau kode variabel: Jenis kelamin dapat anda masukkan dengan mengetik “Laki” atau “Perempuan”, tetapi hal ini tidak efisien (waktu dan tenaga hilang percuma). Sebaiknya anda beri kode 1=”Laki” dan 2=“Perempuan”, sehingga anda cukup memasukkan angka 1 atau 2. Supaya nantinya output SPSS yang muncul untuk Kelamin bukan angka 1 dan 2 tetapi yang muncul adalah Laki dan Perempuan, maka anda perlu mengisi Values.
JENDELA “SPSS OUTPUT” Walaupun tidak muncul pada saat pertama kali menjalankan program SPSS, ada jendela lain yang terbuka tetapi belum aktif yaitu jendela Output SPSS Viewer. Jendela output viewer akan menampilkan hasil-hasil analysis statistik dan graphic yang anda buat. (Selanjutnya disebut Jendela Output). 1.4. MEMASUKKAN (ENTRY) DATA
Apabila anda belum punya data SPSS (masih mulai dari awal untuk
memasukkan data), maka jendela data yang muncul masih kosong. Untuk memulainya, anda dapat membuka jendela Variabel Vew terlebih dahulu dengan cara meng-klik-nya, selanjutnya mulailah membuat variabel yang dibutuhkan dengan cara mengetik nama variabel yang diinginkan. Setelah proses pembuatan varaibel selesai, selanjutnya buka jendela Data Vew dan masukkan datanya
1.4.1 PEMBERIAN NAMA, TYPE, & LABEL VARIABEL
Untuk dapa memasukkan data di atas kedalam program SPSS,
maka terlebih dahulu anda harus membuat mendefinisikan dan membuat VARIABEL atau FIELD pada jendela Data Editor Æ Variable View.
51
Bukalah jendela Data Editor, kemudian klik Variabel View, kemudian ketik nama variabel sbb: a. variabel NOMOR: Pada kolom Name baris pertama, ketiklah “nomor“ kemudian tekan enter. Biarkan Type-nya Numerik karena pada variabel NOMOR data yang ingin dimasukkan adalah berbentuk angka. Kemudian kolom Label ketik kalimat berikut “Jenis Kelamin Responden”.
variabel NAMA: Pada kolom Name baris kedua, ketiklah “nama”
kemudian tekan enter. Type-nya ganti dengan String karena pada variabel NAMA data yang ingin dimasukkan adalah berbentuk huruf. Kemudian kolom label ketik kalimat berikut “Nama Responden” Cara mengganti type dari Numerik menjadi String adalah dengan mengklik bagian akhir dari “Numerik”, sehingga muncul menu Variabel Type Gantilah Numerik dengan mengklik String, kemudian klik OK
Karena nama responden membutuhkan ruang yang cukup luas,
misalnya anda ingin mengetik nama responden sampai 20 karakter, maka silakan ganti With dari 8 menjadi 20, dengan cara klik angka 8 tersebut dan ganti dengan mengetik angka 20
1.4.2 PEMBERIAN KODE VALUE LABELS
Penting untuk diingat pada data kategorik atau kualitatif (kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dll) data yang dimasukkan ke komputer (entry) biasanya untuk efisiensi maka data tersebut dirobah kedalam bentuk kode angka (1=laki, 2=Perempuan). Supaya pada saat analysis data tidak terjadi kebingungan, sebaiknya kode tersebut diberi label, dengan langkah sebagai berikut:
variabel KELAMIN: Pada kolom name baris ketiga, ketiklah “Kelamin” kemudian tekan enter. Type-nya Besral, FKM UI, 2010 Modul SPSS
Pengolahan dan Analisa Data‐1, Hal: 11 dari 87 biarkan numerik karena pada variabel KELAMIN data yang ingin dimasukkan adalah berbentuk angka 1 atau 2. Kemudian kolom label ketik “Jenis Kelamin Responden”.
Untuk membuat value label bahwa kode 1 adalah “Laki-laki” dan kode 2 adalah “Perempuan”, maka klik kolom Values dan isi sebagai berikut:
1. Pada kotak Value isi dengan angka “1” 2. Pada kotak Value Label ketik “Laki Laki” 3. Kemudian klik Add. Sehingga muncul 1=”Laki-laki” pada kotak bawah. Ulangi prosedur tersebut untuk kode 2=Perempuan, 1. Pada kotak Value isi dengan angka “2” 2. Pada kotak Value Label ketik “Perempuan” 3. Kemudian klik Add. Sehingga muncul 2=”Perempuan” pada kotak
bawah. Setelah selesai klik OK. 4. variabel UMUR: Pada kolom Name baris keempat, ketiklah “umur” kemudian tekan enter. Type-nya biarkan numerik. Jika angka desimal
52
tidak diperlukan, rubahlah Decimals pada kolom ke tiga, sehingga isinya menjadi angka 0 (nol). 1.4.3 MEMASUKKAN DATA Bukalah Data View dengan cara mengkliknya, Kemudian ketik data berikut, seperti data contoh latihan entry data 1.5. MENGEDIT DATA (DELETE & COPY) Editing data biasanya dilakukan untuk menghapus (delete), menggandakan (copy), atau memindahkan (remove) data atau sekelompok data. 1.5.1 MENGHAPUS (DELETE) DATA PADA SEL TERTENTU Misalnya, ada data yang salah ketik dan ingin dihapus atau diganti dengan data yang benar. Lakukan prosedur sbb: 1. Pilih sel atau data yang akan dihapus dengan meng-klik (bisa dipilih sekelompok data sekaligus dengan cara mem-blok angka dari 36 sampai dengan 24) 2. Tekan tombol Delete (pada keyboard) untuk menghapus data 1.5.2 MENGHAPUS (DELETE) DATA VARIABEL Misalnya, ada variabel yang salah ketik dan ingin dihapus atau diganti dengan variabel lainnya. Lakukan prosedur sbb: 1. Pilih variabel yang akan dihapus (mis. alamat) dengan cara meng-klik 2. Tekan tombol Delete (pada keyboard) untuk menghapus variable 1.5.3 MENGHAPUS (DELETE) DATA RECORD
Misalnya, ada record yang salah ketik (diketik 2 kali) dan ingin dihapus atau diganti dengan variabel lainnya. Lakukan prosedur sbb: 1. Pilih record yang akan dihapus (mis. record nomor 3) dengan cara meng-klik 2. Tekan tombol Delete (pada keyboard) untuk menghapus variable 1.5.4 MENGGANDAKAN (COPY) DATA Prosedur penggandaan (copy) data pada SPSS mirip dengan prosedur meng-copy pada umumnya dalam perintah komputer. Sebagai berikut: 1. Dimulai dengan memilih data atau sel yang akan dicopy dengan cara
meng-klik (pemilihan dapat dilakukan pada sekelompok data, variabel, atau record)
2. Kemudian pilih menu Edit Æ Copy (atau Ctrl + C, pada key board)
3. Kemudian letakkan kursor pada lokasi yang akan dicopykan
4. Kemudian pilih menu Edit Æ Paste (atau Ctrl + V, pada key board)
1.6. MENYIMPAN (SAVE) DATA
53
Pilihlah (kemudian klik) gambar disket yang ada di kiri atas atau Pilih File Æ Save. Atau File Æ Save As.
Jika anda baru menyimpan untuk pertamakali, maka akan muncul menu seperti gambar di atas (menu Save As..). Menu ini hanya muncul pertama kali saja, selanjutnya tidak muncul lagi, kecuali dengan perintah Save As. Isi kotak File name dengan “Latihan 1” Pilihlah Save in untuk menentukan apakah anda akan menyimpan di Disket (Floppy: A) Jika anda pilih hardisk, jangan lupa untuk menentukan lokasi Directory mana tempat penyimpanan tersebut. Klik save untuk menjalankan proses peyimpanan
LATIHAN
1. Sebutkan beberapa Aturan pemberian nama variabel adalah ?........ 2. Jenis data yang akan dientry kedalam SPSS dibedakan hanya 2 saja,
yaitu ?.... 3. Cara mengganti type dari Numerik menjadi String adalah ?..... 4. Bagaimana Prosedur penggandaan (copy) data pada SPSS mirip ?...... 5. Bagaimana prosedur, ada record yang salah ketik (diketik 2 kali) dan ingin
dihapus atau diganti dengan variabel lainnya ?....
DAFTAR PUSTAKA
Agus Eko Sujianto. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta :
PT. Prestasi Pustaka Duwi Priyatno.2013. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan
SPSS Yogyakarta : Gava Media Eko Sujianto, Agus. Aplikasi statistic dengan SPSS 16.0.edisi
pertama.Prestasi Pustaka Publisher.jakarta.2009 Ghozali.2007.Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS,
(Semarang:BadanPenerbit Universitas Diponegoro Singgih Santoso.2002. Latihan SPSS StatistikParametrik,
Jakarta:Elekmedia Komputindo Sarwono, Jonathan. Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS. CV
Andi Offset. Jakarta.2006. V. Wiratna Sujarweni. 2014. SPSS untuk Penelitian,.Yogyakarta:Pustaka
Baru Press
Top Related