UNDANG-UNDANG No 5/2014tentang APARATUR SIPIL NEGARA
Oleh:
Dr. Ir. SETIAWAN WANGSAATMAJA, Dipl., S.E. M. Eng. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB
OUTLINE
LATAR BELAKANG
POKOK-POKOK PIKIRAN
1
2
PENUTUP3
LATAR BELAKANG1
LATAR BELAKANG
PERINGKAT INDONESIA MENINGKAT DARI #55 (TAHUN 2008-2009) MENJADI #38 (TAHUN 2013-2014)
2008-2009
10.719.3
DARI 2008-2009 ke 2013-2014- KORUPSI MEMBURUK- KINERJA BIROKRASI MEMBAIK
EFISIENSI BIROKRASI DI INDONESIASALAH SATU PENILAIAN KINERJA BIROKRASI
PERC: Political and Economic Risk Consultancy
REFORMASI BIROKRASI.... untuk menjawab tantangan di masa depan
TRANSFORMASI BIROKRASI &
RULE BASED BUREAUCRACY
PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY
DYNAMIC GOVERNANCE
2013
2018
2025
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
MANAJEMEN SDM
PENGEMBANGAN POTENSI HUMAN
CAPITAL
PENGELOLAAN SDM APARATUR
BIROKRASI BERSIH,
KOMPETEN DAN
MELAYANI
BIROKRASI EKSISTING
UU No. 39 Tahun 2008
Kementerian Negara
UU No 25 Tahun 2009 Pelayanan
Publik
UU APARATUR SIPIL NEGARA
FONDASI UU UNTUK REFORMASI BIROKRASI
RUU Sistem Pengawasan
Intern Pemerintah
RUU Adminsitrasi
Pemerintahan
BIROKRASI BERSIH,
KOMPETEN DAN
MELAYANI
Peraturan Pelaksana: 19 PP, 4 PERPRES, 1 PERMEN
POKOK-POKOK PIKIRAN2
PERSETUJUAN RUU ASN OLEH DPR RI 19 DESEMBER 2013
UU NO. 5 THN 2014 TTG ASNTGL 15 JANUARI 2014
TUJUAN UTAMA UU ASNa. Independensi dan Netralitas b. Kompetensic. Kinerja/ Produktivitas Kerjad. Integritas
setkab.go.id
e. Kesejahteraanf. Kualitas Pelayanan Publikg. Pengawasan dan
Akuntabilitas
PRINSIP DASAR UU ASN
• Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif
• Menerapkan prinsip fairness• Penggajian, reward and punishment berbasis
kinerja• Standar integritas dan perilaku untuk
kepentingan publik• Manajemen SDM secara efektif dan efisien• Melindungi pegawai dari intervensi politik
dan dari tindakan semena-mena.
Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
Memberlakukan “SISTEM MERIT ” melalui:
UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARA
STRUKTUR:• XV Bab• 141 Pasal
PEGAWAI:• Pegawai Negeri Sipil• Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja
UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN
UNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIAN
STRUKTUR:• VI Bab• 41 Pasal
PEGAWAI:• Pegawai Negeri Sipil• Tentara Nasional Indonesia• Kepolisian Negara RI
JABATAN:• Jabatan Administrasi• Jabatan Fungsional• Jabatan Pimpinan Tinggi
JABATAN:• Jabatan Struktural• Jabatan Fungsional
SISTEMATIKA UU ASNBAB I KETENTUAN UMUM
BAB II ASAS, PRINSIP, NILAI DASAR, KODE
PERILAKU DAN KODE ETIK
BAB III JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN ASN
BAB IV FUNGSI, TUGAS, DAN PERAN ASN
BAB V JABATAN ASN
BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN ASN
BAB VII KELEMBAGAAN
BAB VIII MANAGEMEN ASN
BAB IX PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
BAB X PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT
NEGARA
BAB XI ORGANISASI
BAB XII SISTEM INFORMASI ASN
BAB XIII PENYELESAIAN SENGKETA
BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN
BAB XV KETENTUAN PENUTUP
PENUTUP3
BIROKRASI INDONESIA
Panjang, Berbelit dan Mahal
TERIMA KASIH
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
MANAJEMEN ASN :pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
KETENTUAN UMUM
a. nilai dasar;b. kode etik dan kode perilaku;c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;f. jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dang. profesionalitas jabatan
ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA PRINSIP:
http://sinyo19.blogspot.com
JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASNJENIS
PNSPasal 1 butir 3
& Pasal 7
PPPKPasal 1 butir 4
& Pasal 7
STATUS
1. Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional;
2. Menduduki jabatan pemerintahan.
1. Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi dan ketentuan UU.
2. Melaksanakan tugas pemerintahan.
KEDUDUKAN
• Berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
• Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
• Harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik
Fungsi:1. pelaksana kebijakan publik;2. pelayan publik; dan3. perekat dan pemersatu bangsa
FUNGSI DAN PERANPEGAWAI ASN
Peran Pegawai ASN: Sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
HAK DAN KEWAJIBAN ASNJENIS
PNSPasal 1 butir 3
& Pasal 7
PPPKPasal 1 butir 4
& Pasal 7
HAK
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;3. jaminan pensiun dan
jaminan hari tua;4. perlindungan; dan5. pengembangan
kompetensi.
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;3. perlindungan; dan4. pengembangan
kompetensi.
• setia dan taat pada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah;
• menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
• melaksanakan kebijakan pemerintah;
• menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
• melaksanakan tugas kedinasan;
• menunjukkan integritas dan keteladanan;
• menyimpan rahasia jabatan• bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI
KEWAJIBAN
Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan
Tinggi
Jabatan Administratormemimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
Jafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; dan d) ahli pertama.
Jafung keterampilan: a) penyelia; b) mahir; c) terampil; dan d) pemula
Jabatan Pengawasmengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
Jabatan Pelaksanamelaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
• Jabatan pimpinan tinggi utama;• Jabatan pimpinan tinggi madya; dan• Jabatan pimpinan tinggi pratama
DIIS
I DAR
I PEG
AWAI
ASN
DIIS
I TN
I DA
N P
OLR
I
Jabatan ASN tertentu
JABATAN ASN
KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN MANAGEMEN ASN
PRESIDEN
KEMENPAN-RB
LAN BKN NON-STRUKTURAL INDEPENDEN
KASN
Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada: KemPAN merumuskan kebijakan LAN melaksanakan diklat dan kajian BKN mengelola pegawai ASN KASN menjamin perwujudan sistem merit
KEANGGOTAAN
WEW
ENANG
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
Unsur pemerintah dan/atau non-pemerintah, yang terdiri: 1 orang Ketua merangkap
anggota. 1 orang Wakil Ketua
merangkap anggota 5 orang anggota
TUJUAN
Mewujudkan: Sistem Merit ASN yg profesional Pemerintahan yg efektif, efisien,
terbuka, & bebas KKN; ASN yg netral;
Profesi ASN yg dihormati; ASN dinamis &
berbudaya.
TUGAS
& FUNGSI Tugas: menjaga netralitas;
melakukan pengawasan atas pembinaan profesi; dan melaporkan hasilnya kepada Presiden
Fungsi: mengawasi norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit
Mengawasi proses pengisian JPT;
Penerapan asas, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku (mengawasi dan mengevaluasi serta meminta informasi, memeriksa dan klarifikasi laporan pelanggaran)
HASIL PENGAWASAN KASN
ADA PELANGGARAN
TIDAK ADA PELANGGARAN
Keputusan KASN:pelanggaran kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN
TIDAK DITINDAK
LANJUTI PPK dan PyB
DITINDAK LANJUTI PPK
dan PyB
KASN merekomendasikan kepada Presiden untuk menjatuhkan SANKSI TERHADAP PPK DAN PyB
yang melanggar prinsip Sistem Merit dan ketentuan peraturan perundang-undangan
SANKSI SEBAGAIMANA DIMAKSUD BERUPA:a. peringatan; b. teguran;c. perbaikan, pencabutan,
pembatalan, penerbitan keputusan, dan/atau pengembalian pembayaran;
d. hukuman disiplin untuk PyB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
e. sanksi untuk PPK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
TINDAK LANJUT HASIL KEPUTUSAN KASN
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan MENETAPKAN pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada:
– Menteri di kementerian;– Pimpinan lembaga di LPNK;– sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS;– gubernur, di provinsi; dan – bupati/walikota, di kabupaten/kota.
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
MANAJEMEN ASN
Pejabat yang Berwenang (PyB)Presiden dapat mendelegasikan kewenangan PEMBINAAN Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Manajemen PNS meliputi:a. penyusunan dan penetapan
kebutuhan;b. pengadaan;c. pangkat dan jabatan;d. pengembangan karier;e. pola karier;f. promosi;g. mutasi;h. Penilaian kinerjai. penggajian dan tunjangan;j. penghargaan;k. disiplin;l. pemberhentian;m. pensiun dan tabungan hari tua;
dann. perlindungan.
MANAJEMEN ASNManajemen PPPK meliputi:a. penetapan kebutuhan;b. pengadaan;c. penilaian kinerja;d. penggajian dan tunjangan;e. pengembangan kompetensi;f. pemberian penghargaan;g. disiplin;h. pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dani. perlindungan.
REKRUITMEN1
PENGEMBANGAN PEGAWAI2
PROMOSI3
KESEJAHTERAAN4
MANAJEMEN KINERJA5
DISIPLIN & ETIKA6
PENSIUN7
MANAJEMEN PNSBASED ON KEBUTUHAN (ANJAB & ABK) untuk JANGKA WAKTU 5 THN
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, BENTUK2 PENGEMBANGAN KOMPETENSI, PERTUKARAN PNS-SWASTA
BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI)
BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA
POSITION & PERFORMANCE BASED SALARY/ PROMOTION, SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJA
RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI
SEMANGAT FULLY FUNDED
GEN-Y(R.J. STONE DLM KEMENKEU & PERTAMINA, 2013)
CEPAT BELAJAR & PINTAR KRITIS BEKERJA MOBILE MELEK TEKNOLOGI MUDAH BERGAUL SELEKTIF MEMILIH PEMIMPIN BERORIENTASI PD TIM SUKA TANTANGAN BESAR TIDAK TERINTIMIDASI OLEH ATASAN/
SENIOR
ANTISIPASI REKRUITMEN GENERASI Y (GEN-Y)
HASIL SURVAI KEMENTERIAN KEUANGAN TERHADAP 25 UNIVERSITAS DI INDONESIA TAHUN 2013
SUMBER: KEMENKEU-RI, 2013
PERTAMINAKEMENKEU
KEMENLUPEMDA
KEMKOMINFO
KEMDIKBUD
KEMENKEU
- Kompetitif, - Adil, - Objektif, - Transparan, - Bebas Unsur KKN,- Bebas Biaya
1. PROMOSI DAN RE-BRANDING
2. KEJELASAN POLA KARIER
3. SISTEM REKRUITMEN YG BAIK
STRATEGI REKRUITMEN GEN-Y
PROGRAM RETAINING YG KOMPREHENSIF
a. penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD NRI 1945; b. dihukum penjara/kurungan yang berkekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK; ataud. dihukum penjara yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.
TIDAK DENGAN HORMAT
PEMBERHENTIAN PNS
Batas usia pensiun PNS yaitu:– 58 (lima puluh delapan) tahun
bagi Pejabat Administrasi; – 60 (enam puluh) tahun bagi
Pejabat Pimpinan Tinggi; dan– sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.
BATAS USIA PENSIUN
PEJABAT PIMPINAN
TINGGI
BUP 60 tahun
Telah diberhentikan
(TMT akhir Januari 2014)
BUP 60 tahun
BUP 58 tahun
Diberhentikan dgn hormat
Usia < 60 tahun
Tidak diberhentikan dari jabatannya
Telah diberhentikan dari jabatannya
Telah diberhentikan dari jabatannya,Usia > 58 tahun
PEJABAT PIMPINAN
TINGGI
KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI
1
2
Pejabat Pimpinan Tinggi Utama, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon I dan eselon II)
SE KEPALA BKN TGL 17 JANUARI 2014 PERIHAL BUP PNS
PEJABAT PIMPINAN
TINGGIMasa Bebas Tugas/ MPP
Ditugaskan kembali & tidak berhak
mengajukan MPP
Usia >58 saat berakhirnya MPP
Usia < 58 tahun saat berakhirnya MPP4
Diberhentikan dgn hormat
Surat pernyataan bermaterai kepada
PPK
tidak bersedia lagi melaksanakan
tugas
Diberhentikan dgn hormat
PEJABAT PIMPINAN
TINGGI
Telah diberhentikan
(TMT akhir Januari 2014)
dan SK pensiun telah ditetapkan
Usia < 60 tahun
SK pensiun Ditinjau Kembali
Surat pernyataan bermaterai kepada
PPK
tidak bersedia lagi melaksanakan
tugas
SK pensiun berlaku
3
KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI (2)
BUP 58 tahunPEJABAT ADMINISTRASI
1
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI
PEJABAT ADMINISTRASI
Telah diberhentikan
(TMT akhir Januari 2014)
dan SK pensiun telah ditetapkan
Usia < 58 tahun
SK pensiun Ditinjau Kembali
Surat pernyataan bermaterai kepada
PPK
tidak bersedia lagi melaksanakan
tugas
SK pensiun berlaku
2
Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana (sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan fungsional umum)
Masa Bebas Tugas/ MPP
Ditugaskan kembali & tidak berhak
mengajukan MPP
Usia < 56 tahun saat berakhirnya MPP
3
Surat pernyataan bermaterai kepada
PPK
tidak bersedia lagi melaksanakan
tugas
Diberhentikan dgn hormat
PEJABAT ADMINISTRASI
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI (2)
Akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Perundang-undangan
BUP pejabat fungsional yang tidak ada
perpanjangannya sesuai peraturan perundangan
saat ini
1
PNS yang diberhentikan sementara krn ditahan dan menjadi terdakwa tindak
pidanaBUP 58 tahun
PNS yang diberhentikan dari jabatan organik karena
diangkat sebagai Pejabat Negara atau Kepala Desa
BUP 58 tahun
BUP bagi PNS yang menduduki jabatan lain
yang ditentukan Undang-Undang
(Guru, Dosen, dan Jaksa, dll)
Tetap berlaku
Usia < 58 tahun
Usia < 58 tahun
2
3
4
KETENTUAN BUP LAINNYA
MANAJEMEN PPPK Tahapan: perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran,
seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan. Berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan. Pengangkatan oleh Keputusan PPK. Perjanjian kerja minimal 1 tahun dan dapat diperpanjang. PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS
Pengadaan
Perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi.
Sebagai dasar perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi.
Pemberhentian jika tidak mencapai target kinerja.
Penilaian Kinerja
Mendapatkan gaji serta tunjangan yang dibebankan kpd APBN/APBD.
Diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi. Dapat diberikan penghargaan. Mendapatkan perlindungan berupa jaminan (hari tua,
kesehatan, kecelakaan kerja, kematian) dan bantuan hukum
Hak
PPPK wajib mematuhi disiplin dan akan dijatuhi hukuman disiplin jika melanggarnyaDisiplin
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK; BPK; KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar Negeri yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN STATUS SEBAGAI PNS.
Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB MENYATAKAN PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak mendaftar sebagai calon.
PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARA
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI Sifat: Kompetitif dan Terbuka Seleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan
diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASN Proses
− Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat NASIONAL
− Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat NASIONAL, PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1 (satu) KABUPATEN/KOTA.
POLA KARIR JPT
PPK dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,
Pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis dari PNS sejak mendaftar sebagai calon.
a. Diduduki maksimal selama 5 (lima) tahun.
b. Pejabat yang habis masa jabatannya harus mengikuti seleksi/uji kompetensi kembali untuk menduduki jabatan yang sama pada periode berikutnya.
c. Pejabat ybs harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan dengan atasan.
d. Pejabat yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
e. Dalam hal Pejabat sebagaimana dimaksud tidak menunjukan perbaikan kinerja, maka Pejabat yang bersangkutan harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Dari hasil seleksi ulang tersebut Pejabat ybs dapat dipindahkan pada jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah.
PIMP K/L /PPK
MEMBENTUK
PANSEL
MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MENYAMPAIKAN 3 CALON JPT
Laporan PRESIDENKEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIH
PENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
PENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
MEMASTIKAN SISTEM MERIT
1
5
6
7
3
2
PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L PUSAT
KASN
8
MENYAMPAIKAN 3 CALON
4
KOORDINASI
PPK
MEMBENTUK
PANSEL
MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MENYAMPAIKAN 3 CALON JPT
Laporan PRESIDEN
MEMASTIKAN SISTEM MERIT
15
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA K/L PUSAT
KASN
6
7
Pembatalan, Peringatan dan Teguran
PENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
PENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
2
43
KOORDINASI PyB
MEMILIH & MENETAPKAN
8
GUBERNUR/ PPK
MEMBENTUK
PANSEL
MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MENYAMPAIKAN 3 CALON JPT
Laporan PRESIDENKEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIH
MEMASTIKAN SISTEM MERIT
1 5
6
8
3
MEKANISME SELEKSI JPT MADYA DI DAERAH
KASN
9
MENYAMPAIKAN 3 CALON
MENDAGRI
PENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
PENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
2
4
PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
7
KOORDINASI
GUBERNUR/PPK
MEMBENTUK
PANSEL
MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MENYAMPAIKAN 3 CALON JPT
LAPORAN PRESIDEN
MEMASTIKAN SISTEM MERIT
15
8
3
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA DI DAERAH
7Pembatalan,
Peringatan dan Teguran
MENETAPKAN JPT
6
KASN
PENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
PENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT
2
4
PyBKOORINASI
KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan aspirasinya.
TUJUAN : a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN; danb. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
bangsa.
FUNGSI :a. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;b. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap
dugaan pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan tugas;
c. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi;
d. Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan peraturan perudang-undangan
ORGANISASI ASN
SISTEM INFORMASI ASN1. Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi
Pengambilan Keputusan dalam manajemen ASN.
2. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar instansi.
3. Pembangunan dan pemutakhiran Data secara berkala.
4. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan, mudah diakses dan memiliki sistem keamanan terpercaya.
5. Pengelola: BKN dan dapat digunakan/diakses oleh instansi terkait baik untuk keperluan update data maupun untuk pengambilan keputusan.
Sengketa Pegawai ASN
Administratif
Keberatan Banding administratif
diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat alasan keberatan dan tembusannya disampaikan kepada pejabat yang berwenang menghukum
diajukan kepada badan pertimbangan ASN
PENYELESAIAN SENGKETA
UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARA
Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
UNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIAN
Jabatan eselon Ia Kepala lembaga pemerintah
non kementerian
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Jabatan eselon Ia dan eselon Ib
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Jabatan eselon II
Jabatan Administrator Jabatan eselon III
Jabatan Pengawas Jabatan eselon IV
Jabatan Pelaksana Jabatan eselon V dan fungsional umum
KETENTUAN PERALIHANPENYETARAAN JABATAN
• Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus sudah ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.
• Ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kode etik dan penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik bagi jabatan fungsional tertentu dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.
• Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah disebut sebagai Pegawai ASN.
KETENTUAN PENUTUP
Kebijakan dan Manajemen ASN yang diatur dalam Undang-Undang ini dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. kekhususan daerah-daerah tertentu; dan/ataub. Warganegara berkebutuhan khusus.
KETENTUAN PENUTUP
Top Related