Download - ukg2

Transcript
Page 1: ukg2

HASIL PERTANIAN TANAMAN PANGAN Pendahuluan Hasil pertanian khususnya pangan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kebutuhan hidupnya. Secara umum hasil pertanian tersebut dikelompokkan ke dalam kelompok besar yang biasanya didasarkan atas kesamaan sifat dan kegunaan seperti kelompok bahan nabati dan kelompok bahan hewani. Bahan nabati merupakan bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan misalnya padi, jagung, buah-buahan, sayuran, rempahrempah, sedangkan bahan hewani diperoleh dari hewan, bagianbagian dari hewan atau yang diproduksi oleh hewan tersebut, misalnya: daging, susu, telur, ikan. Berdasarkan tempat kehidupannya, komoditas-komoditas tersebut di atas dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu darat dan perairan. Sebagian besar komoditas yang disebutkan diatas hidup di daratan. Beberapa komoditas yang hidup di perairan cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai komoditas pangan seperti berbagai jenis ikan dan rumput laut. Pada dasarnya masih banyak komoditas hasil perairan lainnya yang dapat dieksplorasi untuk dimanfaatkan dalam bidang pangan seperti algae, terumbu karang dan sebagainya. Tren perkembangan bidang pangan maju sangat pesat. Saat ini sudah banyak dijumpai bahan pangan yang dikenal sebagai pangan fungsional, bahan pangan prebiotik, probiotik, simbiotik, dan bahan pangan hasil rekayasa genetik (Genetically modified Food). Jenis-jenis pangan tersebut mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kegunaan yang tertentu pula. Regulasi terhadap bahan-bahan pangan tersebut pun diatur untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen . Berbagai jenis bahan hasil pertanian pangan mempunyai karakteristik yang sangat beragam. Karakteristik-karakteristik tersebut seperti sifat fisis, morfologis, fisiologis, dan  penting yang terkandung didalamnya dan sifat-sifat alami lainnya sangat penting dipahami untuk digunakan sebagai pedoman atau pertimbangan pada proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut. Dengan mengetahui karakteristik bahan pangan diharapkan proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut lebih tepat dan sesuai.Buah-buahan Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi oleh Allah SWT bermacam-macam jenis buah-buahan seperti mangga, nanas, pisang, durian, salak dan sebagainya. Buah-buahan sangat penting sebagai sumber vitamin dan serat kasar. Vitamin sangat penting bagi kesehatan tubuh, demikian juga dengan serat kasar yang sangat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan2.2.1. Pengertian BuahBuah secara umum adalah bagian dari tanaman yang merupakan tempat biji. Buah juga dapat diartikan sebagai bagian tanaman yang merupakan hasil perkawinan putik dengan benang sari. Dalam konsumsi sehari-hari, buah sering diartikan sebagai ”pencuci mulut” (dessert), mengingat kebiasaan masyarakat mengkonsumsi buah setelah selesai makan.Seringkali terdapat kerancuan dalam mengklasifikasikan antara buah dan sayuran yang secara fisik berbentuk seperti buah misalnya tomat, ketimun, gambas, labu, terong, cabe, nangka muda, dan keluwih. Secara prinsip keduanya termasuk kedalam tanaman hortikultura. Perbedaan yang jelas antara tanaman buah-buahan dengan tanaman sayuran terletak pada umur tanamannya. Tanaman buah-buahan pada umumnya mempunyai umur yang relatif panjang bila dibandingkan dengan umur tanaman sayuran. Biasanya tanaman buah-buahan mempunyai umur lebih dari satu tahun, bahkan beberapa jenis buah-buahan ada yang berumur sampai puluhan tahun.Jenis-jenis BuahJenis buah-buahan yang dapat kita jumpai di negeri kita meliputi rambutan, duku, durian, pisang, papaya, nangka, semangka, jeruk, manggis, mangga, sirsak, cempedak, nanas, jambu, sawo, apel, anggur, jambu biji, dan sebagainya. Jika kita perhatikan jenis buahbuahan, meskipun dari satu jenis buah misalnya mangga, terdapat jenis-jenis mangga yang masingmasing mempunyai karakteristik khas misalnya mangga harum manis, indramayu, manalagi, gadung, kweni, golek dan sebagainya. Karakteristik atau sifat khas dari masing-masing mangga tersebut berbeda. Mangga harum manis misalnya, penampakan luar atau bentuk buah secara umum lonjong dengan ukuran sedang sampai besar, warna kulit buah hijau dan pada bagian pangkalnya sedikit kekuningan. Jika sudah masak mempunyai aroma yang harum (wangi), rasanya sangat manis, daging buahnya berwarna oranye kekuningan. Untuk tujuan pengolahan misalnya untuk manisan mangga dan sari buah mangga, dibutuhkan karakteristik buah mangga yang berbeda. Manisan mangga membutuhkan mangga mentah sampai mengenal Buah mangga yang sudah masak tidak cocok untuk jenis pengolahan ini. Sebaliknya untuk sari buah dibutuhkan mangga dengan kematangan penuh sehingga menghasilkan aroma dan cita rasa yang optimal.Contoh lain lagi misalnya pisang.Terdapat berbagai jenis pisang yaitu ambon, raja, tanduk, kapas, sereh, emas, kepok, pisang nangka, muli dan sebagainya. Pisang ambon jenisnya juga bermacam-macam, ada ambon lumut dan ambon putih. Pisang kepok mempunyai jenis kepok putih dan kepok kuning. Seperti halnya mangga, masing-masing jenis pisang tersebut juga mempunyai karakteristik yang berbeda pula. Pisang ambon lumut mempunyai bentuk panjang sedikit lebih ramping dibanding ambon putih. Warna kulit buah hijau sedangkan ambon putih seringkali berwarna kekuningan.Pengelompokan BuahBerdasarkan Musim Berbuah Beberapa jenis tanaman buahbuahan dapat menghasilkan buah sepanjang tahun walaupun pada waktu ketika ada masa berbuah banyak dan masa berbuah sedikit. Jenis tanaman tersebut digolongkan sebagai tanaman tidak musiman, contohnya pisang, nenas, pepaya, jambu air, jambu biji, markisa, dan sebagainya. Tanaman buah lainnya merupakan tanaman berbuah musiman karena tanaman tersebut pada suatu saat berbuah banyak tetapi pada saat yang lain tidak berbuah sama sekali misalnya mangga, rambutan, duku, duren, jeruk, jambu bol dan sebagainya.Berdasarkan Iklim Tempat TumbuhBerdasarkan iklim tempat tumbuhnya, buah-buahan dapat digolongkan dalam dua golongan: a. Buah-buahan iklim panas atau tropisb. Buah-buahan iklim sedang atau sub-tropisBuah-buahan iklim panas atau tropis yaitu buah-buahan yang tumbuh di daerah yang mempunyai suhu udara sekitar 250C atau lebih, sedangkan buah-buahan iklim subtropis adalah buah-buahan yang tumbuh didaerah yang mempunyai suhu udara maksimum 220C. Buah-buahan yang tumbuh di daerah panas atau tropis contohnya nenas, pisang, pepaya, adpokat, mangga, rambutan, duren dan sebagainya, sedangkan yang tumbuh di daerah iklim sedang dan sub-tropis contohnya: anggur, apel, jeruk, arbei dan sebagainya.Komposisi Buahbuahan

Page 2: ukg2

Komponen buah-buahan yang sangat penting dalam menyumbangkan gizi dalam menu makanan kita terutama adalah vitamin. Vitamin yang terkandung dalam berbagai jenis buah juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain vitamin, buahbuahan juga mengandung komponen gizi lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air. Secara umum kandungan protein dan lemak pada buah-buahan relatif rendah, kecuali buah-buah tertentu misalnya adpokat yang mempunyai kadar lemak cukup tinggi, sedangkan kandungan airnya cukup tinggi sehingga komponen air ini yang terutama memberikan efek segar pada saat dikonsumsi. Komposisi berbagai jenis gizi tersebut untuk setiap macam buahbuahan berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu panen, kondisi selama pemeraman serta kondisi penyimpanan. Komposisi berbagai jenis buah-buahan dapat dilihat pada Tabel

Fisiologi BuahFisiologi buah-buahan sangat penting diketahui untuk tujuan penanganan dan pengolahan. Fisiologi buah-buahan berkaitan dengan aspek-aspek: proses pertumbuhan dan respirasi seperti pematangan, kelayuan (senescene), klimaterik, dan peran etilen pada proses pematangan buah. Proses pertumbuhan dan respirasi Tahap-tahap proses pertumbuhan buah pada umumnya meliputi: pembelahan sel, pendewasaan sel (maturation), pematangan (ripening), kelayuan (senescene) dan pembusukan (deterioration) Proses pembelahan sel berlangsung segera setelah terjadi pembuahan kemudian diikuti dengan pembesaran atau pengembangan sel mencapai volume maksimum. Perbedaan buah yang tua (mature) dan yang matang (ripe) adalah buah yang tua keadaan sel-sel buah telah dewasa,sedang buah yang matang warna, cita rasa, dan kekerasanya telah berkembang sampai tingkat maksimum. Buah yang tua (mature) biasa disebut dengan ranum. RespirasiRespirasi merupakan proses utama dan penting yang terjadi pada hampir semua makluk hidup, seperti halnya buah. Proses respirasi pada buah sangat bermafaat untuk melangsungkan proses kehidupannya. Proses respirasi ini tidak hanya terjadi pada waktu buah masih berada di pohon, akan tetapi setelah dipanen buahbuahan juga masih melangsungkan proses respirasi. Respirasi adalah proses biologis. Dalam proses ini oksigen diserap untuk digunakan pada proses pembakaran yang menghasilkan energi dan diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran dalam bentuk CO2 dan air.Peranan etilen pada proses pematangan buah-buahan Etilen dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup pada waktu-waktu tertentu. Etilen juga merupakan suatu gas yang dalam kehidupan tanaman dapat digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan. Disebut hormon karena memenuhi kriteria sebagai hormon tanaman yaitu bersifat mobil (mudah bergerak) dalam jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik. Etilen dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam proses pertumbuhan dan pematangan hasil-hasil pertanian. Senyawa ini disamping dapat memulai proses klimaterik, juga dapat mempercepat terjadinya klimaterik.SayuranSayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun ) dan secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis sayuran dapat dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim.Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun. Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.Pengelompokan SayuranSayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan(1) bagian dari tanaman dan(2) berdasarkan iklim tempat tumbuh.

Page 3: ukg2

Berdasarkan bagian dari tanaman Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya. Pengelompokkan sayuran berdasarkan bagian dari tanaman tersaji pada tabel berikut.Berdasar Iklim tempat tumbuh Pengelompokkan ini didasarkan pada iklim dimana sayuran dapat tumbuh dengan baik yaitu:a. Sayuran yang tumbuh di daerah iklim panas atau tropis, yaitu daerah yang mempunyai suhu udara sekitar 25°C atau lebih. Contoh dari sayuran ini : daun pepaya, patai, jengkol, cabe, terong, kangkung, buncis, daun salam, sereh, ubi jalar, kunyit, jahe, daun singkong, b. Sayuran yang tumbuh di daerah iklim sedang dan sub tropis yaitu daerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22°C .Contoh dari sayuran ini : wortel, kobis (kol), brokoli, kentang, seledri, jamur, bakung, selada dan sebagainya.Pengelompokan sayuran saat ini berkembang dengan munculnya istilah sayuran organik. Sayuran organik merupakan sayuran hasil budidaya secara organik artinya bahan-bahan yang digunakan untuk sarana pertumbuhan seperti pupuk, pengendali hama dan lainlain menggunakan bahan alami. Jenis sayuran ini akhir-akhir ini sangat diminati konsumen mengingat semakin tingginya kesadaran akan konsumsi sayuran yang terhindar dari bahan-bahan kimia sintetis seperti pestisida sintetis, dan pupuk kimia.Disamping sayuran organik, saat ini juga marak beredar kelompok sayuran yang dikenal sebagi sayuran transgenik. Misalnya kentang transgenik, kedelai transgenik dan sebagainya. Tanaman jenis ini merupakan produk rekayasa genetik yang secara umum dikenal sebagai GMO (Genetically Modified Organism). GMO adalah organisme (dalam hal ini lebih ditekankan kepada tanaman dan hewan) yang  telah mengalami modifikasi genome (rangkaian gen dalam khromosome) sebagai akibat ditransformasikannya satu atau lebih gen asing yang berasal dari organisme lain (dari species yang sama sampai divisio yang berbeda). Gen yang ditransformasikan diharapkan dapat mengeluarkan atau mengekspresikan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. Kandungan Gizi SayuranKandungan gizi setiap sayuran berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan saat pemanenan, dan kondisi penyimpanan. Kandungan AirPada umumnya sayur-sayuran mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 70-95%, sehingga apabila tidak disimpan pada kondisi dingin, kondisi ini memicu terjadinya kerusakan yang berupa kelayuan secara cepat akibat menguapnya sebagian air yang terkandung sayuran melalui proses respirasi. Dengan demikian untuk mempertahankan kesegaran sayuran, biasanya pedagang di pasar tradisional seringkali memercikan air ke sayuran yang diperjualbelikan untuk mencegah layu. Sedangkan di pasar-pasar swalayan (supermarket) penyimpanan sayuran sudah ditempatkan pada rak-rak yang kondisi suhunya terjaga disesuaikan dengan kondisi penyimpanan sayuran, sehinggasayuran lebih tahan kesegarannya.KarbohidratSecara umum karbohidrat di dalam sayur-sayuran sebagian besar terdapat dalam bentuk selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Dengan kondisi ini sayuran dimanfaatkan sebagai komoditas yang baik untuk melancarkan pencernaan oleh selulosa yang dikandungnya. Selain dalam bentuk selulosa, karbohidrat dalam sayuran juga terdapat dalam bentuk pati dan gula. Contoh sayuran dengan kadar pati tinggi yaitu jagung, kentang, buncis dan biji-bijian lainnya. Sedangkan contoh sayuran yang berkadar gula tinggi adalah jagung manis. Kandungan pati pada sayuran bervariasi tergantung pada umur sayuran tersebut. Pada jenis sayuran yang sama pemanenan pada usia sayuran masih muda biasanya kandungan patinya lebih rendah dibandingkan pemanenan lebih tua. Seringkali selama penyimpanan pati yang terkandung dalam sayuran akan berubah menjadi gula. Perubahan menjadi gula biasanya dalam bentuk glukosa, fruktosa dan sukrosa. Sukrosa merupakan disakarida, maka oleh adanya enzim invertase gula inidapat dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa dan fruktosa hasil pemecahan dari sukrosa oleh adanya enzim invertase disebut gula invert. Proporsi glukosa dan fruktosa hasil pemecahan mempunyai perbandingan 1:1.Jika pati dalam sayuran selama penyimpanan akan berubah menjadi gula, sebaliknya sayuran yang berkadar gula tinggi seperti dicontohkan di atas yaitu jagung manis, selama penyimpanan pada suhu kamar gula tersebut dapat berubah menjadi pati. Sehingga seirngkali jagung manis setelah beberapa hari penyimpanan sudah tidak berasa manis lagi.erkembangan teknologi dan industri pertanian Posted by seputar pertanian Labels: Artikel Pertanian

Orang sering berkata, bila industri pertanian merupakan industri yang termasuk kuno. Mereka serting tidak mau tahu atau bahkan tidak menyadari bila industri ini justru merupakan industri yang punya hubungan langsung dengan kebutuhan pokok atau primer bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Jadi mau tidak mau atau suka dan tidak suka, kita mutlak harus bisa memenuhi kebutuhan nomor satu ini, selain sandang atau pakaian dan tempat tinggal atau rumah.

Pada jaman dahulu, agar bisa terus hidup manusia menggunakan pisau batu atau alat lain untuk memotong tanaman agar bisa dimasak lalu dimakan. Selanjutnya, setelah pola pikir mulai berkembang, mereka mulai menanam tanaman dengan cara yang masih sangat sederhana sekali.Demikian pula bila ingin memakan daging hewan. Pertama kali yang dilakukan untuk mendapatkan daging adalah dengan cara berburu. Namun selanjutnya, mereka juga bisa berternak binatang peliharaan. Inilah yang dinamakan dengan teknologi pertanian (dan peternakan) yang terus berkembang.

Setelah peradaban makin maju, teknologi pertanian juga terus bergerak ke depan. Dan selanjutnya, di jaman modern ini telah berubah menjadi suatu industri yang disebut dengan industri pertanian. Pelaku utama dari industri ini tentu saja para petani atau orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan dunia pertanian.

Page 4: ukg2

Prospek Industri Pertanian di Indonesia

Industri pertanian punya masa depan yang bagus bila dijadikan sebagai landasan pembangunan di Indonesia. Karena negeri ini punya modal utama yang bisa kembangkan, yaitu kekayaan alam yang bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi pada sektor pertanian. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang tingkat pendidikannya cukup memadai untuk menjawab segala tantangan yang ada.

Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak juga bisa menjadi pasar yang bisa menyerap semua hasil produksi dari industri pertanian selain pasar internasional yang prospeknya juga tidak kalah besar.

Membangun Industri Pertanian

Banyak pihak yang memberi penilaian bahwa selain terdapat potensiatau prospek yang besar pada industri pertanian di negara kita, namun kendala yang harus dihadapi juga tidak sedikit. Karena meski banyak sumber daya manusia yang melimpah, namun untuk tenaga ahli yang benar-benar menguasai bidang pertanian masih sangat minim dan terbatas jumlahnya.

Selain itu, selama ini perkembangan industri pertanian Indonesia sejak dulu sampai saat ini belum mengalami kemajuan yang memuaskan. Karena arah pengembangannya tidak begitu jelas. Akibatnya, secara tidak sadar kita justru menjadi obyek atau konsumen industri dari negara lain, bukan sebagai produsen atau subyek pelaku utama.

Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara. Selama ini, masyarakat Indonesia beranggapan bila bekerja di industri pertanian itu adalah pilihan yang tidak baik. Kesannya adalah bila bekerja menjadi petani itu merupakan profesi yang kuno. Seharusnya pandangan tersebut bisa diubah dan dihilangkan, terutama untuk generasi muda. Justru menjadi petani adalah kebanggaan.

Kemudian, pemerintah memberi kemudahan bila ada pemodal yang berniat untuk mengembangkan dan membangun industri pertanian di Indonesia, terutama pemodal dari dalam negeri. Karena, bagaimanapun juga, pertanian adalah sektor penting yang punya peran besar untuk memajukan negeri ini.Klasifikasi Industri KLASIFIKASI INDUSTRIA. Jenis / Macam-Macam Industri Berdasarkan Tempat Bahan Baku· Industri EkstraktifIndustri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.Industri ekstraktif dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu :a. Industri Reproduktif → adalah industri yang mengambil bahan bakunya dari alam, tetapi selalu menggantinya kembali setelah mengambilnya. Misalnya pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan.b. Industri Manufacture → adalah industri yang mengolah bahan baku dan menjadikannya barang lain yang dapat digunakan oleh industri lain lagi. Contohnya industri mie instant.· Industri Non EkstaktifIndustri non ekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.· Industri FasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

B. Golongan / Macam Industri Berdasarkan Besar Kecilnya Modal· Industri Padat ModalAdalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.

· Industri Padat KaryaAdalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

C. Jenis-jenis / Macam Industri Berdasarkan Klasifikasi atau Penjenisannya_ Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 _· Industri Kimia DasarContohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dan sebagainya.· Industri Mesin dan Logam DasarMisalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dan lain-lain.· Industri KecilContoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dan lain-lain.· Aneka IndustriMisal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

Page 5: ukg2

D. Jenis-jenis / Macam Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja· Industri Rumah TanggaAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.· Industri KecilAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.· Industri Sedang atau Industri MenengahAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.· Industri BesarAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

E. Pembagian / Penggolongan Industri Berdasakan Pemilihan Lokasi· Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.· Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.· Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

F. Macam-Macam / Jenis Industri Berdasarkan Produktifitas Perorangan· Industri PrimerAdalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu.Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.· Industri SekunderIndustri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.· Industri TersierAdalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

G. Penggolongan Industri Menurut Departemen Perindustriannya· Industri HuluAdalah industri yang menghasilkan mesin-mesin, logam dasar atau kimia dasar. Industri dasar berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan pengukuhan struktur ekonomi. Industri mesin dan logam dasar meliputi industri mesin dan peralatan pabrik, mesin pertanian, alat-alat besar, alat-alat konstruksi, mesin-mesin listrik, kendaraan bermotor, kereta api, kapal, pesawat terbang, besi-besi konstruktif, besi baja dan industri kimia dasar.· Industri HilirAdalah industri yang menggunakan teknologi tepat guna, teknologi maju dan teknologi teruji; umumnya tidak menyerap banyak tenaga kerja.Industri hilir berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi.· Industri KecilAdalah industri yang menggunakan teknologi madya, teknologi sederhana dan bersifat padat karya. Misalnya industri makanan dan susu, pengawetan buah-buahan, ikan, daging, udang, kacang-kacangan dan industri rokok.

3. Pertanian

a. Pengertian PertanianPertanian dalam arti luas adalah sema kegiatan yang meliputi bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehi\utanan. Indonesia termasuk negara agraris, artinya sebagian besar dari penduduk hidup di pertanian.b. Faktor Pendorong PertanianAdapun faktor yang mendorong pertanian diantaranya:1) Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur, iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal2) Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya menunjukan ±10% penduduk Indonesia hidup dari pertanian3) Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari pendapatan nasional4) Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian membutuhkan banyak tenaga kerjac. Jenis-jenis PertanianBerdasarkan pengelolaanya, pertanian dibedakan menjadi dua, yaitu:1) Pertanian rakyat adalah pertanian yang diusahakan oleh rakyat. Pertanian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik konsumsi sendiri maupun konsumsi lokal. Ciri-ciri: modal kecil, lahan sempit, dikelola sederhana, tenaga kerja sederhana, tenaga kerja keluarga sendiri, peralatan sendiri.2) Pertanian besar adalah pertanian yang diusahakan oleh perusahaan, baik swasta maupun BUMN. Pertanian ini bertujuan

Page 6: ukg2

untuk keperluan ekspor atau bahan baku industri. Ciri-ciri: modal usaha besar, lahan luas, dikelola secara modern.Berdasarkan jenis tanamannya pertanian dibedakan menjadi dua yaitu:1) Pertanian tanaman pangan, adalah usaha pertanian yang berupa bahan pangan. Tanaman pangan dibedakan menjadi tiga yaitu, jenis padi-padian, jenis palawija (ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah dll) dan jenis holtikultura (buah dan sayuran)2) Pertanian tanaman perkebunan, adalah usaha pertanian yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan perdagangan besar. Tanaman perkebunan dapat dibedakan menjadi tanaman perkebunan musiman (tebu,tembakau,dll) dan tanaman perkebunan tahunan (kopi,karet, coklast,dll)Berdasarkan lahannya pertanian dibedakan menjadi empat, yaitu:1) Bersawah adalah usaha bercocok tanam yang dilakukan di sawah dengan jenis tanaman padi.Jenis-jenis sawah meliputi1) Sawah irigasi, yaitu sawah yang menggunakan perairan secara teratur2) Sawah tadah hujan, aytiu sawah yang menggunakan perairan dengan air huajan3) Sawah lebak, yaitu sawah yang diusahakan di bantaran sungai besar saat penghujan4) Sawah bancah, yaitu sawah yang diusahakan di daerah pantai dekat muara sungai. Sawah ini juga dinamakan sawah pasang surut2) Berladang adalah usaha bercocok di lahan kering, pada saat musim hujan dan dilakukan dengan cara berpindah-pindah3) Bertegal, adalah usaha bercocok tanam di lahan kering dengan memanfaatkan air hujan. Hasilnya jagung, kacang, ketela dll4) Berkebun, adalah usaha bercocok tanam yang dilakukan di sekitar rumah (pekarangan)d. Faktor Pendorong dan Penghambat Usaha Pertanian IndonesiaFaktor pendorong usaha pertanian Indonesia:1) Pengaruh iklim muson menyebabkan berjenis-jenis flora dapat tumbuh dengan subur2) Tanah di Indonesia subur3) Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologiFaktor penghambat usaha pertanian Indonesia:1) Kemarau panjang2) Hama tanaman (tikus, wereng dan belalang)3) Penyimpangan iklim4) Faktor manusiae. Usaha Pemerintah memajukan pertanianPemerintah telah menempuh dua usaha dalam rangka meningkatkan hasil pertanian, yaitu:1) Usaha dalam jangka pendek meliputi:a) Memperluas pemakaian bibit-bibit unggul, jenis PB, IR, Bengawan dan lain-lainb) Memperluas pemakaian pupuk dan pemberantasan hama dan mendirikan kursus-kursus tani untuk memberitahukan pertanianc) Mengadakan badan-badan: Bulgonas (Badan Usaha Logistik Nasional), Dolog (Depot Logistik), BUUD (Badan Usaha Unit Desa), KUD (Koperasi Unit Deas)2) Usaha jangka panjang meliputi:a) Membuka tanah pertanian baru diluar jawab) Pembuatan waduk dan saluran irigasic) Mendirikan pabrik pupuk

4. Mengidentifikasi Aglomerasi Industri

a. Pengertian Aglomerasi IndustriAglomerasi industri adalah pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolahan dapat optimal.Gejala aglomerasi industri itu disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:1) Adanya persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak2) Melaksanakan segala bentuk efisiensi di dalam penyelenggaraan industri3) Untuk meningkatkan produktifitas hasil industri dan mutu produksi4) Untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri5) Untuk mempermudah kontrol dalam tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran6) Untuk menyongsong perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik yang dimulai tahun 20107) Melakukan pemerataan lokal industri sesuai dengan jumlah secara tepat dan berdaya guna serta menyediakan fasilitas kegiatan industri yang berwawasan lingkungan.b. Penyebab Aglomerasi IndustriTerjadinya aglomerasi indsutri biasanya disebabkan oleh hal-hal berikut:1) Kondisi geografis,2) Menumpuknya bahan baku yang hanya pada suatu tempat,3) Tenaga alam dan tenaga kerja manusia tidak tersebar rata,4) Pembangunan sarana dan prasarana yang tidak merataKeberhasilan proses aglomerasi (pemusatan) industri banyak ditentukan oleh faktor tekhnologi, lingkungan, produktivitas modal, SDM, manajemen dan lain-lain. Sarana transportasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap aglomerasi industri.

Page 7: ukg2

5. Perindustrian di Indonesia

a. Ciri-ciri Perindustrian di Indonesia1) Industri-industri di daerah bersifat mendukung perekonomian nasional2) Indrustri-industri yang dikembangkan di daerah bertumpu pada pertumpuan daerah, khususnya agroindustri3) Berusaha pada peningkatan mutu produksi dalam rangka orientasi ekspor4) Diadakan usaha pembinaan penyuluhan dan pembimbimngan dalam rangka peningkatan kemampuan berproduksi, penggunaan tekhnologi tepat guna, serta kemampuan manajemen dan pemasaran.b. Faktor-faktor yangsangat menguntungkan bagi pembangunan industri di Indonesia1) Kekayaan bahan baku melimpah seperti kayu, karet, timah, besi, bauksit dan lainnya,2) Lalu lintas dan sarana pengangkutan semakin maju,3) Jumlah penduduk yang sangat besar sebagai konsumen dan sebagai faktor tenaga,4) Adanya bantuan dan perlindungan pemerintah, lebih-lebih Indonesia selalu bekerja sama dengan negara lain.Faktor-faktor penghambat industri:1) Kekurangan modal kerja2) Terbatasnya tenaga kerja yang terampil dan ahli3) Pemasaran hasil industri kurang lancar4) Kualitas barang yang dihasilkan barang rendah5) Infrastruktur yang kurang memadai6) Komponen bahan baku tertentu masih tergantung dari luar negri7) Sikap mental masyarakat yang lebih menyukai produk buatan luar negri8) Adanya iklim usaha yang kurang sehat (masih terdapat monopoli)c. Faktor-faktor umum yang mempengaruhi perkengangan industriHigh Smith mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha dan kegiatan industri itu ke dalam hal-hal sebagai berikut:1) Faktor sumber daya, menyangkut bagian bahan mentah, sumber energi, penyediaan air, iklim dan bentuk lahan.2) Faktor sosial, antara lain tenaga kerja, keterampilan, kemampuan tekhnologis dan kemampuan mengorganisasi.3) Faktor ekonomi, menyangkut pemasaran, transportasi, modal, nilai dan harga tanah.4) Faktor kebijaksanaan pemerintah, yang mempengaruhi usaha dalam perkembangan industri, misalnya berupa ketentuan-ketentuan perpajakan dan tarif, pembatasan ekspor-impor, pembatasan jumlah beupa ketentuan-ketentuan perpajakan dan tarif, pembatasan ekspor-impor, pembatasan jumlah dan macam industri dan pengembangan kondisi dan iklim yang menguntungkan usaha,d. Persebaran daerah industri di IndonesiaPersebaran daerah industri selama PJPT (Pembangunan Jangka Panjang Tingkat) di Indonesia menunjukan hampir setiap daerah provinsi di Indonesia telah ada kegiatan industri. Karena kondisi wilayah yang berbeda-beda, sebagai pusat pertumbuhan kawasan industri berbeda-beda.Pusat pertumbuhan kawasan industri tersebut dapat dibagi sebagai berikut:1) Zona Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)• Wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Timur,• Wilayah Sumatera Selatan dan Lampung,• Wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,• Wilayah Kalimantan Timur,• Wilayah Sulawesi Selatan2) Zona Industri Kimia DasarSumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Sleatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Sleatan dan Nusa Tenggara Timur,3) Zona Industri Logam DasarSumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur4) Kemungkinan WPPI atas Dasar Industri UtamaWilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Wilayah Kalimantan Barat dan Riau, Wilayah Maluku dan Irian.

6. Bentuk-bentuk Kerjasama Industri Antar Negara

Bentuk kerjasama industri antar negara anatara lain :a. ASEAN (Association South East Asian Nation)Pada tahun 1980 telah disepakati adanya Basic Agreement on ASEAN Industrial Project. Realisasi proyek kerja sama industri di lingkungan ASEAN, misalnya didirikan adanya pabrik pupuk urea di Indonesia dan Malaysia.b. UNIDO (United Nations Industrial Development Organizations)Organisasi ini berada di bawah naungan PBB didirikan untuk memberikan berbagai bantuan teknis program-program pelatihan, penelitian dan penyediaan berbagai informasi yang berkaitan dengan peluang peningkatan kegiatan perdagangan dan industric. GATT (General Agreement on Tarriffs and Trade)GATT adalah suatu perjanjian dagang internasional yang bertujuan untuk memperluas perdagangan internasional sebagai

Page 8: ukg2

sarana untuk meningkatkan kesejahteraan duniad. ILO (International Labour Organization)Organisasi ini merupakan badan khusus PBB yang bertujuan untuk memperbaiki syarat-syarat kerja dan syarat-syarat hidup buruh di seluruh duniae. JETRO (Japan External Trade Organization)Organisasi ini bertujuan untuk mengurus investasi bisnis Jepang di luar negri dan bantuan manejemen bagi perusahaan di negara mitranya yang diantaranya adalah juga mengurus investasi sektor industri.Selain bentuk kerjasama internasional, Indonesia juga melakukan hubungan bilateral dengan berbagai negaraa. Kerjasama dengan Malaysia, dalam pendirian industri, ekspor-impor hasil industri, dan sebagainya.b. Kerjasama dengan Jepang terutama dalam investasi modal berbentuk join venture dan kerjasama dalam bentuk ekspor impor.c. Kerjasama dengan Amerika Srikat, antara lain usaha patungan dalam industri pembuatan alat-alat komunikasi, industri pesawat terbang dan industri pertambangan.d. Kerjasama dengan Australia, yaitu Australia merupakan investor utama dalam mendukung industri pariwisata.

Kerjasama industri antar negara dapat dilakukan dalam bidang tekhnologi, modal, bahan baku, tenaga kerja, pemasaran.a. TekhnologiPada umumnya bentuk kerjasama di bidang ini berupa alih tekhnologi. Indonesia melakukan alih tekhnologi dengan beberapa negara.b. ModalModal industri dapat berupa patungan atau bagi hasil antara peminjam modal (debitor) dan pemberi modal (kreditor) Indonesia dapat menerima modal dari luar negri asal tidak terikat pada peraturan tertentu.c. Bahan BakuKerjasama dalam hal bahan baku dilakukan jika suatu negara tidak memiliki atau tidak memenuhi kebetuhan suatu industri. Indonesia juga mengimpor barang-barang dari luar negri, yang dapat dikelempokan menjadi tiga macam, yaitu:1) Bahan-bahan baku/penolong, misalnya bahan-bahan kimia, kertas, benang tenun, besi, baja, kapas, pupuk.2) Barang-barang impor, misalnya motor listrik, kendaraan, traktor, pia-pipa besi/baja.3) Barang-barang konsumsi, misalnya tepung terigu, obat-obatan, susu ikan, bahan pakaian dan beras.d. Tenaga KerjaKerjasama bidang tenaga kerja antara negara maju dengan negara berkembang adalah:1) Bagi negara berkembang seperti Indonesia perlu mendatangkan tenaga ahli dari negara maju, 2) Bagi negara maju sering memerlukan tenaga kerja untuk industri yang bersifat padat karya, dengan membuka pabrik di negara yang banyak memiliki sumber daya manusia dalam jumlah besar.e. Pemasaran Bentuk pemasaran dalam industrialisasi berupa kegiatan ekspor-impor. Barang-barang yang diekspor oleh Indonesia adalah karet, minyak bumi, timah, kayu, kopra, kopi, gula, tembakau, minyak kelapa, sawit, lada dan hasil hutan.

7. Perbandingan Industri Indonesai dengan Industri Negara Maju

Persebaran industri di negara maju (develompent countries) atau disebut negara-negara G7, meliputi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Italia, dan Jepang yang pada umumnya dikenal dengan sebutan industri padat modal. Sebaliknya, negara-negara sedang berkembang (developing countries) seperti di Indonesia dikenal dengan sebutan industri padat karya.Di bawah ini dapat dilihat perbandingan industri negara-negara maju, yaitu:a. Perindustrian di Amerika SerikatAmerika Serikat merupakan negara industri yang terbesar di dunia, karena didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:1) Kaya akan bahan mentah dan bahan tambang,2) Modal cukup besar dan kuat,3) Ilmu pengetahuan dan tekhnologi sudah maju,4) Manajemen atau organisasi sudah teratur,5) Pemakaian standar produksi tepat,6) Pembentukan trust dan kartel-kartel pada setiap perusahaan,7) Pembagian kerja dan sistem spesialisasi.Daerah-daerah industri Amerika Serikat antara lain:1) Industri Lokomotif dan gerbong kereta api Amerika Serikat,2) Industri Galangan kapal di New York dan Philadelphia,3) Industri pesawat terbang di Los Angles, San Diego, dan Seatle, industri besi dan baja yang menghasilkan mobil dan mesin mobil dan mesin, di Birmingham, Clevenland, Pittsburg, Detroit Chicago dan Duluth.b. Perindustrian di InggrisPerindustrian di Inggris sangat maju karena kaya barang tambang, sumber tenaga dan jaringan transportasinya lancar. Daerah-daerah industri di Inggris dan hasilnya antara lain:1) London, Brimingham, dan Oxford memproduksi mesin-mesin mobil dan pesawat terbang.2) Industri tekstil di Glasgow, Lancashire, dan Menchester,3) Industri d\galangan di New Castle, London, Peasly, dan Greenock.c. Perindustrian di Perancis

Page 9: ukg2

Perindustrian di Perancis sangat maju karena kaya akan sumber tenaga air sebagai pembangkit tenaga listrik dan kaya barang tambang sperti batu bara, bauksit, bijih bisi, minyak bumi.Daerah-daerah industri Perancis antara lain:1) Kota Paris dan sekitarnya terdapat industri logam, tekstil dan lainnya,2) Bagian utara dekat Lilie dan Rijzel terdapat industri gula dan tekstil,3) Di daerah lembanh Rhone dan Saone dekat Paris terdapat industri mobil,d. Perindustrian di JermanIndustri Jerman sangat maju karena banyak sumber tenaga, barang tambang, transportasi sangat maju, dan upah buruh murah.Daerah industri di Jerman antara lain:1) Munich, tempat produksi minuman air, industri penerbitan, alat optik, dan tekstil,2) Stutgart, pusat pabrik mobil Mercedez-benz atau kedokteran,3) Berlin barat, merupakan tempat pembuat alat-alat listrik, industri percetakan dan penerbiatan.e. Perindustrian di BelandaKemajuan industri di Belanda didukung tersedianya sumber tenaga (batu bara, gas alam) sumber daya alam (tanah liat dan garam)Daerah industri di Belanda antara lain:1) Industri tekstil di Belanda di Enschede dan Amelo,2) Industri pesawat terbang di Fokker dan di Amsterdam,3) Industri galangan kapal terbesar di Amsterdam dan Roterdam.f. Perindustrian di JepangPerindustrian di Jepang dapat muali berkembang pesat karena hal-hal sebagai berikut:1) Tenaga buruh murah, terlatih dan terampil,2) Memiliki tenaga ahli cukup banyak,3) Industri Jepang umumnya berlangsung selama 24 jam setiap hari,4) Dikerjakan dengan ilmu dan tekhnologi modern serta modal yang besar,5) Kaya akan batu bara putih,6) Memiliki pelabuhan-pelabuhan alam yang baik untuk pertanian,7) Pemerintah iktu memajukan industri yaitu, dengan mengadakan proteksi dan politik dumping,8) Perindustrian di negara tetangga belum maju sepesat Jepang.Kawasan industri yang penting di Jepang adalah sebagai berikut:1) Kawasan industri Keihin, terletak di Kwante sekitar teluk Tokyo. Kota-kota industri antara lain: Yokohama, Tokyo, Kawasaki, hasil industrinya berupa besi baja, mobil, galangan kapal, elektronika, tekstil, kimia, kamera, penyulingan minyak, kertas, percetakan.2) Kawasan industri Hanchin, terletak di daratan Kinki sekitar teluk Osaka, di kawasan ini terdapat tiga kota industri yaitu:a) Osaka, kota industri tekstil terbesar di Jepang,b) Kyoto, tempat industri kerajinan, mainan anak-anak, vermis dan sastra,c) Kobe, tempat industri mobil, galangan kapal, besi baja, mesin-mesin penyulingan minyak, kimia dan alt-alat listrik.3) Kawasan industri Chukyo terletak di daratan Nobi, sekitar teluk Ise di kawasan ini terdapat kota industri terkenal yaitu:a) Nagoya, kota industri pesawat terbang dan lokomotif,b) Hamamatsu, kota industri alat-alat musik.

8. Kawasan Industri, Kawasan Berikat dan Relokasi Industri

a. Kawasan Industri (Industrial Estate)1) Pengertian kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengelolaan yang dilengkapi dengan sarana dan fasilitas penunjang lainnya serta dikelola oleh perusahaan kawasan industri.2) Tujuan pembangunan kawasan industri adalah sebagai berikut:a) Untuk mempercepat pertumbuhan industri,b) Untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri,c) Untuk mendorong kegiatan industri supaya berlokasi di kawasan industri,d) Menyediakan fasilitas lokal industri yang berwawasan lingkungan.b. Kawasan Berikat (Bonded Zone)Kawasan berikat disebut juga Export Processing Zone.1) Pengertian Kawasan BerikatKawasan berikat adalah suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah pabean Indonesia yang didalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean.2) Fungsi kawasan berikat adalah:a) Sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan produk atau komoditas perdagangan yang berasal dari luar negri, sebelum barang tersebut dipasarkan,b) Sebagai tempat penyimpanan, menimbun dan megolah atau mengemas komoditas yang berasal dari dalam negri untuk tujuan ekspor.3) Ciri-ciri utama kawasan berikat yang hampir umum dimiliki seluruh negara adalah:a) Bebas impor bahan baku, bahan penunjang, dan peralatan,b) Keringanan atau penundaan pajak, pada umumnya diberikan untuk periode tertentu (biasanya 3 sampai 10 tahun) yang

Page 10: ukg2

dikenal sebagai tax holiday,c) Penyederhanaan perizinan dan administrasi, hampir semua negara yang membuka kawasan berikat memberikan kemudahan termasuk dalam hal dokumen pabean untuk ekspor-impor,d) Instuktur penunjang berupa prasarana dan sarana lengkap,e) Subsidi tarif jasa pelayanan umum, pada umumnya dinikmati oleh perusahaan-perusahaan berikut ini.c. Relokasi Industri1) Pengertian relokasi industriRelokasi industri yaitu pemindahan industri dari negara maju ke negara berkembang.2) Alasan relokasi industri yaitu:a) Di negara berkembang upah buruh lebih murah dibandingkan negara maju,b) Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran negara maju,c) Negara yang dituju mempunyai tenaga kerja yang sesuai,d) Memperbesar dan memperluas usaha industri,e) Memperluas pemasaran hasil industri.3) Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju, yaitu:a) Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan,b) Menambah pendapatan negara dari sektor pajak,c) Alih tekhnologi dari negara maju,d) Permodalan langsung dari negara yang memindahkan industri.

NETRALISASI MINYAKNetralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock). Pemisahan asam lemak bebas dapat juga dilakukan dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istilah de-asidifikasi. Tujuan proses netralisasi adalah untuk menghilangkan asam lemak bebas (FFA) yang dapat menyebabkan bau tengik.Ada beberapa cara netralisasi. Yaitu:

1. Netralisasi dengan Kaustik Soda (NaOH)Netralisasi dengan kaustik soda banyak dilakukan dalam skala industry, karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. Selain itu penggunaan kaustik soda, membantu dalam mengurangi zat warna dan kotoran yang berupa getah dan lender dalam minyak.Sabun yang terbentuk dapat membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti fosfatidan dan protein, dengan cara mementuk emulsi. Sabun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan cara sentrifusi.Dengan cara hidrasi dan dibantu dengan proses pemisahan sabun secara mekanis, maka netralisasi dengan menggunakan kaustik soda dapat menghilangkan fosfatida, protein, rennin, dan suspense dalam minyak yang tidak dapat dihilangkan dengan proses pemisahan gum. Komponen minor (minor component) dalam minyak berupa sterol, klorofil, vitamin E, dan karotenoid hanya sebagian kecil dapat dikurangi dengan proses netralisasi.Netralisasi menggunakan kaustik soda akan menyabunkan sejumlah kecil trigliserida. Molekul mono dan digliserida lebih mudah bereaksi dengan persenywaan alkali. Reaksi penyabunan mono dan digliserida dalam minyak terjadi sebagai berikut:

Di Amerika, netralisasi dengan kaustik soda dilakukan terhadap minyak biji kapas dan minyak kacang tanah dengan konsentrasi larutan kaustik soda 0,1 – 0,4 N pada suhu 70- 95oC. Penggunaan larutan kaustik soda 0,5 N pada suhu 70 oC akan menyebabkan trigliserida sebanyak 1%.Efisiensi netralisasi dinyatakan dalam refining factor, yaitu perbandingan antara kehilangan karena netralisasi dan jumlah asam lemak bebas dalam lemak kasar. Sebagai contoh ialah netralisasi kasar yang mengandung 3% asam lemak bebas, menghasilkan minyak netral dengan rendemen sebesar 94%, maka akan mengalami kehilangan total (total loss) sebesar (100-94)% = 6%.

refining factor = Makin kecil nilai refining factor, maka efisiensi netralisasi makin tinggi. Pemakaian larutan kaustik soda dengan kensentrasi yang terlalu tinggi akan bereaksi sebagian dengan trigiserida sehingga mengurangi rendemen minyak dan menambah jumlah sabun yang terbentuk. Oleh karena itu, harus dipilih konsentrasi dan jumlah kaustik soda yang tepat untuk menyabunkan asam lemak bebas dalam minyak. Dengan demikian penyabunan trigliserida dan terbentuknya emulsi dalam minyak dapat dikurangi, sehingga dihasilkan minyak netral dengan rendemen yang lebih besar dan mutu minyak yang lebih baik.Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih konsentrasi larutan alkali yang digunakan dalam netralisasi adalah sebagai berikut:

1. Keasaman dari Minyak KasarKonsentrasi dari alkali yang digunakan tergantung dari jumlah asam lemak bebas atau derajat keasaman minyak. Makin besar jumlah asam lemak bebas, makin besar pula konsentrasi alkali yang digunakan.

Page 11: ukg2

Secara teoritis, untuk menetralkan 1 kg asam lemak bebas dalam minyak (sebagai asam oleat), dibutuhkan sebanyak 0,142 kg kaustik soda Kristal, atau untuk menetralkan 1 ton minyak yang mengandung 1% asam lemak bebas (10 kg asam lemak bebas) dibutuhkan sebanayk 1,42 kg kaustik soda Kristal. Pada proses netralisasi perlu ditambahkan kaustik soda berlebih yang disebut excess dari jumlahnya terantung dari sifat-sifat khas minyak; misalnya untuk minyak kelapa sebanyak 0,1 – 0,2% kaustik soda didasarkan pada berat minyak.

2. Jumlah Minyak Netral (Trigliserida) yang Tersabunkan Diusahakan Serendah MungkinMakin besar konsentrasi larutan alkali yang digunakan, maka kemungkinan jumlah trigliserida yang tersabunkan semakin besar pula sehingga angka refining factor bertambah besar.

3. Jumlah Minyak Netral yang Terdapat dalam Soap StockMakin encer larutan kaustik soda, maka makin besar tendensi larutan sabun untuk membentuk emulsi dengan trigliserida. Umumnya minyak yang mengandung kadar asam lemak bebas yang rebdah lebih beik dinetralkan dengan alkali encer (konsentrasi lebih kecil dari 0,15 N atau 5oBe), sedangkan asam lemak bebas dengan kadar tinggi, baik dinetralkan dengan larutan alkali 10-24oBe. Dengan menggunakan larutan alkali encer, kemungkinan terjadinya penyabunan trigliserida dapat diperkecil, akan tetapi kehilangan minyak bertambah besar karena sabun dalam minyak akan membentuk emulsi.

4. Suhu NetralisasiSuhu netralisasi dipilih sedemikian rupa sehingga sabun (soap stock) yang terbentuk dalam minyak mengendap dengan kompak dan cepat. Pengendapan yang lambat akan memperbesar kehilangan minyak karena sebagian minyak akan diserap oleh sabun.

5. Warna Minyak NetralMakin encer larutan alkali yang digunakan, makin besar jumlah larutan yang dibutuhkan untuk netralisasi dan minyak netral yang dihasilkan berwarna lebih pucat.

2. Netralisasi dengan Natrium Karbonat (Na2CO3)Keuntungan menggunakan persenyawaan karbonat adalah karena trigliserida tidak ikut tersabunkan, sehingga nilai refining factor dapat diperkecil. Suatu kelemahan dari pemakaian senyawa ini adalah karena sabun yang terbentuk sukar dipisahkan. Hal ini disebabkan karena gas CO2 yang dibebaskan dari karbonat akan menimbulkan busa dalam minyak.Netralisasi menggunakan natrium karbonat biasanya disusul dengan pencucian menggunakan kaustik soda encer, sehingga memperbaiki mutu, terutama warna minyak. Hal ini akan mengurangi jumlah absorben yang dibutuhkan pada proses pencucian.Pada umumnya netralisasi minyak menggunakan natrium karbonat dilakukan di bawah suhu 50oC, sehingga seluruh asam lemak bebas yang bereaksi dengan natrium karbonat akan membentuk sabun dan asam karbonat, dengan reaksi sebagai berikut:Pada pemanasan, asam karbonat yang terbentuk akan terurai menjadi gas CO2 dan H2O. gas CO2 yang dibebaskan akan membentuk busa dalam sabun yang terbentuk dan mengapungkan partikel sabun di atas permukaan minyak. Gas tersebut dapat dihilangkan dengan cara mengalirkan uap panas atau atau dengan cara menurunkan tekanan udara di atas permukaan minyak dengan pompa vakum.Cara netralisasi adalah dengan minyak dinetralkan, dipanaskan pada suhu 35-40oC dengan tekanan lebih rendah dari 1 atmosfir. Selanjutnya ditambahkan larutan natrium karbonat, kemudian diaduk selama 10-15 menit dengan kecepatan pengadukan 65-75 rpm. Kemudian kecepatan pengadukan dikurangi 15-20 rpm dan tekanan vakum diperkecil selama 20-30 menit. Dengan cara tersebut, gas CO2 yang terbentuk akan menguap dan asam lemak bebas yang tertinggal dalam minyak kurang lebih sebesar 0,05%. Sabun yang terbentuk dapat diendapkan dengan menambahkan garam, misalnya natrium sulfat atau natrium silikat, atau mencucinya dengan air panas. Setelah sabun dipisahkan dari minyak selanjutnya dilakukan proses pemucatan.

Minyak dalam sabun yang telah mengendap dapat dipisahkan dengan cara menyaring menggunakan filter press. Asam lemak bebas yang telah membentuk sabun (soap stock) dapat diperoleh kembali jika sabun tersebut direaksikan dengan asam mineral.Keuntungan netralisasi menggunakan natrium karbonat adalah sabun yang terbentuk bersifat pekat dan mudah dipisahkan, serta dapat dipakai langsung untuk pembuatan sabun bermutu baik. Minyak yang dihasilkan mmlebih baik, terutama setelah mengalami proses deodorisasi. Di samping itu trigliserida tidak ikut tersabunkan sehingga rendemen minyak netra yang dihasilkan lebih besar.Kelemahannya adalah karena cara tersebut sukar dilaksanakan dalam praktek, dan di samping itu untuk minyak semi drying oil seperti minyak kedelai, sabun yang terbentuk sukar disaring karena adanya busa yang disebabkan oleh gas CO2.

3. Netralisasi Minyak dalam Bentuk “miscella“Cara netralisasi ini digunakan pada minyak yang diekstrak dengan menggunakan pelarut menguap (solvent extraction). Hasil ekstraksi merupakan campuran antara pelarut dan minyak disebut miscella.Asam lemak bebas dalam miscella dapat dinetralkan dengan menggunakan kaustik soda atau natrium karbonat. Penambahan bahan kimia tersebut ke dalam miscella yang mengalir dalam ketel ekstraksi, dilakukan pada suhu yang sesuai dengan titik

Page 12: ukg2

didih pelarut. Sabun yang terbenuk dapat dipisahkan dengan cara menambahkan garam, sedangkan minyak netral dapat dipisahkan dari pelarut dengan cara penguapan.

4. Netralisasi dengan Etanol Amin dan AmoniaEtanol amin dan ammonia dapat digunakan untuk netralisasi asam lemak bebas. Pada proses ini asam lemak bebas dapat dinetralkan tanpa menyabunkan trigliserida, sedangkan ammonia yang digunakan dapat diperoleh kembali dari soap stock dengan cara penyulingan dalam ruang vakum.

5. Pemisahan Asam (de-acidification) dengan Cara PenyulinganProses pemisahan asam dengan cara penyulingan adalah proses penguapan asam lemak bebas, langsung dari minyak tanpa mereaksikannya dengan larutan biasa, sehingga asam lemak yang terpisah tetap utuh. Minyak kasar yang akan disuling terlebih dahulu dipanaskan dalam alat penukar kalor (heat exchanger). Selanjutnya minyak tersebut dialirkan secara kontinu ke dalam alat penyuling, dengan letak horizontal.

Contoh aplikasi netralisasi minyak ada pada:1. Proses Pembuatan Minyak Ikan

Proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan alkali atau pereaksi lainnya untuk membebaskan asam lemak bebas dengan membentuk sabun dan membentuk koagulasi bahan-bahan yang tidak diiinginkan. Penambahan larutan alkali ke dalam minyak mentah akan menyebabkan reaksi kimia maupun fisik, yaitu:

1. Alkali akan bereaksi dengan asam lemak bebas dan membentuk sabun,2. Gum menyerap air dan menggumpal melaliu reaksi hidrasi,3. Bahan-bahan warna terdegradasi, terserap oleh gum atau larutan oleh alkali,4. Bahan-bahan yang tidak terlatur yang terdapat dalam minyak akan menggumpal.

Selanjutnya minyak yang telah dinetralkan dibiarkan beberapa saat supaya terjadi pemisahan sabun yang terbentuk. Lapisan sabun berada pada lapisan bawah dan lapisan minyak pada bagian bawah. Kemudian sabun tersebut diambil. Untuk menghilangkan sabun-sabun yang masih tersisa, pada minyak ikan ditambahkan air panas sambil diaduk dan kemudian dibiarkan supaya terjadi pemisahan minyak dan air. Setelah itu air yang terpisah dibuang.

2. Proses Pembuatan Minyak SawitProses netralisasi konvensional dengan penambahan soda kaustik merupakan proses yang paling luas digunakan dan juga proses purifikasi terbaik yang dikenal sejauh ini. Penambahan larutan alkali ke dalam CPO menyebabkan beberapa reaksi kimia dan fisika sebagai berikut:1. Alkali bereaksi dengan Free Fatty Acid (FFA) membentuk sabun.2. Fosfatida mengabsorb alkali dan selanjutnya akan terkoagulasi melalui proses hidrasi.3. Pigmen mengalami degradasi, akan terabsorbsi oleh gum.4. Bahan-bahan yang tidak larut akan terperangkap oleh material terkoagulasi.Efisiensi pemisahan sabun dari minyak yang sudah dinetralisasi, yang biasanya dilakukan dengan bantuan separator sentrifugal, merupakan faktor yang signifikan dalam netralisasi kaustik. Netralisasi kaustik konvensional sangat fleksibel dalam memurnikan minyak mentah untuk menghasilkan produk makanan.