5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 1/23
TUTORIAL KEPERAWATAN JIWA
Seorang gadis usia 25 tahun berhasil di selamatkan setelah tadi pagi melakukan
percoban bunuh diri dengan minum obat serangga. Keluarga melaporkan bahwa beberapa bulan terakhir ini putrinya terlihat murung dan lebih suka menyendiri dikamar, saat
pengkajian pasien mengatakan putus asa, merasa bingung apa yang harus dilakukan.
Klien adalah mahasiswi tingkat akhir yang telah memasuki semester ke – 10. Skripsi yang
di kerjakannya mengalami kebuntuan bahkan sekarang klian merasa tidak ada semangat
lagi untuk mengerjakan, selain itu klien juga merasa malas untuk beraktifitas yang lain
termasuk ke kampus, hingga merasa bahwa mengakhiri hidup adalah jalan yang lebih
baik
MASALAH
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Pengertian mood (afeksi)
Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan sebab terjadinya gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor predisposisi gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor presipitasi gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan akibat gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme koping gangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan respon ngangguan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan penananganan mood (afeksi)
Mahasiswa mampu menjelaskan satatus mental dari kasus
Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan
1
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 2/23
PEMBAHASAN
Pengertian mood (afeksi)
Mood adalah kondisi perasaan yang etrus ada yang mewarnai kehidupan
psikologis kita. Mood bisa berupa perasaan sedih, marah atau pun depresi.
Mood merupakan perasaan hati yang mewarnai seluruh kehidupaqn psikis
seseorang dan mempengruhi seseorang dalam waktu yang lama. Misalnya
seseoarang yang malas untuk berkomunikasi, sedih, malas makan, malas bekerja.
(Iyus Yosep, 2007)
Jenis-jenis gangguan mood (afeksi)
Menurut buku saku diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkasan dari PPDGJ-3 Dr.
Rusdi Maslim :
F30 EPISODE MANIK
F30.1 Hipomania
F30.2 Mania tanpa gejala psikotik
F30.3 Mania dengan gejala psikotik
F30.8 Episode manic lainnya
F30.9 Episedo manic YTT
F31 GANGGUAN AFEK BIPOLAR
F31.0 Episode kini hipomanik
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 3/23
F31 .1 Episode kini manic tanpa gejala psikotik
F31.2 Episode kini manic dengan gejala psikotik
F31.3 Episode kini depresif ringan atau sedang
F31.4 Episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
F31.5 Episode kini depresif berat berat gejala psikotik
F31. 6 Episode kini campuran
F31. 7 Kini dalam remisi
F31. 8 Gangguan afektif bipolar lainnya
F31. 9 Gangguan afektif bipolar YTT
F32 EPISODE DEPRESIF
F32.0 Episode depresif ringan
F32.1 Episode depresif sedang
F32.2 Episode depresif berat tanpa gajala psikotik
F32.3 Episode depresif berat dengan gajala psikotik
F32.8 Episode depresif lainnya
F32.9 Episode depresif YTT
F33 GANGGUAN DEPRESI BERULANG
F33.0 Episode kini ringan
F33.1 Episode kini sedang
F33.2 Episode kini berat
F33.3 Episode kini berat dengan gejala somatik
F33.4 Kini dalam remisi
3
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 4/23
F33.8 Gangguan depresif berulang lainnya
F33.9 Gangguan depresif berulang YTT
F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (mood(efeksi)) MENETAP
F34.0 Sikloimia
F34.1 Distimia, Dopresi neurotic, Depresi ansietas (menetap)
F34.8 Gangguan suasana perasaan (mood(afeksi)) manetap lainnya
F34.9 Gangguan suasana perasaan (mood(afeksi)) menetap YTT
F38 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (mood(efeksi)) LAINNYA
F38.0 Gangguan suasana perasaan (mood(afeksi)) tunggal lainnya
F38.1 Gangguan suasana perasaan (mood(afeksi)) berulang lainnya
F38.8 Gangguan suasana perasaan (mood(afeksi)) lainnya YTT
F39 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (mood(efeksi))YTT
Sebab terjadinya gangguan mood (afeksi)
Depresi
Ada indikasi bahwa sebagian besar dari orang yang berhasil melakukan
bunuh diri tengah dilanda depresi pada saat tindakan tersebut dilakukan.
Krisis dalam hubungan interpersonal
Konflik-konflik dan pemutusan hubungan, seperti konflik-konflik dalam
perkawinan, perpisahan, perceraian, kehilangan orang-orang terkasih akibat
kematian, dapat menimbulkan stress berat yang mendorong dilakukannya
tindakan bunuh diri.
Kegagalan dan devaluasi diri
Perasaan bahwa dirinya telah gagal dalam suatu urusan penting, biasanya
menyangkut pekerjaan, dapat menimbulkan devaluasi diri atau rasa
kehilangan harga diri yang mendorong tindakan bunuh diri.
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 5/23
Konflik batin
Di sini stress itu bersumber dari konflik batin atau pertentangan di dalam
pikiran orang yang bersangkutan sendiri. Misalnya seorang pria lajang merasa
cemas, bingung, ragu-ragu antara memilih hidup atau mati, dan akhirnya
memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan teka-teki itu dengan melakukan
bunuh diri.
Kehilangan makna dan harapan hidup
Karena kehilangan makna dan harapan hidup, oran merasa bahwa hidup ini
sia-sia. Akibatnya orang memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Perasaan semacam ini sering dialami oleh orang-orang yang menderita
penyakit kronik atau penyakit terminal.
Tanda dan gejala gangguan mood (afeksi)
Gejala secara umum dari gangguan mood afeksi
Sulit kosentrasi dan daya ingat menurun
Nafsu makan dan berat badan menurun
Gangguan tidur (insomnia)
Aghasi/ retardasi motorik
Hilang perassan senang, semangat dan minat, meninggalkan hobi
Kreativitas dan prodiktifitas menurun
Gangguan seksual
Pikiran-pikiran tentang kematian dan bunuh diri
5
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 6/23
Tipe-tipe gangguan mood (afeksi)
Ada beberapa tipe-tipe gangguan mood yaitu
Gangguan depresi
Gangguan depresi mayor
Terjadi satu atau lebih periode atau episode depresi ( disebut episode depresi
mayor) tanpa ada riwayat terjadinya episode manik atau hipomanik alami.
Seseorang dapat mengalami satu episode depresi mayor, yang diikuti dengan
kembalinya mereka pada keadaan fungsional yang biasa. Umumnya orang
yang pernah mengalami depresi mayor dapat kambuh lagi di antara periode
normal atau kemungkinan mengalami hendaya pada fungsi-fungsi tertentu.
Gangguan distimik
Pola depresi ringan (tetapi kemungkinan saja menjadi mood yang menyulitkan
pada anak-anak atau remaja ) yang terjadi dalam satu rentang waktu—pada
orang dewasa biasanya dalam beberapa tahun
Gangguan perubahan mood
Gangguan bipolar
gangguan yang disertai satu atau lebih episode manik atau hipomanik (episode
mood yang melambung dan hiperaktivitas dimana penilaian dan tingkah laku
mengalami hendaya). Episode manik atau hipomanik sering digantikan
dengan episode depresi mayor dengan jeda periode mood yang normal
Ganguan siklotimik
Gangguan mood kronis meliputi beberapa episode hipomanik (episode yang
disertai dengan cirri-ciri manik pada tingkat keparahan yang lebih rendah
daripada episode manik) dan beberapa periode mood tertekan atau hilangnya
minat atau kesenangan pada kegiatan-kegiatan, tetapi tingkat keparahannya
tidak sampai memenuhi criteria sebagai episode depresi mayor (sumber
DSM-IV- TR) (APA,2000)
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 7/23
Tipe mood menurut Iyus Yosep, 2007
Mood episode
Mayor depresif episode
Manic episode
Tipe lainnya (other)
Depresif disorder
Mayor depresif episode
Disthymic disorder
Bipolar disorder
Bipolar disorder
Chyclotimic disorder
Faktor predisposisi gangguan mood (afeksi)
Genetic factor
Factor yang dapt mempengaruhi transmisi gangguan afetif melalui riwayat
keluarga atau keturunan.
Aqreision turned inuard theory
Teori agresi menyerang kedalam manunjukkan bahwa depresi terjadi karena
perasaan marah yang ditunjukkan pada dirisendiri.
Objek loss theory
Teori kehilangan objek menunjuk pada perpisahan individu dengan benda atauseseorang yang memberikan rasa aman untuk dekat.
Personality organization theory
Teory organisasi kepribadian menguraikan bagaimana konsep diri yang
negative dan harga diri rendah yang mempengruhi keyakinan dan penilaian
sesorang terhadap stressor.
Cognitive madel
7
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 8/23
Madel kognitif menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang
didomonasi oleh evaluasi negative seseorang terhadap diri sendiri, dunia
seseorang dan masa depan
Learned helplessness model
Model ketidak berdayaan yang dipelajri menunjukkan bahwa semata-mata
bukan trauma yang menyebabkan depresi tetapi keyakinan bahwa seseorang
tidak mempunyai kendali terhadap hasil yang penting dalm kehidupannya.
Behavioral model
Model perilaku perkembangan dari teori kerangka belajar social, yang
mengasumsi bahwa penyebab depresi terletak pada kurangnya keinginan
positif dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Biological model
Model biologic menguraikan peribahan kimia dalam tubuh yang terjadi selama
masa depresi, termasuk defisiensi katekolamin, disfungsi endokrin,
hipersekresi kortisol dan fariasi periodic dalam irama biologic.
Masalah dalam bounding attachment dan genetic
Gangguan antara ibu dan anak pada usia dini
Faktor presipitasi gangguan mood (afeksi)
Ada 4 besar sumber utama stressor yang dapat mencetuskan gangguan alam
perasaan:
Kehilangan yang nyata atau yang dibayangkan termasuk kehilangan cinta
seseorang, fungsi fisik, kedudukan atau harga diri. Karena elemen actual
dan simbolik melibatkan konsep kehilangan, maka persepsi pasien
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 9/23
merupakan hal yang sangat penting.
Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu episode
depresi yang mempunyai damapak terhadap masalah-masalah yang
dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Perandan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi perkembangan
depresi terutama pada wanita
Perubahan fisiologis diakibatkan oleh oabt-obatan atau sebagai penyakit fisik
seperti infeksi, neoplasma dan gangguan keseimbangan metabbolik,
dapoat mencetuskan gangguan alam perasaan. Diantara obat-obatan
tersebut terdapat obat anti hipertensi dan penyalahgunaan zat yang
menyebabkan kecanduan. Kebanyakan penyakit kronik yang melemahkan
tubuh juga sering disertai dengan depresi. Depresi yang terdapat pada usia
lanjut biasanya bersifat kompleks, karena untuk menegakkan diagnosisnya
sering melibatkan evaluasi dari kerusakan efek organic dan depresi klinik.
Akibat gangguan mood ( afeksi)
Pada depresi:
Afektif: Marah, cemas, sedih, putus asa, kesepian, harga diri rendah
Fisiologis: Nyeri perut, anoreksia, insomnia, konstipasi, berat badan
turun
Kognitif: Ambivalen, bingung, konsentrasi kurang, menyalahkan diri,
pesimis, ragu-ragu, ide bunuh diri
Perilaku: Ganngguan aktivitas, iritabel, ketergantungan, kurang minat,
penurunan psikomotor.
Pada Mania
Afektif: Elasi, suka humor, harga diri tinggi, tak mau dikritik, tidak
merasa malu, tida merasa bersalah
Fisiologis: Dehidrasi, nutrisi tidak adekuat, sukar tidur, berat badan
menurun
9
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 10/23
Kognitif: Ambisi, denial, pikiran mudah pecah, flight of idea, waham
kebesaran, ilusi
Perilaku: agresif, hiperaktif, tak bertangngung jawab, iritabel,
kebersihan diri kurang, aktivitas meningkat
Mekanisme koping gangguan mood (afeksi)
Perilaku yang berhubungan dengan Mania
Afektif Kognitif Fisik Tingkah laku
Gembira yang berlebihan
Harga diri meningkat
Tidak tahan kritik
Mudah terpengaruh
Mudah beralih perhatian
Waham kebesaran
Ilusi
Flight of ideas
Gangguan penglihatan
Nutrisi yg tidak adekuat
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 11/23
Berkurangnya kebutuhan tidur/istirahat
Berat badan menurun
Kurang bertanggung jawab
Perawatan diri kurang
Perilaku yang berhubungan dengan depresi
Afektif Kognitif Fisik Tingkah laku
Sedih, cemas, apatis, murung,
Kebencian, kekesalan, marah,
Perasaan ditolak, perasaan bersalah,
Merasa tdk berdaya, putus asa
Merasa sendirian
Merasa rendah diri,
Merasa tak berharga
Ambivalensi, bingung, ragu-ragu,
Tidak mampu konsentrasi,
Hilang perhatian dan motivasi,
Menyalahkan diri sendiri,
Pikiran merusak diri,
Rasa tidak menentu,
Pesimis
Sakit perut, anoreksia, mual, muntah,
Gangguan pencernaan, konstipasi,
11
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 12/23
Lemah, lesu, nyeri, kepala, pusing
Insomnia, nyeri dada, overakting,
Perubahan berat badan, gangguan selera makan,
Gangguan menstruasi, impoten,
Tidak berespon terhadap seksual.
Agresif,agitasi,tidak toleran
Gangguan tingkat aktivitas
Kemunduran psikomotor
Menarik diri, isolasi sosial,
Iritabel(mudah marah, menangis, tersinggung)
Berkesan menyedihkan
Kurang spontan
Gangguan kebersihan
Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang
memanjang adalah denial dan supresi,hal ini untuk menghindari tekanan yang
hebat. Depresi,yaitu perasaan berduka yang belum terselesaikan,mekanisme
koping yang digunakan adalah represi,supresi,denial dan disosiasi. Tingkah
laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang
diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan.
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 13/23
Respon ngangguan mood( afeksi)
Emotional responsive : Klien lebih terbuka, menyadari perasaannya, dapat
berpartisipasi dengan dunia luar dan dunia internal
Reaksi kehilangan yang wajar : Klien merasa bersedih, kegatan sehri-hari
klient berhenti, pikiran dan perasaan klient lebih berfokus pada diri sendiri
Supresi : Merupakan tahap awal dimana koping induvidu termasuk dalan
maladaptive.
Supresi reaksi kehilangan yang memanjang : Dapat mengganggu indivudu.
Mania/depresi : Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
sedih berlebih, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga,
merasa kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, tidak berminat
terhadap ADL sampai dengan ide bunuh diri.
Penanganan Gangguan Mood (Afeksi)
13
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 14/23
Terapi
Terapi individual
Eksplorasi perasaan kehilangan, dan fasilitas proses berduka
Diskusikan perilaku mengalahkkan diri, harapan yang tidak realistis, dan
kemungkinan distori dari realita
Kaji bagaimana distorsi koknitif pada klien turut menyebabkan depresi
Dorong pengungkapan rasa frustasi, marah dan putusasa
Upaya untuk mengubah pola berfikir negative otomatis tentang diri, orang
lain, lingkungan dan masa depan
Beri kesempatan pada klien seperti diskusi dan bermain peran untuk
menyelesaikan masalah interpersonal
Monitor masalah-masalah fisiologis yang di induksi atau diperburuk oleh
depresi
Terapi Keluarga
Kaji fungsi keluarga, pola komunikasi, peran yang diharapkan, keterampilan
menyelesaikan masalah dan stresor
Dapatkan informasi dari masing-masing keluarguarga tentang situasi keluarga
saat ini
Tentukan bagai mana konflik atau krisis ditangani, dan efaluasi dukungan
anggota keluarga yang satu terhadap yang lain
Kaji tingkat ketertutupan dan ketidak pedulian anggota keluaraga
Terapi kelompok
Berupaya untuk meningkatkan harga diri dan mengakui kekuatan masing-
masing anggota kelompok
Ajarkan klien tentang cara membentuk dan mempertahankan hubungan
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 15/23
interpersonal, terutama setelah mengalami kehilangan
Bantu klien mengembangkan strategi untuk memperoleh dukungan social,
mengurangi rasa kesepian, mendapatkan umpan balik dari orang lain danmengatasi stressor
Ajarkan klien tentang bagaimana dengan dukungan dan bantuan taman
sebaya – mempelajari cara untuk menurunkan dan kemudian
menghiangkan distirsi kognitif.
Pendekatan
Pendekatan psikodinamika
Psikoanalisis tradisional membantu orang depresi untuk memeahami perasaan
mereka yang ambivalen terhadap orang-orang (objek) penting dalam hidup
mereka yang telah hilang atau terancam hilang. Dengan menggali perasaan
marah terhdap objek yang hilang , mereka mengarahkan rasa marah keluar—
melalui ekspresi verbal dari perasaan dan bukan membiarkannya menjadi
lebih buruk dan mengarah kedalam.
Pendekatan Behavioral
Terapi perilaku bertujuan secara langsung memodifikasi perilaku dan bukan
menumbuhkan kesadaran kemungkinan penyebab yang tidak disadari dari
perilaku-perilaku ini.
Pendekatan Kognitif
Aaron beck dan kolega-koleganya telah mengembangkan pendekatan
pengembangan multikomponen disebut terapi kognitif yang berfokus pada
membantu orang depresi menyadari dan mengubah pola pikir mereka yang
disfungsional
Pendekatan Biologis
Pendekatan biologis umumnya menangani gangguan mood melibatkan
penggunaan obat-obatan antidepresan dan terapi elektrokonvulsif untuk
depresi serta litium karbonat untuk gangguan bipolar. Macam –macam obat
15
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 16/23
yang di gunakan ; ansiolitik, antipsikotik
Pengobatan
Ada tiga fase penata laksanaan farmakologis yang digambarkan dalam Panel
Pedoman Depresi yang terdiri dari:
Fase akut : dosis obat disesuaikan untuk mencegah efek yang merugikan dan
klient diberikan punyuluhan.
Fase lanjut : klien dimanitir dalam dosis efektif untuk mencegah terjadinya
kambuh.
Fase pemeliharaan : seorang klien yang beresiko kambuh sering kali tetap diberi
diberi obat bahkan salama waktu remisi
Obat yang sering kali di gunakan trisiklik, inhibitor MAO, antipsikotik,
benzodiazepine, dsb
Satatus mental dari kasus
Status pasien dalam keadaan krisis karena keinginan/ide bunuh diri : ya/tidak
(jika jawaban “ya” berarti klien langsung ,masuk ke katagori IV/krisis.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
HAL YANG PERLU DI KAJI
Identitas klien
Nama : G
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 17/23
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Dx medis : gangguan mood disorder (afeksi) (F30)
Identitas Penanggung jawab
Nama : X
Umur : 47 tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Pekerjaan : -
Hubungan dengan klien : orang tua (ayah)
Alasan pasien masuk
Mi num obat serangga
Faktor predisposisi
Putusasa
Merasa bingung
Murung
Fakor presipitasi
Skripsi yang dikerjakannya mengalami kebuntuan
Pemeriksaaan Fisik
17
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 18/23
Keluarga mengatakan klien terlihar murung dan suka menyendiri
Riwayat kesehatan sebelumnya : -
Riwayat kesehatan sekarang putusasa dengan tidak semangat lagi untuk
mengerjakan skripsinya
Mekanisme koping
Jangka pendek
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari kebingungan
2. Kegiatan yang memberi dukungan sementara
3. Kegiatan yang mencoba menghilangkan rasa putusasanya
Prilaku motorik
Gelisah
Tidak merasa nyaman
Skor : krisis (sudah melakukan percobaan tingdakan bunuh diri)
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 19/23
Diagnosa
DATA DIAGNOSA
DO :-
DS :
Riwayat upaya bunuh diri
sebelumnya : dengan minum obat
serangga
Perubahan sikap dan perilaku yang
nyata : Keluarga melaporkan
bahwa beberapa bulan terakhir ini
putrinya terlihat murung dan lebihsuka menyendiri dikamar
Resiko bunuh diri (00150)
DO : -
DS :
Penyalahgunaan agens kimia : klien
melakukan percoban bunuh diri
dengan minum obat serangga
Perubahan dalam pola komunikasi
yang biasa : Keluarga melaporkan
19
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 20/23
bahwa beberapa bulan terakhir ini
putrinya terlihat murung dan lebih
suka menyendiri dikamar
Koping tidak efektif (00069)
Intervensi
No Diagnosa (NOC) (NIC)
1. Resiko bunuh diri
(00150)
Tujuan :Setelah dilakuakan tindakan keperawatan
selama 3 hari resiko bunuhdirinya berkurang :
Pasien dapat merencanakan untuk
menghindari penyalahgunaan
Membatasi klient dari kontak
(melihat/mendengar dll) agens dengan
penyalahunaa
Memberi saran pada keluarga untuk member
bimbingan
Pasien dapat menarik diri sejak hubungan
yang membahayakannya
Social support
Kriteria hasil :
Resiko bunuh diri menurun dengan bukti
halusinasi keinginan bunuh diri menurun
Monitor untuk tanda darikelalaian dalam resiko
tinggi dalam keluarga
Monotir interaksi
orangtua anak dan
peringatan
pengawasan
Mendengar untuk
keterangan dari
bagaimana kadaan
putusasa
Monitor tanda dan gejala
dari penyalahgunaan
benda untuk fisiknya
Mengarahkan untuk
tercukupinya kebutuhan
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 21/23
atau jarang muncul
Pasien sudah tidak merasa tidak putusasa dan
bingung
Pasien dapat melnggunakan mekanisme
kopingnya dalam menghadapi masalah
spiritual dengan
kerjasama rohaniawan.
No Diagnosa (NOC)
Tujuan dan Kriteria
Hasil
(NIC)
Tindakan
2. Koping
tidak efektif
(00069)
Mengenal koping efektif
Mengenal koping tak
efektif
Memverbalkan
kemampuan control
Melaporkan menurunnya
stress
Modifikasi gaya hidup
sesuai dengan
kebutuhan
Menggunakan support
social yang
memungkinkan
Preningkatan Koping
Hargai dan diskusikan respon
terhadap situasi
Gunakan pendekatan yang tenang
dan memberikan jaminan
Sediakan atmosfer penerimaan
Bantu klien dalam
mengembangkan penghargaan
yang objektif terhadap
kejadian
Bantu klien mengidentifikasi
informasi yang paling menarik
untuk didapatkan
21
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 22/23
Mengerjakan perilaku
yang menurunkan
stress
Menggunakan strategi
koping efektif
Menghindari situasi
stressfull
Memverbalkan
kebutuhan akan
bantuan
Melaporkan menurunnya
keluhan fisik
Melaporkan menurunnya
perasaan negative
Melaporkan kenyamanan
psikologis yang
meningkat
Keterangan:
1 : Tidak pernah
menunjukan
2 : jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang
menunjukan
4 : Sering menujukan
5 : Selalu Menunjukan
Evaluasi kemampuan klien
membuat keputusan
Catat pemahaman perspektif klien
terhadap situasi stressfull
Turunkan kegiatan pengambilan
keputusan saat klien berada
pada stress berat
Dukung penguasaan situasi secara
berangsur
Dukung kesabaran dalam
mengembangkan hubungan
Dukung hubungan dengan
seseorang yang mempunyai
ketertarikan dan tujuan yang
sama
Eksplorasi alas an mengkritis diri
pasien
Konfrontasikan ambivalen klien
Dorong mengeluarkan mengontrol
emosi
Kenalkan klen dengan orang
lain/grup yang pernah
mengalam I kesuksesan denga
pengalaman yang sama
Dukung verbalisasi dari perasaan, persepsi dan takut
Bantu klien utnuk
mengidentifikasi tujuan
jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat
Bantu klien memecah tujuan yang
kompleks menjadi lebih kecil
5/14/2018 Tutorial Keperawatan Jiwa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-keperawatan-jiwa 23/23
dengan tahap yang dapat
diatur
Dukung keterlibatan keluarga
dengnan cara yang tepat
Bantu klien untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan,Harold.dkk. 1997. Synopsis Psikiatri (Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis). Jakarta : Binarupa Aksara
Copel, Linda carman. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri (Pedoman Klinis
Perawat). Jakarta : EGC
Yosep, iyus.S.Kp.,M.Si. 2007. Keprerawatan Jiwa. Refika Aditama
http://psychologysoul.blogspot.com/2010/11/gangguan-mood.html
23