Download - Tutorial Blok Bioetika

Transcript
Page 1: Tutorial Blok Bioetika

TUTORIAL 2 (SKENARIO B Blok 1 2011)

Hari/tanggal : Selasa/ 04 September 2011

Tempat : Ruang Tutorial 2 FK UNSRI Madang

Waktu : 10.00 – 12.00 WIB

Tutor : dr. Iskandar Z. A

Moderator : Januar Antoni

Sekretaris 1 : Audrey Witari

Sekretaris 2 : Lianita

Anggota : 1. Aldika Alviani 6. Dwi Novia Putri

2. Hendy Wijaya 7. Obby Saleh

3. Farida Chandradewi 8. Desy Aryani

4. Muhammad Hadley A 9. Ferry Krisnamurti

5. M. Rizky

Skenario :

Emil mendapat nilai assignment yang rendah dari dosen. Assignmentnya berupa membuat Karya Tulis Ilmiah tentang “Manajemen Belajar” yang harus dikirim melaui e-mail. Menurut dosen, assignment Emil tidak dikerjakan dengan baik karena mengutip kata-kata dari penulis lain serta dikirim terlambat. Emil dituduh dosen telah melakukan kecurangan akademik dan kejahatan akademik yang serius, yaitu plagiarisme.

Emil mengajukan protes karena menganggap dirinya tidak melakukan kesalahan. Menurut Emil, dirinya tidak mengutip kata-kata penulis secara langsung melainkan melakukan parafrase. Emil juga merasa bahwa aktivitas belajar di kedokteran telah melampaui batas sehingga ia merasa sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment dengan baik Ditambah lagi, ia tidak mengerti bagaimana mengirim assignment melalui e-mail. Ia meminta pertolongan kakaknya untuk mengirim e-mail. Kakaknya yang tidak tahu batas waktu akhir pengiriman, mengirimkan e-mail ke dosen 3 hari setelahnya.

1 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 2: Tutorial Blok Bioetika

1. Klarifikasi Istilaha. Assignment = tugas yang diberikan pada seseorangb. Manajemen belajar = pengelolaan/pengaturan dalam belajarc. E-mail = surat elektronikd. Akademik = hal-hal yang lebih berkaitan pada tertulis daripada prakteke. Plagiarisme = penjiplakan yang melanggar hak ciptaf. Parafrase = proses pendefinisian kata dengan menggunakan kata-kata

laing. Karya tulis ilmiah = h. Kecurangan akademik = tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur akademiki. Dosen = seseorang yang membagikan/memberikan ilmunya di

universitas/perguruan tinggij. Kejahatan akademik =

2. Identifikasi Masalah

Fakta E-O Concern1. Emil mendapat nilai assignment yang rendah. + ×2. Assignment (karya tulis ilmiah) tidak dikerjakan dengan

baik karena mengutip kata-kata dari penulis lain serta dikirim terlambat.

+ ××××

3. Emil dituduh telah melakukan kecurangan akademik dan kejahatan akademik berupa plagiarisme.

+ ×××

4. Emil melakukan protes. + ××5. Emil merasa aktivitas belajar di kedokteran telah

melampaui batas sehingga sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment.

+ ×××××××

6. Emil tidak mengerti cara mengirim assignment melalui e-mail.

+ ××××××

7. Kakak Emil tidak mengetahui batas waktu akhir pengiriman sehingga baru mengirimkan 3 hari setelahnya.

+ ×××××

3. Analisis masalah1. a. Apa yang dimaksud dengan assignment?

b. Apa saja jenis-jenis assignment?c. Apa yang menyebabkan nilai assignment yang didapat rendah?d. Mengapa nilai assignment yang didapat rendah?

2. a. Apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah?b. Bagaimana kriteria karya tulis ilmiah yang benar?b. Bagaimana prosedur pembuatan karya tulis ilmiah?

3. a. Apa itu plagiarisme?b. Apa saja bentuk-bentuk plagiarisme?c. Apa saja tindakan-tindakan dalam plagiarisme?

2 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 3: Tutorial Blok Bioetika

d. Apa saja bentuk-bentuk kecurangan dan kejahatan akademik?

4. a. Apa definisi dari parafrase?b. Apa saja jenis-jenis parafrase?c. Apa perbedaan plagiat dan parafrase?d. Bagaimana cara mengajukan protes yang baik?

5. a. Bagaimana cara mengatur waktu belajar yang baik?b. Bagaimana aktivitas belajar yang ideal?

6. a. Bagaimana cara mengirim e-mail?

7. a. Apa definisi teknik komunikasi?b. Apa saja hambatan dalam berkomunikasi?c. Bagaimana menjadi komunikator yang baik?

d. Bagaimana menjadi komunikan yang baik?e. Apa saja unsur-unsur komunikasi?f. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif?

Jawaban terhadap analisis masalah:1. a. Assignment adalah suatu tugas yang diberikan kepada seseorang.

b. Jenis-jenis assignment:- Assignment kelompok, yaitu penyelesaiannya dikerjakan secara bersama-sama.- Assignment individu, yaitu penyelesaiannya dikerjakan secara sendiri-sendiri

(individual).c. Penyebab nilai assignment rendah:

Time management yang buruk, cara belajar yang buruk, melakukan plagiarisme, tidak memiliki adult learning, cara komunikasi yang buruk (belum memahami cara belajar yang baik).

d. Nilai assignment yang didapat rendah karena pengerjaan yang kurang maksimal (kekurangan waktu) dan dianggap melakukan plagiarisme sehingga nilai yang didapat berkurang.

2. a. Karya tulis ilmiah, menurut Eko Susilo (1995) adalah tulisan yang didasari dan mengedepankan segala hasil melalui pengamatan, peninjauan, penelitian pada bidang tertentu, dan selanjutnya disusun menurut metode tertentu juga dengan sistematika penulisan yang santun secara bahasa dan isi tulisannya bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, atau juga yang disebut benar secara keilmiahan.

b. Kriteria karya tulis ilmiah yang benar:

Mengacu kepada teoriArtinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah.

Berdasarkan fakta

3 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 4: Tutorial Blok Bioetika

Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.

LogisArtinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.

ObjektifArtinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.

SistematisBaik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.

Sahih / ValidArtinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.

JelasArtinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak pembaca

SeksamaBaik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya

TuntasPembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.

Bahasanya BakuBahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betu l tidaknya penggunaan bahasa

Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.

c. Prosedur pembuatan karya tulis ilmiah: Menentukan topik atau pokok pembicaraan Mengembangkan tema secara terperinci dan jelas Merumuskan judul karya tulis yang akan dibuat Menyusun kerangka karangan untuk membantu penulis untuk menyusun

karangan yang logis dan teratur Perhatikan teknik penulisan Buatlah karya tulis ilmiah sesuai sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang

baik dan benar.

4 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 5: Tutorial Blok Bioetika

3. a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:775), plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. b. Bentuk-bentuk plagiarisme:

1. menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap;

2. menyajikan struktur, atau tubuh utama gagasan yang diambil dari sumber pihak ketiga sebagai gagasan atau karya sendiri bahkan meskipun referensi pada penulis lain dicantumkan;

3. mengambil materi audio atau visual orang lain, atau materi test, sofware dan kode program tanpa menyebut sumber dan menampilkannya seolah-olah sebagai karyanya sendiri;

4. tidak menunjukkan secara jelas dalam teks, misalnya dengan tanda kutipan atau penggunaan lay-out tertentu, bahwa kutipan literal atau yang mendekati literal dimasukkan dalam sebuah karya, bahkan meskipun rujukan yang benar terhadap sumber sudah dimasukkan;

5. memparafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) isi dari teks orang lain tanpa rujukan yang memadai terhadap sumber;

6. menggunakan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya, atau menggunakan teks yang mirip dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya untuk tugas sebuah mata kuliah;

7. mengambil karya sesama mahasiswa dan menjadikannya sebagai karya sendiri8. mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara membeli atau membayar orang lain

untuk membuatnya.

c. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam plagiarisme:

▪ Mengakui tulisan, karya kelompok, hasil pemikiran, gagasan, maupun temuan orang lain sebagai karya sendiri

▪ Menampilkan suatu tulisan yang sama di waktu yang berbeda tanpa menyinggung penulis.

▪ Meringkas dan memparafrasekan (mengutip secara tidak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas.

▪ Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumber namun penggunaan maupun pemilihan kata yang digunakan tidak terlalu berbeda dengan sumber.

d. Bentuk kecurangan dan kejahatan akademik:

1. menggunakan bantuan dalam ujian (kalkulator, handphone, buku, outline, catatan dsb) yang penggunaannya tidak mendapatkan ijin secara terbuka;

2. mencoba membaca apa yang ditulis kandidat lain selama ujian, atau bertukar informasi di dalam atau di luar tempat ujian;

3. menggunakan identitas orang lain selama ujian;4. memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian dilaksanakan;5. memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei atau data riset

4. a. Parafrase mengandung tiga pengertian:

5 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 6: Tutorial Blok Bioetika

Mengungkapkan ide atau informasi esensial dari orang lain dan menyajikannya dalam bentuk baru.

Salah satu cara yang absah (ketika disertai dengan dokumentasi yang akurat) untuk meminjam dari atau menggunakan sebuah sumber.

Sebuah pernyataan kembali yang lebih rinci dibandingkan dengan rangkuman, dengan memusatkan perhatian pada ide atau gagasan tunggal yang penting secara ringkas.

b. Jenis-jenis parafrase:

c. Perbedaan plagiat dan parafrase:

d. Cara mengajukan protes yang baik: Menghubungi pihak yang bersangkutan Melakukan etika komunikasi yang baik untuk mengajukan keberatan Menerima keputusan

5. a. Cara mengatur waktu belajar yang baik adalah dengan membuat jadwal belajar. Membuat jadwal pelajaran tidak harus berbelit-belit karena pembuatan jadwal pelajaran yang terlalu padat juga pada akhirnya akan berakibat kurang baik. Cukup yang sederhana saja. Semakin sederhana semakin baik. Satu hal yang harus diperhatikan adalah konsistensi dalam menjalaninya. Apa artinya jadwal padat tetapi kita tidak mampu untuk menjalaninya sesuai dengan waktu yang tertulis.

b. Aktivitas belajar yang ideal:Ketika akan belajar, perhatikanlah suasana hati sebisa mungkin, penuhi kebutuhan jangka pendek sebelum belajar. Kebutuhan jangka pendek yang dimaksudkan misalnya, ingin makan snack, ingin minum cola, dsb. Hal ini sebaiknya diperhatikan agar kebutuhan jangka pendek tidak akan mengganggu pikiran ketika belajar.

6. a. Cara mengiril e-mail:1. Pastikan bahwa kita sudah memiliki akun pada penyedia jasa e-mail2. Sign in dan masukkan password akun3. Pilih Mail , Tulis pesan4. Masukkan alamat e-mail , judul pesan pada kotak yang tersedia5. Tulis pesan pada kolom pesan atau attach file6. Pilih Kirim

7. a. Teknik komunikasi adalah hal-hal yang perlu dikuasai atau diperhatikan dalam proses komunikasi agar proses komunikasi tersebut dapat mencapai sasarannya.

b. Hambatan dalam komunikasi:1. Hambatan pada komunikator dan komunikan. Hambatan ini disebabkan oleh

adanya perbedaan individu, perbedaan peran dan kedudukan organisasional, dan perbedaan budaya. Misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi

6 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 7: Tutorial Blok Bioetika

dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

2. Hambatan pada kode-kode yang digunakan. Tiap profesi memiliki istilah teknis yang berbeda. Beberapa memiliki kesamaan istilah tetapi berbeda makna. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti yang lebih dari satu, simbol/kode yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

3. Hambatan pada saluran komunikasi/media. Hambatan pada saluran komunikasi ini umumnya bersifat teknis. Misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan dengan baik.

4. Hambatan dalam memberikan umpan balik. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

5. Hambatan situasi komunikasi. Hambatan ini berkaitan dengan suasana psikologis yang terjadi saat komunikasi berlangsung. Hambatan ini bisa berupa konflik, prasangka, ketegangan, kekakuan, dan kebosanan.

c. Komunikator yang baik:

a. Adanya kesiapan, artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu penyampaian, dan salurannya harus dipersiapkan secara matang.

b. Kesungguhan, artinya apapun wujud dari pesan atau informasi tersebut harus disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius. Hal ini dapat dirasakan oleh komunikan baik secara verbal maupun nonverbal.

c. Ketulusan, artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada individu yang lain, dia harus yakin bahwa informasi tersebut adalah hal yang baik dan berguna bagi penerima pesan tersebut.

d. Kepercayaan diri, artinya jika individu memiliki kepercayaan diri, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap caranya memberikan pesan dan terhadap penerima pesannya.

e. Ketenangan, artinya sebaik apapun dan sejelek apapun informasi yang akan diberikan, individuharus bersikap tenang, tidak emosi maupun memancing emosi penerima, karena dengan adanya ketenangan, maka informasi akan menjadi lebih baik dan jelas.

f. Keramahan, keramahan ini merupakan kunci sukses dari komunikasi, karena dengan keramahan yang tulus dan tidak dibuat-buat akan menciptakan perasaan tenang, senang dan aman bagi penerima.

g. Kesederhanaan, artinya dalam penyampaian informasi, harus dibuat menjadi lebih sederhana baik dalam segi bahasa, pengungkapan, dan penyampaiannya. Meskipun informasi tersebut panjang dan rumit, bila disampaikan dengan sederhana, berurutan, dan lengkap, akan memberikan kejelasan dan kefahaman.

7 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 8: Tutorial Blok Bioetika

d. Komunikan yang baik:

a. dapat menerima masukan dari individu lain.

b. mampu memahami dengan baik pesan-pesan atau masukan yang diterima.

c. mampu menyeleksi pesan atau informasi yang akan memberikan manfaat

d. mampu menggabungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan, kemampuan, dan pendapat pribadi.

e. mampu menyampaikan kembali pesan yang diterima, setelah diolah, dan disampaikan kembali kepada individu atau komunikan.

e. Unsur-unsur komunikasi: Sumber (Source) Pesan (Message) Saluran (Channel/Media) Penerima (Receiver/ Audience)

f. Berkomunikasi yang baik:- Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara- Menatap mata lawan bicara dengan lembut- Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum- Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar- Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara- Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon- Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara- Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi- Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan

karakteristik lawan bicara.- Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.- Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti

berjabat tangan, merunduk, hormat, ces, cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)

8 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 9: Tutorial Blok Bioetika

4. Tinjau Ulang Masalah dan Menyusun Keterkaitan Antar Masalah

5. Learning Issues

No. Pokok Bahasan What I know What I don’t know How I will know1. Adult Learning Definisi

Metode Karakteristik Cara

Asumsi model belajar adult learning

Internet, diktat

2. Plagiarisme Definisi Tindakan plagirisme Bentuk-bentuk

plagirisme Perbedaan

plagirisme dan parafrase

Internet

3. Teknik Komunikasi

Definisi Fungsi

Metode Teknik

Internet

4. Etika Komunikasi Definisi Unsur-unsur Proses Media Bentuk-bentuk

Cara berkomunikasi yang baik untuk mengajukan suatu keberatan/protes di lingkungan akademik

Internet, diktat

5. Time Management

Definisi Cara mengatur time management yang

Internet, diktat

9 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Aktivitas melampaui batas (terlalu sibuk)

Tidak mengetahui cara mengirim e-mail

Assignment tidak dikerjakan dengan baik Dituduh melakukan plagiarisme

Teknik komunikasi yang buruk

Nilai assignment rendah

Mengajukan protes

Page 10: Tutorial Blok Bioetika

baik6. Penguasaan

Teknologi Informasi

Definisi Cara mengirim e-

mail

Internet

6. Sintesis

1. ADULT LEARNING

Adult learning ialah konsep belajar orang dewasa yang mengambil inisiatif dan

bertanggung jawab untuk merancang kebutuhan, tujuan, rencana sampai evaluasi

pembelajarannya sendiri/ belajar mandiri serta belajar sepanjang hayatnya.

Metode pembelajaran orang dewasa biasanya :

1. Mandiri

2. Orientasi orang dewasa dalam belajar adalah life-centered.

3. Pengalaman adalah sumber utama dalam proses belajar orang dewasa.

4. Orang dewasa memiliki kebutuhan yang dalam untuk self-directing.

5. Tujuan yang terorientasi.

6. Ingin terus belajar

7. Praktis

8. Mengharapkan penghargaan

9. Mau menyadari dan mengakui kesalahan serta memperbaikinya

Beberapa karakteristik adult learning, yaitu :

a. Problem-centered : Mencari solusi atas permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Result-oriented : Mengelola hasil berdasarkan pengetahuan dan pengalaman

c. Self-directed : Tidak tergantung pada orang lain dan berinisiatif sendiri.

d. Skeptical : Menerima informasi dengan pemikiran dan ditelaah terlebih dulu.

e. Responsibility : Bertanggung jawab atas apa yang dilakukan

Cara berpikir adult learner, yaitu:

a. Reflective : Memikirkan segala sesuatu berdasarkan informasi dan pengalaman serta

mengesampingkan perasaan dalam proses pembelajaran.

10 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 11: Tutorial Blok Bioetika

b. Creative : Berinisiatif dalam membuat solusi sendiri.

c. Practical : Menginginkan informasi yang bersifat aktual, simpel, dan bersikap tidak

pernah puas dalam mencari suatu pengetahuan/informasi.

d. Conceptual : Memikirkan proses, tidak hanya melihat hasil akhir.

Model belajar orang dewasa didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu:

1) The need to know

Orang dewasa butuh untuk tahu mengapa mereka belajar sesuatu sebelum mereka belajar,

apa konsekuensi positif ataupun negatif yang akan mereka dapatkan. Oleh karena itu, fasilitator

membantu learner untuk memenuhi rasa ingin tahu orang dewasa tersebut. Misalnya, fasilitator

bisa memberikan ‘intelectual case’ yang berguna untuk memperbaiki keefektifan belajar dan

performance mereka dalam kualitas hidup mereka.

2) The learner’s self-concept

Orang dewasa ingin dilihat sebagai individu mampu mengerahkan diri sendiri oleh orang

lain. Oleh karena itu, adult educator harus berusaha untuk menciptakan pengalaman belajar

yang membantu adult untuk pindah dari pembelajar yang dependent ke pembelajar self-

directing

3) The role of the learner’s experience

Adult learner lebih heterogen dalam gaya belajar, motivasi, intereset, dan tujuan sehingga

dibutuhkan individualisasi dalam pengajaran dan strategi belajar. Pengaruh positif dari

banyaknya pengalaman pada adult ini adalah misalnya, teknik belajar, kegiatan problem solving,

dan lainnya. Sementara itu, pengaruh negatifnya adalah adult menjadi close-minded. Oleh

karena itu fasilitator harus dapat memberikan ide-ide baru, alternatif, jalan berpikir dll.

4) Readiness to learn

Adult telah siap untuk mempelajari hal-hal yang ingin mereka pelajari dan mampu untuk

mengatasi secara efektif situasi dalam kehidupan nyata. Implikasi kritis dari asumsi ini adalah

11 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 12: Tutorial Blok Bioetika

pentingnya waktu pembelajaran yang harus disesuaikan dengan tugas perkembangan mereka.

Namun, educator tidak dapat menunggu saja secara pasif. Bisa melalui performance dari orang

yang superior, konseling karir dll.

5) Orientation to learning

Adults memiliki orientasi pada hidup (life-centered atau problem-centered). Adults

termotivasi untuk belajar pada hal-hal yang dapat membantu mereka dalam mengatasi

permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan. Oleh karena itu, akan lebih efektif jika

ilmu-ilmu baru yang mereka hadapi disajikan dalam konteks situasi kehidupan nyata.

6) Motivasi

Adults dapat merespon pada motivasi eksternal (promosi, gaji yang lebih tinggi), tapi

motivasi yang paling potensial adalah internal pressure (keinginan untuk meningkatkan

kepuasan kerja, harga diri, kepuasan hidup dll). Tough (1979) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa seluruh adults termotivasi untuk tumbuh dan berkembang, tapi seringkali terhambat oleh

halangan-halangan seperti konsep diri yang negatif, tidak adanya kesempatan, program yang

berlawanan dengan prinsip pembelajaran adult dll.

Tipe-tipe pembelajar:

o The Goal-oriented Learners: seseorang yang menggunakan pendidikan sebagai upaya

untuk mencapai tujuan tertentu.

o The activity-oriented: seseorang yang mengambil bagian dalam pendidikan karena

menemukan makna dari apa yang dipelajarinya. Diawali dengan adanya kebutuhan

belajar yang mendesak

o The learning-oriented: Seseorang yang mencari pengetahuan untuk pengetahuan itu

semata atau untuk kebutuhan sendiri

Hal-hal yang memotivasi orang dewasa untuk mempelajari suatu project/tugas :

(keuntungan jangka pendek):

1. memuaskan keingintauannya

2. menyukai konten tugasnya

12 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 13: Tutorial Blok Bioetika

3. suka melatih kemampuannya

4. menikmati aktivitas belajar

(keuntungan jangka panjang ) :

1. menghasilkan sesuatu

2. membagi pengetahuan atau kemampuan untuk orang lain

3. memahami apa yang akan terjadi di masa datang

Kesimpulan : Emil tidak menerapkan prinsip adult learner yang pertama yaitu mandiri. Ia

bergantung kepada kakaknya dalam hal mengirimkan tugasnya yang

mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman tugas melalui e-mail. Emil juga

tidak mau belajar bagaimana caranya mengirim tugas melalui e-mail.

2. PLAGIARISME

3. TEKNIK KOMUNIKASI1. Definisi

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transmisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol biasa atau umum. Sedangkan teknik komunikasi adalah hal-hal yang perlu dikuasai atau diperhatikan dalam proses komunikasi agar proses komunikasi tersebut dapat mencapai sasarannya.

2. Metode dan Teknik Komunikasia. Metode Komunikasi

Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak cara (metode)yang ditempuh, hal ini tergantung pada tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komunikator harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakai supaya pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain:1. Komunikasi satu tahapKomunikator mengirimkan pesan langsung kepada komunikan sehingga timbul kemungkinan terjadi proses komunikasi satu arah

13 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

A

Page 14: Tutorial Blok Bioetika

B C D

2. Komunikasi dua tahapKomunikator dalam menyampaikan pesannya tidak langsung kepada komunikan, tetapi melalui orang-orang tertentu dan kemudian mereka ini meneruskan pesan kepada komunikan.

Satu tahap

B B B

Dua tahap

C C C

3. Komunikasi banyak tahap

Dalam menyampaikan pesan, komunikator melakukan dengan cara-cara lain, tidak selalu mempergunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah akan tetapi dengan cara lain, yakni dengan melalaui berbagai tahap

( A )

( C ) ( B ) ( D )

( C ) ( C )

b. Teknik Komunikasi Agar proses komunikasi dapat mencapai sasarannya, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut;a. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi b. Periksa tujuan komunikasi c. Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi d. Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara

14 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

A

Page 15: Tutorial Blok Bioetika

e. Dalam merencanakan komunikasi, berkonsultasilah kepada pihak lain agar memperoleh dukungan.

f. Komunikasikanlah hal-hal yang berharga saja g. Komunikasi yang efektif perlu tindak lanjut h. Komunikasikan pesan-pesan secara singkat i. Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang dikomunikasikan j. Jadilah pendengar yang baik.

Komunikasi dapat diklasifikasikan menurut kode yang digunakan, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kode-kode bahasa seperti kata-kata dan kalimat. Contoh komunikasi verbal adalah surat dan percakapan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kode-kode bahasa. Contoh komunikasi non verbal adalah foto, gerak tubuh, dan sebagainya.

a. Teknik Komunikasi Verbal Membingkai pesan.

Merencanakan kalimat pertama atau kedua anda sebelum memulai suatu percakapan akan memudahkan anda menyatakan pendapat dan keinginan dengan efektif

Menyampaikan secara faktual(dengan kata-kata netral).Menggunakan kata-kata yang faktual, spesifik dan bahasa yang netral dalam menyampaikan evaluasi atau menyatakan pandangan kita tentang suatu hal.

b. Teknik Komunikasi non verbal50% kesan pertama, diluar konteks dan tanpa informasi latar belakang, didasarkan pada hal-hal non-verbal yang meliputi penampilan dan postur tubuh (Albert Mehabrian), sehingga hal-hal yang harus kita perhatikan dalam melakukan proses komunikasi ini adalah:• Perhatikan gaya berpakaian• Perhatikan gaya mendengarkan• Perhatikan bahasa tubuh dan intonasi• Lakukan kontak mata• Gunakan alat bantu

c. Komunikator dan Komunikan Yang Baik1. Komunikator yang baik:

Jika individu akan menyampaikan suatu pesan, informasi ataupun gagasan kepada individu lain secara baik, maka diperlukan suatu niatan dan motivasi yang baik pula.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah:

15 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 16: Tutorial Blok Bioetika

a. Adanya kesiapan, artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu penyampaian dan salurannya harus dipersiapkan terlebih dahulu secara matang.

b. Kesungguhan, artinya apapun ujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan oleh komunikan dari bahasa verbal maupun non-verbal.

c. Ketulusan, artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada individu lain, pemberi informasi harus merasa yakin bahwa apa yang akan disampaikan itu merupakan sesuatu yang baik dan memang perlu serta berguna untuk individu tersebut.

d. Kepercayaan diri, artinya jika individu mempunyai rasa percaya diri maka hal ini akan sangat berpengaruh pada cara penyampaiannya dan bagi penerimanya.

e. Ketenangan, artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan disampaikan, individu harus bersikap tenang, tidak emosi maupun memancing emosi penerima, karena dengan adanya ketenangan maka informasi akan lebih jelas, baik dan lancer.

f. Keramahan, Artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan komunikasi, karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan menimbulkan perasaan tenang, senang dan aman bagi penerima.

g. Kesederhanaan,artinya di dalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa, pengungkapan, dan penyampaiannya. Meskipun informasi itu panjang dan rumit akan tetapi kalau diberikan secara sederhana, berurutan dan lengkap maka memberikan kejelasan dan kefahaman.

2. Komunikan Yang baikPada suatu ketika bisa jadi individu akan berdiri sebagai komunikan atau yang menerima pesan dan informasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini:

a. Dapat menerima masukan dari individu lain, artinya setiap masukan yang diberikan individu lain harus dapat diterima secara terbuka dan tenang. Meskipun kadangkala masukan tersebut sangat menyakitkan atau kurang enak, namun masukan tersebut harus diterima.

b. Mampu memahami secara baik pesan-pesan atau masukan yang diberikan.

c. Mampu menyeleksi atau memelih pesan atau informasi yang akan memberikan manfaat dan kegunaan.

d. Mampu menggabungkan informasi atau pesan yang diberikan dengan pengetahuan, kemampuan dan pendapat pribadi.

16 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 17: Tutorial Blok Bioetika

e. Mampu menyampaikan kembali pesan-pesan yang masuk, setelah diolah, kemudian disampaikan kembali kepada individu/ komunikan.

4. ETIKA KOMUNIKASI

Definisi komunikasi:

Komunikasi

Berasal dari kata “communicare” yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan.

Beberapa pengertian komunikasi:

1. Adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antar dua orang atau lebih.

(Azrul azwar).

2. Adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat kabar, kata-kata, simbol atau

pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam proses dapat saling

tukar menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu. (Azrul azwar).

Unsur-unsur komunikasi:

1. Komunikator (source)

2. Komunikan (receiver)

3. Pesan (message)

4. Saluran(media)

Proses komunikasi:

17 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011

Page 18: Tutorial Blok Bioetika

Media komunikasi adalah saluran atau alat yang digunakan sumber untuk

menyampaikan pesan kepada komunikan (sasaran).

Dikenal 2 macam media:

Media massa

Media antar pribadi

Bentuk-bentuk komunikasi:

a. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication)

b. Komunikasi interpersonal (face to face communication)

c. Komunikasi massa

d. Komunikasi organisasi

Tata cara pengajuan keberatan yang etis dalam lingkungan akademik:

Menghubungi pihak yang bersangkutan Melakukan etika komunikasi yang baik untuk mengajukan keberatan Menerima keputusan

18 | Laporan Tutorial L.2 / FK UNSRI / 2011