Download - Tutor Sebaya

Transcript

TINJAUAN PUSTAKAA. Kerangka Teoritis1. Metode Pembelajaran Tutor SebayaMemudahkan pembelajaran bagi siswa adalah tugas utama gum. Gurutidak hanya dituntut untuk membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman danmenarik, tetapi juga harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang sesuaidengan keadaan-diri masing-masing siswa. Disini, guru dituntut untuk benar-benar mengetahui karakteristik tiap anak didik. Sehingga metode yang diterapkanpun benar-benar sesuai dengan perkembangan-diri siswa yang subjek sekaligusobjek pendidikan itu sendiri.Tutor Sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk danditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutortersebut diambil dari kelompok siswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggidaripada siswa-siswa lainnya.Ischak dan Warji (dalam Suherman, 2003:276) mengemukakan bahwa Tutor Sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajari.Metode pembelajaran Tutor Sebaya merupakan suatu metode yang bersifat kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina antar peserta didik yang bekerja sama. Tutor Sebaya merupakan kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang yang melakukan kegiatan sebagaimana guru dengan siswa dan mereka berperan secara bergantian. Metode pembelajaran Tutor Sebaya

dilakukan dengan memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, maka siswa tersebut harus mengajarkan materi/latihan kepada teman- temannya yang belum paham, dan dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa yang terpilih sebagai tutor kemudian dipilih menjadi ketua kelompok.Metode pembelajaran Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik yang biasa terjadi ketika peserta didik yang memiliki kemampuan lebih, mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan atau sebagai fasilitator.Metode pembelajaran Tutor Sebaya ini sangatlah cocok dengan kondisi pendidikan bangsa kita, karena pada umumnya jumlah siswa pada suatu kelas terlalu besar, biasanya lebih dari 40 siswa; kebanyakan sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil menghadapi kekurangan guru; kekurangan alat pelajaran; dan selain itu siswa juga perlu mendapat kesempatan untuk bekerja dalam kelompok dan memperoleh umpan balik padahal waktu guru terbatas. Untuk itu dengan adanya metode pembelajaran Tutor Sebaya ini diharapkan dapat membantu menanggulangi masalah-masalah yang ada dalam dunia pendidikan di negara kita ini.Percobaan menggunakan siswa sebagai guru atau Tutor Sebaya telah berlangsung di negara lain yang sudah maju dan telah menunjukkan keberhasilan. Dasar pemikiran tentang Tutor Sebaya adalah siswa yang pandai memberikanbantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-teman sekelasnya di sekolah atau di luar sekolah/di luar jam mata pelajaran.Sedangkan, Joyce (dalam Trianto, 2009:22) bahwaModel pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termaksud di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan perangkat lainnya.Setiap model pembelajaran mengarahkan guru dalam mendesain pembelajaran untuk membantu siswa sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.Menurut Da Wir (1979) bahwaWhen a teacher identifies a goal and selecfs a particular strategy designed to reach that goal, we can say the teacher is using the models approach. The use of models required an ability to identify different types of instructional goals so that a specific model can be selected to match a particular goal.Dapat diartikan bahwa ketika seorang guru mengidentifikasikan sebuah tujuan dan memilih strategi khusus yang dibentuk untuk mencapai tujuan, kita dapat mengatakan guru itu sedang menggunakan model pendekatan. Penggunaan model itu menuntut kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan jenis tujuan pembelajaran bahwa model khusus bisa dipilih untuk memasangkan tujuan khusus.Untuk memilih metode atau model pembelajaran tidak bisa sembarangan, banyak faktor yang mempengaruhinya dan patut dipertimbangkan. Misalnyaseperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1979) (dalam Djamarah,2005:222) sebagai berikut:a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.c. Situasi dengan berbagai keadaannya.d. Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.e. Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda.Tujuan untuk setiap mata pelajaran berbeda-beda dikarenakan banyaknya mata pelajaran. Hal ini memungkinkan seorang guru untuk memilih model untuk mencapai tujuan tersebut. Pemilihan model pembelajaran yang salah akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran.Safitri (2006:27) mengemukakan pelaksanaan metode pembelajaran Tutor Sebaya yang diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah, dapat dilakukan sebagai berikut.1. Beberapa siswa yang pandai d'suruh mempelajari suatu topik.2. Guru memberi penj elasan umum tentang topik yang akan dibahas.3. Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa dan diusahakan kelompok yang dibentuk tersebut adalah kelompok yang heterogen.4. Siswa yang pandai (para Tutor Sebaya) disebar ke setiap kelompok untuk memberikan bantuannya.5. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus.6. Jika ada masalah siswa yang lebih paham memberi tahu siswa yang kurang paham dan jika ada masalah yang tidak dapat terpecahkan, siswa meminta bantuan kepada guru.7. Guru mengadakan evaluasiSeorang tutor hendaknya memiliki kritera :1. Memiliki kemampuan akademis diatas rata-rata siswa satu kelas2. Mampu menjalin kerjasama dengan sesama siswa3. Memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik4. Memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama.5. Memiliki motivasi untuk menjadikan kelompok diskusinya yang terbaik.6. Bersikap rendah hati, pemberani dan bertanggung j awab7. Suka membantu sesama temannya yang mengalami kesulitan belajar.Tutor atau kelompok memiliki tugas dan tanggung j awab sebagai berikut:1. Memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari.2. Mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis.3. Menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai.4. Menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka d'kelas maupun diluar kelas untuk memecahkan masalah yang dihadapi.5. Melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari. (Sawali, 2007:9)Evi (dalam Sihaloho, 2007:16), menyebutkan ada beberapa manfaat dari metode Tutor Sebaya ini, antara lain :1. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya.2. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas.3. Bagi tutor, merupakan kesempatan untuk melatih dan memegang tanggung j awab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran.4. Memperkuat hubungan antara sesama siswa.Namun disamping kebaikan tersebut, ada kesulitan dalam melaksanakan metode Tutor Sebaya ini karena :1. Siswa yang dibantu sering belajar kurang serius, karena hanyaberhadapan dengan temannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan.2. Ada beberapa anak menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya diketahui temannya.3. Tidak semua siswa yang pandai atau cepat belajarnya dapat mengajarkannya kembali kepada temannya.Dalam metode pembelajaran Tutor Sebaya terdapat ciri-ciri yang menjadi kekhasan dari metode pembelajaran ini. Ciri-ciri itu antara lain sebagai berikut.1. Tujuan pengajaran dari metode pembelajaran Tutor Sebaya ini adalah memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional, mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong royong dalam kehidupan, mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap anggota merasa diri sebagai bagian kelompok yang bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan kepemimpinan ketrampilan pada tiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah kelompok.2. Siswa dalam pembelajaran ini memiliki ciri-ciri :a. Tiap siswa merasa sadar diri sebagai anggota kelompok.b. Tiap siswa merasa sadar dui memiliki tujuan bersama berupa tujuan kelompok.c. Memiliki rasa saling membutuhkan dan tergantung.d. Interaksi dan komunikasi antar anggota.e. Ada tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab kelompok.3. Peranan guru terdiri dari pembentukan kelompok, perencanaan tugas kelompok, pelaksanaan, dan tahap evaluasi hasil belajar kelompok.Dalam tahap pembentukan kelompok dipertimbangkan antara lain tujuan yang akan diperoleh siswa dalam kelompok (latihan bergotong-royong, peningkatan kecepatan dan ketepatan kerja, dan lain-lain), latar belakang pengalaman siswa, pusat perubahan siswa.Dalam tahap perencanaan tugas kelompok, guru memperhatikan jenis tugas yang diberikan apakah tugas paralel ataukah tugas komplementer. Tugas paralel artinya semua kelompok mendapat tugas yang sama, sedangkan tugas komplementer artinya kelompok saling melengkapi pemecahan masalah. Dalam tahap pelaksanaan mengajar guru berperan antara lain pemberi informasi umum tentang proses belajar kelompok. Peran guru sebagai fasilitator, pembimbing dan pengendali ketertiban kelompok.2. Kerajinan Anyama. KerajinanKerajinan adalah suatu keterampilan yag diwariskan secara turun - temurun oleh nenek moyang. Kerajiana lahir dari sifat rajin manusia, yaitu rajin dalam arti mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, dan dapat dikatakan juga sebagai keterampilan yang di dapatdari kererampilan kerja.Dalam kamus bahasa Indonesia dituliskan bahwa kerajina adalah jenis kesenian yang dapat menghasilkan berbagi barang prabot ,hiasan atau barang - barang lain yang artistic, terbuat dari kayu, besi, porselin, emas, gading, katun tenunan, dan sebagainya. Hasil suatu seni kerajinan tangan juga disebut seni guna (Hasan sadily dalam Ady subroto,4 : 1989) lebih lanjut, Kusanadi dalam ady suroto (1989 :13) menjelaskan bahwa : Seni kerajinan menurut harfiahnya dilahirkan dari sifat rajin manusia. Namun harus kita sadari bahwa titik berat dari pada penghasilan atau pembuatan seni kerajinan, bukan dikarenakan sifat rajin itu (sebagai lawan sifat malas), tapi lahir sifat rajin terampil keprigela tangan kita. Ketampilan ini dapat dari pengalaman dengan tekun bekerja saja yang dapat meningkatkan cara/teknik penggarapan serta memperdalam hasil kualiatas seseorang ; yang akhirnya memilii keahlian, bahkan kemahiran dalam suatu profesi tertentu.Berdasarkan dari pendapat di atas, kerajinan dapat diartikan pula sebagai hasil dari suatu proses keija seseorang dan sifat rajin menjawab titik tolaknya. Dengan adanya sifat rajin, seseorang mampu melahirkan sikap terampil atau ke prigelan dari tangannya. Keterampilan itu sendiri lahir karena adanya pengalaman - pengalaman kerja seseorang, sehingga mampu menghasilkan barang dengan teknik serta kualitas yang baik.Suatu kenyataan bahwa kerajinan tersebut merupakan warisan budaya yang bersifat tradisional dan sekaran berkembang menjadi suatu industri usaha kecil, dengan produksi berbagai macam barang - barang kerajinan.Seperti dijelaskan oleh M. Suehadji dalam adi subroto (1989.13) bahwa : Industri kerajinan di indonesia bersumber dari kerajinan rakyat yang letaknya terbesar hampir disetiap plosok tanah air sampai di desa - desa. Kerajinan tersebut merupakan warisan budaya yang bersifat tradisional dan sekarang ini berkembang hingga merupakan suatu industri kecil yang banyak menyerap tenaga kerja dan merupakan suatu kegiatan padat karya.Dari pendapat - pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kerajinan bersumber dari kerajinan rakyat yang terbesar diseluruh kawasan tanah air hingga daerah pedesaan. Kerajinan rakyat merupakan warisan budaya yang masih bersifat tradisional, yang kemudian berkembang menjadi suatu usaha industri, dengan produksinya berupa barang produksinya berupa barang perabot, benda hias maupun barang - barang kerajinan lainnya yang mempunyai nilai artistic.Kerajinan merupakan usaha untuk memproduksi berbagai macam perabot maupun barang - barang kerajinan lain yang mempubyai unsur kegunaan dan sebagai pemenuh kebutuhan manusia, karena kerajinan merupakan usaha industri, maka dalam proses produksinya akan selalu berkaitan dengan kegiatan ekonomi.b. Definisi Kemampuankemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individuuntuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerijakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor (Robbin,2007:57) yaitu:1. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masai ah.2. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.c. Definisi AnyamAnyaman dapat diartikan dengan setiap pekerjaan yang memakai carasilang atau susup menyusup antara satu iratan ke iratan yang lain. Anyaman merupakan hasil dari kegiatan menganyam. Sedang menganyam itu sendiri berarti menyilang - nyilangkan pita, lidi, pandan atau bahan lain yang didapat dikerjakan untuk menganyam. Dalkam pekerjaan menganyam di perlukan adanya keahlian khusus serta ke cepatan tangan sie pembuatan (Chairani,2003 : 4)Menganyam adalah pekerjaan menyilang - nyilangkan lembaran pita tipis antara benang lusi dan benang pakan, sehingga dapat menghasilkan barang anyaman seperti, kepang lembaran tikar atau berupa benda seperti tempat tisu,kap lampu,tempat majalah,dan lain - lain.Jadi anyaman dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan menganyam dengan cara menyilang - nyilangkan lembaran pita secara teratur dan berulang - ulang atau dengan jalan menyusup - nyusupkan antara iratan lusi dan iratan pakan, iratan lusi adalah benang atau lembaran yang membujur pada barang anyaman atau tenunan, sedangkan pakan adalah benang atau benang yang di masukkan pada lusi. Dengan demikian proses menganyam, lusi dan pakan dianyam saling menyilang.1) Baham Kerajinan Anyam.Barang jadi hasil anyam dapat berkualitas baik jika bahan baku yangdigunakan harus yang baik juga. Oleh karena itu baik buruknya hasil kerajinan anyam sangat tergantung dari kualitas bahannya. Dengan demridan pengetahuan bahan kerajinan anyam perlu ditingkatkan dengan cermat oleh para pengerajin guna meningkatkan mutu barang kerajianan.(a) Jenis bahan alam berupa batang, yaitu: Bambu, Rotan, Rosela, Rami, dan Batang pisang(b) Jenis bahan alam berupa daun, yaitu: Pandan, Mendong, Lontar, Jagung, dan Gebang(c) Jenis bahan alam berupa sulur atau pohon menjalar, yaitu: Manon(d) Jenis bahan alam berupa kulit buah (serat), yaitu: Kelapa, Sabut kelapa biar di anyam menjadi kerajinan.2) Teknik - teknik menganyam(a) Anyaman tegak, cara dalam anyaman tengak ini hanya dilakukandengan pemambahan iratan kiri dan kanan atau atas dan bawah

Gambar 2.1. Anyaman tegakSumber Chairani,(2009 : 4)(b) Anyaman miring, cara menganyam miring dilakukan dengan cara mengumpulkan pita di sudut.

Gambar 2.2. Anyaman miringSumber : Chairani, (2009 : 24)(c) Anyaman pita tiga, anyaman ini di buat dengan cara menambah pakan atau lusi dari berbagai arah sehingga menimbulkan lobang segi enam. Anyaman pita tiga digunakan untuk kap lampu,alas piring,alas teko, kursi, penyekat dinding.

Gambar 2.3. Anyaman pita tigaSumber : Chairani, (2009 : 26)(d) Anyaman pinggir, anyaman pinggir yang memakai pita dua lapis diselipkan pada dua helai iratan di tekuk meruncing menyerupai renda. Anyaman pinggir biasaanya digunakan sebagai anyaman pinggir biasanya digunakan sebagai anyaman yang diletakkan disebelah pinggir sebagai penganti renda. Produk yang memakai anyaman ini seperti topi, tas, dompet, dan barang - barang lainnya.

Gambar 2.4. anyaman pinggirSumber : Chairani, (2009 : 27)(e) Anyaman tali / kepang, dibuat denagn cara menganyam tiga atau lima dan seterusnya menjadi satu anyaman kepang. Semakin banyak pita atau tali yang di anyam, anyaman tali / kepang ini akan semakin lebar. Produk yang memakai anyaman tali seperti tas,keranjang buah, alas panas, dompet penyekat, dinding dan sebagainya.

Gambar 2.5. Anyaman taliSumber : Chairani, (2009 : 28)(f) Anyaman berlonbang, dianyam dengan memakai dua pita yang kemudian membuat lobang - lobang yang bentuknya hanya geometris dan dekoratif Anyaman berlobang ini digunakan sebagai alas piring,gelas,teko, dan sebagainya.

2.6. Anyaman berlobangSumber : Chairani, (2009 : 29)(g) Anyaman lingkar, cara menganyam dengan melingkar tali anyaman yang di mulai dari pusat atau tengah melingkar kearah luar sampai batas yang di inginkan. Produk yang biasanya dibuat anyaman bakul keranjang, tas dan sebagainya.

Gambar 2.7. Anyaman lingkarSumber : Chairani, (2009 : 30)3) Jenis - jenis anyam(a) Anyaman pita, yaitu anyaman yang sifat anyamannya tipis, pipih seperti pita. Anyaman ini bisa membuat anyaman dasar, persegi, bersudut dan tegak lurus.

Gambar 2.8. Anyaman pitaSumber : Chairani, (2009 : 17)(b) Anyaman tali, yaitu anyaman yang sifanya bulat, memanjang, anyaman ini dapat membuat berbagai macam bentuk yang di inginkan. Tetapi tidak begitu banyak menghasilkan motif - motif. Anyaman tali banyak di pakai untuk barang - barang perabotan rumah tangga.

Gambar 2.9. Anyaman taliSumber : Chairani, (2009 : 18)(c) Anyaman kerangka, yaitu anyaman yang di padukan dengtan bahan - bahan pembantu misalnya kayu,kawat, dan sebagainya.

Gambar 2.10.Sumber :4. Motif anyamanSebagaimana di ketahui bahwa motif merupakan ciri disain suatu karyaatau pola pemikiran yang terdapat pada suatu karya, juga merupakan subjek untuk mengembangkan suatu gagasan yang penting tampa membedakan figur dalam desain. Dalam anyaman, motif merupakan salah satu pendukung proses anyam menganyam. Motif anyaman itu sendiri sebelumnya juga hasil proses pemikiran atau gagasan dari si penciptanya. Motif ini juga di pengaruhi oleh tradisi ke daerahan, setiap daerah memiliki ciri - ciri maupun istilah sendiri dalam menamai motif anyaman.Pada umunnya setiap barang atau produk yang akan dibuat mempunyai jenis - jenis dan bentuk yang berbeda. Begitu juga dengan menganyam, setiap jenis anyaman berbeda motif - motif ini juga dapat kehilangan apabila iratan -

iratan tersebut mempuyai warna berbeda. Jadi dapat dikatakan motif - motif anyaman berasal dari hasil teknik cara menganyam dan warna yang dihasilkan iratan.B. Penelitian yang RelevanDalam penelitian ini, penulis mengambil dari berbagai referensi yangmenjadi acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk menilai keberhasilan metode Tutor Sebaya.Anita Yulinda (2009) melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Interaksi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar melalui metode Tutor Sebaya meningkat dari 61,63 8,96 menjadi 76,86 10,12 (17,85 %)Pitria (2008) melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Tutor Sebaya Pada Materi Pokok Listrik Statis SMP Negeri 29 Medan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan metode Tutor Sebaya pada siklus I adalah 32,5 % dan siklus II adalah 43,5 %.Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Dina (2009) dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMK Bisnis Dipanegara Tebing Tinggi mengatakan bahwa metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana dari 31 siswa hanya 25 % siswa yang memperoleh rata-rata Standar Ketuntasan Belajar yang ditentukan sekolah yaitu rata-rata 70, meningkat menjadi 76 % siswa yang memperoleh rata-rata Standar Ketuntasan Belajar.C. Kerangka BerpikirDari landasan teori diatas, maka secara umum dalam pelaksanaanpembelajaran diharapkan guru berhasil membawa semua siswa kepada tujuan pembelajaran. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang berupa perubahan pengetahuan, pengalaman, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, serta aspek-aspek lain.Pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu cara dalam membenahi dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Saat mempelajari seni rupa memerlukan pemahaman konsep-konsep yang ada pada tiap-tiap materi pelajaran, guru sebagai perancang pembelajaran harus dapat menyajikan seni rupa semenarik mungkin agar siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk mempelajari seni rupa.Kegiatan pembelajaran mencakup dua komponen penting yaitu proses dan hasil belajar. Pada proses pembelajaran keberhasilan siswa dalam belajar apabila ditinjau dari segi metodologinya terdapat pada seiauh mana pengajaran tersebut memberikan peluang untuk berkarya dan memelihara keaktifan siswa dalam mengembangkan pelajaran yang akan dipelajari. Keberhasilan peserta didik lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dari segi proses metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Tutor Sebaya. Metode pembelajaran Tutor Sebaya sangat sesuai diterapkan untuk belajar seni rupa khususnya menganyam, hal ini didasarkan pada belajar seni rupa yang sangat membutuhkan kerja sama untuk lebih mudah mempelajarinya.Dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan sumber bertanya bagi temannya. Sehingga siswa yang pandai memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai dan siswa yang menjadi tempat bertanya memiliki keyakinan atas kebenaran jawabannya.Oleh karena peran tutor (pengajar) dijabat oleh teman sekelas, maka pada saat proses belajar mengajar berlangsung tidak terdapat lagi suatu kekakuan (ada rasa takut) untuk bertanya kepada tutor (pengajar) yang merupakan temannya sendiri tentang materi pelajaran yang tidak dimengerti olehnya sehingga terciptalah situasi belajar yang menyenangkan dan diharapkan hasil belajar siswa pun dapat lebih meningkat.Melalui penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya di kelas, siswa yang memiliki kemampuan rendah akan tampak lebih baik dari sebelumnya sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran seni rupa khususnya menganyam yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar seni rupa siswa.Berdasarkan uraian di atas, maka diharapkan dengan penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya akan dapat meningkatkan aktivitas siswa terhadap pelajaran seni rupa. Jika siswa memiliki aktivitas yang tinggi dalam belajar tentunya hasil yang akan dicapai yaitu hasil belajar seni rupa juga akan mengalami peningkatanSifat anyaman yang di padukan berupa anyaman yang di padukan berupa anyaman pita anyaman