KELENJAR LIURKELENJAR LIUR
KELENJAR LIUR MAYOR TERDIRI KELENJAR LIUR MAYOR TERDIRI DARI :DARI :
Kelenjar Parotis
Kelenjar Sub Mandibula / Sub Maxilla
Kelenjar Sub Lingual
KELENJAR LIUR MINOR TERDIRI DARI :KELENJAR LIUR MINOR TERDIRI DARI :
Tersebar diseluruh Mukosa
Bukal Lidah
Oropharynx
Palatum sampai dengan sinus Paranasal
ANATOMIANATOMI
Kelenjar Parotis terletak disisi Pterigopalatina dengan batas sebagai berikut :
Anterior : Ramus mandibula m maseter dan m pterigoideus medialis
Posterior : Meatus Akustikus Eksternus dan kapsula a tempora mandibularis
Kaudal : Venter post m digastrikus
Lateral : Fascia Parotideo Masterika yang sangat tebal
Medial : Proc Stiloideus dengan otot-otot yang berorigo disana dan spatium parafaring.
HISTOPATHOLOGISHISTOPATHOLOGIS
KELENJAR PAROTISKELENJAR PAROTIS
Merupakan kelenjar yang terbesar dari Kelenjar Liur Mayor. Dikelilingi oleh M.Masseter, Ramus Decendens Mandibula dan M Pterygoideus.
Pada sebelah inferior kelenjar Parotis berada disepanjang venter Posterior dari M Digastrikus
KELENJAR SUB MANDIBULAKELENJAR SUB MANDIBULA
Kelenjar Sub Mandibula merupakan kelenjar liur terbesar kedua setelah Parotis terletak disebelah Antero Inferior Angulus Mandibula didalam Trigonum sub mandibula yang dibatasi daerah muskulo digastrikus venter anterior posterior dan tepi bawah korpus mandibula.
Angka kejadian Tumor Parotis sekitar 80-85 % dari Tumor Kelenjar Liur, tetapi 20-30 % dari Tumor Parotis yang merupakan keganasan.
Angka kejadian Tumor Kelenjar Liur Sub Mandibula dan Sub Lingual merupakan 10 % dari Tumor Kelenjar Liur tetapi angka kejadian keganasannya lebih tinggi sekitar 50%.
TUMOR KELENJAR LIUR JINAK TUMOR KELENJAR LIUR JINAK (BENIGN)(BENIGN)
Benign Mixed Cell Tumour :- Pleomorphic adenoma- Adenoma- Branchioma- Chondroma- Enclavoma- Endothelioma- Mucohyaline basal cell epithelioma- Myxoma- Myoepithelioma
Papillary Cystadenoma Lymphomatosum :- Adenolymphoma- Cystic papillary adenoma- Oncocytoma
- Orbital inclusion adenoma
- Orbital inclusion cyst
- Papillary cystadenolymphoma
- Papillary cystadenoma
- Warthin tumour
Benign Lymphoepitheial Lesion :
- Adenolymphoma
- Adenoma Lymphomatosum
- Chronic Inflammation
- Lymphocytic tumour
- Lymphoepithelioma
- Mikuliliczs disease
- Solid adenolymphoma
TUMOR KELENJAR LIUR GANAS TUMOR KELENJAR LIUR GANAS (MALIGNANT) :(MALIGNANT) :
Squamous Cell Carcinoma :
- Anaplastic epidermoid Carcinoma
- Epidermoid carcinoma
- Princkle cell carcinoma
Malignant Mixed Cell Tumor : Adenocarcinoma :
a. Adenoid cystic carcinoma :
-- Adenocarcinoma
-- Adenocystic carcinoma
-- Adenoid cystic epithelioma
-- Adenomyoepithelioma
-- Basal cell carcinoma with hyaline stroma -- Cylindroma
b. Acinic cell carcinoma
Mucoepidermoid Tumour :- Adenocarcinoma- Cylindroma- Cystadenoma- “Epithelioma a double Metaplasie”- “Mixed epidermoid and mucussecreting carcinoma”- Papillary cystic tumour- Squamous cell carcinoma
PEMERIKSAAN KLINIKPEMERIKSAAN KLINIK
Anamnesa dapat disingkirkan kelainan non neoplasma seperti radang dsb.
Inspeksi : termasuk inspeksi intraoral Palpasi : palpasi fiksasi dengan dasar
Palpasi bimanual untuk mengetahui infiltrasi kedalam juga untuk mengetahui keadaan ostium duktus (stenomi)
Parase/Paralisa N VII, metastase regional ke kelenjar leher
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto PolosSialografiCT ScanArteriografiFine Needle Aspiration Biopsi (FNA)Potong Beku (Frozen Section)
KLASIFIKASI / STAGING KLASIFIKASI / STAGING DENGAN TNM :DENGAN TNM :
Staging memakai TNM sistem : T1 < 2 cm : Soliter, mobile, N VII intak
(untuk TN Parotis) T2 > 2 cm 4 : Soliter, mobile, N VII intak
(untuk TN Parotis) T3 > 4 cm 6 : Multiple Nodul, Ulcerasi fixation,
Parase dan paralisa N VII
(untuk TN parotis) T4 : Tumor > 6 cm melekat dengan
tulang
Pada Staging N Sistem :N1 : Teraba kelenjar, mobile, soliter 2 cm
N2 : Teraba kelenjar, mobile, multiple
N3 : Teraba kelenjar, mobile, multiple
kanan kiri melekat
Staging M Sistem :
M0 : tidak ada metastase jauh
M1 : ada metastase jauh
PENANGANAN :PENANGANAN :
Pilihan utama untuk Tumor Kelenjar Liur adalah operasi dengan melakukan preservasi N VII khususnya Tumor Parotis.
RADIOTHERAPYRADIOTHERAPY
Pemberian Radiotherapy bila ada residual, rekurensi atau kasus-kasus inoperable khususnya untuk tumor High Grade Malignancy (Adenoid Cystic Carcinoma).
SITOSTATIKASITOSTATIKA
Dipakai sebagai ajuvant terapi khususnya tumor ganas parotis yang inoperable atau resiko dengan metastase.
a. Tumor Parotis Superfisialisb. Enukleasic. Eksisilokald. Parotidektomi (Partial)e. Parotidektomi (Oppervlakige)f. Parotidektomi (sub total)g. Parotidektomi (total)
MACAM-MACAM PEMBEDAHAN YANG MACAM-MACAM PEMBEDAHAN YANG DIANJURKAN :DIANJURKAN :
Parotidectomi SuperficialParotidektomi total dengan atau tanpa RNDBiopsiSwing ParotidectomiExtended / Radikal Parotidektomi
PAROTIDEKTOMI PAROTIDEKTOMI SUPERFISIALSUPERFISIAL
Tindakan operasi mengangkat kelenjar parotis dengan melakukan preservasi nervus fasialis. Dianjurkan pada tumor parotis yang kecil dan mobil pada tumor campuran benigna.Tidak dianjurkan enucleasi untuk menghindari residif yang akan menyulitkan operasi berikutnya tanpa mengadakan lesi N VII.
TOTAL PAROTIDEKTOMITOTAL PAROTIDEKTOMI
Tindakan operasi untuk mengangkat seluruh kelenjar parotis dengan melakukan preservasi Nervus Fasialis.
Dilakukan pada tumor parotis yang ganas
PAROTIDEKTOMI RADIKAL / EKSTENDED :
Tindakan operasi untuk mengangkat seluruh kelenjar parotis dan struktur sekitarnya yang terkena keganasan termasuk N VII, m masseter os zygomatikus, os mandibula, dan kulit pipi yang terinfiltrasi. Dilakukan pada tumor parotis ganas dan infiltratif. Tidak jarang diteruskan dengan RND bila potong beku dari kelenjar sentinel positif.
BIOPSI
Dilakukan pada tumor parotis yang inoperable yakni melekat luas kedasar dengan nekrosis kulit, infiltrasi mencapai dasar tengkorak, spatinum parafaringikus disertai paralisa N VII.
SWING PAROTIDEKTOMISWING PAROTIDEKTOMI
Cara teknik operasi untuk mengangkat kelenjar parotis dengan mendahulukan preservasi N VII. Jadi suatu cara langsung melakukan preservasi N VII kemudian mengangkat tumor parotisnya tanpa melakukan flap kulit yang menutup kelenjar parotis lebih dahulu.
INDIKASI OPERASI INDIKASI OPERASI PAROTIDEKTOMIPAROTIDEKTOMI
SUPERFISIAL SUPERFISIAL PAROTIDEKTOMI : PAROTIDEKTOMI :
Mengangkat tumor pada kelenjar parotis lobus superfisialis
Eksplorasi nervus fasialis pada trauma tajam daerah wajah daerah segitiga sudut bibir-tragus-angulus mandibula
Sebagai langkah awal dari total parotidektomiUntuk mengontrol parotis supuratif kronis jika
terapi medika mentosa gagal.
TOTAL PAROTIDEKTOMI :TOTAL PAROTIDEKTOMI :
Tumor lobus frofundusRecurrent pleomorphic adenomaKeganasan kelenjar parotis Parotitis supuratif berulang, akibat stenosis
atau batu pada duktus stenoni.Kelainan kongenital arkus brakhialis - 1
KONTRA INDIKASI OPERASI KONTRA INDIKASI OPERASI PAROTIDEKTOMI :PAROTIDEKTOMI :
Sialadenitis akutEkstensi ke tulang dasar tengkorakMetastase jauhMelibatkan arteri karotisKondisi klinis penderita yang tidak
mendukung operasi
PERAWATAN PASKA OPERASIPERAWATAN PASKA OPERASI
Drain redon diobservasi produksinya, dicatat kualitas, jumlah cairan yang keluar/24jam, kemudian divakum ulang.
Drain redon dilepas bila produksinya sudah < 10 cc / jam
Penderita dipulang sehari setelah angkat darin, dan dianjurkan kontrol di Poli Bedah KL dengan membawa hasil PA
Angkat jahitan (kalau perlu) pada hari ke 7 setelah operasi
Radioterapi 4-6 minggu post operatif untu karsinoma parotis dengan :
- Derajad keganasan tinggi
- T3 / T4
- Lobus Profundus
- Lekat dengan N VII
- Ada Residu
- Mikroskopis tidak radikal
- Residif
KOMPLIKASI KOMPLIKASI PAROTIDEKTOMI :PAROTIDEKTOMI :
Lesi nervus fasialis, biasanya temporer, bila permanen dikoreksi dengan :
- Neurotransfer menggunakan n hipoglossus
- Nervgraft dengan n aurikularis magnus
- Muskulo temporalsing pada bibir dan lidload
pada palbebra superior Infeksi, berikan antibiotika sesuai pola kuman,
lakukan kultur pus bila ada pusnya.
Fistel, biasanya akan menutup spontan dengan perawatan luka dan bebat tekan
Sindroma Frey’s, disebabkan oleh cros innervasi cabang parasimfatis (sekretomotorik) dari korda timpani yang ikut n aurikulo temporalis yang terpotong.
HematomaAnestesia didaerah telinga
Top Related