5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
1/8
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi.
Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk
hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya. Klasifikasi yang dilakukan
oleh para ahli Biologi juga bertujuan untuk:
1. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis,
agar mudah dikenal (Membagi-bagi mekhluk hidup berdasarkan kriteria
tertentu, sehingga mudah untuk dikenali baik asal, jenis maupun lain
sebagainya);
2. mengelompokkan makhluk hidup berdassarkan ciri-cirinya;
3. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup;dan
4. mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan
antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup
yang beraneka ragam.
Sedangkan klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi
kepentingan manusia, yaitu:
1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam.
Contoh pengelompokan berdasarkan manfaat:
Keterangan:
A. Daun dewa I. BayamB. Padi J. Ketela Pohon
C. Bunga Mawar K. Kumis Kucing
D. Bunga Anggrek L. Jagung
E. Sirih M. Bunga sepatu
F. Bunga kerta N. Kentang
http://www.artikelbiologi.com/2012/08/tujuan-dan-manfaat-klasifikasi.htmlhttp://www.artikelbiologi.com/2012/08/tujuan-dan-manfaat-klasifikasi.htmlhttp://www.artikelbiologi.com/2012/08/tujuan-dan-manfaat-klasifikasi.html5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
2/8
G. Pule Pandah O. Jahe
H. Bunga lolipop
2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh : harimau memiliki hubungankekerabatan yang lebih dekat dengan kucing daripada dengan komodo, karena
harimau dan kucing memiliki banyak persamaan ciri-ciri, misalnya: harimau dan
kucing sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat, karnivor dan
berambut. Sedangkan komodo bertelur, berkaki empat, kulit bersisik dan melata.
Demikian pula dengan makhluk-makhluk hidup yang lain. Untuk menyederhanakan
begitu banyaknya jenis makhluk hidup sehingga mudah dipelajari, maka dikembangkan cabang
Biologi khusus yang disebut Taksonomi. Taksonomi merupakan ilmu tentang identifikasi
tatanama dan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu.
Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia
mencatat berbagai jenis organisme. Pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus
mengajukkan sistem penamaan makhluk hidup dalam tulisannya Systema nature dengan istilah
Binomial nomenclatur (bi= dua, nomen=nama) yang artinya tata nama seluruh organisme
ditandai dengan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata latin atau yang dilatinkan. Bahasa latin
dipilih karena bahasa ini dimengerti semua ilmuwan pada saat itu dan tidak ada perubahan tata
bahasa atau kosa katanya.Plinius dari masaKekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama
tumbuhan dan hewan dalamensiklopedia yang dibuatnya dalambahasa Latin.Sistem penamaan
organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatanEropa.Hingga
sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau
Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama
lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan
olehCarolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya,Systema Naturae("Sistematika Alamiah").
Penamaan organisme pada saat ini diatur dalamPeraturan Internasional bagi Tata Nama
Botani(ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil
tumbuhan;Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi(ICZN) bagi hewan dan fosil
hewan; danPeraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota(ICNP). Aturan penamaan
dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku
bagitanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya,ICNCP).
Tatanama binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial". Klasifikasi
makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup dalam satu kelompok (takson) melalui
pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang
diklasifikasikan dalam satu kelompok tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-
http://id.wikipedia.org/wiki/Plinius_(Tua)http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeushttp://id.wikipedia.org/wiki/Systema_Naturaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Systema_Naturaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Systema_Naturaehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Botani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Botani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Botani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Botani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Zoologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Zoologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Zoologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Prokariota&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Prokariota&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Prokariota&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanaman_budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Tanaman_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Tanaman_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Tanaman_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Tanaman_Budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanaman_budidaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Prokariota&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Zoologi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Botani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Internasional_bagi_Tata_Nama_Botani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Systema_Naturaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeushttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Plinius_(Tua)5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
3/8
ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok yang berbeda akan memiliki
perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.
Langkah-Langkah Klasifikasi
1). Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau
tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya;
2). Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan
tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson
famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan
klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. Kingdom (kerajaan);
2. Divisio atau filum;
3.
Kelas;4. Ordo (bangsa);
5. Famili (suku);
6. Genus (marga);
7. Spesies (jenis).
Sistem klasifikasi yang berkembang saat ini dikelompokkan ke dalam satu kelompok
besar yang disebut dengan kingdom. Ada sistem klasifikasi tertentu yang mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam lima kingdom (kerajaan). Lima kingdom tersebut adalah Monera,
Protista, Fungi, Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Penempatan makhluk hidup dalam
suatu kingdom ini didasarkan atas empat karakteristik. Karakteristik pertama didasarkan padaada atau tidak adanya membrane inti sel, kedua atas dasar organisme bersel saru uniseluler) atau
organisme bersel banyak (multiseluler), ketiga yaitu cara membuat makanan (dilakukan sendiri
atau menggantungkan pada makhluk hidup lain) dan yang keempat adalah didasarkan pada cara
gerak dari makhluk hidup tersebut.
5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
4/8
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terdapat sub-sub, seperti
subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies
masih ditempatkan kelompok varietasdan di bawah varietas terdapat strain.
Tabel berikut ini menunjukkan klasifikasi beberapa makhluk hidup:
Tingkatan Anjing Belalang Manusia Pisang
Kingdom Hewan Hewan Hewan Tumbuhan
Filum Chordata Arthropoda Chordata Spermatophyta
Subfilum Vertebrata Invertebrata Vertebrata Angiospermae
Kelas Mamalia Insecta Mamalia Dicotyledonae
Ordo Carnivora Orthoptera Primata Malvales
Famili Canidae Locutidae Hominidae Malvaceae
Genus Canis Schistocerca Homo Musa
Spesies Canis familiaris
Schistocerca
americana Homo sapiens Musa paradisiaca
Sistem binomial nomenklatur ini merupakansistem pemberian nama makhluk hidup yang sah
berdasar kode internasional dengan menggunakan sistem tata nama dua kata dengan aturan-
aturan sebagai berikut: Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan marga
(genus) yang diawali dengan huruf besar dan kata kedua menunjukkan tingkatan jenis (spesies)
yang diawali dengan huruf kecil. Contohnya: Gnetum gnemon. Jika ditulis dengan huruf tegak,
dua kata tersebut harus digarisbawahi, tetapi jika tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus
dicetak miring. Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.
Contoh penulisan nama ilmiah adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:
No.Nama
IndonesiaNama Ilmiah
1. Melinjo Gnetum gnemon
2. Kelapa sawit Elaeis guineesis
3. Padi Oryza sativa
4. Jagung Zea mays5. Ketela pohon Manihot utilissima
6. Cacing tanah Lumbricus terestris
7. Penyu Chelonia mydas
8. Komodo
Varanus
komodoensis
5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
5/8
Lalu bagaimana jika memiliki subspesies? Jika memiliki subspesies, nama tersebut ditambahkan
pada kata ketiga sehingga terdiri atas tiga kata, dan sistem penamaannya disebut trinomial.
Contohnya:Passer domesticus domesticus(burung gereja) danFelis maniculata
domesticus(kucing rumah).
Aturan penamaan untuk kelompok yang lebih tinggi tingkatan klasifikasinya adalah
sebagai berikut:
a). Hewan
Nama famili berasal dari nama genus ditambah idae. Misalnya:Ranidaedari kataRana(katak).
Untuk nama subfamili berasal dari nama genus ditambah inae. Misalnya:Fasciolinaedari
kataFasciola(cacing pita).
b). Tumbuhan
Nama famili diberi akhiran aceae atau ae. Misalnya:Ranunculaceaeberasal dariRanunculus.
Untuk nama ordo diberi akhiran ales. Misalnya:Filiales(paku-pakuan). Sedangkan untuk nama
divisio diberi akhiranphyta. Misalnya: Spermatophyta.
Sistem penamaan yang terdiri dari dua bagian ini disebut sistem tata nama ganda
nomenelature (latin bi = dua, nomen = nama). Pengelompokkan dilakukan ke tingkatan paling
rendah yaitu spesies sampai ke tingkatan yang paling tinggi yaitu kingdom (kerajaan).
1. Spesies
Spesies atau jenis merupakan takson yang menjadi satuan atau unit dasar klasifikasi. Dua
organisme atau lebih dimasukkan dalam satu spesies yang sama jika organisme tersebut
dapat melakukan perkawinan alami dan menghasilkan keturunan yang kotil. Contohnya
padi, jagung, kedelai, sapi, kambing, semut rangrang dan rayap.
Keturunan kotil artinya keturunan (anak-anak) yang dihasilkan dapat kawin dengansesamanya dan dapat menghasilkan anak.
Dalam satu spesies terdapat varietes dan ras. Istilah varietas digunakan untuk tumbuhan
dan istilah ras digunakan untuk hewan. Pemberian nama dengan dua kata dikenal dengan
istilah binomial nomenklatur. Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nama spesies terdiri dari kata dalam bahasa latin nama yang dilatinkan misalnya
Bambusa spinosa (bambu berduri), Corica popaya (pepaya) dan Oryza sativa
(padi).
Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies
tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani)
merupakan bentuk jamak. Contoh: Canissp., berarti satu jenis dari
genus Canis;Adiantumspp., berarti jenis-jenisAdiantum.
Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau
"subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi.
5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
6/8
Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau
"subspp."
Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti.
Contoh: Corvuscf.splendensberarti "sejenis burung mirip dengan gagak
(Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
Penamaanfungi mengikuti penamaantumbuhan.
2. Nama pertama menunjukkan nama genus oleh sebab itu huruf pertama
menggunakan kapital, misalnya Bambusa, Corica, Oryza.
3. Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk jenis yang huruf awal
ditulis dengan huruf kecil, misalnya spinosa, pepaya, sativa.
4. Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah atau dicetak dengan huruf yang
berbeda dengan teks yang lain misal Oryza sativa (padi) Tamarundes indica
(asam) Monyitera indica (mangga).5. Nama ilmiah seperti Oryza sativa belum lengkap. Nama ilmiah yang lengkap
perlu mencantumkan nama penulis. Contoh Salanun Torvan L (Takohah). L
merupakan singkatan dari Corolus Linnaeus.
2. Genus (Marga)
Genus adalah tingkatan takson yang memiliki beberapa spesies sebagai anggotanya.
Misalnya anjing dan srigala berbeda genus tapi mereka satu jenis yaitu jenis Conis.
Toenia saginata dan Toenia, Corica, Oryza merupakan genus.
3. Famili (Suku)
Famili merupakan tingkatan takson yang terdiri dari beberapa genus, misalnya conidae
(keluarga anjing).
4. Ordo (Bangsa)
Ordo merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.
5. Clasis (Klas)
Merupakan beberapa ordo yang memiliki persamaan ciri dimasukkan ke dalam satu klas.
6. Phylum (Filum) atau Devisio (Devisi)
Filum merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa klas memiliki persamaan
ciri-ciri. Filum atau Devisi digunakan untuk menunjuk suatu kelompok makhluk hidup
yang sebagian besar cirinya sama.
Umumnya filum digunakan untuk menunjukkan takson hewan, sedangkan divisi digunakan
untuk menunjukkan takson tumbuh-tumbuhan.
Di atas filum dan divisi terdapat tingkatan yang paling tinggi yaitu kingdom (kerajaan/ negnum
atau dunia). Semua hewan dimasukkan dalam kingdom animalia, semua tumbuhan dimasukkan
dalam kingdom plantae.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fungi5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
7/8
Di antara tingkatan-tingkatan takson tersebut kadang-kadang masih ada tingkatan yang
disebut sub (anak) misalnya antara filum dan klas terdapat sub filum, antar ordo dan familia
terdapat sub ordo (anak bangsa) dan lain-lain.
Carollus Linnaeus seorang sarjana kedokteran dan ahli botani dari Swedia berhasil
membuat sistem klasifikasi makhluk hidup. Untuk menyebut nama makhluk hidup, C.
Linneaus menggunakan sistem tata nama ganda, yang aturannya sebagai beriku:
a. Untuk menulis nama Species (jenis)
1) Terdiri dari dua kata, dalam bahasa latin.
2) Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
3) Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies
dengan huruf kecil.
4) Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digarisbawahi secara terpisah antarkata,
sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digarisbawahi. Contohnya: nama jenistumbuhan Oryza sativaatau dapat juga ditulis Oryza sativa(padi) dan Zea mays dapat juga
ditulisZea mays(jagung).
5) Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya
harus disatukan atau ditulis dengan tanda penghubung. Misalnya, nama bunga sepatu,
yaituHibiscus rosasinensisditulisHibiscus rosa-sinensis.
Sedangkan jenis hewan yang terdiri atas tiga suku kata seperti Felis manuculata domestica
(kucing jinak) tidak
dirangkai dengan tanda penghubung. Penulisan untuk varietas ditulis seperti berikut ini yaitu,
Hibiscus sabdarifa varalba (rosella varietas putih).
6) Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama
penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya.
Contohnya antara lain tanaman pinus yang diketemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut
menjadiPinus merkusii.
b. Untuk menulis Genus(marga)
Nama genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari
kata apa saja, dapat dari nama hewan, tumbuhan, zat kandungan dan sebagainya yang
merupakan karakteristik organisme tersebut. Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar,contoh genus pada tumbuhan, yaitu Solanum (terungterungan), genus pada hewan, misalkan
Canis (anjing), Felis (kucing).
c. Untuk menulis nama Familia(suku)
Nama familia diambil dari nama genus organisme bersangkutan ditambah akhiran -aceae
untuk organisme tumbuhan, sedangkan untuk hewan diberi akhiran -idea. Contoh nama
familia untuk terungterungan adalah Solanaceae, sedangkan contoh untuk familia anjing
5/19/2018 Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi
8/8
adalah Canidae.
d. Untuk menulis nama Ordo(bangsa)
Nama ordo diambil dari nama genus ditambah akhiran ales, contoh ordo Zingiberales berasal
dari genus Zingiber + akhiran ales.
e. Untuk menulis nama Classis(kelas)
Nama classis diambil dari nama genus ditambah dengan akhiran -nae, contoh untuk genus
Equisetum maka classisnya menjadi Equisetinae. Ataupun juga dapat diambil dari ciri khas
organisme tersebut, misal Chlorophyta (ganggang hijau), Mycotina (jamur).
Kata pertama pada sistem penamanaan makluk hidup menunjukkan genus, yang
penulisannya dimulai dengan hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan epitethon
spesificum artinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya dimulai dengan huruf kecil.
Misalnya untuk nama ilmiah jagungZea mays.Zea menunjukkan genus,sedangkan maysmerupakan ciri khususnya, yang berarti sejenis hewan yang dipelihara di dalam
rumah (domestik).
Top Related