Download - tugas makalah

Transcript
Page 1: tugas makalah

PendahuluanLari merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu dimana nomor-nomor lari itu paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor lari tidak hanya melakukan lari saja, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk nomor-nomor pendek seperti nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet yang reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali latihan-latihan yang bisa mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi. Ini adalah salah satu contoh latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya kita bisa menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk suara, kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi kepala berada pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk berlari (belakang). Kemudian kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika anda terdengar suara hitungan angka 5, anda harus berlari kebelakang. Kita bisa mengecoh konsentrasi mereka dengan menyebut angka 15, 50, dan lain-lainnya. Dan jika kita menyebut angka 5, mereka pasti bereaksi dengan membangun badan mereka, berbalik dan lari kearah belakang. Inilah salah satu contoh untuk melatih reaksi untuk atlet pemula tetapi menggunaakan tepuk tangan.

Page 2: tugas makalah

SEJARAH LARISebelum masuk ke inti masalah, kita akan mencoba mengetahui sedikit tentang sejarah

atletik. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun.

The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun . The Nemean Games(dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.

Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah

Page 3: tugas makalah

tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.

Page 4: tugas makalah

Pengertian umumLari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.

Seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat bukan dibuat.

Suatu analisa structural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic.

Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu :

tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)

tahap percepatan (acceleration)

tahap tansisi/perobahan (transition)

tahap kecepatan maksimum (speed maximum)

tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)

finish

tujuan lari jarak pendek adlah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.

Urutan Gerak Keseluhan

Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah tahap topang yang terdiri dari topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan dan satu tahap pemulihan atau recovery.

Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan untuk memperkecil penghambatan saat sentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Bila dilihat dari sifat-sifat teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot).

Tahap melayang (flaying phase), pada tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat sentuh tanah. Bila dilihat dari

Page 5: tugas makalah

sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah lutut kaki ayun bergerak ke depan dank e atas (untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah)

Tahap – Tahap Pembelajaran

Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

Tahap Bermain (games)

Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)

Tahap Bermain

Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.

Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)

Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :

b.1. Latihan Dasar ABC

Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah : Tumit menendang pantat (A) ; Gerak ankling (B); lutut diangkat tinggi (C) ; Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan (D).

b.2. Latihan Dasar Koordinasi ABC

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi lari cepat.

b.3. Lari Cepat Dengan Tahanan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.

b.4. Lari Mengejar

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari. Latihan ni dapat menggunakan tomgkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.

Page 6: tugas makalah

b.5. Lari Percepatan

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan keceatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.

b.6. Start Melayang Lari Sprint 20 m

Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi bias disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa berusahamelewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum.

Atletik dlm bhs Belanda = Atheletiek, bhs Jerman = Leicht-athletik dan dlm bhs Inggris/Amerika = track & Field. adalah salah satu cabang olah raga yang terdiri dari nomor : Lari/jalan, lompat dan lempar. Atletik yang meliputi lari, lempar & lompat dikenal sebagai cabang olahraga paling tua, karena umurnya sama tuanya dengan mulainya peradaban manusia pertama di dunia. Lari sebagai olahraga dalam bentuk perlombaan sudah dikenal oleh bangsa Mesir Purba pada tahun 1500 SM, sedangkan bangsa Asyria Purba dan bangsa Babylonia Purba di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. selain lomba lari mereka sudah pula mengenal lomba lempar dan lompat. Sementara perkumpulan atletik pertama kali dibentuk oleh mahasiswa di Exeter College Oxford Inggris pada tahun 1850. Sedangkan di Indonesia perlombaan dan perkumpulan atletik baru ada sekitar tahun 1917.

Pada nomor lari apabila dilihat dari jarak yang ditempuh dibagi dalam : lari jarak pendek (sprint), jarak menengah atau jarak jauh. Apabila ditinjau dari jumlah pelakunya dapat dibedakan menjadi : lari perorangan, lari beranting dan lari beregu. Kalau ditinjau atas dasar jenis lapangan ataupun rintangan dikenal jenis lari gawang, lari 3000m steeple chace, lari ladang, lari marathon dll.

Secara umum lomba lari yang biasa diadakan terbagi atas :

Lomba lari jarak pendek (sprint), jarak menengah, jarak jauh, lari gawang, lari sambung (estafet) dan lari 3000m steeple chace.

1. Lari jarak pendek (jarak 100 – 400 m)

lari jarak pendek (sprint) adalah jenis lari yang sejak dari start sampai finish dilakukan dengan kecepatan maksimal. Ketika start ada 3 cara yang bisa digunakan dalam lari sprint : Start melayang (flying start), start berdiri (standing start) dan Start berlutut (crouching start)

2. lari jarak menengah (jarak 800 – 1500m)

Lari jarak ini sejak start gerakan lebih relax dan tidak dilakukan lari secara maksimal seperti lari sprint. Baru setelah mendekati finish gerakan lari mulai dipercepat disesuaikan dgn jarak yang masih akan ditempuh sblm garis finish.

Page 7: tugas makalah

3. lari jarak jauh (3000m atau lebih)

Gerakan lari dalam jarak jauh lebih relax dibanding lari jarak menengah, dikarenakan jarak yang ditempuh cukup jauh, jarak langkah kaki relatif lebih kecil, menyesuaikan kecepatan lari dgn jarak yg ditempuh, harus pandai menghemat tenaga, apabila berlari di lintasan maka pelari jarak jauh disarankan untuk berlari dilintasan paling dalam, ketika akan mendekati finish maka atlit harus mengerahkan seluruh tenaganya dan berlari dengan kecepatan yang yang lebih cepat dibanding pada putaran2 sebelumnya.

Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

Peraturan lari Lintasan Alam/Cross-Country

Jalur lomba diupayakan:

- pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong.

- Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.

- Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal.

- Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu pelari.

- Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter.

- Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.

IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia dengan patokan tanggal. umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember maka:

Kelompok Junior I ……………. di bawah 20 tahun

Kelompok Junior II ………….. 17 – 18 tahun

Kelompok Junior III ………… 15 – 18 tahun

Page 8: tugas makalah

Kelompok Pemula ……………. 13 – 14 tahun

Kelompok Veteran Putra …. Usia 40 tahun

Kelompok Veteran Putri ….. Usia 35 tahun

Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah:

jarak 12 km peserta putra dewasa

jarak 6 km peserta putra dewasa

jarak 8 km peserta putra yunior

jarak 4 km peserta putra yunior.

Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta lomba.

Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. pos penyegar serta pos guyur disiapkan di garis star dan finis.

Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, untuk peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai masing-masing anggota regu, maka waktu yang terendah itulah tim yang menang.

Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu yang nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/ pemenang pertama.

Peraturan Lari di Jalan Raya

Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/ putri:

15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon)

25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya.

Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama jarak yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km, pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195.

Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk menghindari jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan di dalam pengukuran sebesar 0,1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat diperoleh 1001 meter.

Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan berlangsung.

Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter. Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.

Lari Jarak Menengah

Page 9: tugas makalah

Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.

Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:

>>badan harus selalu rilaks atau santai.

>>Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek

>>Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.

>>Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).

Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik.

Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

Olahraga Lari dan Treadmill

Lari keliling komplek atau Treadmill Electric. Jawabannya tidak mudah karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Jika berlari di luar ruangan lebih ‘berasa’ olahraganya. Sedangkan lari statis pada Treadmill Electric mempunyai resiko cedera lebih rendah termasuk keserempet pengendara motor yang makin ganas. See Alat Fitnes dan Distributor Treadmill Electric.

Sejumlah penelitian menunjukkan lari di luar ruangan umumnya membakar lima persen kalori lebih banyak daripada Alat Olahraga treadmill. Ini disumbang oleh posisi tubuh yang bertahan dari hembusan angin yang tentu saja tidak dijumpai jika olahraga dalam ruangan. Selain itu kesegaran dari pemadangan dan jalur yang dilalui menjadi nilai plus. Lihat Distributor Alat Fitnes dan Distributor Alat Olahraga.

Dari beberapa survei menunjukkan jika orang dewasa dihadapkan pada pilihan lari statis, biasanya akan mengatur program untuk kecepatan rendah. Namun demikian, waktu yang digunakan untuk berlari umumnya lebih lama. Penggemar lari dengan Alat Olahraga treadmill mempunyai resiko cedera tulang kaki lebih rendah.Seperti hasil penelitian yang dipublikasikan The British Journal of Sport and Medicine menunjukkan, penggemar lari luar ruangan memiliki kadar cairan dan tekanan pada tulang kering lebih tingall daripada pelari treadmill atau Alat Fitnes. Peningkatan ini mendorong risiko cedera persendian hingga 50%.Apapun pilihan yang diambil, tentunya lebih baik jika tetap berolahraga tanpa banyak berkelit

Page 10: tugas makalah

Didalam tubuh manfaat lari pagi menurut saya cukup banyak dan bahkan sangat berguna untuk kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung.karena dengan kita berlari pagi secara rutin maka jantung kita akan aktiv memompa darah keseluruh tubuh kita shingga kita akan merasa segar dan tidak mudah terserang penyakit.menurut saya waktu yang baik untuk kita melakukan olahraga lari pagi adalah dari pukul 06 00 sampai pukul 0700,karena pada waktu tertentu udara dibumi masih terasa sejuk dan belum tercampur dengan polusi yang disebabkan dari asap kendaraan yang dapat merusak saluran pernafasan kita(paru-paru), maka dari itu usahakan lari pagi diwaktu yang tepat karena akan mempengaruhi hasilnya nanti.

cara melakukan olahraga lari yang benar menurut saya adalah dengan hitungan minimal 1000 langkah dihitung dari kaki kiri kita dan jangan berhenti(istirahat)sebelum 1000 langkah dan juga jangan lebih dari itu ,karena sebabnya nanti tubuh kita akan terasa lemah dan tak bergairah lagi untuk melakukan aktivitas hari ini.

Pengertian sprint

Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.

Nomor lomba atau event lari sprint menjangkau jarak dari 50 meter, yang bagi atlet senior hanya dilombakan indoor saja, sampai dengan dan termasuk jarak 400 meter. Kepentingan relatif dari tuntutan yang diletakkan pada seorang sprinter adalah beragam sesuai dengan event-nya, namun kebutuhan dari semua lari-sprint yang paling nyata adalah ‘kecepatan’. Kecepatan dalam lari sprint adalah hasil dari kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan yang halus, lancar-efisien dibutuhkan bagi berlari dengan kecepatan tinggi.

Kelangsungan gerak lari cepat atau sprint dapat dibagi menjadi tiga, yaitu; (A) Start, (B) gerakan lari cepat, (C) Gerakan finish.

b. Pengertian teknik

Teknik merupakan blok-blok bengunan dasar dari tingginya prestasi. Teknik adalah cara yang paling efesien dan sederhana dalam memecahkan kewajiban fisik atau masalah yang dihadapi dan dibenarkan dalam lingkup peraturan (lomba) olahraga (Thomson Peter J.L, 1993; 115). Menurut suharno (1983) yang dikutip Djoko Pekik Irianto (2002; 80) teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang perlu dalam cabang olahraga. Teknik merupakan cara paling efesien dan sederhana untuk memecahkan kewajiban fisik atau masalah yang dihadapi dalam pertandingan yang dibenarkan oleh peraturan.

c. Teknik lari sprint

Teknik adalah sangat kritis terhadap prestasi selama suatu lomba lari sprint. Melalui tahapan lomba tuntutan teknik sprint beragam seperti halnya aktivitas otot-otot, pola waktu mereka dan aktivitas metabolik para atlet dari tahap reaksi sampai tahap transisi tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kecepatan dari suatu sikap diam di tempat.

Page 11: tugas makalah

Tujuan utama lari sprint adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan kedepan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang-langkah dan frekuensi-langkah. untuk bisa berlari cepat seorang atlet harus meningkatkan satu atau kedua-duanya. Tujuan teknik-sprint selama perlombaan adalah untuk mengerahkan jumlah optimum daya kepada tanah didalam waktu yang pendek. Teknik yang baik ditandai oleh mengecilnya daya pengereman, lengan lengan efektif, gerakan kaki dan badan dan suatu koordinasi tingkat tinggi dari gerakan tubuh keseluruhan (IAAF, 1993;22).

Teknik lari sprint lari 100m dapat dirinci menjadi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap reaksi dan dorongan

2. Tahap lari akelerasi

3. Tahap transisi/perubahan

4. Tahap kecepatan maksimum

5. Tahap pemeliharaan kecepatan

6. Finish

Lomba lari sprint yang lain mengikuti pola dasar yang sama, tetapi panjang dan pentingnya tahapan relatif bervariasi. Dalam aspek biomekanika kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah dalam per satuan waktu). Untuk bisa berlari lebih cepat seorang atlet harus meningkatkan satu atau kedua-duanya. Hubungan optimal antara panjang langkah dan frekuensi langkah bervariasi bagi tahap-tahap lomba yang berbeda-beda. Dalam lari sprint terdapat beberapa tahapan yaitu:

1. Start

Menurut IAAF (2001;6) suatu start yang baik ditandai dengan sifat-sifat berikut;

a. Konentrasi penuh dan menghapus semua gangguan dari luar saat dalam posisi aba-aba “bersediaaaaa”

b. Meng-adopsi sikap yang sesuai pada posisi saat aba-aba “siaaap”

c. Suatu dorongan explosif oleh kedua kaki terhadap start-blok, dalam sudut start yang maksimal

Teknik yang digunakan untuk start harus menjamin bahwa kemungkinan power yang terbesar dapat dibangkitkan oleh atlet sedekat mungkin dengan sudut-start optimum 450. setelah kemungkinan reaksi yang tercepat harus disusul dengan suatu gerak (lari) percepatan yang kencang dari titik-pusat gravitasi dan langkah-langkah pertama harus menjurus kemungkinan maksimum.

Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan start-blok relatif terhadap garis start: a. Start-pendek (bunch-start), b. Start-medium (medium-start), c. Start-panjang (elongated-start). Start medium adalah umumnya yang disarankan, ejak ini memberi peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih lama daripada start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut banyak kekuatan seperti pada start-

Page 12: tugas makalah

pendek (bunch-start). Suatu pengkajian terhadap teknik start-jongkok karenanya dapat dimulai dengan start medium. Ada tiga bagian dalam gerakan start, yaitu:

a. Posisi “bersediaaa”

Pada posisi ini sprinter mengambil sikap awal atau posisi “bersediaaa”, kaki yang paling cepat/tangkas ditempatkan pada permukaan sisi miring blok yang paling depan. Tangan diletakkan dibelakang garis start dan menopang badan (lihat gambar ). Kaki belakang ditempatkan

pada permukaan blok belakang, mata memandang tanah kedepan, leher rileks, kepala segaris dengan tubuh (lihat gambar).

Menurut IAAF (2001;8) posisi “siaaap” ini adalah kepentingan dasar bahwa seorang atlet menerima suatu posstur dalam posisi start “siaaap” yang menjamin suatu sudut optimum dari tiap kaki untuk mendorongnya, suatu posisi yang sesuai dari pusat gravitasi ketika kaki diluruskan dan pegangan awal otot-otot diperlukan bagi suatu kontraksi explosif dari otot-otot kaki.

Tanda-tanda utama suatu posisi “siaaap” yang optimum daya adalah;

1. Berat badan dibagikan seimbang

2. Poros pinggul lebih tinggi daripada poros bahu

3. Titik pusat gravitasi kedepan

4. Sudut lutut 900 pada kaki depa,

5. Sudut lutut 1200 pada kaki belakang

6. kaki diluruskan menekan start blok

c. Posisi (aba-aba) “ya”

Daya dorong tungkai dan kaki dalam start dapat dianalisa dengan menggunakan papan-pengalas daya dibangu pada start blok. Bila kaki-kaki menekan pada papan itu pada pada saat start, impuls dapat disalurkan ke dan ditampilkan pada suatu dinamo-meter. Kekuatan impuls arah dan lamanya, juga timing dari dorongan dari tiap kaki dapat dicatat.

Ciri kunci yang untuk diperhatikan adalah:

1. kaki belakang bergerak lebih dahulu. Pola daya kekuatan menunjukkan bahwa daya kekuatan yang puncaknya sangat tinggi dikenakan mengawali gerak akselerasi dari titik-pusat gravitasi atlet dengan cepat menurun.

2. Penerapan daya kekuatan dari kaki depan dimulai sedikit lambat yang memungkinkan gerak akselerasi titik-pusat gravitasi untuk berlanjut setelah dorongan kaki belakang menghilang, dan

Page 13: tugas makalah

berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Kenyataannya, daya kekuatan daya kekuatan digunakan oleh kaki-depan kira-kira dua kali lipat dari daya kaki-belakang.

Tahap pemulihan (recovery). Otot-otot flexor lutut mengangkat tumit kedepan pantat dengan pembengkokan (flexio) kedepan serentak dari otot-otot paha. Tungkai bawah tetap ditekuk ketat terhadap paha mengurai momen inertia. Lutut yang memimpin dipersiapkan untuk suatu ayunan ke depan yang relax dari tungkai bawah dalam langkah mencakar berikutnya. Lutut dorong yang aktif mennyangga pengungkit pendek dari kaki ayun. Kecepatan sudut optimal pada paha berayun kedepan menolong menjamin frekuensi langkah lari yang tinggi.

Tujuan dan fungsi dari tahap ini adalah agar kaki dorong putus kontak dengan tanah. Kaki rilex, mengayun aktif menuju pembuatan langkah diatas lutut kaki sangga dan sebagai tahap lanjutan dan persiapan angkatan lutut. Adapun ciri-ciri atu tangda-tanda tahap ini adalah:

1. Ayunan rilex kaki belakang yang tidak disangga sampai tumit mendekati panta. Bandul pendek ini sebagai hasil kecepatan sudut yang tinggi memungkinkan membuat langkah yang cepat.

2. Angkatan tumit karena dorongan aktif lutut, dan harus menampilkan relaksasi total dari semua otot yang terlibat.

3. Perjalanan horizontal pinggul dipertahankan sebagai hasil dari gerakan yang dijelaskan

b. Tahap ayunan depan.

Tahap angkat lutut. Tahap ini menyumbangkan panjang langkah dan dorongan pinggang. Persiapan efektif dengan kontak tanah. Sudut lutut yang diangkat kira-kira 150 dibawah horizontal. Gerakan kebelakang dari tungkai bawah sampai sutau gerakan mencakar aktif dari kaki diatas dari dasar persendian jari-jari kaki dalm posisi supinasi dari kaki. Kecepatan kaki dicapai dengan bergerak kebawah/kebelakang sebagai suatu indikator penanaman aktif dari hasil dalam suatu kenaikan yang cepat dari komponen daya vertikal.

Tujuan dan fungsi tahap ini adalah agar lutut diangkat, bertanggung jawab terhadap panjang langkah yang efektif , dalam kaitan dengan ayunan lengan yang intensif. Teruskan dan jamin jalur perjalanan pinggang yang horizontal. Persiapan untuk mendarat engan suatu gerakan mencakar dan sedikit mungkin hambatan dalam tahap angga depan. Tahap ini memiliki sifat-sifat atau tanda-tanda, yaitu:

1. Angkatan paha/lutut horizontal hampir horizontal, melangkahkan kaki sebaliknya sebagai prasyarat paling penting dari suatu langkah-panjang cepat dan optimal.

2. Gerakan angkat lutut dibantu oleh penggunaan lengan berlawanan diametris yang intenssif.

3. Siku diangkat keatas dan kebelakang.

Page 14: tugas makalah

4. Dlam lanjutan dengan ayunan kedepan yang rilex dari tungkai bawah karena pelurusan paha secara aktif, dengan niat memulai gerak mencakar dari kaki aktif.

c. Tahap sangga/topang depan

Tahap amortisasi. Pemulihan dari tekanan pendaratan adalah ditahan. Ada alat peng-aktifan awal otot-otot yang tersedia didalam yang diawali dalam tahap sebelumnya. Ide-nya guna menghindari adanya efek pengereman/hambatan yang terlalu besar dengan membuat lama waktu tahap sangga/topang sependek mungkin.

Tahap ini mempunyai tujuan dan fungsi sebagai tahap amortisasi tahap kerja utama. Mengontrol tekanan kaki pendarat oleh otot-otot paha depan yang diaktifkan sebelumnya dan otot-otot kaki bertujuan untuk membuat ssuatu gerak explossif memperpanjang langkah sebelumnya. Tahapan ini memiliki sifa atau tanda sebagai berikut:

1. Gerakan mencakar aktif dari sisi luar telapak kaki dengan jari-jari keatas.

2. Jangkauan kedepan aktif harus tidak menambah panjang-langkah secara tak wajar, namun mengizinkan pinggang (pusat gravitassi tubuh) berjalan cepat diatas titik sanggah kaki.

3. Hindari suatu daya penghambat yang berlebih-lebihan.

4. Waktu kontakl dalam angga depan harus esingkat mungkin.

d. Tahap sangga/topang belakang

Besarnya impuls dan dorongan horizontal diberi tanda. Lama penyanggaan itu adalah singkat saja. Sudut dorongan sedekat mungkin dengan horizontal. Ada suatu perluasan elastik dari dari sendi kaki, lutut dan pinggul. Menunjang gerakan ayunan linier lengan oleh suatu angkatan efektif dari siku dalam ayunan kebelakang, dan ayunan kaki meng-intensifkan dorongan dan menentukan betapa efektifnya titik pusat massa tubuh dikenai oleh gerakan garis melintang dari perluasan dorongan. Togok badan menghadap kedepan.

Keriteria untuk tahap-tahap penyanggaan ini adalah:

1. waktu singkat dari periode sangga/topang keseluruhan

2. suatu impuls akselerasi yang signifikan pada tahap topang belakang

3. suatu waktu optimum dari impuls percepatan pada tahap topang/sangga belakang

4. hampir tidak ada daya pengereman/hambatan pada tahap sanggahan.

Tujuan dan fungsi dari tahap ini adalah sebagai tahap akselerasi ulang, penyangga untuk waktu singkat, dan sebagai persiapan dan pengembangan suatu dorongan horizontal yang cepat. Tahap ini memiliki sifat-sifat atau tanda, yaitu:

1. Menempatkan kaki dengan aktif, disusl dengan pelurusan sendi-sendi: kaki, lutut, pinggul.

Page 15: tugas makalah

2. Menggunakan otot-otot plantar-flexor dan emua otot-otot pelurus kaki korset.

3. Badan lurus segaris dan condong kedepan kurang lebih 850 dengan lintasan.

4. Penggunaan yang aktif lengan yang ditekuk kurang lebih 900 ke arah berlawanan dari arah lomba.

5. Siku memimpin gerakan lengan

6. Otot-otot kepala, leher, bahu dan badan dalam keadaan rilex.

7. Tahap permulaan gerak kaki ayun lutut diangkat.

3. Penguasaan teknik sprint

Dalam penguasaan teknik sprint terdapat faktor-faktor yang sangat mendukung demi tecapainya penguasaan teknik yang baik. Menurut Thomson Peter J.L (1993; 68) ada 5 (lima) kemampuan biomotor dasar yang merupakan unsur-unsur kesegaran atau komponen-komponen fitnes yaitu kekuatan, dayatahan, kecepatan, kelentukan, dan koordinasi.

a. Kekuatan.

Adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya. Kekuatan dapat dirinci menjadi tiga tipe atau bentuk, yaitu:

1. kekuatan maksimum, yaitu daya atau tenaga terbesar yang dihasilkan oleh otot yang berkontraksi. Kekuatan maksimum tidak memerlukan betapa cepat suatu gerakan dilakukan atau berapa lama gerakan itu dapat diteruskan

2. Kekuatan elastis, yaitu kekuatan yang diperlukan sehingga sebuah otot dapat bergerak cepat terhadap suatu tahanan. Kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak kadang-kadang disebut sebagai “power = daya”. Kekuatan ini sangat penting bagi even eksplosip dalam lari, lompat, dan lempar.

3. Daya tahan kekuatan, yaitu kemampuan otot-otot untuk terus-menerus menggunakan daya dalam menghadapi meningkatnya kelelahan. Daya tahan kekuatan adalah kombinasi antara kekuatan dan lamanya gerakan.

b. Dayatahan.

Dayatahan mengacu pada kemampuan melakukan kerja yang ditentukan intensitasnya dalam waktu tertentu. Faktor utama yang membatasi dan pada waktu yang sama mengakhiri prestasi adalah kelelahan. Seorang atlet dikatakan memiliki dayatahan apabila tidak mudah lelah atau dapat terus bergerak dalam keadaan kelelahan. Daya tahan, dari semua kemampuan biomotor harus dikembangkan lebih dahulu. Tanpa dayatahan adalah sulit untuk mengadakan pengulangan terhadap tipe atau macam latihan yang lain yang cukup untuk mengembangkan komponen biomotor lain. Ada dua tipe macam daya tahan, yaitu; dayatahan aerobik dan dayatahan anaerobik. Dayatahan aerobik yaitu kerja otot dan gerakan otot yang dilakukan menggunakan oksigen guna melepaskan energi dari bahan-bahan otot. Dayatahan aerobik harus dikembangkan sebelum dayatahan anaerobik. Sedangkan dayatahan anaerobik yaitu kerja otot dan gerakan otot dengan menggunakan

Page 16: tugas makalah

energi yang telah tersimpan didalam otot. Dayatahan anaerobik terbagi menjadi dua yaitu anaerobik laktik dan anaerobik alaktik.

c. kecepatan. Adalah kemampuan untuk barjalan atau bergerak dengan sangat cepat. Kecepatan berlari sprint yang asli berkenaan dengan kemamapuan alami untuk mencapai percepatan lari yang sangat tinggi dan untuk menempuh jarak pendek dalam waktu yang sangat pendek.

d. Kelentukan. Yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui jangkauan gerak yang luas. Kelentukan terbatas atau tertahan adalah suatu sebab umum terjadinya teknik yang kurang baik dan prestasi rendah. Kelentukan jelek juga menghalangi kecepatan dan dayatahan karena otot-otot harus bekerja lebih keras untuk mengatasi tahanan menuju kelangkah yang panjang.

e. Koordinasi. Yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan dengan tingkat kesukaran dengan tepat dan dengan efesien dan penuh ketepatan. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik tidak hanya mampu melakukan skill dengan baik, tetapi juga dengan tepat dan dapat menyelesaikan suatu tugas latihan.

Selain faktor-faktor fisik yang telah dijelaskan diatas, dalam penguasaan teknik sprint terdapat pula faktor lain yang tidak kalah penting pengaruhnya, yaitu faktor psikologis. Seperti dikatakan Thomson Peter J.L. (1993; 134) psikologi ini adalah sama pentingnya bagi seorang pelatih guna membantu individu-individu (atlet) mengembangkan bagaimana mereka memikirkan kecakapan mental mereka, tetapi juga penting untuk mengembangkan ketangkasan fisik mereka. Ini jelas adalah aspek psikologis dalam melatih namun juga benar bahwa tak ada bagian dari pelatihan/coaching yang tanpa aspek psikologis. Adapun faktor-faktor psikologis tersebut diantaranya yaitu;

a. Ketangkasan mental.

Ketangkasan mental ini sangat berguna/penting bagi para pelatih dan atlet. Ketangkasan mental ini bukan hanya suatu sarana untuk menghindari bencana ataupun pemulihan kembali dari cedera tetapi ketangkasan mental juga memainkan peranan penting dalam mengatur/mengorganisir praktek dan latihan secara efektif sehingga segala sesuatu berjalan dengan benar. Kebanyakan atlet dan pelatih mengakui bahwa perkembangan fisik ssaja tidak menjamin dapat sukses dalam atletik. Seorang atlet harus memiliki kerangka pemikiran yang benar. Persiapan psikologis sama pentingnya dengan latihan kondisioning fissik. Menyiapkan keduanya bersama-sama akan menciptakan prestasi terbaik. Ketangkasan mental ini memerlukan latihan praktek dengan cara yang sama seperti pada skill fisik/jasmaniah. Dengan skill/ketangkasan fisik, beberapa individu akan mengambil/memperoleh ketangkasan mental lebih gampang dibanding dengan orang lain. Dengan praktek, setiap orang dapat meningkatkan ketangkasan mental mereka.

b. Motivasi.

Motivasi merupakan suatu kecendrungan untuk berperilaku secara selektif kesuatu arah tertentu, dan perilaku tersebut akan bertahan sampai sasaran perilaku tersebut dapat dicapai. Pada dasarnya motivassi adalah betapa besarnya keinginan seorang individu untuk meraih/mencapai suatu sasaran. Setiap individu memiliki tujuan/sasaran yang berbeda-beda dalam keterlibatannya dalam dunia atletik. Tujuan/sasaran itu misalnya; mencari kegembiraan, memahirkan skill baru, berlomba dan menang, menambah teman, serta masih banyak lagi tujuan/sasaran lain yang selalu berbeda pada

Page 17: tugas makalah

setiap individunya. Dikatakan Thomson Peter J.L. (1993: 135) tekanan dari luar dari pelatih dan orang tua adalah tidak mungkin meningkatkan motivasi pada atlet dalam jangka jauh dan mungkin kenyataannya berkurang. Motivasi sendiri dan pengisiannya adalah yang membuat suatu sukses yang sebenarnya bagi atlet, dan bukan ambisi yang dipaksakan oleh orang lain. Pelatih membantu atlet mengerti apa yang ingin atlet raih, tujuan, dan bagaimana cara meraihnya.

c. Kontrol emosi.

Kontrol emosi adalah suatu kemamapuan seorang atlet dalam mengendalikan perasaan dalam menghadapi uatu ituasi tertentu. Menurut Thomson Peter J.L. (1993;136) kegelisaan berarti berapa banyak seorang individu tergetar atau siap dalam menghadapi suatu situasi tertentu. Rasa gelisa selalu timbul dalam setiap situasi, meskipun bila tingkatannya rendah kita tidak dapat memperhatikannya. Banyak rasa gelisa ini ddigunakan secara tidak benar yang berarti hanya sifat-sifat individu yang menunjukkan tingkat yang sangat tinggi akan kegelisaan. Gejala-gejala kegelisaan dapat terlihat dalam dua bentuk yaitu: Khawatir dan getaran fisiologis. Rasa khawatir mengacu kepada pikiran atau kesan tentang apa yang mungkin terjadi dalam suatu event yang akan datang, sedangkan getaran fisiologis adalah bagian dari persiapan (alami dalam) badan untuk suatu perlombaan. Contoh dari getaran fisiologis termasuk meningkatnya denyut jantung, keluar peluh/keringat dan rasa ingin buang hajat (besar/kecil) pergi kekamar kecil.

Penguasaan teknik sprint adalah sangat penting untuk mencapai prestasi maksimal. Menurut Djoko P. Irianto (2002), dalam perlombaan teknik memiliki peran antara lain: (1) Sebagai cara efesien dalam mencapai prestasi, (2) Dapat mencegah atu mengurangi terjadinya cedera, (3) sebagai modal untuk melakukan taktik, (4) meningkatkan kepercayaan diri. Sukadiyanto (2005) mengatakan, teknik yang benar dari awal selain akan menghemat tenaga untuk gerak sehingga mampu bekerja lebih lama dan berhasil baik juga juga merupakan landasan dasar menuju prestasi yang lebih tinggi. Dengan teknik dasar yang tidak benar akan mempercepat proses stagnasi prestasi, sehingga pada waktu tertentu prestasi akan stagnasi (mentok), padahal semestinya dapat meraih prestasi yang lebih tinggi.

Menurut Djoko P. Irianto (2002; 80) penguasaan teknik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain;

a. Kualitas fisik yang relevan

b. Kualitas psikologis atau kematangan bertanding

c. Metode latihan yang tepat

d. Kecerdasan atlet memilih teknik yang tepat dalam situasi tertentu.

Menurut Josef Nossek (1982), terdapat tiga tahapan dalam proses belajar teknik:

a. Pengembangan koordinasi kasar. Bentuk-bentuk gerakan kasar dapat dikarakteristikkan sebagai penguasaan teknik-teknik kasar dan terbatas yang berkenaan dengan kualitas gerakan-gerakan yang diperlukan, seperti:

1. Pengaruh kekuatan yang tidak memadai, pemborosan energi, kram otot (koordinasi otot yang rendah) dengan konsekuensi kelelahan yang cepat.

Page 18: tugas makalah

2. Unsur-unsur gerakan tunggal yang tidak digabungkan dengan lancar, karena kurangnya koordinasi.

3. Gerakan-gerakan belum cukup tepat.

4. kekurangan keharmonisan dan ritme gerakan-gerakan yang diamati.

b. Pengembangan koordinasi halus. Bentuk gerakan-gerakan halus dicapai melalui pengulangn-pengulangan lebih lanjut yang mengambangkan kualitas gerakan-gerakan. Tempo tersebut meningkat sampai pada kecepatan yang kompetitif. Bagian-bagian gerakan tungggal untuk teknik-teknik yang lebih kompleks dikembangkan secara terpisah dan dikombinasikan bersama. Aspek-aspek dalam tahap ini bercirikan:

1. Teknik-teknik dilakukan hampir tanpa kesalahan.

2. gerakan-gerakan distabilkan.

3. Gerakan-gerakan lebih berguna dan hemat, tidak ada pemborosan energi.

4. Beberapa gerakan-gerakan tidak benar yang terjadi dalam tahap pertama tidak tampak lagi.

5. Urutan gerakan-gerakan menjadi lancar dan harmonis.

6. Gerakan-gerakan tersebut tepat.

Namun demikian dalam tahap belajar ini, teknik-teknik tersebut tidak dilakukan secara otomatis. Atlet tersebut masih harus mengkonsentrasikan pada bagian-bagian yang berbeda dari gerakan-gerakan dan oleh karena itu penerapan taktis hanya dimungkinkan sebagian.

c. Tahap stabilisasi dan otomatisasi.

Tahap stabilisasi; pertama-tama hendaknya membawa atlet kedalam posisi dimana ia dapat menerapakan teknik-teknik dalam situasi kompetitif yang sulit. Atlet tersebut mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi yang sulit dan berubah-ubah dari suatu kompetisi. Penguasaan teknik yang sempurna dalam kondisi ini hanya dicapai melalui praktek dalam banyak kompetisi. Karena tingkat otomatisasi yang tinggi, para atlet dapat memberikan perhatian pada tugas-tugas taktis dalam kompetisi. Pengaruh dari kapasitas kondisioning adalah jelas tanpa rintangan dalam penampilan.

Prestasi merupakan akumulasi dari kualitas fisik, teknik, taktik dan kematangan mental atau psikis, sehingga aspek tersebut perlu dipersiapkan secara menyeluruh, sebab satu aspek dengan aspek lain akan menentukan aspek lain. Fisik merupakan pondasi bagi olahragawan, sebab teknik, taktik dan mental akan dapat dikembangkan dengan baik jika olahragawan memiliki kualitas fisik yang baik. Jadi teknik dapat dikembangkan dan dikuasai jika atlet memiliki kualitas fisik yang baik.

Page 19: tugas makalah

Lintasan dan Lapangan Dalam RuanganAda dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan

musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.

Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon

Lintasan dan Lapangan Luar RuanganLintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.

Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

Page 20: tugas makalah

EventAda variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa

(contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.

Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.

Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.

Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.

Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air.

jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.

Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).

Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.

Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.

lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.

Event lapangan

Event melempar

tolak peluru

lempar peluru

lempar lembing

lempar cakram

Event lompat

lompat tinggi

Page 21: tugas makalah

lompat galah

lompat jauh

lompat ganda

yang sangat tidak biasa

lompat tinggi berdiri

lompat jauh berdiri

lompat ganda berdiri

Event ganda atau kombinasi

Triathlon / Trilomba

Pentathlon / Pancalomba

Heptathlon

Decathlon / Dasalomba

TEKNIK LARI SPRINT

Lari jarak pendek (sprint)

Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Lari cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m. kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar, sehingga ada yang dinamakan “edurance”.

Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.

1). Start jongkok

Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:

• Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.

• Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang garis start.

• Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan sampai ada aba-aba.

Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

Page 22: tugas makalah

• Start jongkok pendek (bunch start) : jarak kaki saat jongkok 14-28 meter

• Start jongkok menengah (medium start) : jarak kaki saat jongkok 35-42 meter

• Start jongkok panjang (long start) : jarak kaki saat jongkok 50-70 meter

Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:

• Bersedia

Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.

• Siap

Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.

• Ya

Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).

2). Gerakan lari

Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:

• Posisi tubuh pada saat lari

Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.

• Ayunan kedua lengan

Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.

• Gerakan langkah kaki

Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.

3). Memasuki finish

Page 23: tugas makalah

Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.

Teknik memasuki garis finish:

• Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.

• Menjatuhkan salah satu bahu kedepanbawah, saat masih dalam posisi lari.

Yang dilarang adalahg:

• Meloncat pada saat memasuki garis finish

• Menarik/menggapai pita finish

• Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.

Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

• Konsentrasilah pada saat start dan lari

• Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish

• 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat

• Sikap lari tetap pada jalur lurus

• Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.

Page 24: tugas makalah

LompatDi atletik tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang lainnya seperti

lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat semaksimal mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali kekuatan kaki, karena kaki digunakan sebagai tumpuan dan mendarat ketika melakukan lompatan. Pada model latihan lompat untuk pemula kita bisa memilih beberapa permainan yg sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contoh; lari karung karena sehingga dengan otomatisnya kita akan meloncat – loncat sampai ke garis finish, dan inilah yang kita perlukan pada cabang atletik terutama pada nomor lompat.

Selain lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang lainnya, yang tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan bosen terhadap latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita seorang pelatih harus mampu berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi yang harus digunakan untuk latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua untuk model latihan melompat untuk pemula, yaitu; permaianan melompat kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita untuk melompat kardus mie baik dengancara kekiridan kekanan maupun depan belakang dengan satu syarat tanpa menyentuh karsus tersebut.

TolakCabang olah raga ini dilakukan denag cara melemparkan bola besi yang sangat berat( peluru ) sejauh mungkin.

Cara memegang peluru

Peluru diletakan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak

tangan yang dekat dengan jari tangan. Jari tangan diregangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah dan jari penunjuk dipergunakan untuk menahan peluru bagian belakang.Sedangkan jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk menahan peluru bagian samping. Yaitu agar peluru tidak tergelincir kedalam atau keluar

Sikap badan pada waktu akan menolak

Mengambil posisi awal dengan membelakangi arah tolakan badan, berdiri tegak dengan kaki dibuka lebar ( kangkang ) dengan posisi kaki kiri lurus kedepan dan berat badan ada di atas kaki kanan, pada saat badan diturunkan, tumit kaki penunjang diangkat, kaki belakang juga diangkat sedikit bengkok, kearah belakang atas, kemudian badan dibungkukkan kedepan dan lutut kanan ditekuk lurus kedepan demikian juga ujung kakinya.sedangkan keadaan tangan kanan memegang pelurudan ditempelkan pada bahu dan tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada didepan sedikit agak serong keatas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.

Page 25: tugas makalah

Cara menolakan peluru

Kaki kanan sekarang segera diluruskan, memberi dorongan bermula dari sol tumit kaki belakang, sedang kaki kiri menendang ke belakang kuat-kuat terhadap / ke arah balok batas tolakan.Bersamaaan dengan memutar badan dari belakang kearah samping kiri atau kearah tolakan, siku ditarik serong keatas kebelakang ( kearah samping kiri ),pinggul, pinggang dan perut didorong kedepan agak keatas hingga dada terbuka menghadap kedepan serong keatas kearah tolakan. Dagu diangkat dan pandangan kearah tolakan. Pada saat seluruh badan menghadap kearah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakan sekuat-kuatnya kedepan kearah tolakan ( parabola ).

Lempar

a) Lempar lembing

Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu :

cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan. Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:

Cara Memegang

1. Cara Finlandia

Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

2. Cara Amerika

Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).

Page 26: tugas makalah

3. cara menjepit

caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.

Peraturan lomba lempar lembing

1. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing

Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram

2. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan

3. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah

4. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan

Cara membawa lembing

Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing

Membawa lembing diatas pundak

Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar

Membawa lembing Di bawah

Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.

Membawa lembing di depan dada

Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.

Page 27: tugas makalah

1. Awalan

Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step). Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).

2. Gerakan Melempar

Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan. Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir (Adisasmita, 1986)

3. Sikap Badan Setelah Melempar

Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara otomatis keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang diawali kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan yang melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.

4. Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah

Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.

Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.

Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.

Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.

Page 28: tugas makalah

Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.

Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.

Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.

Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.

5. Jalur Lari Awalan

Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m. mKemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.

6. Garis Lengkung Lemparan

Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

7. sektor Lemparan

Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst.

Page 29: tugas makalah

b) Lempar cakram

Lempar cakram adalah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang di lempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki,1 kg untuk perempuan. Lempar cakram di perlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak di tekuk, berat badan sebagian besar ada di kanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.

Latihan dasar menggunakan ring karet atau rotan

Diawali dengan sikap tegap

Langkahkan salah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan

Lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada di bawah ketinggian bahu

Langkahkan kaki lurus ke depan (berlawanan dengan arah tangan). Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan. Kemudian lepaskan ring, ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan.

Cara memegang cakram:

Pegang dgn buku ujung jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam

Mengayunkan cakram

mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan sampai lepas.

Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram

1. Persiapan

Berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar

Pegang cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri, bantu tangan kiri dengan cara menyangganya.

Page 30: tugas makalah

2. Pelaksanaan

Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang

Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o )

Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka

3. Penutup

Bantu lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga badan melonjak ke depan-atas

Langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

Manfaat lariDidalam tubuh manfaat lari pagi menurut saya cukup banyak dan bahkan sangat berguna

untuk kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung.

karena dengan kita berlari pagi secara rutin maka jantung kita akan aktiv memompa darah keseluruh tubuh kita shingga kita akan merasa segar dan tidak mudah terserang penyakit. menurut saya waktu yang baik untuk kita melakukan olahraga lari pagi adalah dari pukul 06 00 sampai pukul 0700,karena pada waktu tertentu udara dibumi masih terasa sejuk dan belum tercampur dengan polusi yang disebabkan dari asap kendaraan yang dapat merusak saluran pernafasan kita(paru-paru), maka dari itu usahakan lari pagi diwaktu yang tepat karena akan mempengaruhi hasilnya nanti.

cara melakukan olahraga lari yang benar menurut saya adalah dengan hitungan minimal 1000 langkah dihitung dari kaki kiri kita dan jangan berhenti(istirahat)sebelum 1000 langkah dan juga jangan lebih dari itu ,karena sebabnya nanti tubuh kita akan terasa lemah dan tak bergairah lagi untuk melakukan aktivitas hari ini.

1.Menajamkan Mata :

Orang yang berlari 56 Km dalam seminggu, cenderung berhasil menekan risiko terganggunya penglihatan mata karena faktor usia hingga 54 persen, jika dibandingkan dengan mereka yang berlari hanya 16 Km per minggu.

2.Menjaga Kesehatan Jantung :

Pelari yang dengan konstan berlari sejauh 16 Km dalam seminggu akan 39 persen lebih jarang mengalami gangguan tekanan darah. Plus mereka juga akan jarang menumpuk kolesterol dalam pembuluh darahnya hingga 34 persen.

3.Mendongkrak Gairah :

Pelari pria yang membakar sebanyak 3.000 kalori per minggu dari aktivitas berlari selama 5 jam, akan menjauhkan dirinya dari disfungsi ereksi hingga 83 persen.

Page 31: tugas makalah

4.Menguatkan Tulang :

Masa tulang para pelari ternyata lebih baik dari atlet aerobik lainnya, demikian diungkapkan oleh University of Missouri. Para peneliti membandingkan kepadatan tulang para pelari dengan pesepeda. Ada sebanyak 63 persen pesepeda yang memiliki masa tulang yang jelek, sedangkan pelari hanya 19 persen.

5.Lancar Berfikir :

Sebuah penelitian yang dilakukan kepada para pekerja di Inggris mengungkapkan, rutin berlari membuat mereka jarang melakukan kesalahan dalam pekerjaan, memiliki konsentrasi yang baik, dan lebih produkif dibanding yang lari hanya sesekali.

6.Terbebas dari Dimensia :

Journal of American Geriatrics Society melaporkan, perempuan yang dari remaja sudah rajin olahraga lari, di usia senjanya jarang yang mengalami kepikunan.

7.Tidur Lebih Lelap :

Para insomnia yang diminta untuk berlari, ternyata berhasil mempercepat waktu tidurnya hingga 17 menit dibanding saat mereka tidak berlari. Plus mereka tidur lebih lelap, bahkan sehari setelah berlari.

8.Jarang Terkena Flu :

Pelari yang berlari sejam setiap harinya, akan berhasil menjauh dari serangan virus flu hingga 18 persen dibanding yang tidak berlari. Ini didapat dari penelitian yang dilakukan di Swedia.

9.Bernafas Lebih Lega :

Penelitian yang dilakukan kepada pengidap asma yang diminta untuk melakukan olahraga lari dan olahraga kekuatan dalam seminggu secara bergantian, setelah 3 bulan, berhasil mengurangi serangan asmanya. Para responden mengaku bernapas lebih lega dan imun tubuh lebih kuat.

10.Panjang Umur :

Sebuah pengamatan terhadap 22 studi mengungkapkan, orang yang berlari 2,5 jam dalam seminggu akan menekan risiko meninggal dalam usia muda hingga 19 persen. Sedangkan penelitian lain mengungkapkan, orang yang aktif berolahraga akan menekan risiko meninggal dalam usia muda hingga 50 persen.

Mari jangan hanya berdecak ketika melihat daftar penelitian di atas, mulai masukkan olahraga lari sebagai salah satu pilihan kardio kita. Olahraga murah meriah ini juga akan lebih menyenangkan jika kita lakukan sambil mendengarkan lagu-lagu kesukaan. Bonus tambahannya, penelitian membuktikan, berolahraga sambil mendengarkan musik akan menajamkan kerja otak.

1.badan terasa segar dan lebih berisi,

2.lebih mudah untuk bernafas,

Page 32: tugas makalah

3.suara terdengar lebih lantan,

4.meninggikan badan,

5.dampaknya dapat menimbulkan kantuk yang berlebihan.

Tahap – Tahap Pembelajaran

• Pembelajaran lari jarak pendek (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

• Tahap Bermain (games)

• Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)

Tahap BermainPada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem)lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secaraanatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswaterhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmanisiswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yangsistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut : b.1. Latihan Dasar ABCTahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari danmengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah : Tumitmenendang pantat (A) ; Gerak ankling (B); lutut diangkat tinggi (C) ; Lutut diangkattinggi dan kaki diluruskan (D). b.2. Latihan Dasar Koordinasi ABCTahap berikut ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasilari cepat. b.3. Lari Cepat Dengan TahananTahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dankekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengantanah sesingkat mungkin. b.4. Lari Mengejar Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari.Latihan ni dapat menggunakan tomgkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswayang dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.

Lari PercepatanTahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan keceatanmaksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m dibelakangnya. b.6. Start Melayang Lari Sprint 20 mTahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi biasdisesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa berusahamelewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum.A. Gambar Lapangan LariKeterangan :S5 = untuk start 800 mF = FinishS6 = untuk start 1.500 mBC = Busur dengan pusat AS7 = untuk start 3.000 mE = Bak Air SteeplechaseS8 = untuk start 5.000 mS9 = untuk start 10.000 m1. Nomor nomor lari jarak pendek : 100 m, 200 m, 400 m2. Nomor nomor lari jarak menengah : 800 m, 1500 m, 3000 m3. Nomor nomor lari jarak jauh :

Page 33: tugas makalah

5000 m, 10.000 m, 42.195 m/(marathon)4. Nomor nomor lari khusus- Lari estafet/sambung/beranting : 4 X 100 m, 4 X 400 m- Lari Gawang : 110 m, 400 m (putra) , 100 m (putri)- Lari Lintas Alam / Cross Country : 3000 m, 5000 m- Panca Lomba- Dasa LombaB. Alat Dalam Perlombaan Lari1. Sepatu2. Start Blok 3. Tiang Finish4. Tongkat untuk estafet5. Stopwatch6. Gawang untuk lari gawang7. Pita FinishC. Macam-macam start1. Start Jongkok untuk lari jarak pendek 2. Start Melayang untuk lari estafet (pelari II, III, IV)3. Start Berdiri untuk Lari jarak menengah dan lari jarak jauh

Yuri dalam perlombaan lari1. Starter bertugas untuk memberangkatkan pelari2. Timer bertugas untuk mencatat waktu3. Yuri kedatangan bertugas menentungan urutan datangnya pelari4. Pengawas lintasan bertugas mengawasi atlit saat berlariE. Lain-lain1. Aba aba start jongkok bersedia, siap, ya2. Aba aba start berdiri siap, ya3. Lebar lintasan lari 122 cm4. Pelari cepat disebut sprinter 5. Garis finish adalah garis akhir perlombaan lari6. Garis start adalah garis awal perlombaan lari7. Panjang tongkat estafet adalah 28-30 cm8. Tempat pergantian tongkat disebut Wissel9. Cara pergantian tongkat ada 2 macam – Visual dengan cara – Non Visual dengan cara tidak melihat

Page 34: tugas makalah

PENUTUPKESIMPULAN1. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salahsatunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapatdigunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkankesegaran jasmani.2. Kita dapat menjaga kesegaran jasmani denga cara berolahraga dan salah satunyaadalah lari. Banyak macam lari diantaranya lari jarak pendek. Lari jarak pendek adalahlari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m.SARANSetelah adanya tulisan ini dihiharapkan masarakat sadar akan pentingya kesegaran jasmani dan mudah cara pelaksanaannya. Lebih baik mejaga kesehatan dari padamengobati. Karena mengobati lebih mahal dari pada menjaga kesehatan kita sandiri. Danitu semua sudah terbukti kebenarannya.

Page 35: tugas makalah

LATAR BELAKANGTulisan ini saya buat bermaksud untuk sedikit mengingatkan akan pentingyamenjaga

kesegaran jasmani. Dewasa ini banyak masyarakat yang belum sadar tentangmenjaga kesehatan terutama denngan cara olah raga.padahal banyak macam olah ragayang bias di kerjakan dan tidak sulit untuk pelaksanaannya, Salah satunya adalah lari.Lari dapat dilakukan kapan saja. Tetapi masyarakat saat ini cenderung memakai jamkosong untuk tidur – tiduran dibandingkan untuk berolahraga. Mungkin dalam 1 mingguhanya 1 kali olahraga, bahkan 2 kali dalam 1bulan. Bisa di persempit dalam lingkungan pendidikan, biasanya 1 kali dalam 1 minggu. Itupun hanya 1jam pelajaran. Yang lebih parahnya kurangnya pemahaman dari siswa tentang maksud dan tujuan pendidikan jasmani sehingga pada proses pembelajaran belum semua antusias untuk beraktivitas jasmani. Kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya tubuh bugar dan sehat, sehinggamereka mengikuti pendidikan jasmani hanya sekedar ikut dan memperoleh nilai.Makalah ini selain untuk memotivasi, juga untuk membantu cara pelaksanaanya.Yang saya bahas dalam makalah ini yaitu tentan “lari jarak pendek”. Bagaimana pelaksanaannya, alat dan bahan semua ada dalam makalah yang saya buat. Semogamakalah yang saya buat ini bermanfaat bagi kita semua, amin.