Download - Tugas Kreatinin Bas

Transcript

BIOKIMIA GIZIPENENTUAN KADAR KREATININ DALAM URINDalam MelengkapiMata Kuliah BiokimiaGizi Semester III

Oleh :

Kelompok 7 ( A )

1. Pande Putu Anggi A.P

(P07131013040)

2. Ni Wayan Putri Cahyai

(P07131013042)

3. Baskara Bawa Dhanan Jaya

(P07131013044)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

2014

Judul Praktikum

: Uji Kreatinin Dalam UrinHari, Tanggal Praktikum : Selasa, 2 Desember 2014Tujuan Praktikum

: Tujuan UmumAgar mahasiswa dapat mengetahui dan menentukan kadar kreatinin pada urin mahasiswa secara kualitatif.

Tujuan Khusus Agar mahasiswa dapat menentukan kadar kreatinin pada urin mahasiswa secara kualitatif

Mahasiswa mampu menentukan ada tidaknya kreatinin pada standar kreatinin

Agar mahasiswa mampu menentukan ada tidaknya kreatinin pada larutan blancoPrinsip Praktikum:

Reaksi asam pikrat dalam keadaan basa akan membentuk warna merah.

Reaksi.

Kreatinin + asam pikrat OH- ( Kreatinin Pikrat komplek

(Kuning) ( (Merah)Dasar teori

:

Kreatinin merupakan senyawa yang berasal dari reaksi dehidrasi nonenzimatik kreatin yang terjadi di otot rangka dan jaringan syaraf. Kreatin diproduksi oleh hati dan disimpan sebagai fosfat tinggi energi dalam otot rangka. Saat terjadi metabolisme otot, keratin fosfat terbagi dengan adanya pelepasan kreatinin ke dalam darah. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam darah tidak hanya dipengaruhi oleh fungsi ginjal namun juga oleh fungsi hati dan massa otot (Jeyaratnam 1996). Jumlah kreatin per unit massa otot adalah konstan, sehingga kecepatan degradasi spontan kreatin menjadi kreatinin juga selalu konstan. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam plasma selalu stabil (First 1996). Kreatinin selain disekresikan melalui darah juga disekresikan melalui keringat, dan empedu (Wahlefeld 1990). Kreatinin banyak terdapat dalam urat daging untuk mensuplai energi. Senyawa ini terdapat sedikit pada plasma hewan dewasa sedangkan pada plasma hewan yang sedang tumbuh terdapat lebih banyak. Dehidratasi kreatinin mengubah bentuknya menjadi bentuk cincin yang siap dikeluarkan bersama urin (Girindra 1989).Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin (Riswanto, 2010).Banyaknya kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot (Riswanto, 2010). Ginjal mempertahankan kreatinin darah dalamkisaran normal. Kreatinin telah ditemukan untuk menjadi indikator yang baik untuk menguji fungsi ginjal (Siamak, 2009).Pada orang yang mengalami kerusakan ginjal, tingkat kreatinin dalam darah akan naik karena clearance/ pembersihan kratinin oleh ginjal rendah.Tingginya kreatinin memperingatkan kemungkinan malfungsi atau kegagalan ginjal.Ini adalah alasan memeriksa standar tes darah secara rutin untuk melihat jumlah kreatinin dalam darah. Hal ini penting untuk mengenali apakah proses menuju ke disfungsi ginjal (gagal ginjal,azotemia) akut atau kronik. Sebuah ukuran yang lebih tepat dari fungsi ginjal dapat diestimasi dengan menghitung berapa banyak kreatinin dibersihkan dari tubuh oleh ginjal, dan ini disebut kreatinin clearance (Siamak, 2009). Nilai rujukan kreatinin untuk laki-laki dewasa adalah 0,6-1,3 mg/dL dan 0,5-1,0 mg/dL untuk perempuan. Pembentukan kreatinin umumnya tetap, dengan pengecualian pada cedera fisik berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot. Ginjal mengekspresikan kreatinin secara efisien. Pengaruh tingkat aliran darah dan produksi urin pada ekskresi kreatinin jauh lebih kecil dibandingkan pada ekskresi urea karena perubahan temporer dalam aliran darah dan aktivitas glomeroulus dikompensasi oleh peningkatan sekresi kreatinin oleh tubulus (Sacher 2002)Alat dan Bahan :

Alat

1. Tabung reaksi (3 buah)2. Rak Tabung (1 buah)

3. Gelas beaker 250 ml (1 buah)

4. Pipet Tetes (1 buah)

5. Batang Pengaduk (1 buah)

6. Gelas ukur 10 ml (1 buah)

7. Timbangan analitik (1 buah)

Bahan

1. Urin sample2. Asam Pikrat 3. NaOH 10%

4. HCL 2N

5. Blanco

6. Standar

Prosedur Kerja.

1. Bersihkan alat yang akan digunakan, kemudian siapkan alat- alat yang akan dipergunakan2. Pembuatan Larutan NaOH 10%

a) Terlebih dahulu siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan seperti gelas beaker 250ml dan cristal NaOH

b) Lalu timbang NaOH dengan menggunakan neraca teknik sebanyak 10gr

c) Setelah menimbang masukan NaOH kedalam gelas beaker

d) Siapkan 100Ml Aquadest, dan masukan kedalam gelas beaker yang sudah ada NaOH didalamnya

e) Larutkan NaOH hingga cristal terlarutkan

3. Pembuatan Larutan HCl 2N

a) Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti gelas beaker 300ml dan HCl sebanyak 20ml

b) Lalu masukan kedalam gelas beaker sebanyak 180ml aqudest dan dicampur 20ml HCl , sehingga mendapatkan 200ml

4. Pembuatan Larutan Asam Pikrat

a) Terlebih dahulu siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan seperti gelas beaker 250ml dan serbuk asam pikrat

b) Lalu siapkan aquades sebanyak 100 ml dan tuangkan ke dalam gelas beakerc) Lalu masukan perlahan lahan serbuk asam pikrat kedalamnya hingga pekat dan terbentuk endapan

5. Pembuatan larutan kreatinin

a) Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti gelas beaker 250ml dan kreatinin

b) Timbang kreatinin sebanyak 1 gr dengan neraca teknik

c) Lalu ambil 100ml aquades dan masukan kedalam gelas beaker

d) Lalu campukan dengan kreatinin yang sudah ditumpang dan homogenkan

6. Analisis Kreatinin Kualitatif pada urine

a) Terlebih dahulu siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan

b) Lalu, siapkan 3 buah tabung reaksi, untuk tabung I dimasukan urin sebanyak 5 ml, untuk tabung II dimasukan kreatinin sebanyak 5 ml

c) Lalu tambahkan larutan asam pikrat sebanyak 1ml kedalam setiap tabung

d) Amati perbahan warna yang terjadi, dan jika benar, warna akan berubah menjadi kuning

e) Lalu setelah berubah, masukan NaOH 10% sebanyak 1ml kedalam setiap tabung

f) Amati perbahan warna yang terjadi, dan jika benar, warna akan berubah menjadi merah

g) Lalu setelah berubah, masukan HCl 2N sebanyak 1ml kedalam setiap tabung

h) Amati perbahan warna yang terjadi, dan jika benar, warna akan berubah menjadi kuning

i) Catat hasil yang sudah diamati Hasil Pengamatan:

Larutanas. pikratWarnaNaOHWarnaHCl 2NWaktuWarna Akhir

blanco1 mlKuning1 mlkuning --Kuning

standar 1 mlKuning1 mlMerah-3 menitKuning

sample1 mlKuning1 mlmerah 78 tetes-Kuning

Pembahasan.

Pada praktikum kali ini dilakukan analisis kadar kreatinin dalam urin dengan menggunakan mahasiswa gizi tingkat 2 semester 3 sebagai sample. Metode ini didasarkan pada pembentukan senyawa berwarna merahoranye yang terjadi antara asam pikrat dengan kreatinin dalam suasana basa. Pemeriksaan kadar kreatinin dalam urin merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena ekskresinya di urin dalam 24 jam relatif konstan. Kreatinin ditambahkan oleh asam pikrat OH- akan menghasilkan kreatinin pikrat yang sebelumnya berwarna kuning kemudian menjadi berwarna merah. Dibutuhkan waktu minimal 3 menit saat pada larutan standar, dalam pengamatan pada larutan sample tersebut. Suasana basa diakibatkan oleh penambahan NaOH. Kemudian penambahan HCL 2N sebanyak 78 tetes pada larutan sample urin menyebabkan perubahan warna kembali menjadi berwarna kuning seperti semula dan menyebabkan suasana menjadi asam kembali. Bila urin positif mengandung kreatinin maka urine tersebut akan mengalami perubahan warna. Simpulan.

Urin merupakan adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal. Kreatinindisintesis dalamhati, pankreas,dan ginjaldariasam amino arginin, glisin, danmetionin.Senyawa ini dihasilkan ketika terjadi kontraksi pada otot. Dalam darah, kreatinin dihilangkan dengan proses filtrasi melalui glomerulus ginjal dan disekresikan dalam bentuk urin. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya pada urin untuk dikeluarkan dari tubuh. 1. Larutan blanco ditambahkan larutan asam pikrat sebanyak 1ml menghasilkan warna kuning, penambahan 1ml NaOH 2 N warna tetap kuning dan warna akhir kuning, 2. Larutan standar ditambahkan larutan asam pikrat sebanyak 1 ml menghasilkan warna kuning, penambahan 1ml NaOH 2N menyebabkan warna menjadi merah itu menyebabkan larutan menjadi basa kemudian diamkan 3 menit warna kembali menjadi kuning, 3. Sample ditambahkan larutan asam pikrat 1ml berubah menjadi berwarna kuning kemudian penambahan larutan NaOH 2N sebanyak 1ml menyebabkan sampel berubah warna menjadi berwarna merah itu berarti dalam keadaan basa penambahan larutan NaOH sebanyak 78 tetes kemudian mendapatkan warna akhir berwarna kuning. LAMPIRAN FOTO

DAFTAR PUSTAKA.Tersedia Pada :

http://sectoranalyst.blogspot.com/2012/07/prosedur-pemeriksaan-ureum-

HYPERLINK "http://sectoranalyst.blogspot.com/2012/07/prosedur-pemeriksaan-ureum-kreatinin.html" \l "ixzz2HvQ3Ogbq" \t "_blank"kreatinin.html#ixzz2HvQ3OgbqTersedia Pada :

http://www.academia.edu/5419329/makalah_biokimiaTersedia Pada :

Sylvia & Lorraine. 1994.Patofisiologi, Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit BukuKedokteran, EGC.Tersedia Pada :

Sukandar E. 1997.Tinjauan Umum Nefropati Diabetik in Nefropati Klinik. Edisi ke-2. Bandung : Penerbit ITB.

Tersedia Pada :

Underwood. 1997.Patologi Umum & Sistematik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.