Download - Tugas Konsolidasi

Transcript
Page 1: Tugas Konsolidasi

KONSOLIDASI SAWAHSTUDI KASUS DESA CINANGNENG KABUPATEN CIAMPEA

KABUPATEN BOGOR

Hadi Suhatman - F451120121Magister Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

Institut Pertanian Bogor

Pendahuluan

Konsolidasi tanah adalah kebijaksanaan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 tahun 1991. Upaya-upaya dalam pencapaian tujuan konsolidasi tanah 1. setiap bidang tanah memperoleh akses jalan (faktor penunjang).2. bentuk bidang tanah dibuat teratur sesuai dengan sifat dan tujuan penggunaan tanahnya.3. luas tanah ditata sesuai kebutuhan4. tata letak (Layout) kawasan disesuaikan dengan kebutuhan pola hunian atau pola usaha,

sekaligus mendukung penyediaan sarana prasarana5. penataan terpadu sejak awal.

Tujuan konsolidasi tanah adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal, melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah. Untuk lahan pertanian diharapkan mampu untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan angkut hasil pertanian / sarana pertanian, dan meminimalisasi faktor risiko bencana banjir dan kekeringan.

Gambar 1. Model lahan pertanian yang sudah dikonsolidasi

Gambar 2. Proses konsolidasi lahan

Page 2: Tugas Konsolidasi

Gambar 4. Konsolidasi lahan di California, USA.

Lahan pertanian umumnya dimiliki seseorang/keluarga secara turun temurun antar generasi sehingga setiap keluarga akan membagi lahan dengan luasan berbeda-beda dari satu keluarga dengan keluarga yang lain tergantung jumlah anggota keluarga, hal ini mengakibatkan pola luasan batasan lahan semakin tidak teratur. Untuk melakukan konsolidasi lahahan dengan kondisi demikian semakin sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama karena harus dibangun kesadaran bersama. Dari Gambar 4, konsolidasi lahan di California USA membutuhkan waktu 13 tahun untuk mengkonsolidasikan lahan sebesar 2/3 bagian.

Deskripsi Lahan

Lahan untuk studi kasus ini dilakukan di Desa Cinangneng dengan luasan lahan ± 16 Ha. Lahan bertopografi tidak rata, sebagian besar tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman padi dan caysin, jalan usaha tani dengan lebar ± 3 meter – 4 meter, dan sumber pengairan hanya dari sungai/kali Cimayarana di sisi Selatan dari Desa Cinangneng dan sungai yang tidak diketahui namanya di sebelah timur namun tidak digunakan.

Gambar 5. Kondisi Desa Cinangneng

Sungai Cimayarana

Sungai yang tidak diketahui

Jalan Utama

Jalan Utama

Lahan yang dikonsolidasi

Page 3: Tugas Konsolidasi

Gambar 6. Kondisi lahan dan infrastuktur

Konsolidasi Lahan

Lahan yang akan dikonsolidasikan seluas ± 16 Hektar dapat dilihat pada Gambar 7. Konsolidasi meliputi struktur jalan, sistem irigasi dan drainase, dan luasan lahan serta pemukiman. Tanaman pertanian sebagai tanaman budidaya adalah padi dan sayuran caysin.

Gambar 7. Tapak lahan yang dikonsolidasi

Struktur Jalan

Untuk memudahkan mengangkut sarana-sarana produksi pertanian meliputi pupuk, herbisida/pestisida, alat-alat pertanian, benih, dan mengangkut hasil pertanian maka dibutuhkan infrastruktur jalan yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Spesifikasi jalan ditentukan berdasarkan moda angkutan yang akan digunakan sebagai berikut,

Page 4: Tugas Konsolidasi

Tabel 1. Kriteria jalan usaha tani untuk Desa Cinangneng

Luas Lahan   16 hektar        Rata-rata panen 7 ton per hektarPotensi panen 112 ton

Sepeda motor kaisarBerat kosong : 0,3 tonBerat muatan : 0,8 tontotal : 1,1 ton Jalan utama, Jalan cabang

dan Jalan Kecil (small farm road)

Mobil Pick Up Berat kosong : 1,8 tonBerat muatan : 1,6 tontotal : 3,4 ton Jalan utama saja    

Berdasarkan Tabel 1, untuk efisiensi lahan dan biaya maka jalan yang digunakan adalah jalan utama yang sudah ada dan harus diperlebar, dan jalan kecil sebagai jalan usaha tani pada saat ini belum ada.

a. Jalan utamaJalan utama selebar 5 meter dengan perkerasan selebar 3 meter, sehingga mampu untuk dilalui mobil pick up dengan berat total 3,4 ton (berat kosong+berat muatan) dan sesuai dengan jalan kelas III. Jalan utama ini untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dari sentra blok-blok pertanian ke pemukiman, gudang penyimpanan atau akses ke jalan raya. Kondisi saat ini jalan usaha tani memiliki lebar 3-4 meter sehingga harus diperlebar agar memenuhi kriteria jalan utama. Jalan utama penting untuk mempercepat angkut sayur karena sayuran yakni caysin sangat cepat layu sehingga proses pengiriman langsung dari lahan ke pasar menjadi prioritas utama.

b. Jalan kecil (small farm road)Jalan kecil atau small farm road digunakan untuk lalu lintas sarana produksi dan hasil panen yang menghubungkan petak-petak lahan pertanian. Lebar jalan ini sebesar 1,5 meter sehingga dapat dilalui oleh sepeda motor roda tiga dengan berat total 1,1 ton (berat kosong+berat muatan) dan sesuai dengan persyaratan kelas V (1,5 ton).

Irigasi dan Saluran Drainase

Irigasi yang sudah eksis berasal dari Sungai Cimayarana dan digunakan sebagai sumber air irigasi untuk sisi kanan lahan, sedangkan dari sisi kiri lahan dari sumber sungai yang tidak diketahui oleh penulis. Irigasi sisi kiri belum ada sehingga dibuat sadapan air sungai. Irigasi diambil dari 2 sungai karena kontur sisi kiri dan kanan lahan relatif lebih tinggi dibandingkan tengah Gambar 8, titik (a) relatif lebih tinggi dari titik (b) secara visual. saluran irigasi menggunakan sistem terbuka dengan dimensi lebar atas 2 meter, lebar dasar 1 meter dan tinggi 1,8 meter. Debit kebutuhan 28 liter/detik asumsi untuk luas 16 hektar dengan luas penampang yang terisi air 0,575 m2 dengan kelajuan 5 cm/detik.

Page 5: Tugas Konsolidasi

Gambar 8. Tapak kontur secara visual

Relokasi Rumah

Ada beberapa rumah yang harus direlokasi, relokasi rumah digeser ke arah utara yang merupakan wilayah pemukiman. Tanda lingkaran merah adalah rumah yang harus direlokasi.

Gambar 8. Tapak kontur secara visual

Cut and Fill

Dilakukan proses cut and fill untuk lahan yang berlereng, selanjutnya dilakukan perataan di area lahan persawahan dan lahan kebun untuk caysin untuk kesempurnaan konsolidasi dan penyeragaman luasan persawahan, hasil cut and fill sebagai berikut,

Gambar 9. Cut and fill untuk lahan

Titik sadapanInlet irigasi yg sudah eksis

a b

a

Page 6: Tugas Konsolidasi

Kesimpulan

Konsolidasi sawah di Desa Cinangneng dilakukan proses penyadapan sungai, pelebaran jalan, proses cut and fill, pembuatan saluran irigasi dan saluran drainase, dan relokasi perumahan penduduk.

Saran

Sebaiknya sosialisasi konsolidasi lahan dilakukan dengan melibatkan semua pemegang kepentingan. Dilakukan secara transparan dan akuntabel serta mencari solusi untuk semua sehingga proses konsolidasi lahan dapat mencapai hasil maksimal.

Page 7: Tugas Konsolidasi

Hasil Konsolidasi

Hasil konsolidasi lahan dapat dilihat pada Gambar 10,

Gambar 10. Hasil konsolidasi lahan