BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia informasi saat ini semakin cepat memasuki
berbagai bidang, sehingga banyak perusahaan maupun instansi-instansi
pemerintah yang berusaha meningkatkan pelayanannya. Salah satu
perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat
pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang
dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal
ini bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat
mendukung keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya
Dengan menggunakan teknologi komputer, salah satu bidang ilmu
komputer yang berkembang adalah jaringan komputer. Dengan jaringan
komputer maka pengolahan data menjadi suatu bentuk informasi akan mudah
dilakukan. Selain itu hanya dengan beberapa meter kabel dan komposisi
jaringan yang tepat maka informasi yang dihasilkan lebih akuart, efektif dan
efisien. Akan tetapi akibat dari semakin kompleknya masalah yang timbul
maka perlu adanya instalasi jaringan komputer yang tepat, sehingga mampu
mendukung proses pengolahan data. Dengan adanya system jaringan
komputer diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan informasi
arus pengolahan data.
1
Dengan semakin banyaknya peminat serta pengguna komputer maka
semakin banyak pula masyarakat yang ingin mempelajari bagaimana cara
membuat jaringan secara praktis dan sederhana tapi memiliki tingkat kinerja
yang tinggi. Seiring dengan perkembangan dan populernya jaringan komputer
yang sudah ditingkatkan kemampuannya untuk keperluan yang lebih luas. Hal
ini membuat penulis tertarik untuk membuat sebuah system jaringan yang
memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi dalam bentuk penyusunan
laporan kerja praktek dengan judul “ Membangun Sistem Kerja Jaringan SMK
Migas Cepu dengan menggunakan Windows 2000 Server”
B. Tujuan Kerja Praktik
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan program strata satu
(S1) jurusan Sistem Informasi STMIK Duta Bangsa Surakarta.
2. Menggunakan sistem kerja jaringan computer yang dan mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari jaringan tersebut.
3. Mengetahui pengembangan yang mungkin dilakukan terhadap jaringan
computer yang digunakan.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan serta dapat menyelesaikan mata kuliah kerja praktik
2
2. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tolak ukur dalam materi perkuliahan yang hasilnya dapat
dipakai dalam dunia kerja serta menambah perbendaharaan literature
bagi perpustakaan di STMIK Duta Bangsa Surakarta.
3. Bagi SMK Migas Cepu
Sebagai informasi atau masukandalam pengembangan perusahaan
guna memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya mengenai
jaringan computer.
4. Bagi Pembaca
Sebagai masukan atau sumber informasi mengenai jaringan computer
dan sebagai bahan pembanding untuk pemecahan – pemecahan
masalah sejenis dan untuk menambah pengetahuan pembaca.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Data
a. Data primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri
oleh perorangan atau dari suatu sumber. Dalam penelitian ini data
primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pihak
yang terkait.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi, masih berkaitan erat dengan permasalahan
3
yang ditulis dimana data tersebut dikumpulkan oleh pihak lain.
Dalam penelitian ini, data sekunder dari literatur – literature yang
berkaitan dengan permasalahan yang ditulis.
2. Metode Pengumpulan Data
Metodologi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang
langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang
berkenaan dengan masalah-masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, dan
diambil kesimpulan, yang selanjutnya dicarikan cara pemecahannya.
Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
Studi Literatur/Kepustakaan
Mempelajari teori penunjang dan tools dari aplikasi-aplikasi
software yang mungkin digunakan dalam perencanaan aplikasi
database.
Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Interview
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai orang yang
berhubungan dengan pembuatan aplikasi database ini. Teknik ini
dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara
individual ataupun kelompok.
4
Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari atau mengumpulkan data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan /
dokumen, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda, dan lain-lain dengan menghimpun dan
menganalisisnya.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Profil Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan
1. Profil Perusahaan
a. Sejarah Perkembangan SMK
Riwayat berdirinya STM Migas tidak dapat dipisahkan
dengan berdirinya “STM KARANA” :
1). STM KARANA( 1961 – 1964)
Sebelum tahun 1961 kepala dinas dan jawatan serta
cendekiawan Cepu terketuk hatinya dan memandang perlu
didirikannya Sekolah Teknik Menengah. Atas bantuan dan
partisipasi masyarakat Cepu pada tahun 1961 maka
terwujudlah Sekolah Teknik Menengah yang bernama STM
KARANA, yang berlokasi di Jln. Tuk Buntung No.1 Cepu,
sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak Mudjari
(Ka. Stasiun Cepu ) dan baru mempunyai 1 (satu) jurusan
yaitu Bangunan Gedung.
Tahun ajaran 1962 – 1963 menambah Jurusan Baru
yaitu Mesin Umum. Dan sebagai Kepala Sekolah yaitu
Bapak TH. Sutikno ( Ka. ST Cepu). Tahun ajaran 1963 –
1964 Yaitu Bapak Ir. Sudarmono (Ka. PLN Cepu).
Dikarenakan STM KARANA dengan status terdaftar saja
6
siswa mengikuti ujian akhir di Semaramg, 10 calon
mengikuti ujian, lulus hanya 2 orang dan yang tidak lulus
ada 8 orang.
2). STM “PERMIGAN” (1965-1966)
Demi perkembengan STM lebih lanjut maka tahun
1965 pengelolaannya diserahkan PN. PERMIGAN
(Perusaahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas
Nasional) lewat yayasan dan namanya diganti STM
“PERMIGAN”. Dan lokasinya dipindahkan dari jalan tuk
buntung I ke jalan Diponegoro 53 Cepu. Jurusannyapun
berkembang menjadi 4 jurusan yaitu Bangunan Gedung,
Mesin Umum, Listrik Umum, dan Kimia Industri. Karena
dalam periode ini instansi mengalami perubahan dari PN
Permigan ke Pusdik Migas Cepu, maka kepala
sekolahnyapun diserahterimakan kepada Bapak Ir.
Purnomo. Dari hasil ujian akhir di Madiun (menggabung)
tercatat 36 calon, 2 calon mengundurkan diri, 34 mengikuti,
lulus 24 dan tidak lulus 10.
3). STM “MIGAS”
Dengan pergantian status instansi maka tahun 1966
STM “PERMIGAN” diganti nama dengan STM MIGAS
dengan kepala sekolah Bapak Ir. Subardjo Pangarso (KA.
Pusdik Migas) dengan ujian akhir masih di Madiun.
7
Dengan pengikut ujian 145 Siswa, lulus 114 Siswa, dan
tidak lulus 30 Siswa. Status STM saat ini bersubsidi
berdasarkan SK Depdikbud No. 12013/D/1/79 tanggal 26
februery 1979. Kini STM MIGAS dengan status diakui
sejak tanggal 6 Januari 1986 berdasarkan SK No.
001/C/Kep/-1.86. Sekarang ini STM “MIGAS” memiliki
status disamakan, mempunyai 5 jurusan yaitu Perminyakan,
Elektro, Mesin Otomotif, Mesin Perkakas, dan Listrik
(Instalasi Listrik), dengan jumlah siswa 866 dan kepala
sekolah dijabat Bpk. Ir. Djaswadi, MSi.
b. Identitas SMK MIGAS CEPU
1. Nama : SMK MIGAS
2. Lama Pendidikan : 3 tahun
3. Nomor data Sekolah : 014084302
4. Nomor Statistik Sekolah : 322031605003
5. Alamat Sekolah
Alamat Lengkap : Jln. Diponegoro No.53 Cepu
Propinsi : Jawa tengah
Kabupaten : Blora
Kecamatan : Cepu
Desa/Kelurahan : Cepu
Nomor Telepon : (0296) 421120 atau 423727
8
6. Sekolah mulai didirikan/dibuka : 1 Juli 1961
7. Surat persetujuan pendirian dari kanwil Depdikbud Prop Jateng :
No. 045/E/STM/64 tertanggal 20 februeri 1964
8. Kewenangan Penyelenggaraan EBTA/mandiri sejak : Th. Ajaran
1972
9. Status Sekolah : diakui SK No. 001/C/Kep/1.86 tertanggal 6
Januari 1986
2. Visi
Mewujudkan SMK MIGAS sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan
mandiri yang mampu mencetak manusia yang tangguh dan dapat
mengembangankan kreatifitas serta ketrampilan sebagai modal untuk
berkiprah dan bersaing dalam dunia usaha atau mandiri.
3. Misi
a. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia yang ada
secara optimal.
b. Mencari sumber-sumber dana yang dapat digali dan
mengelolaanya secara optimal, transparan, serta berorientasi pada
skala prioritas.
9
c. Memberdayakan dan mengembangkan unit produksi sebagai
sarana pelatihan berbasis kompetensi yang sekaligus berimplikasi
terhadap upaya peningkatan kesejahteraan.
d. Meningkatkan pemberdayaan organisasi sekolah dan
mengembangkan system Informasi Manajemen Sekolah.
e. Melakukan penataan ulang ddan mngembangkan keberadaan
bidang – bidang keahlian sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
f. Meningkatkan pemberdayaan sarana pendidikan dan pelatihan
serta mengembangkan sesuai dengan perkembangan bidang –
bidang keahlian.
g. Mendorong dan menumbuhkan kembangkan peran serta
masyarakat , orang tua/wali murid, alumni, dan dunia
usaha/industry dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
termasuk mengembangkan sekolah yang bernilai tambah.
B. Letak Geografis
SMK Migas berposisi di daerah yang sangat strategis yaitu di Jln.
Diponegoro No. 53 Cepu. Jalan ini berada ditengah kota dan dekat dengan
sarana prasana umum. Dengan memiliki rincian sebagai berikut:
1. Tanah
10
Luas tanah seluruhnya : 3730M²
Status tanah : Hak pakai PPT MIGAS
2. Gedung/Bangunan
Gudung bangunan milik sendiri
Sifat bangunan : Permanen
Status Pemakai : Dipakai sendiri
Halaman sekolah : ada 600
Kelengkapan gedung/bangunan
Penerangan listrik : ada/PPT MIGAS
Air bersih : ada/PPT MIGAS
Telepon :ada / PPT MIGAS (0296)
421888 pes. 264/265
11
Penggunaan Ruangan
Jenis ruangan Milik Sendiri
Banyaknya Ruangan Luas M²
12
a. Ruang Kepala Sekolahb. Ruang Guruc. Ruang Tata usaha d. Ruang tamue. Ruang Aula/Rapatf. Ruang Teori/Kelasg. Ruang Praktekh. Ruang perpustakaani. Ruang Gudangj. Ruang Sepeda Guruk. Ruang Mushollal. Ruang UKSm. Ruang BPn. Ruang penjagao. Ruang Osisp. Ruang Kantin q. Ruang Stensilr. Ruang dapur dan Penjagas. Ruang kamar Mandi/WC
1
1
1
2
1
12
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
6
24
42
48
12
150
766
707,5
150
12
60
48
16
4
10
32
10
32
50
48
C. Struktur Organisasi, Pembagian Tugas dan Wewenang
1. Struktur Organisasi
13
2. Pembagian Tugas
a. Kepala Sekolah
14
1). Memimpin dan penanggung jawab utama atas pelaksanaan
tata usaha sekolah dan pelaksanaan pendidikan.
2). Membimbing guru dan tenaga tata usaha kea rah
kesempurnaan pelaksanaan tugas masing – masing dan
bertingkah laku mendidik baik di dalam maupun diluar
sekolah.
b. Majelis Sekolah
1). Melaksanakan pengawasan terhadap tugas – tugas
operasional penyelenggaraan pendidikan.
2). Mengusahakan terealisasinya penyelenggara pendidikan
untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.
3). Melakukan pembinaan terhadap pengurus sekolah dalam
meningkatkan kualitas belajar.
c. Kepala Bidang
1) Mengarahkan dan menciptakan kondisi pelaksanaan
tugasnya yang menjadi tanggung jawabnya seemikian rupa
sehingga dimungkinkan untuk melaksanakan proses belajar
mengajar secara efektif (mengatur jadwal kegiatan,
pembagian tugas guru, dan lain – lain) sesuai dengan
program studi.
15
2) Membantu guru dalam memahami dan menjabarkan
kurikulum ke dalam program pengajaran sesuai dengan
program studi masing – masing.
3) Memotivasi guru dalam melaksanakan inovasi dan
menyesuaikan pengajaran dan kebutuhan lapangan kerja.
4) Melakukan koordinasi kegiatan guru dari berbagai mata
pelajaran di lingkup program studinya sehingga terdapat
sinkronisasi dari seluruh kegiatan.
5) Memonitor seluruh kegiatan proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana
rencana dapat dilakukan, ketercapaian tujuan dan masalah
yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugasnya.
6) Membantu penyediaan sarana dan sumber belajar yang
diperlukan oleh guru untuk merencanakan, melaksanakan
proses belajar mengajar dan menilai keberhasilannya.
7) Bersama dengan guru mengadakan penelitian kecil dalam
pelaksanaan kurikulum guna peningkatan efisiensi dan
efektifitas pencapaian tujuan.
8) Memberikan laporan dan saran kepada Kepala Sekolah
yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum.
16
9) Melaksanakan kegiatan administrasi yang berkaitan dan
menunjang pelaksanaan kurikulum.
d. Wakil kepala Bidang Sarana dan Prasarana
1). Mengatur kegiatan belajar mengajar dan aktifitas sekolah
selama satu tahun pelajaran.
2). Menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk
memperlancar kegiatan belajar mengajar.
e. Wakil Kepala Bidang Kurikulum
1). Membantu guru dalam memahami dan menjabarkan
kurikulum ke dalam program pengajaran sesuai dengan
program studi masing – masing.
2). Memotivasi guru dalam melaksanakan inovasi dan
menyesuaikan pengajaran dan kebutuhan lapangan kerja.
3). Melakukan koordinasi kegiatan guru dari berbagai mata
pelajaran di lingkup program studinya sehingga terdapat
sinkronisasi dari seluruh kegiatan.
4). Menyusun jadwal pelajaran
5). Menyusun jadwal ujian
17
6). Menyiapkan sarana dan prasarana, alat alat dan bahan –
bahan untuk ulangan atau semester dan ujian nasional.
f. Wakil Kepala Bidang Humas dan Dunia Industri
1). Penanggung jawab kegiatan sekolah yang ada hubungannya
dengan sekolah atau instansi lain.
2). Merencanakan kegiatan – kegiatan social seperti
mengumpulkan dana korban, bakti masyarakat dan study
tour.
g. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
1). Mengarahkan, membimbing kegiatan siswa yang ditangani
Organisasi siswa Intra Sekolah
2). Penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler seperti
kepramukaan, UKS/PMR, olahraga prestasi, mental,
spiritual, kesenian dan bela Negara.
3). Mengadakan pelawatan dan kunjungan.
h. Kepala Bengkel
18
1). Bertanggung jawab mengenai segala hal yang berkaitan
dengan kegiatan belajar mengajar seperti praktikum di
bengkel.
2). Bertanggung jawab terhadap barang – barang yang menjadi
alat praktek maupun inventaris SMK MIGAS Cepu.
i. Kepala Tata Usaha
1). Mengkoordinir kerja dari staf tata usaha.
2). Merencanakan tata administrasi yang lebih baik.
3). Membuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada kepala
sekolah.
4). Merencanakan alat tulis kantor.
j. Urusan kepegawaian
1). Melaksanakan tugas – tugas administrasi sekolah yang
meliputi kepegawaian, kesiswaan, surat menyurat dan
inventaris.
2). Mencatat penerimaan uang sisa hasil kegiatan.
3). Membuat pembukuan keuangan dengan tertib dan
menyampaikan laporan keuangan kepada kepala sekolah.
k. Urusan Kesiswaan
19
1). Memasukkan data guru, karyawan ke dalam buku induk
2). Memasukkan data-data siswa ke dalam buku induk
3). Mengumpulkan absensi siswa dari setiap siswa setiap hari
secara teratur
4). Merekap absensi siswa setiap minggu atau bulan
5). Mengelola dan melaporkan keuangan Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS) kepada kepala sekolah
l. Urusan Keuangan
1). Mencatat penerimaan uang sekolah siswa
2). Membuat pembukuan keuangan setertib mungkin sehingga
mudah terkontrol
3). Menyiapkan laporan keuangan kepada kepala sekolah
4). Menyetorkan uang kepada kepala sekolah
m. Urusan Kearsipan
1) Sebagai agendaris baik surat masuk maupun surat keluar
2) Memasukkan nilai-nilai raport ke dalam buku induk
3) Membuat surat menyurat sebagaimana ditugaskan oleh
kepala sekolah
20
n. Urusan Keamanan
1). Menjaga keamanan lingkungan sekolah guna terciptanya
situasi dan kondisi yang mendukungkegiatan dan proses
belajar-mengajar
2). Menjamin pelaksanaan ketertiban sekolah atas
pelanggaranterhadap jadwal pengajaranyang dilakukan
siswa
o. Pesuruh/Penjaga Malam
1). Membantu penyediaan yang diperlukan untuk operasional
sekolah
2). Menjaga keamanan fasilitas yang ada disekolah
p. Bimbingan dan Penyuluhan
1). Memberi bimbingan kepada siswa guna meningkatkan
frekuensi dan kualitas pembelajaran
2). Memberikan arahan dan penyuluhan terhadap minat bakat
siswa dalam pengembangan dan penyaluranya
3) Memberikan dukungan atau motivasi dan menumbuhkan
minat belajar siswa
q. Wali Kelas
21
1). Memberikan bimbinganlangsung kepada siswa pada kelas
yang bersangkutandalam aktivitas belajar
2). Menerima laporan pengaduan, saran dari siswa untuk
kemajuan kelas/sekolah
3). Menyelesaikan masalah pada kelas yang bersangkutan
4). Mengumpulkan nilai, mengerjakan atau mengisi buku
raport dan membagikan raport
5). Berperan sebagai guru penbimbing dan peyuluhan (BP)
pada kelas yang bersangkutan
r. Guru
1). Membuat rencana mengajar atau persiapan mengajar
2). Menunaikan tugas mengajar dengan sebaik-baiknya
3). Berusaha dapat tercapainya bahan sesuai kurikulum
4). Mengadakan evaluasi hasil belajar kepada wali kelas
3. Deskripsi Laboratorium Komputer SMK Migas Cepu
Untuk membangun jaringan LAN pada SMK Migas Cepu
diperlukan 1 unit computer server dengan spesifikasi :
Casing minimal mini tower
22
Motherboard Asus P5KPL-CM
Procesor Core 2 Duo
Memory RAM 2 G
Harddisk minimal 160 G
VGA Card min 256 MB
Hub 16 Port
Kabel jaringan UTP
Monitor LCD 17 inch
DVD Combo
Keyboard + Mouse Optic
Sedangkan untuk client-nya SMK MIGAS Cepu memiliki 40 unit
computer dengan spesifikasi sebagai berikut :
Casing minimal mini tower
Motherboard AMPTRON
Procesor Dual Core
Memory RAM 512 MB
Harddisk minimal 80 G
VGA Card 128 MB
Kabel jaringan
Monitor CRT 15 inch
Keyboard + Mouse Optic
D. Landasan Teori
23
1. Mengenal Sistem Operasi Windows 2000
Windows 2000 Server merupakan Network Operating
System (NOS) untuk melakukan konfigurasi dan manajemen
jaringan baik skala kecil, menengah, maupun besar. Teknologi
sistem operasi Windows 2000 sebenarnya merupakan kelanjutan
teknologi Windows NT yang telah cukup lama digunakan secara
luas di pasaran. Keluarga Windows 2000 terdiri dari 4 jenis sistem
operasi, 3 diantaranya merupakan sistem operasi untuk server dan 1
untuk workstation.
a. Windows 2000 Professional
Versi Professional dikhususkan sebagai sistem operasi
desktop sebagaimana Windows 98 dan Windows Milenium
Edition. Sistem ini diposisikan untuk menggantikan Windows
NT Workstation, dan dapat digunakan pada berbagai kebutuhan
skala bisnis. Windows 2000 Professional mendukung
penggunaan dual processor sehingga memberikan kinerja sistem
lebih baik untuk berbagai aplikasi serius. Berbagai feature baru
seperti System Preparation Tools dan Setup Manager Wizard
semakin memudahkan administrator sistem dalam proses
instalasi untuk banyak komputer. Sistem ini sangat ideal
digunakan sebagai klien Windows 2000 Server karena memiliki
dukungan penuh terhadap berbagai fasilitas Windows 2000
Server, terutama Active Directory dan Group Policy.
24
b. Windows 2000 Server
Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows NT
Server 4.0 dengan berbagai fasilitas baru yang semakin
memudahkan pengelolaan jaringan. Keluarga server Windows
2000 terdiri dari 3 jenis yaitu versi standar (Server), Advance
Server, dan Data Center Server. Windows 2000 Server memiliki
semua kemampuan yang ada pada versi Professional ditambah
berbagai fasilitas inti yang dibutuhkan sebagai server jaringan.
Versi ini dapat digunakan sebagai file dan print server,
application server, web server, maupun communication server.
Fasilitas penting yang dimiliki versi ini antara lain :
Dukungan untuk penggunaan 2 processor bila diinstal
dengan mode clean install, atau 4 processor apabila instalasi
dilakukan dengan mengupgrade Windows NT Server.
Active Directory Service untuk memudahkan pengelolaan
sumberdaya dan obyek jaringan.
Sistem keamanan jaringan menggunakan Kerberos dan
public key infrastructure
Internet Connection Sharing.
Web Server dengan menggunakan Internet Information
Services versi 5.0.
25
Windows Terminal Services untuk memudahkan
administrasi jaringan dan pemanfaatan hardware komputer
lama sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi baru.
Dukungan penggunaan RAM hingga 4 GB
c. Windows 2000 Advance Server
Windows 2000 Advance Server memiliki kemampuan
lebih tinggi dibandingkan versi standar, meliputi semua fasilitas
Windows 2000 Server dengan beberapa tambahan feature
penting :
Network Load Balancing untuk meningkatkan ketersediaan
server serta meningkatkan kinerja
Windows Clustering, memungkinkan komunikasi antar
server untuk bekerja sama membentuk suatu cluster sebagai
satu kesatuan sistem
Dukungan Symetric Multi Processing (SMP) hingga 8
processor
Mendukung 8 GB RAM
d. Windows 2000 Data Center Server
Sistem ini memiliki seluruh kemampuan versi Advance
dengan tambahan berbagai fasilitas :
26
SMP Scalability hingga 32 processor
Mendukung physical memory sampai dengan 64 GB
Fungsi clustering tingkat lanjut
Windows 2000 Data Center Server sangat sesuai
digunakan sebagai sistem operasi server bisnis skala besar
seperti :
Internet Service Provider (ISP) dan Web Hosting
E-Commerce server dengan fasilitas Online Analytical
Processing (OLTP)
Data warehousing dan server database skala besar
Server kebutuhan riset, misalkan untuk berbagai analisis
econometric
2. Fungsi Windows 2000 Server
Sebuah server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai
kebutuhan bisnis. Pada organisasi skala kecil fungsi – fungsi
tersebut dapat digabungkan dalam satu server dan satu komputer.
Untuk organisasi besar, sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada
server terpisah sesuai dengan beban kerjanya.
a. File Server
Fungsi ini merupakan penggunaan paling umum dari
sebuah server, dimana server digunakan sebagai pusat
27
penyimpanan file dalam sebuah jaringan. Dengan sistem ini
sistem file akan lebih terintegrasi sehingga memudahkan
manajemen dan pencarian file. Sistem back up dan
penyimpanan file juga dapat dilakukan dengan lebih baik.
Windows 2000 Server memiliki fasilitas Distributed File
System untuk memudah kan pengelolaan file dalam jaringan.
Dengan sistem ini pengguna jaringan dapat dengan mudah
menggunakan dan menyimpan file tanpa perlu mengetahui letak
sebenarnya dari suatu file.
b. Application Server
Apabila server digunakan untuk menyimpan dan
menjalankan suatu program aplikasi, maka server tersebut
bertindak sebagai application server. Aplikasi diinstal di server
dan dijalankan atau diakses oleh klien. Dengan demikian
aplikasi tidak perlu diinstal di klien sehingga memudahkan
proses implementasi dan maintenance sistem. Windows
Terminal Services merupakan fasilitas untuk memudahkan
penggunaan Windows 2000 Server sebagai application server.
c. Web Server
Web Server merupakan komputer yang digunakan
sebagai host berbagai aplikasi web baik dalam lingkungan
28
internet maupun intranet. Internet Information Service 5.0
merupakan komponen Windows 2000 Server untuk
memudahkan konfigurasi dan manajemen web site
d. E-Mail Server
Windows 2000 Server dapat juga digunakan sebagai E-
Mail server dengan menggunakan berbagai software tambahan
antara lain Microsoft Exchange, Lotus Notes, maupun
MDaemon. Fungsi E-Mail server dapat dianalogikan dengan
kantor pos dalam sistem surat menyurat konvensional.
e. Member Server
Apabila Windows 2000 Server digunakan sebagai
member server maka hanya dapat bertindak sebagai klien dalam
jaringan dan tidak dapat menjalankan fungsi server untuk
mengatur jaringan. Ketika Windows 2000 Server diinstal
pertama kali, maka secara otomatis akan berfungsi sebagai
member server. Untuk merubahnya sebagai domain controller
digunakan perintah dcpromo dari command prompt
f. Domain Controller
Domain Controller (DC) merupakan server yang
berfungsi sebagai pengatur jaringan. Manajemen sumber daya
29
dan obyek jaringan dilakukan dari DC, karena akses secara
penuh terhadap Active Directory hanya dapat dilakukan dengan
melakukan login ke DC.
Apabila anda pernah mengelola jaringan berbasis
Windows NT maka terdapat istilah Primary Domain Controller
(PDC) dan Backup Domain Controller (BDC). Dalam sistem
jaringan Windows 2000 dua istilah tersebut sudah tidak dikenal
lagi. Setiap DC dalam jaringan adalah peer (setara) yang
masing-masing dapat dikonfigurasi untuk melakukan replikasi
obyek Active Directory, sehingga apabila salah satu DC tidak
berfungsi maka dapat segera digantikan oleh DC yang lain.
Sangat disarankan dalam suatu organisasi untuk memiliki
minimal 2 DC sehingga menjamin fault tolerance.
3. Feature Baru Pada Windows 2000 Server
Untuk lebih memahami berbagai fasilitas dan kelebihan
Windows 2000 Server dibandingkan sistem operasi terdahulu, berikut
ini dipaparkan beberapa feature baru yang penting pada Windows
2000 Server
a. Active Directory Service
30
Directory Service dapat diumpamakan sebagai buku
direktori telepon yang menyimpan berbagai informasi : nama,
alamat dan nomor telepon yang disusun berdasarkan abjad
sehingga memudahkan proses pencarian. Peranan Directory
Service dalam sebuah jaringan adalah sebagai database yang
menyimpan berbagai informasi sumber daya dan obyek jaringan
secara terpadu sehingga dapat dikelola dan dikonfigurasi dengan
mudah. Istilah Active Directory Service digunakan dalam
lingkungan Windows 2000 untuk memberikan penekanan pada
kemampuannya untuk melakukan berbagai fungsi manajemen
secara dinamis dan terotomasi dengan mudah dan cepat.
Informasi yang disimpan dalam Active Directory antara lain
meliputi user dan group account, printer, file server, serta
berbagai policy menyangkut user dan group. User sebagai
pengguna jaringan berkepentingan untuk dapat mengakses
berbagai sumber daya dengan cepat dan mudah, sedangkan
administrator berkepentingan untuk mengelola berbagai obyek
jaringan secara efisien. Active Directory memungkinkan
pengelolaan jaringan menjadi lebih mudah karena berbagai
sumber daya dan obyek dapat disimpan secara terpusat untuk
dikonfigurasi secara terpadu.
b. Group Policy
31
Group Policy merupakan media untuk mengatur profil
user terutama yang berkaitan dengan desktop setting. Pengaturan
yang dilakukan antara lain menentukan jenis aplikasi yang
tersedia bagi user, konfigurasi start menu, serta akses terhadap
berbagai icon seperti Control Panel dan MyComputer. Fasilitas
ini sangat berguna untuk menyesuaikan lingkungan tampilan
desktop dengan tingkat keahlian seorang user, serta memberikan
tingkat keamanan sistem sehingga berbagai konfigurasi sensitif
tidak akan dapat dirubah user. Group Policy dapat dikonfigurasi
secara terpusat dengan menggunakan fasilitas Active Directory.
c. Distributed File System
Ketika jaringan anda semakin besar dan jumlah user
bertambah maka sering terjadi penyimpanan file menjadi tidak
rapi lagi. File - file kerja dapat tersimpan di server maupun lokal
di komputer masing – masing dengan memberikan hak sharing
bagi pemakai lain. Proses pencarian file sering menjadi pekerjaan
yang membingungkan karena peletakan file oleh user dilakukan
dengan tidak konsisten. Distributed File System (Dfs) merupakan
solusi masalah penyimpanan file dalam jaringan. Administrator
menyediakan folder sesuai dengan kebutuhan, sedangkan folder
pada Dfs tersebut dihubungkan dengan letak file secara fisik.
Dengan demikian seorang user dapat dengan mudah menyimpan
dan mencari file pada folder yang telah disediakan tanpa perlu
32
mengetahui di mana sebenarnya letak fisik suatu file. File pada
Dfs juga dapat disimpan secara offline di komputer lokal dan
dilakukan proses sinkronisasi berkala dengan file di jaringan.
d. Terminal Services
Terminal Services merupakan fasilitas yang dapat
digunakan untuk memanfaatkan komputer dengan hardware lama
untuk dapat menjalankan berbagai aplikasi terbaru. Terminal
Services Server diinstal pada komputer server dengan spesifikasi
hardware yang mampu menjalankan Windows 2000 Server,
sedangkan Terminal Services Client diinstal pada komputer lama
misalkan sekelas 486 atau Pentium klasik. Komputer klien
mengakses berbagai aplikasi di server dengan menggunakan
processing power komputer server.
Fasilitas ini sangat berguna untuk memudahkan
administrasi dan maintenance berbagai aplikasi secara terpusat
karena instalasi aplikasi hanya dilakukan di server. Namun
demikian berbagai aplikasi berat seperti AutoCad dan Corel
Draw tidak akan berjalan maksimal dengan tools ini. Aplikasi
yang cocok digunakan antara lain berbagai suite aplikasi office
seperti MS Office dan internet sharing. Terminal Services juga
dapat digunakan untuk melakukan remote administration
terhadap suatu server.
BAB III
33
PEMBAHASAN
A. Persyaratan Hardware dan Software
Agar sistem Windows 2000 Server dapat berjalan maksimal maka
dibutuhkan hardware dan software yang sesuai dengan persyaratan
minimal. Berdasarkan informasi resmi dari website Microsoft, persyaratan
hardware yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows 2000
Server adalah sebagai berikut :
Komponen Spesfikasi Minimum Spesifikasi Yang Disarankan
Processor Pentium 133 Pentium 166
RAM 128 MB 256 MB
Harddisk
2 GB dengan space
bebas minimal 1 GB
Sesuai dengan data yang akan
disimpan di server
Display VGA Card dan monitor yang
mendukung resolusi 640 x 480
Mendukung resolusi 1024 x 768
CDROM Drive 12X Speed, tidak dibutuhkan untuk
instalasi lewat jaringan
Lebih tinggi dari 12X
Network Card Sesuai topologi dan kebutuhan
jaringan
Sesuai topologi dan kebutuhan
jaringan
Disk Drive Disk drive 3.5” , untuk instalasi
dengan disket.
Disk drive 3.5” , untuk instalasi
dengan disket.
34
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa
kemampuan maksimum keluarga Windows NT dan
Windows 2000 hanya dapat digunakan bila diinstal pada
partisi NTFS. Dengan menggunakan sistem file NTFS anda
dapat melakukan proteksi security hingga ke tingkat file,
dibandingkan dengan partisi jenis FAT yang hanya dapat
memberikan security hingga tingkat folder.
B. Keuntungan menggunakan sistem file FAT16 adalah
dukungan yang luas terhadap berbagai sistem operasi.
Partisi jenis ini merupakan pilihan tepat bila anda akan
ingin mengkonfigurasi instalasi dual boot antara Windows
NT dengan Windows 2000 atau Windows 95. Kekurangan
utama FAT16 adalah metode penyimpanan yang kurang
efisien, sehinnga ruang harddisk anda akan lebih cepat
penuh dibandingkan bila Anda menggunakan FAT32 atau
NTFS.
C. Teknik Partisi
Harddisk yang akan Anda gunakan dapat dipartisi
dalam beberapa logical partition. Partisi adalah istilah yang
biasa digunakan untuk menyebut pembagian logical dari
sebuah harddisk. Misalkan anda memiliki sebuah harddisk
berkapasitas 10 GB, maka anda dapat membaginya
35
menjadi dua logical partition yaitu drive C sebagai primary
partition sebesar 4 GB dan sisanya drive D sebesar 6 GB
sebagai secondary partition. Anda dapat membagi lagi
secondary partition tersebut menjadi beberapa logical
drive sesuai dengan kepentingan Anda. Dalam
menentukan ukuran partisi Anda perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut : Berapa jenis dan berapa banyak
sistem operasi yang akan anda instal dalam harddisk.
Kebutuhan ruang harddisk, misalkan anda akan menginstal
Windows 2000 Server di drive C maka disarankan ruang
kosong sebesar 1GB ditambah space untuk menginstal
berbagai macam software aplikasi.
Lokasi system partition dan boot partition Windows 2000 Server.
System partition berisi berbagai file yang dibutuhkan Windows 2000
Server untuk melakukan booting, yang secara default terinstal pada active
partition, umumnya drive C. Boot partition adalah partisi yang berisi
folder WINNT dimana file-file Windows 2000 Server tersimpan. Ukuran
boot partition disarankan minimal 1GB, yang lokasinya secara default ada
di drive C tetapi Anda dapat menentukan lokasi lain sesuai dengan ukuran
partisi harddisk Anda.
Anda dapat melakukan partisi harddisk dengan menggunakan
utility FDISK yang terdapat dalam MS DOS atau dengan aplikasi pihak
ketiga seperti Partition Magic. Penulis mengasumsikan Anda sudah cukup
36
memahami penggunaan utility FDISK sehingga tidak akan dibahas secara
detil dalam buku ini. Apabila Anda belum memahami penggunaan utility
untuk partisi ini, silahkan membaca dokumentasi ataupun help file dalam
MS DOS.
D. Pilihan Metode Instalasi
Untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server dapat digunakan
beberapa metode sebagai berikut :
1. CDROM Bootable
Cara ini paling mudah dan cepat untuk dilakukan. Anda harus
mengkonfigurasi BIOS komputer untuk booting dari CDROM. Sebuah
tampilan text based akan memberikan beberapa pertanyaan mengenai
lokasi penempatan Windows 2000 dan sistem partisi yang digunakan.
2. Setup Disk
Metode ini memerlukan waktu paling lama, penulis tidak
merekomendasikan cara ini kecuali anda tidak memiliki CDROM
drive yang dapat digunakan secara bootable. Sebelum melakukan
instalasi anda perlu membuat setup disk dari komputer lain yang sudah
terinstal Windows 2000 Server.
3. Instalasi dari OS lain
37
Apabila anda telah memiliki sistem operasi lain di komputer,
maka dapat langsung menjalankan proses instalasi dengan
memasukkan CDROM Windows 2000 Server dan memanfaatkan
proses autorun
Untuk konfigurasi dual boot, pilihlah option kedua. Sedangkan
untuk mengupgrade Windows NT Server ke Windows 2000 Server
pilihlah option ke-1. Proses instalasi dilanjutkan dengan mencopy
temporary file ke harddisk, booting ulang, dan selanjutnya tampil
dialog text based sebagaimana instalsi dengan CDROM bootable.
4. Member Server dan Domain Controller
Sebelum melangkah lebih lanjut untuk melakukan instalsi, anda
perlu memahami peran Windows 2000 Server dalam sebuah jaringan.
Windows 2000 Server dapat diinstal sebagai Member Server dan
Domain Controller. Bagi anda yang pernah mengenal Windows NT,
maka terdapat istilah PDC(Primary Domain Controller), BDC(Backup
38
Domain Controller) dan Stand Alone Server. Dalam arsitektur
Windows 2000 konsep PDC dan BDC sudah tidak dikenal lagi.
Sebuah server yang menyimpan konfigurasi jaringan mengenai data
dan hak setiap account, security, dan active directory disebut Domain
Controller (DC). Peranan DC ini identik dengan PDC dalam teknologi
Windows NT. Sebagai backup dari DC yang sudah ada, diperlukan DC
baru yang masing-masing kedudukannya dalam jaringan adalah setara
(peer). Dengan demikian bila terjadi fault pada sebuah DC, maka DC
lain akan secara otomatis mengambil alih peranannnya sebagai
pengendali jaringan.
Antar DC dalam jaringan Windows 2000 terjadi replikasi data-
data konfigurasi melalui active directory. Replikasi tersebut terjadi
dalam interval tertentu, untuk menjamin kesamaan konfigurasi antar
DC. Untuk menginstal sebuah server sebagai DC, maka fasilitas
Active Directory harus dipasang di server tersebut. Instalasi Active
Directory adalah dengan menjalankan perintah DCPROMO dari
command prompt, atau dengan memanfaatkan fasilitas wizard dari
menu Configure Your Server.
Sebuah server yang tidak dikonfigurasi active directory disebut
sebagai Member Server. Member Server identik dengan Stand Alone
Server dalam jaringan Windows NT. Karena tidak memiliki active
directory, maka server tersebut hanya memiliki user dan group di
tingkat local computer saja. Member Server dapat melakukan mapping
39
user dan group dari DC dengan memanfaatkan fasilitas active
directory, asalkan antara DC dan member server tersebut terhubung
dalam satu network. Member Server biasanya digunakan sebagai
server berbagai service dalam jaringan, misalnya mail server, web
server, file server, maupun proxy server.
5. Praktek Instalasi Windows 2000 Server
Dalam praktek ini penulis menggunakan skenario instalasi
dengan bootable CDROM pada harddisk kosong yang belum terisi
sistem operasi lain. Setelah Windows 2000 Server terpasang sebagai
Member Server, dilakukan instalasi Active Directory untuk
mengupgrade server tersebut sebagai DC dengan perintah DCPROMO.
a. Instalasi Member Server
o Lakukan setting pada BIOS komputer anda untuk booting dari
CDROM
o Masukkan bootable CDROM Windows 2000 Server, dan
restart komputer anda.
o Tampil dialog text based, lanjutkan instalasi dengan menekan
Enter.
o Setelah tampil dialog License Agreement, tekan F8 untuk
menerima agreement.
40
o Selanjutnya anda diminta menentukan lokasi instalasi. Pada
bagian ini anda juga dapat menghapus dan membuat partisi
baru di harddisk.
o Tentukan jenis file sistem yang akan digunakan.
Note : Apabila anda ingin membuat dial boot, jangan
menghapus partisi yang telah terisi OS lain. Pada bagian
penentuan jenis partisi, jangan merubah jenis partisi di drive
yang telah terisi OS. Menghapus maupun merubah jenis partisi
akan menghilangkan OS yang telah anda install di partisi
tersebut.
o Setelah selesai, proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek
dan mencopy temporary file ke harddisk.
o Keluarkan CDROM dan restart komputer.
o Proses intalasi dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di
komputer.
o Selanjutnya tentukan regional setting (keyboard layput, sistem
tanggal, jam, dll) sesuai dengan kondisi lokasi anda.
o Isikan nama pemilik komputer dan organisasinya.
o Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi
per server berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang
melakukan koneksi ke server. Sedangkan lisensi per seat
41
mengharuskan tiap klien untuk memiliki license, yang dapat
digunakan untuk mengakses server manapun. Untuk latihan,
pilihlah Per Server dan isikan jumlah koneksi = 5 klien.
o Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama
tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi komputer di
dalam jaringan. Misalkan anda menginstal server pertama
dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai nama server.
o Isikan password untuk account Administrator. Pastikan anda
mengisikan password yang cukup baik, karena account tersebut
merupakan administrator dengan hak tertinggi dalam jaringan.
o Tampil dialog pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat
memilih jenis service yang akan disediakan server tersebut,
misalnya IIS (web server), DNS Server, maupun DHCP server.
Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut dalam kondisi
default dan lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi
42
setiap service pada bab-bab selanjutnya sesuai dengan
kebutuhan
o Sorot Internet Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan
konfigurasi IP Address sebagai berikut :
IP Address : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP address
tersebut menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan
LAN. Anda dapat menyesuaikannya dengan kondisi jaringan
bila diperlukan.
o Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan
kedudukan server tersebut di dalam jaringan. Karena dalam
praktek ini anda menginstal server pertama dalam jaringan dan
43
domain baru, maka pilihlah option pertama dan kosongkan
kotak Workgroup or computer domain
o Klik Next untuk melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan
dilanjutkan dengan melakukan setting jaringan dan hardware.
Proses tersebut bervariasi kecepatannya, tergantung spesifikasi
komputer anda. Anda mungkin diminta memasukkan CDROM
Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan.
o Setelah konfigurasi selesai, booting ulang komputer anda dan
selanjutnya tampil dialog login ke Windows 2000 Server.
Tekan Ctrl+Alt+Del dan masukkan password untuk user
Administrator
44
o Tampil desktop Windows 2000 Server, dan anda siap
melakukan berbagai konfigurasi server. Pada tahap ini
Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server.
Untuk membuatnya sebagai Domain Controller perlu
dieksekusi perintah DCPROMO
Klik Start > Run dan ketikkan DCPROMO
Perintah tersebut akan menginstal Active Directory
sehingga server dinaikkan statusnya dari Member Server ke
Domain Controller. Anda akan menginstal DC pertama
dalam Domain
45
Tampil Dialog type Domain Controller, pilih Domain
Controller For A New Domain. Apabila anda menginstal
DC tambahan dalam sebuah Domain, aktifkan option ke-2.
Berikutnya tampil pilihan untuk menentukan jenis domain
yang dibuat. Aktifkan Create A New Domain Tree untuk
membuat Domain pertama dalam jaringan.
Pilih Create A New Forest Of Domain Trees pada dialog
Join Forest. Domain yang dibuat adalah level tertinggi
dalam Forest baru.
46
Langkah selanjutnya adalah menentukan NETBIOS
Name untuk Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk
mendukung OS sebelum Windows 2000 seperti Win98 dan
Win NT yang menggunakan NETBIOS untuk meresolve
nama host di jaringan
Note : Forest, Tree, dan Domain adalah terminologi
yang digunakan dalam konsep jaringan Windows 2000
untuk mengidentifikasi kesatuan organisasi jaringan.
Domain merupakan kesatuan terkecil dari sebuah jaringan.
Beberapa Domain dapat bergabung membentuk Tree dan
gabungan dari beberapa Tree disebut Forest.
Isikan nama Domain untuk organisasi anda, Gunakan Full
Qualified Domain Name sesuai peraturan Internic. Anda
dapat menggunakan Domain yang sudah terdaftar resmi,
atau domain fiktif dengan nama tertentu yang dikehendaki.
47
Apabila anda akan mempublish jaringan ke internet,
sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar
Tentukan lokasi penyimpanan data Active Directory, yaitu
data log, system volume, dan Active Directory Database
48
Langkah selanjutnya untuk menentukan NETBIOS Name
untuk Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk
mendukung OS sebelum windows 2000, seperti win 98 dan
win NT yang menggunakan NETBIOS untuk meresolve
nama host di jaringan.
49
Note : Lokasi penyimpanan data Active Directory harus
menggunakan partisi NTFS. dan replikasi data Active
Directory sebaiknya data tersebut disimpan di harddisk
terpisah dari sistem operasi, sehingga meningkatkan
kinerja sistem.
Proses instalasi dilanjutkan dengan mengecek keberadaan
DNS Server di dalam jaringan. Apabila tidak terdapat DNS
Server maka Windows 2000 akan meminta konfirmasi
untuk menginstal DNS Server di DC tersebut.
Tunggu sampai proses instalasi selesai, instalasi dilanjutkan
dengan booting ulang.
Lakukan login ke DC sebagai Administrator, setelah Active
Directory terpasang akan terlihat beberapa menu tambahan
50
di bagian Administrative Tools, antara lain Active
Directory Users and Computers yang merupakan menu
utama untuk konfigurasi user, group dan security jaringan
51
Top Related