T UGAS KELOMPOK
MATA KULIAH TEKNIK SANITASI INDUSTRI
(TPT 3318)
PENERAPAN ISO 22000 DALAM BEBERAPA INDUSTRI PANGAN
UNTUK MENJAGA KEAMANAN PANGAN
DISUSUN OLEH:
1. CHOTI LUSIANA (13/346730/TP/10603)
2. FEBRIANA INTAN PERMATA HATI (13/346860/TP/10619)
3. SITI RAHMA (13/346838/TP/10613)
4. URAY ULFAH NABILA (13/346915/TP/10641)
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Bahan pangan memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan lainnya
dan memerlukan penangganan tersendiri. Bahan pangan mudah rusak akibat
benturan dan kontak langsung dengan matahari sekaligus rentan terhadap
serangan hama dan mikroorganisme. Tindakan pencegahan perlu dilakukan agar
keamanan dari konsumen terjamin. Salah satu pihak yang harus melaksanakan
tindakan pencegahan ini adalah industri makanan, pada bagian ini makanan
diproduksi dalam jumlah besar sehingga pengecekan satu persatu terhadap mutu
dan keamanan hampir tidak mungkin dilakukan sehingga manajemen dari industri
tentang praktik keamanan akan bahan pangan merupakan jaminan tertinggi yang
bisa diperoleh konsumen apabila pihak pasar/supermarket tidak melakukan
pensortiran terhadap makanan yang mereka tawarkan kepada konsumen.
Berkaca dari kebutuhan akan pangan yang aman bagi konsumen maka
dibentuklah sebuah organisasi yang bernama The International Organization for
Standardization (ISO) yang bertugas melakukan standarisasi dan beranggotakan
154 negara. Terdapat beberapa standar yang telah dibuat oleh organisasi ISO salah
satunya adalah ISO 22000. Menurut Anonim (2014) ISO 22000 merupakan
standar penunjuk yang menggambarkan persyaratan sebuah system manajemen
keamanan pangan. Standar ini merupakan standar penunjuk yang menggambarkan
persyaratan sebuah sistem manajemen keamanan pangan. ISO 22000 mengatur
manajemen keamanan pangan global untuk seluruh rantai pasokan makanan, dari
mulai petani dan produsen ke pengolah dan pengepak , hingga transportasi dan
penjualan. ISO 22000 menggarisbawahi persyaratan untuk system manajemen
keamanan pangan termasuk komunikasi interaktif, manajemen system dan
program-program pra-syarat.
Tujuan dari pembuatan standar menurut SNI 01-2970-1999 adalah (1)
mengharmoniskan persyaratan sistem manajemen keamanan pangan untuk usaha
yang terkait dalam rantai pangan, (2) memudahkan kerja badan usaha dan badan
sertifikasi karena hanya menggunakan satu standar, serta (3) memastikan standar
dapat diperoleh dengan mudah di seluruh dunia tanpa adanya monopoli oleh satu
badan sertifikasi khusus.
Industri yang ingin mendapatkan ISO 22000 wajib melakukan beberapa
kegiatan (implementasi) yang diawali dengan menerapkan audit internal untuk
menguji kesesuaian, apabila ingin mendapatkan sertifikat maka organisasi itu
harus diaudit terlebih dahulu dengan lembaga pemberi sertifikat seperti OSS
Sertification. Cara implementasi ISO 22000 dibagi menjadi beberapa langkah :
1. Membuat rencana implementasi yang mencakup : pengenalan isi standard,
perbandingan antara system yang ada dengan persyaratan ISO 22000 (gap
analysis), jadwal tahapan implementasi berdasarkan gap analysis dan
membuat jadwal untuk menjalankan system, mengumpulkan bukti dan
membuat perbaikan.
2. Membentuk tim Food Safety Management System (FSMS), tim ini
bertugas merancang dan mengembangkan dan berperan aktif dalam system
manajemen berkelanjutan
3. Membentuk tim manajemen, tim ini aktif dalam perancanangan dan
pengembangan system serta penerapannya dalam kegiatan sehari-hari.
4. Tim manajemen bertindak sebagai tim inti, tim ini bertugas dalam
membagi tanggung jawab, menyediakan sumber daya dan
mengkoordinasikan kegiatan.
5. Tiap tim kerja akan mengevaluasi proses yang ada dan persyaratan yang
diperlukan, dari evaluasi ini dihasilkan proses baru atau dimodifikasi dan
dikirim ke tim manajemen untuk di review dan disetujui
6. Setelah tim kerja merancang dan mendokumentasikan proses, dilakukan
pelatihan terhadap seluruh karyawan yang terlibat dalam proses untuk
melaksanakan proses
7. Apabila proses telah berjalan akan dilakukan internal audit dan tinjauan
manajemen
8. Hasil dari audit internal digunakan untuk manajemen review
(improverment FSMS)
9. Menerapkan system secara berkelanjutan dan kumpulkan bukri-bukti
pelaksanaan system
10. Training ISO 22000 bagi semua karyawan yang terlibat
11. Lakukan audit eksternal untuk mendapatkan sertifikat
Keuntungan dari penerapan dari ISO 22000 bagi industri adalah (1)
sebagai alat membangun bisnis bagiorganisasi yang ingin memperluas jangkauan
mereka, (2) memberikan pendekatan yang lebih logis dan terstruktur untuk
manajemen keamanan pangan, (3) ISO 22000 mangani isu-isu kunci dalam rantai
supali makanan, masing-masing berkontribusi terhadap kinerja bisnis yang
berkelanjutan dalam hubungannya dengan manajemen keamanan pangan, (4)
mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar global, (5) komunikasi yang jelas
di seluruh rantai pasokan, (6) pelacakan-pengindentifikasian dari dampaik
organisasi pada keamanan pangan dalam rantai pasokan, (7)
pengendalian/pengurangan bahaya keamanan pangan, (8) manajemen risiko
keamanan pangan, (9) kepatuhan hukum, (10) pengurangan biaya karena system
yang lebih efisien, (11) konversi halus dari sertifikasi keamanan pangan yang
sudah ada, (12) kinerja bisnis terus menerus ditingkatkan sejalan dengan
kebijakan dan tujuan keselamatan makanan (Anonim2, 2016)
ISI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, 2014. Apa itu Setifikasi ISO dan Mengapa itu Penting di Dunia
Bisnis . diakses dari http://portal.tahupedia.com/content/show/441/Apa-
Itu-Sertifikasi-ISO-dan-Mengapa-itu-Penting-Di-Dunia-Bisnis . Pada 15
Maret 2016. Pukul 10;08 WIB.
Anonim2, 2016. ISO 22000 Food Safety. Diakses dari
http://www.osscertification.co.id/standards/iso22000 . Pada 15 Maret
2016. Pukul 10:23 WIB.
Top Related