Topics
Habitat alam mikroorganisme1.TANAH
-Bakteri penghasil spora2. AIR
Yang tercemar dg urine & feses manusia(Salmonella sp, Shigella sp, E. Coli).
3. UDARADipengaruhi UV, ozon dan Kelembaban.
4. MAKANAN
DISTRIBUSI MIKROBA INTESTINAL
INTERAKSI MIKROBA
Sintrofisme Kompetisi Simbiosis : mutualisme, komensalisme,
parasitisme
HUBUNGAN HOSPES-KUMAN
DITENTUKAN OLEH KESEIMBANGAN
VIRULENSI KUMAN
DAYA TAHAN TUBUH
Definisi Flora normal
Flora normal : kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat.
Umumnya dari jenis bakteri. Dapat menyebabkan penyakit bila
ditempatkan pada tempat yang tidak semestinya atau ada faktor predisposisi
flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu.
ex: -Streptococcus viridans__ subacute
bacterial endocarditis. -Bacteroides yang normal terdapat di
kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma.
Asal Mula Mikrobiota Manusia
Sampai waktu akan dilahirkan, janintidak mengandung mikroorganisme.
janin manusia mula-mula memperolehmikroorganisme ketika lewat sepanjangsaluran lahir melalui kontak permukaan, penelanan atau penghisapan
Setiap bagian tubuh manusia, dengankondisi lingkungan yang khusus, dihuniberbagai macam mikroorganismetertentu.
Berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannyadapat digolongkan menjadi 2 jenis,
I. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
yaitu mikroorganisme tertentu yang biasanyaditemukan pada bagian tubuh tertentu danpada usia tertentu.
Keberadaan nya selalu tetap, jika adaperubahan akan kembali seperti semula. ---merupakan organisme komensal.
Ada yang bersifat mutualisme.: mendapatkanmakanan dari sekresi dan produk-produkbuangan tubuh manusia, dan tubuhmemperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dariflora normal
2. Mikroorganisme sementara (transient flora) mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen
yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosaselama kurun waktu beberapa jam, hari, atauminggu.
Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba(tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruhlingkungan, tidak menimbulkan penyakit .
Flora sementara biasanya sedikit. Jika flora residen berubah, maka mikroba ini akan
melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkanpenyakit.
Pelekatan bakteri pada inangBeberapa faktor pelekatan pada bakteri diantaranya
adalah: Protein adherence/adhesin. Didapatkan pada bakteri
Escherechia coli enterotoxogenic yang memperantarai bakteri coli melekat pada permukaan mukosa usus
Glycocalyx/kapsul. Terdapat pada Streptococcus mutants disebut dextran glycocalix yang mempromotori pelekatan bakteri ini pada permukaan gigi.
Lipoteichioc acid. asam ini memperantarai bakteri S. pyogenus pada pelekatannya di mukosa saluran pernafasan.
Fimbriae (pili). Pili dari bakteri N. gonorrhoeaemembantu pelekatan bakteri pada permukaan epetel saluran genetal. Fimbriae tipe I pada Salmonella memperantarai bakteri tersebut melekat pada permukaan epitel usus halus.
Pelekatan pada inang membutuhkan beberapa spesifisitas yaitu:
Spesifik jaringan Suatu organisme tidak melekat pada sembarang
jaringan. Pelekatan ini terjadi secara khusus padabagian epitel sel tertentu. Sebagai contoh bakteriNiesseria gonorrhoe penyebab penyakit kelaminmelekat lebih kuat pada saluran genetal dari pada disaluran pernafasan
Spesifisitas inang. Beberapa bakteri lebih khusus melekat pada
permukaan sel manusia dari pada sel hewan dansebaliknya ada yang lebih khusus melekat padahewan tapi tidak pada manusia.
Penyerangan epitel
Sebagian besar patogen menyerang sel epitel untuk melangsungkan patogenisitasnya.
Proses penyerangan tersebut disebut invasion. Setelah melekat pada permukaan sel akan
mengakibatkan perubahan pada cytosketon sel yang akan menghasilkan proses pemasukan bakteri tersebut ke dalam sel.
Faktor yang memperantarai masuknya bakteri ke dalam sel disebut invasin.
Beberapa protein yang penting untuk invasi telah ditemukan pada beberapa bakteri, namun belum jelas bagaimana mekanisme kerja protein tersebut mempengaruhi susunan aktin.
Flora yang menetap diselaput lendir dan kulitdapat mencegah kolonialisasi oleh bakteripatogen ( bacterial interference) danmencegah penyakit akibat gangguan bakterimelalui :
1. kompetisi pada reseptor atau tempatpengikatan pada sel penjamu,
2. kompetisi untuk zat makanan, 3. penghambatan oleh produk metabolik atau
racun,4. penghambatan oleh zat antibiotik atau
bakteriosin (bacteriocins).
Kolonisasi dan tumbuh pada inang
Jika patogen mengakses suatu jaringan selanjutnya akan memperbanyak diri disebut kolonisasi. Karena inokulum awal suatu patogen tidak cukup untuk dapat merusak sel maka patogen tersebut harus tumbuh memperbanyak diri untuk menghasilkan faktor virulensinya. Faktor virulen yang merusak sel inang seperti toksin dan enzim hidrolitik diproduksi pada tahap ini.
Supresi flora normal akan menimbulkantempat kosong yang cenderung akanditempati oleh mikroorganisme darilingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis danbisa menjadi patogen
Flora normal biasanya ditemukan dibagian-bagian tubuh manusia yang kontaklangsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga.
Organ-organ dan jaringan biasanya steril.
Mikroflora normal padakulit,hidung,telinga,konjungtiva Bakteri patogen yang akan menginfeksi
kulit harus mampu bersaing dengan mikroflora normal yang ada untuk mendapatkan tempat kolonisasi serta nutrien untuk tumbuh dan berkembang.
ada sekitar 103-104
mikroorganisme/cm2 yang kebanyakan terletak pada stratum korneum.
Jumlah mikroorganisme kulit dapatberkurang dengan desinfektan, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjarsebasea dan keringat
Staphylococcus epidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namundapat menimbulkan penyakit saatmencapai tempat-tempat tertentu sepertikatup jantung buatan dan sendiprostetik (sendi buatan).
Staphylococcus aureus, dapatberkolonisasi transien di kulit, tapi dapatmenetap pada rongga hidung ( nasopharyng)
Oropharyng dihuni sejumlah besarS. aureus dan S. epidermidis dan Strep α-hemolitik ( Streptococcus viridans).
Flora lubang telinga luar = flora kulit Lubang telinga tengah dan dalam
biasanya steril Flora konjungtiva dalam keadaan normal
dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim.
Intestinal flora
usus besar mengandung populasi mikroba yang terbanyak. Diperkirakan jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah ± 1012-
13 organisme per gram meliputi bakteri anaerob : Bacteroides
sp, Clostridium sp dan Lactobacillus. Dan anerob fakultatif ( E.coli)
Flora normal usus
Flora normal Tr Genito urinarius
Pada orang sehat, ginjal, ureter dan kandungkemih bebas dari mikroorganisme, namunbakteri pada umumnya dijumpai pada uretrabagian bawah pria maupun wanita.
Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasidari flora normal yang terdapat pada kulit danuretra.
Keberadaan bakteri dalam urine belum dapatdisimpulkan sebagai penyakit saluran urine kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/ml.
Natural Flora Location:Log10 cfu/gm or cm2
NORMAL FLORA:
Enterobacteriaceae:(E.coli, Proteus vulgaris, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter cloacae, Serratia marcescens) Bacteroides fragilis, etcClostridium perfringens, etcFusobacterium speciesPeptostreptococcus speciesEnterococcus species
Gastrointestinal Tract
NORMAL FLORA:Streptococcus salivariusStreptococcus mitisStaphylococcus epidermidisHaemophilus speciesMoraxella speciesPeptostreptococcus speciesFusobacterium speciesEikenella corrodens
Mouth & Upper Respiratory Tract
Sterile Body SitesCentral Nervous system (CNS)
Internal Abdominal Cavity & all internal organs
Lungs
Bladder
NORMAL FLORA:
Lactobacillus speciesPrevotella speciesPeptostreptococcus anaerobiusPorphyromonas melaninogenicusYeast (e.g. Candida species)
Genital Tract
Gastrointestinal Tract
NORMAL FLORA:
Staphylococcus epidermidisDiphtheroids: Corynebacterium speciesMicrococcus speciesPropionibacterium species
Skin
Infeksi Bakterial
Sumber Infeksi 1. Infeksi Endogen (Berasal dari flora
normal) 2. Infeksi Eksogen ( Oleh organisme
yang berasal dari sumber lain.
Infeksi Bakteri Patogen
Gram Positif : 1. Staphylococcus aureus, memproduksi
eksotoksin penyebab diare dengan rentang sindrom infeksi yang luas., penyebab infeksi pada kulit, seperti eksim, Resisten terhadap peniciline.
Pengendalian : Penggunaan antibiotik Metisilin, flukloksasilin, Vankomisin, linezoid, eritromycine.
2. Staphylococcus haemolyticus, Penyebab haemolysis pada darah. Resisten terhadap antibiotik teikoplanin.
Pengendalian : Penggunaan antibiotik vankomisin
3. Staphylococcus saprophyticus, Penyebab infeksi saluran kemih pada wanita muda., resisten terhadap novobiosin.
4. Streptococcus pyogenes, penyebab infeksi saluran pernafasan atau faringitis, terutama menyerang pada anak-anak, ,dapat melakukan mekanisme pencegahan kinerja fagositosis oleh leukeusit , karena membawa antigen Lancefield.
5. Streptococcus agalactiae ( streptococcus group B), menyebabkan pneumonia, meningitis.
6. Kelompok organisme “Streptococcus milleri “ (S. constellatus, S. intermedius, S. anginosis) berkoloni pada mulut dan saluran pencernaan. Dapat menyebar secara sistemik, menyebabkan abses di otak, paru, dan Hati.
7. Enterococcus spp.,)( E. faecalis dan E. Faecium),Merupakan komensal pada usus, namun menjadi patogen jika terdapat ditempat lain. Menyebabkan infeksi pada saluran kemih, infeksi pada luka. Pengendalian: dengan antibiotik linezolid atau pristinamisin, sangat sensitif terhadap ampisilin dan amoksiline, namun resistensi semakin meningkat.
8. Streptococcus pneumoniae, . Pneumokokus, merupakan penyebab utama dari kematian diseluruh dunia akibat infeksi. Sinusitis, pneumonia akut merupakan infeksi yang sering terjadi.
Rentan terhadap : penisiline ( beberapa strain), eritromycine, sefalosporin, tetrasikline, rifampisine dan kloramphenicol.
Pengendalian :Sefotaksim atau seftriakson ( untuk meningitis yang disebabkan oleh strain yang kurang sensitif), penggunaan peniciline, Penggunaan vankomisin jika resistensi peniciline dosis tinggi muncul.
Bakteri Gram Negatif: Neisseria (N. gonorrhoeae penyebap
penyakit kelamin), Enterics (Salmonella Typhimurium
penyebab tifus, E. coli penyebab diare , Shigella penyebab
desenteri dan sebagainya), Haemophillus, Bordettella dan
Legionella, Yersinia, Francisella, Brucella dan Pasteurella ,
Chlamydia, Rickettsia dan kawan-kawan, Spirochetes
Bakteri Tahan AsamMycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC
Infeksi Jamur
1. Candida spp.( C. Albicans, C. Tropicalis, C. Glabrata) Infeksi saluran usus, infeksi kulit, dan saluran genital wanita. menyebabkan nyeri dan gatal, dengan pembentukanplak yang menyerupai krim dadih pada permukaan mukosa yang akan berdarah jika diangkat. Penggunaan Kaspofungin bermanfaat untuk kandidaemia.
2. Aspergillus spp. ( A. Niger, A. Fumigatus, A. Flavus, A. Terreus), yang umumnya menyebabkan infeksi pada manusia..
Inhalasi spora Aspergillus dapat meningkatkan hipersensitivitas tipe III, yang diseretai demam, fibrosis paru.
See you next week....insyaAllah......
Top Related