Download - TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

Transcript
Page 1: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

No. 05 - Juli.2017KOPERASI & UKM

@KemenkopUKMTonggak Baru Sejarah Koperasi Indonesia

Sri Untari BisowarnoImpian Mewujudkan Cita-Cita Koperasi

Bedah Rumah Ala Koperasi Syariah BMI

TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI

INDONESIAH.18H.16H.03

Page 2: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

20172

Penanggung Jawab: Hardiyanto, Redaktur: Darmono, Redaktur Pelaksana: Bambang Sunaryo, Penyunting/Editor: M.Maulana, S.I.Kom, Edy Haryana, S.Sos, Desain: Muhammad Ali, Adhiguna Suryadi, Mulyadi, Fotografer: Timbul Priyono, Topik, Kurniawan, Sekretariat: Nurlailah, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al Hushori, Sutarsono. S.sos, Ali Imron Rasidi, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Nur Sholeh, M. Kamal, Wira Suanda

Daftar isi

Agung SudjatmokoKetua Harian DekopinMerumuskan Langkah Pasca-Kongres Koperasi III

P erjalanan gerakan koperasi di

Indonesia selama 70 tahun telah

mengalami banyak kemajuan.

Koperasi terbukti memberikan

kesejahteraan bagi anggotanya, dan

memberikan kontribusi nyata bagi

pembangunan ekonomi. Bayangkan

kontribusi koperasi ke Produk Domestik

Broto (PDB) meningkat menjadi

3,99 persen, jauh di atas angka 1,71

persen seperti disebutkan selama

ini. Koperasi juga turut menciptakan

lapangan pekerjaan dan pemerataan

kesejahteraan.

Kontribusi koperasi sebesar 3,99

persen terhadap PDB tentu menjadi

berita menggembirakan, karena

menununjukkan perkembangan

signifikan koperasi baik kelembagaan

maupun usahanya.Betapa tidak,

pencapaian itu terjadi hanya 2 tahun

setelah berjalannya pemerintahan

baru di era Presiden Jokowi dan Wakil

Presiden Jusuf Kalla.

Namun demikian, masih banyak

koperasi yang belum berjalan sesuai

dengan prinsip-prinsip koperasi.

Banyak koperasi yang menghadapi

persoalan secara internal, gagal

mencapai tujuannya dan bahkan

ada koperasi yang digunakan untuk

kegiatan investasi illegal.

Semua ini merupakan tantangan yang

harus kita hadapi, untuk mewujudkan

amanat dalam UUD 1945 pasal 33,

yang menyatakan bahwa perekonomian

disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas azas kekeluargaan.

Pesan Presiden Joko Widodo dalam

Hari Koperasi ke-70 di Makassar, 12

Juli 2017 sangat kuat dan jelas, bahwa

koperasi harus terus meningkatkan

semangat reformasi koperasi sebagai

kekuatan bersama yang mampu

bersaing dan cepat beradaptasi dengan

perkembangan zaman.

Koperasi adalah institusi penting

dalam perekonomian tanah air,

sehingga koperasi dituntut mampu

berkompetisi dan bersaing dengan

perusahaan korporasi dan BUMN.

Koperasi bukan lagi institusi ekonomi

yang terbelakang, tradisional dan

ketinggalan zaman.

Koperasi kini diperhadapkan pada

tantangan untuk bergerak cepat

seiring dengan modernisasi dunia

usaha. Yang dibutuhkan sekarang

adalah pengelolaan koperasi secara

professional, peningkatan kompetensi

dengan membangun kekuatan SDM,

beradaptasi dengan teknologi dan siap

memasuki era globalisasi .

Gerakan koperasi sudah sangat

lama mendambakan kinerja koperasi

yang benar-benar bisa dibanggakan,

yang dapat membangun optimisme

akan masa depan koperasi Indonesia.

Selamat Hari Koperasi ke-70…!

Edi KartikaKoperasi Dituntut Profesional

2 DAFTAR ISI

3 LIPUTAN KHUSUS

6 LAPORAN HARKOPNAS

14 WAWANCARA KOPERASIKartini SarsilaningsihKWIQ Merajut Asa Diaspora Indonesia

16 WAWANCARA KOPERASISri Untari BisowarnoImpian Mewujudkan Cita-Cita Koperasi

20 GALERI FOTOGaleri Foto

Page 3: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

32017

Kongres Koperasi III

Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia

Liputan Khusus

K ongres Koperasi III menjadi

goresan sejarah baru gerakan

koperasi di tanah air. Sebuah

deklarasi, yang disebut dengan

Deklarasi Makassar lahir dari

Kongres yang berlangsung pada

13 – 14 Juli 2017 tersebut.

Kongres Koperasi III hanya

berlangsung dua hari dihadiri sekitar

800 orang penggerak koperasi

yang merupakan pengurus Dekopin

wilayah, induk koperasi, akademisi,

serta pakar dari seluruh wilayah

Indonesia.

Kongres yang dibuka oleh

Presiden Joko Widodo itu berhasil

merumuskan butir-butir deklarasi

sekaligus rekomendasi yang men-

egaskan kembali komitmen kebang-

saan untuk menyusun perekonomian

yang lebih berkeadilan berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945. Deklarasi

dan Rekomendasi kemudian diserah-

kan secara resmi kepada pemerin-

tah, diterima oleh Menteri Koperasi

dan UKM Puspayoga, yang sekaligus

menutup acara Kongres Koperasi III

itu.

Lima butir Deklarasi Makas-

sar tersebut akan menjadi pijakan

baru bagi koperasi untuk menjadi

sebuah institusi ekonomi penting di

Indonesia. Kelak, koperasi tidak bisa

lagi dipandang sebelah mata, sebab

tumbuhnya ekonomi Indonesia juga

ditopang oleh koperasi. Koperasi

diharapkan sejajar dengan swasta

dan BUMN.

Deklarasi Makassar, pada butir

pertama secara tegas mendorong

reformasi, revitalisasi, rehabilitasi,

dan modernisasi koperasi Indonesia.

Kedua, meminta Pemerintah dan

MPR kembali kepada pasal 33 UUD

1945 dan melaksanakannya secara

konsisten dan bertanggung jawab

melalui sistem perekonomian yang

berkeadilan.

Sejurus dengan itu butir ketiga,

mendesak pemerintah melaku-

kan langkah-langkah pemerataan

dan menjembatani kesenjangan

antarwilayah, sektor, dan kelom-

pok pendapatan dengan berbagai

cara. Regulasi koperasi yang hingga

kini masih mengambang di DPR

mendapat sorotan tajam, sehingga

dalam butir keempat, kongres

menegaskan agar pemerintah dan

DPR segera menyelesaikan RUU

Koperasi.

Dalam butir kelima, sekaligus

penutup, gerakan koperasi me-

nyatakan kelembagaan koperasi

terbukti mampu menjembatani

kesenjangan maka hanya koperasi-

DEKLARASI DAN REKOMENDASI KONGRES KOPERASI KE TIGA 12 - 14 JULI 2017

DEKLARASI MAKASSAR1. Melakukan reformasi, revitalisasi, rehabilitasi, dan modernisasi koperasi Indonesia

yang sesuai dengan jatidiri koperasi serta kearifan lokal.

2. Mendorong Pemerintah dan MPR untuk kembali kepada pasal 33

undang-undang dasar 1945 dan melaksanakannya secara konsisten dan

bertanggung jawab melalui sistem perekonomian yang berkeadilan.

3. Mendesak kepada Pemerintah untuk melakukan langkah-langkah pemerataan dan

menjembatani kesenjangan antar wilayah, sektor, dan kelompok pendapatan melalui

pembangunan infrastruktur, fisik dan sosial, serta Reformasi Agraria dan energi,

termasuk redistribusi aset serta lahan yang wajib melibatkan peran serta Koperasi.

4. Mendesak kepada Pemerintah untuk segera menyelesaikan

Rancangan Undang-Undang Perkoperasian dan menyusun Undang-Undang

Perekonomian Nasional yang menempatkan BUMN, BUMS dan Koperasi dalam

kedudukan yang setara.

5. Meyakini bahwa koperasi sebagai kelembagaan ekonomi pedesaan mampu

menjembatani kesenjangan maka hanya Koperasi-lah yang akan membangun

kebersamaan & gotong royong untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 4: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

20174

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menerima hasil Kongres Koperasi III dari

Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid pada penutupan Kongres, Jumat (14/7) di

Makassar.

lah yang akan membangun keber-

samaan dan gotong royong untuk

menjaga Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Butir-butir Deklarasi Makassar itu

sejatinya merupakan bentuk keg-

elisahan atas persoalan mendasar

koperasi selama ini. Konsep

koperasi sebagai soko guru per-

ekonomian bangsa masih menjadi

cita-cita yang belum juga terwujud.

Itu sebabnya tuntutan terhadap

kembalinya pelaksanaan pasal

33 UUD 1945 sangat kuat. Para

penggerak koperasi menilai sistem

ekonomi yang diterapkan sekarang

faktanya hanya menciptakan ruang

ketidakadilan.

Ketua Pelaksana Kongres

Koperasi III, Burhanuddin Abdul-

lah, mengatakan penyelenggaran

kongres didasari oleh keprihatinan

terhadap perjalanan koperasi dan

kinerja perekonomian Indonesia

yang masih menyisakan kesenjangan

antarwilayah, sektor, dan kelompok

pendapatan. Koperasi yang sejak

sebelum kemerdekaan diyakini akan

membangun kesejahteraan yang

berkeadilan ternyata belum mampu

memberikan sumbangan yang

berarti bagi kemakmuran bangsa.

Kekurangmampuan tersebut ber-

lanjut sampai sekarang pada saat

koperasi merayakan hari jadinya

yang ke-70 tahun.

Ketua Umum Dekopin Indonesia

Nurdin Halid dalam sambutan penu-

tupan kongres berkata, “Kongres

menjadi momentum bagi bangsa

Indonesia untuk meneguhkan kem-

bali ekonomi berdasarkan konstitusi,

membangun ekonomi kerakyatan,

menjadikan koperasi sebagai basis,

dan merumuskan program bersama

untuk mewujudkan kesejahteraan

para anggota”.

Ditegaskan, pasal 33 UUD 1945

tujuannya adalah menyelenggarakan

kemakmuran rakyat dengan jalan

menyusun perekonomian sebagai

usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

“Perekonomian sebagai usaha

bersama berdasarkan kekeluargaan

adalah koperasi, karena koperasilah

yang menyatakan kerja sama antara

mereka yang berusaha sebagai

suatu keluarga,” lanjut Nurdin.

Untuk itu, dia menegaskan melalui

deklarasi Makassar diharapkan

koperasi menjadi pilar negara. Itu

bisa terjadi jika semua pihak terlibat

mendukung kembali mazab ekonomi

yang diamanatkan UUD 1945.

Sri Untari Bisowarno, Ketua

Koperasi Setia Budi Wanita (SBW)

Malang juga menilai Kongres Kop-

erasi III sudah memenuhi harapan

insan perkoperasian, karena saat ini

hal yang paling dibutuhkan koperasi

adalah perhatian pemerintah dalam

bentuk afirmasi atau dukungan

undang-undang.

Jadi harapan dunia koperasi sudah

tertuang dalam lima deklarasi

Makassar yang secara detail dijabar-

kan dalam butir butir rekomendasi

yang berjumlah 17 itu.

“Misalnya, isentif dalam perpa-

jakan terhadap koperasi, sudah

saatnya koperasi dibebaskan dari

pajak, minimal jangan dikenakan

pajak berganda terhadap koperasi,”

tegas Untari.

Rekomendasi

Deklarasi tersebut juga dileng-

kapi dengan 17 butir rekomendasi,

yang terbagi atas tujuh butir untuk

internal koperasi dan delapan butir

bagi eksternal (lembaga pemerintah

dan parlemen). Rekomendasi itu

menjadi uraian yang lebih sepesifik

dari Deklarasi Makassar.

Dalam rekomendasi, gerakan kop-

erasi menyadari perubahan di dalam

internal juga harus dilakukan. Pelaku

koperasi harus berbenah dengan

melakukan berbagai upaya mod-

ernisasi manajemen dan integrasi

usaha vertikal koperasi berbasis IT,

sehingga koperasi mampu men-

gelola usahanya secara korporasi.

Gerakan koperasi diminta segera

melakukan konsolidasi, integrasi

bisnis, permodalan, dan pengem-

bangan sumber daya manusia (SDM)

sehingga koperasi mempunyai daya

saing tinggi.

Kepada pemerintah dan DPR,

Kongres merekomendasikan tiga

amandemen UU, yaitu UU No. 6

Tahun 2004 tentang Desa yang

berkaitan dengan status kelem-

bagaan BUMDES berbadan hukum

koperasi; amandemen UU Nomor

39 Tahun 2008 tentang Kementerian

Negara supaya Kementerian Kop-

erasi dikembalikan pada fungsi

Kementerian Teknis; dan amande-

men atas UU perpajakan untuk

mewujudkan rasa keadilan pajak

bagi koperasi. Selain itu, direkomen-

dasikan juga agar pemerintah pusat

dan pemerintah daerah mengemba-

likan fungsi pengelolaan TPI (Tempat

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 5: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

52017

Pelelangan Ikan) kepada koperasi

perikanan dan nelayan.

Menteri Koperasi dan UKM

AAGN Puspayoga dalam sambutan

penutupan menegaskan Deklarasi

Makassar dan butir-butir rekomen-

dasi menjadi pemacu agar koperasi

sejajar dengan BUMN dan perusa-

haan swasta.

Butir-butir deklarasi dan rekomen-

dasi yang dihasilkan dari kongres ko-

perasi, diantaranya, memodernisasi

koperasi dengan memanfaatkan IT,

revitalisasi KUD, sampai konsoli-

dasi usaha yang secara vertikal itu,

benar-benar merupakan hal yang

realistis yang dibutuhkan gerakan

koperasi untuk secepatnya bangkit

menuju cita-cita menjadi pilar per-

ekonomian nasional.

“Saya menaruh harapan besar

pada koperasi untuk bisa bangkit

dan saya percaya gerakan koperasi

akan bisa melakukan itu,” katanya.

Harapan itu, menurut Menkop

bukannya tanpa dasar, jika merujuk

pada pertumbuhan Produk Domes-

tik Bruto (PDB) yang disumbangkan

koperasi memang mengalami pen-

ingkatan dalam tiga tahun terakhir.

Saat ini, PDB Koperasi mencapai

3,99% naik dari 1,71%.

Menkop menilai, bu-

tir-butir rekomendasi

dan deklarasi terse-

but jika diimplemen-

tasikan akan mampu

meningkatkan lagi

kontribusi koperasi

terhadap PDB.

“Seperti saya

katakan tadi, butir-

butir rekomendasi

kongres sangat

realistis jika dikaitkan dengan

gerakan koperasi yang belum bisa

berkembang secara optimal,”

katanya.

Oleh karena itu, kata Puspyoga,

jika koperasi dituntut memberikan

kontribusi yang lebih besar lagi

terhadap PDB, maka butir-butir reko-

mendasi maupun deklarasi kongres

koperasi ketiga ini harus diperhatikan

dan diimplementasikan.

Puspayoga menjanjikan dalam

penutupan, deklarasi dan reko-

mendasi yang dihasilkan kongres

koperasi ketiga ini secepatnya akan

diserahkan kepada Presiden.

Janji tersebut sudah direalisasi-

kan. Menkop UMK diketahui telah

mengirimkan surat kepada Presiden

Joko Widodo perihal Deklarasi dan

Rekomendasi Kongres Koperasi III.

Sekarang Deklarasi dan Rekomen-

dasi yang dilahirkan dalam Kongres

Koperasi III tinggal menunggu

pelaksanaannya. Koperasi sebagai

penyangga perekonomian nasi-

onal bukan utopi, karena banyak

negara sudah membuktikan koperasi

sebagai penyumbang pertumbu-

han nasional. Sebut saja di Prancis

mencapai 18%, Belanda 18% dan

Selandia Baru 20%.

Pemerintahan Joko Widodo telah

menetapkan Nawacita sebagai

program kerjanya. Nawacita itu

sendiri dijiwai Tri Sakti Bung Karno.

Di dalam Tri Sakti, salah satunya

adalah berdikari di bidang ekonomi.

Maka kini semua berharap kejayaan

koperasi sebagai gerakan ekonomi

rakyat akan bisa terwujud.•

Rekomendasi Kongres Koperasi Ke-3 Tahun 2017

A. Internal

1. Perlu upaya strategis dan sistematis bagi gerakan koperasi untuk melakukan modernisasi manajemen dan integrasi usaha vertikal koperasi berbasis IT, sehingga koperasi mampu mengelola usahanya secara korporasi;

2. Gerakan Koperasi segera melakukan konsolidasi, integrasi bisnis, permodalan, dan pengembangan SDM untuk mewujudkan produktivitas efesiensi usaha sehingga koperasi mempunyai daya saing;

3. Gerakan koperasi mendorong para pelaku usaha BUMN dan Swasta untuk bersama-sama memperkuat terwujudnya kedaulatan dan kemandirian ekonomi;

4. Memperkuat koperasi yang bergerak disektor riil bidang pertanian termasuk merevitalisasi KUD dalam menggerakkan usaha pertanian yang menunjang ketahanan pangan dan energi di Pedesaan;

5. Mempercepat terwujudnya Bank Koperasi dengan menempatkan koperasi simpan pinjam dan koperasi kredit sebagai tulangpunggung (backbone), sehingga bank koperasi menjadi milik gerakan koperasi;

6. Mendesak kepada seluruh gerakan koperasi dilegislatif untuk mengusulkan perencanaan pembangunan nasional dan penyusunan GBHN tersebut menjadikan Koperasi sebagai Pilar Negara;

7. Gerakan koperasi segera menyusun rancangan pembentukan lembaga penjaminan simpanan koperasi (LPSK) khusus bagi anggota koperasi sektor simpan pinjam/kredit;

8. Dekopin mendesak pemerintah dan DPR RI untuk;Mempercepat penyelesaian RUU Perkoperasian;Mengamandemen UU Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa, khususnya yang berkaitan dengan status kelembagaan BUMDES berbadan hukum koperasi untuk menjamin demokrasi dan kedaulatan ekonomi desaMengamandemen UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara supaya Kementerian Koperasi dikembalikan pada fungsi Kementerian Teknis;

9. Mendesak pemerintah melakukan:Pemutihan/Penghapusan KUT;Mempertegas aturan kepemilikan asset koperasi yang berasal dari bantuan pemerintah seperti Gudang Lantai Jemur dan Kantor (GLK), Pusat Pelayanan Koperasi (PPK), Rice Milling Unit (RMU) dan asset lainnya;

10. Mendesak pemerintah melakukan redistribusi asset terutama lahan yang semula dikuasai oleh konglomerasi perusahaan tertentu, kearah tata kepemilikan yang berkeadilan berbasis koperasi;

11. Mendesak pemerintah dan DPR RI untuk melakukan perubahan realokasi anggaran untuk pembangunan ekonomi melalui koperasi supaya diberikan bobot yang sama dengan pendidikan, pertahanan, kesehatan, karena kekuatan ekonomi suatu negara menjadi kekuatan dominan untuk mewujudkan Tri Sakti Bung Karno yang dijabarkan dalam Nawacita Presiden Jokowi;

12. Pemerintah wajib memfasilitasi Sistem pendidikan yang mampu membangun karakter untuk meningkatkan kualitas pengelola koperasi Indonesia melalui pendidikan formal serta Nonformal;

13. Mendesak pemerintah untuk membuka kesempatan koperasi dalam mewujudkan sistem logistik dan distribusi kebutuhan pokok dan sarana produksi sebagai hak ekslusif bagi koperasi untuk menstabilkan pasokan & harga;

14. Mendorong pemerintah melakukan amandemen atas peraturan perundang-undangan tentang perpajakan untuk mewujudkan rasa keadilanpajak bagi koperasi;

15. Mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk mengembalikan fungsi pengelolaan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) kepada koperasi perikanan dan nelayan sehingga terwujudnya kedaulatan ekonomi nelayan;

16. Mendukung dan memanfaatkan program pemerintah membangun tol laut yang menjadikan kegiatan usaha pelayaran rakyat yang digerakan koperasi sebagai bagian integral dari poros maritim nusantara dan pemerataan pertumbuhan ekonomi antar kawasan;

17. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan pembagian pendapatan masyarakat, pemerintah dipandang perlu mengeluarkan kebijakan pembatasan kegiatan ritel modern non koperasi, baik berdasarkan kewilayahan atau kewajiban kemitraan dengan koperasi.

B. Eksternal

Page 6: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

20176

Mereka yang Mengukir Prestasi

H ari Koperasi Nasional (Har-

kopnas) menjadi ajang paling

bergengsi bagi koperasi dan

tokoh-tokoh koperasi. Setiap tahun,

pada Harkopnas koperasi-koperasi

dan para tokoh menuai sejumlah

penghargaan.

Melalui seleksi oleh para ahli, Ke-

menkop UKM memberikan penghar-

gaan Koperasi Berprestasi dan Bakti

Koperasi 2017 kepada 134 orang

pegiat koperasi dari seluruh Indone-

sia.

Selain itu juga, Presiden RI Joko

Widodo memberikan penghargaan

Satya Lencana Pembangunan 2017

kepada sembilan tokoh nasional yang

dianggap berjasa bagi kemajuan

koperasi dan UMKM di wilayahnya.

Penerima penghargaan Satya Len-

cana Pembangunan 2017 adalah

Tengku Erry Nuradi (Gubernur Su-

matera Utara), Deddy Mizwar (Wakil

Gubernur Jawa Barat), Syahri Mulyo

(Bupati Tulungagung, Jawa Timur),

Indra Catri (Bupati Agam, Sumatera

Barat), M Harris (Bupati Pelalawan,

Riau), Ratu Tatu Chasanah (Bupati

Serang, Banten), M Isyad Yusuf (Bu-

pati Pasuruan, Jawa Timur), I Nyoman

Suwirta (Bupati Klungkung, Bali),

dan Ali Yusuf (Walikota Sawahlunto,

Sumatera Barat).

Adapun Menteri Koperasi dan

UKM Puspayoga menyerahkan

penghargaan Koperasi Berprestasi

dan Bakti Koperasi 2017 kepada 134

orang pegiat koperasi terdiri dari

terdiri dari 20 Bupati/Walikota, pejabat

daerah dua orang, 18 Kepala Dinas

Provinsi, Sembilan Kepala Dinas Ka-

bupaten/Kota, 48 tokoh masyarakat,

dan 37 Koperasi Berprestasi.

Ke-20 Bupati/Walikota itu adalah

Bupati Deli Serdang (Sumatera Utara),

Bupati Dharmasraya (Sumatera Barat),

Bupati Kerinci (Jambi), Bupati Garut

(Jawa Barat), Bupati Kuningan (Jawa

Barat), Bupati Tasikmalaya (Jawa

Barat), Bupati Kudus (Jawa Tengah),

Bupati Sintang (Kalimantan Barat),

Bupati Kapuas Hulu (Kalimantan

Barat), Bupati Tanah Laut (Kaliman-

tan Selatan), Walikota Tangerang,

Walikota Kediri (Jawa Timur), Walikota

Pasuruan (Jawa Timur), Walikota

Manado (Sulawesi Utara), Walikota

Gorontalo, Walikota Bitung (Sulawesi

Utara), Walikota Makassar (Sulawesi

Selatan), Walikota Ternate (Maluku

Laporan Harkopnas

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menyerahkan penghargaan Bakti Koperasi 2017 kepada para tokoh yang

berperan dalam pemgembangan Koperasi pada Puncak peringatan Harkopnas ke-70 (12/7) di Makassar.

Page 7: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

72017

Utara), Wakil Walikota Bandung

(Jawa Barat), dan Wakil Walikota

Mataram (Nusa Tenggara Barat).

Para Pemberdaya

Sebagai tuan rumah acara puncak

Hari Koperasi Nasional tahun ini,

Walikota Makassar Mohammad

Ramdhan Pomanto menerima dua

penghargaan pada puncak Peringatan

Hari Koperasi Nasional (Harkopnas)

ke-70 di tribun Lapangan Karebosi,

Rabu (12/7).

Menteri Koperasi dan UKM AAGN

Puspayoga menyerahkan penghar-

gaan Bhakti Koperasi dan Ketua

Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)

Nurdin Halid mendaulat Walikota

Makassar sebagai Tokoh Utama dan

Tokoh Madya Penggerak Koperasi.

Kendati meraih dua penghargaan,

Danny Pomanto mengaku bahwa hal

itu tidak membuatnya berpuas diri.

Ia berkomitmen, usahanya memper-

juangkan kesejahteraan warganya,

tidak akan berhenti dan terpaku pada

penghargaan. “Ini menjadi pemicu

untuk kita, guna membangun Makas-

sar dua kali tambah baik. Sehingga

masyarakat kita lebih sejahtera,” jelas

Danny.

Sementara Bupati Garut H Rudy

Gunawan yang juga menerima peng-

hargaan menyatakan bahwa koperasi

di wilayahnya sudah tertata dengan

baik. Dimana koperasi sudah menjadi

sarana usaha bagi kawula muda

kreatif. Misalnya, sekarang sudah

dikembangkan Cokodot (dodol dan

cokelat).

“Kreativitas anak muda ini

digabungkan dalam sebuah wadah

bernama koperasi, sehingga meng-

hasilkan produk yang berkualitas dan

digemari masyarakat Garut maupun

luar Garut,” kata Bupati Rudy.

Prestasi gemilang juga ditorehkan

Hj Putu Selly Andayani. Kepala Dinas

Perdagangan NTB itu termasuk dari

134 tokoh di Indonesia yang dinilai

telah berjasa menumbuhkembangkan

kehidupan berkoperasi dan UMKM di

daerahnya.

“Bu Selly dinilai layak menerima

penghargaan ini, lantaran jerih payah,

serta terobasannya guna membina

para UKM dan koperasi di NTB sudah

terlihat memberikan nilai tambah

yang dirasakan para pengusaha kecil

dan koperasi di wilayahnya,” tegas

Puspayoga.

Selain Selly, penghargaan serupa

juga diterima oleh KH Abdullah Gym-

nastiar yang akrab disapa Aa Gym,

serta 20 orang bupati dan walikota.

Aa Gym, pembina Koperasi Pondok

Pesantren (Kopontren) Darut Tauhid,

Bandung termasuk satu dari 48 tokoh

masyarakat penerima penghargaan

Bakti Koperasi 2017.

Empat koperasi skala besar di

Jawa Barat meraih penganugerahan

Tanda Kehormatan Satyalancana

Wirakarya dari Presiden Jokowi.

Keempat koperasi tersebut yaitu KSP

Rukun Mekar Kabupaten Bandung,

KPRI Sasakadana Kabupaten Garut

Jawa Barat, KUD Sawargi Kecamatan

Solokan Jeruk Kabupaten Bandung,

dan KPBS Pangalengan Kabupaten

Bandung.

KPBS Pangalengan misalnya,

merupakan koperasi yang berang-

gotakan para peternak sapi perah di

Pangalengan. Koperasi yang berdiri

sejak 1969 ini memang selalu menjadi

langganan penerima penghargaan

nasional.

KPBS Pangalengan telah memiliki

4.500 anggota dan 3.300 diantaranya

anggota aktif. Anggota tidak aktif ini

karena mereka tidak memiliki sapi.

Untuk mendorong para peternak tidak

aktif ini pihak koperasi akan terus

meningkatkan sarana dan prasarana;

meningkatkan pelayanan kepada para

anggota, seperti penetapan harga

susu yang ideal, serta ketersediaan

pakan ternak, fasilitas perbankan

dengan bunga rendah, dan lebih

memperhatikan kesehatan anggota.

Koperasi Berprestasi

Koperasi Serba Usaha (KSU)

Talenta GMIT (Gereja Masehi Injil di

Timor) Kota Kupang, juga mendapat-

kan penghargaan sebagai Koperasi

Berprestasi. Penghargaan diserahkan

langsung oleh Menteri Koperasi dan

UKM Puspayoga.

Bagi KSU Talenta yang berdiri

pada 1996, ini adalah penghargaan

untuk yang ketiga kalinya setelah

sebelumnya mendapatkan penghar-

gaan pada 2011 dan 2012. Namun,

menurut Manajer KSU Talenta GMIT

Daendels Pita Padji, penghargaan

yang diberikan kali ini lebih berkesan

dibandingkan penghargaan sebelum-

nya.

Menurut dia, koperasi yang dikelo-

lanya dari nol ini layak mendapatkan

penghargaan karena mengalami

kemajuan dalam banyak aspek. Di

antaranya, karena jumlah anggotanya

yang terus meningkat dan kepedulian

koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan anggota. Kredit macet

juga nyaris tidak pernah terjadi

karena kesadaran anggota bahwa ada

banyak anggota yang membutuhkan

dana.

Maka inilah parade koperasi

berprestasi sekaligus bukti masih

banyaknya pejuang gerakan koperasi

yang hidup di negeri ini. Semangat

koperasi itu nyatanya memang masih

terus menyala hinggi kini, hidup di

daerah-daerah hingga pelosok dan

jauh dari hingar bingar ibu kota.

Nyatanya koperasilah yang selama ini

menyalakan sumbu perekonomian di

pelosok-pelosok, tumbuh dalam kesu-

nyian tanpa pernah ada pamrih untuk

mendapatkan bintang penghargaan.

Karena baginya menghidupi banyak

orang secara bersama-sama jauh

lebih bermakna ketimbang mengkapi-

talisasi keuntungan untuk segelintir

orang. •

Page 8: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

20178

Laporan Harkopnas

Siapa tak kenal Anging Mamiri,

lagu daerah masyarakat Su-

lawesi Selatan menjadi cermin

betapa koperasi di Indonesia ingin

menyampaikan pesan.

Lagu yang berisi keinginan untuk

menyampaikan pesan itu memang

terasa pas manakala acara puncak

perayaan Hari Koperasi Nasional

(Harkopnas) digelar di Kota Makassar

pada 12 Juli 2017.

Ketika itu tidak kurang dari 2.000

Dendang Koperasi Dalam Lagu Anging Mamiri

insan koperasi Tanah Air berkumpul di

Kota Makassar seakan ingin menyam-

paikan pesan betapa potensi kekua-

tan koperasi amat besar jika diber-

dayakan. Maka dendang lagu Anging

Mamiri yang mengiringi kedatangan

pejuang koperasi ke Sulawesi Selatan

mestinya menjadi perhatian khusus

yang layak untuk dimaknai.

Tahun ini sejarah perjalanan

koperasi bertambah usianya menjadi

70 tahun. Maka Harkopnas 2017

pun diharapkan bukan lagi sekadar

seremoni sebagaimana tahun-tahun

sebelumnya.

Presiden Joko Widodo yang turut

hadir merayakan Harkopnas 2017 di

Lapangan Karebosi, Baru, Kecamatan

Ujung Pandang, Kota Makassar,

Provinsi Sulawesi Selatan pun meng-

ingatkan para penggerak koperasi di

Tanah Air untuk terus meningkatkan

semangat reformasi koperasi sebagai

kekuatan bersama yang mampu ber-

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Presiden Jokowi memukul beduk pada pada Pembukaan peringatan Harkopnas ke-70 (12/7) di Makassar.

Page 9: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

92017

saing dan cepat beradaptasi dengan

perkembangan zaman. Apalagi di era

sekarang ini dibutuhkan kecepatan,

kreativitas, dan juga inovasi agar

koperasi bisa bersaing dengan para

pelaku ekonomi lainnya.

"Saya ingatkan agar penggerak-

penggerak koperasi jangan pernah ta-

kut bersaing dan berkompetisi dengan

pelaku-pelaku ekonomi lainnya," ujar

Presiden.

Pemerintah masih menganggap

kekuatan koperasi saat ini tetap rel-

evan dalam perekonomian Indonesia

dan perekonomian global. Koperasi

juga merupakan salah satu institusi

ekonomi rakyat yang penting dalam

menghadapi tantangan masa depan.

"Untuk itu pemerintah menempat-

kan koperasi sebagai institusi utama

dalam pelaksanaan kebijakan pemer-

ataan ekonomi, dan dalam kebijakan

reforma agraria redistribusi lahan. Kita

juga ingin menempatkan koperasi se-

bagai salah satu penerima yang dapat

memanfaatkan konsesi-konsesi yang

akan kita berikan," kata Presiden.

Namun koperasi yang akan mener-

ima konsesi-konsesi itu harus memiliki

kemampuan manajemen dalam pen-

gelolaan konsesi-konsesi lahan yang

akan diberikan oleh pemerintah.

Sayangnya pekerjaan rumah

koperasi masih segudang, Presiden

misalnya menggarisbawahi masih

rendahnya kontribusi koperasi kepada

perekonomian nasional. Meski telah

mengalami peningkatan dua kali lipat

dibanding 2,5 tahun lalu, sumbangan

koperasi terhadap perekonomian In-

donesia dinilai masih relatif kecil atau

baru sebesar 3,9 persen.

"Di Prancis itu 18 persen, di

Belanda kontribusinya 18 persen,

di Selandia Baru kontribusinya 20

persen. Sekali lagi di negara kita baru

3,9 persen," ucap Presiden.

Padahal, lanjut Presiden, setiap tahun

pemerintah selalu gencar meng-

gerakan koperasi sebagai soko guru

perekonomian Indonesia.

"Inilah pekerjaan kita. Pekerjaan

besar kita ada di sini, agar kontribusi

koperasi terhadap perekonomian na-

sional itu meningkat secara drastis,"

katanya.

Peringatan Seremoni

Cita-cita Bung Hatta untuk men-

jadikan koperasi sebagai soko guru

perekonomian bangsa terancam gagal

diterjemahkan oleh para penerus-

nya ketika Peringatan Hari Koperasi

Nasional hanya digelar dalam bentuk

upacara dan seremoni semata.

Serangkaian acara digelar, ben-

dera-bendera kebangkitan koperasi

dikibarkan setinggi tiang dapat men-

jangkau, ribuan penggerak koperasi

dikumpulkan di satu tempat, bahkan

sang presiden pun dihadirkan namun

selepas tenda seremoni dibongkar

dan bendera bersama umbul-umbul

diturunkan nasib koperasi tetaplah

sama.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia

(Dekopin) Nurdin Halid sebagai ketua

penyelenggara Harkopnas 2017

sendiri mengaku sudah melakukan

berbagai upaya untuk mengembang-

kan koperasi melalui pemberdayaan

potensi, peluang bisnis, sekaligus

mencari solusi atas permasalahan dan

tantangan yang dihadapi.

“Koperasi memang perannya

sering dikaitkan dengan upaya pemer-

intah untuk mengurangi pengang-

guran, memerangi kemiskinan, dan

memeratakan pendapatan,” katanya.

Sayangnya hal itu ia akui belum

juga mampu dipenuhi oleh koperasi,

sehingga disadarinya harus ada upaya

pemberdayaan yang lebih intensif.

Untuk kepentingan itu, pihaknya

melakukan serangkaian kegiatan yang

puncaknya digelar di Makassar, Su-

lawesi, dan menghadirkan sekurang-

kurangnya 40.000 insan gerakan

koperasi di Indonesia. Sebelumnya

serangkaian kegiatan lain pun digelar

di antaranya ziarah ke Makam Bung

Hatta, gerak jalan santai, pameran,

kongres koperasi III, dan kemah kop-

erasi.

Serangkaian acara peringatan itu

pun diharapkan mampu merevolusi

nasib koperasi yang semakin tua dan

laksana terabai itu. Namun siapa yang

kini bisa teryakinkan bahwa serang-

kaian acara itu mampu melakukannya.

Di Tangan Pemerintah

Pemerintah menjadi pihak yang

paling mudah disudutkan ketika

koperasi yang semakin menua di

Indonesia tapi tetap terseok mengikuti

perkembangan zaman.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN

Puspayoga nyatanya telah mengu-

payakan beragam program untuk

mereformasi koperasi di Indonesia.

"Kita lakukan reformasi total, yang

meliputi rehabilitasi, reorientasi, dan

pengembangan koperasi," katanya.

Tetapi ia meyakinkan bahwa per-

soalan koperasi yang telah demikian

kompleks tidak saja memerlukan

intervensi pemerintah.

"Ini bukan semata tanggung jawab

pemerintah tetapi tugas kita bersama

untuk membuat koperasi di Indonesia

ini bangkit," katanya.

Ia pun mempertanyakan kepada

setiap orang di Indonesia sudahkah

menjadi anggota koperasi, sudahkah

memberikan kontribusi, sudahkah

merasakan manfaatnya.

Maka sebelum kemudian saling

menyalahkan seluruh elemen diperlukan

kontribusinya untuk membuat koperasi

bisa benar-benar menjadi soko guru

perekonomian bangsa.

Sebagai panglima gerakan koperasi di

Tanah Air, pria berdarah Bali itu pun me-

minta kepada seluruh rakyat di Tanah Air

agar tak membiarkan koperasi menua

tanpa arti. Sebab sebaik apapun alat

pemerataan kesejahteraan tak akan ada

artinya jika tidak digunakan dengan baik.

Dendang Anging Mamiri pun seperti

sedang menyampaikan pesan bahwa

koperasi meminta untuk terus diperhi-

tungkan. •

Page 10: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201710

Wawancara Tokoh

Edi Kartika

Koperasi Dituntut Profesional

(Dok.KWSG)

Page 11: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

112017

K operasi Warga Semen Gresik

(KWSG) satu-satunya koperasi

dari Indonesia yang pernah

mencatatkan diri di ranking koperasi

dunia. Pencapaian KWSG masuk

dalam jajaran koperasi dunia tidak

sebentar. Koperasi yang lahir tahun

1963 ini pada awalnya hanya penjua-

lan sayur mayur dan kebutuhan pokok

karyawan Semen Gresik. Sekarang

KWSG berkembang menjadi koperasi

yang fokus pada industri dan perda-

gangan.

Koperasi beranggotakan para

karyawan Semen Gresik dan anak

usahanya, mengalami pertumbuhan

signifikan mulai tahun 1992 saat

merambah ke bisnis penjualan dan

distribusi semen.

“Kami menyadari koperasi harus

profitable. Kami harus mencari usaha

yang bisa menghasilkan keuntun-

gan,” kata Edi Kartika, Ketua

Pengurus KWSG.

Karena itu, manajemen KWSG

berekspansi pada bisnis semen dan

ritel. Bahkan KWSG mulai masuk ke

industri dengan menambah investasi

baru dengan membangun pabrik

pabrik fiber cement board Gress

Board. Pabrik berkapasitas produksi

sebanyak 400 ribu lembar/bulan

dibangun di atas lahan seluas 5,6 ha

di Desa Banjartanggul, Kecamatan

Pungging, Mojokerto pada 2015.

KWSG juga berinvestasi hingga Rp

5,5 miliar untuk menambah armada

22 armada truk untuk memperlancar

proses pendistribusian bahan

bangunan ke seluruh wilayah pasar

KWSG.

Edi mengatakan meski berbisnis

dengan Semen Gresik, koperasi yang

memiliki anggota 6.000 orang ini tidak

pernah mendapat keistimewaan dari

Semen Gresik. Bisnis dilakukan

secara professional untuk menghasil-

kan keuntungan.

“Kami sebagai distributor harus

kompetitif, pakai bank garansi, tidak

ada keistimewaan. Ikut tender ke Se-

men Sresik kalau memang kalah, ya

kalah,” kata Edi.

Tahun ini, KWSG menargetkan

pendapatan Rp3,29 triliun atau naik

13% dari prognosa 2016.

Diakui, saat ini terjadi perlambatan

ekonomi dilain pihak penjualan semen

juga semakin kompetitif disebabkan

suplai di pasar melonjak lebih tinggi

dari kebutuhan.

Edi menyebut, tantangan KWSG

ke depan sangat besar. Mengelola

koperasi di dunia bisnis yang sangat

kompetitif, memaksa KWSG harus

berperilaku modern namun tidak

meninggalkan prinsip-prinsip

koperasi. Ditegaskan, tujuan utama

berkoperasi adalah semangat keber-

samaan dan kesejahteraan anggota.

Akan tetapi, harus disadari koperasi

tetap dikelola dengan sistem bisnis

yang berjalan di era sekarang, yakni

kompetensi SDM, dukungan IT, tata

kelola usaha secara transparan, efisien

dan efektif.

Tidak heran, KWSG menerapkan

sistem IT untuk mengelola transaksi

ritel yang tersebar di 9.000 gerai di

seluruh Indonesia. “Ritel KWSG sudah

demikian luas, kami harus menggunak-

an IT agar bisa terpantau secara baik,”

jelas Kartika.

Dia menegaskan, koperasi saat ini

tidak bisa dikelola asal-asalan kalau

ingin hidup jangka lama. Koperasi juga

tidak bisa dikelola secara part-time.

Edi menepis anggapan, menge-

lola koperasi tidak bergengsi. Justru,

tegasnya, pengelola koperasi harus

memiliki kemampuan lebih karena

karakter lembaga koperasi jauh lebih

rumit dari perusahaan swasta. •

(Dok.KWSG)

Page 12: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201712

Wawancara Tokoh

Agung Sudjatmoko

Merumuskan Langkah Pasca-Kongres Koperasi III

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 13: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

132017

K ongres Koperasi III menjadi

titik balik memuncaknya hara-

pan pengembangan koperasi

di Tanah Air setelah puncak acara

Peringatan Hari Koperasi Nasional

ke-70 di Kota Makassar.

Namun, Dewan Koperasi Indonesia

(Dekopin) sebagai wadah gerakan

koperasi di Indonesia kemudian

memiliki segudang pekerjaan rumah

untuk merumuskan langkah lanjutan

pasca-kongres tersebut digelar.

Butir-butir rekomendasi yang

dihasilkan diharapkan pun dapat

diimplementasikan sehingga koperasi

semakin diperhitungkan kiprahnya di

Indonesia. Demi alasan itulah Ketua

Harian Dekopin Agung Sudjatmoko

bersama jajarannya di Dekopin

memutar otak untuk merumuskan

langkah lanjutan. Maka sejumlah

upaya pun sedang terus dipersiapkan.

Emagz berkesempatan mewawa-

ncari Agung Sudjatmoko di tengah

kesibukannya tersebut. Berikut

petikan wawancara dengan pria yang

akrab disapa Agung itu.

Bagaimana Anda menilai Kongres

Koperasi III yang telah berlangsung

dan menghasilkan sejumlah reko-

mendasi?

Alhamdulillah, kita sudah sukses

menggelar rangkaian acara Peringatan

HUT Koperasi ke-70 dan Kongres Ko-

perasi III di Makassar. Kita layak ber-

syukur dimana Presiden Joko Widodo

siap mendukung gerakan koperasi

Indonesia. Presiden menyampaikan

harapan terhadap gerakan koperasi,

antara lain, gerakan koperasi harus

mampu membangun karakter, harus

dikelola secara modern, jangan takut

bersaing, dan harus dikelola dengan

cara korporasi yang profesional.

Presiden juga berharap gerakan ko-

perasi segera melakukan konsolidasi

usaha termasuk toko-toko koperasi

melalui kemandirian kolektif dengan

melakukan joint buying, joint sell-

ing, dan lain sebagainya. Kemitraan

mutualisme semacam ini hanya bisa

mewujud apabila koperasi melakukan

modernisasi tata kelola.

Jadi apa yang akan dilakukan ger-

akan koperasi setelah ini?

Kami melihat, perlunya melakukan

hal-hal sebagai berikut, pertama so-

sialisasi hasil-hasil kongres sehingga

lebih mengenergi kepada segenap

stakeholder untuk mengembangkan

partisipasi dan kontribusinya. Kedua,

kita juga perlu menetapkan indikator-

indikator pengukuran efektivitas

keterbangunan koperasi.

Ketiga, koperasi-koperasi harus

mampu menggerakkan bisnisnya di

satuan kerja masing-masing. Kemu-

dian dikonsolidasi berdasar semangat

kebersamaan dan kegotongroyongan.

Keempat, kerja sama antarkop-

erasi perlu dikembangkan karena

hal ini merupakan salah satu prinsip

koperasi yang keenam. Kita harus

membangun sinergi gerakan koperasi

dengan badan usaha lain.

Jadikan ini sebagai momentum

secara internal bagi koperasi untuk

intropeksi, berkaca, dan memban-

gun dirinya dengan cara revitalisasi,

reorganisasi, restrukturisasi, untuk

modernisasi manajemen koperasi,

dan konsolidasi usaha koperasi.

Mengapa Dekopin melihat cara-

cara itu strategis dan penting?

Karena dengan cara ini koperasi

bisa mandiri. Koperasi akan mampu

mengelola potensi ekonomi anggota

dan dipercaya mengelola usaha yang

secara siklus bisa menjadi besar dan

lebih besar lagi. •

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 14: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201714

K operasi Warga Indonesia

Qatar (KWIQ) semula hanya

ada dalam benak segelintir

orang yang menginginkan sebuah

kebersamaan untuk kehidupan yang

lebih baik di negeri seberang. Namun

toh koperasi itu pada akhirnya terwu-

jud setelah melalui perjuangan yang

panjang.

Segalanya berawal dari ngum-

pul bareng saling bertukar pikiran

sesama diaspora Indonesia di Qatar,

lalu kemudian munculah ide untuk

membantu sesama diaspora sekaligus

pemerintah Indonesia khususnya un-

tuk meningkatkan kesejahteraan ber-

sama. Setelah melalui diskusi cukup

panjang, mencuat sebuah gagasan

membuat usaha bersama. Tak lama

lahirlah KWIQ.

Rencana pembentukan koperasi

dimatangkan oleh Team 9 yang

sebagian besar pengurus dan anggota

IBAQ (Indonesia Business Associa-

tion in Qatar). Dari gagasan kemudian

dilanjutkan dengan perencanaan

yang didasarkan atas masukan dari

WNI (yang dihimpun melalui survei)

dan pihak Kedutaan Besar Republik

Indonesia (KBRI) di Qatar.

Maka pada 16 Mei 2016 dilaku-

kan rapat pemaparan pendirian

KWIQ bertempat di KBRI Doha,

dengan dihadiri oleh Dubes RI di

Qatar.

Selanjutnya tim inti melakukan

serangkaian pertemuan untuk

membahas rancangan AD/ART

dan rencana pemilihan pengurus,

agar proses pembentukan koperasi

sebagai badan hukum dapat segera

dilakukan.

Di samping itu, tim inti juga

membahas beberapa prospek dan

kemitraan bisnis, agar pada waktu

koperasi telah memiliki landasan hu-

kum, dapat segera menggulirkan roda

usaha.

Pada 26 Juni 2016, di KBRI Qatar

dilangsungkan rapat pendirian KWIQ.

Rapat dihadiri oleh 30 peserta yang

sekaligus sebagai pendiri koperasi.

Selanjutnya, pada Februari 2017

KWIQ resmi disahkan dan beroperasi.

Faktanya untuk membuat badan

hukum koperasi ternyata membutuh-

kan waktu panjang. Ini bukan karena

sulitnya birokrasi, tetapi lebih kepada

karena kesibukan mereka yang may-

oritas bekerja sebagai profesional di

bidang minyak dan gas di Qatar.

Sementara izin pendirian koperasinya

di Indonesia.

Kartini Sarsilaningsih yang didapuk

sebagai Ketua KWIQ mengaku bang-

ga atas berdirinya koperasi berbadan

Wawancara Tokoh

Kartini Sarsilaningsih

KWIQ Merajut Asa Diaspora Indonesia

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 15: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

152017

hukum Indonesia, dan bisa beroperasi

di luar negeri. Ia pun optimistis bahwa

koperasi ini akan mampu membawa

anggotanya untuk hidup lebih

sejahtera pada masa mendatang.

Misi KWIQ pun sangat mulia, yakni

untuk meningkatkan kesejahteraan

dan taraf hidup anggota pada

khususnya dan masyarakat Indonesia

di Qatar pada umumnya.

Bukan hanya itu, koperasi yang

baru satu-satunya didirikan oleh para

diaspora ini juga ingin meningkat-

kan kerja sama perdagangan antara

pemerintah Indonesia, badan usaha

swasta di Indonesia, dan di Qatar.

“Kami juga ingin KWIQ menjadi

koperasi bertaraf international dan

berdikari sebagai gerakan

ekonomi masyarakat Indonesia di

Qatar, berkontribusi dalam pemban-

gunan nasional dan meningkatkan

hubungan ekonomi,” kata Kartini

dengan antusias.

Koperasi yang masuk dalam jenis

Koperasi Serba Usaha (KSU) ini

sangat terbuka. Mesti saat ini para

anggotanya adalah para profesional

atau pekerja formal di bidang migas,

KWIQ juga membuka peluang bagi

pekerja informal Indonesia yang

berada di Qatar.

“KWIQ terbuka bagi seluruh warga

negara Indonesia yang bermukim di

Qatar maupun yang pernah tinggal di

Qatar silahkan bergabung bersama

kami,” kata Kartini.

Saat ini, KWIQ memiliki anggota

sebanyak 75 orang, dan diharapkan

hingga akhir tahun ini bisa

mencapai 200 orang. Kartini menjelas-

kan, jumlah diaspora Indonesia di

Qatar mencapai 40 ribu orang yang

terdiri dari 10 ribu sebagai pekerja

formal, dan sisanya informal seperti

pembantu rumah tangga.

Koperasi yang dimotori oleh

Indonesia Business Association in

Qatar(IBAQ) serta difasilitasi dan didu-

kung KBRI Doha juga menjadi wadah

komunitas diaspora dan pelaku usaha

Indonesia yang memiliki usaha di Qatar.

Sedangkan bisnis inti yang dijalank-

an KWIQ yakni bidang perdagangan,

pariwisatam dan investasi.

Kini KWIQ telah menjalankan usaha di

bidang ritel (supermarket).

Jenis barang yang dijual mayoritas

produk-produk kuliner Indonesia, sep-

erti mie, rendang, hingga bumbu pecel.

”Kami megutamakan produk-prduk

yang disukai para diaspora Indonesia,”

kata Kartini.

Ke depan, Kartini berharap melalui

KWIQ ini bisa membantu pemerintah

dalam bidang perdagangan (ekspor),

jasa, dan produk-produk Indonesia di

pasar Qatar. “Jika perusahaan-

perusahaan Indonesia ingin

melakukan penetrasi pasar di Qatar

bisa melalui KWIQ. Kami siap mem-

fasilitasi dan menjalin kerja sama,”

pungkasnya. •

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 16: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201716

Wawancara Tokoh

Sri Untari Bisowarno

Impian Mewujudkan Cita-Cita Koperasi

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 17: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

172017

Koperasi, oleh para pendiri bangsa ketika itu, diniat-

kan sebagai tiang penyangga utama

perekonomian nasional.

K iprah Sri Untari Bisowarno

dalam perkoperasian tak

perlu diragukan. Perempuan

asal Jawa Timur itu sudah bertahun-

tahun malang-melintang terjun

mengelola koperasi hingga menjadi

salah satu koperasi yang diperhi-

tungkan di Tanah Air.

Pantas jika Ketua Koperasi

Setia Budi Wanita (SBW) Malang itu

didaulat sebagai praktisi koperasi

yang dianggap paham 100 persen

tat acara membentangkan layar

bisnis koperasi agar bisa berkem-

bang lebih luas. Pun demikian saat

Kongres Koperasi III di Kota Makas-

sar, perempuan yang juga menjabat

sebagai Ketua Puskowanjati Jatim ini

memegang peran yang sangat me-

nonjol. Ia bahkan dipercaya menjadi

salah satu pimpinan sidang Kongres.

Ia juga terpilih menjadi tim perumus

hasil Kongres.

E-Magz berkesempatan mewa

wancarai Srikandi Koperasi yang

juga anggota DPRD I Jatim ini. Beri-

kut petikan wawancara.

Bagaimana Anda melihat hasil

Kongres Koperasi ke-3 di Makas-

sar ini?

Sebagai praktisi koperasi, saya

melihat hasil Kongres Koperasi III

ini sudah cukup mampu memenuhi

harapan insan perkoperasian, karena

yang kami butuhkan adalah perha-

tian pemerintah terhadap gerakan

koperasi terutama dalam bentuk

afirmasi atau dukungan undang-

undang.

Peraturan apa yang perlu diafir-

masi oleh pemerintah?

Misalnya saja UU perpajakan

terhadap koperasi, sudah saatnya

koperasi dibebaskan dari pajak,

minimal jangan mengenakan pajak

berganda terhadap koperasi.

Apakah ada regulasi lain yang

menghambat selain perpajakan?

Dunia koperasi menginginkan

perekonomian dibangun berdasar-

kan UU pokok perekonomian nasi-

onal yang menyejajarkan koperasi

agar setara dengan pelaku ekonomi

lainnya yaitu swasta dan BUMN.

Terkait rekomendasi dalam Kon-

gres III di Kota Makassar, apa saja

hasil signifikan yang didapat?

Ada banyak hal termasuk asset

dan perpajakan juga sudah masuk

dalam butir rekomendasi, Jadi saat

ini ada banyak aset koperasi khu-

susnya KUD yang kemudian menjadi

sesuatu atau menjadi rebutan, kami

meminta pemerintah menata ulang

lagi, mana-mana yang menjadi hak

KUD segera dikembalikan. Di sisi lain

kami juga berusaha meraih peluang

yang diberikan Pemerintah terkait

program redistribusi lahan yang

disiapkan pemerintah. Ada hal yang

spektakuler lagi dari hasil Kongres itu

dimana gerakan koperasi meminta

DPR dan Pemerintah membahas lagi

penjelasan UUD 1945 khususnya

pasal 33 ayat 1.

Apakah langkah lanjutan dari Kon-

gres III ini?

Jadi harapan dunia koperasi

sudah tertuang dalam Deklarasi

Makassar yang secara detail di-

jabarkan dalam butir-butir rekomen-

dasi yang ada 17 itu. Kongres juga

mengamanatkan, Dekopin untuk

membuat road map, rencana jangka

menengah, dan rencana jangka

panjang untuk mengawal hasil

Kongres ini. Semua jajaran Dekopin

termausk di daerah, harus melaku-

kan action untuk mengamankan

dan mengawasi implementasi hasil

Kongres. Sementara Kementerian

Koperasi, diharapkan juga terlibat

dalam proses ini, khususnya dalam

mewujdukan koperasi sebagai pilar

negara.

Menurut Anda, apa saja hal yang

membuat peran koperasi belum

seperti yang dicita-citakan ?

Ada sejumlah kendala yang harus

dilewati untuk membentuk dan men-

jalankan koperasi hingga sukses.

Sejarah pergantian rezim pemerintah

di negeri ini mengiringi pasang surut

kiprah koperasi itu sendiri.

Mari kita mulai dengan menen-

gok sejarah perjalanan koperasi. Ini

agar kita semua memahami dimana

posisi koperasi dan bagaimana kita

akan membentuk dan menjalankan

koperasi. Koperasi, oleh para pendiri

bangsa ketika itu, diniatkan sebagai

tiang penyangga utama perekono-

mian nasional.

Koperasi sebagai usaha bersama

dilandasi semangat gotong royong

yang terkandung dalam Pancasila.

Namun, pasca 1966, setelah

pergantian pemerintah, banyak

undang-undang yang diterbitkan

bersifat pro pasar bebas. Dari sini

mulai terjadi perubahan watak

koperasi. Banyak koperasi yang

secara aturan legal formal memang

koperasi. Tapi praktik operasionalnya

menggunakan sistem perbankan.

Sementara di era sekarang,

pemerintahan Jokowi telah

menetapkan Nawacita sebagai pro-

gram kerjanya.

Nawacita itu sendiri dijiwai Tri

Sakti Bung Karno. Di dalam Tri Sakti,

salah satunya adalah berdikari di

bidang ekononi. Jadi saya yakin,

kejayaan koperasi sebagai gerakan

ekonomi rakyat akan bisa terwujud. •

Page 18: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201718

Inspirasi Koperasi

Bedah Rumah Ala Koperasi Syariah BMI

K operasi Syariah Benteng

Muda Indonesia (KS BMI)

Tangerang membuat sebuah

program baru untuk membantu ma-

syarakat dalam berinvestasi

properti lewat program bedah rumah.

Program bedah rumah dalam bentuk

RLH ini adalah ide yang orisinil dan

bisa menjadi inspirasi best practice

bagi koperasi lain dalam memberikan

manfaat pada anggotanya.

Koperasi Syariah ini sudah melak-

sanakan Kredit rumah tanpa uang

muka untuk anggota. Hebatnya,

koperasi ini maju dan berkembang

tanpa bantuan dari bank. Hingga De-

sember 2015 koperasi ini membuku-

kan modal sendiri Rp.106 miliar naik

38% dibanding tahun 2014.

Piutang Rp.178 miliar naik 23%

dibanding periode yang sama tahun

lalu sebesar Rp.145 miliar, sedang-

kan simpanan mencapai Rp.67 miliar

dan membukukan laba bersih sebe-

sar Rp.6,6 miliar. Hingga Desember

2015 Koperasi BMI mencatat aset

Rp.260 miliar, dan membayar pajak

badan sebesar Rp.2,1miliar.

Program Bedah Rumah yang

dikembangkan turut mendapat

apresiasi dari Menteri Koperasi dan

UKM Puspayoga. Menteri asal Bali

ini berharap program KS BMI ini,

bisa menjadi contoh bagi koperasi

lain, yaitu bagaimana memberikan

manfaat sebesar-besarnya pada

anggota koperasi.

Selain itu, Puspayoga semakin

kagum melihat kualitas rumah layak

Pengurus Koperasi Syariah Benteng Muda Indonesia berfoto bersama usai menerima penghargaan sebagai Koperasi

Berprestasi 2017.

(Dok.Humas Kemenkop UKM)

Page 19: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

192017

yang dibangun koperasi ini tidak

sembarangan melainkan memenuhi

standar international minimal yang

ditetapkan UN Habitat, yakni lem-

baga resmi di bawah PBB.

"Secara kesehatan koperasi,

saya tidak meragukan Kopsyah BMI.

Namun, saya memberi saran agar

segera membenahi sistem onlinenya,

atau IT," kata Puspayoga.

Presiden Direktur Kopsyah BMI

Kamaruddin Batubara mengatakan

kinerja koperasinya telah berkem-

bang pesat dengan memiliki jumlah

anggota 122.190 orang anggota,

516 orang karyawan pada empat

kantor cabang dan 31 kantor cabang

pembantu. Kamaruddin juga men-

egaskan bahwa bila koperasi besar

maka akan bisa bersaing dengan

unit usaha lainnya, termasuk usaha

besar.

Adapun, sejak bulan Maret 2015

hingga sekarang KS BMI telah

berhasil membangun 12 RLH secara

gratis bagi anggotanya, baik yang

terkena bencana putting beliun,

kebakaran maupun memang tidak

layak huni. Pembiayaan bersumber

dari sebagian provinsi 1 persen dike-

nakan atas pinjaman koperasi yang

diberikan. Selain membangun RLH,

koperasi ini juga memberikan pinja-

man kepada anggota dalam rangka

memperbaiki saluran air dan sanitasi.

Tidak hanya Puspayoga, Bu-

pati Tangerang A Zaki Iskandar juga

mendukung program bedah rumah

yang dikembangkan KS BSMI. Zaki

mengatakan bahwa di kabupaten

tangerang ini ada sekitar 18 ribu

rumah yang tidak layak huni, di mana

5 ribu di antaranya dalam kondisi

sangat parah. Karena itu, pihaknya

harapkan para Camat di Kab

Tengerang bisa menjalin kerjasama

dengan berbagai pihak khususnya

KS BMI untuk membuat semacam

program bedah rumah ini.

Koperasi yang berdiri sejak tahun

2002 ini, awalnya adalah Lembaga

Pembiayaan Pengembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (LPP-UM-

KM) yang diinisiasi oleh Pemkab

Tangerang. Seiring perjalanan waktu,

pada tahun 2013 berubah jadi Kop-

erasi Jasa Keuangan Syariah (KPP-

UMKM Syariah) dan selanjutya pada

2015 berubah nama jadi Koperasi

Syariah Benteng Mikro Indonesia

dengan badan Hukum 213/PAD/M.

KUKM.2/XI/2015.

Sejumlah aktivitas bidang pem-

berdayaan masyarakat yang cukup

menonjol oleh koperasi ini berlang-

sung di tahun 2015 antara lain men-

gadakan sunatan masal sebanyak

100 anak anggota dan membantu

anak-anak disabilitas, menyantuni

1.500 anak yatim, beasiswa kepada

sembilan orang siswa SLTA dan

Program Paket-C kepada 1.700 anak

angota untuk mendapatkan ijazah

setara SLTA.

Pada bidang pendidikan, Kop-

erasi BMI telah membiayai ribuan

anak anggota yang bersekolah di

jenjang SLTA, pemberian bea siswa

dan diklat-diklat untuk anggota dan

karyawan. Sedangkan di bidang

ekonomi melibatkan anggota den-

gan pemberian skim pembiayaan

serta pelatihan bisnis.

Untuk di bidang kesehatan, Ko-

perasi BMI berupaya melaksanakan

tanggung jawab sosialnya dengan

memberikan penyuluhan kesehatan

kepada masyarakat, antara lain

pembuatan jamban bagi anggota,

terutama di daerah-daerah perkota-

an di wilayah Banten sehingga

kesehatan anggota meningkat.

Khusus untuk pengelolaan sani-

tasi dan air, koperasi ini menjalin

kerjasama dengan lembaga swa-

daya Amerika Serikat, IUWASH-

USAID atau Indonesia Urban Water,

Sanitation and Hygiene, Water.org

dan Kiva.Org. Hingga 2015 pro-

gram ini telah merealisasikan 1.767

unit

sanitasi dan air warga dari target

1.522 unit.

Tidak hanya itu, di saat pelam-

batan ekonomi pada tahun 2015,

Koperasi BMI mampu mengatasi

kelesuan ekonomi dengan tetap

melakukan ekspansi usaha, antara

lain membuka dua kantor cabang di

Lebak dan Pandeglang, melengkapi

dua cabang yang sudah beroperasi

di Tangerang dan Serang.

Koperasi yang berkantor pusat

di Cikupa Tangerang ini, beroperasi

dengan 457 karyawan yang terse-

bar di 31 kantor cabang pembantu,

semuanya beroperasi di Provinsi

Banten dan melayani 117.891 ang-

gota. •

Pengurus Koperasi Syariah Benteng Muda Indonesia meresmikan rumah layak

huni dari anggota Koperasi.

(Dok.KSBMI)

Page 20: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201720

Galeri FotoRangkaian Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 70: Ziarah Makam Bung Hatta

Page 21: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

212017

Rangkaian Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 70: Bakti Sosial Dharma Wanita Persatuan Kementrian Koperasi dan UKM

Page 22: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

201722

Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 70 di Makassar

Page 23: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah

232017

Kongres Koperasi ke-3

Page 24: TONGGAK BARU PEMBARUAN KOPERASI INDONESIA H.03 H file2017 3 Kongres Koperasi III Tonggak Baru Pembaruan Koperasi Indonesia Liputan Khusus K ongres Koperasi III menjadi goresan sejarah