Download - Tipologi langgam gedung sate

Transcript

PowerPoint Presentation

GEDUNG SATE BANDUNGKANTOR PUSAT PEMERINTAHAN JAWA BARATGouvernements BedrijvenTIPOLOGI LANGGAMOleh : 1.Hanif Budi Primadi2.M. Rifyal Kabah3.A. Athoillah B4.Nica Lisandria

Pengertian Tipologi Tipologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang tipe.

Pengertian Tipologi LanggamMenganalisa tipologi arsitektur dengan cara menggali dari sejarah, dan budaya untuk mengetahui ide awal dari suatu komposisi; atau dengan kata lain mengetahui asal-usul atau kejadian suatu objek arsitektural.Menurut Tutuko (2003), terdapat tiga ciri utama yang harus diperhatikan dalam memahami struktur ruang lingkup sosial kota kolonial: yaitu budaya, teknologi, dan struktur kekuasaan kolonial.

Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB), Peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Walikota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, Gedung ini merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. SlorsMelibatkan 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu ,dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa.SEJARAH

Kajian Kekuasaan Kolonial 1916: H.F. Tillema menggagas pemindahan ibukota dari batavia ke bandung1918: realisasi pemindahan ibukota1919: penunjukan Zeni V.L. Slors sebagai kepala pembangunan komplek GB, dibantu oleh J.Gerber, E.H. de Roo dan G.Hendriks.1934: Pembatalan pemindahan ibukota dikarenakan resesi ekonomi global, sehingga dari komplek GB yang terbangun adalah gedung sate dan gedung museum pos.

Lokasi Geografi

Lahan seluas: 27 Ha, berupa lahan kosong, dari sisi selatan Rembrantweg (jl. diponegoro), lurus mengarah ke gunung tangkuban perahu di utara, sampai keselatan Harmsenweg (jl. Tubagus Ismail).Peta tata letak bangunan di komplek pusat instasi pemerintahan

Perubahan Fungsi Gedung Sate akibat perubahan masa pemerintahan.Awal-indonesia merdeka: kantor pekerjaan umum dan pengairan.------: museum geologi dan perkantoran geologi dan pertambangan.1922-1923: penggabungan fungsi yaitu dengan perpustakaan pusat.1980-sekarang: Kantor Gubernur Provinsi Jawa barat.

Kota Bandung memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini.

Masyarakat kota bandung menyukai arena rekreasi outdoor seperti taman baca, kebun binatang, factory outlet, trans studio resort dll.

Gedung Sate selain menjadi landmark Kota Bandung dan pusat pemerintahan Jabar, gedung ini juga menjadi objek wisata masyarakat Bandung karena penataan lanskapnya yang indah, aspek emosi dan history gedung ini pun sangat menarik perhatian turis mancanegara.BUDAYA

LANGGAM

Arsitektur Gedung Sate merupakan perpaduan antara gaya arsitektur zaman Renaissance dengan gaya arsitektur Hindu dan Islam. Arsitektur Renaissance sendiri adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno.

LANGGAMGedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl).

J.Gerber memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya adalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand.

LANGGAM

Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate, yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate dan 6 agama yang ada di Indonesia yaitu islam,kristen,katolik,hindu,budha dan konghucu.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.

Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan langgam arsitektur tradisional Indonesia dan teknik konstruksi Barat menggunakan konstruksi beton bertulang dan merupakan bangunan pertama di Bandung yang menggunakan kontruksi ini. Ornamen berciri tradisional seperti pada candi Hindu terdapat dibagian bawah dinding gedung bagian depan, sedangkan pada bagian tengahnya ditempatkan menara beratap tumpang seperti meru di Bali, sesuatu yang lazim pada gaya arsitektur Islam.

gaya arsitektur renaissance terdapat pada tiang-tiang besar dan banyak juga bentuk lengkung yang ada di antara tiang. Bentuk lengkung bergaya Romawi (renaissance) diantara tiang ini berfungsi sebagai isolasi panas dan sinar matahari dikarenakan panas tidak dapat langsung masuk ke dalam ruangan. Terdapat gang yang menghubungkan bangunan dengan teras hal ini merupakan adaptasi dari daerah Indonesia yang mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang cukup banyak.

INTERIOR