8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
1/12
TINJAUAN JURNAL PENDINGINAN ADSORPSI TERHADAP KAPASITAS
PENYERAPAN BEBERAPA PASANGAN ADSORBENT-ADSORBATE SERTA COP
Ivand Hintingo, Hariyono, Moh.Amuh Muhidin
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
Kampus BinaWidya Km.12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Telp. 0761-566786,
Fax. 0761-66595, http://eng.unri.ac.id
______________________________________________________________________________
Abstrak : Adsorpsi refrigerasi didasarkan pada evaporasi dan kondesasi dari sebuah refrigeran
dengan adsorpsi atau reaksi kimia. Melonjok harga bahan bakar dan kesadaran masalah lingkungan
menawarkan banyak aplikasi potensial thermal bertenaga adsorpsi pendingin. Namun, mesin-mesinadsorpsi pendingin masih memiliki beberapa kelemahan yang menghambat aplikasinya meluas. Hal
ini karena : (i) panjang waktu adsorpsi/desorpsi, (ii) kapasitas refrigerasi kecil per satuan massa
adsorbent, rendah Spesific Cooling Power (SCP) dari sistem, (iii) rendahnya (Coefficient of
Perfomance) COP dari sistem. Oleh sebab itu, berbagai pasangan adsorbent-adsorbate ditinjau
untuk mengetahui kapasitas penyerapan adsorbent, karena kapasitas penyerapan adsorbent
berpengaruh terhadap nilai COP dan SCP.
Kata Kunci : Adsorpsi refrigerasi, adsorpsi pendingin, kapasitas penyerapan, COP
COP : coefficient of performance.
C : kapasitas penyerapan adsorbent, g refrigeran/g adsorbent.
K : konstanta.
n : konstanta.
P : tekanan adsorpsi, kPa.
qst : adsorbsi kalor isoterik, W/kg.
SCP : specific cooling power.
T : temperature adsorbent, K.
Tads : temperature adsorbsi, °C.
Tb : temperature didih normal °C.
Td : temperature driving, °C.
Te : temperature evaporasi, °C.
Tsat : temperature saturasi yang berhubungan dengan tekanan refrigerant, K.
X : konsentrasi refrigeran, kg refrigerant /kg adsorbent.
xo : konsentrasi refrigeran pada kondisi saturasi, kg refrigerant /kg adsorbent.
http://eng.unri.ac.id/http://eng.unri.ac.id/http://eng.unri.ac.id/http://eng.unri.ac.id/
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
2/12
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
3/12
kemudian temperatur yang mengalami
perubahan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pasangan Adsorpsi Pendingin
Pasangan Adsorpsi berarti pasangan yang
terdiri dari adsorben dan refrigeran. Pasangan
Adsorpsi bekerja adalah bagian penting dalam
siklus pendingin adsorpsi. Pemilihan setiap
pasangan adsorben-adsorbat untuk aplikasi pendinginan tergantung pada karakteristik
tertentu yang diinginkan dari konstituennya.
Karakteristik ini berkisar dari sifat
termodinamika dan kimianya untuk sifat
fisiknya dan bahkan untuk biaya atau
ketersediaannya. Adsorbat atau refrigeran
harus memiliki sifat sebagai berikut [Alghoul
et.al. (2007)]:
1. Temperatur uap di bawah 0°C.2. Ukuran molekul kecil untuk
memungkinkannya teradsorpsi ke dalam
adsorben.
3. Panas laten penguapan yang tinggi danvolume spesifik rendah.
4. Termal stabil dengan adsorben pada siklusoperasi rentang temperatur.
5. Tidak beracun, non-korosif dan tidakmudah terbakar.
6. Tekanan saturasi rendah (di atas atmosfer) pada suhu operasi normal.
Pertimbangan penting yang mempengaruhi
pilihan adsorben yang cocok adalah [Alghoul
et.al. (2007)]
1. Adsorpsi sejumlah besar adsorbat dalamkondisi temperatur rendah.
2. Desorpsi sebagian besar adsorbat bilaterkena energi panas.
3. Memiliki panas laten yang tinggi adsorpsidibandingkan dengan panas yang masuk
akal.
4. Tidak ada kerusakan dengan usia atau penggunaan.
5. Non-beracun dan non-korosif.6. Biaya rendah dan tersedia secara luas.
3.2 Karbon Aktif-Methanol
A Review On Adsorption Cooling Systems
With Adsorbent Carbon (Ahmed.A .Askalany
,dkk.,2012)
El-Sharkawy et al, Untuk temperatur
evaporator dari 15oC, Maxsorb III dapat
menyerap metanol dari 1,2 g/g dalam waktu
sekitar 160 menit. Perubahan SCP dan COP
dengan suhu regenerasi untuk Maxsorb
III/methanol, karbon aktif/metanol,
LH/metanol, DEG/metanol dan pasang AC-
35/methanol dipelajari. COP maksimum
adalah 0,78 dengan Maxsorb III/metanol pada
temperatur regenerasi 90oC.
3.3 Karbon Aktif-Karbondioksida
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
4/12
Study On Activated Carbon-CO2 Pair:
Adsorption Characteristics And Cycle
Performance (I. I. El-Sharkawy, Doctor,
dkk.,2010)
SCE dari Maxsorb III-CO2 berdasarkan siklus
adsorpsi pendingin disimulasikan dalam
temperatur regenerasi/desorpsi berbeda dan
temperatur evaporasi dari -10, 0, 10, 15.
Gambar di bawah memperlihatkan Evolusi
SCE dengan kenaikan temperatur sumber
kalor. SCE meningkat linear dengan kenaikantemperature regenerasi. SCE meningkat
dengan kenaikan temperatur evaporasi.
Efek dari temperature regenerasi pada COP
terlihat pada gambar 6. Untuk aplikasi
pengkondisian udara (contoh temperature
evaporator 10 atau 15). COP naik pada
temperature desorpsi di bawah 80oC. COP
mencapai 0,16 pada temperature 15oC dan
sumber kalor dibawah 80oC. pada
temperature di atas 80oC, kenaikan COP
kecil walaupun SCE naik, yang terjadi karena
fakta bahwa masukan panas menjadi
signifikan besar untuk perbedaan temperature
yang relatif lebih tinggi diantara sumber
panas dan heat sink.
Untuk temperature evaporasi rendah sistem
adsorpsi pendinginan membutuhkan
temperature regenerasi yang lebih tinggi.
Pada kenyataannya, temperature minimum
regenerasi antara 58oC dan 72oC untuk
temperature evaporasi 0 dan -10. COP naik
dengan kenaikan temperature regenerasi dan
COP maksimum akan dicapai untuk
temperature desorpsi lebih dari 100oC.
3.4 Karbon Aktif-AmoniaCarbon-Ammonia Pairs For Adsorption
Refrigeration Applications: Ice Making, Air
Conditioning and Heat Pumping (Z.
Tamainot-Telto, dkk., 2009)
Karbon aktif yang digunakan adalah karbon
aktif granular dengan berbagai macam variasi.
Dengan TC = 35oC, TE = 10oC, dan T1 = 35oC.
Untuk sampel karbon aktif SRD 1352/2 single
bed memiliki nilai COP paling tinggi yaitu
0.55 dengan temperatur 200o
C, untuk sampel
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
5/12
SRD06041 memiliki nilai COP paling rendah
yaitu 0.42 pada temperatur 200oC.
Gambar 3.4 Sistem pendingin adsorpsi
menggunakan karbon aktif granular
Tabel 3.6 Jenis-jenis karbon aktif dan nilai
penyerapannya
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
kapasitas penyerapan karbon aktif-amonia
paling besar adalah untuk tipe SDR1352/2
bentuk granular dengan nilai 0.8392
penyerapan terhadap amonia. Dimana karbon
aktif tersebut dibuat dari bahan batok kelapa.
3.5 Zeolite A-AirEksperimental Determination of the
Adsorption Capacity of Synthetic Zeolite
A/Water Pair for Solar Cooling Applications
(Amber, I, dkk., 2012)
Pada jurnal ini menggunakan pasangan zeolite
A/ air sebagai pasangan adsorben/adsorbat.
Jumlah zeolite yang digunakan adalah 0.2 kg
dengan rentang temperatur adsorpsi 40-
150oC. sehingga percobaan dan pengambilan
data dilakukan pada 4 variasi temperatur
adsorpsi, yaitu pada temperatur 40oC, 100oC,
120oC, dan 150oC.
Dimana :Mass of zeolite (m) : 0.2 kg
Mass of empty evaporator (m1) : 2 kg
Mass of evaporator + water (before
adsorption) = m2 = 2,6 kg
Mass of evaporator + water (after adsorption)
= m3 = (kg)
3 parameter penting yang pada percobaan ini
yaitu tekanan uap air (P), temperatur
evaporator (T), dan kapasitas penyerapan (n).
Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa
kapasitas penyerapan terbanyak zeolite A/ air
adalah 0.258 kgad/kgw pada Tad = 100oC
dengan Tev= 16oC. Jadi nilai maksimum
penyerapan air oleh zeolite A mendekati 26%
dan itu tergantung dari tekanan uap air dan
tingginya temperatur zeolite. Jumlah air yang
diserap akan naik dengan naiknya tekanan
uap air dan menurunnya temperatur zeolite.
Tabel di bawah mengambarkan kapaasitas
penyerapan zeolite A/ air pada 4 variasi
temperatur adsorpsi.
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
6/12
Gambar 3.1 Kapasitas penyerapan zeolite A / air
3.6 NA-Air dan NB-Etanol
Enviromental Benign Working Pairs for
Adsorption Refrigeration (Cui Qun, dkk.,
2009)
Pada jurnal ini meneliti beberapa pasangan
adsorbent/adsorbate, dimana air dan etanol
sebagai refrigerant atau adsorbat dan zeolite,
silica-gel, karbon aktif, adsorbent NA dan NB
sebagai adsorbent. Adsorpsi isotherms pada
adsorbent NA dan NB didapatkan dengan
high-vacuum gravimetric method. Pada jurnal
ini dilakukan thermal analisis untuk berbagai
jenis pasangan adosrbent/adsorbat.
Tabel 3.1 Thermal analysis pada pasangan
adsorbent/adsorbat
Gambar 3.2 Adsorpsi Isotherm NA-water
Gambar 3.3 Adsorpsi Isotherm NB-
ethanol
Tabel 3.2 Desorpsi dan Volume
pendinginan pada berbagai pasangan
adsorbent/adsorbat
Jurnal ini menyimpulkan bahwa kapasitas
penyerapan air oleh adsorbent NA adalah 0.7
kg/kg. nilai ini 2,3 kali lebih besar dari nilai
kapasitas penyerapan air oleh Zeolite 13x.
sedangkan kapasitas penyerapan ethanol oleh
adsorbent NB adalah 0.68 kg/kg, nilai ini 3
kali lebih besar dibandingkan dengan
pasangan karbon aktif-etanol. Untuk volume
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
7/12
pendinginan NA-water adalah 922 kJ/kg,
volume pendinginannya mencapai 522 kJ/kg
setelah temperatur regenerasi 100oC, dimana
lebih besar daripada 13x-water pada
temperatur regenarasi 300o
C (512 kJ/kg).
untuk pasangan NB-etanol mempunyai nilai
volume refrigerasi yang besar dan temperatur
regenerasi yang rendah. Pasangan NB-etanol
dapat digunakan untuk menggantikan
pasangan karbon aktif-metanol yang
membutuhkan temperatur rendah sebagai
sumber panasnya.
3.7 Calcium Chloride Composites-Amonia
Measurement of Adsorption Capacity of
Amonia on Calcium Chloride Composites
(S.A. Anjorin, 2011)
Ada 11 sampel yang telah disiapkan untuk
percobaan pada jurnal ini, Amonia digunakan
sebagai refrigerant, calcium chloride
composites (Calcium chloride/Charcoal,
Calcium chloride/Silica gel and Calcium
chloride/Calcium sulphate) telah dipilih
sebagai adsorbent. Dimana 11 sampel ini
yang berbeda adalah adsorbentnya dengan
berbagai komposisi. Kapasitas penyerapan
amonia pada adsorbent dapat dihitung
menggunakan high vacum gravimetric
method. Rentang tekanan pada penilitian di
jurnal ini adalah 6.67 kPa-53.33 kPa. Tekanan
adsorbat, amonia dan volume dari adsorbat
per gram adsorbent dihitung dengan interval
10K, dengan rentang 303-353K. Temperatur
aktual pada adsorbent dapat dihitung dengan
termometer dengan akurasi ±0.5oC. Nilai
adsorpsi /penyerapan meningkat dengan
turunnya temperatur dan naikknya tekanan
untuk semua sampel. Pada sampel 8-11
amonia yang terserap lebih banyak pada
tekanan rendah daripada sampel 1-7 yang
sebaliknya memiliki tekanan yang tinggi.
Berikut adalah tabel hasil dari penelitian
dengan nilai tekanan 55.050 Pa.
Tabel 3.3 Kapasitas penyerapan pada 11sampel yang berbeda
3.8 Silica Gel-Air Characterization Of Equilibrium Conditions
Of Adsorbed Silica – Gel/Water Bed
According To Dubinin – Astakhov And
Freundlichm (R. A. Afonso and V. Silveira
Jr., 2005)
Pada jurnal ini kondisi setimbang pada
pasangan silica gel/air telah diteliti dan
datanya telah digunakan untuk koefisien pada
persamaan Dubinin-Astakhov dan persamaan
Freundlich. Percobaan ini terdiri dari
perhitungan temperatur dan tekanan untuk
nilai penyerapan air oleh adsorbennya. Silicagel yang digunakan mutiara putih berbentuk
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
8/12
biji yang diproduksi di Brazil oleh Odin
Industry dan perdagangan LTDA. Untuk
mendapatkan data percobaan, silica-gel/air
dimasukkan ke dalam tabung yang telah
diselimuti bersamaan dengan sensor
temperatur dan koneksi lainnya. Pertama kali,
silica gel melepaskan uap air yang sudah
terserap melalui thermal oil heating (125oC)
dipanasakan melalui thermostatic bath. Pada
fasa ini ini, katup terhubung dengan tabung
yang terbuka sampai temperatur bed
mencapai 120oC. Setelah itu, pompa vakumdihidupkan untuk memindahkan uap, sistem
dijaga untuk 24 jam (120oC dibawah tekanan
0.013 kPa). Setelah proses pelepasan, katup
terhubung dengan botol yang berisi air yang
disaring dan tetap terbuka sampai jumlah air
tertentu telah diserap oleh silica gel. Setelah
katup tertutup, thermal oil disrikulasi dengan
temperatur yang berbeda untuk
mengkondisikan temperatur pada adsorber
dan hasil tekanannya dapat dihitung.
Tabel 3.4 Kapasitas penyerapan silica
gel/air pada berbagai kondisi
Tabel 3.5 Jumlah silica-gel kering dan
kapasitas maksimum penyerapan
3.9 Serbuk Karbon Aktif-R134a
Experimental Study on Adsorption Capacity
of Actived Carbon Pairs with Different
Refrigerants (Ahmed N. Shmroukh,
dkk.,2013)
Pada suhu adsorpsi 25°C maksimum
Kapasitas adsorpsi ditemukan 0.8352 kg/kg
untuk serbuk karbon aktif dengan R-134a dan
minimum kapasitas adsorpsi ditemukan
0,1583 kg/kg untuk butiran karbon aktif
dengan R-407c. Sementara, pada adsorpsi
suhu 50°C kapasitas adsorpsi maksimum
adalah ditemukan 0.3207 kg/kg serbuk karbon
aktif dengan R-134a dan kapasitas adsorpsi
minimum ditemukan 0.0609 kg/kg untuk
butiran karbon aktif dengan R-407c.
Pasangan serbuk karbon aktif/R-134a sangat
direkomendasikan untuk digunakan sebagai
pendingin adsorpsi. Pasangan bekerja karena
adsorpsi maksimum lebih tinggikapasitas dari pasangan diuji lainnya, untuk
menghasilkan kompak, efisien dan dapat
diandalkan untuk waktu yang lama adsorpsi
kinerja hidup sistem pendinginan.
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
9/12
3.10 Karbon Aktif-Etanol dan Karbon Aktif-
HFC 134a
Isosteric Heats of Adsorption Extracted from
Experiments of Ethanol and HFC 134a on
Carbon Based Adsorbents (Ibrahim I. El-
Sharkawy, dkk., 2006)
Pada jurnal ini terdapat 5 pasangan
adsorbent/adsorbat, yaitu ACF (A-
20)/ethanol, ACF (A-15)/ethanol, Maxsorb
II/HFC 134a, Fluka/HFC 134a, dan
Chemviron/HFC 134a.
Tabel 3.7 Parameter adsorpsi dari beberapa
pasangan adsorbent/adsorbat
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
kapasitas penyerapan paling besar berada
pada pasangan Maxsorb II/HFC 134a dengan
nilai 2.058 kg/kg.
3.11 Karbon Aktif-R134a
Adsorption Characteristics and Heat of
adsorption Measurements of R-134a on
Actived Carbon (Bidyut B. Saha, dkk., 2009)
Pada penelitian ini menggunakan karbon
aktif/ R134a sebagai pasangan
adsorbent/adsorbat. Dimana diperoleh data
hasil pengujian sebagai berikut.
Tabel 3.8 Hasil Pengujian
Gambar 3.5 perbandingan kapasitas
penyerapan R134a pada temperatur 30oC
(-)
Present by, (x) Loh et al. (in press), ()
Akkimaradi et al.() Marc Frere et al
(1994)
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
10/12
Modelling
Penelitian bertujuan untuk memepelajari dinamika
adsorpsi karbon aktif dengan methanol, variable
yanag akan dipelajari adalah temperature dan
adsorben, selain itu penelitian ini juga bertujuan
untuk mengembangkan model yang sesuai dengan
mekanisme peristiwa adsorpsi dengan cara
mengkorelasikannya dengan data-datahasil
percobaaan.Hasil penelitian ini harapannya
mamapu menjelaskan mekanisme proses adsorpsi
methanol oleh karbon aktif, berdasarkan model
matematis dinamika adsorsi makan akan diperoleh parameter-parameter yang dapat dipakai pada
perancangan alat adsorpsi sekala laboratorium.
Do Duong dan Wang (1998) mengajukan suatu
model untuk dinamik/kinetic adsorpsi gas karbon
aktif yang menggabungkan hambatan difusi dalam
partikel dengan pertukaran massa pada adsorpsi
menurut Langmuir. Walaupun metode Langmuir
ini bukanlah metode yang tepat untuk pertukaran
massa terbatas antara dua fase dalam karbon aktif,
namun demikian model ini telah terbukti sesuai
dengan dengan data percobaan. Rudzinki, et. Al
(1999) mengembangkan model kinematika
adsorpsi berdasarkan pada teori laju transport
antara permukaan secara statistic unutk laju
adsoprsi dan menggunakan distribusi energi
aktivasi untuk menjelaskan heterogenitas energi
pada permukaan adsorben. Bhatia, et. Al (2000)
mengggunakan model kinetika Langmuir untuk
menjelaskan peristiwa adsorpsi Iodine pada
karbon aktif dan terbukti hasilnya cukup
memuaskan.
Pada penelitian ini akan dicoba model kinetika/
dinamik Langmuir untuk diterapakan pada
Adsorpsi methanol oleh karbon aktif.
Kinetika/dinamika adsorpsi Langmuir adalah
merupakan suatu pendekatan model baik
kesetimbangan maupun kinetika adsorpsi, maka
model ini diasarkan atas beberapa asumsi yang
harus dipertimbangkan yaitu:
1. Permukaan Adsorben bersifat homogen,sehingga energi adsorpsi konstan pada
seluruh bagian.
2. Tiap atom teradsorpsi pada lokasi tertentudipermukaan adsorben.
3. Tiap bagian permukaan hanya dapat dapatmenampung satu molekul atau atom.
Parameter-parameter
Laju adsorpsi didefinisikan sebagaai berikut:
( )a a L s a R k C C C
Kecepatan desorpsi didefinisikan sebagi
a a a R k C
Laju perubahan konsentrasi adsorbate yang
teradsorpsi adalah:
( )
a
a d
aa L s a d a
dC
R Rdt
dC k C C C k C
dt
(1)
Saat mencapai kesetimbangan, 0adC
dt sehingga
:
( )
1
d ac a L s ac
a s L
d ac
a L
d
k C k C C C
k
C C k C
k C
k
Jika konstanta Langmuir: a
d
k K
k , maka
persamaan di atas menjadi
1
s Lac
L
KC C C
KC
(2)
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
11/12
Persamaan ini adalah persamaan kesetimbangan
Langmuir.
Persamaan Kinetika Adsorpsi (1) dapat dirubah
menjadi
(1 )a
a L s d a L
dC k C C k C KC dt (3)
Berdasarkan persamaankesetimbagan
(1 ) s L Lac
C C KC
C
Persamaan (3) menjadi
a d a s La L s
ac
dC k C KC C k C C
dt C atau
( )a a L s ac aac
dC k C C C C dt C
Dari kesetimbangan juga
1 s L L
ac
C C KC
C K
, sehingga persamaan (4)
menjadi :
(1 )( )a a L ac adC k KC C C
dt K
Kemudian disederhanakan menjadi
(1 )( )a d L ac adC
k KC C C dt
(5)
Pada persamaan (5) ini parameter K d dan K
tergantung pad temperature dan dinyatak dengan
persamaan Arhenius (Do, 1998)
exp d d d E
k k RT
(6)
expd d Q
k k RT
(7)
Berdasarkan neraca massa untuk konsentrasi
cairan dapat diperoleh :
s a L
L
M dC dC xdt V dt
(8)
Persamaan (2), (5), dan (8) digunkan sebagai
kinetika proses adsorpsi, parameter K dan Cs
diperoleh dari model isotherm Langmuir atau
persamaan (2) yang dicocokan dengan data-data
kesetimbangan dari percobaan.
Dengan suatu program computer K d (konstanta
laju adsorpsi) dapat dihitung dari optimasi
berdasarkan data percobaan dan model matematis
yang telah disusun.
IV. KESIMPULANPada jurnal ini hanya mereview dari
beberapa jurnal yang sudah ada mengenai
kapasitas penyerapan dari beberapa pasangan
adsorbent/adsorbat pada temperatur dan
tekanan tertentu. Pentingnya penelitian
mengenai kapasitas penyerapan ini karena
besarnya kapasitas penyerapan akan
berpengaruh terhadap nilai COP suatu sistem pendinginan adsorpsi. Semakin besar nilai
kapasitas penyerapan pada suatu pasangan
adsorbent/adsorbat maka akan semakin bagus
nilai Coefisien of Perfomance (COP).
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Afonso,M.R.A., and V. Silveira Jr.,
Characterization Of Equilibrium Conditions
Of Adsorbed Silica – Gel/Water Bed
According To Dubinin – Astakhov And
Freundlich (2005) : Departamento de
Engenharia de Alimentos Bairro Barão
Geraldo CP. 6121, CEP 13083-862,
Campinas, SP Brasil.
8/15/2019 Tinjauan Jurnal Adsorpsi Pendinginan Terhadap Kapasitas Penyerapan Beberapa Pasangan Adsorbent
12/12
[2] Amber,I., Randolph O.O., and Yinka S.S.,
Experimental determination of the adsorption
capacity of synthetic Zeolite A/water pair for
solar cooling applications (2012) :
Department of Mechanical Engineering,
Ahmadu Bello University, Zaria, Nigeria.
[3] Qun, C., Tao G., Chen H., Guo X., and
Yao H., Environmental Benign Working Pairs
for Adsorption Refrigeration (2009) : College
of Chemical Engineering, Nanjing University
of Technology, Nanjing, 210009, China.
[4] Sharkawy, Ibrahim I. El., Bidyut B. S.,
Shigeru K., Kandadai S., Isosteric heats of
adsorption extracted from experiments of
ethanol and HFC 134a on carbon based
adsorbents (2006) : Interdisciplinary
Graduate School of Engineering Sciences,
Kyushu University, Kasuga-koen 6-1,
Kasuga-shi, Fukuoka 816-8580, Japan.
[5] Saha, B.B., Khairul H., Ibrahim I. El-S.,
Shigeru K., Adsorption characteristics and
heat of adsorption measurements of R-134a
on activated carbon (2009) : 1563 – 1569.
[6] Anjorin, S.A., Measurement of Adsorption
Capacity of Ammonia on Calcium Chloride
Composites (2011) : Mechanical Engineering
Department, Federal University of
Technology, Akure, Nigeria.
[7] Telto, Z.T., S.J. Metcalf, R.E. Critoph, Y.
Zhong., R. Thorpe, Carbon-Ammonia pairs
for adsorption refrigeration applications: ice
making, air conditioning and heat pumping
(2009) : School of Engineering - University of
Warwick Coventry CV4 7AL – United
Kingdom (UK).
[8] Mahmoud Salem Ahmed* And Ahmed
Abd El-Kader Shehata , A Review On
Adsorption Cooling Systems With Adsorbent
Carbon : (2012) Mechanical Engineering
Department, Sohag University, Sohag, Egypt.
[9] I.I. El-Sharkawy, Doctor, dkk Study On
Activated Carbon-CO2 Pair: Adsorption
Characteristics And Cycle Performance :
(2010) Mechanical Power Engineering
Department, Faculty of Engineering, Mansoura
University, El-Mansoura, Egypt.
[10] Ahmed N. Shmroukh, dkk Experimental
Study on Adsorption Capacity of Actived
Carbon Pairs with Different Refrigerants
(2013) International Journal of Chemical
Science and Engineering Vol:7 No:11, 2013.
[11] Sembodo, Bregas.,Model Kinetika Langmuir
untuk Adsorpsi Timbal Pada Abu Sekam Padi.
(2006):Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
UNS.
Top Related