TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN
MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH
KOTA BANDUNG
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat
dalam Menempuh Ujian Diploma III Program Studi Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
Disusun oleh:
Nama : Rapih Kurnia Dewi
NRP : 03.05.011
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WIDYATAMA
Terakreditasi (acredited)
Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor: 014/BAN-PT/Ak-III/Dpl-III/IX/2003
BANDUNG
2008
TINJAUAN ATAS ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN
MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH
KOTA BANDUNG
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat
dalam Menempuh Ujian Diploma III Program Studi Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
Disusun oleh:
Nama : Rapih Kurnia Dewi
NRP : 03.05.011
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
( Robertus Ary Novianto, S.E., Ak. )
Mengetahui,
Pjs. Dekan Fakultas Ekonomi,
( H. Supriyanto Ilyas, S.E., M.Si., Ak. )
Ketua Program Studi Akuntansi
( Eriana Kartadjumena, S.E., M.M., Ak. )
Hiasilah hidup ini dengan membaca dan Hiasilah hidup ini dengan membaca dan Hiasilah hidup ini dengan membaca dan Hiasilah hidup ini dengan membaca dan
mengamalkan Al mengamalkan Al mengamalkan Al mengamalkan Al –––– quran. quran. quran. quran.
Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.Keabadian dari kejujuran adalah iven kehidupan.
Materi aMateri aMateri aMateri adalah penunjang, maka jujurlah dalam dalah penunjang, maka jujurlah dalam dalah penunjang, maka jujurlah dalam dalah penunjang, maka jujurlah dalam
bermanajemen. bermanajemen. bermanajemen. bermanajemen.
Tugas akhir ini kupersembahkan bagi Tugas akhir ini kupersembahkan bagi Tugas akhir ini kupersembahkan bagi Tugas akhir ini kupersembahkan bagi
kedua orang tua tercinta, dan adikkedua orang tua tercinta, dan adikkedua orang tua tercinta, dan adikkedua orang tua tercinta, dan adik----adikku tersayang .adikku tersayang .adikku tersayang .adikku tersayang .
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rapih Kurnia Dewi
NPM : 03.05.011
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 April 1987
Menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini yang berjudul “Tinjauan Atas
Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung”, adalah benar karya saya sendiri. Bila terbukti tidak
demikian, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Widyatama.
Bandung, 13 September 2008
Penulis,
( Rapih Kurnia Dewi )
INTISARI
Tinjauan atas Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
Bagi sebuah koperasi hal yang terpenting adalah usaha untuk
meningkatkan efisiensi modal kerja, karena masalah modal kerja erat
hubungannya dengan kegiatan operasi sehari-hari. Tingkat modal kerja koperasi
dapat dilihat melalui analisis sumber dan penggunaan modal kerja, karena dengan
melakukan analisis tersebut dapat mengetahui bagaimana koperasi mengalami
penurunan atau kenaikan modal kerja, penyebab dari kenaikan dan penurunan dan
dapat diketahui bagaimana koperasi menggunakan dana yang dimilikinya.
Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka penulis memilih metode
deskripif analitis dalam proses pemecahan masalahnya. Untuk menunjang
keberhasilan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang aktual mengenai
permasalahan diatas melalui studi lapangan, observasi dan wawancara. Sedangkan
untuk mengolah data-data tersebut penulis menggunakan data yang diperoleh dari
laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang
meliputi neraca, perhitungan sisa hasil usaha (SHU) yang kemudian dilakukan
analisis sumber dan penggunaan modal kerja yang diperbandingkan antara tahun
sekarang dengan tahun sebelumnya. Analisis tersebut menggunakan metode kertas
kerja.
Berdasarkan hasil analisis maka penulis dapat menjelaskan bahwa
penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh KPKB mengacu pada
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tahun 2007. Kemudian
dari hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat dijelaskan bahwa
terdapat sumber dan penggunaan modal kerja yang paling utama yaitu sumber
pada simpanan wajib sebesar Rp 8.619.067.707,00 dan penggunaan pada hutang
jangka panjang sebesar Rp 1.014.090.314,58
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan beberapa
rekomendasi diantaranya : Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada
simpanan anggota khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus, koperasi
lebih efisien dalam menggunakan kas agar jangan sampai terjadi lagi penurunan
kas ditahun yang akan datang, koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang
mengajukan permintaan pinjaman kredit kepada KPKB terutama kepada anggota
baru yang mungkin akan mengakibatkan kesulitan dalam pengembalian pinjaman
yang dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga beban hutang dan resiko
tidak kembalinya dana yang dipinjam anggota akan semakin besar.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan dan keridhoan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menempuh ujian sidang Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama. Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil
peninjauan yang penulis lakukan di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
Penulis menyadari sepenuhnya penulisan tugas akhir ini masih terbatas
dan jauh dari sempurna. Namun demikian penulis telah berusaha dan bekerja
keras supaya Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis, KPKB dan para
pembaca lainnya. Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini tidak dapat
diselesaikan tanpa adanya dorongan dan dukungan serta bimbingan yang sangat
berarti dari berbagai pihak. Terima kasih setulus-tulusnya penulis sampaikan
kepada kedua orang tua penulis yang dengan sabar dan penuh kasih sayang telah
membimbing dan memberikan dorongan baik moril maupun material kepada
penulis.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak
memperoleh bantuan, bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Papa dan Mama tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasehat
dan bantuan moril maupun materil selama penulis menempuh pendidikan dari
awal sampai dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas
Widyatama.
2. Yang tersayang Adik-adikku Pusparini dan Gathot Tri Pardani untuk doa,
dukungan, semangat dan tawa serta kasih sayang yang kalian berikan.
3. Bapak Robertus Ary Novianto, S.E., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, saran serta nasehat dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Eriana Kartadjumena, S.E., M.M., Ak., selaku Ketua Program Studi
Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
5. Ibu Tetty Lasniroha, S.E., M. Ak., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
6. Ibu Prof. Dr. Hj. Koesbandijah Abdoel Kadir S.E., M.S., Ak., selaku Ketua
Badan Pengurus Yayasan Universitas Widyatama.
7. Bapak Dr. H. Mame S. Sutoko, Ir. D.E.A., selaku Rektor Universitas
Widyatama Bandung.
8. Para Dosen dan Akuntansi Diploma III Fakultas Ekonomi yang telah
memberikan bekal pengetahuan kepada penilis selama masa perkuliahan.
9. Staf Administrasi dan perpustakaan Universitas Widyatama atas semua
bantuan yang diberikan.
10. Bapak Rosidi S.E., selaku pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
di Bagian Akuntansi yang telah banyak membantu memberikan data-data serta
arahan-arahan yang penulis butuhkan.
11. Sahabat-sahabatku Rahmi, Rina, Erni, Yanti, Ria, Tika yang memberikan
masukan mengenai tugas akhir ini serta sahabat-sahabatku di Bandung Korea
Community khususnya traditional dance yang memberikan dukungan, doa
serta semangatnya ceongmal komapseumnida, neodeureul saranghaeyo….
Akhir kata semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas
mendapatkan balasan dan rahmat dari Allah SWT dan semoga Laporan Tugas
Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin
Bandung, 13 September 2008
Penulis,
( Rapih Kurnia Dewi )
DAFTAR ISI
INTISARI ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN … ................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 3
1.3 Maksud Tujuan Kerja Praktik ............................................. 3
1.4 Kegunaan Kerja Praktik ...................................................... 4
1.5 Metodologi Kerja Praktik .................................................... 4
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik ......................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Koperasi ................................................... 6
2.1.1 Pengertian Koperasi ................................................ 6
2.1.2 Karakteristik Koperasi ............................................. 7
2.1.3 Landasan dan Asas Koperasi .................................. 8
2.1.4 Fungsi dan Tujuan Koperasi ................................... 9
2.1.5 Prinsip-prinsip Koperasi ......................................... 9
2.1.6 Jenis-jenis Koperasi ................................................ 10
2.1.7 Modal Koperasi ....................................................... 11
2.1.8 Perangkat Organisasi Koperasi ............................... 12
2.1.9 Penyajian Laporan Keuangan Koperasi .................. 14
2.2 Laporan Keuangan .............................................................. 19
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................... 19
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ................. 20
2.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ............. 21
2.2.4 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan ......................... 22
2.3 Analisis Laporan Keuangan ................................................ 24
2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan .................. 24
2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ........................ 25
2.3.3 Rasio Modal Kerja atau Likuiditas ......................... 27
2.3.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan .... 28
2.4 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .................. 29
2.4.1 Pengertian Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja ..................................................... 29
2.4.2 Tujuan Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja .................................................... 31
2.4.3 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja .................... 31
2.4.4 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ..... 34
BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR
3.1 Objek Tugas Akhir .............................................................. 36
3.1.1 Sejarah Koperasi ..................................................... 36
3.1.2 Keadaan Umum ....................................................... 37
3.1.3 Visi dan Misi Koperasi ........................................... 37
3.1.4 Bidang Umum dan Kegiatan Koperasi ................... 38
3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas .................... 39
3.2 Metode Tugas Akhir ........................................................... 44
3.2.1 Jenis dan Sumber Data ............................................ 45
3.2.2 Teknik Pengolahan Data ......................................... 45
BAB IV ANALISIS
4.1 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada KPKB ........... 46
4.2 Kenaikan atau Penurunan modal Kerja pada Laporan
Keuangan .............................................................................. 52
4.3 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Verja ................... 53
4.3.1 Analisis Sumber Modal Kerja ................................. 54
4.3.2 Analisis Penggunaan Modal Kerja ........................... 56
4.4 Persentase Analisis Sumber dan Penggunaan Modal
Kerja terhadap total Modal Kerja ......................................... 58
4.4.1 Persentase Sumber Modal Kerja terhadap Total
Modal Kerja ............................................................. 58
4.4.2 Persentase Penggunaan Modal Kerja terhadap Total
Modal Kerja ............................................................. 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................. 60
5.2 Saran ..................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Neraca Komparatif ........................................................................ 47
Tabel 4.2 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) ........................................... 48
Tabel 4.3 Kertas Kerja Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ..... 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
Lampiran 2 : Daftar Hadir Kerja Lapangan
Lampiran 3 : Surat Keterangan Praktek Kerja
Lampiran 4 : Surat Magang
Lampiran 5 : Data Diri
Lampiran 6 : Surat Pemberitahuan Praktek Kerja
Lampiran 7 : Catatan Laporan Keuangan
Lampiran 8 : Kartu Bimbingan
Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya
persaingan yang kuat didalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada
mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang
terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan
usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
yang mengutamakan kesejahteraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup
yang selaras dengan UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 yang berbunyi
“Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan”. Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.
Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya
yang disebabkan oleh kurang baiknya menganalisis dan tidak memiliki
kemampuan untuk mengembangkan usahanya dengan baik. Baik tidaknya
koperasi tersebut dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dapat dilihat
dari pengurus dan pengelola koperasi tersebut didalam melaksanakan analisis
yang ada pada koperasi.
Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sesuai dengan tujuannya
koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Koperasi
harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan melakukan analisis
laporan keuangan koperasi, yang diwujudkan dalam laporan keuangan.
Secara periodik perusahaan atau koperasi selalu mengeluarkan laporan
keuangan yang dibuat oleh bagian akunting dan dibagikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan, dan
pihak menajemen, selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan
data dengan melakukan perhitungan lebih lanjut. Laporan keuangan berguna
untuk mengetahui hasil yang dicapai pada suatu periode akuntansi. Peran laporan
keuangan sangat penting dalam mengukur perkembangan koperasi yang meliputi
kemajuan dan kelancaran koperasi tersebut. Umumnya laporan keuangan koperasi
dibukukan dalam buku laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi yang
dibagikan kepada setiap anggota koperasi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Laporan yang dibuat umumnya neraca, Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU), dan
laporan-laporan pendukung lainnya seperti laporan perincian piutang, laporan
permodalan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung dan besarnya Sisa Hasil
Usaha (SHU) yang diterima masing-masing anggota.
Laporan keuangan yang telah dianalisis dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan posisi keuangan dan
hasil operasi koperasi tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Melalui analisis laporan keuangan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang
terjadi pada suatu periode. Hasil analisa laporan keuangan juga menjadi salah satu
dasar dalam menentukan perencanaan pada periode yang akan datang.
Salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan
adalah dengan menggunakan analisis sumber dan penggunaan modal kerja.
Analisis tersebut dibuat karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemajuan, kelancaran koperasi dan untuk mengetahui kebehasilan pencapaian
tujuan koperasi. Hal ini disebabkan segala aktivitas koperasi tidak terlepas dari
permodalan.
Pada umumnya dana diartikan sebagai kas (dan setara kas) atau modal
kerja. Analisis sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja
menggambarkan suatu ringkasan sumber dan modal kerja dan perubahan unsur-
unsur modal kerja yang terjadi pada perusahaan atau koperasi selama periode
tertentu.
Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana
ini, pengelola perusahaan akan mengetahui bagaimana dana digunakan dan
bagaimana dana tersebut dibelanjai selain itu dapat memperoleh informasi
mengenai sebab-sebab terjadinya surplus (defisit) modal kerja selama periode
tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang
permodalan. Hasil analisis ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang disebut
laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Melalui laporan ini dapat diketahui
bagaimana koperasi atau perusahaan menggunakan dana yang dimilikinya.
Hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja yang dilaporkan dalam
laporan tugas akhir ini penulis dapatkan dengan cara membandingkan laporan
keuangan dari dua periode akuntansi. Dengan analisis ini dapat diketahui apakah
analisis sumber dan penggunaan modal kerja dari periode ke periode berikutnya
mengalami penurunan atau kenaikan dan apa penyebab dari kenaikan dan
penurunan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tugas akhir dengan judul “TINJAUAN ATAS
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas yang
menjadi pokok masalah dalam tugas akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung ?
2. Bagaimana analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir
Maksud dari penelitian ini, dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
dalam menyusun Laporan Tugas Akhir program D 3 Fakultas Ekonomi. Adapun
tujuan penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung.
2. Mengetahui analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir
Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktik yang
berhubungan dengan analisa rasio ni diharapkan dapat digunakan untuk hal-hal :
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan analisis laporan keuangan, mengetahui tentang
perkoperasian termasuk sisa hasil usaha koperasi serta mendapat pengalaman
yang berguna untuk menyusun laporan tugas akhir.
2. Bagi Pihak Perusahaan
Dapat berguna dalam menilai keberhasilan koperasi serta dapat dijadikan
pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang ditetapkan untuk
perusahaan di masa yang akan datang.
3. Bagi Pihak Lain
Dapat menambah pengetahuan sehingga dapat dijadikan bahan acuan atau
reverensi dalam penelitian lebih lanjut.
1.5 Metodologi Laporan Tugas Akhir
1. Metode Deskriptif Analitis
Dilakukan dengan cara merumuskan fakta atau data yang diperlukan
kemudian dianalisis dan disimpulkan serta diajukan beberapa saran yang
dipandang perlu bila ada masalah yang diselesaikan.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Filed Research, yaitu studi lapangan dengan mempelajari dan menelaah
bacaan-bacaan dan merangkum teori yang berkaitan.
b. Observasi dengan melakukan pengamatan dan pencatatan sistemais atas
masalah-masalah yang diselidiki.
c. Wawancara dengan melakukan tanya jawab dengan orang yang terkait.
d. Library Research, yaitu Suatu teknik pengumpulan data yang bersifat
teoritis, berdasarkan literatur catatan kuliah dan sumber-sumber informasi
lainnya yang dapat menunjang dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.
3. Teknik Pengolahan Data
Menggunakan data yang diperoleh dari laporan keuangan pada Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang meliputi neraca, Perhitungan Sisa
Hasil Usaha (SHU), dan laporan-laporan pendukung lainnya seperti laporan
perincian piutang, laporan permodalan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung dan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima masing-masing
anggota.
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik
Kerja praktik dilakukan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
yang berlokasi di Jalan Wastukancana No. 5 (Belakang) Bandung 40117.
Lamanya kerja praktik adalah 1 bulan yang dimulai dari tanggal 2 Juni 2008
sampai dengan tanggal 30 Juni 2008.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Koperasi
Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional
memiliki ketentuan-ketentuan pokok tersendiri dalam menjalankan fungsi sosial
dan ekonominya. Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasarkan asas
kekeluargaan. Asas kekeluargaan dalam koperasi sebenarnya merupakan
cerminan dari pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.”
Sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi
harus mementingkan prinsip kebersamaan. Koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Untuk lenih jelas, dibawah ini akan diuraikan pengertian
koperasi, karakteristik koperasi, landasan dan asas koperasi, fungsi dan tujuan
koperasi, prinsip-prinsip koperasi, jenis koperasi, modal koperasi, perangkat
organisasi koperasi. Penyajian laporan keuangan koperasi menurut PSAK No. 27
tahun 2007.
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa Inggris cooperation. Sesuai dengan arti kata
itu, koperasi secara harfiah berarti kerja sama. Pengertian koperasi Menurut
Undang-Undang No. 25 tahun 1992 :
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
Sedangkan pengertian koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998) tahun 2007 :
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Dari pengertian di atas tentang perkoperasian menghendaki agar koperasi
dapat dijadikan sebagai gerakan ekonomi rakyat. Karena ekonomi rakyat harus
diberdayakan. Seluruh rakyat perlu menghimpun diri dalam koperasi agar dapat
berasing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan-badan usaha
ekonomi lainnya, seperti BUMN dan badan-badan usaha ekonomi milik swasta.
2.1.2 Karakteristik Koperasi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tahun 2007,
karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain
adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the
member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user
own oriented firm), oleh karena itu :
a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu
kepentingan ekonomi yang sama.
b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan,
keadilan, persamaan dan demokrasi, selain itu anggota-anggota koperasi
percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial
dan kepedulian terhadap orang lain.
c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan
sendiri oleh anggotanya.
d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi
anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the
members welfare);
e. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya
maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota koperasi.
2.1.3 Landasan dan Asas Koperasi
Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasar asas kekeluargaan.
Sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi harus
mementingkan kebersamaan. Artinya, pengelolan koperasi dilakukan oleh, dari,
dan untuk para anggota secara kekeluargaan. Jadi, maju mundurnya koperasi
sangat tergantung pada keputusan dan kehendak para anggota secara keseluruhan.
Kunci penting dalam asas kekeluargaan itu ialah kebersamaan dan gotong royong
dalam menjalankan kegiatan koperasi agar para anggota dan pengurus dapat
menciptakan kesejahteraan bersama sesuai denagn kepastiannya masing-masing.
Landasan koperasi adalah dasar atau pedoman yang harus dmiliki oleh
setiap koperasi dalam menentukan arah, tujuan dan kegiatan koperasi. Menurut
Suyanto dan Nurhadi dalam bukunya yang berjudul “Ekonomi” (2003 : 41) Secara
rinci landasan koperasi dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Landasan Idil
Koperasi memiliki landasan idil Pancasila. Artinya, koperasi harus
mendasarkan dirinya kepada Pancasila dalam upaya mencapai cita-citanya.
2. Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi adalah UUD 1945. Secara eksplisit pasal 33 ayat
1 tidak menyebutkan koperasi sebagai salah satu bangun struktural
perekonomian Indonesia. Akan tetapi, kata-kata asas kekeluargaan yang dapat
menjamin keberadaan struktural koperasi (kekeluargaan) merupakan asas bagi
seluruh koperasi.
3. Landasan Mental
Koperasi memiliki landasan mental berupa kesetiakawanan dan kesadaran
pribadi. Maksudnya, diantara sesama anggota koperasi harus ada rasa
kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, sadar akan pentingnya
bekerja sama dan sekaligus mempunyai rasa percaya diri.
4. Landasan Operasional
Landasan operasional koperasi berupa undang-undang dan peraturan-
peraturan yang disepakati secara bersama. Oleh karena itu, landasan
operasional koperasi meliputi :
a. Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian;
b. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.
2.1.4 Fungsi dan Tujuan Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 menyatakan
bahwa :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sokogurunya.
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berupa
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2.1.5 Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 menyartakan
bahwa :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha (keuntungan) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
2.1.6 Jenis-jenis Koperasi
Menurut Suyanto dan Nurhadi dalam bukunya yang berjudul “Ekonomi”
(2003 : 43) jenis-jenis koperasi meliputi :
1. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen merupakan koperasi yang beranggotakan para konsumen.
Pada hakekatnya ada dua tujuan penting didirikannya koperasi konsumen,
yaitu :
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dengan menjual barang-
barang konsumsi dengan harga yang relatif murah dan kualitas yang baik;
b. Meningkatkan pendapatan para anggota koperasi melalui penghematan-
penghematan pembelian barang konsumsi akibat lebih murahnya harga
barang-barang yang dijual di koperasi.
Agar tujuan-tujuan koperasi itu tercapai, maka barang yang dijual ke anggota
harus :
a. Dibeli langsung dari produsen;
b. Memiliki ukuran, takaran dan timbangan yang benar;
c. Memiliki kualitas yang tinggi.
2. Koperasi Produsen
Koperasi produsen merupakan koperasi yang beranggotakan para produsen
barang atau jasa tertentu. Koperasi produsen didirikan dengan tujuan antara
lain :
a. Menghindari persaingan diantara para produsen dalam menjual barang
hasil produksi, sehingga harga barang dapat dipertahankan pada tingkat
yang lebih menguntungkan;
b. Mempertahankan mutu barang hasil produksinya agar tetap sesuai dengan
cita rasa atau selera konsumen, sehingga barang yang dihasilkan tetap laku
dipasar.
c. Menjaga kestabilan harga barang yang dihasilkan melalui kesepakatan
terhadap jumlah barang yang dihasilkan.
3. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran menguntungkan bagi para konsumen. Koperasi
pemasaran merupakan koperasi yang kegitaan ekonominya memasarkan
barang atau jasa tertentu. Koperasi pemasaran bertujuan mencapi tingkat harga
yang menguntungkan bagi para anggota koperasi. Keuntungan didirikannya
koperasi pemasaran antara lain sebagai berikut :
a. Harga akan dapat dijamin stabilitasnya
b. Persaingan harga yang sering merugikan produsen dapat dihindarkan;
c. Ketersediaan barang-barang di pasar juga dapat terjamin.
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang meningkatkan
kesejahteraan anggotanya dengan kegiatan kredit berbunga rendah. Koperasi
simpan pinjam tidak saja harus memberipinjaman denagn tingkat bunga yang
rendah, tetapi ia harus memberikan pinjaman kepada anggota dengan prosedur
yang cepat dan mudah.
5. Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha (KUH) adalah koperasi yang kegiatan ekonominya
lebih dari satu bidang usaha. Oleh kaena itu dalam koperasi serba usaha
bidang-bidang usaha atau kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi,
kredit, pemasaran dan jasa dilakukan oleh koperasi itu secara bersama.
6. Koperasi Jasa
Koperasi jasa merupakan koperasi dengan kegiatan utama pelayanan jasa. Jasa
dalam koperasi ini bukanlah seperti jasa pada koperasi simpan pinjam.
Layanan utama yang diberikan atau dijual oleh koperasi kepada anggotanya
dan masyarakat adalah berupa jasa antara lain jasa bidang angkutan, asurasi,
perlistrikan dan perumahan.
2.1.7 Modal Koperasi
Menurut UU RI No. 25 tahun 1992 modal koperasi terdiri dari modal
sendiri dan modal pinjaman.
1. Modal Sendiri
Modal sendiri yang dimiliki koperasi adalah modal yang menanggung risiko
atau disebut juga dengan modal ekuiti. Dikatakan menanggung risiko karena
jika koperasi menderita rugi dalam usaha ekonominya, modal sendiri koperasi
itulah yang digunakan untuk menutup kerugian. Modal sendiri meliputi :
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok merupakan sejumlah uang sama banyak yang wajib
dibayarkan kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib merupakan jumlah simpanan yang tidak harus sama, yang
wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu.
c. Dana Cadangan
Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
sisa hasil usaha, untuk menambah modal sendiri dan menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
d. Hibah
Hibah merupakan sejumlah uang yang didapatkan oleh koperasi dari
sumbangan atau bantuan pihak lain secara sukarela.
2. Modal Pinjaman
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 41 ayat 3, modal pinjaman dapat
berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
c. Bank dan atau lembaga keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya dan
e. Sumber lainnya yang sah.
2.1.8 Perangkat Organisasi Koperasi
Menurut Pasal 21 UU No. 25 tahun 1992, perangkat organisasi koperasi
meliputi :
1. Rapat Anggota
Koperasi harus melakukan rapat anggota paling sedikit sekali dalam satu
tahun. Kedudukan rapat anggota dalam koperasi sangat penting, hal ini
ditegaskan dalam UU No. 25 tahun 1992 bahwa :
a. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi;
b. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam
anggaran dasar.
2. Pengurus Koperasi
Tugas pengurus koperasi meliputi :
a. Mengelola koperasi dan usahanya;
b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi;
c. Menyelenggarakan rapat anggota;
d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas;
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan investasi secara tertib;
f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
3. Pengawas Koperasi
Prosedur mengenai pembentukan pengawas dan ketentuan mengenai tugas
maupun wewenang pengawas diatur dalam UU Perkoperasian No. 25 tahun
1992 pasal 38 dan 39. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai
anggota pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar. Pembentukan pengawas
koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada rapat anggota. Sedangkan tugas dan wewenang
koperasi adalah sebagai berikut :
1) Tugas :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi;
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
2) Wewenang :
a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi;
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
2.1.9 Penyajian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha,
laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan
keuangan. Berikut ini adalah contoh penyajian laporan keuangan menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (2007 : 15-18)
KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT
NERACA
31 DESEMBER 20XX DAN 20XX
AKTIVA 20XX 20XX KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20XX 20XX
AKTIVA LANCAT KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kas dan Bank Rp xxx Rp xxx Hutang Usaha Rp xxx Rp xxx Investasi Jangka Pendek xxx xxx Hutang Bank xxx xxx
Piutang Usaha xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx
Piutang Pinjaman Anggota xxx xxx Hutang Simpanan Anggota xxx xxx Piutang Pinjaman Non Anggota xxx xxx Hutang Dana Bagian SHU xxx xxx
Piutang Lain-Lain xxx xxx
Hutang Jangka Panjang aka jatuh tempo xxx xxx
Peny. Piutang Tak Tertagih (xxx) (xxx) Biaya Harus Dibayar xxx xxx
Persediaan xxx xxx
Pendapatan Akan Diterima xxx xxx
Jumlah Aktiva Lancar Rp xxx Rp xxx Jumlak Kewajiban Jangka
Pendek Rp xxx Rp xxx
INVESTASI JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Penyertaan Pada Koperasi Rp xxx Rp xxx Hutang Bank Rp xxx Rp xxx Penyertaan Pada Non Koperasi xxx xxx Hutang Jangka Panjang Lainnya xxx xxx
Jumlah Investasi Jangka Panjang Rp xxx Rp xxx
Jumlah kewajiban Jangka
Panjang Lainnya Rp xxx Rp xxx
AKTIVA TETAP EKUITAS Tanah atau Hak atas Tanah Rp xxx Rp xxx Simpanan Wajib Rp xxx Rp xxx
Bangunan xxx xxx Simpanan Pokok xxx xxx
Mesin xxx xxx
Modal Penyertaraan Partisipasi Anggota xxx xxx
Investasi xxx xxx Modal Penyertaan xxx xxx
Akumulasi Penyusutan (xxx) (xxx) Modal Sumbangan xxx xxx
Jumlah Aktiva Tetap xxx xxx Cadangan xxx xxx
xxx xxx SHU Belum Dibagi xxx xxx
Jumlah Ekuitas Rp xxx Rp xxx
AKTIVA LAIN-LAIN xxx xxx
Ak. Tetap Dalam Kontruksi xxx xxx
Beban ditangguhkan xxx xxx
Jumlah Aktiva Lain-lain Rp xxx Rp xxx
JUMLAH AKTIVA Rp xxx Rp xxx JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp xxx Rp xxx
KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx dan 20xx
20XX 20XX
PARTISIPASI ANGGOTA
Partisipasi Bruto Anggota Rp xxx Rp xxx
Beban pokok (xxx) (xxx)
Partisipasi Netto Anggota Rp xxx Rp xxx
PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA
Penjualan Rp xxx Rp xxx
Harga Pokok (xxx) (xxx)
Laba (Rugi) Kotor dengan Non-Anggota Rp xxx Rp xxx
Sisa Hasil Usaha Kotor Rp xxx Rp xxx
BEBAN OPERASI
Beban Usaha (xxx) (xxx)
Sisa Hasil Usaha Koperasi Rp xxx Rp xxx
Beban Perkoperasi (xxx) (xxx)
Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian Rp xxx Rp xxx
Pendapatan dan Beban Lain-lain xxx xxx
Sisa Hasil Usaha Sebelum Pos-pos Luar Biasa Rp xxx Rp xxx
Pendapatan dan Beban Luar Biasa xxx xxx
Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Rp xxx Rp xxx
Pajak Penghasilan (xxx) (xxx)
Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak Rp xxx Rp xxx
KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT
LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx dan 20xx
(Koperasi Konsumen)
20xx 20xx
PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN
MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA :
- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Koperasi Rp xxx Rp xxx
- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar (xxx) (xxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota Rp xxx Rp xxx
MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA
- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx
- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang
Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx
MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI
- Penghematan Beban Pinjaman Anggota Rp xxx Rp xxx
- Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota (xxx) (xxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan Rp xxx Rp xxx
PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN
Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx Jumlah Promosi Ekonomi
Anggota Rp xxx Rp xxx
KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT
LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20xx dan 20xx
(Koperasi Produsen)
20xx 20xx
PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN
MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN ANGGOTA :
- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx
- Pemasaran Produk Anggota atas Dasar HargaKoperasi (xxx) (xxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota Rp xxx Rp xxx
MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA
- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx
- Pengadaan Barang atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx) Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang
Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx
MANFAAT EKONOMI DARI PENYEDIAAN JASA UNTUK ANGGOTA
- Penyediaan Jasa Atas Dasar Harga Pasar Rp xxx Rp xxx
- Penyediaan Jasa Atas Dasar Harga Koperasi (xxx) (xxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan Rp xxx Rp xxx
PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN
Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan Untuk Anggota Rp xxx Rp xxx
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp xxx Rp xxx
2.2 Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana
dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi harus dicatat,
diklasifikasikan dan diikhtisarkan untuk selanjutanya dilaporkan dalam suatu
bentuk laporan keuangan, didalam laporan keuangan ini terlihat jelas pengaruh
setiap transaksi terhadap harta, hutang, biaya-biaya, dan pendapatan.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai laporan
keuangan, penulis akan mengemukakan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia
dalam PSAK (2007 : 2) yang dimaksud laporan keuangan adalah sebagai berikut :
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan rugi
atau laba, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam
berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Menurut Myer dalam bukunya yang berjudul financial statement analysis
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk
suatu perusahaan. Kedua daftar ini adalah neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi atau laba. Pada
akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan
untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar
laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).”
Menurut Aliminsyah dan Padji (2003:225) dalam bukunya yang berjudul
“Kamus Istilah Akuntansi” menyatakan bahwa,
“Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para
pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan
keuangan terdiri dari neraca, perhitungan rugi atau laba, dan
laporan perubahan posisi keuangan.”
Menurut Bambang Riyanto (1998:137) dalam bukunya yang berjudul
“dasar-dasar pembelanjaan perusahaan” menyebutkan bahwa
“Laporan financial (financial statement), memberikan ikhtisar
mengenai keadaan financial suatu perusahaan, dimana neraca
(balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri
pada suatu saat tertentu, laporan laba atau rugi (income statement)
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu,
biasanya selama satu tahun.”
Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa laporan
keuangan terdiri dari neraca (balance sheet), laporan laba atau rugi (income
statement), laporan laba ditahan dan laporan perubahan posisi modal.
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian
dari hasil tersebut. Posisi kuangan dipengaruhi oleh sumber daya yang
dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan
dimasa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam
menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas perusahaan
dalam memenfaatkan sumber daya.
Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk
menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode
pelaporan. Informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam
memanfaatkan arus kas tersebut.
Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukan
apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau menggambarkan
pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2007:1.2) tujuan
laporan keuangan adalah :
Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi :
a. Aktiva ;
b. Kewajiban ;
c. Equitas ;
d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian-
kerugian ;
e. Arus kas.
2.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut S. Munawir (2000:6) di bawah ini akan diuraikan mengenai sifat
dan keterbatasan laporan keuangan. Sifat laporan keuangan adalah histories, sarta
menyeluruh dan sebagai progress report laporan keuangan terdiri dari data yang
merupakan hasil dari kombinasi antara
1. Fakta yang telah dicatat (Recorded Fact)
Bahwa laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi,
seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang
disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan, barang dagang, hutang maupun
jumlah aktiva tetap.
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan didalam akuntansi (Accounting convention and
postulate)
Data yang dicatat berdasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan
tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general
accepted accounting principles), hal tersebut dilakukan dengan tujuan
memudahkan pencatatan (expediensi) atau untuk keseragaman.
3. Pendapat pribadi (Personal Judgment)
Pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar
yang telah ditetapkan yang menjadi standar praktek pembukuan, tetapi
penggunaan dalil-dalil tersebut tergantung dari akuntan atau manajemen
perusahaan yang bersangkutan.
Dengan memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa
keterbatasan antara lain :
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
interim report dan bukan merupakan laporan final.
2. Laporan keuangan menujukan angka dalam rupiah yang kelihatan pasti tetapi
yang sebenarnya dasar penyusunan dengan standar nilai berbeda.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan
atau satuan moneter (nilai rupiah) dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu
dimana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan, karena faktor-faktor
tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.
2.2.4 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Menurut S. Munawir (2000:13) bentuk-bentuk laporan keuangan terdiri
dari :
1. Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematik tentang aktiva, hutang serta modal dari
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu :
a. Aktiva
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum
dialokasikan atau biaya yang masih dialokasikan pada penghasilan yang
akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets)
misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya.
b. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor.
c. Modal
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang
ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
seluruh hutang-hutang.
Bentuk neraca yang umum digunakan antara lain :
a. Bentuk skontro (Account Form) dimana semua aktiva tercantum disebelah
kiri atau debit dan hutang serta modal tercantum disebelah kanan atau
kredit.
b. Bentuk vertikal (Report Form) dimana semua aktiva nampak dibagian atas
yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang serta modal.
c. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan
perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan
yang dikehendaki nampak dengan jelas, misalnya besarnya modal kerja
netto atau jumlah modal perusahaan.
2. Laporan Rugi atau Laba
Laporan rugi atau laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.
Bentuk dari laporan rugi atau laba antara lain :
a. Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan
menjadi satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi atau laba bersih
hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap
total penghasilan.
b. Bentuk Multiple Step, yaitu dengan dilakukan pengelompokan yang lebih
teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.
3. Laporan Laba yang Ditahan
Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri
dalam laporan laba-rugi atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan
atau dalam laporan perubahan modal, tergantung pada konsep yang dianut
perusahaan.
Jika perusahaan mengikuti clean surplus principle atau all inclusive
concept, maka semua rugi-laba insidentil nampak dalam laporan rugi laba, dan
dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi :
a) Net income yang ditransfer dari laporan rugi laba
b) Deklarasi (pembayaran) dividend
c) Penyisihan dari laba (Appropriation of retained earning)
Jika perusahaan mengikuti non clean surplus principle atau current
operating performance, maka dalam laporan rugi laba hanya menentukan hasil
dari operasi normal periode itu, sedangkan rugi laba yang timbul secara isidentil
nampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.
2.3 Analisis Laporan Keuangan
2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu
analisis dan laporan keuangan. Ini berarti bahwa laporan keuangan merupakan
suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul “Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan” (2004 : 107) menyatakan bahwa :
“Analisis laporan keuangan merupakan penguraian pos-pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun
data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.”
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Analisis”
sendiri didefinisikan sebagai berikut
“Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”
Menurut pengertian tersebut, analisis laporan keuangan merupakan suatu
proses untuk membedakan laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah
masing-masing unsur-unsur tersebut dan menelah hubungan diantara unsur-unsur
tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik
dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Ini berarti para analisis laporan
keuangan dituntut mempunyai pengertian yang cukup tentang unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan.
2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim dalam bukunya yang
berjudul “Analisis Laporan Keuangan” (2003:6) tujuan dari analisis laporan
keuangan, yaitu :
1. Investasi pada saham
Risiko yang berkaitan dengan investasi saham pada dasarnya sama dengan
risiko yang berkaitan dengan perusahaan pada umumnya. Beberapa faktor
antara lain : kondisi ekonomi (inflasi atau persaingan), dan faktor dari
perusahaan contohnya kualitas manajemen, good will dan paten-paten yang
dimiliki. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kondisi keuangan
perusahaan dan mempengaruhi tingkat keuangan perusahaan. Analisis rasio
memfokuskan pada kemungkinan bangkrutnya perusahaan atau kemungkinan
perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Analisis risiko bisa difokuskan
pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian
memproyeksi kemampuan ini untuk periode-periode masa mendatang.
2. Pemberian Kredit
Tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan
dengan pinjaman tersebut. Fokus dalam analisis ini adalah kemampuan
perusahaan dalam jangka panjang.
3. Kesehatan Pemasok (Supplier)
Perusahaan yang melakukan kerja sama, analisis dari pihak perusahaan akan
berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan,
kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya
dan kemampuan membayar kewajiban pada saat jatuh tempo. Pengetahuan
akan kondisi keuangan supplier juga akan bermanfaat bagi perusahaan dalam
melakukan negosiasi dengan supplier.
4. Kebutuhan pelanggan
Informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit,
jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan,
dan lain-lain.
5. Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
Untuk memastikan apakah perusahaan yang dimasuki mempunyai keuangan
yang bagus. Faktor yang dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan,
kondisi keuangan perusahaan dan kemampuan menghasilkan kas dari
perusahaan.
6. Pemerintah
Untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan atau menentukan tingkat
keuntungan yang wajib bagi suatu industri.
7. Analisis Internal
Untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan. Informasi ini
digunakan sebagai basis evaluasi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau
untuk mengevaluasi perubahan strategi.
8. Penilaian kerusakan
Untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke perusahaan
2.3.3 Rasio Modal Kerja atau Likuiditas
Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan
Keuangan” (2000: 72) menyatakan bahwa rasio modal kerja terdiri dari :
1. Current ratio
Perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini
menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek atau kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut.
2. Acid test ratio
Rasio ini sering disebut sebagai quick ratio yaitu perbandingan antara (aktiva
lancar – persediaan) dengan hutang lancar. Rasio ini merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan
tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu
yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap piutang
segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya persediaan
lebih likuid (mudah dicairkan atau diuangkan) dari pada piutang.
3. Perputaran piutang
Piutang yang dimiliki perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan
volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya
dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu
(turn over receivable) dengan membagi total penjualan kredit (netto) dengan
piutang rata-rata.
4. Perputaran persediaan
Turn over persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang
dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Turn over
ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti
dalam satu tahun (dijual dan diganti).
5. Perputaran modal kerja
Untuk menganalisis posisi modal kerja dapat juga digunakan beberapa rasio
lainnya misalnya rasio antara aktiva lancar dengan total aktiva, rasio antara
tiap pos-pos dalam aktiva lancar dengan total aktiva lancar, rasio antara total
hutang lancar dengan total hutang, rasio antara tiap-tiap pos hutang lancar
dengan total hutang lancar dan lainnya.
2.3.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty dalam bukunya yang
berjudul “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi” (2002 : 54) secara
umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu :
a. Metode Analisis Horizontal (Dinamis)
Metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan
dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini
membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode
analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode),
teknik analisis yang termasuk dalam metode ini antara lain teknik analisis
perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana,
analisis perubahan laba kotor.
b. Metode analisis vertikal (Statis)
Metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan
pada periode tertentu yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk periode yang
sama. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos
laporan keuangan pada periode yang sama. Teknik-teknik yang termasuk
dalam metode ini antara lain analisis persentase perkomponen (common size),
analisis rasio dan analisis impas.
Menurut S. Munawir, dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan
Kauangan” (2000:36) metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan
dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat
diketahui perubahan-peubahan masing-masing pos pos tersebut bila
diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan
tertentu atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding
Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, semuanya itu
merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisa
laporan keuangan dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
2.4 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
2.4.1 Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan
Keuangan” (2000:113) menyatakan bahwa :
“Dalam melaporkan sumber dan penggunaan dana sering terdapat
perbedaan tentang pengertian “dana” atau “fund”. Pengertian yang
pertama dana diartikan modal kerja, baik dalam arti modak kerja
bruto maupun modal kerja netto, sehingga dengan demikian laporan
sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan
sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan unsur-unsur
modal kerja selama periode yang bersangkutan. Pengertian yang
kedua, dana diartikan sama dengan kas, dengan demikian laporan
sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan
sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan.
Pengertian lain dari dana adalah sebagai net monetary assets, yaitu
kas atau aktiva-aktiva lain yang mempunyai sifat sama dengan kas.”
Setiap perusahaan terlibat dalam berbagai aktivitas investasi dan
pembelanjaan. Ketika melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan
menghasilkan dana, dana diartikan sebagai kas dan setara kas dan dapat juga
diartikan sebagai modal kerja. Modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva
lancar (gross working capital) atau selisih antara aktiva lancar dan utang lancar
(net working capital).
Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty dalam bukunya yang
berjudul “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi” (2002:107)
menyatakan bahwa
“Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja disebut
sumber modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan
penurunan modal kerja disebut penggunaan modal kerja.”
Transaksi-transaksi yang hanya mempengaruhi rekening lancar atau
rekening tidak lancar saja, bukan sumber ataupun penggunaan modal kerja.
Sebagai contoh penerimaan kas dan penagihan piutang akan menaikan kas dan
menurunkan piutang dagang dalam jumlah yang sama. Transaksi ini hanya
mempengaruhi rekening lancar, sehingga bukan merupakan sumber ataupun
pengunaan modal kerja, karena jumlah modal kerja tidak mengalami perubahan.
Contoh lain adalah pembayaran utang dagang. Transaksi ini mengurangi kas dan
menurunkan utang dagang, keduanya rekening lancar, oleh karena itu jumlah
modal kerja tidak boleh berubah oleh transaksi ini, maka tidak ada sumber atau
penggunaan modal kerja.
Terdapat tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan
yaitu :
1. Konsep kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kwantum yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat
rutin atau menujukkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi
jangka pendek.
2. Konsep kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka
pendek (net working capital) yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari
pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan.
3. Konsep fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.
2.4.2 Tujuan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan
Keuangan” (2000: 113) menyatakan bahwa
Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan
yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi
bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.
“Dengan analisis dan penggunaan dana akan dapat diketahui
bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang
dimilikinya.”
Menurut Sudarsono dan Edilius dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Koperasi Indonesia” (2004:193) menyatakan bahwa
“Tujuan analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk
mengetahui bagaimana dana dipergunakan dan bagaimana
memenuhi kebutuhan dana tersebut.”
2.4.3 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Berikut ini adalah penjelasan sumber modal kerja menurut Dwi
Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 109) apabila transaksi atau kejadian yang
mengakibatkan kenaikan modal kerja dipandang sebagai aktivitas pembelanjaan
(financing activities), sedangkan transaksi atau kejadian yang menurunkan modal
kerja dipandang sebagai aktivitas investasi (investing activities), maka dapat
didefinisikan empat klasifikasi sumber dan empat klasifikasi penggunaan modal
kerja.
Empat aktivitas pembelanjaan (sumber) yang memberikan modal kerja, yaitu :
1. Aktivitas operasi periode berjalan.
Sumber modal yang penting adalah yang berasal dari aktivitas operasi
perusahaan selama periode berjalan. Laporan laba atau rugi memuat data
tentang aktivitas operasi perusahaan, maka kita dapat menggunakan data
tersebut untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi.
Penghasilan yang dicatat berdasarkan (accrual basis) mengakibatkan penaikan
aktiva lancar seperti kas, atau piutang maka menaikan modal kerja. Biaya
yang dicatat atas dasar accrual basis, mengakibatkan penurunan aktiva lancar
seperti kas atau kenaikan utang lancar seperti utang dagang maka biaya
menurunkan modal kerja.
2. Penjualan aktiva tidak lancar
Apabila perusahaan menjual aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva
tidak lancar lainnya secara tunai, maka modal kerja perusahaan akan naik
sebesar jumlah yang diterima dari penjualan tersebut. Setiap laporan laba atau
rugi penjualan aktivatidak lancar yang dilaporkan pada laporan rugi atau laba
dikurangkan laba bersih untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal
dari operasi.
3. Penerbitan utang jangka panjang
Penerbitan surat utang jangka panjang, seperti wesel atau obligasi secar tunai
akan mengakibatkan kenaikan modal kerja sebesar jumlah yang diterima pada
saat utang tersebut diterbitkan. Utang jangka pendek bukanlah sumber modal
kerja, karena utang jangka pendek tidak menaikan modal kerja. Transaksi
utang jangka pendek hanya mempengaruhi rekening-rekening lancar saja.
4. Penerbitan modal kerja
Penerbitan saham istimewa atau saham biasa secara tunai atau aktiva lancar
lainnya, akan meningkatkan modal kerja, karena transaksi ini mengakibatkan
kenaikan aktiva lancar dan modal dengan jumlah yang sama. Hal yang sama
juga berlaku untuk penerbitan kembali treasury stock secara tunai atau aktiva
lancar lainnya yang mengakibatkan kenaikan modal kerja.
Pertambahan investasi berupa aktiva lancar yang dilakukan oleh pemilik
individual atau partner merupakan sumber modal kerja. Tetapi penerbitan saham
sebagai deviden saham (stock dividen) atau stock split tidak mempengaruhi
modal kerja, karena transaksi ini hanya mempengaruhi rekening modal kerja.
Empat Aktivitas investasi yang memerlukan modal kerja, yaitu :
1. Pembelian aktiva tidak lancar
Apabila pembelian aktiva tidak lancar seperti tanah, gedung, mesin, peralatan
atau investasi jangka panjang dibeli denga cara ditukar dengan aktiva lancar
atau utang lancar, maka modal kerja akan mengalami penurunan dengan
jumlah sebesar harga beli aktiva tersebut.
2. Pembayaran utang jangka panjang
Apabila perusahaan menggunakan aktiva lancar untuk membayar utang jangka
panjang seperti utang obligasi, maka modal kerja perusahaan akan mengalami
penurunan sebesar jumlah aktiva lancar yang digunakan tersebut. Maka
transaksi ini merupakan penggunaan modal kerja. Bila aktiva lancar seperti
kas digunakan untuk melunasi utang jangka panjang, maka transaksi ini tidak
akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan, karena transaksi tersebut
hanya mempengaruhi rekening lancar saja yaitu aktiva lancar dan utang lancar
dengan jumlah yang sama.
3. Pembelian atau penarikan kembali modal saham
Apabila kas atau aktiva lainnya digunakan oleh perusahaan untuk membeli
saham untuk ditarik kembali atau dimiliki kembali sebagai treasury, maka
modal kerja akan berkurang (penggunaan modal kerja) sebesar jumlah aktiva
lancar yang digunakan. Demikian pula apabila pemilik perusahaan menarik
dana dari perusahaan, maka modak kerja perusahaan juga akan berkurang.
4. Pengumuman dividen kas
Pengumuman dividen yang dibayar secara tunai akan menyebabkan modal
kerja berkurang yang berarti penggunaan modal kerja. Pengumuman dividen
membentuk utang dividen (utang lancar) yang menyebabkan modal kerja
berkurang. Pada saat kas harus dibayarkan atas dividen tersebut, aktiva lancar
(kas) dan utang lancar (utang dividen) akan berkurang dengan jumlah yang
sama sehingga tidak mempengaruhi modal kerja.
Menurut Sudarsono dan Edilius dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Koperasi Indonesia” (2004:195) yang merupakan sumber dan
penggunaan modal kerja, yaitu :
1. Sumber-sumber dari modal kerja adalah :
a. Berkurangnya aktiva tetap
b. Bertambahnya hutang jangka panjang
c. Bertambahnya modal
d. ada keuntungan dari operasi perusahaan
2. Penggunaan modal kerja adalah :
a. Bertambahnya aktiva tetap
b. Berkurangnya hutang jangka panjang
c. Berkurangnya modal
d. Pembayaran kas deviden
e. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan.
2.4.4 Laporan sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 116) laporan sumber
dan penggunaan modal kerja dibagi ke dalam 4 bagian, yaitu :
1) Format laporan
Laporan perubahan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan
ringkasan mengenai aktivitas investasi dan perkembangan perusahaan. Secara
khusus, laporan ini menggambarkan bagaimana modal kerja diberikan oleh
aktivitas pembelanjaan perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan
untuk aktivitas investasi. Selisih antara jumlah modal kerja yang diberikan
oleh aktivitas pembelanjaan dan jumlah modal kerja yang digunakan
ditunjukan sebagai penurunan atau kenaikan modal kerja selama periode
tertentu.
2) Sumber informasi yang digunakan
Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Sumber informasi utama yang terdiri atas laporan rugi atau laba, laporan
perubahan laba ditahan dan neraca komparatif.
b. Sumber informasi pendukung diperoleh denga cara mengadakan analisis
terhadap perubahan rekening-rekening aktiva tidak lancar. Dari analisis
tersebut akan diperoleh informasi mengenai sumber dan penggunaan
modal kerja.
3) Langkah-langkah penyusunan laporan
a. Menghitung perubahan modal kerja selama periode tertentu
b. Menganalisis perubahan saldo rekening-rekening tidak lancar, untuk
menentukan sumber-sumber penggunaan modal kerja. Langkah ini
dilakukan dengan metode
- Langsung
- Keras kerja baik 3 maupun 5 kolom
- Rekening (T account)
c. Menyusun laporan perubahan posisi keuangan basis modal kerja
4) Kegunaan laporan
a. Melaporkan aktivitas investasi dan pembelanjaan penting perusahaan yang
menyebabkan perubahan modal kerja selama periode tertentu.
b. Menjadi suplemen laporan laba atau rugi, perubahan laba ditahan dan
neraca dengan menjelaskan alas an-alasan terjadinya kenaikan atau
penurunan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.
c. Menyajikan sumber-sumber modal kerja utama perusahaan, baik yang
berasal dari operasi maupun non operasi
d. Menyajikan penggunaan-penggunaan modal kerja utama perusahaan
e. Menjadi dasar bagi proses perencanaan.
BAB III
OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR
3.1 Objek Tugas Akhir
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung merupakan objek yang dipilih dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung ini berlokasi
di jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung. Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung merupakan satu-satunya wadah untuk mewujudkan kesejahteraan
para pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Setiap pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Bandung diwajibkan menjadi
anggota Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
3.1.1 Sejarah Koperasi
Pada tahun 1961 di lingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung
telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit
kerja. Dengan adanya anjuran dari Pemerintah pusat, bahwa pada setiap jawatan
atau instansi hanya diperbolehkan satu Koperasi Pegawai, maka koperasi-koperasi
simpan pinjam yang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu
Koperasi Pegawai.
Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah Koperasi yang diberi nama Koperasi
Pegawai Otonom Kotapraja Bandung disingkat “KPOKB”, dan pada tahun 1966
namanya menjadi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung disingkat menjadi
“KPKB”. Kedudukan KPKB dikuatkan dengan diberinya status Badan Hukum
oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat tanggal 6 September 1986 No.42A/BH/9-12/67.
KPKB dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 1 disebut KOPERASI yang
didirikan pada tanggal 11 Mei 1962 berkedudukan di jalan Wastukencana No.5
(belakang) dengan wilayah kerja dilingkungan kantor-kantor Pemerintah Kota
Bandung. Sesuai Anggaran Dasar Pasal 1 ayat (1) dan (2). Badan Usaha ini
bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintah Kotamadya
DT II Bandung dengan nama Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
disingkat KPKB di Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung.
3.1.2 Keadaan Umum
Keadaan umum Koperasi Pegawai Pmerintah Kota Bandung yakni,
Nama : Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
Didirikan : 11 Mei 1962
Alamat : Jalan Wastukencana No.5 (belakang) Bandung 40117
Telepon (022) 4206476, Fax : (022) 4224036
Badan Hukum : No.1522 / KEP / KWK – 10 / XI / 24 November 1997
Prestasi : 1. KPKB sejak tahun 1980 predikat sebagai Koperasi Terbaik
Non KUD Tingkat Nasional
2. Tahun 1981 mendapat predikat Koperasi Teladan Tingkat
Nasional sampai Tahun 1986
3. Tahun 1987 mencapai prestasi Koperasi Teladan Utama
Nasional sampai sekarang.
3.1.3 Visi dan Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
Visi Koperasi adalah :
“Terwujudnya Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung yang Sehat,
Profesional, Mandiri dan memberikan manfaat bagi para anggotanya.”
Misi Koperasi adalah :
1. Mengembangkan unit-unit usaha KPKB yang dapat mendatangkan
kesejahteraan anggota dan keluarga.
2. Mendaya gunakan potensi anggota dan keluarga dalam menciptakan jenis
usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
3. Berperan aktif dalam memanfaatkan peluang usaha yang kompetitif dan
menguntungkan bagi KPKB dari faktor intern dan ekstern.
4. Meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarga dengan melalui
program yang nyata dari KPKB.
Merencanakan, melaksanakan dan mengelola segala usaha dan kegiatan
koperasi yang meliputi simpan pinjam, usaha niaga dan usaha lainnya yang
menguntungkan.
a. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kegiatan sosial
bagi anggota.
b. Melaksanakan segala kegiatan dalam rangka pengembangan serta peningkatan
kesejahteraan anggota Koperasi Pegawai Kota Bandung.
3.1.4 Bidang Usaha dan Kegiatan Koperasi
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan koperasi
serba usaha yang memiliki beberapa unit usaha. Anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB) menetapkan jenis-jenis
usaha koperasi sebagai berikut:
1. Unit Jasa
Unit ini berupa kegiatan KPKB dengan pihak ketiga guna menjalin kerjasama
dalam pelaksanaan proyek di berbagai bidang. Adapun proyek-proyek yang
pernah ditangani oleh KPKB berupa pembuatan pakaian dinas pegawai,
pembangunan sarana dan gedung di lingkungan pemerintah dan lain-lain.
2. Unit Niaga
Unit ini melaksanakan kegiatan penjualan barang, baik secara tunai maupun
kredit melalui toko yang terdekat di depan kantor KPKB. Adapun barang-
barang yang diperjual belikan unit niaga berupa barang-barang kebutuhan
sehari-hari anggota dan non anggota.
3. Unit Simpan Pinjam
Unit ini melayani permohonan kredit para anggota dengan syarat yang mudah
dan bunga yang relatif lebih rendah. Adapun ketentuan jumlah kredit tanpa
jaminan dibatasi sampai Rp.5.000.000,00. Sedangkan untuk diatas
Rp.5.000.000,00 disertai jaminan berupa Taspen, sertifikat rumah atau surat
kendaraan (KPKB). Pinjaman tersebut diangsur selama antara1-3 tahun.
4. Unit lainnya
Selain unit-unit usaha diatas, KPKB pun memiliki jenis usaha lain yang
berupa :
a. Usaha jasa foto copy : usaha ini dibuka untuk membantu memudahkan
pemda maupun masyarakat dalam mengadakan surat-surat.
b. Usaha kredit sepeda motor, KPKB bekerjasama dengan Bentuk Jabar
Banten sejak tahun 1981 untuk mengusahakan kredit motor dengan jangka
waktu cicilan antara 30-48 bulan.
c. Usaha sewa kontrak rumah makan
d. Usaha kantin
e. Usaha penyediaan kapling tanah KPKB menyediakan usaha Kapling Siap
Bangun (KSB). Selama 7-10 tahun yang berlokasi di Desa Cigondewah
Rahayu kecamatan Bandung kulon wilayah tegalega Bandung dengan
ukuran 72 m², 150 m² dan 200 m². KSB tersebut dikreditkan selama 7-10
tahun tanpa uang muka.
f. Usaha penyediaan beras untuk pegawai lokal atau harian.
g. Usaha konfeksi.
3.1.5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Tata kerja KPKB diatur berdasarkan keputusan pengurus KPKB No.11
tahun 2002. Adapun susunan organisasi dan tata kerja KPKB adalah sebagai
berikut:
Pengurus Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), terdiri atas:
1. Ketua Pengurus Koperasi adalah :
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan
organisasi.
b. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan.
c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.
d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan obyek-obyek lainnya
yang menjadi usaha koperasi.
e. Menandatangani segala bentuk surat keluar bersama-sama sekretaris.
f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,
pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk
kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.
g. Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam usaha
mencari atau penambahan modal kerja.
h. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan organisasi, baik di pengadilan maupun diluar
pengadilan.
i. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan kewenangannya.
2. Wakil Ketua Pengurus Koperasi bertugas untuk :
a. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua
berhalangan.
b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi.
c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan latihan para
karyawan dan anggota.
d. Melakukan penelitian dan peninjauan AD/ART dalam rangka
penyempurnaan apabila dipandang perlu.
e. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota.
f. Mengkoordinir, menganalisis, mengawasi unit simpan pinjam secara
profosional dan proporsional.
g. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
3. Sekretaris Pengurus Koperasi bertugas untuk :
a. Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyelenggaraan
administrasi atau ketatausahaan organisasi,baik keluar maupun kedalam
b. Membantu dan mendampingi Ketua, wakil Ketua dalam bidang tugasnya.
c. Melakukan penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan
karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil
guna dan berdaya guna.
d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil,
material dan keuangan intern.
e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan
organisasi.
f. Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat
organisasi bersama-sama ketua.
g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara
profesional.
h. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
4. Wakil sekretaris pengurus koperasi, bertugas untuk:
a. Mewakili sekretaris, apabila sekretaris berhalangan dalam pelaksanaan
tugasnya.
b. Melakukan penataan administrasi/personalia dan penggajian, serta
penelitian absensi pengurus maupn karyawan.
c. Melakukan penilaian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji
berkala, kenaikan pangkat, upah lembur, dan insentif lainnya.
d. Menggerakkan, mengembangkan, dan mengawasi unit usaha Niaga
secara profesional dan proporsional.
e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan
pengawas, buku daftar anggota dan buku tamu.
f. Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil-hasil rapat-rapat
pengurus maupn rapat-rapat lainnya.
g. Menyusun persiapan Rapat Anggota Tahun (RAT).
h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan
pengurus.
5. Bendahara pengurus koperasi, bertugas untuk :
a. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan
administrasi keuangan.
b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada Bank yang sudah
ditunjuk atas kewenangan pengurus.
c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau bulan.
d. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti
keabsyahan suatu pembayaran, sebelum bukti pembayaran ditanda
tangani ketua.
e. Melakukan kas Opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.
f. Melaporkan setiap minggu atau bulan mengenai keuangan atau kas posisi
keuangan kepada ketua.
g. Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus,
setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.
h. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada persetujuan
ketua atau pengurus.
i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pegawai
Pemerintah Kota Bandung.
j. Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian Keuangan, agar
selalu terjaga.
k. Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan
disampaikan pada rapat anggota tahunan.
L. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
Disamping itu terdapat Unit simpan pinjam, terdiri dari:
1. Manajer simpan pinjam, bertugas untuk :
a. Membantu pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
b. Memimpin kegiatan usaha unit simpan pinjam.
c. Menyusun dan merumuskan perencanaan sistem simpan pinjam yang
terarah, tertib dan terkendali.
d. Menganalisa dan merekomendasikan permohonan kredit anggota melalui
kepala bagian Keuangan.
e. Melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit simpan pinjam
secara berkala setiap bulan kepada pengurus.
f. Manajer melakukan konsultasi kepada coordinator masing-masing
bidangnya.
g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
2. Urusan kredit uang, bertugas untuk :
a. Menerima dan menganalisis kelengkapan permohonan diajukan anggota.
b. Merekap dan merekomendasikan pemberian besarnya pinjaman kepada
urusan keuangan, manajer dan pengurus.
c. Melakukan proses input data software komputer sesuai jenis dan sumber
dana untuk diajukan proses kredit pada urusan keuangan.
3. Urusan keuangan, bertugas untuk:
a. Memeriksa dokumen usulan pinjaman yang diajukan oleh urusan kredit.
b. Mempersiapkan laporan cash flow untuk direview bersama manajer
simpan pinjam dan pengurus baik bulanan maupun tahunan.
c. Mengevaluasi seluruh permintaan berdasarkan jenis dan sumber modal
sesuai dengan laporan cash flow.
4. Urusan akuntansi, bertugas untuk:
a. Melakukan codering dan proses jurnal berdasarkan voucher pengeluaran,
bukti potongan laporan kas, buku bank dan rekapitulasi kredit ke dalam
buku pembantu maupun buku besar.
b. Mengadakan koordinasi dengan urusan proses kredit, AR control dan
keuangan untuk membuat laporan neraca dan cash flow.
c. Menganalisis keputusan keuangan atas kinerja dan efektivitas
penggunaan modal.
5. Urusan Piutang atau AR bertugas untuk:
a. Menyusun pembuatan daftar tagihan baik simpanan maupun pinjaman
anggota berdasakan voucher pengeluaran uang yang telah ditandatangani.
b. Mencatat semua data pada buku pembantu piutang sesuai jenis dan
sumber modal.
c. Melakukan pergerakan saldo piutang atau simpanan per anggota maupun
per unit kerja.
6. Kasir, bertugas untuk:
a. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang berdasarkan bukti
penerimaan dan pengeluaran yang telah disyahkan
b. Mendistribuskan tanda bukti kas pada urusan accounting dan AR control.
3.2 Metode Tugas Akhir
Metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun Laporan Tugas
Akhir adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode penelitian yang tujuannya
adalah untuk memecahkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan data-data yang
telah diperoleh dan ditarik kesimpulan sehingga dapat memberikan gambaran
yang jelas mengenai objek yang diteliti. Metode penelitian yang dilakukan oleh
penulis ini menggunakan dua pendekatan, yaitu :
1. Field Research
Studi lapangan ini merupakan metode pendekatan yang dilakukan untuk
memperoleh informasi atau data melalui observasi dan wawancara sehingga
diperoleh informasi atau data yang pasti dan dapat dipercaya.
a. Observasi
Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data melalui
pengamatan langsung ke lapangan dengan mempelajari laporan keuangan.
Penulis melakukan kerja praktik di KPKB. Penulis ditempatkan dibagian
akuntansi. Tujuannya untuk memperoleh data yang lengkap, dan
mengetahui bagaimana laporan keuangan di KPKB.
b. Wawancara
Merupakan komunikasi verbal semacam Tanya jawab dengan bagian
akuntansi untuk memperoleh data yang diperlukan terkait dengan objek
penelitian.
2. Library Research
Suatu teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis, yaitu berdasarkan
literatur catatan kuliah dan sumber-sumber informasi lainnya yang dapat
menunjang dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. Tujuannya untuk
mendapatkan data sekedar yang akan digunakan sebagai dasar perbandingan
dengan masalah yang akan dibahas dalam kerja praktik.
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan penulis adalah :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara
dengan staf yang berwenang.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
dokumen-dokumen yang dapat memberikan informasi yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
3.2.2 Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan cara
menyusun dan menganalisis secara sistematis. Data yang diperoleh tersebut
berfungsi untuk kelancaran penyusunan Laporan Tugas Akhir kemudian seluruh
data yang telah dikumpulkan dibandingkan dengan teori yang telah penulis
pelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulan atas data hasil kerja praktik tersebut.
BAB IV
ANALISIS
4.1 Penyajian Laporan Keuangan pada KPKB
Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja disebut sumber
modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan penurunan modal kerja
disebut penggunaan modal kerja.
Umumnya laporan keuangan koperasi dibukukan dalam buku laporan
pertanggung jawaban pengurus koperasi yang dibagikan kepada setiap anggota
koperasi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT). Laporan yang dibuat umumnya
neraca, laporan perhitungan SHU, dan laporan-laporan pendukung lainnya seperti
laporan perincian piutang, laporan permodalan Koperasi Pegawai Pemerintah
Kota Bandung dan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima masing-
masing anggota. Untuk melihat sumber dan penggunaan dana pada KPKB adalah
dengan membandingkan laporan keuangan antara periode sekarang dengan
periode sebelumnya.
Dalam pembahasan ini akan dilakukan perhitungan pada masing-masing
pos dalam neraca komparatif yang diperbandingkan antara periode sekarang
dengan periode sebelumnya. Sumber dana utama adalah penurunan aktiva,
peningkatan kewajiban dan atau ekuitas. Sedangkan penggunaan dana adalah
peningkatan aktiva, penurunan pada kewajiban dan atau ekuitas.
Tabel berikut merupakan laporan keuangan komparatif, perhitungan sisa
hasil usaha (SHU) dan laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang terdapat
pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
46
TABEL 4.1
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
AKTIVA LANCAR
Kas 504,233,503.95Rp 616,136,709.62Rp
Bank 1,741,572,887.69Rp -
Piutang Usaha 1,676,712,116.73Rp 1,306,186,652.73Rp
Piutang Pinjaman 10,283,474,944.00Rp 9,700,383,372.00Rp
Piutang Lain-lain 68,611,763.00Rp 904,863,793.00Rp
Persediaan 283,349,534.03Rp 290,134,616.42Rp
Persediaan Habis dipakai 16,613,085.00Rp 17,876,100.00Rp
Pendapatan yang harus diterima - 480,409,500.00Rp
Biaya Dibayar Dimuka 2,038,000.00Rp 3,372,000.00Rp
Jumlah Aktiva Lancar 14,576,605,834.40Rp 13,319,362,743.77Rp
AKTIVA TIDAK LANCAR
Investasi 128,141,932.39Rp 129,888,849.39Rp
Aktiva Tetap 2,084,217,399.00Rp 2,160,229,971.50Rp
Aktiva Lain-lain 1,190,107,788.07Rp 916,778,177.62Rp
Jumlah Aktiva Tidak lancar 3,402,467,119.46Rp 3,206,896,998.51Rp
JUMLAH AKTIVA 17,979,072,953.86Rp 16,526,259,742.28Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Hutang Usaha 21,635,702.42Rp 25,629,753.76Rp
Hutang Lain-lain 9,426,482.00Rp 172,948,228.00Rp
Hutang Simpanan Anggota 291,473,951.00Rp 200,913,732.58Rp
Hutang Dana Bagian SHU 87,384,225.52Rp 111,961,413.04Rp
Hutang Bank 1,590,150,708.08Rp 711,129,736.61Rp
Hutang Dana Lain-lain 105,935,226.52Rp 85,631,706.94Rp
Pendapatan yang ditangguhkan 240,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp
Jumlah kewajiban jangka pendek 2,346,006,295.54Rp 1,668,214,570.93Rp
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Hutang Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp
EKUITAS
Simpanan pokok 162,605,000.00Rp 143,161,000.00Rp
Simpanan Wajib 8,619,067,707.00Rp 7,775,457,081.00Rp
Simpanan Khusus 375,507,271.00Rp 301,783,994.00Rp
Simpanan 12 Juli 338,100,350.00Rp 231,627,450.00Rp
Modal Sumbangan 1,699,992,505.56Rp 1,699,992,505.56Rp
Cadangan 2,494,238,053.01Rp 2,571,404,118.32Rp
Jumlah Ekuitas 13,689,510,886.57Rp 12,723,426,148.88Rp
SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 17,979,072,953.86Rp 16,526,259,742.28Rp
Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006
TABEL 4.2
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 dan 2006
A Partisipasi Anggota
Partisipasi Bruto 4,744,326,131.00Rp 4,268,676,721.97Rp
Beban Pokok - -
Partisipasi Netto 4,744,326,131.00Rp 4,268,676,721.97Rp
Beban Usaha dengan Anggota dan Perkoperasian 2,596,599,344.52Rp 2,097,744,040.91Rp
Sisa partisipasi anggota (SPA) 2,147,726,786.48Rp 2,170,932,681.06Rp
B Pendapatan dari Non Anggota
Penjualan - -
HPP 1,568,029,025.65Rp 1,414,233,486.42Rp
Laba (Rugi) kotor 579,697,760.83Rp 756,699,194.64Rp
Biaya Usaha - -
Laba (Rugi) bisnis 579,697,760.83Rp 756,699,194.64Rp
C SHU Sebelum Pendapatan atau beban lain-lain
Pendapatan Lain-lain 351,274,124.30Rp 76,537,930.25Rp
Biaya lain-lain 1,506,427.96Rp -
SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp
Pajak -
SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp
No Uraian 31 Desember 2007 31 Desember 2006
Penjelasan Perhitungan SHU
A. Partisipasi Anggota
Terdiri dari :
Partisipasi Bruto 4,744,326,131.00Rp
Jumlah tersebut terdiri dari :
a. Penjualan Barang 1,691,646,508.00Rp
b. Pendapatan Jasa Pinjaman 2,359,584,376.00Rp
c. Pendapatan Jasa Kredit Barang 214,649,266.00Rp
d. Pendapatan Jasa Kredit Motor 3,016,416.00Rp
e. Provisi 135,382,656.00Rp
f. Sewa Gedung dan Kantor 143,500,000.00Rp
g. Sewa Ruang Serba Guna 10,100,000.00Rp
h. Usaha Proyek 176,850,109.00Rp
i. Fotocopy administrasi 4,366,800.00Rp
j. Administrasi SP 5,230,000.00Rp
Partisipasi Netto 4,744,326,131.00Rp
Beban Usaha dengan Anggota dan Beban Perkoperasian
Jumlah tersebut terdiri dari :
Beban Usaha dengan Anggota 2,300,569,636.52Rp
a. Gaji 385,385,800.00Rp
b. Tunjangan-tunjangan 153,347,500.00Rp
c. Transport 162,145,000.00Rp
d. Pakaian Dinas 20,800,000.00Rp
e. Asuransi Karyawan 12,950,000.00Rp
f. Listrik, Telepon dan ledeng 49,091,567.00Rp
g. Bahan Bakar 155,000.00Rp
h. Upah Pungut Uang dan Barang 81,417,578.00Rp
i. Upah Pengembangan Usaha 39,948,035.00Rp
j. Ongkos Surat 8,849,112.00Rp
k. Photo copy, ATK dan cetakan 51,200,115.00Rp
l. Pemeliharaan Aktiva Tetap 82,084,639.00Rp
m. Penyusutan Aktiva tetap 181,500,722.50Rp
n. Bunga Pinjaman dan Administrasi Bank 592,124,218.02Rp
o. Premi Kredit Barang 15,514,959.00Rp
p. Studi Banding 15,000,000.00Rp
q. Audit 8,000,000.00Rp
r. Penyisihan Piutang 5,000,000.00Rp
s. Rapat dan koordinasi 40,913,350.00Rp
t. Pajak 12,706,086.00Rp
u. Sosial 349,165,755.00Rp
v. Usaha Niaga 960,700.00Rp
w. Pengembalian Jasa 277,500.00Rp
x. Perjalanan Dinas 1,000,000.00Rp
y. Lembur 10,495,000.00Rp
z. Asuransi Kendaraan 20,537,000.00Rp
Beban Perkoperasian 296,029,708.00Rp
Beban tersebut terdiri dari :
a. Harkop dan Pameran 39,253,350.00Rp
b. RAT 80,000,000.00Rp
c. Rekreasi 50,000,000.00Rp
d. Alat Rumah Tangga 9,876,358.00Rp
e. Jasa Pembinaan 116,900,000.00Rp
Sisa Partisipasi Anggota 2,147,726,786.48Rp
Pendapatan dari Non Anggota
Terdiri dari :
Harga Pokok Penjualan 1,568,029,025.65Rp
Jumlah tersebut terdiri dari :
Persediaan awal 92,793,616.42Rp
Pembelian Dalam Tahun 2007 1,561,243,943.26Rp
Persediaan Akhir 86,008,534.03Rp
Laba (Rugi/Kotor)
SHU Sebelum Pendapatan Lain-lain 579,697,760.83Rp
Terdiri Dari :
Pendapatan Lain-lain 351,274,124.30Rp
Jumlah tersebut terrdiri dari :
a. Giro Bank 6,662,897.91Rp
b. Cetaka 3,932,000.00Rp
c. Penalty Anggota 148,035,573.00Rp
e. Lian-lain 175,689,226.69Rp
f. SHU Intern 1,253,083.00Rp
g. Penjualan Aktiva Tetap 10,050,600.00Rp
h. Lomba Senam / MM 5,650,743.50Rp
Biaya Lain-lain 1,506,427.96Rp
Jumlah tersebut terrdiri dari :
a. Administrasi Bank 436,159.56Rp
b.Kerugian Barang Anggota 1,070,268.40Rp
SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp
TABEL 4.3
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
KERTAS KERJA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
31 Desember 2006 dan 2007
31 Desember 2007 31 Desember 2006
Debit Kredit Sumber Penggunaan Naik Turun
AKTIVA LANCAR
Kas 504,233,503.95Rp 616,136,709.62Rp 111,903,205.67Rp 111,903,205.67Rp
Bank 1,741,572,887.69Rp - 1,741,572,887.69Rp 1,741,572,887.69Rp
Piutang Usaha 1,676,712,116.73Rp 1,306,186,652.73Rp 370,525,464.00Rp 370,525,464.00Rp
Piutang Pinjaman 10,283,474,944.00Rp 9,700,383,372.00Rp 583,091,572.00Rp 583,091,572.00Rp
Piutang Lain-lain 68,611,763.00Rp 904,863,793.00Rp 836,252,030.00Rp 836,252,030.00Rp
Persediaan 283,349,534.00Rp 290,134,616.42Rp 6,785,082.42Rp 6,785,082.42Rp
Persediaan Habis dipakai 16,613,085.00Rp 17,876,100.00Rp 1,263,015.00Rp 1,263,015.00Rp
Pendapatan yang harus diterima - 480,409,500.00Rp 480,409,500.00Rp 480,409,500.00Rp
Biaya Dibayar Dimuka 2,038,000.00Rp 3,372,000.00Rp 1,334,000.00Rp 1,334,000.00Rp
Jumlah Aktiva Lancar 14,576,605,834.37Rp 13,319,362,743.77Rp
AKTIVA TIDAK LANCAR
Investasi 128,141,932.39Rp 129,888,849.39Rp 1,746,917.00Rp 1,746,917.00Rp
Aktiva Tetap 2,084,217,399.00Rp 2,160,229,971.50Rp 76,012,572.50Rp 76,012,572.50Rp
Aktiva Lain-lain 1,190,107,788.07Rp 916,778,177.62Rp 273,329,610.45Rp 273,329,610.45Rp
Jumlah Aktiva Tidak lancar 3,402,467,119.46Rp 3,206,896,998.51Rp
JUMLAH AKTIVA 17,979,072,953.83Rp 16,526,259,742.28Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Hutang Usaha 21,635,702.42Rp 25,629,753.76Rp 3,994,051.34Rp 3,994,051.34Rp
Hutang Lain-lain 9,426,482.00Rp 172,948,228.00Rp 163,521,746.00Rp 163,521,746.00Rp
Hutang Simpanan Anggota 291,473,951.00Rp 200,913,732.58Rp 90,560,218.42Rp 90,560,218.42Rp
Hutang Dana Bagian SHU 87,384,225.52Rp 111,961,413.04Rp 24,577,187.52Rp 24,577,187.52Rp
Hutang Bank 1,590,150,708.08Rp 711,129,736.61Rp 879,020,971.47Rp 879,020,971.47Rp
Hutang Dana Lain-lain 105,935,226.52Rp 85,631,706.94Rp 20,303,519.58Rp 20,303,519.58Rp
Pendapatan yang ditangguhkan 240,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 120,000,000.00Rp 120,000,000.00Rp
Jumlah kewajiban jangka pendek 2,346,006,295.54Rp 1,668,214,570.93Rp
KeteranganModal KerjaPerubahan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Lanjutan TABEL 4.3
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
KERTAS KERJA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
31 Desember 2006 dan 2007
Debit Kredit Sumber Penggunaan Naik Turun
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Hutang Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp 287,291,583.00Rp 287,291,583.00Rp
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 1,014,090,314.58Rp 1,301,381,897.58Rp
EKUITAS
Simpanan pokok 162,605,000.00Rp 143,161,000.00Rp 19,444,000.00Rp 19,444,000.00Rp
Simpanan Wajib 8,619,067,707.00Rp 7,775,457,081.00Rp 843,610,626.00Rp 843,610,626.00Rp
Simpanan Khusus 375,507,271.00Rp 301,783,994.00Rp 73,723,277.00Rp 73,723,277.00Rp
Simpanan 12 Juli 338,100,350.00Rp 231,627,450.00Rp 106,472,900.00Rp 106,472,900.00Rp
Modal Sumbangan 1,699,992,505.56Rp 1,699,992,505.56Rp
Cadangan 2,494,238,053.01Rp 2,571,404,118.32Rp 77,166,065.31Rp 77,166,065.31Rp
Jumlah Ekuitas 13,689,510,886.57Rp 12,723,426,148.88Rp
SHU Sebelum Pajak 929,465,457.17Rp 833,237,124.89Rp 96,228,332.28Rp 96,228,332.28Rp
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 17,979,072,953.86Rp 16,526,259,742.28Rp
3,645,070,167.31Rp 3,645,070,167.34Rp 1,217,238,624.78Rp 637,787,258.76Rp 3,007,282,908.55Rp 2,427,831,542.56Rp
Kenaikan Modal Kerja 579,451,366.02Rp 579,451,365.99Rp
1,217,238,624.78Rp 3,007,282,908.55Rp
Modal KerjaSumber dan Penggunaan Modal KerjaPerubahan 31 Desember 200631 Desember 2007KETERANGAN
4.2 Kenaikan atau Penurunan Modal Kerja pada Laporan Keuangan
Berdasarkan tabel 4.3 pada kertas kerja laporan sumber dan penggunaan
modal kerja maka dapat dilihat setiap perubahan pada akun-akunnya dari tahun
2006 hingga tahun 2007. Modal kerja mengalami kenaikan karena jumlah aktiva
lancar lebih besar dibandingkan dengan kewajiban lancar. Adanya kenaikan
aktiva lancar terjadi pada akun-akunnya, yaitu :
1. Bank
2. Piutang Usaha
3. Piutang Pinjaman
Jumlah
Rp 1.741.572.887,69
Rp 370.525.464,00
Rp 583.091.568,00
Rp 2.695.189.919
Sedangkan penurunan aktiva lancar terjadi pada :
1. Kas
2. Piutang Lain-lain
3. Persediaan
4. Persediaan habis dipakai
5. Pendapatan yang harus diterima
6. Biaya dibayar dimuka
Jumlah
Rp 111.903.205,67
Rp 836.252.030,00
Rp 6.785.082,42
Rp 1,263,015.00
Rp 480.409.500,00
Rp 1.334.000,00
Rp 1.437.946.833,10
Walaupun terdapat penurunan pada aktiva lancar yang dapat menyebabkan
modal kerja turun namun karena adanya jumlah aktiva lancar yang mengalami
kenaikan dan sebagian besar jumlah kewajiban pendeknya mengalami penurunan,
sehingga dapat menahan turunnya modal kerja. Adapun penurunan kewajiban
lancar terjadi pada :
1. Hutang Usaha
2. Hutang Lain-lain
3. Hutang Dana Bagian SHU
4. Pendapatan yang ditangguhkan
Jumlah
Rp 3.994.051,34
Rp 163.521.746,00
Rp 24.577.187,52
Rp 120.000.000,00
Rp 312.092.984,9
Sedangkan kenaikan kewajiban lancar terjadi pada :
1. Hutang Simpanan Anggota
2. Hutang Bank
3. Hutang Dana Lain-lain
Jumlah
Rp 90.560.218,42
Rp 879.020.971,47
Rp 20.303.519,58
Rp 989.884.709,40
4.3 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan
yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagi
koperasi dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.
Selanjutnnya agar lebih jelas mengenai sumber dan penggunaan modal
kerja, berikut ini penulis sajikan laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007
I. Sumber Modal Kerja :
1. Penurunan Investasi Rp 1.746.917,00
2. Penurunan Aktiva Tetap Rp 76.012.572,50
3. Kenaikan Simpanan Pokok Rp 19.444.000,00
4. Kenaikan Simpanan Wajib Rp 843.610.626,00
5. Kenaikan Simpanan Khusus Rp 73.723.277,00
6. Kenaikan Simpanan 12 Juli Rp 106.472.900,00
7. Kenaikan SHU Rp 96.228.332,28
Jumlah Rp 1.217.238.624,78
II. Penggunaan Modal Kerja :
1. Kenaikan Aktiva lain-lain Rp 273.329.610,45
2. Penurunan Hutang Jangka Panjang Rp 287.291.583,00
3. Penurunan Cadangan Rp 77.166.065,31
Jumlah Rp 637.787.258,76
Kenaikan modal kerja Rp 579,451,366.02
Dari hasil analisis yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa
kenaikan modal kerja sebesar Rp 579.451.366,02 yang terjadi pada tahun 2007
diperoleh dari total sumber modal kerja Rp 1.217.238.624,78 dikurangi dengan
total penggunaan modal kerja Rp 637.787.258,76. kenaikan tersebut disebabkan
karena sumber yang diperoleh KPKB lebih besar dari pada penggunaannya.
4.3.1 Analisis Sumber Modal Kerja
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat sumber
KPKB terbesar yaitu berasal dari simpanan wajib Rp 843.610.626,00 jumlah
tersebut terdiri dari penerimaan simpanan wajib dan pengeluaran simpanan wajib
tahun di tahun 2007 Rp 1.494.522.096,00 dan Rp 650.011.470,00 serta
pengurangan potongan. Selain simpanan wajib terdapat sumber KPKB yang
terbesar kedua yaitu simpanan 12 Juli yang terdiri dari penerimaan dan
pengeluaran simpanan 12 Juli di tahun 2007 Rp 127.900.000 dan Rp 21.427.100.
Dari kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tabel
4.3 terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi
yaitu :
1. Kenaikan Bank yang tadinya berjumlah nihil pada tahun 2006 menjadi
Rp 1.741.572.887,69 pada tahun 2007, maka mengalami kenaikan sebesar
jumlah tersebut, ini dikarenakan adanya uang simpanan KPKB pada tahun
2007 dengan rincian sebagai berikut :
b. Bank Jabar cab. taman sari No. Rek. 0270020002337 Rp 736.285.398,00
c. Bank Jabar cab. taman sari No. Rek. 0003584925001 Rp 1.000.245.000,00
d. Bank Niaga Rp 5.042.489,69
Jumlah Rp 1.000.245.000 merupakan penyertaan atau penerimaan tambahan
modal dari PEMKOT, Rp 245.000 merupakan saldo awal Bank pada saat
pembukaan rekening. Pada saldo Bank tahun 2006 nihil karena adanya
pengeluaran sebesar Rp 510.075.755,10 dengan rincian sebagai berikut:
a. Bank Jabar cab.Wastukencana No Rek. 027002002337 Rp 507.842.114,00
b. Bank Niaga cab. Lembang 136010013309 Rp 1.929.064,13
c. Bank Niaga cab.Buah Batu No. Rek 010720011000035 Rp 304.577,00
Pengeluaran tersebut masuk ke kas, karena merupakan pengeluaran kas yang
dipergunakan untuk pembayaran sewa kontrakan dan bukan merupakan
simpanan.
2. Kenaikan Piutang Usaha yang tadinya sebesar Rp 1.306.186.652,73 pada
tahun 2006 menjadi Rp 1.676.712.116,73 pada tahun 2007, sehingga
mengalami kenaikan sebesar Rp 370.525.464,00 jumlah tersebut merupakan
pinjaman kepada anggota yang merupakan pinjaman kredit yang terdiri dari :
a. Barang atau niaga sebesar Rp 118.472.567,00 dan Motor Rp 6.095.632,00
b. Jasa Rp 495.093.663 yang merupakan proyek dengan pemda yang
digunakan untuk percetakan, pengadaan seragam Pemda, dan alat tulis
kantor.
3. Kenaikan Piutang Pinjaman yang tadinya berjumlah Rp 9.700.383.372,00
pada tahun 2006 menjadi Rp 10.283.474,944 pada tahun 2007, sehingga
mengalami kenaikan sebesar Rp 583.091.568,00 jumlah tersebut merupakan
pinjaman anggota yang berasal dari unit simpan pinjam.
4. Penurunan Hutang Lain-lain yang tadinya berjumlah Rp 172.948.228,00 pada
tahun 2006 menjadi Rp 9.426.482,00 pada tahun 2007, sehingga mengalami
kenaikan modal kerja sebesar Rp 163.521.746 dikarenakan adanya hutang
kepada pihak ke III yang terdiri dari :
a. Pada Anggota Rp 40.679.846
b. Pada Pihak ke III (Bendahara) Rp 122.841.900
5. Penurunan Pendapatan yang ditangguhkan yang tadinya berjumlah
Rp 360.000.000 pada tahun 2006 menjadi Rp 240.000.000 pada tahun 2007,
sehingga mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp 120.000.000, jumlah
tersebut merupakan pendapatan sewa gedung KPKB baru yang akan
diperhitungkan pada tahun-tahun berikutnya.
Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan sumber
modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami kenaikan.
4.3.2 Analisis Penggunaan Modal Kerja
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat
Penggunaan KPKB terbesar yaitu terdapat pada hutang jangka panjang yang
terdiri dari hutang dana kesehatan dan hutang pinjaman dari PEMKOT
Rp 14.090.314,58 dan Rp 1.000.000.000,00. Selain hutang jangka panjang
terdapat penggunaan KPKB yang terbesar kedua yaitu aktiva lain-lain sebesar
Rp 273.329.610,45 merupakan biaya kepemilikan tanah di cingised. Jumlah
tersebut terdiri dari :
a. Aktiva dalam proses (penguruan tanah) Rp 43.800.000,00
b. Bunga Bank Mega Rp 175.675.346,6
(merupakan pembayaran kepada Bank Mega atas
bunga tanah)
c. Piutang Macet (piutang tidak lancar) Rp 447.504.957
Dari kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tabel
4.3 terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi
yaitu :
1. Penurunan kas yang tadinya sebesar Rp 616.136.709,62 pada tahun 2006
menjadi Rp 504.233.503,95, sehingga mengalami penurunan sebesar
Rp 111.903.205,67 dikarenakan adanya saldo kas gabungan per 31 desember
2007 Rp 417,958,972.03 dengan rincian sebagai berikut :
a. Kas Pusat Rp 5.125.286,83
b. Kas Niaga Rp 196.386.363,10
c. Kas Simpan Pinjam Rp 216.447.322,10
Dan adanya pengurangan kas sebesar Rp 529,862,177.75 dengan rincian
sebagai berikut :
a. Kas Jasa dan Usaha lainnya Rp 19.786.422,62
b. Bank Jabar cab. Wastukancana no. rek 027002002337 Rp 507.842.114,00
c. Bank Niaga cab. Lembang no rek 1360100133009 Rp 1.929.064,13
d. Bank Mega cab. Buah Batu no rek 010720011000036 Rp 304.577,00
2. Penurunan Piutang Lain-lain yang tadinya berjumlah Rp 904.863.793,00 pada
tahun 2006 menjadi Rp 68.611.763,00 pada tahun 2007 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp 836.252.030 dikarenakan adanya pembayaran piutang
yang terdiri dari :
a. Karyawan Rp 21.988.000
b. Anggota Rp 44.052.483 dan Bendahara Rp 13.766.547.
Pada tahun 2006 terdapat pembayaran piutang kepada pihak ke III sebesar
Rp 756.445.000 sehingga piutang pada tahun 2007 mengalami penurunan.
3. Penurunan pendapatan yang harus diterima yang tadinya berjumlah
Rp 480.409.500,00 pada tahun 2006 menjadi nihil pada tahun 2007 sehingga
mengalami penurunan sebesar Rp 480.409.500,00 Ini terjadi karena menurut
KJA jumlah tersebut dikoreksi dan dimasukan ke pendapatan yang
ditangguhkan pada kewajiban lancar sebesar Rp 360.000.000 dan jumlah
pendapatan yang diterima selama satu tahun Rp 120.000.000 (480.000.000/4)
dimasukan ke rencana anggaran pendapatan dan belanja pada pendapatan
usaha sewa gedung baru, sehingga pendapatan yang ditangguhkan pada tahun
2007 mengalami penurunan sebesar Rp 240.000.000.
Dilakukan koreksi karena pendapatan tersebut ditangguhkan untuk tahun
berikutnya sedangkan Rp 409.500 merupakan kerja sama usaha dengan
PT. Permata Nur Arafah yang berasal dari unit jasa.
4. Kenaikan Hutang Bank yang tadinya Rp 711.129.736,61 pada tahun 2006
menjadi Rp 1.590.150.708,08 pada tahun 2007, sehingga mengalami
penurunan modal kerja Rp 879.020.971,40 yang dikarenakan adanya hutang
kepada Bank yang terdiri dari :
a. Bank Mandiri Rp 395.519.063,40
b. Bank Niaga Rp 483.501.908,00
Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan penggunaan
modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami penurunan.
4.4 Persentase Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap
Total Modal Kerja
Untuk lebih memperjelas mengenai sumber dan penggunaan modal kerja
maka berikut akan disajikan sumber dan penggunaan modal kerja dalam bentuk
persentase berdasarkan pada tabel 4.3.
4.4.2 Persentase Sumber Modal Kerja terhadap total Modal Kerja
Investasi Rp 1.746.917,00 x 100 % = 0,14 %
Rp 1.217.238.624,78
Aktiva Tetap Rp 76.012.572,50 x 100 % = 6,24 %
Rp 1.217.238.624,78
Simpanan Pokok Rp 19.444.000,00 x 100 % = 1,59 %
Rp 1.217.238.624,78
Simpanan Wajib Rp 843.610.626,00 x 100 % = 69,30%
Rp 1.217.238.624,78
Simpanan Khusus Rp 73.723.277,00 x 100 % = 6,06 %
Rp 1.217.238.624,78
Simpanan 12 Juli Rp 106.472.900,00 x 100 % = 8,75%
Rp 1.217.238.624,78
SHU Sebelum Pajak Rp 96.228.332,28 x 100 % = 7,90 %
Rp 1.217.238.624,78
4.4.3 Persentase Penggunaan Modal Kerja terhadap total Modal Kerja
Aktiva Lain-lain Rp 273.329.610,45 x 100 % = 42,85 %
Rp 637.787.258,76
Hutang Jangka Panjang Rp 287.291.583,00 x 100 % = 45,04 %
Rp 637.787.258,76
Cadangan Rp 19.444.000,00 x 100 % = 12,09 %
Rp 637.787.258,76
Berdasarkan persentase sumber dan penggunadan modal kerja, sumber
modal kerja sebesar Rp 1.217.238.624 dimana dapat terlihat KPKB mempunyai
sumber yang paling besar pada simpanan wajib yaitu 69,30 %. Sedangkan
penggunaan modal kerja sebesar Rp 637.787.258,76 penggunaan modal kerja
paling besar ada pada hutang jangka panjang yaitu 45,04 %.
Dari laporan SHU yang telah disajikan pada tabel 4.2 dapat diketahui
bahwa koperasi mengalami kenaikan yang tadinya Rp 833.237.124,89 pada tahun
2006 menjadi Rp 929.465.457,17 pada tahun 2007 yang berarti mengalami
kenaikan sebesar Rp 96.228.332,3.
Dengan laporan perubahan sumber dan penggunaan modal kerja dapat
diketahui dari mana KPKB memperoleh modal dan bagaimana modal tersebut
digunakan, sehingga dapat memberikan gambaran kepada manajemen untuk
dipergunakan sebagai dasar perencanaan modal kerja di masa yang akan datang.
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah laporan yang disusun
guna menunjukan perubahan baik bertambah ataupun berkurangnya modal kerja
selama periode tertentu dan memeberikan gambaran sebab-sebab perubahan
tersebut. Hasil dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini mengalami
perubahan yaitu sumber modal kerja lebih besar daripada penggunaan modal
kerja. Kenaikan modal kerja tersebut direncanakan untuk membiayai keperluan
koperasi seperti alat-alat kantor, kebutuhan pokok para pegawai. Selain untuk
keperluan koperasi kenaikan modal kerja juga digunakan untuk pinjaman anggota.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Tujuan utama koperasi melakukan analisis sumber dan penggunaan modal
kerja adalah untuk mengevaluasi segala tindakan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan untuk pengambilan keputusan. Kegiatan analisis modal kerja yang
dilakukan adalah untuk dapat mengetahui dan memperkirakan kenaikan atau
penurunan dalam modal kerja, sehingga dengan analisis yang dilakukan pada
koperasi dapat digunakan lebih efektif untuk kelancaran koperasi sehari-hari.
Setelah mengadakan penelitian atau pembahasan atas data dan informasi
yang terkumpul serta dengan mengkaji ulang penulisan laporan ini pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 27 tahun 2007. Adapun penyajian laporan keuangan tentang
sumber dan penggunaan modal kerja ini dilakukan dengan menggunakan
metode kertas kerja atau disebut reversal method.
2. Sesuai dengan hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KPKB,
maka dapat diketahui modal kerja koperasi mengalami kenaikan sebesar
Rp 579.451.366,02, dari kenaikan tersebut terdapat sumber modal kerja yang
paling utama diperoleh dari simpanan wajib yang terdiri dari penerimaan
simpanan wajib khusus tahun 2007 sebesar Rp 1.494.522.096,00 dan
pengeluaran simpanan wajib tahun 2007 sebesar Rp 650.011.470,00 dengan
jumlah keseluruhan Rp 8.619.067.707,00 sedangkan penggunaan modal kerja
yang paling utama yaitu pada hutang jangka panjang yang terdiri dari hutang
dana kesehatan Rp 14.090.314,58 dan hutang pinjaman dari PEMKOT
Rp 1.000.000.000,00 dengan jumlah keseluruhan Rp 1.014.090.314,58
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan berguna bagi KPKB
untuk meninjau kembali akan modal kerja yang terdapat pada KPKB yaitu :
1. Sebaiknya koperasi lebih menitik beratkan kepada simpanan anggota
khususnya simpanan pokok dan simpanan khusus.
2. Sebaiknya koperasi lebih efisien dalam menggunakan kas agar jangan sampai
terjadi lagi penurunan kas ditahun yang akan datang.
3. Penggunaan modal kerja harus dapat ditekan, namun sumber pendapatan
haruslah dioptimalkan agar tidak terjadi penurunan modal kerja.
4. Sebaiknya koperasi melakukan seleksi terhadap anggota yang mengajukan
permintaan pinjaman kredit kepada KPKB terutama kepada anggota baru yang
mungkin akan mengakibatkan kesulitan dalam pengembalian pinjaman yang
dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga beban hutang dan risiko
tidak kembalinya dana yang dipinjam anggota akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, dan Edilius, 2004, Manajemen Koperasi Indonesia, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Harahap, Sofyan Safari, 2004, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, cetakan
keempat, penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Indonesia, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim, 2003, Analisis Laporan Keuangan.
Penerbit UPP AMP YKPN
Munawir, S., 2000, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas, Penerbit Liberti,
Yogyakarta.
Padji, dan Aliminsyah, Kamus Istilah Akuntansi, Cetaka Kedua, Penerbit Yrama
Widya, Bandung.
Prastowa, Dwi dan Rifka Julianty, 2002, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan
Kedua (revisi), Penerbit UPP AMP YKPN.
Sudarsono, dan Asri, 2005, Pedoman Prakis Memahami Laporan Keuangan,
Penerbit Andi, Jakarta.
Suyanto, dan Nurhadi, 2003, IPS Ekonomi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Rapih Kurnia Dewi
Npm : 03.05.011
Tempat dan Tanggal lahir : Bandung, 19 April 1987
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ajudan Jendral No. 269 C Rt 04/Rw 02 KPAD
Gegerkalong Bandung 40153
PENDIDIKAN FORMAL
1992-1993 TK TERANG
1993-1995 SDN HALIMUN IV
1995-1998 SDN SUKAPURA 1
1998-1999 SDN KPAD 1
1999-2002 SMP KARTIKA III-2
2002-2005 SMA KARTIKA III-1
2005-2008 UNIVERSITAS WIDYATAMA
Top Related