Masyarakat Kota Hijau yang Berkelanjutan( The Green Sustainibility Urban Community)
PENATAAN KAWASAN TAMAN MONJARI, KOTA SURAKARTA | 2013
Ruang Terbuka Hijau,
Pemukiman
Perjuangan kemerdekaan,
Pemukiman
Ruang Terbuka Hijau,
Pemukiman
1913-1942 1949 1973-1976
Mengacu pada konsep Garden
City of Tomorrow dari Eibenezer
Howard di Inggris akibat revolusi
industri, maka Thomas Karsten
merencanakan permukiman yang
sehat bagi kaum pegawai
perkebunan di wilayah
mangkunegaran. Sebuah ruang
terbuka hijau yang dikelilingi oleh
rumah-rumah bergaya Indisch
Tropisch. Posisi yang strategis
berdekatan dengan fasilitas
Pasca pemberlakuan UU anti
swapraja, maka aset yang semula
milik mangkunegaran diambil alih
oleh pemerintah RI, termasuk
aset-aset milik orang-orang
belanda. Kawasan Villapark yang
berganti nama menjadi Banjarsari
pada jaman pendudukan jepang,
digunakan sebagai markas Tentara
Pelajar sebagai pusat koordinasi
dan menyusun strategi dengan
Renovasi taman banjarsari menjadi
taman monumen 45 Banjarsari,
dengan pembangunan monumen dan
relief perjuangan mempertahankan
kemerdekaan serta fasilitas
pendukung lain.
Pemukiman Pemukiman Pemukiman
berdekatan dengan fasilitas
transportasi, pasar legi dan
jaringan air bersih. Kawasan
villapark dibangun diatas tanah
milik Mangkunegaran dengan
perjanjian sewa dengan masa
sewa selama 25 tahun diatur
dalam UU Penggunaan Tanah
Negara di Surakarta tertanggal 1
November 1913.
dan menyusun strategi dengan
TNI untuk melawan agresi militer
II Belanda di Kota Surakarta.
RTH,
Pemukiman,
RTH
Pemukiman
RTH, pemukiman,
laboratorium kota
1997 2006 2013
Indonesia mengalami krisis
multidimensi dan salah satu
akibatnya adalah PHK dan
pengangguran. Alih-alih untuk itu
termasuk okupasi ruang terbuka
hijau dijadikan sentra PKL
terutama untuk komoditas barang
bekas karena daya tarik taman
sebagai salahs atu ruang publik
yang paling banyak dikunjungi
oleh warga masyarakat. Kawasan
Walikota Joko Widodo melakukan
inisisasi relokasi PKL sebanyak 998
PKL ke lokasi baru di daerah
Semanggi. Taman Monumen 45
Banjarsari kemudian diperbaiki,
diberi pagar pengaman, fasilitas
lampu taman dan bangku taman.
Taman Monumen 45 kembali
dimanfaatkan oleh warga
masyarakat untuk berolahraga
dan aktifitas lainnya.
Proses perencanaan dan pemanfaan
taman Monumen 45 Banjarsari serta
kawasan di sekitarnya menjadi
laboratorium bagi pengembangan
masyarakat kota hijau yang
berkelanjutan. Perencanaan tidak
hanya berorienasi kepada
pembangunan fisik tetapi berbasis
kepada pemberdayaan masyarakat
sebagai subyek sekaligus obyek
dalam mewujudkan kota hijau. Bila
Pemukiman,
PKL
Pemukiman laboratorium kota
(tahap perencanaan)
oleh warga masyarakat. Kawasan
taman menjadi kumuh dan tidak
terawat.
dan aktifitas lainnya. dalam mewujudkan kota hijau. Bila
dilihat dari rekam jejak periode
villapark telah mencapai 100 tahun.
Konsep DesainTaman Monumen 45 Banjarsari
Sebelum
Sesudah
Jalan menuju Monjari | Sebelum
Jalan menuju Monjari | Sesudah
Partisipasi komunitas dalam Monjari | Sebelum
Partisipasi komunitas dalam Monjari | Sesudah
Partisipasi masyarakat untuk berkebun dalam Monjari | Sebelum
Partisipasi masyarakat untuk berkebun dalam Monjari | Sesudah
* Kegiatan kampung berkebun yang sudah dilaksanakan disekitar Monjari berada di kampung Kestalan
TARGET RTH KOTA SURAKARTA
4.404,06 Ha X 30% = 1321,218 Ha4.404,06 Ha X 30% = 1321,218 Ha
2012 DI SOLO ±18.61% RTH = 819,596 Ha
LUAS TAMAN MONJARI = 17000 m2 (1.7 Ha)
Luas Tambahan RTH di kawasan Monjari
Terminal terpadu Pasar Legi = 5200 m2 (0.5 Ha)Terminal terpadu Pasar Legi = 5200 m2 (0.5 Ha)
Konsep DesainKios Jl. Sabang
Untuk menghidupkan kawasan sekitar Taman Monjari, diperlukan adanya area yang berfungsi ekonomis berkelanjutan. Salah satu potensi
yang sudah ada saat ini adalah keberadaanya kios-kios di Jalan Sabang. Hanya saja penataan dan kenyamanan berbelanja masih sangat
kurang, karena jalan Sabang juga dilalui oleh kendaraan bermotor. Perbaikan infrastruktur kios jalan Sabang berupa penambahan furniture
lansekap seperti pergola rambat sebagai fungsi estetika dan mengganti material perkerasan dengan material yang nyaman untuk pejalan kaki.
Suasana Kios Jl. Sabang | Sebelum
Suasana Kios Jl. Sabang | Sesudah
Bus Sekolah
Sampah Organik Domestik
DKPPasar
DPP
UmumMasyarakat
% sampah 63,82% 83,21% 67,53%
Ton / tahun 69.945 10.956 2497Ton / tahun 69.945 10.956 2497
Ton / hari 192 30 6.8
setiap hari kota Surakarta menghasilkan sekitar 300 ton
Untuk 4 Pasar besar* di Surakarta menghasilkan sampah 25 ton/hari
*Pasar Harjodaksino, Pasar Legi, Pasar Gede, dan Pasar Nusukan
Jumlah sampah organik dari masingmasing sumber sampah yang dibuang di TPA, diantaranya ampah Jumlah sampah organik dari masingmasing sumber sampah yang dibuang di TPA, diantaranya ampah
domistik (DKP) adalah 63,82%), sampah pasar (DPP) adalah 83,21% dan sampah umum (67,53%).
sampah pasar (10,131 – 10,956 ribu ton/tahun) yang dikelola DPP
Sedangkan sampah di semua pasar di Solo tiap Harinya sekitar 30 Ton
setiap hari kota Surakarta menghasilkan 300 ton
Jumlah sampah organik dari masingmasing sumber sampah yang dibuang di TPA, diantaranya ampah domistik (DKP)
adalah 63,82%), sampah pasar (DPP) adalah 83,21% dan sampah umum (67,53%).
sampah pasar
(10,131 – 10,956 ribu ton/tahun) yang dikelola DPP
Jika kapasitas 1 Unit Tempat Sampah Terpilah (TST) ini adalah 5 liter, atau setara dengan kebutuhan suatu rumah
tangga kecil ( 5 jiwa)/ hari. Rata-rata keluaran sampah di Indonesia 2,6 liter/jiwa/hari dibagi menjadi 2 ( dua) jenis
sampah ( organik dan an-organik) sehingga dikurangi sampah terbuang diluar rumah dapat di kalkulasi sampah organik
Perhitungan untuk 1 Ton sampah organik/bulan
sampah ( organik dan an-organik) sehingga dikurangi sampah terbuang diluar rumah dapat di kalkulasi sampah organik
terbuang 5 jiwa di rumah adalah 5 liter.
Jika 500-1000 Keluarga (KK) dilayani 1 Unit Motor kolektor/Gerobak
1 Unit Komposter Rotary Klin kapasitas 1500-2000 liter ( 1 Ton)/5 hari.
Asumsi Hitungan Pasar Legi (data wawancara)
+/- 450 pedagang tetap dalam pasar siang hari
+/- 250 pedagang oprokan sore-malam hari
membuang perhari 5 ton-7 ton sampah (organik dan non-organik)
asumsi >50% adalah organik, karena merupakan Pasar Induk.
Modal Awal/Alat Modal Produksi Income
Mesin Komposter Rotary KilnRp. 15.000.000
Bakteri1 kg Compost Activator30 kg Mineral Bulking AgentRp 250.000
Untuk 1 bulan ada 6 kali proses= Rp 250.000 x 6= Rp 1.500.000 ,-
1. = Kompos sebanyak 50 % dari 1 ton sampah ~ 500 kg
= jika menghasilkan Kompos 500 kg x Rp. 2000/kg
= Rp. 1.000.000 ,- / 5 Hari
= dalam 1 bulan terjadi 6 kali proses, maka yang dihasilkanRp 6.000.000/bulan
Perhitungan untuk 1 Ton sampah organik/bulan
maka yang dihasilkanRp 6.000.000/bulan
2. Pupuk Organik Cair (POC) +/- 10 liter @ 1 liter x Rp 50.000 atauRp 5.000.000/bulan
3. Sampah An-Organik ( plastik, logam, dst ) sekitar @ 1 kg/ Rumah atau sebanyak 1000 kg dengan nilai belum dihitung (PM),
4. Retribusi kebersihan(belum dihitung)
Mesin PencacahRp. 12.000.000
Tenaga 2 org x Rp. 50.000= Rp. 100.000 x 30 hari= Rp. 3.000.000,-
Rp. 27.000.000 Rp. 4.500.000 Rp. 11.000.000Rp. 27.000.000 Rp. 4.500.000 Rp. 11.000.000
Keuntungan untuk 1 unit mesin komposter per Bulan = Rp. 6.500.000
Bagaimana Mendapatkan Dana Sebagai Modal Awal tersebut ?
• Sangat mungkin dilakukan dengan program CSR.
• Atau dimusyawarahkan pada level komunitas pedagang, RT/RW, dimana investasi dibebankan kepada
pedagang atau RT/ RW membentuk Koperasi Komunitas.
Data iklim Surakarta
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C 29 29 29 31 30 30 29 30 31 31 30 29 30
Rata-rata terendah °C 22 22 22 22 22 21 21 21 22 22 22 22 22
Potensi luas tangkapan air hujan Presipitasi tahunan solo 2,180 mm
Rata-rata terendah °C 22 22 22 22 22 21 21 21 22 22 22 22 22
Presipitasi mm 350 330 210 210 120 80 40 20 30 90 220 340 2.180
Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=54869&refer==&units=metric
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter
artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Potensi luas tangkapan air hujan Presipitasi tahunan solo 2,180 mm
taman MONJARI 17,000 diresapkan 37,060,000 liter 70,006,340 liter
jalur pedestrian 15,113 diresapkan 32,946,340 liter
jalan tengah 6,832 ditampung 14,893,760 liter
luas terminal terpadu 4,183 ditampung 9,118,940 liter 24,012,700 liter
Potensi air hujan dalam 1 tahun yang ditampung adalah sekitar 24.000.000 liter
Top Related