Download - Ternaba (Psikosis Bipolar, Manik Depresif)

Transcript

UNIVERSITAS METODIST INDONESIA

FAKULTAS KEDOKTERAN

PSIKOSIS MANIK-DEPRESIF GEJALA, DIAGNOSA, DAN TERAPI AWAL Nama NIM Pembimbing : Ternaba Prianta Ginting : 208210050 : dr. Victor M. Togatorop, Sp.KJ

PSIKOSIS Psikosis : Gangguan mental yang di tandai dengan kerusakan menyeluruh dalam uji realitas seperti yang ditandai dengan delusi, halusinasi, bicara inkoheren yang jelas, atau perilaku yang tidak teratur atau mengacau, biasanya tanpa ada kewaspadaan di bagian pasien terhadap inkomprehensibilitas (sulit dipahami) dalam tingkah lakunya.

Delerium

DementiaSindroma Amnestik dan halusinosis organik Sindroma waham organik

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

Sindroma afektif organikSindroma Kepribadian organik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat

GANGGUAN PSIKOTIK

GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL

Skizofrenia Manik depresif Gangguan Paranoid Psikosis Non Organik lainnya

Psikosis manik depresif

Psikosis manik depresif merupakan kekalutan mental yang berat yang berbentuk gangguan emosi yang ekstrim, yaitu berubah-ubahnya kegembiraan yang berlebihan (manik) menjadi kesedihan yang sangat mendalam (depresi) dan sebaliknya seterusnya berulang pada penderita tersebut.

Epidemiologi1. wanita lebih dominan terkena dari pada pria, meski pria jga bisa terkena psikosis manik depresif ini. 2. 70% terkena wanita di seluruh penyebaran psikosis manik depresif ini 3. Umur 14 40 tahun reaksi manik depresif lebih rentan terkena

Etiologi Sebenarnya belum ada suatu kepastian hingga saat ini tentang etiologi dari psikosis manik depresif. Hanya saja ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh atau mempunyai hubungan dengan terjadinya penyakit ini, yaitu : 1. Aliran Psikoanalitik 2. Aliran Behavioristik 3. Aliran Sosiologik 4. Aliran Eksistential 5. Aliran Biologik 6. Faktor Genetik 7. Faktor Konstitusi Fisik 8. Faktor Kepribadian Premorbid (cyclothymic/suasana hati mudah berubah)

Gejala-gejala psikosis mania-depresif(a) Gejala-gejala mania antara lain:

euphoria (kegembiraan secara berlebihan) waham kebesaran (orang penting dan berpengaruh) hiperaktivitas pikiran melayang (terus berpikir). (b) Gejala-gejala depresif antara lain : kecemasan pesimis hipoaktivitas insomnia Anorexia (- selera makan).

Perjalanan Penyakit Meskipun psikosis manik depresif berjalan secara periodik, 25% dari penderita hanya mendapat satu kali serangan seumur hidup. Serangan ini biasanya berlangsung tidak lama, tetapi gejala gejalanya hebat, pada umumnya berupa depresi dan sering timbul setelah suatu penyakit badaniah atau stres psikologik

DiagnosisEpisode Depresif a. Gambaran Umum psikomotor retardasi adalah symptom yang paling sering meskipun psikomotor agitasi dapat juga terjadi terutama pada pasien-pasien berusia lanjut ( contoh: meremas-remas tangan, menarik-narik rambut). Biasanya pasien depresi menunjukan posisi tubuh yang membungkuk, gerakan tidak spontan, sedih, pandangan mata yang kosong. b. Mood dan Perasaan Depresi merupakan kunci gejala, walaupun 50% pasien menyangkal perasaan depresif serta secara umum tidak tampak depresi. c. Pembicaraan Banyak pasien depresi yang mengalami penurunan laju dan volume bicara. Mereka memberikan jawaban terhadap pernyataan yang hanya membutuhkan satu kata dan tampak terlambat menjawab pertanyaan.

Episode Manik a.Gambaran Umum hiperaktif. b. Mood, Afek, dan Perasaan Pasien manik dapat labil secara emosi, berganti dari tertawa ke depresi dalam hitungan menit dan jam. c. Pembicaraan Pasien manik tidak dapat disela ketika mereka sedang berbicara, dan mereka sering menjadi atau menganggap pengganggu bagi orang orang di sekeliling mereka. d. Gangguan Persepsi (anggapan) Waham timbul pada 75% pasien manik. e. Pikiran Isi pikiran manik mencakup tema kepercayaan diri dan membesarkan diri.

PengobatanTujuan Pengobatan : dilakukan pada penderita psikosis manik depresif adalah : 1. Untuk menenangkan simtom simtom akut (misalnya tingkah laku destruktif) dan untuk menyembuhkan penderitaanya. 2. Mencegah simtom simtom suicide dan homicide. 3. Memperpendek perjalanan penyakit. 4. Mencegah episode episode berikutnya. 5. Untuk membantu pasien bagi suatu pengertian yang lebih baik terhadap kepribadiannya sendiri sehingga dia dapat belajar untuk hidup lebih baik

1.Hospitalisasi 2.Terapi Dengan Obat Obatan a. Untuk jenis Depresif 1. Golongan MAO-I, misalnya : Iproniazid, phenelzine, Tranylcypromin 2. Golongan tricyclic antidepresan, misalnya : imipramine, amitriptyline 3. Golongan Tetracyclic antidepresan, misalnya : Maproptiline, mainserine 4. Obat obatan yang lain, misalnya : Neuroleptik, (+ECT) 5. Tryptophan b. Untuk jenis Manik 1. Neuroleptik : - fenotiazine - Haloperidol 2. Garam Lithium dengan dosis - Lithium karbonat 600 mg perhari - Lithium citrat 1200 mg perhari

3.ECT ( Electro Convulsive Therapy) 4.Psikoterapi Digunakan apabila, a. Jenis depresi simpleks. b. Hypomanik c. Bila terapi dengan obat obatan tidak berhasil atau dengan E.C.T juga tidak berhasil. d. Bila penyakit sering berulang e. Pada keadaan pasien menolak untuk dilakukan terapi fisik

Prognosa1. Kepribadian pre morbid : Bila kepribadian pre morbid menunjukan gambaran yang adekuat sama prognosanya cukup baik. 2. Gejala Klinik : Bila ada sintom hypochondriasis dan depersonalisasi yang berat serta kecendrungan paranoid maka prognosa adalah buruk. 3. Jenis Kelamin : Wanita lebih mempunyai prognosa yang lebih buruk dari pria 4. Usia serangan : Makin dini onset serangan pertama maka makin besar kemungkinan untuk serangan berikutnya. 5. Frekuensi serangan : Makin sering serangan makin buruk prognosanya, terutama perubahan dari manik ke depresi. 6. Jenis serangan : Serangan pertama prognosisnya baik.

Buat Bapak yang terhormat, Piminan Sidang : dr. Wilson Riau, DTM&H Dosen pembimbing : dr. Victor M. Togatorop, Sp.KJ Penguji : dr. Simon Marpaung, M.Kes

Saya Ucapan Trima kasih