Download - tentir kkd

Transcript
Page 1: tentir kkd

Anamnesis

Anamnesis adalah proses wawancara dengan pasien mengenai keluhannya untuk mengetahui gambaran masalah yang sebenarnya ada pada pasien. Tujuan utama dari anamnesis itu sendiri adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya dari pasien. Bahkan data seperti suku dan tempat tinggal dapat berguna. Suku dapat digunakan untuk mengetahui epidemiologi penyakit sehingga bias memperkirakan penyakit yang didertia pasien. Kata dr Pradana di kuliah anamnesis itu sangat penting karena apabila dilakukan dengan baik maka kira-kira 70% diagnose sudah kita dapatkan dan selanjutnya kita hanya perlu memastikannya dengan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan slide kuliah ada 3 kemampuan dasar nih yang perlu dimiliki dalam anamnesis, yaitu: kemampuan komunikasi, pengetahuan medis, dan sistematika anamnesis. Dalam KKD kita lebih difokuskan untuk menggali informasi yang bersifat seperti biodata dan data umum mengenai perjalanan penyakit. Karena kita belum memiliki basic pengetahuan medis yang kuat maka kita masih sulit untuk bertanya terlalu dalam.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Sikap sebagai dokter / profesional

Percaya diri

Buat penderita santai

Ramah - bersahabat

2. Pastikan penderita nyaman

3. Sebagai pembuka komunikasi

Perkenalan

Salam

Jabat tangan

Tujuan

4. Kata - kata penderita sendiri

Dengar, catat hal penting

5. Empati

6. Pertanyaan terbuka7. Jangan mengarahkan8. Perilaku non verbal

Kira-kira begini langkah anamnesis :

Page 2: tentir kkd

No Kompetensi Mahasiswa Tutor

Page 3: tentir kkd

I TEHNIK KOMUNIKASI

1. Menyapa pasien

2. Menyambut pasien sambil berdiri

3. Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien

4. Menunjukkan wajah ramah

5. Menyilakan pasien duduk

6. Berbasa-basi

7. Mendapatkan nama

8. Mendapatkan umur

9 Mendapatkan pendidikan

10. Mendapatkan suku

11. Mendapatkan status pernikahan

12 Mendapatkan alamat

13. Suara ramah, vokal jelas, kecepatan cukup, volume cukup

14. Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang

15. Kontak mata dipertahankan 70%

16. Tidak melakukan gerakan/ hal-hal yang tak

berhubungan dengan tindakan anamnesis

17. Pertanyaan diajukan satu-persatu

18 Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam,

selain pertanyaan tertutup

19 Melakukan refleksi isi bila diperlukan

Page 4: tentir kkd

20. Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan

21 Menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal

II MATERI ANAMNESIS

22 Mendapatkan keluhan utama

23 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang

24 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu

25 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga

26 Mendapatkan riwayat sosial

III LAPORAN ANAMNESIS

27. Membuat laporan anamnesis (untuk sesi anamnesis 3)

Mungkin supaya mudah diingat ada 5 bagian besar informasi yang harus digali, yaitu:

1. Identitas penderita2. Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang3. Riwayat penyakit terdahulu4. Riwayat kesehatan keluarga (ibu, ayah, ato keluarga lain ada sakit apa, gak mesti berhubungan,

karena data yg tidak terpakai sekarang bisa dipakai suatu saat)5. Riwayat pribadi social (bagaimana pertumbuhan dan perkembangan waktu kecil, kehidupan

perkawinan,pekerjaan apa, lingkungan tempat kerja, lingkungan rumah, adakah kegiatan social atau organisasi lain, kebiasaan)

Kalau urutan pertanyaan mengenai identitas gak terpaku banget dengan yang di checklist kok, asal jangan kelupaan aja.

Setelah pengumpulan data(anamnesis) maka dokter membuat hipotesis mengenai penyakit yang diderita pasien. Hipotesis tersebut dipastikan dengan pemeriksaan. Apabila pemeriksaan tidak mendukung maka pikirkan kemungkinan lain dan gali lagi data dari pasien untuk mendapatkan hipotesis baru.

Page 5: tentir kkd

Anamnesis Tumbuh Kembang

Halo semua, udah siap belom nih uji log book anamnesis tumbuh kembang? Tenang-tenang, anamnesis itu agak menantang tapi seru kok! Kalo misalnya udah pernah nyoba dan tau apa yang harus dilakukan semuanya pasti lancar, AMIN. Ayo yuk kita menyegarkan pikiran kita dan mengingat-ingat apa yang telah diajarkan oleh fasil kita di modul lalu! ^^

Sebelum kita telusurin lebih lanjut isi dari KKD ini, mesti tau nih kalian harus bisa apa aja di kkd ini!

Mengetahui kerangka anamnesis pada anak Menemukan keluhan utama beserta lamanya. Menguraikan perjalanan keluhan (penyakit) secara deskriptif dan kronologis. Mendapatkan riwayat keluhan (penyakit) yang berhubungan, penyakit dalam keluarga Mengetahui bahwa riwayat kehamilan, kelahiran, makanan, perkembangan, imunisasi, riwayat

keluarga berperan dalam tumbuh kembang anak Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berperilaku yang sesuai dengan sosio-budaya pasien

dalam hubungan dokter-pasien.

┗ (・o・ ) ┓♪┏(・o・)┛

Anamnesis itu apa sih? Anamnesis merupakan suatu cara menggali berbagai informasi dari pasien atau dari orangtua (atau pengasuh) pasien maupun keluarga pasien. Anamnesis dilakukan dengan cara yang lege artis, memenuhi aturan sopan santun, etika dan empati. Anamnesis sendiri terbagi dua, aloanamnesis dan autoanamnesis. Hayo hayo masih inget ga artinya apa? Kalau aloanamnesis itu kita mewawancara orang tua atau kerabat dari pasien, sedangkan kalo autoanamnesis itu kita langsung ke pasiennya. Biar gampang ingetnya, auto-automatic-otomatis jadi langsung ke pasiennya! Hehe :p

Nah kita langsung aja deh ke gimana sih teknis dari anamnesis itu, yuk mari disimak :3

Pertama, pembukaan. Jangan pernah lupa untuk MENYAPA dan MEMPERKENALKAN DIRI. Ini yang kadang-kadang suka lupa karena saking semangatnya pengen cepet-cepet selesai.. hehe :p jadi waktu pasien masuk kita menyapa dan mempersilahkan pasien untuk duduk, setelah itu memperkenalkan diri deh. Nah, biasanya agak-agak variatif nih, tergantung kondisi aja. Mau memperkenalkan diri pas lagi jabat tangan sebelum duduk, atau nyuruh duduk dulu.. tapi enakan nyuruh duduk dulu sih, kasian pasiennya udah lama nunggu masih disuruh berdiri juga. Nah terus yang ga kalah pentingnya itu ice breaker, apalagi kalo ceritanya ini pasien yang baru ketemu gitu, jadi yah basa-basi dulu lah dikit biar ga tegang.

Naaah kalo suasananya udah enak nih, mulai deh step kedua, identitas pasien. Kita nanya identitas pasien yang dibutuhkan, seperti Nama, Umur, Jenis kelamin, Nama orang tua/wali, Alamat , Umur, pendidikan dan pekerjaan orangtua , Agama , dan Suku bangsa. Gunanya buat apa sih kita nanya itu

Page 6: tentir kkd

semua? Sok atuh dikasih tau nih sama eneng satu-satu gunanya buat apah. Kalau nama, tentu saja buat memastikan kalau pasien yang ada di depan kita ini bener-bener pasien kita. Jangan sampe doi salah masuk trus kita malah jadi malpraktek weleh. Umur dan jenis kelamin ini buat data penunjang untuk pemeriksaan lebih lanjut, kan kadang-kadang anak kecil bentuknya sama semua tuh. Kalau si ibu ini lupa anaknya umur berapa, coba dibantu inget dengan menyebutkan peristiwa yang terkenal, misalnya “kan tsunami tuh 2 taun yang lalu bu, kalo anak ibu lahirnya sebelum itu apa sesudahnya?” gituu.

Nama orang tua/wali yaah buat mastiin ini beneran pasien kita apa bukan, bisa aja nama anaknya sama-sama Budi eh taunya yang dateng bukan Budi yang dimaksud. Alamat, data ini penting untuk rujukan (misalnya butuh penanganan lebih lanjut terus rumah sakit yang sekarang kejauhan jadi dicari yang lebih deket gituu) dan perkiraan demografi tempat tinggal (misalnya daerah menteng jelas beda dong ya sama daerah pinggiran kota). Umur, pendidikan dan pekerjaan orangtua, ini juga buat pemeriksaan lebih lanjut dan untuk penyesuaian bahasa penyampaian.. Agama dan suku bangsa itu gunanya buat mengetahui hal-hal apa yang perlu diperhatikan oleh dokter, misalnya kalo agama tertentu ga boleh donor darah dan sebagainya, juga bisa membantu dokter untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan apa yang dilakukan oleh pasien (misalnya orang sunda hobi makan lalap).

Nah step terakhir tapi sangat mendetail, riwayat penyakit..

Keluhan utama

Keluhan yang menyebabkan si anak dibawa ke rumah sakit. Eits, tapi jangan salah! Belum tentu apa yang diomongin sama ibunya pertama kali itu adalah keluhan utama.. makanya itu kita harus pintar-pintar menyelidiki dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka buat mincing si ibunya ngomong semua keluhan anak.

Riwayat perjalanan penyakit

Nah kalo ini sebisa mungkin kita minta si ibu, atau anaknya (kalau udah cukup gede buat cerita yah) buat ngejelasin apa yang sebenarnya terjadi dari sebelum terjadi keluhan sampe dia akhirnya berobat. Jangan lupa ditanya lama keluhan, terjadinya gimana (misalnya tau-tau sakit banget, ato awalnya Cuma sakit-sakit dikit tau-tau makin parah), sifat keluhan (di satu tempat aja, apa pindah-pindah dari atas ke bawah ke samping ke belakang, apa dari awalnya Cuma di ujung tau-tau sakitnya ke seluruh tubuh), sakitnya gimana tambah berat apa engga, keluhannya baru dirasakan apa udah pernah sebelumnya dan pengobatan yang sudah pernah didapat tentunya sekalian ngecek pengetahuan orang tua cara menghandle penyakit anaknya.

Riwayat penyakit dahulu

Jelas ya kalo yang ini, kita cari tahu sebelum dibawa kesini si anak pernah sakit apa aja dan pengobatannya gimana :)

Riwayat penyakit keluarga

Page 7: tentir kkd

Yang pertama kita tanya biasanya ada atau tidaknya keluarga dekat yang memiliki penyakit, seperti ayah dan ibu dari anak, kakek nenek, saudara kandung dan kerabat lain yang mungkin tinggal satu rumah dengan keluarga tersebut. Penyakit yang ditanya biasanya berupa alergi, penyakit keturunan, diabetes, dan lain lain. Lalu harus ditanya pula ada atau tidaknya perkawinan konsanguinasi atau perkawinan sedarah dalam keluarganya, karena hal ini dapat meningkatkan kemungkinan menurunnya penyakit.

Yang kedua, corak reproduksi ibu. Woeh apaan nih? Hehe namanya emang agak aneh tapi yang jelas kita bertanya tentang umur ibu pada saat hamil, jarak kehamilan yang satu dengan yang lain (kalau anak yg dibawa itu bukan anak pertama atau dia mempunyai saudara kandung), dan paritas (maaf banget you guys, gue gatau paritas itu apaa ><;; ngesearch di google ga membantu -____-)

Yang terakhir! Data perumahan! Intinya kita bertanya tentang berapa orang yang tinggal di rumah, gimana keadaan perumahan (antar rumah padet ato engga dsb) dan lingkungannya (sering banjir, lagi ada wabah penyakit ato ga, kotor bersihnya). Jadi kita bisa dapet gambaran gimana kehidupan si anak itu sehari-hari. Gimana? Bisa dimengerti kan ya? :)

Riwayat kehamilan / kelahiran

Kalo riwayat kehamilan yang kita tanya dari si ibu, kita bertanya gimana kesehatan ibu selama hamil, pernah ada masalah apa engga? Pemeriksaan ke dokternya teratur apa engga? Dia pernah mengonsumsi obat-obatan ga? Pernah imunisasi tetanus toksoid apa engga? Jadi kita bisa tahu kalo misalnya anaknya kenapa-kenapa bisa kemungkinan karena perilaku si ibu pas lagi hamil.

Kalo riwayat kelahiran kita menanyakan tanggal, tempat, yang menolong kelahiran (takutnya ada kesalahan dari proses kelahiran kalau yang nolong ga ahli bin abdul) , cara kelahiran (, dan keadaan si bayi saat baru lahir (langsung menangis apa engga).

Tanggal, tempat, yang menolong lahir, cara kelahiran, adanya kehamilan ganda, keadaan segera setelah lahir

Berat, panjang , lingkar kepala lahir, Apgar Cukup/ kurang/ lebih bulan

Riwayat pertumbuhan & perkembangan

Riwayat imunisasi Riwayat makanan Riwayat keluarga

┗ (・o・ ) ┓♪┏(・o・)┛

*sikap dokter yang OKEY pada saat anamnesis:

Page 8: tentir kkd

dokter duduk dengan tegak, TIDAK MELIPAT KAKI (ntar terkesan sombong), terus duduknya agak condong ke arah pasien, mata menatap pasien (gausah terus-terusan juga, tapi eye contact harus maksimal), tidak bertopang dagu, tidak melakukan hal lain, tidak liat-liat jam (jangan sok sibuk you guuys), mendengarkan dengan baik, dan tentu saja TERSENYUM :D biar lagi riweh ada masalah lain, kalo lagi ketemu pasien harus bahagia :D

*tambahan acik

Semua step-step yang ada di atas ini, tidak selalu bisa dilakukan secara urut. Ingat, kita berbicara dengan manusia bukan robot yang terprogram, jadi arah pembicaraan bisa kemana-mana. Yang jelaassss, kita harus pintar-pintar mengatur agak pasien engga ngelantur dan mendapatkan segala hal yang harus didapat! ;)

Page 9: tentir kkd

Teknik Pungsi Vena

Indikasi Kontraindikasi Komplikasi- Mengambil darah untuk

pemeriksaan laboratorium- Melakukan penyuntikan secara

intravena- Pemasangan infus- Pemasukan obat- Transfusi darah

- Terapi indikasi di daerah penusukan

- Infeksi- Iritasi/peradangan- Hematomasubkutis kalo

menusuk jaringan disekitarnya

Peralatan yang dibutuhkan: Alat pelindung diri hand scoon Set phantom tangan untuk pungsi vena Spuit 3 cc Wing needle no.25 Kapas alkohol Alat pembendung vena turniket Kain pengalas Plester Tabung vakum Bengkok untuk spuid bekas dan sampah tajam

Langkah-langkah melakukan pungsi vena:1. Periksa kelengkapan alat-alat yang disebutkan sebelumnya2. Cuci tangan menggunakan teknik steril, keringkan. Lalu gunakan hand scoon.3. Perkenalkan diri ke pasien, katakan tujuannya apa.

“Silakan duduk bu. Saya Dokter Didi akan mengambil darah ibu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ibu rileks saja ya, ndak usah tegang..”

4. Lihat lokasi vena cubiti, merupakan vena yang paling besar di area lipat siku.

5. Pasang kain pengalas di bawah bagian tubuh yang akan ditusuk. Karena pada praktek ini, kita melakukan pungsi vena kubiti, berarti kain di pasang di bawah siku.

6. Raba vena target lagi, lalu pasang karet pembendung proksimal dari daerah yang akan ditusuk.

Page 10: tentir kkd

Untuk pasien yang sadar: Jika vena tidak terlihat, minta pasien untuk mengepalkan tangan atau menekuk siku beberapa kali agar pembuluh darah vena terlihat jelas. Jika belum terlihat juga, beri respon nyeri seperti menyentil atau memukul ringan bagian vena. Jika masih tidak terlihat juga vena cubitinya, pungsi vena dapat dilakukan di bagian vena lain yang mudah dilihat.

7. Setelah turniket terpasang dan vena target jelas, disinfeksi permukaan kulit yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol. Ingat tekniknya, sirkular dari dalam ke luar agar area pungsi vena bebas bakteri.

8. Tegangkan kulit di atas vena yang akan ditusuk dengan menggunakan jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak.

Page 11: tentir kkd

9. Tusukan jarum suntik (wing needle) ke vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas dengan tangan kanan. Jadi jarum suntik itu kan bentuknya ujungnya g rata, posisikan menghadap ke atas. Menusuk vena rasanya seperti sensasi menembus kertas.NB: Kalo salah tusuk, misalnya nusuk arteri tekan selama 3-5 menit.

10. Bila berhasil, darah akan mengalir dan terlihat pada ujung jarum. Tarik mandrain abocath (pada jarum suntik) ke belakang hingga mencapai jumlah darah yang dibutuhkan. NB: Untuk posisi jarum saat pungsi, disesuaikan dengan yang melakukan pungsi. Enaknya pake dua tangan atau satu tangan. Tapi paling bagus kalo posisi jarum sebesar 15o dari tangan, biasanya ga akan kerasa sakit.

11. Lepaskan karet pembendung vena12. Lepaskan keseluruhan mandrain (jarum suntik) sambil menekan ujung kanula vena yang menjadi

lokasi pungsi agar darah tidak mengalir saat jarum dicabut. Untuk menekannya gunakan kasa steril. Pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam pembuluh vena.NB: Kalo udara masuk ke dalam pembuluh darah akan berisiko pada muculnya emboli yang akan menjadi trombus, yakni suatu keadaan di mana ada partikel/gumpalan yang semestinya tidak ada karena dapat menghambat pembuluh darah.

13. Sambil menekan kanula vena, tutup ujung jarum suntik/spuit dengan penutupnya.14. Lakukan fiksasi pada lokasi pungsi dengan plester yang ditempel di atas kasa steril tadi.15. Pindahkan darah ke dalam tabung vakum.16. Alat dirapikan (kain pengalas dilipat) dan buang sampah tajam/infeksius ke dalam bengkok.17. Katakan pada pasien bahwa pengambilan darah telah selesai.

Catatan:- Untuk memasang infus, prioritas daerah pungsi vena dimulai dari dorsal (punggung tangan),

pergelangan tangan, kemudian daerah lipat siku

Page 12: tentir kkd
Page 13: tentir kkd

- Pengambilan darah vena tidak dapat digunakan untuk mengetahui pH darah, kadar CO2 dan O2 fungsi pungsi arteri

Page 14: tentir kkd

Teknik Steril

Asepsis adalah kondisis dimana bebas dari kontaminasi, sedangkan antisepsis adalah teknik untuk mencapai asepsis.

Sterilisasi tangan

Berikut ini adalah cara mencuci tangan yang benar:

1. Palm to palm2. Palm to back3. Finger webs4. Finger tips5. Thumb 6. Wrist

Cara memakai sarung tangan

Ada dua jenis sarung tangan, yaitu yang steril dan non steril. Yang non-steril contohnya seperti yang kita pakai waktu praktikum anatomi. Cara memakainya tidak ada yang special, langsung pakai saja. Handskoon steril adalah handskoon khusus yang setelah dibuat langsung disegel, tujuannya ya agar steril. Nah setelah mencuci tangan kita tidak boleh memakainya asal saja. Pertama dibuka segelnya, lalu masukkan tangan perlahan ke dalam handskoon, boleh dibantu(yg membantu juga udah cuci tangan).

Sterilisasi daerah injeksi

Sterilisasi daerah injeksi dilakukan dengan kapas dan povidone iodine atau alcohol. Caranya jepit kapas dengan klem lalu celupkan ke alcohol/betadine. Cara mengoleskannya ada 2, yaitu spiral atau segaris. Pada kedua arah tersebut yang penting diingat adalah olesannya rata dan searah. Kalau tidak searah maka mikroorganisme akan tercapur lagi di daerah yang sudah diolesi larutan pensteril tersebut. Nah apabila ada daerah yang tertinggal(biasanya yg spiral, ada bagian yg gak keoles) lakukan sterilisasi lagi dimulai dari tempat pertama dan tetap searah).

Bahan-bahan untuk sterilisasi daerah operasi abdomen:

1. Kapas2. Betadine/alcohol3. Klem

Tiga benda itu yang penting. Kalau sterilisasi daerah lapangan abdomen kurang lebih sama dengan daerah injeksi.

Page 15: tentir kkd

Pemeriksaan Fisik Kepala

Kompetensi yang harus dicapai dalam PF Kepala

1. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi wajah

2. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi kulit wajah

3. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi dan palpasi kepala

4. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi rambut dan nilai apakah rambut mudah dicabut

5. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi (juga dengan menggunakan pen light) mata

6. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi (juga dengan menggunakan pen light) dan palpasi telinga.

7. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi dan palpasi sinus paranasalis

8. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi bibir

9. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi mulut

10. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi gigi

Daftar PF Kepala

Page 16: tentir kkd

1. Wajah Inspeksi

1. Ekspresi: Biasa/ Normal, Kesakitan, Takut

2. Bentuk Wajah: Normal, Deformitas, Bengkak, Benjolan

3. Kesimetrisan wajah: bisa dilakukan dengan cara meminta pasien untuk tersenyum

4. Gerakan involunter

2. Kulit wajah Inspeksi

1. Warna: Normal, Pucat, Kemerahan, Kuning

3. Kepala Inspeksi

1. Ukuran: Normal, Hidrosefali, Mikrosefali

2. Bentuk: Normal, Lekukan, Benjolan

Palpasi

1. Palpasi untuk menyakinkan apakah ada deformitas (lekukan, benjolan) atau nyeri tekan

4. Rambut Inspeksi

1. Warna: normal, hitam, pirang, putih, merah

2. Distribusi: merata, kebotakan di tempat tertentu

Palpasi

1. Kekuatan rambut: mudah dicabut atau tidak

5. Mata Inspeksi

1. Bentuk: bola mata menonjol/cekung/normal, deformitas di sekitar mata

2. Warna: Konjungtiva (normal/ tidak anemi, pucat)

, Sklera (putih bersih, ikterik)

Page 17: tentir kkd

Pemeriksaan fisik tumbuh kembang

Nah, pada keterampilan pemeriksaan fisik tumbuh kembang, materi yang akan dibahas adalah keterampilan untuk memeriksa fisik bayi (antropometri), mencatat pertumbuhannya di dalam kurva pertumbuhan, dan menentukan status gizinya. Pengukuran-pengukuran ini wajib dilakukan setiap bulan untuk bayi dan setiap tiga bulan sekali untuk balita.

a. Pengukuran antropometria. Berat badan

Pengukuran berat badan dapat menggambarkan status gizi seorang anak. Gangguan pada berat badan ini biasanya berhubungan dengan gangguan yang bersifat kronik.

Ada dua jenis timbangan yang dapat digunakan, yaitu:a. Timbangan bayi/ timbangan dacin digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2

tahun atau yang baru bisa berbaring/duduk tenang.

b. Timbangan injak digunakan untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri

Page 18: tentir kkd

Bagaimana cara mengukur berat badan?

o Menggunakan timbangan bayi. Timbangan bayi Letakkan timbangan pada meja yang

datar dan tidak mudah bergoyang. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0. Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung

tangan. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan. Lihat jarum timbangan sampai berhenti. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau

angka timbangan. Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan

jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan kekiri. Hentikan dulu pengukuran bila bayi menangis atau tidak

dapat diam Plot hasil pengukuran di kurve pertumbuhan berat badan

terhadap umur dari CDC NCHS 2000 sesuai dengan umur dan jenis kelamin anak

o Menggunakan timbangan injak. Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket,

topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.

Page 19: tentir kkd

Lihat jarum timbangan sampai berhenti. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum dan baca angka di

tengah-tengah gerakan jarum ke kanan dan ke kiri Plot hasil pengukuran di kurve pertumbuhan berat badan terhadap umur dari CDC

NCHS 2000 sesuai dengan umur dan jenis kelamin anak

b. Tinggi badanMerupakan indikator pertumbuhan linier anak. Gangguan pada pertumbuhan ini biasanya menggambarkan gangguan pertumbuhan yang bersifat kronik atau subkronik.

Bagaimana cara mengukurnya? Posisi berbaring

Sebaiknya dilakukan oleh dua orang, satu orang memegangi kepala anak dan satu orang lagi memegang kakinya

Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0. Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada

pembatas angka 0 (pembatas kepala). Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi dengan lengan kiri bawah agar lurus,

sedangkan tangan menjaga agar posisi kaki tetap lurus (tidak fleksi ataupun ekstensi). Tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.

Petugas 2 : membaca angka di tepi di luar pengukur Plot pada pada kurve pertumbuhan panjang/tinggi badan terhadap umur dari CDC

NCHS 2000 sesuai dengan umur dan jenis kelamin anak

Posisi berdirio Anak tidak memakai sandal atau sepatu.o Berdiri tegak menghadap ke depan, kedua mata kaki rapat.o Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.o Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.o Baca angka pada batas tersebut

Page 20: tentir kkd

o Plot pada pada kurve pertumbuhan panjang/tinggi badan terhadap umur dari CDC NCHS 2000 sesuai dengan umur dan jenis kelamin anak

c. Lingkar kepalaPengukuran lingkar kepala anak dilakukan sesuai dengan umurnya, yaitu:

untuk bayi < 1 tahun : setiap bulan untuk anak 1-5 tahun: setiap 3 bulan untuk anak > 5 tahun: setiap 6 bulan

(sebenernya ini agak beda antara di slide sama di buku panduan, cuma setelah gue cari-cari lagi nampaknya yg ini paling cocok deh :D tapi kalo emang salah kabarin aja ya )

Bagaimana cara mengukur lingkar kepala?

o Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang paling menonjol, tarik agak kencang

o Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.o Tanyakan tanggal lahir bayi / anak, hitung umur bayi / anak o Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak o Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang

Page 21: tentir kkd

Ini dia kurva yang digunakan (kurva lingkar kepala Nellhaus tahun 1968)

Interpretasinya bagaimana?

o Berada di dalam “jalur hijau” (P3 – P97) lingkaran kepala anak normal.o Berada di luar “jalur hijau” (<P3 atau >P97) lingkaran kepala anak tidak normal.o Tidak normal:

Di atas jalur hijau makrosefali Di bawah jalur hijau mikrosefali

Fungsinya untuk apa?

Memantau pertumbuhan anak, terutama yang berusia di bawah dua tahun Mendeteksi kelainan pertumbuhan otak/tulang tengkorak, seperti hidrosefalus,

kraniositosis, dan mikrosefali.

b. Indikator status giziJadi, setelah di ukur dengan pemeriksaan antropometri di atas, hal yang selanjutnya dilakukan adalah mengukur status gizinya. Yaitu dengan cara memplot BB/TB pada kurva yang telah disediakan.Contoh kasus: Bayi laki-laki usia 6 bulan, PB (panjang badan = tinggi badan) 65 cm dan BB 7 kg. tentukan

status gizinya!

Page 22: tentir kkd

Maka perhitungannya adalah:

c. Penentuan status gizi (BB/TB)a. > 90 – 110 % : normal (gizi baik)b. > 80 – 90 % : malnutrisi ringan c. > 70 – 80 % : malnutrisi sedang d. < 70 % : malnutrisi berat e. > 110 – 120 % : overweight

Page 23: tentir kkd

f. > 120 % : obesitas

Berarti, anak tersebut memiliki status gizi yang normal (baik).

Yang penting diperhatikan adalah untuk anak berusia 2 tahun ke atas, kurva yang digunakan adalah kurva BMI atau kurva BB-TB untuk usia 2-20 tahun sesuai dengan jenis kelamin.

Pengukuran lingkar kepala

contoh soal:

Bayi B perempuan, 10 bulan. LK = 40 cm. tentukan status lingkar kepalanya!

Berarti bayi ini mengalami mikrosefali

Yak, nampaknya cukup sekian, sisanya kalo emang belom lengkap (seperti kurva BMI dan TB-BB untuk usia 2-20 bisa dibaca sendiri di buku panduan.. jangan lupa soal2 yang ada dikerjain lagi. Semoga sukses ujian kkdnya, maaf banget kalo emang ini gak membantu banyak T.T