Download - Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Transcript
Page 1: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Anisa putri1102010024

A7

Page 2: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

SkenarioAnak berusia 24 bulan datang dengan orang tuanya karena pupil kanan menjadi warna putih. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, didapatkan leukokoria dan strabismus OD. Setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan anestesi (Examination under anesthesia / EUA) dan MRI yang kemudian didiagnosa retinoblastoma intraokular unilateral dextra, dokter menyarankan terapi enukleasi bola mata kanan. Lalu orang tua pasien menanyakan apakah bisa mempertahankan penglihatan anaknya dan hanya melakukan chemotheraphy saja.

Page 3: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Pertanyaan (foreground question)

“Bagaimana gambaran outcome pada pasien retinoblastoma yang diterapi dengan enukleasi saja dibandingkan dengan terapi chemotherapy sebelum enukleasi?”

Page 4: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

PICO

Population : anak dengan retinoblastomaIntervention : pre-enucleation chemotheraphyComparison : primary enucleation Outcomes : terapi yang menurunkan resiko

metastasis dan kematian

Page 5: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Pencarian Bukti Ilmiah

Pencarian bukti ilmiahAlamat website http://www.ncbi.nlm.nih.govKata kunci : pre-enukleasi chemotheraphy AND

retinoblastoma AND theraphyLimitasi : 2010 – 2013Hasil Pencarian : 28Type of Question : Terapi 

Page 6: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Artikel

Dipilih artikel berjudul :

“Pre-Enucleation Chemotherapy for Eyes Severely Affected by Retinoblastoma Masks Risk of Tumor Extension and Increases Death From Metastasis”

Page 7: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

TELAAH KRITIS JURNAL

Page 8: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Validity

1. menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik randomisasi yang digunakan?

Page 9: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Tidak ada randomisasi karena studinya retrospective analysis dan pasien dipilih

berdasarkan klasifikasi International Intraokular Retinoblastoma Classification

(IIRC) group D dan E.

Page 10: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

2. Menentukan ada tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam pembuatan kesimpulan

Page 11: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

a) mengidentifikasi lengkap atau tidaknya follow up?

Lengkap

Page 12: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

b) Mengidentifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi semula?

Tidak ada randomisasi tetapi ada analisis pasien dari inclusion and exclution criteria.

Page 13: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

3. mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi dan peneliti?

Tidak disebutkan dalam jurnal ini adanya blinding baik pada pasien, klinisi atau peneliti.

Page 14: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

4. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok diawal penelitian?

Ada

Page 15: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment
Page 16: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain melakukan eksperimen?

Ada

Page 17: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Importance

6. Menentukan besar efek terapi (CER, EER,ARR,NNT)

Page 18: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Dari tabel A :Experiment event rate (EER) = 95% = 0,95 (pre-enucleation chemotheraphy)

Control event rate (CER) = 100% = 1 (no pre-enucleation cheotheraphy)

Absolutr risk reduction (ARR) = CER – EER =  1 – 0,95

  =  0,05

Page 19: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

7. Menentukan presisi estimasi efek terapi (95%CI)

Page 20: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment
Page 21: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Applicability 8. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spektrum pasien dan setting )

Page 22: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Pre-enucleation chemotheraphy tidak memungkinkan diterapkan pada pasien pada kasus saya. Karena kemoterapi sebelum enukleasi memang menurunkan derajat keparahan tumor, tapi dapat menyebabkan metastasis yang tidak terdeteksi. Kemoterapi sebelum enukleasi ini juga meringankan gejala sakit pasien (masking effect) sehingga penangannannya tidak seketat penanganan pada pasien yang tingkat keparahan sakitnya sama.

Page 23: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien

Keuntungan tidak dilakukan kemoterapi sebelum enukleasi salah satunya tidak meningkatkan resiko metastasis dan apabila terjadi metastasis dapat dideteksi dengan cepat dari gejala. Kerugiannya penatalaksanaan harus dengan enukleasi yang tentunya tidak ada peluang untuk memperbaiki penglihatan.

Page 24: Telaah Kritis Jurnal Artikel Treatment

Terima kasih