TEKNOLOGI MIGAS
TUGAS :
1. Pengeboran Minyak Bumi
- Peralatan
- Macam2nya
- Sumur
2. Produk Minyak Bumi
3. Penyimpanan MIGAS
4. Transportasi
5. Teori Pendukung Mengenai Minyak Bumi
I. Pengeboran Minyak Bumi
1.1. Pengertian
Proses awal dari rantai panjang lifting minyak bumi adalah pengeboran bumi untuk
mendapatkan kandungan minyak bumi di dalamnya. Pengeboran ini bisa dilaksanakan di
daratan atau jauh di kedalaman lautan.
Pengeboran minyak bumi adalah usaha teknis yang dilaksanakan dengan membuat lubang ke perut bumi dengan aman (sesuai standar tertentu) sampai ke formasi yang kaya akan kandungan minyak bumi dan gas. Lubang ini kemudian dilapisi dengan casing (pipa besi dengan ukuran standar) dan dilakukan penyemenan (cementing) untuk melekatkan casing pada dinding formasi.
I.2. Proses
a. Seismic
Proses ini bertujuan untuk mencari tempat yang memiliki kandungan Gas/
minyak Bumi. Dengan menggunakan gelombang Akustik (acoustic waves)
yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap
lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan
terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi
mengandung gas.
1
b. Drilling and well construction
Proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya menggunakan
rig (tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).Simpel nya, kita
membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber
minyak/gas di tempat tersebut. Perlu di ketahui dalam proses ini ada
kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa di kontrol, langsung ke surface),
jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah.
Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk
mengimbanginya biasanya pake mud a.k.a lumpur dengan spesific gravity
(berat jenis) tertentu. Mud ini akan menciptakan Hydrostatic pressure yang
bisa menahan pressure dari dalam. Setelah "lubang" siap, maka selanjutnya
akan diperiksa apakah ada kandungan minyak/ gas nya atau tidak.
3.Well Logging
Proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan
temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga
mengambil sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, atau
hanya air). Dari sini akan diketahui lapisan tanah dan batuan. Mana yang
mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang "mungkin"
terdapat kandungan minyaknya.
4. Well Testing
Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung
oil/gas di "tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung
diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya
lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke permukaan tanah).
Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk
menjaga under balance (sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out),
contoh liquid: brine, diesel, ato air aja.
Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar akan dicari Rate
nya. Untuk minyak berapa BOPD(barrell oil per day) yang bisa dihasilkan.
Untuk gas, berapa MMscfMM/d (Million metric standart cubic feet per day
atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.
2
Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-
data tentang pressure, temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya
diolah oleh reservoir engineer. Data ini akan menunjukan seberapa besar dan
seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut.
Gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya
sudah sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk
menjadikan pembakaran yang optimal.
5. Well Completion
Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur
siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan
setelah proses penembakan dalam well testing.
Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan "peluru" yang
nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis oleh
pasir dan akhirnya Burst (pecah).
Dengan Completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir di dalam
sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.
6. Production
Sumur siap untuk berproduksi dan nantinya akan diolah lagi ke tempat
penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak tanah,
bensin, solar,kerosin, LPG, dll.
Menurut Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada
beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut dalam eksplorasi minyak bumi hal ini
disebut kajian geologi. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau
bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
a. Batuan Sumber (Source Rock), yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan
3
hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih (Shale). batuan
ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang – cangkang fosil
yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai
penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
b. Tekanan dan Temperatur, untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan
temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia
karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
c. Migrasi, Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke
tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya
sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana
tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk
menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
d. Reservoir, adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari
proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena
kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon.
Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.
e. Caps Rock, Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir, untuk dapat menahan dan
melindungi fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup di bagian
luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang
rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida
yarg dibatasinya. Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada dibagian
atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang berada di dalam lapisan di
bawahnya.
f. Perangkap Reservoir (Reservoir Trap), Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian
rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini
akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir. Jika perangkap ini tidak ada maka
hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang
atau tidak ekonomis sama sekali.
4
I.3. Peralatan Pengeboran Minyak Bumi
Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan
pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi,
atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di
atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas
pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral,
teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial.
Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk
melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air,
atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi
sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan
pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
Rig pengeboran dapat berukuran:
Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi
mineral
Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi.
Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran
melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil
"bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau
pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru
yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan
kilometer dari pinggir pantai.
Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
RIG Darat : Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara
dan struktur penopang.
5
Rig Rawa : Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk kelengkapan alat
pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran
ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi
pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
Jack Up Rig : Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat
naik dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada
daerah dengan kedalaman sekitar 100 M atau kurang
Tender RIG : Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan
untuk membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG
akan menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung.
Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek terapung
yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam
(lebih dari 100 M).
Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam
bagian besar, yaitu:
Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang
disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block, dan Wire
Rope(Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk menurunkan dan menaikan
tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan
masuk lubang sumur.
Rotary System, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-
pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (Drill Strings)
memutar mata-bor (Drill Bit) untuk penggalian sumur.
Circulation System, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida
pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur
seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi
untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah
digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk
mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil
pemboran (Cutting) dari lumpur, Desander: berfungsi untuk memisahkan
pasir, Degasser: berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter: berfungsi untuk
memisahkan partikel padat berukuran kecil.
6
Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk
menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber
tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk
Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai,
biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada rig besar biasanya
memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar
3000 atau lebih Horsepower. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke
komponen rig yang lain.
Blowout Prevention System, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya
Blowout (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari
dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out
Preventer) yang terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala
sumur (Wellhead).
7
Pembuatan lubang yang disebut dengan making hole adalah pembuatan lubang mulai
dari permukaan sampai suatu target yang sudah ditentukan.
Rangkaian pemboran disebut juga dengan drill stem.
Drill stem terdiri dari :
• Swivel
• kelly
• drill pipe
• drill collar
• bit
Swivel
Swivel adalah peralatan yang dipasang antara rotary hose dan Kelly, yang merupakan
peralatan yang paling atas dari drill stem.
Fungsi dari swivel adalah sebagai berikut :
• Untuk meneruskan aliran lumpur dari alat yang tidak bergerak ke peralatan yang
bergerak pada rangkaian pemboran.
• Untuk tempat menggantungkan Kelly dan rangkaian pemboran di bawahnya.
Kelly
Kelly disebut juga dengan stang bor. Kelly merupakan pipa yang tidak bulat. Bagian
luarnya bersegi.
Drill Pipe
Drill pipe disebut juga dengan batang bor atau drill string. Drill pipe adalah rangkaian
yang paling panjang digunakan sebagai drill stem. Untuk memperdalam lubang bagian
rangkaian pemboran yang ditambah-tambahkan adalah drill pipe.
Fungsi drill pipe adalah sebagai berikut :
• Sebagai penghantar bit untuk menembus lapisan batuan pada kedalaman tertentu
• Sebagai saluran sirkulasi lumpur
• Sebagai penerus putaran dari rotary table sehingga bit bisa berputar
• Sebagai rangkaian untuk fishing job
• Sebagai penyalur bubur semen saat penyemenan.
Drill Collar
8
Drill collar adalah pipa baja yang tebal dan berat yang dipasang antara drill pipe dan bit,
Drill collar merupakan komponen rangkaian pemboran yang terberat. Drill collar disebut
juga dengan pipa pemberat
Bit
Bit disebut juga dengan pahat atau mata bor. Peralatan ini yang menembus batuan formasi
dalam membuat lubang.
I.4. Jenis Sumur
Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:
Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk
menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.
Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk
memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan
dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.
Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu
lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil
hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.
Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu
sendiri, yaitu:
Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi,
maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.
Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke
dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.
Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.
Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara
geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J,
maupun L.
Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal,
dan merupakan bagian dari sumur berarah.
I.5. Produk Pengolahan Minyak Bumi
9
Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak
tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin
kegiataan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan berjalan
lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta manfaatnya.
1. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas terdiri dari LNG (Liquifed Natural Gas) dan LPG (Liquified
Petroleum Gas). Bahan bakar gas biasa digunakan untuk keperluan.
Elpiji, LPG (liquified petroleum gas, harfiah: “gas minyak bumi yang
dicairkan”), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas
alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi
cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan
pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam betuk
cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama karena itu
elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas dari cairan yang dikandungnya, tabung
elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara
volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung
komposisi, tekanan dan temperatur. Tekanan dimana elpiji berbentuk cair, tekanan
uapnya juga bervariasi tergantung komposisi dn temperatur, sebagai contoh
dibutuhkan tekanan sekitar 220 KPa (2, 2 bar) bagi butana murni pada 20 0C (68 0F)
agar mencair, dan sekitar 2,2 Mpa (22 bar) bagi propana murni pada 55 0C (131 0F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran,
elpiji propana dan elpiji butana.
Sifat elpiji
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
Cairan dan gasnya mudah terbakar
Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan menempati daerah yang
rendah
10
Penggunaan elpiji di indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas). Selain sebagai bahnan bakar alat dapur, elpiji juga cukup
banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin
kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).
Bahaya elpiji
Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung
atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada
awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi
kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu pertamina menambahkan gas mercaptan,
yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk
mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan
uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat
dan merubah volumenya menjadi lebih besar.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin
melalui proses cracking. Minyak tanah (bahasa inggris: kerosene atau paraffin) adalah
cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara
distilasi fraksional dari petroleum pada 150 0C dan 275 0C (rantai karbon dari C12
sampai C15). Pada suatu waktu dia bayak digunakan dalam lampu minyak tanah
tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar jet.
Kerosene bisa digunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir
kecoa. Kadang digunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga
seperti pada merk / brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin
diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu,
minyak solar juga digunakan juga sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
7. Residu minyak bumi yang terdiri dari :
8. Parafin, digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,
industri tenun menenun, korek api, lilin batik.
9. Aspal, digunakan sebagai pengeras jalan raya.
11
I.6. Peralatan Lindungan Lingkungan dalam Bidang Minyak dan Gas Bumi
1. Jebakan minyak (oil catcher/oil interceptor)
Alat ini digunakan untuk menjebak minyak dan memisahkan minyak dengan air yang
akan keluar area. Konstruksinya kedap air denga ukuran dan disesuaikan dengan
kecepatan/debit air dan kapasitas tampung sehingga tidak terjadi luapan keluar.
Lokasi penempatan jebakan minyak diprioritaskan lokasi keluaran saluran yang
mengelilingi tumpahan minyak seperti:
a. Areal tangki timbun
b. Areal bangsal pengisian (filling shed)
c. Areal penimbunan drum (drum yard)
d. Areal bengkel/pompa produk.
Untuk menjaga kemungkinan lolosnya ceceran minyak dari minyak pada suatu lokasi
tersebut diatas, maka semua air aliran/permukaan dan limbah yang disesuaikan
dengan perkiraan debit air agar tidak terjadi luapan minyak keluar lokasi atau terminal
transit/depot (sebelum air limbah tersebut disalurkan ke badan air/perairan umum).
2. Alat pemisah minyak-air (oil-water separator)
Sebuah alat untuk memisahkan minyak dari air dengan cara pemompaan
menggunakan penggerak motor listrik ke alat pemisahan minyak dengan air. Alat ini
dapat dipakai pada lokasi kegiatan operasinya banyak terdapat limbah bercamur
minyak seperti di instalasi dan sejenisnya.
3. Pompa penyebar bahan pelarut minyak (oil dispersant sprayers pump)
Sebuah alat untuk penyemprotan bahan cairan kimia dipersant kelokasi tumpahan
minyak dengan menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin. Semua Depot harus
dilengkapi Type Hand sprayer minimal 2 (dua) buah, sedangkan untuk instalasi
sejenisnya dilengkapi 2 (dua) buah mesin oil dipersant dan tambahkan 2 (dua) buah
oil dipersant hand sprayers.
4. Penyerap minyak (oil sorbent)
Adalah alat sarana yangdibuat dari badhan benang-benang polypropylene atau
sejenisnya dapat di gulung, dapat menyerap tumpahan minyak di suatu lokasi
tumpahan minyak didapat maupun diperairan. Oil sorbent harus dapat dipergunakan
12
untuk menyerap tumpahan minyak disuatu lokasi. Lokasi ang sangat memungkin
terjadi tumpahan minyak (misalnya dermaga minyak, bangsal minyak/filling sheed)
perlu dilengkapi dengan oil sorbent sekurang-kurang satu roll/gulung setiap lokasi.
5. Flexible storage tanks/oil container bag
Adalah saran penampungan minyak dari asil tumpahan/ceceran minyak di darat
maupun diperairan. Dibuat dari bahan polyurethane rubber yang tahan dari segala
segala jenis minyak dan dapat dipindah-pindahkan serta dapat dilipat. Semua depot
sub depot dilengkapi satu buah flexible storage tanks/oil continer bag ukuran yang
sesuai atau cukup. Sedangkan unutuk instalasi/ sejenisnya dilengkapi minimal dua
buah masing-masing dengan ukuran yang memadai.
6. Oil boom
Adalah alat terapung diatas air untuk melokalisir
(membendung/mengurung/membatasi) tumpahan minyak disungai dan di laut terdiri
dari bagian-bagian anatara lain ; skirt, pelampung, timah hitam untuk pemberat dan
penyambungan unit/potongan ke unit.
7. Oil skimmer
Adalah alat untuk menghisap minyak yang telah diblokir oleh oil boom, melalui sirip-
sirip/plat dari bahan fibre glass yang diputar dengan tenaga hidrolik oleh pompa yang
ditempatkan didarat, diatas kapal atau moto boat.
8. Oil dipersant chemical
Adalah cairan kimia untuk memecah dan mengikat cairan minyak (tumpahan) agar
dapat menyebar keseluruh permukaan air, sehingga tumpahan minyak tersebut tidak
mencemari lingkungan perairan setempa. Semua pemakaian, jenis dan merk oil
dipersant chemical dilokasi instalasi/depot harus mendapat rekomendasi dari Dit.
Jend. Migas.
9. Oil dipersant pump
Adalah pompa digerakan oleh mesin untuk menghisap dan menyemprotkan cairan
miyak dari oil dipersant ke lokasi tumpahan minyak disungai atau di laut. Ketentuan
alat atau pompa tersebut harus dilengkapi knalpot yang tidak mengeluarkan bunga api
13
atau explotion proff.
10. Incinerator
Sebuah alat untuk membakar sludge/blubber dibuat darn rangka besi baja dilengkapi
dengan dapur memakai batu tahan api, satu set brander, cerobong asap, pintu dapur,
digerakan oleh tenaga listrik.
14