Download - Teknik Digital Register

Transcript
Page 1: Teknik Digital Register

BAB IX

REGISTER

9.1 Pendahuluan

Register adalah kumpulan beberapa Flip-Flop yang digunakan untuk

menyimpan data biner, tiap Flip-Flop dapat menyimpan data biner 1 bit.

Pengisian Register berarti me-set atau me-reset masing-masing FF sehingga

sesuai dengan bit data yang disimpan. Semakin panjang data biner yang disimpan

oleh register, maka jumlah Flip-Flopnya juga semakin banyak. Register akan

menyimpan data baru jika ada data baru diberikan pada masukan dan Clock

register diaktifkan.

Ada dua cara untuk menyimpan atau mengambil data pada Register, yaitu

bit per bit secara berurutan dengan sinkronisasi sebuah pulsa Clock, yang

dinamakan serial atau disebut juga Register geser (shift) dan beberapa bit secara

serentak yang dinamakan paralel. Sehingga berdasarkan masuk dan keluarnya

data pada Register, maka Register terbagi menjadi :

9.2 Register SISO (Serial Input - Serial Output) / Geser (Shift)

Data masuk ke dalam dan ke luar dari Register secara serial (bit per bit).

Gambar 9.1 Register SISO (Serial Input - Serial Output)

142

Page 2: Teknik Digital Register

143

Untuk mengetahui proses penyimpanan dan pengambilan data pada

Register SISO maka semua FF harus di reset dahulu lalu data pertama masuk dari

masukan D-FFA, dengan memberikan satu pulsa Clock, maka data pertama

tersebut akan muncul pada keluaran Q-FFA, sedangkan keluaran FF lainnya tetap.

Data kedua diberikan lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan pemberian pulsa

Clock kedua menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di keluaran Q- FFA,

sedangkan data dari keluaran Q FFA (sebagai data masukan FFB) muncul pada

keluaran Q FFB. Data ketiga diberikan lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan

pemberian pulsa Clock ketiga menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di

keluaran Q-FFA, sedangkan data dari keluaran Q-FFA muncul pada keluaran Q-

FFB dan data dari keluaran Q FFB muncul pada keluaran Q-FFC. Data keempat

diberikan lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan pemberian pulsa Clock keempat

menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di keluaran Q-FFA, sedangkan data

dari keluaran Q-FFA muncul pada keluaran Q-FFB dan data dari keluaran Q-FFB

muncul pada keluaran Q FFC serta data dari keluaran Q FFC muncul pada keluaran

Q-FFD. Jadi untuk register SISO dengan empat FF membutuhkan empat FF.

Untuk lebih jelasnya mengetahui cara kerja dari Register SISO perhatikanlah

tabel 9.1.

Tabel 9.1 Register SISO 4 Bit

ClockMasukan

Data

Keluaran FF Keluaran DataQA QB QC QD

0 1 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0

2 1 0 1 0 0 0

3 1 1 0 1 0 0

4 0 1 1 0 1 1

Contoh IC Register SISO adalah 7491, Register geser 8 bit yang

menggunakan FF-RS Master Slave dengan dua masukan A dan B. Jika masukan

data serial dihubungkan ke masukan A, maka masukan B dibuat tinggi atau

sebaliknya, sedangkan keluaran data pada keluaran QH.

Page 3: Teknik Digital Register

144

(a) Diagram Pin

(b) Diagram Fungsional

(c) Tabel Fungsi

Masukan pada tn Keluaran pada tn+8

A B QH QH

H H H L

L X L H

X L L H

Gambar 9.2 Register SISO 8-Bit 7491

Dari lembaran data ditunjukkan bahwa nilai minimum dari frekuensi

Clock maksimum fMAX adalah 10 MHz, sehingga perioda Clocknya adalah :

Untuk itu IC 7491 terbebani penuh setelah 8 pulsa Clock dan waktu

maksimum yang diperlukan adalah 8 T = 0,8 mdetik. Apabila IC 7491 menyimpan

data awal biner 21310 (dalam bilangan desimal) dengan masukan bit MSB pada FF

sebelah kiri, lalu masukan data serial 8310 diberikan ke masukan data, maka

Register akan menyimpan data 15810 setelah 5 pulsa Clock terjadi.

Page 4: Teknik Digital Register

145

9.3 Register SIPO (Serial Input - Paralel Output)

Data masuk kedalam Register secara serial dan keluar dari Register secara

paralel (serempak). Proses penyimpanan dan pengambilan data pada Register

SIPO yaitu semua FF harus di reset dahulu lalu data pertama masuk dari masukan

D-FFA, dengan memberikan satu pulsa Clock, maka data tersebut akan muncul

pada keluaran Q0, sedangkan keluaran Q1 datanya sama dengan data pada

keluaran Q0 sebelumnya, keluaran Q2 datanya sama dengan data pada keluaran Q1

sebelumnya dan keluaran Q3 datanya sama dengan data pada keluaran Q2

sebelumnya. Data kedua diberikan lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan

pemberian pulsa Clock kedua menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di

keluaran Q0, sedangkan data dari keluaran Q0 sebelumnya sebagai data masukan

FFB muncul pada keluaran Q1, sedangkan keluaran Q2 datanya sama dengan data

pada keluaran Q1 sebelumnya dan keluaran Q3 datanya sama dengan data pada

keluaran Q2 sebelumnya. Data ketiga diberikan lagi pada masukan D-FFA, lalu

dengan pemberian pulsa Clock ketiga menyebabkan data di masukan D-FFA

muncul di keluaran Q0, sedangkan data dari keluaran Q0 sebelumnya sebagai data

masukan D-FFB muncul pada keluaran Q1 dan data dari keluaran Q1 sebelumnya

sebagai data masukan D-FFB muncul pada keluaran Q2, sedangkan keluaran Q3

datanya sama dengan data pada keluaran Q2 sebelumnya. Data keempat diberikan

lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan pemberian pulsa Clock keempat

menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di keluaran Q0, sedangkan data dari

keluaran Q0 sebelumnya sebagai data masukan D-FFB muncul pada keluaran Q1

dan data dari keluaran Q1 sebelumnya sebagai data masukan D-FFC sebelumnya

sebagai data masukan D-FFC muncul pada keluaran Q2 serta data dari keluaran Q2

sebelumnya sebagai data masukan D-FFB muncul pada keluaran Q3. Transfer data

paralel lebih cepat daripada serial, jadi untuk register SIPO dengan empat FF

membutuhkan satu pulsa Clock untuk mengeluarkan 4 data pada 4 keluaran

paralel, sedangkan waktu untuk memasukkan data pada semua FF memerlukan 4

pulsa Clock.

Page 5: Teknik Digital Register

146

Gambar 9.3 Register SIPO (Serial Input - Paralel Output)

Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui cara kerja dari Register SISO

perhatikanlah tabel 9.2 dibawah ini.

Tabel 9.2 Register SIPO 4 Bit

ClockMasukan

Data

Keluaran Data

Q0 Q1 Q2 Q3

0 1 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0

2 1 0 1 0 0

3 1 1 0 1 0

4 0 1 1 0 1

Contoh IC Register SIPO adalah 74164, Register 8 bit yang menggunakan

FF-D dengan dua masukan A dan B. Jika masukan data serial dihubungkan ke

masukan A, maka masukan B dibuat tinggi atau sebaliknya, dengan 8 keluaran

(QA sampai QH). Keluaran data serial juga dapat diperoleh pada keluaran QH.

Page 6: Teknik Digital Register

147

(a) Diagram Pin

(b) Diagram Fungsional

(c) Tabel Fungsi

Masukan Keluaran

Clear Clock A B QA QB ..... QH

L X X X L L L

H L X X QA0 QB0 QH0

H H H H QAn QGn

H L X L QAn QGn

H X L L QAn QGn

Gambar 9.4 Register SIPO 8-Bit 74164

Dari lembaran data ditunjukkan bahwa nilai minimum dari frekuensi

Clock maksimum fMAX adalah 10 MHz, sehingga IC tersebut tidak bisa bekerja

pada frekuensi lebih besar dari 10 MHz. Untuk itu IC 74164 memerlukan waktu

1/(10 X 106) = 0,1 mdetik untuk keluaran, sedangkan untuk masukan adalah 8 X

0,1 mdetik = 0,8 mdetik.

Page 7: Teknik Digital Register

148

9.4 Regsiter PISO (Paralel Input - Serial Output)

Data masuk ke dalam Register secara paralel (serempak) dan ke luar

Register secara serial (bit per bit). Proses penyimpanan data pada Register PISO

adalah melalui 2 masukan asinkron yaitu Clear / Reset untuk data 0 dan Set untuk

data 1 pada masing-masing FF, sehingga data tersebut akan muncul pada tiap-tiap

keluaran Q-FF, dengan memberikan satu pulsa Clock, maka data bergeser dari

keluaran QA sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB (sedangkan data

di keluaran QA menjadi 0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC

muncul pada keluaran QC, data dari keluaran QC sebagai data masukan FFD

muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai keluaran data.

Gambar 9.5 PISO (Paralel Input - Serial Output)

Pemberian pulsa Clock kedua menyebabkan data bergeser dari keluaran

QA sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB (data di keluaran QA

menjadi 0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC muncul pada

keluaran QC (data di keluaran QB menjadi 0), data dari keluaran QC sebagai data

Page 8: Teknik Digital Register

149

masukan FFD muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai keluaran data.

Pemberian pulsa Clock ketiga menyebabkan data bergeser dari keluaran QA

sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB (data di keluaran QA menjadi

0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC muncul pada keluaran QC

(data di keluaran QB menjadi 0), data dari keluaran QC sebagai data masukan FFD

muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai keluaran data QC (data di

keluaran QC menjadi 0). Pemberian pulsa Clock keempat menyebabkan data

bergeser dari keluaran QA sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB

(data di keluaran QA menjadi 0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC

muncul pada keluaran QC (data di keluaran QB menjadi 0), data dari keluaran QC

sebagai data masukan FFD muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai

keluaran data, jadi memerlukan 4 pulsa Clock untuk mengeluarkan 4 bit data pada

Register PISO, untuk lebih jelasnya mengetahui cara kerja dari Register PISO

perhatikanlah tabel 9.3 dibawah ini.

Tabel 9.3 Register PISO 4 Bit

ClockMasukan Data Keluaran

DataSet Clear Set Set

0 1 0 1 1 1

1 0 1 0 1 1

2 0 0 1 0 0

3 0 0 0 1 1

4 0 0 0 0 0

Contoh IC Register PISO adalah 74165 dengan 8 masukan / bit paralel

dan masukan serial SER, sehingga data Register bisa diisikan paralel atau serial

pada FF-D yang diatur melalui masukan shift/load; yaitu apabila tinggi (1), maka

data diberikan pada masukan serial SER dan bit data digeser saat transisi naik dari

Clock dengan syarat masukan CLK INH berlogika 0 (jika masukan CLK INH

berlogika 1, maka tidak akan pernah terjadi adanya pulsa Clock), sedangkan

apabila masukan shift/load berlogika rendah (0), maka data paralel diisikan pada

Register melalui masukan A sampai H, yang tidak memerlukan pulsa Clock dan

masukan SER.

Page 9: Teknik Digital Register

150

(a) Diagram Pin

(b) Tabel Fungsi

Input OutputInternal

OutputQH

Shift/

Load

Clock

Inhibit Clock Serial

Paralel

A ... H QA QB

L X X X a ... h a b h

H L L X X QAO QBO QHO

H L H X H Qan QGn

H L L X L Qan QGn

H H X X QA0 QBO QHO

Page 10: Teknik Digital Register

151

(c) Diagram Waktu

Gambar 9.6 Register PISO 8-Bit 74165

9.5 Register PIPO (Paralel Input - Serial Output)

Data masuk ke dalam dan keluar Register secara paralel (serempak).

Proses penyimpanan data pada Register PIPO adalah melalui masukan data D

pada masing-masing FF. Dengan satu pulsa Clock, maka data dari tiap-tiap

masukan D-FF akan muncul pada masing-masing keluaran,sehingga untuk

mengeluarkan 4 bit data pada Register PIPO hanya memerlukan 1 pulsa Clock.

Page 11: Teknik Digital Register

152

Gambar 9.7 Register PIPO (Paralel Input - Serial Output)

Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui cara kerja dari Register PISO

perhatikanlah tabel 9.4 dibawah.

Tabel 9.4 Register PIPO 4 Bit

ClockMasukan Data Keluaran Data

DA DB DC DD QA QB QC QD

0 1 0 1 1 0 0 0 0

1 1 0 1 1 1 0 1 1

Page 12: Teknik Digital Register

153

Contoh IC Register PIPO 8 bit adalah 74195, yang mempunyai masukan

shift/load seperti 74165 dengan masukan serial J dan K yang dihubungkan

bersama-sama (masukan K aktif rendah) untuk mengendalikan FF-RS A seperti

ditunjukkan pada tabel 9.5 dibawah.

Tabel 9.5 Fungsi Masukan Serial J-K Register PIPO 4 Bit 74195

Masukan SerialClock

Keluaran QA

(shift/load =1)J K

0 0 0 (reset)

0 1 QA (tetap)

1 0 QA (toggle)

1 1 1 (set)

(a) Diagram Pin

(b) Tabel Fungsi

Page 13: Teknik Digital Register

154

Input Output

ClearShift/Load

ClockSerial Paralel

QA QB QC QDJ K A B C D

L X X X X X X X X L L L L

H L X X a b c d a b c d

H H L X X X X X X QA0 QB0 QC0 QD0

H H L H X X X X QA0 QA0 QBn QCn

H H L L X X X X L QAn QBn QCn

H H H H X X X X H QAn QBn QCn

H H H L X X X X QAn QAn QBn QCn

(c) Diagram Waktu

Gambar 4.8 Register PIPO 4 Bit 74195

Gate logika AND/OR/INVERT (AOI) pada masukan paralel digunakan

untuk fungsi shift/load dan penerapan masukan serial J-K, sedangkan keluaran

AOI ke masukan Set dan melalui Inverter ke masukan Reset FF. Gambar 4.8d

menunjukkan diagram waktu 74195 dengan ilustrasi hapus (clear), geser (shft)

dan urutan pengisian (load) data.

9.6 Register Dua Arah (Bidirectional) dan Universal

Page 14: Teknik Digital Register

155

Pengertian dua arah adalag bahwa register dapat digeser dari kiri ke kanan

atau sebaliknya, sedangkan universal adalah masukannya bisa serial atau paralel

demikian juga keluarannya. IC 74194 adalah contoh Register 4-bit universal

seperti ditunjukkan pada gambar 9.9 dibawah.

(a) Diagram Pin

(a) Tabel Fungsi

Input Output

ClearMode

S1 S2

ClockSerial Paralel

QA QB QC

QD

Left Right A B C D

LX X

X X X X X X X L L L L

HX X

X X X X X X QA0 QB0 QC0 QD0

H H H L X X a b c d a b c d

HL H

X H X X X X H QAn QBn QCn

HL H

X L X X X X L QAn QBn QCn

HH L

H X X X X X QBn QCn QDn H

HH L

L X X X X X QBn QCn QDn L

H L L X X X X X X X QA0 QB0 QC0 QD0

Page 15: Teknik Digital Register

156

(b) Diagram Waktu

Gambar 9.9 Register Universal 4-Bit 74194

Masukan S0 dan S1 digunakan untuk pergeseran kekanan (dari kiri ke

kanan) atau kekiri (dari kanan ke kiri), seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 9.6 Masukan Kendali Register Universal 4 –Bit 74194

S1 S0 Clock Operasi

0 0 X tetap

0 1 geser kanan

1 0 geser kiri

1 1 paralel

Page 16: Teknik Digital Register

157

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada perubahan pada data Register

saat kedua masukan kendali S0 = S1 = 0, sehingga baik operasi serial ataupun

paralel tidak terjadi, inilah yang dinamakan menghalangi (inhibit) operasi.

Sedangkan apabila S0 = S1 = 1 maka pengisian data dilakukan secara paralel

melalui masukan A, B, C dan D, saat transisi naik dari pulsa Clock. Register

74194 mempunyai masukan Clear aktif rendah yang digunakan untuk mereset

semua FF. Gambar 9.9d menunjukkan diagram waktu Register Universal 74194.

9.7 Register Dinamis

Semua Register yang telah dibahas diatas menggunakan FF untuk

menyimpan data, sehingga tiap bit data yang disimpan akan tetap pada masing-

masing FF, Register demikian dinamakan statis. Pada Register dinamis,

penyimpanan dilakukan dengan menggeser bit secara kontinyu dari satu FF ke FF

berikutnya dan berputar kembali dari keluaran FF terakhir ke masukan FF

pertama. Data secara kontinyu berputar melalui Register dibawah kendali pulsa

Clock. Untuk mendapatkan keluaran, keluaran serial harus dapat diakses pada

pulsa Clock tertentu, sedangkan urutan bit bertanggung jawab terhadap data yang

disimpan. Untuk contoh jika ada Register geser 64 bit, keluaran serial akan

memulai kembali dengan kelipatan 64 pulsa Clock. Untuk menyimpan data yang

baru, maka lintasan perputaran kembali pada FF terakhir ke FF pertama disela,

dan data baru diisikan secara serial ke tingkat pertama.

(a) Setengah dari Dua Register Geser Dinamik NMOS 1024 Bit

Page 17: Teknik Digital Register

158

(b) Tabel Kebenaran

W/R CSX CSY Fungsi

1 0 0 Write

0 X X Recirculate

X 1 X Recirculate

X X 1 Recirculate

X 0 0 Read

Gambar 9.10 Register Geser NMOS Dinamis 2401

9.8 Aplikasi Register

9.8.1 Penunda Waktu (Time Delay)

Pada beberapa sistem digital, seringkali diperlukan untuk menunda

pemindahan data hingga operasi data lainnya telah lengkap, atau untuk

sinkronisasi data yang datang ke subsistem agar bisa diproses dengan data

lainnya. Register geser dapat digunakan untuk menunda data serial yang datang

oleh sejumlah pulsa Clock tertentu. Jumlah tingkat (FF) sesuai dengan jumlah

pulsa Clock yang diperlukan untuk menggeser tiap bit lengkap pada Register.

Penundaan waktu total dapat diatur oleh frekuensi Clock atau jumlah FF dalam

Register. Pada kenyataannya, frekuensi Clock sudah ditetapkan, sedangkan

jumlah FF (tingkat) yang diatur. Dengan menggunakan Register SIPO atau SISO

maka penundaan keluaran oleh jumlah pulsa Clock sama dengan atau lebih kecil

dari jumlah FF (tingkat) dalam Register.

Contohnya dua IC 74164 dalam bentuk Register SIPO digunakan untuk

menunda data serial 16 bit ke suatu subsistem setelah 4 mdetik dan ke subsistem

lainnya setelah 10 mdetik setelah subsistem pertama, dengan frekuensi operasi

Clock 1 MHz, yang ditunjukkan pada gambar 9.11 dibawah.

Page 18: Teknik Digital Register

159

Gambar 9.11 Contoh Dua 74164 untuk Penundaan 4 mdetik dan 14 mdetik

9.8.2 Konversi Data Serial – Paralel

Pemrosesan data dalam operasi aritmatika pda mikroprosesor dan

komputer menggunakan transfer data paralel, sehingga lebih cepat operasinya.

Tetapi seringkali data ditransmisikan ke atau menerima dari suatu sistem tertentu

yang lokasinya jauh, untuk itu lebih efisien menggunakan transmisi serial,

akibatnya diperlukan konversi dari bentuk paralel ke serial dan sebaliknya. Untuk

penerapan itu bisa menggunakan Register SIPO dan PISO atau universal.

Data serial harus dicacah pada interval waktu tertentu untuk mendapatkan

tiap bit dalam urutan, format konversi dan sinkronisasi yang sesuai. Misalnya bit

tertentu harus ditambahkan ke data serial untuk menandai awal dan akhir kata,

dan bit ini harus tidak muncul apabila kata tersebut dikonversikan lagi ke bentuk

paralel. IC yang melakukan fungsi tersebut dinamakan Universal Asynchronous

Receiver Transmitter (UART), yang berisi Register dan rangkian sinkronisasi

untuk menerima data dalam bentuk serial dan mentransmisikannya dalam bentuk

paralel, dan sebaliknya. Hal ini seringkali dilakukan untuk teknik antar muka

sistem mikroprosesor dengan komponen periferal (pendukung) yang mengirim

dan menerima data dalam bentuk serial seperti ditunjukkan pada gambar 9.12.

Dua tanda panah menunjukkan bahwa transmisi data dapat terjadi dalam dua arah.

Page 19: Teknik Digital Register

160

Gambar 9.12 Antarmuka Sistem Mikroprosesor - Periferal dengan UART

9.8.3 Pencacah Lingkaran (Ring Counter)

Pencacah lingkaran disusun dengan menghubungkan keluaran FF akhir

Register geser ke masukan FF pertama, seperti ditunjukkan pada gambar 9.10a.

Pengisian Register dilakukan pada salah satu FF berisi data 1, sedangkan FF yang

lain 0. Dengan pemberian pulsa Clock secara kontinyu, maka data 1 tersebut akan

berputar, dan hanya satu keluaran tinggi pada satu saat, seperti ditunjukkan pada

gambar 4.13b, dengan demikian keluarannya dapat digunakan sebagai pengurut

pulsa sinkronisasi seperti halnya Multivibrator monostabil pada bab lain.

(a) Diagram Rangkaian Pencacah Lingkaran 4-Bit

(b) Diagram waktu Pencacah Lingkaran 4-Bit

Gambar 9.13 Pencacah Lingkaran (Ring Counter) 4-Bit

Page 20: Teknik Digital Register

161

Susunan FF seperti ini dikatakan sebagai pencacah (counter) karena dapat

menghitung jumlah pulsa Clock yang terjadi. Misalnya sudah dua FF (tingkat)

tinggi, maka telah tiga pulsa Clock terjadi dan seterusnya seperti halnya pencacah

desimal pada bab lalu. Ring counter dapat digunakan sebagai perangkat pembagi

n, n adalah jumlah FF (tingkat). Contohnya dari gambar 9.13 diatas, karena

menggunakan 4 bit maka frekuensi tiap keluaran FF adalah ¼ frekuensi Clock.

Sedangkan gambar 9.14a adalah contoh Ring counter 4 bit memulai

sendiri (self starting). Saat awal semua keluaran FF adalah 0000 sehingga

keluaran Gate NAND adalah 1, maka dengan pemberian satu pulsa Clock

menyebabkan keluaran QA menjadi 1 sedangkan keluaran lainnya tetap 0 dan

keluaran Gate NAND adalah 0, yang digunakan untuk data masukan DA.

Pemberian pulsa Clock kedua menyebabkan data 1 bergeser ke keluaran FF

berikutnya, demikian seterusnya sampai pulsa keempat Clock data 1 berada pada

kondisi awal kembali, seperti ditunjukkan pada gambar 9.14b.

(a) Ring Counter 4-Bit Memulai Sendiri

(b) Tabel Urutan Ring Counter 4-Bit

KeadaanKeluaran Masukan

QA QB QC QD DA

Awal 0 0 0 0 1Setelah Pulsa 1 1 0 0 0 0Setelah Pulsa 2 0 1 0 0 0Setelah Pulsa 3 0 0 1 0 0Setelah Pulsa 4 0 0 0 1 1Setelah Pulsa 5 1 0 0 0 0Setelah Pulsa 6 0 1 0 0 0Setelah Pulsa 7 0 0 1 0 0Setelah Pulsa 8 0 0 0 1 1

Gambar 9.14 Ring Counter 4-Bit9.8.4 Pencacah Johnson (Johnson Counter)

Page 21: Teknik Digital Register

162

Mirip dengan Ring Counter, kecuali bahwa keluaran komplemen FF

terakhir dihubungkan dengan masukan data FF pertama, untuk itu seringkali

dinamakan juga Pencacah lingkaran terpilin (twisted-ring counter). Gambar 9.15a

adalah contoh Johnson counter 4-bit, sedangkan apabila saat awal diisikan data 0

pada semua FF, maka urutan hitungan dan diagram waktunya ditunjukkan pada

gambar 9.15b. frekuensi tiap keluaran adalah 1/8 dari pulsa Clock. Johnson

counter bisa dikatakan sebagai pembagi 2n, n adalah jumlah FF (tingkat).

Sedangkan gambar 9.15c adalah contoh Johnson Counter self starting.

(a) Johnson Counter 4-Bit

(b) Tabel Urutan Johnson Counter 4-Bit

KeadaanKeluaran Masukan

QA QB QC QD DA

Awal 0 0 0 0 1

Setelah Pulsa 1 1 0 0 0 1

Setelah Pulsa 2 1 1 0 0 1

Setelah Pulsa 3 1 1 1 0 1

Setelah Pulsa 4 1 1 1 1 0

Setelah Pulsa 5 0 1 1 1 0

Setelah Pulsa 6 0 0 1 1 0

Setelah Pulsa 7 0 0 0 1 0

Setelah Pulsa 8 0 0 0 0 1

Setelah Pulsa 9 1 0 0 0 1

Page 22: Teknik Digital Register

163

(c) Diagram Waktu Johnson Counter 4-Bit

(c) Johnson Counter 4-Bit Self Starting

Gambar 9.15 Johnson Counter 4-Bit

Page 23: Teknik Digital Register

164

9.9 Latihan Soal

9.9.1 Register SISO 8-bit menyimpan bilangan biner dalam desimal 154 (bit LSB

berada pada FF paling kanan). Register diisi lagi data 167 dengan

menggeser bit ke kiri. Susunlah tabel yang menunjukkan isi Register dalam

bentuk bilangan biner setelah 8 pulsa Clock berturut-turut !

9.9.2 Register SISO 8-bit tidak mempunyai reset langsung dalam operasinya.

Jelaskan bagaimana Register dapat di-reset dan tentukan waktunya, jika

frekuensi Clocknya adalah 1,25 MHz !

9.9.3 Susunlah diagram waktu pada Register SISO 4-bit yang menggambarkan

keadaan keluaran tiap FF, apabila nasukan serialnya seperti gambar dibawah

(anggap isi awal Register adalah 0000) ! Berapakah isi Register setelah

pulsa Clock ke-empat ?

Gambar 9.16 Soal 9.9.3

9.9.4 Data serial diisikan ke IC Register 74164 untuk ditransmisikan dalam

bentuk paralel ke memory komputer yang mempunyai kapasitas 216 – 8 bit.

Setelah tiap 8 bit digeser, pulsa Clock berikutnya digunakan untu

mentransfer data dalam bentuk paralel ke memory, dan mengisi data serial

baru ke Register untuk pulsa Clock berurutan. Jika Register diberi Clock 2

MHz, berapakah lamanya isi memory tersebut penuh ?

9.9.5 Rangkaian Pencacah digital 8-bit digunakan untuk menghitung jumlah

kendaraan yang melewati perempatan dalam bentuk serial ke kontroller

trafik dibawah sinkronisasi sinyal Clock. Rancanglah rangkaian yang

menggunakan IC 74165 untuk melakukan fungsi tersebut !

9.9.6 Bilangan biner 4-bit diisikan dalam bentuk paralel ke IC Regsiter 74195.

Apabil keluarannya sama dengan 1111 maka akan dirubah menjadi 0111

pada sisi naik (leading) pulsa Clock berikutnya. Rancanglah rangkaiannya !

9.9.7 IC Regsister 74194 digunakan untuk melakukan urutan kejadian sebagai

berikut :

a. Mengisi data 4-bit (A1B1C1D1) dalam bentuk paralel (A1 adalah LSB)

Page 24: Teknik Digital Register

165

b. Mengkonversi data paralel tersebut ke serial

c. Tunda untuk 2 perioda Clock

d. Isilah data baru 4-bit (A1B1C1D1) dalam bentuk paralel (D2 adalah LSB)

e. Mengkonversi data paralel tersebut ke serial, dengan LSB terbih dahulu

Anggap operasi tiap pengisian paralel memerlukan satu perioda pulsa Clock

Susunlah diagram waktu yang menunjukkan bentuk gelombang Clock dan

S0S1 yang harus dibangkitkan untuk mengendalikan Register. Tunjukkan

pulsa Clock selama setiap 5 kali operasi yang dilakukan !

9.9.8 Sebuah Register yang terdiri dari 3 FF-SR digunakan untuk operasi dua arah

(bidirectional) dengan sinyal kontrolarah DIR. Apabila DIR = 0, bergeser

ke kanan dan DIR = 1 bergeser kekiri. Anggap tidak memerlukan masukan

paralel. Rancanglah rangkaian logika yang diperlukan untuk FFB dan

gambarkan diagram logikanya !

9.9.9 ½ Register dinamis diberi Clock sebesar 500 KHz. Berpakah lama waktu

maksimum yang diperlukan untuk menggeser data 8-bit yang disimpan pada

Register ?

9.9.10 Gambar dibawah menunjukkan sistem untuk mendeteksi gangguan (noise)

pada dua lintasan transmisi data, yaitu transmisi data serial melalui satelit

dan melalui saluran telepon ke stasiun penerima secara serempak. Apabila

keluaran Gate Ex-Nor menjadi rendah (0), maka tidak ada perbedaan

diantara bit-bit yang ditransmisikan oleh kedua lintasan dan dianggap

noise dapat diabaikan pada kedua lintasan. Data serial dibangkitkan pada

kecepatan 64 X 103 bit/detik dan disinkronisasikan oleh sinyal Clock 64

KHz pada penerima. Waktu transmisi melalui satelit adalah 0,272 detik

dan melalui saluran telepon adalah 0,256 detik. Rancanglah rangkaian

tunda yang menjamin bit-bit yang datang pada Gate waktunya sama dan

gambarkanlah blok diagramnya !

Page 25: Teknik Digital Register

166

Gambar 9.17 Soal 9.9.10

9.9.11 Register 32-bit dengan keluaran paralel digunakan untuk menunda data

serial 7,2 mdetik.

a. Pada frekuensi berapakah akan diberi Clock jika keluaran yang ditunda

dari tingkat ke 18 ?

b. Dengan menggunakan frekuensi Clock soal a diatas, pada tingkat

berapakah keluaran terjadi jika penundaan total adalah 12,4 mdetik ?

9.9.12 Pencacah lingkaran awalnya diisi data QAQBQCQD = 1011. Susunlah

diagram waktu yang menunjukkan keluaran tiap tingkat untuk 8 pulsa

Clock ? Berapakah frekuensi tiap keluaran ?

9.9.13 Jika isi awal Pencacah lingkaran self starting adalah QAQBQCQD = 1100,

berapakah banyaknya pulsa Clock yang diperlukan sebelum isinya 1000 ?