@masbaim/danatransferkedaerah
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
DANA TRANSFER KE DAERAH
@masbaim/danatransferkedaerah
TEMA PEMBAHASAN
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH1DESENTRALISASI FISKAL2DANA TRANSFER KE DAERAH3ALOKASI DANA TRANSFER KE DAERAH4
PENYALURAN DANA TRANSFER KE DAERAH5
PELAPORAN DANA TRANSFER KE DAERAH6
MONITORING DANA EVALUASI DANA TRANSFER KE DAERAH7
@masbaim/danatransferkedaerah
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
1
@masbaim/danatransferkedaerah
KEUANGAN NEGARA
Kementerian Lembaga Dana Desentralisasi
PUSAT
Dekelola dalam APBN dipertanggungjawabk
an kepada DPR-RI
DAERAH
Dekelola dalam APBD dipertanggungjawabk
an kepada DPRD
Dana DekonsentrasiDana Tugas
Pembantuan Gubernur Bupati Walikota
Instansi Vertikal di
Daerah Dikelola dalam Anggr Dekon
Dikelola dalam Anggr Tgs Pembant
Dipertanggungjawabkan kepada K/L
Kerangka Hubungan antara Keuangan Pusat dan Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
APBN
PEMERINTAH PUSAT
PEMERINTAH DAERAH
PendapatanPAD
TRANSFER
BelanjaBel. Pegawai
Surplus / Defisit
Money Follow Function dalam Desentralisasi
Daper, BHP&BP, DAU, DAK
Lain-lain Pendapatan (Otsus dll)
APBD
Bel. ModalBel. Brg Jasa
Bel. Lainnya
PembiayaanPenerimaan PembiayaanPengeluaran Pembiayaan
Kewenangan
Sumber Dana
@masbaim/danatransferkedaerah
DESENTRALISASI FISKAL
2
@masbaim/danatransferkedaerah
berarti pusat
mengandung makna lepas
• Secara harfiah : desentralisasi berarti melepas atau menjauh dari pusat,
• Dalam pemahaman yang lebih dalam dapat dikatakan bahwa desentralisasi tidak putus sama sekali dari pusat tapi hanya menjauh dari pusat.
• Desentralisasi adalah penyerahan sebagian wewenang politik dan administrasi dari pemerintah pusat sebagai puncak hierarki organisasi kepada jenjang organisasi di bawahnya atau pemerintah daerah.
Pengertian Desentralisasi
@masbaim/danatransferkedaerah
Desentralisasi dapat dibagi ke dalam 4 tipe utama yaitu : Desentralisasi Politik, Desentralisasi Administratif, Desentralisasi Fiskal, dan Desentralisasi Ekonomi.
Jenis-jenis Desentralisasi
• Desentralisasi Fiskal Merujuk pada pengembangan manajemen Pemerintah
Daerah atas sumber daya keuangan, baik dalam penetapan belanja maupun pencarian sumber-sumber pendapatan. Cakupannya meliputi:
Self financing atau cost recovery; Co-financing atau co-production;Peningkatan PAD ;Transfer penerimaan pajak kepada Pemda;Pinjaman daerah.
@masbaim/danatransferkedaerah
Alasan perlunya desentralisasi fiskal :• Kebutuhan daerah untuk melaksanakan pembangunan
sangat beragam. • Akan menjadi tidak efektif dan tidak efisien apabila
Pemerintah Pusat mendefinisikan semua kebutuhan daerah hanya melalui kacamata pusat.
• Potensi keuangan daerah tidak sama.
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal :• Adanya Pemerintah Pusat yang kapabel dalam melakukan
pengawasan dan enforcement. • SDM yang kuat pada Pemerintah Daerah guna
menggantikan peran Pemerintah Pusat. • Keseimbangan dan kejelasan dalam pembagian tanggung
jawab dan kewenangan dalam melakukan pungutan pajak dan retribusi daerah.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan subsistem keuangan Negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
• Pemberian sumber keuangan Negara kepada Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi didasarkan pada penyerahan tugas oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal.
• Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Kebijaksanaan perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan dengan mengikuti pembagian kewenangan atau money follows function.
• Hubungan keuangan antara Pusat dan Daerah perlu diberikan pengaturan sedemikian rupa, sehingga kebutuhan pengeluaran yang akan menjadi tanggungjawab Daerah dapat dibiayai dari sumber-sumber penerimaan yang ada.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan azas desentralisasi dilakukan atas beban APBD, pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan azas dekonsentrasi dilakukan atas beban APBN, dan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka tugas pembantuan dibiayai atas beban anggaran tingkat pemerintahan yang menugaskan.
• Daerah diberikan kewenangan untuk memungut pajak/retribusi (tax assignment)
• Daerah diberikan bagi hasil penerimaan (revenue sharing) serta bantuan keuangan (grant) atau dikenal sebagai dana perimbangan sebagai sumber dana bagi APBD.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Sumber-sumber pendanaan pelaksanaan pemerintahan daerah (Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004) :
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan lain-lain pendapatan yang sah.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemungutan PAD (UU Nomor 28 Tahun 2009)
Pemberian kewenangan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak terlalu membebani rakyat dan relatif netral terhadap fiskal nasional;
Jenis pajak dan retribusi yang dapat dipungut oleh daerah hanya yang ditetapkan dalam Undang-undang (Closed-List);
Pemberian kewenangan kepada daerah untuk menetapkan tarif pajak daerah dalam batas tarif minimum dan maksimum yang ditetapkan dalam Undang-undang;
Pemerintah daerah dapat tidak memungut jenis pajak dan retribusi yang tercantum dalam undang-undang sesuai kebijakan pemerintahan daerah;
Pengawasan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dilakukan secara preventif dan korektif.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Prinsip Alokasi Dana PerimbanganDana Perimbangan (DBH, DAU, dan DAK) utamanya dimaksudkan
untuk membantu daerah dalam mendanai kewenangannya. Setiap jenis-jenis alokasi Dana Perimbangan kepada suatu daerah
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Masing-masing jenis Dana Perimbangan saling mengisi dan
melengkapi. Pemerintah Daerah memiliki diskresi penuh dalam penggunaan
DBH dan DAU untuk menyelenggarakan roda pemerintahannya. Dalam penggunaan DAK, Pemerintah Daerah harus merujuk pada
pedoman umum dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Lanjutan…..
@masbaim/danatransferkedaerah
• Pinjaman daerah dapat dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip:
Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri kecuali dalam hal pinjaman langsung tersebut terjadi karena kegiatan transaksi obligasi daerah.
Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan penjaminan terhadap pinjaman pihak lain dan Pendapatan Daerah dan/atau asset daerah.
Tidak melebihi batas defisit APBD dan batas kumulatif pinjaman daerah yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
• Lain-lain pendapatan yang sah bersumber dari hibah Pemerintah, badan/lembaga, dan perseorangan dari dalam/luar negeri, serta dana darurat diterima karena bencana nasional dan atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi dengan dana APBD.
• Prinsip-prinsip terkait hibah:Hibah kepada daerah bersifat bantuan untuk
menunjang program pembangunan sesuai dengan prioritas dan kebijakan Pemerintah, serta merupakan urusan daerah;
Hibah kepada Daerah ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Menteri pada Kementerian Negara/Lembaga/Pimpinan Lembaga terkait
Lanjutan…..
Prinsip-prinsip Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
UU tentang APBN
Dasar Hukum
@masbaim/danatransferkedaerah
Desentralisasi Fiskal
@masbaim/danatransferkedaerah
Sumber PendanaanUU No. 33/2004
Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
Belanja
Surplus/Defisit
Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan yang
Sah
Pendapatan Transfer
PADUU No.34/2000
APBN
APBN
Pembagian Urusan Pemerintahan
UU No. 32/2004
APBD
Pelaksanaan Urusan
DAK
Dana Otsus
DBH
DAU
Dana PenyesuaianTugas Pembantuan
Dekonsentrasi
Desentralisasi
K/L melimpahkan wewenang kepada
Gubernur
K/L menugaskan wewenang kepada Gubernur/Bupati/
Walikota
PP No.7/2008
ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)
@masbaim/danatransferkedaerah
Lanjutan….
DAERAHDAERAH
APBD
Hibah
Dana Darurat
Dana Desentralisasi
Dana K/L (Sektoral) di
Daerah
Mendanai Urusan Pusat di Daerah
Mendanai urusan Pusat yang sudah menjadi urusan Daerah (yang selama
ini dipersepsikan sebagai Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan)
DAK(Dana Alokasi Khusus)
DAK(Dana Alokasi Khusus)
Dialihkan secara
bertahap
PP No. 38 Tahun 2007 mengenai Pembagian Urusan Tingkat Pemerintahan
(Psl 108 UU 33/2004)
ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)
@masbaim/danatransferkedaerah
Trilogi Bentuk yang terdiri dari 3 komponen yang saling berhubungan dan membangun tema tertentu.
Prinsip Memandang Dana Perimbangan (DBH, DAU, DAK) sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Temanya : pemerataan mengatasi vertical fiscal imbalance dan horizontal Fiscal imbalance.
Simulasi mekanisme pada saat DBH meningkat (berputar ke kanan), maka pada umumnya DAU menurun (berputar ke kiri), demikian pula DAK, atau sebaliknya.
Prinsip ini digunakan dlm perhitungan DAU & DAK per daerah
DBH DAU
DAK
Trilogi Dana Perimbangan
@masbaim/danatransferkedaerah
Trilogi Dana Perimbangan
Alat Pemerata kemampuan keuangan daerah
Sumber daya alam dan sumber daya lainnya, untuk di-share sebagian dengan daerah lainnya sebagai wujud kepedulian nasional
Bantuan untuk memperbaiki infrastruktur
@masbaim/danatransferkedaerah
TRANSFER KE DAERAH
3
@masbaim/danatransferkedaerah
Kebijakan Umum1. Meningkatkan kapasitas fiskal daerah serta
mengurangi kesenjangan fiskal antara pusat dan daerah, serta antardaerah.
2. Menyelaraskan besaran kebutuhan pendanaan di daerah sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah dan mengurangi kesenjangan pelayanan publik antardaerah.
4. Mendukung kesinambungan fiskal nasional.5. Meningkatkan kemampuan daerah dalam
menggali potensi ekonomi daerah.6. Meningkatkan efisiensi pemanfataan sumber
daya nasional.7. Meningkatkan sinkronisasi antara rencana
pembangunan nasional dengan pembangunan daerah.
8. Meningkatkan daya saing daerah.9. Meningkatkan perhatian terhadap
pembangunan di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.
POKOK-POKOK KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH 2013 (1)
Triliun Rupiah
2008 2009 2010 2011 2012 RAPBN 2013
0
100
200
300
400
500
600
292.4 308.6344.7
411.4
478.8518.9
DAU DAK DBH Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian
@masbaim/danatransferkedaerah
Arah Kebijakan DBH 2013:1. Meningkatkan akurasi data melalui
koordinasi dengan pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Penerimaan Perpajakan.
2. Menyempurnakan proses penghitungan dan penetapan alokasi DBH secara lebih transparan dan akuntabel melalui mekanisme rekonsiliasi data antara Pemerintah Pusat dan Daerah Penghasil.
3. Melaksanakan prinsip by origin.4. Menyempurnakan sistem penyaluran
DBH lebih tepat waktu dan tepat jumlah.
5. Menyelesaikan kurang/lebih bayar DBH.
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2012
RAPB
N 2013
0
20
40
60
80
100
120
62.8
77.773.8
89.6
96.7100.06
108.4
99.4
Triliun Rupiah
POKOK-POKOK KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH 2013 (2)
@masbaim/danatransferkedaerah
Perencanaan dan Penganggaran Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban
PMK No.165/ PK.07/2012
- Kemenkeu (DJPK,DJA,DJP,DJBC,BKF)
- Kem.ESDM- KKP- Kemenhut- Kemen LH- Kemenpera- Kemendagri- KPDT- Kemendag- Kementan
- Kemenhub- Kemenpan & RB- Kemendikbud- Kemenkes- Kemen PU- Bakosurtanal/
BIG- BKN- BKKBN- BNPP- SK Migas- BPS
Jan s/d Juni t-1
- DJPK- Setjen - Kemkumham
Jan – Des
PMK No.06/ PK.07/2012
- DJPK- DJA- DJPB- Bank
Operasional
Dasar
Pihak Terkait
Waktu Okt s/d Des t-1
Penetapan Alokasi
1. Pagu Indikatif2. Pagu Sementara3. Pagu TkD dalam I-account APBN
dan NK
DIPA, SKPRTD, SPP,SPM, SP2D
1 Perpres dan 17 PMK alokasi Transfer ke DaerahDokumen
2
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH
@masbaim/danatransferkedaerah
Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional (Januari)
Resource envelope,
Rancangan RKP dan Pagu Indikatif
(Maret)
Rincian Anggaran Belanja Pem Pusat (Akhir November)
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal,
Kerangka Ekonomi Makro dan RKP
(Pertengahan Mei)
DIPA K/L(Desember)
RAPBN (Agustus)
Pagu Anggaran
(Pertengahan Juni)
APBN(Akhir Oktober)
PERSETUJUAN DPR (BANGGAR)
PERSETUJUAN DPR (KOMISI)
SB
Keppres
PERSETUJUAN DPR (KOMISI)
PERSETUJUAN DPR (BANGGAR)
Perpres (RKP)
DIPA
UU
RUU & NK
KMK
1
2
3
4
5
6
7
8
29Proses Penyusunan RAPBN TA 2014: Siklus APBN
@masbaim/danatransferkedaerah
ALOKASI DANA TRANSFER KE DAERAH
4
@masbaim/danatransferkedaerah
JENIS DANA TRANSFERTAHUN 2013
1. Dana Bagi Hasil (DBH)2. Dana Alokasi Umum (DAU)3. Dana Alokasi Khusus (DAK)4. Dana Otonomi Khusus (Otsus)5. Dana Penyesuaian
1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)2. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD (TP Guru
PNSD)3. Dana Tunjangan Penghasilan Guru PNSD (DTP Guru
PNSD)4. Dana Insentif Daerah 5. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
(P2D2)
@masbaim/danatransferkedaerah
2009 2010 2011 2012 20130
100
200
300
400
500
600
Perkembangan Anggaran Transfer ke Daerah
310,55345,73
412,14
460,85
528,62
@masbaim/danatransferkedaerah
No Jenis Transfer2009
%2010
%2011
%2012 (Okt)
%2013
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu1 Dana Bagi
Hasil77,98 76,13 97,6 92,36 92,18 99,8 96,91 96,91 100,0 90,23 62,34 69,1 101,96
a. Pajak 41,07 39,27 95,6 45,98 45,82 99,7 41,52 41,53 100,0 39,54 26,88 68,0 48,10
b. SDA 35,85 35,80 99,9 45,17 45,17 100,0 53,97 53,97 100,0 49,20 34,26 69,6 52,01 c. CHT 1,07 1,07 100,0 1,22 1,20 98,9 1,42 1,41 99,5 1,49 1,20 80,7 1,85
2 DAU 186,41 186,41 100,0 203,61 203,57 100,0 225,53 225,53 100,0 273,81 228,16 83,3 311,14
3 DAK 24,82 24,71 99,5 21,13 20,96 99,2 25,23 24,80 98,3 26,12 12,04 46,1 31,69
4 Dana Otsus 9,53 9,53 100,0 9,10 9,10 100,0 10,42 10,42 100,0 11,95 8,96 75,0 13,45
5 Dana
Penyesuaian11,81 11,81 99,9 19,58 18,92 96,6 54,04 53,66 99,3 58,74 48,82 83,1 70,39
Jumlah 310,55 308,59 99,4 345,73 344,73 99,7 412,14 411,32 99,8 460,85 360,33 78,2 528,62
(triliun rupiah)
Alokasi & Realisasi Penyaluran Dana Transfer ke Daerah Tahun 2009 - 2013
@masbaim/danatransferkedaerah
ALOKASI TRANSFER KE DAERAH TA 2013
DANA PERIMBANGAN
Rp444.8 T
DANA OTSUS DANPENYESUAIAN
Rp83.8 T
DANA OTSUS Rp13.4 T
DANA PENYESRp70,4 T
DBH PAJAKRp49,9 T
DBH SDARp52.0 T
DANA OTSUS ACEH = Rp6.2T
DANA OTSUS PAPUA = Rp4.4 T
DANA OTSUS PAPUA BARAT = Rp1.8 T
DANA TAMBAHAN INFRAS.OTSUS PAPUA = Rp0.5 T
DANA TAMBAHAN INFRAS OTSUS PAPUA BARAT = Rp0.4 T
DBH = Rp101.9 T
DAU = Rp311.1 T
DAK = Rp31.7 T DBH PBB = Rp25,9 T
DBH PPh = Rp22.1 T
DBH CUKAI = Rp1.8 T
DBH KEHUTANAN = Rp2.2 T
DBH PERTUM = Rp14.1 T
DBH PERIKANAN = Rp0.1 T
DBH MINYAK BUMI = Rp18.7 T
DBH GAS BUMI = Rp16.4T
DBH PANAS BUMI = Rp0.3 M
TUNJ. PROFESI GURU PNSD = Rp43.1T
BANT. OPS. SEKOLAH = Rp23.4 T
DANA TAMSIL GURU PNSD = Rp2.4 T
DANA INSENTIF DAERAH = Rp1.4 T
DANA P2D2 = Rp81,M
TRANSFER KE DAERAH
Rp528.6 T
@masbaim/danatransferkedaerah
Regulasi Penganggaran & Alokasi Dana Transfer ke Daerah
Penyusunan Pagu Indikatif dan Pagu Sementara DBH, DAU, DAK, Dana Otsus dan Dana Penyesuaian (TP Guru PNSD, DTP Guru PNSD, BOS, dan DID) dan penyampaiannya dari DJPK ke DJA.
Penyediaan Data Dasartatacara, jenis dan batasan waktu penyampaian data dari masing-masing instansi terkait kepada Ditjen Perimbangan Keuangan dalam rangka perhitungan alokasi DBH, DAU, DAK, Dana Otsus dan Dana Penyesuaian (TP Guru PNSD, DTP Guru PNSD, BOS, dan DID).
Perhitungan dan penetapan alokasi DBH proses perhitungan, batasan waktu, dan penetapan alokasi sementara dan
alokasi definitif DBH PPh, DBH PBB termasuk PBB Migas dan panas bumi, dan DBH Cukai Hasil Tembakau
Proses perhitungan batasan waktu, dan penetapan: 1. Perkiraan alokasi DBH SDA berdasarkan ketetapan daerah penghasil dari K/L. 2. perubahan perkiraan alokasi DBH SDA berdasarkan perubahan penetapan
daerah penghasil.3. alokasi definitif berdasarkan hasil rekonsiliasi data perhitungan DBH SDA triwulan
III dan IV.
@masbaim/danatransferkedaerah
Penyelesaian kurang bayar/lebih bayar Dana Bagi Hasil- Kurang Bayar DBH : diusulkan dalam APBN/APBN-P berikutnya- Lebih Bayar DBH : diperhitungkan dlm penyaluran triwulan/tahun berikutnya
Rekonsiliasi data penerimaan negara dalam rangka perhitungan DBH SDA- hasil rekonsiliasi digunakan sbg dasar penyaluran triwulan III, IV, dan penempatan
sementara DBH SDA yang belum teridentifikasi daerah penghasilnya ke dalam rekening dana cadangan
- DBH SDA yang ditempatkan dalam rekening dana cadangan disalurkan paling lambat akhir bulan Februari TA berikutnya setelah adanya identifikasi daerah penghasil.
Perhitungan & penetapan alokasi DAU, DAK, Dana Otsus dan Penyesuaian - Perhitungan alokasi DAU dan DAK berdasarkan formula/variabel/kriteria UU No.
33/2004 dan PP No. 55/2005- Perhitungan alokasi Dana Otsus berdasarkan UU No. 21/2001 ttg Otonomi Khusus
Bagi Provinsi Papua sebagaimana telah diubah dg UU No. 35/2008 dan UU No. 11/ 2006 ttg Pemerintahan Aceh
- Perhitungan Dana TP Guru PNSD, DTP Guru PNSD, dan BOS berdasarkan formula/kriteria yang diatur dalam UU No.20/2003.
Regulasi Penganggaran & Alokasi Dana Transfer ke Daerah
…………………..lanjutan
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA BAGI HASIL
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA BAGI HASIL
Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA BAGI HASIL PAJAK
@masbaim/danatransferkedaerah
PBB
Pusat (10%)
Daerah (90%)
Pusat (80%)
Daerah (20%)
Pusat (98%)
Daerah (2%)
Dibagi rata ke Kab/Kota (6,5%)
Insentif Kab/Kota (3,5%)
Provinsi (16,2%)
Kab/Kota (64,8%)
Biaya Pungut (9%)
Kab/Kota (12%)
Provinsi (30%)
Kab/Kota Penghasil (40%)
Kab/Kota Pemerataan (30%)
Provinsi (8%)
- PPh Ps. 25 dan Ps.29
WPOPDN,- PPh Ps.21
Cukai Hasil Tembakau
DBH PAJAK
Skema DBH Pajak
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Sementara DBH Pajak
10 hk stlh APBN
ditetap-kan
10 hk stlh APBN
ditetap-kan
Akhir MaretTA ybs
Akhir MaretTA ybs
Minggu I Maret
Minggu I Maret
Minggu I Juni
Minggu I Juni
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH PBB
@masbaim/danatransferkedaerah
• UU No. 12/1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12/1994;
• UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
• PP No. 16/2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan PBB antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
• PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan Pertangggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.07/2012 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah
Dasar Hukum
@masbaim/danatransferkedaerah
PEMBAGIAN PBBPusat
10 %
Provinsi
16,2 %
Kab/Kota
64,8 %
BP PBB
9%
a. 6,5% Bagi Ratab. 3,5% Insentif
PBB (100%)
Sektor
Pedesaan
Perkotaan
Perkebunan
Perhutanan
Pertambangan
Pusat (DJP)
10%
20%
60 %
65%
70%
Daerah
90%
80%
40%
35%
30%
@masbaim/danatransferkedaerah
SEKTOR PBBSektor
Perdesaan
Perkotaan
Perkebunan
Perhutanan
Pertambangan Non Migas
Daerah PenghasilProvinsiBy origin
By origin
By origin
By origin
By origin
Kab/kotaBy origin
By origin
By origin
By origin
By origin
* Menggunakan Formula
Sektor PBB MIGAS
On Shore
Tanah & Bangunan
Tubuh Bumi
Off Shore
Tanah & Bangunan
Tubuh Bumi
Daerah Penghasil
By originFormula
FormulaFormula
DAERAH NON PENGHASIL
X
@masbaim/danatransferkedaerah
Wilayah KerjaKKKS ‘X’
TUBUH BUMI(PRODUKSI)
TUBUH BUMI(PRODUKSI)
● Areal dan Bangunan ONSHORE
● Areal dan Bangunan OFFSHORE
OBJEK PAJAK (Pasal 1, 2 dan 3 UU PBB): adalah bumi dan/atau bangunan• Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.
Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia.
• Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan;
Objek Pajak PBB Migas
@masbaim/danatransferkedaerah
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak PBB Migas
1. Permukaan Bumi:a. Areal onshore: areal KKKS di daratan dan
perairan pedalaman;b. Areal offshore.
2. Tubuh Bumi: proxy Hasil Produksi3. Bangunan: total luas bangunan yang
dimiliki/dikuasai/dimanfaatkan KKKS
• Subjek Pajak
seluruh KKKS yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan sesuai luas WK yang dikuasainya.
• Wajib Pajak
Subjek Pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi Wajib Pajak PBB Migas.
Garis pantai
PERMUKAAN BUMIAreal DARATAN(onshore)
TUBUH BUMI(PRODUKSI)
PERMUKAAN BUMIAreal PERAIRAN LepasPantai (offshore)
TUBUH BUMI(PRODUKSI)
• Objek PBB Migas
@masbaim/danatransferkedaerah
PBB Migas Offshore dan PBB Migas Tubuh Bumi
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH PPh Pasal 21 dan 25/29 WPOPDN
@masbaim/danatransferkedaerah
• UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun 2008;
• UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
• PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan Pertangggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah.
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.07/2012 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah
Dasar Hukum
@masbaim/danatransferkedaerah
Pemerintah Pusat80%
Pemerintah Daerah
20%
Provinsi8%
Kabupaten/Kota12%
Penerimaan PPh100%
Bagi Rata seluruh Kabupaten/Kota di
Prop. ybs.3,6%
Kabupaten/Kota tempat WP terdaftar
8,4%
Rincian Bagi Hasil PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 WPOPDN
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH Cukai Hasil Tembakau
@masbaim/danatransferkedaerah
UU Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai;
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 54/PUU-VI/2008
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi DBH CHT;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 06/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan Pertangggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.07/2012 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah
Dasar Hukum
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU
CUKAI HASIL TEMBAKAU
100 %
PUSAT
98%
DBH CHT
2 %
@masbaim/danatransferkedaerah
PERHITUNGAN ALOKASI DBH CHT TA 2013
ALOKASI DBH CHT TA 2013 PER PROPINSI = (-1.A + -2.B + -3.C) X 2% PENERIMAAN CUKAI
DALAM NEGERI
AREALISASI
PENERIMAAN CUKAI
-1 = 58%
BPRODUKSI
TEMBAKAU
-2 = 38%
CINDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
-3 = 4%
@masbaim/danatransferkedaerah
LIMA KEGIATAN DBH CHT
Pembinaan lingkungan Sosial
Penanganan dampak negatif ketrampilan kerja, limbah pabrik, smoking area, rawat kesehatan, BLK, penguatan ekonomi
Peningkatan Kualitas Bahan Baku
Pembinaan Industri
Sosialisasi Cukai
Pemberantasan Cukai Ilegal
Pengendalian dan pengawasan
Kepatuhan terhadap aturan Cukai dan Peningkatan Penerimaan Negara
Standar mutu bahan baku, nikotin rendah, sarana dan metode pengujian, penangan panen dan pasca panen, penguatan kelembagaan petani.
Pendataan mesin, penerapan HAKI, pembentukan kawasan, pemetaan industri, kemitraan, penguatan kelembagaan, pengembangan industri ber tar-nikotin rendah.
Penggunaan DBH CHT
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Sementara DBH Pajak
10 hk stlh APBN
ditetap-kan
10 hk stlh APBN
ditetap-kan
Akhir MaretTA ybs
Akhir MaretTA ybs
Minggu I Maret
Minggu I Maret
Minggu I Juni
Minggu I Juni
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran Penetapan Alokasi Sementara DBH CHT
60 hari sblm
TA ybs
60 hari sblm
TA ybs
10 hk stlh APBNditetapkan
10 hk stlh APBNditetapkan
60 hari sblm
TA ybs
60 hari sblm
TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Definitif DBH Pajak
Minggu IOktoberTA ybs
Minggu IOktoberTA ybs
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Definitif DBH CHT
Minggu I OktoberTA ybs
Minggu I OktoberTA ybs
Akhir November
TA ybs
Akhir November
TA ybs
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH Migas• Penerimaan SDA Minyak Bumi• Penerimaan SDA Gas Bumi
DBH Pertambangan Umum• Penerimaan Landrent• Penerimaan Royalti
DBH Kehutanan• Penerimaan IIUPH (Iuran Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan)• Penerimaan PSDH (Provisi Sumber Daya Hutan)• Penerimaan DR (Dana Reboisasi)
DBH Perikanan• Penerimaan Pungutan Pengusahaan Perikanan• Penerimaan Pungutan Hasil Perikanan
DBH Panas Bumi• Setoran Bagian Pemerintah• Iuran Tetap dan Iuran Produksi
CAKUPAN DBH SDA
@masbaim/danatransferkedaerah
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
SDAKehutanan
PertambanganUmum
Iuran Izin UsahaPemanfaatan Hutan
(IIUPH)
Provisi Sumber DayaHutan (PSDH)
Dana Reboisasi
Pusat (20%)
Pusat (20%)
Daerah (80%)
Daerah (80%)
Pusat (60%)
Daerah (40%)
Provinsi (16%)
Kabupaten/Kota (64%)
Provinsi (16%)
Kabupaten/Kota Penghasil (32%)
Kabupaten/Kota dalam satu provinsi (32%)
Iuran Tetap(Land Rent)
Iuran Eksplorasi danEksploitasi (Royalty)
Pusat (20%)
Daerah (80%)
Pusat (20%)
Daerah (80%)
Provinsi (16%)
Kabupaten/Kota (64%)
Perikanan
Pungutan PengusahaanPerikanan
Provinsi (16%)
Kabupaten/Kota Penghasil (32%)
Kabupaten/Kota dalam satu provinsi (32%)
Pungutan HasilPerikanan
Pusat (20%)
Kabupaten/Kota (80%)
PertambanganMinyak Bumi
PertambanganGas Bumi
PertambanganPanas Bumi
Pusat (84,5%)
Daerah (15,5%)
Provinsi (3,1%)
Kabupaten/Kota Penghasil (6,2%)
Kabupaten/Kota dalam satu provinsi (6,2%)
0,1% untuk Anggaran Pendidikan Dasar
Pusat (69,5%)
Daerah (30,5%)
Provinsi (6,1%)
Kabupaten/Kota Penghasil (12,2%)
Kabupaten/Kota dalam satu provinsi (12,2%)Setoran BagianPemerintah
Iuran Tetap danProduksi
0,1% untuk Anggaran Pendidikan Dasar
0,2% untuk Anggaran Pendidikan Dasar
0,2% untuk Anggaran Pendidikan Dasar
0,2% untuk Anggaran Pendidikan Dasar
0,2% untuk Anggaran Pendidikan Dasar
Pusat (20%)
Daerah (80%) 16 % Provinsi; 32% Kab/Kota Penghasil; 32% Kab/Kota dalam satu provinsi
SDA
SDA
SDA
SDA
SDA
Skema Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYEDIAAN DATA TEKNIS
(1)SEKJEN, DITJEN MIGAS, DITJEN MINERBA, DAN DITJEN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI (KEMEN. ESDM)
(2)SEKJEN DAN DITJEN PERIKANAN TANGKAP (KEMEN. KELAUTAN DAN PERIKANAN)
(3)SEKJEN, DITJEN BINA USAHA KEHUTANAN (KEMEN. KEHUTANAN)
(4)DITJEN ANGGARAN (KEMEN. KEUANGAN)
PERHITUNGAN DBH SDA UNTUK DAERAH
DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN (KEMEN. KEUANGAN)
PENYALURAN DBH SDA
1) DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN (KEMEN. KEUANGAN)
2) DITJEN PERBENDAHARAAN (KEMEN. KEUANGAN)
DALAM PENGHITUNGAN DAN PENYALURAN DBH SDA
KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT
@masbaim/danatransferkedaerah
Menteri Teknis menetapkan daerah penghasil dan dasar penghitungan DBH SDA paling lambat 60 hari sebelum tahun anggaran bersangkutan dilaksanakan setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri.
Dalam hal SDA berada pada wilayah yang berbatasan atau berada pada lebih dari satu daerah, Menteri Dalam Negeri menetapkan daerah penghasil SDA berdasarkan pertimbangan menteri teknis terkait paling lambat 60 hari setelah diterimanya usulan pertimbangan dari menteri teknis.
Ketetapan menteri teknis tersebut disampaikan kepada Menteri Keuangan.
Menteri Keuangan menetapkan perkiraan alokasi DBH SDA untuk masing-masing daerah paling lambat 30 hari setelah diterimanya ketetapan dari menteri teknis.
Pasal 27 PP 55/2005
Mekanisme Penetapan PMK Perkiraan Alokasi DBH SDA
@masbaim/danatransferkedaerah
BA- KESEPAKATAN
Kemen ESDMKemen Kelautan dan Perikanan
Kemen Kehutanan
KONSULTASI Kemenkeu, DJPK
PEMDA PROV, KAB/KOTA
Kemendagri
SK DAERAH PENGHASIL
PERHITUNGAN ALOKASI
PMK Perkiraan Alokasi
APBD / KAS DAERAH
Mekanisme Penetapan PMK
@masbaim/danatransferkedaerah
Pasal 28 PP No 55 th 2005Perhitungan realisasi DBH SDA dilakukan secara Triwulanan melalui mekanisme rekonsiliasi data antara pemerintah pusat dan daerah penghasil kecuali untuk DBH SDA Perikanan
Pasal 29 PP No 55 th 2005 Penyaluran DBH SDA dilaksanakan berdasarkan realisasi
penerimaan negaranya pada tahun anggaran berjalan Penyaluran DBH SDA dilaksanakan secara Triwulanan
(periode Maret - Juni - September - Desember)
Mekanisme Rekonsiliasi DBH Panas Bumi
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Perkiraan Alokasi DBH SDA Migas, Panas Bumi, dan Pertambangan Umum
10 hk stlh diterimanya
dokumen
10 hk stlh diterimanya
dokumen
60 hari sblm TA ybs
60 hari sblm TA ybs30 hari stlh
diterimanya SK daerah penghasil
dan dasarperhit
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar
perhit
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
60 hari sblm TA ybs
60 hari sblm TA ybs
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Perkiraan Alokasi DBH SDA Kehutanan
60 hari sblm TA ybs
60 hari sblm TA ybs
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar
perhitungan
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar
perhitungan
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Perkiraan Alokasi DBH SDA Perikanan
60 hari sebelum
TA ybs
60 hari sebelum
TA ybs
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar
perhitungan
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar
perhitungan
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
Penetapan Perubahan Perkiraan Alokasi DBH SDA
OktoberTA ybs
OktoberTA ybs
30 hari stlh APBN-P
ditetapkan
30 hari stlh APBN-P
ditetapkan
30 hari stlh APBN-P
ditetapkan
30 hari stlh APBN-P
ditetapkan
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar perhit dan perubhn perkiraan
PNBP
30 hari stlh diterimanya SK
daerah penghasildan dasar perhit dan perubhn perkiraan
PNBP
@masbaim/danatransferkedaerah
Rekonsiliasi Data DBH SDA untuk Penyaluran Triwulan III & IV
*
• Akhir Agt (utk penyaluran tw-3)
• Minggu III Nov (utk penyaluran tw-4)
**
* Kemenhut
Kem.ESDM**
• Minggu I Sept (utk penyaluran tw-3)
• Akhir Nov (utk penyaluran tw-4)
Penyaluran dana cadangan dilakukan paling lambat akhir Februari TA berikutnya, setelah teridentifikasi daerah penghasilnya
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA ALOKASI UMUM
@masbaim/danatransferkedaerah
Merupakan salah satu komponen dari Dana Perimbangan yang alokasinya bersumber dari APBN. Pengalokasiannya didasarkan atas formula dg konsep Alokasi Dasar dan Celah Fiskal (Fiscal Gap), yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dengan Kapasitas Fiskal.
Sebagai instrumen untuk mengatasi horizontal imbalance, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah dimana pengunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh Daerah.
Sebagai equalization grant, yaitu berfungsi untuk menetralisasi ketimpangan kemampuan keuangan dengan adanya PAD, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil SDA yang diperoleh Daerah.
Dana Alokasi Umum (DAU)
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi DAU
Juli TAsblmnyaJuli TA
sblmnya
*
2)
BPS
Kemendagri
BIG(Badan Informasi Geospasial)
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
1)
3)
2)
1)
3)
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
Pendapatan Dalam Negeri Rp1.310.561,6 1.525.189,5
Pendapatan Dalam Negeri Neto 1.036.639,2 1.196.689,6
DAU = 26% x PDN Neto 273.814,4 Rp311.139,3
APBN 2012 APBN 2013
16,4%
19,9%
15.4%
13,6%
Δ
Faktor Pengurang 273.922,4 328.499.9
Perhitungan DAU Nasional 2013
@masbaim/danatransferkedaerah
DAU NASIONAL sekurang-kurangnya 26% DARI PDN
Neto
Rp RpRp
Rp RpRp
• Pasal 27 UU Nomor 33/2004 Ayat (1) : jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 persen dari PDN Neto yang ditetapkan dalam APBN.
• PDN Neto adalah penerimaan negara yang berasal dari pajak dan bukan pajak setelah dikurangi dengan penerimaan negara yang dibagihasilkan kepada daerah (DBH).
Perhitungan DAU Nasional
@masbaim/danatransferkedaerah
DAU = Alokasi Dasar (AD)+ Celah Fiskal (CF)
Alokasi Dasar = Memperhitungkan Belanja Gaji PNSD
Celah Fiskal = Kebutuhan Fiskal (KbF) – Kapasitas Fiskal (KpF)
Kebutuhan Fiskal = Rata-rata Belanja Daerah secara Nasional X (indeks-indeks)
1. Indeks Jumlah Penduduk (IJP)2. Indeks Luas Wilayah (ILW)3. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)5. Indeks Product Domestic Regional Bruto (PDRB)
Kapasitas Fiskal = Pendapatan Asli Daerah (PAD) + DBH Pajak + DBH SDA
Rata-rata Belanja Daerah secara Nasional = Jumlah Belanja dalam APBD seluruh Indonesia dibagi jumlah daerah
Indeks-Indeks
Catatan: Metadata DAU akan menunjukkan kondisi data dari komponen-komponen perhitungan DAU tersebut diatas
Dasar Hukum: UU No 33/2004 Ps 27 (2)
Formula Perhitungan DAU Per Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
DAU 2013
Alokasi Dasar
KebutuhanFiskal
KapasitasFiskal
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah *)
IKK
IPM
PDRB per Kapita
P.A.D
DBH Pajak
DBH SDA
Celah Fiskal
MEMPERHITUNGKAN BELANJA GAJI PNSD
KbF = TBR (α1 IP + α2 LW + α3 IKK + α4 IPM + α5 PDRB per kapita)*) wilayah darat 100%, laut prov 35%, laut kab/kota 40%
30%
13%
28%
11%
18%55%
55%
60%
50%
70%
55%
Kebijakan Pembobotan Komponen
AD Secara Nasional ditetapkan 88% rata-rata Belpeg PNSD
pada Prov/Kab/Kota atau setara 46% (Prov) dan 49% (Kab/Kota)
Pagu DAU Nasional Prov Kab/Kota
13%
14%
15%
28%
30%
Formula DAU tahun 2013
@masbaim/danatransferkedaerah
ALOKASIDASAR
KEBUTUHANFISKAL
KAPASITASFISKAL
BELANJA PNSD
JUMLAH PENDUDUK
LUAS WILAYAH DARAT & LAUT
IKK
IPM
PDRB PER KAPITA
PAD
DBH PAJAK
DBH SDA
DAERAH, Kem KEU, dan Men-PAN & RB
BPS
Kem DAGRI & BAKOSURTANAL
BPS
BPS
BPS
DAERAH & Kem KEU
Kem KEU
Kem KEU
TBR DAERAH & Kem KEU
PENYEDIA & JENIS DATA STATISTIK PERHITUNGAN DAU
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA ALOKASI KHUSUS
@masbaim/danatransferkedaerah
UU 17/200
3
• Tentang Keuangan Negara• Pasal 8 : Menkeu mempunyai tugas menyusun kebijakan fiskal dan kerangka
ekonomi makro serta menyusun rancangan APBN dan APBN P• Pasal 22 : Dana Perimbangan dialokasikan berdasarkan UU Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah
UU 33/200
4
• Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah• Berisi Besaran DAK dalam APBN, Definisi, Kriteria Pengalokasian dan
Kewajiban Dana Pendamping DAK
PP 55/200
5
• Tentang Dana Perimbangan• Berisi Proses Perencanaan, Perhitungan, Penganggaran, Pelaporan dan
Pemantauan dan Evaluasi DAK
PMK
PMT
PMD
• Permenkeu Tentang Pedoman Umum dan Penetapan Alokasi DAK Perdaerah• Permenkeu tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer
Ke Daerah• Permenkeu tentang Pengalokasian Anggaran Transfer Ke Daerah (NEW) (PMK
165/2012)• Permen Teknis Tentang Petunjuk teknis Penggunaan DAK Per Bidang• Permendagri Tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan Administrasi Keuangan
DAK di APBD
Dasar Hukum DAK
@masbaim/danatransferkedaerah
Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)
dana yang bersumber dari Pendapatan APBNdialokasikan kepada daerah tertentuuntuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerahsesuai prioritas nasional
Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai
kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,
dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan
pencapaian sasaran prioritas nasional.
@masbaim/danatransferkedaerah
Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama” dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus dibantu”
Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.
Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga. Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat
dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)
@masbaim/danatransferkedaerah
Peran K/L dalam Pengalokasian DAK Berdasarkan PP 55/2005
1. Mengusulkan program/ Kegiatan yang akan didanai DAK2. Menyampaikan kriteria teknis beserta data teknis untuk pengalokasian
DAK3. Menyusun Petunjuk Teknis penggunaan DAK4. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan DAK di Daerah5. Menyampaikan Laporan pelaksanaan DAK di Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
Tambahan Peran K/L dalam Pengalokasian DAK Berdasarkan PMK 165/2012
1. Mengusulkan perkiraan kebutuhan alokasi DAK dalam rangka penyusunan indikasi kebutuhan dana DAK (pagu indikatif)
2. Menyampaikan evaluasi kinerja masing-masing bidang DAK tahun sebelumnya (memuat pencapaian sasaran/program kegiatan) dalam rangka penyusunan Rencana Dana Pengeluaran DAK (pagu sementara)
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi DAK Berdasarkan PMK 165/2012
Juli TA sblmnyaJuli TA sblmnya
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
TAHAPAN PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN DAK
1) Penetapan Program dan kegiatan DAK2) Penetapan Pagu DAK3) Perhitungan DAK4) Penetapan Alokasi, Penggunaan dan
Penganggaran DAK5) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
DAK
@masbaim/danatransferkedaerah
PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK
- DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.
- Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan RKP.
- Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
1
@masbaim/danatransferkedaerah
PAGU DAK
PMK 165/2012 tentang Pengalokasian Transfer Ke Daerah, menyatakan :a) Penyusunan Indikasi Kebutuhan Dana (IKD) DAK, dengan
mempertimbangkan: perkiraan alokasi DAK dalam kerangka pembangunan jangka
menengah (pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan perkembangan alokasi DAK);
perkiraan kebutuhan alokasi DAK dari seluruh bidang yang diusulkan oleh kementerian/lembaga.
Disampaikan ke DJA paling lambat awal maret b) Penyusunan Rencana Dana Pengeluaran (RDP) DAK, dengan
mempertimbangkan: Indikasi Kebutuhan Dana; prioritas nasional yang dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah; evaluasi kinerja masing-masing bidang DAK tahun sebelumnya
(memuat pencapaian sasaran program/kegiatan oleh masing-masing K/L dan kinerja penyerapan DAK);
usulan kebutuhan pendanaan masing-masing bidang DAK dari kementerian/lembaga;
bidang baru yang diusulkan untuk didanai dari DAK.Disampaikan ke DJA paling lambat Juni
2
@masbaim/danatransferkedaerah
(Pasal 53 PP 55 tahun 2005)Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK
(Pasal 54 PP 55 tahun 2005) Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,
yaitu:Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK; Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.
Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
3
Penghitungan Alokasi DAK per Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:
Kriteria Umum (KU)
KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSDDaerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK
Kriteria Khusus (KK)
Berupa :a. Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang mengatur
penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan Karakteristik daerah, yang meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata
b. Seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK
Kriteria Teknis (KT)
ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait yang memuat indikator-indikator yang mencerminkan kebutuhan teknis
2. Menghitung DAK per daerah menggunakan indeks dari KU, KK dan KT
Formula Perhitungan DAK per Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
KriteriaUmum
KriteriaKhusus
KriteriaTeknis
PAD
DBH
Daerah Tertinggal
Daerah Perbatasan
Daerah Rawan Bencana
Kondisi Infrastruktur Per Bidang Per daerah
BNPP
BNPB
Kem Pertanian
K/L terkait
Da Ketahanan Pangan
Kem Bud Par
DAU
T- 2
T- 2
T-2
T-2
T-1
T-1
T-1
T-1
T-1
Belanja Gaji PNSD
Da Potensi Pariwisata
T-1
Kem PDT
Daerah & KemKeu
KemKeu
KemKeu
Daerah & KemKeu
Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per
Sesuai dengan PMK 165/2012 Data kewilayahan dan indeks teknis disampaikan paling lambat pada bulan Juli
@masbaim/danatransferkedaerah
BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK
KEMAMPUANKEUANGANDAERAH
(IFN < 1)
PERATURANPERUNDANGAN
KARAKTERISTIKDAERAH (IKW)
INDEKS FISKAL & WILAYAH (IFW) = (0,5IFN-1 + 0,5IKW)
IFW > 1
INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS
INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis)
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT) ?
IFWT-1 > 1
DAERAHTIDAK LAYAK
DAERAH LAYAK
BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang(BD) = IFWT-2 * IKK
ALOKASI DAK per BIDANG(ADB) = (BD/-BD)* PAGU per BIDANG
DAERAH TIDAK LAYAK UNTUK BIDANG TERTENTU
ALOKASI DAK Utk DAERAH(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)
NO NO
YES
NO
YES
YES
YES NO
No
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT) ?
INDEKS TEKNISIT = (Indikator Teknis) ; IT > 0
Yes
94
Kriteria Umum Kriteria KhususKriteria Teknis
1
2
3
4
@masbaim/danatransferkedaerah
• Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan segera setelah UU APBN diterbitkan.
• Berdasarkan penetapan alokasi DAK, menteri teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK , paling lambat 2 (dua) minggu setelah PMK ditetapkan.
• Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.
• Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.
• DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas
4
PENETAPAN ALOKASI, PENGGUNAAN DAN PENGANGGARAN DAK
@masbaim/danatransferkedaerah
1. Infrastruktur
17Des 31 Des19 Nov 17
Jan17 Feb
UU APBN PMK DAK JUKNIS SEHARUSNYA
2 minggu
1 bulan 2 bulan
1. Kesehatan2. KB3. Kelautan4. Kehutanan5. LH6. PDT7. Praspem8. Perumahan9. Transdes
1. Pertanian2. Energi
Perdesaan
*******
17 Maret
3 bulan > 3 Bulan
1. Pendidikan2. Perdagangan3. KTD4. Perbatasan
GAMBARAN PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS DAK TA. 2013
12 Des 26 Des24 Nov 13
Jan12 Feb
UU APBN 2012 PMK DAK JUKNIS SEHARUSNYA
2 minggu
1 bulan 2 bulan
1. Pendidikan2. Kesehatan3. KB4. Kelautan Perikanan5. Kehutanan6. Perdagangan7. Perumahan
1. Pertanian2. LH3. Praspem4. Perbatasan5. Transdes6. Keselamatan Transportasi Darat7. Listrik Perdesaan8. PDT
**** ***
12 Maret
3 bulan > 3 Bulan
1. Infrastruktur
GAMBARAN PENETAPAN PETUNJUK TEKNIS DAK TA. 2012
BELUM SELESAI
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA OTONOMI KHUSUS
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA OTONOMI KHUSUS (OTSUS)
Dana Otonomi Khusus (Otsus) adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah. Diberikan kepada Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Aceh
Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Aceh masing-masing setara dengan 2% (dua persen) dari pagu DAU nasional
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Dana Otonomi Khusus
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA TP , DTP, BOS
@masbaim/danatransferkedaerah
TUNJANGAN PROFESI GURU (TP)
Tunjangan Profesi Guru PNSD adalah tunjangan profesi yang diberikan kepada guru PNSD yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tunjangan Profesi Guru PNSD diberikan sebesar 1x gaji pokok guru PNSD.
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA TAMBAHAN PENGHASILAN (DTP)
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada guru PNSD yang belum mendapatkan tunjangan profesi Guru PNSD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• DTP Guru PNSD diberikan sebesar Rp250.000,- per bulan.
• DTP Guru PNSD dialokasikan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan guru PNSD.
@masbaim/danatransferkedaerah
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
Bantuan Operasional Sekolah adalah Dana yang digunakan terutama untuk biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar, dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai petunjuk teknis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi TP Guru PNSD, DTP Guru PNSD, dan BOS
10 hk stlh APBN ditetapkan
10 hk stlh APBN ditetapkan
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybsJuni sblm
TA ybsJuni sblm
TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA INSENTIF DAERAH
@masbaim/danatransferkedaerah
Dana Insentif Daerah (DID)
• DID adalah Dana Penyesuaian dalam APBN yang dialokasikan kepada daerah provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuan keuangan negara untuk melaksanakan fungsi pendidikan dengan mempertimbangkan kriteria daerah berprestasi yang memenuhi Kriteria Utama, Kriteria Kinerja, dan Batas Minimum Kelulusan Kinerja sebagai dasar untuk menentukan daerah penerima alokasi DID dan perhitungan besaran alokasi DID.
@masbaim/danatransferkedaerah
Kriteria Penilaian
Kriteria Utama meliputi sekurang-kurangnya mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan dan penetapan APBD yang tepat waktu.
Kriteria Kinerja terdiri dari Kriteria Kinerja Keuangan, Kriteria Kinerja Pendidikan, dan Kriteria Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan.
@masbaim/danatransferkedaerah
KRITERIA KINERJA KEUANGAN
Kriteria Kinerja
Kriteria Kinerja Keuangan meliputi daerah yang mampu meningkatkan dan mempertahankan kualitas Laporan Keuangannya untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau WDP dari BPK, daerah yang menetapkan Peraturan Daerah tentang APBD secara tepat waktu, dan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di atas rata-rata Nasional.
@masbaim/danatransferkedaerah
KRITERIA KINERJA PENDIDIKAN
Kriteria Kinerja
Kriteria Kinerja Pendidikan meliputi daerah yang mampu mencapai Angka Partisipasi Kasar Sekolah Dasar dan sederajatnya di atas rata-rata nasional dan/atau daerah yang mampu mencapai Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah Pertama dan sederajatnya di atas rata-rata nasional, dan daerah yang mampu mengurangi jarak indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap IPM ideal (100) di atas rata-rata nasional.
@masbaim/danatransferkedaerah
KRITERIA KINERJA EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN
Kriteria Kinerja
Kriteria Kinerja Ekonomi dan Kesejahteraan meliputi daerah yang mampu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, daerah yang mampu mengurangi tingkat kemiskinan di atas rata-rata pengurangan tingkat kemiskinan nasional, daerah yang mampu mengurangi tingkat penganguran di atas rata-rata tingkat pengangguran nasional, dan daerah yang memiliki Kemampuan Fiskal Daerah terhadap IPM-nya di atas atau di bawah rata-rata nasional.
@masbaim/danatransferkedaerah
Penganggaran dan Penetapan Alokasi DID
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Minggu IMaret sblm
TA ybs
Juni sblm TA ybs
Juni sblm TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan DanaIKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum NegaraRDP : Rencana Dana Pengeluaran
@masbaim/danatransferkedaerah
DANA KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL
@masbaim/danatransferkedaerah
Kurang Bayar DBH
Satu minggustlh LKPP
diauditoleh BPK
Satu minggustlh LKPP
diauditoleh BPK
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DANA TRANSFER KE DAERAH
5
@masbaim/danatransferkedaerah
PRINSIP PENYALURAN DANA TRANSFER
Penyaluran Transfer Ke Daerah secara tepat waktu, tepat
jumlah, tepat sasaran
Prinsip Penyaluran
Transfer Ke Daerah
A
D B
C
Mendorong percepatan penyerapan dana dari Kas Daerah kepada masyarakat untuk mendanai kegiatan daerah
Mendorong percepatan penyelesaian penetapan Perda APBD
Mendukung upaya pencapaian laporan
keuangan yang berkualitas
@masbaim/danatransferkedaerah
• Rencana Penerimaan Pajak
• Ketetapan daerah penghasil SDA
• Perhitungan BOS, TPG, Tamsil Guru
• Perpres Alokasi DAU
• PMK ttg Alokasi DBH, DAK, Dana Otsus dan Penyesuaian
• Perhitungan Alokasi DBH, DAU, DAK, & Otsus
• Penyusunan Perpres/RPMK ttgAlokasi Transfer ke Daerah
Pengundangan Perpres/PMK Alokasi Transfer ke Daerah
K/L atau instansi lain Ditjen PK
Presiden/ Menkeu Menkumham
Paling Lambat 10 hari kerja
setelah UU APBN
Paling Lambat 20 hari kerja
setelah UU APBN
Segera setelah
review legal drafting
Paling Lambat
3 hari kerja setelah
diterima
Undang-undang ttg APBN
DAU, DAK, & OtsusDBH & Dana Penyesuaian
DASAR PENYALURAN
@masbaim/danatransferkedaerah
MEKANISME PENYALURAN
SPMDJA
DJPK PEMDA
KPPN JKT-2
Transfer/Pemindahbukuan Dana
SP2DSKU
BO I
Pengesahan DIPA
KPPN DaerahBO III
SP2D
Transfer Dana
Konfirmasi Transfer
Transfer DAU, DAK, Dana Otsus & Penyesuaian, dan DBH, termasuk DBH PBB Migas & Panas Bumi
Transfer DBH PBB dan BP PBB Bagian Daerah(non Migas & Panas Bumi)
DIPA
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DANA TRANSFERCARA PENYALURAN
RKUN
RKUD
Penyaluran Dana Transfer ke Daerah dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke rekening Kas Umum Daerah (RKUD)
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DBHJENIS-JENIS DANA BAGI HASIL
DBH PPh
DBH PBB Bagian Pusat
DBH PBB Migas & Panas Bumi
DBH PBB sektor nonMigas & Panas Bumi Bagian Daerah
DBH Cukai Hasil Tembakau
DBH SDA
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DBH PPH
120
PMK Alokasi Sementara
PMK Alokasi Sementara
Alokasi Definitif dikurangi penyaluran Tri I, II, dan III
Tw - I
Tw - II
Tw - III
Tw - IV
PMK Alokasi Sementara
Apabila s.d. 5 hari kerja sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan belum ditetapkan alokasi definitif, penyaluran DBH PPh triwulan IV sebesar sisa pagu alokasi sementara yg ditetapkan dalam PMK.
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DBH PPH(PSL 21 & PSL 25/29)
121121
PMK Alokasi Sementara
PMK Alokasi Sementara
Alokasi Definitif dikurangi penyaluran Tri I, II, dan III
Tw - I
Tw - II
Tw - III
Tw - IV
PMK Alokasi Sementara
Apabila s.d. 5 hari kerja sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan belum ditetapkan alokasi definitif, penyaluran DBH PPh triwulan IV sebesar sisa pagu alokasi sementara yg ditetapkan dalam PMK.
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DBH PBB BAGIAN PUSATYANG DIKEMBALIKAN SECARA MERATA KEPADA DAERAH
25% 50%Alokasi Definitif minus
Tahap 1 dan 2
Tahap 1Tahap 2
Tahap 3
Dari perkiraan alokasi pada Bulan April
Dari perkiraan alokasi pada
Bulan Agustus
Bulan NovemberPada bulan November juga disalurkan insentif PBB kepada daerah yg realisasi penerimaan PBB sektor perdesaan dan perkotaan tahun sebelumnya mencapai/melampaui target yang ditetapkan
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DBH PBB/BP PBB BAGIAN DAERAH
(MULAI JAN. 2011)
DJPK
SKU terbitkan SPP + SPMA
KPPN
Kanwil DJPB
Pemda
BP
BO III
DIPA + SKU merevisi DIPA
Lap. Penerimaan PBB (Nota Debet)
SPT + SP2D Nota Kredit
Pelimpahan Penerimaan PBB
Rekap. Nota Kredit
SPM + SP2D & rekapnya
Lap. Realisasi DIPA
DIPA
SPM + SP2D Rekapnya
@masbaim/danatransferkedaerah
124
PENYALURAN DBH PBB MIGAS & PANAS BUMI
25% dari alokasi sementara dalam PMK
T-2 T-3
T-1 T-4
25% dari alokasi sementara dalam PMK
25% dari alokasi
sementara dalam PMK
Alokasi Definitif dikurangi
penyaluran T-1, T-2, & T-
3
Alokasi definitif dihitung berdasarkan Pembayaran PBB Migas & Panas Bumi yang dilakukan oleh Ditjen Anggaran atau realisasi penerimaan PBB Migas & Panas Bumi yang dibukukan Bank Persepsi
Juni
Maret
Desember
September
Apabila s.d. 5 hari kerja sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan belum ditetapkan alokasi definitif, penyaluran DBH PBB Migas & Panas Bumi pd triwulan IV sebesar sisa pagu alokasi sementara yg ditetapkan dalam PMK.
@masbaim/danatransferkedaerah
125
PENYALURAN DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU
20% dari Perkiraan
alokasi dalam PMK
T-2 T-3
T-1 T-4
30% dari Perkiraan
alokasi dalam PMK
30% dari Perkiraan
alokasi dalam PMK
Alokasi Definitif dikurangi
penyaluran T-1, T-2, & T-
3
setelah DJPK menerima laporan konsolidasi penggunaan dana atas pelaksanaan kegiatan DBH CHT semester I tahun berjalan dari Gubernur.
Apabila s.d. 5 hari kerja sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan belum ditetapkan alokasi definitif, penyaluran DBH CHT pd triwulan IV sebesar sisa pagu alokasi sementara yg ditetapkan dalam PMK.
Juni September
MaretDesember
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DBH SDA
Jenis DBH SDA Trw- I Trw- II Trw- III Trw- IV
Migas 20% 20% (Real. Penerimaan) – (Salur Trw I & II)
(Real. Penerimaan) – (Salur Trw I sd. III)
Panas Bumi 20% 20% (Real. Penerimaan) – (Salur Trw I & II)
(Real. Penerimaan) – (Salur Trw I sd. III)
Pertum 20% 15% (Real. Penerimaan) – (Salur Trw I & II)
(Real. Penerimaan) – (Salur Trw I sd. III)
Kehutanan 15% 15% (Real. Penerimaan) – (Salur Trw I & II)
(Real. Penerimaan) – (Salur Trw I sd. III)
Perikanan 15% 15% (Real. Penerimaan) – (Salur Trw I & II)
(Real. Penerimaan) – (Salur Trw I sd. III)
Keterangan:1. Penyaluran DBH SDA Migas & Panas Bumi pd Tw III & IV dilakukan berdasarkan hasil
rekonsiliasi PNBP-DBH minus yg sudah disalurkan Tw I & II.2. Apabila s.d. 5 hari kerja sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan belum
ditetapkan alokasi definitif, penyaluran DBH SDA pd Tw IV sebesar sisa pagu alokasi sementara yg ditetapkan dalam PMK.
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH SDA MIGAS DAN PANAS BUMI CONTOH POLA PENYALURAN
20%20%
20%20%
Triwulan III Triwulan IV
dari perkiraan alokasi daerah
ybs dalam PMK
Dari perkiraan alokasi per
daerah dalam PMK
Hasil rekonsiliasi minus Salur Tw I + Tw II + Tw III
Triwulan IITriwulan I
Hasil rekonsliasi minus SalurTw I
+ Tw II
20%20%
20%20%
20%20%
20%20%
20%20%
20%20%
20%20%
Rp IIIRp III
Rp IVRp IV
Rp IIIRp III
Rp IVRp IV
Rp IIIRp III
Triwulan III
Triwulan IV
Triwulan II
Triwulan I
Keterangan:1. Penyaluran DBH SDA Migas & Panas Bumi pd Tw
III & IV dilakukan berdasarkan hasil rekonsiliasi PNBP-DBH minus yg sudah disalurkan Tw I & II.
2. Apabila s.d. 5 hari kerja sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan belum ditetapkan alokasi definitif, penyaluran DBH SDA pd tw IV sebesar sisa pagu alokasi sementara yg ditetapkan dalam PMK.
@masbaim/danatransferkedaerah
PERHITUNGAN REALISASI PNBPUNTUK PENYALURAN TRIWULAN III & IV
Penyaluran Triwulan III dilakukan berdasarkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) SDA s.d. bulan Agustus yg dihitung melalui mekanisme rekonsiliasi dg Kementerian Teknis dan Daerah Penghasil;
Penyaluran Triwulan IV dilakukan berdasarkan PNBP SDA s.d. bulan Oktober yg dihitung melalui mekanisme rekonsiliasi dg Kementerian Teknis dan Daerah Penghasil;
PNBP SDA bulan Nov & Desember yg belum dapat disalurkan s.d akhir TA ybs karena belum teridentifikasi daerah penghasilnya, ditampung sementara dalam rekening Dana Cadangan dan disalurkan ke Daerah pada bulan Feb. TA berikutnya.
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DAUDANA ALOKASI UMUM
Penyaluran
Disalurkan pada awal hari kerja untuk bulan Januari dan 1 (satu) hari kerja sebelum awal hari kerja bulan berikutnya untuk bulan Februari s.d. Desember
Besaran
Penyaluran setiap bulan masing-masing sebesar 1/12 (satu per dua belas) dari besaran alokasi masing-masing daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
Penundaan DAU sebesar 25% dari pagu rencana penyaluran per bulan dilakukan apabila pemda terlambat menyampaikan :a) Perda APBDb) Laporan Realisasi APBD Semester I c) Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (PMK No.4/PMK.07/2011 ttg Tata cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah). Pemotongan DAU dilakukan apabila ada : d) Lebih salur Dana Bagi Hasil pd tahun sebelumnya yang tidak
bisa dipotongkan pada DBH ybs (PMK No. 06/PMK.07/2012 dan Perdirjen Perimbangan Keuangan No: PER- 01/PK/2012);
e) Tunggakan pinjaman daerah (PMK No.47/PMK.07/2011 ttg Tatacara Penyelesaian Tunggakan Pinjaman Pemda kpd Pemerintah melalui Sanksi Pemotongan DAU dan/atau DBH);
Pemotongan / Penundaan DAU
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DAKDANA ALOKASI KHUSUS
1. Pemindahbukuan ke RKUDPenyaluran DAK dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD.
2. Penyaluran dilakukan secara bertahapTahap 1 : 30% dari total pagu DAK.Tahap 2 : 45% dari total pagu DAK.Tahap 3 : 25% dari total pagu DAK.
3. Tidak dapat SekaligusPenyaluran DAK tidak dapat dilakukan secara sekaligus dan tidak melampaui tahun anggaran berjalan.
4. Memenuhi PersyaratanPenyaluran DAK dapat dilakukan setelah dokumen persyaratan diterima secara lengkap oleh DJPK.Penyaluran DAK Tahap I paling cepat dilakukan pada bulan Februari.
@masbaim/danatransferkedaerah
Dokumen Penyaluran DAKDOKUMEN PERSYARATAN PENYALURAN DAK
1.Tahap Ia) Perda tentang APDB tahun berjalan, b) Laporan Penyerapan Penggunaan DAK tahun sebelumnya, c) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap III tahun sebelumnya,d) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap III tahun sebelumnya*, e) Surat Pernyataan Dana Pendamping DAK tahun berjalan.
2. Tahap IIa) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap I tahun berjalan,b) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap I tahun berjalan*.
3. Tahap IIIa) Laporan Realiasi Penyerapan DAK Tahap II tahun berjalan,b) Rekapitulasi SP2D untuk DAK Tahap II tahun berjalan*.
4. Telah 90%Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap I atau II dapat dibuat setelah penggunaan/penyerapan DAK di daerah > 90% dari DAK yang diterima Kasda. [ 0 < Sisa DAK di Kasda < 10%]
*Rekap SP2D disertai dengan file softcopy Aplikasi LDT
@masbaim/danatransferkedaerah
Dokumen Penyaluran DAKVALIDASI DAN BATAS WAKTU PENYAMPAIAN DOKUMEN
5. Batas Waktu Penyampaian
Laporan Realisasi Penyerapan DAK tahap I atau II diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun anggaran berjalan berakhir.
Bila melampaui batas waktu tersebut maka DAK tidak dapat dicairkan (HANGUS)
6. Validasi
Semua Dokumen Persyaratan tersebut harus di tanda tangani oleh kepala daerah, dengan kertas berkop dan distempel.
Dokumen yang disampaikan kepada DJPK adalah Dokumen yang Asli (tanda tangan dan stempel basah).
@masbaim/danatransferkedaerah
Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing
Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan DAK
Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK
@masbaim/danatransferkedaerah
PELAPORAN DAK
1. PENYALURAN• Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri Keuangan • Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah• Merupakan Syarat Penyaluran• Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
2. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN DAK • Dilakukan setiap triwulanan kepada :
1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang oleh SKPD) dan2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri (merupakan
kompilasi seluruh bidang oleh Bappeda).• Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan• Format pelaporan berdasarkan Juknis• Dapat dijadikan sebagai disinsentive bagi daerah yang tidak
melaporkan, melalui penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan kriteria teknis
• Sebagai bahan laporan Menteri teknis setiap akhir tahun anggaran kepada Menkeu, MenBappenas, Mendagri
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYALURAN DANA OTONOMI KHUSUSALOKASI UNTUK DAERAH SE-PROV. NAD, PROV. PAPUA, & PROV. PAPUA BARAT
Penyaluran Secara BertahapDisalurkan secara bertahap, tidak dpt dilakukan sekaligus, yaitu :
Tahap I : 30 % dari alokasi (Maret)Tahap II : 45 % dari alokasi (Juli)Tahap III : 25 % dari alokasi (Oktober)
RekomendasiPenyaluran dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri
@masbaim/danatransferkedaerah
137
PENYALURAN DANA TUNJANGAN PROFESI GURU (DTP)
UNTUK GURU PNSD YG SUDAH MEMPUNYAI SERTIFIKASI
Disalurkan secara triwulanan, masing-masing sebesar 25% pagu alokasi per daerah.
Triwulan I pada akhir Maret 2013.
Triwulan II pada akhir Juni 2013.
Triwulan III pada akhir September 2013.
Triwulan IV pada akhir November 2013.
Penyaluran Triwulan II dilakukan setelah Laporan Realisasi Semester II Dana TPG PNSD TA 2012 diterima oleh Dirjen Perimbangan Keuangan.
@masbaim/danatransferkedaerah
138UNTUK GURU PNSD YG BELUM MEMPUNYAI SERTIFIKASI
Disalurkan secara triwulanan, masing-masing sebesar 25% pagu Alokasi per daerah.
Triwulan I pada akhir Maret 2013.
Triwulan II pada akhir Juni 2013.
Triwulan III pada akhir September 2013.
Triwulan IV pada akhir November 2013.
Penyaluran Triwulan II dilakukan setelah Laporan Realisasi Semester II Dana Tamsil Guru PNSD TA 2012 diterima oleh Dirjen Perimbangan Keuangan.
PENYALURAN DANA TAMBAHAN PENGHASILAN (TP) GURU
@masbaim/danatransferkedaerah
139
Triwulan 4
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
• Disalurkan 25% dari pagu alokasi• DJPK menyalurkan ke Pemda Provinsi paling lambat 14 hari kerja setelah PMK BOS diundangkan• Pemda Prov menyalurkan ke masing2 Sekolah plg lambat 7 hari kerja stlh Dana diterima di RKUD• Pemda Prov menyampaikan Laporan Realisasi kpd DJPK & Kemendiknas paling lambat tgl 31 Maret
• Disalurkan 25% dari pagu alokasi• DJPK menyalurkan ke Pemda Prov paling lambat 7 hari kerja pada awal Juli 2013• Pemda Prov menyalurkan ke masing2 Sekolah plg lambat 7 hari kerja stlh Dana diterima di RKUD• Pemda Prov menyampaikan Laporan Realisasi kpd DJPK & Kemendiknas paling lambat tgl 30 Sept.
• Disalurkan 25% dari pagu alokasi• DJPK menyalurkan ke Pemda Provinsi paling lambat 7 hari kerja pada awal April 2013• Pemda Prov menyalurkan ke masing2 Sekolah plg lambat 7 hari kerja stlh Dana diterima di RKUD• Pemda Prov menyampaikan Laporan Realisasi kpd DJPK dan Kemendiknas paling lambat tgl 30 Juni
• Disalurkan 25% dari pagu alokasi• DJPK menyalurkan ke Pemda Prov paling lambat 7 hari kerja pada awal Oktober 2013• Pemda Prov menyalurkan ke masing2 Sekolah plg lambat 7 hari kerja stlh Dana diterima di RKUD• Pemda Prov menyampaikan Laporan Realisasi kpd DJPK & Kemendiknas paling lambat tgl 31 Des
Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS)UNTUK DAERAH TIDAK TERPENCIL
@masbaim/danatransferkedaerah
140
Triwulan 4
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
• Dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum triwulan I berakhir.
• Dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum triwulan III berakhir.
• Dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum triwulan II berakhir.
• Dilakukan paling lambat 14 (tujuh) hari kerja sebelum triwulan IV berakhir.
PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH(BOS)DANA CADANGAN BOS UNTUK DAERAH TIDAK TERPENCIL
Penyaluran Dana Cadangan BOS dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari Menteri pendidikan dan Kebudayaan cq. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar. Rekomendasi tersebut paling lambat disampaikan oleh Kemendikbud paling lambat 30 hari kerja sebelum triwulan berjalan berakhir.
@masbaim/danatransferkedaerah
141
Semester 1
Semester 2
• DJPK menyalurkan BOS utk daerah terpencil ke Pemda Provinsi paling lambat 14 hari setelah PMK diundangkan;
• Besaran penyaluran sebesar 50% dari alokasi.• Pemda Provinsi menyalurkan ke masing-masing sekolah paling lambat 7 hari kerja
setelah dana diterima di RKUD.
• DJPK menyalurkan BOS utk daerah terpencil ke Pemda Provinsi paling lambat 7 hari setelah awal bulan Juli 2012;
• Besaran penyaluran sebesar 50% dari alokasi.• Pemda Provinsi menyalurkan ke masing-masing sekolah paling lambat 7 hari kerja setelah
dana diterima di RKUD.
PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)UNTUK DAERAH TERPENCIL
@masbaim/danatransferkedaerah
142
Semester 1
Semester 2
• Dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum semester I berakhir.
• Dilakukan paling lama 14 (tujuh) hari kerja sebelum semester II berakhir
PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH(BOS)DANA CADANGAN BOS UNTUK DAERAH TERPENCIL
Penyaluran Dana Cadangan BOS dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari Menteri pendidikan dan Kebudayaan cq. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar. Rekomendasi tersebut paling lambat disampaikan oleh Kemendikbud paling lambat 30 hari kerja sebelum semester berjalan berakhir.
@masbaim/danatransferkedaerah
143
CATATAN ATAS PENYALURAN BOS, TP DAN DTPCATATAN ATAS PENYALURAN TA 2012
DANA BOS• Penetapan Dana Cadangan terlalu besar dibandingkan dengan realisasi.• Keterlambatan penyampaian rekomendasi penyaluran dana cadangan.
Dana TP dan DTP• Daerah tidak menyampaikan Laporan Semester II tahun sebelumnya sehingga
Penyaluran TP dan DTP tahap II, III dan IV tidak bisa dilaksanakan.• Sebanyak 1 daerah tidak tersalur Dana TP-nya (Kab. Yahukimo) dan sebanyak
15 daerah tidak tersalur Dana DTP-nya (Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kab. Lingga, Provinsi Bengkulu, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Maluku, Kab. Seram Bagian Timur, Kab. Mamberamo Raya, Kab. Mamberamo Tengah, Kab. Lanny Jaya, Kab. Puncak, Kab. Intan Jaya, Provinsi Papua Barat).
REALISASI BOS, TP DAN DTP TA 2012DANA PAGU REAL SISA PAGU % REAL
- DTP 30,559,800,000,000 30,557,995,724,250 1,804,275,750 99.99%- DANA TP 2,898,900,000,000 2,883,523,500,000 15,376,500,000 99.47%- BOS 23,594,800,000,000 22,584,885,440,750 1,009,914,559,250 95.72%
@masbaim/danatransferkedaerah
Disalurkan sekaligus (100%) Penyaluran DID dilakukan setelah Dirjen
Perimbangan Keuangan menerima dokumen persyaratan dari daerah penerima DID.
Dokumen persyaratan penyaluran DID meliputi : – PERDA APBD tahun Anggaran 2011– Surat Pernyataan pencantuman DID dalam
APBD/ APBD-P– Rencana Penggunaan DID
PENYALURAN DIDDANA INSENTIF DAERAH
@masbaim/danatransferkedaerah
Disalurkan sekaligus (100%) Penyaluran P2D2 dilakukan setelah Dirjen
Perimbangan Keuangan menerima rekomendasi BPKP atas pelaksanaan evaluasi dana DAK bidang Infrastruktur.
PENYALURAN P2D2PROYEK PEMERINTAH DAERAH DAN DESENTRALISASI
@masbaim/danatransferkedaerah
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
DAU
DAK & Dana Otsus
DBH PBB Bag. Pusat
DBH SDA, PPh, PBB Migas, CHT
DBH PBB Bag Daerah
DID & Kurang Bayar DBH
BOS, TPG, Tamsil Guru PNSD
1. Proses penyaluran dilakukan melalui pemindahbukuan dana dari RKUN ke RKUD prov/kab/kota2. Penyaluran DAK, DBH CHT, BOS, Tunjangan Profesi Guru, dan Dana Tambahan Penghasilan Guru mempersyaratkan
adanya Laporan Realisasi dari Pemda.3. Penyaluran DAU dan DAK dikaitkan dengan penyampaian Perda APBD4. Penyaluran DID dan Kurang Bayar DBH dilakukan sekaligus setelah dianggarkan dalam APBN/APBN-P.
Pola Penyaluran Anggaran Transfer ke Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
Penyelesaian Lebih/Kurang Salur dan Pelaksanaan Sanksi Penundaan/Pemotongan DAU/DBH
Penyelesaian lebih salur DBHPenyelesaian kurang salur DBHPenundaan/pemotongan DAU/DBH karena adanya sanksi kepada daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
Apabila terjadi lebih salur yg diakibatkan karena DBH Pajak yg disalurkan pada tw 1, 2, & 3 lebih besar dibandingkan dg pagu definitif DBH Pajak yg dihitungkan berdasarkan realisasi penerimaan s.d. triwulan IV maka kelebihan tersebut diperhitungkan dlm penyaluran pada tahun berikutnya.
Apabila terjadi lebih salur yg diakibatkan karena DBH SDA yg disalurkan pada tw 1 & 2 lebih besar dibandingkan dg pagu definitif DBH SDA yg dihitungkan berdasarkan realisasi penerimaan s.d. triwulan IV maka kelebihan tersebut diperhitungkan dlm penyaluran pada tahun berikutnya.
Penyelesaian lebih salur DBH Pajak dan DBH SDA dapat diperhitungkan dalam penyaluran DBH dan/atau DAU tahun berikutnya sesuai dg proritas pemotongan yg diatur dalam PMK/Perdirjen PK.
20
Penyelesaian Lebih Salur DBH
@masbaim/danatransferkedaerah
Terjadinya Lebih Salur:
DBH PPh Tw I+II+III
ALOKASI DEFINITIF2009
Lebih Salur
2010 DBH PPhLebih
Salur
Alternatif Penyelesaian Lebih Salur:
DBH Pajak Lainnya
DBH SDA diluar porsi 0,5% DBH Migas
DAU
Lebih Salur
Lebih Salur
Lebih Salur
Contoh Penyelesaian Lebih Salur DBH PPh
@masbaim/danatransferkedaerah
DBH SDA Tw I+II
REALISASI DBH
2009 Lebih Salur
2010
DBH Pajak
Lebih Salur
Alternatif Penyelesaian Lebih Salur:
DBH SDA Lainnya
DAU
Lebih Salur
Lebih Salur
Terjadinya Lebih Salur:
Contoh Penyelesaian lebih salur DBH SDA
@masbaim/danatransferkedaerah
Terjadinya Lebih Salur:
DBH PBB Tw I+II+III
ALOKASI DEFINITIF2011
Lebih Salur
2012 DBH PBBLebih
Salur
Penyelesaian Lebih Salur:
DBH Pajak Lainnya
DBH SDA diluar porsi 0,5% DBH Migas
DAU
Lebih Salur
Lebih Salur
Lebih Salur
Contoh Penyelesaian Lebih Salur DBH PBB Migas & Panas Bumi
@masbaim/danatransferkedaerah
PENYELESAIAN KURANG SALUR
Apabila terjadi kurang salur yg diakibatkan karena DBH Pajak dan/atau DBH SDA yg disalurkan pada tw 1 s.d. 4 lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan pajak dan/atau PNBP SDA yang seharusnya dibagihasilkan kepada daerah, maka kurang salur tersebut akan dialokasikan kepada daerah setelah dianggarkan dalam APBN/APBN-P.
Kurang salur akan diungkap dalam Laporan Keuangan Transfer ke Daerah sebagai kewajiban yang diestimasi agar dapat diaudit oleh BPK.
Setelah mendapatkan audit BPK, kurang salur akan diusulkan untuk dianggarkan dalam APBN/APBN-P.
@masbaim/danatransferkedaerah
Pemotongan Penyaluran Dana Transfer, apabila ada:a. Permintaan dari instansi/unit yang berwenang b. Terkait adanya lebih salur dana transfer dan/atau c. adanya kewajiban finansial daerah yang tidak
dipenuhi antara lain pembayaran pinjaman daerah;
Penundaan penyaluran Dana Transfer, apabila ada:a. Permintaan dari instansi/unit yang berwenang b. Terkait adanya kewajiban non finansial daerah yang
tidak dipenuhi antara lain penyampaian Perda APBD;
Pembayaran/penyaluran kembali Dana Transfer dapat dilakukan apabila ada:a. Pencabutan sanksi kpd daerah terkait kewajiban
pelaporan, pembayaran hutang/pinjaman, dan kewajiban lainnya;
b. Permintaan pembayaran kembali dari instansi/unit yang.
Pemotongan/Penundaan/Pembayaran Kembali Dana Transfer
@masbaim/danatransferkedaerah
Penundaan DAU sebesar 25% dari pagu rencana penyaluran per bulan dilakukan apabila Pemda terlambat menyampaikan Perda APBD (PMK No.4/PMK.07/2011 ttg Tatacara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah). Daerah yang terkena sanksi ini:tahun 2008 : 3 daerah tahun 2010 : 2 daerah tahun 2009: 3 daerah tahun 2011 : 19 daerahtahun 2012: 16 daerah
Pemotongan DBH dan/atau DAU dilakukan apabila ada :a. Lebih salur Dana Bagi Hasil pd tahun sebelumnya (PMK No. 06/PMK.07/2012
dan Perdirjen Perimbangan Keuangan No: PER-01/PK/2012); b. Tunggakan pinjaman daerah (PMK No.47/PMK.07/2011 ttg Tatacara
Penyelesaian Tunggakan Pinjaman Pemda kpd Pemerintah melalui Sanksi Pemotongan DAU dan/atau DBH);
c. Daerah Induk tidak memenuhi kewajiban pemberian hibah kepada daerah otonom baru (DOB) sesuai dengan UU pembentukan DOB (PMK No. 162/PMK.07/2011 ttg Tatacara Pemotongan DAU dan/atau DBH bagi Daerah Induk/Provinsi yang tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan kepada Daerah Otonom Baru.
Pemotongan/Penundaan Dana Transfer
@masbaim/danatransferkedaerah
Relatif rendahnya realisasi penyaluran DBH Cukai; karena: keterlambatan sebagian Pemda dlm menyampaikan Laporan Semester II.
Keterlambatan Penyaluran DBH SDA triwulan I; karena keterlambatan penetapan alokasi akibat keterlambatan Kementerian Teknis dlm menetapkan daerah penghasil
Terjadinya lebih salur DBH Pajak dan DBH SDA; karena:a. sbg dasar perhitungan DBH. kurang validnya data yang disampaikan oleh
instansi/kementerian teknis sebagai dasar perhitungan alokasi sementara DBH;b. menurunnya realisasi penerimaan pajak/bukan pajak yang dibagihasilkan
Relatif rendahnya realisasi penyaluran DAK; karena keterlambatan Pemda dlm penyampaikan Laporan Realisasi Penyerapan DAK, yang a.l. disebabkan: a. Keterlambatan & kurang implementatifnya ketentuan Juknis b. Keterlambatan Perda APBD dan/atau tender kegiatanc. Keterlambatan Kontraktor dlm mengajukan pembayaran ke Satker Pemda.d. Ketidaktahuan pejabat pemda a.l. akibat adanya mutasi pejabat.e. Kelemahan koordinasi antar Satker di daerah.
Realisasi penyaluran dana transfer, utamanya DBH SDA, DBH Cukai, DAK, menumpuk di akhir tahun anggaran; karena:a. DBH SDA : terkait dg realisasi penerimaan negarab. DBH Cukai, DAK, TPG dan Dana Tamsil: terkait dg penyampaian laporan
Permasalahan Transfer ke Daerah
@masbaim/danatransferkedaerah
LANGKAH PERCEPATAN
Legal formal
Mengingatkan daerah melalui surat nomor S-22/PK/2013 tentang upaya percepatan penyaluran DAK TA 2013
Non Formal
Via Telephon, SMS, Email dan Penjelasan Langsung.
Bimtek dan Sosialisasi
Direncanakan akan mengadakan Bimtek dan Sosialisasi di beberapa tempat di wilayah Indonesia yang akan mengundang semua daerah penerima DAK
Helpdesk
Bantuan kosultasi pendahuluan mengenai penyusunan laporan dan permasalahan DAK via telephon kantor atau email.
PENYALURAN DANA TRANSFER KE DAERAH
@masbaim/danatransferkedaerah
PELAPORAN DANA TRANSFER KE DAERAH
6
@masbaim/danatransferkedaerah
DJPK
DJPB BPK
DJPK
Bahan Kebijakan Alokasi
Anggaran Transfer TA berikutnya
DOKUMEN TRANSFER : Perpres/PMK Alokasi, DIPA,
SPAT/SKP-RTD, SPP
SPM, SP2D
Laporan Keuangan Transfer
ke Daerah (LKTD)
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
(LKPP)
LKPP Unaudited
TIM AUDIT
• Jan s.d. Maret• TA berikutnya
Maret s.d. April TA berikutnya
April s.d. Mei TA berikutnya Juni
TA berikutnya
LKPP Audited
Pelaporan Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah (LKPP)
@masbaim/danatransferkedaerah
Opini dan Rekomendasi BPK atas Laporan Keuangan Transfer ke Daerah (LKTD)
1. Opini BPK atas LKTD :
2. Temuan/Rekomendasi : Rekonsiliasi ulang realisasi penyaluran DBH PBB/BPHTB Bagian Daerah. Penyaluran DBH PBB Migas terlambat dan tidak boleh mengacu pada ketetapan
sementara yg tidak didukung dengan dokumen perpajakan. Laporan realisasi penyerapan DAK dari Pemda perlu didukung dengan bukti
pencairan dana oleh SKPD. Penyaluran DBH pajak dan DBH SDA terlambat. Penyelesaian lebih salur (tahun 2010 Rp221,9 miliar - 495 daerah dan tahun
2011 Rp120,9 miliar - 247 daerah). Dana Penyesuaian tidak didasarkan pada kriteria yang jelas.
Tahun 2001-2007 2008 2009 2010 2011
Opini Disclaimer WDP – BA 70WTP - BA 71
WDP WTP - DPP WTP
@masbaim/danatransferkedaerah
MONITORING DAN EVALUASI DANA TRANSFER KE DAERAH
7
@masbaim/danatransferkedaerah
DJPK mengirimkan Lembar Konfirmasi penyaluran
Transfer ke Daerah kepada daerah setiap triwulan paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir.
Daerah
Monitoring Transfer ke Daerah
Daerah menyampaikan kembali lembar konfirmasi kepada DJPK paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah lembar konfirmasi diterima dan ditandatangani oleh Kepala
Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
Lembar konfirmasi adalah bukti penerimaan dari daerah atas penyaluran Transfer ke Daerah dari Kas Negara.
!!!
Apabila dalam waktu 25 hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir, Lembar Konfirmasi tidak disampaikan ke DJPK, maka daerah dianggap sudah menerima dana transfer.
@masbaim/danatransferkedaerah
Top Related