LAKIP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN
[DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN] Kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) - JL. Syech Nawawi Al-Bantani Kota Serang
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ I
DAFTAR ISI .................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... Hal 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ Hal 1
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................ Hal 5
1.3 Dasar Hukum ................................................................................................. Hal 6
1.4 Tigas Pokok dan Fungsi .................................................................................. Hal 8
1.5 Kondisi Sumber Daya Manusia ....................................................................... Hal 10
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................................... Hal 16
2.1 Rencana strategis ........................................................................................... Hal 16
2.1.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Banten........... Hal 17
2.1.2 Strategis ................................................................................................ Hal 18
2.1.3 Kebijakan ............................................................................................... Hal 20
2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) ........................................................................ Hal 24
2.3 Rencana Kerja Tahunan Dan Perjanjian Kinerja ............................................. Hal 27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. Hal 40
3.1 Pengukuran Kinerja Pada Tahun Sebelumnya (Tahun 2015) ......................... Hal 43
3.1.1 Program 1: Penyediaan Data Pembangunan Daerah ............................. Hal 43
3.1.2 Program 2: Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial Dan
Perlindungan Tenaga Kerja .................................................. Hal 45
3.1.3 Program 3: Peningkatan Produktivitas, Perluasan Kesempatan Kerja
Dan Berusaha ....................................................................... Hal 45
3.1.4 Program 4: Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja Dan Berusaha .... Hal 46
3.2 Pengukuran Kinerja Pada Tahun Sekarang (Tahun 2016) .............................. Hal 47
3.2.1 Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kesempatan Dan Penyediaan
Lapangan Kerja ....................................................... hal 51
3.2.2 Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kualitas Dan Perlindungan Terhadap
Tenaga Kerja ........................................................... Hal 54
3.2.3 Sasaran Strategis 3: Terkendalinya Pertumbuhan, Jumlah Dan
Persebaran Penduduk ............................................ Hal 55
3.2.4 Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Pelayanan Dan Informasi Publik
Yang Dapat Di Akses ............................................. Hal 58
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... Hal 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017,
sesuai amanat dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang tata cara penyusunannya diatur
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan media
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan operasional daerah
dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten, yang didalamnya tergambar juga hasil dan kinerja
masing-masing program yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan,
Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja serta Laporan Realisasi keuangan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
KATA PENGANTAR
Namun demikian kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten masih
terdapat banyak kekurangan yang diakibatkan oleh berbagai keterbatasan,
karena itu saran konstruktif untuk pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian dimasa mendatang sangat diharapkan.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada
segenap keluarga besar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
atas dukungannya, sehingga pembangunan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian di Provinsi Banten dapat terlaksana dengan baik.
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengelolaan
serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan serta pelayanan prima terhadap masyarakat.
Serang, Maret 2016
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten
H.AL HAMIDI,S.Sos,M.Si Pembina Tk.I
NIP. 19640817 198603 1 022
1.1 Latar Belakang
Pembangunan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan
mengentaskan kemiskinan, serta menciptakan atau menambah lapangan
kerja. Pembangunan juga ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat daerah, serta mempertahankan atau menjaga
kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan
generasi masa datang (berkelanjutan).
Pembangunan daerah merupakan bagian internal dan integral dari
pembangunan nasional. Namun pencapaian keberhasilan pembangunan
daerah harus benar-benar memperhatikan kebutuhan, kondisi dan potensi
yang dimiliki masing-masing daerah. Perbedaan kondisi daerah akan
mengakibatkan perbedaan dalam menerapkan corak pembangunan.
Dengan demikian, pencapaian sasaran pembangunan di daerah disesuaikan
dengan potensi setempat, aspirasi masyarakat, juga permasalahan
pembangunan di daerah.
Indonesia tengah menghadapi tantangan untuk memasuki siklus “bonus
demografi”, yaitu kondisi ketika jumlah penduduk produktif (berusia 15-64 tahun)
mendominasi populasi nasional. Bonus demografi menjadi dasar meningkatkan
BAB I
P E N D A H U L U A N
produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan SDM.
Saat tingkat fertilitas turun, pertumbuhan pendapatan per kapita untuk
memenuhi kebutuhan dasar penduduk usia anak-anak dapat dialihkan untuk
peningkatan mutu manusia sebagai modal pembangunan. Di saat yang sama,
jumlah anak yang sedikit akan memberikan peluang bagi kaum perempuan
untuk masuk pasar kerja sehingga lebih berkesempatan untuk meningkatkan
tabungan keluarga. Dengan demikian, pada periode 2025 - 2035, Indonesia
memiliki kesempatan besar memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Bonus demografi akan menjadi windows of opportunity bila disokong oleh SDM
yang berkualitas. Jika jumlah penduduk produktif yang lebih besar dapat
dioptimalkan untuk mengakumulasi pertumbuhan dan perkembangan
kesejahteraan secara ekonomi, maka hasil yang diperoleh dapat
dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa di masa depan. Sebaliknya, bonus
demografi bisa menjadi windows of disaster jika ternyata sebagian besar
penduduk usia produktif berpendidikan rendah atau bahkan tak lulus
pendidikan SMP atau SMA, lalu penduduk usia produktif yang banyak
jumlahnya itu tidak bisa dimanfaatkan akibat kurangnya lapangan kerja,
sehingga menimbulkan efek sosial yang buruk dan hilangnya momentum untuk
mengumpulkan kesejahteraan. Untuk meraih keuntungan bonus demografi,
ada 4 (empat) hal yang harus dipenuhi : (1) penduduk usia muda yang
meledak jumlahnya itu harus mempunyai pekerjaan produktif dan bisa
menabung, (2) tabungan rumah tangga dapat diinvestasikan untuk
menciptakan lapangan kerja produktif, (3) ada investasi untuk meningkatkan
modal manusia agar dapat memanfaatkan momentum jendela peluang
(windows of opportunity) yang akan datang, dan (4) menciptakan lingkungan
yang memungkinkan perempuan masuk pasar kerja.
Paradigma pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di
Provinsi Banten saat ini telah bergeser dari sebelumnya menempatkan
pemerintah sebagai pelaku pembangunan menjadi fasilitator, akselerator dan
regulator yang tujuannya mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui upaya yang serius, terencana dan terpadu. Dengan
paradigma baru ini program pembangunan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian lebih diarahkan kepada pemberdayaan masyarakat atau
dengan kata lain peran pemerintah adalah menyiapkan suatu kondisi yang
memungkinkan berkembangnya proses kreatif di masyarakat, sehingga
kehidupan masyarakat bisa lebih mandiri dan sejahtera daripada sebelumnya.
Besarnya pertumbuhan ekonomi di Banten belum mampu mengatasi
persoalan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan wilayah dan ketimpangan
pendapatan serta pertambahan penduduk, baik yang bersumber dari
kelahiran maupun dari migrasi. Banyaknya jumlah penduduk miskin di Banten
merupakan dampak dari terbatasnya kesempatan kerja yang ada
dibandingkan angkatan kerja yang ada, serta dampak dari rendahnya
investasi, PHK, situasi hubungan industial yang belum kondusif dan masih
banyaknya pelanggaran norma-norma ketenagakerjaan serta masih tingginya
angka kecelakaan kerja. Belum lagi bertambahnya penganggur tersebut turut
disumbang juga oleh kualifikasi angkatan kerja yang masih belum dapat
bersaing di pasar kerja dan lemahnya informasi pasar kerja.
Bicara mengenai kuantitas penduduk, jumlah penduduk di Provinsi
Banten menunjukkan perkembangan yang relatif terkendali, namun perlu
adanya peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan kepadatan serta
penyebaran penduduk, agar dapat meningkatkan kualitas penduduk yang
ada. Karena dengan tingkat kepadatan dan penyebaran penduduk yang jauh
dari ideal dapat menimbulkan berbagai dampak sosial, seperti tingginya angka
pengangguran, kemiskinan dan tingginya tingkat kriminalitas. Sedangkan disisi
lain, masih banyak daerah diluar jawa yang tingkat kepadatan penduduknya
rendah. Dengan demikian, program tansmigrasi merupakan salah satu alternatif
solusi, mengingat program ini pada prinsipnya merupakan upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan daerah.
Dengan kondisi seperti diatas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten menyusun berbagai program dan kegiatan yang diarahkan
untuk perluasan kesempatan kerja, peningkatan daya saing tenaga kerja,
peningkatan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan serta menata
persebaran penduduk, baik didalam maupun diluar wilayah Provinsi Banten.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999
tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
kepada Pemerintah, Laporan Pertanggungjawaban kepala Daerah kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maka Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten menuangkan segala informasi mengenai
pelaksanaan seluruh kegiatan instansi pemerintah kedalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sebagai perwujudan kewajiban
suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
secara periodik setiap akhir anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai
upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang terukur dan terarah, sehingga dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas,
maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) agar setiap unsur penyelenggara negara
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya
dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dimandatkan kepada
organisasi berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Di dalam LAKIP
ini terkandung instrumen yang mampu mengukur indikator
pertanggungjawaban setiap penyelenggara negara dan pemerintahan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
sistem pengendalian manajemen di sektor publik yang memiliki dua fungsi yaitu
sebagai sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh
stakeholders dan sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten sebagai upaya untuk
memperbaiki kinerja yang akan datang.
1.3 Dasar Hukum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten ini disusun dengan berdasarkan pada
peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Nomor 182 Tahun 2002, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4010);
3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah;
8. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi;
16. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
17. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Banten Tahun 2017- 2022;
18. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor
6);
19. Peraturan Gubernur Nomer 62 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Perubahan APBD Tahun 2017.
20.
1.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
daerah dan tugas pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian dengan fungsi sebagai berikut :
Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas:
1. Perumusan perencanaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
2. Pembinaan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
3. Perumusan dan penyusunan kebijakan hukum dan perundang-
undangan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
4. Pemberian perijinan dan pelayanan umum bidang ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian lintas kabupaten/kota;
5. Pelaksanaan identifikasi dan pengolahan data, penyusunan rencana
dan program di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
6. Pengkoordinasian, pelaksanaan serta pengendalian tugas di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
7. Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam pelaksanaan tugas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dengan instansi
terkait di pusat, provinsi dan kabupaten/kota;
8. Penetapan dan peningkatan produktivitas kerja serta profesionalisme
pencari kerja;
9. Pelaksanaan urusan administrasi dan ketatausahaan, kepegawaian
serta urusan dinas dan rumah tangga dinas;
10. Pembinaan Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD);
11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya.
1.5 Kondisi Sumber daya Manusia
Peran aktif dan dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang
berkualitas dalam mengelola suatu organisasi atau lembaga agar dapat
berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan. Baik atau
buruknya kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya
manusia yang ada didalamnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing.
Sebagai salah satu perangkat kerja Pemerintah Provinsi Banten, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi didukung oleh sejumlah personil atau pegawai
yang mengemban tugas dan fungsi sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2012 yang telah direvisi dengan Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten, sampai dengan bulan Desember
2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten memiliki
pegawai sebanyak 312 orang, yang terdiri dari 190 orang PNS dan 122
orang non PNS (TKS).
Table 1.1
Jumlah dan Status Pegawai
No Status Pegawai Jumlah
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 190 Orang
- Pembina Utama Madya (IVd) 1 Orang
- Pembina Utama Muda (IV/c) 1 Orang
- Pembina Tk.1 (IV/b) 8 Orang
- Pembina (IV/a) 20 Orang
- Penata Tk.I (III/d) 52 Orang
- Penata (III/c) 28 Orang
- Penata Muda Tk.I (III/b) 50 Orang
- Penata Muda (III/a) 15 Orang
- Pengatur Tk.I (II/d) 1 Orang
- Pengatur (II/c) 2 Orang
- Pengatur Muda Tk. I ( II/b) 1 Orang
- Pengatur Muda (II/a) 10 Orang
- Juru Muda (I/b) 1 Orang
2 Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) 122 Orang
- Tenaga Administrasi 86 Orang
- Penjaga Malam 18 Orang
- Pramubakti 5 Orang
- Driver 2 Orang
- Petugas Kebun 4 Orang
- Toolman 7 Orang
TOTAL 312 Orang
Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten berdasarkan golongannya dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 1.2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
No Kantor
Golongan
I II III IV
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
1 0.52 14 7.40 145 76.38 30 15.70
Sumber : Disnakertrans Provinsi Banten, 2017
Dari tabel diatas, terlihat bahwa komposisi pegawai berdasarkan tingkat
golongan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten didominasi
oleh pegawai Golongan IV, yakni sebanyak 15.70%, menyusul Golongan III
sebanyak 76,38%, kemudian Golongan II sebanyak 7,40% dan terakhir
Golongan I sebanyak 0.52%.
Grafik 1.1
Komposisi Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Berdasarkan
Golongan
Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan,
menunjukan bahwa sebagian besar pegawai memiliki tingkat pendidikan yang
relative cukup memadai. Kondisi ini ditunjukan dengan banyaknya pegawai
1%
10%
74%
15%
Jumlah Pegawai Disnakertrans Provinsi Banten
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
yang memiliki tingkat pendidikan hingga jenjang Strata Satu (S1) bahkan Strata
Dua (S2).
Tabel 1.3
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
190
60.90
- Pasca Sarjana (S3) 1 Orang 0,32
- Pasca Sarjana (S2) 50 Orang 16,03
- Sarjana (S1) 115 Orang 36.84
- Diploma III 4 Orang 1,30
- Diploma II 1 Orang 0,32
- SLTA 18 Orang 5,77
- SD 1 Orang 0,32
2 Non Pegawai Negeri Sipil (Non PNS)
122 orang
39.10
- Pasca sarjana (S2) 2 Orang 0,45
- Sarjana (S1) 44 Orang 14,14
- Diploma III 4 Orang 1,34
- SLTA 66 Orang 21,17
- SLTP 5 orang 1,68
- SD 1 Orang 0,32
Grafik 1.1
Komposisi Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Dari komposisi pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
berdasarkan tingkat pendidikannya, terlihat bahwa pegawai dengan tingkat
0
10
20
30
40
50
60
PascaSarjana
(S3)
PascaSarjana
(S2)
Sarjana(S1)
DiplomaIII
DiplomaII
SLTA SD
0.85
28.81
55.08
3.38 0.85
11.86
0.85
Pegawai PNS DisnakertransProvinsi Banten
Pegawai PNS
0102030405060
1.28
38.46
2.56 0 0
56.41
1.28
Pegawai Non PNS DisnakertransProvinsi Banten
Pegawai Non PNS
pendidikan S1 jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan yang lainnya,
yakni sebesar 60,53%.
Susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2012 yang telah direvisi dengan
Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten terdiri dari :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris;
3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;
4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja danTransmigrasi;
5. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan;
6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan;
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
8. Jabatan Fungsional.
Selanjutnya, struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten disajikan pada bagan sebagai berikut :
KEPALA DINAS
KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAI
AN
PROGRAM DAN EVALAP
SEKRETARIS DINAS
Kabid Pengawasan Ketenagakerj
Kabid Penempatan Tenaga Kerja
Kabid Pelatihan Dan Produktivitas
Kasie Pelatihan da
Kasie Kelembagaan
dan
Kasie Bina Produktivitas
Kasie Transmigrasi
Kasie Penempatan Tenaga Kerja
Kasie Pengembang
Kasie Penegakan
Hukum
Kasie Norma Keselamatan
dan
Kasie Norma Kerja
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kabid Hubungan
Industrial dan
Kasie Lembaga Hubungan
Industrial dan Penyelesaian
Kasie Pengupahan dan Jaminan
Kasie Pemasyarakatan Hubungan Industrial dan
2.1 Rencana Strategis
Rencana Strategi bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
merupakan bagian dari upaya pengembangan sumberdaya manusia dan
sumberdaya alam yang memegang peranan penting dalam mewujudkan
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Oleh karena itu, pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata dan terukur
dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, kemudahan dan
keleluasaan berusaha dan kesejahteraan transmigrasi yang dilaksanakan
melalui berbagai kebijakan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten Tahun 2017 - 2022 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang
disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka pendek) yang
menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Dinas.
Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan
kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah,
efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran
pembiayaan.
Tujuan penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten Tahun 2017 - 2022 adalah Untuk memberikan panduan dalam
pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan ketenaga kerjaan selama lima
tahun kedepan. untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan
pembangunan yang strategis selama lima tahun melalui sumber pembiayaan
APBD, APBN dan sumber lainnya sebagai instrument penjabaran dan
pelaksanaan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan.
2.1.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Dalam menyusun visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten tidak terlepas dari visi dan misi Pemerintah Provinsi Banten, untuk
itu sebelum memasuki visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi disajikan
pula visi dan misi Pemerintah Provinsi Banten 2017 – 2022 adalah sebagai berikut
:
“ Banten yang Maju Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah
“
Sejalan dengan harapan tersebut, isu strategis pembangunan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten periode 2017-2022 terfokus pada
optimalisasi fungsi dan peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu
peningkatan kualitas manajemen pelayanan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian, serta kemitraan yang bersinergi dengan pengembangan
pelayanan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Isu strategis tersebut pada
dasarnya merupakan tantangan dan orientasi yang menjadi pokok tindak
lanjut atas pencapaian pembangunan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian yang telah diupayakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten.
Seiring dengan upaya tersebut dan berpijak pada kedudukan, tugas dan
fungsinya serta isu strategis yang dihadapi dalam bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian dalam kurun waktu 2017-2022, maka Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi menetapkan Visi 2017-2022 sebagai berikut :
“ Terwujudnya Pembangunan Ketenagakerjaan yang Invatif Berdaya Saing
untuk Peningkatan Produktivitas dan Kesejateraan Masyarakat Pekerja “
Misi merupakan pernyataan secara luas dan komprehensif tentang
tujuan instansi yang diekspresikan dalam bentuk produk dan pelayanan yang
akan diberikan atau dilaksanakan. Untuk itu, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten menetapkan Misi 2012-2017 sebagai berikut:
1. Meningkatnya Indek Pembangunan Ketenagakerjaan yang terukur,
dengan Penetapan arah kebijakan organisasi yang Dinamis, Inovatif
dan meningkatkannya kompetensi SDM dan Produktivitas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
2. Menciptakan Harmonisasi Kinerja Organisasi serta pembuatan
perencanaan berbasis pada analisis proyeksi urgensi dan unggulan.
3. Meningkatkan Pelatihan berbasis pada Job Competency, Life Skill pada
urgensi pasar kerja dengan orientasi peningkatan produktivitas
Ketenagakerjaan.
4. Penyelenggaraan Lapangan Kerja dan Program Pemagangan Baik
Sektor Industri dan Industri non Formal
5. Terselenggaranya Kelembagaan Produktivitas dan Badan Akreditasi
Daerah dalam mendorong tercapainya kemandirian wirausaha dan
meningkatkan kapasitas, daya saing terhadap Sertifikasi Profesi
6. Terciptanya Banten kreatif, inovatif dan produktif serta berdaya saing
dalam bidang ketenagakerjaan transmigrasi dan Peningkatan
pemberdayaan ekonomi kreatif Masyarakat
7. Meningkatkan sinkronisasi Program , sinergisitas system Hubungan
ketenagakerjaan dan hubungan industrial untuk terselenggranya
jaminan sosial dan penerimaan upah layak bagi pekerja.
8. Meningkatkan Fungsi Pengawasan ketenagakerjaan melalui
Pembinaan, Pengawasan, Pemeriksaan, Pengujian dan Penindakan (P5)
9. Revitalisasi BLKI berbasis 3R dan job competency sserta life skill.
2.1.2 Strategis
Arah Pembangunan di bidang ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan
dalam rencana strategi (Renstra) tahun 2017-2022, didukung oleh strategi
pelaksanaan, yang meliputi upaya :
1. Meningkatkan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaa Provinsi Banten
2. Memingkatkan Kualitas Kompetensi Daya Saing Tenaga Kerja Kerja
Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
3. Memperluas Kesempatan Kerja dan Program Pemagangan
TerapanSetra Penerapan Program Transmigrasi Lokal
4. Pencanganan 50 Ribu serapan Tenaga Kerja Baru Untuk Industri
Pertahun
5. Pencangan Sentra – Sentra Industri Kreatif Provinsi Banten
6. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan BLKI Unggulan
7. Memberikan Fasilitas Bagi Pembangunan Manajmen Tata Kelola dan
Peningkatan Keterampilan Sumber Daya Aparatur Dalam
Meningkatkan Kinerja Profesional
2.1.3 Kebijakan
Untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
maka ditetapkan arah kebijakan yang telah disesuaikan dengan agenda
pembangunan dan prioritas pembangunan Banten antara lain meliputi :
1. Memberikan fasilitas bagi peniingkatan kualitas kopetensi dan daya
saing tenaga kerja
2. Memberikan fasilitas kesempatan kerja dan pemagangan terapan
seluas – luasnya bagi pencari kerja
3. Memberikan fasilitas terhadap kemudahan akses informasi lowongan
kerja dan peningkatan kapasitas bursa kerja bagi masyarakat dan job
career pekerja
4. Memberikan fasilitas pelatihan berbasis life skill untuk pengambangan
industri kreatif masyarakat
5. Memberikan fasilitas bagi fungsi pengawasan dan perlindungan lebih
insentif terhadap tenaga kerja
6. Membangun sinergitaas dan harmonisasi antara pekerja dan
pengusaha dalam mewujudkan stabilitas produktivfitas dan
kesejahteraan pekerja
7. Memberikan fasilitas bagi pembangunan manajemen tata kelola dan
sumber daya aparatur untuk meningkatkan kinerja
Arahan Kebijakan Menliputi :
1). Arah kebijakan dibidang ketenagakerjaan, yaitu prioritas Perluasan
Lapangan Kerja, dengan kebijakan yang diarahkan untuk :
a) Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja di sektor informal;
b) Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
c) Menciptakan fleksibilitas pasar kerja dengan memperbaiki aturan
main ketenagakerjaan yang berkaitan rekrutmen, outsourcing,
pengupahan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta memperbaiki
aturan main yang mengakibatkan perlindungan yang berlebihan.
2). Arah kebijakan bidang ketransmigrasian, melalui prioritas Peningkatan
Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan, dengan kebijakan yang diarahkan
untuk meningkatkan upaya dan efektivitas penanggulangan kemiskinan
dan pengangguran di wilayah pedesaan maupun perkotaan dengan
menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin
yang meliputi hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, air bersih, tanah, lingkungan hidup dan sumber daya alam,
rasa aman, serta hak untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan
publik.
3). Arah kebijakan bidang standar pelayanan minimal/prima.
Keterkaitan dengan layanan dasar dibidang ketenagakerjaan, telah
ditetapkan standar pelayanan minimal melalui Peraturan Mentri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2014 tentang standart pelayananan Minimal
Bidang Ketenagakerjaan, pelayanan dasar dibidang ketenagakerjaan ini
harus disesuaikan dengan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan
nasional dan daerah. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transimigrasi telah
mengeluarkan 5 (lima) jenis pelayanan dan 8 (delapan) indikator untuk
pelayanan dasar ketenagakerjaan, yang meliputi:
(a). Pelayanan Pelatihan Kerja, lingkup indikator pelayanan minimalnya adalah
:
(1). Besaran tenaga kerja yang mendapatkan Pelatihan berbasis
kompetensi;
(2). Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis
masyarakat.
(3). Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan.
(b). Pelayanan Penempatan Tanaga Kerja, lingkup indikator layanan minimal
adalah : Besaran Penempatan Tanaga Kerja yang ditempatkan.
(c). Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, lingkup indikator
layanan minimal adalah : Besaran Kasus yang diselesaikan dengan
Perjanjian Bersama (PB).
(d). Pelayanan Kepesertaan Jamsostek, lingkup indikator minimal adalah :
Besaran Pekerja/Buruh yang menjadi peserta program Jamsostek.
(e). Pelayanan Pengewasan Ketenagakerjaan, lingkup indikator layanan
minimal adalah :
(1). Besaran Pemeriksaan Perusahaan;
(2). Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan
(f). Urusan Pilihan Bidang Pengerahan dan Penempatan Transmigrasi, lingkup
indikator layanan minimal adalah :
(1). Layanan informasi peluang berusaha di Kawasan Lokasi Pemukiman
Transmigrasi (LPT) dan Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT)
serta pada wilayah PWSCT termasuk di kawasan Kota Terpadu Mandiri,
(2). Pemberian Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan Transmigran,
(3). Pembinaan pasca penempatan dan Pelatihan calon transmigran
sesuai dengan tingkat kopetensi yang dibutuhkan / dikembangkan.
Kebijakan tersebut diwujudkan dalam :
1. Terwujudnya penempatan tenaga kerja di dalam dan ke luar negeri ;
2. Terwujudnya perluasan jejaring informasi pasar kerja di berbagai media;
3. Terwujudnya pengembangan kesempatan kerja usaha mandiri dan padat
karya produktif ;
4. Terwujudnya tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk mengisi
kesempatan kerja dalam dan luar negeri ;
5. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis dan perbaikan syarat kerja
;
6. Terwujudnya peningkatan perlindungan hak-hak dasar pekerja/buruh dan
khususnya bagi pekerja perempuan dan anak ;
7. Terwujudnya peningkatan kerjasama fungsional dalam penyediaan
informasi dan perencanaan tenaga kerja di daerah ;
8. Terwujudnya pengembangan kemampuan SDM aparatur dan Tenaga
Fungsional ketenagakerjaan di Propinsi dan Kab / Kota ;
9. Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
ketenagakerjaan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) BLKI;
10. Terwujudnya fasilitasi pelayanan perpindahan dan penempatan
transmigran dilokasi Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) dan Kawasan
Lokasi Pemukiman Transmigrasi (LPT) ;
11. Terwujudnya kemandirian dan integrasi masyarakat transmigran dengan
sekitarnya melalui tahap penyesuaian, pemantapan dan pengembangan
transmigran di daerah asal dan daerah tujuan.
2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU (Key
Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi.
Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama yaitu:
1. Indeks pembangunan kertenagakerjaan
2. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada Balai Latihan Kerja
Industri (BLKI)
3. Tersediannya Dokumen Data Statistik Penduduk dan Tenaga Kerja
4. Tersediannya tenaga kerja yang memiliki skill sesuai dengan paksa kerja
5. Meningkatkan potensi sumber daya alam potensi kedaerahan
6. Tesediannya tenaga kerja difabel yang kopenten
7. Peningkatan kopetensi dan pproduktivitas tenaga kerja
8. Mewujudkan keterjaminan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
9. Mewujudkan keseinambungan antara kesepakatan kerja dengan
pencari kerja
10. Mewujudkan memperdayakan dan peran serta nyata dunia usaha dan
masyarakat untuk meningkatkann kualitas kerja dan transmigrasi
11. Penguatan Sistem dan fasilitas pendukung pelayanan serta penempatan
tenaga kerja formal ke luar negeri
12. Menciptakan program peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan
system pelayanan penempatan tenaga kerja
13. Mewujudkan pemberdayaan dan peran serta nyata dunia usaha dan
masyarakat untuk meningkatkan kualitas kerja
14. Pengembangan system informasi layanan ketenagakerjaan dan
ketrasmigrasian berbasis IT
15. Terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan serta
system pengupahan dan kesejahteraan pekerja yang berkeadilan
16. Peningkatan pelaksanaan sosialisasi intensitas dan kualitas interaksi
hubungan industrial dan system jaminan ketenagakekrjaan
17. Pelaksanaan sosialisasi pembinaan dan pengawasan norma
ketenagakerjaan ( Norma Kerja K3, Sisitem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan Kerja
18. Melakukan pengawasan melekat kepada seluruh perusahaan terkaiat
pelaksanaan system/program perlindungan dan keselamatan kerja serta
jaminan social tenaga kerja
19. Melakukan pembinaan penyelenggaraan Panitia pembina Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (P2K3) dan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3) serta pembinaan norma kerja pada seluruh
perusahaan dan tenaga kerja
20. Tersediannya data statistik penduduk dan tenaga kerja serta tingkat
pengangguran terbuka
21. Penyediaan pemeliharaan serpras serta pengelolaan yang terstruktur
paka Balai latihan kerja Industri (BLKI)
22. Pengembagan system informasi layanan ketenagakerjaan dan
kewirausahaan
Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten, sebagai berikut :
1. Meningkatnya indeks pembangunan kertenagakerjaan
2. Mengkatkan perlindungan kondisi lingkungan kerja
3. Tingakat kepatuhan wajib lapor ketenagakerjaan di Provinsi Banten
4. Tingakat kepatuhan wajib lapor ketenagakerjaan di Provinsi Banten
pengawasan ketenagakerjaan
5. Tingakat kecelakaan Kerja
6. Tingakat Penempatan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3) di perusahaan
7. Meningkatanya hubungan industrian
8. Meningkatnya pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja
9. Jaminan social tenaga kerja
10. Tingkat Perselisihan Hubungan Industrial
11. Tingkat PP yang disahkan
12. Tingkat PKB yang disahkan
13. Proposi besaran upah minimum terhadap KHL
14. Tingakt pekerja/buruh yang menjadi anggota BPJS
15. Tingkat perusahaan yang menjadi anggota BPJS
16. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
17. Meningkatnya pelatihan dan kopetensi kerja
18. Tingkat produktivitas tenaga kerja
19. Tingkat produktivitas tenaga kerja pelatihan
20. Tingakat lemabga latiah yang terakreditas
21. Tikat kapasitas pelatihan
22. Tingakat kelulusan pelatihan
23. Meningkatnya kesempatan kerja
24. Tingakta kesempatan kerja sector formal
25. Tingkat kesempatan kerja
26. Tingakat kesempatan kerja sector informal
27. Tersedianya perencanaan tenaga kerja
28. Perencanaan Tenaga kerja provinsi
29. Terwujudnya dokumen data statistic penduduk dan tenaga kerja
30. Tingkat partisipasi angkatan kerja muda
31. Tingkat pekerja anak
32. Tingkat pengangguran terbuka
33. Tingkat pekerja tidak penuh
2.3 Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokuman yang berisi
informasi tentang tingkat atau target kinerja berupa output dan atau outcome
yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi pada satu tahun tertentu.
Maksud dan Tujuan Rencana Kinerja Tahunan (RKT), adalah :
1. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan
2. Sebagai indikator bahwa kinerja yang dilakukan, apakah konsisten
dengan proses dan ketentuan dalam rencana kerja
3. Untuk meningkatkan Kompetensi profesionalisme dan disiplin Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), agar
bertanggung jawab, mampu, jujur, terarah dan terprogram, mengacu
pada norma, standar, dan prosedur yang berlaku dengan didukung oleh
sistem administrasi yang efektif dan efisien.
4. Terwujudnya Pelayanan Prima dalam melayani masyarakat.
Table 2.1 Rencana Kerja Tahunan TA.2017
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang tertuang dalam table diatas telah
diaktualisasikan dalam Program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten TA.2017 yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja yang ditandatangani
oleh Gubernur Provinsi Banten dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten, dengan harapan target kinerja diatas dapat memberikan
dampak nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Provinsi
Banten.
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka 0,5% setiap tahunnya
10,06 % 8,92% 124%
Cakupan kegiatan peningkatan keterampilan dan kesempatan tenaga kerja
688 org 1.440 org 272,73% %
2 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja
Tingkat hubungan industrial, kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja
4,73 % 3,96 % 83,72 %
3 Cakupan penyiapan, pelayanan, pembinaan dan kebutuhan masyarakat transmigran serta meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
350 KK 125 KK 37,71%
Cakupan fasilitas perpindahan dan penempatan transmigrasi
200 KK 91 KK 41,80%
4 Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat di akses
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
1 paket 1 paket 100%
Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
NO
PROGRAM DAN KEGIATAN
TARGET KERJA PAGU
ANGGARAN (Rp)
1 2 3 4 PENINGKATAN SARANA ,
PRASARANA PERKANTORAN DAN KAPASITAS APARATUR
1 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor 3,793,483,650.00
1 Tersedianya Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur
100% 3,793,483,650.00 2
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
7,445,251,400.00
1 Sewa Tempat D'Taker Creative Center
1 Paket 270,000,000.00
2 Operasional Perkantoran 12 Bulan 1,331,990,000.00 3 Penyediaan Bahan Habis Pakai 12 Bulan 1,031,992,500.00 4 Penyediaan Bahan Cetak 12 Bulan 233,240,000.00 5 Penyediaan Makan dan Minum
Kantor 12 Bulan 691,710,000.00
6 Penyediaan Jasa Telepon, Listrik, Internet, dan PHBI/PHBN
12 Bulan 3,238,760,900.00
7 Penyediaan BBM 12 Bulan 335,808,000.00 8 Sewa Kantor UPT Pengawasan
Ketenagakerjaan 1 Paket 311,750,000.00
3
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
1,983,500,000.00
1 Pemeliharaan Gedung dan Halaman
12 Bulan 1,159,975,000.00
2 Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
12 Bulan 552,100,000.00
3 Pemeliharaan Inventarisasi 12 Bulan 271,425,000.00 4
Peningkatan Kapasitas Aparatur
310,075,000.00
1 Fasilitasi Pengiriman Kursus, Pelatihan, Tata Usaha dan
1 Kegiatan 60,000,000.00
Administrasi Kepegawaian 2 Fasilitasi Kenaikan Pangkat
Golongan PNS 1 Dokumen 1,400,000.00
3 Fasilitasi Kenaikan Gaji Berkala 1 Dokumen 6,000,000.00 4 Pengelolaan Kearsipan Arsip
Dinamis SKPD 1 Dokumen 38,762,000.00
5 Pemutakhiran Data Kepegawaian
2 Dokumen 4,870,000.00
6 Fasilitasi Penilaian Angka Kredit (PAK)
1 Dokumen 35,173,000.00
7 Pengembangan Wawasan Pegawai
1 Dokumen 94,210,000.00
8 Pekan Ilmiah Internal 1 Kegiatan 69,660,000.00 5
Kordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
3,159,204,600.00
1. Kordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
12 Bulan 3,159,204,600.00 6
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Latihan Kerja Industri
10,642,980,000.0
0
1 Pengadaan Peralatan Kejuruan Menjahit
154,600,000.00
2 Pengadaan Gedung Kejuruan Autocad
1,125,392,000.00
3 Pengadaan Gedung Teori 1,084,400,000.00 4 Pengadaan Gedung Lab
Bahasa 1,154,468,000.00
5 Pengadaan Gudang 1,181,100,000.00 6 Pengadaan Taman Hias BLKI 194,950,000.00 7 Pengadaan Alat Pendingin 92,300,000.00 8 Pengadaan Meja Kerja Pejabat 189,240,000.00 9 Pengadaan Komputer 215,600,000.00 10 Pengadaan Peralatan Kejuruan
Otomotif 1,803,420,000.00
11 Pengadaan Peralatan Kantor 172,300,000.00 12 Pengadaan Alat Kantor
Lainnya 116,300,000.00
13 Pengadaan Barang Non Kapitalisasi
101,110,000.00
14 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Alat Penyimpanan
57,800,000.00
15 Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan
395,900,000.00
16 Pengembangan Program Pendidikan Teknik Perawatan Pesawat Terbang
152,400,000.00
17 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Alat Bengkel Bermesin
2,451,700,000.00
7
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Latihan Kerja Industri
2,000,000,000.00
1 Honorarium PNS Op 19,500,000.00 2 Belanja Pemeliharaan Alat Alat
Bantu Terpeliharanya Alat – alat Bantu 175,000,000.00
3 Belanja Pemeliharaan Alat Alat Angkut Darat
Terpeliharanya Alat – alat Angkut 56,400,000.00
4 Belanja Pemeliharaan Bengkel Tak Bermesin
Terpeliharanya Bengkel tak bermesin 50,000,000.00
5 Belanja Pemeliharaan Mebeulair
Terpeliharanya meubulair 12,000,000.00
6 Belanja Pemeliharaan Alat Peraga/Praktek Sekolah
Terpeliharanya alat peraga 78,000,000.00
7 Belanja Pemeliharaan Perlengkapan Kantor
Terpeliharanyaperlengkapan kantor 61,100,000.00
8 Belanja Pemeliharaan Perlengkapan Jalan
Terpeliharanya perlengkapan jalan 70,600,000.00
9 Belanja Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja
Terpeliharanya bangunan gedung tempat kerj 788,923,500.00
10 Belanja Pemeliharaan Penerangan Jalan, Taman, dan Hutan Kota
Terpeliharanya penerangan jalam, taman dan hutan kota 155,040,000.00
11 Belanja Pemeliharaan Bangunan Air
Terpeliharanya bangunan air 38,175,000.00
12 Belanja Pemeliharaan Jaringan Listrik
Terpeliharanya jaringan listrik 308,700,000.00
13 Belanja Pemeliharaan Alat Olahraga
Terpeliharanya alat olah raga 186,561,500.00
8
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Latihan Kerja Industri
1,832,300,000.00
1 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Balai Latihan Kerja Industri
12 Bulan 1,832,300,000.00
PENYEDIAAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH
9
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah
972,740,000.00
1 Penyusunan dan Pemutakhiran Data Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2017
1 Dokumen
572,311,000.00
2 Updating Aplikasi Info Grafis SKPD Tahun 2017
1 Dokumen 97,588,000.00
3 Penyusunan dan Identifikasi Perusahaan Padat Karya
1 Dokumen 58,591,000.00
4 Penyusunan dan Identifikasi Perusahaan Padat Modal
1 Dokumen 60,175,000.00
5 Penyusunan SIM Pengawasan Ketenagakerjaan
1 Dokumen 151,525,000.00
6 Penyusunan Profil SKPD Tahun 2017
1 Dokumen 32,550,000.00
PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAERAH
10
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
58,000,000.00
1. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA KEUANGAN 4 7,630,000.00
2. SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
192 15,300,000.00
3. SOSIALISASI PENGENDALIAN KEUANGAN AWAL TAHUN
65 1,140,000.00
4. SOSIALISASI PENGENDALIAN KEUANGAN AKHIR TAHUN
65 11,575,000.00
5. Penyusunan Laporan Retribusi IMTA
1 Dokumen 14,775,000.00
6. Penyusunan Laporan Tindakk Lanjut Hasil Pemeriksaaan ( TLHP)
1 Dokemen 7,580,000.00
11
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
1,458,870,500.00
1. Forum Renja SKPD Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2016
1 Dokumen 256,915,000.00
2. Penyusunan Perencanaan 1 Dokumen 172,616,000.00
Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Banten Tahun 2017-2022
3 Penyusunan Renstra SKPD Bidang Ketenenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2017-2022
1 Dokumen
214,216,000.00
4 Bimtek Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Mikro Provinsi Banten Tahun 2017
1 Dokumen
164,123,500.00
5 Sosialisasi Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan
1 Dokumen 290,250,000.00
6 Penyusunan Peraturan Gubernur Banten
3 Dokumen 137,550,000.00 7 Bimtek Penyusunan Indek
Pembangunan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2017
1 Dokumen
196,040,000.00
8 Penyusunan Renja SKPD Tahun 2018
1 Dokumen 9,300,000.00 9 Penyusunan LAKIP SKPD
Tahun 2017 1 Dokumen 2,600,000.00
10 Penyusunan LKPJ SKPD Tahun 2017
1 Dokumen 2,600,000.00 11 Penyusunan DRPK SKPD
Tahun 2018 1 Dokumen 3,000,000.00
12 Fasilitasi Penyusunan RKA dan DPA Tahun 2018
1 Dokumen 3,000,000.00 13 Fasilitasi Penyusunan RKAP
dan DPPA Tahun 2017 1 Dokumen 3,000,000.00
14 Penyusunan LPPD SKPD Tahun 2016
1 Dokumen 3,660,000.00
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN, HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
12
Peningkatan Pengawasan Norma Ketenagakerjaan
1,327,362,000.00
1 Rapat Koordinasi Teknis Pengawas Ketenagakerjaan se-Provinsi Banten
75 Orang 94,898,000.00
2 Peningkatan Motivasi Penerima Manfaat Program PPA-PKH untuk kembali ke Dunia Pendidikan di Provinsi Banten Tahun 2017
480 Anak
813,355,000.00
3 Bimtek Kader Norma Ketenagakerjaan
80 Perusahaan 135,299,000.00 4 Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Banten
80 Orang
283,810,000.00
13
Pengawasan Ketenagakerjaan
1,715,300,000.00
1 PENGAWASAN NORMA KETENAGAKERJAAN KE PERUSAHAAN.
4.200 Perusahaan 1,681,325,000.00
2 PENGAWASAN PENGADUAN KASUS KETENAGAKERJAAN
12 Kasus 11,325,000.00 3 PENANGANAN/
PEMERIKSAAN KASUS KECELAKAAN KERJA
12 Kasus 11,325,000.00
4 TINDAKLANJUT PENGADUAN KASUS KETENAGAKERJAAN
12 Kasus 11,325,000.00
14
Peningkatan Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
1,015,000,000.00
1. K3 Awards Tahun 2017 200 Perusahaan 262,980,000.00 2. Bulan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2017
500 Orang 80,680,000.00
3. Penilaian Zerro Accident Untuk penghargaan tahun 2018
100 Perusahaan 9,996,000.00
4. Sosialisasi Penyusunan Dokumen Pengendalian Bahaya
45 Orang 37,750,000.00
5 Penguatan SMK3, Petugas dan Pendamping Perusahaan se Provinsi Banten
152 Orang 420,248,000.00
6 Rapat Koordinasi dan Pembinaan DK3P (Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi) Banten ke Perusahaan
37 Orang
203,346,000.00
15
Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
1,124,230,650.00
1 Penguatan Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
38 Orang 90,866,500.00
2 Penyidikan Tindak Pidana Ketenagakerjaan
40 Kasus 478,295,000.00
3 Penguatan Teknik Penyidikan Ketenagakerjaan
60 Orang 148,348,000.00
4 Inhouse Teknik Pemberkasan/Penuntutan
60 Orang 146,208,150.00
5 Fasilitas Tim Formasi ABK dan Pembinaan Tim Komisi Etik Pengawas Ketenagakerjaan
55 Orang 144,181,500.00
6 Penguatan Teknik Penanganan Pengaduan, Permintaan Pemeriksaan, Penanganan Kasus dan Nota Riksus
50 Orang
116,331,500.00
16
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Tenaga Kerja
1,799,222,000.00
1. RAPAT KOORDINASI BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL PROVINSI DENGAN KABUPATEN / KOTA SE PROVINSI BANTEN
60 Orang
100,314,000.00
2. OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI LKS BIPARTIT DI PERUSAHAAN
100 Orang 401,076,000.00
3. TATA CARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
100 Orang 332,020,000.00
4. TASK FORCE PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
100 Orang 174,760,000.00
5. PERINGATAN HARI BURUH INTERNASIONAL (MAY DAY)
500 Orang 391,786,000.00
6 PENYUSUNAN SOP TATA CARA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
50 Orang
90,258,000.00
7 PENYUSUNAN TATA TERTIB DAN TATA KERJA LKS TRIPARTIT
50 Orang 309,008,000.00
17
Fasilitasi Penetapan UMP
1,696,400,000.00
1. Penyusunan Struktur dan Skala Upah
2.100 Orang 277,825,000.00
2. Konsinyering Penetapan UMP Se-Provinsi Banten
150 Orang 122,690,000.00
3. Konsinyering Penetapan UMK Se-Provinsi Banten
150 Orang 99,865,000.00
4. Konsinyering Penetapan UMSK Se-Provinsi Banten
150 Orang 58,000,000.00
5. Penyelesaian Standar Oprasional Prosedur (SOP)
150 Orang 40,900,000.00
6. Penagguhan UMP/UMK 150 Orang 182,500,000.00 7. Advokasi Sktor Usaha
Unggulan 375 Orang 271,280,000.00
8. Advokasi Asosiasi Sktoral 310 Orang 336,860,000.00 9. Penguatan Peran dan Fungsi
Dewan Pengupahan Provinsi Banten
150 Orang 163,780,000.00
10.
Penyusunan Tata Tertib dan Tata Kerja Dewan Pengupahan Provinsi Banten
140 Orang 82,700,000.00
11.
Sosialisasi Penetapan UMP dan UMK Se-Provinsi Banten
1,100 Orang 60,000,000.00 18
Peningkatan Pemasyarakatan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
1,156,620,000.00
1. Advokasi Pembentukan Task Force Equal Employment Opportunity (TF EEO) Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten
100 Orang
143,133,600.00
2 Sosialisasi Penerapan dan Perlakuan Yang Sama Tanpa Diskriminasi di Tempat Kerja
100 Orang 152,892,400.00
3 Sosialisasi Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan lain
100 Orang
147,655,600.00
4 Pembinaan Terhadap Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh Yang Telah Mendapatkan Ijin Operasional
100 Orang
131,861,100.00
5 Bimbingan Teknis Tata cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan (PP) Angkatan I dan Angkatan II
75 Orang
233,703,000.00
6 Bimbingan Teknis Tata cara Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kera Bersama (PKB)
75 Orang 115,280,300.00
7 TOT Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan (PP) Serta Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
75 Orang
115,171,100.00
8 Advokasi Perkembangan Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan (PP) dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
75 Orang
116,922,900.00
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS, PERLUASAN, KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
19
Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja
1,800,000,000.00
1 Perencanaan Peningkatan Produktivitas Daerah
25 Orang 22,096,000.00
2 Penilaian Produktivitas Perusahaan Kecil dan Menengah (SIDHAKARYA)
36 Perusahaan 91,279,000.00
3 Edukasi Publik Produktivias dan Daya Saing
250 Orang 189,726,000.00 4 Pelatihan Peningkaan
Produktivitas 175 Orang 535,600,000.00
5 Pelatihan Wirausaha Baru Produktif
60 Orang 426,124,000.00 6 Bimtek Pengukuran
Produktivitas Perusahaan 115 Orang 360,278,000.00
7 Pembinaan Desa Migran Produktif
24 Desa 174,897,000.00 20
Peningkatan Pelatihan dan Pemagangan
5,220,511,200.00
1. Pelaksanaan Pelatihan Berdasarkan Klaster Kompetensi 496 Orang
3,489,841,800.00
2. Pemagangan Berbasis Pengguna
110 Orang 396,825,000.00 3. Kemitraan Jejaring LPK 22 Paket 1,333,844,400.00
21 Pengembangan Kelembagaan dan Akreditasi
1,100,000,000.00
1. Bimtek Pengelola Lembaga Pelatihan Kerja
40 Orang 271,199,000.00 2. Bimtek Metodologi Instruktur
Lembaga Pelatihan Kerja 25 Orang 450,155,000.00
3. Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja
28 LPK 246,420,000.00
4. Rapat Koordinasi Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
30 Orang 29,466,500.00
5. Bimtek SKKNI 25 Orang 102,759,500.00
22 Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja
2,156,000,000.00
1. Pengendalian Penempatan Tenaga Kerja Asing di Provinsi Banten
80 Orang 449,142,500.00
2. Bimbingan Teknis Penempatan 50 Orang 138,838,500.00
Tenaga Kerja AKAN
3. Bimbingan Teknis Penempatan Tenaga Kerja AKAD
50 Orang 138,842,500.00
4 Pembinaan Petugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja se Provinsi Banten
20 Orang 76,316,000.00
5 Focus Group Discussion Tim Penanggulangan Pengangguran
20 Orang 99,342,500.00
6 Pelayanan Satgas Pencegahan TKI Non Prosedural
800 Orang 314,832,000.00
7 Harmonisasi Jejaring Penempatan
100 Orang 230,480,000.00
8 Penanganan Penempatan AKL 40 Orang 208,206,000.00
23
Penyebarluasan dan Pengembangan Pasar Kerja
2,400,000,000.00
1. Penguatan Informasi Pasar Kerja (IPK) di Provinsi Banten
4 Dokumen Data Pasar Kerja 96,270,000.00
2. Penguatan Informasi Bursa Tenaga Kerja Melalui BKOL
4 Dokumen Data Bursa Kerja Online 472,622,000.00
3 Rapat Penyusunan Data IPK skala Provinsi
20 Orang Peserta 40,775,000.00
4 Peningkatan Pelayanan Bursa Kerja Khusus
30 orang peserta 132,783,000.00
5 Penyuluhan Bimbingan Jabatan 800 Orang 189,728,000.00 6 Fasilitasi Penempatan Tenaga
Kerja 2.000 Pencari Kerja 1,426,547,000.00
7 Bimtek Analisis Pengembangan Pasar Kerja
20 Orang 41,275,000.00
PENINGKATAN KETERAMPILAN TENAGA KERJA
24
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja BLKI Provinsi Banten
6,000,000,000.00
1. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Teknik Sepeda Motor ( 2 Paket )
32 Orang 156,362,200.00
2. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Mesin Produksi 240 JP ( 4 Paket )
64 Orang 363,692,400.00
3. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Computer Numeric Control 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 174,362,200.00
4. Pelatihan Berbasis Kompetensi 48 Orang 147,055,300.00
Kejuruan Autocad Manufaktur 240 JP ( 4 Paket )
5. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Las CO2 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 245,027,300.00
6. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Otomasi Industri 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 277,527,300.00
7. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Instalasi Penerangan 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 246,027,300.00
8. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Instalasi Tenaga 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 237,027,300.00
9. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Teknik Pendingin 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 159,362,200.00
10.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Furniture 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 132,362,200.00
11.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Autocad Gambar Bangunan 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 187,527,300.00
12.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Menjahit 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 162,362,200.00
13.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Kecantikan Kulit 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 152,362,200.00
14.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Kecantikan Rambut 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 152,362,200.00
15.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan TIK - Operator Komputer 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 162,027,300.00
16.
Sertifikasi Uji Kompetensi 520 Orang 1,246,889,000.00 17
. Jasa Konsultasi Persiapan Penyusunan ISO Pelatihan BLKI
1 Dokumen 52,100,000.00
18 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Mesin Produksi 480 JP ( 2 Paket )
32 Orang 334,442,200.00
19 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Computer Numeric Control 480 JP ( 2 Paket )
32 Orang 306,442,200.00
20 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan LAS CO2 - MIG 480 JP ( 1 Paket )
16 Orang 151,237,100.00
21 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan LAS Listrik - SMAW
64 Orang 327,692,400.00
240 JP ( 4 Paket ) 22 Pelatihan Berbasis Kompetensi
Kejuruan LAS Listrik - SMAW 480 JP ( 1 Paket )
16 Orang 151,237,100.00
23 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Otomasi Industri 480 JP ( 1 Paket )
16 orang 165,123,600.00
24 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan TIK - Multimedia 240 JP ( 3 Paket )
48 Orang 153,027,300.00
25 Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan 240 JP ( 2 Paket )
32 Orang 156,362,200.00
25
Program Evaluasi dan Pengembangan BLKI
651,392,100.00
1 Identifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja di Perusahaan
8 Kab, Kota/Peerusahaan 182,115,000.00 2 Pengembangan Kejuruan BLKI 1 Dokumen 152,400,000.00 3 Promosi dan Publikasi BLKI
Peningkatan Pemahaman Program BLKI untuk SMK/SMA
1 Dokumen 108,982,100.00
4 Partisipasi Job Fair 42,750,000.00 5 Belanja Promosi dan Publikasi
Program Pelatihan BLKI 1 Dokumen 165,145,000.00
26
Penyiapan, Penempatan dan Pembinaan Transmigrasi
1,782,987,500.00
1. Fasilitasi Perpindahan Transmigrasi
6 Dokumen 282,600,000.00
2. Pengerahan dan Penempatan Transmigrasi
8 Dokumen 453,048,000.00 3 Pembinaan Pasca Penempatan
Transmigrasi 12 Dokumen 1,047,339,500.00
JUMLAH 64,601,430,600,00
LAKIP tahun 2017 disusun dengan mengukur capaian indikator sasaran
yang dituangkan dalam Rencana Strategik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten. Kegiatan – kegiatan inilah yang kemudian menjadi isi Rencana
Kerja Tahunan (RKT). Setiap sasaran dan indikatornya dianggap mempunyai
hubungan sebab-akibat dengan berbagai kegiatan pendukungnya.
Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan
prasyarat bagi pengukuran kinerja. Selanjutnya pada akhir 2016 target kinerja
(performance plan) akan dibandingkan dengan realisasinya (performance
result) sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Celah kinerja ini
kemudian dianalisis untuk diketahui penyebab ketidakberhasilan dan
selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi akan ditetapkan strategi untuk
peningkatan kinerja dimasa datang (Performance Improvment).
Pengukuran pencapaian sasaran, indikator yang digunakan adalah
indikator absolut. Jadi nilai capaian sasaran bukan lagi hasil operasi aritmatika.
Capaian absolut sasaran secara logika – apriori dideduksikan sebagai
hubungan sebab akibat antara sasaran dengan kegiatan pendukungnya. Oleh
karena itu pengukuran dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan, pengukuran
keberhasilan suatu kegiatan, indikator kinerja yang digunakan yaitu indikator
BAB III
A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A
kinerja input, output dan outcome. Dalam capaian deduktif , maka capaian
indikator sasaran umumnya dikaitkan dengan capaian outcome kegiatan yang
dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat.
Penyusunan LAKIP tahun 2017 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten didasarkan pada ketentuan Permenpan RB Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pada LAKIP tahun 2017 angka capaian
tidak lagi didasarkan pada satu angka tunggal yang didasarkan pada
pembobotan. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan
metode perbandingan capaian kinerja sasaran yang diukur dari indikator
kinerjanya.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan sasaran strategis
dan indikator kinerja berdasarkan data yang ada dalam penetapan kinerja.
Data yang digunakan adalah data kinerja yang diperoleh melalui sistem
pengumpulan data dari dua sumber yaitu : (1) data internal, yang berasal dari
sistem informasi yang ada seperti laporan bulanan, triwulanan dan laporan
kegiatan lainnya; (2) data eksternal yang relevan dengan pencapaian kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarsi Provinsi Banten.
Pencapaian indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan
merupakan hal yang penting bagi pengukuran kinerja ini. Kriteria pengukuran
capaian Kinerja didasarkan pada suatu target yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam Rencana Kinerja (performance plan) dan merupakan
komitmen dari seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan
dari setiap sasaran dan kegiatan yang dilaksanakan. Pada setiap akhir tahun
dilakukan pembanding antara target yang talah ditetapkan dengan realisasi
yang dicapai, sehingga diperoleh capaian kinerja (performance result), yang
selanjutnya selisih antara realisasi dengan target yang ditetapkan (performance
gap) dilakukan analisis untuk diketahui penyebabnya. Metode ini bermanfaat
untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh
mana misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dan untuk meningkatkan atau mempertahankan pencapaian
kinerja di masa mendatang.
Dalam mengukur kinerja sasaran, indikator yang dipakai adalah indikator
absolut. Capaian absolut sasaran ini sendiri dirumuskan dari hubungan sebab
akibat anatara sasaran dengan kegiatan pendukungnya. Oleh karena itu
pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Dalam mengukur
keberhasilan suatu kegiatan, indikator kinerja yang digunakan masih sama
dengan tahun sebelumnya, yaitu berupa indikator kinerja Intput, indikator
kinerja Output dan indikator kinerja Outcome.
Penilaian terhadap capaian kinerja, program serta sasaran dilakukan
berdasarkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (output)
dan atau keluaran (outcome).Rentang skala yang menentukan peringkat dari
masing-masing kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 TABEL PENGKATEGORIAN PERINGKAT
Nilai Capaian Kinerja Kategori
80-100 Sangat Baik
70-80 Baik
60-70 Sedang
50-60 Kurang baik
<50 Buruk
3.1 Pengukuran Kinerja Pada Tahun Sebelumnya (Tahun 2016)
Berikut adalah pengukuran kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2016
c3.1.1 PROGRAM 1: PENYEDIAAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH
Ketersediaan data dan informasi untuk penyusunan dokumen informasi
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dapat direalisasikan seluruhnya,
hal ini dikarenakan adanya kerjasama internal dan eksternal yang sangat baik.
Adapun kegiatan yang mendukung terealisasinya pencapaian adalah
kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Pembangunan Daerah.
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka 0,5% setiap tahunnya
11,06 % 8,92% 124%
Cakupan kegiatan peningkatan keterampilan dan kesempatan tenaga kerja
528 org 1.440 org 272,73% %
2 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja
Tingkat hubungan industrial, kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja
4,73 % 3,96 % 83,72 %
3 Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk
Cakupan penyiapan, pelayanan, pembinaan dan kebutuhan masyarakat transmigran serta meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
350 KK 125 KK 37,71%
Cakupan fasilitas perpindahan dan penempatan transmigrasi
185 KK 91 KK 41,80%
4 Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat di akses
Ketersediaan data dan informasi pembangunan
1 paket 1 paket 100%
3.1.2 PROGRAM 2: PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN, HUBUNGAN INDUSTRIAL
DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
Capaian indikator rasio meningkatnya hubungan industrial, kesejahteraan
pekerja dan perlindungan tenaga kerja telah tercapai 3,96% dari target yang
ditetapkan sebesar 4,73%. Pencapaian 83,72% pada indikator ini menunjukan
bahwa perusahaan yang bisa terawasi hubungan industrial, kesejahteraan dan
perlindungan tenaga kerjanya baru sekitar 5,84% dari total jumlah perusahaan
yang ada di Provinsi Banten. Hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah tenaga
fungsional pengawas tenaga kerja dan fungsional mediator yang dimiliki
Disnakertrans Provinsi Banten. Hal ini juga perlu mendapat perhatian dari
Pemerintah Daerah untuk dapat mengakomodir kesulitan yang ada di dinas,
karena akan berdampak terhadap meningkatnya kondusifitas iklim investasi
yang ada di Provinsi Banten yang akan berpengaruh terhadap Pendapatan
Daerah.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Peningkatan pengawasan
norma ketenagakerjaan, peningkatan pengawasan norma keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), peningkatan pengawasan dan perlindungan tenaga
kerja perempuan dan anak, peningkatan kapasitas kelembagaan tenaga
kerja, fasilitasi penetapan UMP dan peningkatan pemasyarakatan hubungan
industrial dan syarat kerja.
3.1.3 PROGRAM 3: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS, PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
a. Rasio Meningkatnya Keterampilan dan Kesempatan Tenaga Kerja
Capaian indikator rasio meningkatnya keterampilan dan kesempatan
tenaga kerja telah tercapai sebanyak 1.440 orang dari target yang ditetapkan
sebesar 528 orang. Pencapaian 272.73% pada indikator ini menunjukan bahwa
tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan keteampilan dan kesempatan kerja
sudah sesuai target.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan
keterampilan bagi pencari kerja BLKI Provinsi banten dan Sosialisasi BLKI,
penyusunan kurikulum dan penempatan hasil lulusan BLKI.
b. Rasio Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 0,5% setiap Tahunnya Capaian indikator rasio menurunnya tingkat pengangguran terbuka 0,5%
setiap tahunnya telah melampaui target, dari angka yang di targetkan 11,06%
telah tercapai 8,92%. Pencapaian 1244% pada indikator ini menunjukan bahwa
jumlah pengangguran telah berkurang di bandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Pelatihan produktivitas dan
peningkatan keterampilan para pencari kerja dan tenaga daerah, rekrutmen
dan seleksi pemagangan ke Jepang, penyebarluasan informasi bursa tenaga
kerja dan pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan
kewirausahaan.
3.1.4 PROGRAM 4: PENINGKATAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DAN
BERUSAHA
Capaian indikator rasio terlaksananya penyiapan, pelayanan,
pembinaan dan kebutuhan masyarakat serta meningkatnya pendapatan
perkapita masyarakat tidak mencapai target. Hal ini dikarenakan program
transmigrasi pada Provinsi harus mengikuti program dari Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi. Pada tahun 2016 Provinsi Banten hanya mendapat
kuota sebanyak 122 KK yang bisa diberangkatkan ke lokasi transmigrasi.
Sedikitnya jumlah kepala keluarga (KK) yang diberangkatkan bukan
dikarenakan sedikitnya animo masyarakat Banten terhadap program
transmigrasi, tapi karena kesiapan lahan dari daerah tujuan penerima
transmigrasi.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Peningkatan dan fasilitasi
perpindahan serta penempatan transmigrasi, Fasilitasi perpindahan transmigrasi
dan Pembinaan pasca penempatan transmigrasi.
3.2 Pengukuran Kinerja Pada Tahun Sekarang (Tahun 2017)
Sesuai dengan issue strategis ketenagakerjaan untuk menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2017, maka Disnakertrans Provinsi
Banten pada tahun 2017 berfokus pada upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia dalam hal ini para pencari kerja agar dapat memiliki
keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan
dapat bersaing dengan para pencari kerja dari daerah lain, sehingga dapat
mengurangi pengangguran di Provinsi Banten. Selain itu Disnakertrans Provinsi
Banten juga menyiapkan para wirausahawan baru melalui berbagai macam
pelatihan berbasis masyarakat yang diharapkan dapat menggerakan roda
perekonomian Provinsi Banten dari sektor informal.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tahun 2017 Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten mengalami penurunan anggaran sebesar
12,7% dibandingkan dengan tahun 2016. Peningkatan ini dialokasikan antara
lain untuk pembelian mesin-mes
in pelatihan di BLKI, menambah jumlah volume peserta pelatihan dan
menambah jenis pelatihan berbasis kompetensi yang ada di BLKI,
meningkatkan volume dan jenis pelatihan berbasis masyarakat/kewirausahaan
yang ada di bidang lapenta, serta meningkatkan frekuensi fasilitas
penempatan tenaga kerja/Job fair dari yang biasanya 1 tahun 1 kali menjadi 1
tahun 4 kali.
Tabel 3.3 Alokasi Anggaran Disnakertrans Prov.Banten TA.2017
Grafik 3.1
Alokasi Anggaran Disnakertrans TA.2017
Pada tabel dan grafik diatas terlihat bahwa alokasi anggaran terbesar
terdapat pada program peningkatan sarana dan prasarana perkantoran dan
0.005.00
10.0015.0020.0025.0030.0035.0040.0045.00
Pres
enta
se A
ngga
ran
Program
Alokasi Anggaran Disnakertrans Tahun 2016
(Rp) %
BTL 32,436,000,000 33.431 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Perkantoran dan fasilitas Aparatur
31,166,794,650 32.12
2 Penyediaan Data Pembangunan Daerah
972,740,000 1.00
3 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
1,516,870,500 1.56
4 Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja
9,834,134,650 10.13
5 Peningkatan produktiv itas, Perluasan Kesempatan kerja dan Berusaha
12,676,511,200 13.06
6 Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
8,434,379,600 8.69
97,037,430,600 100.00
No ProgramAnggaran
J U M L A H
fasilitas aparatur sebesar 32,12% yang didalamnya terdapat pengadaan mesin-
mesin untuk menunjang pelatihan di BLKI dan di bagian Umum Dinas ttenaga
kerja Dan Transmigrasi Provinsi Banten, berikutnya adalah program
Pengembangan Kelembagaan Hubungan Industrial dan perlindungan Tenaga
Kerja sebesar 10,13% yang didalamnya memfasilitasi segala bentuk
pengawasan terhadap perusahaan maupun tenaga kerjanya untuk
mencegah terjadinya perselisihan hubungan industrial yang bisa
mempengaruhi iklim investasi di Provinsi Banten. Peningkatan Produktivitas
Perluasan kesempatan Kerja dan Berusaha sebesar 13,06% merupakan program
yang memfasilitasi penempatan tenaga kerja/Job fair dan pelatihan
kewirausahaan/informal, Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja sebesar
8,69%, Peningkatan Kualitas tata Kelola Pemerintahan Daerah sebesar 1,56%,
Penyiapan Data Pembangunan daerah sebesar 1 %
Anggaran Disnakertrans Provinsi Banten pada tahun 2017 mampu
memberikan efek yang sangat signifikan terhadap pencapaian target Renstra
Disnakertrans Provinsi Banten TA.2017, hal ini terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4
Target dan Realisasi Capaian Sasaran Strategis
Disnakertrans Provinsi Banten TA.2017
3.2.1 SASARAN STRATEGIS 1: MENINGKATNYA KESEMPATAN DAN PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA
Pada sasaran strategis 1, yaitu meningkatnya kesempatan dan
penyediaan lapangan kerja terdapat 2 indikator yang saling berkaitan, yaitu
indikator meningkatnya keterampilan dan kesempatan kerja dan indikator
menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT). Dengan semakin
meningkatnya keterampilan tenaga kerja diharapkan akan mampu
menciptakan SDM yang berkualitas dan kompeten untuk dapat bersaing di
dunia kerja dan pada akhirnya dapat mengisi lowongan pekerjaan yang ada
di Provinsi banten, sehingga akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka
(TPT) di Provinsi Banten.
SASARANTARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
- Meningkatnya Keterampilan dan Kesempatan Tenaga Kerja
608 Org 1.390 org 228,61 %
- Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 0,5% setiap Tahunnya
10,56% 8,92% 132,83 %
180,72%
Baik Sekali
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya Kesempatan dan Penyediaan Lapangan Kerja
Rata-rata Capaian Kinerja
Kategori
Pada tahun 2017 kinerja Disnakertrans Provinsi Banten telah mampu
melampaui target yang ditetapkan pada kedua indikator diatas.
a. Meningkatnya keterampilan dan kesempatan kerja
Realisasi pada indikator ini telah melampaui target yang ditetapkan.
Pada tahun 2017 Disnakertrans Provinsi Banten memfokuskan kepada
penambahan volume peserta pelatihan keterampilan yang ada di BLKI dan
menambah jenis pelatihannya yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Pada tahun 2017 BLKI Provinsi Banten telah melatih sebanyak 864 orang
yang terbagi menjadi 54 angkatan. Jenis pelatihan yang ada di BLKI Provinsi
Banten terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pelatihan berbasis kompetensi dan
pelatihan berbasis masyarakat. Tahun 2017, BLKI Provinsi Banten membuka 22
jenis pelatihan, 18 jenis pelatihan berbasis kompetensi tanpa uji kompetensi
dan 4 jenis pelatihan dengan uji kompetensi, serta 2 jenis pelatihan berbasis
masyarakat.
Kegiatan yang mendukung tercapainya target pada indikator ini adalah
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja BLKI
Provinsi Banten dengan anggaran Rp.5.361.652.944,-.
jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang melatih sebanyak 1.440 orang
(60% dari target yang ditetapkan) ada penurunan sebanyak 576 orang di
tahun 2017 atau sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2015.
Dari segi anggaran, pada tahun 2015 indikator ini dibiayai anggaran
sebesar Rp.7.578.000.000. sedangkan pada tahun 2017 indikator ini dibiayai
anggaran sebesar Rp.5.361.652.944, ada penurunan anggaran sebesar
Rp.2.216.347.056 di tahun 2017 jika dibandingkan dengan anggaran di tahun
2015. Tahun 2017, BLKI Provinsi Banten membuka 22 jenis pelatihan.
Kegiatan lain yang mendukung terhadap indikator ini adalah kegiatan
Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan,
yang terdiri dari 4 Bimtek, 5 Workshop dan Padat Karya Infrasturktur dengan
jumlah orang yang dilatih sebanyak 286 orang dengan anggaran sebesar
Rp. 2.100.000.000,-, yang merupakan pelatihan berbasis masyarakat.
Kegiatan terakhir yang mendukung indikator ini adalah kegiatan
Pelatihan Produktivitas dan Peningkatan Keterampilan Pencari Kerja dan
Tenaga Daerah, yang terdiri dari 5 Subsidi Program Pelatihan dengan jumlah
siswa yang dilatih sebanyak 240 orang, dengan anggaran sebesar Rp.
732.960.500,- yang merupakan pelatihan berbasis masyarakat.
b. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 0.5% setiap Tahunnya
Realisasi pada inidikator ini telah melampaui target yang ditetapkan.
Sesuai dengan hasil Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten, pada tahun
2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten sebesar 8.92 % per
Agustus 2017, dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 9.55%, sehingga
ada penurunan sebesar 0,63%. Berdasarkan hal ini, maka realisasi capaian
Disnakertrans Prov.Banten pada indikator ini telah melampaui target yang
ditetapkan.
Kegiatan yang mendukung tercapainya target diatas adalah
Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja dengan anggaran
Rp. 2.705.614.400,- pada tahun 2017. Jika dilihat pencapaian pada tahun
2015, target dari indikator ini pun melampaui target sebesar 115.81% dengan
anggaran sebesar Rp. 3.170.548.800,-.
Jika kita cermati, pencapaian di tahun 2017 masih lebih rendah
dibandingkan dengan tahun 2015 walaupun nilainya tidak signifikan. Hal ini
dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia yang menurun, sehingga
banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
tenaga kerja, sehingga di tahun 2017 sedikit mengalami kesulitan dalam
menurunkan nilai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten.
3.2.2 SASARAN STRATEGIS 2: MENINGKATNYA KUALITAS DAN PERLINDUNGAN TERHADAP TENAGA KERJA
Pada sasaran ke-2 hanya terdapat 1 (satu) indikator kinerja, yaitu
meningkatnya hubungan industrial, kesejahteraan pekerja dan perlindungan
tenaga kerja. Pada indikator ini ditopang oleh 2 (dua) Bidang yaitu Bidang
Hubungan Industrial dan Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dengan anggaran
SASARAN TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5Meningkatnya Kualitas dan Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja
- Meningkatnya Hubungan Industrial, Kesejahteraan Pekerja dan Perlindungan Tenaga Kerja
4,73 % 3,96% 83,72 %
83,72 %
Sangat Baik
INDIKATOR KINERJA
Rata-rata Capaian Kinerja
Kategori
sebesar Rp. 9.261.814.950,- pada tahun 2017. Dua bidang ini memiliki
keterkaitan yang erat dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis
di Provinsi Banten, sehingga mampu menjaga iklim investasi yang baik di Provinsi
Banten.
Pada tahun 2017 realisasi pada indikator ini tercapai sebesar 83,72%.
Pada bulan Oktober 2017 ada penambahan personel fungsional pengawas
ketenagakerjaan, dari yang sebelumnya hanya 10 orang pada tahun 2015
menjadi Sembilan 9 orang di tahun 2017. Selain itu, di tahun 2017 telah ada
kegiatan yang khusus memfasilitasi para pengawas ketenagakerjaan untuk
menjalankan fungsinya, dengan demikian kinerja dari pengawas
ketenagakerjaan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada
Tahun 2017 pengawas ketenagakerjaan telah melakukan pengawasan
sebanyak 566 perusahaan dari 14.279 perusahaan yang menjadi kewenangan
Disnakertrans Provinsi Banten.
3.2.3 SASARAN STRATEGIS 3: TERKENDALINYA PERTUMBUHAN, JUMLAH DAN PERSEBARAN PENDUDUK
SASARAN TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5- Cakupan penyiapan, pelayanan,
pembinaan dan kebutuhan masyarakat transmigran serta meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat
350 KK 125 KK 35,71 %
- Cakupan fasilitas perpindahan dan penempatan transmigrasi
190 KK 91 KK 47.89%
41.80%
Buruk
INDIKATOR KINERJA
Terkendalinya Pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk
Rata-rata Capaian Kinerja
Kategori
Pada indikator Cakupan Penyiapan, pelayanan, pembinaan dan
kebutuhan masyarakat transmigran serta meningkatnya pendapatan perkapita
masyarakat diperuntukan sebagai wujud pembinaan warga transmigrasi asal
Provinsi Banten yang sudah ditempatkan di luar Provinsi Banten. Pada tahun
2017 Disnakertrans provinsi Banten telah mentargetkan sebanyak 350 Kepala
Keluarga (KK) yang akan dilakukan pembinaan pada tahun 2017, namun
realisasinya hanya mampu membina sebanyak 190 Kepala Keluarga (KK),
kegiatan Pasca Penempatan Transmigrasi dengan anggaran yang berjumlah
Rp.900.000.000,- menurut target dapat membina 140 KK namun pada
kenyataan hanya menempatkan 91 KK, hal ini dikeranakan terkait dengan
kuota penempatan calon transmigrans yang dibatasi sesuai dengan kuota
yang diberikan oleh Kementerian yang membidangi ketransmigrasi.
Indikator ke-2 yaitu cakupan fasilitas perpindahan dan penempatan
transmigrasi dimaksudkan sebagai fasilitasi pemberangkatan transmigran asal
Provinsi Banten ke luar daerah Provinsi Banten. Pada tahun 2017 Disnakertrans
Provinsi Banten mentargetkan akan memberangkatkan sebanyak 190 Kepala
Keluarga (KK) ke luar Provinsi Banten, namun pada realisasinya Disnakertrans
Provinsi Banten hanya dapat memberangkatkan 91 Kepala Keluarga (KK), jika
dipresentasekan dari target rencana strategis tahun 2017 maka hanya dapat
memenuhi target sebesar 47,89%.
Fasilitasi Penempatan Transmigrasi sebanyak 91 KK (324 jiwa), yang terdiri dari :
- 17 KK (66 jiwa) ke lokasi Dadahup A6, Kab. Kapuas, Provinsi
Kalimantan tengah;
- 10 KK (42 jiwa) ke lokasi Tokala Atas, Kab. Morowali Utara, Provinsi
Sulawesi Tengah;
- 10 KK (38 jiwa) ke lokasi Bukit Merbau, Kab. Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu;
- 10 KK (34 jiwa) ke lokasi Puuihalu, Kab. Kanawe Utara, Provinsi
Sulawesi tenggara;
- 10 KK (52 jiwa) ke lokasi Ayumolengo, Kab. Gorontalo, Provinsi
Gorontalo;
- 10 KK (44 jiwa) ke lokasi Sandalan, Kab. Pahuato, Prov. Gorontalo;
- 10 KK (42 Jiwa) ke lokasi Patleans Sp.5, Kab. Halmahera timur Provinsi
Maluku Utara;
- 14 KK (14 Jiwa) ke Lokasi Waleh SP.3 Kab. Halmahera Tengah Provinsi
Maluku Utara;
Fasilitasi kerjasama antar daerah meliputi Kab. Serang dengan Kab. Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu, Kab. Pandeglang dengan Kab. Halmahera Timur
Provinsi Maluku Utara, Kab Serang dengan Kab. Halmahera Tengah Provinsi
Maluku Utara, Kota Tangerang Selatan dengan Kab. Gorontalo Provinsi
Gorontalo, Kota Serang dengan Kab. Pohuwato Provinsi Gorontalo, Kab.
Tangerang dengan Kab. Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah, Kab. Serang
dan Kab. Pandeglang ke Kab. Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, Kab.
Lebak dan Kab. Panderglang ke Kab. Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.
3.2.4 SASARAN STRATEGIS 4: MENINGKATNYA PELAYANAN DAN INFORMASI PUBLIK YANG DAPAT DI AKSES
Sasaran ke-4 merupakan sasaran wajib yang harus ada diseluruh SKPD,
Disnakertrans Provinsi Banten memandang perlu untuk memiliki dokumen data
dan informasi yang akurat terutama yang berkaitan dengan bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebagai informasi kepada pimpinan
maupun kepada masyarakat Provinsi Banten. Disnakertrans Provinsi Banten
telah memiliki data perusahaan sesuai dengan PERMANERTRANS RI Nomor 18
tahun 2011 tentang Sistem Pelaporan SKPD/Instansi Provinsi/Kab/Kota Bidang
Ketenagakerjaan dan Transmigrasian.
Capaian pada indikator kinerja di sasaran ke-4 ini 100% yang artinya
Disnakertrans Provinsi Banten telah memiliki data dan informasi dibidang
SASARAN TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5Meningkatnya Pelayanan Data dan Informasi Publik yang Dapat di akses
- Ketersediaan data dan Informasi Pembangunan
1 paket 1 Paket 100%
100%
Baik Sekali
INDIKATOR KINERJA
Rata-rata Capaian Kinerja
Kategori
ketenagakerjaan dan Ketransmigrasiaan yang dapat selalu di update setiap
bulannya berdasarkan data yang dikirim dari Disnakertrans Kab/Kota se Provinsi
Banten.
Sebagai bagian penutup dari LAKIP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten Tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa secara umum Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten telah memperlihatkan
pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya.
Keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun 2017 pada hakekatnya karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia Allah SWT. dan hasil kerja sama yang baik
dari segenap keluarga besar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten Tahun 2017 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
berbagai capaian kinerja di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten dalam melaksanakan berbagai kewajiban
pembangunannya. Disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna
menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan,
namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan
dapat memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan yang telah
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
BAB IV
P E N U T U P
Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sebagai salah satu perangkat daerah untuk mewujudkan birokrasi yang
akuntabel, efektif, efisien, bersih serta berorientasi kepada kebutuhan rakyat.
Namun belum seluruh upaya tersebut mencapai hasil sesuai dengan harapan.
Upaya berkelanjutan tetap akan dilakukan melalui penyusunan kelembagaan
yang efektif, ketatalaksanaan yang efisien, ketersediaan SDM aparatur yang
profesional, peningkatan akuntabilitas, penerapan sistem pengawasan yang
integral, penerapan budaya kerja dan pada akhirnya mampu mewujudkan
pelayanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Kiranya LAKIP Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun
2017 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber
informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja.
Top Related