Download - Tafsir Ibnu Katsir Juz 11 - authors.id

Transcript

TAFSIR

IBNU KATSIR

JUZ 11

Judul Asli: تفسیر القرآن العظیم

Judul Terjemah: Tafsir Ibnu Katsir

Rekompilasi ebook: Kampungsunnah.org (2013)

Rekompilasi ePub: BaitulUlum.blogspot.com

Edisi I: Juli 2017

Untuk update dan koleksi lainnya silakan kunjungihttps://baitululum.blogspot.co.id

Apabila menemukan kekeliruan dalam penulisan buku inimohon menghubungi kami via email: [email protected]

DONAS I

Silakan dukung kami dalam pengembangan ebook lainnyadengan memberikan donasi.

Klik di sini untuk info donasi.

Untuk update dan koleksi lainnya silakan kunjungihttps://baitululum.blogspot.co.id

T E NTANG TAS F I R I B NU KAT S I R

Ismail bin Katsir (gelar lengkapnya Ismail bin Umar Al-Quraisyi binKatsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i) adalah seorang pemikir dan ulama Muslim.Namanya lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir. Ia lahir padatahun 1301 M di Busra, Suriah dan wafat pada tahun 1372 Mdi Damaskus, Suriah.

Tercatat guru pertama Ibnu Katsir adalah Burhanuddin al-Fazari,seorang ulama penganut mazhab Syafi'i. Ia juga bergurukepada Ibnu Taymiyyah di Damaskus, Suriah, dan kepada Ibnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari ahli hadis terkemukadi Suriah, Jamaluddin al-Mizzi, yang di kemudian hari menjadimertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulama Hejaz serta memperoleh ijazah dari Al-Wani.

Tahun 1366, oleh Gubernur Mankali Bugha Ibnu Katsir diangkatmenjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus.

Ulama ini meninggal dunia tidak lama setelah ia menyusunkitab Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad) dandikebumikan di samping makam gurunya, Ibnu Taimiyah.

Ibnu Katsir menulis tafsir Qur'an yang terkenal yangbernama Tafsir Ibnu Katsir. Hingga kini, tafsir Alquran al-Karimsebanyak 10 jilid ini masih menjadi bahan rujukan dalamdunia Islam. Di samping itu, ia juga menulis buku Fada'il Alquran(Keutamaan Alquran), berisi ringkasan sejarah Alquran.

Tafsir Qur'an ini dianggap sebagai ringkasan dari tafsirsebelumnya oleh al-Tabari, Tafsir al-Tabari. Hal ini terutama populer

karena menggunakan hadits untuk menjelaskan setiap ayat dan babdari Al-Qur'an.

Metode yang diginakan Ibnu Katsir dalam menafsirkan Al-Qur'an,yakni:

1. Tafsir yang paling benar adalah tafsir Alquran dengan Alquransendiri.

2. Selanjutnya bila penafsiran Alquran dengan Alquran tidakdidapatkan, maka Alquran harus ditafsirkan dengan hadis NabiMuhammad, sebab menurut Alquran sendiri Nabi Muhammadmemang diperintahkan untuk menerangkan isi Alquran.

3. Jika yang kedua tidak didapatkan, maka Alquran harus ditafsirkanoleh pendapat para sahabat karena merekalah orang yang palingmengetahui konteks sosial turunnya Alquran.

4. Jika yang ketiga juga tidak didapatkan, maka pendapat dari paratabiin dapat diambil.

DAF TAR I S I

Cover DonasiTentang Tasfir Ibnu Katsir Surat At-Taubah

At-Taubah, ayat 94-96At-Taubah, ayat 97-99At-Taubah, ayat 100At-Taubah, ayat 101At-Taubah, ayat 102At-Taubah, ayat 103-104At-Taubah, ayat 105At-Taubah, ayat 106At-Taubah, ayat 107-108At-Taubah, ayat 109-110At-Taubah, ayat 111At-Taubah, ayat 112At-Taubah, ayat 113-114At-Taubah, ayat 115-116At-Taubah, ayat 117At-Taubah, ayat 118-119At-Taubah, ayat 120At-Taubah, ayat 121At-Taubah, ayat 122At-Taubah, ayat 123At-Taubah, ayat 124-125At-Taubah, ayat 126-127At-Taubah, ayat 128-129

Surat Yunus

Yunus, ayat 1-2Yunus, ayat 3Yunus, ayat 4Yunus, ayat 5-6Yunus, ayat 7-8Yunus, ayat 9-10Yunus, ayat 11Yunus, ayat 12Yunus, ayat 13-14Yunus, ayat 15-16Yunus, ayat 17Yunus, ayat 18-19Yunus, ayat 20Yunus, ayat 21-23Yunus, ayat 24-25Yunus, ayat 26Yunus, ayat 27Yunus, ayat 28-30Yunus, ayat 31-33Yunus, ayat 34-36Yunus, ayat 37-40Yunus, ayat 41-44Yunus, ayat 45Yunus, ayat 46-47Yunus, ayat 48-52Yunus, ayat 53-54Yunus, ayat 55-56Yunus, ayat 57-58Yunus, ayat 59-60Yunus, ayat 61Yunus, ayat 62-64Yunus, ayat 65-67Yunus, ayat 68-70

Yunus, ayat 71-73Yunus, ayat 74Yunus, ayat 75-78Yunus, ayat 79-82Yunus, ayat 83Yunus, ayat 84-86Yunus, ayat 87Yunus, ayat 88-89Yunus, ayat 90-92Yunus, ayat 93Yunus, ayat 94-97Yunus, ayat 98Yunus, ayat 99-100Yunus, ayat 101-103Yunus, ayat 104-107Yunus, ayat 108-109

Surat Hud

Hud, ayat 1-4Hud, ayat 5

S UR AT AT- TAUB AH

AT-TAUBAH, AYAT 94-96

{یعتذرون إلیكم إذا رجعتم إلیهم قل لا تعتذروا لن نؤمن لكم قد نبأنااالله من أخباركم وسیرى االله عملكم ورسوله ثم تردون إلى عالمهادة فینبئكم بما كنتم تعملون (94) سیحلفون باالله لكم الغیب والشإذا انقلبتم إلیهم لتعرضوا عنهم فأعرضوا عنهم إنهم رجسومأواهم جهنم جزاء بما كانوا یكسبون (95) یحلفون لكم لترضواعنهم فإن ترضوا عنهم فإن االله لا یرضى عن القوم الفاسقین (96){

Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya kepadakalian, apabila kalian telah kembali kepada mereka (dari medanperang). Katakanlah, "Janganlah kalian mengemukakan uzur; kamitidak percaya lagi kepada kalian, (karena) sesungguhnya Allah telahmemberitahukan kepada kami di antara perkabaran-perkabaran(rahasia-rahasia) kalian. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihatpekerjaan kalian, kemudian kalian dikembalikan kepada Yang MahaMengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakankepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” Kelak mereka akanbersumpah kepada kalian dengan nama Allah, apabila kaliankembali kepada mereka, supaya kalian berpaling dari mereka. Makaberpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalahnajis dan tempat mereka Jahanam; sebagai balasan atas apa yang

telah mereka kerjakan. Mereka akan bersumpah kepada kalian agarkalian rida kepada mereka. Tetapi jika sekiranya kalian rida kepadamereka, maka sesungguhnya Allah tidak rida kepada orang-orangyang fasik itu.

Allah Swt. menceritakan perihal orang-orang munafik, bahwamereka apabila kalian kembali ke Madinah (dari medan perang),maka mereka mengemukakan alasan (uzur)nya.

{قل لا تعتذروا لن نؤمن لكم}

Katakanlah, "Janganlah kalian mengemukakan uzur, kami tidakpercaya lagi kepada kalian. (At-Taubah: 94)

Yakni kami tidak akan percaya kepada alasan kalian.

{قد نبأنا االله من أخباركم}

karena sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kamitentang rahasia-rahasia kalian. (At-Taubah: 94)

Maksudnya, Allah Swt. telah memberitahukan kepada kami halikhwal kalian.

وسیرى االله عملكم ورسوله}

Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaan kalian. (At-Taubah: 94)

Amal perbuatan kalian akan dilihat oleh orang-orang di dunia ini.

هادة فینبئكم بما كنتم تعملون} {ثم تردون إلى عالم الغیب والش

kemudian kalian dikembalikan kepada Yang Mengetahui yanggaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepada kalian apa yangtelah kalian kerjakan." (At-Taubah: 94)

Kelak Allah akan memberitakan kepada kalian tentang semuaamal perbuatan kalian, yang baik dan yang buruknya, lalu Dia akanmemberikan balasannya kepada kalian.

Kemudian Allah memberitahukan perihal mereka, bahwa merekaakan bersumpah kepada kalian seraya mengemukakan alasannyaagar kalian berpaling dari mereka dan tidak menegur mereka. Makaberpalinglah kalian dari mereka sebagai penghinaan terhadapmereka.

{إنهم رجس}

karena sesungguhnya mereka itu adalah najis. (At-Taubah: 95)

Artinya, batin dan akidah mereka najis lagi kotor, dan tempatmereka kelak di hari kemudian adalah neraka Jahanam sebagaibalasan dari apa yang dahulu biasa mereka kerjakan, yakni dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.

*******************

Allah Swt. memberitahukan bahwa jika orang-orang mukmin ridadengan sikap mereka karena sumpah yang mereka nyatakankepada orang-orang mukmin:

{فإن االله لا یرضى عن القوم الفاسقین}

maka sesungguhnya Allah tidak rida kepada orang-orang yangfasik itu. (At-Taubah: 96)

Yakni menyimpang dari jalan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Fasik artinya 'keluar'. Tikus dinamai hewan yang fasik karena iakeluar dari liangnya untuk menimbulkan kerusakan. Dan dikatakanfasaqatir ratbah apabila buah kurma telah dikeluarkan daritumpukannya.

AT-TAUBAH, AYAT 97-99

{الأعراب أشد كفرا ونفاقا وأجدر ألا یعلموا حدود ما أنزل االله علىرسوله واالله علیم حكیم (97) ومن الأعراب من یتخذ ما ینفقوء واالله سمیع علیم وائر علیهم دائرة الس مغرما ویتربص بكم الد(98) ومن الأعراب من یؤمن باالله والیوم الآخر ویتخذ ما ینفقسول ألا إنها قربة لهم سیدخلهم االله في قربات عند االله وصلوات الررحمته إن االله غفور رحیم (99) }

Orang-orang Arab Badui itu lebih sangat kekafirannya dankemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukumyang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah MahaMengetahui lagi Mahabijaksana. Di antara orang-orang Arab Baduiitu ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalanAllah), sebagai suatu kerugian dan dia menanti-nanti mara bahayamenimpa kalian; merekalah yang akan ditimpa mara bahaya. Dan

Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada orang yang beriman kepada Allah dan harikemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalanAllah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagaijalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnyanafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri(kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalamrahmat (surga)Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.

Allah memberitahukan bahwa di antara orang-orang Arab Baduiitu terdapat orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan orang-orang yang beriman. Tetapi kekufuran dan kemunafikan yang adapada mereka jauh lebih banyak daripada yang lainnya serta lebihdominan. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa sudahsepantasnya mereka tidak mengetahui hukum-hukum yang telahditurunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya.

Sebagaimana halnya Al-A'masy telah meriwayatkan dari Ibrahimbahwa seorang Arab Badui ikut duduk dalam majelis Zaid ibnuSauhan yang saat itu Zaid sedang berbincang-bincang denganteman-temannya. Tangan Zaid telah terpotong dalam PerangNahawun. Maka orang Arab Badui itu berkata, "Demi Allah,sesungguhnya pembicaraanmu benar-benar memikat hatiku, tetapitanganmu itu benar-benar mencurigakanku." Zaid bertanya, "Apakahyang mencurigakanmu tentang tanganku ini, sesungguhnya iniadalah tangan kiri?" Orang Arab Badui itu berkata, "Demi Allah, sayatidak mengetahui, apakah mereka memotong yang kanan ataukahyang kiri" (maksudnya Zaid terpotong tangannya karena mencuri).Maka Zaid ibnu Sauhan berkata bahwa Maha Benar Allah Yang telahberfirman: Orang-orang Arab Badui itu lebih sangat kekafiran dankemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukumyang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. (At-Taubah: 97)

ثنا سفیان، حمن بن مهدي، حد ثنا عبد الر قال الإمام أحمد: حد

عن أبي موسى، عن وهب بن منبه، عن ابن عباس، عن النبيید صلى االله علیه وسلم قال: "من سكن البادیة جفا، ومن اتبع الصلطان افتتن". غفل، ومن أتى الس

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kamiSufyan, dari Abu Musa, dari Wahb ibnu Munabbih, dari Ibnu Abbas,dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Barang siapa yang tinggaldi daerah pedalaman, maka akan menjadi kasar; dan barang siapayang mengejar binatang buruan, maka akan menjadi lalai; danbarang siapa yang suka mendatangi sultan (penguasa), maka akanterfitnah.

Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Nasaimeriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Sufyan As-Sauri dengansanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis inihasan atau garib. kami tidak mengenalnya melainkan melalui hadisAs-Sauri.

Mengingat sifat keras dan kasar kebanyakan terjadi di kalanganPenduduk pedalaman, maka Allah tidak pernah mengutus seorangrasul pun dari kalangan mereka, dan sesungguhnya kerasulan ituhanya terjadi di kalangan penduduk kota, seperti yang disebutkanoleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

{وما أرسلنا من قبلك إلا رجالا نوحي إلیهم من أهل القرى}

Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-lakiyang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk kota.(Yusuf: 109)

Dan ketika ada seorang Arab Badui memberikan suatu hadiahkepada Rasulullah Saw., maka Rasulullah Saw. membalashadiahnya itu dengan balasan yang berlipat ganda untukmembuatnya puas. Rasulullah Saw. bersabda:

، "لقد هممت ألا أقبل هدیة إلا من قرشي، أو ثقفي أو أنصاريأو دوسي"

Sesungguhnya aku berniat untuk tidak menerima suatu hadiahpun kecuali dari orang Quraisy, atau orang Saqafi atau orang Ansaratau orang Dausi.

Dikatakan demikian karena mereka tinggal di kota-kota, yaituMekah, Taif, Madinah, dan Yaman. Mereka pun mempunyai akhlakyang jauh lebih lembut ketimbang orang-orang pedalaman, karenaorang-orang pedalaman terkenal dengan kekasarannya.

Terdapat sebuah hadis tentang orang Arab Badui sehubungandengan mencium anak.

ثنا ثنا أبو بكر بن أبي شیبة وأبو كریب قالا حد قال مسلم: حدأبو أسامة وابن نمیر، عن هشام، عن أبیه، عن عائشة قالت: قدمناس من الأعراب على رسول االله صلى االله علیه وسلم فقالوا:

أتقبلون صبیانكم؟ قالوا: نعم. قالوا: ولكنا واالله ما نقبل. فقال رسولحمة؟ ". االله صلى االله علیه وسلم: "وأملك أن كان االله نزع منكم الر

Imam Muslim mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuBakar ibnu Abu Syaibah dan Abu Kuraib. Keduanya mengatakanbahwa telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan IbnuNumair, dari Hisyam, dari ayahnya, dari Siti Aisyah yangmenceritakan bahwa segolongan orang Arab Badui tiba danmenghadap kepada Rasulullah Saw. Lalu mereka bertanya, "Apakahkalian biasa mencium anak-anak kalian?" Orang-orang Ansar (parasahabat) menjawab, "Ya." Orang-orang Badui itu berkata, "Tetapikami, demi Allah, tidak pernah mencium anak-anak." MakaRasulullah Saw. bersabda, "Saya tidak dapat berbuat apa pun jikaAllah mencabut kasih sayang dari kalian."

Menurut hadis yang ada pada Imam Bukhari disebutkan, "Apakahyang dapat saya lakukan kepadamu jika Allah mencabut rahmat darihatimu?"

Menurut Ibnu Numair disebutkan min qalbikar rahmah (kasihsayang dari hatimu).

*******************

Firman Allah Swt.:

{واالله علیم حكیم}

Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (At-Taubah: 97)

Allah Maha Mengetahui terhadap orang yang berhak untuk Diaajarkan iman dan ilmu kepadanya, lagi Mahabijaksana dalampembagian ilmu, kebodohan, iman, kekufuran, dan kemunafikan diantara hamba-hamba-Nya; tidak ada yang bertanya kepada-Nyatentang apa yang dilakukanNya berkat ilmu dan kebijaksanaan-Nya.

Allah Swt. memberitahukan bahwa di antara orang-orang ArabBadui itu:

{من یتخذ ما ینفق}

ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya. (At-Taubah: 98)

Yakni yang ia belanjakan di jalan Allah.

{مغرما}

sebagai suatu kerugian. (At-Taubah: 98)

Maksudnya, kerugian dan kebangkrutan.

وائر} {ویتربص بكم الد

dan dia menanti-nanti mara bahaya menimpa kalian. (At-Taubah:98)

Mereka selalu mengharapkan dan menunggu agar kejadian danmalapetaka menimpa diri kalian.

وء} {علیهم دائرة الس

merekalah yang akan ditimpa mara bahaya. (At-Taubah: 98)

Yaitu bahkan sebaliknya mara bahaya itu akan berbalik menimpamereka.

{واالله سمیع علیم}

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (At-Taubah:98)

Allah Maha Mendengar doa hamba-hamba-Nya, lagi MahaMengetahui siapa yang berhak mendapat kemenangan dan siapayang berhak mendapat kekalahan (kehinaan).

*******************

Firman Allah Swt.:

{ومن الأعراب من یؤمن باالله والیوم الآخر ویتخذ ما ینفقسول} قربات عند االله وصلوات الر

Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada orang yangberiman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apayang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalanmendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperolehdoa Rasul. (At-Taubah: 99)

Apa yang disebutkan oleh ayat ini merupakan golongan yangterpuji dari kalangan orang-orang Arab Badui. Mereka adalah orang-orang yang menjadikan harta yang mereka nafkahkan di jalan Allahsebagai amal pendekatan diri mereka kepada Allah dengan melaluiinfak tersebut, dan dengan infak itu mereka berharap akan berolehdoa Rasul buat mereka.

{ألا إنها قربة لهم}

Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagimereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). (At-Taubah: 99)

Dengan kata lain, ketahuilah bahwa hal itu berhasil mereka raih.

{سیدخلهم االله في رحمته إن االله غفور رحیم}

Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga)-Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(At-Taubah: 99)

AT-TAUBAH, AYAT 100

لون من المهاجرین والأنصار والذین اتبعوهم ابقون الأو {والسبإحسان رضي االله عنهم ورضوا عنه وأعد لهم جنات تجري تحتهاالأنهار خالدین فیها أبدا ذلك الفوز العظیم (100) }

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masukIslam) di antara orang-orang Muhajirin dari Ansar dan orang-orang

yang mengikuti mereka dengan baik Allah rida kepada mereka danmenyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungaidi dalamnya mereka kekal di dalammnya selama-lamanya, itulahkemenangan yang besar.

Allah Swt. menceritakan tentang rida-Nya kepada orang-orangyang terdahulu masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin, Ansar,dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allahrida kepada mereka, untuk itu Dia menyediakan bagi mereka surga-surga yang penuh dengan kenikmatan dan kenikmatan yang kekallagi abadi.

Asy-Sya'bi mengatakan bahwa orang-orang yang terdahulumasuk islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar ialah merekayang mengikuti bai'at Ridwan pada tahun Perjanjian Hudaibiyyah.

Abu Musa Al-Asy'ari, Sa'id ibnul Musayyab, Muhammad ibnuSirin, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan bahwa mereka adalahorang-orang yang salat menghadap ke dua arah kiblat bersama-sama Rasulullah Saw.

Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa KhalifahUmar ibnul Khattab melewati seorang lelaki yang sedang membacafirmanNya berikut ini: Orang-orang yang terdahulu lagi yangpertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin danAnsar. (At-Taubah: 100) Maka Umar memegang tangan lelaki itudan bertanya, "Siapakah yang mengajarkan ayat ini kepadamu?"Lelaki itu menjawab, "Ubay ibnu Ka'b." Umar berkata, "Kamu janganberpisah dariku sebelum aku hadapkan kamu kepadanya." SetelahUmar menghadapkan lelaki itu kepada Ubay, Umar bertanya,"Apakah engkau telah mengajarkan bacaan ayat ini kepadanyadengan bacaan demikian?" Ubay ibnu Ka'b menjawab, "Ya." Umarbertanya, "Apakah engkau mendengarnya dari Rasulullah Saw.?"Ubay ibnu Ka'b menjawab, "Ya." Umar berkata, "Sesungguhnya aku

berpendapat sebelumnya bahwa kami (para sahabat) telahmenduduki tingkatan yang tinggi yang tidak akan dicapai oleh orang-orang sesudah kita." Maka Ubay ibnu Ka'b menjawab bahwa yangmembenarkan ayat ini terdapat pada permulaan surat Al-Jumu'ah.yaitu firman-Nya:

ا یلحقوا بهم وهو العزیز الحكیم} {وآخرین منهم لم

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belumberhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagiMahabijaksana. (Al-Jumu'ah: 3)

Di dalam surat Al-Hasyr disebutkan melalui firman-Nya:

والذین جاءوا من بعدهم

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin danAnsar). (Al-Hasyr: 10)

Dan dalam surat Al-Anfal disebutkan melalui firman-Nya:

والذین آمنوا من بعد وهاجروا وجاهدوا معكم

Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian berhijrahdan berjihad bersamamu. (Al-Anfal: 75), hingga akhir ayat.

Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.

Telah diriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri bahwa ia membacarafa' lafaz Al-Ansar karena di- ataf-kan kepada As-SabiqunalAwwaluna.

Allah Swt. telah memberitakan bahwa Dia telah rida kepadaorang-orang yang terdahulu masuk Islam dari kalangan kaumMuhajirin dan Ansar serta orang-orang yang mengikuti merekadengan baik. Maka celakalah bagi orang yang membenci mereka,mencaci mereka, atau membenci dan mencaci sebagian darimereka. Terlebih lagi terhadap penghulu para sahabat sesudahRasul Saw. dan yang paling baik serta paling utama di antaramereka, yaitu As-Siddiqul Akbar —khalifah Rasulullah yang pertama— Abu Bakar ibnu Abu Quhafah r.a.

Lain halnya dengan golongan yang terhina dari kalangangolongan Rafidah (Khawarij), mereka memusuhi sahabat yangpaling utama, membenci mereka serta memusuhinya; semoga Allahmelindungi kita dari hal tersebut. Hal ini jelas menunjukkan bahwaakal mereka telah terbalik dan kalbu mereka telah tertutup. Makamana mungkin mereka dinamakan sebagai orang yang berimankepada Al-Qur'an bila mereka mencaci orang-orang yang telahdiridai oleh Allah Swt.?

Berbeda dengan golongan ahli sunnah, maka mereka ridakepada orang-orang yang diridai oleh Allah, mencaci orang-orangyang dicaci oleh Allah dan Rasul-Nya, memihak kepada orang-orangyang dipihak oleh Allah, dan memusuhi orang-orang yang dimusuhioleh Allah. Dengan demikian, mereka adalah orang-orang yangmengikuti (Rasul dan sahabat-sahabatnya), bukan orang-orang ahlibid'ah; dan mereka adalah orang-orang yang bertaklid, bukan orang-orang yang memulai. Mereka itulah golongan Allah yang beruntungdan hamba-hamba-Nya yang beriman.

AT-TAUBAH, AYAT 101

ن حولكم من الأعراب منافقون ومن أهل المدینة مردوا على {وممتین ثم یردون إلى عذاب بهم مر النفاق لا تعلمهم نحن نعلمهم سنعذعظیم (101) }

Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu adaorang-orang munafik, dan (juga) di antara penduduk Madinah.Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad)tidak mengetahui mereka. Kami yang mengetahui mereka. Nantimereka akan Kami siksa dua kali. kemudian mereka akandikembalikan kepada azab yang besar.

Allah Swt. memberitahukan kepada Rasul-Nya bahwa di antarakabilah-kabilah Arab yang tinggal di sekitar Madinah terdapat orang-orang munafik; di kalangan penduduk Madinah pun terdapat orang-orang munafik.

{مردوا على النفاق}

Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. (At-Taubah: i 01)

Maksudnya, terbiasa dengan kemunafikannya dan terus-menerusmelakukannya. Dikatakan syaitainu marid atau marid; dikatakantamarrada fulanun 'Alallah, si Fulan telah membangkang dan angkuhterhadap Allah.

Firman Allah Swt:

{لا تعلمهم نحن نعلمهم}

Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka. Kami yangmengetahui mereka. (At-Taubah: 101)

Hal ini tidaklah bertentangan dengan firman Allah Swt. yangmengatakan:

{ولو نشاء لأریناكهم فلعرفتهم بسیماهم ولتعرفنهم في لحنالقول} الآیة

Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan merekakepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal merekadengan tanda-tandanya. Dan kamu benar akan mengenal merekadari kiasan-kiasan perkataan mereka. (Muhammad: 30)

Karena apa yang disebutkan oleh ayat ini termasuk ke dalampengertian mengenalkan tanda-tanda yang ada di dalam diri orang-orang munafik itu melalui sifat-sifat yang biasa mereka lakukan,sehingga mereka dapat dikenal melaluinya. Bukan berarti Nabi Saw.mengetahui secara persis semua orang munafik yang ada padanya.Dan Nabi Saw. mengetahui bahwa di kalangan sebagian orang-orang yang bergaul dengannya dari kalangan penduduk Madinahterdapat orang-orang munafik, sekalipun orang-orang itu melihatNabi Saw. pada setiap pagi dan petangnya.

Hal ini diakui kebenarannya melalui apa yang diriwayatkan olehImam Ahmad di dalam kitab Musnad-nya. Ia mengatakan:

ثنا شعبة، عن النعمان بن سالم، عن د بن جعفر، حد ثنا محم حدرجل، عن جبیر بن مطعم، رضي االله عنه، قال: قلت: یا رسول االله،

ة، فقال: لتأتینكم أجوركم ولو إنهم یزعمون أنه لیس لنا أجر بمككنتم في جحر ثعلب وأصغى إلي رسول االله صلى االله علیه وسلمبرأسه فقال: "إن في أصحابي منافقین"

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telahmenceritakan kepada kami Syu'bah, dari An-Nu'man ibnu Salim, dariseorang lelaki, dari Jubair ibnu Mut'im r.a. yang telah mengatakanbahwa ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnyamereka menduga bahwa tidak ada pahala bagi kami di Mekah."Rasulullah Saw. menjawab melalui sabdanya: Sungguh pahala kalianakan datang kepada kalian, sekalipun kalian berada di dalam liangmusang. Jubair ibnu Mut'im mendengarkan sabda Rasulullah Saw.dengan penuh perhatian, dan Rasul Saw. bersabda, "Sesungguhnyadi kalangan sahabat-sahabatku terdapat orang-orang munafik."

Dengan kata lain. Nabi Saw. telah membuka sebagian kedokorang-orang munafik yang suka mengisukan kata-kata yang tidakbenar. Di antara mereka yang mengeluarkan kata-kata tersebutadalah orang itu yang perkataannya terdengar oleh Jubair ibnuMut'im.

Dalam tafsir firman Allah Swt. yang mengatakan:

وا بما لم ینالوا} {وهم

dan mereka mengingini apa yang mereka tidak dapatmencapainya. (At-Taubah: 74)

Disebutkan bahwa Rasulullah Saw. memberitahukan kepadaHuzaifah ibnul Yaman tentang empat belas atau lima belas orang

munafik secara pribadi. Hal ini merupakan suatu kekhususan yangtidak memberikan pengertian bahwa Nabi Saw. telah mengetahuisemua nama dan orang-orangnya secara keseluruhan.

Al-Hafiz ibnu Asakir di dalam biografi Abu Umar Al-Bairuti telahmeriwayatkan melalui jalur Hisyam ibnu Ammar, bahwa:

ثني شیخ بیروت یكنى ثنا بن جابر، حد ثنا صدقة بن خالد، حد حدثني عن أبي الدرداء؛ أن رجلا یقال له "حرملة" أبا عمر، أظنه حدأتى النبي صلى االله علیه وسلم فقال: الإیمان هاهنا -وأشار بیده إلىلسانه -والنفاق هاهنا -وأشار بیده إلى قلبه ولم یذكر االله إلا قلیلا.فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "اللهم اجعل له لسانا ذاكرا،وقلبا شاكرا، وارزقه حبي، وحب من یحبني، وصیر أمره إلىخیر". فقال: یا رسول االله، إنه كان لي أصحاب من المنافقین وكنترأسا فیهم، أفلا آتیك بهم؟ قال: "من أتانا استغفرنا له، ومن أصرعلى دینه فاالله أولى به، ولا تخرقن على أحد سترا"

telah menceritakan kepada kami Sadaqah ibnu Khalid, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Jabir, telah menceritakan kepadakuseorang syekh di Beirat yang dikenal dengan nama julukan AbuUmar —yang menurut dugaan perawi dia telah mengatakan bahwatelah diceritakan kepadanya melalui Abu Darda— bahwa seoranglelaki yang bernama Harmalah datang menghadap Nabi Saw., lalu iaberkata, "Iman terletak di sini —seraya berisyarat ke arah lisannya—dan nifaq terletak di sini —seraya berisyarat dengan tangannya ke

arah hatinya—, dan ia tidak ingat kepada Allah kecuali hanyasedikit." Maka Rasulullah Saw. berdoa: Ya Allah, jadikanlah baginyalisan yang selalu berzikir, hati yang selalu bersyukur, dan berilah diarezeki cinta kepadaku dan cinta kepada orang yang mencintaiku,serta jadikanlah urusannya kepada kebaikan. Harmalah berkata,"Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mempunyai banyak temandari kalangan orang-orang munafik. Dahulu saya adalah pemimpinmereka, bolehkah saya hadapkan mereka kepadamu?" RasulullahSaw. bersabda: Barang siapa yang datang kepada kami, maka kamiakan memohonkan ampun baginya; dan barang siapa yang tetappendiriannya pada kemunafikannya, maka Allah lebih utamaterhadapnya, dan jangan sekali-kali kamu menyingkap rahasiapribadi seorang pun.

Ibnu Asakir mengatakan bahwa hal yang sama telah diriwayatkanoleh Abu Ahmad Al-Hakim, dari Abu Bakar Al-Bagindi, dari Hisyamibnu Ammar dengan sanad yang sama.

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMa'mar, dari Qatadah sehubungan dengan ayat ini: Qatadah pernahmengatakan bahwa apakah gerangan yang telah dilakukan olehbanyak kaum, mereka memaksakan dirinya untuk mengetahui halikhwal orang lain, dengan mengatakan bahwa si Fulan di surga dansi Anu di neraka. Tetapi jika engkau tanyakan kepada seseorang diantara mereka tentang dirinya, ia pasti menjawab, "Tidak tahu."Demi umurku, engkau dengan bagianmu semestinya lebih engkauketahui daripada bagian orang lain. Sesungguhnya engkau (kalaudemikian) berarti telah memaksakan dirimu untuk melakukansesuatu yang belum pernah dibebankan oleh seorang nabi punsebelummu. Nabi Allah —Nuh a.s.— telah berkata, sebagaimanayang disitir oleh firman-Nya:

{قال وما علمي بما كانوا یعملون}

Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?(Asy -Syu'ara: 112)

Sedangkan Nabi Syu'aib a.s. mengatakan (yang disitir olehfirman-Nya):

{بقیة االله خیر لكم إن كنتم مؤمنین وما أنا علیكم بحفیظ}

Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi kalian jikakalian orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorangpenjaga atas diri kalian. (Hud: 86)

Dan Allah Swt. telah berfirman kepada Nabi-Nya:

{لا تعلمهم نحن نعلمهم}

Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, Kami yangmengetahui mereka. (At-Taubah: 101)

As-Saddi telah meriwayatkan dari Abu Malik, dari Ibnu Abbassehubungan dengan ayat ini, bahwa Rasulullah Saw. berdirimengemukakan khotbahnya pada hari Jumat. Beliau Saw. antaralain bersabda: Keluarlah engkau, hai Fulan, karena sesungguhnyaengkau adalah orang munafik! Dan keluarlah engkau, hai Anu,karena sesungguhnya engkau adalah orang munafik! Makadikeluarkanlah sebagian dari mereka yang telah dibuka kedoknyadari dalam masjid. Ketika mereka sedang ke luar, Umar r.a. datang.Maka Umar bersembunyi dari mereka karena malu tidak menghadiri

salat Jumat. Umar menduga bahwa orang-orang telah bubar darisalat Jumatnya. Sebaliknya, mereka yang keluar pun bersembunyidari Umar. Mereka menduga bahwa Umar telah mengetahui perkaramereka. Akhirnya Umar masuk ke dalam masjid, dan ternyata iamenjumpai orang-orang belum salat Jumat. Lalu ada seorang lelakidari kalangan kaum muslim berkata, "Bergembiralah, hai Umar.Sesungguhnya Allah telah mempermalukan orang-orang munafikpada hari ini."

Ibnu Abbas mengatakan bahwa hal tersebut merupakan azabpertama, yaitu ketika mereka dikeluarkan dari dalam masjid;sedangkan azab yang kedua ialah siksa kubur. Hal yang sama telahdiriwayatkan oleh As-Sauri, dari As-Saddi, dari Abu Malik.

Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Nanti mereka akan Kami siksa dua kali. (At-Taubah: 101) Yaknidibunuh dan ditawan. Dalam riwayat lain disebutkan dengankelaparan dan siksa kubur. kemudian mereka akan dikembalikankepada azab yang besar. (At-Taubah: 101)

Menurut Ibnu Juraij adalah azab dunia dan azab kubur, kemudianmereka dikembalikan kepada azab yang besar, yaitu neraka.Menurut Al-Hasan Al-Basri adalah azab di dunia dan azab kubur.

Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan, "Adapun azab di dunia,maka dalam bentuk harta benda dan anak-anak." Lalu AbdurRahman ibnu Zaid membacakan firman-Nya:

بهم بها في {فلا تعجبك أموالهم ولا أولادهم إنما یرید االله لیعذنیا} الحیاة الد

Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarikhatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) hartabenda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupandi dunia. (At-Taubah: 55)

Bagi mereka musibah-musibah tersebut akan mengakibatkanazab, sedangkan bagi orang mukmin akan menjadi pahala, danazab di akhirat bagi mereka adalah di dalam neraka.

{ثم یردون إلى عذاب عظیم}

kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.(At-Taubah :101)

Yang dimaksud ialah dimasukkan ke dalam neraka.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: Nanti mereka akan Kami siksa dua kali. (At-Taubah:101) Menurut berita yang sampai kepadanya, makna yang dimaksudialah mereka melihat kemajuan Islam yang sangat pesat yang di luardugaan mereka, sehingga mengakibatkan mereka mendongkol danterbakar oleh dendamnya. Kemudian azab yang akan mereka alamidi dalam kubur bila mereka telah memasukinya, lalu azab yangbesar di dalam neraka yang menjadi tempat tinggal mereka kelak dihari kemudian, mereka kekal di dalamnya.

Sa'id telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan denganmakna firman-Nya: Nanti mereka akan Kami siksa dua kali. (At-Taubah: 101) Yaitu azab di dunia dan azab di alam kubur. kemudianmereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (At-Taubah:101); Telah diriwayatkan kepada kami bahwa Nabi Saw. telahmembisikkan kepada Huzaifah perihal dua belas orang lelaki darikalangan orang-orang munafik. Lalu Nabi Saw. mengatakan bahwa

enam orang di antara mereka telah cukup disiksa oleh Dabilah, yaitupelita dari api neraka Jahanam yang menyambar belikat salahseorang dari mereka hingga tembus sampai ke dadanya, sedangkanyang enam lainnya sekarat dalam kematiannya.

Menurut riwayat yang sampai kepada kami. Khalifah Umar ibnulKhattab r.a. bila ada seseorang yang mati dari kalangan merekayang dicurigai, maka ia menunggu Huzaifah. Jika Huzaifahmenyalatkannya, maka barulah ia mau menyalatkannya. JikaHuzaifah tidak mau menyalatkannya, maka Umar r.a. tidak maumenyalatkannya pula.

Menurut riwayat lain yang sampai kepada kami, Khalifah Umarpernah berkata kepada Huzaifah, "Saya bertanya kepadamu dengannama Allah, apakah saya termasuk salah seorang dari mereka?"Huzaifah menjawab, "Tidak, dan aku tidak akan membukanyakepada seseorang pun sesudahmu."

AT-TAUBAH, AYAT 102

{وآخرون اعترفوا بذنوبهم خلطوا عملا صالحا وآخر سیئا عسىاالله أن یتوب علیهم إن االله غفور رحیم (102) }

Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosamereka yang mencampurbaurkan pekerjaan yang baik denganpekerjaan yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobatmereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang.

Setelah Allah menjelaskan keadaan orang-orang munafik yangtidak ikut berperang karena tidak suka berjihad, dan mendustakan

serta meragukannya, maka Allah menerangkan tentang keadaanorang-orang yang berdosa, yaitu mereka yang tidak ikut berjihadkarena malas dan cenderung kepada keadaan yang santai, padahalmereka beriman dan membenarkan perkara yang hak.

Allah Swt. berfirman:

{وآخرون اعترفوا بذنوبهم}

Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosamereka. (At-Taubah: 102)

Maksudnya, mereka mengakui dosa-dosa yang mereka lakukanterhadap Tuhannya, tetapi mereka mempunyai amal perbuatan lainyang saleh. Mereka mencampurbaurkan amal yang baik dan yangburuk. Mereka adalah orang-orang yang masih berada di bawahpemaafan dan pengampunan Allah Swt.

Ayat ini sekalipun diturunkan berkenaan dengan orang-orangtertentu, tetapi pengertiannya umum mencakup seluruh orang yangberbuat dosa lagi bergelimang dalam kesalahannya, sertamencampurbaurkan amal baik dan amal buruknya, hingga dirimereka tercemari oleh dosa-dosa.

Mujahid mengatakan, sesungguhnya ayat ini diturunkanberkenaan dengan Abu Lubabah, yaitu ketika ia berkata kepadaBani Quraizah melalui isyarat tangannya yang ditujukan ke arahlehernya, dengan maksud bahwa perdamaian yang diketengahkanoleh Nabi Saw. terhadap mereka akan membuat merekatersembelih.

Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:dan (ada pula) orang-orang lain. (At-Taubah: 102) Menurutnya ayat

ini diturunkan berkenaan dengan Abu Lubabah dan sejumlah orangdari kalangan teman-temannya yang tidak ikut perang denganRasulullah Saw. dalam Perang Tabuk.

Menurut sebagian ulama, mereka terdiri atas Abu Lubabah danlima orang temannya. Sedangkan pendapat yang lainnya lagimengatakan tujuh orang bersama Abu Lubabah, dan menurut yanglainnya lagi adalah sembilan orang bersama Abu Lubabah.

Ketika Rasulullah Saw. kembali dari perangnya, merekamengikatkan diri ke tiang-tiang masjid dan bersumpah bahwa tidakboleh ada orang yang melepaskan mereka kecuali Rasulullah Saw.sendiri.

Ketika Allah Swt. menurunkan ayat ini, yaitu firman-Nya: Dan(ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka. (At-Taubah: 102) Maka Rasulullah Saw. melepaskan ikatan mereka danmemaafkan mereka.

ثنا إسماعیل بن ل بن هشام، حد ثنا مؤم : حد قال البخاريثنا سمرة بن جندب قال: ثنا أبو رجاء، حد ثنا عوف، حد إبراهیم، حدقال رسول االله صلى االله علیه وسلم لنا: "أتاني اللیلة آتیانانا ة، فتلق فابتعثاني فانتهینا إلى مدینة مبنیة بلبن ذهب ولبن فضرجال شطر من خلقهم كأحسن ما أنت راء، وشطر كأقبح ما أنتراء، قالا لهم: اذهبوا فقعوا في ذلك النهر. فوقعوا فیه، ثم رجعواوء عنهم، فصاروا في أحسن صورة، قالا لي: إلینا قد ذهب ذلك السا القوم الذین كانوا شطر منهم هذه جنة عدن، وهذا منزلك. قالا أم

حسن وشطر منهم قبیح، فإنهم خلطوا عملا صالحا وآخر سیئا،فتجاوز االله عنهم".

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuammal ibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnuIbrahim, telah menceritakan kepada kami Auf, telah menceritakankepada kami Abu Raja, telah menceritakan kepada kami Samurahibnu Jundub yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabdakepada kami: Tadi malam aku kedatangan dua orang, keduanyamembawaku pergi, dan akhirnya keduanya membawaku ke suatukota yang dibangun dengan bata emas dan bata perak. Lalu kamidisambut oleh banyak kaum lelaki yang separo dari tubuh merekaberupa orang yang paling tampon yang pernah engkau lihat,.sedangkan separo tubuh mereka berupa orang yang paling burukyang pernah engkau lihat. Lalu keduanya berkata kepada mereka'Pergilah kalian dan masukkanlah diri kalian ke sungai itu!" Makamereka memasukkan diri ke dalam sungai itu. Kemudian merekakembali kepada kami. sedangkan tampang yang buruk itu telahlenyap dari mereka, sehingga mereka secara utuh dalam tampangyang sangat tampan. Kemudian keduanya berkata kepadaku.”Iniadalah surga 'Adn, dan ini adalah tempatmu.” Keduanyamengatakan, "Adapun mengenai kaum yang separo dari tubuhmereka berpenampilan baik dan separo yang lainnya berpenampilanburuk, karena sesungguhnya mereka telah mencampurbaurkanamal yang saleh dan amal lainnya yang buruk, lalu Allah memaafkanmereka..

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secararingkas dalam tafsir ayat ini.

AT-TAUBAH, AYAT 103-104

یهم بها وصل علیهم إن رهم وتزك {خذ من أموالهم صدقة تطهصلاتك سكن لهم واالله سمیع علیم (103) ألم یعلموا أن االله هوحیم اب الر دقات وأن االله هو التو یقبل التوبة عن عباده ویأخذ الص{ (104)

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itukamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untukmereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwabagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobatdari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwa AllahMaha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

Allah Swt. memerintahkan Rasul-Nya untuk mengambil zakat dariharta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka melaluizakat itu. Pengertian ayat ini umum, sekalipun sebagian ulamamengembalikan damir yang terdapat pada lafaz amwalihim kepadaorang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka dan yangmencampurbaurkan amal saleh dengan amal buruknya. Karenaitulah ada sebagian orang yang enggan membayar zakat darikalangan orang-orang Arab Badui menduga bahwa pembayaranzakat bukanlah kepada imam, dan sesungguhnya hal itu hanyalahkhusus bagi Rasulullah Saw. Mereka berhujah dengan firman AllahSwt. yang mengatakan:

خذ من أموالهم صدقة

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. (At-Taubah: 103),hingga akhir ayat

Pemahaman dan takwil yang rusak ini dijawab dengan tegas olehKhalifah Abu Bakar As-Siddiq dan sahabat lainnya denganmemerangi mereka, hingga mereka mau membayar zakatnyakepada khalifah, sebagaimana dahulu mereka membayarnyakepada Rasulullah Saw. hingga dalam kasus ini Khalifah Abu Bakarr.a. pernah berkata: Demi Allah, seandainya mereka membangkangterhadapku, tidak mau menunaikan zakat ternak untanya yang biasamereka tunaikan kepada Rasulullah Saw., maka sungguh aku benar-benar akan memerangi mereka karena pembangkangannya itu.

*******************

Firman Allah Swt.:

{وصل علیهم}

dan berdoalah untuk mereka. (At-Taubah: 103)

Maksudnya, berdoalah untuk mereka dan mohonkanlah ampunanbuat mereka.

Imam Muslim di dalam kitab Sahih-nya telah meriwayatkanmelalui Abdullah ibnu Abu Aufa yang mengatakan bahwa Nabi Saw.apabila menerima zakat dari suatu kaum, maka beliau berdoa untukmereka. Lalu datanglah ayahku (perawi) dengan membawazakatnya, maka Rasulullah Saw. berdoa:

"اللهم صل على آل أبي أوفى"

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa.

Di dalam hadis lain disebutkan bahwa seorang wanita berkata,"Wahai Rasulullah, mendoalah untuk diriku dan suamiku." MakaRasulullah Saw berdoa:

"صلى االله علیك، وعلى زوجك"

"Semoga Allah merahmati dirimu juga suamimu."

*******************

Firman Allah Swt.

{إن صلاتك سكن لهم}

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagimereka. (At-Taubah: 103)

Sebagian ulama membacanya salawatika dalam bentuk jamak,sedangkan sebagian ulama lain membacanya salataka dalambentuk mufrad (tunggal).

{سكن لهم}

(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. (At-Taubah: 103)

Menurut Ibnu Abbas, menjadi rahmat buat mereka. Sedangkanmenurut Qatadah, menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka.

Firman Allah Swt.:

{واالله سمیع}

Dan Allah Maha Mendengar. (At-Taubah: 103)

Yakni kepada doamu.

{علیم}

lagi Maha Mengetahui. ( At-Taubah: 103 )

Yaitu terhadap orang yang berhak mendapatkan hal itu darimudan orang yang pantas untuk memperolehnya.

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Waki', telah menceritakan kepada kami Abul Urnais, dari AbuBakar ibnu Amr ibnu Atabah, dari Ibnu Huzaifah, dari ayahnya,bahwa Nabi Saw. apabila berdoa untuk seorang lelaki, maka doaNabi Saw. itu mengenai dirinya, juga mengenai anak serta cucunya.

Kemudian Imam Ahmad meriwayatkannya dari Abu Na'im, dariMis'ar, dari Abu Bakar ibnu Amr ibnu Atabah, dari seorang anakHuzaifah. Mis'ar mengatakan bahwa hadis ini telah disebutkannyadalam kesempatan yang lain, dari Huzaifah, bahwa sesungguhnyadoa Nabi Saw. benar-benar mengenai diri lelaki yang bersangkutan,juga anak serta cucunya.

*******************

Firman Allah Swt.:

دقات} {ألم یعلموا أن االله هو یقبل التوبة عن عباده ویأخذ الص

Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobatdari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat. (At-Taubah: 104)

Ayat ini mengandung makna perintah untuk bertobat danberzakat, karena kedua perkara tersebut masing-masing dapatmenghapuskan dosa-dosa dan melenyapkannya. Allah Swt. telahmemberitakan pula bahwa setiap orang yang bertobat kepada-Nya,niscaya Allah menerima tobatnya. Dan barang siapa yangmengeluarkan suatu sedekah (zakat) dari usaha yang halal,sesungguhnya Allah menerimanya dengan tangan kanan-Nya, laluDia memeliharanya untuk pemiliknya, hingga sebiji buah kurmamenjadi seperti Bukit Uhud.

Seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadis dari RasulullahSaw. Sebagaimana As-Sauri dan Waki' telah menceritakan, dariUbadah ibnu Mansur, dari Al-Qasim ibnu Muhammad bahwa iapernah mendengar Abu Hurairah menceritakan, Rasulullah Saw.telah bersabda:

دقة ویأخذها بیمینه فیربیها لأحدكم، كما یربي "إن االله یقبل الصأحدكم مهره، حتى إن اللقمة لتصیر مثل أحد"

Sesungguhnya Allah menerima sedekah dan menerimanyadengan tangan kanan-Nya, lalu Dia memeliharanya buat seseorangdi antara kalian (yang mengeluarkannya) sebagaimana seseorang di

antara kalian memelihara anak kudanya, hingga sesuap makananmenjadi besar seperti Bukit Uhud.

Hal yang membenarkan perkara ini berada di dalam Kitabullah,yaitu di dalam firman-Nya:

{ [ألم یعلموا أن االله] هو یقبل التوبة عن عباده ویأخذدقات} الص

Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima tobatdari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat. (At-Taubah: 104)

دقات} با ویربي الص {یمحق االله الر

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. (Al-Baqarah: 276)

As-Sauri dan Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abdullah ibnusSaib, dari Abdullah ibnu Abu Qatadah yang mengatakan bahwaAbdullah ibnu Mas'ud r.a. pernah berkata, "Sesungguhnya sedekahitu diterima di tangan Allah Swt. sebelum sedekah itu diterima olehtangan peminta." Kemudian Ibnu Mas'ud membacakan firman-Nya:Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima tobatdari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat. (At-Taubah: 104)

Ibnu Asakir di dalam kitab Tarikh-nya pada Bab "Biografi Abdullahibnusy Sya'ir As-Saksiki Ad-Dimasyqi —yang Asalnya adalah Al-Himsi, salah seorang ulama fiqih—, Mu'awiyah, dan lain-lainnya"banyak mengambil riwayat darinya. Hausyab ibnu Saif As-Saksiki Al-Himsi pun telah mengambil riwayat darinya, bahwa di zamanMu'awiyah r.a. orang-orang berangkat berperang di bawah pimpinan

Abdur Rahman ibnu Khalid ibnul Walid. Kemudian ada seorang lelakidari pasukan kaum muslim melakukan penggelapan harta rampasansebanyak seratus dinar Romawi. Ketika pasukan kaum muslimkembali, ia menyesal; lalu ia datang menghadap panglimanya, tetapisi panglima tidak mau menerima hasil penggelapan itu darinya.Panglima mengatakan, "Semua pasukan telah pulang, dan aku tidakmau menerimanya darimu, hingga engkau menghadap kepada Allahdengan membawanya kelak di hari kiamat." Maka lelaki itumenghubungi para sahabat satu persatu, tetapi mereka mengatakanhal yang sama. Ketika sampai di Damaskus, ia menghadap kepadaMu'awiyah untuk menyerahkannya, tetapi Mu'awiyah menolak, tidakmau menerimanya. Lalu ia keluar dari sisi Mu'awiyah serayamenangis dan mengucapkan istirja'. Akhirnya ia bersua denganAbdullah ibnusy Sya'ir As-Saksiki yang langsung menanyainya,"Apakah gerangan yang membuatmu menangis?" Lalu lelaki itumenceritakan hal tersebut kepadanya. Maka Abdullah As-Saksikiberkata, "Apakah engkau mau taat kepadaku?" Lelaki itu menjawab,"Ya." Abdullah berkata, "Pergilah kepada Mu'awiyah dan katakankepadanya, 'Terimalah dariku khumusmu!', dan serahkanlahkepadanya dua puluh dinar, lalu tangguhkanlah yang delapan puluhdinarnya. Setelah itu sedekahkanlah yang delapan puluh dinar itu(kepada kaum fakir miskin) sebagai ganti dari pasukan tersebut.Karena sesungguhnya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nyadan Dia Maha Mengetahui tentang nama-nama dan tempat-tempatmereka." Lelaki itu mengerjakan apa yang dikatakannya, danMu'awiyah berkata, "Sesungguhnya jika aku memberikan fatwademikian kepadanya, lebih aku sukai daripada segala sesuatu yangaku miliki sekarang ini. Lelaki itu sungguh telah berbuat baik."

AT-TAUBAH, AYAT 105

{وقل اعملوا فسیرى االله عملكم ورسوله والمؤمنون وستردون إلىهادة فینبئكم بما كنتم تعملون (105) } عالم الغیب والش

Dan katakanlah, "Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-NyaSerta orang orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu dankalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akanyang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apayang telah kalian kerjakan.”

Mujahid mengatakan bahwa hal ini merupakan ancaman dariAllah terhadap orang-orang yang menentang perintah-perintah-Nya,bahwa amal perbuatan mereka kelak akan ditampilkan di hadapanAllah Swt. dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin. Hal ini pastiakan terjadi kelak di hari kiamat, seperti yang disebutkan oleh AllahSwt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{یومئذ تعرضون لا تخفى منكم خافیة}

Pada hari itu kalian akan dihadapkan (kepada Tuhan kalian),tiada sesuatu pun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagiAllah). (Al-Haqqah: 18)

رائر} {یوم تبلى الس

Pada hari ditampakkan segala rahasia. (At-Thariq: 9)

دور} ل ما في الص {وحص

Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada. (Al-'Adiyat: 10)

Adakalanya Allah Swt. menampakkan hal tersebut kepada orang-orang di dunia ini, seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad. Iamengatakan:

اج، عن أبي ثنا در ثنا ابن لهیعة، حد ثنا حسن بن موسى، حد حدالهیثم، عن أبي سعید، عن رسول االله صلى االله علیه وسلم أنه قال:ة، لأخرج "لو أن أحدكم یعمل في صخرة صماء لیس لها باب ولا كواالله عمله للناس كائنا ما كان".

telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telahmenceritakan kepada kami Ibnu Luhai'ah, telah menceritakankepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id secara marfu',dari Rasulullah Saw., bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:Seandainya seseorang di antara kalian beramal di dalam sebuahbatu besar, benda mati, tanpa ada pintu dan lubangnya, niscayaAllah akan mengeluarkan amalnya kepada semua orang seperti apayang telah diamalkannya.

Telah disebutkan bahwa amal orang-orang yang masih hidupditampilkan kepada kaum kerabat dan kabilahnya yang telah mati dialam Barzakh, seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud At-Tayalisi, bahwa telah menceritakan kepada kami As-Silt ibnu Dinar,dari Al-Hasan, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. telah bersabda:

"إن أعمالكم تعرض على أقربائكم وعشائركم في قبورهم، فإنكان خیرا استبشروا به، وإن كان غیر ذلك قالوا: "اللهم، ألهمهم أنیعملوا بطاعتك".

Sesungguhnya amal-amal kalian ditampilkan kepada kaumkerabat dan famili kalian di dalam kubur mereka Jika amalperbuatan kalian itu baik, maka mereka merasa gembiradengannya. Dan jika amal perbuatan kalian itu sebaliknya, makamereka berdoa, "Ya Allah, berilah mereka ilham (kekuatan) untukmengamalkan amalan taat kepada-Mu."

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Abdur Razzaq, dari Sufyan, dari orang yang telahmendengarnya dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات، فإنكان خیرا استبشروا به، وإن كان غیر ذلك قالوا: اللهم، لا تمتهمحتى تهدیهم كما هدیتنا"

Sesungguhnya amal-amal kalian ditampilkan kepada kaumkerabat dan famili kalian yang telah mati. Jika hal itu baik makamereka bergembira karenanya; dan jika hal itu sebaliknya, makamereka berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau matikan merekasebelum Engkau beri mereka hidayah, sebagaimana Engkau telahmemberi kami hidayah.”

Imam Bukhari mengatakan, Siti Aisyah pernah berkata bahwaapabila kamu merasa kagum dengan kebaikan amal seorang

muslim, maka ucapkanlah firman-Nya: Bekerjalah kalian, maka Allahdan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaankalian itu. (At-Taubah: 105)

Dalam hadis terdapat hal yang semisal dengan asar di atas.

ثنا حمید، عن أنس، أن رسول ثنا یزید، حد قال الإمام أحمد: حداالله صلى االله علیه وسلم قال: "لا علیكم أن تعجبوا بأحد حتىتنظروا بم یختم له؟ فإن العامل یعمل زمانا من عمره -أو: برهة منل فیعمل عملا دهره -بعمل صالح لو مات علیه لدخل الجنة، ثم یتحوسیئا، وإن العبد لیعمل البرهة من دهره بعمل سیئ، لو مات علیهل فیعمل عملا صالحا، وإذا أراد االله بعبد خیرا دخل النار، ثم یتحواستعمله قبل موته". قالوا: یا رسول االله وكیف یستعمله: قال:قه لعمل صالح ثم یقبضه علیه" "یوف

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYazid, telah menceritakan kepada kami Humaid, dari Anas, bahwaRasulullah Saw. telah bersabda: Janganlah dahulu kalian merasakagum dengan (amal) seseorang sebelum kalian melihat apa yangdiamalkannya pada penghujung usianya. Karena sesungguhnyaseseorang melakukan amalnya pada suatu masa atau suatu haridari usianya dengan amal yang saleh. Seandainya ia mati dalamkeadaan mengamalkannya, niscaya ia masuk surga. Akan tetapikeadaannya berubah, ia mengamalkan amalan yang buruk. Dansesungguhnya seorang hamba benar-benar mengerjakan suatuamal buruk dalam suatu saat dari usianya. Seandainya ia mati

dalam keadaan mengamalkannya, niscaya ia masuk neraka. Tetapikeadaannya berubah, lalu ia mengamalkan amalan yang saleh.Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Diamemberikan dorongan kepadanya untuk beramal sebelum matinya.Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranyaAllah memberikan dorongan untuk beramal kepadanya?" RasulullahSaw. bersabda, "Allah memberinya taufik (bimbingan) untukmelakukan amal saleh, kemudian Allah mencabut nyawanya dalamkeadaan demikian."

Hadis dengan melalui jalur ini diriwayatkan oleh Imam Ahmadsecara munfarid.

AT-TAUBAH, AYAT 106

ا یتوب علیهم واالله علیم بهم وإم ا یعذ {وآخرون مرجون لأمر االله إمحكیم (106) }

Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai adakeputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab mereka danadakalanya Allah akan menerima tobat mereka. Dan Allah MahaMengetahui lagi Mahabijaksana.

Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya yangbukan hanya seorang mengatakan bahwa mereka adalah tiga orangyang tidak ikut berperang. Dengan kata lain, mereka ditangguhkandari tobat. Mereka adalah Mararah ibnur Rabi', Ka'b ibnu Malik, danHilal ibnu Umayyah. Mereka duduk —tidak ikut berperang dalamPerang Tabuk— bersama orang-orang lainnya yang duduk karenamalas dan cenderung kepada kehidupan yang tenang, santai, danbermalas-malasan di bawah naungan pohon-pohon kurma yang

berbuah. Mereka tidak ikut perang bukan karena dorongan raguatau munafik.

Di antara mereka terdapat segolongan orang yang mengikatkandiri di tiang-tiang masjid, seperti yang dilakukan oleh Abu Lubabahdan teman-temannya. Segolongan lainnya tidak melakukan haltersebut, mereka adalah ketiga orang yang telah disebutkan di atas.Lalu turunlah ayat yang menyatakan bahwa mereka yangmengikatkan dirinya diterima tobatnya, sedangkan tobat yanglainnya ditangguhkan, hingga turun ayat selanjutnya, yaitu firman-Nya:

{لقد تاب االله على النبي والمهاجرین والأنصار} الآیة

Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orangMuhajirin, dan orang-orang Ansar. (At-Taubah: 117), hingga akhirayat.

{وعلى الثلاثة الذین خلفوا حتى إذا ضاقت علیهم الأرض بمارحبت } الآیة

dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan tobat)mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka,padahal bumi itu luas. (At-Taubah: 118), hingga akhir ayat.

Seperti apa yang akan disebutkan nanti dalam hadis mengenaiKa'b ibnu Malik.

*******************

Firman Allah Swt.:

ا یتوب علیهم} بهم وإم ا یعذ {إم

adakalanya Allah akan mengazab mereka dan adakalanya Allahakan menerima tobat mereka. (At-Taubah: 106)

Artinya, mereka berada di bawah pemaafan Allah, jika Diamenghendakinya buat mereka. Dan jika Dia menghendaki yang lain,maka Dia pun akan melakukannya terhadap mereka.

Akan tetapi, rahmat Allah mengalahkan murka-Nya.

{ واالله علیم حكیم}

Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (At-Taubah:106)

Allah Maha Mengetahui terhadap orang yang berhak menerimasiksaan, dan Maha Mengetahui tentang orang yang berhakmendapat pemaafan. Mahabijaksana Dia dalam semua perbuatandan ucapan-Nya; tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabbselain Dia.

AT-TAUBAH, AYAT 107-108

{والذین اتخذوا مسجدا ضرارا وكفرا وتفریقا بین المؤمنینوإرصادا لمن حارب االله ورسوله من قبل ولیحلفن إن أردنا إلاالحسنى واالله یشهد إنهم لكاذبون (107) لا تقم فیه أبدا لمسجد

ل یوم أحق أن تقوم فیه فیه رجال یحبون س على التقوى من أو أسرین (108) } ه روا واالله یحب المط أن یتطه

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yangmendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin) dan karena kekafiran(nya), dan untuk memecahbelah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatanganorang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejakdahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, "Kami tidakmenghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwasesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).Janganlah kamu salat dalam masjid itu selama-lamanya.Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (MasjidQuba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat didalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkandiri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Penyebab turunnya ayat-ayat ini ialah bahwa sebelumkedatangan Nabi Saw. di Madinah terdapat seorang lelaki darikalangan kabilah Khazraj yang dikenal dengan nama Abu Amir Ar-Rahib. Sejak masa Jahiliah dia telah masuk agama Nasrani dantelah membaca ilmu ahli kitab. Ia melakukan ibadahnya di masaJahiliah, dan ia mempunyai kedudukan yang sangat terhormat dikalangan kabilah Khazraj.

Ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah untuk berhijrah, laluorang-orang muslim berkumpul bersamanya, dan kalimah Islammenjadi tinggi serta Allah memenangkannya dalam Perang Badar,maka si terkutuk Abu Amir ini mulai terbakar dan bersikap oposisiserta memusuhi beliau secara terang-terangan. Ia melarikan diribergabung dengan orang-orang kafir Mekah dari kalangan kaum

musyrik Quraisy dan membujuk mereka untuk memerangiRasulullah Saw.

Maka bergabunglah bersamanya orang-orang dari kalangan ArabBadui yang setuju dengan pendapatnya, lalu mereka datang padatahun terjadinya Perang Uhud. Maka terjadilah suatu cobaan yangmenimpa kaum muslim dalam perang itu. tetapi akibat yang terpujihanyalah bagi orang-orang yang bertakwa.

Tersebutlah bahwa si laknat Abu Amir ini telah membuat lubang-lubang di antara kedua barisan pasukan, dan secara kebetulanRasulullah Saw. terjatuh ke dalam salah satunya. Dalam perang ituRasulullah Saw. mengalami luka pada wajahnya, gigi gerahambagian bawah kanannya ada yang rontok, dan kepalanya luka.

Pada permulaan perang, Abu Amir maju menghadapi kaumnyayang tergabung ke dalam barisan orang-orang Ansar, lalu iaberkhotbah kepada mereka, membujuk mereka guna membantunyadan bergabung ke dalam barisannya. Setelah menyelesaikanpidatonya itu, orang-orang mengatakan, "Semoga Allah tidakmemberikan ketenangan pada matamu, hai orang fasik, hai musuhAllah." Mereka melempari dan mencacinya. Akhirnya Abu Amirkembali seraya berkata, "Demi Allah, sesungguhnya kaumku telahtertimpa keburukan sepeninggalku."

Pada mulanya Rasulullah Saw. telah menyerunya untukmenyembah Allah —yaitu sebelum ia melarikan diri—danmembacakan Al-Qur'an kepadanya, tetapi ia tetap tidak mau masukIslam, dan membangkang. Maka Rasulullah Saw. mendoa untukkecelakaannya, semoga dia mati dalam keadaan jauh dari tempattinggalnya dan terusir. Maka doa itu menimpanya.

Kejadian itu terjadi ketika kaum muslim selesai dari PerangUhudnya dan Abu Amir melihat perkara Rasulullah Saw. makin

bertambah tinggi dan makin muncul. Maka Abu Amir pergi menemuiHeraklius—Raja Romawi— untuk meminta pertolongan kepadanyadalam menghadapi Nabi Saw. Kaisar Romawi memberikan janji danharapan kepadanya, lalu ia bermukim di kerajaan Romawi.

Sesudah itu Abu Amir menulis surat kepada segolongan kaumnyadari kalangan Ansar yang tergabung dalam golongan orang-orangmunafik lagi masih ragu kepada Islam. Dia menjanjikan danmemberikan harapan kepada mereka, bahwa kelak dia akan datangkepada mereka dengan membawa pasukan Romawi untukmemerangi Rasulullah Saw. dan mengalahkannya sertamenghentikan kegiatannya. Lalu Abu Amir menganjurkan orang-orangnya untuk membuat suatu benteng yang kelak akan dipakaiuntuk berlindung bagi orang-orang yang datang kepada mereka darisisinya guna menunaikan ajaran kitabnya. Tempat itu sekaligus akanmenjadi tempat pengintaian baginya kelak di masa depan bila iadatang kepada mereka.

Maka orang-orang Abu Amir mulai membangun sebuah masjidyang letaknya berdekatan dengan Masjid Quba. Merekamembangun dan mengukuhkannya, dan mereka baru selesai daripembangunan masjidnya di saat Rasulullah Saw. hendak pergi kemedan Tabuk. Lalu para pembangunnya datang menghadapRasulullah Saw. dan memohon kepadanya agar sudi melakukansalat di masjid mereka. Tujuan mereka untuk memperoleh buktimelalui salat Nabi Saw. di dalamnya, sehingga kedudukan masjid itudiakui dan dikuatkan.

Mereka mengemukakan alasannya, bahwa sesungguhnyamereka membangun masjid ini hanyalah untuk orang-orang yanglemah dari kalangan mereka dan orang-orang yang berhalangan dimalam yang sangat dingin. Tetapi Allah Swt. memelihara Nabi Saw.

dari melakukan salat di dalam masjid itu. Nabi Saw. menjawabpermintaan mereka melalui sabdanya:

"إنا على سفر، ولكن إذا رجعنا إن شاء االله"

Sesungguhnya kami sedang dalam perjalanan. Tetapi jika kamikembali, insya Allah.

Ketika Nabi Saw. kembali ke Madinah dari medan Tabuk, danjarak antara perjalanan untuk sampai ke Madinah hanya tinggalsehari atau setengah hari lagi, Malaikat Jibril a.s. turun denganmembawa berita tentang Masjid Dirar dan niat para pembangunnyayang hendak menyebarkan kekufuran dan memecah belahpersatuan umat Islam. Mereka hendak menyaingi masjid kaummuslim —yaitu Masjid Quba— yang sejak semula dibangun denganlandasan takwa.

Maka Rasulullah Saw. mengutus orang-orang ke Masjid Dirar ituuntuk merobohkannya sebelum beliau tiba di Madinah.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbassehubungan dengan ayat ini, bahwa mereka adalah sejumlah orangdari kalangan orang-orang Ansar yang membangun sebuah masjidbaru. Sebelum itu Abu Amir berkata kepada mereka, "Bangunlahsebuah masjid, dan buatlah persiapan semampu kalian untukmenghimpun senjata dan kekuatan, sesungguhnya aku akanberangkat menuju ke Kaisar Romawi untuk meminta bantuan. Akuakan mendatangkan bala tentara dari kerajaan Romawi untukmengusir Muhammad dan sahabat-sahabatnya dari Madinah."Setelah mereka selesai membangunnya, maka menghadaplahmereka kepada Nabi Saw. dan berkata, "Sesungguhnya kami baruselesai membangun sebuah masjid. Maka kami suka bila engkau

melakukan salat di dalamnya dan mendoakan keberkatan buatkami." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Janganlah kamusalat di dalam masjid itu untuk selama-lamanya, (At-Taubah: 108)sampai dengan firman-Nya: kepada orang-orang yang zalim. (At-Taubah: 109)

Hal yang sama telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair, Mujahid,Urwah ibnuz Zubair, dan Qatadah serta ulama lainnya yang bukanhanya seorang.

Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar telah meriwayatkan dari Az-Zuhri, Yazid ibnu Rauman, Abdullah ibnu Abu Bakar, Asim ibnu Amribnu Qatadah, dan lain-lainnya. Mereka mengatakan bahwaRasulullah Saw. kembali dari medan Tabuk, lalu turun istirahat di ZuAwan, nama sebuah kampung yang jaraknya setengah hari dariMadinah. Sebelum itu di tempat yang sama para pembangun MasjidDirar pernah datang kepada Rasulullah Saw. yang saat itu sedangbersiap-siap menuju ke medan Tabuk. Mereka berkata, "WahaiRasulullah, sesungguhnya kami telah membangun sebuah masjiduntuk orang-orang yang uzur dan orang-orang yang miskin di saatmalam yang hujan dan malam yang dingin. Dan sesungguhnya kamisangat menginginkan jika engkau datang kepada kami danmelakukan salat di dalam masjid kami serta mendoakan keberkatanbagi kami." Maka Rasulullah Saw. menjawab melalui sabdanya:Sesungguhnya aku sedang dalam perjalanan dan dalam keadaansibuk. Atau dengan perkataan lainnya yang semisal. SelanjutnyaRasulullah Saw. bersabda pula: Seandainya kami tiba, insya Allah,kami akan datang kepada kalian dan kami akan melakukan salatpadanya untuk memenuhi undangan kalian. Ketika Rasulullah Saw.sampai di Zu Awan, datanglah berita (wahyu) yang menceritakanperihal masjid tersebut. Lalu Rasulullah Saw. memanggil Malik ibnudDukhsyum (saudara lelaki Bani Salim ibnu Auf) dan Ma'an ibnu Addiatau saudara lelakinya (yaitu Amir ibnu Addi yang juga saudara lelaki

Al-Ajian). Lalu beliau Saw. bersabda: Berangkatlah kamu berdua kemasjid ini yang pemiliknya zalim, dan robohkanlah serta bakarlahmasjidnya. Maka keduanya berangkat dengan langkah-langkahcepat, hingga datang ke tempat orang-orang Bani Salim ibnu Aufyang merupakan golongan Malik ibnud Dukhsyum. Lalu Malikberkata kepada Ma'an, "Tunggulah aku, aku akan membuatkan apiuntukmu dari keluargaku." Lalu Malik masuk menemui keluarganyadan mengambil daun kurma, lalu menyalakan api dengannya.Setelah itu keduanya berangkat dengan cepat hingga datang kemasjid itu dan memasukinya. Di dalam masjid terdapat orang-orangnya, maka keduanya membakar masjid itu danmerobohkannya, sedangkan orang-orang yang tadi ada di dalamnyabubar keluar berpencar-pencar. Dan diturunkanlah Al-Qur'an yangmenceritakan perihal mereka, yaitu firman-Nya: Dan (di antaraorang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjiduntuk menimbulkan kemudaratan (kepada orang mukmin) dankarena kekajiran(pya). (At-Taubah: 107)

Dan tersebutlah bahwa orang-orang yang membangunnya terdiriatas dua belas orang lelaki, yaitu Khaddam ibnu Khalid dari kalanganBani Ubaid ibnu Zaid, salah seorang dari Bani Amr ibnu Auf yangdari rumahnya dimulai pembangunan Masjid Syiqaq ini, lalu Sa'labahibnu Hatib dari Bani Ubaid, Mawali ibnu Umayyah ibnu Yazid, Mut'ibibnu Qusyair dari kalangan Bani Dabi'ah ibnu Zaid, Abu Habibah ibnuAl-Az'ar dari kalangan Bani Dabi'ah ibnu Zaid, Ibad ibnu Hanif(saudara Sahl ibnu Hanif) dari kalangan Bani Amr ibnu Auf, Hari sahibnu Amir dan kedua anakn 'a (yaitu Majma' ibnu Harisah dan Zaidibnu Hari sah), juga Nabtal Al-Haris mereka dari kalangan BaniDabi'ah, Mukharrij yang dari kalangan Bani Dabi'ah, Yajad ibnuImran dari kalangan Bani Dabi'ah, dan Wadi'ah ibnu Sabit sertaMawali ibnu Umayyah golongan Abu Lubabah ibnu Abdul Munzir.

*******************

Firman Allah Swt.:

{ {ولیحلفن

Mereka sesungguhnya bersumpah. (At-Taubah: 107)

Yakni mereka yang membangun masjid itu.

{إن أردنا إلا الحسنى}

Kami tidak menghendaki selain kebaikan. (At-Taubah: 107)

Maksudnya, kami tidak menghendaki membangun masjid inimelainkan hanya kebaikan belaka dan belas kasihan kepada orang-orang. Maka Allah Swt. menjawab perkataan mereka melalui firman-Nya:

{واالله یشهد إنهم لكاذبون}

Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalahpendusta (dalam sumpahnya). (At-Taubah: 107)

Mereka dusta dalam tujuannya dan mengelabui niat yangsebenarnya. Karena sesungguhnya mereka membangunnyahanyalah semata-mata untuk menyaingi Masjid Quba, hendakmenimbulkan kemudaratan, serta karena terdorong oleh kekafiranmereka, dan untuk memecah belah persatuan di antara kaummukmin; juga menunggu kedatangan orang yang memerangi Allahdan Rasul-Nya sejak dahulu, yaitu Abu Amir, seorang fasik yangdijuluki 'si Rahib la'natullah'.

*******************

Firman Allah Swt.:

{لا تقم فیه أبدا}

Janganlah kamu melakukan salat dalam masjid itu selama-lamanya. (At-Taubah: 108)

Larangan ini ditujukan kepada Nabi Saw., sedangkan umatnyamengikut kepada beliau dalam hal tersebut, yakni dilarangmelakukan salat di dalam Masjid Dirar itu untuk selama-lamanya.

Kemudian Allah menganjurkan Nabi Saw. untuk melakukan salatdi Masjid Quba, karena Masjid Quba sejak permulaanpembangunannya dilandasi dengan takwa, yaitu taat kepada Allahdan taat kepada Rasul-Nya; juga untuk mempersatukan kalimatumat mukmin serta menjadi benteng dan tempat berlindung bagiIslam dan para pemeluknya. Karena itulah Allah Swt. berfirman:

ل یوم أحق أن تقوم فیه} س على التقوى من أو {لمسجد أس

Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (MasjidQuba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat didalamnya. (At-Taubah: 108)

Konteks ayat ini ditujukan kepada Masjid Quba. Karena itulahdalam hadis sahih dari Rasulullah Saw. disebutkan bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda;

"صلاة في مسجد قباء كعمرة".

Melakukan salat di dalam masjid Quba sama pahalanya denganmelakukan umrah.

Di dalam hadis sahih lainnya disebutkan bahwa Rasulullah Saw.sering mengunjungi Masjid Quba, baik dengan berjalan kaki ataupunberkendaraan. Dalam hadis lainnya lagi disebutkan bahwaRasulullah Saw. membangun dan meletakkan batu pertamanyabegitu beliau tiba di tempatnya, dan tempat beristirahatnya adalah dirumah Bani Amr ibnu Auf. Malaikat Jibrillah yang membantunyauntuk meluruskan arah kiblat masjid tersebut.

Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnul Ala, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyahibnu Hisyam, dari Yunus ibnul Hari's, dari Ibrahim ibnu AbuMaimunah, dari AbuSaleh, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw.,bahwa firman-Nya berikut ini: Di dalamnya ada orang-orang yangingin membersihkan diri. (At-Taubah: 108) berkenaan dengan ahliQuba. Mereka selalu bersuci dengan air, maka diturunkan-Nyalahayat ini mengenai mereka, yakni sebagai pujian kepada mereka.

Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkannya melaluihadis Yunus ibnul Haris, tetapi ia daif. Imam Turmuzi mengatakanbahwa bila ditinjau dari jalur ini, hadis ini berpredikat garib.

Imam Tabrani mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Al-Hasan ibnu Ali Al-Umari, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Humaid Ar-Razi, telah menceritakan kepada kamiSalamah ibnul Fadl, dari Muhammad ibnu Ishaq, dari Al-A'masy, dariMujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika ayat iniditurunkan, yaitu firman Allah Swt.: Di dalamnya ada orang-orangyang ingin membersihkan diri. (At-Taubah: 108) Maka RasulullahSaw. mengirimkan utusan kepada Uwaim ibnu Sa'idah untukmenanyakan, "Cara bersuci apakah yang membuat Allah memujikalian?" Maka Uwaim menjawab, "Wahai Rasulullah, tidak sekali-kali

seseorang dari kami —baik lelaki maupun wanita-— selesai daribuang airnya, melainkan ia membasuh kemaluannya ataupantatnya." Maka Nabi Saw. bersabda, "Itulah yang dimaksudkan."

ثنا أبو أویس، د، حد ثنا حسین بن محم قال الإمام أحمد: حد

: أنه حدثه أن النبي ثنا شرحبیل، عن عویم بن ساعدة الأنصاري حدصلى االله علیه وسلم أتاهم في مسجد قباء، فقال: "إن االله تعالى قدة مسجدكم، فما هذا هور في قص أحسن [علیكم الثناء] في الطرون به؟ " فقالوا: واالله -یا رسول االله -ما نعلم هور الذي تطه الطشیئا إلا أنه كان لنا جیران من الیهود، فكانوا یغسلون أدبارهم منالغائط، فغسلنا كما غسلوا.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiHasan Ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami AbuUwais telah menceritakan kepada kami Syurahbil, dari Uwaim ibnuSa'idah Al-Ansari; ia menceritakan hadis berikut, bahwa Nabi Saw.datang kepada mereka di Masjid Quba, lalu bersabda:"Sesungguhnya Allah Swt. telah memuji kalian dengan pujian yangbaik dalam bersuci dalam konteks kisah masjid kalian ini. Maka carabersuci bagaimanakah yang biasa kalian lakukan?” Merekamenjawab, "Demi Allah, wahai Rasulullah, kami tidak mengetahuisesuatu pun melainkan kami mempunyai tetangga dari kalanganorang-orang Yahudi. Mereka biasa membasuh pantat merekasesudah buang air, maka kami melakukan hal yang sama sepertiyang dilakukan mereka."

Ibnu Khuzaimah telah meriwayatkannya pula di dalam kitabSahih-nya.

Hasyim telah meriwayatkan dari Abdul Humaid Al-Madani, dariIbrahim ibnul Ma'la Al-Ansari, bahwa Rasulullah Saw. bersabdakepada Uwaim ibnu Sa'idah, "Apakah yang membuat Allah memujikalian melalui firman-Nya: 'Di dalamnya ada orang-orang yang sukamembersihkan diri.' (At-Taubah: 108), hingga akhir ayat. Merekamenjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami biasa membasuhdubur kami dengan air (sehabis buang air besar)."

Sa'd. dari Ibrahim ibnu Muhammad, dari Syurahbil ibnu Sa'd yangmengatakan bahwa ia pernah mendengar Khuzaimah ibnu Sabitberkata bahwa firman-Nya berikut ini diturunkan: Di dalamnya adaorang-orang yang suka membersihkan diri. Dan Allah menyukaiorang-orang yang bersih. (At-Taubah: 108) Mereka biasamembasuh dubur mereka sehabis buang air besar.

Hadis lain adalah, Imam Ahmad ibnu Hambal mengatakan:

ثنا مالك -یعني: ابن مغول -سمعت ثنا یحیى بن آدم، حد حدد بن عبد االله بن سیارا أبا الحكم، عن شهر بن حوشب، عن محما قدم رسول االله صلى االله علیه وسلم، یعني: قباء، سلام قال: لمهور خیرا، أفلا ، قد أثنى علیكم في الط فقال: "إن االله، عز وجلروا تخبروني؟ ". یعني: قوله تعالى: {فیه رجال یحبون أن یتطهرین} فقالوا: یا رسول االله، إنا نجده مكتوبا علینا ه واالله یحب المطفي التوراة: الاستنجاء بالماء.

bahwa telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Adam, telahmenceritakan kepada kami Malik (yakni Ibnu Migwal), bahwa iapernah mendengar Sayyar (yakni Abul Hakam) meriwayatkan dariSyahr ibnu Hausyab, dari Muhammad ibnu Abdullah ibnu Salamyang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. tiba di Quba, lalubersabda: Sesungguhnya Allah Swt. telah memuji kalian dalam halbersuci dengan pujian yang baik, maka ceritakanlah kepadaku. Yangdimaksud Nabi Saw. adalah firman Allah Swt.: Di dalamnya adaorang-orang yang suka membersihkan diri. (At-Taubah: 108) Makamereka menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kamimenjumpainya telah tercatat di dalam kitab Taurat sebagai suatukewajiban, bahwa bersuci sehabis buang air adalah memakai air."

Segolongan ulama Salaf menjelaskan bahwa yang dimaksudadalah Masjid Quba demikianlah menurut riawayat Ali bin AbuTalhah dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan pula oleh Abdur Razzaq, dariMa'rnar, dari Az-Zuhri, dari Urwah ibnuz Zubair. Atiyyah Al-Aufi,Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, Asy-Sya'bi, dan Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan hal yang sama. Al-Bagawi menukil pendapatini dari Sa'id ibnu Jubair dan Qatadah.

Tetapi di dalam sebuah hadis sahih disebutkan bahwa masjidRasul yang ada di dalam kota Madinah adalah masjid yang dibangundengan landasan takwa.

Pendapat ini benar pula, dan tidak ada pertentangan antara ayatdan makna hadis ini. Karena apabila Masjid Quba telah didirikandengan landasan takwa sejak permulaannya, maka masjid Rasulpun demikian pula, bahkan lebih utama. Karena itulah Imam Ahmadibnu Hambal mengatakan di dalam kitab Musnad-nya bahwa:

، عن عمران ثنا عبد االله بن عامر الأسلمي ثنا أبو نعیم، حد حدبن أبي أنس، عن سهل بن سعد، عن أبي بن كعب: أن النبي صلىس على التقوى مسجدي االله علیه وسلم قال: "المسجد الذي أسهذا"

telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, telah menceritakankepada kami Abdullah ibnu Amir Al-Aslami, dari Imran ibnu AbuAnas, dari Sahl ibnu Sa'd, dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa Nabi Saw.pernah bersabda: Masjid yang didirikan atas dasar takwa ialahmasjidku ini.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.

Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa:

، عن عمران بن أبي ثنا ربیعة بن عثمان التیمي ثنا وكیع، حد حداعدي قال: اختلف رجلان على عهد أنس، عن سهل بن سعد السس على رسول االله صلى االله علیه وسلم في المسجد الذي أسالتقوى، فقال أحدهما: هو مسجد رسول االله صلى االله علیه وسلم.

telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakankepada kami Rabi'ah ibnu Usman At-Taimi, dari Imran ibnu AbuAnas, dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi yang mengatakan, "Pada masaRasulullah Saw. pernah ada dua orang lelaki bersitegang mengenaimasalah masjid yang didirikan atas dasar takwa. Salah seorangnyamengatakan masjid Rasul, sedangkan yang lain mengatakan Masjid

Quba. Lalu keduanya menghadap Nabi Saw. dan menanyakan haltersebut. Maka beliau Saw. bersabda: 'Dia adalah masjidku ini.'

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.

Hadis lainnya, Imam Ahmad mengatakan bahwa telahmenceritakan kepada kami Musa ibnu Daud, telah menceritakankepada kami Lais, dari Imran ibnu Abu Anas, dari Sa'id ibnu AbuSa'id Al-Khudri yang menceritakan bahwa pernah ada dua oranglelaki bersitegang mengenai masjid yang didirikan atas dasar takwasejak permulaanny a. Salah seorang darinya mengatakan MasjidQuba, sedangkan menurut yang lainnya masjid Rasulullah Saw.Maka Rasulullah Saw. bersabda: Dia adalah masjidku ini.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.

Jalur lain, Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakankepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Lais,telah menceritakan kepadaku Imran ibnu Abu Anas, dari Ibnu AbuSa'id, dari ayahnya yang menceritakan bahwa pernah ada duaorang lelaki bersitegang mengenai masjid yang didirikan atas dasartakwa sejak permulaannya. Maka yang seorang mengatakan MasjidQuba, sedangkan yang lainnya mengatakan masjid Rasul Saw.Maka Rasulullah Saw. bersabda: Dia adalah masjidku.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi dan ImamNasai, dari Qutaibah, dari Al-Lais. Hadis ini dinilai sahih oleh ImamTurmuzi. Imam Muslim telah meriwayatkannya pula, seperti yangakan disebutkan kemudian.

Jalur lain, Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakankepada kami Yahya, dari Unais ibnu Abu Yahya, telah menceritakankepadaku ayahku yang mengatakan bahwa ia pernah mendengarAbu Sa'id Al-Khudri berkata, "Pernah ada dua orang lelaki —salah

seorang dari kalangan Bani Khudrah, dan yang lainnya dari kalanganBani Amr ibnu Auf— berselisih mengenai mas'id an didirikan atasdasar takwa. Orang yang dari kalangan Bani Khudrah mengatakanmasjid Rasulullah Saw.. sedangkan yang dari Bani Amr mengatakanMasjid Quba. Lalu keduanya menghadap kepada Rasulullah Saw.dan menanyakan tentang hal tersebut. Maka Rasulullah Saw.menjawab: 'Dia adalah masjid ini.' ditujukan kepada masjidRasulullah Saw. di Madinah." Dalam hal ini perawi mengatakanbahwa yang dimaksud adalah Masjid Quba.

Jalur lain, Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakankepada kami Yahya, dari Unais. Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan,telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakankepada kami Yahya ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kamiHumaid Al-Kharrat Al-Madani, bahwa ia pernah bertanya kepadaAbu Salamah ibnu Abdur Rahman ibnu Abu Sa'id. Untuk itu iaberkata, "Apakah yang pernah engkau dengar dari ayahmusehubungan dengan masjid yang didirikan atas dasar takwa?" MakaAbu Salamah menjawab seraya mengisahkan apa yang telahdiceritakan oleh ayahnya, bahwa sesungguhnya ia datangmenghadap Rasulullah Saw. Ia masuk menemui Rasulullah Saw. didalam rumah salah seorang istrinya. Ia bertanya, "Wahai Rasulullah,di manakah masjid yang didirikan atas dasar takwa?" RasulullahSaw. mengambil segenggam batu kerikil, lalu menjatuhkannya ketanah seraya bersabda: Dia adalah masjid kalian ini. Humaid Al-Kharrat Al-Madani mengatakan, "Aku pernah mendengar ayahmumenceritakan hal itu."

Imam Muslim meriwayatkannya secara munfarid dengan lafazyang semisal melalui Muhammad ibnu Hatim, dari Yahya ibnu Sa'iddengan sanad yang sama. Ia telah meriwayatkannya pula dari AbuBakar ibnu Abu Syaibah dan lain-lainnya, dari Hatim ibnu Ismail, dariHumaid Al-Kharrat dengan sanad yang sama.

Sejumlah orang dari kalangan ulama Salaf dan Khalafmengatakan bahwa masjid yang dimaksud adalah Masjid Nabawi.Hal ini diriwayatkan dari Umar ibnul Khattab, putranya (yaituAbdullah Ibnu Umar), Zaid ibnu Sabit, dan Sa'id ibnul Musayyab.Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.

*******************

Firman Allah Swt.:

ل یوم أحق أن تقوم فیه فیه س على التقوى من أو {لمسجد أسرین} ه روا واالله یحب المط رجال یحبون أن یتطه

Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (MasjidQuba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu mendirikan salatdi dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang inginmembersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.(At-Taubah: 108)

Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa sunatmelakukan salat di masjid-masjid kuno yang sejak permulaannyadibangun untuk beribadah kepada Allah semata, tidak ada sekutubagi-Nya. Disunatkan pula melakukan salat berjamaah denganjamaah orang-orang saleh dan ahli ibadah yang mengamalkanilmunya, selalu memelihara dalam menyempurnakan wudu, danmembersihkan dirinya dari segala macam kotoran.

د بن جعفر، عن شعبة، عن عبد ثنا محم قال الإمام أحمد: حدالملك بن عمیر، سمعت شبیبا أبا روح یحدث عن رجل من أصحاب

النبي صلى االله علیه وسلم؛ أن رسول االله صلى االله علیه وسلما انصرف قال: "إنه وم فأوهم، فلم بح فقرأ بهم الر صلى بهم الصیلبس علینا القرآن، إن أقواما منكم یصلون معنا لا یحسنونلاة معنا فلیحسن الوضوء". الوضوء، فمن شهد الص

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ja'far, dari Syu'bah, dari Abdul Malik ibnu Umair,bahwa ia pernah mendengar Syabib (yakni Abu Ruh) menceritakanhadis berikut dari salah seorang sahabat Rasulullah Saw., bahwaRasulullah Saw. pernah melakukan salat Subuh bersama merekadan membaca surat Ar-Rum, tetapi beliau mengalami hambatandalam bacaannya. Setelah selesai, beliau Saw. bersabda:Sesungguhnya kami baru saja mengalami hambatan dalammembaca Al-Qur'an. Sesungguhnya banyak kaum dari kalangankalian yang salat bersama kami tanpa melakukan wudu denganbaik. Maka barang siapa yang ikut salat bersama kami, hendaklah iamelakukan wudunya dengan baik.

Kemudian Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini melalui dua jalurlain dari Abdul Malik ibnu Umair, dari Syabib Abu Rauh, dari ZulKala', bahwa ia salat bersama Nabi Saw., lalu ia menceritakan halyang sama.

Hal ini menunjukkan bahwa menyempurnakan bersuci dapatmemudahkan orang yang bersangkutan dalam menjalankan ibadah,membantunya untuk menyelesaikan ibadahnya dengan sempurna,dan membantunya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannyadalam ibadah.

Abul Aliyah telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. (At-Taubah: 108)Sesungguhnya bersuci dengan memakai air adalah baik, tetapimereka adalah orang-orang yang membersihkan dirinya dari dosa-dosa. Al-A'masy mengatakan bahwa tobat adalah dari dosa-dosa,dan bersuci adalah dari kemusyrikan.

Telah disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan melaluiberbagai jalur di dalam kitab-kitab Sunnah dan kitab-kitab lainnya,bahwa Rasulullah Saw. pernah bertanya kepada penduduk Quba:

هور، فماذا تصنعون؟ " فقالوا: "قد أثنى االله علیكم في الطنستنجي بالماء.

"Sesungguhnya Allah telah memuji kalian dalam hal bersuci,maka apakah yang telah kalian perbuat?” Mereka menjawab, "Kamibersuci dengan memakai air."

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakankepada kami Abdullah ibnu Syabib, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Muhammad ibnu Abdul Aziz yang mengatakan bahwa iatelah menemukan hadis ini dalam kitab ayahnya, dari Az-Zuhri. dariUbaidillah ibnu Abdullah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwaayat berikut diturunkan berkenaan dengan ahli Quba, yaitu firman-Nya: Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. (At-Taubah: 108)Maka Rasulullah Saw. bertanya kepada mereka, dan merekamenjawab, "Sesungguhnya kami mengiringi batu dengan siraman air(dalam bersuci sehabis buang air)." (Hadis riwayat Al-Bazzar).

Kemudian ia mengatakan bahwa hadis ini diketengahkan olehMuhammad ibnu Abdul Aziz secara munfarid dari Az-Zuhri. Tiada

yang meriwayatkan hadis ini dari Muhammad selain anaknya.

Sengaja kami menyebutkan hadis ini dengan lafaz yang telahdisebutkan di atas karena memang hal inilah yang termasyhur dikalangan ulama fiqih. Dan hal ini tidak banyak diketahui oleh ulamahadis mutaakhkhirin atau oleh mereka semuanya.

AT-TAUBAH, AYAT 109-110

س س بنیانه على تقوى من االله ورضوان خیر أم من أس {أفمن أسبنیانه على شفا جرف هار فانهار به في نار جهنم واالله لا یهديالمین (109) لا یزال بنیانهم الذي بنوا ریبة في قلوبهم القوم الظع قلوبهم واالله علیم حكیم (110) } إلا أن تقط

Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atasdasar takwa kepada Allah dan keridaan-(Nya) itu yang baik, ataukahorang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yangruntuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dia ke dalamneraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepadaorang-orang yang zalim. Bangunan-bangunan yang mereka dirikanitu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecualibila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagiMahabijaksana.

Allah Swt. berfirman bahwa tidak sama antara orang yangmembangun bangunannya atas dasar takwa dan rida Allah denganorang yang membangun Masjid Dirar karena kekafirannya dan untukmemecah belah orang-orang mukmin serta menunggu kedatanganorang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak

dahulu. Karena sesungguhnya mereka yang kafir itu membangunbangunannya di tepi jurang yang runtuh, yakni perumpamaannyasama dengan orang yang membangun bangunannya di tepi jurangyang longsor.

{على شفا جرف هار في نار جهنم واالله لا یهدي القومالمین} الظ

lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dia ke dalam nerakaJahanam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orangyang zalim. (At-Taubah: 109)

Artinya, Allah tidak akan memperbaiki amal perbuatan orang-orang yang merusak.

Jabir ibnu Abdullah mengatakan bahwa ia melihat masjid yangdibangun untuk menimbulkan mudarat terhadap orang-orangmukmin itu keluar asap dari dalamnya di masa Rasulullah Saw.

Ibnu Juraij mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwapernah ada sejumlah kaum laki-laki membuat galian, dan merekamenjumpai sumber asap yang keluar darinya.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah. Khalaf ibnu YasinAl-Kufi mengatakan bahwa ia melihat masjid orang-orang munafikyang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an, di dalamnya terdapatsebuah liang yang mengeluarkan asap. Di masa sekarang tempat itumenjadi tempat pembuangan sampah. Demikianlah menurut apayang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir rahimahulldh.

*******************

Firman Allah Swt.:

{لا یزال بنیانهم الذي بنوا ریبة في قلوبهم}

Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadipangkal keraguan dalam hati mereka. (At-Taubah: 110)

Yakni menjadi keraguan dan kemunafikan dalam hati merekadisebabkan kekurangajaran mereka yang berani melakukanperbuatan jahat itu. Hal tersebut meninggalkan kemunafikan dalamhati mereka. Sebagaimana para penyembah anak lembu di masaNabi Musa, hati mereka dijadikan senang dengan penyembahanmereka terhadap anak lembu itu.

*******************

Firman Allah Swt.:

ع قلوبهم} {إلا أن تقط

kecuali bila hati mereka itu telah hancur. (At-Taubah: 110)

Yaitu dengan kematian mereka. Demikianlah menurut IbnuAbbas, Mujahid, Qatadah, Zaid ibnu Aslam, As-Saddi, Habib ibnuAbu Sabit, Ad-Dahhak, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, danlain-lainnya dari kalangan ulama Salaf yang bukan hanya seorang.

{واالله علیم}

Dan Allah Maha Mengetahui. (At-Taubah: 110)

Allah Maha Mengetahui semua amal perbuatan makhluk-Nya.

{حكیم}

lagi Mahabijaksana. (At-Taubah: 110)

dalam memberikan balasan terhadap perbuatan mereka, yangbaik ataupun yang buruk.

AT-TAUBAH, AYAT 111

{إن االله اشترى من المؤمنین أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنةا في التوراة یقاتلون في سبیل االله فیقتلون ویقتلون وعدا علیه حقوالإنجیل والقرآن ومن أوفى بعهده من االله فاستبشروا ببیعكم الذيبایعتم به وذلك هو الفوز العظیم (111) }

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diridan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Merekaberperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil,dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telahkalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia membeli dari hamba-hamba-Nya yang beriman, diri dan harta benda mereka yang telahmereka korbankan di jalan Allah dengan surga. Hal ini termasukkarunia dan kemurahan serta kebajikan-Nya kepada mereka.Karena sesungguhnya Allah telah menerima apa yang telahdikorbankan oleh hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya, lalumenukarnya dengan pahala yang ada di sisi-Nya dari karunia-Nya.Al-Hasan Al-Basri dan Qatadah mengatakan, "Mereka yang berjihaddi jalan Allah, demi Allah, telah berjual beli kepada Allah, lalu Allahmemahalkan harganya."

Syamr ibnu Atiyyah mengatakan, "Tiada seorang muslim punmelainkan pada lehernya terkalungkan baiat kepada Allah yang

harus ia tunaikan atau ia mati dalam keadaan tidakmenunaikannya." Kemudian Syamr ibnu Atiyyah membaca ayat ini.Karena itulah maka dikatakan bahwa barang siapa yang berangkatdi jalan Allah, berarti dia telah berbaiat kepada Allah. Dengan katalain, Dia menerima transaksinya dan akan memenuhi balasannya.

د بن كعب القرظي وغیره: قال عبد االله بن رواحة، قال محمرضي االله عنه، لرسول االله صلى االله علیه وسلم -یعني لیلة العقبة-: اشترط لربك ولنفسك ما شئت! فقال: "أشترط لربي أن تعبدوها تمنعون منه ولا تشركوا به شیئا، وأشترط لنفسي أن تمنعوني ممأنفسكم وأموالكم". قالوا: فما لنا إذا فعلنا ذلك؟ قال: "الجنة".قالوا: ربح البیع، لا نقیل ولا نستقیل، فنزلت: {إن االله اشترى منالمؤمنین أنفسهم وأموالهم} الآیة.

Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi dan lain-lainnya mengatakanbahwa Abdullah ibnu Rawwahah r.a. pernah berkata kepadaRasulullah Saw. dalam malam 'Aqabah, "Berilah persyaratan bagiTuhanmu dan bagi dirimu sesuka hatimu." Maka Rasulullah Saw.menjawab melalui sabdanya: Aku memberikan syarat bagi Tuhanku,hendaklah kalian menyembah-Nya dan janganlah kalianmempersekutukan Dia dengan sesuatu pun. Dan aku memberikansyarat bagi diriku, hendaklah kalian membelaku sebagaimana kalianmembela diri dan harta benda kalian sendiri. Mereka (para sahabat)bertanya, "Apakah yang akan kami peroleh jika kami mengerjakanhal tersebut?" Rasulullah Saw. menjawab, "Surga." Mereka berkata,"Jual beli yang menguntungkan, kami tidak akan mundur dan tidakakan mengundurkan diri." Lalu turunlah firman-Nya: Sesungguhnya

Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri. (At-Taubah: 111),hingga akhir ayat.

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{یقاتلون في سبیل االله فیقتلون ویقتلون}

Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atauterbunuh. (At-Taubah: 111)

Maksudnya, baik mereka terbunuh atau membunuh, ataukeduanya mereka alami, maka sudah menjadi ketetapan bagimereka beroleh Balasan surga karena itu dalam hadist Sahihaindisebutkan:

ل االله لمن خرج في سبیله، لا یخرجه إلا جهاد في سبیلي، وتكفاه أن یدخله الجنة، أو یرجعه إلى مسكنه وتصدیق برسلي، بأن توفالذي خرج منه، نائلا ما نال من أجر أو غنیمة"

Allah menjamin bagi orang yang berangkat berjihad di jalan-Nya,yang tidak sekali-kali ia berangkat melainkan untuk berjihad di jalan-Ku dan membenarkan rasul-rasul-Ku; bahwa jika Allahmewafatkannya, maka Dia akan memasukkannya ke dalam surgaatau mengembalikannya pulang ke tempat tinggalnya yang iaberangkat darinya seraya memperoleh pahala yang digondolnyaatau ganimah.

*******************

Firman Allah Swt.:

ا في التوراة والإنجیل والقرآن} وعدا علیه حق}

(Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam kitabTaurat, Injil, dan Al-Qur'an. (At-Taubah: 111)

Hal ini merupakan pengukuhan dari janji tersebut, dan sebagaiberita bahwa Allah telah mencatat janji yang telah Dia ikrarkankepada diriNya ini, lalu Dia menurunkannya kepada rasul-rasul-Nyamelalui kitab-kitab-Nya yang besar, yaitu Taurat yang diturunkankepada Nabi Musa, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Firman Allah Swt.:

{ومن أوفى بعهده من االله}

Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripadaAllah? (At-Taubah: 111)

Karena sesungguhnya Dia tidak pernah mengingkari janji. Ayat inisemakna dengan firman Allah Swt. lainnya yaitu:

{ومن أصدق من االله حدیثا}

Dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya daripadaAllah? (An-Nisa: 87)

{ومن أصدق من االله قیلا}

Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?(An-Nisa: 122)

Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{فاستبشروا ببیعكم الذي بایعتم به وذلك هو الفوز العظیم}

Maka bergembiralah dengan jual beli yang lelah kalian lakukanitu, dan itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah: 111)

Maksudnya, bergembiralah orang yang menjalani transaksi inidan menunaikan janji ini, karena dia akan mendapat keberuntunganyang besar dan nikmat yang kekal.

AT-TAUBAH, AYAT 112

اجدون اكعون الس ائحون الر {التائبون العابدون الحامدون السالآمرون بالمعروف والناهون عن المنكر والحافظون لحدود االلهر المؤمنین (112) } وبش

Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah,yang memuji (Allah), yang berpuasa, yang rukuk, yang sujud, yangmenyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar danyang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.

Ayat ini menyebutkan sifat orang-orang mukmin yangpengorbanan jiwa dan harta benda mereka diterima Allah SWTmereka mempunyai sifat-sifat yang baik dan pekerti yang agung,yaitu:

{التائبون}

orang-orang yang bertobat. (At-Taubah: 112)

Yakni bertobat dari semua dosa dan meninggalkan semuaperbuatan yang keji.

{العابدون}

orang-orang yang ahli ibadah. (At-Taubah: 112)

Yaitu mereka menegakkan ibadahnya kepada Tuhan mereka danmemeliharanya dengan baik, baik ibadah yang berkaitan denganucapan maupun pekerjaan. Secara khusus ibadah lisan ialahmembaca hamdalah (pujian) kepada Allah. Karena itu, dalam firmanselanjutnya disebutkan:

{الحامدون}

orang-orang yang memuji (Allah). (At-Taubah: 112)

Di antara amal yang paling utama ialah berpuasa, yaitumeninggalkan kelezatan makan dan minum serta bersetubuh.Pengertian inilah yang dimaksud dengan istilah siyahah dalam ayatini, yaitu firman-Nya:

ائحون} {الس

orang-orang yang berpuasa. (At-Taubah: 112)

Sama halnya dengan sifat yang dimiliki oleh istri-istri Nabi Saw.yang disebutkan di dalam firman-Nya:

{سائحات}

Yakni wanita-wanita yang berpuasa. (At Tahrim: 5)

Mengenai rukuk dan sujud, keduanya merupakan bagian darisalat; dan makna yang dimaksud adalah salat itu sendiri, sepertiyang disebutkan oleh firman-Nya:

اجدون} اكعون الس {الر

yang rukuk dan yang sujud. (At-Taubah: 112)

Sekalipun demikian, mereka memberikan manfaat kepadamakhluk Allah, membimbing mereka untuk taat kepada Allah, danmemerintahkan mereka untuk mengerjakan hal yang makruf danmelarang mereka dari perbuatan yang mungkar. Mereka jugamengetahui semua hal yang harus mereka kerjakan dan semua halyang wajib mereka tinggalkan, yakni mereka selalu memeliharahukum-hukum Allah dalam pengharaman dan penghalalan-Nyasecara teori dan pengamalannya. Dengan demikian, berarti merekatelah menegakkan ibadah kepada Yang Mahabenar danmemberikan nasihat kepada makhluk-Nya. Karena itulah dalamfirman selanjutnya disebutkan:

ر المؤمنین} {وبش

Dan gembirakanlah orang-orang yang mukmin itu. (At-Taubah:112)

Dikatakan demikian karena iman mencakup semua sifat tersebut,dan kebahagiaan yang paling puncak ialah bagi orang yang memilikisifat-sifat itu.

Keterangan mengenai makna Siyahah dalam ayat ini adalahpuasa

Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Asim, dari Zar, dariAbdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan sehubungan dengan maknalafaz as-saihuna, bahwa makna yang dimaksud adalah orang-orangyang berpuasa. Hal yang sama telah dikatakan oleh riwayat Sa'idibnu Jubair dan Al-Aufi, dari Ibnu Abbas.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasemua lafaz siyahah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam AlQuran artinya puasa. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak rahimahullah.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmadibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad, telahmenceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yazid, dari Al-Walid ibnuAbdullah, dari Aisyah r.a. yang mengatakan bahwa siyahah(pesiar)nya umat ini adalah puasa.

Hal yang sama telah dikatakan ojeh Mujahid, Sa'id ibnu Jubair,Ata, Abdur Rahman As-Sulami, Ad-Dahhak ibnu Muzahim, Sufyanibnu Uyaynah, dan lain-lainnya. Mereka mengatakan bahwa yangdimaksud dengan as-saihun ialah orang-orang yang berpuasa.

Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan maknafirman-Nya: orang-orang yang berpuasa. (At-Taubah: 112)Menurutnya, mereka adalah orang-orang yang mengerjakan puasadi bulan Ramadan.

Abu Amr Al-Abdi telah mengatakan sehubungan dengan maknafirman Allah Swt.: orang-orang yang berpuasa. (At-Taubah: 112)Mereka adalah orang-orang mukmin yang menjalankan puasanyasecara terus-menerus.

Di dalam sebuah hadis marfu' telah disebutkan hal yang semisal.

ثنا حكیم د بن عبد االله بن بزیع، حد ثني محم قال ابن جریر: حدثنا سلیمان، عن أبي صالح، عن أبي هریرة قال: قال بن حزام، حدائمون" ائحون هم الص رسول االله صلى االله علیه وسلم: "الس

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Abdullah ibnu Bazi', telah menceritakan kepadakami Hakim ibnu Hizam, telah menceritakan kepada kami Sulaiman,dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Orang-orang yang ber-siyahahadalah orang-orang yang berpuasa

Tetapi predikat mauquf hadis ini lebih sahih.

ثني یونس، عن ابن وهب، عن عمر بن الحارث، قال أیضا: حدعن عمرو بن دینار، عن عبید بن عمیر قال: سئل النبي صلى االلهائمون" ائحین فقال: "هم الص علیه وسلم عن الس

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadakuYunus, dari Ibnu Wahb, dari Umar ibnul Hari s, dari Amr ibnu Dinar,dari Ubaid ibnu Umair yang mengatakan bahwa Nabi Saw. pernahditanya mengenai makna as-saihun. Maka beliau menjawab: Merekaadalah orang-orang yang berpuasa.

Hadis ini berpredikat mursal lagi jayyid. Pendapat ini adalahpendapat yang paling sahih dan paling terkenal.

Akan tetapi, ada pendapat yang menunjukkan bahwa maknasiyahah adalah jihad, seperti apa yang diriwayatkan oleh Imam AbuDaud di dalam kitab Sunan-nya melalui hadis Abu Umamah, bahwaada seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, izinkanlah sayauntuk ber-siyahah." Maka Nabi Saw. menjawab melalui sabdanya:

تي الجهاد في سبیل االله" "سیاحة أم

Siyahah umatku adalah berjihad di jalan Allah.

Ibnul Mubarak telah meriwayatkan dari Ibnu Lahi'ah, bahwa telahmenceritakan kepadaku Imarah ibnu Gazyah; pernah disebutkanmasalah siyahah di hadapan Rasulullah Saw., maka Rasulullah Saw.bersabda:

"أبدلنا االله بذلك الجهاد في سبیل االله، والتكبیر على كل شرف".

Allah telah menggantikannya buat kita dengan berjihad di jalanAllah dan bertakbir di atas setiap tanjakan (tempat yang tinggi).

Dari Ikrimah, disebutkan bahwa orang-orang yang ber-siyahahadalah nara penuntut ilmu.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa merekaadalah orang-orang yang berhijrah.

Kedua riwayat di atas diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Tetapibukanlah yang dimaksud dengan siyahah apa yang dipahami olehsebagian orang, bahwa mereka adalah orang-orang yangmelakukan ibadah seraya ber-siyahah di muka bumi denganmenyendiri di puncak-puncak bukit, atau di gua-gua, atau di tempat-tempat yang sepi. Karena sesungguhnya hal ini tidaklah disyariatkankecuali hanya dalam masa fitnah sedang melanda umat dan terjadikeguncangan dalam agama.

Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan sebuah hadis melaluiAbu Sa'id Al-Khudri r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

جل غنم یتبع بها شعف الجبال، "یوشك أن یكون خیر مال الرومواقع القطر، یفر بدینه من الفتن".

Hampir tiba masanya di mana sebaik-baik harta seseorangberupa ternak kambing yang ia ikuti sampai ke lereng-lereng bukitdan tempat-tempat yang berhujan, seraya melarikan dirimenyelamatkan agamanya dari fitnah-fitnah (yang sedangmelanda).

Al-Aufi dan Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari IbnuAbbas sehubungan dengan makna firman-Nya:

{والحافظون لحدود االله}

dan orang-orang yang memelihara hukum-hukum Allah. (At-Taubah: 112)

Maksudnya adalah orang-orang yang menjalankan ketaatankepada Allah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri.

Dan dari Al-Hasan Al-Basri dalam riwayat yang lain sehubungandengan makna firman-Nya: orang-orang yang memelihara hukum-hukum Allah. (At-Taubah: 112) Dalam riwayat itu disebutkan bahwayang dimaksud adalah memelihara hal-hal yang difardukan olehAllah Swt. Dan dalam riwayat lainnya lagi disebutkan orang-orangyang menegakkan perintah Allah.

AT-TAUBAH, AYAT 113-114

{ما كان للنبي والذین آمنوا أن یستغفروا للمشركین ولو كانوا أوليقربى من بعد ما تبین لهم أنهم أصحاب الجحیم (113) وما كانا تبین له أنه استغفار إبراهیم لأبیه إلا عن موعدة وعدها إیاه فلماه حلیم (114) } أ منه إن إبراهیم لأو عدو الله تبر

Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang berimanmemintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik,walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya),sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik ituadalah penghuni neraka Jahim. Dan permintaan ampun dari Ibrahim(kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena sesuatujanji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkalajelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, makaIbrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalahseorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.

، هري ثنا معمر، عن الز اق، حد ز ثنا عبد الر قال الإمام أحمد: حدا حضرت أبا طالب الوفاة دخل عن ابن المسیب، عن أبیه قال: لمعلیه النبي صلى االله علیه وسلم وعنده أبو جهل، وعبد االله بن أبيأمیة، فقال: "أي عم، قل: لا إله إلا االله. كلمة أحاج لك بها عند االله،". فقال أبو جهل وعبد االله بن أبي أمیة: یا أبا طالب، عز وجللب؟ [قال: فلم یزالا یكلمانه، حتى قال آخر أترغب عن ملة عبد المطلب] . فقال النبي صلى االله علیه شيء كلمهم به: على ملة عبد المط

وسلم: "لأستغفرن لك ما لم أنه عنك". فنزلت: {ما كان للنبيوالذین آمنوا أن یستغفروا للمشركین ولو كانوا أولي قربى من بعدما تبین لهم أنهم أصحاب الجحیم} قال: ونزلت فیه: {إنك لا تهديمن أحببت}

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Ibnul Musayyab, dari ayahnya yang mengatakan bahwaketika Abu Talib sedang menjelang ajalnya, Nabi Saw. masukmenemuinya; saat itu di sisi Abu Talib terdapat Abu Jahal danAbdullah ibnu Abu Umayyah. Maka Nabi Saw. bersabda: Hai paman,ucapkanlah, "Tidak ada Tuhan selain Allah!" sebagai suatu kalimatyang kelak aku akan membelamu dengannya di hadapan Allah Swt.Maka Abu Jahal dan Abdullah ibnu Abu Umayyah berkata, "Hai AbuTalib apakah engkau tidak suka dengan agama Abdul Muttalib?" AbuTalib menjawab.”Saya berada pada agama Abdul Muttalib." Maka

Nabi Saw. bersabda: Sungguh aku benar-benar akan memohonkanampun buatmu selagi aku tidak dilarang untuk mendoakanmu. Makaturunlah ayat ini, yaitu firman-Nya: Tiadalah sepatutnya bagi nabidan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah)bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalahkaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahim. (At-Taubah: 113); Imam Ahmad mengatakan bahwa sehubungan dengan peristiwa iniditurunkan pula firman Allah Swt.: Sesungguhnya kamu tidak akandapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapiAllah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. (Al-Qashash: 56)

Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYahya ibnu Adam, telah menceritakan kepada kami Sufyan. dari AbuIshaq, dari Abul Khalil, dari Ali r.a. yang mengatakan bahwa iapernah mendengar seorang lelaki memohonkan ampun bagi keduaorang tuanya, padahal kedua orang tuanya itu musyrik. Maka aku(Ali) berkata, "Apakah lelaki itu memohonkan ampun bagi keduaorang tuanya, padahal kedua orang tuanya musyrik?" Lelaki itumenjawab, "Bukankah Ibrahim telah memohonkan ampun bagiayahnya?" Ali r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia menceritakanhal itu kepada Nabi Saw. Maka turunlah ayat ini: Tiadalahsepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakanampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik. (At-Taubah: 113),hingga akhir ayat.

Imam Ahmad mengatakan, "Kalimat 'ketika menjelangkematiannya' saya tidak tahu apakah Sufyan yang mengatakannyaataukah dikatakan oleh Israil, atau memang dalam hadisnyadisebutkan kalimat ini." Menurut kami (penulis), hal ini telah

dibuktikan melalui riwayat dari Mujahid, bahwa Mujahid mengatakan'bahwa ketika Abu Talib menjelang kematiannya'.

ثنا ثنا زهیر، حد ثنا الحسن بن موسى، حد قال الإمام أحمد: حدزبید بن الحارث الیامي عن محارب بن دثار، عن ابن بریدة، عنأبیه قال: كنا مع النبي صلى االله علیه وسلم، فنزل بنا ونحن معهقریب من ألف راكب، فصلى ركعتین، ثم أقبل علینا بوجهه وعیناهاب وفداه بالأب والأم، وقال: یا تذرفان، فقام إلیه عمر بن الخط، في الاستغفار رسول االله، ما لك؟ قال: "إني سألت ربي، عز وجللأمي، فلم یأذن لي، فدمعت عیناي رحمة لها من النار، وإني كنتنهیتكم عن ثلاث: نهیتكم عن زیارة القبور فزوروها، لتذكركمزیارتها خیرا، ونهیتكم عن لحوم الأضاحي بعد ثلاث، فكلواوأمسكوا ما شئتم، ونهیتكم عن الأشربة في الأوعیة، فاشربوا فيأي وعاء ولا تشربوا مسكرا".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telahmenceritakan kepada kami Zubaid ibnul Hari s Al-Yami, dari Muharibibnu Disar, dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya yang menceritakan,"Ketika kami bersama Nabi Saw. dalam suatu perjalanan, lalu NabiSaw. membawa kami turun istirahat. Saat itu jumlah kami kuranglebih seribu orang, semuanya berkendaraan. Lalu Nabi Saw.melakukan salat dua rakaat, sesudah itu Nabi Saw. menghadapkan

wajahnya ke arah kami, sedangkan air mata mengalir dari keduamatanya. Umar ibnul Khattab bangkit mendekatinya danmengucapkan kesetiaannya, lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah,apakah gerangan yang telah menimpamu?' Rasulullah Saw.menjawab: 'Sesungguhnya aku telah meminta kepada Tuhankuuntuk memohonkan ampun buat ibuku, tetapi Dia tidakmengizinkanku, maka kedua mataku mengalirkan air mataku karenakasihan kepadanya di neraka. Dan sesungguhnya aku telahmelarang kalian dari tiga perkara; aku telah melarang kalian ziarahkubur, maka sekarang ziarahilah kubur, semoga ziarah kuburmengingatkan kebaikan bagi kalian. Dan aku telah melarang kalianmemakan daging kurban sesudah tiga hari, maka sekarangmakanlah dan simpanlah sesuka kalian. Dan aku telah melarangkalian meminum minuman dengan memakai wadah, maka sekarangminumlah kalian dengan memakai wadah apa pun, tetapi janganlahkalian meminum minuman yang memabukkan'.”

وروى ابن جریر، من حدیث علقمة بن مرثد، عن سلیمان بنة ا قدم مك بریدة، عن أبیه؛ أن رسول االله صلى االله علیه وسلم لمأتى رسم قبر، فجلس إلیه، فجعل یخاطب، ثم قام مستعبرا. فقلنا: یارسول االله، إنا رابنا ما صنعت. قال: "إني استأذنت ربي في زیارةقبر أمي، فأذن لي، واستأذنته في الاستغفار لها فلم یأذن لي". فمارئي باكیا أكثر من یومئذ.

Ibnu Jarir meriwayatkan melalui hadis Alqamah ibnu Marsad, dariSulaiman ibnu Buraidah, dari ayahnya, bahwa ketika Nabi Saw. tibadi Mekah, beliau mendatangi suatu kuburan, lalu duduk di dekatnya

dan kelihatan seperti orang yang sedang berbicara, lalu bangkitseraya menangis. Maka kami bertanya, "Wahai Rasulullah,sesungguhnya kami melihat semua yang engkau perbuat."Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya aku meminta izin kepadaTuhanku untuk menziarahi kuburan ibuku, maka Dia memberikanizin kepadaku. Dan aku meminta izin kepada-Nya untukmemohonkan ampun buat ibuku, tetapi Dia tidak mengizinkannya.Maka belum pernah kelihatan Rasulullah Saw. menangis lebihbanyak daripada hari itu.

ثنا خالد بن ثنا أبي، حد قال ابن أبي حاتم، في تفسیره: حدثنا عبد االله بن وهب، عن ابن جریج عن أیوب بن هانئ، خداش، حدعن مسروق، عن عبد االله بن مسعود قال: خرج رسول االله صلىاالله علیه وسلم یوما إلى المقابر، فاتبعناه، فجاء حتى جلس إلى قبرمنها، فناجاه طویلا ثم بكى فبكینا لبكائه ثم قام فقام إلیه عمر بناب، فدعاه ثم دعانا، فقال: "ما أبكاكم؟ " فقلنا: بكینا لبكائك. الخطقال: "إن القبر الذي جلست عنده قبر آمنة، وإني استأذنت ربي فيزیارتها فأذن لي"

Ibnu Abu Hatim telah mengatakan dalam kitab Tafsir-nya bahwatelah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepadakami Khalid ibnu Khaddasy, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Wahb, dari Ibnu Juraij, dari Ayyub ibnu Hani', dariMasruq, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan, "Di suatu hariRasulullah Saw. keluar menuju pekuburan, lalu kami mengikutinya.Rasulullah Saw. sampai di pekuburan itu dan duduk di salah

satunya, lalu melakukan munajat cukup lama. Setelah itu beliaumenangis, dan kami pun ikut menangis karena tangisannya.Kemudian bangkitlah Umar ibnul Khattab menuju ke arahnya, makaRasul Saw. memanggilnya dan memanggil kami, lalu bersabda,'Apakah yang membuat kalian menangis?' Kami menjawab, 'Kamimenangis karena tangisanmu.' Rasul Saw . bersabda:'Sesungguhnya kuburan yang tadi aku duduk di dekatnya adalahkuburan Aminah (ibunda Nabi Saw.). Dan sesungguhnya akumeminta izin kepada Tuhanku untuk menziarahinya, maka Diamemberikan izin kepadaku'.”

Kemudian Ibnu Abu Hatim mengetengahkan hadis ini pula melaluijalur lain bersumberkan dari riwayat Ibnu Mas'ud yang isinya hampirsama. Di dalam riwayatnya ini disebutkan bahwa Nabi Saw.bersabda,

: "وإني استأذنت ربي في الدعاء لها فلم یأذن لي، وأنزل علي{ما كان للنبي والذین آمنوا أن یستغفروا للمشركین ولو كانوا أوليقربى} فأخذني ما یأخذ الولد للوالدة، وكنت نهیتكم عن زیارةالقبور فزوروها، فإنها تذكر الآخرة"

"Sesungguhnya aku meminta izin kepada Tuhanku untukmendoakan ibuku, tetapi Dia tidak mengizinkan aku melakukannya,dan diturunkanlah kepadaku firman Allah Swt. yang mengatakan:'Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman.' (At-Taubah: 113), hingga akhir ayat. Maka aku pun merasa sedihsebagaimana sedihnya seorang anak terhadap orang tuanya. Danaku telah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang

berziarahlah, karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkanakhirat."

Hadis lain yang semakna yaitu, Imam Tabrani mengatakan:

ثنا أبو الدرداء عبد العزیز ، حد د بن علي المروزي ثنا محم حدثنا إسحاق بن عبد االله بن كیسان، عن أبیه، عن بن منیب، حدا عكرمة، عن ابن عباس؛ أن رسول االله صلى االله علیه وسلم لما هبط من ثنیة عسفان أمر أقبل من غزوة تبوك واعتمر، فلمأصحابه: أن استندوا إلى العقبة حتى أرجع إلیكم، فذهب فنزل علىه، فناجى ربه طویلا ثم إنه بكى فاشتد بكاؤه، وبكى هؤلاء قبر أمته لبكائه، وقالوا: ما بكى نبي االله بهذا المكان إلا وقد أحدث في أما بكى هؤلاء قام فرجع إلیهم، فقال: "ما یبكیكم؟ شيء لا تطیقه. فلمتك شيء ". قالوا: یا نبي االله، بكینا لبكائك، فقلنا: لعله أحدث في أملا تطیقه، قال: "لا وقد كان بعضه، ولكن نزلت على قبر أميفدعوت االله أن یأذن لي في شفاعتها یوم القیامة، فأبى االله أن یأذنلي، فرحمتها وهي أمي، فبكیت، ثم جاءني جبریل فقال: {وما كانا تبین له أنه استغفار إبراهیم لأبیه إلا عن موعدة وعدها إیاه فلمأ إبراهیم من أبیه، ك، كما تبر أ أنت من أم أ منه} فتبر عدو الله تبرتي أربعا، فرفع فرحمتها وهي أمي، ودعوت ربي أن یرفع عن أم

عنهم اثنتین، وأبى أن یرفع عنهم اثنتین: دعوت ربي أن یرفعماء والغرق من الأرض، وألا یلبسهم شیعا، وألا جم من الس عنهم الرماء، جم من الس یذیق بعضهم بأس بعض، فرفع االله عنهم الروالغرق من الأرض، وأبى االله أن یرفع عنهم القتل والهرج". وإنماه لأنها كانت مدفونة تحت كداء وكانت عسفان لهم. عدل إلى قبر أم

bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ali ibnulMarwazi, telah menceritakan kepada kami Abud Darda Abdul Azizibnu Munib, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Abdullahibnu Kaisan, dari ayahnya, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwaRasulullah Saw. ketika kembali dari medan Tabuk melakukan ibadahUmrah. Ketika turun dari Lereng Asfan, beliau memerintahkan parasahabatnya untuk beristirahat di Aqabah menunggunya yang akanpergi hingga beliau bergabung kembali dengan mereka. Nabi Saw.pergi, lalu turun di kuburan ibunya dan bermunajat kepadaTuhannya cukup lama. Setelah itu beliau menangis dengan tangisanyang berat, maka mereka yang menemaninya ikut menangis pulakarena tangisannya. Mereka mengatakan bahwa tidak sekali-kaliNabi Allah menangis di tempat seperti ini melainkan Allah telahmenurunkan sesuatu buat umatnya yang tidak akan mampu merekamelakukannya. Ketika mereka menangis, maka Nabi Saw. bangkitdan kembali kepada mereka, lalu bertanya, "Apakah yangmenyebabkan kalian menangis?" Mereka menjawab, "Wahai NabiAllah, kami menangis karena tangisanmu." Mereka mengatakankepadanya, "Barangkali Allah telah memerintahkan sesuatu kepadaumatmu yang tidak mampu mereka sanggah." Nabi Saw. bersabda,"Tidak, memang sebagiannya. Tetapi aku turun di atas kubur ibuku,lalu aku memohon kepada Allah agar Dia memberiku izin untuk

memberikan syafaat buat ibuku di hari kiamat nanti, tetapi Allahmenolak dan tidak memberiku izin, sehingga aku menangis karenadia adalah ibuku sendiri, aku kasihan kepadanya. Lalu datanglahJibril kepadaku dan membawakan firman-Nya: Dan permintaanampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lainhanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepadabapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya ituadalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. (At-Taubah:114); Jibril berkata, 'Maka berlepas dirilah kamu dari ibumusebagaimana Ibrahim berlepas diri dari ayahnya.' Maka aku merasakasihan kepadanya karena dia adalah ibuku sendiri. Dan aku berdoakepada Tuhanku semoga Dia melenyapkan dari umatku empatperkara. Maka Allah melenyapkan dari mereka dua perkara danmenolak tidak mau melenyapkan yang duanya lagi. Aku berdoakepada Tuhanku, semoga Dia melenyapkan dari mereka rajam darilangit dan banjir dari bumi yang menenggelamkan, dan hendaklahDia tidak memecah belah mereka menjadi berbagai golongan, sertahendaklah Dia tidak merasakan kepada sebagian dari merekadengan keganasan sebagian yang lainnya. Maka ternyata Allahmelenyapkan dari mereka azab rajam dari langit dan banjir yangmenenggelamkan dari tanah, tetapi Allah menolak, tidak maumelenyapkan dari mereka pembunuhan dan perpecahan."

Dalam hadis di atas disebutkan bahwa Nabi Saw. turun ke bawahkarena letak kubur ibunya di bawah Lereng Kida, sedangkan Asfanberada di lereng bagian atasnya.

Hadis ini dinilai garib dan konteksnya aneh, tetapi ada lagi hadisyang lebih garib dan lebih mungkar daripada hadis di atas, yaitu apayang diriwayatkan oleh Al-Khatib Al-Bagdadi di dalam Kitab As-Sabiqwal Lahiq dengan sanad yang majhul melalui Siti Aisyah. Didalamnya disebutkan suatu kisah bahwa Allah menghidupkan

kembali ibu Aminah, lalu ibu Aminah beriman kepada Rasul Saw.,setelah itu dikembalikan kepada keadaan semula.

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh As-Suhaili di dalam kitabAr-Raud dengan sanad yang di dalamnya terdapat sejumlah orangyang berpredikat majhul. Disebutkan bahwa Allah menghidupkankedua orang tua Nabi Saw. berkat permintaan Nabi Saw., lalukeduanya beriman kepada Nabi Saw.

Al-Hafiz ibnu Dahiyyah telah mengatakan bahwa hadis ini maudu',bertentangan dengan Al-Qur'an dan ijmak. Allah Swt. telahberfirman:

ار} {ولا الذین یموتون وهم كف

Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang yang mati,sedangkan mereka di dalam kekafiran. (An-Nisa: 18)

Abu Abdullah Al-Qurtubi mengatakan, sesungguhnya pengertianhadis ini yang disanggah oleh Ibnu Dahiyyah menunjukkan bahwaapa yang dimaksud oleh hadis adalah kehidupan yang baru,perihalnya sama dengan kembalinya matahari sesudahterbenamnya, lalu Nabi Saw. melakukan salat Asar. At-Tahawimengatakan bahwa hadis mengenai kembalinya matahari inimemang telah dikuatkan. Al-Qurtubi mengatakan, dinilai dari segiakal dan syara' masalah dihidupkan-Nya kembali kedua orang tuaNabi Saw. tidaklah mustahil. Al-Qurtubi mengatakan pula, ia pernahmendengar bahwa Allah menghidupkan kembali paman Nabi Saw.,Abu Talib; lalu Abu Talib beriman kepada Nabi Saw.

Menurut kami, semuanya itu bergantung kepada kesahihanhadis. Apabila hadisnya memang berpredikat sahih, maka tidakmustahil hal itu dapat terjadi.

*******************

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya: Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orangyang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orangmusyrik. (At-Taubah: 113), hingga akhir ayat. Nabi Saw. bermaksudmemohonkan ampun kepada Allah buat ibunya, tetapi Allah Swt.melarangnya melakukan hal tersebut. Maka Nabi Saw. berkata,"Sesungguhnya Ibrahim kekasih Allah telah memohonkan ampunkepada Engkau buat ayahnya." Maka Allah Swt. menurunkanfirman-Nya: Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telahdiikrarkannya kepada bapaknya itu. (At-Taubah: 114), hingga akhirayat.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbassehubungan dengan ayat ini, bahwa pada awal mulanya merekamemohonkan ampun kepada Allah buat orang tua-orang tua mereka(di masa Jahiliah), hingga ayat ini diturunkan. Maka sejak itu merekatidak lagi memohonkan ampun buat orang-orang mati mereka (dimasa Jahiliah). Mereka juga tidak dilarang memohonkan ampunkepada Allah buat orang-orang yang masih hidup sebelum matinya,kemudian Allah menurunkan firman-Nya: Dan permintaan ampundari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tiada lain. (At-Taubah:114), hingga akhir ayat.

Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini:telah diceritakan kepada kami bahwa pernah ada sejumlah sahabatNabi Saw. bertanya, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya di antarabapak-bapak kita ada yang selalu berbuat baik kepada tetangganya,menghubungkan silaturahmi, menolong orang-orang yangkesusahan, dan menunaikan janji-janjinya. Maka bolehkah kamimemohonkan ampun kepada Allah buat mereka?" Nabi Saw.

bersabda, "Memang benar, demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar akan memohonkan ampun kepada Allah buat ayahku,sebagaimana Ibrahim memohonkan ampun kepada Allah buatbapaknya." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Tiadalahsepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakanampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik. (At-Taubah: 113)sampai dengan firman-Nya: adalah penghuni neraka Jahim. (At-Taubah: 113) Kemudian Allah Swt. membela Nabi Ibrahim a.s.melalui firman-Nya: Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepadaAllah) untuk bapaknya tiada lain. (At-Taubah: 114), hingga akhirayat.

Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa NabiSaw. telah bersabda:

"أوحي إلي كلمات، فدخلن في أذني ووقرن في قلبي: أمرت ألاأستغفر لمن مات مشركا، ومن أعطى فضل ماله فهو خیر له، ومنأمسك فهو شر له، ولا یلوم االله على كفاف".

Allah telah mewahyukan kepadaku beberapa kalimat yangkudengar dengan baik dan menetap tinggal di hatiku, yaitu akudiperintahkan agar tidak memohonkan ampun untuk orang yangmati dalam keadaan musyrik. Barang siapa yang memberikanlebihan dari hartanya, maka hal itu lebih baik baginya; dan barangsiapa yang memegangnya, maka hal itu lebih buruk baginya, tetapitidaklah Allah mencela orang yang beroleh pas-pasan.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Asy-Syaibani, dari Sa'id ibnuJubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa pernah adaseorang lelaki Yahudi mati meninggalkan seorang anak lelaki yang

muslim. Maka anaknya itu tidak keluar mengantarkan jenazahayahnya. Ketika hal tersebut diceritakan kepada Ibnu Abbas, makaIbnu Abbas berkata bahwa seharusnya dia ikut berjalanmengiringinya dan mengebumikannya serta mendoakan kebaikanbaginya selagi ayahnya masih hidup. Tetapi apabila ayahnya telahmati, hendaklah ia menyerahkan nasib ayahnya itu kepada ayahnyasendiri. Lalu Ibnu Abbas membacakan firman-Nya: Dan permintaanampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tiada lain. (At-Taubah: 114) sampai dengan firman-Nya: maka Ibrahim berlepas diridarinya. (At-Taubah: 114) Yaitu tidak mendoakannya lagi.

Kesahihan riwayat ini terbuktikan melalui apa yang telahdiriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan lain-lainnya melalui Ali r.a.Bahwa ketika Abu Talib meninggal dunia, aku (Ali) berkata, "WahaiRasulullah, sesungguhnya pamanmu —syekh yang sesat itu— telahmeninggal dunia." Maka Nabi Saw. bersabda, ”Pergilah kamu dankebumikanlah jenazahnya, dan janganlah engkau menceritakansesuatu pun mengenai diriku sebelum kamu datang kepadaku." LaluImam Abu Daud menceritakan hadis ini hingga selesai.

Diriwayatkan pula bahwa ketika iringan jenazah Abu Talib —paman Nabi Saw.— melewatinya, maka beliau Saw. berkata:

"وصلتك رحم یا عم"

“semoga rahmat mencapaimu hai paman.”

Ata ibnu Abu Rabah pernah mengatakan bahwa ia tidak akanmeninggalkan permohonan rahmat (ampunan) buat seorang pundari kalangan ahli kiblat, sekalipun dia adalah seorang wanitaHabsyah yang mengandung karena zina; karena sesungguhnya diabelum pernah mendengar Allah melarang memohonkan rahmat

kecuali hanya terhadap orang-orang musyrik. Allah Swt. telahberfirman: Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yangberiman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orangmusyrik. (At-Taubah: 113), hingga akhir ayat.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Waki', dari ayahnya, dari Ismahibnu Ramil, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ia pernahmendengar Abu Hurairah berkata, "Semoga Allah merahmati oranglelaki yang memohonkan ampun kepada Allah untuk Abu Hurairahdan ibunya." Aku bertanya," Juga buat ayah Abu Hurairah." AbuHurairah menjawab, "Tidak, karena sesungguhnya ayahku matidalam keadaan musyrik."

*******************

Firman Allah Swt.:

أ منه} ا تبین له أنه عدو الله تبر {فلم

Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalahmusuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. (At-Taubah: 114)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Ibrahim masih terusmemohonkan ampun kepada Allah untuk bapaknya hinggabapaknya meninggal dunia. Setelah nyata bagi Nabi Ibrahim bahwabapaknya adalah musuh Allah, maka berlepas dirilah ia dariayahnya. Riwayat lain menyebutkan bahwa setelah ayahnya itumati, jelaslah bagi Ibrahim a.s. bahwa ayahnya itu adalah musuhAllah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ad-Dahhak,Qatadah, serta lain-lainnya.

Ubaid ibnu Umair dan Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa NabiIbrahim berlepas diri dari bapaknya kelak di hari kiamat, yaitu di saat

ia bersua dengan bapaknya yang wajahnya hitam legam. Lalubapaknya berkata, "Hai Ibrahim, sesungguhnya dahulu akumendurhakaimu, tetapi sekarang aku tidak akan mendurhakaimulagi." Maka Ibrahim berkata, "Wahai Tuhanku, bukankah Engkautelah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan membuatkuterhina di hari manusia dibangkitkan. Maka kehinaan apalagi yanglebih berat daripada mempunyai seorang bapak yang dijauhkan darirahmat." Maka dikatakan, "Lihatlah ke belakangmu." Maka tiba-tibaterdapat hewan kurban yang berlumuran darah yang telah diubahwujudnya menjadi dubuk. Kemudian dubuk itu ditarik dan diseretkakinya, lalu dilemparkan ke dalam neraka.

*******************

Firman Allah Swt.:

اه حلیم} {إن إبراهیم لأو

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembuthatinya lagi penyantun. (At-Taubah: 114)

Sufyan As-Sauri dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang telahmeriwayatkan dari Asim ibnu Bahdalah, dari Zur ibnu Hubaisy, dariAbdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa makna al-awwahialah banyak berdoa. Hal yang sama telah diriwayatkan melaluiberbagai jalur dari Ibnu Mas'ud.

ثنا اج بن منهال، حد ثنا الحج ثني المثنى: حد وقال ابن جریر: حداد ثنا شهر بن حوشب، عن عبد االله بن شد عبد الحمید بن بهرام، حدبن الهاد قال: بینما رسول االله صلى االله علیه وسلم جالس قال

ع"، قال: {إن إبراهیم اه؟ قال: "المتضر رجل: یا رسول االله، ما الأواه حلیم} لأو

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Al-Hajjaj ibnu Minhal,telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid ibnu Bahram, telahmenceritakan kepada kami Syahr ibnu Hausyab, dari Abdullah ibnuSyaddad ibnul Had yang mengatakan bahwa ketika Nabi Saw.sedang duduk, seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, apakahmakna al-awwah?' Rasulullah Saw. menjawab bahwa al-awwahartinya orang yang sangat lembut hatinya. Allah Swt. telahberfirman: Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangatlembut hatinya lagi penyantun (At Taubah : 114)

Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Ibnul Mubarak,dari Abdul Hamid ibnu Bahram dengan sanad yang sama, yanglafaznya berbunyi seperti berikut: Al-awwah artinya sangat lembuthatinya lagi banyak berdoa.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari MuslimAl-Batin, dari Abul Gadir, bahwa ia pernah bertanya kepada IbnuMas'ud tentang makna al-awwah. Maka ia menjawab bahwa al-awwah artinya penyayang.

Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, Abu Maisarah Umar ibnuSyurahbil, Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, dan lain-lainnya, bahwamakna al-awwah ialah penyayang terhadap hamba-hamba Allah.

Ibnul Mubarak telah meriwayatkan dari Khalid, dari Ikrimah, dariIbnu Abbas yang mengatakan bahwa al-awwah artinya orang yangmempunyai keyakinan menurut bahasa Habsyah (Etiopia).

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas,bahwa al-awwah artinya orang yang berkeyakinan. Hal yang samatelah dikatakan oleh Mujahid dan Ad-Dahhak.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan —begitu pula Mujahid—dari Ibnu Abbas, bahwa al-awwah artinya orang yang beriman.Menurut riwayat Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas, ditambahkanbahwa al-awwah artinya orang yang beriman lagi banyak bertobat.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa al-awwahmenurut bahasa Habsyah artinya orang yang mukmin. Hal yangsama telah dikatakan oleh Ibnu Juraij, bahwa al-awwah menurutbahasa Habsyah artinya orang mukmin.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMusa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi 'ah, dari Al-Hari sibnu Yazid, dari Ali ibnu Rabah, dari Uqbah ibnu Amir, bahwaRasulullah Saw. bersabda kepada seorang lelaki yang dikenaldengan julukan "Zun Nijddain' (orang yang memiliki dua pedang),bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang lembut hatinya.Dikatakan demikian karena lelaki itu setiap disebutkan nama Allah didalam Al-Qur'an, maka ia berdoa dengan suara yang keras. Hadisini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir.

Sa'id ibnu Jubair dan Asy-Sya'bi mengatakan bahwa al-awwahartinya orang yang suka bertasbih (salat)

Ibnu Wahb telah meriwayatkan dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dariAbuz Zahiriyyah, dari Jubair ibnu Nafir, dari Abu Darda r.a. yangmengatakan, "Tiada yang dapat memelihara salat duha kecualihanya orang yang berhati lemah lembut."

Syafi ibnu Mati', dari Ayyub, menyebutkan bahwa al-awwahartinya 'orang yang apabila teringat akan kesalahan-kesalahannya,

maka ia memohon ampun kepada Allah darinya'.

Dari Mujahid, disebutkan bahwa al-awwah ialah orang yangmemelihara diri, yakni seseorang yang berbuat dosa secarasembunyi-sembunyi, lalu ia bertobat dari dosanya itu dengansembunyi-sembunyi pula. Semua riwayat di atas diketengahkan olehIbnu Abu Hatim.

اج، ، عن حج ثنا المحاربي ثنا ابن وكیع، حد قال ابن جریر: حدعن الحكم، عن الحسن بن مسلم بن یناق: أن رجلا كان یكثر ذكراه" االله ویسبح، فذكر ذلك للنبي صلى االله علیه وسلم، فقال: "إنه أو

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami IbnuWaki', telah menceritakan kepada kami Al-Muharibi, dari Hajjaj, dariAl-Hakam, dari Al-Hasan ibnu Muslim ibnu Bayan, bahwa pernahada seorang lelaki yang banyak berzikir dan bertasbih kepada Allah.Kemudian perihalnya diceritakan kepada Nabi Saw. Maka RasulSaw. bersabda: Sesungguhnya dia orang yang berhati lemahlembut.

ثنا المنهال بن ثنا ابن یمان، حد ثنا أبو كریب، حد قال أیضا حد

خلیفة، عن حجاج بن أرطأة، عن عطاء، عن ابن عباس؛ أن النبياها"! صلى االله علیه وسلم دفن میتا، فقال: "رحمك االله إن كنت لأویعني: تلاء للقرآن

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadakami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Ibnu Hani, telah

menceritakan kepada kami Al-Minhal ibnu Khalifah, dari Hajjaj ibnuArtah, dari Ata, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Saw., bahwa Nabi Saw.pernah mengubur jenazah seseorang, lalu beliau bersabda: SemogaAllah merahmati engkau, sesungguhnya engkau adalah orang yangawwah. Yakni banyak membaca Al-Qur'an.

Syu'bah telah meriwayatkan dari Abu Yunus Al-Bahili yangmengatakan bahwa ia pernah mendengar seorang laki-laki dariMekkah yang aslinya berasal dari Romawi, dia ahli cerita. Diamenceritakan hadis ini dari Abu Zar yang telah mengatakan bahwapernah ada seorang lelaki tawaf di Baitullah seraya berdoa, dalamdoanya itu ia selalu mengucapkan kata-kata, "Aduh. aduh." Ketikadisebutkan hal itu kepada Nabi Saw., maka Nabi Saw. bersabdabahwa dia adalah orang yang banyak mengaduh, Abu Zarmelanjutkan kisahnya.”Lalu ia keluar di suatu malam, tiba-tiba iamenjumpai Rasulullah Saw. sedang mengebumikan jenazah lelakitersebut di malam hari seraya membawa pelita." Hadis ini garib.diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.

Telah diriwayatkan dari Ka'bul Ahbar, bahwa ia mengatakanbahwa ia telah mendengar firman-Nya: Sesungguhnya Ibrahimadalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (At-Taubah: 114) Perawi mengatakan, tersebutlah apabila Ka'bul Ahbarteringat kepada neraka, maka ia selalu mengatakan, "Aduh, semogadijauhkan dari neraka."

Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna firman-Nya: Sesungguhnya Ibrahim adalah seorangyang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (At-Taubah: 114) Yangdimaksud dengan awwah ialah faqih, yakni ahli fiqih.

Imam Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan bahwa pendapat yangpaling utama ialah yang mengatakan bahwa al-awwah artinyabanyak berdoa, ini sesuai dengan konteks, karena Allah Swt. telah

menyebutkan bahwa Ibrahim a.s. tidak sekali-kali memintakanampun kepada Allah untuk bapaknya, melainkan karena dia telahberjanji akan melakukannya buat bapaknya. Nabi Ibrahim adalahorang yang banyak berdoa lagi penyantun terhadap orang yangberbuat aniaya dan orang yang menimpakan hal-hal yang tidakdisukai terhadap dirinya. Karena itulah maka Nabi Ibrahimmemohonkan ampun kepada Allah untuk bapaknya, sekalipunbapaknya itu sangat menyakitinya, seperti yang dikisahkan olehfirman-Nya:

{أراغب أنت عن آلهتي یا إبراهیم لئن لم تنته لأرجمنكواهجرني ملیا. قال سلام علیك سأستغفر لك ربي إنه كان بي حفیا}

Berkata bapaknya, "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, haiIbrahim? Jika kamu tidak berhenti, niscaya kamu akan kurajam, dantinggalkanlah aku buat waktu yang lama.” Berkata Ibrahim, "Semogakeselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampunbagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”(Maryam: 46-47)

Ternyata Nabi Ibrahim bersikap penyantun terhadap bapaknya,sekalipun bapaknya menyakitinya. Beliau bahkan berdoa danmemohonkan ampun untuknya. Karena itulah dalam akhir ayat inidisebutkan:

اه حلیم} {إن إبراهیم لأو

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembuthatinya lagi penyantun. (At-Taubah: 114)

AT-TAUBAH, AYAT 115-116

{وما كان االله لیضل قوما بعد إذ هداهم حتى یبین لهم ما یتقون إنماوات والأرض یحیي االله بكل شيء علیم (115) إن االله له ملك السویمیت وما لكم من دون االله من ولي ولا نصیر (116) }

Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum,sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. SesungguhnyaAllah Maha Mengetahui segala sesuatu. Sesungguhnya kepunyaanAllah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan danmematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagikalian selain Allah.

Allah Swt. menceritakan perihal Diri-Nya Yang Mahamulia danhukumNya yang adil, bahwa sesungguhnya Dia tidak akanmenyesatkan suatu kaum, melainkan sesudah disampaikan kepadamereka risalah dari sisiNya, sehingga hujah telah ditegakkan atasmereka. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

ا ثمود فهدیناهم فاستحبوا العمى على الهدى} {وأم

Dan adapun kaum Samud, maka mereka telah Kami beripetunjuk. (Fushshilat: 17), hingga akhir ayat.

Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan firman Allah Swt.:Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudahAllah memberi petunjuk kepada mereka. (At-Taubah: 115), hinggaakhir ayat. Hal ini merupakan penjelasan dari Allah Swt. kepada

orang-orang mukmin dalam masalah tidak memohonkan ampunkepada-Nya khusus bagi kaum musyrik. Dan di dalam penjelasan-Nya untuk mereka biasanya terkandung larangan dan perintah-Nyasecara umum. Dengan kata lain, kerjakanlah atau tinggalkanlah.

Ibnu Jarir mengatakan, Allah Swt. berfirman bahwa tidak sekali-kali Allah akan memutuskan terhadap kalian kesesatan karenakalian telah memintakan ampun kepada-Nya buat orang-orang matikalian yang musyrik, padahal Allah telah memberikan hidayahkepada kalian dan memberikan taufik-Nya kepada kalian untukberiman kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Terkecuali jika Diatelah menyodorkan larangan hal itu kepada kalian, maka kalianharus meninggalkannya. Adapun sebelum dijelaskan kepada kalianbahwa hal tersebut merupakan perbuatan yang dilarang, kemudiankalian melakukannya, maka kalian tidak akan dihukumi sebagaiorang-orang yang melakukan kesesatan. Sesungguhnya maksiatdan taat itu hanyalah berdasarkan perintah dan larangan. Adapunterhadap hal-hal yang tidak diperintahkan dan tidak pula dilarang,maka melakukannya bukan terbilang sebagai orang yang taat, tidakpula sebagai orang yang durhaka.

*******************

Firman Allah Swt.:

ماوات والأرض یحیي ویمیت وما لكم من {إن االله له ملك السدون االله من ولي ولا نصیر}

Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Diamenghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindungdan penolong bagi kalian selain Allah. (At-Taubah: 116)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna ayat ini mengandungpengertian anjuran dari Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya yangberiman untuk memerangi orang-orang musyrik dan pemimpinkekufuran. Dan hendaknyalah mereka percaya akan pertolonganAllah, Raja langit dan bumi; dan janganlah mereka merasa gentardalam menghadapi musuh-musuhnya, karena sesungguhnya tidakada pelindung bagi mereka dan tidak ada penolong bagi merekaselain Dia.

ثنا ، حد ثنا علي بن أبي دلامة البغدادي قال ابن أبي حاتم: حدثنا سعید، عن قتادة، عن صفوان بن اب بن عطاء، حد عبد الوهمحرز، عن حكیم بن حزام قال: بینا رسول االله صلى االله علیه وسلمبین أصحابه إذ قال لهم: "هل تسمعون ما أسمع؟ " قالوا ما نسمعمن شيء. فقال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إني لأسمع أطیط، وما فیها من موضع شبر إلا وعلیه ملك ماء، وما تلام أن تئط السساجد أو قائم".

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aliibnu Abu Dilamah Al-Bagdadi, telah menceritakan kepada kamiAbdul Wahhab ibnu Ata, telah menceritakan kepada kami Sa'id, dariQatadah, dari Safwan ibnu Muharriz, dari Hakim ibnu Hizam yangmengatakan bahwa ketika Rasulullah Saw. berada di antara parasahabatnya, tiba-tiba beliau Saw. bertanya kepada mereka, "Apakahkalian mendengar apa yang saya dengar?" Mereka menjawab,"Kami tidak mendengar sesuatupun." Rasulullah Saw. bersabda:Sesungguhnya aku mendengar suara gemuruh langit, tetapi tidaklahdicela bila langit mengeluarkan suara gemuruh, karena tiada suatu

jengkal tempat pun darinya melainkan padanya terdapat seorangmalaikat sedang sujud atau sedang berdiri.

Ka'bul Ahbar mengatakan bahwa tidak ada suatu tempat sebesarlubang jarum pun dari bumi ini melainkan padanya terdapat malaikatyang ditugaskan menjaganya dan melaporkan pengetahuan haltersebut kepada Allah. Dan sesungguhnya jumlah malaikat langitbenar-benar lebih banyak daripada bilangan pasir. Dansesungguhnya malaikat penyangga 'Arasy itu panjang antara tumitkaki seseorang dari mereka sampai kepada betisnya sama denganperjalanan seratus tahun.

AT-TAUBAH, AYAT 117

{لقد تاب االله على النبي والمهاجرین والأنصار الذین اتبعوه فيساعة العسرة من بعد ما كاد یزیغ قلوب فریق منهم ثم تاب علیهمإنه بهم رءوف رحیم (117) }

Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orangMuhajirin dan orang-orang Ansar, yang mengikuti Nabi dalam masakesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling,kemudian Allah menerima tobat mereka itu. Sesungguhnya AllahMaha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.

Mujahid dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakanbahwa ayat ini diturunkan dalam Perang Tabuk. Demikian itu karenamereka berangkat menuju medan Tabuk dalam situasi yang sangatberat, yaitu di musim kering, panas yang terik, serta sulit untukmendapat bekal dan air.

Qatadah mengatakan bahwa mereka berangkat menuju negeriSyam —yaitu medan Tabuk— dalam musim panas yang sangat terikdan musim paceklik. Mereka mengalami musim paceklik yang berattahun itu, sehingga disebutkan bahwa ada dua orang lelaki membagidua sebiji buah kurma di antara keduanya. Tersebut pula bahwasejumlah pasukan terbiasa silih berganti mengisap sebiji kurma diantara sesama mereka, setelah itu barulah minum air. Kemudiansebiji kurma itu berpindah tangan ke yang lain, setelah minumdiberikannya kepada yang belum. Akhirnya Allah menerima tobatmereka dan memulangkan mereka dari medan perangnya.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus ibnuAbdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telahmenceritakan kepadaku Amr ibnul Hari s, dari Sa'id ibnu Abu Hilal,dari Atabah, dari Nafi' ibnu Jubair ibnu Mut'im, dari Abdullah ibnuAbbas, bahwa pernah ditanyakan kepada Umar ibnul Khattabtentang kisah pasukan Usrah. Maka Umar ibnul Khattab menjawab,"Kami berangkat ke medan Perang Tabuk dengan Rasulullah Saw. ditengah musim panas yang keras. Lalu kami turun istirahat di suatutempat, karena saat itu kami mengalami kehausan, sehingga kamimerasa seakan-akan leher kami akan terputus (mati kehausan).Sesungguhnya seseorang di antara kami pergi untuk mencari air,tetapi ia tidak mendapatkannya sehingga ia menduga bahwalehernya terputus. Dan ada seorang lelaki menyembelih untanya,lalu memeras bagian perut unta yang mengandung air, kemudianmeminumnya, lalu sisanya ia siramkan ke dadanya. Maka AbuBakar berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telahmenjanjikan kebaikan kepadamu dalam berdoa, maka doakanlahbuat kami.' Rasul Saw. bertanya, 'Apakah kamu suka hal itu?' AbuBakar menjawab, 'Ya.' Maka Rasulullah Saw. mengangkat keduatangannya untuk berdoa. Sebelum beliau menurunkan keduatangannya, langit menurunkan hujan yang lebat, kemudian keadaanmenjadi tenang. Maka mereka memenuhi semua wadah yang

mereka bawa dengan air. Kemudian kami berangkat memeriksa,dan ternyata hujan itu tidak melampaui markas pasukan kaummuslim."

Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orangMuhajirin, dan orang-orang Ansar yang mengikuti Nabi dalam masakesulitan. (At-Taubah: 117) Yakni sulit mendapat biaya, kendaraan,bekal, dan air. setelah hati segolongan dari mereka hampirberpaling. (At-Taubah: 117) Artinya, berpaling dari kebenaran,merasa ragu kepada agama Rasulullah Saw., serta bimbang karenamasyaqat dan kesengsaraan yang mereka alami dalam perjalananmereka menuju medan perang. kemudian Allah menerima tobatmereka itu. (At-Taubah: 117) Yakni kemudian Allah mengilhamkankepada mereka bertobat kepada-Nya dan kembali teguh dalammembela agama-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagiMaha Penyayang kepada mereka. (At-Taubah: 117)

AT-TAUBAH, 118-119

{وعلى الثلاثة الذین خلفوا حتى إذا ضاقت علیهم الأرض بما رحبتوضاقت علیهم أنفسهم وظنوا أن لا ملجأ من االله إلا إلیه ثم تابحیم (118) یا أیها الذین آمنوا اب الر علیهم لیتوبوا إن االله هو التوادقین (119) } اتقوا االله وكونوا مع الص

dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan tobat)mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka,padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pulaterasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidakada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja.Kemudian Allah menerima tobat mereka agar mereka tetap dalamtobatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima tobat lagiMaha Penyayang. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalahkepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yangbenar.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiYa'qub ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami keponakanAz-Zuhri (yaitu Muhammad ibnu Abdullah), dari pamannya(Muhammad ibnu Muslim Az-Zuhri), telah menceritakan kepadakuAbdur Rahman ibnu Abdullah ibnu Ka'b ibnu Malik, bahwa Ubaidillahibnu Ka'b ibnu Malik yang menjadi juru penuntun Ka'b ibnu Munabbihsetelah matanya buta mengatakan bahwa ia pernah mendengarKa'b ibnu Malik menceritakan hadis tentang dirinya ketika ia tidakikut berangkat bersama Rasulullah Saw. dalam Perang Tabuk. Ka'bibnu Malik mengatakan, "Aku tidak pernah absen dari Rasulullah

Saw. dalam suatu peperangan pun yang dilakukannya, kecualidalam Perang Tabuk. Hanya dalam Perang Badar aku tidak ikut, dantidak ada seorang pun yang ditegur karena tidak mengikutinya.Karena sesungguhnya saat itu Rasulullah Saw. berangkat hanyabertujuan untuk menghadang kafilah orang-orang Ouraisy, tetapipada akhirnya Allah mempertemukan mereka dengan musuhmereka tanpa ada perjanjian sebelumnya. Sesungguhnya aku ikutbersama Rasulullah Saw. dalam malam 'Aqabah ketika kamimengucapkan janji setia kami kepada Islam, dan aku tidak suka bilamalam itu diganti dengan Perang Badar, sekalipun Perang Badarlebih dikenal oleh orang daripadanya. Termasuk berita yangmenyangkut diriku ketika aku tidak ikut berangkat bersamaRasulullah Saw. dalam Perang Tabuk ialah bahwa pada saat itukeadaanku cukup kuat dan cukup mudah, yaitu ketika aku absendari Rasulullah Saw. dalam peperangan tersebut. Demi Allah, akubelum pernah mengumpulkan dua rahilah (unta kendaraan lengkapdengan perbekalannya) melainkan aku mampu mengumpulkannyabuat perang itu. Rasulullah Saw. apabila hendak berangkat menujusuatu medan perang jarang sekali menyebutkan tujuannya,melainkan menyembunyikannya di balik tujuan yang lain. Ketika tibasaat perang itu, maka Rasulullah Saw. berangkat menuju medannyadalam musim yang panas sekali dan perjalanan yang sangat jauhserta padang sahara yang luas, juga akan menghadapi musuh yangsangat banyak. Maka Rasulullah Saw. memberikan kesempatankepada kaum muslim untuk membuat persiapan sesuai denganmusuh yang akan mereka hadapi, dan beliau Saw. memberitahukankepada mereka tujuan yang akan ditempuhnya. Saat itu jumlahkaum muslim yang bersama Rasulullah Saw. sangat banyaksehingga sulit untuk dicatat jumlahnya."

Ka'b melanjutkan kisahnya, "Jarang sekali seorang lelaki yangberkeinginan untuk absen melainkan ia menduga bahwa dirinya pastitidak diketahui, selagi tidak turun wahyu kepada Nabi Saw. dari Allah

Swt. yang memberitahukannya. Rasulullah Saw. berangkat kemedan Perang Tabuk di saat musim buah sedang masak dannaungan yang rindang, sedangkan diriku (Ka'b) lebih cenderungkepada kedua hal ini. Rasulullah Saw. melakukan persiapan untukmenghadapinya bersama-sama kaum muslim, dan aku pun pergidengan mereka untuk membuat persiapan, tetapi aku kembali dalamkeadaan masih belum dapat menyelesaikan sesuatu pun daripersiapanku. Lalu aku berkata kepada diri sendiri, 'Aku mampumembuat persiapan jika aku menghendakinya.' Hal tersebutberkepanjangan dalam diriku, sedangkan orang lain terus membuatpersiapannya dengan penuh kesungguhan. Hingga pada suatu hariRasulullah Saw. dan kaum muslim berangkat, sedangkan aku masihbelum menunaikan sesuatu pun dari persiapanku. Dan aku berkatakepada diriku sendiri, 'Aku akan membuat persiapanku dalam satudua hari lagi, lalu aku akan berangkat menyusul Rasulullah Saw.'Pada keesokan harinya setelah mereka semuanya pergi, aku pergiuntuk membuat persiapanku, tetapi akhirnya aku kembali dalamkeadaan masih belum mempersiapkan sesuatu pun dari urusankuitu. Lalu pada keesokan harinya aku pergi lagi untuk membuatpersiapan, tetapi aku kembali dalam keadaan belum menunaikanapa-apa. Hal itu berkepanjangan atas diriku, hingga pasukan kaummuslim telah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Kemudian akuberniat berangkat dan menyusul mereka —sebenarnya alangkahbaiknya bagiku bila niat tersebut kulakukan—, tetapi aku tidakmampu melakukan hal itu. Sejak saat itu apabila keluar menemuiorang-orang sesudah keberangkatan Rasulullah Saw., aku selaludilanda kesedihan, karena aku memandang diriku sendiri tiada lainseperti seseorang yang tenggelam dalam kemunafikannya, atausebagai seorang lelaki yang dimaafkan oleh Allah Swt. karenaberhalangan. Rasulullah Saw. tidak menyebut tentang dirikumelainkan sesudah sampai di medan Tabuk. Ketika beliau sudahsampai di Tabuk di saat beliau sedang duduk di tengah-tengah kaummuslim, beliau Saw. bertanya, 'Apakah yang telah dilakukan Ka'b

ibnu Malik?' Seorang lelaki dari kalangan Bani Salamah menjawab,'Wahai Rasulullah, dia tertahan oleh dua lapis kain burdahnya danmemandang kepada kedua sisi pundaknya,' yakni cenderungkepada duniawi. Maka perkataannya itu dibantah oleh Mu'az ibnuJabal, 'Perkataanmu itu buruk sekali. Demi Allah, wahai Rasulullah,sepanjang pengetahuan kami dia adalah orang yang baik.'Rasulullah Saw. diam."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Ketika sampai kepadakuberita yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. dalam perjalananpulangnya dari medan Tabuk, maka diriku dilanda kesedihan dankesusahan, lalu aku mulai berpikir mencari alasan dengan berdustauntuk menyelamatkan diriku dari murka Rasulullah Saw. padakeesokan harinya. Untuk itu, aku bermusyawarah dengan orang-orang yang pandai dari kalangan keluargaku. Tetapi ketikadiberitakan bahwa Rasulullah Saw. kini telah dekat, maka lenyaplahkebatilan dari diriku, dan kini aku sadar bahwa diriku tidak akanselamat darinya dengan alasan apa pun. Maka akhirnya aku Padapagi harinya Rasulullah Saw. tiba. Kebiasaan Rasulullah Saw. apabilabaru tiba dari suatu perjalanan, beliau memasuki masjid terlebihdahulu, lalu salat dua rakaat, setelah itu duduk menghadapi orang-orang. Ketika Rasulullah Saw. telah melakukan hal itu, makaberdatanganlah kepadanya orang-orang yang tidak ikut berperang,lalu mereka mengemukakan uzurnya dan bersumpah kepadanyauntuk menguatkan alasannya. Yang melakukan demikian adadelapan puluh orang lebih, maka Rasulullah Saw. menerima lahiriahmereka dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka,sedangkan mengenai isi hati mereka beliau serahkan kepada AllahSwt. Setelah itu aku tiba dan mengucapkan salam kepadanya, makaia kelihatan tersenyum sinis kepadaku, lalu bersabda, 'Kemarilah!'Aku berjalan ke arahnya hingga duduk di hadapannya, lalu iabersabda, 'Apakah yang menyebabkan kamu tidak ikut perang?Bukankah kamu telah membeli kendaraan?' Aku menjawab, 'Wahai

Rasulullah, sesungguhnya jika aku duduk di hadapan selain engkaudari kalangan penduduk dunia, niscaya aku dapat keluar darikemarahannya dengan berbagai alasan, sesungguhnya aku telahdianugerahi pandai berbicara. Tetapi demi Allah, aku merasa yakinbahwa jika aku berbicara kepadamu pada hari ini denganpembicaraan yang dusta hingga aku dapat membuatmu rida,niscaya Allah akan membuat engkau murka terhadap diriku dalamwaktu yang dekat (yakni melalui wahyu-Nya yang menerangkan halsebenarnya). Dan sesungguhnya jika aku mengatakan hal yangsebenarnya kepadamu, niscaya engkau akan murka terhadap dirikukarenanya; hanya saja aku benar-benar berharap semoga Allahmemberikan akibat yang terbaik bagiku dalam kejujuranku ini. DemiAllah, sebenarnya aku tidak mempunyai uzur (halangan) apa pun.Demi Allah, aku belum pernah mengalami keadaan yang luas danmudah seperti ketika aku tidak ikut perang bersamamu'."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Rasulullah Saw. bersabda:Adapun orang ini, maka ia berkata sejujurnya. Sekarang pergilahhingga Allah memberikan keputusan. Maka aku bangkit dan pergi,lalu bangkitlah banyak kaum lelaki dari kalangan Bani Salamahmengikuti diriku, lalu mereka berkata kepadaku, "Demi Allah, kamibelum pernah melihat engkau melakukan suatu dosa (kesalahan)pun sebelum ini. Kali ini engkau tidak mampu mengemukakanalasan seperti apa yang dikemukakan oleh mereka yang tidak ikutperang itu. Padahal dosamu sudah cukup akan dihapus olehpermohonan ampun Rasulullah Saw. kepada Allah buat dirimu."

Ka'b melanjutkan kisahnya, "Demi Allah, mereka terus-menerusmenegurku hingga timbul perasaan dalam hatiku seandainya akukembali kepada Rasulullah Saw., lalu aku berdusta terhadap diriku.Kemudian aku bertanya kepada mereka, 'Apakah ada orang lainyang mengalami seperti apa yang aku lakukan?' Mereka menjawab,'Ya, engkau ditemani oleh dua orang lelaki yang kedua-duanya

mengatakan hal yang sama dengan apa yang telah kamu katakan,lalu dijawab dengan jawaban yang sama seperti yang diutarakankepadamu.' Aku bertanya, 'Siapakah keduanya itu?' Merekamenjawab, 'Mararah ibnu Rabi' Al-Amiri dan Hilal ibnu Umayyah Al-Waqifi.' Mereka menceritakan kepadaku perihal dua orang lelakiyang pernah ikut dalam Perang Badar, kedua-duanya adalah orangyang saleh, dan pada diri keduanya terdapat teladan yang baik bagidiriku. Lalu aku meneruskan perjalananku setelah merekamenceritakan kedua orang itu kepadaku."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Rasulullah Saw. melarangkaum muslim berbicara dengan kami bertiga dari kalangan orang-orang yang tidak ikut perang bersamanya. Maka kami dijauhi olehorang-orang. Sikap mereka berubah total terhadap kami, hinggaterasa olehku bahwa bumi yang aku huni ini bukanlah bumi yangpernah aku tinggal padanya dan bukanlah bumi yang aku kenal.Kami tinggal dalam keadaan demikian selama lima puluh hari. Keduatemanku itu diam saja dan hanya tinggal di dalam rumahnyamasing-masing sambil menangis tiada henti-hentinya (menyesaliperbuatannya), tetapi aku adalah orang yang paling sabar dan palingtahan dalam menderita di antara mereka. Aku tetap ikut salatberjamaah bersama kaum muslim dan berkeliling Di pasar-pasartanpa ada seorang pun yang mau berbicara kepadaku. Dan akudatang menghadap Rasulullah Saw. ketika beliau sedang berada dimajelisnya sesudah salat, lalu aku mengucapkan salam kepadanya,dan aku berkata kepada diriku sendiri bahwa apakah beliaumenggerakkan kedua bibirnya menjawab salamku ataukah tidak.Kemudian aku salat di dekatnya dan mencuri pandang ke arahnya.Tetapi apabila aku menghadapi salatku, beliau memandang kearahku, dan apabila aku memandang ke arahnya, maka beliauberpaling dariku. Keadaan seperti itu berlangsung cukup lamakualami, semua orang muslim tidak mau berbicara kepadaku,hingga aku berjalan menelusuri tembok kebun milik Abu Qatadah.

yaitu saudara sepupuku dan orang yang paling aku sukai. Lalu akumengucapkan salam kepadanya, tetapi —demi Allah—- dia tidakmenjawab salamku. Lalu aku berkata, 'Hai Abu Qatadah. akumemohon kepadamu dengan menyebut nama Allah, apakah engkaumengetahui bahwa aku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya?'."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Sepupuku itu diam saja."Ka'b ibnu Malik mengulangi salam dan pertanyaannya, tetapisepupunya itu tetap diam. Ketika Ka'b ibnu Malik mengulangi lagi halitu kepadanya, barulah ia menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebihmengetahui." Maka berlinanganlah air mata Ka'b ibnu Malik, hinggapergi dan meniti jalan dengan bersembunyi di balik tembok. Ketikaaku (Ka'b ibnu Malik) sedang berjalan di pasar Madinah, tiba-tibaaku bersua dengan seorang Nabti dari negeri Syam yang biasamendatangkan bahan makanan untuk dijual di Madinah. Diabertanya, "Siapakah yang akan menunjukkan Ka'b ibnu Malikkepadaku?" Maka orang-orang menunjukkan kepadanya rumahku,hingga orang itu datang kepadaku dan menyerahkan sepucuk suratuntukku dari Raja Gassan. Kebetulan aku adalah orang yang pandaibaca tulis. Ketika kubaca isinya, ternyata di dalamnya terdapat kata-kata berikut, "Amma ba'du. Sesungguhnya telah sampai kepadakami suatu berita yang mengatakan bahwa temanmu (yakni NabiSaw.) telah menjauhimu, dan sesungguhnya Allah tidakmenjadikanmu berada di negeri yang semuanya menghina danmenyia-nyiakanmu. Maka bergabunglah dengan kami, kami pastiakan membantumu."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Setelah kubaca isi suratitu. jiku berkata kepada diriku sendiri. Inipun suatu malapetaka lagi.Lalu aku menuju tempat pembakaran roti. kemudian surat itu akumasukkan ke dalamnya. Setelah berlalu empat puluh hari dari limapuluh hari yang telah kami sebutkan, tiba-tiba Rasulullah Saw. —yakni utusannya— datang kepadaku seraya membawa pesan

bahwa Rasulullah Saw. memerintahkan aku agar menjauhi istriku.Aku bertanya, 'Apakah aku harus menceraikannya ataukah harusbagaimana?' Utusan itu menegaskan. 'Tidak, tetapi kamu harusmenjauhinya, janganlah kamu mendekatinya." Hal yang sama telahdikatakan pula kepada kedua orang temanku."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Lalu aku berkata kepadaistriku, 'Pulanglah ke rumah orang tuamu dan tinggallah bersamamereka hingga Allah memutuskan perkaraku ini menurut apa yangdikehendaki-Nya'." Lain halnya dengan istri Hilal ibnu Umayyah(teman Ka'b yang juga dijauhkan). Ia datang menghadap RasulullahSaw. dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Hilal adalahorang yang telah berusia lanjut lagi lemah keadaannya, dia pun tidakmempunyai pembantu, apakah engkau tidak suka bila akumelayaninya?" Rasulullah Saw. menjawab, "Tidak, tetapi dia tidakboleh mendekatimu." Istri Hilal berkata, "Sesungguhnya dia, demiAllah, tidak mempunyai selera apa pun. Dia, demi Allah, masihterus-menerus menangis sejak peristiwa yang dialaminya sampaisekarang."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Lalu salah seorang istrikuada yang mengatakan kepadaku,' Sebaiknya engkau meminta izinkepada Rasulullah Saw. agar istrimu diberi izin untuk melayanimuseperti apa yang diizinkan kepada istri Hilal ibnu Umayyah untukmelayaninya.' Aku berkata, 'Demi Alah, aku tidak mau meminta izinkepada Rasulullah Saw. untuk istriku itu, apakah nanti yang akandikatakan oleh Rasulullah Saw. tentang diriku yang masih muda inibila aku meminta izin kepadanya'."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Kami tinggal selamasepuluh hari dalam keadaan demikian, hingga genaplah lima puluhhari sejak Rasulullah Saw. melarang orang-orang berbicara kepadakami."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Lalu aku melakukan salatSubuh pada pagi hari yang kelima puluhnya di atas loteng salah saturumahku. Ketika itu aku sedang duduk dalam keadaan seperti apayang disebutkan oleh Allah, bahwa jiwaku merasa sempit dan bumiyang luas ini terasa sempit bagiku. Dalam keadaan demikian akumendengar suara seruan keras dari atas Bukit Sala' yangmenyerukan dengan suara keras sekali, 'Bergembiralah engkau, haiKa'b ibnu Malik!' Maka aku menyungkur bersujud, dan akumengetahui bahwa telah datang jalan keluar dari Allah Swt., yaitudengan menerima tobat kami. Rasulullah Saw. seusai salatSubuhnya memaklumatkan penerimaan tobat kami oleh Allah Swt.Maka orang-orang pun pergi untuk menyampaikan berita gembira itukepadaku dan kepada kedua orang temanku. Ada seorang lelakiyang memacu kudanya dari kalangan kabilah Aslam, dan seoranglagi berlari menaiki puncak Bukit (Sala') untuk menyerukan hal itu,dan ternyata suara lebih cepat daripada kuda. Ketika datangkepadaku orang yang telah kudengar suaranya menyampaikanberita gembira dari atas bukit itu, maka aku tanggalkan keduabajuku, lalu kuberikan kepadanya sebagai penghargaan atasjasanya; padahal, demi Allah, aku tidak mempunyai baju lagi yangselainnya pada saat itu. Lalu aku meminjam dua lapis baju dankukenakan, lalu aku berangkat dengan tujuan akan menghadapRasulullah Saw. Setiap orang yang aku jumpai secara berbondong-bondong menyampaikan ucapan selamat mereka kepadaku karenatobatku diterima oleh Allah. Mereka mengatakan, 'Selamat denganpenerimaan tobatmu oleh Allah.' Ketika aku memasuki masjid,kujumpai Rasulullah Saw. sedang duduk dikelilingi oleh orangbanyak. Maka Talhah ibnu Ubaidillah berlari kecil datang kepadakudan menyalamiku serta mengucapkan selamat kepadaku. DemiAllah dialah satu-satunya orang dari kalangan Muhajirin yang bangkitmenyambutku."

Perawi mengatakan bahwa atas peristiwa itu Ka'b tidak pernahmelupakan kebaikan Talhah ibnu Ubaidillah.

Ka'b melanjutkan kisahnya, "Setelah aku mengucapkan salamkepada Rasulullah Saw. (dan beliau menjawab salamku), makakelihatan wajah Rasulullah Saw. bercahaya karena gembira, lalubersabda: 'Bergembiralah engkau dengan sebaik-baik hari yangkamu alami sejak kamu dilahirkan oleh ibumu.' Aku bertanya,'Apakah dari sisimu, hai Rasulullah, ataukah dari sisi Allah?' RasulSaw. menjawab, 'Tidak, tetapi dari sisi Allah.' Rasulullah Saw. bilawajahnya bersinar hingga kelihatan seperti bulan purnama, maka halitu merupakan suatu pertanda bahwa beliau sedang gembira. Ketikaaku duduk di hadapannya, aku berkata, 'Wahai Rasulullah,sesungguhnya untuk menunjukkan tobatku, aku melepaskan semuahartaku untuk aku sedekahkan kepada Allah dan Rasul-Nya.'Rasulullah Saw. bersabda, 'Peganglah sebagian dari hartamu, hal itulebih baik bagimu.' Aku berkata, 'Sesungguhnya aku hanya maumemegang bagianku yang ada di Khaibar.' Dan aku berkata, 'WahaiRasulullah, sesungguhnya Allah menyelamatkan diriku hanyadengan berkata benar, dan sesungguhnya termasuk tobatku ialahaku tidak akan berbicara melainkan sejujurnya selagi aku masihhidup'."

Ka'b ibnu Malik melanjutkan kisahnya, "Demi Allah, aku tidakpernah mengetahui seseorang dari kalangan kaum muslim yang diujidengan kejujuran dalam berbicara sejak aku mengucapkan kejujuranitu kepada Rasulullah, yakni dengan hasil yang lebih baik daripadaapa yang pernah diujikan oleh Allah kepadaku. Demi Allah, aku tidakpunya niat melakukan suatu kedustaan pun sejak aku mengucapkanhal itu kepada Rasulullah Saw. sampai sekarang. Dan sesungguhnyaaku berharap semoga Allah Swt. memelihara diriku dari dusta dalamsisa usiaku."

Firman Allah Swt.:

{لقد تاب االله على النبي والمهاجرین والأنصار الذین اتبعوه فيساعة العسرة من بعد ما كاد یزیغ قلوب فریق منهم ثم تاب علیهمإنه بهم رءوف رحیم. وعلى الثلاثة الذین خلفوا حتى إذا ضاقتعلیهم الأرض بما رحبت وضاقت علیهم أنفسهم وظنوا أن لا ملجأحیم. یا اب الر من االله إلا إلیه ثم تاب علیهم لیتوبوا إن االله هو التوادقین} أیها الذین آمنوا اتقوا االله وكونوا مع الص

Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orangMuhajirin, dan orang-orang Ansar yang mengikuti Nabi dalam masakesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling,kemudian Allah menerima tobat mereka itu. Sesungguhnya AllahMaha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, dan terhadaptiga orang yang ditangguhkan (penerimaan tobat) mereka, hinggaapabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi ituluas danjiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka,serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari(siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerimatobat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. SesungguhnyaAllah-lah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Haiorang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, danhendaklah kalian bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah:117-119)

Ka'b ibnu Malik mengatakan, "Demi Allah, tidak ada suatu nikmatyang telah dianugerahkan oleh Allah kepadaku sesudah Diamemberiku petunjuk kepada Islam, yakni nikmat yang paling besar

artinya bagiku selain dari kejujuranku kepada Rasulullah Saw. padahari itu. Karena aku tidak mau berdusta kepadanya, sebab aku akandibinasakan oleh Allah seperti apa yang telah Dia lakukan kepadaorang-orang yang berdusta kepada Rasul Saw."

Allah Swt. mengecam dengan kecaman yang sangat kerasterhadap orang-orang yang berdusta kepada Rasul Saw. melaluifirman yang diturunkan-Nya, yaitu:

{سیحلفون باالله لكم إذا انقلبتم إلیهم لتعرضوا عنهم فأعرضواعنهم إنهم رجس ومأواهم جهنم جزاء بما كانوا یكسبون. یحلفونلكم لترضوا عنهم فإن ترضوا عنهم فإن االله لا یرضى عن القومالفاسقین}

Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah,apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling darimereka. Maka berpalinglah dari mereka, karena sesungguhnyamereka itu adalah najis dan tempat mereka Jahanam: sebagaibalasan atas apa yang telah mereka kerjakan. Mereka akanbersumpah kepadamu agar kamu rida kepada mereka. Tetapi jikasekiranya kamu rida kepada mereka, maka sesungguhnya Allahtidak rida kepada orang-orang yang fasik itu. (At-Taubah: 95-96)

Ka'b ibnu Malik mengatakan, "Kami bertiga adalah orang-orangyang berbeda dengan mereka yang diterima uzurnya oleh RasulullahSaw.; ketika mereka tidak ikut perang, lalu Rasulullah Saw.membaiat mereka dan memohonkan ampun kepada Allah buatmereka. Sedangkan terhadap kami bertiga, Rasulullah Saw.menangguhkan urusan kami hingga Allah Swt. sendiri yangmemutuskannya. Karena itulah Allah Swt. berfirman:

{وعلى الثلاثة الذین خلفوا}

'dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan tobat)mereka.' (At-Taubah: 118)

Penangguhan Allah terhadap kami tentang urusan kami itubukanlah karena pelanggaran kami yang tidak ikut perang,melainkan ditangguhkan dari orang-orang yang mengemukakanuzurnya dan bersumpah kepada Nabi untuk mempercayainya, laluNabi Saw. menerima alasan mereka."

Hadis ini sahih lagi terbuktikan kesahihannya dan telah disepakatikesahihannya. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslimmelalui hadis Az-Zuhri dengan lafaz yang semisal. Hadis inimengandung tafsir ayat ini dengan penafsiran yang paling baik danpaling detail.

Hal yang sama telah diriwayatkan bukan hanya oleh seorang darikalangan ulama Salaf dalam tafsir ayat ini, seperti apa yang telahdiriwayatkan oleh Al-A'masy dari Abu Sufyan, dari Jabir ibnuAbdullah sehubungan dengan firman Allah Swt.: dan terhadap tigaorang yang ditangguhkan (penerimaan tobat) mereka. (At-Taubah:118); Mereka adalah Ka'b ibnu Malik, Hilal ibnu Umayyah, danMararah ibnu Rabi', semuanya dari kalangan Ansar.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ad- Dahhak,Qatadah, As-Saddi, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang.Semuanya mengatakan bahwa salah seorangnya adalah Mararahibnu Rabi'ah.

Hal yang sama disebutkan dalam salah satu salinan dari kitabMuslim, disebutkan Ibnu Rabi'ah; sedangkan dalam salinan yanglainnya disebutkan Mararah ibnur Rabi'. Di dalam suatu riwayat dari

Ad-Dahhak disebutkan Mararah ibnur Rabi', seperti yang terdapat didalam kitab Sahihain, dan ini adalah yang benar.

Teks hadis yang menyebutkan bahwa mereka (orang-orang dariBani Salamah) menyebutkan dua orang lelaki yang pernah mengikutiPerang Badar; menurut suatu pendapat, ini merupakan kekeliruandari Az-Zuhri, karena sesungguhnya keikutsertaan seseorang darimereka dalam Perang Badar tidak dikenal.

Setelah Allah menyebutkan jalan keluar yang telah diberikan-Nyakepada mereka dari kesempitan dan musibah yang menimpamereka, yaitu diasingkan oleh kaum muslim selama lima puluh hari,dalam masa-masa itu jiwa mereka terasa sempit dan bumi yang luasini terasa sempit oleh mereka. Semua jalan dan semua pemikirantertutup bagi mereka sehingga mereka tidak menemukan petunjuktentang apa yang harus mereka lakukan. Tetapi mereka tetapbersabar kepada perintah Allah dan tenang menunggu perintah-Nyaserta bersikap teguh, sehingga Allah memberikan jalan keluar bagimereka berkat kejujuran mereka terhadap Rasulullah Saw. dalammengemukakan alasan ketidakikut-sertaan mereka. Merekamengatakan bahwa ketidakikutsertaan mereka dalam perangbukanlah karena beruzur, sehingga mereka mendapat hukumanselama masa itu. Kemudian pada akhirnya Allah menerima tobatmereka, dan ternyata akibat yang baik bagi mereka adalah berkatkejujuran mereka hingga tobat mereka diterima. Karena itulah dalamfirman selanjutnya disebutkan:

ادقین} {یا أیها الذین آمنوا اتقوا االله وكونوا مع الص

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah,dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah:119)

Yakni jujurlah kalian dan tetaplah kalian pada kejujuran, niscayakalian akan termasuk orang-orang yang jujur dan selamat darikebinasaan serta menjadikan bagi kalian jalan keluar dari urusankalian.

ثنا الأعمش عن شقیق ؛ ثنا أبو معاویة، حد قال الإمام أحمد: حدعن عبد االله، هو ابن مسعود، رضي االله عنه، قال: قال رسول االلهدق یهدي إلى البر دق؛ فإن الص صلى االله علیه وسلم: "علیكم بالصدق جل یصدق ویتحرى الص وإن البر یهدي إلى الجنة، وما یزال الریقا، وإیاكم والكذب، فإن الكذب یهدي إلى حتى یكتب عند االله صدجل یكذب الفجور، وإن الفجور یهدي إلى النار، وما یزال الرابا". ویتحرى الكذب، حتى یكتب عند االله كذ

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuMu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Syaqiq.dari Abdullah (yaitu Ibnu Mas'ud r.a.) yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda: Jujurlah kalian, karenasesungguhnya kejujuran itu membimbing ke arah kebajikan; dansesungguhnya kebajikan itu membimbing ke arah surga. Danseseorang yang terus-menerus melakukan kejujuran sertaberpegang teguh kepada kejujuran pada akhirnya dia akan dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur (benar). Hati-hatilah kalianterhadap kebohongan, karena sesungguhnya bohong itumembimbing kepada kedurhakaan; dan sesungguhnya kedurhakaanitu membimbing ke arah neraka. Dan seseorang yang terus-menerus melakukan kebohongan serta bersikeras dalam

kebohongannya, pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagaiseorang pembohong (pendusta).

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini didalam kitab shahihnya.

Syu'bah telah meriwayatkan dari Amr ibnu Murrah bahwa iapernah mendengar Abu Ubaidah menceritakan hadis dari Abdullahibnu Mas'ud r.a. yang mengatakan bahwa dusta itu tidak layakdilakukan, baik dalam keadaan sungguhan maupun dalam keadaanbersenda gurau. Bacalah oleh kalian firman Allah Swt. yangmengatakan: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kaliankepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yangbenar. (At-Taubah: 119) Demikianlah bunyi ayat seperti yangdibacakan oleh Nabi Saw. Maka apakah kalian menjumpai padanyasuatu rukhsah (kemurahan) bagi seseorang?

Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amr sehubungan dengan firman-Nya: Bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalianbersama orang-orang yang benar. (At-Taubah: 119) Yaitu bersamaMuhammad Saw. dan para sahabatnya.

Menurut Ad-Dahhak, bersama Abu Bakar dan Umar serta teman-teman keduanya.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Jika engkau ingin bersamaorang-orang yang benar, maka berzuhudlah kamu terhadap duniawi,dan cegahlah dirimu dari (menyakiti) saudara seagamamu."

AT-TAUBAH, AYAT 120

{ما كان لأهل المدینة ومن حولهم من الأعراب أن یتخلفوا عنرسول االله ولا یرغبوا بأنفسهم عن نفسه ذلك بأنهم لا یصیبهم ظمأار ولا نصب ولا مخمصة في سبیل االله ولا یطئون موطئا یغیظ الكفولا ینالون من عدو نیلا إلا كتب لهم به عمل صالح إن االله لا یضیعأجر المحسنین (120) }

Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orangArab Badui yang berdiam di sekitar mereka tidak turut menyertaiRasulullah (untuk pergi berperang), dan tidak patut (pula) bagimereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri RasulYang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan,kepayahan, dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula)menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orangkafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh,melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatuamal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahalaorang-orang yang berbuat baik.

Allah Swt. mencela orang-orang dari kalangan penduduk Madinahdan sekitarnya —yang terdiri atas orang-orang Arab Badui— yangtidak ikut perang bersama Rasulullah Saw. dalam Perang Tabuk.Mereka dicela pula karena lebih mementingkan diri mereka sendiridaripada membantu perjuangan Rasulullah Saw. dengan alasanmasyaqqat yang akan dialaminya. Maka sesungguhnya pahalamereka dikurangi dari diri mereka, sebab:

{لا یصیبهم ظمأ}

mereka tidak ditimpa kehausan. (At-Taubah: 120)

Kata zama-un artinya 'atasyun, yakni kehausan.

{ولا نصب}

dan tidak pula kepayahan. (At-Taubah: 120)

Yakni kelelahan dan kepayahan.

{ولا مخمصة}

dan tidak pula kelaparan. (At-Taubah: 120)

Makhmasah artinya maja'ah, yakni kelaparan.

ار} {ولا یطئون موطئا یغیظ الكف

dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkanamarah orang-orang kafir. (At-Taubah: 120)

Artinya, tidaklah mereka menginjak suatu tempat yang membuathati musuh mereka gentar.

ولا ینالون من عدو نیلا

dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh. (At-Taubah: 120)

Yaitu beroleh kemenangan dan keberhasilan mengalahkan musuhdi tempat itu.

إلا كتب لهم

melainkan dituliskan bagi mereka. (At-Taubah: 120)

berkat amal perbuatan mereka yang pada kenyataannya di luarkemampuan mereka. Tetapi dari perbuatan mereka itu timbul amal-amal saleh dan pahala yang berlimpah.

{إن االله لا یضیع أجر المحسنین}

Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orangyang berbuat baik. (At-Taubah: 120)

Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan oleh firman-Nya:

{إنا لا نضیع أجر من أحسن عملا}

tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orangyang mengerjakan amalan(nya) dengan baik. (Al-Kahfi: 30)

AT-TAUBAH, AYAT 121

{ولا ینفقون نفقة صغیرة ولا كبیرة ولا یقطعون وادیا إلا كتب لهملیجزیهم االله أحسن ما كانوا یعملون (121) }

Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dantidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkandituliskan bagi mereka (amal saleh pula), karena Allah akanmemberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baikdaripada apa yang telah mereka kerjakan.

Allah Swt. berfirman, bahwa tidak sekali-kali merekamembelanjakan hartanya dalam perang di jalan Allah:

{نفقة صغیرة ولا كبیرة}

suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar. (At-Taubah:121)

Yakni pembelanjaan yang sedikit dan pembelanjaan yang banyak.

{ولا یقطعون وادیا}

dan tidak melintasi suatu lembah (At-Taubah: 121)

Yaitu dalam perjalanan mereka menuju medan pertempuranmelawan musuhi

{إلا كتب لهم}

melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula). (At-Taubah:121)

Dalam ayat ini disebutkan lahum, bukan dengan memakai damirbihi, karena perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh mereka.Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:

{لیجزیهم االله أحسن ما كانوا یعملون}

karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (denganbalasan)yang lebih baik daripada apayang telah mereka kerjakan.(At-Taubah: 121)

Amirul Mu'minin Usman ibnu Affan r.a. telah mempunyai bagianyang sangat besar dari apa yang disebutkan oleh ayat yang muliaini. Demikian itu karena dalam perang ini (Tabuk) ia telahmembelanjakan pembelanjaan yang besar dan harta yang sangatbanyak, seperti apa yang disebutkan oleh Abdullah ibnu ImamAhmad:

مد بن عبد الوارث، ثنا عبد الص ، حد ثنا أبو موسى العنزي حدثني الولید بن أبي هاشم، عن فرقد أبي ثني سكن بن المغیرة، حد حدلمي قال: خطب رسول االله حمن بن خباب الس طلحة، عن عبد الرصلى االله علیه وسلم فحث على جیش العسرة، فقال عثمان بن

عفان، رضي االله عنه: علي مائة بعیر بأحلاسها وأقتابها. قال: ثم، فقال عثمان: علي مائة أخرى بأحلاسها وأقتابها. قال: ثم نزل حثان: على مائة أخرى ، فقال عثمان بن عف مرقاة من المنبر ثم حثبأحلاسها وأقتابها. قال: فرأیت رسول االله صلى االله علیه وسلمب: "ما مد یده كالمتعج كها. وأخرج عبد الص یقول بیده هكذا -یحرعلى عثمان ما عمل بعد هذا".

Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Al-Ganawi, telahmenceritakan kepada kami Abdus Samad ibnu Abdul Waris, telahmenceritakan kepadaku Sulaiman ibnul Mugirah. telah menceritakankepadaku Al-Walid ibnu Abu Hisyam, dari Farqad ibnu Abu Talhah,dari Abdur Rahman ibnu Hubab As-Sulami yang mengatakan bahwaRasulullah Saw. berkhotbah dan menganjurkan kepada kaummuslim untuk mempersiapkan pasukan Usrah. Maka Usman ibnuAffan berkata, "Saya menyumbangkan seratus ekor unta berikutpelananya." Nabi Saw. kembali menganjurkan, dan Usman ibnuAffan r.a. berkata lagi, "Saya sumbangkan seratus ekor unta lagiberikut pelananya." Lalu Rasulullah Saw. turun satu anak tangga darimimbarnya, kemudian kembali menganjurkan kepada orang-orang(untuk mempersiapkan pasukan Usrah). Maka Usman ibnu Affanberkata, "Saya sumbangkan seratus ekor unta lagi berikutpelananya." - Perawi mengatakan bahwa ia melihat Rasulullah Saw.berisyarat dengan tangannya menunjukan rasa takjub. hal ini diperagakan oleh perawi- Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: Tiadamemudaratkan Usman sesudah apa yang dilakukannya sekarang.

Abdullah mengatakan pula bahwa:

ثنا عبد االله بن ثنا ضمرة، حد ثنا هارون بن معروف، حد حدحمن بن شوذب، عن عبد االله بن القاسم، عن كثیر مولى عبد الرحمن بن سمرة قال: جاء عثمان إلى النبي صلى سمرة، عن عبد الرز النبي صلى االله علیه االله علیه وسلم بألف دینار في ثوبه حین جهوسلم جیش العسرة قال: فصبها في حجر النبي صلى االله علیه

وسلم، فجعل النبي صلى االله علیه وسلم یقلبها بیده ویقول: "مادها مرارا. ان ما عمل بعد الیوم". یرد ضر ابن عف

telah menceritakan kepada kami Harun ibnu Ma'ruf, telahmenceritakan kepada kami Damrah, telah menceritakan kepadakami Abdullah ibnu Syauzab, dari Abdullah ibnul Qasim, dari Kasirmaula Abdur Rahman ibnu Samurah, dari Abdur Rahman ibnuSamurah yang menceritakan bahwa Usman ibnu Affan r.a. datangkepada Nabi Saw. dengan membawa seribu dinar yang digondol didalam bajunya. Ketika itu Nabi Saw. sedang mempersiapkanpasukan Usrah. Maka Usman r.a. menuangkan semua uang yangdibawanya itu ke pangkuan Nabi Saw. Maka aku (Abdur Rahmanibnu Samurah) melihat Nabi Saw. membolak-balikkan uang itudengan tangannya seraya bersabda: Tiada yang membahayakanUsman lagi sesudah apa yang diamalkannya pada hari ini. Kalimatini diucapkan oleh Rasulullah Saw. secara berulang-ulang.

Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan tidak (pula) mereka melintasi suatu lembah, melainkandicatatkan bagi mereka (amal saleh). (At-Taubah: 121), hinggaakhirayat. Tidak sekali-kali suatu kaum yang berangkat ke medan jihad dijalan Allah bertambah jauh dari keluarganya, melainkan merekamakin bertambah dekat kepada Allah.

AT-TAUBAH, AYAT 122

ة فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة {وما كان المؤمنون لینفروا كافین ولینذروا قومهم إذا رجعوا إلیهم لعلهم یحذرون هوا في الد لیتفق

{ (122)

Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergisemuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiapgolongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalampengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatankepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supayamereka itu dapat menjaga dirinya.

Hal ini merupakan penjelasan dari Allah Swt. mengenai apa yangdikehendaki-Nya, yaitu berkenaan dengan keberangkatan semuakabilah bersama Rasulullah Saw. ke medan Tabuk.

Segolongan ulama Salaf ada yang berpendapat bahwa setiapmuslim diwajibkan berangkat dengan Rasulullah Saw. apabila beliaukeluar (berangkat ke medan perang). Untuk itulah dalam firmanyang lain disebutkan:

{انفروا خفافا وثقالا}

Berangkatlah kalian, baik dalam keadaan merasa ringan ataupunmerasa berat. (At-Taubah: 41)

Kemudian dalam ayat berikutnya disebutkan oleh firman-Nya:

{ما كان لأهل المدینة ومن حولهم من الأعراب أن یتخلفوا عنرسول االله}

Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orangArab Badui yang berdiam di sekitar mereka. (At-Taubah: 120),

hingga akhir ayat.

Selanjutnya ayat-ayat di atas di-mansukh oleh ayat ini (At-Taubah: 122).

Dapat pula ditakwilkan bahwa ayat ini merupakan penjelasan dariapa yang dimaksud oleh Allah Swt. sehubungan dengankeberangkatan semua kabilah, dan sejumlah kecil dari tiap-tiapkabilah apabila mereka tidak keluar semuanya (boleh tidakberangkat). Dimaksudkan agar mereka yang berangkat bersamaRasul Saw. memperdalam agamanya melalui wahyu-wahyu yangditurunkan kepada Rasul. Selanjutnya apabila mereka kembalikepada kaumnya memberikan peringatan kepada kaumnya tentangsegala sesuatu yang menyangkut musuh mereka (agar merekawaspada). Dengan demikian, maka golongan yang tertentu inimemikul dua tugas sekaligus. Tetapi sesudah masa Nabi Saw.,maka tugas mereka yang berangkat dari kabilah-kabilah itu tiada lainadakalanya untuk belajar agama atau untuk berjihad, karenasesungguhnya hal tersebut fardu kifayah bagi mereka.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbassehubungan dengan firman-Nya: Tidak sepatutnya bagi orang-orangyang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). (At-Taubah:122) Yakni tidaklah sepatutnya orang-orang mukmin berangkatsemuanya ke medan perang dan meninggalkan Nabi Saw. sendirian.Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara merekabeberapa orang. (At-Taubah: 122) Yaitu suatu golongan.

Makna yang dimaksud ialah sepasukan Sariyyah (pasukankhusus) yang mereka tidak berangkat kecuali dengan seizin NabiSaw. Apabila pasukan Sariyyah itu kembali kepada kaumnya,sedangkan setelah keberangkatan mereka diturunkan ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dipelajari oleh mereka yang tinggal bersama NabiSaw. Maka mereka yang bersama Nabi Saw. akan mengatakan

kepada Sariyyah, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat-ayatAl-Qur'an kepada Nabi kalian dan telah kami pelajari."

Selanjutnya Sariyyah itu tinggal untuk mempelajari apa yang telahditurunkan oleh Allah kepada Nabi mereka, sesudah keberangkatanmereka; dan Nabi pun mengirimkan Sariyyah lainnya. Yang demikianitulah pengertian firman Allah Swt.:

ین} هوا في الد {لیتفق

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama. (At-Taubah: 122)

Yakni agar mereka mempelajari apa yang diturunkan oleh Allahkepada Nabi mereka. Selanjutnya mereka akan mengajarkannyakepada Sariyyah apabila telah kembali kepada mereka.

{لعلهم یحذرون}

supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (At-Taubah: 122)

Mujahid mengatakan bahwa ayat ini diturunkan sehubungandengan sejumlah orang dari kalangan sahabat Nabi Saw. yang pergike daerah-daerah pedalaman, lalu mereka beroleh kebajikan daripara penduduknya dan beroleh manfaat dari kesuburannya, sertamenyeru orang-orang yang mereka jumpai ke jalan petunjuk(hidayah). Maka orang-orang pedalaman berkata kepada mereka,"Tiada yang kami lihat dari kalian melainkan kalian telahmeninggalkan teman kalian (Nabi Saw.) dan kalian datang kepadakami." Maka timbullah rasa berdosa dalam hati mereka, lalu merekapergi dari daerah pedalaman seluruhnya dan menghadap Nabi Saw.

Maka Allah Swt. berfirman: Mengapa tidak pergi dari tiap-tiapgolongan di antara mereka beberapa orang. (At-Taubah: 122) untukmencari kebaikan. untuk memperdalam pengetahuan merekatentang agama. (At-Taubah: 122) dan untuk mendengarkan apayang terjadi di kalangan orang-orang serta apa yang telahditurunkan oleh Allah. Allah memaafkan mereka. dan untuk memberiperingatan kepada kaumnya. (At-Taubah: 122) Yakni semua orangapabila mereka kembali kepada kaumnya masing-masing. supayamereka itu dapat menjaga dirinya. (At-Taubah: 122)

Qatadah mengatakan sehubungan dengan takwil ayat ini, bahwaapabila Rasulullah Saw. mengirimkan pasukan, Allah memerintahkankepada kaum muslim agar pergi berperang, tetapi sebagian darimereka harus tinggal bersama Rasul Saw. untuk memperdalampengetahuan agama: sedangkan segolongan yang lainnya menyerukaumnya dan memperingatkan mereka akan azab-azab Allah yangtelah menimpa umat-umat sebelum mereka.

Ad-Dahhak mengatakan bahwa Rasulullah Saw. apabila ikutdalam peperangan, maka beliau tidak mengizinkan seorang pun darikalangan kaum muslim untuk tidak ikut bersamanya, kecuali orang-orang yang berhalangan. Dan Rasulullah Saw. apabilamempersiapkan suatu pasukan Sariyyah, beliau tidak membolehkanmereka langsung berangkat melainkan dengan seizinnya. Danapabila mereka sudah berangkat, lalu diturunkan kepada Nabi-Nyaayat-ayat Al-Qur'an, maka Nabi Saw. Membacakannya kepadasahabat-sahabatnya yang tinggal bersamanya. Apabila pasukanSariyyah itu kembali, maka mereka yang tinggal bersama Nabi Saw.berkata, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi-Nya sesudah kalian berangkat." Lalu merekayang tinggal mengajarkan ayat-ayat itu kepada mereka yang barutiba dan memperdalam pengetahuan agama mereka. Hal inilah yangdimaksudkan oleh firman Allah Swt.: Tidak sepatutnya bagi orang-

orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). (At-Taubah: 122) Yaitu apabila Rasulullah Saw. tidak ikut berangkatdalam pasukan tersebut. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongandi antara mereka beberapa orang. (At-Taubah: 122) Dengan katalain, tidak sepatutnya kaum muslim berangkat seluruhnya bila NabiSaw. tinggal di tempat. Apabila Nabi Saw. tinggal di tempat,hendaklah yang berangkat hanyalah Sariyyah (pasukan khusus)nyasaja, sedangkan sebagian besar orang-orang harus tetap adabersama Nabi Saw.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan pula dari Ibnu Abbassehubungan dengan ayat ini, yaitu firman-Nya: Tidak sepatutnyabagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medanperang). (At-Taubah: 122) Ayat ini bukan berkenaan denganmasalah jihad, tetapi ketika Rasulullah Saw. mendoakan musimpaceklik bagi orang-orang Mudar, maka negeri mereka menjadikekeringan dan paceklik. Dan tersebutlah bahwa ada salah satukabilah dari mereka berikut semua keluarganya datang ke Madinahdan tinggal padanya karena kelaparan yang mereka derita, lalumereka berpura-pura masuk Islam, padahal mereka dusta. Keadaanitu membuat sahabat-sahabat Rasul Saw. menjadi terganggu danmembuat mereka kewalahan. Maka Allah menurunkan kepadaRasul Saw. wahyu-Nya yang mengabarkan bahwa mereka bukanlahorang-orang mukmin. Lalu Rasulullah Saw. memulangkan merekakepada induk kabilahnya dan memperingatkan kepada kaumnyaagar jangan melakukan perbuatan yang sama. Yang demikian itulahmaksud dari firman Allah Swt.: dan untuk memberi peringatankepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya. (At-Taubah: 122). hingga akhir ayat.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna ayat ini, bahwa segolongan orang dari tiap-tiap kabilah ArabBadui berangkat meninggalkan daerahnya, lalu menghadap Nabi

Saw. Mereka menanyakan kepada Nabi Saw. banyak hal yangmereka kehendaki menyangkut urusan agama mereka. Dengandemikian, mereka memperdalam pengetahuan agamanya. Danmereka bertanya kepada Nabi Saw., "Apakah yang akan engkauperintahkan kepada kami untuk mengerjakannya? Danperintahkanlah kepada kami apa yang harus kami lakukan kepadakeluarga dan kaum kami apabila kami kembali kepada mereka!"Maka Nabi Saw. memerintahkan kepada mereka untuk taat kepadaAllah dan Rasul-Nya. Nabi Saw. juga mengutus mereka kepadakaumnya untuk menyeru mereka agar mendirikan salat danmenunaikan zakat. Dan tersebutlah bahwa apabila mereka telahkembali kepada kaumnya, maka mereka mengatakan, "Barangsiapa yang mau masuk Islam, sesungguhnya dia termasuk golongankami." Lalu mereka memberikan peringatan kepada kaumnya,sehingga seseorang (dari kaumnya) yang masuk Islam benar-benarrela berpisah dari ayah dan ibunya (yang tidak mau masuk) Islam.

Sebelum itu Nabi Saw. telah berpesan dan memperingatkanmereka akan kaumnya, bahwa apabila mereka kembali kepadakaumnya, hendaklah mereka menyeru kaumnya untuk masuk Islamdan memperingatkan kaumnya akan neraka serta menyampaikanberita gembira kepada mereka akan surga (bila mereka mau masukIslam).

Ikrimah mengatakan ketika ayat berikut diturunkan, yaitu firmanAllah Swt.: Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscayaAllah menyiksa kalian dengan siksa yang pedih. (At-Taubah: 39) Danfirman Allah Swt.: Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah. (At-Taubah: 120), hingga akhir ayat. Orang-orang munafik mengatakan,"Binasalah orang-orang Badui yang tidak ikut berperang denganMuhammad dan tidak ikut berangkat bersamanya." Dikatakandemikian karena ada sejumlah sahabat Nabi Saw. yang pergi kedaerah pedalaman, pulang kepada kaumnya masing-masing dalam

rangka memperdalam pegetahuan agama buat kaumnya. MakaAllah Swt. menurunkan firman-Nya: Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). (At-Taubah: 122), hingga akhir ayat.

Turun pula firman Allah Swt. yang mengatakan:

ون في االله من بعد ما استجیب له} {والذین یحاج

Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudahagama itu diterima, maka bantahan mereka itu sia-sia saja, di sisiTuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagimereka azab yang sangat keras. (Asy-Syura: 16)

Al-Hasan Al-Basri telah mengatakan sehubungan dengan maknaayat. bahwa makna yang dimaksud ialah agar orang-orang yangberangkat ke medan perang belajar melalui apa yang telahdiperlihatkan oleh Allah kepada mereka, yaitu menguasai musuh dandapat mengalahkan mereka. Kemudian bila mereka kembali kepadakaumnya, maka mereka memperingatkan kaumnya untuk bersikapwaspada.

AT-TAUBAH, AYAT 123

ار ولیجدوا فیكم {یا أیها الذین آمنوا قاتلوا الذین یلونكم من الكفغلظة واعلموا أن االله مع المتقین (123) }

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yangdi sekitar kalian itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan dari

kalian, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yangbertakwa.

Allah Swt. memerintahkan kepada orang-orang mukmin untukmemerangi orang-orang kafir secara bertahap, mulai dari yangpaling dekat jangkauannya dengan negeri Islam. Karena itulahRasulullah Saw. mulai memerangi kaum musyrik di Jazirah Arabiaterlebih dahulu.

Setelah selesai dari mereka, maka Allah memberikankemenangan kepada Rasul-Nya atas kota Mekah, Madinah, Taif,Yaman. Yamamah, Hajar, Khaibar, dan Hadramaut serta lain-lainnyadari daerah-daerah yang terdapat di dalam Jazirah Arabia. Danorang-orang dari seluruh kabilah Arab Badui mulai masuk ke dalamagama Allah (Islam) secara Kemudian Rasulullah Saw. mulaimemerangi ahli kitab. Untuk itu beliau membuat persiapan gunaberperang melawan kerajaan Romawi yang merupakan daerah yangpaling dekat dengan Jazirah Arabia; dan mereka adalah orang-orangyang lebih utama untuk mendapat dakwah Islam, mengingat merekaadalah ahli kitab. Hal ini telah dilakukan oleh Nabi Saw. sampai diTabuk. kemudian beliau Saw. kembali pulang karena melihat kondisikaum muslim yang payah, negerinya sedang paceklik danpenghidupan yang sempit. Hal ini terjadi pada tahun sembilanHijriah.

Pada tahun sepuluh Hijriah Nabi Saw. sibuk dengan hajiwada'nya. Tidak lama kemudian, beliau wafat, yaitu delapan puluhsatu hari sesudah menunaikan haji wada'nya. Allah telah memilihnyauntuk tinggal di sisi-Nya.

Kemudian urusannya dipegang oleh penggantinya, yaitu KhalifahAbu Bakar As-Siddiq r.a. Saat itu agama mulai agak menyimpangdan hampir saja goyah, lalu ditegakkan lagi oleh Allah Swt. melaluiKhalifah Abu Bakar. Maka Abu Bakar mulai mengukuhkan pilar-

pilarnya, memperkuat pondasi agama, menghajar orang-orang yangmurtad dari agamanya hingga ke akar-akarnya, sertamengembalikan ahli riddah kepada Islam. Dia memungut zakat dariorang-orang yang membandel tidak mau bayar zakat, danmenjelaskan kebenaran kepada orang-orang yang tidak mengerti.Dia melanjutkan misi yang dirintis oleh Rasulullah Saw.

Kemudian Khalifah Abu Bakar mulai mempersiapkan pasukanIslam untuk memerangi orang-orang Romawi penyembah salib, jugauntuk memerangi orang-orang Persia penyembah api. Maka Allahtelah membukakan banyak negeri berkat kepemimpinannya, danmengalahkan Kisra dan Kaisar serta orang-orang yang tundukkepada keduanya, sehingga ia dapat membelanjakanperbendaharaan yang dihasilkan dari kedua negeri itu untukperjuangan di jalan Allah. Perihalnya persis seperti yang pernahdiberitakan oleh Rasulullah Saw. sebelum itu.

Urusan itu baru dapat diselesaikan secara sempurna di tangankhalifah sesudahnya, yaitu Umar Al-Faruq alias Abu Hafs Umar ibnulKhattab r.a. Melaluinya Allah mengalahkan kecongkakan orang-orang kafir yang atheis dan menekan orang-orang durhaka sertaorang-orang munafik. Khalifah Umar berhasil menguasai berbagaikerajaan di belahan timur dan barat dan membawa perbendaharaanharta dari negeri-negeri yang dibukanya —baik yang dekat maupunyang jauh— ke Madinah. Lalu ia mengalokasikannya ke jalan-jalanyang diridai oleh syariat.

Setelah Khalifah Umar r.a. wafat sebagai seorang syahid yangselama hidupnya dijalani dengan sikap yang terpuji, maka parasahabat dari kalangan Muhajirin dan Ansar sepakat untukmengangkat Usman ibnu Affan r.a. sebagai khalifah yangmenggantikannya. Dalam masa pemerintahannya dia memakaikankepada Islam pakaian kepemimpinan (pengaruh) dan perhiasan

yang berlimpah (kekayaan yang berlimpah) dan hujah Allah berhasilia sebarkan ke seluruh antero negeri yang dikuasainya, sehinggaIslam tampak menang di belahan timur dan barat dari bumi ini,kalimah Allah menjadi tinggi, dan agama-Nya berada di atas. Misiagama Islam yang hanif telah berhasil ia sampaikan kepada musuh-musuh Allah dengan cara yang paling tepat. Setiap kali merekaberoleh kemenangan atas suatu umat, maka mereka beralih kepadaumat yang lainnya, kemudian beralih lagi kepada umat lainnya yangdurhaka lagi aniaya, demi mengamalkan firman Allah Swt. yangmengatakan:

ار} {یا أیها الذین آمنوا قاتلوا الذین یلونكم من الكف

Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yangdi sekitar kalian itu. (At-Taubah: 123)

Adapun firman Allah Swt.:

{ولیجدوا فیكم غلظة}

dan hendaklah mereka menemui kekerasan dari kalian. (At-Taubah: 123)

Maksudnya, hendaklah orang-orang kafir itu merasakan adanyasikap yang keras dari kalian dalam perang kalian melawan mereka.Karena sesungguhnya orang mukmin yang kamil ialah orang yanglemah lembut terhadap saudaranya yang mukmin dan kerasterhadap musuhnya yang kafir seperti yang telah disebutkan olehAllah SWT dalam firman Nya:

{فسوف یأتي االله بقوم یحبهم ویحبونه أذلة على المؤمنینة على الكافرین} أعز

Maka Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allahmencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikaplemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap kerasterhadap orang-orang kafir. (Al-Maidah: 54)

ار رحماء بینهم} د رسول االله والذین معه أشداء على الكف {محم

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yangbersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi kasihsayang sesama mereka. (Al-Fath: 29)

ار والمنافقین واغلظ علیهم} {یا أیها النبي جاهد الكف

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. (At-Taubah: 73)

Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernahbersabda:

حوك القتال"، "أنا الض

Aku adalah orang yang banyak tertawa, tetapi banyak berperang.

Artinya, banyak tertawa di hadapan kekasihnya dan banyakberperang melawan musuh-musuhnya.

*******************

Firman Allah Swt.:

{واعلموا أن االله مع المتقین}

dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yangbertakwa. (At-Taubah: 123)

Yakni perangilah orang-orang kafir dan bertawakallah kepadaAllah serta ketahuilah bahwa Allah selalu beserta kalian jika kalianbertakwa dan taat kepada-Nya.

Demikianlah keadaan di masa tiga generasi yang merupakansebaik-baik umat ini. Mereka sangat lurus dan mengerjakanketaatan kepada Allah Swt. sehingga mereka selalu mengalamikemenangan atas musuh-musuh mereka. Kemenangan demikemenangan berhasil mereka raih dengan sangat banyak, danmusuh-musuh mereka masih tetap berada di bawah dan selalumengalami kerugian.

Tetapi setelah terjadi banyak fitnah, kecenderungan golonganmulai muncul, dan perselisihan di antara raja-raja Islam terjadi dimana-mana, maka musuh-musuh Islam mulai berani menggangguperbatasan-perbatasan negeri Islam. Lalu musuh-musuh Islam majumenyerangnya dan tidak menemukan perlawanan yang berartikarena para raja sedang sibuk satu sama lainnya dengan urusanyang terjadi di antara sesama mereka. Kemudian musuh lebihberani lagi majunya, lalu mereka merebut banyak negeri yangterletak jauh dari pusat. Mereka maju terus dan menguasai banyak

negeri yang tadinya di bawah kekuasaan Islam. Semuanya itu terjadiatas kehendak Allah Swt.

Setiap kali muncul seorang raja Islam yang taat kepada perintah-perintah Allah serta bertawakal kepada-Nya, maka Allahmemberikan kemenangan kepadanya dan berhasil merebut kembalinegerinya dari tangan musuh-musuh Islam berkat ketaatannyakepada Allah Swt.

Hanya kepada Allah sajalah kita berharap, semoga kaum muslimdapat mengalahkan musuh-musuh-Nya yang kafir dan meninggikankalimat Islam di seluruh negeri. Sesungguhnya Dia Maha Pemurahlagi Mahamulia.

AT-TAUBAH, AYAT 124-125

ا {وإذا ما أنزلت سورة فمنهم من یقول أیكم زادته هذه إیمانا فأما الذین في الذین آمنوا فزادتهم إیمانا وهم یستبشرون (124) وأمقلوبهم مرض فزادتهم رجسا إلى رجسهم وماتوا وهم كافرون{ (125)

Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka(orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara kalianyang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?” Adapunorang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya,sedangkan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yangdi dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itubertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telahada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.

Firman Allah Swt.:

{وإذا ما أنزلت سورة}

Dan apabila diturunkan suatu surat. (At-Taubah: 124)

maka di antara orang-orang munafik:

{من یقول أیكم زادته هذه إیمانا}

ada yang berkata, "Siapakah di antara kalian yang bertambahimannya dengan (turunnya) surat ini?” (At-Taubah: 124)

Yakni sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain,"Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya karenaturunnya surat ini?" Maka Allah Swt. berfirman:

ا الذین آمنوا فزادتهم إیمانا وهم یستبشرون فأم

Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambahimannya, sedangkan mereka merasa gembira. (At-Taubah: 124)

Ayat yang mulia ini merupakan dalil yang paling besar yangmenunjukkan bahwa iman itu dapat bertambah dan dapatberkurang, seperti yang dikatakan oleh mazhab kebanyakan ulamaSalaf dan ulama Khalaf dari kalangan para imam ulama. Bahkanbukan hanya seorang ada yang meriwayatkan pendapat ini sebagaisuatu kesepakatan. Masalah ini diterangkan pada permulaan SyarahImam Bukhari rahimahallah.

*******************

ا الذین في قلوبهم مرض فزادتهم رجسا إلى رجسهم} {وأم

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka adapenyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka. (At-Taubah: 125)

Keraguan mereka makin bertambah dan kebimbangan merekamakin menjadi di samping keraguan dan kebimbangan yang telahada dalam diri mereka. Perihalnya sama dengan apa yangdisebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

{وننزل من القرآن ما هو شفاء}

Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar.(Al-Isra: 82), hingga akhir ayat.

{قل هو للذین آمنوا هدى وشفاء والذین لا یؤمنون في آذانهموقر وهو علیهم عمى أولئك ینادون من مكان بعید}

Katakanlah, "Al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagiorang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak berimanpada telinga mereka ada sumbatan, sedangkan Al-Qur'an itu adalahsuatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh." (Fushshilat: 44)

Demikianlah kesimpulan dari kecelakaan yang menimpa dirimereka, bahwa apa yang sebenarnya dapat memberikan petunjukkepada hati, justru bagi mereka menjadi penyebab kesesatan dankehancuran diri mereka. Perihal mereka sama dengan orang yang

sedang sakit, disuguhkan makanan apa pun akan terasa pahitolehnya, dan tidak menambahkan kepada dirinya selain kelemahandan kekurusan.

AT-TAUBAH, AYAT 126-127

تین ثم لا یتوبون ولا ة أو مر {أولا یرون أنهم یفتنون في كل عام مرهم یذكرون (126) وإذا ما أنزلت سورة نظر بعضهم إلى بعض هلیراكم من أحد ثم انصرفوا صرف االله قلوبهم بأنهم قوم لا یفقهون{ (127)

Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikanbahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudianmereka tidak (juga) bertobat dan tidak (pula) mengambilpengajaran? Dan apabila diturunkan suatu surat, sebagian merekamemandang kepada sebagian yang lain (sambil berkata), "Adakahseorang dari (orang-orang muslim) yang melihat kalian?” Sesudahitu mereka pun pergi. Allah telah memalingkan hati merekadisebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

Allah Swt. berfirman bahwa apakah orang-orang munafik itu tidakmerasakan:

{أنهم یفتنون}

bahwa mereka diuji. (At-Taubah: 126)

Yakni mendapat ujian.

تین ثم لا یتوبون ولا هم یذكرون} ة أو مر {في كل عام مر

sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (jugabertobat) dan tidak (pula) mengambil pengajaran? (At-Taubah: 126)

Artinya, mereka tidak juga mau bertobat dari dosa-dosa merekayang terdahulu, tidak pula mengambil pelajaran untuk menghadapimasa mendatang.

Mujahid mengatakan bahwa mereka diuji dengan musim paceklikDan kelaparan. Menurut Qatadah ujian itu berupa perintah untukberperang sekali atau dua kali dalam setiap tahunnya.

Syarik telah meriwayatkan dari Jabir, dari Al-Ju'fi, dari AbudDuha, dari Huzaifah sehubungan dengan firman-Nya: Dan tidakkahmereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diujisekali atau dua kali setiap tahun. (At-Taubah: 126) Bahwa kamimendengar setiap tahunnya ada suatu kedustaan atau duakedustaan yang membuat banyak kalangan orang sesat karenanya.Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir.

Di dalam sebuah hadis dari Anas disebutkan bahwa urusan initiadalah bertambah melainkan hanya makin keras (parah), dantiadalah manusia makin bertambah melainkan hanya kekikirannya.Tiada suatu tahun pun yang dilalui melainkan tahun berikutnya lebihparah daripada sebelumnya. Aku mendengar kalimat ini dari Nabikalian.

*******************

Firman Allah Swt.:

{وإذا ما أنزلت سورة نظر بعضهم إلى بعض هل یراكم من أحدثم انصرفوا صرف االله قلوبهم بأنهم قوم لا یفقهون}

Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandangkepada sebagian yang lain (sambil berkata), "Adakah seseorang dari(orang-orang muslim) yang melihat kalian?” Sesudah itu mereka punpergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan merekaadalah kaum yang tidak mengerti. (At-Taubah: 127)

Ayat ini pun menceritakan perihal orang-orang munafik, bahwaapabila diturunkan suatu surat kepada Rasulullah Saw.:

{نظر بعضهم إلى بعض}

sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain. (At-Taubah: 127)

Yakni saling pandang di antara sesama mereka, seraya berkata:

{هل یراكم من أحد ثم انصرفوا}

Adakah seorang dari (orang-orang muslim) yang melihat kalian?Sesudah itu mereka pun pergi. (At-Taubah: 127)

Maksudnya, mereka berpaling dari kebenaran dan pergi darinya.Demikianlah keadaan mereka di dunia, labil dalam menghadapiperkara yang hak. tidak mau menerimanya, dan tidak mau mengertitentangnya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan olehfirman-Nya dalam ayat lain:

{فما لهم عن التذكرة معرضین. كأنهم حمر مستنفرة}

Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dariperingatan (Allah)? Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lariterkejut. (Al-Muddatstsir: 49-50)

Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:

مال {فمال الذین كفروا قبلك مهطعین. عن الیمین وعن الشعزین}

Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu.Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok. (Al-Ma'arij:36-37)

Yakni mengapa orang-orang munafik itu berkelompok-kelompokmemisahkan diri darimu di sebelah kanan dan kirimu, mereka laridari kebenaran dan pergi ke arah kebatilan.

Firman Allah Swt.:

{ثم انصرفوا صرف االله قلوبهم}

Sesudah itu mereka pun pergi. Allah telah memalingkan hatimereka. (At-Taubah: 127)

Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan oleh AllahSwt. melalui firman-Nya:

ا زاغوا أزاغ االله قلوبهم} {فلم

Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allahmemalingkan hati mereka. (As-Saff: 5)

{بأنهم قوم لا یفقهون}

disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti. (At-Taubah: 127)

Mereka tidak mengerti tentang Allah dan perintah-Nya, danmereka tidak berupaya untuk memahaminya serta tidak pulamenghendakinya. Bahkan mereka sibuk dengan yang lain dan laridarinya. Karena itulah mereka mengalami nasib seperti yangmereka alami itu.

AT-TAUBAH, AYAT 128-129

{لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزیز علیه ما عنتم حریص علیكمبالمؤمنین رءوف رحیم (128) فإن تولوا فقل حسبي االله لا إله إلالت وهو رب العرش العظیم (129) } هو علیه توك

Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul darikaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangatmenginginkan (keamanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belaskasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika merekaBerpaling (dari keimanan) maka katakanlah “Cukuplah Allah bagiku;tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, danDia adalah Tuhan yang memiliki 'Arasy yang agung."

Allah Swt. menyebutkan limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada orang-orang mukmin melalui seorang rasul yang diutusolehNya dari kalangan mereka sendiri, yakni dari bangsa merekadan sebahasa dengan mereka. Hal ini telah didoakan oleh NabiIbrahim a.s., seperti yang disitir oleh firman-Nya:

{ربنا وابعث فیهم رسولا منهم}

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul darikalangan mereka sendiri. (Al-Baqarah: 129)

Dan firman Allah Swt.:

{لقد من االله على المؤمنین إذ بعث فیهم رسولا من أنفسهم}

Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orangyang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasuldari golongan mereka sendiri. (Ali Imran: 164)

Adapun firman Allah Swt.:

{لقد جاءكم رسول من أنفسكم}

Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul darikaum kalian sendiri. (At-Taubah: 128)

Yakni dari kalangan kalian sendiri dan sebahasa dengan kalian.Ja'far ibnu Abu Talib r.a. berkata kepada Raja Najasyi, dan Al-Mugirah ibnu Syu'bah berkata kepada Kaisar Romawi,"Sesungguhnya Allah telah mengutus kepada kami seorang rasuldari kalangan kami sendiri. Kami mengenal nasab (keturunan)nya,sifatnya, tempat keluar dan tempat masuknya, serta kebenaran(kejujuran) dan amanatnya, hingga akhir hadis."

Sufyan ibnu Uyaynah telah meriwayatkan dari Ja'far ibnuMuhammad, dari ayahnya, sehubungan dengan makna firman-Nya:Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaumkalian sendiri. (At-Taubah: 128) Bahwa tiada sesuatu pun dariperkawinan Jahiliah yang menyentuhnya.

Nabi Saw. pernah bersabda:

"خرجت من نكاح، ولم أخرج من سفاح".

Aku dilahirkan dari hasil pernikahan, dan bukan dilahirkan darisifah (perkawinan ala Jahiliah).

Melalui jalur lain secara mausul disebutkan oleh Al-Hafiz AbuMuhammad Al-Hasan ibnu Abdur Rahman Ar-Ramharmuzi di dalamkitabnya yang berjudul Al-Fasil Bainar Rawi wal Wa'i. Disebutkanbahwa:

ثنا ابن أبي عمر، ثنا أبو أحمد یوسف بن هارون بن زیاد، حد حدثني، عن د قال: أشهد على أبي لحد د بن جعفر بن محم ثنا محم حده، عن علي قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: أبیه، عن جد"خرجت من نكاح ولم أخرج من سفاح، من لدن آدم إلى أن ولدنيني من سفاح الجاهلیة شيء". ي لم یمس أبي وأم

telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Yusuf ibnu Harunibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far ibnu Muhammadyang mengatakan bahwa ia bersumpah bahwa ayahnya pernahmenceritakan hadis berikut dari kakeknya, dari Ali yangmengatakan, "Rasulullah Saw. pernah bersabda: 'Aku dilahirkan darihasil pernikahan dan bukan dilahirkan dari sifah, sejak Adam hinggaayah dan ibuku melahirkan diriku. Dan tiada sesuatupun dari sifat Jahiliah yang menyentuhku'.”

*******************

Firman Allah Swt.:

{عزیز علیه ما عنتم}

berat terasa olehnya penderitaan kalian. (At-Taubah: 128)

Yakni terasa berat olehnya sesuatu yang membuat umatnyamenderita karenanya. Karena itu, di dalam sebuah hadis yangdiriwayatkan melalui berbagai jalur disebutkan bahwa Nabi Saw.pernah bersabda:

محة" "بعثت بالحنیفیة الس

Aku diutus dengan membawa agama Islam yang hanif lagi penuhdengan toleransi.

Di dalam hadis sahih disebutkan:

ین یسر" وشریعته كلها سهلة سمحة كاملة، یسیرة "إن هذا الدرها االله تعالى علیه. على من یس

Sesungguhnya agama ini mudah, semua syariatnya mudah,penuh dengan toleransi lagi sempurna. Ia mudah bagi orang yangdimudahkan oleh Allah dalam mengerjakannya.

*******************

Firman Allah Swt.:

{حریص علیكم}

sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian.(At-Taubah: 128)

Artinya, sangat menginginkan kalian beroleh hidayah danmenghantarkan manfaat dunia dan akhirat buat kalian.

د ثنا محم ، حد د بن عبد االله الحضرمي ثنا محم : حد براني قال الطثنا سفیان بن عیینة، عن فطر، عن بن عبد االله بن یزید المقرئ، حدفیل، عن أبي ذر قال. تركنا رسول االله صلى االله علیه وسلم أبي الطوما طائر یقلب جناحیه في الهواء إلا وهو یذكرنا منه علما -قال:وقال صلى االله علیه وسلم: "ما بقي شيء یقرب من الجنة ویباعدمن النار إلا وقد بین لكم".

Imam Tabrani mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Muhammad ibnu Abdullah Al-Hadrami, telah menceritakankepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Yazid Al-Muqri, telahmenceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Qutn, dariAbut Tufail, dari Abu Zar yang mengatakan, "Rasulullah Saw.meninggalkan kami tanpa ada seekor burung pun yangmengepakkan sayapnya di langit melainkan beliau menyebutkankepada kami ilmu mengenainya." Rasulullah Saw. telah bersabda:Tiada sesuatu pun yang tersisa dari apa yang mendekatkan kepadasurga dan menjauhkan dari neraka, melainkan semuanya telahdijelaskan kepada kalian.

وقال الإمام أحمد: حدثنا [أبو] فطن، حدثنا السعودي، عنالحسن بن سعد، عن عبدة النهدي، عن عبد االله بن مسعود قال: قالم حرمة إلا وقد رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إن االله لم یحرلع، ألا وإني آخذ بحجزكم أن تهافتوا في لعها منكم مط علم أنه سیطباب". النار، كتهافت الفراش، أو الذ

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiQatn, telah menceritakan kepada kami Al-Mas'udi, dari Al-Hasanibnu Sa'd, dari Abdah Al-Huzali, dari Abdullah ibnu Mas'ud yangmengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: SesungguhnyaAllah tidak sekali-kali mengharamkan sesuatu melainkan Dia telahmengetahui bahwa kelak akan ada dari kalian yang melanggarnya.Ingatlah, sesungguhnya akulah yang menghalang-halangi kalianagar jangan sampai kalian berhamburan terjun ke nerakasebagaimana berhamburannya laron atau lalat.

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Hammadibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid ibnu Jad'an, dari Yusuf ibnu Mahran,dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW dalam mimpinyakedatangan dua malaikat, salah seorangnya duduk di dekat keduakakinya, sedangkan yang lain duduk di dekat kepalanya. Makamalaikat yang ada di dekat kedua kakinya berkata kepada malaikatyang ada di dekat kepalanya, "Buatlah perumpamaan orang ini danperumpamaan umatnya." Malaikat yang satunya lagi menjawab,"Sesungguhnya perumpamaan dia dan perumpamaan umatnyasama dengan suatu kaum yang musafir, lalu mereka sampai di tepiPadang Sahara. Saat itu mereka tidak mempunyai bekal lagi untukmenempuh Padang Sahara di hadapan mereka, tidak pula memiliki

bekal untuk pulang. Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba datanglah kepada mereka seorang lelaki yang memakai pakaiankain Hibarah, lalu ia berkata, 'Bagaimanakah pendapat kalian jikaaku bawa kalian ke taman yang subur dan telaga yang berlimpahairnya serta menyegarkan. Apakah kalian mau mengikutiku?'Mereka menjawab, 'Ya.' Maka lelaki itu berangkat bersama merekahingga membawa mereka sampai di taman yang subur dan telagayang berlimpah airnya lagi menyegarkan. Lalu mereka makan danminum hingga menjadi gemuk. Kemudian lelaki itu berkata kepadamereka, 'Bukankah aku menjumpai kalian dalam keadaan yangsengsara, lalu kalian berserah diri kepadaku; bahwa jika akumembawa kalian ke taman yang subur dan telaga yang berlimpahairnya, maka kalian akan mengikutiku?' Mereka menjawab,'Memang benar.' Lelaki itu berkata, 'Sesungguhnya di hadapankalian terdapat taman lain yang lebih subur daripada taman ini, danterdapat pula telaga yang lebih berlimpah airnya daripada ini. Makamengikutlah kalian kepadaku.' Segolongan dari mereka berkata,'Demi Allah, lelaki ini berkata benar, kami sungguh akanmengikutinya.' Golongan yang lainnya mengatakan, 'Kami reladengan orang ini dan kami akan tetap mengikutinya'."

ثنا ثنا سلمة بن شبیب وأحمد بن منصور قالا حد ار: حد قال البزثنا أبي، عن عكرمة عن أبي هریرة، إبراهیم بن الحكم بن أبان حدرضي االله عنه؛ أن أعرابیا جاء إلى رسول االله صلى االله علیه وسلملیستعینه في شيء -قال عكرمة: أراه قال: "في دم" -فأعطاه رسولاالله صلى االله علیه وسلم شیئا، ثم قال: "أحسنت إلیك؟ " قالوا أن یقوموا : لا ولا أجملت. فغضب بعض المسلمین، وهم الأعرابي

ا قام رسول االله صلى االله إلیه، فأشار رسول االله إلیهم: أن كفوا. فلمعلیه وسلم وبلغ إلى منزله، دعا الأعرابي إلى البیت، فقال له: "إنكجئتنا فسألتنا فأعطیناك، فقلت ما قلت" فزاده رسول االله صلى االله: نعم، علیه وسلم شیئا، وقال: "أحسنت إلیك؟ " فقال الأعرابيفجزاك االله من أهل وعشیرة خیرا. قال النبي صلى االله علیه وسلم:"إنك جئتنا تسألنا فأعطیناك، فقلت ما قلت، وفي أنفس أصحابي، علیك من ذلك شيء، فإذا جئت فقل بین أیدیهم ما قلت بین یدي. قال إن ا جاء الأعرابي حتى یذهب عن صدورهم". قال: نعم. فلمصاحبكم كان جاءنا فسألنا فأعطیناه، فقال ما قال، وإنا قد دعوناه: نعم، ؟] قال الأعرابي فأعطیناه فزعم أنه قد رضي، [كذلك یا أعرابيفجزاك االله من أهل وعشیرة خیرا. فقال النبي صلى االله علیه وسلم:"إن مثلي ومثل هذا الأعرابي كمثل رجل كانت له ناقة، فشردتعلیه، فاتبعها الناس فلم یزیدوها إلا نفورا. فقال لهم صاحب الناقة:ه إلیها خلوا بیني وبین ناقتي، فأنا أرفق بها، وأعلم بها. فتوجوأخذ لها من قتام الأرض، ودعاها حتى جاءت واستجابت، وشدعلیها رحلها وإنه لو أطعتكم حیث قال ما قال لدخل النار".

Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kamiSalamah ibnu Syabib dan Ahmad ibnu Mansur. Keduanya

mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnulHakam ibnu Aban, telah menceritakan kepada kami ayahku, dariIkrimah, dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa pernahseorang Arab Badui datang kepada Rasulullah Saw. untuk memintatolong kepadanya tentang sesuatu yang menyangkut masalah diat(kata Ikrimah). Maka Rasulullah Saw. memberinya sesuatu serayabersabda, "Aku berbuat baik kepadamu." Tetapi lelaki Badui itumenjawab, "Tidak, engkau belum berbuat baik." Maka sebagian darikalangan kaum muslim yang ada pada waktu itu marah dan hampirbangkit menghajar lelaki Badui itu, tetapi Rasulullah Saw.memberikan isyarat kepada mereka untuk menahan dirinya. KetikaRasulullah Saw. bangkit meninggalkan majelisnya dan sampai dirumahnya, maka beliau mengundang lelaki Badui itu untuk datangke rumahnya. Lalu beliau bersabda (kepada lelaki Baduiitu).”Sesungguhnya engkau datang kepada kami hanyalah untukmeminta dari kami, lalu kami memberimu, tetapi engkaumengatakan apa yang telah engkau katakan tadi." Lalu RasulullahSaw. memberi tambahan pemberian kepada lelaki Badui itu serayabersabda, "Bukankah aku telah berbuat baik kepadamu?" LelakiBadui itu menjawab, "Ya, semoga Allah memberikan balasan yangbaik kepadamu atas perbuatan baikmu kepada ahli dan famili(mu)."Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya engkau datang kepada kami,lalu kami memberimu dan engkau mengatakan apa yang telahengkau katakan tadi, maka karena perkataanmu itu dalam dirisahabat-sahabatku terdapat ganjalan terhadap dirimu. Karena itu,apabila engkau menemui mereka, katakanlah di hadapan merekaapa yang tadi baru kamu katakan, agar ganjalan itu lenyap dari dadamereka." Lelaki Badui itu menjawab, "Ya." Setelah lelaki Badui itudatang, maka Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya temankalian ini pada awal mulanya datang kepada kita. lalu ia memintakepada kita dan kita memberinya, tetapi ia mengatakan apa yangtelah dikatakannya tadi. Lalu aku memanggilnya dan aku beri lagidia, dan ternyata dia mengungkapkan pengakuannya bahwa dirinya

telah puas dengan pemberian itu. Bukankah demikian, hai orangBadui?" Lelaki Badui itu menjawab, "Ya, semoga Allah membalasmuatas kebaikanmu kepada ahli dan famili(mu) dengan balasan yangbaik." Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya perumpamaankudengan orang Arab Badui ini sama dengan perumpamaan seoranglelaki yang memiliki seekor unta, lalu untanya itu larat dan kabur.Kemudian orang-orang mengejarnya, tetapi unta itu justru makinbertambah larat. Maka lelaki pemilik unta itu berkata kepadamereka, "Biarkanlah aku sendirian dengan unta itu, karena aku lebihsayang kepadanya dan lebih mengenalnya.” Maka lelaki itu menujuke arah untanya dan mengambil rerumputan tanah untuknya sertamemanggilnya, hingga akhirnya unta itu datang dan memenuhiseruan tuannya, lalu si lelaki itu mengikatkan pelananya di ataspunggung untanya itu. Dan sesungguhnya aku jika menurutikemauan kalian karena apa yang telah dikatakannya tadi, niscayadia akan masuk neraka.

Hadis ini merupakan riwayat Al-Bazzar, kemudian Al-Bazzarmengatakan bahwa ia tidak mengetahui si perawi meriwayatkanhadis ini melainkan hanya dari jalur tersebut.

Menurut kami, hadis ini daif karena keadaan Ibrahim ibnul Hakamibnu Aban.

*******************

Firman Allah Swt.:

{بالمؤمنین رءوف رحیم}

amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orangmukmin. (At-Taubah: 128)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{واخفض جناحك لمن اتبعك من المؤمنین. فإن عصوك فقل إنيحیم} ل على العزیز الر ا تعملون. وتوك بريء مم

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yangmengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika merekamendurhakaimu. maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidakbertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan.” Danbertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi MahaPenyayang. (Asy-Syu'ara: 215-217)

Hal yang sama diperintahkan oleh Allah dalam ayat yang muliaini, yaitu firman-Nya:

{فإن تولوا}

Jika mereka berpaling. (At-Taubah: 129)

Maksudnya, berpaling dari apa yang engkau sampaikan kepadamereka, yakni dari syariat yang agung, suci, sempurna lagi globalyang engkau datangkan kepada mereka.

{فقل حسبي االله}

maka katakanlah, "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selainDia. (At-Taubah: 129)

Yakni Allah-lah yang memberikan kecukupan kepadaku. Tidakada Tuhan selain Dia, dan hanya kepada-Nya aku bertawakal.

{رب المشرق والمغرب لا إله إلا هو فاتخذه وكیلا}

(Dialah) Tuhan masyriq dan magrib, tidak ada Tuhan melainkanDia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Al-Muzzammil:9)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{وهو رب العرش العظیم}

Dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arasy yang agung.” (At-Taubah: 129)

Dialah yang memiliki segala sesuatu, dan Dia pulalah yangmenciptakannya, karena Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arasyyang agung yang merupakan atap dari semua makhluk. Semuamakhluk —mulai dari langit, bumi, dan segala sesuatu yang adapada keduanya serta segala sesuatu yang ada di antara keduanya— berada di bawah 'Arasy dan tunduk patuh di bawah kekuasaanAllah Swt. Pengetahuan (ilmu) Allah meliputi segala sesuatu,kekuasaan-Nya menjangkau segala sesuatu, dan Dialah yangmelindungi segala sesuatu.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Bisyribnu Umar, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Ali ibnuZaid, dari Yusuf ibnu Mahran, dari Ibnu Abbas r.a., dari Ubay ibnuKa'b yang mengatakan bahwa ayat Al-Qur'an yang paling akhirpenurunannya ialah firman Allah Swt.: Sesungguhnya telah datangkepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri. (At-Taubah:128), hingga akhir surat.

Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan bahwa telahmenceritakan kepada kami Rauh, telah menceritakan kepada kamiAbdul Mu'min, telah menceritakan kepada kami Umar ibny Syaqiq,telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, dari Ar-Rabi'ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b r.a., bahwa merekamenghimpunkan Al-Qur'an di dalam mushaf-mushaf di masapemerintahan Abu Bakar r.a. Dan tersebutlah orang-orangmenulisnya, sedangkan yang mengimlakannya kepada merekaadalah Ubay ibnu Ka'b. Ketika tulisan mereka sampai pada ayatsurat At-Taubah ini, yaitu firman-Nya: Sesudah itu mereka pun pergi,Allah telah memalingkan hati mereka (At-Taubah: 127), hingga akhirayat. Maka mereka menduga bahwa ayat ini merupakan ayat yangpaling akhir penurunannya. Maka Ubay ibnu Ka'b berkata kepadamereka, "Sesungguhnya sesudah ayat ini Rasulullah Saw.membacakan dua ayat lainnya kepadaku," yaitu firman Allah Swt.:Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaumkalian sendiri. (At-Taubah: 128), hingga akhir ayat berikutnya. LaluUbay ibnu Ka'b berkata bahwa ayat Al-Qur'an inilah yang palingakhir penurunannya, kemudian dia mengakhirinya dengan apa yangbiasa dipakai sebagai pembukaan oleh Allah Swt., yaitu denganfirman-Nya:

{وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إلیه أنه لا إله إلا أنافاعبدون}

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak adaTuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kalian akan Aku.” (Al-Anbiya: 25)

Hadist ini berpredikat garib pula.

Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnuBahr, :eiah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad ibnuSalamah, dari Muhammad ibnu Ishaq, dari Yahya ibnu Abbad, dariayahnya (yaitu Abbad ibnu Abdullah ibnuz Zubair) yangmenceritakan bahwa Al-Haris ibnu Khuzaimah datang kepadaKhalifah Umar ibnul Khattab dengan membawa kedua ayat darisurat At-Taubah ini, yaitu firman-Nya: Sesungguhnya telah datangkepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri. (At-Taubah:128) Maka Umar ibnul Khattab berkata, "Siapakah yangmenemanimu membawakan ayat ini?" Al-Haris menjawab, "Sayatidak tahu. Demi Allah, sesungguhnya aku bersaksi bahwa akubenar-benar mendengarnya dari Rasulullah, lalu aku resapi dan akuhafalkan dengan baik." Umar berkata, "Aku bersaksi, aku sendiribenar-benar mendengarnya dari Rasulullah Saw." Selanjutnya Umarberkata, "Seandainya semuanya ada tiga ayat, niscaya aku akanmenjadikannya dalam suatu surat tersendiri. Maka perhatikanlaholeh kalian surat Al-Qur'an mana yang pantas untuknya, laluletakkanlah ia padanya." Dan mereka meletakkannya di akhir suratAt-Taubah.

Dalam-pembahasan terdahulu telah disebutkan bahwa Umaribnul Khattablah yang memberikan saran kepada Abu Bakar As-Siddiq r.a. untuk menghimpun Al-Qur'an. Lalu Khalifah Abu Bakarmemerintahkan kepada Zaid ibnu Sabit untuk menghimpunnya,sedangkan Umar saat itu ikut hadir bersama mereka di saat merekamenulis hal tersebut.

Di dalam asar yang sahih disebutkan bahwa Zaid berkata, "Makaaku menjumpai akhir surat Bara'ah berada pada Khuzaimah ibnuSabit atau Abu Khuzaimah."

Dalam pembahasan terdahulu disebutkan bahwa sejumlahsahabat ingat akan hal tersebut di saat mereka berada di hadapan

Rasulullah Saw., yakni seperti yang dikatakan oleh Khuzaimah ibnuSabit di saat ia mengutarakan ayat-ayat itu kepada mereka.

Abu Daud telah meriwayatkan dari Yazid ibnu Muhammad ibnuAbdur Razza ibnu Umar (salah seorang yang siqah lagi ahli ibadah),dari Mudrik ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Yazid seorang syekhyang siqah telah meriwayatkan dari Yunus ibnu Maisarah. dariUmmu Darda, dari Abu Darda yang mengatakan, "Barang siapayang mengucapkan kalimat berikut di saat pagi dan petang harisebanyak tujuh kali, niscaya Allah akan memberinya kecukupan dariapa yang menyusahkannya," yaitu: Cukuplah Allah bagiku; tidak adaTuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Diaadalah Tuhan yang memiliki 'Arasy yang agung.

Ibnu Asakir di dalam biografi Abdur Razzaq telahmeriwayatkannya dari Umar melalui riwayat Abu Zar'ah Ad-Dimasyqi, dari Abdur Razzaq, dari Abu Sa'd Mudrik ibnu Abu Sa'dAl-Fazzari, dari Yunus ibnu Maisarah ibnu Hulais, dari Ummu Darda;ia pernah mendengar Abu Darda berkata bahwa tidak sekali-kaliseorang hamba mengucapkan: Cukuplah Allah bagiku; tidak adaTuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Diaadalah Tuhan yang memiliki 'Arasy yang agung. sebanyak tujuh kali—baik ia membenarkannya ataupun berdusta— melainkan Allahmemberinya kecukupan dari apa yang menyusahkannya. Tambahanini dinilai gharib.

Kemudian ia meriwayatkannya pula dalam biografi Abdur Razzaq(yakni Abu Muhammad), dari Ahmad ibnu Abdullah ibnu AbdurRazzaq. dari kakeknya (yaitu Abdur Razzaq ibnu Umar) berikutsanadnya sehingga menjadi marfu', lalu ia menyebutkan hal yangsemisal berikut tambahannya. Tetapi riwayat ini berpredikat mung-kar.

Demikianlah akhir tafsir surat Bara'ah (At-Taubah). Segala pujidan anugerah hanyalah milik Allah.

آخر سورة براءة، والحمد الله وحده.

S UR AT YUNUS

یونستفسیر سورة

Makkiyyah, 109 atau 110 ayat. Kecuali ayat 40, 94, 95, 96Madaniyyah Turun sesudah Surat Al-Isra

حیم حمن الر بسم االله الر

More:

Yunus, ayat 1-2

Yunus, ayat 3

Yunus, ayat 4

Yunus, ayat 5-6

Yunus, ayat 7-8

Yunus, ayat 9-10

Yunus, ayat 11

Yunus, ayat 12

Yunus, ayat 13-14

Yunus, ayat 15-16

Yunus, ayat 17

Yunus, ayat 18-19

Yunus, ayat 20

Yunus, ayat 21-23

Yunus, ayat 24-25

Yunus, ayat 26

Yunus, ayat 27

Yunus, ayat 28-30

Yunus, ayat 31-33

Yunus, ayat 34-36

Yunus, ayat 37-40

Yunus, ayat 41-44

Yunus, ayat 45

Yunus, ayat 46-47

Yunus, ayat 48-52

Yunus, ayat 53-54

Yunus, ayat 55-56

Yunus, ayat 57-58

Yunus, 59-60

Yunus, ayat 61

Yunus, ayat 62-64

Yunus, ayat 65-67

Yunus, ayat 68-70

Yunus, ayat 71-73

Yunus, ayat 74

Yunus, ayat 75-78

Yunus, ayat 79-82

Yunus, ayat 83

Yunus, 84-86

Yunus, ayat 87

Yunus, ayat 88-89

Yunus, ayat 90-92

Yunus, ayat 93

Yunus, ayat 94-97

Yunus, ayat 98

Yunus, ayat 99-100

Yunus, ayat 101-103

Yunus, ayat 104-107

Yunus, ayat 108-109

YUNUS, AYAT 1-2

{الر تلك آیات الكتاب الحكیم (1) أكان للناس عجبا أن أوحینا إلىر الذین آمنوا أن لهم قدم صدق عند رجل منهم أن أنذر الناس وبشربهم قال الكافرون إن هذا لساحر مبین (2) }

Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandunghikmah. Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kamimewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, "Berilahperingatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orangberiman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisiTuhan mereka.” Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang ini(Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata."

Mengenai huruf-huruf yang mengawali surat-surat Al-Qur'an,telah disebutkan keterangannya pada permulaan tafsir surat Al-Baqarah.

Abud Duha telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan firman Allah Swt.: Alif Lam Ra. (Yunus: l) Yakni Aku, Allah,melihat. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dan lain-lainnya.

{تلك آیات الكتاب الحكیم}

Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah. (Yunus: 1)

Artinya, inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hukum yangjelas.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Alif LamRa. Inilah ayat-ayat Kitab yang mengandung hikmah. (Yunus: l)Menurut Al-Hasan, yang dimaksud dengan 'Kitab' adalah kitabTaurat dan Zabur.

Qatadah mengatakan bahwa makna tilka ayatul kitab ialah 'inilahayat-ayat kitab', yakni kitab-kitab terdahulu sebelum Al-Qur'an.Pendapat ini menurut penulis (Ibnu Kasir) tidak dikenal jalurnya,demikian juga maknanya.

*******************

Firman Allah Swt.:

{أكان للناس عجبا}

Patutkah menjadi keheranan bagi manusia. (Yunus: 2), hinggaakhir ayat.

Allah Swt. mengingkari sikap orang-orang kafir yang merasaheran terhadap para rasul karena para rasul itu dari kalanganmanusia, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam kisah-Nyamengenai umat-umat terdahulu melalui firman-Nya:

{أبشر یهدوننا}

Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami? (At-Taghabun: 6)

Nabi Hud dan Nabi Saleh berkata kepada kaumnya masing-masing, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

{أوعجبتم أن جاءكم ذكر من ربكم على رجل منكم}

Dan apakah kalian (tidak percaya) dan heran bahwa datangkepada kalian peringatan dari Tuhan kalian dengan perantaraanseorang laki-laki dari golongan kalian. (Al-A'raf: 63)

Allah Swt. pun berfirman menceritakan perihal orang-orang kafirQuraisy, bahwa mereka telah mengatakan:

{أجعل الآلهة إلها واحدا إن هذا لشيء عجاب}

Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Maha Esa?Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat meng -herankan. (Shad: 5)

Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa setelahAllah mengutus Nabi Muhammad Saw. menjadi rasul, maka orang-orang Arab mengingkari hal tersebut, atau ada sebagian darimereka yang mengingkarinya. Lalu mereka berkata, "MahabesarAllah, bila Dia mengutus Rasul-Nya seorang manusia sepertiMuhammad ini." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu AllahSwt. menurunkan firman-Nya: Patutkah menjadi keheranan bagimanusia. (Yunus: 2), hingga akhir ayat.

*******************

Mengenai firman Allah Swt.:

{أن لهم قدم صدق عند ربهم}

bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhanmereka. (Yunus: 2)

Para ulama berselisih pendapat tentang takwil ayat ini.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbassehubungan dengan firman-Nya: gembirakanlah orang-orangberiman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisiTuhan mereka. (Yunus: 2) Bahwa dalam kitab terdahulu (LauhMahfuz) telah dituliskan bahwa mereka memperoleh kebahagiaan.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganfirman-Nya: bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisiTuhan mereka. (Yunus: 2) Yakni pahala yang baik karena amalperbuatan yang telah mereka kerjakan.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak, Ar-Rabi' ibnuAnas, dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.

Makna ayat ini sama dengan firman-Nya:

لینذر بأسا شدیدا

untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat pedih. (Al-Kahfi: 2), hingga akhir ayat.

Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhanmereka. Yunus: 2) Yakni amal-amal saleh, yaitu salat, puasa,

sedekah, dan tasbih mereka. Mujahid mengatakan bahwa NabiMuhammad Saw. memberikan syafaat kepada mereka.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Zaid ibnu Aslam dan Muqatilibnu Hayyan. Qatadah mengatakan, makna ayat ialah kedudukanyang tinggi di sisi Tuhan mereka.

Ibnu Jarir memilih pendapat yang dikatakan oleh Mujahid, bahwamakna yang dimaksud ialah amal-amal saleh yang telah merekakerjakan dan menjadi tabungan bagi mereka di sisi Tuhannya.Perihalnya sama dengan kalimat yang mengatakan, "Qadamun filIslam, " yakni mempunyai jasa dalam Islam.

Hissan ibnu Sabit telah mengatakan:

لنا في طاعة االله تابع ... لنا القدم العلیا إلیك وخلفنا لأو

Kami mempunyai jasa yang besar kepadamu dan kami berbedadengan para pendahulu kami berkat ketaatan (kami) kepada Allah,

sebagai jasa berikutnya.

Zur Rummah dalam salah satu bait syairnya mengatakan:

لكم قدم لا ینكر الناس أنها ... مع الحسب العادي طمت علىالبحر

Kalian mempunyai jasa yang besar yang tidak dilupakan olehsemua orang, bahwa jasa itu sekalipun dari yang berkedudukan

biasa, keharumannya dapat menutupi laut.

*******************

Firman Allah Swt.:

{قال الكافرون إن هذا لساحر مبین}

Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang ini(Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata.” (Yunus:2)

Dengan kata lain, sekalipun Kami telah mengutus kepada merekaseorang rasul dari kalangan mereka sendiri —yakni dari kaummereka sendiri— untuk menyampaikan berita gembira dan memberiperingatan kepada mereka: orang-orang kafir berkata,"Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukangsihir yang nyata.” (Yunus: 2) Mubin artinya jelas dan nyata, padahalmereka adalah orang-orang yang dusta dalam hal tersebut.

YUNUS, AYAT 3

ماوات والأرض في ستة أیام ثم استوى {إن ربكم االله الذي خلق السعلى العرش یدبر الأمر ما من شفیع إلا من بعد إذنه ذلكم االله ربكمفاعبدوه أفلا تذكرون (3) }

Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah Yang menciptakan langitdan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas'Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akanmemberi syafaat kecuali sesudah ada keizinan-Nya. (Dzat) yangdemikian itulah Allah, Tuhan kalian, maka sembahlah Dia. Makaapakah kalian tidak mengambil pelajaran?

Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia adalah Tuhan semesta alamseluruhnya, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enammasa. Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan ayyamdalam ayat ini sama dengan hari-hari kita sekarang. Sedangkanmenurut pendapat lainnya, setiap hari sama dengan seribu tahunmenurut perhitungan kalian, seperti yang akan diterangkankemudian.

ثم استوى على العرش

kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy. (Yunus: 3)

'Arasy ialah makhluk yang paling besar dan merupakan atap darisemua Makhluk.

Ibnu Abi Hatim mengatakan telah menceritakan kepada kami.Hajjaj ibnu Hamzah, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah,telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abu Khalid yangmengatakan bahwa ia pernah mendengar Sa’d At-Ta-i berkata,'"Arasy adalah yaqut berwarna merah." Wahb ibnu Munabbihmengatakan bahwa Allah menciptakan 'Arasy dari nur-Nya. tetapipendapat ini garib.

*******************

Firman Allah Swt.:

{یدبر الأمر}

untuk mengatur segala urusan. (Yunus: 3)

Artinya, mengatur semua makhluk. Allah Swt. telah berfirman:

ماوات ولا في الأرض} ة في الس {لا یعزب عنه مثقال ذر

Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada dilangit dan yang ada di bumi. (Saba: 3)

Dan tiada sesuatu pun yang menyibukkan-Nya. Segala macammasalah tidak akan membuat-Nya keliru. Dia tidak pernah bosandengan banyaknya orang yang meminta dengan mendesak, sertaperhatian-Nya kepada yang besar tidak melupakan-Nya untukmemperhatikan yang kecil yang terdapat di gunung-gunung, lautan-lautan, dan kota-kota serta padang-padang sahara, seperti yangdisebutkan oleh firman-Nya:

ها {وما من دابة في الأرض إلا على االله رزقها ویعلم مستقرومستودعها كل في كتاب مبین}

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkanAllah lah yang memberi rezekinya. (Hud: 6), hingga akhir ayat.

{وما تسقط من ورقة إلا یعلمها ولا حبة في ظلمات الأرض ولارطب ولا یابس إلا في كتاب مبین}

dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Diamengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalamkegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering,melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Al-An'am:59)

Ad-Darawardi telah meriwayatkan dari Sa'd ibnu Ishaq ibnu Ka’bibnu Ujrah yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitufirman Allah Swt.: Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yangmenciptakan langit dan bumi. (Yunus: 3), hingga akhir ayat. Makamereka bersua dengan iringan yang besar, yang mereka lihat tiadalain kecuali dari kalangan orang-orang Arab Badui. Lalu merekaberkata kepada iringan tersebut, "Siapakah kalian ini?" Iringan itumenjawab, "Kami dari bangsa jin, kami diusir dari Madinah oleh ayatini." Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.

*******************

Firman Allah Swt.:

{ما من شفیع إلا من بعد إذنه}

Tiada seorangpun yang akan memberi syafaat kecuali sesudahada keizinan-Nya. (Yunus: 3)

Ayat ini semakna dengan firman-Nya yang disebutkan oleh AllahSwt. dalam ayat-ayat lain, yaitu:

{من ذا الذي یشفع عنده إلا بإذنه}

Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi Allahmelainkan dengan seizin dari-Nya. (Al-Baqarah: 255)

ماوات لا تغني شفاعتهم شیئا إلا من بعد {وكم من ملك في السأن یأذن االله لمن یشاء ویرضى}

Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orangyang dikehendaki dan diridai-(Nya). (An-Najm: 26)

فاعة عنده إلا لمن أذن له} {ولا تنفع الش

Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orangyang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat. (Saba: 23)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{ذلكم االله ربكم فاعبدوه أفلا تذكرون}

(Dzat) yang demikian itulah Allah. Tuhan kalian, maka sembahlahDia. Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran? (Yunus: 3)

Maksudnya, esakanlah Dia dengan hanya menyembah-Nyasemata, tiada sekutu bagi-Nya.

{أفلا تذكرون}

Maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran? (Yunus: 3)

hai orang-orang musyrik, dalam urusan kalian; karena kaliantelah menyembah tuhan yang lain beserta Allah, padahal kalianmengetahui bahwa Dialah Yang Maha Esa Yang menciptakanmakhluk. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lainnyamelalui firman-Nya:

ماوات والأرض لیقولن االله ولئن سألتهم من خلق الس

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepadamereka.”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentumereka akan menjawab, "Allah." (Luqman: 25)

بع ورب العرش العظیم سیقولون الله ماوات الس {قل من رب السقل أفلا تتقون}

Katakanlah, "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan YangEmpunya 'Arasy yang besar?” Mereka akan menjawab, "KepunyaanAllah.” Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak bertakwa?" (Al-Mu’minun: 86-87)

Demikian pula ayat yang sebelum dan yang sesudahnya,semuanya bermakna senada.

YUNUS, AYAT 4

ا إنه یبدأ الخلق ثم یعیده لیجزي إلیه مرجعكم جمیعا وعد االله حق}الحات بالقسط والذین كفروا لهم شراب من الذین آمنوا وعملوا الصحمیم وعذاب ألیم بما كانوا یكفرون (4) }

Hanya kepada-Nyalah kalian semuanya akan kembali; sebagaijanji yang benar dari Allah. Sesungguhnya Allah menciptakanmakhluk pada permulaannya, kemudian mengulanginya(menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia

memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yangmengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang yangkafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedihdisebabkan kekafiran mereka.

Allah Swt. menceritakan bahwa hanya kepada-Nyalah semuamakhluk dikembalikan kelak di hari kiamat, tiada seorang pun darimereka yang tertinggal, lalu Dia menghidupkan mereka kembaliseperti pada permulaannya ketika Dia menciptakan mereka.Kemudian Allah menyebutkan bahwa sebagaimana Dia memulaipenciptaan makhluk, demikian pula mengulanginya(menghidupkannya) kembali, seperti yang disebutkan oleh ayatlainnya:

{وهو الذي یبدأ الخلق ثم یعیده وهو أهون علیه}

Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan,kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, danmenghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. (Ar-Rum:27)

*******************

الحات بالقسط} {لیجزي الذین آمنوا وعملوا الص

agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yangberiman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. (Yunus: 4)

Yakni dengan pembalasan yang adil dan pahala yangsepenuhnya.

{والذین كفروا لهم شراب من حمیم وعذاب ألیم بما كانوایكفرون}

Dan untuk orang-orang yang kafir disediakan minuman air yangpanas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereda (Yunus: 4)

Hal itu disebabkan kekafiran mereka. Pada hari kiamat nantimereka akan disiksa dengan berbagai macam azab, seperti anginyang amat panas dan air yang panas yang mendidih dalam naunganasap yang hitam, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain,yaitu:

اق وآخر من شكله أزواج} {هذا فلیذوقوه حمیم وغس

Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minumanmereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Danazab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad: 57-58)

{هذه جهنم التي یكذب بها المجرمون یطوفون بینها وبین حمیمآن}

Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orangberdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yangmendidih yang memuncak panasnya. (Ar-Rahman: 43-44)

YUNUS, AYAT 5-6

مس ضیاء والقمر نورا وقدره منازل لتعلموا {هو الذي جعل الشل الآیات لقوم نین والحساب ما خلق االله ذلك إلا بالحق یفص عدد السیعلمون (5) إن في اختلاف اللیل والنهار وما خلق االله فيماوات والأرض لآیات لقوم یتقون (6) } الس

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahayadan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagiperjalanan bulan itu, supaya kalian mengetahui bilangan tahun danperhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itumelainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran -Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. Sesungguhnya padapertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah dilangit dan di bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah Swt. menerangkan tentang apa yang telah diciptakan-Nya,hal itu merupakan tanda-tanda yang menunjukkan kesempurnaankekuasaan-Nya dan kebesaran kemampuan-Nya. Dia telahmenjadikan sinar yang timbul dari matahari sebagai penerangan danmenjadikan bulan bercahaya. Yang ini berbeda dengan yang itu,agar di antara keduanya tidak ada keserupaan. Dia menjadikanperan matahari di siang hari dan peran bulan di malam hari. Dia puntelah menetapkan manzilah-manzilah untuk bulan bagiperedarannya. Pada mulanya ia kelihatan kecil, lalu bertambahbesar cahaya dan bentuknya hingga menjadi bulan penuh padamalam purnama. Setelah itu mulai berkurang sedikit demi sedikithingga kembali kepada keadaannya semula pada akhir bulan. Hal inidiungkapkan pula oleh ayat lain melalui firman-Nya:

مس رناه منازل حتى عاد كالعرجون القدیم لا الش {والقمر قدینبغي لها أن تدرك القمر ولا اللیل سابق النهار وكل في فلكیسبحون}

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah diasebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi mataharimendapatkan bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang.Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Yasin: 39-40)

مس والقمر حسبانا ذلك تقدیر العزیز العلیم} {والش

dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. (Al-An'am: 96), hingga akhir ayat.

Adapun firman Allah Swt. dalam ayat ini yang mengatakan:

{وقدره}

dan Dia telah menetapkan baginya. (Yunus: 5)

Yakni bagi bulan.

نین والحساب} {وقدره منازل لتعلموا عدد الس

manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,supaya kalian mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).

(Yunus: 5)

Dengan matahari dapat diketahui hari-hari, sedangkan denganperjalanan bulan dapat diketahui bilangan bulan dan tahun.

{ {ما خلق االله ذلك إلا بالحق

Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.(Yunus: 5)

Artinya, Allah tidak menciptakan hal itu dengan sia-sia melainkanDia mempunyai kebijaksanaan yang besar dalam penciptaan-Nyaitu, juga mengandung hujah yang jelas, seperti yang disebutkan olehAllah Swt. dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

ماء والأرض وما بینهما باطلا ذلك ظن الذین {وما خلقنا السكفروا فویل للذین كفروا من النار}

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang adaantara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapanorang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karenamereka akan masuk neraka. (Shad: 27)

{أفحسبتم أنما خلقناكم عبثا وأنكم إلینا لا ترجعون فتعالى االلهالملك الحق لا إله إلا هو رب العرش الكریم}

Maka apakah kalian mengira bahwa sesungguhnya Kamimenciptakan kalian secara main-main (saja), dan bahwa kalian tidak

akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, Raja yangsebenarnya tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai)'Arasy yang mulia. (Al-Mu’minun: 115-116)

*******************

Firman Allah Swt.:

ل الآیات} {نفص

Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya). (Yunus: 5)

Yakni Allah menjelaskan hujah-hujah dan dalil-dalil itu:

{لقوم یعلمون}

kepada orang-orang yang mengetahui. (Yunus: 5)

Adapun firman Allah Swt.:

{إن في اختلاف اللیل والنهار}

Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu. (Yunus: 6)

Yaitu pada silih bergantinya siang dan malam hari. Apabila yangsatu datang, maka yang lainnya pergi; begitu pula sebaliknya, tanpaada ketelatan darinya barang sedikit waktu pun. Ayat ini semaknadengan apa yang disebutkan di dalam ayat lainnya, yaitu:

{یغشي اللیل النهار یطلبه حثیثا}

Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengancepat. (Al-A'raf: 54)

مس ینبغي لها أن تدرك القمر ولا اللیل سابق النهار} {لا الش

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan. (Yasin: 40),hingga akhir ayat.

مس والقمر حسبانا ذلك {فالق الإصباح وجعل اللیل سكنا والشتقدیر العزیز العلیم}

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untukberistirahat. (Al-An'am: 96), hingga akhir ayat.

*******************

Mengenai firman Allah Swt.:

ماوات والأرض} {وما خلق االله في الس

dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi. (Yunus: 6)

Yakni termasuk di antara tanda-tanda yang menunjukkankebesaran Allah. Ayat ini pengertiannya semisal dengan yangterdapat di dalam ayat-ayat lainnya, yaitu:

ماوات والأرض وكأین من آیة في الس

Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan dibumi. (Yusuf: 105), hingga akhir ayat.

ماوات والأرض وما تغني الآیات والنذر {قل انظروا ماذا في السعن قوم لا یؤمنون}

Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yangmemberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Yunus :101)

ماء والأرض} {أفلم یروا إلى ما بین أیدیهم وما خلفهم من الس

Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada dihadapan dan di belakang mereka? (Saba: 9)

ماوات والأرض واختلاف اللیل والنهار لآیات {إن في خلق السلأولي الألباب}

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silihbergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Ali Imran: 190)

Dan dalam ayat surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

{لآیات لقوم یتقون}

benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa. (Yunus: 6)

Yakni bagi orang-orang yang takut kepada siksaan Allah, murka,dan azab-Nya.

YUNUS, AYAT 7-8

نیا واطمأنوا بها {إن الذین لا یرجون لقاءنا ورضوا بالحیاة الدوالذین هم عن آیاتنا غافلون (7) أولئك مأواهم النار بما كانوایكسبون (8) }

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidakpercaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengankehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan duniaitu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itutempatnya ialah di neraka, disebabkan apa yang selalu merekakerjakan.

Allah Swt. berfirman menceritakan keadaan orang-crang yangcelaka, yaitu mereka yang ingkar terhadap hari pertemuan denganAllah kelak pada hari kiamat. Mereka sama sekali tidak percayadengan hari pertemuan itu, merasa puas dengan kehidupan duniaini. serta hati dan jiwa mereka merasa tenteram dengan kehidupandunia.

Al-Hasan mengatakan, "Demi Allah, mereka sama sekali tidakmenghiasi dunia dan tidak pula mengangkatnya, melainkan merekahanya merasa puas dengan kehidupan dunia, sedangkan merekamelupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada semestaalam ini, karena mereka tidak mau memikirkannya. Mereka punmelalaikan hukum Al lah yang ada pada syariat agama-Nya. Karenaitulah maka tempat kembali mereka kelak di hari kiamat adalahneraka, sebagai pembalasan atas apa yang selama di dunia merekalakukan, yaitu berupa dosa-dosa, kesalahan-kesalahan, dan

kejahatan-kejahatan, di samping kekufuran mereka kepada Allah,Rasul-Nya, dan hari kemudian."

YUNUS, AYAT 9-10

الحات یهدیهم ربهم بإیمانهم تجري من {إن الذین آمنوا وعملوا الص

تحتهم الأنهار في جنات النعیم (9) دعواهم فیها سبحانك اللهموتحیتهم فیها سلام وآخر دعواهم أن الحمد الله رب العالمین (10) }

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakanamal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karenakeimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalamsurga yang penuh kenikmatan. Doa mereka di dalamnya ialah'Subhanakallahumma', dan salam penghormatan mereka ialah'Salam'. Dan penutup doa mereka ialah 'Alhamdulillahi Rabbil'Alamin'.

Hal ini merupakan kisah tentang keadaan orang-orang yangberbahagia, yaitu mereka yang beriman kepada Allah danmembenarkan para rasul, serta mengerjakan apa yangdiperintahkan kepada mereka; karenanya mereka mengerjakanamal-amal saleh. Maka Allah memberi petunjuk kepada merekaberkat keimanannya.

Huruf ba yang terdapat pada lafaz bi imanihim adalah sababiyyah(kausalitas). Bentuk lengkapnya ialah 'disebabkan iman mereka didunia, maka Allah memberi mereka petunjuk pada hari kiamat kejalan yang lurus'. Allah membimbing mereka menempuhi siratalmustaqim sehingga mereka selamat dan masuk surga.

Tetapi dapat pula diinterpretasikan dengan makna isti'anah,seperti yang dikatakan oleh Mujahid sehubungan dengan maknafirman-Nya: mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karenakeimanannya. (Yunus: 9) Yakni mereka mempunyai nur (cahaya)yang menerangi jalan mereka (di hari kiamat nanti).

Ibnu Juraij mengatakan sehubungan dengan makna ayat, bahwaamalnya diserupakan dalam bentuk yang indah dan berbau wangi.Apabila orang yang bersangkutan bangkit dari kuburnya, makaamalnya datang menjemputnya dan menyampaikan berita gembirakebaikan kepadanya, sehingga orang yang bersangkutan bertanya,"Siapakah kamu?" Maka amalnya menjawab, "Aku adalah amalmu."Lalu diberikan kepadanya nur yang menyinari bagian depannyahingga memasukkannya ke dalam surga. Yang demikian itu adalahapa yang disebutkan oleh firman-Nya: mereka diberi petunjuk olehTuhan mereka karena keimanannya. (Yunus: 9) Sedangkan kalauorang kafir, amal perbuatannya diserupakan dalam bentuk yangsangat buruk dan berbau busuk, lalu ia menguntit pemiliknya danmenyesatkannya hingga menjerumuskannya ke dalam neraka.

Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Qatadah secara mursal.

*******************

Firman Allah Swt.:

{دعواهم فیها سبحانك اللهم وتحیتهم فیها سلام وآخر دعواهمأن الحمد الله رب العالمین}

Doa mereka di dalamnya ialah 'Subhahakallahumma', dan salampenghormatan mereka ialah 'Salam'. Dan penutup doa mereka ialah'Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin'. (Yunus: 10)

Demikianlah keadaan ahli surga.

Ibnu Juraij mengatakan bahwa ia pernah mendengar suaturiwayat yang mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:Doa mereka di dalamnya ialah 'Subhanakallahumma'. (Yunus: 10)Bahwa apabila lewat di hadapan mereka burung yang mereka inginmemakannya, maka mereka berkata, "Mahasuci Engkau, ya Allah."Itulah doa mereka. Lalu malaikat datang kepada mereka denganmembawa apa yang mereka selerai itu. Malaikat itu mengucapkansalam penghormatan kepada mereka, dan mereka menjawabsalamnya. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya: dan salampenghormatan mereka ialah 'Salam'. (Yunus: 10) Dan apabilamereka telah memakannya, maka mereka mengucapkan pujiankepada Tuhannya. Yang demikian itulah makna firman-Nya berikutini: Dan penutup doa mereka ialah 'Alhamdulillahi Rabbil Alamin'.(Yunus: 10)

Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa apabila ahli surgabermaksud meminta makan, maka seseorang dari merekamengucapkan: Mahasuci Engkau, ya Allah. (Yunus: 10) Makabangkitlah sepuluh ribu pelayan untuk melayani seseorang darimereka, masing-masing membawa piring emas berisikan makananyang berbeda dengan yang dibawa oleh pelayan lainnya. Lalu ahlisurga yang ber sangkutan memakan semua makanan yangdisuguhkan kepadanya itu.

Sufyan As-Sauri mengatakan, bahwa apabila seseorang darimereka meminta sesuatu, maka ia mengucapkan: MahasuciEngkau, ya Allah. (Yunus: 10)

Ayat ini mirip dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

{تحیتهم یوم یلقونه سلام وأعد لهم أجرا كریما}

Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu)pada hari mereka menemui-Nya ialah 'Salam'. (Al-Ahzab: 44),hingga akhir ayat.

{لا یسمعون فیها لغوا ولا تأثیما إلا قیلا سلاما سلاما}

Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan sia-sia dan tidakpula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengarucapan salam. (Al-Waqi'ah: 25-26)

{سلام قولا من رب رحیم}

(Kepada mereka dikatakan) 'Salam', sebagai ucapan selamat dariTuhan Yang Maha Penyayang. (Yasin: 58)

{والملائكة یدخلون علیهم من كل باب سلام علیكم بما صبرتمفنعم عقبى الدار}

sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat merekadari semua pintu (sambil mengucapkan), "Salamun 'Alaikum.” (Ar-Ra'd: 23-24), hingga akhir ayat.

*******************

Firman Allah Swt.:

{وآخر دعواهم أن الحمد الله رب العالمین}

Dan penutup doa mereka ialah 'Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin'.(Yunus: 10)

Hal ini menunjukkan bahwa hanya Allah Swt. sematalah yangterpuji lagi yang disembah untuk selama-lamanya. Karena itulahmaka Allah memuji diri-Nya sendiri di saat mulai menciptakanmakhluk dan keberlangsungannya, juga menyebut pujian diri-Nyapada permulaan Kitab-Nya serta pada awal penurunannya, sepertiyang disebutkan oleh firman-Nya:

{الحمد الله الذي أنزل على عبده الكتاب}

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-NyaAl-Kitab (Al-Qur'an). (Al-Kahfi: 1)

ماوات والأرض} {الحمد الله الذي خلق الس

Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi.(Al-An'am: 1)

Masih banyak hal lainnya yang panjang keterangannya. Danbahwa Allah lah yang terpuji pada permulaan dan akhirnya, dalamkehidupan di dunia dan akhirat serta dalam semua keadaan. Karenaitulah disebutkan di dalam sebuah hadis, bahwa sesungguhnya ahlisurga mendapat ilham untuk ber tasbih dan bertahmid sebagaimanamereka mendapat ilham untuk ber napas. Dikatakan demikian tiadalain karena nikmat-nikmat yang diberi kan oleh Allah Swt. kepadamereka kian hari kian bertambah, sehingga ucapan itu terus

berulang-ulang seiring dengan penambahan nikmat kepada mereka,maka tidak ada habis-habisnya dan tidak ada batasannya. Tidak adaTuhan selain Allah, dan tidak ada Rabb selain-Nya.

YUNUS, AYAT 11

ر استعجالهم بالخیر لقضي إلیهم أجلهم ل االله للناس الش {ولو یعجفنذر الذین لا یرجون لقاءنا في طغیانهم یعمهون (11) }

Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusiaseperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilahdiakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidakmengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimang di dalamkesesatan mereka.

Allah Swt. menyebutkan tentang sifat penyantun dan lemahlembut Nya terhadap hamba-hamba-Nya. Dia tidakmemperkenankan bagi mereka jika mereka mendoakan kejahatanbuat diri mereka sendiri atau harta benda dan anak-anak mereka, disaat mereka sedang marah dan emosi. Allah Swt. pun mengetahuibahwa mereka tidak sengaja melakukan hal itu, karena itulah makaDia tidak mengabulkan doa mereka, sebagai kasih sayang danrahmat buat mereka. Perihalnya berbeda jika mereka mendoakankebaikan, keberkahan, dan kesuburan buat diri, harta benda, dananak-anak mereka, maka Allah memperkenankannya bagi mereka.Untuk itulah Allah Swt. berfirman:

ر استعجالهم بالخیر لقضي إلیهم ل االله للناس الش {ولو یعجأجلهم}

Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan ragi manusiaseperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilahdiakhiri umur mereka. (Yunus: 11), hingga akhir ayat.

Dengan kata lain, seandainya setiap mereka mendoakankejahatan dalam hal tersebut diperkenankan oleh Allah, niscayadoanya itu akan membinasakan diri mereka.

Karena itulah tidak diperkenankan banyak melakukan doa sepertiitu, seperti apa yang disebutkan oleh sebuah hadis yangdiriwayatkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar di dalam kitabMusnad-nya. Disebutkan bahwa:

ثنا حاتم بن د، حد ثنا یعقوب بن محم د بن معمر، حد ثنا محم حدثنا یعقوب بن مجاهد أبو حزرة عن عبادة بن الولید، إسماعیل، حدثنا جابر قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "لا تدعوا حدعلى أنفسكم، لا تدعوا على أولادكم، لا تدعوا على أموالكم، لاتوافقوا من االله ساعة فیها إجابة فیستجیب لكم".

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ma'mar, telahmenceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Muhammad, telahmenceritakan kepada kami Hatim ibnu Ismail, telah menceritakankepada kami Ya'qub ibnu Mujahid Abu Jazarah, dari Ubadah ibnulWalid; Jabir telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah Saw.telah bersabda: Janganlah mendoakan untuk kebinasaan diri kalian,janganlah mendoakan kecelakaan bagi anak-anak kalian, danjanganlah mendoakan kehancuran bagi harta benda kalian, agarkalian tidak menepati suatu saat ijabah dari Allah, yang karenanyadoa kalian diperkenankan.

Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadis Hatim ibnuIsmail dengan sanad yang sama. Imam Al-Bazzar mengatakanbahwa hadis ini diriwayatkan secara munfarid oleh Ubadah ibnulWalid ibnu Ubadah ibnus Samit Al-Ansari, tanpa ada seorang punyang menemaninya. Hal ini semakna dengan firman Allah Swt.:

ر دعاءه بالخیر وكان الإنسان عجولا} {ویدع الإنسان بالش

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoauntuk kebaikan. (Al-Isra: 11). hingga akhir ayat.

Mujahid di dalam tafsir ayat ini. yaitu firman-Nya: Dan kalausekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia sepertipermintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan. (Yunus: 11).hingga akhir ayat. mengatakan bahwa perumpamaannya ialahseperti perkataan seorang tua kepada anaknya atau harta bendanyajika ia marah terhadapnya, "Ya Allah, janganlah Engkau berkati dia,dan laknatilah dia." Seandainya permintaan mereka itu dikabulkandengan segera sebagaimana dikabulkan bagi mereka dalam halkebaikan, niscaya akan binasalah mereka.

YUNUS, AYAT 12

ا كشفنا ر دعانا لجنبه أو قاعدا أو قائما فلم {وإذا مس الإنسان الضه كذلك زین للمسرفین ما ه مر كأن لم یدعنا إلى ضر مس عنه ضركانوا یعملون (12) }

Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kamidalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi setelah Kami

hilangkan bahaya itu darinya, dia (kembali) melalui (jalannya yangsesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalumereka kerjakan.

Allah Swt. menceritakan tentang manusia menyangkutkegundahan dan kekhawatirannya apabila ditimpa oleh bahaya,seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melaluifirman-Nya:

ر فذو دعاء عریض} ه الش {وإذا مس

tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa.(Fushshilat: 51)

Yaitu banyak melakukan doa. Lafaz 'arid semakna dengan lafazkasir, yakni banyak. Disebutkan demikian oleh ayat ini karenamanusia itu apabila tertimpa oleh malapetaka dan kesusahan, makaia gelisah dan cemas serta banyak berdoa saat itu. Lalu dia berdoakepada Allah agar musibah itu dilenyapkan dan dijauhkan darinya,baik dalam keadaan berbaring atau duduk atau berdiri, dan dalamsemua keadaan ia selalu berdoa untuk itu. Tetapi apabila Allahmelenyapkan musibah dan malapetaka yang menimpanya, makadengan serta merta ia berpaling dan menjauh dari doanya sertameninggalkan apa yang pernah dilakukannya, seakan-akan tidakpernah terjadi sesuatu pun sebelumnya.

ه} {مر كأن لم یدعنا إلى ضر مس

dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidakpernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yangtelah menimpanya. (Yunus: 12)

Kemudian Allah Swt. mencela orang yang bersifat demikian danmempunyai watak seperti itu melalui firman-Nya:

{كذلك زین للمسرفین ما كانوا یعملون}

Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandangbaik apa yang selalu mereka kerjakan. (Yunus: 12)

Adapun orang yang telah dianugerahi oleh Allah hidayah, taufik,bimbingan, dan penyuluhan, maka dia termasuk orang yangdikecualikan dari hal tersebut. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

الحات} {إلا الذین صبروا وعملوا الص

kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana) danmengerjakan amal-amal saleh (Hud: 11)

Juga seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Saw. dalam salahsatu sabdanya:

"عجبا لأمر المؤمن لا یقضي االله له قضاء إلا كان خیرا له: إناء شكر فكان اء صبر فكان خیرا له، وإن أصابته سر أصابته ضرخیرا له"، ولیس ذلك لأحد إلا للمؤمن.

Sungguh menakjubkan perihal orang mukmin, tidak sekali-kali Al -lah menakdirkan sesuatu bagi dirinya melainkan hal itu menjadikebaikan baginya. Jika ia tertimpa musibah, maka ia bersabar, danbersabar itu baik baginya. Dan jika ia mendapat kegembiraan, makaia bersyukur, dan bersyukur itu baik baginya. Hal itu hanya dapatdilakukan oleh orang mukmin.

YUNUS, AYAT 13-14

ا ظلموا وجاءتهم رسلهم بالبینات {ولقد أهلكنا القرون من قبلكم لموما كانوا لیؤمنوا كذلك نجزي القوم المجرمین (13) ثم جعلناكمخلائف في الأرض من بعدهم لننظر كیف تعملون (14) }

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat yangsebelum kalian, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawaketerangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidakhendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepadaorang-orang yang berbuat dosa. Kemudian Kami jadikan kalianpengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka,supaya Kami memperhatikan bagaimana kalian berbuat.

Allah Swt. menceritakan perihal apa yang telah menimpa umat-umat terdahulu karena mereka mendustakan keterangan-keterangan dan hujah-hujah yang jelas yang disampaikan oleh rasul-rasul mereka. Kemudian Allah mengganti mereka dengan kaum lainsesudah mereka, mengutus seorang rasul kepada mereka untukdilihat sampai di mana ketaatan mereka kepadanya, dan apakahmereka mau mengikuti Rasul-Nya.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan melalui hadis AbuNadrah. dari Abu Sa'id, yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw.telah bersabda:

نیا حلوة خضرة، وإن االله مستخلفكم فیها فناظر ماذا "إن الدل فتنة بني إسرائیل نیا واتقوا النساء؛ فإن أو تعملون، فاتقوا الدكانت في النساء"

Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau, dan sesungguhnya Allahakan mengganti kalian (dengan kaum yang lain), agar Dia melihatbagaimana kalian berbuat. Maka hindarilah dunia dan hindarilah pulawanita, karena sesungguhnya fitnah yang mula-mula melanda kaumBani Israil bersumber dari wanita.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Auf AbuRabi'ah; dan telah menceritakan kepada kami Hammad, dari SabitAl-Bannani, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila; Auf ibnu Malikberkata kepada Abu Bakar bahwa dalam mimpinya ia melihatseakan-akan ada tangga yang dijulurkan dari langit. Lalu RasulullahSaw. menaikinya, kemudian tangga itu dijulurkan kembali dannaiklah Abu Bakar. Kemudian orang-orang mengukur dengan hastadi sekitar mimbar, lalu mereka memberikan jarak tiga hasta kepadaUmar. Maka Umar berkata, "Tinggalkanlah kami dari impianmu itu,kami tidak memerlukannya." Ketika Umar menjadi khalifah, iaberkata, "Hai Auf, ceritakanlah kembali mimpimu itu." Auf berkata,"Bukankah engkau tidak memerlukan mimpiku, dan bukankahengkau dahulu melarangku menceritakannya?" Umar menjawab,"Celakalah kamu, sesungguhnya aku tidak suka bila engkaumengucapkan belasungkawa kepada khalifah rasulullah”. Lalu Auf

menceritakan kembali mimpinya itu. Ketika kisahnya sampai padaorang-orang yang mengukur dengan hasta di sekitar mimbar selebartiga hasta, maka Auf berkata.”Adapun salah satunya, maka diaadalah seorang khalifah, dan yang keduanya adalah orang yangtidak takut kepada celaan orang yang mencela karena Allah,sedangkan yang ketiganya adalah orang yang mati syahid." Aufmembacakan firman-Nya: Kemudian Kami jadikan kalian pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kamimemperhatikan bagaimana kalian berbuat. (Yunus: 14) "Sekarangengkau telah menjadi khalifah, hai Umar, maka perhatikanlah apayang akan kamu perbuat?"

Adapun mengenai ucapannya 'sesungguhnya aku tidak pernahtakut kepada celaan orang yang mencela karena Allah', maka hal ituhanya menyangkut apa yang telah dikehendaki oleh-Nya.Sedangkan mengenai ucapan dia yang mengatakan syahid, makamana mungkin bagi Umar mati syahid, sedangkan kaum muslimmeliputi dirinya?

YUNUS, AYAT 15-16

{وإذا تتلى علیهم آیاتنا بینات قال الذین لا یرجون لقاءنا ائت بقرآنله من تلقاء نفسي إن أتبع له قل ما یكون لي أن أبد غیر هذا أو بدإلا ما یوحى إلي إني أخاف إن عصیت ربي عذاب یوم عظیم (15)قل لو شاء االله ما تلوته علیكم ولا أدراكم به فقد لبثت فیكم عمرامن قبله أفلا تعقلون (16) }

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yangnyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan denganKami berkata, Datangkanlah Al Qur’an yang lain dari ini atau gantilahdia.” Katakanlah, "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihakdiriku sendiri. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukankepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhankukepada siksa hari yang besar (kiamat).” Katakanlah, ' 'Jikalau Allahmenghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepada kahandan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepada kalian.”Sesungguh nya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lamasebelumnya. Maka apakah kalian tidak memikirkannya?

Allah Swt. menceritakan perihal pembangkangan orang-orangkafir dari kalangan kaum musyrik Quraisy yang ingkar lagi berpalingdari-Nya. Mereka itu apabila dibacakan Kitabullah dan hujah-hujahyang jelas oleh Rasulullah Saw., maka mereka mengatakan:

{ائت بقرآن غیر هذا}

Datangkanlah Al-Qur’an yang lain dari ini. (Yunus: 15)

Maksudnya, kembalikanlah yang ini dan datangkanlah kepadakami yang lainnya dari jenis yang berbeda, atau gantilah denganyang isinya tidak seperti ini. Maka Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya:

له من تلقاء نفسي} {قل ما یكون لي أن أبد

Katakanlah, "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihakkusendiri.” (Yunus: 15)

Yakni hal ini bukan dikembalikan kepadaku, karenasesungguhnya aku hanyalah semata-mata seorang hamba yangdiperintah dan seorang rasul yang ditugaskan untuk menyampaikanini dari Allah.

{إن أتبع إلا ما یوحى إلي إني أخاف إن عصیت ربي عذاب یومعظیم}

Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksahari yang besar (Kiamat) (Yunus : 15)

Kemudian Allah Swt. berfirman mengemukakan hujah yangmenguatkan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Rasulkepada mereka:

{قل لو شاء االله ما تلوته علیكم ولا أدراكم به}

Katakanlah.”Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidakmembacakannya kepada kalian dan Allah tidak (pula) memberi -tahukannya kepada kalian.” (Yunus: 16)

Dengan kata lain. sesungguhnya aku menyampaikan ini kepadakalian hanyalah atas dasar izin dari Allah yang diberikan-Nyakepadaku, dan atas kehendak dan kemauan-Nya. Sebagai buktibahwa aku bukanlah yang membuat-buatnya (Al-Qur'an) dari dirikusendiri, bukan pula aku yang mengada-adakannya, ialah kalian tidakmampu menandinginya. Dan sesungguhnya kalian telah mengetahuikejujuran dan kebenaranku sejak aku tumbuh besar di kalangankalian sampai dengan Allah mengangkatku menjadi seorang rasul.

Janganlah kalian menentangku dan menjelek-jelekkan diriku. Karenaitulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{فقد لبثت فیكم عمرا من قبله أفلا تعقلون}

Sesungguhnya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lamasebelumnya. Maka apakah kalian tidak memikirkannya? (Yunus: 16)

Maksudnya, bukankah kalian berakal yang dengannya kaliandapat mengenal antara yang hak dan yang batil? Karena itulahketika Heraklius, Raja (Kaisar) Romawi, bertanya kepada AbuSufyan dan orang-orang yang bersamanya mengenai sifat dan cirikhas Nabi Saw., yaitu, "Apakah kalian menuduhnya pernah berkatadusta sebelum dia mengucapkan apa yang telah disampaikannyaitu?" Abu Sufyan menjawab, "tidak." Padahal Abu Sufyan saat ituadalah pemimpin orang-orang kafir dan gembong kaum musyrik;sekalipun demikian, dia mengakui kebenaran.

Dan kesaksian yang diutarakan oleh bekas musuh itumengandung nilai lebih yang tersendiri.

Maka Heraklius berkata kepada Abu Sufyan, "'Sesungguhnya akupun mengetahui bahwa dia bukanlah orang yang suka berdustakepada orang lain, yang karenanya lalu ia akan berdusta kepadaAllah."

Ja'far ibnu Abu Talib berkata kepada Raja "Negus, raja negeriHabsyah (Etiopia), "Allah telah mengutus kepada kami seorang rasulyang kami kenal kebenarannya, nasabnya, dan kejujurannya. Masatinggal beliau Saw. bersama kami sebelum diangkat menjadiseorang nabi adalah empat puluh tahun."

Menurut riwayat yang bersumber dari Sa'id ibnul Musayyabdisebutkan empat puluh tiga tahun. Pendapat yang terkenal adalahyang pertama, lagi pula pendapat ini merupakan pendapat yangsahih.

YUNUS, AYAT 17

ن افترى على االله كذبا أو كذب بآیاته إنه لا یفلح {فمن أظلم ممالمجرمون (17) }

Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.

Allah Swt. berfirman bahwa tidak ada seorang pun yang lebihaniaya, tidak pula yang lebih angkara murka, dan tidak pula yanglebih jahat:

ن افترى على االله كذبا} {مم

daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah.(Yunus: 17)

Yakni membuat-buat kedustaan terhadap Allah, lalu ia mengakubahwa Allah telah mengutusnya, padahal kenyataannya tidaklahdemikian. Dan tidak ada seorang pun yang dosanya lebih besar dankejahatannya lebih parah daripada orang seperti itu. Orang sepertiitu tidaklah samar perkaranya bagi orang bodoh sekalipun, karenamana mungkin orang seperti itu serupa dengan para Nabi.Seseorang yang mengucapkan kata-kata seperti itu, baik dia benar

atau dusta, pasti Allah akan menegakkan hujah-hujah yangmenunjukkan akan kebenaran atau kedustaannya dengan bukti-bukti yang lebih jelas daripada matahari.

Sesungguhnya perbedaan antara Nabi Muhammad Saw. danMusailamah Al-Kazzab bagi orang yang menyaksikan keduanyaakan lebih jelas baginya daripada membedakan antara waktu duha(siang hari) dengan pertengahan malam hari yang gelap gulita.Orang yang menyaksikan ciri-ciri khas keduanya melalui sepakterjang dan ucapan-ucapanma —bagi orang yang mempunyaipandangan hati— akan menyimpulkan kebenaran Nabi MuhammadSaw. dan kedustaan Musailamah Al-Kazzab serta lain-lainnya yangsemisal, seperti Sajjah dan Al-Aswad Al-Anasi.

Abdullah ibnu Salam mengatakan, "Ketika Rasulullah Saw. tiba diMadinah, orang-orang (Yahudi) merasa tidak senang dengankehadirannya, dan aku termasuk salah seorang yang tidak senang.Ketika aku melihatnya langsung, aku menyimpulkan bahwa dia (NabiSaw.) bukanlah orang yang berpenampilan seperti orang yangpendusta."

Abdullah ibnu Salam melanjutkan kisahnya, bahwa ucapan NabiSaw. yang mula-mula didengarnya ialah sabdanya:

عام، [وصلوا لام، وأطعموا الط "یا أیها الناس أفشوا السالأرحام] وصلوا باللیل والناس نیام، تدخلون الجنة بسلام".

Hai manusia, seharkanlah salam, berilah makan orang-orangyang miskin, hubungkanlah silaturahmi, dan salatlah di malam hariketika orang-orang lelap dalam tidurnya, niscaya kalian masuk surgadengan sejahtera.

Ketika delegasi yang dipimpin oleh Dammam ibnu Sa'labahsebagai utusan dari kaumnya (yaitu Bani Sa'd ibnu Bakar) datangkepada Rasulullah Saw., di antara pertanyaan yang diajukan olehDammam kepada Rasulullah Saw. ialah, "Siapakah yangmeninggikan langit ini?" Rasulullah Saw. menjawab, "Allah."Dammam bertanya, "Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini?" Rasulullah Saw. menjawab, "Allah." Dammam bertanya,"Siapakah yang menghamparkan bumi ini?" Rasulullah Saw.menjawab, "Allah." Dammam bertanya, "Demi Tuhan yang telahmeninggikan langit ini, yang telah memancangkan gunung-gunungini, dan yang telah menghamparkan bumi ini, apakah Allah yangtelah mengutusmu kepada seluruh umat manusia?" Rasulullah Saw.menjawab, "Ya, Allah, memang benar."

Kemudian Dammam bertanya kepada Nabi Saw. tentang salat,zakat, haji, dan puasa; pada setiap pertanyaan Dammammengajukan sumpah tersebut, dan Rasulullah Saw. mengucapkansumpah itu kepada Dammam. Maka Dammam berkata, "Engkaubenar, demi Tuhan yang mengutusmu dengan benar, aku tidak akanmenambahi dan mengurangi dari hal tersebut."

Ternyata Dammam percaya kepada Rasulullah Saw. hanyadengan cara itu, dan dia telah merasa yakin kepada Rasulullah Saw.melalui dalil-dalil yang ia saksikan dengan mata kepalanya sendiridari diri Rasulullah Saw.

Hissan ibnu Sabit mengatakan dalam salah satu bait syairnya:

لو لم تكن فیه آیات مبینة كانت بدیهته تأتیك بالخبر

Sekalipun dia (Nabi Saw.) tidak membawa ayat-ayat yang jelas,maka dari penampilannya saja sudah cukup membawa kebaikan

bagimu.

Adapun Musailamah, apabila orang yang menyaksikannya itumempunyai pandangan hati, pasti akan mengetahui keadaan yangsebenarnya, melalui ucapan-ucapannya yang rapuh lagi tidak fasihdan melalui perbuatan-perbuatannya yang tidak baik. bahkan jelek,serta ucapan-ucapan yang dibuat-buatnya yang menyebabkan diakekal di dalam neraka kelak pada hari penyesalan dan permaluan.

Alangkah jauhnya perbedaan antara firman Allah Swt. yangmengatakan:

{االله لا إله إلا هو الحي القیوم لا تأخذه سنة ولا نوم له ما فيماوات وما في الأرض من ذا الذي یشفع عنده إلا بإذنه یعلم ما السبین أیدیهم وما خلفهم ولا یحیطون بشيء من علمه إلا بما شاء

ماوات والأرض ولا یئوده حفظهما وهو العلي وسع كرسیه السالعظیم}

Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk)-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur.(Al-Baqarah: 255). hingga akhir ayat.

dengan perkataan-perkataan Musailamah —semoga Allahmemburukkan dan melaknatinya— berikut ini:

ین لا الماء تكدرین، فدعین، نقي كما تنق "یا ضفدع بنت الضارب تمنعین". وقوله -قبح ولعن -: "لقد أنعم االله على ولا الش

الحبلى، إذ أخرج منها نسمة تسعى، من بین صفاق وحشى".وقوله -خدره االله في نار جهنم، وقد فعل -: "الفیل وما أدراك ماالفیل؟ له زلقوم طویل" وقوله -أبعده االله من رحمته: "والعاجناتقمات لقما، إهالة وسمنا، إن قریشا عجنا، والخابزات خبزا، واللاقوم یعتدون"

Hai katak, anak sepasang katak, bersuaralah, berapa banyakkamu bersuara, tetapi kamu tidak dapat mengeruhkan air dan tidakpula dapat mencegah orang yang meminumnya.

Allah melimpahkan nikmat kepada wanita yang mengandung, bilaDia melahirkan darinya seorang manusia yang dapat berjalan, yaitudari selangkangan dan perutnya.

Gajah, tahukah kamu apakah gajah itu, gajah mempunyai belalaiyang panjang.

Bahan-bahan roti yang telah dijadikan adonan, dan roti-roti yangtelah dipanggang, dan makanan-makanan yang telah disuap, laukpauk dan saminnya, demi semuanya, sesungguhnya orang-orangQuraisy adalah kaum yang melampaui batas.

Dan perkataan Musailamah lainnya, yang tidak lain mengandungberbagai macam khayalan dan igauan serta khurafat sehingga anak-anak kecil pun tidak mau mengucapkannya melainkan dengan nadasinis dan mengejek. Karena itulah Allah menghinakannya danmembuatnya mati terhina dalam Perang Al-Hadiqah, sehinggatercabik-cabiklah kekuatannya. Ia bahkan dilaknat oleh teman-temannya dan keluarga nya sendiri yang datang kepada Khalifah Abu

Bakar dalam keadaan bertobat; mereka datang dengan penuhharapan untuk memeluk agama Islam.

Ketika Khalifah Abu Bakar r.a. meminta mereka untukmembacakan kepadanya sesuatu yang pernah dikatakan olehMusailamah, mereka meminta Khalifah Abu Bakar agar tidak usahdisebutkan karena memalukan. Akan tetapi, Khalifah Abu Bakartetap bersikeras meminta agar mereka mengucapkannya, supayadidengar oleh orang-orang yang belum pernah mendengarnya.Dengan demikian, mereka akan mengetahui keutamaan hidayahdan ilmu yang terkandung di dalam Al-Qur'an yang jauh lebih utamadaripada apa yang dikatakannya. Lalu mereka membacakan apayang telah kami sebutkan di atas dan hal-hal lainnya yang serupa.

Setelah mereka selesai membacakannya, maka Khalifah AbuBakar berkata kepada mereka, "Celakalah kalian, kalian buang kemana akal kalian? Demi Allah, kata-kata seperti itu hanya pantaskeluar dari pantat."

Diceritakan bahwa Amr ibnul As menjadi delegasi untukmenghadap Musailamah yang telah menjadi temannya sejak zamanJahiliah, saat itu Amr ibnul As belum masuk Islam. Lalu Musailamahberkata kepadanya, "Celakalah engkau, hai Amr, apakah yang telahditurunkan kepada teman kamu —maksudnya Nabi Saw.— dalammasa sekarang ini?" Maka Amr menjawab, "Sesungguhnya akumendengar sahabat-sahabatnya membacakan surat yang besartetapi pendek." Musailamah bertanya, "Bagaimanakah bunyinya?"Amr membacakan firman-Nya:

{والعصر إن الإنسان لفي خسر إلا الذین آمنوا وعملوابر} الحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالص الص

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar beradadalam kerugian. (Al-Asr: 1-2 , hingga akhir surat.

Kemudian Musailamah berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku punbaru menerima hal yang semisal yang telah diturunkan kepadaku."Amr bertanya, "Coba sebutkan."' Musailamah berkata:

"یا وبر إنما أنت أذنان وصدر، وسائرك حقر نقر، كیف ترى یاعمرو؟ "

Hai kelinci, hai kelinci, sesungguhnya engkau hanyalah sepasangtelinga dan dada, sedangkan anggotamu yang lain kecil lagi pendek.Bagaimanakah menurutmu, hai 'Amr?

Amr menjawab kepada Musailamah, "Demi Allah, sesungguhnyaengkau benar-benar mengetahui bahwa aku mengetahui bahwaengkau dusta." Apabila penilaian ini dari seorang musyrik di saat iadalam kemusyrikan nya, berarti tidaklah samar baginya keadaanNabi Muhammad Saw. dan kebenarannya, serta keadaanMusailamah dan kedustaannya. Terlebih lagi menurut penilaianorang-orang yang mempunyai akal dan pandangan hati yang tajam.Karena itulah Allah Swt. berfirman:

ن افترى على االله كذبا أو قال أوحي إلي ولم یوح {ومن أظلم ممإلیه شيء ومن قال سأنزل مثل ما أنزل االله}

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuatkedustaan terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukankepada saya, " padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun

kepadanya, dan orang yang berkata, "Saya akan menurunkanseperti apa yang diturunkan Allah.” (Al-An'am: 93)

Sedangkan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

ن افترى على االله كذبا أو كذب بآیاته إنه لا یفلح {فمن أظلم ممالمجرمون}

Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.(Yunus: 17)

Demikian pula halnya orang yang mendustakan kebenaran yangdisampaikan oleh para rasul, padahal hujah-hujah (bukti-bukti)nyatelah jelas baginya. Sebagai jawabannya dikatakan, "Tentu saja tiadayang lebih zalim dari orang seperti itu," seperti yang disebutkan olehsebuah hadis:

" "أعتى الناس على االله رجل قتل نبیا، أو قتله نبي

Orang yang paling dimurkai oleh Allah ialah seseorang yangmembunuh nabi atau dibunuh oleh nabi.

YUNUS, AYAT 18-19

هم ولا ینفعهم ویقولون هؤلاء {ویعبدون من دون االله ما لا یضرماوات ولا في شفعاؤنا عند االله قل أتنبئون االله بما لا یعلم في الس

ة ا یشركون (18) وما كان الناس إلا أم الأرض سبحانه وتعالى عمواحدة فاختلفوا ولولا كلمة سبقت من ربك لقضي بینهم فیما فیهیختلفون (19) }

Dan mereka menyembah selain dari Allah apa yang tidak dapatmendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula)kemanfaatan, dan mereka berkata, "Mereka itu adalah pemberisyafaat kepada kami di sisi Allah.” Katakanlah, "Apakah kalianmengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik dilangit dan tidak (pula) di bumi?” Mahasuci Allah dan Mahatinggi dariapa yang mereka mempersekutukan (itu). Manusia dahulunyahanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklahkarena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu,pastilah telah diberi keputusan di antara mereka tentang apa yangmereka perselisihkan.

Allah Swt. mengingkari sikap orang-orang musyrik yangmenyembah Allah dengan selain-Nya dengan dugaan bahwasembahan-sembahan itu kelak dapat memberikan manfaat kepadamereka melalui syafaatnya di sisi Allah nanti. Maka Allah Swt.memberitahukan bahwa sembahan-sembahan itu tidak dapatmenimpakan mudarat, tidak dapat memberikan manfaat, dan tidakmemiliki sesuatu pun; apa yang mereka dugakan itu sama sekalitidak akan terjadi, dan hal itu tidak akan terjadi selama-lamanya.Karena itulah Allah Swt. berfirman:

ماوات ولا في الأرض} {قل أتنبئون االله بما لا یعلم في الس

Katakanlah, "Apakah kalian mengabarkan kepada Allah apa yangtidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?” (Yunus:18)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna ayat ialah "apakah kalianhendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak ada di langitdan tidak pula di bumi?".

Kemudian Allah membersihkan diri-Nya Yang Mahamulia darikemusyrikan mereka dan kekafirannya. Untuk itu Dia berfirman:

ا یشركون} {سبحانه وتعالى عم

Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang merekamempersekutukan (itu). (Yunus: 18)

Kemudian Allah Swt. memberitahukan bahwa kemusyrikanseperti itu akan terjadi di kalangan manusia, sekalipun pada mulanyatidak ada; dan seluruh manusia itu pada awalnya berada dalam satuagama, yaitu agama Islam.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa jarak masa antara Adam danNabi Nuh adalah sepuluh generasi, semuanya memeluk agamaIslam.

Kemudian terjadilah perselisihan di kalangan manusia, makaberhala-berhala, sekutu-sekutu dan tandingan-tandingan mulaidisembah, kemudian Allah mengutus rasul-rasul dengan membawaayat-ayat-Nya yang jelas dan hujah-hujah serta bukti-bukti-Nya yangkuat lagi mengalahkan:

{لیهلك من هلك عن بینة ویحیا من حي عن بینة}

yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keteranganyang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya denganketerangan yang nyata (pula). (Al-Anfal: 42)

*******************

Firman Allah Swt.:

{ولولا كلمة سبقت من ربك لقضي بینهم فیما فیه یختلفون}

Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhankalian dahulu. (Yunus: 19), hingga akhir ayat.

Yakni seandainya tidak ada ketetapan dari Allah sejak dahuluyang me nyatakan bahwa Dia tidak akan mengazab seorang punkecuali sesudah tegaknya hujah terhadap diri orang itu. Dan bahwaDia telah menangguh kan makhluk-Nya sampai dengan masa yangtelah dipastikan. Seandainya kesemuanya itu tidak ada, niscaya Dialangsung memberikan keputusan di antara sesama mereka tentangapa yang mereka perselisihkan itu. lalu berbahagialah orang-orangyang beriman dan celakalah orang-orang yang kafir.

YUNUS, AYAT 20

{ویقولون لولا أنزل علیه آیة من ربه فقل إنما الغیب الله فانتظرواإني معكم من المنتظرین (20) }

Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanyakatakanlah, "Sesungguhnya yang gaib itu kepunyaan Allah. Sebab

itu, tunggu (sajalah) oleh kalian, sesungguhnya aku bersama kaliantermasuk orang-orang yang menunggu.”

Orang-orang kafir pendusta dan pengingkar itu mengatakan,"Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu mukjizat dariTuhannya?" Mereka bermaksud seperti apa yang telah diberikankepada kaum Samud —yaitu unta Nabi Saleh— atau Muhammaddapat mengubah Bukit Safa menjadi emas. atau menggeserkan darimereka bukit-bukit Mekah dan menggantikannya dengan taman-taman dan sungai-sungai, atau hal lainnya yang semacam, yangAllah mampu melakukannya.

Akan tetapi, Allah Mahabijaksana dalam semua perbuatan danucapan-Nya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

{تبارك الذي إن شاء جعل لك خیرا من ذلك جنات تجري منتحتها الأنهار ویجعل لك قصورا}

Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan -Nya bagimu yang lebih baik daripada yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan Nya(pula) untukmu istana-istana. Bahkan mereka mendustakan harikiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagisiapa yang mendustakan hari kiamat. (Al-Furqan: 10-11)

لون وآتینا {وما منعنا أن نرسل بالآیات إلا أن كذب بها الأوثمود الناقة مبصرة فظلموا بها وما نرسل بالآیات إلا تخویفا}

Dan sekali-kali tidak ada yang menghalang-halangi Kami untukmengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkankarena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-or ang dahulu.(Al-Isra: 59). hingga akhir ayat.

Dengan kata lain, Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya sunnah-Ku (ketetapan-Ku) terhadap makhluk-Ku ialah apabila Aku berikankepada mereka apa yang mereka minta itu, mendingan jika merekaberiman kepadanya, tetapi jika mereka tidak beriman kepadanya,niscaya Aku segerakan siksaan-Ku terhadap mereka."

Karena itulah ketika Rasulullah Saw. disuruh memilih antaramemberikan kepada mereka apa yang mereka minta dengan syaratmereka harus beriman—jika tidak beriman, maka mereka akandiazab— dan antara menangguhkan mereka, maka Rasulullah Saw.memilih penangguhan bagi mereka. Itulah sikap Rasul Saw. kepadaumatnya, beliau sangat penyantun terhadap mereka. Karena itulahAllah Swt. memberikan petunjuk kepada Nabi-Nya dalam menjawabpermintaan mereka melalui firman-Nya:

{فقل إنما الغیب الله}

Katakanlah, "Sesungguhnya yang gaib itu kepunyaan Allah.”(Yunus: 20)

Dengan kata lain, semua perkara itu adalah kepunyaan Allah, Diamengetahui akibat dari semua urusan.

{فانتظروا إني معكم من المنتظرین}

sebab itu tunggu (sajalah) oleh kalian, sesungguhnya akubersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu. (Yunus: 20)

Maksudnya, jika kalian tidak mau beriman sebelum kalianmenyaksikan apa yang kalian minta, maka tunggulah keputusanAllah tentang aku dan kalian. Padahal mereka telah menyaksikansebagian dari mukjizat-mukjizat yang diperlihatkan oleh Nabi Saw.kepada mereka, bahkan hal itu jauh lebih besar daripada apa yangmereka minta. Yaitu ketika Nabi Saw. berada di hadapan mereka,lalu mengisyaratkan tangannya ke arah bulan di malam purnama,maka bulan itu terbelah menjadi dua; yang satu berada di belakangbukit, sedangkan yang lainnya berada di hadapan bukit. Hal ini lebihbesar daripada semua mukjizat bumi yang pernah mereka mintadan yang tidak mereka minta. Seandainya Allah mengetahui bahwamereka meminta hal tersebut dengan permintaan ingin mendapathidayah dan bukti penguat, niscaya Dia mengabulkan permintaanmereka. Akan tetapi. Allah Swt. mengetahui bahwa mereka memintahanya semata-mata terdorong oleh keingkaran mereka dan inginmenguji. Karena itulah Allah membiarkan mereka dalamkeraguannya. Dan Allah mengetahui bahwa tidak ada seorang pundari mereka yang mau beriman, seperti yang disebutkan olehfirman-Nya:

{إن الذین حقت علیهم كلمة ربك لا یؤمنون ولو جاءتهم كل آیةحتى یروا العذاب الألیم}

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap merekakalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepadamereka segala macam keterangan. (Yunus: 96-97), hingga akhirayat.

{ولو أننا نزلنا إلیهم الملائكة وكلمهم الموتى وحشرنا علیهمكل شيء قبلا ما كانوا لیؤمنوا إلا أن یشاء االله ولكن أكثرهمیجهلون}

Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, danorang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kamikumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscayamereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki.(Al-An'am: 111), hingga akhir ayat.

Juga karena di dalam diri mereka yang tidak mau berimanterdapat kesombongan yang tinggi, seperti yang disebutkan olehfirman-Nya:

ماء فظلوا فیه یعرجون لقالوا {ولو فتحنا علیهم بابا من السإنما سكرت أبصارنا بل نحن قوم مسحورون}

Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salahsatu (pintu-pintu) langit. (Al-Hijr: 14), hingga akhir ayat berikutnya.

ماء ساقطا یقولوا سحاب مركوم} {وإن یروا كسفا من الس

Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur. (Ath-Thur: 44),hingga akhir ayat.

{ولو نزلنا علیك كتابا في قرطاس فلمسوه بأیدیهم لقال الذینكفروا إن هذا إلا سحر مبین}

Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalumereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri,tentulah orang-orang yang kafir itu berkata, "Ini tidak lain hanyalahsihir yang nyata.” (Al-An'am: 7)

Orang-orang seperti itu permintaan mereka tidak usah dijawab(diperkenankan) karena tidak ada gunanya. Permintaan merekahanya berdasarkan pada keingkaran dan pembangkangannya,karena kedurhakaan dan kerusakan yang ada dalam diri merekasudah terlalu parah. Sebab itulah dalam firman selanjutnyadisebutkan:

{فانتظروا إني معكم من المنتظرین}

sebab itu tunggu (sajalah) oleh kalian, sesungguhnya akubersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu. (Yunus: 20)

YUNUS, AYAT 21-23

تهم إذا لهم مكر في آیاتنا اء مس {وإذا أذقنا الناس رحمة من بعد ضرقل االله أسرع مكرا إن رسلنا یكتبون ما تمكرون (21) هو الذيیسیركم في البر والبحر حتى إذا كنتم في الفلك وجرین بهم بریحطیبة وفرحوا بها جاءتها ریح عاصف وجاءهم الموج من كل مكانین لئن أنجیتنا من وظنوا أنهم أحیط بهم دعوا االله مخلصین له الدا أنجاهم إذا هم یبغون في اكرین (22) فلم هذه لنكونن من الشالأرض بغیر الحق یا أیها الناس إنما بغیكم على أنفسكم متاع الحیاةنیا ثم إلینا مرجعكم فننبئكم بما كنتم تعملون (23) } الد

Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat,sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba merekamempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaanKami. Katakanlah, ”Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu dayaitu).” Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayakalian. Dialah Tuhan yang menjadikan kalian dapat berjalan didaratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kalian berada didalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orangyang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan merekabergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila)gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakinbahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoakepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata), "Sesungguhnya jika Engkau menyelamat -

kan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orangyang bersyukur.” Maka setelah Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yangbenar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezaliman kalianakan menimpa diri kalian sendiri; (hasil kezaliman kalian) ituhanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lahkalian kembali, lalu Kami kabarkan kepada kalian apa yang telahkalian kerjakan.

Allah Swt. memberitahukan bahwa apabila manusia berolehrahmat sesudah bencana menimpa mereka, misalnya kemakmuransesudah paceklik, kesuburan sesudah tandus, dan hujan sesudahkekeringan, serta lain sebagainya:

{إذا لهم مكر في آیاتنا}

tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. (Yunus: 21)

Mujahid mengatakan, yang dimaksud dengan tipu daya di siniialah mengejek dan mendustakan ayat-ayat Allah. Ayat ini semaknadengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:

ا ر دعانا لجنبه أو قاعدا أو قائما فلم {وإذا مس الإنسان الضه} ه مر كأن لم یدعنا إلى ضر مس كشفنا عنه ضر

Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kamidalam keadaan berbaring, duduk, ataupun berdiri. (Yunus: 12).hingga akhir ayat.

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw.salat Subuh bersama mereka sesudah turun hujan pada malamharinya, kemudian beliau Saw. bersabda, "Tahukah kalian apa yangtelah dikatakan oleh Tuhan kalian tadi malam?" Mereka menjawab,"Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw. bersabda:

ا من قال: مطرنا "قال: أصبح من عبادي مؤمن بي وكافر، فأما من قال: بفضل االله ورحمته، فذلك مؤمن بي كافر بالكوكب، وأممطرنا بنوء كذا وكذا، فذاك كافر بي مؤمن بالكوكب".

Allah berfirman: "Pagi hari ini di antara hamba-hamba-Ku adayang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun orang yangmengatakan, "Kami diberi hujan berkat kemurahan dan rahmatAllah, " maka dia adalah orang yang beriman kepada-Ku dan kafirkepada bintang-bintang (yang menandai akan turunnya hujan).Adapun orang yang mengatakan, "Kami diberi hujan oleh bintanganu dan bintang anu, " maka dia adalah orang yang kafir terhadap -Ku dan beriman kepada bintang-bintang.”

*******************

Firman Allah Swt.:

{قل االله أسرع مكرا}

Katakanlah, "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu dayaitu).” (Yunus: 21)

Yakni lebih licin dalam memberikan istidraj dan penangguhan-Nya, sehingga orang berdosa -yang bersangkutan- menduga bahwa

dirinya tidak akan diazab, melainkan masih diberi masa tangguh,kemudian Allah mengazabnya di saat ia sedang lalai. Para malaikatpencatat amal perbuatan telah mencatat semua yang dikerjakannyasecara rinci, lalu mereka menyerahkannya kepada Tuhan Yangmengetahui semua yang gaib dan yang nyata. Maka Diamemberikan pembalasan-Nya kepada orang yang bersangkutanatas semua amal perbuatannya, baik yang besar maupun yang keciltanpa ada yang kelewat.

Dalam firman selanjutnya Allah Swt. berkata:

{هو الذي یسیركم في البر والبحر}

Dialah Tuhan yang menjadikan kalian dapat berjalan di daratandan (berlayar) di lautan. (Yunus: 22)

Artinya. Dia menjaga dan memelihara kalian.

{حتى إذا كنتم في الفلك وجرین بهم بریح طیبة وفرحوا بها}

Sehingga apabila kalian berada di dalam bahtera, danmeluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada didalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembirakarenanya. (Yunus: 22)

Yakni bahtera itu berlayar dengan cepat membawa mereka, danketika mereka dalam keadaan demikian tiba-tiba:

فن {ریح عاصف} {جاءتها} أي: تلك الس

datanglah angin badai menerpanya. (Yunus: 22)

Bahtera itu ditimpa oleh angin yang sangat keras:

{وجاءهم الموج من كل مكان}

dan gelombang dari segenap penjuru menghantamnya Yunus:22)

Laut menggulung mereka dan mengombang-ambingkanbahteranya.

{وظنوا أنهم أحیط بهم}

dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya).(Yunus: 22)

Yakni mereka merasa dirinya pasti binasa.

ین} {دعوا االله مخلصین له الد

maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskanketaatan kepada-Nya semata-mata. (Yunus: 22)

Maksudnya, dalam seruannya kepada Allah mereka tidakmenyertakan suatu berhala atau suatu sekutu pun, bahkan merekamengesakan-Nya dan menujukan doa serta ibtihal mereka hanyakepada Allah, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melaluifirman-Nya:

اكم ا نج ر في البحر ضل من تدعون إلا إیاه فلم كم الض {وإذا مسإلى البر أعرضتم وكان الإنسان كفورا}

Dan apabila kalian ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglahsiapa yang kalian seru, kecuali Dia: maka tatkala Diamenyelamatkan kalian ke daratan, kalian berpaling. Dan manusia ituadalah selalu tidak berterima kasih. (Al-Isra: 67)

Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

ین لئن أنجیتنا من هذه} أي: هذه {دعوا االله مخلصین له الداكرین} الحال {لنكونن من الش

maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskanketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata),"Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini,pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.” (Yunus:22)

Yakni kami tidak akan menyekutukan-Mu dengan seseorang pun,dan kami benar-benar akan mengesakan Engkau dalam beribadahnanti, sebagaimana kami sekarang mengesakan Engkau dalam doakami di sini.

*******************

Allah Swt. berfirman:

ا أنجاهم} {فلم

Maka setelah Allah menyelamatkan mereka. (Yunus: 23)

Yaitu dari keadaan bahaya tersebut.

{ {إذا هم یبغون في الأرض بغیر الحق

tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa(alasan) yang benar. (Yunus: 23)

seakan-akan tidak pernah terjadi apa pun terhadap diri mereka,seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

ه} {كأن لم یدعنا إلى ضر مس

seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. (Yunus: 12)

Kemudian Allah Swt. berfirman:

{یا أیها الناس إنما بغیكم على أنفسكم}

Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezaliman kalian akanmenimpa diri kalian sendiri. (Yunus: 23)

Artinya, sesungguhnya yang merasakan bencana kezalimankalian ini hanyalah diri kalian sendiri, dan kalian tidak dapatmenimpakan bahaya apa pun terhadap seseorang selain diri kalian,seperti apa yang disebutkan di dalam sebuah hadis:

نیا، مع ما یدخر ل االله عقوبته في الد "ما من ذنب أجدر أن یعجحم". االله لصاحبه في الآخرة، من البغي وقطیعة الر

Tiada suatu dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan olehAllah siksaan terhadap pelakunya di dunia ini di samping siksaanyang disiapkan oleh Allah untuknya kelak di hari akhirat selain dariperbuatan bagyu (zina) dan memutuskan hubungan silaturahmi.

*******************

Firman Allah Swt.:

نیا} {متاع الحیاة الد

(hasil kezaliman) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi. (Yunus:23)

Artinya, sesungguhnya yang kalian peroleh hanyalah kesenangandalam kehidupan dunia yang rendah lagi hina itu.

{ثم إلینا مرجعكم}

kemudian kepada Kami-lah kalian kembali. (Yunus: 23)

Yakni hanya kepada Kami-lah kalian akan dikembalikan.

{فننبئكم}

lalu Kami kabarkan kepada kalian. (Yunus: 23)

Yakni kemudian Kami katakan kepada kalian semua amalperbuatan kalian, lalu Kami akan membalaskannya kepada kaliansecara penuh. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan dalamamal perbuatannya, hendaklah ia memuji Allah: dan barang siapayang menjumpai amal perbuatannya kebalikan dari itu. makajanganlah ia mencela kecuali hanya kepada dirinya sendiri.

YUNUS, AYAT 24-25

ماء فاختلط به نبات نیا كماء أنزلناه من الس {إنما مثل الحیاة الدا یأكل الناس والأنعام حتى إذا أخذت الأرض زخرفها الأرض ممینت وظن أهلها أنهم قادرون علیها أتاها أمرنا لیلا أو نهارا وازل الآیات لقوم فجعلناها حصیدا كأن لم تغن بالأمس كذلك نفصلام ویهدي من یشاء إلى یتفكرون (24) واالله یدعو إلى دار السصراط مستقیم (25) }

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalahseperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlahdengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranyaada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabilabumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula)perhiasan nya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pastimenguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktumalam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanaman) laksanatanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernahtumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tandakekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir. Allah menyeru

(manusia) ke Darussalam (surga) dan menunjuki orang yangdikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).

Allah Swt. membuat perumpamaan tentang bunga kehidupandunia dan perhiasannya serta kefanaannya yang cepat dengantumbuh-tumbuhan yang dikeluarkan oleh Allah dari tanah melalui airhujan yang diturunkan dari langit. Tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang beraneka ragam macam dan jenisnya itu ada yangdimakan oleh manusia; ada pula yang dimakan oleh binatang ternak,seperti rumput, ilalang, dan lain sebagainya.

{حتى إذا أخذت الأرض زخرفها}

Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya. (Yunus:24)

Yakni perhiasannya yang fana telah sempurna.

ینت} {واز

dan memakai (pula) perhiasannya. (Yunus: 24)

Sehingga semua yang dikeluarkannya tampak indah dihiasidengan bunga-bungaan yang aneka ragam warna dan bentuknya.

{وظن أهلها} الذین زرعوها وغرسوها {أنهم قادرون علیها}

dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pastimenguasainya (Yunus: 24)

Maksudnya, mampu menuai dan memetik hasilnya. Ketikamereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba datanglah sa'iqah atauangin kencang yang sangat dingin sehingga dedaunannya menjadikering dan buahnya membusuk. Karena itu, dalam firmanselanjutnya disebutkan:

{أتاها أمرنا لیلا أو نهارا فجعلناها حصیدا}

tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atausiang hari, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit. (Yunus: 24)

Yakni menjadi kering, sebelumnya segar lagi hijau.

{كأن لم تغن بالأمس}

seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. (Yunus: 24)

Yaitu seakan-akan tidak pernah tumbuh sebelum itu.

Menurut Qatadah, seakan-akan belum pernah tumbuh dengansegar. Demikianlah keadaan semua urusan sesudahkehancurannya, maka akan kelihatan seakan-akan belum pernahada.

Di dalam sebuah hadis disebutkan seperti berikut:

نیا، فیغمس في النار غمسة ثم یقال له: هل یؤتى بأنعم أهل الد؟] فیقول: لا. ویؤتى بأشد ؟ [هل مر بك نعیم قط رأیت خیرا قط

نیا فیغمس في النعیم غمسة، ثم یقال له: هل الناس عذابا في الد؟ فیقول: لا" رأیت بؤسا قط

(Kelak di hari kiamat) didatangkan seorang penghuni dunia yangpaling senang, lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sekali celup,kemudian dikatakan kepadanya, "Apakah kamu pernah mengalamisuatu kebaikan? Dan apakah kamu pernah mengalami suatukesenangan?” Maka ia menjawab, "Tidak.” Lalu didatangkanseorang yang paling sengsara di dunia, kemudian ia dimasukkan kedalam kehidupan yang penuh dengan kenikmatan (surga) sekalimasuk. Sesudah itu dikatakan kepadanya, "Apakah kamu pernahmengalami suatu kesengsaraan?” Maka dia menjawab, "Tidak.”

Dan Allah Swt. telah berfirman menceritakan tentang orang-orangyang binasa:

{فأصبحوا في دیارهم جاثمین كأن لم یغنوا فیها}

lalu mereka mati bergelimpangan di dalam rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. (Hud: 67-68)

Kemudian Allah Swt. berfirman:

ل الآیات} {كذلك نفص

Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami).(Yunus: 24)

Maksudnya, begitulah caranya Kami menjelaskan bukti-bukti dandalil-dalil:

{لقوم یتفكرون}

kepada orang-orang yang berpikir. (Yunus: 24)

agar mereka mengambil pelajaran dari perumpamaan ini yangmenunjukkan akan lenyapnya dunia dari pemiliknya dengan cepat,tetapi mereka teperdaya olehnya, merasa yakin dan pasti bahwa dirimereka pasti dapat memetik hasilnya pada waktunya, tetapiakhirnya dunia luput dari mereka. Karena sesungguhnya watakdunia itu selalu lari dari orang yang memburunya dan selalumemburu orang yang menghindarinya.

Allah Swt. telah membuat perumpamaan dunia dengan tumbuh-tumbuhan dalam berbagai ayat dari Kitab-Nya. Di dalam surat Al-Kahfi, Allah Swt. telah berfirman:

ماء فاختلط نیا كماء أنزلناه من الس {واضرب لهم مثل الحیاة الدیاح وكان االله على كل به نبات الأرض فأصبح هشیما تذروه الرشيء مقتدرا}

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupandunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, makamenjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkanoleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Kahfi: 45)

Demikian pula yang terdapat di dalam surat Az-Zumar dan Al-Hadid, Allah membuat perumpamaan untuk kehidupan dunia denganhal tersebut.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Haris,telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, telah menceritakankepada kami Ibnu Uyaynah, dari Amr ibnu Dinar, dari Abdur Rahmanibnu Abu Bakar ibnu Abdur Rahman ibnul Haris ibnu Hisyam yangmengatakan bahwa ia pernah mendengar Marwan ibnul Hakammembaca ayat berikut di atas mimbarnya, yaitu firman Allah Swt.:dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengirabahwa mereka pasti menguasainya; dan tidak sekali-kali Allahmembinasakannya melainkan karena dosa para pemiliknya.Kemudian Marwan berkata, "Saya biasa membacanya seperti ini,tetapi ia (tambahannya) tidak terdapat di dalam mushaf." MakaAbbas ibnu Abdullah ibnu Abbas berkata, "Begitu pula yang biasadibacakan oleh Ibnu Abbas." Lalu mereka mengirimkan utusankepada Ibnu Abbas untuk menanyakannya, maka Ibnu Abbasmenjawab, "Begitulah yang dibacakan kepadaku oleh Ubay ibnuKa'b."

Ini adalah qiraat yang gharib, seakan-akan kalimat tersebutditambahkan sebagai tafsirannya.

*******************

Firman Allah Swt.:

لام} {واالله یدعو إلى دار الس

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga). (Yunus: 25)

Setelah menceritakan perihal dunia dan kelenyapannya yangcepat, maka Allah menyebutkan tentang surga dan menyerukepadanya serta menamainya dengan sebutan Darussalam, yaknirumah yang aman dari semua penyakit, semua kekurangan, dansemua musibah. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

لام ویهدي من یشاء إلى صراط {واالله یدعو إلى دار السمستقیم}

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjukiorang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).(Yunus: 25)

Ayyub telah meriwayatkan dari Abu Qilabah, dari Nabi Saw., yangtelah bersabda:

"قیل لي: لتنم عینك، ولیعقل قلبك، ولتسمع أذنك فنامت عیني،وعقل قلبي، وسمعت أذني. ثم قیل: سید بنى دارا، ثم صنع مأدبة،وأرسل داعیا، فمن أجاب الداعي دخل الدار، وأكل من المأدبة،ید، ومن لم یجب الداعي لم یدخل الدار، ولم یأكل ورضي عنه السید، والدار الإسلام، ید فاالله الس من المأدبة، ولم یرض عنه السد صلى االله علیه وسلم. والمأدبة الجنة، والداعي محم

Dikatakan kepadaku, "Tidurlah kedua matamu, tetapi sadarlahhatimu dan mendengarlah dengan telingamu!" Maka mataku tertidurdan hatiku sadar serta kedua telingaku mendengar. Kemudiandikatakan kepadaku, "Seperti seorang tuan yang membangunsebuah gedung, lalu membuat perjamuan (pesta) dan mengutusseseorang untuk menyampaikan undangan. Maka barang siapayang memenuhi undangannya masuk ke dalam gedung itu danmemakan jamuannya, dan si tuan merasa puas (rida) kepadanya.Dan barang siapa yang tidak memenuhi undangannya, tidak masuk

ke dalam gedung itu dan tidak makan jamuannya, serta si tuan tidakrela kepadanya Allah adalah si tuan itu, sedang gedung itu adalahagama Islam, dan jamuannya adalah surga, sedangkan penyampaiundangan itu adalah Muhammad Saw."

Hadis ini mursal, tetapi diriwayatkan pula secara muttasil melaluihadis Al-Lais dari Khalid ibnu Yazid dari Sa'id ibnu Abu Hilal dariJabir ibnu Abdullah r.a. yang menceritakan.”Pada suatu hariRasulullah Saw. keluar (dari rumah) dan menjumpai kami, lalu beliaubersabda:

"إني رأیت في المنام كأن جبریل عند رأسي، ومیكائیل عندرجلي، یقول أحدهما لصاحبه: اضرب له مثلا. فقال: اسمع سمعتتك كمثل ملك اتخذ دارا، أذنك، واعقل عقل قلبك، إنما مثلك ومثل أمثم بنى فیها بیتا، ثم جعل فیها مأدبة، ثم بعث رسولا یدعو الناسسول، ومنهم من تركه، فاالله الملك، إلى طعامه، فمنهم من أجاب الرد الرسول، فمن أجابك ار الإسلام، والبیت الجنة، وأنت یا محم والددخل الإسلام، ومن دخل الإسلام دخل الجنة، ومن دخل الجنة أكلمنها"

Sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku seakan-akan Jibrilberada di dekat kepalaku dan Mikail berada di dekat kedua kakiku.Salah satunya berkata kepada yang lain, 'Buatlah suatuperumpamaan baginya.' Maka yang ditanya menjawab,'Dengarkanlah dengan baik oleh telingamu dan resapilah denganbaik oleh hatimu. Sesungguhnya perumpamaanmu dan

perumpamaan umatmu sama dengan seorang raja yang menempatisebuah istana, lalu ia membangun sebuah rumah di dalamnya danmengadakan pesta perjamuan di dalamnya, untuk itu lalu iamengutus seorang utusan guna memanggil orang-orang menghadiriperjamuannya. Maka di antara mereka ada yang memenuhiundangan utusannya, dan di antara mereka ada pula yang tidakmemenuhinya. Raja itu adalah perumpamaan Allah, istana ituperumpamaan Islam, rumah itu perumpamaan surga, dan engkau—hai Muhammad— adalah perumpamaan utusan itu. Barang siapayang memenuhi undanganmu, niscaya masuk Islam; dan barangsiapa masuk Islam, pasti masuk surga; dan barang siapa masuksurga, pasti memakan makanan yang ada di dalamnya'.”

Hadis ini merupakan riwayat Ibnu Jarir.

Qatadah mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakuKhulaid Al-Asri, dari Abu Darda secara marfu', bahwa RasulullahSaw. pernah bersabda:

"ما من یوم طلعت فیه شمسه إلا وبجنبتیها ملكان ینادیانوا إلى ربكم، یسمعهما خلق االله كلهم إلا الثقلین: یا أیها الناس، هلما كثر وألهى". إن ما قل وكفى، خیر مم

Tiada suatu hari pun yang matahari terbit padanya, melainkanpada kedua sisinya terdapat dua malaikat, kedua-duanyamenyerukan kalimat berikut yang seruannya dapat didengar olehsemua makhluk Allah kecuali manusia dan jin, yaitu: "Hai manusia,kemarilah kepada Tuhan kalian. Sesungguhnya sesuatu yang sedikittetapi mencukupi adalah lebih baik daripada sesuatu yang banyaktetapi melalaikan (kalian kepada Allah).”

Sehubungan dengan perkataan, "Hai manusia, kemarilah kepadaTuhan kalian," Abu Darda mengatakan bahwa diturunkan firmanAllah Swt.: Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga). (Yunus:25), hingga akhir ayat.

Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir.

YUNUS, AYAT 26

{للذین أحسنوا الحسنى وزیادة ولا یرهق وجوههم قتر ولا ذلةأولئك أصحاب الجنة هم فیها خالدون (26) }

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik(surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debuhitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga,mereka kekal di dalamnya.

Allah Swt. memberitahukan pahala bagi orang yang berbuat baikdalam amalnya selama di dunia ini, yaitu beriman dan beramalsaleh, bahwa mereka mendapat balasan yang baik di negeri akhiratnanti. Perihalnya sama dengan yang disebutkan dalam ayat lainmelalui firman-Nya:

{هل جزاء الإحسان إلا الإحسان}

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-Rahman:60)

Adapun firman Allah Swt.:

{وزیادة}

dan tambahannya. (Yunus: 26)

Maksudnya, pahala amal yang baik itu dilipatgandakan menjadisepuluh kali lipat kebaikan sampai dengan tujuh ratus kali lipat,bahkan lebih dari itu. Balasan kebaikan itu mencakup semuakenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada ahli surga di dalamsurga, berupa gedung-gedung, bidadari-bidadari yang bermata jeli,rida Allah kepada mereka, dan apa yang disimpan oleh Allah buatmereka berupa hal-hal yang menyejukkan hati dan pandanganmata. Dan yang paling utama di antara semua nikmat surgawi ituialah memandang kepada Zat Allah Swt. Yang Mahamulia.Sesungguhnya nikmat ini jauh lebih besar daripada semua yangtelah diberikan oleh Allah kepada mereka; mereka sebenarnya tidakberhak mendapatkannya karena amal perbuatan mereka, melainkanberkat kemurahan dan rahmat dari Allah semata.

Sehubungan dengan tafsir makna ayat ini yang diinterpretasikandengan pengertian memandang Zat Allah Yang Mahamulia, telahdiriwayatkan dari Abu Bakar As-Siddiq, Huzaifah ibnul Yaman,Abdullah ibnu Abbas, Sa'id ibnul Musayyab, Abdur Rahman ibnu AbuLaila, Abdur Rahman ibnu Basit, Mujahid, Ikrimah, Amir ibnu Sa'd,Ata, Ad-Dahhak, Al-Hasan, Qatadah, As-Saddi, Muhammad ibnuIshaq, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf dan Khalaf.

Sehubungan dengan hal ini, banyak hadis yang diriwayatkan dariNabi Saw yang menerangkannya, antara lain diriwayatkan olehImam Ahmad. Disebutkan bahwa:

اد بن سلمة، عن ثابت البناني، عن عبد ان، أخبرنا حم ثنا عف حدحمن بن أبي لیلى، عن صهیب؛ أن رسول االله صلى االله علیه الروسلم تلا هذه الآیة: {للذین أحسنوا الحسنى وزیادة} وقال: "إذادخل أهل الجنة الجنة، وأهل النار النار، نادى مناد: یا أهل الجنة،إن لكم عند االله موعدا یرید أن ینجزكموه. فیقولون: وما هو؟ ألمیثقل موازیننا، ویبیض وجوهنا، ویدخلنا الجنة، ویزحزحنا منالنار؟ ". قال: "فیكشف لهم الحجاب، فینظرون إلیه، فواالله ماأعطاهم االله شیئا أحب إلیهم من النظر إلیه، ولا أقر لأعینهم"

telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakankepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit Al-Bannani, dariAbdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Suhaib r.a. yang menceritakanbahwa Rasulullah Saw. membaca ayat berikut, yaitu firman-Nya:Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik(surga) dan tambahannya. (Yunus: 26) Lalu beliau Saw. bersabda:Apabila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masukneraka, maka ada suara yang menyerukan, "Hai ahli surga,sesungguhnya Allah telah menjanjikan suatu janji kepada kalian,sekarang Dia hendak menunaikannya kepada kalian. Merekaberkata, "Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan amal kami, bukankah Allah telah membuat wajah kamimenjadi putih dan memasukkan kami ke dalam surga sertamenyelamatkan kami dari neraka?” Dilanjutkan bahwa lalu Allahmembuka hijab-Nya bagi mereka, maka mereka dapat memandangkepada Allah. Demi Allah, Allah belum pernah memberikan suatunikmat yang lebih mereka sukai daripada memandang Dzat-Nya,

dan tidak (pula) lebih menyenangkan mata (hati) mereka (selain darimemandang kepada Dzat Allah).

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dansejumlah orang dari kalangan para imam melalui hadis Hammadibnu Salamah dengan sanad yang sama.

قال ابن جریر: أخبرنا یونس، أخبرنا ابن وهب: أخبرنا شبیب،عن أبان عن أبي تمیمة الهجیمي؛ أنه سمع أبا موسى الأشعريیحدث عن رسول االله صلى االله علیه وسلم: "إن االله یبعث یوملهم وآخرهم -: القیامة منادیا ینادي: یا أهل الجنة -بصوت یسمع أوإن االله وعدكم الحسنى وزیادة، الحسنى: الجنة. وزیادة: النظر إلى." حمن عز وجل وجه الر

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus,telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dan telahmenceritakan kepadaku Syabib, dari Aban, dari Abu Tamimah Al-Hijaimi, bahwa ia pernah mendengar Abu Musa Al-Asy'arimenceritakan hadis berikut dari Rasulullah Saw.: SesungguhnyaAllah pada hari kiamat nanti memerintahkan juru penyeru untukmenyerukan, "Hai penduduk surga —dengan suara yang dapatdidengar oleh mereka semua dari awal hingga akhirnya—,sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian pahala yangterbaik dan tambahannya. Pahala yang terbaik adalah surga,sedangkan tambahannya ialah memandang kepada Dzat TuhanYang Maha Pemurah.”

Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya pula melalui hadis AbuBakar Al-Huzali, dari Abu Tamimah Al-Hujaimi, dengan sanad yangsama.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadakami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnulMukhtar, dari Ibnu Juraij, dari Ata, dari Ka'b ibnu Ujrah. dari NabiSaw. sehubungan dengan firman-Nya: Bagi orang-orang yangberbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.(Yunus: 26) Nabi Saw. bersabda: (Tambahannya ialah) memandangkepada Zat Allah Swt.

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadakami Ibnu Abdur Rahim, telah menceritakan kepada kami Umar ibnuAbu Salamah, bahwa ia pernah mendengar Zahir mengatakan dariorang yang mendengarnya dari Abul Aliyah, telah menceritakankepada kami Ubay ibnu Ka'b, bahwa ia pernah bertanya kepadaRasulullah Saw. mengenai firman Allah Swt. berikut: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dantambahannya (Yunus: 26) Nabi Saw. bersabda: Pahala yang terbaikadalah surga, sedangkan tambahannya ialah memandang kepadaZat Allah Swt.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya pula melalui hadis Zuhairdengan sanad yang sama.

*******************

Firman Allah Swt.:

{ولا یرهق وجوههم قتر}

Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam. (Yunus: 26)

Yakni kegelapan dan kehitaman di Padang Mahsyar, seperti yangdialami oleh orang-orang kafir lagi pendurhaka, maka wajah merekahitam lagi kotor oleh debu yang hitam.

{ولا ذلة}

dan tidak (pula) kehinaan. (Yunus: 26)

Maksudnya, kehinaan dan diremehkan. Dengan kata lain,keadaan mereka —baik lahir maupun batinnya— tidak terkenakehinaan, bahkan keadaan mereka adalah seperti yang disebutkanoleh Allah Swt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

اهم نضرة وسرورا} {فوقاهم االله شر ذلك الیوم ولق

Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, danmemberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraanhati. (Al-Insan: 11)

Yaitu kesegaran dalam wajah mereka dan kegembiraan dalamkalbu mereka. Semoga Allah menjadikan kita termasuk golonganmereka berkat kemurahan dan rahmat-Nya, amin.

YUNUS, AYAT 27

یئات جزاء سیئة بمثلها وترهقهم ذلة ما لهم من {والذین كسبوا الساالله من عاصم كأنما أغشیت وجوههم قطعا من اللیل مظلما أولئكأصحاب النار هم فیها خالدون (27) }

Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat)balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagimereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan mukamereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita.Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Setelah Allah menceritakan perihal orang-orang yang berbahagia,yaitu mereka yang dilipatgandakan amal-amal baiknya dan diberitambahan selain dari itu, maka Allah mengiringinya dengan kisahtentang orang-orang yang celaka.

Melalui ayat ini Allah menyebutkan perihal keadilan-Nya terhadapmereka, dan bahwa Dia memberikan balasan kejahatan merekadengan pembalasan yang setimpal tanpa dilebihkan dan tanpadilipatgandakan.

وترهقهم ذلة

dan mereka ditutupi oleh kehinaan. (Yunus: 27)

Yakni kehinaan menyelimuti diri mereka karena perbuatanmaksiat mereka dan karena ketakutan mereka terhadap perbuatanmaksiatnya sendiri, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melaluifirman-Nya:

{وتراهم یعرضون علیها خاشعین من الذل ینظرون من طرف{ خفي

Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam ke -adaan tunduk karena (merasa) hina. (Asy-Syura: 45), hingga akhirayat.

رهم لیوم المون إنما یؤخ ا یعمل الظ {ولا تحسبن االله غافلا عمتشخص فیه الأبصار * مهطعین مقنعي رءوسهم لا یرتد إلیهمطرفهم وأفئدتهم هواء * وأنذر الناس یوم یأتیهم العذاب}

Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwaAllah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hariyang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datangbergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkatkepalanya. (Ibrahim: 42-43). hingga akhir ayat.

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{ما لهم من االله من عاصم}

Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah.(Yunus: 27)

Artinya, tiada pelindung dan tiada pembela yang menyelamatkanmereka dari azab Allah. Ayat ini semakna dengan yang disebutkanoleh firman-Nya:

{یقول الإنسان یومئذ أین المفر * كلا لا وزر * إلى ربك یومئذ{ المستقر

Pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?” Sekali-kalitidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalahpada hari itu tempat kembali. (Al-Qiyamah: 10-12)

*******************

Firman Allah Swt.:

{كأنما أغشیت وجوههم قطعا من اللیل مظلما}

Seakan-akan muka mereka ditutupi. (Yunus: 27), hingga akhirayat.

Hal ini menceritakan tentang hitamnya wajah mereka kelak di harikemudian, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayatlainnya, yaitu:

ا الذین اسودت وجوههم {یوم تبیض وجوه وتسود وجوه فأما الذین أكفرتم بعد إیمانكم فذوقوا العذاب بما كنتم تكفرون * وأمت وجوههم ففي رحمة االله هم فیها خالدون} ابیض

Pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri,ada pula muka yang menjadi hitam muram. Adapun orang-orangyang menjadi hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan”Mengapa kalian kafir sesudah kalian beriman? Karena iturasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu.”Adapun orang-orang yang menjadi putih berseri mukanya, maka mereka beradadalam rahmat Allah (surga), mereka kekal di dalamnya. (Ali Imran:106-107)

{وجوه یومئذ مسفرة ضاحكة مستبشرة ووجوه یومئذ علیهاغبرة ترهقها قترة أولئك هم الكفرة الفجرة}

Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa, dan gembira ria;dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu ('Abasa: 38-40)

YUNUS, AYAT 28-30

{ویوم نحشرهم جمیعا ثم نقول للذین أشركوا مكانكم أنتم وشركاؤكمفزیلنا بینهم وقال شركاؤهم ما كنتم إیانا تعبدون (28) فكفى بااللهشهیدا بیننا وبینكم إن كنا عن عبادتكم لغافلین (29) هنالك تبلو كلنفس ما أسلفت وردوا إلى االله مولاهم الحق وضل عنهم ما كانوایفترون (30) }

(Ingatlah) suatu hari (ketika itu) Kami mengumpulkan merekasemuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yangmempersekutukan Tuhan "Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kaliandi tempat kalian itu.” Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalahsekutu-sekutu mereka, "Kalian sekali-kali tidak pernah menyembahkami. Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kalian,bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kalian(kepada kami).” Di tempat itu (Padang Mahsyar), tiap-tiap dirimerasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu;dan mereka dikembalikan kepada Allah — Pelindung mereka yangsebenarnya— dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.

Firman Allah Swt.:

{ویوم نحشرهم}

(Ingatlah) suatu hari (ketika itu) Kami mengumpulkan mereka.(Yunus: 28)

Yakni semua penduduk bumi dari kalangan jin dan manusia, baikyang bertakwa maupun yang durhaka; sama halnya dengan yangdisebutkan oleh ayat lain melalui firman-Nya:

{وحشرناهم فلم نغادر منهم أحدا}

dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkanseorang pun dari mereka. (Al-Kahfi: 47)

Firman Allah Swt.:

{ثم نقول للذین أشركوا مكانكم أنتم وشركاؤكم}

kemudian Kami berkata kepada orang-orang yangmempersekutu kan (Tuhan). (Yunus: 28), hingga akhir ayat.

"Tetaplah kalian bersama mereka di suatu tempat yang tertentu,dan memisahlah kalian dari orang-orang mukmin." Sama halnyadengan yang disebutkan oleh firman-Nya:

{وامتازوا الیوم أیها المجرمون}

Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), "Berpisahlah kalian(dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yangberbuat jahat." (Yasin: 59)

قون} اعة یومئذ یتفر {ویوم تقوم الس

Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia)bergolong-golongan. (Ar-Rum: 14)

Dan dalam ayat lainnya lagi disebutkan oleh firman-Nya:

دعون} {یومئذ یص

Pada hari itu mereka terpisah-pisah. (Ar-Rum: 43)

Yakni mereka menjadi terpisah-pisah. Hal ini terjadi bila Tuhandatang untuk memutuskan peradilan di antara mereka. Sebelum ituorang-orang mukmin meminta syafaat kepada Allah Swt. agar Diadatang untuk memutuskan perkara dan membebaskan mereka dariPadang Mahsyar yang menyengsarakan itu.

Di dalam suatu hadis disebutkan:

"نحن یوم القیامة على كوم فوق الناس.

Kami pada hari kiamat berada di atas bukit di atas semuamanusia.

Melalui ayat ini Allah menceritakan bahwa di hari kiamat kelak Diaberseru kepada orang-orang musyrik dan berhala-berhala mereka,yaitu:

{مكانكم أنتم وشركاؤكم فزیلنا بینهم وقال شركاؤهم ما كنتمإیانا تعبدون}

Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat kalian itu. LaluKami pisahkan mereka. Yunus: 28 , hingga akhir ayat.

Lalu sekutu-sekutu itu mengingkari penyembahan mereka danberlepas diri dari penyembahan mereka, seperti yang disebutkanoleh ayat lain melalui firman-Nya:

{ [كلا] سیكفرون بعبادتهم ویكونون علیهم ضدا} الآیة.

sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akanmengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya.(Maryam: 82). hingga akhir ayat.

أ الذین اتبعوا من الذین اتبعوا} {إذ تبر

(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya. (Al-Baqarah: 166)

ن یدعو من دون االله من لا یستجیب له إلى یوم {ومن أضل ممالقیامة وهم عن دعائهم غافلون وإذا حشر الناس كانوا لهم أعداءوكانوا بعبادتهم كافرین}

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembahsembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenan -kan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari(memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan(pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuhmereka. (Al-Ahqaf: 5-6), hingga akhir ayat.

Firman Allah Swt. dalam ayat surat ini menceritakan perkataansekutu-sekutu itu dalam jawabannya terhadap pengakuan yangdiutarakan oleh para pemujanya, yaitu:

{فكفى باالله شهیدا بیننا وبینكم إن كنا عن عبادتكم لغافلین}

Maka cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kalian(Yunus: 29), hingga akhir ayat.

Dengan kata lain, kami tidak merasakan adanya penyembahankalian kepada kami dan kami tidak mengetahuinya; karenasesungguhnya kalian menyembah kami hanyalah di saat kami tidakmengetahui apa yang kalian perbuat. Maka cukuplah Allah sebagaisaksi antara kami dan kalian, bahwa kami sekali-kali tidak pernahmenyeru kalian untuk menyembah kami, tidak pernah pula kamimemerintahkan kepada kalian untuk itu, tidak pula kami rela bilakalian melakukannya terhadap kami.

Di dalam kandungan makna ayat ini terkandung pengertiankecaman yang keras terhadap orang-orang musyrik, yaitu merekayang me nyembah Allah dengan yang lain-Nya, padahal selain Allahitu tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, dan tidak dapatmembela dirinya dari mereka barang sedikit pun. Allah sama sekalitidak memerintahkan mereka untuk melakukan persekutuan itu,tidak meridainya, tidak pula menghendakinya. Bahkan sembahan-

sembahan itu sendiri berlepas diri dari perbuatan mereka di saatmereka sangat memerlukan pengakuannya.

Mereka meninggalkan penyembahan kepada Tuhan Yang Maha-hidup lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, lagi MahaMendengar, Maha Melihat, Mahakuasa atas segala sesuatu, danMaha Mengetahui segala sesuatu. Dia telah mengutus rasul-rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya yang isinya memerintahkanpenyembahan kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya; dan Diamelarang penyembahan kepada selain-Nya, seperti yang disebutkanoleh firman-Nya:

اغوت ة رسولا أن اعبدوا االله واجتنبوا الط {ولقد بعثنا في كل أملالة} فمنهم من هدى االله ومنهم من حقت علیه الض

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiapumat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilahTagut itu." Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberipetunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yangtelah pasti kesesatan baginya. (An-Nahl: 36)

{وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إلیه أنه لا إله إلا أنافاعبدون}

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasannya tidak adaTuhan melainkan Aku. maka sembahlah oleh kalian akan Aku.” (Al-Anbiya: 25)

حمن {واسأل من أرسلنا من قبلك من رسلنا أجعلنا من دون الرآلهة یعبدون}

Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utussebelum kamu, "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untukdisembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (Az-Zukhruf: 45)

Orang-orang musyrik itu bermacam-macam golongannya,mereka terdiri atas berbagai golongan. Allah telah menyebutkanmereka di dalam Kitab Nya, juga menjelaskan sepak terjang sertaucapan-ucapan mereka, dan Allah menjawab mereka denganjawaban yang mematahkan semua alasan mereka.

*******************

Firman Allah Swt.:

{هنالك تبلو كل نفس ما أسلفت}

Di tempat itu (Padang Mahsyar) tiap-tiap diri merasakan pem -balasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu. (Yunus: 30)

Yakni di Padang Mahsyar tempat mereka berhenti menjalanihisab di hari kiamat, setiap diri diuji dan mengetahui semua amalperbuatan yang telah dikerjakannya dahulu, amal baik dan amalburuknya. Ayat ini sama dengan yang disebutkan oleh firman-Nya:

رائر} {یوم تبلى الس

Pada hari ditampakkan segala rahasia. (Ath-Thariq: 9)

ر} {ینبأ الإنسان یومئذ بما قدم وأخ

Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telahdikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. (Al-Qiyamah: 13)

{ونخرج له یوم القیامة كتابا یلقاه منشورا اقرأ كتابك كفىبنفسك الیوم علیك حسیبا}

Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yangdijumpainya dengan terbuka, "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimusendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (Al-Isra: 13-14)

Sebagian ulama ada yang telah membacanya dengan bacaanberikut:

{هنالك تتلو كل نفس ما أسلفت}

Di tempat itu (Padang Mahsyar) tiap-tiap diri membaca dari apayang telah dikerjakannya dahulu. (Yunus: 30)

Sebagian ulama menafsirkannya dengan pengertian membaca(yakni buku catatan amal perbuatannya). Sedangkan sebagianulama lain menafsirkannya dengan pengertian 'mengikuti', yaknimengikuti amal baik dan amal buruk yang telah dikerjakannya. Dansebagian ulama lainnya lagi menafsirkannya dengan hadis yangmengatakan:

مس ة ما كانت تعبد، فیتبع من كان یعبد الش "تتبع كل أممس، ویتبع من كان یعبد القمر القمر، ویتبع من كان یعبد الشواغیت" واغیت الط الط

Sungguh setiap umat akan mengikuti apa yang biasadisembahnya. Maka orang yang menyembah matahari akanmenyikuti matahari, orang yang menyembah bulan akan mengikutibulan, dan orang yang dulunya menyembah Tagut akan mengikutiTagut, hingga akhir hadis.

*******************

Firman Allah Swt.:

{ {وردوا إلى االله مولاهم الحق

dan mereka dikembalikan kepada Allah, Pelindung mereka yangsebenarnya. (Yunus: 30)

Artinya, semua urusan dikembalikan kepada Allah, Hakim YangMahaadil. Maka Dialah yang akan memutuskannya danmemasukkan ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalamneraka.

{وضل عنهم}

dan lenyaplah dari mereka. (Yunus: 30)

Yakni lenyaplah dari orang-orang musyrik itu.

{ما كانوا یفترون}

apa yang mereka ada-adakan. (Yunus: 30)

Maksudnya, segala sesuatu yang dahulu mereka sembah selainAllah sebagai kedustaan yang mereka ada-adakan terhadap Allah.

YUNUS, AYAT 31-33

مع والأبصار ماء والأرض أم من یملك الس {قل من یرزقكم من السومن یخرج الحي من المیت ویخرج المیت من الحي ومن یدبر الأمرفسیقولون االله فقل أفلا (31) فذلكم االله ربكم الحق فماذا بعد الحقلال فأنى تصرفون (32) كذلك حقت كلمة ربك على الذین إلا الضفسقوا أنهم لا یؤمنون (33) }

Katakanlah, "Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian darilangit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan)pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkanyang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yanghidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka merekaakan menjawab, "Allah.” Maka katakanlah, "Maka apakah kaliantidak bertakwa (kepada-Nya)?” Maka (Dzat yang demikian) itulahAllah Tuhan kalian yang sebenarnya; maka tidak ada sesudahkebenaran itu, melainkan kesesatan, maka bagaimanakah kaliandipalingkan (dari kebenaran)?” Demikianlah telah tetap hukumanTuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, karena sesungguhnyamereka tidak beriman.

Allah Swt. mengemukakan hujah-Nya terhadap orang-orangmusyrik, bahwa sebenarnya mereka mengakui akan keesaan Allahdan ketunggalan-Nya sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu,Allah Swt. berfirman:

ماء والأرض} {قل من یرزقكم من الس

Katakanlah, "Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian darilangit dan bumi." (Yunus: 31)

Yakni siapakah yang menurunkan hujan dari langit danmenumbuhkan tanam-tanaman dari bumi. Bumi itu terbelah dengankekuasaan dan kehendak-Nya, lalu keluarlah darinya biji-bijian,anggur, batang-batang pohon, zaitun, kurma, dan taman-tamanyang subur serta buah-buahan dan rumput-rumputan; apakah adaTuhan selain Allah? Mereka pasti menjawab bahwa yang melakukansemuanya itu adalah Allah. Sama halnya seperti yang dinyatakandalam ayat lain:

ن هذا الذي یرزقكم إن أمسك رزقه} {أم

Atau siapakah dia ini yang memberi kalian rezeki jika Allahmenahan rezekiNya (Al Mulk- 21)

Adapun firman Allah Swt.:

مع والأبصار} ن یملك الس {أم

atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran danpenglihatan. (Yunus: 31)

Maksudnya. Dialah Allah yang telah memberikan kepada kalianindera pendengaran dan penglihatan. Jika Dia menghendaki,niscaya Dia melenyapkannya dan mencabutnya dari kalian. Ayat inisemakna dengan apa yang disebutkan dalam firman Allah Swt.:

مع والأبصار والأفئدة قلیلا {قل هو الذي أنشأكم وجعل لكم السما تشكرون}

Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kalian dan menjadikanbagi kalian pendengaran dan penglihatan.” (Al-Mulk: 23), hinggaakhir ayat.

{قل أرأیتم إن أخذ االله سمعكم وأبصاركم وختم على قلوبكم منإله غیر االله یأتیكم به}

Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabutpendengaran dan penglihatan kalian.” (Al-An'am: 46)

*******************

Firman Allah Swt.:

{ {ومن یخرج الحي من المیت ویخرج المیت من الحي

dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati danmengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yunus: 31)

Yakni berkat kekuasaan-Nya Yang Mahabesar dan karunia-Nyayang menyeluruh. Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkanadanya perbedaan pendapat mengenai hal ini dan bahwa maknaayat ini bersifat umum mencakup semuanya.

Firman Allah Swt.:

{ومن یدبر الأمر}

dan siapakah yang mengatur segala urusan. (Yunus: 31)

Yakni siapakah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatuserta yang memilikinya; dan yang memberikan perlindungan,sedangkan Dia tidak memerlukan perlindungan. Siapakah pula yangmengatur dan yang memutuskan hukum tanpa ada akibatpertanyaan bagi keputusan hukum Nya; serta tiada yangmenanyakan tentang apa yang diperbuat-Nya, sedangkan merekaakan dimintai pertanggungjawabannya? Seperti yang disebutkandalam ayat lainnya, yaitu:

ماوات والأرض كل یوم هو في شأن} {یسأله من في الس

Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminia kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. (Ar-Rahman: 29)

Seluruh alam semesta —baik yang di atas maupun yang dibawah— serta semua yang ada pada keduanya dari kalanganmalaikat, manusia, dan jin berhajat kepada-Nya, sebagai hamba-hamba-Nya dan tunduk kepada-Nya.

{فسیقولون االله}

Maka mereka pasti menjawab, "Allah." (Yunus: 31)

Yakni mereka mengetahui hal tersebut dan mengakuinya.

*******************

Firman Allah Swt.:

{فقل أفلا تتقون}

Maka apakah kalian tidak bertakwa (kepada-Nya). (Yunus: 31)

Yakni apakah kalian tidak takut kepada Allah bila kalianmenyembah Dia dengan selain-Nya atas dasar pendapat kaliansendiri yang bodoh.

*******************

Firman Allah Swt.:

لال فأنى {فذلكم االله ربكم الحق فماذا بعد الحق إلا الضتصرفون}

Maka (Dzat yang demikian) itulah Allah, Tuhan kalian yangsebenarnya. (Yunus: 32). hingga akhir ayat.

Yaitu Tuhan yang kalian akui sebagai pelaku dari kesemuanya ituadalah Rabb dan Tuhan kalian yang sebenarnya. Dialah yangberhak diesakan dalam ibadah kalian.

لال} {فماذا بعد الحق إلا الض

maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan.(Yunus: 32)

Artinya, semua sembahan yang selain-Nya adalah batil, tidak adaTuhan selain Dia, Maha Esa lagi tidak ada sekutu bagi-Nya.

{فأنى تصرفون}

bagaimanakah kalian dipalingkan (dari kebenaran)? (Yunus: 32)

Maksudnya, mengapa kalian dipalingkan dari menyembah-Nya,lalu kalian menyembah selain-Nya, padahal kalian mengetahuibahwa Dialah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu dan yangmengatur segala sesuatu.

*******************

Firman Allah Swt.:

{كذلك حقت كلمة ربك على الذین فسقوا أنهم لا یؤمنون}

Demikianlah telah tetap hukuman Tuhanmu terhadap orang-orangyang fasik. (Yunus: 33), hingga akhir ayat.

Yakni seperti halnya telah kafir orang-orang musyrik danberkelanjutan dalam kemusyrikannya serta penyembahannyakepada selain Allah, padahal mereka mengakui bahwa Allah-lahyang menciptakan, yang memberi rezeki lagi yang mengaturkeadaan semesta alam ini. dan Dialah semata yang mengutus rasul-rasul-Nya dengan membawa ajaran tauhid. Karena itulah telah pastiatas mereka ketetapan dari Allah, bahwa mereka adalah orang-orang yang celaka dan termasuk penghuni neraka yang tetap. Ayatini semakna dengan firman-Nya:

{قالوا بلى ولكن حقت كلمة العذاب على الكافرین}

Mereka menjawab, "Benar (telah datang).” Tetapi telah pastiberlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. (Az-Zumar: 71)

YUNUS, AYAT 34-36

{قل هل من شركائكم من یبدأ الخلق ثم یعیده قل االله یبدأ الخلق ثمیعیده فأنى تؤفكون (34) قل هل من شركائكم من یهدي إلى الحققل االله یهدي للحق أفمن یهدي إلى الحق أحق أن یتبع أم من لایهدي إلا أن یهدى فما لكم كیف (35) وما یتبع أكثرهم إلا ظنا إنن لا یغني من الحق شیئا إن االله علیم بما یفعلون (36) } الظ

Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yangdapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya(meng hidupkannya) kembali?” Katakanlah, "Allah-lah yang memulaipenciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya)kembali; maka bagaimanakah kalian dipalingkan (kepadamenyembah yang selain Allah)?” Katakanlah, "Apakah di antarasekutu-sekutu kalian ada yang menunjukkan kepada kebenaran?”Katakanlah, "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran." Makaapakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebihberhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjukkecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kalian (berbuat demikian)?Bagaimanakah kalian mengambil keputusan? Dan kebanyakanmereka tidak mengikuti kecuali prasangka saja. Sesungguhnya per -

sangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Ayat ini merupakan bantahan yang membatalkan apa yangmereka akui dalam penyembahan mereka kepada selain Allah yangmereka persekutukan dengan-Nya, yaitu berupa berhala-berhaladan tandingan-tandingan.

{قل هل من شركائكم من یبدأ الخلق ثم یعیده}

Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yangdapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya(menghidupkannya) kembali?” (Yunus: 34)

Yakni siapakah yang memulai penciptaan langit dan bumi ini,kemudian mengadakan semua makhluk yang terdapat di antarakeduanya, lalu menebarkan semua makhluk yang ada di langit dandi bumi. Dia pulalah yang menggantikan semua makhluk yang adapada keduanya setelah semuanya binasa, kemudian Dia mengulangikembali penciptaan-Nya, yakni ciptaan yang baru.

{قل االله}

Katakanlah, "Allah-lah.” (Yunus: 34)

Dialah yang berbuat semua itu, dan hanya Dia sendirilah yangmelaku kannya, tiada sekutu bagi-Nya.

{فأنى تؤفكون}

maka bagaimanakah kalian dipalingkan? (Yunus: 34)

Artinya, bagaimana kalian dapat dipalingkan dari jalan yang benarhingga menempuh jalan yang batil?

{ {قل هل من شركائكم من یهدي إلى الحق قل االله یهدي للحق

Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yangmenunjukkan kepada kebenaran?” Katakanlah, "Allah-lah yangmenunjuki kepada kebenaran.” (Yunus: 35)

Dengan kata lain, kalian telah mengetahui bahwa sekutu-sekutukalian itu tidak dapat memberikan petunjuk kepada orang yangsesat. Sesungguhnya yang dapat memberikan petunjuk kepadaorang yang bimbang dan sesat dan yang dapat membolak-balikkanhati dari sesat hingga menjadi benar hanyalah Allah semata-mata,tidak ada Tuhan selain Dia.

ن لا یهدي إلا أن یهدى} {أفمن یهدي إلى الحق أحق أن یتبع أم

Maka apakah orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebihberhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjukkecuali (bila) diberi petunjuk? (Yunus: 35)

Yaitu apakah lebih baik mengikuti hamba yang memberi petunjukkepada kebenaran dan membukakan penglihatan sesudah buta,ataukah mengikuti orang yang tidak dapat memberi petunjuk apapun kecuali dia sendiri mendapat petunjuk dari kebutaan danketubannya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam

firman Allah Swt. yang menceritakan perkataan Nabi Ibrahim a.s.,yaitu:

{یا أبت لم تعبد ما لا یسمع ولا یبصر ولا یغني عنك شیئا}

Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidakmendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun. (Maryam: 42)

Dan perkataan Ibrahim lainnya yang disitir oleh firman-Nya:

{أتعبدون ما تنحتون واالله خلقكم وما تعملون}

Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu?Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalianperbuat itu.' (Ash-Shaffat: 95-96)

Serta masih banyak ayat lainnya yang semisal.

*******************

Firman Allah Swt.:

{فما لكم كیف تحكمون}

Mengapa kalian (berbuat demikian)? Bagaimanakah kalianmengambil keputusan? (Yunus: 35)

Yakni apakah yang kalian lakukan sehingga akal kaliandikesampingkan? Mengapa kalian menyamakan antara Allah danmakhluk-Nya, lalu kalian meninggalkan Allah dan menyembah

selain-Nya? Waraskah kalian ini? Mengapa kalian tidak mengesakanAllah Yang Maha Memiliki, Maha Menguasai lagi Maha MemberiPetunjuk dari kesesatan, yaitu dengan menyembah-Nya semata?Mengapa pula kalian tidak mengikhlaskan diri hanya kepada-Nyadalam berdoa dan memohon ampunan kepada-Nya.

Kemudian Allah Swt. menjelaskan bahwa mereka —dalammengikuti agama mereka itu— sama sekali tidak berdasarkankepada dalil ataupun bukti, melainkan hanya berdasarkan dugaandari diri mereka sendiri, yakni berdasarkan ilusi dan bayanganmereka sendiri. Hal seperti itu tidak dapat menolong mereka barangsedikit pun.

{إن االله علیم بما یفعلون}

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang merekakerjakan. (Yunus: 36)

Di dalam ayat ini terkandung makna ancaman dan peringatanyang keras untuk mereka, karena Allah Swt. memberitahukanbahwa Dia kelak akan membalas perbuatan mereka itu denganpembalasan yang sempurna.

YUNUS, AYAT 37-40

{وما كان هذا القرآن أن یفترى من دون االله ولكن تصدیق الذي بینیدیه وتفصیل الكتاب لا ریب فیه من رب العالمین (37) أم یقولونافتراه قل فأتوا بسورة مثله وادعوا من استطعتم من دون االله إنا یأتهم بوا بما لم یحیطوا بعلمه ولم كنتم صادقین (38) بل كذ

المین تأویله كذلك كذب الذین من قبلهم فانظر كیف كان عاقبة الظ(39) ومنهم من یؤمن به ومنهم من لا یؤمن به وربك أعلمبالمفسدین (40) }

Tidaklah mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat oleh selain Allah; akantetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnyadan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak adakeraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. Atau(patutkah) mereka mengatakan, "Muhammad membuat-buatnya.”Katakanlah, "(Kalau benar yang kalian katakan itu), maka cobalahdatangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapayang dapat kalian panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jikakalian orang-orang yang benar.” Yang sebenarnya, merekamendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengansempurna, padahal belum datang kepada mereka penjelasannya.Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan(rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yangzalim itu. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadaAl-Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidakberiman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.

Ayat ini menjelaskan tentang mukjizat yang terkandung di dalamAl-Qur'an, bahwa tidak ada seorang manusia pun yang mampumembuat hal yang semisal dengan Al Qur'an, tidak pula dengansepuluh suratnya, serta tidak pula satu surat darinya. Karenadengan kefasihan bahasanya, paramasastranya, keringkasannya,keindahannya, dan kandungannya yang mencakup makna-maknayang jarang tetapi berlimpah dan bermanfaat di dunia dan akhirat,maka Al-Qur'an tiada lain kecuali datang dari sisi Allah, yang tiada

sesuatu pun serupa dengan Dia dalam Zat, sifat, perbuatan, danucapan-Nya. Kalam atau firman Allah tidaklah seperti ucapanmakhluk. Karena itu, di dalam firman-Nya disebutkan:

{وما كان هذا القرآن أن یفترى من دون االله}

Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah.(Yunus: 37)

Yakni hal yang semisal dengan Al-Qur'an ini tidaklah layak kecualidari sisi Allah. Isi Al-Qur'an tidaklah sama dengan hasil kreasimanusia.

{ولكن تصدیق الذي بین یدیه}

akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yangsebelumnya. (Yunus: 37)

Yaitu kitab-kitab sebelum Al-Qur'an dan batu ujian terhadap kitab-kitab itu serta mengandung keterangan tentang apa yang terjadipada kitab-kitab sebelumnya menyangkut perubahan, penggantian,dan penakwilan yang ada padanya.

Firman Allah Swt.:

{وتفصیل الكتاب لا ریب فیه من رب العالمین}

dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidakada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.(Yunus: 37)

Yakni penjelasan mengenai hukum-hukum, halal dan haramdengan penjelasan yang memuaskan, cukup lagi benar, tiadakeraguan padanya dari sisi Allah Tuhan semesta alam. Seperti yangtelah disebutkan dalam hadis Al-Haris Al-A'war, dari Ali ibnu AbuTalib, bahwa di dalam Al-Qur'an terkandung berita umat-umatsebelum kalian, berita apa yang akan terjadi sesudah kalian, dankeputusan hukum di antara sesama kalian. Dengan kata lain, Al-Qur'an mengandung berita tentang masa lalu dan masa mendatang,serta hukum bagi apa yang terjadi di kalangan manusia, yaituberupa syariat yang telah disukai dan diridai oleh Allah.

*******************

Firman Allah Swt.:

{أم یقولون افتراه قل فأتوا بسورة مثله وادعوا من استطعتممن دون االله إن كنتم صادقین}

Atau (patutkah) mereka mengatakan, "Muhammad membuat-buatnya.” Katakanlah, "(Kalau benar yang kalian katakan itu), makacobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillahsiapa-siapa yang dapat kalian panggil (untuk membuatnya) selainAllah, jika kalian orang-orang yang benar.” (Yunus: 38)

Artinya, jika kalian menuduh, mendustakan, dan meragukanbahwa Al-Qur'an itu dari sisi Allah; kalian pun mengatakannya dustadan buat-buatan yang telah direkayasa oleh Muhammad dari dirinyasendiri. Muhammad itu adalah manusia, sama dengan kalian. Dandia—menurut dakwaan kalian— telah mampu mendatangkan Al-Qur'an ini, maka buatlah oleh kalian satu surat saja yang semisaldengannya, yakni yang sejenis dengan Al-Qur'an; dan mintalah

tolong untuk itu kepada semua orang yang kalian mampumemanggilnya dari kalangan manusia dan jin.

Hal ini merupakan tantangan pada tahap yang ketiga, karenasebelumnya Allah telah menantang mereka dan menyeru merekajika mereka benar dalam tuduhannya yang mengatakan bahwa Al-Qur'an itu dibuat oleh Muhammad sendiri. Maka silakan merekamenentangnya dengan hal yang semisal secara utuh dengan apayang didatangkan olehnya. Dan hendaklah mereka memintabantuan kepada siapa pun yang mereka kehendaki untuk membuatyang semisal dengannya. Lalu Allah Swt menyebutkan bahwamereka sama sekali tidak akan mampu melakukannya dan tiadajalan bagi mereka untuk itu.

Allah Swt. telah berfirman:

{قل لئن اجتمعت الإنس والجن على أن یأتوا بمثل هذا القرآن لایأتون بمثله ولو كان بعضهم لبعض ظهیرا}

Katakanlah. Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untukmembuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akandapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagianmereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (Al-Isra: 88)

Kemudian tantangan terhadap mereka diperkecil menjadi sepuluhsurat dari Al-Qur'an, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya dalampermulaan surat Hud, yaitu:

{أم یقولون افتراه قل فأتوا بعشر سور مثله مفتریات وادعوامن استطعتم من دون االله إن كنتم صادقین}

Bahkan mereka mengatakan, "Muhammad telah membuat-buatAl-Qur’an itu.” Katakanlah, "(Kalau demikian), maka datangkanlahsepuluh surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillahorang-orang yang kalian sanggup (memanggilnya) selain Allah, jikakalian memang orang-orang yang benar.” (Hud: 13)

Lalu tantangan diturunkan lagi menjadi satu surat yang semisaldengan surat Al-Qur'an. Maka dalam surat ini Allah Swt. berfirman:

{أم یقولون افتراه قل فأتوا بسورة مثله وادعوا من استطعتممن دون االله إن كنتم صادقین}

Atau (patutkah) mereka mengatakan, "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah, "(Kalau benar yang kalian katakan itu), makacobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillahsiapa-siapa yang dapat kalian panggil (untuk membuatnya) selainAllah, jika kalian orang-orang yang benar.” (Yunus: 38)

Demikian pula yang disebutkan di dalam surat Al-Baqarah. yaitusurat Madaniyyah. Allah menantang mereka untuk mendatangkansuatu surat yang semisal, dan Allah menyebutkan bahwa merekaselamanya tidak akan mampu melakukan hal tersebut, seperti yangdisebutkan oleh firman-Nya:

{فإن لم تفعلوا ولن تفعلوا فاتقوا النار}

Maka jika kalian tidak dapat membuat(nya) dan pasti kalian tidakakan dapat membuat(nya). (Al-Baqarah: 24), hingga akhir ayat.

Padahal kefasihan saat itu merupakan pembawaan mereka dansyair-syair mereka telah sampai pada puncak keemasannya, tetapi

Nabi Muhammad Saw. menyampaikan kepada mereka sesuatu yangbelum pernah dilakukan oleh seorang pun. Karena itulah sebagiandari mereka ada yang beriman karena mengakui ketinggianparamasastra dalam Al-Qur'an, keindahannya, kemudahannya,kandungan makna yang ada di dalamnya serta kecemerlangannya.Mereka adalah orang-orang yang paling menguasai dalam bab ini,paling mengerti, paling menggemarinya, dan paling memujanya.Perihalnya sama dengan pengakuan para ahli sihir Fir'aun yangmengetahui semua jenis ilmu sihir, bahwa apa yang dilakukan olehMusa a.s. itu tidaklah keluar kecuali dari seseorang yang dikuatkan,dan dibimbing serta diutus dari sisi Allah. Dan bahwa apa yangdilakukannya itu tidak akan mampu dilakukan oleh manusia kecualidengan seizin Allah.

Demikian pula halnya Isa a.s. Allah mengutusnya di masaketenaran ilmu tabib dan pengobatan terhadap berbagai macampenyakit. Isa dapat meyembuhkan orang yang buta, orang yangberpenyakit supak, bahkan dapat menghidupkan orang yang telahmati dengan seizin Allah. Hal seperti itu tidak ada kaitannya denganpengobatan dan obat-obatan. Maka sebagian dari mereka ada yangmengakui dan beriman bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah.

Di dalam sebuah hadis sahih, dari Nabi Saw., disebutkan bahwaRasulullah Saw. pernah bersabda:

"ما من نبي من الأنبیاء إلا وقد أوتي من الآیات ما آمن على، فأرجو أن مثله البشر، وإنما كان الذي أوتیته وحیا أوحاه االله إليأكون أكثرهم تابعا

Tidak ada seorang nabi di antara nabi-nabi kecuali telahdianugerahi mukjizat yang semisal dengan apa yang sedang tenar dikalangan umatnya. Dan sesungguhnya apa yang diberikankepadaku hanyalah berupa wahyu yang diturunkan oleh Allahkepadaku, maka aku berharap semoga akulah nabi yang palingbanyak pengikutnya.

*******************

Firman Allah Swt.:

ا یأتهم تأویله} بوا بما لم یحیطوا بعلمه ولم {بل كذ

Yang sebenarnya mereka mendustakan apa yang mereka belummengetahuinya dengan sempurna, padahal belum datang kepadamereka penjelasannya. (Yunus: 39)

Yakni sebenarnya mereka mendustakan Al-Qur'an, tidakmemahaminya, serta tidak mau mengenalnya.

ا یأتهم تأویله} {ولم

padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. (Yunus:39)

Artinya, mereka masih belum memahami hidayah dan agamayang benar yang terkandung di dalamnya, tetapi mereka terlanjurmendustakannya karena kebodohan dan kepandiran mereka sendiri.

{كذلك كذب الذین من قبلهم}

Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telahmendustakan, (rasul). (Yunus: 39)

Yaitu umat-umat yang terdahulu mendustakan Rasul-Nya.

المین} {فانظر كیف كان عاقبة الظ

Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalimitu. (Yunus: 39)

Maksudnya, perhatikanlah bagaimana Kami binasakan merekakarena kedustaan mereka kepada rasul-rasul Kami secara aniaya,congkak, kafir, ingkar, dan bodoh. Maka hati-hatilah, hai orang-orangyang mendustakan rasul; kalian pasti akan tertimpa apa yangpernah menimpa mereka.

*******************

Firman Allah Swt.:

{ومنهم من یؤمن به}

Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an. (Yunus: 40)

Di antara mereka yang engkau diutus kepada mereka, haiMuhammad, ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an inidan mengikutimu serta beroleh manfaat dari risalah yangdisampaikan olehmu.

ومنهم من لا یؤمن به

dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak berimankepadanya. (Yunus: 40)

Bahkan mereka mati dalam kekafirannya dan kelak akandibangkitkan dalam keadaan kafir.

وربك أعلم بالمفسدین

Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuatkerusakan. (Yunus: 40)

Dia mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah, lalu diberi-Nya hidayah; dan Dia mengetahui siapa yang berhak sesat, lalu Diamenyesat kannya. Dia Mahaadil dan tidak pernah zalim, bahkan Diamemberi kepada masing-masingnya sesuai dengan apa yangberhak ia terima. Mahasuci, Mahatinggi lagi Mahaagung Allah, tidakada Tuhan selain Dia.

YUNUS, AYAT 41-44

ا أعمل وأنا بوك فقل لي عملي ولكم عملكم أنتم بریئون مم {وإن كذا تعملون (41) ومنهم من یستمعون إلیك أفأنت تسمع بريء ممم ولو كانوا لا یعقلون (42) ومنهم من ینظر إلیك أفأنت تهدي الصالعمي ولو كانوا لا یبصرون (43) إن االله لا یظلم الناس شیئا ولكنالناس أنفسهم یظلمون (44) }

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah.”Bagikupekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diri

dari apa yang aku kerjakan, dan aku berlepas diri terhadap apa yangkalian kerjakan.” Dan di antara mereka ada orang yangmendengarkanmu. Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuliitu mendengar, walaupun mereka tidak mengerti. Dan di antaramereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamumemberi petunjuk kepada orang-orang yang buta. walaupun merekatidak dapat memperhatikan. Sesungguhnya Allah tidak sedikit punberbuat zalim kepada manusia, tetapi manusia itulah yang berbuatzalim kepada diri mereka sendiri.

Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya, bahwa jika orang-orangmusyrik itu mendustakan kamu, maka berlepas dirilah kamu darimereka, juga dari amal perbuatan mereka.

{فقل لي عملي ولكم عملكم}

maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaankalian.” (Yunus: 41)

Ayat ini semakna dengan firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

{قل یاأیها الكافرون * لا أعبد ما تعبدون * ولا أنتم عابدون ماأعبد * ولا أنا عابد ما عبدتم * ولا أنتم عابدون ما أعبد * لكم دینكمولي دین}

Katakanlah, "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembahapa yang kalian sembah.” (Al-Kafirun: 1 -2), hingga akhir surat.

Dan Nabi Ibrahim Al-Khalil beserta para pengikutnya berkatakepada kaumnya yang musyrik, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

ا تعبدون من دون االله كفرنا بكم وبدا بیننا {إنا برآء منكم ومموبینكم العداوة والبغضاء أبدا حتى تؤمنوا باالله وحده}

Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yangkalian sembah selain Allah. (Al-Mumtahanah: 4), hingga akhir ayat.

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{ومنهم من یستمعون إلیك}

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. (Yunus:42)

Yakni mendengarkan ucapanmu yang bagus dan mendengar Al-Qur'an, serta hadis-hadis sahih yang fasih lagi bermanfaat bagi hati,agama, dan diri pendengarnya. Sebenarnya usaha itu sudah cukupbesar, tetapi hal tersebut bukan merupakan tanggung jawabmu, jugatidak dibebankan kepada mereka. Karena sesungguhnya kamu tidakakan dapat memperdengarkan orang yang tuli. Kamu pun tidak akandapat memberi petunjuk kepada mereka kecuali jika Allahmenghendakinya,

{ومنهم من ینظر إلیك}

Dan di antara mereka ada orang-orang yang melihat kepadamu.(Yunus: 43)

Maksudnya, memandangmu dan memandang apa yang telahdianugerahkan oleh Allah kepadamu berupa ketenangan, sifat yangbaik, dan akhlak yang agung; serta dalil yang jelas yangmembuktikan kenabianmu bagi orang-orang yang mempunyai akaldan pandangan hati. Mereka memandang kepadamu sebagaimanaorang lain memandangmu, tetapi selain mereka tidaklahmemperoleh hidayah sedikit pun, berbeda keadaannya dengan apayang mereka peroleh. Bahkan orang-orang mukmin memandangmudengan pandangan yang mengandung pengagungan, sedangkanorang-orang kafir itu memandang kepada mu dengan pandanganmenghina, seperti yang disebutkan dalam ayat lain:

وإذا رآك الذین كفروا إن یتخذونك إلا هزوا

Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, niscaya merekatidak lain hanyalah membuat kamu menjadi olok-olok (Al-Anbiya:36), hingga akhir ayat.

Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia tidaklahmenganiaya seorang pun, sekalipun dia telah memberi hidayahkepada orang yang Dia kehendaki, membuat melihat orang yangtadinya buta, membuka mata yang tadinya terkatup, membukatelinga yang tadinya tuli, membuka hati yang tadinya tertutup rapat,dan membuat orang yang selain mereka sesat dari jalan keimanan.Karena Dia adalah Penguasa Yang Maha Mengatur segala sesuatuyang ada di dalam kerajaan Nya, sesuai dengan apa yangdikehendaki-Nya. Dialah Tuhan yang tidak ada seorang punmeminta pertanggungjawaban-Nya dari apa yang telah dtperbuat-Nya, sedangkan mereka pasti dimintai pertanggung jawabannya.Demikian itu berkat ilmu-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan keadilan-Nya.Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:

{إن االله لا یظلم الناس شیئا ولكن الناس أنفسهم یظلمون}

Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri merekasendiri. (Yunus: 44)

Di dalam sebuah hadis dari Abu Zar, dari Nabi Saw., dalam hadisqudsi yang diriwayatkan oleh Nabi Saw. dari Tuhannya disebutkan:

ما لم على نفسي، وجعلته بینكم محر مت الظ "یا عبادي، إني حرفلا تظالموا

Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkanperbuatan aniaya atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram puladi antara kalian. Maka janganlah kalian saling berbuat aniaya.

Dan pada akhir hadis Qudsi ini disebutkan:

یكم إیاها، فمن یا عبادي، إنما هي أعمالكم أحصیها لكم، ثم أوفوجد خیرا فلیحمد االله، ومن وجد غیر ذلك فلا یلومن إلا نفسه"

Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya ini adalah hasil amal per -buatan kalian yang Aku catatkan untuk kalian, kemudian Akumembalaskannya kepada kalian secara penuh Maka barang siapayang menjumpai kebaikan (pada catatan amal perbuatannya),hendaklah ia memuji kepada Allah; dan barang siapa yangmenjumpai(nya) selain dari itu, maka janganlah ia mencela kecualidirinya sendiri.

Hadis ini secara panjang lebar diriwayatkan oleh Imam Muslim.

YUNUS, AYAT 45

{ویوم یحشرهم كأن لم یلبثوا إلا ساعة من النهار یتعارفون بینهمبوا بلقاء االله وما كانوا مهتدین (45) } قد خسر الذین كذ

dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkanmereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidakpernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu)mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yangmendustakan Pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidakmendapat petunjuk

Allah Swt. mengingatkan manusia akan terjadinya hari kiamat dandibangkitkan mereka dari kuburannya masing-masing, lalu digiringmenuju pelataran Mahsyar di hari kiamat.

ویوم یحشرهم

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkanmereka. (Yunus: 45), hingga akhir ayat.

Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melaluifirman-Nya:

كأنهم یوم یرون ما یوعدون لم یلبثوا إلا ساعة من نهار

Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka(merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat padasiang hari. (Al-Ahqaf: 35)

{كأنهم یوم یرونها لم یلبثوا إلا عشیة أو ضحاها}

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, seakan-akan tidaktinggal (di dunia) melainkan (sebentar saj a) di waktu sore atau pagihari. (An-Nazi'at: 46)

ور ونحشر المجرمین یومئذ زرقا * {یوم ینفخ في الصیتخافتون بینهم إن لبثتم إلا عشرا * نحن أعلم بما یقولون إذ یقولأمثلهم طریقة إن لبثتم إلا یوما}

(Yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akanmengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa denganmuka yang biru muram, mereka berbisik-bisik di antara mereka,"Kalian tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari).”Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkataorang yang paling lurus jalannya di antara mereka.”Kalian tidakberdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja. (Thaha: 102-104)

اعة یقسم المجرمون ما لبثوا غیر ساعة ویوم تقوم الس

Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yangberdosa, "Mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat(saja).” (Ar-Rum: 55), hingga akhir ayat-ayat berikuuwa.

Semua ayat tersebut menunjukkan betapa pendeknya hidup didunia bila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat, seperti halnyayang disebut kan oleh firman-Nya:

{قال كم لبثتم في الأرض عدد سنین * قالوا لبثنا یوما أو بعضین * قال إن لبثتم إلا قلیلا لو أنكم كنتم تعلمون} یوم فاسأل العاد

Allah bertanya, "Berapa tahunkah lamanya kalian tinggal dibumi?” Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atausetengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yangmenghitung.” Allah berfirman, "Kalian tidak tinggal (di bumi)melainkan sebentar saja, kalau kalian sesungguhnyamengetahui.”(Al-Mu’minun: 112-114)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{یتعارفون بینهم}

Mereka saling mengenal (Yunus: 45)

Maksudnya, anak mengenal orang tuanya, dan kaum kerabatsebagian dari mereka mengenal sebagian yang lainnya,sebagaimana keadaan mereka ketika hidup di dunia; tetapi padahari itu masing-masing orang sibuk dengan keadaannya sendiri,seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

ور فلا أنساب بینهم یومئذ ولا یتساءلون} {فإذا نفخ في الص

Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasabdi antara mereka (Al-Mu’minun: 101), hingga akhir ayat.

ولا یسأل حمیم حمیما

Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya.(Al-Ma'arij: 10), hingga beberapa ayat berikutnya.

*******************

Mengenai firman Allah Swt.:

بوا بلقاء االله وما كانوا مهتدین} {قد خسر الذین كذ

Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakanpertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapatpetunjuk (Yunus: 45)

Surat di atas sama halnya dengan apa yang disebutkan olehfirman-Nya dalam ayat lain:

بین} {ویل یومئذ للمكذ

Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yangmendustakan. (Al-Mursalat: 15)

Demikian itu karena diri mereka dan keluarga mereka mengalamikerugian di hari kiamat. Bukankah hal itu merupakan kerugian yangjelas? Tiada kerugian yang lebih parah daripada kerugian yangdiderita oleh orang-orang yang dipisahkan dari keluarga dan

kekasih-kekasihnya di hari penyesalan dan kekecewaan, yaitu harikiamat.

YUNUS, AYAT 46-47

ینك فإلینا مرجعهم ثم االله ا نرینك بعض الذي نعدهم أو نتوف {وإمة رسول فإذا جاء رسولهم شهید على ما یفعلون (46) ولكل أمقضي بینهم بالقسط وهم لا یظلمون (47) }

Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari (siksa) yangKami ancamkan kepada mereka, (tentulah kamu akan melihatnya)atau (Jika) Kami wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepada Kamijualah mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yangmereka kerjakan. Tiap-tiap umat mempunyai rasul, maka apabilatelah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara merekadengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya.

Allah Swt. ber-khitab kepada Rasul-Nya melalui firman-Nya:

ا نرینك بعض الذي نعدهم} {وإم

Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari (siksa) yangKami ancamkan kepada mereka. (Yunus: 46)

Yakni Kami menimpakan pembalasan kepada mereka di masakamu masih hidup, agar hatimu merasa puas terhadap mereka.

ینك فإلینا مرجعهم} {أو نتوف

atau (Jika) Kami wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepadaKami jualah mereka kembali (Yunus :46)

Maksudnya, kepada Kamilah mereka akan dikembalikan dandipulangkan. Allah Maha Menyaksikan atas semua perbuatanmereka sesudah kamu tiada.

ثنا عقبة بن مكرم، ثنا عبد االله بن أحمد، حد : حد براني قال الطفیل عن ثنا داود بن الجارود، عن أبي الط ، حد ثنا أبو بكر الحنفي حد

حذیفة بن أسید، عن النبي صلى االله علیه وسلم قال: "عرضت عليلها وآخرها. فقال رجل: یا رسول تي البارحة لدى هذه الحجرة، أو أمروا لي االله، عرض علیك من خلق، فكیف من لم یخلق؟ فقال: "صوین، حتى إني لأعرف بالإنسان منهم من أحدكم بصاحبه". في الط

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdullah ibnu Ahmad. telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnuMakram, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Hanafi,telah menceritakan kepaca kami Daud ibnul Jarud, dari Abu Tufail.dari Huzaifah ibnu Usaid. dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Telahditampakkan kepadaku perihal umatku tadi malam, dari yangpertama hingga yang terakhir, pada (dinding) kamar ini. Makaseorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, telah ditampakkankepadamu manusia yang telah diciptakan. Maka bagaimanakahdengan manusia (dari kalangan umatmu) yang belum diciptakan?"Rasulullah Saw. menjawab: Gambar mereka ditampilkan kepadakupada tembok tanah liat ini, sehingga aku lebih mengenal seorangdemi seorang dari mereka daripada seseorang di antara kalianterhadap temannya.

Imam Tabrani meriwayatkannya pula dari Muhammad ibnuUsman ibnu Abu Syaibah, dari Uqbah ibnu Makram, dari Yunus ibnuBukair, dari Ziyad ibnul Munzir, dari Abut Tufail, dari Huzaifah ibnuUsaid dengan sanad yang sama dan lafaz yang semisal.

*******************

Firman Allah Swt.:

ة رسول فإذا جاء رسولهم} {ولكل أم

Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasulmereka. (Yunus: 47)

Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah hari kiamat.

{قضي بینهم بالقسط وهم لا یظلمون}

diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil. (Yunus: 47),hingga akhir ayat.

Sama halnya dengan firman Allah Swt. yang mengatakan:

{وأشرقت الأرض بنور ربها }

Dan terang-benderanglah bumi (Padang Mahsyar) dengancahaya (keadilan) Tuhannya. (Az-Zumar: 69). hingga akhir ayat.

Setiap umat akan ditampilkan oleh Allah di hadapan rasulnyamasing-masing, sedangkan kitab catatan amal perbuatan mereka —yang baik dan yang buruk— diberikan kepada mereka sebagai

saksinya dan para malaikat pencatat amal perbuatan ikut menjadisaksi pula. Demikianlah diberlakukan terhadap semua umat, satuumat demi satu umat. Dan umat Nabi Muhammad yang mulia ini,sekalipun merupakan umat yang terakhir penciptaannya, tetapimereka merupakan umat yang paling dulu tampil di hari kiamatnanti, lalu diselesaikanlah keputusan hukum di antara mereka;seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, bahwa RasulullahSaw. telah bersabda:

ابقون یوم القیامة، المقضي لهم قبل "نحن الآخرون السالخلائق"

Sesungguhnya kami adalah umat yang paling akhir, tetapi umatyang paling terdahulu kelak di hari kiamat yang beroleh keputusanhukum bagi mereka sebelum umat-umat lainnya.

Sesungguhnya umat Nabi Muhammad Saw. memperolehkemuliaan ini hanyalah berkat kemuliaan Rasul-Nya, semogasalawat dan salam Allah terlimpahkan kepadanya sampai harikiamat nanti.

YUNUS, AYAT 48-52

{ویقولون متى هذا الوعد إن كنتم صادقین (48) قل لا أملك لنفسية أجل إذا جاء أجلهم فلا ا ولا نفعا إلا ما شاء االله لكل أم ضریستأخرون ساعة ولا یستقدمون (49) قل أرأیتم إن أتاكم عذابهبیاتا أو نهارا ماذا یستعجل منه المجرمون (50) أثم إذا ما وقع

آمنتم به آلآن وقد كنتم به تستعجلون (51) ثم قیل للذین ظلمواذوقوا عذاب الخلد هل تجزون إلا بما كنتم تكسبون (52) }

Mereka mengatakan, "Bilakah (datangnya) ancaman itu, jikamemang kalian orang-orang yang benar?” Katakanlah, "Aku tidakberkuasa mendatangkan kemudaratan dan tidak (pula) kemanfaatankepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah.” Tiap-tiapumat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, makamereka tidak dapat mengundurkannya barang sedikit pun dan tidak(pula) mendahulukannya. Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, jikadatang kepada kamu sekalian siksaan-Nya di waktu malam atau disiang hari, apakah orang-orang yang berdosa itu minta disegerakanjuga?” Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu), lalu kalianbaru mempercayainya? Apakah sekarang (baru kalianmempercayai), padahal sebelumnya kalian selalu meminta supayadisegerakan? Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim(musyrik) itu, "Rasakanlah, oleh kalian siksaan yang kekal, kaliantidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kaliankerjakan."

Allah Swt. menceritakan tentang kekufuran orang-orang musyrikitu dalam permintaan mereka yang memohon agar azabdisegerakan kepada mereka, demikian pula permintaan merekamengenai waktu datangnya siksaan itu sebelum ditentukan, yang haltersebut tiada faedahnya sama sekali bagi mereka. Hal inidisebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

{یستعجل بها الذین لا یؤمنون بها والذین آمنوا مشفقون منها{ ویعلمون أنها الحق

Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat memintasupaya hari itu segera didatangkan, dan orang-orang yang berimanmerasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalahbenar (akan terjadi). (Asy-Syura: 18)

Yakni pasti akan terjadi dan tidak dapat ditawar-tawar lagi,sekalipun mereka tidak mengetahui waktunya secara tepat. Karenaitulah Allah Swt. memberikan petunjuk kepada Rasul-Nya dalammenjawab ucapan orang-orang musyrik itu melalui firman-Nya:

ا ولا نفعا إلا ما شاء االله} قل لا أملك لنفسي ضر}

Katakanlah, "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudaratandan tidak(pula) kemanfaatan kepada diriku.” (Yunus: 49), hinggaakhir ayat.

Maksudnya, aku tidak mengatakan kecuali apa yang telahdiajarkan Nya kepadaku, dan aku tidak mempunyai kemampuanterhadap sesuatu yang pengetahuannya hanya ada pada sisi Allah,kecuali bila Allah memperlihatkannya kepadaku. Aku adalah hambadan utusan-Nya kepada kalian. Aku telah memberitakan kepadakalian akan kedatangan hari kiamat, bahwa hari kiamat itu pastiterjadi, dan Allah tidak memperlihatkan kepadaku mengenaiwaktunya, tetapi:

ة أجل} {لكل أم

tiap-tiap umat mempunyai ajal. (Yunus: 49)

Setiap generasi mempunyai batas usia yang telah ditentukan bagimereka, dan apabila batas usia itu telah habis masanya:

{فلا یستأخرون ساعة ولا یستقدمون}

Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pundan tidak (pula) mendahulukannya. (Yunus: 49)

Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh Allah dalam ayatlain melalui firman-Nya:

ر االله نفسا إذا جاء أجلها} {ولن یؤخ

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian)seseorang apabila datang waktu kematiannya. (Al-Munafiqun: 11),hingga akhir ayat.

Kemudian Allah Swt. memberitahukan bahwa azab Allah pastiakan datang menimpa mereka dengan sekonyong-konyong. Untukitu, Allah Swt. berfirman:

{قل أرأیتم إن أتاكم عذابه بیاتا أو نهارا}

Katakanlah.”Terangkan kepadaku, jika datang kepada kamusekalian siksaan-Nya di waktu malam atau di siang hari. (Yunus: 50)

Yang dimaksud dengan bayatan ialah di waktu malam hari.

{ماذا یستعجل منه المجرمون أثم إذا ما وقع آمنتم به}

apakah orang-orang yang berdosa itu minta disegerakan juga?Kemudian apakah setelah terjadinya (azab itu), lalu kalian baru

mempercayainya? Apakah sekarang (baru kalian mempercayai),padahal sebelumnya kalian selalu meminta supaya disegerakan?(Yunus: 50-51)

Yakni manakala azab datang menimpa mereka, maka merekamengatakan seperti yang disebutkan dalam ayat lainnya:

{ربنا أبصرنا وسمعنا فارجعنا نعمل صالحا إنا موقنون}

Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar. (As-Sajdah:12), hingga akhir ayat.

ا رأوا بأسنا قالوا آمنا باالله وحده وكفرنا بما كنا به {فلما رأوا بأسنا سنة االله التي قد خلت مشركین فلم یك ینفعهم إیمانهم لمفي عباده وخسر هنالك الكافرون}

Maka tatkala mereka melihat azab Kami. mereka berkata, "Kamiberiman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami mempersekutukan (nya) dengan Allah.”Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telahmelihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadaphamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.(Al-Mu’min: 84-85)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{ثم قیل للذین ظلموا ذوقوا عذاب الخلد}

Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim (musyrik)itu, "Rasakanlah oleh kalian siksaan yang kekal.” (Yunus: 52)

Pada hari kiamat dikatakan kata-kata tersebut kepada merekasebagai kecaman dan cemoohan buat mereka. Sama halnyadengan apa yang disebutkan dalam firman lainnya, yaitu:

ا * هذه النار التي كنتم بها ون إلى نار جهنم دع {یوم یدعبون * أفسحر هذا أم أنتم لا تبصرون * اصلوها فاصبروا أو لا تكذتصبروا سواء علیكم إنما تجزون ما كنتم تعملون}

Pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulukalian selalu mendustakannya.” Maka apakah ini sihir? Ataukahkalian tidak melihat? Masuklah kalian ke dalamnya (rasakanlahkepanasan apinya), maka baik kalian bersabar atau tidak, sama sajabagi kalian; kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kaliankerjakan. (Ath-Thur: 13-16)

YUNUS, AYAT 53-54

{ویستنبئونك أحق هو قل إي وربي إنه لحق وما أنتم بمعجزینوا (53) ولو أن لكل نفس ظلمت ما في الأرض لافتدت به وأسرا رأوا العذاب وقضي بینهم بالقسط وهم لا یظلمون (54) الندامة لم{

Dan mereka menanyakan kepadamu, "Benarkah (azab yangdijanjikan) itu?" Katakanlah, "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azabitu adalah benar dan kalian sekali-kali tidak dapat luput (darinya).”Dan kalau setiap diri yang zalim (musyrik) itu mempunyai segala apayang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, danmereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telahmenyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara merekadengan adil, sedangkan mereka tidak dianiaya.

Allah Swt. menyebutkan bahwa mereka akan bertanyakepadamu, Muhammad:

{أحق هو}

Benarkah (azab yang dijanjikan) itu? (Yunus: 53)

Yakni tentang benarkah kiamat dan hari berbangkit dari kubur itu,padahal tubuh-tubuh ini telah menjadi tanah?

{قل إي وربي إنه لحق وما أنتم بمعجزین}

Katakanlah, "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalahbe nar; dan kalian sekali-kali tidak dapat luput (darinya). (Yunus: 53)

Maksudnya, keadaan kalian yang telah menjadi tanah bukanlahmerupakan halangan bagi Allah untuk mengembalikan kalianmenjadi hidup kembali seperti halnya Dia menciptakan kalian dariketiadaan. Allah telah berfirman dalam ayat lainnya, yaitu:

{إنما أمره إذا أراد شیئا أن یقول له كن فیكون}

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatuha nyalah berkata padanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (Yasin: 82)

Ayat ini tidak ada yang menyamainya dalam Al-Qur’an kecualidua ayat lainnya, yaitu dalam surat Saba dalam kaitan Allahmemerintahkan kepada Rasul-Nya untuk bersumpah denganmenyebut nama-Nya terhadap orang-orang yang ingkar akanadanya hari berbangkit, yaitu melalui firman-Nya:

اعة قل بلى وربي لتأتینكم} {وقال الذین كفروا لا تأتینا الس

Dan orang-orang yang kafir berkata, "Hari berbangkit itu tidakakan datang kepada kami.” Katakanlah, "Pasti datang, demiTuhanku." (Saba: 3)

Dalam surat At-Taghabun juga disebutkan melalui firman-Nya:

{زعم الذین كفروا أن لن یبعثوا قل بلى وربي لتبعثن ثم لتنبؤنبما عملتم وذلك على االله یسیر}

Orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidakakan dibangkitkan. Katakanlah, ”Tidak demikian, demi Tuhanku,kalian benar-benar akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakankepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” Yang demikian ituadalah mudah bagi Allah. (At-Taghabun: 7)

Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa apabila hari kiamattelah terjadi, maka orang kafir sangat berkeinginan seandainya sajadia dapat menebus dirinya dari siksa Allah dengan emas sepenuhbumi sekalipun.

ا رأوا العذاب وقضي بینهم بالقسط} وا الندامة لم {وأسر

dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika merekatelah menyaksikan azab itu, dan telah diberi keputusan di antaramereka dengan adil. (Yunus: 54)

Yakni dengan hak.

{وهم لا یظلمون}

sedangkan mereka tidak dianiaya. (Yunus: 54)

YUNUS, AYAT 55-56

ماوات والأرض ألا إن وعد االله حق ولكن {ألا إن الله ما في السأكثرهم لا یعلمون (55) هو یحیي ویمیت وإلیه ترجعون (56) }

Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langitdan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapikebanyakan mereka tidak mengetahui(nya). Dialah yangmenghidupkan dan mematikan, dan hanya kepada-Nyalah kaliandikembalikan.

Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia adalah yang memilikilangit dan bumi; dan janji-Nya adalah benar pasti akan terjadi, tidakterelakkan lagi. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan,kemudian hanya kepada-Nyalah mereka dikembalikan. Dia mampuberbuat demikian, lagi Maha Mengetahui semua tubuh yang telahhancur luluh lagi berserakan dan bertebaran di seluruh kawasanbumi, lautan, dan padang-padang sahara.

YUNUS, AYAT 57-58

دور {یا أیها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصوهدى ورحمة للمؤمنین (57) قل بفضل االله وبرحمته فبذلكا یجمعون (58) } فلیفرحوا هو خیر مم

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajarandari Tuhan kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yangberada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orangyang beriman. Katakanlah, ”Dengan karunia Allah dan rahmat nya,

hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah danrahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Allah Swt. berfirman menyebutkan karunia-Nya yang telahdiberikan kepada makhluk-Nya, yaitu Al-Qur'an yang telahditurunkan-Nya kepada Rasul-Nya yang mulia:

{یا أیها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم}

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajarandari Tuhan kalian. (Yunus: 57)

Yakni peringatan terhadap perbuatan-perbuatan yang keji.

دور} {وشفاء لما في الص

dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalamdada. (Yunus : 57)

Maksudnya adalah dari kebimbangan dan keraguan, yaitumelenyapkan kotoran dan najis yang terdapat di dalam dada.

{وهدى ورحمة}

dan petunjuk serta rahmat. (Yunus: 57)

Yaitu yang dengan mengamalkannya akan diperoleh petunjuk danrahmat dari Allah Swt. Dan sesungguhnya hal itu hanyalah diperolehbagi or ang-orang mukmin dan orang-orang yang percaya sertameyakini apa yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Perihalnya samadengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

{وننزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنین ولا یزیدالمین إلا خسارا} الظ

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawardan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itutidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.(Al-Isra: 82)

{قل هو للذین آمنوا هدى وشفاء}

Katakanlah, "Al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagiorang-orang yang beriman." (Fushshilat: 44), hingga akhir ayat.

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{قل بفضل االله وبرحمته فبذلك فلیفرحوا}

Katakanlah, "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklahdengan itu mereka bergembira.” (Yunus: 58)

Artinya, dengan adanya hidayah dan agama yang hak ini yangdatang kepada mereka, hendaklah mereka bergembira, karena halitu merupakan sesuatu yang lebih patut untuk mereka gembirakan.

ا یجمعون} {هو خیر مم

Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada apa yangmereka kumpulkan. (Yunus: 58)

Yakni lebih baik daripada harta benda duniawi dan semuaperhiasannya yang pasti akan fana dan lenyap itu.

Sehubungan dengan tafsir ayat ini, Ibnu Abu Hatim meriwayatkansebuah asar berikut sanadnya dari Baqiyyah ibnul Walid, dariSafwan ibnu Amr; ia pernah mendengar Aifa' ibnu Abdul Kala'imengatakan bahwa ketika datang harta Kharraj dari Irak kepadaKhalifah Umar r.a., khalifah keluar bersama seorang maula(pelayan)nya. Kemudian Khalifah Umar menghitung-hitung ternakdari hasil Kharraj itu, dan ternyata jumlahnya jauh lebih banyakdaripada apa yang diperkirakannya. Maka Umar r.a. berkata,"Segala puji bagi Allah." Sedangkan maulanya mengatakan.”Ini.demi Allah, berkat karunia dan rahmat Allah.' Maka Khalifah Umarmemotongnya, "Kamu dusta, ini bukanlah yang dimaksudkan olehfirman-Nya: Katakanlah, 'Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya.'(Yunus: 58), hingga akhir ayat. Dan semua harta ini berasal dari apayang mereka kumpulkan."

Al-Hafiz Abu Qasim At-Tabrani telah menyebutkan sanadnyadengan lengkap. Maka ia meriwayatkannya dari Abu Zar'ah Ad-Dimasyqi, dari Haiwah ibnu Syuraih, dari Baqiyyah, kemudian iamenuturkan asar ini.

YUNUS, 59-60

{قل أرأیتم ما أنزل االله لكم من رزق فجعلتم منه حراما وحلالا قلآالله أذن لكم أم على االله تفترون (59) وما ظن الذین یفترون على

االله الكذب یوم القیامة إن االله لذو فضل على الناس ولكن أكثرهم لایشكرون (60) }

Katakanlah.”Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yangditurunkan Allah kepada kalian, lalu kalian jadikan sebagiannyaharam dan (sebagiannya) halal.”Katakanlah, "Apakah Allah telahmemberikan izin kepada kalian (tentang ini) atau kalian mengada-adakan saja terhadap Allah?” Apakah dugaan orang-orang yangmengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat?Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yangdilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidakmensyukuri(nya).

Ibnu Abbas. Mujahid, Ad-Dahhak, Qatadah, Abdur Rahman ibnuZaid ibnu Aslam, dan lain-lainnya mengatakan bahwa ayat iniditurunkan sebagai pengingkaran terhadap perbuatan orang-orangmusyrik yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu dari dirimereka sendiri, seperti mengharamkan bahirah, saibah, danwasilah. Hal ini disebutkan oleh firman-Nya:

ا ذرأ من الحرث والأنعام نصیبا} {وجعلوا الله مم

Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian daritanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah. (Al-An'am: 136),hingga beberapa ayat berikutnya.

ثنا شعبة، عن أبي د بن جعفر، حد ثنا محم قال الإمام أحمد: حدإسحاق، سمعت أبا الأحوص -وهو عوف بن [مالك بن] نضلة

-یحدث عن أبیه قال: أتیت رسول االله صلى االله علیه وسلم وأناقشف الهیئة، فقال: "هل لك مال؟ " قال: قلت: نعم. قال: "من أيقیق والخیل والغنم. المال؟ " قال: قلت: من كل المال، من الإبل والرفقال إذا آتاك مالا فلیر علیك". وقال: "هل تنتج إبل قومك صحاحاها، آذانها، فتعمد إلى موسى فتقطع آذانها، فتقول: هذه بحر وتشقمها علیك وعلى أهلك؟ " أو تشق جلودها وتقول: هذه صرم، وتحر، وساعد االله أشد من قال: نعم. قال: "فإن ما آتاك االله لك حلساعدك، وموسى االله أحد من موساك" وذكر تمام الحدیث.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah,dari Abu Ishaq, bahwa ia pernah mendengar Abul Ahwas (yaitu Aufibnu Malik ibnu Nadlah) menceritakan hadis berikut dari ayahnya.Disebutkan bahwa ia datang kepada Rasulullah Saw. denganpenampilan yang lusuh, maka Rasulullah Saw. bertanya, "Apakahengkau punya harta?" Ia menjawab, "Ya." Rasulullah Saw. bertanya,"Berupa apakah hartamu?" Ia menjawab, "Semua jenis harta sepertiunta, budak, kuda, dan ternak kambing." Maka Rasulullah Saw.bersabda, "Apabila Allah meng anugerahkan kepadamu harta, makaperlihatkanlah bekasnya pada dirimu." Dan Rasulullah Saw.bersabda, "Apakah ternak untamu melahir kan unta-unta yangtelinganya utuh, lalu kamu sengaja mengambil pisau, kemudiankamu memotong telinganya dan kamu katakan. Ini Bahirah,' dankamu beri tanda pada kulitnya dengan menyobek sebagiannya dankamu katakan, 'Ini Sarimah,' yang semuanya itu kamu haramkanatas dirimu dan keluargamu?" Ia menjawab.”Ya." Rasulullah Saw.

bersabda, "Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadamuadalah halal, lengan Allah lebih kuat daripada lenganmu, dan pisauAllah lebih tajam daripada pisaumu.' hingga akhir hadis.

Kemudian Imam Ahmad meriwayatkannya dari Sufyan ibnuUyaynah, dari Abuz Za'ra (yaitu Amr ibnu Amr). dari pamannya(yaitu Abul Ahwas). Juga dari Bahz ibnu Asad. dari Hammad ibnuSalamah, dari Abdul Malik ibnu Umair, dari Abul Ahw as dengansanad yang sama. Hadis ini ditinjau dari sanadnya berpredikat jayyidlagi kuat.

Allah Swt. mengingkari orang yang mengharamkan apa yangdihalalkan-Nya atau menghalalkan apa yang diharamkan-Nya. hanyaberdasarkan kepada pendapat dan hawa nafsu sendiri, tanpasandaran dan tanpa ada dalil yang menjadi pegangannya.

Kemudian Allah Swt. mengancam mereka atas perbuatannya itukelak di hari kiamat. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

{وما ظن الذین یفترون على االله الكذب یوم القیامة}

Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohonganterhadap Allah pada hari kiamat? (Yunus: 60)

Maksudnya, apakah yang mereka kira akan dilakukan terhadapmereka kelak di hari kiamat bila mereka dikembalikan kepada Kami?

*******************

Firman Allah Swt.:

{إن االله لذو فضل على الناس}

Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yangdilimpahkan) atas manusia. (Yunus: 60)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa karunia itu berupa penangguhan,yakni Allah membiarkan mereka hidup di dunia tanpa menyegerakansiksaan-Nya kepada mereka.

Menurut kami, dapat pula ditakwilkan bahwa Allah mempunyaikarunia yang dilimpahkan atas manusia, yaitu membolehkan bagimereka semua hal yang bermanfaat di dunia ini; dan Dia tidakmengharamkan atas mereka sesuatu pun kecuali yangmembahayakan diri dan agama mereka.

{ولكن أكثرهم لا یشكرون}

tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya). (Yunus: 60)

Bahkan mereka mengharamkan nikmat Allah yang diberikankepada mereka, dan mempersempit diri mereka sendiri dengan caramenghalal kan sebagian dan mengharamkan sebagian yang lain.Dan memang itulah yang telah dilakukan oleh orang-orang musyrikdalam hukum-hukumnya yang mereka bebankan atas diri merekasendiri, begitu pula kaum ahli kitab dalam buatan-buatan merekaterhadap agamanya.

Ibnu Abu Hatim dalam tafsir ayat ini mengatakan bahwa telahmenceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kamiAhmad ibnu Abul Hawari, telah menceritakan kepada kami Rabah,telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Sulaiman, telahmenceritakan kepada kami Musa ibnus Sabah sehubungan denganFirman Allah Swt. berikut ini: Sesungguhnya Allah benar-benarmempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia. (Yunus: 60)Bahwa di hari kiamat kelak semua orang yang berhak mendapat

rahmat Allah Swt. dihadapkan kepada-Nya. Lalu mereka semuanyaberdiri di hadapan Allah Swt. dalam tiga golongan. Kemudiandihadapkanlah seorang lelaki dari golongan yang pertama, makaAllah berfirman, "Hai hamba-Ku, mengapa engkau beramal?" Makasi hamba menjawab, "Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakansurga berikut pepohonan nya, buah-buahannya, sungai-sungainya,bidadari-bidadarinya, ke nikmatan-kenikmatannya, dan semua pahalayang telah Engkau sediakan buat orang-orang yang taat kepadaEngkau. Maka aku jalani malam hariku dalam keadaan terjaga(melakukan salat) dan aku jalani siang hariku dalam keadaan haus(puasa) karena merindukan surga." Maka Allah berfirman, "Haihamba-Ku, sesungguhnya kamu beramal hanyalah karenamenginginkan surga. Inilah surga, maka masuklah kamu kedalamnya; dan sebagai kemurahan-Ku kepadamu, sekarang Akumerdekakan kamu dari neraka; dan termasuk kemurahan-Kukepadamu, Aku masukkan kamu ke dalam surga-Ku." Makamasuklah orang itu bersama teman-temannya.

Kemudian dihadapkan lagi lelaki lainnya dari golongan yangkedua, lalu Allah Swt. berfirman, "Hai hamba-Ku, mengapa engkauberamal?" Si hamba menjawab, "Wahai Tuhanku, Engkau telahmenciptakan neraka berikut belenggu-belenggunya, api-apinya yangmenyala-nyala, airnya yang panas mendidih, naungan asapnya yanghitam pekat, serta azab lainnya yang telah Engkau sediakan buatorang-orang yang durhaka kepada Engkau di dalam neraka. Makaaku jalani malam-malam hariku dengan berjaga dan aku jalani sianghariku dengan haus karena takut kepada neraka." Maka Allah Swt.berfirman, "Hai hamba-Ku, sesungguhnya kamu beramal karenatakut kepada neraka-Ku, maka sekarang Aku bebaskan kamu darineraka; dan termasuk kemurahan-Ku kepadamu, Aku masukkankamu ke dalam surga-Ku." Maka masuklah dia bersama teman-temannya ke dalam surga.

Kemudian dihadapkan lagi seorang lelaki dari golongan yangketiga. Maka Allah Swt. berfirman, "Hai hamba-Ku, mengapa kamuberamal?" Ia menjawab, "Ya Tuhanku, aku beramal karena cintakepada Engkau dan rindu kepada Engkau. Demi keagungan-Mu,sesungguhnya aku jalani malam-malam hariku dengan berjaga, danaku jalani siang hariku dengan haus karena rindu dan cinta kepadaEngkau." Maka Allah Swt. berfirman, "Hai hamba-Ku, sesungguhnyaengkau beramal karena cinta kepada-Ku dan rindu kepada-Ku."Maka Tuhan Yang Mahaagung menampakkan diri-Nya, laluberfirman, "Inilah Aku, maka pandanglah Aku." Kemudian Allah Swt.berfirman lagi, "Termasuk kemurahan-Ku kepadamu. Aku bebaskankamu dari neraka; dan Aku bolehkan surga-Ku untukmu. Akuperintahkan para malaikat-Ku untuk menziarahimu, serta Aku sendirimengucapkan selamat kepadamu." Maka masuklah dia bersamateman-temannya ke dalam surga.

YUNUS, AYAT 61

{وما تكون في شأن وما تتلو منه من قرآن ولا تعملون من عمل إلاة كنا علیكم شهودا إذ تفیضون فیه وما یعزب عن ربك من مثقال ذرماء ولا أصغر من ذلك ولا أكبر إلا في كتاب في الأرض ولا في السمبین (61) }

Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membacasuatu ayat dari Al-Qur’an, dan kamu tidak mengerjakan suatupekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamumelakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpunsebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang

lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu, melainkan(semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).

Allah Swt. memberitahukan kepada Nabi-Nya bahwa Dia MahaMengetahui semua keadaan dan sepak terjang umatnya sertasemua makhluk pada tiap jam, menit, dan detiknya. Tidak adasesuatu pun yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya barangsebesar atom pun yang ada di langit dan di bumi, dan tidak adasesuatu pun yang lebih kecil atau lebih besar daripada itu, kecualisemuanya tercatat di dalam kitab yang nyata. Ayat ini semaknadengan firman-Nya:

{وعنده مفاتح الغیب لا یعلمها إلا هو ویعلم ما في البر والبحروما تسقط من ورقة إلا یعلمها ولا حبة في ظلمات الأرض ولا رطبولا یابس إلا في كتاب مبین}

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib: tak adayang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apayang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yanggugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutirbiji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atauyang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (LauhMahfuz). (Al-An'am: 59)

Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia mengetahui gerakan pohon-pohon dan benda-benda lainnya, begitu pula semua hewan yanghidup bebas, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

{وما من دابة في الأرض ولا طائر یطیر بجناحیه إلا أممأمثالكم}

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kalian. (Al-An'am: 38), hingga akhir ayat.

{وما من دابة في الأرض إلا على االله رزقها}

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkanAllah-lah yang memberi rezekinya. (Hud: 6), hingga akhir ayat.

Apabila pengetahuan Allah mencakup gerakan semuanya itu,maka terlebih lagi pengetahuannya terhadap gerakan orang-orangmukallaf yang diperintahkan untuk beribadah, seperti yangdisebutkan oleh firman-Nya:

حیم الذي یراك حین تقوم وتقلبك في ل على العزیز الر {وتوكاجدین} الس

Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi MahaPenyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk salat),dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orangyang sujud (Asy Suara:217-219)

Karena itulah dalam surat ini Allah Swt. berfirman:

{وما تكون في شأن وما تتلو منه من قرآن ولا تعملون منعمل إلا كنا علیكم شهودا إذ تفیضون فیه}

Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membacasuatu ayat dari Al-Qur'an, dan kamu tidak mengerjakan suatupekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas kalian di waktu kalianmelakukannya. (Yunus: 61)

Yakni ketika kalian melakukan sesuatu, Kami selalu menyaksikankalian, dan Kami melihat dan mendengarnya. Karena itulah ketikaJibril bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna ihsan, makabeliau Saw. menjawab:

أن تعبد االله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه یراك

Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat -Nya; dan apabila kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya DiaMaha Melihat kepadamu.

YUNUS, AYAT 62-64

{ألا إن أولیاء االله لا خوف علیهم ولا هم یحزنون (62) الذین آمنوانیا وفي الآخرة لا وكانوا یتقون (63) لهم البشرى في الحیاة الدتبدیل لكلمات االله ذلك هو الفوز العظیم (64) }

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiranterhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu)

orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagimereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalamkehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat(janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

Allah Swt. memberitahukan bahwa kekasih-kekasih-Nya adalahmereka yang beriman dan bertakwa, seperti yang ditafsirkan olehbanyak ulama. Dengan demikian, setiap orang yang bertakwaadalah wali (kekasih) Allah. Maka:

{لا خوف علیهم}

tidak ada kekhawatiran terhadap mereka. (Yunus: 62)

dalam menghadapi masa mendatangnya, yaitu kengerian-kengerian dan hal-hal yang sangat menakutkan di hari akhirat nanti.

{ولا هم یحزنون}

dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yunus: 62)

terhadap apa yang ada di belakang mereka di dunia. Abdullahibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan lain-lainnya yang bukan hanyaseorang dari kalangan ulama Salaf telah mengatakan bahwa wali-wali Allah adalah orang-orang yang apabila terbersit perasaan riyadalam hati mereka, maka mereka segera ingat kepada Allah.

Hal ini telah disebutkan di dalam sebuah hadis marfu',diriwayatkan oleh Imam Al-Bazzar. Disebutkan bahwa:

د بن سعید بن سابق، ثنا محم ، حد ازي ثنا علي بن حرب الر حدثنا یعقوب بن عبد االله الأشعري -وهو القمي -عن جعفر بن أبي حدالمغیرة، عن سعید بن جبیر، عن ابن عباس قال: قال رجل: یارسول االله، من أولیاء االله؟ قال: "الذین إذا رءوا ذكر االله"

telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Harb Ar-Razi, telahmenceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sa'id ibnu Sabiq, telahmenceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Abdullah Al-Asy'ari (yaitu Al-Oummi), dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dariIbnu Abbas yang mengatakan bahwa pernah seorang lelakibertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah wali-wali Allah itu? MakaRasulullah Saw. menjawab: Yaitu orang-orang yang apabila terbersitrasa riya dalam hatinya, maka segera ia ingat kepada Allah.

Kemudian Imam Al-Bazzar mengatakan bahwa hadis ini telah di -riwayatkan dari Sa’id secara mursal.

ثنا ابن فضیل فاعي، حد ثنا أبو هشام الر وقال ابن جریر: حدثنا أبي، عن عمارة بن القعقاع، عن أبي زرعة بن عمرو بن حدجریر البجلي، عن أبي هریرة، رضي االله عنه، قال: قال رسول االلهصلى االله علیه وسلم: "إن من عباد االله عبادا یغبطهم الأنبیاءهداء". قیل: من هم یا رسول االله؟ لعلنا نحبهم. قال: "هم قوم والشتحابوا في االله من غیر أموال ولا أنساب، وجوههم نور على منابر

من نور، لا یخافون إذا خاف الناس، ولا یحزنون إذا حزن الناس".ثم قرأ: {ألا إن أولیاء االله لا خوف علیهم ولا هم یحزنون}

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami AbuHisyam Ar-Rifa'i, telah menceritakan kepada kami Abu Fudail, telahmencerita kan kepada kami ayahku. dari Imarah ibnul Qa"qa', dariAbu Zur'ah, dari Amr ibnu Jarir Al-Bajali, dari Abu Hurairah r.a. yangmengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat banyakhamba yang para nabi dan para syuhada merasa iri melihat mereka.Ketika ditanyakan, "Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Mudah-mudahan kami dapat mencintai mereka." Rasulullah Saw. bersabda:Mereka adalah suatu kaum yang saling mengasihi karena Allahtanpa ada harta benda dan tanpa nasab (keturunan di antarasesama mereka), wajah mereka bercahaya berada di atas mimbar-mimbar dari nur (cahaya). Mereka tidak merasa khawatir di saatmanusia dicekam oleh kekhawatiran, mereka pun tidak bersedih hatidi saat manusia bersedih hati. Kemudian Rasulullah Saw.membacakan firman-Nya: Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu,tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) merekabersedih hati. (Yunus: 62)

Imam Abu Daud meriwayatkannya pula melalui hadis Jarir. dariImarah ibnul Qa'qa’ dari Abu Zur'ah. dari Amr ibnu Jarir. dari Umaribnul Khattab r.a., dari Nabi Saw. dengan lafaz yang semisal.

Sanad hadis ini pun termasuk jayyid, hanya di dalam sanadnyaterdapat inqita' (mata rantai urutan sanad yang terputus) antara AbuZur'ah dan Umar ibnul Khattab r.a.

وفي حدیث الإمام أحمد، عن أبي النضر، عن عبد الحمید بنحمن بن غنم، عن أبي بهرام، عن شهر بن حوشب، عن عبد الرمالك الأشعري قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "یأتي منأفناء الناس ونوازع القبائل قوم لم تتصل بینهم أرحام متقاربة،تحابوا في االله، وتصافوا في االله، یضع االله لهم یوم القیامة منابرمن نور، فیجلسهم علیها، یفزع الناس ولا یفزعون، وهم أولیاءل. االله، الذین لا خوف علیهم ولا هم یحزنون". والحدیث متطو

Di dalam hadis Imam Ahmad, dari Abun Nadhr, dari Abdul Hamidibnu Bahram, dari Syahr ibnu Hausyab. dari Abdur Rahman ibnuGhanam, dari Abu Malik Al-Asy'ari disebutkan bahwa RasulullahSaw. telah bersabda: Kelak akan datang dari golongan-golonganmanusia dan puak-puak kabilah suatu kaum yang di antara sesamamereka tidak ada hubungan rahim kekerabatan, tetapi merekasaling mengasihi karena Allah dan saling berikhlas diri karena Allah.Kelak di hari kiamat Allah meletakkan mimbar-mimbar dari nur buatmereka, lalu mendudukkan mereka di atasnya. Semua manusiamerasa khawatir, tetapi mereka tidak khawatir. Mereka adalah wali-wali Allah yang tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak(pula) mereka bersedih hati.

اق، أخبرنا سفیان، عن ز ثنا عبد الر قال الإمام أحمد: حدالأعمش، عن ذكوان أبي صالح، عن رجل، عن أبي الدرداء، رضياالله عنه، عن النبي صلى االله علیه وسلم في قوله: {لهم البشرى في

الحة یراها المسلم، أو ؤیا الص نیا وفي الآخرة} قال: "الر الحیاة الدترى له".

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAbdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Zakwan ibnu Abu Saleh, dari seorang lelaki, dari AbuDarda r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan makna firman-Nya:Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalamkehidupan) di akhirat. (Yunus: 64) Nabi Saw. bersabda menerangkanhal tersebut: Mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang muslim ataumimpi yang baik yang diperlihatkan kepadanya.

ثنا أبو معاویة، عن ائب، حد ثني أبو الس قال ابن جریر: حدالأعمش، عن أبي صالح، عن عطاء بن یسار، عن رجل من أهلنیا مصر، عن أبي الدرداء في قوله: {لهم البشرى في الحیاة الدوفي الآخرة} قال: سأل رجل أبا الدرداء عن هذه الآیة، فقال: لقدسألت عن شيء ما سمعت [أحدا] سأل عنه بعد رجل سأل عنهجل المسلم، أو الحة یراها الر ؤیا الص رسول االله، فقال: "هي الرنیا، وبشراه في الآخرة [الجنة] ترى له، بشراه في الحیاة الد

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abus Saib,telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy,dari Abu Saleh, dari Ata ibnu Yasar, dari seorang lelaki dari kalanganpenduduk Mesir, dari Abu Darda sehubungan dengan makna firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan

(dalam kehidupan) di akhirat. (Yunus: 64); Bahwa ada seorang lelakibertanya kepada Abu Darda mengenai makna ayat ini, lalu AbuDarda menjawab, "Sesungguhnya engkau telah menanyakansesuatu yang belum pernah aku dengar ada seseorangmenanyakannya selain seorang lelaki yang pernah bertanya kepadaRasulullah Saw. tentangnya. Maka Rasulullah Saw. menjawab: 'Halitu berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang muslim ataumimpi baik yang diperlihatkan kepadanya, sebagai berita gembirabuatnya dalam kehidupan di dunia, sedangkan berita gembirauntuknya dalam kehidupan di akhirat adalah surga'.”

Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Sufyan, dari IbnulMunkadir, dari Ata ibnu Yasar, dari seorang ulama dari kalanganpenduduk Mesir, bahwa ia bertanya kepada Abu Darda mengenaimakna ayat ini, kemudian disebutkan hadis yang semisal denganhadis di atas.

Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakankepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnuMinhal, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Zaid, dariAsim ibnu Bahdalah, dari Abu Saleh yang mengatakan bahwa iapernah mendengar Abu Darda ditanya mengenai makna ayat ini,yaitu firman-Nya: Orang-orang yang beriman dan mereka selalubertakwa, bagi mereka berita gembira. (Yunus: 63-64) Laludisebutkan hadis yang semisal dengan hadis di atas.

ثنا یحیى، عن أبي ثنا أبان، حد ان، حد ثنا عف قال الإمام أحمد: حدامت؛ أنه سأل رسول االله صلى االله علیه سلمة، عن عبادة بن الصوسلم فقال: یا رسول االله، أرأیت قول االله تعالى: {لهم البشرى فينیا وفي الآخرة} ؟ فقال: "لقد سألتني عن شيء ما سألني الحیاة الد

الحة، یراها ؤیا الص تي -أو: أحد قبلك" قال: "تلك الر عنه أحد من أمالح أو ترى له" جل الص الر

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiAffan, telah menceritakan kepada kami Aban, telah menceritakankepada kami Yahya, dari Abu Salamah, dari Ubadah ibnus Samit; iapernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan(dalam kehidupan) di akhirat. (Yunus: 64) Maka Rasulullah Saw.bersabda: Sesungguhnya kamu menanyakan sesuatu kepadakuyang belum pernah ditanyakan dari kalangan umatku atau tiadaseoran pun yang menanyakannya sebelum kamu; itu adalah mimpiyang baik yang dilihat seseorang atau diperlihatkan kepadanya.

Demikian pula Abu Daud Attayalisi meriwayatkannya dari ImranAlqattan, dari Yahya Ibnu Abu Kasir dengan sanad yang sama, jugaAl-Auza'i meriwayatkannya dari Yahya Ibnu Abu Kasir, lalumenyebutkan hadis tersebut. Dan Ali ibnuI-Mubarakmeriwayatkannya dari Yahya, dari Abu Salamah yang mengatakan;telah menceritakan kepada kami. dari Ubadah ibnu Samit; Ia pernahbertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai ayat ini, lalu Ubadahmenyebutkan ayatnya.

ثنا یحیى بن ثني أبو حمید الحمصي، حد قال ابن جریر: حدثنا عمر بن عمرو بن عبد الأحموسي، عن حمید بن عبد سعید، حدامت فقال: آیة في كتاب االله االله المزني قال: أتى رجل عبادة بن الصنیا} ؟ فقال أسألك عنها، قول االله تعالى: {لهم البشرى في الحیاة الد

عبادة: ما سألني عنها أحد قبلك، سألت عنها نبي االله فقال مثلالحة، یراها العبد ؤیا الص ذلك: "ما سألني عنها أحد قبلك، الرالمؤمن في المنام أو ترى له"

Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku AbuHamid Al-Himsi. telah menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Sa'id,telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Amr ibnu AbdulAkhmusyi, dari Hamid ibnu Abdullah Al-Muzni, ia mengatakan bahwaseorang laki-laki datang kepada Ubadah ibnus-Samit, lalu berkata,"Ada suatu ayat Al-Qur'an yang akan aku tanyakan kepadamu yaitufirman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan didunia. (Yunus: 64); Ubadah ibnus-Samit menjawab, "Tiada seorangpun yang menanyakan nya sebelum kamu, aku pernahmenanyakannya kepada Nabi dan beliau mengatakan hal yangsama. yaitu: Tiada seorang pun yang menanyakannya sebelumkamu, bahwa berita gembira itu adalah mimpi yang baik yang dilihatoleh seorang hamba mukmin dalam tidurnya atau diperlihatkankepadanya.

ثم رواه من حدیث موسى بن عبیدة، عن أیوب بن خالد بنامت؛ أنه قال لرسول االله صلى االله علیه صفوان، عن عبادة بن الصنیا وفي الآخرة} فقد عرفنا بشرى وسلم: {لهم البشرى في الحیاة الدالحة یراها العبد ؤیا الص نیا؟ قال: "الر الآخرة الجنة، فما بشرى الدأو ترى له، وهي جزء من أربعة وأربعین جزءا أو سبعین جزءا منة" النبو

Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkannya dari hadis Musa ibnuUbadah, dari Ayyub ibnu Khalid ibnu Safwan, dari Ubadah ibnuSamit; ia pernah berkata kepada Rasulullah Saw. mengenai firman-Nya: Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan(dalam kehidupan) di akhirat. (Yunus: 64) Ia mengatakan, "Kamitelah mengetahui bahwa berita gembira di akhirat adalah surga,maka apakah yang dimaksud dengan berita gembira di dunia?"Rasulullah Saw. bersabda: Mimpi yang baik yang dilihat olehseorang hamba atau yang diperlihatkan kepadanya. Mimpi yang baikitu merupakan suatu bagian dari empat puluh empat atau tujuhpuluh bagian dari kenabian.

ثنا أبو اد، حد ثنا حم ثنا بهز، حد قال [الإمام] أحمد أیضا: حد؛ أنه قال: یا رسول امت، عن أبي ذر عمران، عن عبد االله بن الصجل یعمل العمل فیحمده الناس علیه، ویثنون علیه به، فقال االله، الررسول االله صلى االله علیه وسلم: "تلك عاجل بشرى المؤمن".

Imam Ahmad mengatakan pula bahwa telah menceritakankepada kami Bahz, telah menceritakan kepada kami Hammad, telahmenceritakan kepada kami Abu Imran, dari Abdullah ibnus Samit,dari Abu Zar, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah, "WahaiRasulullah, bagaimanakah dengan seorang lelaki yang melakukanamalnya, lalu mendapat pujian dari manusia dan sanjungan merekakepadanya atas amalnya itu?" Maka Rasulullah Saw. menjawab: Halitu adalah berita gembira yang disegerakan untuk orang mukmin.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.

ثنا ابن لهیعة، ثنا حسن -یعني الأشیب -حد قال أحمد أیضا: حدحمن بن جبیر، عن عبد االله بن عمرو، عن اج، عن عبد الر ثنا در حدرسول االله صلى االله علیه وسلم أنه قال: {لهم البشرى في الحیاةرها المؤمن، هي الحة یبش ؤیا الص نیا وفي الآخرة} قال: "الر الدة، فمن رأى [ذلك] فلیخبر جزء من تسعة وأربعین جزءا من النبویطان لیحزنه، فلینفث بها، ومن رأى سوى ذلك فإنما هو من الشعن یساره ثلاثا، ولیكبر ولا یخبر بها أحدا"

Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kamiHasan (yakni Al-Asy-yab), telah menceritakan kepada kami Ibnukahi'ah. telah menceritakan kepada kami Daraj dari Abdur Rahmanibnu Jubair, dari Abdullah ibnu Amr, dari Rasulullah Saw. Disebutkanbahwa Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Bagi merekaberita gembira di dalam kehidupan di dunia (Yunus: 64) Lalu beliauSaw. bersabda: Mimpi yang baik yang disampaikan kepada seorangmukmin sebagai berita gembira baginya adalah suatu bagian dariempat puluh sembilan bagian dari kenabian. Maka barang siapayang melihat hal itu dalam mimpinya, hendaklah iamenceritakannya. Dan barang siapa yang melihat selain itu, makasesungguhnya hal itu hanyalah dari setan dengan maksud untukmembuatnya bersedih hati. Untuk itu hendaklah ia meludah ke arahkirinya sebanyak tiga kali seraya bertakbir, dan janganlah iamenceritakan hal itu kepada seorang pun.

Para ahli hadis lainnya tidak mengetengahkannya.

ثني عمرو بن ثني یونس، أنبأنا ابن وهب، حد قال ابن جریر: حدحمن بن جبیر، عن ثه عن عبد الر مح حد اجا أبا الس الحارث، أن درعبد االله بن عمرو، عن رسول االله صلى االله علیه وسلم أنه قال:رها المؤمن، الحة یبش ؤیا الص نیا} الر {لهم البشرى في الحیاة الدة". جزء من ستة وأربعین جزءا من النبو

Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakuYunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telahmenceritakan kepada ku Amr ibnul Haris, bahwa Darij alias AbusSamah pernah menceritakan kepadanya hadis berikut dari AbdurRahman ibnu Jubair, dari Abdullah ibnu Amr, dari Rasulullah Saw.Disebutkan bahwa Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Bagimereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia (Yunus: 64)’ Lalubeliau Saw. bersabda: Mimpi yang baik yang diperlihatkan kepadaorang mukmin sebagai berita gembira untuknya adalah suatu bagiandari empat puluh enam bagian dari kenabian.

ثنا د بن أبي حاتم المؤدب، حد ثني محم قال أیضا ابن جریر: حدثنا الأعمش، عن أبي صالح، عن أبي هریرة، د، حد ار بن محم عمنیا وفي عن النبي صلى االله علیه وسلم: {لهم البشرى في الحیاة الدالحة، یراها العبد أو ترى ؤیا الص نیا الر الآخرة} قال: "هي في الدله، وهي في الآخرة الجنة".

Ibnu Jarir mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Abu Hatim Al-Mu-addib. telah menceritakankepada kami Ammar ibnu Muhammad, telah menceritakan kepadakami Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah. dari Nabi Saw.sehubungan dengan firman-Nya: Bagi mereka berita gembira didalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. (Yunus:64) Lalu beliau Saw. bersabda: Di dunia berupa mimpi yang baikyang dilihat oleh seorang hamba atau diperlihatkan kepadanya,sedangkan di akhirat berita gembira itu adalah surga.

Kemudian Imam Ibnu Jarir meriwayatkannya pula dari AbuKuraib, dari Abu Bakar ibnu Ayyasy, dari Abu Husain, dari AbuSaleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa mimpi yang baikadalah berita gembira dari Allah, dan mimpi yang baik itu merupakansalah satu dari kabar gembira. Demikianlah riwayatnya dari jalur inisecara mauquf.

ثنا هشام، عن ثنا أبو بكر، حد ثنا أبو كریب، حد قال أیضا: حدابن سیرین، عن أبي هریرة قال: قال رسول االله صلى االله علیهؤیا الحسنة هي البشرى، یراها المسلم أو ترى له" وسلم: "الر

Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami AbuKuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar, telahmenceritakan kepada kami Hisyam, dari Ibnu Sirin, dari AbuHurairah yang mengata kan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:Mimpi yang baik adalah berita gembira yang dilihat oleh orangmuslim atau diperlihatkan kepadanya.

ثنا سفیان، اد الدولابي، حد ثني أحمد بن حم قال ابن جریر: حد

عن عبید االله بن أبي یزید، عن أبیه، عن سباع بن ثابت، عن أمكرز الكعبیة: سمعت رسول االله صلى االله علیه وسلم یقول: "ذهبترات". ة، وبقیت المبش النبو

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmadibnu Hammad Ad-Daulabi. telah menceritakan kepada kami Sufyan,dari Ubaidillah ibnu Abu Yazid, dari ayahnya, dari Siba' ibnu Sabit,dari Ummu Kuraiz Al-Ka’biyyah, bahwa ia pernah mendengarRasulullah Saw. bersabda: Kenabian telah tiada, dan yang masihada adalah berita-berita gembira (mimpi-mimpi yang baik).

Hal yang sama telah diriwayatkan bersumber dari Ibnu Mas'ud,Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Mujahid, Urwah ibnuz Zubair, Yahya ibnuAbu Kasir. Ibrahim An-Nakha’i. Ata ibnu Abu Rabah. dan lain-lainnya, bahwa mereka menafsirkan hal tersebut dengan arti mimpiyang baik.

Menurut pendapat lain. hal itu merupakan berita gembira daripara malaikat buat orang mukmin di saat menjelang ajalnya, yaitudengan menampakkan surga dan ampunan kepadanya, sepertiyang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

{إن الذین قالوا ربنا االله ثم استقاموا تتنزل علیهم الملائكة ألاتخافوا ولا تحزنوا وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون نحن أولیاؤكم

نیا وفي الآخرة ولكم فیها ما تشتهي أنفسكم ولكم فیها في الحیاة الدما تدعون نزلا من غفور رحیم}

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialahAllah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, makamalaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),"Jangan lah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa sedih;dan gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) surga yang telahdijanjikan Allah kepada kalian.” Kamilah Pelindung kalian dalamkehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kalian memperoleh apayang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yangkalian minta. Sebagai hidangan (bagi kalian) dari Tuhan Yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang. (Fushshilat: 30-32)

Di dalam hadis Al-Barra r.a. disebutkan:

"أن المؤمن إذا حضره الموت، جاءه ملائكة بیض الوجوه،یبة إلى روح وریحان، وح الط بیض الثیاب، فقالوا: اخرجي أیتها الرورب غیر غضبان. فتخرج من فمه، كما تسیل القطرة من فمقاء". الس

bahwa seorang mukmin itu apabila ajalnya telah habis, makapara malaikat yang berwajah putih datang kepadanya denganberpakaian serba putih, lalu mereka mengata kan, "Keluarlah, hai rohyang baik, untuk menuju kepada ketenteraman dan rezeki sertaTuhan yang tidak murka!" Maka keluarlah rohnya dari mulutnya,sebagaimana tetesan air keluar mengalir dari mulut wadahminuman.

Adapun mengenai berita gembira bagi mereka di akhirat, makahal ini adalah seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya.

اهم الملائكة هذا یومكم الذي كنتم {لا یحزنهم الفزع الأكبر وتتلقتوعدون}

Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada harikiamat) dan mereka disambut oleh para malaikat. (Para malaikatberkata), "Inilah hari kalian yang telah dijanjikan kepada kalian.” (Al-Anbiya: 103)

{یوم ترى المؤمنین والمؤمنات یسعى نورهم بین أیدیهموبأیمانهم بشراكم الیوم جنات تجري من تحتها الأنهار خالدین فیهاذلك هو الفوز العظیم}

(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki danperempuan sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan dansebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), "Pada hari iniada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulahkeberuntungan yang besar.” (Al-Hadid: 12)

Adapun firman Allah Swt.

{لا تبدیل لكلمات االله}

Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah.(Yunus: 64)

Maksudnya, janji ini tidak akan diubah, tidak akan diingkari, dantidak akan diganti; bahkan ditetapkan, dikukuhkan, dan pasti akanterjadi.

{ذلك هو الفوز العظیم}

Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (Yunus: 64)

YUNUS, AYAT 65-67

میع العلیم (65) ألا إن ة الله جمیعا هو الس {ولا یحزنك قولهم إن العزماوات ومن في الأرض وما یتبع الذین یدعون من الله من في السن وإن هم إلا یخرصون (66) هو دون االله شركاء إن یتبعون إلا الظالذي جعل لكم اللیل لتسكنوا فیه والنهار مبصرا إن في ذلك لآیاتلقوم یسمعون (67) }

Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnyakekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah YangMaha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ingatlah, sesungguhnyakepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada dibumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah,tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecualiprasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga. Dialahyang menjadikan malam bagi kalian supaya kalian beristirahatpadanya dan (menjadikan) siang terang-benderang (supaya kalianmencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian ituterdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yangmendengar.

Allah Swt. berfirman kepada Rasul-Nya:

{ولا یحزنك}

Janganlah kamu sedih. (Yunus: 65)

oleh perkataan orang-orang musyrik itu. tetapi mintalahpertolongan kepada Allah dalam menghadapi mereka, danbertawakallah kepada-Nya. Karena sesungguhnya kemenangan ituhanyalah milik Allah semuanya, Rasul-Nya serta orang-orangmukmin.

میع العلیم} {هو الس

Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Yunus: 65)

Yakni Maha Mendengar semua ucapan hamba-hamba-Nya, lagiMaha Mengetahui semua keadaan mereka. Kemudian Allah Swt.memberitahu kan bahwa kepunyaan Dialah semua yang ada di langitdan bumi; dan bahwa orang-orang musyrik yang menyembahberhala-berhala itu, sedangkan berhala-berhala itu tidak dapatmenimpakan mudarat, tidak pula manfaat, tiada dalil yang menjadipegangan mereka dalam menyembah berhala-berhala itu. Bahkansebenarnya mereka dalam penyembahannya itu hanyalah semata-mata mengikuti dugaan dan khayalan, kedustaan dan buat-buatanmereka sendiri.

Kemudian Allah Swt. memberitahukan bahwa Dialah yang telahmenjadikan malam hari untuk hamba-hamba-Nya agar merekaberistirahat dari kelelahan dan kecapaian sehabis berusaha danbekerja.

{والنهار مبصرا}

dan (menjadikan) siang hari terang-benderang. (Yunus: 67)

Maksudnya, terang-benderang untuk penghidupan mereka,usaha mereka, bepergian mereka, dan kepentingan-kepentinganmereka.

{إن في ذلك لآیات لقوم یسمعون}

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (Yunus: 67)

Yaitu yang mendengar hujah-hujah dan dalil-dalil ini, lalu merekamengambil pelajaran darinya: dan mereka menyimpulkan darinyakebesaran dari Tuhan yang menciptakan, mengatur, danmemperjalankan semuanya itu.

YUNUS, AYAT 68-70

ماوات وما في {قالوا اتخذ االله ولدا سبحانه هو الغني له ما في السالأرض إن عندكم من سلطان بهذا أتقولون (4) على االله ما لاتعلمون (68) قل إن الذین یفترون على االله الكذب لا یفلحون (69)دید بما كانوا نیا ثم إلینا مرجعهم ثم نذیقهم العذاب الش متاع في الدیكفرون (70) }

Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, "Allah mem -punyai anak.” Mahasuci Allah, Dialah Yang Mahakaya, kepunyaan -Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kalian tidakmempunyai hujah tentang ini. Pantaskah kalian mengatakanterhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui? Katakanlah,

"Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohonganterhadap Allah tidak beruntung.” (Bagi mereka) kesenangan(sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali.kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat,disebabkan kekafiran mereka.

Allah Swt. berfirman mengingkari orang-orang yang beranggapanbahwa Dia mempunyai anak:

{ {سبحانه هو الغني

Mahasuci Allah: Dialah YangMahakaya. (Yunus: 68)

Yakni Mahasuci Allah dari apa yang mereka tuduhkan itu. DiaMahakaya, tidak membutuhkan semuanya selain Dia sendiri, tetapisegala sesuatu berhajat kepada-Nya.

ماوات وما في الأرض} {له ما في الس

kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi.(Yunus: 68)

Maka mana mungkin Dia mempunyai anak dari makhluk yangdiciptakan-Nya, sedangkan segala sesuatu adalah milik-Nya danmerupakan hamba-Nya.

{إن عندكم من سلطان بهذا}

Kalian tidak mempunyai hujah tentang ini. (Yunus: 68)

Maksudnya, kalian tidak mempunyai dalil atau bukti atas apayang telah kalian katakan. Perkataan kalian itu hanyalah dusta danbuat-buatan saja.

{أتقولون على االله ما لا تعلمون}

Pantaskah kalian mengatakan terhadap Allah apa yang tidakkalian ketahui? (Yunus: 68)

Ayat ini mengandung makna ingkar dan ancaman yang kuat sertaperingatan yang keras, sama halnya dengan apa yang terkandung didalam firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

ماوات ا تكاد الس حمن ولدا لقد جئتم شیئا إد {وقالوا اتخذ الرحمن ولدا ا أن دعوا للر رن منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هد یتفطماوات والأرض حمن أن یتخذ ولدا إن كل من في الس وما ینبغي للرحمن عبدا لقد أحصاهم وعدهم عدا وكلهم آتیه یوم إلا آتي الرالقیامة فردا}

Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil(mempunyai) anak.” Sesungguhnya kalian telah mendatangkansesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecahkarena ucapan itu, bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karenamereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anakDan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil(mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi,kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selakuseorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah

mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dantiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengansendiri-sendiri. (Maryam: 88-95)

Kemudian Allah mengancam orang-orang yang berdustaterhadap-Nya lagi berani membuat kebohongan terhadap-Nya darikalangan orang-orang yang mendakwakan bahwa Allah mempunyaianak, bahwa mereka tidak beruntung di dunia dan di akhiratnya.Adapun di dunia, Allah memenuhi semua cita-cita mereka danmembuat mereka senang sebentar.

هم إلى عذاب غلیظ ثم نضطر

kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yangkeras. (Luqman: 24)

Dan dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:

نیا} {متاع في الد

(Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia. (Yunus: 70)

Maksudnya, dalam waktu yang pendek selama mereka hidup didunia.

{ثم إلینا مرجعهم}

kemudian kepada Kamilah mereka kembali. (Yunus: 70)

Yakni kelak di hari kiamat.

دید} {ثم نذیقهم العذاب الش

kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat.(Yunus: 70)

Yaitu siksa yang menyakitkan lagi sangat pedih.

{بما كانوا یكفرون}

disebabkan kekafiran mereka. (Yunus: 70)

Yakni disebabkan kekufuran, kedustaan, dan buatan-buatanmereka terhadap Allah dalam dakwaan mereka yang bohong lagikeji itu.

YUNUS, AYAT 71-73

{واتل علیهم نبأ نوح إذ قال لقومه یا قوم إن كان كبر علیكم مقاميلت فأجمعوا أمركم وشركاءكم ثم لا وتذكیري بآیات االله فعلى االله توكة ثم اقضوا إلي ولا تنظرون (71) فإن تولیتم یكن أمركم علیكم غمفما سألتكم من أجر إن أجري إلا على االله وأمرت أن أكون منیناه ومن معه في الفلك وجعلناهم بوه فنج المسلمین (72) فكذبوا بآیاتنا فانظر كیف كان عاقبة المنذرین خلائف وأغرقنا الذین كذ{ (73)

Dan bacakanlah kepada mereka berita tentang Nuh di waktu diaberkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, jika terasa berat bagi kaliantinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepada kalian) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal. Karena itu,bulatkanlah keputusan kalian dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutukalian (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusankalian itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, danjanganlah kalian memberi tangguh kepadaku. Jika kalian berpaling(dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikit pun dari kalian.Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruhsupaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri(kepada-Nya).” Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kamiselamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalambahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan danKami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayatKami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yangdiberi peringatan itu.

Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya:

{واتل علیهم}

Dan bacakanlah kepada mereka. (Yunus: 71)

Maksudnya, ceritakanlah kepada mereka, yakni orang-orang kafirMekah yang mendustakanmu dan menentangmu itu:

{نبأ نوح}

berita penting tentang Nuh. (Yunus: 71)

Yakni berita tentang Nuh bersama kaumnya yangmendustakannya, bagaimana Allah membinasakan mereka danmenghancurkan mereka dengan menenggelamkan mereka semuatanpa ada yang tersisa. Dimaksudkan agar mereka bersikap hati-hati, jangan sampai tertimpa kehancuran dan kebinasaan yangpernah dialami oleh kaum Nabi Nuh.

{إذ قال لقومه یا قوم إن كان كبر علیكم}

Di waktu dia berkata kepada kaumnya.”Hai kaumku, jika terasaberat bagi kalian. (Yunus: 71)

Maksudnya, jika kalian merasa keberatan:

{مقامي}

tinggal bersamaku. (Yunus: 71)

Yakni aku tinggal bersama kalian di tengah-tengah kalian:

{وتذكیري}

dan peringatanku (kepada kalian). (Yunus: 71)

{بآیات االله}

dengan ayat-ayat Allah. (Yunus: 71)

Yaitu hujah-hujah-Nya dan bukti-bukti-Nya.

لت} {فعلى االله توك

Maka kepada Allah-lah aku bertawakal (Yunus : 71)

Artinya, sesungguhnya aku tidak mempedulikannya, tidak pulaakan menghentikan seruanku kepada kalian, baik hal itu terasaberat ataupun tidak oleh kalian.

{فأجمعوا أمركم وشركاءكم}

Karena itu. bulatkanlah keputusan kalian dan (kumpulkanlah)sekutu-sekutu kalian (untuk membinasakanku). (Yunus: 71)

Bersatulah kalian dan sekutu-sekutu kalian yang kalian seruselain Allah, yakni berhala-berhala dan sembahan-sembahan kalianitu.

ة} {ثم لا یكن أمركم علیكم غم

Kemudian janganlah keputusan kalian itu dirahasiakan. (Yunus:71)

Yakni janganlah kalian menjadikan urusan kalian ini menjadimembingungkan diri kalian sendiri, melainkan putuskanlah urusankalian dan aku ini dengan tegas. Jika kalian menduga bahwa dirikalian benar, maka seranglah aku oleh kalian, dan habisilah aku ini.

ولا تنظرون

dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku. (Yunus: 71)

Yakni janganlah kalian menangguhkan diriku barang sesaat pun.Jika kalian merasa mampu untuk itu, lakukanlah; karenasesungguhnya aku tidak akan mempedulikan kalian, dan aku samasekali tidak takut kepada kalian, karena sesungguhnya kalian tidakmempunyai suatu kekuatan pun terhadapku. Hal ini sama denganapa yang dikatakan oleh Nabi Hud kepada kaumnya yang disitir olehfirman Allah Swt.:

ا تشركون من دونه {إني أشهد االله واشهدوا أني بريء مملت على االله ربي وربكم ما من فكیدوني جمیعا ثم لا تنظرون إني توكدابة إلا هو آخذ بناصیتها إن ربي على صراط مستقیم}

Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah, dan saksikanlah olehkamu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yangkalian persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu, jalankanlah tipu dayasemuanya terhadapku dan janganlah kalian memberi tangguhkepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhankudan Tuhan kalian. (Hud: 54-56). hingga akhir ayat.

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{فإن تولیتم}

Jika kalian berpaling (dari peringatanku). (Yunus: 72)

Maksudnya, jika kalian mendustakanku dan berpaling dariketaatan.

{فما سألتكم من أجر}

aku tidak menerima upah sedikit pun dari kalian. (Yunus: 72)

Yakni aku tidak meminta sesuatu pun dari kalian atas nasihatkuini.

{إن أجري إلا على االله وأمرت أن أكون من المسلمین}

Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruhsupaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri(kepada-Nya). (Yunus: 72)

Aku hanya mengerjakan apa yang diperintahkan kepadaku, yaituberserah diri kepada Allah Swt. Islam adalah agama semua nabi,dari yang pertama hingga yang terakhir, sekalipun syariat merekaberbeda-beda dan sumbernya bermacam-macam, seperti yangdisebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

{لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا}

Untuk tiap-tiap umat di antara kalian. Kami berikan aturan danjalan yang terang. (Al-Maidah: 48)

Menurut Ibnu Abbas. makna yang dimaksud ialah jalan dansunnah.

Dan Nabi Nuh a.s. dalam kesempatan ini mengatakan sepertiyang disitir oleh firman-Nya.

{وأمرت أن أكون من المسلمین}

dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orangyang berserah diri (kepada-Nya). (Yunus: 72)

Dan Allah Swt. berfirman menceritakan perihal Nabi Ibrahim a.s..yaitu;

ى بها {إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمین ووصین فلا تموتن إلا إبراهیم بنیه ویعقوب یابني إن االله اصطفى لكم الدوأنتم مسلمون}

Ketika Tuhannya berfirman kepadanya.”Tunduk patuhlah!"Ibrahim menjawab, "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semestaalam.” Dan Ibrahim telah mewasiatkan kepada anak-anaknya,demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata), "Hai anak-anakku!Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagi kalian, makajanganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (Al-Baqarah: 131-I32)

Nabi Yusuf a.s. telah berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

{رب قد آتیتني من الملك وعلمتني من تأویل الأحادیث فاطرني مسلما نیا والآخرة توف ماوات والأرض أنت ولیي في الد الس

الحین} وألحقني بالص

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkankepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadakusebagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan), Pencipta langit dan bumi.Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah akudalam keadaan Islam, dan gabungkanlah aku dengan orang-orangyang saleh. (Yusuf: 101)

Nabi Musa a.s. telah berkata, sebagaimana yang disebutkan olehfirman-Nya:

لوا إن كنتم مسلمین} {یا قوم إن كنتم آمنتم باالله فعلیه توك

"Hai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah, makabertawakallah kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orang yangberserah diri.” (Yunus: 84)

Para ahli sihir Fir'aun berkata, seperti yang disebutkan olehfirman-Nya:

نا مسلمین} {ربنا أفرغ علینا صبرا وتوف

Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami danwafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Al-A'raf: 126)

Ratu Balqis berkata, sebagaimana yang dinyatakan oleh firman-Nya:

{رب إني ظلمت نفسي وأسلمت مع سلیمان الله رب العالمین}

Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat aniaya terhadapdiriku sendiri dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah,Tuhan semesta alam. (An-Naml: 44)

Demikian pula firman Allah Swt. yang mengatakan:

{إنا أنزلنا التوراة فیها هدى ونور یحكم بها النبیون الذینأسلموا}

Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya(ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itudiputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yangberserah diri kepada Allah. (Al-Maidah: 44)

{وإذ أوحیت إلى الحواریین أن آمنوا بي وبرسولي قالوا آمناواشهد بأننا مسلمون}

Dan (ingatlah) ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yangsetia, "Berimanlah kalian kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Merekamenjawab, "Kami telah beriman, dan saksikanlah (wahai Rasul)bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepadaseruanmu)." (Al-Maidah: 111)

Penutup para nabi dan rasul —yaitu penghulu umat manusia—telah berkata, seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:

{قل إن صلاتي ونسكي ومحیاي ومماتي الله رب العالمین لال المسلمین} شریك له وبذلك أمرت وأنا أو

"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalahuntuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dandemikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orangyang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (Al-An'am:162-163)

Yakni dari kalangan umat ini. Karena itulah di dalam sebuah hadisyang terbukti bersumber dari Nabi Saw. disebutkan:

"نحن معاشر الأنبیاء أولاد علات، دیننا واحد"

Kami para nabi adalah saudara dari ibu yang berlainan,sedangkan agama kami adalah satu.

Yaitu menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. sekalipunsyariat kita berbeda-beda. Itulah yang dimaksud makna dengansabda: Auladun Illatun, yaitu saudara dari ibu yang berlainan,sedangkan ayah satu.

*******************

Firman Allah Swt.:

یناه ومن معه} بوه فنج {فكذ

Lalu mereka mendustakan Nuh. maka Kami selamatkan dia danorang-orang yang bersamanya. (Yunus: 73)

Yakni orang-orang yang mengikuti agamanya.

{في الفلك}

di dalam bahtera. (Yunus: 73)

Maksudnya, di dalam kapal.

{وجعلناهم خلائف}

dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan. (Yunus: 73)

Yakni di muka bumi ini.

بوا بآیاتنا فانظر كیف كان عاقبة المنذرین} {وأغرقنا الذین كذ

dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orangyang diberi peringatan itu. (Yunus: 73)

Artinya, hai Muhammad, perhatikanlah bagaimana Kamiselamatkan orang-orang yang beriman dan Kami binasakan orang-orang yang mendustakan

YUNUS, AYAT 74

{ثم بعثنا من بعده رسلا إلى قومهم فجاءوهم بالبینات فما كانوابوا به من قبل كذلك نطبع على قلوب المعتدین (74) لیؤمنوا بما كذ

{

Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaummereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepadamereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata,tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah(biasa) mendustakannya. Demikianlah Kami mengunci mati hatiorang-orang yang melampaui batas.

Allah Swt. berfirman: Kemudian sesudah Nuh, Kami utusbeberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata. (Yunus: 74) Maksudnya: Sesudah Nuh,datanglah para rasul dengan membawa hujah-hujah, dalil-dalil, danketerangan-keterangan yang membenarkan apa yang disampaikanoleh para rasul itu kepada mereka.

بوا به من قبل} {فما كانوا لیؤمنوا بما كذ

tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah(biasa) mendustakannya. (Yunus: 74)

Yakni umat-umat itu tidaklah mau beriman kepada apa yangdisampaikan kepada mereka oleh rasul-rasul-Nya, karena merekasudah terbiasa men dustakan para rasul sejak para rasul diutuskepada mereka pada pertama kalinya. Hal ini semakna dengan apayang disebutkan oleh firman-Nya:

ة} ل مر {ونقلب أفئدتهم وأبصارهم كما لم یؤمنوا به أو

Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatanmereka (Al-An'am: 110), hingga akhir ayat.

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{كذلك نطبع على قلوب المعتدین}

Demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yangmelampaui batas. (Yunus: 74)

Sebagaimana Allah mengunci mati hati mereka sehingga merekatidak beriman karena kedustaan mereka itu. demikian pula Allahmengunci mati hati orang-orang yang serupa dengan merekasesudah mereka tiada. Hati orang-orang yang serupa denganmereka terkunci mati, yang karenanya mereka tidak mau berimansehingga mereka menyaksikan dengan mata kepalanya sendirisiksaan yang sangat pedih.

Makna yang dimaksud ialah Allah telah membinasakan umat-umat yang mendustakan rasul-rasul-Nya dan menyelamatkanorang-orang yang beriman kepada para rasul. Yang demikian ituterjadi pada masa sesudah Nabi Nuh a.s., karena sesungguhnyamanusia itu sebelum Nuh a.s. dari mulai masa Nabi Adam a.s.berada dalam agama Islam hingga manusia memulai penyembahankepada berhala-berhala. Lalu Allah Swt. mengutus Nabi Nuh a.s.kepada mereka. Karena itulah di hari kiamat kelak orang-orangmukmin akan berkata kepada Nabi Nuh a.s., "Engkau adalah rasulAllah yang pertama untuk penduduk bumi."

Ibnu Abbas mengatakan bahwa jarak masa antara Nabi Adamdan Nabi Nuh adalah sepuluh generasi, semuanya memeluk agama

Islam.

Allah Swt. telah berfirman:

{وكم أهلكنا من القرون من بعد نوح }

Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kamibinasakan. (Al-Isra: 17)

Di dalam ayat ini terkandung makna peringatan yang besar bagiorang-orang musyrik Arab yang mendustakan penghulu para rasuldan penutup para nabi dan para rasul, yaitu Nabi Muhammad Saw.Dengan kata lain, apabila orang-orang yang mendustakan rasul-rasul Allah Swt. telah tertimpa azab dan pembalasan seperti yangtelah disebutkan oleh Allah Swt. dalam Kitab-Nya itu. maka apakahyang diduga oleh orang-orang musyrik Arab sehingga mereka beranimelakukan hal yang lebih berat daripada para pendusta rasul dimasa silam?

YUNUS, AYAT 75-78

{ثم بعثنا من بعدهم موسى وهارون إلى فرعون وملئه بآیاتناا جاءهم الحق من عندنا فاستكبروا وكانوا قوما مجرمین (75) فلما جاءكم قالوا إن هذا لسحر مبین (76) قال موسى أتقولون للحق لما وجدنا احرون (77) قالوا أجئتنا لتلفتنا عم أسحر هذا ولا یفلح السعلیه آباءنا وتكون لكما الكبریاء في الأرض وما نحن لكما بمؤمنین{ (78)

Kemudian sesudah rasul-rasul itu Kami utus Musa dan Harunkepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa)tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombong -kan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Tatkaladatang kebenaran dari sisi Kami kepada mereka, mereka berkata,"Ini tiada lain kecuali sihir yang nyata.” Musa berkata, "Apakah kalianmengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepada kalian,'Sihirkah ini?', padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapatkemenangan.” Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kamiuntuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyangkami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyaikekuasaan di muka bumi? Kami tidak akan mempercayai kamuberdua."

Allah Swt. berfirman:

{ثم بعثنا}

Kemudian Kami utus. (Yunus: 75)

Maksudnya, sesudah rasul-rasul tersebut.

{موسى وهارون إلى فرعون وملئه}

Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya.(Yunus: 75)

Lafaz al-mala' artinya kaum.

{بآیاتنا}

dengan membawa tanda-tanda. (Yunus: 75)

Yakni hujah-hujah dan bukti-bukti dari Kami.

{فاستكبروا وكانوا قوما مجرمین}

maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (Yunus: 75)

Tetapi mereka angkuh, tidak mau mengikuti perkara yang hakdan tidak mau taat kepadanya. Maka mereka adalah kaum yangberdosa, seperti yang disebutkan oleh firman selanjutnya:

ا جاءهم الحق من عندنا قالوا إن هذا لسحر مبین} {فلم

Ketika datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, merekaberkata, "Ini tiada lain kecuali sihir yang nyata.” (Yunus: 76)

Seakan-akan mereka bersumpah dalam melancarkantuduhannya itu. semoga Allah melaknat mereka, padahal merekamengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu dusta dan bohong,seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melaluifirman-Nya:

ا} وجحدوا بها واستیقنتها أنفسهم ظلما وعلو}

Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dankesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini(kebenaran)nya. (An-Naml: 14). hingga akhir ayat.

Adapun firman Allah Swt.:

{قال موسى}

Musa berkata. (Yunus: 77)

Yaitu kepada mereka dengan nada mengingkari mereka.

احرون قالوا ا جاءكم أسحر هذا ولا یفلح الس {أتقولون للحق لمأجئتنا لتلفتنا}

Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datangkepada kalian, 'Sihirkah ini?', padahal ahli-ahli sihir itu tidaklahmendapat kemenangan. Mereka berkata, "Apakah kamu datangkepada kami untuk memalingkan kami. (Yunus: 77-78)

Yakni untuk membelokkan dan menyimpangkan kami.

ا وجدنا علیه آباءنا} {عم

dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya.(Yunus: 78)

Maksudnya adalah agama yang mereka peluk di masa lalu.

{وتكون لكما}

dan supaya kamu berdua. (Yunus: 78)

Yakni bagi kamu dan Harun.

{الكبریاء}

kekuasaan. (Yunus: 78)

Artinya, kebesaran dan kepemimpinan.

{في الأرض وما نحن لكما بمؤمنین}

Di muka bumi kami tidak akan mempercayai kamu berdua.”(Yunus: 78)

Allah Swt. sering kali menyebutkan kisah Musa a.s. bersamaFir'aun dalam Kitab-Nya yang mulia, karena sesungguhnya didalamnya terkandung kisah yang paling menakjubkan.Sesungguhnya pada mulanya Fir'aun berlaku sangat hati-hati danwaspada terhadap kelahiran Musa. Lalu takdir Allahmenundukkannya, sehingga Fir'aun sendiri —tanpasepengetahuannya— justru yang memelihara orang yangdiwaspadainya ini di dalam istananya, satu kamar dengannya, sertasatu meja makan, karena menganggapnya sebagai anaknya sendiri.

Kemudian Musa tumbuh besar dan Allah membuatkan baginyasuatu penyebab yang menjadi lantaran bagi pengusirannya dariistana Fir'aun dan para pemuka kaumnya. Lalu Allah memberinyakenabian dan kerasulan serta dapat berbicara langsung dengan-Nya.

Nabi Musa diutus oleh Allah kepada Fir'aun untuk menyerunyaagar menyembah Allah dan kembali kepada-Nya. Saat itu Fir'aunberada dalam puncak kejayaannya dengan segala kebesaran danpengaruh yang dimilikinya.

Nabi Musa a.s. datang kepadanya dengan membawa risalah dariAllah dan tiada yang membantunya kecuali hanya saudarakandungnya, Yaitu Nabi Harun a.s. Tetapi Fir'aun membangkang,angkuh serta egois, emosi dan kecongkakannya makin menjadi-jadi.Bahkan dia mengaku-ngaku hal yang tidak pantas bagi dirinya,berani berbuat kurang ajar terhadap Allah, serta menghina danmenganiaya golongan orang-orang yang beriman dari kalangankaum Bani Israil.

Akan tetapi. Allah memelihara Rasul-Nya (yaitu Nabi Musa) danNabi Harun serta meliputi keduanya dengan pertolongan-Nya danmenjaganya dengan mata kekuasaan-Nya yang tidak pernah tidur.

Hujah, perdebatan, dan mukjizat-mukjizat ditegakkan di tanganNabi Musa. dan Allah menampakkannya melalui Nabi Musa secaraberangsur-angsur dan berturut-turut, sehingga membuat akalkebingungan dan hati merasa kagum dengannya. Di hadapanmukjizat-mukjizat itu tiada suatu daya upaya pun yang dapatmenghadapinya. Hal seperti itu tidak lain kecuali datang dari orangyang dikuatkan oleh Allah Swt. Setiap kali mukjizat muncul, disusuldengan mukjizat lainnya yang lebih me ngagumkan.

وما نریهم من آیة إلا هي أكبر من أختها

Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka suatu mukjizatkecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizatsebelumnya. (Az-Zukhruf: 48)

Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya —semoga Allah melaknatmereka— tetap bersikeras mendustakan semua mukjizat itu, meng -ingkarinya dan menyombongkan diri terhadapnya; sehingga padaakhirnya Allah menimpakan azabnya kepada mereka dengan azab

yang tidak dapat dihindari, yaitu Allah menenggelamkan merekasemuanya dalam sekejap.

{فقطع دابر القوم الذین ظلموا والحمد الله رب العالمین}

Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai keakar-akamya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-An'am: 45)

YUNUS, AYAT 79-82

حرة قال ا جاء الس {وقال فرعون ائتوني بكل ساحر علیم (79) فلما ألقوا قال موسى ما جئتم لهم موسى ألقوا ما أنتم ملقون (80) فلمحر إن االله سیبطله إن االله لا یصلح عمل المفسدین (81) به السویحق االله الحق بكلماته ولو كره المجرمون (82) }

Fir’aun berkata (kepada pemuka-pemuka kaumnya), "Datangkan -lah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!" Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka, "Lemparkanlahapa yang hendak kalian lemparkan!" Maka setelah merekalemparkan, Musa berkata, "Apa yang kalian lakukan itu, itulah yangsihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak-benarannya.”Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnyapekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akanmengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).

Allah Swt. menceritakan kisah ahli-ahli sihir bersama Musa a.s.dalam surat Al-A'raf yang telah disebutkan jauh sebelum ini,

demikian pula dalam surat ini, surat Thaha, dan surat Asy-Syu'ara.

Demikian itu karena Fir'aun, la’natullah, bermaksud membuatorang-orang kagum dengan kekuasaannya dan sekaligusmenentang apa yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s., yaknikebenaran yang jelas yang disampaikannya. Untuk itu, iamelawannya dengan tipu muslihat yang biasa digunakan olehtukang-tukang sihir; tetapi kenyataannya berbalik menjadi senjatamakan tuan, dan apa yang dimaksudnya itu tidak berhasil secaratotal. Yang menang justru bukti-bukti dari Tuhan. Peristiwa ini terjadidi mata khalayak ramai dalam suatu pertandingan yang disaksikanoleh seluruh penduduk negeri.

حرة ساجدین قالوا آمنا برب العالمین رب موسى {فألقي السوهارون}

Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri denganbersujud. Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan semestaalam, (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.” (Asy-Syuara: 46-48)

Pada mulanya Fir'aun menduga bahwa dia akan berolehkemenangan atas Musa a.s. —utusan Allah— dengan bantuan paraahli sihir. Tetapi akhirnya ia kecewa dan merugi, dia tidak dapatmasuk surga dan wajib masuk neraka.

حرة قال ا جاء الس {وقال فرعون ائتوني بكل ساحر علیم فلملهم موسى ألقوا ما أنتم ملقون}

Fir’aun berkata (kepada pemuka-pemuka kaumnya), "Datangkan -lah kepadaku semua ahli sihir yang pandai!" Maka tatkala ahli-ahlisihir itu datang, Musa berkata kepada merelai.”Lemparkan!ah apayang hendak kalian lemparkan " (Yunus: 79 80)

Sesungguhnya Nabi Musa a.s. berkata demikian kepada mereka,karena ketika mereka telah berbaris, sedangkan mereka telahmendapat janji dari Fir’aun bahwa mereka akan menjadi orang-orangterdekat dengan Fir'aun dan akan beroleh pemberian yangberlimpah:

ل من ألقى قال بل ا أن نكون أو ا أن تلقي وإم {قالوا یاموسى إمألقوا}

mereka berkata, "Hai Musa, (pilihlah), apakah kamu yang me -lemparkan (dahulu) atau kamikah yang mula-mula melemparkan?”Berkata Musa, "Silakan kamu sekalian melemparkan.” ( Thaha: 65- -66)

Musa bermaksud agar merekalah yang memulai dahulu, supayaorang-orang melihat apa yang mereka perbuat, kemudian dia akandatang dengan perkara yang hak sesudahnya untukmenghancurkan kebatilan mereka. Karena itulah setelah para ahlisihir itu melemparkan — sebelumnya mereka menyihir mata orang-orang yang ada— maka para ahli sihir itu membuat mereka yanghadir ketakutan; para ahli sihir telah mendatangkan sihir yang besar.

{فأوجس في نفسه خیفة موسى قلنا لا تخف إنك أنت الأعلىوألق ما في یمینك تلقف ما صنعوا إنما صنعوا كید ساحر ولا یفلح

احر حیث أتى} الس

Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata,"Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul(menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu,niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnyaapa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka).Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.”(Thaha: 67-69)

Maka pada saat itulah Musa berkata (yaitu sesudah mereka me -lemparkan):

حر إن االله سیبطله إن االله لا یصلح عمل {ما جئتم به السالمفسدین ویحق االله الحق بكلماته ولو كره المجرمون}

Apa yang kalian lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akanmenampakkan ketidakbenarannya. Sesungguhnya Allah tidak akanmembiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yangmembuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benardengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosatidak menyukai(nya). (Yunus: 81-82)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiMuhammad ibnu Ammar ibnul Haris, telah menceritakan kepadakami Abdur Rahman (yakni Ad-Dusytuki), telah menceritakankepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, dari Lais (yaitu Ibnu Abu Sulaim)yang mengatakan bahwa telah sampai kepadanya suatu riwayatyang mengatakan bahwa ayat-ayat berikut ini merupakanpenyembuh dan penawar bagi sihir dengan seizin Allah Swt. Ayat-

ayat tersebut dibacakan pada sebuah wadah yang berisikan air.kemudian airnya disiramkan ke atas kepala orang yang terkena sihir.Ayat itu adalah ayat yang ada di dalam surat Yunus, yaitu firman-Nya:

حر إن االله سیبطله إن االله ا ألقوا قال موسى ما جئتم به الس {فلملا یصلح عمل المفسدین ویحق االله الحق بكلماته ولو كرهالمجرمون}

Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata, "Apa yangkalian lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akanmenampakkan ketidakbenarannya.” Sesungguhnya Allah tidak akanmembiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yangmembuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benardengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbual dosatidak menyukai(nya). (Yunus: 81-82)

Dan ayat yang lainnya, yaitu:

{فوقع الحق وبطل ما كانوا یعملون}

Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah yang selalu merekakerjakan. (Al-A'raf: 118), hingga beberapa ayat berikutnya.

احر حیث أتى} {إنما صنعوا كید ساحر ولا یفلح الس

Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu dayatukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari

mana saja ia datang. (Thaha: 69)

YUNUS, AYAT 83

یة من قومه على خوف من فرعون وملئهم {فما آمن لموسى إلا ذرأن یفتنهم وإن فرعون لعال في الأرض وإنه لمن المسرفین (83) }

Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Fir'aun) dalam keadaan takut bahwa Fir’aundan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguh -nya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dansesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas.

Allah Swt. menceritakan bahwa tidak ada yang beriman kepadaMusa a.s. —sekalipun ia datang dengan membawa ayat-ayat yangjelas, hujah-hujah yang pasti, dan bukti-bukti yang jelas— melainkanhanya segolongan kecil dari kalangan kaum Fir'aun, yaitu terdiri ataspara pemuda. Itu pun dengan dicekam oleh rasa takut dan khawatirterhadap pemuka-pemuka kaum Fir'aun, bila merekamengembalikannya ke dalam kekufuran yang semula. KarenaFir'aun, la’natullah, adalah orang yang angkara murka, pengingkarkebenaran, dan melampaui batas dalam kecongkakan dankeingkarannya. Dia adalah orang yang sangat kejam sehinggarakyatnya sangat takut kepadanya.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan denganmakna firman-Nya: Maka tidak ada yang beriman kepada Musamelainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Fir'aun) dalam keadaantakut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksamereka. (Yunus: 83) Menurutnya, para pemuda yang berimankepada Musa adalah dari kalangan selain Bani Israil, yaitu dari

kalangan kaumnya Fir'aun; jumlah mereka sedikit. Antara lain ialahistri Fir'aun sendiri, orang-orang yang beriman dari kalangankeluarga Fir'aun, dan bendahara Fir'aun beserta istrinya.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas Makatidak ada yang beriman kepada Musa melainkan pemuda-pemudadari kalangan kaumnya (Fir'aun). (Yunus: 83) Yakni dari kalanganBani Israil.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ad-Dahhak, dan Qatadah, bahwamakna zurriyyah ialah sejumlah kecil.

Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: kecuali pemuda-pemuda dari kalangan kaumnya. (Yunus: 83)Bahwa mereka adalah anak-anak dari orang-orang yang Musadiutus kepada mereka sejak semula, sedangkan bapak-bapakmereka telah meninggal dunia.

Ibnu Jarir memilih pendapat yang dikatakan oleh Mujahidsehubungan dengan pengertian zurriyyah ini, yaitu bahwa merekaadalah dari kalangan kaum Bani Israil. bukan dari kalangan kaumFir'aun, mengingat kembalinya damir adalah kepada lafaz yangpaling dekat dengannya.

Pendapat ini masih perlu dipertimbangkan kebenarannya.Menurutnya, yang dimaksud dengan istilah zurriyyah adalah parapemuda, dan bahwa mereka adalah dari kalangan Bani Israil;mengingat hal yang telah dimaklumi menyatakan bahwa kaum BaniIsrail seluruhnya telah beriman kepada Musa a.s. dan mereka selalumenanti-nanti kedatangannya. Sebelum itu mereka telah mengenalciri dan sifatnya serta berita gembira akan kedatangannya melaluikitab-kitab terdahulu. Dikatakan pula bahwa Allah kelak akanmenyelamatkan mereka dari penindasan Fir'aun, dan Allah akanmemenangkan mereka atas Fir'aun. Karena itulah setelah berita itu

sampai kepada Fir'aun, maka Fir'aun bersikap sangat waspada,tetapi ia tidak mempunyai jalan untuk menemukannya. SetelahMusa datang, barulah Fir'aun menindas kaum Bani Israil denganpenindasan yang keras. Disebutkan oleh firman Allah Swt:

{قالوا أوذینا من قبل أن تأتینا ومن بعد ما جئتنا قال عسىكم ویستخلفكم في الأرض فینظر كیف تعملون} ربكم أن یهلك عدو

Kaum Musa berkata, "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelumkedatanganmu kepada kami dan sesudah kamu datang.” Musamenjawab, "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuh kaliandan menjadikan kalian khalifah di bumi-(Nya), maka Allah akanmelihat bagaimana perbuatan kalian.” (Al-A'raf: 129)

Apabila telah terbukti hal ini, maka bagaimana mungkin bilamakna yang dimaksud dari lafaz zuriyyah diartikan para pemudadari kalangan kaum Musa, sedangkan mereka adalah kaum BaniIsrail?

*******************

Firman Allah Swt.:

{على خوف من فرعون وملئهم}

dalam keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemukakaumnya. (Yunus: 83)

Maksudnya, orang-orang yang terkemuka dari kalangan kaummereka akan menyiksa mereka, yakni pemuka-pemuka kaumFir'aun. Di kalangan kaum Bani Israil sendiri tidak terdapat seorang

pun yang dikhawatirkan akan terfitnah dari keimanannya selainQarun. Sesungguhnya dia berasal dari kaum Musa, tetapi ia berbuataniaya terhadap kaumnya, memihak kepada Fir'aun, danbersahabat dengannya.

Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa damir pada lafazwamala-ihim kembali kepada Fir'aun dan para pembesarkerajaannya yang mengikutinya. Atau ada yang tidak disebutkan,yaitu lafaz aji; lalu kedudukannya diganti oleh mudaf ilaih. Tetapipendapat ini jauh dari kebenaran, sekalipun Ibnu Jarirmeriwayatkannya dari sebagian ahli Nahwu.

Dalil lainnya yang menunjukkan bahwa di kalangan Bani Israiltidak terdapat seorang pun kecuali beriman kepada Musa ialahfirman Allah Swt. berikutnya.

YUNUS, 84-86

لوا إن كنتم {وقال موسى یا قوم إن كنتم آمنتم باالله فعلیه توكلنا ربنا لا تجعلنا فتنة للقوم مسلمین (84) فقالوا على االله توكنا برحمتك من القوم الكافرین (86) } المین (85) ونج الظ

Berkata Musa, "Hai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah,maka bertawakallah kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orangyang berserah diri.” Lalu mereka berkata, "Kepada Allah-lah kamibertawakal! Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaranfitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami denganrahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.”

Allah Swt. berfirman menceritakan tentang Musa, bahwa iaberkata kepada kaum Bani Israil:

لوا إن كنتم مسلمین} {یا قوم إن كنتم آمنتم باالله فعلیه توك

Hai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah, makabertawakallah kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orang yangberserah diri. (Yunus: 84)

Maka sesungguhnya Allah akan mencukupi orang yangbertawakal kepada-Nya, seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:

{ألیس االله بكاف عبده}

Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. (Az-Zumar: 36)

ل على االله فهو حسبه} {ومن یتوك

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allahakan mencukupkan (keperluan)nya. (At-Talaq: 3)

Allah Swt. sering kali menyebutkan ibadah dan bertawakal secaraberiringan, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

ل علیه} {فاعبده وتوك

maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. (Hud: 123)

لنا} حمن آمنا به وعلیه توك {قل هو الر

Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami berimankepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal.” (Al-Mulk: 29)

{رب المشرق والمغرب لا إله إلا هو فاتخذه وكیلا}

(Dialah) Tuhan masyriq dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia,maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Al-Muzzammil: 9)

Allah Swt. pun telah memerintahkan orang-orang mukmin untukmengucapkan ayat berikut ini secara berkali-kali dalam salat

mereka:

{إیاك نعبد وإیاك نستعین}

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepadaEngkaulah kami mohon pertolongan. (Al-Fatihah: 5)

Kaum Bani Israil telah melakukan hal tersebut. Merekamengatakan:

المین} لنا ربنا لا تجعلنا فتنة للقوم الظ {على االله توك

Kepada Allah-lah kami bertawakal! Ya Tuhan kami, janganlahEngkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim. (Yunus:85)

Maksudnya, Janganlah Engkau memberikan kemenangankepada mereka atas kami dan menjadikan mereka berkuasa ataskami sehingga mereka mengira bahwa semata-mata merekaberkuasa karena berada dipihak yang benar sedangkan kita beradadipihak yang batil, ini menyebabkan mereka berada di atas angin.

Hal yang sama telah diriwayatkan yang bersumber dari AbuMijlaz dan Abud-Duha. Sedangkan Ibnu Abu Nujaih dan lain-lainnyameriwayatkan dari Mujahid, Janganlah Engkau mengazab kamimelalui kekuatan Fir'aun dan pasukannya, dan jangan pula melaluitangan kekuasaan (malaikat) dari sisi Engkau yang pada akhirnyakaum Fir'aun akan mengatakan "Seandainya mereka berada dipihak yang benar, tentulah mereka tidak disiksa dan kita pun tidakdapat berkuasa atas mereka. Terlebih lagi menindas kita."

Abdur-Razzak telah meriwayatkan, telah menceritakan kepadakami Ibnu Uyainah dari Ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid mengenaifirman-Nya: Ya Tahan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaranfitnah bagi kaum yang zalim. (Yunus: 85) Maksudnya, janganlahEngkau membiarkan mereka dapat menguasai kami karena merekapasti akan memfitnah kami.

*******************

Firman Allah Swt.:

نا برحمتك} {ونج

dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau. (Yunus: 86)

Yakni bebaskanlah kami berkat rahmat dan kebaikan dari-Mu.

{من القوم الكافرین}

dari (tipu daya) orang-orang yang kafir. (Yunus: 86)

Yaitu dari orang-orang yang kafir terhadap perkara yang hak danyang berusaha membungkamnya. Kami telah beriman kepadaEngkau dan bertawakal kepada Engkau.

YUNUS, AYAT 87

آ لقومكما بمصر بیوتا واجعلوا {وأوحینا إلى موسى وأخیه أن تبور المؤمنین (87) } لاة وبش بیوتكم قبلة وأقیموا الص

Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, "Ambillaholehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggalbagi kaummu, dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itutempat salat, dan dirikanlah oleh kalian sembahyang sertagembirakanlah orang-orang yang beriman.”

Allah Swt. menyebutkan penyebab yang menyelamatkan kaumBani Israil dari Fir'aun dan kaumnya, serta bagaimana mereka lolosdari Fir'aun dan kaumnya. Pada mulanya Allah Swt. memerintahkanMusa dan Harun (saudaranya) untuk mengambil rumah-rumah diMesir sebagai tempat tinggal buat kaumnya.

Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan maknafirman-Nya:

{واجعلوا بیوتكم قبلة}

dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu tempat salat.(Yunus: 87)

Menurut As-Sauri dan lain-lainnya, dari Khasif, dari Ikrimah, dariIbnu Abbas, firman Allah Swt.: dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu tempat salat. (Yunus: 87) Maksudnya adalah,mereka diperintahkan untuk menjadikannya sebagai masjid-masjiduntuk salat mereka.

As-Sauri telah meriwayatkan pula dari Ibnu Mansur, dari Ibrahim,sehubungan dengan makna firman-Nya: dan jadikanlah oleh kalianrumah-rumah kalian itu tempat salat. (Yunus: 87) Bahwa merekadicekam oleh rasa takut, lalu mereka diperintahkan untuk melakukansalat di rumah masing-masing. Hal yang sama telah dikatakan olehMujahid, Abu Malik, Ar-Rabi' ibnu Anas, Ad-Dahhak, Abdur Rahmanibnu Zaid ibnu Aslam, dan ayahnya (yaitu Zaid ibnu Aslam).

Seakan-akan hal tersebut, hanya Allah yang lebih mengetahui, disaat penindasan dari Fir'aun dan kaumnya terasa makin keras atasdiri mereka yang mempersempit ruang gerak mereka; maka merekadiperintahkan untuk banyak melakukan salat. Perihalnya samadengan pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:

لاة} بر والص {یا أیها الذین آمنوا استعینوا بالص

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salatsebagai penolong kalian. (Al-Baqarah: 153)

Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah Saw. apabilameng alami suatu musibah, maka beliau salat. Hadis diketengahkanoleh Imam Abu Daud.

Karena itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:

ر المؤمنین} لاة وبش {واجعلوا بیوتكم قبلة وأقیموا الص

dan jadikanlah rumah-rumah itu oleh kalian tempat salat, dandirikanlah oleh kalian sembahyang serta gembirakanlah orang-orangyang beriman. (Yunus: 87)

Yakni dengan pahala dan kemenangan yang dekat waktunya.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengantafsir ayat ini, bahwa orang-orang Bani Israil berkata kepada Musaa.s., "Kami tidak mampu menampakkan salat kami kepada kakitangan Fir'aun itu." Maka Allah mengizinkan mereka melakukansalat di rumah masing-masing. Dan Allah memerintahkan kepadamereka untuk menjadikan rumah-rumah mereka menghadap kearah kiblat.

Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu sebagaitempat salat. (Yunus: 87) Ketika kaum Bani Israil merasa takutFir'aun akan membunuh mereka di gereja-gereja tempat merekaberkumpul melakukan ibadahnya, maka mereka diperintahkanmenjadikan rumah-rumah mereka sebagai masjid-masjidnya denganmenghadap ke arah Ka'bah; mereka boleh melakukansembahyangnya di dalam rumah masing-masing secara sembunyi-sembunyi. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dan Ad-Dahhak.

Sa'id ibnu Jubair telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah itu tempat ibadah.(Yunus: 87) Bahwa yang dimaksud dengan istilah qiblah ialahberhadapan, yakni sebagian darinya berhadapan dengan yanglainnya.

YUNUS, AYAT 88-89

{وقال موسى ربنا إنك آتیت فرعون وملأه زینة وأموالا في الحیاةنیا ربنا لیضلوا عن سبیلك ربنا اطمس على أموالهم واشدد على الدقلوبهم فلا یؤمنوا حتى یروا العذاب الألیم (88) قال قد أجیبتدعوتكما فاستقیما ولا تتبعان سبیل الذین لا یعلمون (89) }

Musa berkata.”Ya Tuhan kami. sesungguhnya Engkau telahmemberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasandan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami,akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. YaTuhan kami. binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah

hati mereka, maka mereka tidak beriman sehingga mereka melihatsiksaan yang pedih.” Allah berfirman, "Sesungguhnya telahdiperkenankan permohonan kamu berdua. Karena itu, tetaplahkamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamumengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.”

Ayat ini menceritakan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Musa a.s.kepada Allah Swt. untuk kebinasaan Fir'aun dan pemuka-pemukakaumnya, setelah mereka menolak perkara yang hak dan terus-menerus berada dalam kesesatan dan kekufuran mereka serayamenentang dan ingkar; karena perbuatan aniaya, kecongkakan,kesombongan, dan keangkara-murkaan mereka. Nabi Musa a.s.berkata dalam doanya:

{ربنا إنك آتیت فرعون وملأه زینة}

Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepadaFir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan. (Yunus: 88)

berupa perhiasan duniawi dan kesenangan-kesenangannya.

{وأموالا}

dan harta kekayaan. (Yunus: 88)

Yakni harta kekayaan yang banyak lagi berlimpah.

نیا ربنا لیضلوا عن سبیلك} {في الحیاة الد

dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami, akibatnya merekamenyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. (Yunus: 88)

Kalau menurut bacaan, liyadillu artinya Engkau telah memberimereka hal tersebut, padahal Engkau mengetahui bahwa merekatidak akan beriman kepada apa yang Engkau utuskan melaluikukepada mereka, sebagai istidraj dari Engkau buat mereka.Pengertian ini sama dengan yang ada pada firman-Nya:

{لنفتنهم فیه}

untuk Kami cobai mereka dengannya. (Thaha: 131)

Sedangkan ulama lainnya ada yang membacanya {لیضلوا} denganya yang di-dammah-kan, artinya 'akibat dari apa yang Engkauberikan kepada mereka itu, maka mereka menyesatkan orang-orangyang Engkau kehendaki kesesatannya dari kalangan makhluk-Mu".Agar orang yang Engkau sesatkan itu menduga bahwasesungguhnya Engkau memberi hal tersebut kepada merekahanyalah karena kecintaan-Mu kepada mereka dan perhatian-Mukepada mereka.

{ربنا اطمس على أموالهم}

Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka. (Yunus: 88)

Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, maknanya ialah 'binasakanlahharta benda mereka'.

Menurut Ad-Dahhak, Abul Aliyah, dan Ar-Rabi' ibnu Anas, maknayang dimaksud ialah 'Allah menyerapah harta benda mereka

menjadi batu-batuan dalam keadaan terukir, persis sepertibentuknya yang semula'.

Menurut Qatadah, telah sampai kepada kami suatu riwayat yangmengatakan bahwa tanam-tanaman mereka berubah menjadi batu.

Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa Allahmenjadikan tebu-tebu mereka menjadi batu.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kamiIsmail ibnu Abul Haris telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Bukair, dari Abu Ma'syar, telah menceritakan kepadakuMuhammad ibnu Qais, bahwa Muhammad ibnu Ka'b membacasurat Yunus di hada pan Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz, hinggasampai pada firman-Nya: Musa berkata.”Ya Tuhan kami,sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupandunia. (Yunus: 88) sampai dengan firman-Nya: Ya Tuhan kami,binasakanlah harta benda mereka. (Yunus: 88), hingga akhir ayat.Maka Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz bertanya, "Hai Abu Hamzah,apakah yang dimaksud dengan istilah At- Tams? Muhammad ibnuKa'b yang nama panggilannya Abu Hamzah menjawab, "Semuaharta benda mereka berubah menjadi batu." Maka Umar ibnu AbdulAziz berkata kepada seorang pelayannya, "Datangkanlah kepadakusatu karung makanan." Maka si pelayan mengambil sebuah karungyang berisi biji kacang hums yang ketika dibuka telah berubahmenjadi batu.

*******************

Firman Allah Swt.:

{واشدد على قلوبهم}

dan kunci matilah hati mereka. (Yunus: 88)

Menurut Ibnu Abbas, makna yang dimaksud ialah kunci matilahhati mereka.

{فلا یؤمنوا حتى یروا العذاب الألیم}

maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yangpedih. (Yunus: 88)

Doa yang dipanjatkan oieh Nabi Musa a.s. ini merupakanungkapan kemarahannya demi membela Allah dan agama-Nyaterhadap Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, karena menurutpandangannya mereka telah jelas tidak ada manfaatnya dan tiadakebaikan barang sedikit pun dalam diri mereka. Perihalnya samadengan doa Nabi Nuh a.s. yang disitir oleh firman-Nya:

{رب لا تذر على الأرض من الكافرین دیارا إنك إن تذرهمارا} یضلوا عبادك ولا یلدوا إلا فاجرا كف

"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antaraorang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkaubiarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yangberbuat maksiat lagi sangat kafir.” (Nuh: 26-27)

Karena itulah Allah Swt. memperkenankan doa Musa a.s.terhadap mereka, sedangkan saudaranya (Harun) mengamininya.Allah Swt. berfirman:

{قد أجیبت دعوتكما}

Sesungguhnya telah diperkenankan doa kamu berdua. (Yunus:89)

Abul Aliyah, Abu Saleh, Ikrimah, Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi,dan Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa Nabi Musa berdoa,sedangkan Harun mengamininya. Makna ayat ialah 'sesungguhnyaKami telah memperkenankan permohonan kamu berdua yangmeminta agar Fir'aun beserta orang-orangnya dihancurkan'.

Ayat ini dapat pula dijadikan sebagai dalil yang menunjukkanbahwa bacaan amin makmum atas bacaan surat Al-Fatihahimamnya kedudukannya sama dengan bacaan makmum sendiri;karena Nabi Musa berdoa, sedangkan Harun mengamininya, danAllah menyebutkan dalam firmannya: Sesungguhnya telahdiperkenankan permohonan kamu berdua. Karena itu, tetaplahkamu berdua pada jalan yang lurus. (Yunus: 89), hingga akhir ayat.Dengan kata lain. sebagaimana telah diperkenankan permohonankamu berdua, maka tetaplah kamu berdua pada perintah-Ku.

Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungandengan makna firman-Nya: maka tetaplah kamu berdua pada jalanyang lurus. (Yunus: 89) Maksudnya, berjalan teruslah kamu berduapada perintah-Ku, yakni istiqamah.

Ibnu Juraij mengatakan, "Para ulama mengatakan bahwa Fir'auntinggal selama empat puluh tahun sesudah adanya doa ini."

Tetapi menu rut Muhammad ibnu Ka'b dan Ali ibnul Husain hanyaempat puluh hari.

YUNUS, AYAT 90-92

{وجاوزنا ببني إسرائیل البحر فأتبعهم فرعون وجنوده بغیا وعدواحتى إذا أدركه الغرق قال آمنت أنه لا إله إلا الذي آمنت به بنوإسرائیل وأنا من المسلمین (90) آلآن وقد عصیت قبل وكنت منیك ببدنك لتكون لمن خلفك آیة وإن كثیرا المفسدین (91) فالیوم ننجمن الناس عن آیاتنا لغافلون (92) }

Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu merekadiikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiayadan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampirtenggelam, berkatalah dia, "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhanmelainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan sayatermasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”Apakahsekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telahdurhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yangberbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmusupaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yangdatang sesudahmu, dan sesungguhnya kebanyakan dari manusialengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

Allah Swt. menceritakan tentang penenggelaman Fir'aunbersama bala tentaranya. Sesungguhnya orang-orang Bani Israilketika pergi meninggalkan negeri Mesir mengiringi Nabi Musa a.s..jumlah mereka —menurut suatu pendapat— ada enam ratus ribuorang selain keluarga mereka. Sebelum itu mereka pernahmeminjam dari orang-orang Qibti (Egypt) banyak perhiasan emasyang belum sempat mereka kembalikan kepada para pemiliknya,akhirnya perhiasan itu dibawa oleh mereka.

Mendengar berita kepergian mereka, kemarahan Fir'aun semakinmenjadi-jadi terhadap kaum Bani Israil. Maka ia mengirimkanbanyak utusannya untuk mengumpulkan bala tentaranya dariberbagai kota besar yang berada di bawah kekuasaannya. Lalu iamenaiki kendaraannya dan pergi mengejar kaum Bani Israil, diikutioleh pasukan yang sangat besar jumlahnya, sesuai dengan apayang dikehendaki oleh Allah Swt. terhadap mereka. Tidak adaseorang pun yang tertinggal dari Fir'aun, termasuk kalangan orang-orang yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan di berbagaiwilayah kerajaannya.

Fir'aun bersama bala tentaranya akhirnya berhasil mengejarkaum Bani Israil di waktu matahari terbit. Disebutkan oleh firman-Nya:

ا تراءى الجمعان قال أصحاب موسى إنا لمدركون} {فلم

Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalahpengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akantersusul.” (Asy-Syuara: 61)

Demikian itu terjadi setelah kaum Bani Israil sampai di tepi laut.sedangkan Fir'aun dan pasukannya berada di belakang mereka; dantiada jalan lain bagi kedua belah pihak melainkan hanya berperang.

Pengikut-pengikut Nabi Musa a.s. mendesaknya untuk mencarijalan selamat dari kejaran mereka. Maka Nabi Musa a.s. menjawabbahwa ia diperintahkan oleh Allah untuk menempuh jalan itu.

{كلا إن معي ربي سیهدین}

Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku,kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku. (Asy-Syu'ara: 62)

Bilamana dalam keadaan terjepit, maka jalan keluar menjadi luas.Allah memerintahkan kepada Nabi Musa untuk memukul laut yangada di hadapannya dengan tongkatnya. Maka Musa memukul lautitu dengan tongkatnya, dan laut itu pun terbelah. Tiap-tiap belahanadalah seperti gunung yang besar, semuanya ada dua belasbelahan, sehingga tiap-tiap sibt (kabilah) Bani Israil menempuh satujalan darinya. Dan Allah memerintahkan kepada angin untuk bertiupsehingga mengeringkan tanahnya.

{فاضرب لهم طریقا في البحر یبسا لا تخاف دركا ولا تخشى}

maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu takusah takut akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).(Thaha: 77)

Sepanjang jalan air itu berlubang seperti jendela agar masing-masing kaum dapat melihat kaum lainnya dan agar mereka janganmenduga bahwa teman mereka binasa. Akhirnya kaum Bani Israildapat melewati laut itu dengan selamat.

Setelah mereka sampai di tepi yang lainnya tanpa ada yangketinggalan, maka Fir'aun dan bala tentaranya baru sampai ke tepilaut dari arah yang berlawanan. Saat itu Fir'aun bersama seratusribu pasukan berkuda dan pasukan lainnya yang beraneka ragam.

Ketika melihat laut terbelah, ia merasa ngeri dan surut sertaberniat akan kembali bersama pasukannya. Akan tetapi, hal itu tidakmungkin terjadi, tiada jalan untuk menghindar dari takdir yang telahdipastikan. Doa Nabi Musa telah diperkenankan, akhirnya datanglahMalaikat Jibril a.s. seraya menunggang kudanya yang menarik, lalu

kuda Malaikat Jibril lewat di dekat (di samping) kuda Fir'aun danmerayunya. Kemudian Malaikat Jibril langsung masuk ke jalan lautitu, maka semua kuda yang ada di belakangnya ikut memasuki lautitu menyusulnya.

Fir'aun tidak dapat berbuat apa-apa, maka ia memberikansemangat kepada pembesar-pembesar kaumnya, "Bani Israilbukanlah orang-orang yang lebih berhak untuk menempuh laut inidaripada kita." Maka semuanya masuk ke dalam laut, dan MalaikatMikail berada di belakang mereka menggiring semuanya tanpa adaseorang pun yang dibiarkannya melainkan ikut menyusul teman-temannya.

Setelah semua pasukan berada di dalam laut tanpa ada yangketinggalan, dan yang terdepan dari seluruh rombongan merekahampir sampai di tepi laut yang lainnya, maka Allah YangMahakuasa memerin tahkan kepada laut agar menutup dan menelanmereka. Maka laut menelan mereka semuanya tanpa ada seorangpun dari mereka yang selamat. Ombak laut mengombang-ambingkan mereka, mencampakkan dan membantingnya, menelanFir'aun dan mengungkungnya sehingga Fir'aun menghadapisakaratul maut. Maka pada saat itu juga Fir'aun berkata,sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

{آمنت أنه لا إله إلا الذي آمنت به بنو إسرائیل وأنا منالمسلمین}

Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yangdipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yangberserah diri (kepada Allah). (Yunus: 90)

Fir'aun baru beriman di saat iman tiada manfaatnya lagi baginya,seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

ا رأوا بأسنا قالوا آمنا باالله وحده وكفرنا بما كنا به {فلما رأوا بأسنا سنة االله التي قد خلت مشركین فلم یك ینفعهم إیمانهم لمفي عباده وخسر هنالك الكافرون}

Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, "Kamiberiman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami mempersekutukan(nya) dengan Allah.”Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telahmelihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadaphamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.(Al-Mu’min: 84-85)

Karena itulah Allah Swt. berfirman dalam menjawab Fir'aun yangtelah mengatakan kata-kata tersebut, yaitu:

{آلآن وقد عصیت قبل}

Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnyakamu telah durhaka sejak dahulu. (Yunus: 91)

Dengan kata lain. apakah baru sekarang kamu mengatakannya,padahal sesungguhnya kamu telah durhaka terhadap Allah sebelumini.

{وكنت من المفسدین}

dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.(Yunus: 91)

Yakni di muka bumi karena telah menyesatkan manusia.

ة یدعون إلى النار ویوم القیامة لا ینصرون} {وجعلناهم أئم

Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru(manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akanditolong. (Al-Qashash: 41)

Kisah yang diceritakan oleh Allah Swt. tentang Fir'aun inimerupakan salah satu dari berita gaib yang diajarkan oleh Allah Swt.kepada Rasul-Nya.

ثنا سلیمان بن حرب، قال الإمام أحمد بن حنبل، رحمه االله: حداد بن سلمة، عن علي بن زید، عن یوسف بن مهران، عن ثنا حم حدا قال ابن عباس قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "لمفرعون: {آمنت أنه لا إله إلا الذي آمنت به بنو إسرائیل} قال: قالد] لو رأیتني وقد أخذت [حالا] من حال البحر، لي جبریل: [یا محمفدسسته في فیه مخافة أن تناله الرحمة"

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kamiSulaiman ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnuSalamah. dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahran. dari Ibnu Abbas

yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: KetikaFir'aun berkata, "Aku beriman, bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhanyang diimani oleh Bani Israil, " Jibril berkata kepadaku, "Sekiranyaengkau melihatku ketika aku mengambil tanah liat dari laut, lalu akujejalkan ke dalam mulut Fir’aun, karena khawatir bila ia akanmendapat rahmat (niscaya engkau akan melihat pemandangan yangmengerikan)."

Imam Turmuzi, Imam Ibnu Jarir, dan Imam Ibnu Abu Hatim telahmeriwayatkannya di dalam kitab tafsirnya masing-masing melaluihadis Hammad ibnu Salamah dengan sanad yang sama. ImamTurmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

ثنا شعبة، عن عدي بن ثابت وعطاء : حد یالسي قال أبو داود الطائب، عن سعید بن جبیر، عن ابن عباس قال: قال رسول االله بن السصلى االله علیه وسلم: "قال لي جبریل: لو رأیتني وأنا آخذ من حالحمة" ه في فم فرعون مخافة أن تدركه الر البحر، فأدس

Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepadakami Syu'bah, dari Addi ibnu Sabit dan Ata ibnus Saib, dari Sa'idibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa RasulullahSaw. telah ber sabda: Jibril mengatakan kepadaku, "Sekiranyaengkau melihatku ketika Fir’aun, karena takut akan mendapatrahmat (niscaya engkau akan melihat pemandangan yangmengerikan).”

Abu Isa At-Turmuzi telah meriwayatkannya pula bersama IbnuJarir yang bukan hanya satu jalur, dari Syu'bah dengan sanad yangsama, lalu disebutkan hadis yang semisal dengan hadis di atas.Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan, garib, juga

sahih, dan dalam riwayat yang lain disebutkan pada Ibnu Jarir, dariMuhammad ibnul Musanna, dari Gundar. dari Syu'bah, dari Ata, dariAddi, dari Sa'id, dari Ibnu Abbas; salah seorang di antara keduanyaada yang me-marfu'-kannya, seakan-akan salah seorang darikeduanya ada yang tidak me-marfu'-kannya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami AbuKhalid Al-Ahmar, dari Umar ibnu Abdullah ibnu Ya'la As-Saqafi, dariSa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ketikaAllah menenggelamkan Fir'aun, Fir'aun mengisyaratkan dengan jaritelunjuknya seraya mengucapkan kalimat berikut dengan suara yangkeras, yaitu kalimat yang disebutkan oleh firman-Nya: Saya percayabahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh BaniIsrail. (Yunus: 90) Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, "Saat ituMalaikat Jibril merasa khawatir bila rahmat Allah mendahului murka-Nya. Maka Jibril mengambil tanah liat dengan kedua sayapnya, lalutanah liat itu dipukulkan ke wajah Fir'aun dan menyumbat semuarongga kepalanya."

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Sufyanibnu Waki', dari Abu Khalid dengan sanad yang sama secaramauauf.

Telah diriwayatkan pula melalui hadis Abu Hurairah juga. Untukitu, Ibnu Jarir mengatakan bahwa:

ام، عن عنبسة -هو ابن سعید -عن ثنا حك ثنا ابن حمید، حد حدكثیر بن زاذان، عن أبي حازم، عن أبي هریرة، رضي االله عنه، قال:د، لو قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: "قال لي جبریل: یا محم

ه وأدس من الحال في فیه، مخافة أن تدركه رحمة رأیتني وأنا أغطاالله فیغفر له" یعني: فرعون

telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telahmenceritakan kepada kami Hakam, dari Anbasah (yaitu Ibnu AbuSa'id), dari Kasir ibnu Zazan, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah r.a.an; men atakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Jibrilberkata kepadaku, "Hai Muhammad, sekiranya engkau melihatku disaat aku menyumbat dan menjejalkan mulutnya dengan tanah liat,karena takut bila dia mendapat rahmat dari Allah, lalu Allahmengampuninya (niscaya engkau akan melihat hal yangmengerikan)." Maksudnya adalah Fir'aun.

Menurut Ibnu Mu'in, Kasir ibnu Zazan ini orangnya tidak ia kenal.Abu Zar'ah dan Abu Hatim mengatakan bahwa dia adalah orangyang tidak dikenal. Tetapi perawi lainnya dalam sanad hadis inisemuanya berpredikat siqah. Hadis ini telah di-mursal-kan olehsejumlah ulama Salaf, seperti Qatadah, Ibrahim At-Taimi, danMaimun ibnu Mahran. Telah dinukil pula dari Ad-Dahhak ibnu Qais,bahwa ia menceritakan hadis ini dalam khotbahnya kepada orangbanyak.

*******************

Firman Allah Swt.:

یك ببدنك لتكون لمن خلفك آیة} {فالیوم ننج

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamudapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu.(Yunus: 92)

Ibnu Abbas dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salafmengatakan bahwa sebagian kalangan Bani Israil merasa ragudengan kematian Fir'aun. Maka Allah Swt. memerintahkan kepadalaut agar mencampak kan tubuh Fir'aun secara utuh tanpa rohdengan memakai baju besinya yang terkenal itu ke daratan yangtinggi agar mereka dapat mengecek kebenaran atas kematiannya.Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Maka pada hari ini Kamiselamatkan Kamu (Yunus : 92) Maksudnya, Kami angkat kamu kesuatu dataran yang tinggi. yakni tubuhmu. (Yunus: 92)

Menurut Mujahid, maknanya ialah jasadnya; sedangkan menurutAl-Hasan adalah jasad tanpa roh. Menurut Abdullah ibnu Syaddadyaitu keadaan tubuh yang utuh, yakni tidak ada yang sobek, agarmereka mengecek dan mengenalnya. Menurut Abu Sakhr berikutdengan baju besinya. Semua pendapat ini tidak ada pertentangansatu sama lainnya, melainkan saling melengkapi, seperti keterangandi atas.

*******************

Firman Allah Swt.:

{لتكون لمن خلفك آیة}

supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yangdatang sesudahmu. (Yunus: 92)

Yakni agar kamu dapat menjadi bukti bagi kaum Bani Israil bahwakamu telah mati dan binasa; dan bahwa Allah, Dialah YangMahakuasa yang semua jiwa makhluk hidup berada di dalamgenggaman kekuasaan-Nya, dan tidak ada sesuatu pun yang dapatbertahan di hadapan kemurkaan- Nya.

Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa firman-Nya: supayakamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datangsesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengahdari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Yunus: 92) Yaitu tidak maumengambil pelajaran dan peringatan darinya.

Kebinasaan Fir'aun beserta kaumnya terjadi pada hari 'Asyura,seperti apa yang dikatakan oleh Imam Bukhari dalam riwayathadisnya. Disebutkan bahwa:

ثنا شعبة، عن أبي بشر، ثنا غندر، حد ار، حد د بن بش ثنا محم حدعن سعید بن جبیر، عن ابن عباس قال: قدم النبي صلى االله علیهوسلم المدینة، والیهود تصوم یوم عاشوراء فقالوا: هذا یوم ظهرفیه موسى على فرعون. فقال النبي صلى االله علیه وسلم لأصحابه:"أنتم أحق بموسى منهم، فصوموه"

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telahmenceritakan kepada kami Gundar, telah menceritakan kepada kamiSyu'bah, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yangmengatakan bahwa ketika Nabi Saw. tiba di Madinah, orang-orangYahudi melakukan puasa di hari 'Asyura. Maka Nabi Saw. bertanya,"Hari apakah sekarang yang kalian melakukan puasa padanya?"Mereka menjawab, "Hari ini adalah hari kemenangan Musa atasFir'aun." Maka Nabi Saw. bersabda kepada para sahabatnya: Kalianlebih berhak terhadap Musa daripada mereka, maka puasalah kalianpada hari ini.

YUNUS, AYAT 93

یبات فما أ صدق ورزقناهم من الط أنا بني إسرائیل مبو {ولقد بواختلفوا حتى جاءهم العلم إن ربك یقضي بینهم یوم القیامة فیماكانوا فیه یختلفون (93) }

Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil ditempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezeki dariyang baik-baik Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datangkepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat).Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka dihari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

Allah Swt. menceritakan perihal nikmat-Nya yang telah Dialimpahkan kepada kaum Bani Israil, yaitu nikmat agama danduniawi. Firman Allah Swt. yang mengatakan:

أ صدق} {مبو

di tempat kediaman yang bagus (Yunus- : 93)

Menurut suatu pendapat, yang dimaksud ialah kota-kota di negeriMesir dan negeri Syam yang terletak di sekitar Baitul Maqdis dankawasan sekelilingnya. Karena sesungguhnya Allah Swt. setelahmembinasakan Fir'aun dan bala tentaranya, maka kekuasaannegeri-negeri Mesir seluruhnya berada di tangan Nabi Musa, sepertiyang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

{وأورثنا القوم الذین كانوا یستضعفون مشارق الأرضت كلمة ربك الحسنى على بني ومغاربها التي باركنا فیها وتم

رنا ما كان یصنع فرعون وقومه وما كانوا إسرائیل بما صبروا ودمیعرشون}

Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu negeri-negeri bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami beriberkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yangbaik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka.Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnyadan apa yang telah dibangun mereka. (Al-A'raf: 137)

{فأخرجناهم من جنات وعیون وكنوز ومقام كریم كذلكوأورثناها بني إسرائیل}

Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaum-kaumnya dari taman-taman dan mata air, dan (dari) perbendaharaan dan kedudukanyang mulia, demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya(itu) kepada Bani Israil. (Asy-Syu'ara: 57-59)

كم تركوا من جنات وعیون

Alangkah banyaknya taman dan mata air yang merekatinggalkan. (Ad-Dukhan: 25), hingga beberapa ayat berikutnya

Akan tetapi, mereka bersama Musa a.s. terus berjalan mencariBaitul Muqaddas yang merupakan negeri Nabi Ibrahim Al-Khalil a.s.Mereka terus mengikuti Nabi Musa yang mencari Baitul Maqdis yangsaat itu telah diduduki oleh suatu kaum dari bangsa 'Amaliqah.

Bani Israil surut mundur, tidak mau berperang melawan mereka.Maka Allah menyesatkan kaum Bani Israil di Padang Tih selamaempat puluh tahun. Dalam masa itu Harun meninggal dunia,kemudian disusul oleh Nabi Musa a.s.

Setelah keduanya wafat, mereka berhasil keluar dari Padang Tihitu bersama Yusya' ibnu Nun. dan Allah membukakan bagi merekaBaitul Muqaddas. Sejak saat itu kekuasaan Baitul Muqaddas beradadi tangan mereka sampai direbut oleh Bukhtansar selama beberapamasa, tetapi pada akhirnya dapat direbut kembali oleh Bani Israil.

Sesudah itu negeri Baitul Muqaddas direbut oleh raja-raja Yunani,dan mereka menguasainya dalam kurun waktu yang cukup lama. Dimasa itulah Allah Swt. mengutus Nabi Isa ibnu Maryam a.s. Makaorang-orang Yahudi —semoga Allah melaknat mereka— memintabantuan kepada raja-raja Yunani itu untuk memusuhi Isa a.s.; saatitu orang-orang Yahudi berada di bawah kekuasaan mereka.

Orang-orang Yahudi melancarkan hasutannya terhadap Isa a.s.di hadapan raja-raja Yunani dan mengatakan kepada mereka bahwaIsa telah mengadakan pergerakan yang membuat rakyat kerajaanmenjadi rusak. Maka raja-raja Yunani mengirimkan orang-orangnyauntuk menangkap Isa a.s.

Lalu Allah Swt. mengangkat Isa kepada-Nya dan menyerupakansalah seorang dari kaum Hawariyin dengannya di mata mereka ataskehendak dan kekuasaan Allah Swt. Kemudian mereka menangkaporang yang serupa dengan Isa itu dan menyalibnya, merekamenduga bahwa dia adalah Isa.

{وما قتلوه یقینا بل رفعه االله إلیه وكان االله عزیزا حكیما}

mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalahIsa, tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (An-Nisa:157-158)

Tiga ratus tahun kemudian sesudah Isa a.s. masuklahKonstantin, salah seorang raja Yunani, ke dalam agama Nasrani. Diaadalah seorang filosof sebelum itu. Menurut suatu pendapat, iamasuk ke dalam agama Nasrani karena taqiyyah (diplomasi): danmenurut pendapat yang lainnya lagi sebagai tipu muslihat untukmerusak agama dari dalam.

Maka para uskup dari kalangan mereka membuat undang-undang dan syariat-syariat dalam agama Nasrani untuknya yangmereka buat-buat dan ada-adakan sendiri. Dan Raja Konstantinmembuatkan untuk mereka gereja-gereja, biara-biara yang besardan yang kecil, serta patung-patung dan tempat-tempat peribadatanNasrani. Di masa itu agama Nasrani mengalami kemajuan yangpesat; dan terkenal dengan adanya penggantian, perubahan,penyimpangan yang banyak, serta kedustaan sehinggabertentangan dengan agama Al-Masih yang asli.

Tiada seorang pun dari kalangan Bani Israil yang bertahan padaagama Al-Masih yang asli, kecuali sedikit orang dari kalangan pararahib yang memencilkan dirinya di padang sahara dan tempat-tempat yang jauh dari keramaian dengan rumah-rumah peribadatanmereka.

Agama Nasrani menguasai negeri Syam, sebagian dari JazirahArab, dan negeri-negeri Romawi. Raja Konstantin membangunsebuah kota besar yang diberi nama Konstantinopel, lalu Qumamah,Bait Lahm, dan berbagai gereja di Baitul Maqdis dan kota-kota diHauran. seperti kota Basra dan lain-lainnya; bangunan-bangunanyang didirikannya itu cukup megah dan kuat. Sejak saat itulah salib

mulai disembah, dan mereka sembahyang dengan menghadap kearah timur, lalu mereka menggambar semua gereja, menghalalkandaging babi, dan lain-lainnya yang mereka buat-buat dalam agamamereka, baik yang menyangkut masalah cabang maupun pokoknya.Mereka juga membuat amanat yang kecil untuk sang raja, lalumereka menamakannya dengan amanat yang besar dan membuatuntuknya banyak undang-undang; keterangan mengenai hal inicukup panjang.

Kekuasaan mereka masih tetap bercokol di negeri-negeritersebut hingga negeri-negeri itu berhasil direbut dari tangan merekaoleh para sahabat Nabi Muhammad Saw. Dan kota Baitul Maqdisberhasil ditaklukkan oleh Amirul Mu’minin Umar ibnul Khattab r.a.

*******************

Firman Allah Swt.:

یبات} {ورزقناهم من الط

Dan kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik. (Yunus: 93)

Yakni rezeki yang halal lagi baik, bermanfaat serta dinilai baikuntuk keperluan tubuh dan agama.

Firman Allah Swt.:

{فما اختلفوا حتى جاءهم العلم}

Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang Kepadamereka pengetahuan (yang tersebut di dalam Taurat). (Yunus: 93)

Maksudnya, tidaklah mereka berselisih dalam sesuatu masalahmelainkan setelah mereka mendapat pengetahuan. Dengan katalain. sebenarnya mereka tidak usah berselisih pendapat karena Allahtelah menjelaskan kepada mereka dan menghapuskan dari merekasemua kekeliruan. Di dalam sebuah hadis disebutkan:

أن الیهود اختلفوا على إحدى وسبعین فرقة، وأن النصارىة على ثلاث اختلفوا على اثنتین وسبعین فرقة، وستفترق هذه الأموسبعین فرقة، منها واحدة في الجنة، وثنتان وسبعون في النار.قیل: من هم یا رسول االله؟ قال: "ما أنا علیه وأصحابي"

Bahwa orang-orang Yahudi berpecah belah menjadi tujuh puluhsatu golongan, dan orang-orang Nasrani berpecah belah menjaditujuh puluh dua golongan. Dan umat ini kelak akan berpecah belahmenjadi tujuh puluh tiga golongan, salah satu golongan darinyamasuk surga, sedangkan yang tujuh puluh dua golongan masuk kedalam neraka. Ditanyakan kepada Rasulullah, siapakah merekawahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Tuntunan yang dijalankanolehku dan sahabat-sahabatku.

Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya meriwayatkannyadengan lafaz yang sama, dan hadis ini terdapat pula di dalam kitab-kitab Sunnah dan kitab-kitab Musnad. Karena itulah Allah Swt.berfirman:

{إن ربك یقضي بینهم}

Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka.(Yunus: 93)

Yakni akan memutuskan peradilan di antara mereka.

{یوم القیامة فیما كانوا فیه یختلفون}

di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (Yunus:93)

YUNUS, AYAT 94-97

ا أنزلنا إلیك فاسأل الذین یقرءون الكتاب من {فإن كنت في شك ممقبلك لقد جاءك الحق من ربك فلا تكونن من الممترین (94) ولابوا بآیات االله فتكون من الخاسرین (95) إن تكونن من الذین كذالذین حقت علیهم كلمة ربك لا یؤمنون (96) ولو جاءتهم كل آیةحتى یروا العذاب الألیم (97) }

Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguantentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlahkepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu.Karena itu, janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yangragu-ragu. Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orangyang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamutermasuk orang-orang yang rugi. Sesungguhnya orang-orang yangtelah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan

beriman, meskipun datang kepada mereka segala macamketerangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih.

Qatadah ibnu Di'amah mengatakan bahwa telah sampai kepadakami suatu berita yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw.telahbersabda:

"لا أشك ولا أسأل"

Aku tidak pernah merasa ragu dan tidak pernah (pula) bertanya.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, Sa'id ibnuJubair, dan Al-Hasan Al-Basri.

Di dalam ayat ini terkandung makna penegasan kepada umatNabi Saw. dan sekaligus sebagai pemberitahuan kepada merekabahwa sifat Nabi mereka terdapat di dalam kitab-kitab terdahuluyang ada di tangan ahli kitab, seperti yang disebutkan oleh AllahSwt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

ي الذي یجدونه مكتوبا عندهم سول النبي الأم {الذین یتبعون الرفي التوراة والإنجیل} الآیة

(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi yang ummi yang(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang adadi sisi mereka. (Al-A'raf: 157), hingga akhir ayat.

Sekalipun dengan adanya pengetahuan yang telah merekaketahui dari kitab-kitab mereka, sehingga mereka mengenal NabiSaw. (ciri-cirinya) sebagaimana mereka mengenali anak-anaknyasendiri, tetapi mereka memalsukan hal itu dan mereka mengubah

serta menggantinya. Dan mereka tidak mau beriman kepada NabiMuhammad Saw., sekalipun hujah telah jelas bagi mereka. Karenaitulah Allah Swt. berfirman:

{إن الذین حقت علیهم كلمة ربك لا یؤمنون ولو جاءتهم كل آیةحتى یروا العذاب الألیم}

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap merekakalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepadamereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikanazab yang pedih. (Yunus: 96-97)

Artinya, tidak sekali-kali mereka beriman dengan keimanan yangbermanfaat bagi diri mereka, melainkan iman mereka baru munculdi saat tiada manfaatnya lagi iman bagi diri seseorang. Seperti yangpernah didoakan oleh Nabi Musa a.s. untuk kebinasaan Fir aun danpemuka-pemuka kaumnya. Hal ini disebutkan oleh firman-Nya:

{ربنا اطمس على أموالهم واشدد على قلوبهم فلا یؤمنوا حتىیروا العذاب الألیم}

Ya Tuhan kami. binasakanlah harta benda mereka, dan kuncimatilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga merekamelihat siksaan yang pedih. (Yunus: 88)

Allah Swt. telah berfirman pula dalam ayat yang lain:

{ولو أننا نزلنا إلیهم الملائكة وكلمهم الموتى وحشرنا علیهمكل شيء قبلا ما كانوا لیؤمنوا إلا أن یشاء االله ولكن أكثرهمیجهلون}

Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, danorang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kamikumpulkan (pula) segala sesuatu kehadapan mereka, niscayamereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki,tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Al-An'am: 111)

YUNUS, AYAT 98

ا آمنوا {فلولا كانت قریة آمنت فنفعها إیمانها إلا قوم یونس لمنیا ومتعناهم إلى حین (98) كشفنا عنهم عذاب الخزي في الحیاة الد{

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman,lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus. Tatkalamereka (kaum Yunus itu), beriman Kami hilangkan dari mereka azabyang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami berikesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.

Allah Swt. berfirman, "Mengapa tidak ada penduduk suatu kotayang seluruhnya beriman dari kalangan umat-umat terdahulu yangKami kirimkan kepada mereka rasul-rasul Kami? Bahkan tidaksekali-kali Kami mengutus seorang rasul sebelum kamu, haiMuhammad, melainkan ia didustakan oleh kaumnya atau oleh

kebanyakan dari mereka." Hal ini sama dengan apa yang disebutkanoleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:

{یا حسرة على العباد ما یأتیهم من رسول إلا كانوا بهیستهزئون}

Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiadadatang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalumemperolok-olokkannya. (Yasin: 30)

{كذلك ما أتى الذین من قبلهم من رسول إلا قالوا ساحر أومجنون}

Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, "Ia ituadalah seorang tukang sihir atau orang gila." (Adz-Dzariyat: 52)

{وكذلك ما أرسلنا من قبلك في قریة من نذیر إلا قال مترفوهاة وإنا على آثارهم مقتدون} إنا وجدنا آباءنا على أم

Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorangpemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orangyang hidup mewah di negeri itu berkata, "Sesungguhnya kamimendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dansesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.” (Az-Zukhruf: 23)

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

"عرض علي الأنبیاء، فجعل النبي یمر ومعه الفئام من الناس،جلان، والنبي لیس معه أحد" جل والنبي معه الر والنبي معه الر

Ditampilkan kepadaku para nabi. Maka ada seorang nabi yanglewat dengan ditemani oleh beberapa golongan orang, dan adaseorang nabi yang lewat hanya bersama seorang saja, ada pulaseorang nabi yang hanya ditemani oleh dua orang, serta adaseorang nabi (yang lewat) tanpa ditemani oleh seorang pun.

Kemudian Nabi Saw. menyebutkan pengikut Nabi Musa a.s. yangcukup banyak. Nabi Saw. menyebutkan pula jumlah umatnya yangjauh lebih banyak sehingga karena banyaknya itu maka cakrawalatimur dan barat penuh dengan umatnya.

Makna yang dimaksud ialah 'tidak ada suatu penduduk kota punyang seluruhnya beriman kepada nabi mereka dari kalangan umatterdahulu kecuali umat Nabi Yunus'. Mereka adalah penduduk negeriNainawi, tiadalah iman mereka kecuali karena takut akan tertimpaazab yang telah diperingatkan kepada mereka oleh rasul mereka,sesudah mereka melihat adanya tanda-tanda kedatangan azab itu,sedangkan rasul mereka telah pergi meninggalkan mereka.

Pada mulanya mereka menentang Allah, lalu mereka sadar,maka mereka meminta pertolongan kepada Allah serayamerendahkan diri kepada-Nya. Mereka melakukannya denganmembawa semua anak kecil mereka, hewan-hewan kendaraan,serta ternak mereka. Lalu mereka meminta kepada Allah agar azabdilenyapkan dari mereka, yakni azab yang pernah diperingatkan olehnabi mereka. Maka pada saat itu Allah mengasihani mereka,melenyapkan azab yang akan diturunkan-Nya kepada mereka, dan

menangguhkan mereka. Hal ini disebutkan oleh Allah Swt. melaluifirman-Nya:

ا آمنوا كشفنا عنهم عذاب الخزي في الحیاة {إلا قوم یونس لمنیا ومتعناهم إلى حین} الد

selain kaum Yunus, tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman,Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalamkehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampaikepada waktu yang tertentu. (Yunus: 98)

Ulama tafsir berbeda pendapat, apakah azab di akhiratdihilangkan pula dari mereka bersamaan dengan azab dunia,ataukah yang dihilangkan dari mereka hanyalah azab dunia saja?Ada dua pendapat mengenainya:

Pertama, sesungguhnya yang dilenyapkan dari mereka hanyalahazab dunia, sesuai dengan apa yang disebutkan oleh ayat ini.

Kedua, yang dilenyapkan adalah azab di dunia dan di akhirat;karena berdasarkan firman Allah Swt. yang mengatakan:

{وأرسلناه إلى مائة ألف أو یزیدون فآمنوا فمتعناهم إلى حین}

Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalumereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidupkepada mereka hingga waktu yang tertentu. (Ash-Shaffat: 147-148)

Dalam ayat ini lafaz iman disebutkan secara mutlak tanpa ikatan,sedangkan iman itu dapat menyelamatkan seseorang dari azabukhrawi; hal ini jelas.

Sehubungan dengan tafsir ayat ini Qatadah mengatakan bahwatidak bermanfaat penduduk suatu kota yang tadiny'a kafir laluberiman, jika azab telah datang, lalu mereka dibiarkan, kecuali kaumYunus. Mereka kehilangan Nabinya, dan mereka menduga bahwaazab telah dekat akan menimpa mereka. Lalu Allah menanamkan kedalam hati mereka iman yang mendorong mereka untuk bertobat.Maka mereka memakai pakaian lusuh, lalu memisahkan antaraternak mereka dengan anak-anaknya, kemudian menggiringnya (kesuatu tanah lapang) untuk bertobat kepada Allah selama empatpuluh hari.

Ketika Allah melihat kesungguhan dan kebenaran tobat sertapenyesalan dalam hati mereka atas semua dosa yang telah merekalakukan di masa sebelumnya, maka Allah menghilangkan azab darimereka, padahal azab telah dekat akan menimpa mereka.

Qatadah mengatakan bahwa menurut suatu riwayat, kaum NabiYunus bertempat di kota Nainawi yang terletak di negeri Mausul. Halyang sama telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Mujahid, Sa'id ibnuJubair, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf yang bukan hanyaseorang.

Disebutkan pula bahwa Ibnu Mas'ud membaca ayat ini denganbacaan berikut: Fahalla kanat qaryatun amanat (Mengapa tidak adapenduduk suatu kota yang beriman?).

Abu Imran telah meriwayatkan dari Abul Jalad yang mengatakanbahwa ketika azab akan turun kepada mereka (kaum Nabi Yunus),azab itu berputar di atas kepala mereka seperti awan yang sangatgelap. Lalu mereka pergi menemui seorang ulama dari kalanganmereka, dan mereka berkata, "Ajarkanlah kepada kami suatu doayang akan kami panjatkan. Mudah-mudahan Allah menghilangkanazab ini dari kita." Maka ulama itu menjawab:

، یا محیي الموتى لا إله إلا أنت. یا حي حین لا حي

Ucapkanlah, "Hai Yang Mahahidup di saat tiada yang hidup, haiYang Mahahidup Yang menghidupkan orang-orang yang mati, haiYang Mahahidup, tidak ada Tuhan selain Engkau.

Maka Allah menghilangkan azab itu dari mereka. Kisah iniselengkapnya akan disebutkan secara rinci di dalam tafsir surat Ash-Shaffat.

YUNUS, AYAT 99-100

{ولو شاء ربك لآمن من في الأرض كلهم جمیعا أفأنت تكره الناسحتى یكونوا مؤمنین (99) وما كان لنفس أن تؤمن إلا بإذن االلهجس على الذین لا یعقلون (100) } ویجعل الر

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semuaorang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak)memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yangberiman semuanya? Dan tidak ada seorang pun akan berimankecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepadaorang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

Firman Allah Swt.:

{ولو شاء ربك}

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki. (Yunus: 99)

hai Muhammad, niscaya Dia mengizinkan seluruh penduduk bumiuntuk beriman kepada apa yang disampaikan olehmu kepadamereka, lalu me reka beriman semuanya. Akan tetapi, hanya Allah-lah yang mengetahui hikmah dalam semua apa yang dilakukan-Nya.Pengertiannya semakna dengan ayat lain yang disebutkan melaluifirman-Nya:

ة واحدة ولا یزالون مختلفین إلا {ولو شاء ربك لجعل الناس أمت كلمة ربك لأملأن جهنم من الجنة من رحم ربك ولذلك خلقهم وتموالناس أجمعین}

Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusiaumat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu dan untukitulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya)telah ditetapkan; sesungguhnya Aku akan memenuhi nerakaJahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Hud:118-119)

{أفلم ییأس الذین آمنوا أن لو یشاء االله لهدى الناس جمیعا}

Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwaseandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentuAllah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. (Ar-Ra'd: 31)

Karena itulah dalam ayat (surat) ini disebutkan oleh firman-Nya:

{أفأنت تكره الناس}

Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia. (Yunus: 99)

Yakni kamu paksa dan kamu tindas mereka.

{حتى یكونوا مؤمنین}

supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya.(Yunus: 99)

Tidak ada hak bagimu melakukan hal itu, dan hal itu bukanlahdiserahkan kepadamu melainkan hanya kepada Allah.

Sama halnya dengan firman-firman Allah Swt. berikut ini:

{یضل من یشاء ویهدي من یشاء فلا تذهب نفسك علیهمحسرات}

Dia menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjukisiapa yang dikehendaki-Nya, maka janganlah dirimu binasa karenakesedihan terhadap mereka. (Fathir: 8)

{لیس علیك هداهم ولكن االله یهدي من یشاء}

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuktetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yangdikehendaki-Nya. (Al-Baqarah: 272)

{لعلك باخع نفسك ألا یكونوا مؤمنین}

Boleh jadi kamu (Muhammad) membinasakan dirimu, karenamereka tidak beriman. (Asy-Syu'ara: 3)

{إنك لا تهدي من أحببت}

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepadaorang yang kamu sukai. (Al-Qashash: 56)

{فإنما علیك البلاغ وعلینا الحساب}

karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja,sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. (Ar-Ra'd: 40)

{فذكر إنما أنت مذكر لست علیهم بمصیطر}

Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalahorang yang memberi peringatan, kamu bukanlah orang yangberkuasa atas mereka. (Al-Gasyiyah: 21-22)

Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwaAllah Swt. Maha Memperbuat segala apa yang dikehendaki-Nya,Yang menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, Yang menyesatkansiapa yang dikehendaki-Nya, disebabkan pengetahuan, hikmah, dankeadilan-Nya.

جس} {وما كان لنفس أن تؤمن إلا بإذن االله ویجعل الر

Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izinAllah; dan Allah menimpakan kemurkaan. (Yunus: 100)

Yang dimaksud dengan ar-raijs ialah kerusakan dan kesesatan.

{على الذین لا یعقلون}

kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(Yunus: 100)

Yakni tidak mempergunakan akalnya untuk memikirkan hujah-hujah dan dalil-dalil Allah. Allah Mahaadil dalam melakukan haltersebut, yaitu dalam memberi petunjuk kepada orang yangditunjuki-Nya dan menyesatkan orang yang disesatkan-Nya.

YUNUS, AYAT 101-103

ماوات والأرض وما تغني الآیات والنذر عن {قل انظروا ماذا في السقوم لا یؤمنون (101) فهل ینتظرون إلا مثل أیام الذین خلوا مني رسلنا قبلهم قل فانتظروا إني معكم من المنتظرین (102) ثم ننجا علینا ننج المؤمنین (103) } والذین آمنوا كذلك حق

Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yangmemberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.”Merekatidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yang samadengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang yang telahterdahulu sebelum mereka. Katakanlah, "Maka tunggulah,sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggubersama kalian.” Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami danorang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atasKami menyelamatkan orang-orang yang beriman.

Allah memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya untukmerenung kan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan semua makhlukyang diciptakan Allah di langit dan di bumi, yang semuanya itu

mengandung tanda-tanda yang jelas yang menunjukkan akankekuasaan Allah Yang Mahabesar bagi orang-orang yang berakal.

Makhluk Allah yang ada di langit antara lain ialah bintang-bintangyang bersinar terang —ada yang tetap dan ada yang beredar—,juga matahari serta rembulan, adanya siang dan malam yangkeduanya silih berganti. Salah satunya masuk kepada yang lainhingga menjadi panjang waktunya, sedangkan yang lainnya menjadipendek waktunya; demikian pula sebaliknya.

Langit yang tinggi dan luas serta keindahannya dan semuahiasan yang ada padanya adalah makhluk Allah pula. Allahmenurunkan hujan dari langit, dengan hujan itu Allah menghidupkanbumi sesudah matinya; dan dikeluarkan-Nya dari bumi berbagaimacam tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan yang menghasilkan biji-bijian dan buah-buahan serta bunga-bunga yang beraneka ragamwarnanya. Dan Allah menyebarkan di bumi berbagai macam hewandan ternak yang beraneka ragam bentuk, warna dan kegunaannya.Di bumi terdapat gunung-gunung yang menjulang tinggi, dataran-dataran yang luas menghampar, padang-padang sahara, hutanbelantara, dan daerah-daerah yang layak untuk dihuni.

Begitu pula di laut dengan ombaknya, di dalamnya terkandungbanyak hal yang menakjubkan. Sekalipun demikian, laut ditundukkanoleh Allah dan dimudahkan sehingga dapat ditempuh oleh bahtera.Laut membawa kapal-kapal dan perahu-perahu berlayar denganlembutnya berkat kekuasaan Tuhan Yang Mahakuasa yang telahmenundukkannya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada Rabbselain Dia.

Firman Allah Swt.:

{وما تغني الآیات والنذر عن قوم لا یؤمنون}

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yangmem beri peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. (Yunus:l01)

Aninya, apakah lagi yang dapat memberikan manfaat kepadakaum yang tidak beriman sesudah adanya tanda-tanda kekuasaanAllah yang di langit dan di bumi, serta rasul-rasul yang datangmembawa ayat-ayat-Nya. hujah-hujah-Nya, dan bukti-bukti dari-Nyayang menunjukkan kebenaran apa yang disampaikan oleh rasul-rasul itu? Ayat ini semakna dengan firman-Nya:

{إن الذین حقت علیهم كلمة ربك لا یؤمنون}

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap merekakalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman. (Yunus: 96)

Adapun firman Allah Swt.:

{فهل ینتظرون إلا مثل أیام الذین خلوا من قبلهم}

Mereka tidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yangsama dengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang yangtelah terdahulu sebelum mereka. (Yunus: 102)

Yakni tidaklah mereka yang mendustakanmu, hai Muhammad,me nunggu pembalasan dan azab, melainkan seperti apa yang telahdiberlakukan Allah terhadap orang-orang yang sebelum merekayang mendustakan rasul-rasul-Nya.

ي رسلنا والذین {قل فانتظروا إني معكم من المنتظرین ثم ننجآمنوا}

Katakanlah, "Maka tunggulah, sesungguhnya aku pun termasukorang-orang yang menunggu bersama kalian." Kemudian Kamiselamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman.(Yunus: 102-103)

Artinya, Kami binasakan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul itu.

ا علینا ننج المؤمنین} كذلك حق}

demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (Yunus: 103)

Yaitu suatu keharusan yang ditetapkan oleh Allah atas diri-Nyasendiri Yang Mahamulia. Ayat ini semakna dengan firman-Nya:

حمة كتب ربكم على نفسه الر

Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. (Al-An'am: 54)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Rasulullah Saw., bahwabeliau Saw. pernah bersabda:

"إن االله كتب كتابا فهو عنده فوق العرش: إن رحمتي سبقتغضبي"

Sesungguhnya Allah telah menulis suatu kitab yang ada di sisi-Nya di atas 'Arasy, bahwa sesungguhnya rahmat-Ku mendahuluimurka Ku.

Menurut salinan Makkiyyah disebutkan, "Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku."

YUNUS, AYAT 104-107

{قل یا أیها الناس إن كنتم في شك من دیني فلا أعبد الذین تعبدوناكم وأمرت أن أكون من من دون االله ولكن أعبد االله الذي یتوفین حنیفا ولا تكونن من المؤمنین (104) وأن أقم وجهك للدك فإن المشركین (105) ولا تدع من دون االله ما لا ینفعك ولا یضرالمین (106) وإن یمسسك االله بضر فلا فعلت فإنك إذا من الظكاشف له إلا هو وإن یردك بخیر فلا راد لفضله یصیب به من یشاءحیم (107) } من عباده وهو الغفور الر

Katakanlah, "Hai manusia, jika kalian masih dalam keragu-raguantentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yangkalian sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akanmematikan kalian dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman, " dan (aku telah diperintah), "Hadap kanlah

mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas, dan janganlahkamu termasuk orang-orang yang musyrik. Dan janganlah kamumenyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula)memberi mudarat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat(yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitutermasuk orang-orang yang zalim.” Jika Allah menimpakan suatukemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapatmenghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah meng hendaki kebaikanbagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Diamemberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagiMaha Penyayang.

Allah Swt. berfirman kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw.,"Katakanlah, 'Hai manusia, jika kalian masih meragukan tentangkebenaran apa yang aku sampaikan kepada kalian, yaitu agamayang lurus ini, yang diwahyukan Allah kepadaku, maka aku tidakakan menyembah yang kalian sembah selain Allah, tetapi aku hanyamenyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah Yangmematikan dan yang menghidupkan kalian, kemudian kepada-Nya -lah kalian dikembalikan. Jika sembahan-sembahan yang kalian seruselain Allah itu adalah benar, maka serulah dia agar menimpakanmudarat (bahaya) kepadaku. Pastilah ia tidak dapat menimpakanmudarat, tidak pula manfaat. Karena sesungguhnya yang dapatmenimpakan mudarat dan memberi manfaat adalah Allah semata,tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku diperintahkan agar termasukorang-orang yang beriman'."

Firman Allah Swt.:

ین حنیفا } {وأن أقم وجهك للد

dan (aku telah diperintah), "Hadapkanlah mukamu kepada agamadengan tulus dan ikhlas.” (Yunus: 105)

Maksudnya, ikhlaslah dalam beribadah, ikhlaskanlah ibadahmuhanya kepada Allah semata dengan hati yang menyimpang darikemusyrikan. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

{ولا تكونن من المشركین}

dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.(Yunus: 105)

Ayat ini di-ataf-kan kepada firman-Nya:

{وأمرت أن أكون من المؤمنین}

dan aku diperintahkan supaya termasuk orang-orang yangberiman. (Yunus: 104)

Mengenai firman Allah Swt.:

{ {وإن یمسسك االله بضر

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan. (Yunus: 107),hingga akhir ayat.

Di dalam ayat ini terkandung makna yang menjelaskan bahwakebaikan dan keburukan serta manfaat dan mudarat itu hanyalahbersumber dari Allah Swt. semata, tiada seorang pun yangmenyekutui-Nya dalam hal ini. Dialah yang berhak disembah, tiadasekutu bagi-Nya.

Al-Hafiz ibnu Asakir di dalam biografi Dafwan ibnu Sulaim telahmeriwayatkan melalui jalur Abdullah ibnu Wahb bahwa:

أخبرني یحیى بن أیوب عن عیسى بن موسى، عن صفوان بنسلیم، عن أنس بن مالك، أن رسول االله صلى االله علیه وسلم قال:ضوا لنفحات رحمة االله، فإن الله "اطلبوا الخیر دهركم كله، وتعرنفحات من رحمته، یصیب بها من یشاء من عباده واسألوه أنن روعاتكم" یستر عوراتكم، ویؤم

telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Ayyub, dari Isa ibnuMusa, dari Safwan ibnu Sulaim, dari Anas ibnu Malik, bahwaRasulullah Saw. telah bersabda: Carilah kebaikan sepanjang masakalian, dan carilah karunia-karunia Tuhan kalian, karenasesungguhnya Allah mempunyai karunia-karunia dari sebagianrahmat-Nya yang dapat diperoleh oleh siapa yang dikehendaki-Nyadari kalangan hamba-hamba-Nya. Dan mintalah kalian kepada-Nya,mudah-mudahan aurat kalian ditutupi dan diamankan dari rasatakut.

Kemudian Ibnu Asakir meriwayatkannya lagi melalui jalur Al-Lais,dari Isa ibnu Musa, dari Safwan (seorang lelaki dari kalanganAsyja'), dari Abu Hurairah secara marfu' dengan lafaz yang semisal.

*******************

Firman Allah Swt.:

حیم} {وهو الغفور الر

Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Yunus: 107)

Yakni kepada orang yang bertobat kepada-Nya dari segala dosa,sekalipun dari dosa mempersekutukan Allah; jika ia bertobatkepada-Nya, niscaya Dia menerima tobatnya.

YUNUS, AYAT 108-109

{قل یا أیها الناس قد جاءكم الحق من ربكم فمن اهتدى فإنما یهتديلنفسه ومن ضل فإنما یضل علیها وما أنا علیكم بوكیل (108)واتبع ما یوحى إلیك واصبر حتى یحكم االله وهو خیر الحاكمین{ (109)

Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadakalian kebenaran (Al-Qur'an) dari Tuhan kalian. Oleh sebab itu,barang siapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya(petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa yangsesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu untuk kecelakaandirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirikalian.” Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, danbersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakimyang sebaik-baiknya.

Allah Swt. berfirman, memerintahkan kepada Rasul-Nya agarmencerita kan kepada manusia bahwa apa yang ia sampaikankepada mereka dari sisi Allah adalah benar, tiada keraguan dantiada kebimbangan di dalamnya. Maka barang siapa yang mendapatpetunjuk dengannya dan mengikutinya, maka sesungguhnya

manfaat dari perbuatannya itu akan dipetik oleh dirinya sendiri. Danbarang siapa yang sesat darinya, maka sesungguhnya kemudaratandan akibatnya hanyalah akan menimpa dirinya sendiri.

{وما أنا علیكم بوكیل}

Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap diri kalian. (Yunus:108)

Artinya, aku bukanlah seorang yang ditugaskan untuk menjagakalian agar kalian beriman. Sesungguhnya aku hanyalah seorangpemberi peringatan kepada kalian, sedangkan yang memberihidayah (petunjuk) hanyalah Allah.

Firman Allah Swt.:

{واتبع ما یوحى إلیك واصبر}

Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu dan bersabarlah.(Yunus: 109)

Yakni berpeganglah kamu kepada apa yang diturunkan Allahkepadamu dan yang telah diwahyukan kepadamu, serta bersabarlahdalam menghadapi manusia yang menentangmu.

{حتى یحكم االله}

hingga Allah memberi keputusan. (Yunus: 109)

Maksudnya, semoga Allah memberikan jalan keluar antara kamudan mereka.

{وهو خیر الحاكمین}

dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya. (Yunus: 109)

Yaitu sebaik-baik pemberi jalan keluar, berkat keadilan dankebijaksanaan-Nya.

S UR AT HUD

تفسیر سورة هود

Makkiyyah, 123 Ayat. Kecuali ayat 12, 17 Dan 114Madaniyyah. Turun sesudah Surat Yunus

ثنا أبو ار، حد ثنا خلف بن هشام البز قال الحافظ أبو یعلى: حدالأحوص، عن أبي إسحاق، عن عكرمة قال: قال أبو بكر: سألترسول االله صلى االله علیه وسلم: ما شیبك؟ قال: " شیبتني هود،رت " مس كو والواقعة، وعم یتساءلون، وإذا الش

Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kamiKhalaf ibnu Hisyam Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami AbulAhwas, dari Abu Ishaq, dari Ikrimah yang mengatakan bahwa AbuBakar r.a. pernah mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepadaRasulullah Saw. tentang ubannya (yakni kesusahannya). MakaRasulullah Saw. menjawab: Aku dibuat beruban (susah) oleh suratHud, surat Al-Waqi'ah, surat An-Naba, dan surat At-Takwir.

د بن العلاء، ثنا أبو كریب محم : حد قال أبو عیسى الترمذيثنا معاویة بن هشام، عن شیبان، عن أبي إسحاق، عن عكرمة، حدعن ابن عباس قال: قال أبو بكر: یا رسول االله، قد شبت؟ قال: "مس شیبتني هود، والواقعة، والمرسلات، وعم یتساءلون، وإذا الشرت "وفي روایة: " هود وأخواتها ". كو

Abu Isa At-Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepadakami Abu Kuraib Muhammad ibnul Ala, telah menceritakan kepadakami Mu'awiyah ibnu Hisyam, dari Syaiban, dari Abu Ishaq, dariIkrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Abu Bakarpernah bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telahberuban." Maka Rasulullah Saw. menjawab: Aku dibuat beruban olehsurat Hud, surat Waqi'ah, surat Mursalat, surat An-Naba, dan suratAt-Takwir. Menurut riwayat lain disebutkan, "Oleh surat Hud dansaudara-saudaranya."

اد بن الحسن، ثنا حم ثنا عبدان بن أحمد، حد : حد براني قال الطد، عن أبي حازم، عن ثنا عمر بن محم م، حد ثنا سعید بن سلا حدسهل بن سعد قال: قال رسول االله صلى االله علیه وسلم: " شیبتنيرت " وفي مس كو ة، وإذا الش هود وأخواتها: الواقعة، والحاقروایة: " هود وأخواتها "

Imam Tabrani mengatakan bahwa telah menceritakan kepadakami Abdan ibnu Ahmad telah menceritakan kepada kami Hajjaj

ibnul Hasan, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Salam,telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Muhammad, dari AbuHazim, dari Sahl ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw.pernah bersabda: Aku telah dijadikan beruban oleh surat Hud dansaudara-saudaranya, yaitu Al-Waqi'ah, Al-Haqqah, dan IzasySyamsu Kuwwirat (At-Takwir). Menurut riwayat lain hanyadisebutkan surat Hud dan saudara-saudaranya.

Imam Tabrani telah meriwayatkannya pula melalui hadis IbnuMas'ud dengan lafaz yang semisal. Untuk itu, Al-Hafiz Abul QasimSulaiman ibnu Ahmad At-Tabrani mengatakan di dalam kitabMu’jamul Kabir-nya bahwa:

ثنا أحمد بن طارق د بن عثمان بن أبي شیبة، حد ثنا محم حدثنا عمرو بن ثابت، عن أبي إسحاق، عن عبد االله بن ائشي ، حد الرمسعود، رضي االله عنه؛ أن أبا بكر قال: یا رسول االله، ما شیبك؟قال: " هود، والواقعة "

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Usman ibnuAbu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Tariq Ar-Rabisyi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Sabit, dari AbuIshaq, dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a., bahwa Abu Bakar pernahbertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa Engkau beruban?" MakaRasulullah Saw. bersabda: (Karena) surat Hud dan surat Al-Waqi'ah.

Amr ibnu Sabit, hadisnya tidak dapat dipakai; dan Abu Ishaq tidakmenjumpai masa Ibnu Mas'ud.

More:

Hud, ayat 1-4

Hud, ayat 5

Hud, ayat 6

Hud, ayat 7-8

Hud, ayat 9-11

Hud, ayat 12-14

Hud, ayat 15-16

Hud, ayat 17

Hud, ayat 18-22

Hud, ayat 23-24

Hud, ayat 25-27

Hud, ayat 28

Hud, ayat 29-30

Hud, ayat 31

Hud, ayat 32-34

Hud, ayat 35

Hud, ayat 36-39

Hud, ayat 40

Hud, ayat 41-43

Hud, ayat 44

Hud, ayat 45-47

Hud, ayat 48

Hud, ayat 49

Hud, ayat 50-52

Hud, ayat 53-56

Hud, ayat, 57-60

Hud, ayat 61

Hud, ayat 62-63

Hud, ayat 64-68:

Hud, ayat 69-73

Hud, ayat 74-76

Hud, ayat 77-79

Hud, ayat 80-81

Hud, ayat 82-83

Hud, ayat 84

Hud, ayat 85-86

Hud, ayat 87

Hud, ayat 88

Hud, ayat 89-90

Hud, ayat 91-92

Hud, ayat 93-95

Hud, ayat 96-99

Hud, ayat 100-101

Hud, ayat 102

Hud, ayat 103-105

Hud, ayat 106-107

Hud, ayat 108

Hud, ayat 109-111

Hud, ayat 112-113

Hud, ayat 114-115

Hud, ayat 116-117

Hud, ayat 118-119

Hud, ayat 120

Hud, ayat 121-122

Hud, ayat 123

HUD, AYAT 1-4

حیم حمن الر بسم االله الر

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

لت من لدن حكیم خبیر (1) ألا {الر كتاب أحكمت آیاته ثم فص

تعبدوا إلا االله إنني لكم منه نذیر وبشیر (2) وأن استغفروا ربكم ثمى ویؤت كل ذي فضل توبوا إلیه یمتعكم متاعا حسنا إلى أجل مسمفضله وإن تولوا فإني أخاف علیكم عذاب یوم كبیر (3) إلى االلهمرجعكم وهو على كل شيء قدیر (4) }

Alif Lam Ra, (inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatnya disusundengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan darisisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahatahu, agar kalian tidakmenyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalahpemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepada kaliandari-Nya; dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhankalian, dan bertobatlah kepada-Nya. (Jika kalian mengerjakan yangdemikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepada kalian sampai kepada waktu yang telahditentukan, dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yangmempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kalianberpaling, maka sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa siksadi hari kiamat. Kepada Allah-lah kembali kalian, dan Dia Mahakuasaatas segala sesuatu.

Dalam permulaan surat Al-Baqarah telah disebutkan perihalhuruf-huruf Hijaiyah yang ada pada permulaan surat-surat Al-

Qur'an, yaitu dengan keterangan yang tidak perlu untuk diulangi lagidalam bab ini, dan hanya kepada Allah-lah kami memohon taufik.

Firman Allah Swt.:

لت} {أحكمت آیاته ثم فص

yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi. (Hud: 1)

Lafaznya tersusun rapi, sedangkan maknanya terinci. Dengandemikian, Al-Quran menjadi sempurna ditinjau dari segi bentuk danmaknanya.

Demikianlah menurut makna yang diriwayatkan oleh Mujahid danQatadah serta dipilih oleh Ibnu Jarir.

Firman Allah Swt.:

{من لدن حكیم خبیر}

dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahatahu. (Hud: 1)

Yakni yang diturunkan dari sisi Allah Yang Mahabijaksana dalamsemua ucapan dan hukum-Nya, lagi Mahawaspada mengenai akibatsegala urusan.

{ألا تعبدوا إلا االله}

agar kalian tidak menyembah selain Allah. (Hud: 2)

Artinya, Al-Qur'an yang muhkam dan mufassal ini diturunkanagar hanya Allah sematalah yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya.Ayat ini pengertiannya sama dengan ayat lain yang disebutkan olehfirman-Nya:

{وما أرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحي إلیه أنه لا إله إلا أنافاعبدون}

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu,melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak adaTuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kamu sekalian akanAku." (Al-Anbiya: 25)

ة رسولا أن اعبدوا االله واجتنبوا {ولقد بعثنا في كل أماغوت} الط

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiapumat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilahTagut.” (An-Nahl: 36)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

{إنني لكم منه نذیر وبشیر}

Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dan pembawakabar gembira kepada kalian dari-Nya. (Hud: 2)

Maksudnya, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagikalian dari azab Allah jika kalian menentang-Nya, dan sebagaipembawa berita gembira dengan pahala yang berlimpah jika kaliantaat kepada-Nya.

Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah Saw.menaiki Bukit Safa, lalu memanggil semua puak kabilah Quraisyyang terdekat, kemudian yang masih ada hubungan familidengannya, hingga mereka berkumpul, lalu Rasulullah Saw.bersabda:

یا معشر قریش، أرأیتم لو أخبرتكم أن خیلا تصبحكم ، ألستمبنا علیك كذبا. قال: "فإني نذیر لكم بین قي؟ " فقالوا: ما جر مصدیدي عذاب شدید"

Hai orang-orang Quraisy, bagaimanakah penilaian kalian jika akuberitakan kepada kalian bahwa pasukan berkuda akan menyerangkalian di waktu pagi. Apakah kalian akan percaya kepadaku?Mereka menjawab, "Kami belum pernah melihat engkau berbuatsuatu kedustaan." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Makasesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kalian dihadapan azab yang keras.

*******************

Firman Allah Swt.:

{وأن استغفروا ربكم ثم توبوا إلیه یمتعكم متاعا حسنا إلى أجلى ویؤت كل ذي فضل فضله} مسم

dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian, danbertobatlah kepada-Nya. (Jika kalian mengerjakan yang demikian),niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus)kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Diaakan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyaikeutamaan (balasan) keutamaannya. (Hud: 3)

Artinya, aku perintahkan kalian untuk memohon ampun kepadaAllah dari segala dosa dan bertobat darinya kepada Allah Swt. dimasa mendatang, dan hendaklah kalian terus-menerus dalamkeadaan seperti itu.

{یمتعكم متاعا حسنا}

niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepada kalian.(Hud: 3)

Yakni di dunia ini.

ى ویؤت كل ذي فضل فضله} إلى أجل مسم}

sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akanmemberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan(balasan) keutamaannya. (Hud: 3)

Yaitu di akhirat nanti. Demikianlah menurut penafsiran Qatadah,perihalnya sama dengan makna ayat lain yang disebutkan olehfirman-Nya:

{من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحیینه حیاةطیبة ولنجزینهم أجرهم بأحسن ما كانوا یعملون}

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh—baik laki-lakimaupun perempuan— dalam keadaan beriman, makasesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.(An-Nahl: 97), hingga akhir ayat.

Di dalam hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabdakepada Sa'd:

"وإنك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه االله، إلا أجرت بها، حتى ماتجعل في في امرأتك"

Dan sesungguhnya engkau, tidak sekali-kali mengeluarkan suatunafkah dengan mengharapkan rida dan pahala Allah, melainkanengkau akan mendapat pahala balasannya, hingga makanan yangengkau suapkan ke mulut istrimu.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Al-Musayyab ibnu Syarik, dari Abu Bakar, dari Sa'id ibnu Jubair, dariIbnu Mas'ud r.a. sehubungan dengan firman-Nya: dan Dia akanmemberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan(balasan) keutamaannya. (Hud: 3) Bahwa barang siapa yangmelakukan suatu keburukan, maka dicatatkan atasnya satukeburukan; dan barang siapa yang mengerjakan suatu amalkebaikan, maka dicatatkan untuknya sepuluh pahala kebaikan. Jikaia disiksa karena perbuatan buruk yang pernah dilakukannya didunia, maka tersisalah baginya sepuluh pahala kebaikan (di akhirat).Jika ia tidak disiksa di dunia karena suatu amal keburukannya itu,

maka akan diambil satu pahala kebaikan dari sepuluh pahalakebaikannya, sehingga yang tersisa baginya ada sembilan pahalakebaikan. Kemudian Ibnu Mas'ud mengatakan, "Binasalah orangyang satuannya mengalahkan puluhannya," Yakni keburukannyamenghabiskan pahala kebaikannya yang sepuluh kali lipat itu.

*******************

Firman Allah Swt.:

{وإن تولوا فإني أخاف علیكم عذاب یوم كبیر}

Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku takut kalian akanditimpa siksa hari kiamat. (Hud: 3)

Di dalam makna ayat ini terkandung ancaman yang keras bagiorang yang berpaling dari perintah-perintah Allah Swt. danmendustakan rasul-rasul-Nya, karena sesungguhnya azab Allahpasti akan mengenainya di hari kiamat kelak tanpa terelakkan lagi.

{إلى االله مرجعكم}

Kepada Allah-lah kembali kalian. (Hud: 4)

Artinya, kalian akan dikembalikan hanya kepada Allah di harikiamat kelak.

{وهو على كل شيء قدیر}

dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Hud: 4)

Yakni Dia Mahakuasa terhadap apa yang dikehendaki-Nya,seperti berbuat baik kepada kekasih-kekasih-Nya dan menyiksamusuh-musuhNya; juga Mahakuasa untuk menghidupkan semuamakhluk di hari kiamat kelak. Di dalam ayat ini terkandungpengertian tarhib (peringatan), sebagai kebalikan dari bagianpertamanya yang mengandung targib (anjuran).

HUD, AYAT 5

{ألا إنهم یثنون صدورهم لیستخفوا منه ألا حین یستغشون ثیابهمدور (5) } ون وما یعلنون إنه علیم بذات الص یعلم ما یسر

Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dadamereka untuk menyembunyikan diri darinya (Muhammad). Ingatlah,di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahuiapa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka tidak suka bilamenghadapkan kemaluan mereka ke arah langit di saat merekamelakukan senggama (jimak). Lalu Allah Swt. menurunkan ayat ini.

Imam Bukhari meriwayatkan melalui jalur Ibnu Juraij, dariMuhammad ibnu Abbad ibnu Ja'far, bahwa Ibnu Abbas membacafirman-Nya: Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadamereka. (Hud: 5), hingga akhir ayat. Lalu aku bertanya, "Hai IbnuAbbas, apakah yang dimaksud dengan memalingkan dada mereka?"Ibnu Abbas menjawab, "Lelaki yang sedang menyetubuhi istrinya,lalu ia merasa malu; atau dia sedang membuang hajatnya, lalumerasa malu," maka turunlah firman-Nya: Ingatlah, sesungguhnyamereka memalingkan dadanya. (Hud: 5)

Menurut lafaz yang lain, Ibnu Abbas mengatakan bahwa dahuluada orang-orang yang merasa malu bila membuang hajatnya karenaakan kelihatan dari langit, begitu pula bila mereka menyetubuhi istri-istri mereka dengan menghadap ke arah langit. Maka turunlah ayatini berkenaan dengan mereka.

Kemudian Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakankepada kami Al-Humaidi, telah menceritakan kepada kami Sufyan,telah menceritakan kepada kami Amr, bahwa Ibnu Abbas membacafirman-Nya: Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanyauntuk menyembunyikan diri darinya. Ingatlah, di waktu merekamenyelimuti dirinya dengan kain. (Hud: 5)

Imam Bukhari dan lain-lainnya meriwayatkan melalui Ibnu Abbas,bahwa makna firman-Nya, "Yastagsyuna," ialah 'menutupi kepalamereka dengan kainnya'.

Menurut riwayat lain, dalam tafsir ayat ini disebutkan bahwa IbnuAbbas mengartikannya dengan pengertian ragu kepada Allah danmengerjakan keburukan-keburukan. Hal yang sama telahdiriwayatkan dari Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya. Dengan katalain, mereka memalingkan dadanya di kala mengucapkan sesuatuatau mengerjakan sesuatu, dengan dugaan bahwa dengan berbuatdemikian mereka dapat menyembunyikan dirinya dari Allah Swt.Maka Allah memberitahukan kepada mereka bahwa di waktumereka menutupi dirinya dengan kain saat mereka tidur di malamhari: Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (Hud: 5)Yakni perkataan yang mereka sembunyikan. dan apa yang merekalahirkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(Hud: 5) Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersimpan di dalamhati mereka, yakni semua niat buruk dan rahasia mereka.

Alangkah baiknya apa yang dikatakan oleh Zuhair ibnu AbuSalma dalam Mu'allaqah-nya yang terkenal itu, yaitu:

فلا تكتمن االله ما في نفوسكم ... لیخفى، فمهما یكتم االله یعلم...

یؤخر فیوضع في كتاب فیدخر ... لیوم حساب، أو یعجل فینقم

Jangan sekali-kali kalian menyembunyikan apa yang tersimpandalam hati kalian dari Allah, dengan maksud agar Allah tidak

mengetahuinya. Betapapun kamu sembunyikan dari Allah, Dia MahaMengetahui. Dia menangguhkan, lalu mencatatnya di dalam kitabcatatan (amal) untuk disimpan buat (dibeberkan nanti) pada hariperhitungan, atau Dia menyegerakan pembalasan-Nya (di dunia).

Penyair Jahiliah ini telah mengakui keberadaan Tuhan Yang MahaPencipta, memiliki pengetahuan tentang segala yang terinci, jugatentang hari kembali (hari kiamat), hari pembalasan, dan catatanamal perbuatan di dalam kitab-kitab catatan amal yang akandibeberkan di hari kiamat nanti.

Abdullah ibnu Syaddad mengatakan, "Apabila salah seorang darimereka bersua dengan Rasulullah Saw., maka ia memalingkandadanya dan menutupi kepalanya (agar tersembunyi) dari Nabi Saw.Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya berkenaan dengan haltersebut."

Akan tetapi, bila damir dikembalikan kepada Allah (bukan kepadaNabi Saw.) adalah lebih utama, karena firman selanjutnyamengatakan:

ون وما یعلنون} {ألا حین یستغشون ثیابهم یعلم ما یسر

Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allahmengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang merekalahirkan. (Hud: 5)

Ibnu Abbas membaca ayat ini dengan bacaan berikut:

ألا إنهم تثنوني صدورهم"

Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya. (Hud: 5)

Lafaz sudurahum dibaca rafa' hingga menjadi suduruhum, yaknitasnuna suduruhum, karena dianggap menjadi fa'il; bacaan ini dekatdengan makna yang dimaksud.

**************************************

Akhir juz 11

**************************************

Rev. 09.05.2013