7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
1/13
SYOK DALAM OBSTETRI
Paramitha Harsary
Istilah syok digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan klinis yang akut pada
seseorang penderita, yang bersumber pada berkurangnya perfusi jaringan dengan darah,
akibat gangguan pada sirkulas mikro. Kekurangan oksigen dalam keadaan ini akan diimbangi
dan dikompensasi oleh metabolisme anaerob, namun bila kekurangan perfusi tidak dapat
diperbaiki, lama-kelamaan metabolisme anaerob dengan glukosa akan menimbulkan
timbunan asam laktat dan asidum piruvikum, sehingga terjadi asidosis metabolik yang
menggangu kehidupan sel-sel dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Pembagian syok
1) Syok hipovolemik terbanyak)
a. Perdarahan
b. !ehidrasi
") Syok Septik
a. Infeksi
#) Syok kardiogenik
a. Kegagalan jantung
$) Syok anafilaktik
a. %eaksi alergi
&) Syok neurogenik
a. %ansangan yang hebat pada syaraf
') Syok obstruktif
a. (ambatan aliran darah kepala jantung
!alam praktek kebidanan syok yang terbanyak ditemui adalah syok karena perdarahan dan
syok septik.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
2/13
Patofisiologi sindroma syok
Semua maam syok, apa pun sebabnya, bersumber pada berkurangnya perfusi
jaringan dengan darah sebagai akibat gangguan sirkulasi mikro. Suatu kesatuan sirkulasi
mikro terdiri dari arteriol, metarteriol, kapiler dan venula. !arah dari arteriol memasuki
metarteriol, dari metarteriol darah memasuki kapilar. *etarteriol mempunyai struktur antara
arteriol dan kapilar. Pada ujung kapilar di metarteriol didapat otot polos yang melingkari
kapilar preapillary sphinter). !arah dari kapilar kemudian memasuki venula.
+umlah darah yang mengalir ke jaringan ditentukan oleh besar keilnya tahanan
resistane) dari arteriola-arteriola sirkulasi mikro, sedangkan distribusi dan keepatan aliran
darah dalam kapilar-kapilar diatur oleh otot lingkar prakapilar Preapillary sphinters) yang
menentukan jumlah kapilar yang membuka. esar keilnya tahanan dalam pembuluh-pembuluh darah pasakapilar ditentukan oleh keadaan venula dan vena-vena keil. !alam
keadaan normal aliran darah dalam suatu kapilar adalah intermiten, hal ini disebabkan karena
metarteriol dan sfingter prakapilar mengadakan gerakan konstriksi dan dilatasi seara
berganti-ganti vasomotion). ila gerak pembuluh darah meningkat, maka konstriksi akan
menonjol dan aliran darah dalam kapilar akan berkurang. Sebaliknya, bila gerak pembuluh
darah berkurang, maka fase dilatasilah yang menonjol dan aliran darah dalam kapilar akan
bertambah. erak pembuluh darah dalam sirkulasi mikro dikendalikan oleh unsur-unsur lokal
kimiai dalam jaringan dan unsur yang datang dari saraf. Pembuluh darah arteriole terutama
dipengaruhi oleh unsur yang datang dari saraf melalui susunan saraf simpatikus, sebaliknya,
pembuluh-pembuluh darah prakapilar dan otot lingkar prakapilar terutama dipengaruhi oleh
keadaan lokal kimlal dalam jaringan.
ilamana metabolisme dalam jaringan meningkat, dan timbul suatu metabolisme yang
anaerob seperti dalam syok, terjadilah peningkatan tumpukan sampah metabolisme. ahan-
bahan ini mempunyai pengaruh berkurangi tonus otot pembuluh darah prakapilar dan sfingter
prakapilar. !engan demikian timbul vasodilatasi, sehingga aliran darah kapilar meningkat,
sebaliknya, bila aktivitas metabolik dalam jaringan berkurang, rnetabolit terdapat dalam
konsentrasi yang lebih rendah, terjadilah vasokonstriksi pembuluh-pembuluh darah
prakapilar, sehingga allran darah di dalamnya menurun. Pembuluh-pembuluh darah
pasakapilar, seperti venula dan vena-vena keil, terutama berada di baah pengaruh susunan
saraf. %angsangan simpatikus yang meningkat akan menimbulkan kontraksi otot polos dari
vena-vena keil dan venula dari sirkulasi mikro. !engan demikian, kapasitasnva berkurang,sehingga meningkatkan pengaliran darah ke jantung. Sebaliknya, penurunan tonus pembuluh-
pembuluh darah pasakapilar akan sangat berkurangi pengisian jantung dan dapat
mengakibatkan hipotensi yang berat.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
3/13
Sirkulasi mikro dalam keadaan syok hemoragik
Pada semua maam syok terdapat gangguan dalam sirkulasi mikro. !alam beberapa
hal keadaan patofisiologik, sirkulasi mikro pada syok hemoragik menunjukkan perbedaan
dengan keadaan pada syok septik. Setelah terjadi perdarahan yang berat, volume darah yang
beredar menjadi sangat berkurang. (ipovolumenya mengakibatkan hipotensi, sehingga
penderita jatuh ke dalam keadaan syok. /pa yang terjadi pertama-tama setelah penderita
jatuh ke dalam syok yang masih reversibel ini adalah peningkatan kadar katekolamin dalam
darah yang disertai vasokonstriksi arteriola-arteriola dan venula-venula dalam sirkulasi
mikro. 0asokonstriksi pada pembuluh-pembuluh darah ini berlangsung karena rangsangan
simpatikus. /kibat terjadinya hipotensi, susunan saraf simpatikus mendapat rangsangan dari
pusat-pusat vasomotor dalam medula yang lebih dahulu dirangsang oleh reseptor-reseptor
regang streth reeptors) yang berada dalam sinus karotikus dan arkus aorta. !engan
terjadinya vasokonstriksi arteriola-arteriola dan venula-venula karena rangsangan simpatikus,
pembuluh-pembuluh darah tersebut seolah-olah terperas, terjadih suatusympathetic squezing.
Pembuluh-pembuluh darah dalam alat-alat vital tidak turut serta dalam sympatheti sue2ing
karena aliran darah di dalamnya hampir sepenuhnya diatur oleh unsur-unsur lokal. /kibat
kejadian-kejadian ini adalah berkurangnya aliran darah dalam daerah splangnikus, uterus,
ginjal, otot-otot dan kulit, sedangkan aliran darah dalam jantung dan otak tetap. 3erjadi
semaam auto-transfusi pada alat-alat vital. 0asokonstriksi arteriola-arteriola dan venula-
venula dalam sirkulasi mikro menyebabkan tekanan hidrostatik dalam kapilar-kapilar
menurun. Keadaan ini mengakibatkan perembesan airan dari ruang ekstravaskular ke ruang
intravaskular, peristia ini menambah volume darah yang beredar. erkat auto-transfusi
akibat terjadinya iskemia selektif alat-alat tubuh dan berkat pengaliran airan dari ruang
ekstravaskuler ke ruang vaskular, maka dalam tingkat syok yang masih dikompensasikan,
volume darah yang beredar dan urah jantung ardiak output) dapat dipertahankan, sehingga
hipotensi dapat diatasi dan perfusi jaringan terjamin. !alam keadaan syok terjadi pula reaksi-reaksi lain, seperti peningkatan produksi hormon antidiuretik oleh hipofisis dan peningkatan
produksi aldosteron oleh glandula suprarenalis, sehingga terjadi penyimpanan air dan garam
oleh ginjal, hal yang menguntungkan dalam mempertahankan volume darah dalam sirkulasi.
!alam stadium syok hemoragik reversible yang masih dini, pemberian airan dan
elektrolit intravena memperepat homostasis. ila perdarahan berlangsung terus dan tidak
terkendalikan, maka volume darah yang beredar makin berkurang dan tekanan darah tidak
dapat dipertahankan lagi. !engan makin berkurangnya perfusi dengan darah, hipoksia
jaringan makin berat dan pengumpulan metabolit makin banyak. *eskipun masih dalam
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
4/13
pengaruh saraf simpatikus, penumpukan metabolit pada akhirnya menyebabkan vasodilatasi
pada pembuluh-pembuluh darah dalam sirkulasi mikro. *ula-mula pembuluh-pembuluh
darah prakapilar yang mengalami dilatasi, kemudian disusul oleh pembuluh-pembuluh darah
pasa kapilar. !engan terjadinya vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah dalam sirkulasi ini,
tertimbunlah darah di daerah kapilar. !engan demikian, volume darah yang mengalir kembali
ke jantung makin berkurang. !isparitas antara volume darah yang beredar dengan kapasitas
daerah vaskular vasular bed) makin besar, sehingga hipotensi menjadi makin berat. /kibat
tekanan darah diastolik yang menurun, maka aliran darah dalam arteria koronaria berkurang,
sehingga menimbulkan anoksia pada otot jantung yang mengakibatkan kelemahan jantung..
!alam perkembangan proses selanjutnya vena-vena keil dan venula pasakapilar tidak lagi
menunjukkan reaksi terhadap rangsangan simpatikus. Sirkulasi mikro dalam keadaan
demikian sepenulnya dalam pengaruh 2at-2at vasodilator endogen. !alam fase terakhir dari
syok hemoragik yang tidak reversible lagi terdapat tanda-tanda kegagalan fungsi alat-alat
tubuh vital.
Sebagai penyebab syok septik diperkirakan suatu endotoksin, suatu kompleks
lipopolysaharide yang berasal dari desintegrasi dinding sel bakteri yang gram negatif. Sepsis
membuat sistem sirkulasi dalam keadaan hiperdinamik. (al ini membuat urah jantung
meningkat dan menimbulkan vasodilatasi pada pembuluh-pembuluh darah, termasuk
pembuluh-pembuluh darah prakapilar dalam sirkulasi mikro. Peredaran endotoksin dalam
sirkulasi menimbulkan perubahan4perubahan dalam keadaan sirkulasi mikro ini. 5ndotoksin
menimbulkan vasopasmus yang kuat pada vena-vena keil dan venula karena pembuluh-
pembuluh darah pasakapilar ini sangat sensitif terhadap endotoksin. !engan adanya
vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah prakapilar dan vasokonstriksi pembuluh-pembuluh
darah pasakapilar dalam sirkulasi mikro, teriptalah suatu keadaan yang menimbulkan
penumpukan pooling) darah.
Keadaan ini menyebabkan meningkatnya tekanan hidrostatik dalam kapilar.
5ndotoksin juga dapat menimbulkan kerusakan pada dinding kapilar. Kerusakan pada
dinding dan tekanan hidrostatik kapilar yang meningkat menyebabkan perembesan airan
dari ruangan vaskular ke ruangan ekstravaskular. Kejadian ini berkurangi volume darah yang
beredar. 5ndotoksin dapat merusak sel-sel trombosit. Kerusakan pada sel-sel trombosit dan
pada endotel pembuluh-pembuluh darah dan keadaan anoksia umum meniptakan keadaan
yang memudahkan terjadinya pembekuan darah intravaskular, dan dengan demikian
memudahkan terjadinya !I6 disseminated intravasular oagulation 7 pembekuan darah
intravaskular merata). !engan terjadinya !I6, terbentuklah gumpalan-gumpalan darah dan
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
5/13
trombin-trombin fibrin dalam pembuluh-pembuluh darah, sehingga menyumbat dan
mengganggu kelanaran aliran darah di dalamnya. !engan demikian volume darah yang
mengalir kembali ke jantung menjadi makin berkurang. Selain terhadap pembuluh-pembuluh
darah, endotoksin juga mempunyai pengaruh terhadap jantung, yaitu pengaruh yang depresif
terhadap otot jantung, sehingga melemahkan daya kontraksinya. !engan makin berkurangnya
volume darah yang beredar dan keadaan jantung yang melemah, maka urah jantung
menurun, sehingga timbullah hipotensi. !alam keadaan hipotensi ini pembuluh-pembuluh
darah prakapilar masih dalam keadaan vasodilatasi. Suhu penderita masih tinggi dan
badannya teraba hangat. !alam keadaan ini penderita berada dalam stadium hipotensi hangat
arm hypotensive phase). !engan terjadinya hipotensi, mulailah berlangsung mekanisme
kompensasi, seperti apa yang dijumpai pada syok hemoragik. 3erjadilah vasokonstriksi pada
pembuluh-pembuluh darah, terjadi sympatheti sue2ing agar terjamin pengaliran darah yang
ukup ke arah alat-alat yang vital. Karena adanya vasokonstriksi pada pembuluh-pembuluh
darah tepi, badan penderita menjadi dingin dan suhu menurun sampai di baah normal.
!alam keadaan ini, penderita berada dalam stadium hipotensi dingin cold hypotensive
phase). ila syok dalam stadium ini tidak teratasi dan endotoksin tidak terkendalikan, maka
reaksi pembuluh-pembuluh darah terhadap rangsangan simpatikus makin berkurang dan pada
akhirnya berhenti, sehingga pembuluh-pembuh darah sepenuhnya dalam keadaan pengaruh
2at-2at vasodilator yang disebabkan oleh jaringan yang mengalami kerusakan. !engan
terjadinya vasodilatasi, baik dari pembuluh darah prakapilar maupun dari pembuluh-
pembuluh darah pasakapiler dalam sirkulasi mikro, maka syok septik menjadi irreversible
dengan segala akibatnya. Syok septik membaa risiko besar terhadap ginjal. anyak
penderita dengan syok septik menunjukkan kegagalan ginjal akibat proses nekrosis dalam
ginjal, yaitu akibat aute tubular nerosis atau aute ortial nerosis.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
6/13
3ingkat dan gambaran klinik sindroma syok
!ari sudut klinis, sehubungan dengan ringan atau beratnya syok dapat dibagi dalam 8
1) Syok yang reversibel atau primer
") Syok yang tidak reversibel atau sekunder
Syok hemoragik reversibel dibagi dalam dua stadium, yaitu8
1) Syok reversibel dini early reversible shok), yang masih dapat dikompensasikan
") Syok reversibel lanjut late reversible shok), yang dalam keadaan dekompensasi.
Pada syok reversibel dini syok masih dalam stadium kompensasi. 3ekanan darah
sistolik relatif normal, belum menurun. 3erjadi vasokonstriksi pada pembuluh- pembuluh
darah tepi, dengan akibat tekanan diastolik agak meningkat dan tekan nadi pulse pressure)
menurun. 9adi menjadi lebih epat dari normal, kulit terasa hangat. Penderita sering terlihat
gelisah, ketakutan dan merasa kedinginan. !alam tingkat dini ini syok masih mudah diatasi
dengan peraatan yang tepat dan epat antara lain dengan pemberian airan elektrolit melalui
infus intravena. !alam syok reversibel yang lanjut, syok berada dalam stadium
dekompensasi. 3ekanan darah menurun, timbul hipotensi dan nadi menjadi epat. Penderita
mengeluarkan banyak keringat dan kulitnya teraba dingin. Suhunya mulai menurun. !alam
tingkat stadium dekompensasi yang masih dini, syok masih dapat diatasi dengan pemberian
airan elektrolit melalui infus yang adekuat. !alam stadium dekompensasi yang sudah lanjut,
keadaan penderita makin memburuk. 3ekanan darah teus menurun, nadi makin epat dan
keil, suhu makin menurun. Penderita menjadi puat, bibir kebiru-biruan dan mata ekung.
!iuresis menjadi kurang dan mulai timbul tanda-tanda terganggunya fungsi alat-alat vital.
!alam stadium dekompensasi yang sudah lanjut ini sangat sukar untuk mengatasi syok.
6airan infus harus diberikan dalam jumlah banyak disertai dengan pengukuran tekanan vena
pusat entral venous pressure). !alam perkembangan selanjutnya syok reversibel dalam
stadium dekompensi menjadi syok yang tidak reversibel. !alam tingkat ini tekanan darah
terus menurun sehingga hampir tidak terukur lagi, nadi sangat epat dan keil sehingga
hampir teraba, pernapasan menjadi epat dan pendek, keadaan badan menjadi lebih dingin
dan kesadaran terganggu. *ulai terdapat tanda-tanda gangguan fungsi alat-alat vital. !alam
keadaan syok yang tidak reversibel penderita tidak tertolong lagi. *eskipun demikian segala
sesuatu harus diusahakan untuk menolong penderita sebelum ia meninggal.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
7/13
Syok septik reversibel dibagi dalam 8
1) Syok reversibel stadium hipotensi hangat arrn hypotensive phase)
") Syok reversibel stadium hipotensi dingin old hypotensive phase).
Pembagian dalam stadium ini dapat dipergunakan sebagai petunjuk dalam menentukan
ara peraatan penderita.
1) !alam stadium arm hypotensive phase, penderita menunjukkan hipotensi. Suhu
badan meningkat sampai $: 6. 9aiknya suhu badan sering disertai dengan menggigil.
3idak jarang penderita mengeluarkan banyak keringat, kulit teraba hangat. 9adi agak
epat, tekanan nadi dan diuresis masih ukup. Penderita biasanya dalam keadaan
gelisah. ;arm hypotensive phase merupakan syok septik dalam keadaan dini.
") !alam stadium old hypotensive Phase, penderita menunjukkan hipotensi disertai
dengan suhu badan yang di baah normal. Penderita terlihat puat, kulit teraba dingin
dan Iembab. 9adi menjadi epat dan terjadi oliguria. 6old hypotensive phase ini
merupakan syok septik dalam keadaan lebih lanjut. !alam stadium ini terdapat trias
yang khas 8
a. (ipotensi
b. 3akikardi
.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
8/13
Peristia-peristia yang dalam praktek kebidanan dapat menimbulkan syok adalah8
1) Perdarahan
") Infeksi berat
#) Solusio plasenta
$) Perlukaan dalam persalinan
&) Inversio uteri
') 5mboli air ketuban
=) abungati dua atau lebih faktor tersebut di atas
>) Selain peristia-peristia tersebut di atas, ada kalanya anita hamil lanjut
menunjukkan hipotensi seaktu tidur terlentang peristia yang dinamakan supine
hypotensive syndrome.
PERDARAHAN
Perdarahan merupakan sebab utama dari syok yang terjadi dalam praktek kebidanan.
Sebagai penyebab kematian maternal, perdarahan menduduki tempat yang penting khususnya
di negara-negara yang belum maju, dimana masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan
dalam organisasi dan penyediaan fasilitas untuk pengaasan antenatal dan pertolongan
persalinan. Peristia-peristia dalam bidang kebidanan yang dapat menimbulkan perdarahan
sehingga menimbulkan syok adalah 8
1) /bortus
") Kehamilan ektopik yang terganggu
#) *ola hidatidosa
$) angguan pelepasan plasenta
&) /tonia uteri post partum
') Plasenta previa
=) %uptur dari rahim dan sebagainya.
Infeksi.
Infeksi berat sebagai penyebab syok masih banyak dijumpai dalam praktek
kebidanan. Syok karena infeksi berat dinamakan syok septik septiaemi shok) atau syok
endotoksik endoto?i shok). Syok endotoksik terutama dijumpai pada infeksi berat dengan
kuman gram negatif, seperti 5sherihia oli, Pseudomonas, Proteus, Klebsielia dan lain-lain.
!iperkirakan baha endotoksin yang menimbulkan syok adalah suatu kompleks
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
9/13
lipopolysaharide, protein berasal dari desintegrasi dinding bakteri-bakteri gram negatif
yang berada dalam peredaran darah dalam jumlah yang besar.
Peristia-peristia infeksi yang dapat menimbulkan syok septik adalah 8
1. /bortus infeksiosus, terutama abortus kriminalis
". @ebris puerperalis yang berat
#. Pielonefritis.
So!sio "asenta.
Pada solusio plasenta yang berat, selain timbulnya perdarahan banyak akibat
pelepasan uri, terdapat juga pembebasan banyak tromboplastin dari desidua dan korion pada
tempat terjadinya solusio plasenta, yang mengakibatkan terjadinya pembekuan intravaskular
merata disseminated intravasular oagulation 7 !I6) yang disertai dengan fibrinolisis.
Sehubungan dengan itu tidak jarang untuk !I6 dipergunakan pula istilah intravaular
oagulation fibrinolysis 7 I6@. Segala sesuatu menyebabkan gangguan pembekuan darah
karena timbul kekurangan berbagai faktor pembekuan darah, di antaranya kekurangan
fibrinogen hingga terjadi hipofibrinogenemia.
Seara klinis gangguan pembekuan darah oagulopathy) sudah dikenal dengan tes
masa pembekuan darah lot observation test). Pada solusio plasenta yang berat, kehilangan
darah dan gangguan pembekuan darah akibat hipofibrinogenemia memerlukan transfusi
darah segar dalam jumlah yang banyak. !ipergunakan darah segar untuk menukupi
kekurangan faktor-faktor koagulasi, terutama kekurangan fibrinogen.
Per!kaan.
Perlukaan dalam persalinan seperti robek rahim, menimbulkan syok sebagai akibat
trauma dan juga karena perdarahan banyak yang terjadi.
In#ersio !teri.
Inversio uteri pada aktu persalinan biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam
pemberian pertolongan pada kala uri. Kejadian inversio uteri sering disertai dengan syok.
Perdarahan dapat merupakan faktor penyebab dari syok tersebut,. tetapi tanpa perdarahan
syok dapat terjadi karena tarikan kuat pada peritoneum, kedua ligamentum infundibulo-
pelvikum, serta ligamen rotundum, pada saat terjadinya inversio uteri. Syok dalam hal ini
lebih banyak bersifat neurogen.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
10/13
Em$oi air ket!$an.
5mboli air ketuban menimbulkan syok yang sangat mendadak dan biasanya berakhir
dengan kematian. !engan mendadak penderita menjadi gelisah, sesak napas, kejang-kejang
dan meninggal kemudian. 5mboli air ketuban terjadi pada his yang kuat dengan ketuban yang
biasanya sudah peah, Karena his kuat, air ketuban dengan mekonium, rambut lanugo dan
verniks kaseosa masuk ke dalam sinus-sinus dalam dinding uterus dan dibaa ke paru-paru.
Pada syok karena emboli air ketuban sering ditemukan gangguan dalam pembekuan darah.
S!"ine hy"otensi#e syn%rome.
Seorang anita hamil tua pada aktu tidur terlentang ada kalanya jatuh dalam
keadaan hipotensi. Ia merasa sesak napas, menjadi puat dan mengeluarkan keringat. ila
keadaan ini dibiarkan nadi menjadi epat, keil dan penderita bisa menjadi tidak sadar.
(ipotensi yang terjadi pada aktu hamil tua ini disebabkan oleh adanya tekanan pada vena
kava inferior oleh rahim, sehingga pengaliran darah kembali ke jantung terganggu dan
menjadi sangat berkurang.
Kemungkinan terjadinya supine hypotensive syndrome lebih banyak pada 8
1) Kehamilan kembar
") (idramnion pada kehamilan trimester terakhir.
!engan mempersilakan penderita tidur miring, uterus tidak lagi akan menekan pada
vena kaya inferior, pengaliran darah kembali ke jantung tidak lagi terlambat dan tekanan
darah akan kembali pada keadaan semula.
Penan&anan syok
*engingat bahaya syok, peristia-peristia yang dapat menimbulkan syok harus
ditanggulangi sebaik-baiknya. !alam praktek kebidanan pemberian airan intravena melalui
infus pada aktu persalinan sebagai tindakan penegahan untuk menghindari hipovolume
besar manfaatnya, terutama pada penderita yang menunjukkan pradisposisi terhadap syok.
Pemberian pertolongan kepada penderita dengan syok sebaiknya diikuti dengan suatu renana
tindakan yang urutannya seperti berikut.
Pertama-tama kelanaran ventilasi harus dijamin. Antuk ini perlu ditentukan apakah
jalan napas bebas, jika tidak, hal itu perlu diusahakan dengan segera.
Kemudian karena pada syok selalu ada pengurangan volume darah dalam sirkulasi
umum, diberi airan melalui infus intravena. Setelah dilakukan tindakan -tindakan seperti
tersebut atas, diusahakan selekasnya menanggulangi peristia yang menjadi penyebab syok,
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
11/13
dengan tindakan yang bersifat medis maupun pembedahan. Pada syok yang tidak terang
sebab-sebabnya sebaiknya dilakukan pemeriksaan vaginal.
Selama peraatan perlu terus menerus diadakan pengaasan keadaan penderita.
Seara berkala diadakan pengukuran nadi, tekanan darah, suhu, pernapasan, diuresis dan bila
perlu tekanan vena pusat 60P), dan pemeriksaan pemeriksaan laboratorium. (asil penilaian
pengukuran-pengukuran ini menentukan tindakan selanjutnya.
Penanganan syok hemoragik
Pada syok hemoragik tindakan yang esensial adalah 8
1) *enghentikan perdarahan
") *engganti kehilangan darah
Setelah diketahui adanya syok hemoragik, penderita dibaringkan dalam posisi
3rendelenburg, yaitu dalam posisi terlentang biasa dengan kaki sedikit tinggi #: derajat).
!ijaga jangan sampai penderita kedinginan badannya. Setelah jalan napas terjamin, untuk
meningkatkan oksigenasi dapat diberikan oksigen 1::B kira-kira & literCmenit melalui jalan
napas. Sampai diperoleh persedian darah buat transfusi, pada penderita melalui infus segera
diberi airan dalam bentuk larutan seperti 9a6I :,DB, ringer laktat, dekstran, plasma dan
sebagainya.
Sebagai pedoman dalam menentukan jumlah volume airan yang diperlukan,
dipergunakan ukuran tekanan vena pusat 60P) dan keadaan diuresis. 60P dapat
dipergunakan untuk menilai hubungan antara volume darah yang mengalir ke jantung dan
daya kerja jantung. 3inggi 60P pada seseorang yang sehat yang berbaring adalah &-> m air.
3ekanan akan menurun jika volume darah ia menjadi kurang dan akan menaik dengan
berkurangnya daya kerja jantung dengan demikian, 60P penting untuk memperoleh
informasi tentang keseimbangan antara darah yang mengalir ke jantung dan kekuatan
jantung, serta untuk menjaga jangan sampai pemberian airan dengan jalan infus berlebihan.
Selama 60P masih rendah pemberian airan dapat diteruskan akan tetapi jika 60P lebih dari
normal 1&-1' m air), hal itu merupakan isyarat untuk menghentikan atau saat untuk
berkurangi pemberian airan dengan infus.
Pemeriksaan hematokrit berguna sebagai pedoman pemberian darah. Kadar hematokrit
normal adalah $:B, dan pada perdarahan perlu diberi darah sekian banyak, sehingga
hematokrit tidak kurang dari #:B. +ika dianggap perlu kepada penderita syok hemoragik
diberi airan bikarbonat natrikus untuk menegah atau menanggulangi asidosis. Penampilan
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
12/13
klinis penderita banyak memberi isyarat mengenal keadaan penderita dan mengenal hasil
peraatannya.
Penan&anan syok se"tik
Seperti pada tiap syok, pada peraatan syok septik kelanaran ventilasi harus
diperhatikan lebih dahulu :" diberikan dengan masker, jika perlu mempergunakan pipa
endotrakeal atau melakukan trakeotomi), serta oksigenasi dengan oksigen 1::B.
Seterusnya pada penderita diberi ukup airan, seperti larutan garam :.D B ringer
laktat, dekstran dan sebagainya melalui infus intravena dengan menggunakan 60P, dan
keadaan diuresis sebagai pedoman. Antuk menghindarkan asidosis metabolik penderita dapat
diberi bikarbonat natrikus. Penderita diberi antibiotika sebelum jenis kuman penyebab infeksi
diketahui, diberi antibiotika dengan spektrum yang luas dan dosis yang tinggi seara
intravena.
Setelah diketahui jenis kuman penyebab dari hasil pembiakan darah, air kening atau
lendir serviks, maka dipilihkan jenis antibiotika yang tepat dan yang tidak bersifat
nefrotoksik. Pemberian glukokortikold ternyata besar manfaatnya dalam mengatasi syok
septik. !ikemukakan baha glukokortikoid mengandung khasiat anti endotoksin, inotropik
terhadap jantung dan memperbaiki perfusi ginjal. lukokortikoid diberikan intravena melalui
infus atau melalui suntikan intravena yang diulang setelah beberapa jam tertentu.
!apat diberikan misalnya !e?amethasone # mgCkg berat badan atau *etilprednison
#: mgCkg berat badan. Suntikan, jika perlu diulangi $ jam kemudian. Pengukuran berkala
seara serial untuk p( darah, gas dan elektrolit dalam darah perlu dilakukan untuk mengenal
adanya gangguan keseimbangan asam basa dan gangguan keseimbangan elektrolit. /pabila
ada asidosis, yaitu p( turun di baah =,#' penderita perlu diberi larutan bikarbonat natrikus.
7/26/2019 Syok Dalam Obstetri
13/13
Pada peraatan penderita dengan syok septik pengaasan diuresis sangatlah penting.
Pengukuran pengeluaran air kening sangat berguna unruk menilai keadaan penderita dan
hasil pengobatan. /pabila diuresis ditemukan kurang dari #: mlCjam dan penambahan airan
tidak memperbaiki keadaan dapat diberi *anitol 1: gram sebagai airan ":B dalam &:: ml
airan garam fisiologik melalui infus. +ika belum ada perbaikan, perlu diberi "& mg
@urosemid seara intravena dan dosis dapat diulangi setiap jam. /pabila dengan demikian
masih belum juga ada perbaikan, kemungkinan terjadinya kegagalan fungsi ginial harus
dipertimbangkan.
Kegagalan fungsi ginjal adalah keadaan yang sangat membahayakan penderita dan
memerlukan penanganan yang khusus. !alam peraatan penderita dengan kegagalan fungsi
ginjal perlu diperhatikan beberapa masalah, di antaranya yang penting ialah balans airan,
nutrisi, balans asam basa dan balans elektrolit. Pemberian air dan natrium perlu dibatasi.
6airan infus dibatasi sampal :," mlCkg berat badan untuk setiap jam di atas apa yang
dikeluarkan dengan kening atau dengan jalan lain.
*engenai masalah nutrisi, pemasukan protein harus sebanyak mungkin dikurangi,
hendaknya dibatasi pada asam amino yang perlu. Antuk berkurangi metabolisme protein
endogen perlu dilakukan pemasukan karbohidrat dalam jumlah yang ukup.
Antuk menegah timbulnya hiperkalemi, pemasukan kalium harus dihentikan.
Antuk mengatasi gangguan dalarn elektrolit dan asam basa bila pengobatan tidak
ukup berhasil, tindakan dialisis perlu dipertimbangkan.
Selama peraatan, keadaan jantung perlu terus diperhatikan. ahaya kelemahan
jantung dapat dikenal antara lain 60P yang meningkat dan nadi yang epat.
!easa ini dianjurkan pemakalan the @le?ible San-an2 alloontipped @lotation
6atheter untuk mengukur pula tekanan vena di paru-paru, agar jangan sampai ada
overloading di paru-paru. Pemeriksaan dengan 60P saja dapat membahayakan jantung.
!alam keadaan demikian digitalisasi perlu dipertimbangkan, misalnya dengan 6edilanid.
!alam mengatasi syok septik, penyingkiran sarang infeksi sangatlah penting.
Sehubungan itu, tindakan operatif sering perlu dilakukan, seperti tindakan kuret, histerektomi
dan sebagainya.
http8CCmedlinu?.blogspot.omC"::DC:"Cperdarahan-antepartum.html
http8CCksuheimi.blogspot.omC"::>C:'Csyok-dalam-obstetri.html
http8CCbelajarbersama-nafida.blogspot.omC"::=C:'Cperdarahan-antepartum.html
http://medlinux.blogspot.com/2009/02/perdarahan-antepartum.htmlhttp://ksuheimi.blogspot.com/2008/06/syok-dalam-obstetri.htmlhttp://medlinux.blogspot.com/2009/02/perdarahan-antepartum.htmlhttp://ksuheimi.blogspot.com/2008/06/syok-dalam-obstetri.html