Download - SUMEDANG EKSPRES

Transcript
Page 1: SUMEDANG EKSPRES

JUMAT, 30 JULI 2010 /18 SYABAN 1431 H2

SATE LONTONGALUN-ALUN SUMEDANG

SEDIA :

SATE SAPI

SATE AYAM

SATE KELINCI

SATE KAMBING

JL. PRABU GEUSAN ULUN NO. 18 SUMEDANGHARI SENIN S/D SABTU

HARI MINGGU DI ALUN-ALUN SUMEDANG (06.00-11.00WIB)

MENERIMA PESANAN

HP. 081394042877

MENGGUNAKAN

AYAMSEGAR

MASLAHAT

DIJAMIN HALAL !

KH MuhammadE Sulaeman

(Pimpinan Pesantren)

Pelajari SemuaPendidikan Agama

PESANTREN Itu sangatpenting sebagai pusat

kegiatan Islam terpadu,sebab di pesantren itu

semua pendidikan agamadipelajari, tidak seperti ditempat lain. Makanya, di

pesantren santri tidakhanya memelajari tentang

dasar-dasar agama me-lainkan agar bisa menjadi

generasi yang taat terhadapAlquran dan Sunnah. (aka)

Nonom Romdhona(Pengajar)

LahirkanGenerasi Salehdan AkhlakMulia

KEBERADAAN pe-santren itu sangat pentingmemberikan pendidikan

kepada generasi muda,untuk menciptakan

generasi saleh dan akhlakmulia. Makanya pendidi-

kan agama itu pentingditerapkan sejak dini untukmenanamkan dasar-dasar

agama, keimanan dansebagai bekal untuk masa

depan. (aka)

Dakwah PakaiDua Bahasa

YAYASAN Pendidikan IslamKhoirul Usroh merupakansalah satu lembaga pendidikannon formal yang tetap eksismelahirkan generasi muslimyang menjungjung tinggi sya-riat Islam, Quran, dan Sunnah.Yayasan ini terletak di Kelurah-an Talun, Kecamatan Talun.

Selain pondok pesantren,yayasan Islam yang telah ber-diri sejak 1987 itu pula me-miliki pendidikan formaldengan kurikulum berbasispesantren, yakni MadrasahTsanawiyah (MTs) KhoirulUsroh. Di samping itu, yayas-an ini juga memiliki madrasahdiniyah, pendidikan anak usiadini (PAUD), taman pen-didikan Alquran (TPA), danlain sebagainya.

Pimpinan Yayasan Pendidi-kan Islam Khoirul Usroh KHMuhammad E Sulaeman me-ngatakan, pontren ini memangberdiri sejak 1987, namun pada1980-an sudah didirkan majelistaklim. ”Awalnya majelis taklimyang mengajinya pun banyakmulai masyarakat hingga parasantri,” katanya kepada Su-meks, kemarin (29/7).

Ia menerangkan, didirikannyapesantren di Talun Kidul, sebabdulu tidak ada kegiatan ke-agamaan yang terpusat. Denganadanya pesantren ini, penya-luran ilmu dan dasar-dasaragama menjadi lebih hidup.

Menurutnya, yang ikut me-ngaji pontren tersebut tidakhanya para santri dan santri-wati, melainkan ada pula pe-

ngajian ibu-ibu. Khusus parasantri pengajian dilakukansesudah salat lima waktu.

”Pesantren ini masuk ka-tegori kholafi, yakni kola-borasi antara salafi dan mod-ern. Sebab ada pendidikanformalnya, namun saat me-ngaji seperti salafi,” paparnya.

Sulaeman menyebutkan, saatini santri dan santriwati yangmenginap di sini ada sekitar 25orang, dengan total 11 kamar.Para santrinya pun bervariasiada yang sekolah diniyah,MTs, hingga mahasiswa.

Khusus MTs, lanjutnya, kuri-kulum yang diberlakukan se-lain dari dinas pendidikan jugadimasukkan kurikulum pe-santren. Makanya, setiap pagipara siswa akan memelajarisafinah dan jurumiah.

”Itu diterapkan agar parasiswa sejak dini bisa mengenaldan membaca Arab gundul(Huruf Arab tak berharkat,Red). Setelah pulang sekolah,mereka (Siswa, Red) yangtinggal di pesantren langsungmengikuti pengajian setelahSalat Asar,” jelasnya.

Sedangkan pengajian di ma-jelis taklim yang biasa diikutimasyarakat umum, biasanyayang dibahas itu tentang tafsir

Alquran. Sebab yang mengajitidak hanya para santri, maka-nya visi yayasan ini men-jadikan pesantren sebagaipusat kegiatan terpadu.

Lantas, pentingkah perananpesantren? Menurutnya itusangat penting. Sebab, pe-santren merupakan satu-satu-nya lembaga pendidikan yangmenanamkan dasar-dasar Aga-ma Islam sebagai pondasi hidup.

Sulaeman mengakui, pen-didikan agama bisa juga di-lakukan di tempat lain, sepertidi rumah, MD, bahkan pe-ngajian. Namun, kelebihan dipesantren selain lebih men-dalam juga langsung diprak-tikkan. ”Para santri langsungmengamalkan apa yang me-reka pelajari,” tambahnya.

Sulaeman mengungkapkan,bedanya pesantren ini denganpesantren lainnya para santrijuga belajar Bahasa Inggris.Bahkan tidak hanya dipelajari,tapi mereka (Santri, Red) jugabelajar berdakwah denganmenggunakan Bahasa Inggris.

”Itu sebagai pembelajaranbagi mereka, juga sebagaiantisipasi jika harus ke luarIndonesia atau berdakwah diluar negara,” paparnya.

Makanya, selain melahirkangenerasi Islam yang men-junjung tinggi ajaran Alqurandan Sunnah, para santri jugadibekali dengan berbagai ke-ahlian seperti bahasa. Bahkanke depannya, bahasa tersebutakan dijadikan bahasa wajibsehari-hari. (aka)

Buku dan Seragam DigratiskanWALAUPUN fasilitas di Ya-

yasan Pendidikan Islam Khoi-rul Usroh belum memadai,namun semangat untuk me-ngamalkan ilmu dan belajaragama di YPI Khoirul Usrohsangat tinggi. Satu-satunyamasjid yang dimiliki yayasanini bisa dipakai untuk ber-bagai kegiatan, seperti salatmengaji bahkan sekolah. Ter-lebih, mereka yang sekolahdan mondok (Tinggal, Red) dipesantren ini tidak dipungutbiaya sepeser pun.

Masjid dua lantai ini, selaindipakai salat juga sering di-pakai tempat mengaji parasantri, masyarakat, dan ke-giatan pesantren lainnya.Bahkan di lantai dua, dipakaisebagai ruangan kelas MTsKhoirul Usroh, Taman Pen-didikan Alquran, ruanganguru, dan kamar santri.

Pimpinan Yayasan Pendidi-kan Islam Khoirul Usroh KHMuhammad E Sulaeman meng-atakan, untuk ruangan belajar

yayasan baru memiliki ruanganpendidikan anak usia dini (PA-UD), dan masjid. Untuk ruanganbelajar sekolah biasanya di-lakukan di lantai dua masjid danruangan sebelah TPA.

”Asrama putra di lantai duamasjid, begitu pula dengan ru-angan belajar MTs, dan MDA.Mereka (Santri, Red) yangtinggal di sini tidak dipungutbiaya sepeser pun, seragam,buku kita gratiskan, hanyamakan saja yang belum,” kata-nya kepada Sumeks, kemarin(29/7).

Kendati dengan fasilitas seada-nya, ia menerangkan, yayasanini sudah menjebolkan dualulusan MTs. ”Kita baru men-dirikan MTs pada 2006, untukujian biasanya ikut ke MTsNegeri Cimalaka,” paparnya.”Jumlah siswanya ada 35 orangdan ruangan kelasnya pun adatiga,” tambahnya.

Sulaeman menerangkan,sebenarnya yayasan sudahmemiliki tanah sekitar 25 bata

dan rencananya akan didiri-kan bangunan sekolah. Na-mun, masih menunggu danauntuk pembangunannya.

”Alhamdulillah, saya tulusmengamalkan ilmu. Sebabmemang sejak dulu saya seringberdakwah di radio,” ujar pen-siunan Depag ini. Menurut-nya, walaupun semuanya di-gratiskan, namun yayasantetap bisa memenuhi pem-bayaran honor para pengajar.

Sulaeman mengaku keper-cayaan dari masyarakat danumat menyebabkan yayasan inibisa tetap berdiri, meskipuntanpa adanya dukungan daripemerintah. ”Dana bantuanyang diberikan pemerintahhanya cukup untuk operasional,”kata dia yang setiap tahunnyameneri ma Rp 600 ribu.

”Yang penting, pesantren bi-sa menjadi pusat kegiatan ter-padu,” sebut Sulaeman yangmengaku pendidikan pesan-tren itu sangat penting.Se-belumnya, Wakil Ketua III

DPRD Kabupaten Sumedang,Asep Eli Gunawan mengata-kan, pemerintah harus lebihmemerhatikan pesantren. Se-bab, minimnya orang belajardi pesantren karena tidak adadukungan dari pemerintah.

”Saat ini di daerah sangatkurang guru-guru ngaji, itudikarenakan minimnya or-ang belajar di pesantren. Ma-kanya, perlu adanya langkah-langkah strategis agar pe-santren menjadi salah satutujuan pendidikan,” paparnya.

”Pemerintah harus lebihmemerhatikan pesantren,seperti sarana dan prasarana,juga mengimbau kepada ma-syarakat tentang pentingnyapendidikan agama di pesan-tren,” tambahnya.

Asep menerangkan, untukitu pemerintah bisa menyo-sialisasikan kepada masyara-kat tentang pesantren. Se-hingga mereka tertarik untukmemasukkan anaknya ke pe-santren.(aka)

AHMAD SAYUTI AK/SUMEKS

DAKWAH DUA BAHASA: Para santri dan santriwati sedang mengaji kitab di masjid YPI KhoirulUsroh, kemarin (29/7). Di sini, para santri dan santriwati diajarkan berdakwah dengan BahasaArab dan Bahasa Inggris.

AHMAD SAYUTI AK/SUMEKS

TIDAK DIPUNGUT BIAYA: Para santri dan santriwati MDA sedangmengikuti proses kegiatan belajar mengajar di ruang kelas,kemarin (29/7).