Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Sukuk Negara Ritel seri SR-011Investasi Rakyat Penuh Manfaat
www.kemenkeu.go.id/sukukritel
#ManfaatUntukNegeri
SUKUK RITELINVESTASI RAKYAT PENUH MANFAAT
3
Tujuan utama penerbitan Sukuk Ritel
adalah untuk membiayai APBN dan
membiayai pembangunan proyek
infrastruktur di Indonesia.
“”
44
Outstanding SBSN per 27 Februari2019 Rp696,82 Triliun
19%
Rp1.044,71 TriliunAkumulasi penerbitanSBSN s.d. 27 Februari 2019
Porsi SBSN terhadap SBN 19% , meningkat terus sejak 2008
Selama satu dekade SBSN telah menjadi instrumen pembiayaan dan investasi, serta berperan dalam:
Diversifikasi sumber pembiayaanAPBN;
Memperluas basis investor; Mengembangkan pasar keuangan
syariah; Menyediakan instrumen investasi
dan likuiditas berbasis syariah.
Rp 90,79 TriliunAkumulasi Project Financing Sukuk 2013 s.d 2019
Rel, Stasiun, Persinyalan, & Fasilitas KA lain di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Rp24,62 Triliun
Jalan dan jembatan di seluruh Indonesia Rp25,67 Triliun
Drainase, Bendungan, Pengendali banjir & Penyediaan air baku di seluruh Indonesia Rp8,01 Triliun
Sarana pendidikan & Pelayanan umum(asrama haji, balai nikah/KUA) di seluruhIndonesia Rp6,88 triliun
Percepatan pembangunan ITERA tahun I Rp129,63 miliar:• Pembangunan GKU• Pembangunan Labtek plus furnitur dan alat
laboratorium
KONTRIBUSI SUKUK NEGARA DALAM PEMBIAYAAN APBN
Pembangunan Underpass SimpangMandai Makassar, dibiayai dari
Sukuk Negara T.A 2015-2017
Pembangunan Ramp on/off Flyover Amplas Medan, dibiayai dari Sukuk
Negara T.A 2016
Pembangunan Jalan Gerung Mataram NTB, dibiayai dari Sukuk
Negara T.A 2015
Pembangunan Jembatan PetukKupang NTT dibiayai dari Sukuk
Negara T.A 2015-2017
Pembangunan Jembatan PulauBalang Samarinda Kalimantan Timur, dibiayai dari Sukuk Negara T.A 2015-
2018
Dari Kita Untuk KitaIni beberapa contoh kontribusi nyata Anda bagi Indonesia
Pembangunan Jalur Kereta Double Track Cirebon-Kroya, dibiayai dari
Sukuk Negara T.A 2013-2014
6
Mengenal Sukuk Ritel seri SR-011
Sukuk Ritel seri SR-011 adalah seri Sukuk Ritel ke-11 yang akan
diterbitkan oleh Pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia.
Untuk Individu
Warga Negara
Indonesia
Sesuai Syariah
Akad Ijarah Asset
to be Leased
Jangka Waktu
3 Tahun
Imbalan 8,05%
per tahun,
Dibayar Setiap
Bulan
Minimum
pemesanan
Rp1 Juta
Maksimum
pemesanan
Rp3 Miliar
Dapat
diperdagangkan di
pasar sekunder
antar Investor
Domestik
Periode
Pemesanan
1– 21 Maret
2019
Dijamin 100%
oleh Negara
Terms & Conditions Sukuk Negara Ritel seri SR-011
Akad : Ijarah Asset to be Leased
Underlying Asset : Proyek/Kegiatan APBN Tahun 2019 dan Barang Milik Negara
Masa Penawaran : 1 s.d. 21 Maret 2019
Tanggal Penerbitan : 28 Maret 2019
Jatuh Tempo : 10 Maret 2022 (tenor 3 tahun, bullet payment)
Tingkat Imbalan : 8,05% per tahun
Pembayaran Imbalan : Dibayarkan bulanan (pada tanggal 10 setiap bulan)
Minimum Pemesanan : Rp1.000.000,- (satu juta rupiah)
Maksimum Pemesanan : Rp3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah)
Sifat Perdagangan :Dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) setelah dua periode imbalan (sejak tanggal 11 Juni 2019) dan hanya dapat diperdagangkan antar Investor Domestik
Penerbit : Pemerintah melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia
Pembayaran Kupon Pertama : 10 Mei 2019
26 Mar
2019
Sukuk Ritel SR-011 Dapat Dibeli Selama Masa Penawaran
1 Maret 2019 21 Maret 2019
Masa Penawaran
Penetapan hasil penjualan
Tanggal Setelmen(Penerbitan)
Mulai pukul 09.00 WIB Hingga pukul 10.00 WIB28 Mar
2019
Keuntungan Berinvestasi di
Sukuk Ritel seri SR-011
3 Tahun
Jangka waktu investasi
sesuai dengan kebutuhan
perencanaan keuangan
anda serta dapat dijualsebelum jatuh tempo
Aman
Investasi anda dijamin
100% oleh Negara, sehingga sangat aman
Halal
Dinyatakan sesuai syariah
oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia
Menguntungkan
Imbalan tetap dibayar setiap
bulan, potensi capital gain (di
pasar sekunder), pajak lebih rendah (15%)
Terjangkau
Cukup dengan Rp1 juta
anda sudah bisa mulaiberinvestasi di Sukuk Ritel
Ikut Membangun Negeri
Investasi anda digunakan untuk
membangun infrastruktur di tanah
air, secara langsung anda ikut
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia
Risiko Investasi di Sukuk RitelKenali juga potensi risiko yang ada di Sukuk Ritel
Risiko Gagal Bayar (Default Risk)?Risiko ini hampir tidak ada di Sukuk Ritel. Karena
pembayaran pokok dan imbalan Sukuk Ritel dijamin penuh
oleh negara (berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2008).
Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)?Risiko likuiditas adalah potensi kerugian apabila sebelum
jatuh tempo Pemilik Sukuk Ritel yang memerlukan dana
tunai mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Ritel di
pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang wajar.
Risiko Pasar (Market Risk)?Risiko pasar adalah potensi kerugian bagi investor apabila
terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang menyebabkan
penurunan harga Sukuk Ritel di pasar sekunder. Kerugian
(capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual Sukuk
Ritel di pasar sekunder sebelum jatuh tempo pada hargajual yang lebih rendah dari harga belinya.
Mitigasi:
Apabila harga Sukuk Ritel
di pasar sekunder sedang
mengalami penurunan,
sebaiknya tidak dijual
terlebih dahulu.
Mitigasi:
Investor dapat menjual
Sukuk Ritel kepada Agen
Penjual, karena Agen
Penjual menjadi standby
buyer.
Perbandingan Sukuk Ritel dengan produk investasi lain
Sukuk Ritel ORI Saham Reksadana Deposito
Return/ imbalan Imbalan Sukuk Ritel
setiap bulan
Kupon setiap
bulanDividen Kenaikan Nilai Aktiva
Bersih
Bunga
Pasar sekunder
dan potensi
capital gain
Ada Ada Ada Ada Tidak ada
Masa Jatuh tempo Ada Ada Tidak ada Ada Ada
Jaminan
Pemerintah
Ada (100%) Ada (100%) Tidak ada Tidak ada Ada (maks. Rp2
miliar)
Pajak terhadap
imbalan
15% final 15% final 10% final atas
dividen
Khusus untuk investasi
reksadana pada
obligasi/sukuk dikenakan
pajak final 5% dari
imbalan/diskonto
obligasi/sukuk
20% final
Tipsinvestasi:
12
Cara berinvestasi di Sukuk Ritel seri SR-011
Mudah sekali..
Cukup hubungi / datangi salah satu
Mitra Distribusi #ManfaatUntukNegeri
Lalu, ikuti prosedur berikut
1. Bank BRISyariah
2. Bank Central Asia
3. Bank Commonwealth
4. Bank Danamon Indonesia
5. Bank DBS Indonesia
6. Bank HSBC Indonesia
7. Bank Mandiri
8. Bank Maybank Indonesia
9. Bank Mega
10. Bank Muamalat Indonesia
11. Bank Negara Indonesia
12. Bank OCBC NISP
13. Bank Panin
14. Bank Permata
15. Bank Rakyat Indonesia
16. Bank Syariah Mandiri
17. Bank Tabungan Negara
18. CIMB Niaga
19. Citibank N.A. Indonesia
20. Standard Chartered Bank
21. Bahana Sekuritas
22. Trimegah Sekuritas Indonesia
Buka
Rekening
• Rekening dana
bank umum
• Rekening surat berharga
Sediakan
Dana
Sesuai jumlah
pesanan pembelian
Isi Formulir
Form pemesanan,
menyampaikan
fotocopy KTP, dan bukti setor
Penjatahan &
Setelmen
Menunggu hasil
penjatahan dari Pemerintah.
13
Pertanyaan, Saran, dan Masukan:
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Direktorat Pembiayaan Syariah
Website : www.djppr.kemenkeu.go.id
Email : [email protected]
Twitter : @DJPPRkemenkeu
Telepon : (021) 3516296
Fax : (021) 3510728
Mari Bersama, Membangun Bangsa
Contoh angka/perhitungan di bawah ini hanya sekedar ilustrasi. Belum memperhitungkan pembayaranpajak atas imbalan serta biaya lainnya
Ilustrasi IInvestor A membeli Sukuk Ritel di
pasar perdana sebesar Rp70 juta,
dengan tingkat imbalan 8,05% per
tahun. Jika Sukuk Ritel tersebut tidak
dijual sampai dengan jatuh tempo,
maka hasil yang diperoleh adalah:
- Imbalan = (Rp70.000.000 x 8,05% x
1/12)= Rp469.583,33 (diterima setiap
bulan sampai dengan jatuh tempo).
- Nilai Nominal = Pada saat jatuh
tempo, investor A menerima kembali
nilai nominal Sukuk Ritel sebesar
Rp70 juta.
Ilustrasi IIInvestor B membeli Sukuk Ritel di
pasar perdana sebesar Rp70 juta,
dengan tingkat imbalan 8,05% per
tahun. Jika Sukuk Ritel tersebut dijual
di pasar sekunder dengan harga
102%, maka hasil yang diperoleh
adalah:
- Imbalan = (Rp70.000.000 x 8,05% x
1/12)= Rp469.583,33 (diterima setiap
bulan sampai dengan saat dijual).
- Capital gain = Rp70.000.000 x (102-
100)% = Rp1.400.000.
- Total hasil yang diterima adalah
Rp71.400.000 (nilai nominal Sukuk
Ritel + capital gain).
Ilustrasi IIIInvestor C membeli Sukuk Ritel di
pasar perdana sebesar Rp70 juta,
dengan tingkat imbalan 8,05% per
tahun. Jika Sukuk Ritel tersebut dijual
di pasar sekunder dengan harga
98%, maka hasil yang diperoleh
adalah:
- Imbalan = (Rp70.000.000 x
8,05% x 1/12)= Rp469.583,33
(diterima setiap bulan sampai
dengan saat dijual).
- Capital loss = Rp70.000.000 x
(98-100)% = - Rp1.400.000.
- Total hasil yang diterima adalah
Rp68.600.000 (nilai nominal
Sukuk Ritel - capital loss).
Simulasi Investasi di Sukuk Ritel
15
Data & Statistik Sukuk Ritel
2009-2018
SR-001 SR-002 SR-003 SR-004 SR-005 SR-006 SR-007 SR-008 SR-009 SR-010
Masa
Penawaran
30 Jan - 20 Feb
2009
25 Jan - 5 Feb
20107 - 18 Feb 2011 5 - 16 Mar 2012
8 - 22 Feb
2013
14 - 28 Feb
2014
23 Feb – 6 Mar
2015
19 Feb - 4 Mar
2016
27 Feb - 17
Mar 2017
23 Feb – 16
Mar 2018
Penerbitan 25 Feb 2009 10 Feb 2010 23 Feb 2011 21 Mar 2012 27 Feb 2013 5 Mar 2014 11 Mar 2015 10 Mar 2016 22 Mar 2017 21 Mar 2018
Jatuh Tempo 25 Feb 2012 10 Feb 2013 23 Feb 2014 21 Sept 2015 27 Feb 2016 5 Mar 2017 11 Mar 2018 10 Mar 2019 10 Mar 2020 10 Mar 2021
Tenor 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3,5 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun 3 tahun
Kupon 12.00% 8.70% 8.15% 6.25% 6.00% 8.75% 8.25% 8.30% 6.90% 5.90%
Distribusi
investor per
wilayah
• Jakarta (42%)
• Barat, ex.DKI
(52%)
• Tengah (4%)
• Timur (2%)
• Jakarta (42%)
• Barat, ex.DKI
(52%)
• Tengah (4%)
• Timur (2%)
• Jakarta (41%)
• Barat, ex.DKI
(52%)
• Tengah (5%)
• Timur (2%)
• Jakarta (40%)
• Barat, ex.DKI
(50%)
• Tengah (6%)
• Timur (4%)
• Jakarta (38%)
• Barat, ex.DKI
(55%)
• Tengah (5%)
• Timur (2%)
• Jakarta (35%)
• Barat, ex.DKI
(57%)
• Tengah (7%)
• Timur (1%)
• Jakarta (33%)
• Barat, ex.DKI
(58%)
• Tengah (8%)
• Timur (1%)
• Jakarta (34%)
• Barat, ex.DKI
(55%)
• Tengah (9%)
• Timur (2%)
• Jakarta (58%)
• Barat, ex.DKI
(34%)
• Tengah (7%)
• Timur (1%)
• Jakarta (32%)
• Barat, ex.DKI
(57%)
• Tengah (10%)
• Timur (1%)
• Jumlah Penerbitan Sukuk Ritel sebesar Rp144,78 Triliun• Outstanding Sukuk Ritel per Tanggal 27 Februari 2019 sebesar Rp53,97 Triliun
Menggunakan akad SBSN Ijarah Asset to be Leased
SBSN Ijarah Asset to be Leased
Surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsipsyariah, sebagai bukti kepemilikanatas bagian (حصة) dari Asset SBSN yang menjadi obyek ijarah, baikyang sudah ada maupun akanada.
Skema akad ini mengacu pada Fatwa DSN MUI Nomor 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset to be Leased.
Akad Ijarah Asset to be Leased (Ijarah al Maujudat al-Mau’ud Bisti’jariha)
Akad ijarah yang obyek ijarah-nya sudahditentukan spesifikasinya, dan sebagianobyek ijarah sudah ada pada saat akaddilakukan, tetapi penyerahan keseluruhanobyek ijarah dilakukan pada masa yang akan datang sesuai kesepakatan.
Aspek Syariah Sukuk RitelAspek Syariah
Sukuk Ritel
SR-011
Top Related