STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA
AUBREY’S CAFE
DI BABARSARI SLEMAN YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh
Edwin Kurniawansyah
NIM : 01 2214 175
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
............. Hidup itu indah
Hal baik yang kamu lakukan esok akan dilupakan….
Bagaimanapun juga lakukanlah yang baik, Kejujuran dan keterusteranganmu membuatmu gampang terluka….
Bagaimanapun juga jujur dan berterus-teranglah, Apa yang telah kamu bangun bertahun-tahun
Mungkin akan dihancurkan dalam waktu semalam…. Bagaimanapun juga teruslah membangun, Orang sungguh membutuhkan bantuan,
Tetapi mungkin akan menyerangmu jika kamu membantu…. Bagaimanapun juga bantulah orang lain,
Berikanlah pada dunia hal terbaik yang kamu miliki Dan kamu akan mendapatkan kekecewaan….
Bagaimanapun juga berikanlah pada dunia hal terbaik yang pernah kamu berikan,
hidup adalah keindahan, kagumilah dia hidup adalah kesenangan, nikmatilah,
hidup adalah suatu mimpi, buatlah itu menjadi kenyataan, hidup adalah suatu tantangan, hadapilah,
hidup adalah permainan, bermainlah, hidup adalah berharga, dengan demikian bersikaplah hati-hati,
hidup adalah cinta, bergembiralah atasnya, hidup adalah teka-teki, pecahkanlah,
hidup adalah janji, penuhilah, hidup adalah kesedihan, atasilah,
hidup adalah perjuangan, terimalah, hidup adalah tragedi, bergumullah dengannya,
hidup adalah kehidupan, lindungilah,
mari kita lakukan sesuatu yang indah bagi hidup yang semata dari TUHAN!!!
(Mother Theresa....)
v
Skripsi ini kepersembahkan kepada :
Yesus Kristus sebagai sumber kekuatanku, dan pelindungku
Bunda Maria, pembimbingku
Bapak (alm) Albertus Djamani Ahok dan Mama Suryati tercinta atas kesempatan
dan kepercayaan yang selalu diberikan.
Kakakku tercinta Virmina Liliana, Erik Ferdiansyah, dan Novita Yulianti
Dan
Keluarga besarku dan sejumlah orang yang terkait didalam penyusunan skripsi ini.
vi
vii
ABSTRAK
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA
”Aubrey’s Cafe”
DI BABARSARI SLEMAN YOGYAKARTA
Edwin Kurniawansyah Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma 2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan pendirian usaha
Aubrey”s Cafe di Babarsari Sleman Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka dilakukan analisis terhadap empat aspek, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan juga aspek keuangan. Metode Least Square digunakan sebagai alat untuk menghitung peningkatan jumlah mahasiswa/i yang digunakan untuk menganalisis aspek pasar. Berdasar pada analisis aspek pasar, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa/i pada tahun ajaran 2007/2008. Aubrey”s Cafe juga telah memenuhi faktor-faktor penting didalam aspek teknis dan juga aspek manajemen. Metode Net Present Value merupakan alat yang digunakan untuk menilai aspek keuangan. Dalam penelitian ini, Net Present Value bernilai positif karena adanya selisih antara PV of Proceeds dan PV of Outlays sebesar Rp. 883.565.925,-. Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek pasar, aspek teknis , aspek manajemen, dan juga aspek keuangan, maka usaha Aubrey”s Cafe di Babarsari Sleman Yogyakarta layak untuk didirikan.
viii
ABSTRACT
FEASIBILITY STUDY
”Aubrey’s Cafe”
Edwin Kurniawansyah
Faculty of Economic University of Sanata Dharma
2007
The aim of the research was to identify the feasibility of the establishment of Aubrey’s Cafe in Babarsari Sleman Yogyakarta. There were four aspects analysed : market, technical, management and financing.
The Least Square method was used as an analysis tool to calculate the increment of trend that was useful for analysing market aspect. Based on data analysis for market aspect, the number of students in period of 2007/2008 was increased. Aubrey’s Cafe could also fulfill the important factors in technical and management aspects. Net Present Value method was a tool that was applied to rate the financing aspect. In the research, the Net Present Value had a positive value because the difference between the PV of Proceeds and PV of Outlays gave a surplus as much as Rp. 883.565.925,-. Based on the analysis result of those four aspects, it can be concluded that Aubrey’s Cafe in Babarsari Sleman Yogyakarta was feasible to be established.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat, anugerah serta karunia-NYA yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : Studi Kelayakan Pendirian Usaha
Aubrey”s Cafe di Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini disusun dan diajukan penulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan akedemik guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam upaya mempersiapkan, menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE.,M.B.A., selaku wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan, membimbing serta
masukan yang sangat berharga denga penuh perhatian dan kesabaran sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
x
3. Bapak Drs. A. Triwanggono , M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak membantu, mengarahkan, dan memberikan bimbingan serta masukan
dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Dra. Diah Utari BR., M..Si. selaku dosen penguji pada ujian pendadaran dan
juga yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
7. Mas Frans, Mas Yuli, Ibu Tutik, Ibu Atun yang sedikit banyak telah membantu
penulis dalam menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
8. Bapak dan Ibu serta staf Administrasi di Universitas Atma Jaya, Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran”, Universitas Proklamasi, dan Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional yang telah membantu dalam proses penelitian sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. (Alm) Bapak Djamani Ahok, SmHk dan Ibu Suryati atas doa, kepercayaannya,
dukungan baik berupa materi dan moril, serta pengorbanan selama ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
xi
10. Kakek dan Nenek tercinta, kak Gagan dan bang Pillian, kak Kelek dan bang
Kitar, kak Noor dan keluarga, man Tono dan bik Ida, man Bo, ma”tua dan
pa”tua semuanya, atas nasehat, motivasi, dan doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dan skripsi ini.
11. Kakak ku Lili, bang Erik dan mbak Pitak, kak Nopi dan mas Agung, ponakanku
Aubrey, mas Anggoro atas dukungan, doa, keceriaan, kebersamaannya dan
pengertian yang telah kalian berikan selama ini.
12. Kak Tete, kak Emi, bang Tino, bang Bruno, Ondhoy, kak Wiwin, dek Dewi, dek
Rika, dek Wati, dek Ido, Alek, Na-ol, Pinko, Eko, Heri, Bita, Ella, Othan atas
kebersamaan, keceriaan, perhatian, doa dan dukungannya yang kalian berikan.
13. P. Denny Hermanto dan Angela Novita, Korbianus Nasto yang telah banyak
membantu, baik dalam proses penelitian sampai penulisan skripsi ini selesai.
Thanks atas semuanya.
14. Anak-anak Manajemen 01 (Egen, Dimas, Gepeng, Mesum, Bete, Aji, Dewan,
Topan, Alle, Wowo, Andika, dll). Brian dan Rere, Hendra, mas Arod, Ima, Ari
Jenggot, Yanti, Dian Losoy, Dian Handayani, Cici, Ika, Pipit, Nia atas
kebersamaan dan dukungannya selama ini.
15. Biak-biak Singkawang, Afray, Ade, Alenk, Adit, Ivan Kechap, Phian Khan,
Theo, Gedubrak, Ncek Ndra, Amang, Adek Amang, Donal, Pelek, Lasang,
Ogut, Eder, Dedi, Romi samsat, Romi Buta”, Welly, Yoyon, Ryan Gomay, Aga,
xii
Ncek Yamin, bang Su, dek Gon atas kebersamaan, keceriaan dan motivasi yang
kalian berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini., dan-
16. Teman-teman yang ada di GKI Gejayan, bang Ekot, David, mas Bayu, mas
Antuk, mas Wall, Jan”s, bang Simon, Jimmy, kak Nola, kak Erni, kak Desto,
Nyoni, Jean, Elis, Jerry, Sulo, mas Willy, Fella, Emma, Ria, Claudia Flow, pak
Petrus dan bu Rima, Tommy, Hero, dek Henly, papi Tedjo atas kebersamaan,
keceriaan dan motivasi yang kalian berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik tersebut dengan penuh
berkelimpahan. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
juga sebagai bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang dapat menjadikan
penulisan skripsi ini lebih sempurna.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2007
Penulis
Edwin Kurniawansyah
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................iii
HALAMAN MOTTO......................................... ..........................................................iv
PERSEMBAHAN................................. .........................................................................v
KEASLIAN KARYA...................................................................................................vi
ABSTRAK... ................................................................................................................vii
ABSTRACT................................................................................................................viii
PENGANTAR ..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI..............................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Batasan Masalah ......................................................................................2
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................4
E. Manfaat Penelitian .....................................................................................4
F. Sistematika Penulisan ...............................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................................7
A. Pengertian Studi Kelayakan Usaha ...........................................................7
xiv
B. Tujuan Studi Kelayakan ............................................................................9
C. Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan ....................................................10
D. Investasi...................................................................................................12
E. Perputaran Dana dalam Investasi Tetap ..................................................14
F. Capital Budgeting....................................................................................15
G. Aspek-aspek Studi Kelayakan ................................................................16
H. Pengertian Manajemen Pemasaran..........................................................19
I. Pengertian Jasa ........................................................................................21
J. Pengertian Pasar Potensial ......................................................................23
K. Pengerian Market Share ..........................................................................23
L. Pengertian Marketing MIX ......................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................28
A. Jenis Penelitian ....................................................................................28
B. Variabel Penelitian ..............................................................................28
C. Sumber dan Data yang Diperlukan ......................................................29
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................30
E. Teknik Analisis Data ............................................................................32
BAB IV GAMBARAN UMUM RENCANAN PENDIRIAN USAHA ................39
A. Latar Belakang Pendirian Usaha ..........................................................39
B. Lokasi, Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ..........................................39
C. Kondisi Lingkungan Usaha Aubrey’s Cafe .........................................41
xv
D. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Usaha ......42
E. Strategi Pemasaran Usaha Aubrey’s Cafe ...........................................43
F. Daftar Menu .........................................................................................44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...............................................54
A. Aspek Pasar ..........................................................................................54
B. Aspek Teknis........................................................................................74
C. Aspek Manajemen...............................................................................78
D. Aspek Keuangan..................................................................................84
BAB VI PENUTUP ................................................................................................101
A. Kesimpulan.........................................................................................101
B. Saran...................................................................................................102
C. Keterbatasan Penelitian ......................................................................103
LAMPIRAN ..............................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................111
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V. 1. Total Mahasiswa/i Aktif Pada Universitas di Babarsari ..........................55
Tabel V. 2. Jumlah Mahasiswa/i Universitas Atma Jaya ............................................57
Tabel V. 3. Perhitungan Trend Mahasiswa/i Universitas Atma Jaya .........................58
Tabel V. 4. Jumlah Mahasiswa/i Universitas Pembangunan Nasional .......................60
Tabel V. 5. Perhitungan Trend Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional .......61
Tabel V. 6. Jumlah Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta ...63
Tabel V. 7. Perhitungan Trend Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta ................................................................................64
Tabel V. 8. Jumlah mahasiswa/i Universitas Proklamasi ...........................................66
Tabel V. 9. Perhitungan Trend Mahasiswa/i Universitas Proklamasi .......................67
Tabel V. 10. Total Mahasiswa/i Aktif pada Universitas Yang Ada di Babarsari ........69
Tabel V. 11. Perhitungan Trend Mahasiswa/i Ke-4 Universitas yang di Babarsari ....70
Tabel V. 12. Kebutuhan Dana Investasi ......................................................................85
Tabel V. 13. Estimasi Penjualan ..................................................................................86
Tabel V. 14. Biaya Bahan Baku ..................................................................................87
Tabel V. 15. Biaya Pemasaran .....................................................................................88
Tabel V. 16. Biaya Gaji Karyawan ..............................................................................89
Tabel V. 17. Biaya Sewa Ruang Usaha .......................................................................90
xvii
Tabel V. 18. Biaya Listrik............................................................................................91
Tabel V. 19. Biaya Telepon .........................................................................................92
Tabel V. 20. Biaya Lain-lain .......................................................................................93
Tabel V. 21. Biaya Depresiasi .....................................................................................94
Tabel V. 22. Proyeksi Rugi/Laba Aubrey’s Cafe ........................................................95
Tabel V. 23. Aliran Kas Masuk Bersih ........................................................................98
Tabel V. 24. Perhitungan Net Present Value ...............................................................98
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar V. 1. Denah Lokasi Usaha Aubrey”s Cafe ....................................................74
Gambar V. 2. Layout Aubrey”s Cafe...........................................................................76
Gambar V. 3. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................79
xix
LAMPIRAN
Hasil Perhitungan Halaman
Lampiran I Rincian Investasi Awal ........................................................................105
Lampiran II Estimasi Pendapatan ...........................................................................106
Lampiran III Estimasi Biaya Bahan Baku ................................................................107
Lampiran IV Estimasi Biaya Pemasaran ..................................................................108
Lampiran V Estimasi Biaya Gaji Karyawan ...........................................................109
Lampiran VI Rincian Biaya Depresiasi ....................................................................110
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih
serta perkembangan jaman yang semakin modern, maka pengaruh kebudayaan
dan gaya hidup barat mempunyai akses yang sangat mudah untuk masuk ke
Indonesia. Banyaknya film-film asing yang masuk Indonesia serta banyaknya
orang asing yang tinggal di Indonesia, maka menyebabkan gaya hidup mereka
mulai mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama kawula
mudanya. Tak luput juga kota Yogyakarta. Yogyakarta sebagai ibukota
propinsi DIY yang disebut juga sebagai kota pelajar telah berkembang sangat
pesat. Sesuai dengan namanya, tentu saja banyak pelajar terdapat di kota
Yogyakarta ini. Para pelajar ini selain yang berasal dari Yogyakarta sendiri,
juga banyak yang berasal dari luar kota, luar pulau, bahkan dari luar negeri.
Para pelajar yang rata-rata terdiri dari kawula muda ini memiliki gaya
hidup yang suka mencari cara mudah dan cepat, serta didukung dengan ciri
khas masyarakat Indonesia yang hidupnya secara gathering memunculkan
banyak tempat-tempat sejenis café, dimana tempat seperti inilah biasanya
kawula muda berkumpul hanya sekedar untuk bercengkrama dan menikmati
hidangan yang disajikan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik
untuk membuka usaha sejenis. Untuk selanjutnya penulis menyebut usaha
2
tersebut dengan “Aubrey’s Café”. Penulis berencana membukanya di jln.
Babarsari Yogyakarta. Dalam rangka pembukaan Aubrey’s Café, maka
diperlukan adanya sebuah studi kelayakan yang bertujuan untuk mengurangi
risiko kegagalan suatu investasi. Selain untuk kepentingan usaha, penulis juga
mengangkatnya sebagai bahan dalam penulisan tugas akhir dengan judul
“STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN USAHA AUBREY’S CAFE DI
BABARSARI SLEMAN YOGYAKARTA”.
B. Rumusan masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
• Apakah rencana pendirian Aubrey”s café di Babarsari Yogyakarta
layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen dan juga aspek keuangan.
C. Batasan masalah
Permasalahan yang akan diteliti adalah menguji kelayakan atau
prospek pendirian Aubrey’s café di Babarsari Yogyakarta. Penelitian ini hanya
terbatas pada tinjauan dari beberapa aspek, yaitu :
a) Aspek pasar
Agar permasalahan yang diteliti pada aspek pasar ini tidak terlalu luas,
maka penulis membatasi penulisan tentang aspek pasar hanya untuk
3
mengetahui apakah ada permintaan konsumen terhadap keberadaan
Aubrey’s cafe di Babarasari Yogyakarta.
b) Aspek teknis
Batasan masalah pada aspek teknis dalam penelitian ini hanya dibatasi
pada penentuan lokasi usaha, penentuan luas produksi, penentuan layout
usaha, dan pemilihan jenis teknologi pada Aubrey’s cafe di Babarasari
Yogyakarta.
c) Aspek manajemen
Batasan masalah pada aspek manajemen dalam penelitian ini hanya
dibatasi pada perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia,
pengarahan, dan juga pengendalian di dalam tata kelola usaha Aubrey’s
cafe di Babarsari Yogyakarta.
d) Aspek keuangan
Batasan masalah pada aspek keuangan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui nilai waktu uang di masa yang akan datang dari investasi yang
akan dilakukan pada Aubrey’s cafe di Babarasari Yogyakarta.
4
D. Tujuan penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah :
• Untuk mengetahui apakah rencana pendirian Aubrey”s café di
Babarsari Yogyakarta layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek
pasar, spek teknis, aspek manajemen dan juga aspek keuangan.
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis.
Dapat memberikan bantuan secara informatif mengenai studi
kelayakan suatu investasi.
b. Bagi investor.
Dapat memberikan gambaran kepada investor tentang prospek suatu
investasi, yaitu keuntungan yang akan didapat investor dari investasi
dan juga resiko investasi tersebut. Sehingga dapat membantu investor
di dalam mengambil sebuah keputusan sebelum melakukan investasi.
c. Bagi lembaga pendidikan.
Memberikan sumbangan penulisan tentang pentingnya studi keyakan
usaha, khususnya bagi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, dan
umumnya Universitas Sanata Dharma.
5
d. Bagi masyarakat umum.
Secara informatif dapat memberikan gambaran tentang peranan dan
manfaat studi kelayakan usaha.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah mengenai gambaran tentang materi yang akan
dibahas, maka disajikan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab ini, berisi sekitar latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini, berisi tinjauan pustaka yang akan menjadi acuan bagi
penulis dalam melaksanakan penelitian, pembahasan penelitian, dan
kesimpulan atas hasil penelitian.
Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini, berisi metodologi penelitian yang dipakai dalam
pembuatan penelitian, apa yang akan diteliti, waktu penelitian, lokasi
penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, dan data yang
diperoleh.
6
Bab IV Gambaran Umum Rencana Pendirian Usaha
Dalam bab ini, berisi mengenai gambaran keadaan perusahaan, sejarah
perusahaan, dan operasi perusahaan.
Bab V Analisis Data
Dalam bab ini, berisi analisis data yang telah dilaksanakan. Analisis
ini berdasarkan pada landasan teori yang telah dikemukakan pada bab
terdahulu.
Bab VI Kesimpulan
Dalam bab ini, berisi kesimpulan dan saran atas data yang telah
dianalisa. Berbagai kesimpulan setelah melakukan analisis atas data
yang ada dari penelitian dan kemudian mengajukan saran kepada
pihak yang terkait.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu
proyek dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian berhasil ini mungkin dapat
ditafsirkan berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam artian yang lebih terbatas,
terutama digunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat
ekonomis suatu investasi. Sedangkan dari pihak pemerintah, atau lembaga non
profit, pengertian menguntungkan dapat memiliki arti yang lebih relatif. Mungkin
dipertimbangkan berbagai faktor seperti manfaat bagi masyarakat luas yang dapat
berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumberdaya yang berlimpah di
tempat tersebut, dsb. Dapat juga dikaitkan dengan penghematan devisa ataupun
penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah (Husnan dan Muhammad,
2000:4).
Proyek yang diteliti dapat berbentuk proyek raksasa seperti pembangunan
proyek listrik tenaga nuklir, sampai proyek sederhana seperti membuka usaha jasa
fotocopy. Tentu saja semakin besar proyek yang akan dijalankan, semakin luas
dampak yang terjadi. Dampak ini dapat berupa dampak ekonomis, dan dapat juga
yang bersifat sosial. Karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan ini dengan
analisis yang disebut dengan analisis manfaat dan pengorbanan sosial (cost and
benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan sosial
8
(social cost and social benefit). Dengan demikian, pada umumnya suatu studi
kelayakan proyek menyangkut 3 aspek, yaitu (Husnan dan Muhammad, 2000:4) :
a. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut
sebagai manfaat finansial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang cukup
menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko proyek tersebut.
b. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek tersebut
dilaksanakan (sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang
menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.
c. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Ini
merupakan studi yang relatif paling sulit untuk dilakukan.
Oleh karena itu, dalam menilai studi kelayakan suatu proyek harus
mempertimbangkan semua faktor. Akan tetapi, dengan semakin sederhananya
proyek yang akan dilaksanakan, maka semakin sederhana pula lingkup penelitian
yang akan dilakukan.
Pembuatan studi kelayakan sering dibutuhkan oleh pihak yang berbeda-
beda. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang
berbeda.
Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan adalah :
a. Investor
Yaitu pihak yang akan menanamkan dana dalam suatu proyek (sebagai
pemilik perusahaan nantinya atau pemegang saham) akan lebih
memperhatikan prospek usaha tersebut. Pengertian prospek disini adalah
9
tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari investasi tersebut
beserta resiko investasi tersebut.
b. Kreditur/Bank
Yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana, biasanya lembaga keuangan
atau bank. Pihak kreditur mengharapkan bunga plus angsuran pokok pinjaman
dilakukan tepat pada waktunya.
Para kreditur/Bank akan lebih memperhatikan segi keamanan dana yang
dipinjamkan. Kreditur membutuhkan studi kelayakan untuk membantu
mereka dalam rencana pengambilan keputusan dalam rencana pemberian
kredit atas usulan proyek yang direncanakan.
c. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi
perekonomian nasional. Apakah proyek tersebut akan membantu menghemat
devisa, menambah devisa, atau memperluas kesempatan kerja.
B. Tujuan Studi Kelayakan
Menurut Husnan dan Muhammad, banyak sebab yang mengakibatkan
suatu proyek ternyata kemudian tidak menguntungkan (gagal). Sebab itu dapat
berwujud kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsir pasar yang tersedia,
kesalahan dalam memperkirakan kontinuitas bahan baku, kesalahan dalam
memperkirakan kebutuhan tenaga kerja.(Husnan dan Muhammad, 2000 : 6)
Sebab lain dapat berasal dari pelaksanaan proyek tidak terkendalikan, akibatnya
10
biaya pembangunan proyek menjadi membengkak, penyelesaian proyek menjadi
tertunda, dsb. Disamping itu dapat juga disebabkan karena faktor lingkungan
berubah, baik lingkungan ekonomi, sosial, bahkan politik. Dapat juga karena
sebab-sebab yang di luar dugaan, seperti bencana alam pada lokasi proyek.
Untuk itulah studi tentang kelayakan (minimal) ekonomis suatu proyek
menjadi sangat penting. Semakin besar skala investasi, semakin penting studi
kelayakan dilaksanakan. Bahkan untuk proyek-proyek yang besar, seringkali studi
ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap keseluruhan.
Apabila dari studi pendahuluan tersebut sudah menampakkan gejala-gejala yang
tidak menguntungkan, maka studi keseluruhan mungkin tidak perlu lagi
dilakukan.
Dengan ringkas kita dapat mengatakan, bahwa tujuan dilakukannya studi
kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu
besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
C. Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan
Penilaian terhadap keadaan dan prospek suatu investasi, dilakukan atas
dasar kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria ini dapat hanya
mempertimbangkan manfaat proyek bagi perusahaan, dapat pula dengan
memperhatikan aspek yang lebih luas, yaitu manfaat proyek bagi negara dan
masyarakat luas. Tentu saja tidak setiap proyek akan diteliti dengan sangat
mendalam, mencakup berbagai aspek yang terpengaruh. Beberapa proyek
11
mungkin hanya diteliti terhadap beberapa aspek saja. Bahkan sering juga kita
jumpai bahwa ada rencana-rencana investasi yang penilaiannya tidak dilakukan
secara formal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan,
diantaranya yang utama adalah (Husnan dan Muhammad, 2000 : 8) :
a. Besarnya dana yang ditanamkan.
Umumnya semakin besar jumlah dana yang ditanamkan, semakin
mendalam studi yang perlu dilakukan. Misalnya proyek kilang minyak di
Cilacap akan diteliti dalam aspek yang lebih luas, termasuk dampak sosial
ekonomi, dibandingkan dengan proyek membuka usaha dealer mobil.
b. Tingkat ketidakpastian proyek.
Semakin sulit kita memperkirakan penghasilan penjualan, biaya, aliran
kas, dan lain-lain. Semakin berhati-hati kita dalam melakukan studi
kelayakan. Untuk proyek-proyek yang menghasilkan produk baru umumnya
cukup sulit dalam memperkirakan proyeksi penjualan. Berbagai cara
ditempuh untuk mengatasi ketidakpastian ini, dengan analisis sensitivitas,
tafsiran konservatif, dan sebagainya.
c. Kompeleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek.
Setiap proyek dipengaruhi dan juga mempengaruhi faktor-faktor
lainnya. Misalnya, proyek untuk membuat mobil dengan menggunakan tenaga
listrik akan dipengaruhi faktor tinggi rendahnya harga BBM. Sebaliknya,
12
proyek tersebut akan mempengaruhi pula usaha untuk menemukan material
yang dapat dipakai untuk menyimpan tenaga listrik yang tahan lebih lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proyek mungkin menjadi
sangat kompleks, sehingga pihak yang melakukan studi kelayakan terhadap
proyek tersebut akan semakin berhati-hati.
D. Investasi
1. Pengertian investasi
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang
untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 1993 : 284).
Menurut James C. Van Horns, yang dikutip oleh (Salim Bassalamah,
1998 : 8) investasi atau penambahan modal adalah kegiatan yang
dilangsungkan yang memanfaatkan dari pengeluaran kas pada waktu sekarang
dengan tujuan untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.
Menurut Supriyono (1991 : 29), investasi atau penambahan modal
adalah proses identifikasi, perencanaan untuk pembelanjaan proyek-proyek
investasi suatu perusahaan.
Perusahaan memutuskan untuk menginvestasikan dananya dengan
harapan akan mendapatkan laba di masa mendatang. Keputusan investasi
merupakan keputusan yang dibuat pada saat kini, namun akan menentukan
keberadaan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh
beberapa karakterisitik keputusan investasi tersebut, yaitu :
13
a. Keputusan investasi menyangkut dan penggunaan sejumlah dana dalam
jumlah besar.
b. Keputusan investasi menyangkut jangka waktu yang panjang.
c. Keputusan investasi berhubungan dengan struktur dan kebijakan suatu
perusahaan.
d. Oleh karena investasi menyangkut jangka waktu yang panjang, maka
keadaan lingkungan eksternal sangat mempengaruhi keberhasilan
investasi.
2. Jenis-jenis investasi
Investasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
(Riyanto,1992 : 104) :
1. Investasi penggantian
2. Investasi penambahan kapasitas
3. Investasi penambahan jenis produk baru
4. Investasi lain-lain
Keterangan untuk jenis-jenis investasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Investasi penggantian
Investasi ini demaksudkan sebagai usaha penggantian aktiva lama
dengan aktiva baru. Biasanya disebabkan karena aktiva lama sudah aus
atau rusak yang memakan biaya besar jika dilakukan perbaikan.
14
b. Investasi penambahan kapasitas
Investasi ini dimaksudkan sebagai usaha perluasan usaha atau
penambahan kapasitas dari produksi yang telah dilakukan sekarang ini.
c. Investasi penambahan jenis produk
Investasi ini dimaksudkan dengan usaha untuk penambahan hasil
produk baru. Produk baru dalam hal ini diartikan sebagai produk yang
benar-benar baru bagi perusahaan atau di kalangan masyarakat umum.
d. Investasi lain-lain
Investasi ini dimaksudkan dengan investasi yang tidak termasuk
dalam ketiga investasi tersebut di atas.
E. Perputaran Dana dalam Investasi Aktiva Tetap
Pada prinsipnya dana yang ditanam dalam aktiva tetap sama dengan
dana yang ditanam pada aktiva lancar, karena dana yang diinvestasikan
nantinya akan kembali. Hal pokok yang menjadi ciri utama investasi dana
adalah waktu yang digunakan untuk mengembalikan dana tersebut.
Perputaran dana dalam aktiva tetap dan dalam aktiva lancar dapat
digambarkan sebagai berikut :
15
Aktiva lancar Aktiva tetap
Kas → Aktiva lancar → Kas Kas → Aktiva tetap →
Kas
(Depresiasi)
F. Capital Budgeting
Rianto Bambang, dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelajaran”,
mengatakan : Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu
kembalinya dana lebih dari satu tahun. Rianto Bambang, (1995 : 75) Capital
Budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena :
1) Dana yang akan dikeluarkan terikat untuk jangka waktu yang panjang;
2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan hasil penjualan di waktu
yang akan datang;
3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang
besar;
4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal akan
mempunyai akibat yang panjang dan berat.
16
G. Aspek-aspek Studi Kelayakan
Aspek-aspek yang diteliti dalam studi kelayakan adalah sebagai berikut :
a. Aspek pasar
Dewasa ini, banyak perusahaan bermunculan dan karenanya
persaingan antar mereka juga semakin ketat. Pada situasi demikian, peranan
analisis aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi
kelayakan proyek merupakan variabel pertama dan utama untuk
mendapatkan perhatian (Husnan dan Muhammad, 2000 : 17).
Untuk menganalisa aspek pasar dan pemasaran, maka dapat
menggunakan berbagai alat untuk memperkirakan permintaan produk yang
akan dibuat (Husnan dan Muhammad, 2000 : 17). Dan dimungkinkan
perlunya dilakukan sebuah survey dan pengambilan data melalui
dokumentasi untuk dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan.
b. Aspek teknis
Beberapa pertanyaan utama yang diajukan dalam aspek ini adalah
tentang penentuan lokasi dan lahan proyek, luas produksi, layout dan
pemilihan jenis teknologi dan peralatan yang diperlukan (Husnan dan
Muhammad, 2000 : 18).
Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam aspek teknis,
perlu diadakannya observasi, wawancara, dan juga studi kepustakaan.
17
c. Aspek manajemen
Hal-hal yang perlu diperhatikan disini adalah bagian apa saja yang
diperlukan dalam proyek tersebut dan juga struktur organisasi yang akan
digunakan. Terakhir kita perlu mengetahui bagaimana kita dapat
memperoleh tenaga-tenaga kunci yang kita perlukan beserta sistem
penggajiannya (Husnan dan Muhammad, 2000 : 19).
Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam aspek
manajemen ini, perlu diadakannya observasi, wawancara, dan juga studi
kepustakaan.
d. Aspek keuangan
Untuk aspek keuangan, akan dibicarakan tentang bagaimana
menghitung kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi. Baik
investasi untuk aktiva tetap, juga investasi pada aktiva lancar (modal kerja)
(Husnan dan Muhammad, 2000 : 19). Informasi yang dibutuhkan untuk
aspek ini dapat diperoleh melalui studi kepustakaan, observasi dan
wawancara.
Dan untuk menganalisisnya tidak menggunakan analisis deskriptif
melainkan dengan menggunakan alat analisis yang berupa :
1. NPV (Net Present Value)
Jika investasi dilakukan untuk jangka panjang, maka konsep
nilai waktu uang menjadi sangat penting, karena nilai uang pada saat
ini dengan nilai uang pada masa yang akan datang tidaklah sama. Dan
18
metode analisis keuangan yang memperhatikan nilai waktu uang
adalah NPV (Net Present Value). Apabila nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada
nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan
sehingga layak diterima (Husnan dan Muhammad, 2000 : 209).
Dengan kata lain, semakin tinggi nilai NPV dari suatu investasi, maka
semakin besar pula kemungkinan proyek layak untuk dilaksanakan.
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun
terminal cashflow) di masa yang akan datang (Husnan dan
Muhammad, 2000 : 209).
NPV ∑= +
+−=n
ttr
AtAo1 )1(
Dimana :
Ao = Pengeluaran investasi pada tahun ke-0
At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke-t
r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal
dengan hanya memperhatikan resiko usaha
n = Jumlah tahun (usia ekonomis) proyek
Apabila NPV positif, maka proyek layak untuk dilaksanakan.
19
H. Pengertian Manajemen Pemasaran
a. Pengertian manajemen
“Management is the process of planning, directing, and controlling an
organization’s financial, physical, human and information resources to
achieve its goals”(Ebert and Griffin, 2000 : 112).
Atau dapat juga dikatakan manajemen adalah proses dari merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol sumberdaya-sumberdaya
yang dimiliki perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Pengertian pemasaran
“The process of planning and executing the conception, pricing, promotion,
and distribution of ideas, goods, and service to create exchanges that satisfy
individual and organizational objectives”(Ebert and Griffin, 2000 : 113).
Pemasaran dapat juga diartikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial,
dimana seseorang/kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lainnya (Kotler dan Susanto, 2000 : 89). Atau lebih mudahnya
pemasaran diartikan sebagai upaya memuaskan konsumen untuk memperoleh
laba/sesuatu yang diinginkan.
c. Pengertian manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang/jasa dan
20
gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler dan Susanto, 2000 : 90).
d. Konsep manajemen pemasaran
Berdasarkan Kotler dan Susanto (2000 : 90), ada 5 alternatif konsep
yang dapat digunakan oleh organisasi/perusahaan untuk menentukan aktifitas
pemasarannya :
(1) Konsep produksi (the production concept)
Konsep ini lebih mementingkan produk yang lebih mudah didapat dan
terjangkau. Efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang
luas. Atau dengan kata lain menekankan pada distribusi dan harga.
(2) Konsep produk (the product concept)
Konsep ini beranggapan bahwa konsumen akan memilih produk yang
menawarkan mutu/kinerja terbaik/hal-hal inovatif lainnya.
Perusahaan/organisasi harus memusatkan perhatian untuk membuat
produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Atau dengan
kata lain menekankan pada produk itu sendiri.
(3) Konsep penjualan (the selling concept)
Konsep ini beranggapan bahwa jika pelanggan dibiarkan saja,
konsumen tidak akan membeli produk dari perusahaan/organisasi dalam
jumlah yang cukup. Sehingga penjual harus melakukan penjualan dan
promosi yang agresif. Biasanya digunakan untuk produk-produk yang
21
tidak terpikirkan untuk dibeli. Sehingga konsep ini menekankan pada
promosinya.
(4) Konsep pemasaran (the marketing concept)
Konsep ini mengutamakan pada kebutuhan dan keinginan dari pasar
sasaran serta dapat memenuhi kepuasan pelanggan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan dengan pesaingnya. Konsep ini memikirkan
untuk membuat/memproduksi apa yang dapat dijual. Penekanannya
pada 4 P (place, price, product, promotion).
(5) Konsep pemasaran sosial (the societal marketing concept)
Konsep ini memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan dari pasar
sasaran dan memberikan nilai tambah dengan meningkatkan
kesejahteraan pelanggan dan masyarakat secara luas. Sehingga dalam
konsep ini menekankan pada 4 P dan juga kesejahteraan masyarakat.
I. Pengertian jasa
Jasa merupakan produk yang tidak berwujud. Membeli jasa sama artinya
dengan menukarkan uang dengan sesuatu yang tidak berwujud. Menurut Fandy,
jasa adalah setiap tindakan/perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
dan tidak menghasilkan kepemilikan terhadap sesuatu. (Fandy, 1996 : 99)
Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun nonfisik. Pada masa
sekarang, industri jasa sangat beraneka ragam. Disektor pemerintah antara lain;
22
departemen kepolisian, pasukan pemadam kebakaran, sekolah negeri, kantor pos,
dan sebagainya. Sedangkan pada sektor swasta yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan/profit, contohnya: perusahaan penerbangan, biro perjalanan,
perusahaan asuransi, usaha jasa tata boga (rumah makan/depot), dan lain-lain.
a. Kualitas jasa
Kualitas menurut Kotler dan Susanto (2000 : 112) adalah keseluruhan
ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya
memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Sedangkan
untuk kualitas jasa sendiri sangat bersifat subjektif, tergantung dari persepsi
masing-masing individu. Sehingga hasilnya bisa berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Tetapi menurut Fandy (1996 : 102) secara garis besar
kualitas jasa dapat dibedakan berdasarkan :
1) Search quality, aspek kualitas jasa yang bisa dinilai konsumen
sebelum dibeli, contoh: harga.
2) Experience quality, aspek jasa yang baru bisa dinilai jika jasa
tersebut telah dikonsumsi, contoh: rasa dan tepat waktu.
3) Credence quality, aspek jasa yang tidak bisa dinilai walaupun sudah
dikonsumsi, contoh: kualitas operasi bedah jantung.
23
J. Pengertian Pasar Potensial
Pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk/sekelompok produk
yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam suatu periode tertentu
dibawah pengaruh suatu kondisi tertentu (Husnan dan Muhammad, 2000 : 35).
K. Pengertian Market Share
Sales potensial yang sering disebut dengan market share adalah proporsi
(sebagian) dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan dapat diraih
proyek yang bersangkutan (Husnan dan Muhammad, 2000 : 35).
L. Pengertian Merketing Mix
Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi
strategi yang ditempuhnya dapat berbeda-beda. Pada dasarnya, strategi ini
ditempuh berdasarkan satu tujuan, yaitu memuaskan konsumen. Dalam
pemasaran, strategi yang ditempuh oleh perusahaan terdiri dari tiga tahap,
yaitu :
1) Memilih konsumen yang dituju;
2) Mengidentifikasi keinginan konsumen;
3) Menentukan Marketing Mix.
Menurut R.N. Anthony strategi didefinisikan sebagai berikut :
“Strategi adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi, penetapan
mengenai perubahan dalam tujuan-tujuan itu, penetapan kebijaksanaan yang
akan menguasi perolehan, penggunaan dan pengaturan sumber daya itu”,
(Koontz, 1986 : 184).
24
Sedangkan menurut A.D. Chandler strategi didefinisikan sebagai berikut :
“Strategi adalah penentuan cita-cita dan tujuan-tujuan dan sasaran jangka
panjang yang pokok dari suatu perusahaan dan penerimaan arah-arah tindakan
serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan itu”,
(Koontz, 1986 : 184).
Berdasarkan dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
merupakan program umum dari tindakan-tindakan untuk pemanfaatan sumber
daya ke arah pencapaian tujuan secara menyeluruh. Strategi pemasaran yang
berhasil umumnya ditentukan oleh satu atau beberapa variabel marketing mix-
nya.
Menurut Basu Swastha dan Irawan mendefiniskan marketing mix sebagai
berikut :
“Marketing mix adalah kombinasi dari keempat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi “, (Basu Swastha dan Irawan, 1985:
78).
Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa; marketing
mix merupakan variabel-variabel yang dapat dikendalikan yang terdiri dari
produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya, yang digunakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas guna
mencapai tujuan pada pasar sasarannya.
Berikut ini akan dijelaskan variabel-variabel dari marketing mix :
25
1) Produk
Penawaran produk adalah jantung dari program pemasaran suatu
organisasi dan biasanya merupakan langkah awal dalam membentuk
bauran pemasaran. Manajer pemasaran tidak dapat menentukan harga,
merencanakan suatu strategi promosi, atau menciptakan saluran distribusi
sampai perusahaan mempunyai produk untuk dijual. Produk adalah setiap
barang atau jasa yang dapat ditawakan di pasar dengan tujuan agar
mendapatkan perhatian. Kemudian produk dapat menimbulkan suatu
permintaan yang disertai pemakaian atau pengkonsumsian. Sehingga
produk dapat memenuhi akan adanya keinginan atau kebutuhan konsumen
akan barang atau jasa.
2) Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah dari produk dan pelayanan. Dari definisi tersebut, bahwa harga
yang dibayar pembeli sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh
penjual. Dalam menetapkan harga, perusahaan harus memutuskan apa
yang ingin dicapai dengan penawaran produk tertentu. Semakin jelas
tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. Perusahaan
harus memutuskan dimana akan memasarkan produknya berdasarkan
kualitas dan harga.
26
3) Promosi
Dengan promosi produsen berusaha memperkenalkan produknya
kepada konsumen, sedangkan bagi penjual promosi berusaha membujuk
calon pembeli sehingga akan mencapai satu tingkat pembelian. Kegiatan
promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan promosi yang
dilakukan perusahaan diharapkan konsumen dapat mengenal produk yang
dibuat perusahaan sehingga akan menciptakan permintaan konsumen
akan suatu produk barang atau jasa.
Menurut Basu Swastha (1997 : 353), ada tiga tujuan perusahaan
mengadakan promosi, yaitu :
a. Informing
Memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli
tentang barang yang ditawarkan, siapa penjualnya, siapa pembuatnya,
dimana memperoleh dan harganya berapa.
b. Persuading
Membujuk calon pembeli agar mau membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.
c. Reminding
Mengingatkan konsumen tentang adanya barang atau jasa yang
ditawarkan
27
Bentuk-bentuk promosi yang ada diantaranya :
Periklanan;
Personal selling;
Publisitas;
Promosi penjualan.
4) Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah himpunan atau kongsi atau perorangan
yang mengambil alih hak atas barang atau jasa tertentu berpindah dari
produsen ke konsumen. Dengan kata lain saluran distribusi adalah
perantara perpindah kepemilikan dari produsen atau pemilik lama ke
konsumen atau pemilik yang baru. Dan, salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh produsen adalah bagaimana menyampaikan produk
maupun jasa kepada konsumen ditempat dan waktu yang diinginkan untuk
mendorong pembelian. Dengan adanya saluran distribusi, barang atau jasa
berpindah dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan
antara waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa
dari mereka yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,
sehingga masalah yang muncul serta pemecahan masalah, kesimpulan dan saran
yang ada dalam penelitian ini berlaku hanya untuk obyek yang diteliti.
B Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu :
1) Aspek pasar
Definisi aspek pasar adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. (Philip Kotler, 2005 : 10).
2) Aspek teknis
Definisi aspek teknis adalah merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan
proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiaannya setelah
proyek tersebut selesai dibangun (Husnan dan Muhammad, 2000 : 110).
3) Aspek manajemen
Definisi aspek manajemen adalah merupakan suatu kerangka kerja terpadu
untuk menganalisis masalah-masalah pengambilan keputusan dalam tata
29
kelola usaha yang berkenaan dengan bagaimana mengalokasikan sumber
daya-sumber daya yang ada secara efisien dalam rangka pelaksanan usaha
yang bersangkutan.
4) Aspek keuangan
Definisi aspek keuangan adalah kebutuhan akan dana yang diproyeksikan
dalam investasi untuk mendirikan sebuah usaha yang akan menghasilkan
profit/laba bagi investor. (Husnan dan Muhammad, 2000 : 108).
C Sumber dan Data Yang Diperlukan
Bila ditinjau dari sumbernya, data penelitian digolongkan menjadi dua
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari subyek penelitian dengan alat pengukuran atas alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari. Data sekunder adalah
data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subyek
penelitiannya. Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan
yang telah tersedia, dalam hal ini berupa estimasi data yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha
“Aubrey’s Café” Yogyakarta, digunakan data sekunder. Data dokumentasi yang
berkaitan dengan aspek pasar, yaitu :
1) Data mengenai jumlah mahasiswa;
2) Data mengenai jumlah pesaing.
30
Dalam penelitian ini, juga diperlukan adanya estimasi untuk dapat menilai
aspek keuangan, yaitu :
1) Estimasi mengenai kebutuhan dana untuk investasi yang mencakup harga;
2) Estimasi mengenai pendapatan perusahaan;
3) Estimasi mengenai biaya operasional, biaya non operasional, dan juga biaya
depresiasi.
Untuk menilai aspek teknis diperlukan data berupa :
1) Alat dan teknik yang akan dipergunakan;
2) Lokasi usaha.
Sedangkan untuk menilai aspek manajemen data yang diperlukan berupa :
1). Susunan personalia;
2). Jumlah tenaga kerja.
D Teknik pengumpulan data
Setiap usaha yang dinyatakan sebagai usaha ilmiah harus berdasarkan pada
sistem dan metode tertentu yang menjadi pedoman (Soeratno dan Arsyad, 1993 :
84). Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam sebuah
penelitian diperlukan adanya suatu metode, sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan.
Untuk memperoleh data, maka diperlukan adanya alat pengumpul data yang
tepat agar diperoleh kesimpulan yang tidak menyesatkan. Dalam penelitian, cara
untuk memperoleh atau mengumpulkan data dikenal dengan istilah metode
31
pengumpulan data. Banyak metode pengumpulan data yang dapat digunakan
untuk melaksanakan suatu penelitian. Dalam penelitian ini, teknik-teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Teknik kepustakaan
Teknik kepustakaan merupakan teknik yang dilakukan dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku referensi lain yang mendukung skripsi
ini. Teknik ini dilakukan untuk mencari teori-teori yang berkaitan dengan
tujuan penelitian. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian
ini antara lain tentang hal-hal yang berkaitan dengan studi kelayakan proyek,
metodologi penelitian, serta industri jasa. Dan juga, teknik kepustakaan ini
digunakan peneliti untuk mengetahui alat analisis yang tepat, yang dapat
digunakan dalam penelitian ini.
b. Teknik observasi
Teknik observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala yang
sedang diteliti (Soeratno dan Arsyad, 1993 : 98). Dalam penelitian ini, teknik
observasi dilakukan untuk mengetahui rincian biaya serta harga-harga barang
yang akan dikeluarkan untuk investasi dan juga teknik observasi ini dilakukan
untuk mengetahui jumlah café pesaing yang ada di Babarsari.
c. Teknik wawancara
Teknik wawancara adalah cara pengumpulan informasi dengan tanya
jawab secara bertatap muka dengan responden (Soeratno dan Arsyad, 1993 :
32
99). Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan tatap muka langsung
kepada pemilik café yang dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui aspek
teknis berupa alat dan teknik yang digunakan, dan juga aspek manajemen
untuk mengetahui kebutuhan akan karyawan di dalam pendirian sebuah usaha
café
d. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data dari dokumen dan data
laporan yang telah tersedia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik dokumentasi untuk mengetahui jumlah mahasiswa pada Universitas
yang ada di Babarsari yang akan dijadikan sebagai target pasar untuk café
yang akan didirikan.
E. Teknik analisis data
Pada penelitian ini ada empat aspek pokok yang menjadi perhatian peneliti
Aspek-aspek itu antara lain :
1. Aspek pasar
Ada tiga langkah yang dilakukan dalam menganalisa aspek pasar, yaitu :
a. Mengetahui jumlah mahasiswa pada universitas-universitas yang ada di
Babarsari Yogyakarta.
b. Menghitung pertambahan trend mahasiswa dengan metode Least
Square, dengan cara :
33
bXaY =′
Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus :
nY
a ∑=
∑∑= 2X
XYb
&
Keterangan :
Y ′ = nilai trend atau sejumlah mahasiswa
a = jumlah rata-rata mahasiswa di masa lampau
b = slope atau kemiringan garis trend
Y = jumlah pertambahan mahasiswa tahun 2000 sampai
tahun 2006
X = nilai waktu data yang dihitung dari periode dasar
(tahun)
n = banyaknya tahun yang diteliti
c. Menghitung prosentase perkiraan mahasiswa yang datang ke
Café, dengan cara :
- Mengestimasi prosentase mahasiswa yang akan ke Café dari
hasil perhitungan trend, kemudian di bagi dengan jumlah
pesaing yang ada di sekitar lokasi usaha.
34
Dalam hal ini, usaha dinyatakan layak untuk dilaksanakan dilihat
dari aspek pasar, jika ada kecendrungan peningkatan atau
stabilnya permintaan di masa yang akan datang.
2. Aspek teknis
Ada 4 langkah yang dilakukan untuk menilai kelayakan investasi dilihat dari
aspek teknis, yakni :
a. Penentuan lokasi usaha
Variabel-variabel utama yang mendukung penentuan lokasi
usaha, yaitu :
- Ketersediaan bahan mentah.
- Letak pasar yang dituju.
- Tenaga listrik dan air.
- Supply tenaga kerja.
- Fasilitas transportasi.
b. Penentuan luas produksi
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penentuan luas produksi, yaitu :
- Batasan permintaan.
- Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini dibatasi
oleh kapasitas teknis atau ekonomis.
- Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengelola proses
produksi.
- Kemampuan finansial manajemen.
35
c. Penentuan layout usaha
Kriteria yang dapat digunakan untuk evaluasi layout usaha, yakni :
- Adanya konsistensi dengan teknologi produksi.
- Penggunaan ruangan yang optimal.
- Meminimisasi biaya produksi dan memberikan jaminan untuk
keselamatan tenaga kerja.
- Adanya arus produk dalam proses yang lancer dari proses satu
ke proses yang lain.
d. Pemilihan jenis teknologi
Patokan umum yang dapat digunakan dalam pemilihan jenis
teknologi, yaitu :
- Ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah
yang digunakan.
- Kemungkinan adanya perkembangan teknologi di masa depan.
- Kemampuan tenaga kerja dalam mengoperasikan teknologi.
Dalam hal ini, investasi layak untuk dilakukan dilihat dari aspek
teknis, jika faktor-faktor di atas dapat terpenuhi.
3. Aspek manajemen
Ada 5 langkah yang perlu dilakukan untuk menilai kelayakan investasi di
tinjau dari aspek manajemen, yaitu :
a. Perencanaan (planning).
Dalam hal ini, meliputi :
36
- Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan.
b. Pengorganisasian (organizing).
Dalam hal ini, meliputi :
- Struktur organisasi yang akan digunakan.
c. Penyusunan personalia (staffing).
Dalam hal ini, meliputi :
- Persyaratan yang diperlukan untuk memangku jabatan kunci.
d. Pengarahan (leading).
Dalam hal ini, meliputi :
- Deskripsi jabatan.
- Spesifikasi jabatan.
- Standar prestasi jabatan.
e. Pengendalian (controlling).
Dalam hal ini, meliputi :
- Cara memperoleh tenaga kerja untuk memangkujabatan-jabatan
tersebut.
Dalam hal ini, investasi layak untuk dilakukan dilihat dari aspek
manajemen, jika faktor-faktor di atas dapat terpenuhi..
4. Aspek keuangan
Dalam menganalisa aspek keuangan untuk menilai kelayakan investasi,
digunakan metode NPV. Langkah-langkah untuk menghitung NPV adalah
sebagai berikut :
37
a. Mengetahui jumlah kebutuhan dana untuk investasi, yaitu dengan
cara :
- Membuat rencana yang terperinci dan dengan spesifikasi yang
lengkap mengenai kebutuhan dana untuk investasi awal pada
aktiva tetap berujud dan aktiva tidak tetap berujud.
b. Menghitung jumlah aliran kas masuk bersih salama 5 tahun, yaitu
dengan cara :
- Menghitung proyeksi total pendapatan, yaitu dengan cara
mengestimasi pendapatan perhari, perbulan, dan pertahun.
- Menghitung total biaya operasional, biaya non operasional, yaitu
dengan cara mengestimasi biaya produksi perbulan, dan
pertahun.
- Menghitung total biaya depresiasi, yaitu dengan cara membagi
biaya investasi dengan umur ekonomis usaha.
c. Menghitung NPV dengan cara :
NPV = ∑= +
+−n
ttr
AtAo1 )1(
Keterangan :
Ao = Pengeluaran investasi pada tahun ke – 0
At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke – t
r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik
modal
38
n = Jumlah tahun (umur ekonomis) proyek
Dalam hal ini, proyek layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek keuangan,
jika hasil penghitungan NPV positif.
Dari uraian diatas, maka layak tidaknya pendirian usaha dilaksanakan
didasarkan pada 4 aspek, yaitu : aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan
aspek keuangan. Berdasarkan aspek pasar, usaha dinyatakan layak untuk
dilaksanakan apabila ada kecendrungan peningkatan atau stabilnya permintaan di
masa yang akan datang. Berdasarkan aspek teknis, usaha dinyatakan layak untuk
dilaksanakan apabila teknik yang digunakan sesuai dengan standar mutu yang
dikehendaki pasar, teknik yang digunakan cocok dengan persyaratan yang
diperlukan untuk mencapai kapasitas yang diinginkan, tersedianya bahan baku yang
mencukupi, dan tempat atau lokasi yang dipilih strategis. Berdasarkan aspek
manajemen, usaha dinyatakan layak untuk dilaksanakan apabila memenuhi faktor-
faktor yang ditinjau dari segi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
personalia, pengarahan, dan pengendalian. Serta berdasarkan aspek keuangan,
usaha dinyatakan layak untuk dilaksanakan apabila NPV positif.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM RENCANA PENDIRIAN USAHA
A. Latar Belakang Pendirian Usaha
Yogyakarta sebagai ibukota propinsi DIY yang disebut juga sebagai kota
pelajar, telah berkembang sangat pesat. Para pelajar yang rata-rata terdiri dari
kawula muda ini memiliki gaya hidup yang suka mencari cara mudah dan cepat,
serta didukung dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang hidupnya secara
gathering memunculkan banyak tempat-tempat sejenis café, dimana tempat
seperti inilah biasanya kawula muda berkumpul hanya sekedar untuk
bercengkrama dan menikmati hidangan yang disajikan. Dari fenomena ini,
penulis yang juga sebagai pelaku bisnis melihat adanya sebuah peluang investasi
untuk mendirikan usaha café sejenis dengan konsep yang berbeda.
B. Lokasi, Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1) Lokasi Perusahaan
Usaha Aubrey”s Café ini akan didirikan di jalan Babarsari Ruko 8 blok A, BC
Plaza. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan karena letaknya sangat
strategis, hal ini mengingat jalan Babarsari masih berada di dalam kota
Yogyakarta, serta arus transportasi yang lancar untuk menuju lokasi usaha
Aubrey”s Café, dan juga mudah untuk dijangkau oleh masyarakat sekitarnya.
40
2) Visi Perusahaan
• Kenikmatan suasana tradisional dan modern di Aubrey”s Cafe.
3) Misi Perusahaan
a) Menghadirkan suasana tradisional pada Aubrey”s Cafe.
b) Menyediakan menu modern yang bervariasi bagi konsumen Aubrey”s
Cafe.
4) Tujuan Perusahaan
a) Mencari keuntungan.
Tujuan didirikannya suatu perusahaan tidak lepas dari usaha untuk
mencari keuntungan.seperti halnya dengan perusahaan-perusahaan yang lain,
usaha Aubrey”s Cafe tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup,
tumbuh dan juga berkembang tanpa adanya suatu keuntungan/laba yang
diperoleh dari hasil kegiatannya. Tidak ada seorang pun yang menanamkan
modalnya dalam suatu bidang kegiatan, khususnya bidang perekonomian,
tanpa mengharapkan keuntungan dari jerih payahnya. Karena itu merupakan
suatu pengharapan dan kontribusinya atas uang, waktu, keahlian dan tenaga
yang telah dikorbankannya. Adanya selisih antara hasil/pendapatan (total
revenue) dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan (total cost) akan
menghasilkan apa yang disebut dengan laba, yang nantinya akan
dipergunakan oleh perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup usaha,
tumbuh dan berkembang.
41
b) Membuka lapangan pekerjaan.
Dengan didirikannya Aubrey”s Cafe, maka diharapkan akan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan akan mengurangi tingkat
pengangguran di daerah Babarsari dan sekitarnya, karena masyarakat dapat
memperoleh kesempatan untuk bekerja pada perusahaan.
c) Memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk memenuhi permintaan konsumen di daerah Babarsari
khususnya, yaitu kawula muda yang mempunyai kesenangan untuk
bercengkrama sambil menikmati hidangan yang ditawarkan. Dan, daerah
sekitar pada umumnya yang membutuhkan jasa dan tempat untuk mereka
berkumpul.
C. Kondisi Lingkungan Usaha Aubrey”s Cafe
Bagi pelaku bisnis, Babarsari merupakan lahan berinvestasi yang
menjanjikan dengan menghasilkan tingkat keuntungan. Hal ini bukan tidak
beralasan, mengingat tingkat kepadatan penduduk atau masyarakat di daerah
Babarsari semakin bertambah setiap tahunnya, dimana daerah Babarsari terdapat
3 Universitas yaitu Universitas Atma Jaya, Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran”, Universitas Proklamasi, serta 1 sekolah tinggi yaitu Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional. Dan juga di daerah Babarsari banyak terdapat usaha seperti
usaha rumah makan, cafe, warung internet, rental VCD, rental komputer, dan kos-
kosan. Dengan kondisi seperti itu, menunjukkan bahwa persaingan usaha di
42
daerah Babarsari cukup tinggi. Oleh karena itu, peneliti yang juga sebagai pelaku
bisnis ingin mengambil bagian dalam persaingan tersebut dengan mendirikan
usaha cafe yang diberi nama Aubrey”s Cafe.
D. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Usaha
Dalam pendirian usaha Aubrey”s Cafe ini, peneliti yang juga sebagai
pelaku bisnis melakukan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang diperkirakan akan dihadapi Aubrey”s Cafe. Hal ini bertujuan agar pelaku
bisnis dapat merumuskan strategi yang tepat untuk dapat memenangkan
persaingan dengan usaha Cafe sejenis yang sudah ada. Berikut adalah identifikasi
usaha yang dilakukan oleh peneliti yang juga sebagai pelaku bisnis untuk usaha
Aubrey”s Cafe, yaitu :
1) Identifikasi kekuatan usaha Aubrey”s Cafe :
- Lokasi usaha strategis dan mudah dijangkau konsumen.
- Memiliki fasilitas hot spot dan she-sha yang tidak dimiliki para
pesaing.
- Ruang usaha lebih luas dibanding pesaing.
- Menu yang ditawarkan lebih bervariasi dibanding pesaing.
2) Identifikasi kelemahan usaha Aubrey”s Cafe :
- Belum dikenal oleh para mahasiswa yang akan menjadi target pasar.
- Lokasi parkir kurang luas.
43
3) Identifikasi peluang usaha Aubrey”s Cafe :
- Saat ini cafe menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
4) Identifikasi ancaman usaha Aubrey”s Cafe :
- Berdirinya usaha sejenis dengan menyediakan fasilitas yang lebih
lengkap dan menawarkan produk yang lebih bervariasi.
E. Strategi Pemasaran Usaha Aubrey”s Cafe
Dilihat dari kondisi lingkungan usaha di Babarsari, dalam hal ini kondisi
persaingan yang cukup tinggi. Maka, peneliti yang juga sebagai pelaku bisnis
mempunyai strategi di dalam memasarkan produk Aubrey”s cafe agar dapat
memenangkan persaingan dengan usaha cafe sejenis yang sudah berdiri terlebih
dahulu. Strategi yang akan digunakan, yaitu :
1) Mengiklankan keberadaan Aubrey”s cafe agar dikenal konsumen.
2) Memberikan produk yang berkualitas baik rasa serta tampilan produk, dan
juga cepat di dalam penyajian menu.
3) Memiliki ciri khas baik rasa serta tampilan produk yang berbeda dengan
pesaing.
4) Memberikan fasilitas hot spot dan juga she-sha yang tidak dimiliki pesaing.
44
F. Daftar Menu
Menu yang ditawarkan pada usaha Aubrey”s Cafe ini sangat
beranekaragam jenisnya baik dari menu minuman maupun juga menu makanan
yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini bertujuan agar konsumen lebih
leluasa di dalam memilih menu yang mereka inginkan karena hidangan yang
ditawarkan sangat bervariasi. Berikut merupakan daftar hidangan yang
ditawarkan pada usaha Aubrey”s Cafe :
1. Daftar minuman.
Coffee Mau-On Keterangan Harga Cup Harga Glass
Original Coffee Aubrey”s
Rp. 4.000 Rp. 5.500
Original Toraja Rp. 4.000 Rp. 5.500 Original Lampung Rp. 4.000 Rp. 5.500 Original Palembang Rp. 4.000 Rp. 5.500 Original Aceh Rp. 4.000 Rp. 5.500 Original Borneo Rp. 4.000 Rp. 5.500
Various Coffee Coffee Milk Rp. 4.500 Rp. 5.500 Coffee Jahe Rp. 4.500 Rp. 5.500 Coffee Greent Rp. 4.500 Rp. 5.500 Coffee Ndrewess Rp. 5.500 Rp. 6.500 X-presso Chill Rp. 6.500 Rp. 7.500
Chocolate Chocolate Original Rp. 7.000 Rp. 8.500 Chocolate Vanilla Rp. 7.000 Rp. 8.500
Juice Shabu Juice Orange Rp. 7.500 Juice Melon Rp. 6.500 Juice Mangga Rp. 6.500 Juice Semangka Rp. 6.500 Juice Sehat Rp. 6.500 Juice Apel Rp. 6.500
45
Juice Tomat Rp. 4.500 Juice Alpukat Rp. 7.500
Float Coffee Rp. 8.500 Mochacino Rp. 8.500 Vanilla Rp. 8.500 Chocolate Rp. 8.500 Strawberry Rp. 8.500 Fanta Rp. 8.500 Cola Rp. 8.500 Milo Rp. 8.500 durian Rp. 8.500 Orange Rp. 8.500
Milk Shake
Coffee Rp. 8.500 Mochacino Rp. 8.500 Vanilla Rp. 8.500 Chocolate Rp. 8.500 Strawberry Rp. 8.500 Durian Rp. 8.500 Orange Rp. 8.500
Various of Milk Mint Rp. 9.000 Strawberry Rp. 9.000 Pandan Rp. 9.000 Orange Rp. 9.000 Lemonade Rp. 9.000 Grape Rp. 9.000
Ice Coffee Blend Aubrey”s Black Mountain With Chocochips Rp. 11.000 Snow White Cappuchino Rp. 11.000 Coffee Lait Rp. 11.000 Strawberry Lait Rp. 11.000 Virgin Pink Rp. 11.000 Unforgetable Vanilla Rp. 11.000 Unfogetable Strawberry Rp. 10.000 Unforgetable Rapsberry Rp. 10.000 Unforgetable Blueberry Rp. 10.000 Unforgetable Raincloud Rp. 10.000 Unforgetable Happyblack Rp. 10.000 Rp. 10.000
46
a. Alasan pemilihan menu minuman
Dalam pemilihan menu minuman yang akan ditawarkan Aubrey”s cafe
kepada konsumen, terdapat 3 pertimbangan utama yang menjadi alasan
pemilihan menu minuman, yaitu :
1) Selera konsumen
Dalam pemilihan menu minuman pada usaha Aubrey”s Cafe, selera
konsumen menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan. Hal
ini diperhatikan dengan tujuan agar Aubrey”s Cafe dapat menyediakan
menu minuman yang sesuai dengan selera konsumen. Dalam hal ini,
menu minuman yang ditawarkan sudah memenuhi selera konsumen.
2) Kemudahan untuk memperoleh bahan baku
Dalam pemilihan menu minuman pada usaha Aubrey”s Cafe,
kemudahan perolehan persediaan bahan baku juga menjadi faktor yang
dipertimbangkan. Hal ini diperhatikan dengan tujuan untuk kelancaran
dalam proses produksi karena bahan baku yang digunakan untuk
pembuatan sebuah produk dapat tersedia.
Ice Cream Aubrey”s Strawberry Rp. 11.000 Chocolate Rp. 11.000 Vanilla Rp. 11.000 Capuchino Rp. 10.000 Mocachino Rp. 10.000 Blueberry Rp. 10.000
47
3) Keunggulan usaha
Dalam pemilihan menu pada usaha Aubrey”s Cafe, menu minuman
yang ditawarkan kepada konsumen merupakan menu minuman yang
menjadi keunggulan pada usaha Aubrey”s Cafe. Hal ini bertujuan agar
Aubrey”s Cafe dapat memenangkan persaingan dengan usaha cafe
sejenis yang sudah terlebih dulu ada.
b. Alasan penetapan harga minuman
1) Biaya-biaya
Dalam penentuan harga menu minuman yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, satuan harga ditentukan dengan
memperhitungkan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi didalam
proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya bahan penolong, serta
biaya tenaga kerja. Dan, biaya pemasaran juga merupakan elemen
biaya yang akan menjadi dasar dalam penentuan harga minuman.
2) Persaingan
Dalam penentuan harga menu minuman yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, faktor penting lain yang juga
menjadi pertimbangan adalah persaingan dengan usaha cafe sejenis
yang sudah berdiri terlebih dahulu. Dalam hal ini, harga yang tertera
pada daftar menu minuman adalah dibawah harga pesaing yang ada di
sekitar Babarsari. Hal ini dimaksudkan agar Aubrey”s Cafe dapat
48
memenangkan persaingan dengan cafe sejenis yang sudah berdiri
terlebih dahulu.
3) Daya beli konsumen
Dalam penentuan harga menu minuman yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, daya beli konsumen juga
merupakan faktor yang sangat diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar
dengan harga yang ditawarkan oleh Aubrey”s Cafe, konsumen
memiliki kemampuan untuk membeli produk minuman yang
ditawarkan.
Oleh karena itu, harga yang ditawarkan kepada konsumen pada tabel
daftar menu minuman merupakan harga yang diharapkan oleh
Aubrey”s Cafe dapat menutupi biaya-biaya dan juga bisa mendapatkan
laba dari penjualan minuman. Serta, dapat memenangkan persaingan
dengan usaha cafe sejenis yang sudah ada terlebih dahulu.
49
2. Daftar makanan.
Bananas Aubrey”s Bananas Sweet Cheesy Rp. 8.000 Muchas Gracias Bananas Original Rp. 8.000 Muchas Gracias Bananas Coklat Rp. 9.000 Muchas Gracias Bananas Keju Rp. 9.000 Muchas Gracias Bananas Coklat Keju Rp. 9.000
French Fries French Fries Original Rp. 7.500 French Fries Pedas Rp. 7.500 French Fries Keju Rp. 7.500 French Fries Barbeque Rp. 7.500 French Fries Spesial Keju Rp. 10.000
Mie Aubrey”s Mie wog-wogs goreng Rp. 6.000 Mie wog-wogs rebus Rp. 6.000 Pizza mie Rp. 9.000 Pizza mie keju Rp. 10.000
Bread Hot Bread hot original Rp. 9.000 Bread hot chocolate Rp. 10.000 Bread hot cheese Rp. 10.000 Bread hot chocolate cheese Rp. 11.000
Sandwich Sandwich ala rose original Rp. 9.000 Sandwich beef Rp. 9.000 Sandwich beef cheese Rp. 10.000 Sandwich sozzis malu-malu Rp. 10.000 Sandwich rolling Rp. 10.000
Aubrey”s Steak Sirloin Rp. 10.000 Tenderloin Rp. 10.000 Chicken Rp. 10.000
50
a. Alasan pemilihan menu makanan
Dalam pemilihan menu makanan yang akan ditawarkan Aubrey”s cafe kepada
konsumen, terdapat 3 pertimbangan utama yang menjadi alasan pemilihan
menu makanan, yaitu :
1) Selera konsumen
Dalam pemilihan menu makanan pada usaha Aubrey”s Cafe,
selera konsumen menjadi salah satu faktor yang menjadi
pertimbangan. Hal ini diperhatikan dengan tujuan agar Aubrey”s Cafe
dapat menyediakan menu makanan yang sesuai dengan selera
konsumen. Dalam hal ini, menu makanan yang ditawarkan sudah
memenuhi selera konsumen.
2) Kemudahan untuk memperoleh bahan baku
Dalam pemilihan menu makanan pada usaha Aubrey”s Cafe,
kemudahan perolehan persediaan bahan baku juga menjadi faktor yang
dipertimbangkan. Hal ini diperhatikan dengan tujuan untuk kelancaran
dalam proses produksi karena bahan baku yang digunakan untuk
pembuatan sebuah produk dapat tersedia.
3) Keunggulan usaha
Dalam pemilihan menu pada usaha Aubrey”s Cafe, menu
makanan yang ditawarkan kepada konsumen merupakan menu
makanan yang menjadi keunggulan pada usaha Aubrey”s Cafe. Hal ini
51
bertujuan agar Aubrey”s Cafe dapat memenangkan persaingan dengan
usaha cafe sejenis yang sudah terlebih dulu ada.
b. Alasan penetapan harga makanan
1) Biaya-biaya
Dalam penentuan harga menu makanan yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, satuan harga ditentukan dengan
memperhitungkan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi didalam
proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya bahan penolong, serta
biaya tenaga kerja. Dan, biaya pemasaran juga merupakan elemen
biaya yang akan menjadi dasar dalam penentuan harga makanan.
2) Persaingan
Dalam penentuan harga menu makanan yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, faktor penting lain yang juga
menjadi pertimbangan adalah persaingan dengan usaha cafe sejenis
yang sudah berdiri terlebih dahulu. Dalam hal ini, harga yang tertera
pada daftar menu makanan adalah dibawah harga pesaing yang ada di
sekitar Babarsari. Hal ini dimaksudkan agar Aubrey”s Cafe dapat
memenangkan persaingan dengan cafe sejenis yang sudah berdiri
terlebih dahulu.
3) Daya beli konsumen
Dalam penentuan harga menu makanan yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, daya beli konsumen juga
52
merupakan faktor yang sangat diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar
dengan harga yang ditawarkan oleh Aubrey”s Cafe, konsumen
memiliki kemampuan untuk membeli produk makanan yang
ditawarkan.
Oleh karena itu, harga yang ditawarkan kepada konsumen pada
tabel daftar menu makanan merupakan harga yang diharapkan oleh
Aubrey”s Cafe dapat menutupi biaya-biaya dan juga bisa mendapatkan
laba dari penjualan makanan. Serta, dapat memenangkan persaingan
dengan usaha cafe sejenis yang sudah ada terlebih dahulu.
3. Daftar She-Sha.
Aubrey”s She-Sha Vanilla Rp. 25.000 Strawberry Apple Rp. 25.000 Cherry Rp. 25.000 Grape Mint Rp. 25.000
a. Alasan pemilihan menu She-Sha
Dalam pemilihan menu She-Sha yang akan ditawarkan Aubrey”s cafe kepada
konsumen, terdapat pertimbangan utama yang menjadi alasan pemilihan menu
She-Sha, yaitu :
• Keunggulan usaha
Dalam pemilihan menu pada usaha Aubrey”s Cafe, menu She-
Sha yang ditawarkan kepada konsumen merupakan menu yang
menjadi keunggulan pada usaha Aubrey”s Cafe. Hal ini bertujuan agar
53
Aubrey”s Cafe dapat memenangkan persaingan dengan usaha cafe
sejenis yang sudah terlebih dulu ada.
b. Alasan penentuan harga She-Sha
1) Biaya-biaya
Dalam penentuan harga menu She-Sha yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, satuan harga ditentukan dengan
memperhitungkan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi didalam
proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya bahan penolong, serta
biaya tenaga kerja. Dan, biaya pemasaran juga merupakan elemen
biaya yang akan menjadi dasar dalam penentuan harga She-Sha.
2) Daya beli konsumen
Dalam penentuan harga menu She-Sha yang ditawarkan oleh
Aubrey”s Cafe kepada konsumen, daya beli konsumen juga
merupakan faktor yang sangat diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar
dengan harga yang ditawarkan oleh Aubrey”s Cafe, konsumen
memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi She-Sha yang ditawarkan.
Oleh karena itu, harga yang ditawarkan kepada konsumen pada
tabel daftar menu She-Sha merupakan harga yang diharapkan oleh
Aubrey”s Cafe dapat menutupi biaya-biaya dan juga bisa mendapatkan
laba dari penjualan She-Sha. Serta, dapat memenangkan persaingan
dengan usaha cafe sejenis yang sudah ada terlebih dahulu.
54
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rencana pendirian
Aunrey” Café di Babarsari Yogyakarta layak untuk dilaksanakan dilihat dari aspek
pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan juga aspek keuangan. Untuk mencapai
tujuan penelitian ini, telah dilakukan pengambilan data pada Universitas-universitas
yang ada di daerah Babarsari Yogyakarta, seperti Universitas Atma Jaya, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”, Universitas Proklamasi, dan juga Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional. Data yang diperoleh dari Universitas tersebut adalah data jumlah
mahasiswa/i dari tahun ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran 2006/2007 yang
menjadi mahasiswa/i pada Universitas tersebut.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dan pembahasan mengenai
aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan juga aspek keuangan. Penjelasannya
sebagai berikut :
A. Aspek Pasar
Aspek pasar menempati kedudukan utama dalam pertimbangan investor
untuk memperebutkan konsumen di dalam persaingan usaha. Maka, peranan
analisis aspek pasar dalam pendirian usaha pada studi kelayakan usaha,
merupakan variabel pertama dan utama untuk mendapatkan perhatian dari
investor atau pendiri usaha. Dengan adanya aspek pasar ini, maka pemilik usaha
55
dapat mengetahui dan memperkirakan jumlah konsumen yang akan menjadi
pelanggan dengan cara :
1. Mengetahui jumlah mahasiswa/i di Universitas-universitas yang ada di
Babarsari Yogyakarta.
Jumlah mahasiswa/i aktif pada Universitas-universitas yang ada di
Babarsari Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. V.1 Total mahasiswa/i aktif pada Universitas-universitas yang ada di Babarsari
Yogyakarta Tahun ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran 2006-2007
Tahun
Ajaran
Universita
s Atma
Jaya
Universitas
Pembangunan
Nasional”Veteran”
Sekolah
Tinggi
Teknologi
Nasional
Universitas
Proklamasi
Total
Mahasiswa/
i
2000/2001 16,584 5,669 3,310 990 26,553
2001/2002 17,700 4,800 3,559 2,504 28,563
2002/2003 17,844 4,532 3,735 2,571 28,682
2003/2004 17,801 5,567 5,793 2,438 31,599
2004/2005 16,739 5,896 5,101 1,708 29,444
2005/2006 15,323 6,015 3,686 1,099 26,123
2006/2007 17,147 6,135 4,243 1,443 28,968
Jumlah 199,932
Sumber : Universitas Atma Jaya, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Proklamasi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, 2007.
56
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa/i
pada Universitas-universitas yang ada di Babarsari pada tahun ajaran
2000/2001 sampai dengan tahun ajaran 2003/2004 mengalami
peningkatan. Mulai tahun ajaran 2003/2004 sampai dengan tahun ajaran
2005/2006 mengalami penurunan jumlah mahasiswa/i. Dan pada tahun
ajaran 2005/2006 sampai tahun ajaran 2006/2007 terjadi adanya
peningkatan jumlah mahasiswa/i.
2. Menghitung trend pertambahan mahasiswa/i.
Untuk mengetahui aspek pasar usaha Aubrey” Cafe ini, penulis yang
juga sebagai pelaku bisnis melakukan analisis aspek pasar dengan cara
menghitung pertambahan trend mahasiswa/i pada Universitas-universitas
yang berada di Babarsari, yaitu :
2.1. Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Data jumlah mahasiswa/i Universitas Atma Jaya dari tahun ajaran
2000/2001 sampai tahun ajaran 2006/2007, adalah sebagai berikut :
57
Tabel V. 2 Jumlah Mahasiswa/i Universitas Atma Jaya
Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Jumlah mahasiswa
2000/2001 16,584
2001/2002 17,700
2002/2003 17,844
2003/2004 17,801
2004/2005 16,739
2005/2006 15,323
2006/2007 17,147
Sumber : Universitas Atma Jaya, 2007
Nilai X pada tahun yang berada di tengah diberi nilai 0 dengan maksud
untuk mempermudah perhitungan, sedangkan tahun sebelumnya berturut-
turut diberi nilai -1, -2, -3 dan tahun sesudahnya berturut-turut diberi nilai
1, 2, 3. Perhitungan jumlah Y, jumlah XY, dan jumlah X 2 . Untuk
menghitung trend dan nilai trend pertambahan mahasiswa Atma Jaya
Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini :
58
Tabel V.3 Perhitungan Trend Jumlah Mahasiswa/i Atma Jaya Yogyakarta
Tahun Ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Jumlah Mahasiswa
(Y)
X X 2 X.Y
2000/2001 16,584 -3 9 - 49,752
2001/2002 17,700 -2 4 - 35,400
2002/2003 17,844 -1 1 - 17,844
2003/2004 17,801 0 0 0
2004/2005 16,739 1 1 16,739
2005/2006 15,323 2 4 30,646
2006/2007 17,147 3 9 51,441
Jumlah 119,138 0 28 - 4,170
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007.
nY
a ∑= = 71.019,177138,119
=
93.14828170,4
2 −=−
==∑∑
XXY
b
Berdasarkan perhitungan di atas maka persamaan trend tahunan Universitas
Atma Jaya Yogyakarta adalah :
'Y = 17,019.71 + -148.93 (X). Dimana Y adalah permintaan setiap tahun,
satuan X = 1 tahun dan originnya pada tahun ajaran 2003/2004 yaitu pada
saat nilai X = 0. Sehingga nilai trend tahun ajaran 2000/2001 sampai dengan
tahun ajaran 2006/2007 menjadi :
59
'Y 2000/2001 = 17,019.71 + (-148.93) (-3) = 17,466.50
'Y 2001/2002 = 17,019.71 + (-148.93) (-2) = 17,317.57
'Y 2002/2003 = 17,019.71 + (-148.93) (-1) = 17,168.64
'Y 2003/2004 = 17,019.71 + (-148.93) (0) = 17,019.71
'Y 2004/2005 = 17,019.71 + (-148.93) (1) = 16,870.79
'Y 2005/2006 = 17,019.71 + (-148.93) ( (2) = 16,721.86
'Y 2006/2007 = 17,019.71 + (-148.93) (3) = 16,572.93
Trend pertambahan mahasiswa Universitas Atma Jaya untuk
tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pada perhitungan di atas dapat
diketahui, sebagai berikut :
'Y 2007/2008 =17,019.71 + (-148.93) (4) = 16,432.99
Jadi, dari hasil perhitungan trend diperkirakan jumlah
mahasiswa/i Universitas Atma Jaya pada tahun ajaran 2007/2008
adalah sebesar 16,432 jiwa (mengalami penurunan jumlah
mahasiswa/i).
2.2. Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta
Data jumlah mahasiswa/i Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” Yogyakarta dari tahun ajaran 2000/2001 sampai tahun
ajaran 2006/2007, adalah sebagai berikut :
60
Tabel V. 4 Jumlah Mahasiswa/i Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Jumlah mahasiswa
2000/2001 5,669
2001/2002 4,800
2002/2003 4,532
2003/2004 5,567
2004/2005 5,896
2005/2006 6,015
2006/2007 6,135
Sumber : Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”, 2007.
Nilai X pada tahun yang berada di tengah diberi nilai 0 dengan maksud
untuk mempermudah perhitungan, sedangkan tahun sebelumnya berturut-
turut diberi nilai -1, -2, -3 dan tahun sesudahnya berturut-turut diberi nilai
1, 2, 3. Perhitungan jumlah Y, jumlah XY, dan jumlah X 2 . Untuk
menghitung trend dan nilai trend pertambahan mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
61
Tabel V. 5 Perhitungan Trend Jumlah Mahasiswa/i Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Yogyakarta Tahun Ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran 2006/2007
Tahun
Ajaran
Jumlah
Mahasiswa X X² XY
(Y)
2000/2001 5,669 -3 9 -17,007
2001/2002 4,800 -2 4 -9,600
2002/2003 4,532 -1 1 -4,532
2003/2004 5,567 0 0 0
2004/2005 5,896 1 1 5,896
2005/2006 6,015 2 4 12,030
2006/2007 6,135 3 9 18,405
Jumlah 38,614 0 28 5,192
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007.
nY
a ∑= = 29.516,57614,38
=
43.18528
51922 ===
∑∑
XXY
b
Berdasarkan perhitungan di atas maka persamaan trend tahunan Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta adalah :
'Y = 5,516.29 + 185.43 (X). Dimana Y adalah permintaan setiap tahun,
satuan X = 1 tahun dan originnya pada tahun ajaran 2003/2004 yaitu pada
saat nilai X = 0. Sehingga nilai trend tahun ajaran 2000/2001 sampai dengan
tahun ajaran 2006/2007 menjadi :
62
'Y 2000/2001 = 5,516.29 + 185.43 (-3) = 4,960.00
'Y 2001/2002 = 5,516.29 + 185.43 (-2) = 5,145.43
'Y 2002/2003 = 5,516.29 + 185.43 (-1) = 5,330.86
'Y 2003/2004 = 5,516.29 + 185.43 (0) = 5,516.29
'Y 2004/2005 = 5,516.29 + 185.43 (1) = 5,701.71
'Y 2005/2006 = 5,516.29 + 185.43 (2) = 5,887.14
'Y 2006/2007 = 5,516.29 + 185.43 (3) = 6,072.57
Trend pertambahan mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Yogyakarta untuk tahun ajaran 2007/2008
berdasarkan pada perhitungan di atas dapat diketahui, sebagai berikut :
'Y 2007/2008 = 5,516.29 + 185.43 (4) = 6,258.00
Jadi, dari hasil perhitungan trend diperkirakan jumlah
mahasiswa/i Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008 adalah sebesar 6,258 jiwa
(mengalami kenaikan jumlah mahasiswa/i).
2.3. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Data jumlah mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta dari tahun ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran
2006/2007, adalah sebagai berikut :
63
Tabel V. 6 Jumlah Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Jumlah mahasiswa
2000/2001 3,310
2001/2002 3,559
2002/2003 3,735
2003/2004 5,793
2004/2005 5,101
2005/2006 3,686
2006/2007 4,243
Sumber : Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta, 2007.
Nilai X pada tahun yang berada di tengah diberi nilai 0 dengan maksud untuk
mempermudah perhitungan, sedangkan tahun sebelumnya berturut-turut
diberi nilai -1, -2, -3 dan tahun sesudahnya berturut-turut diberi nilai 1, 2, 3.
Perhitungan jumlah Y, jumlah XY, dan jumlah X 2 . Untuk menghitung trend
dan nilai trend pertambahan mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini :
64
Tabel V. 7 Perhitungan Trend Jumlah Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran
Jumlah Mahasiswa (Y)
X X 2 X.Y
2000/2001 3,310 -3 9 -9930
2001/2002 3,559 -2 4 -7118
2002/2003 3,735 -1 1 -3735
2003/2004 5,793 0 0 0
2004/2005 5,101 1 1 5101
2005/2006 3,686 2 4 7372
2006/2007 4,243 3 9 12729
Jumlah 29,427 0 28 4419
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007.
nY
a ∑= = 86.203,47427,29
=
82.15728419,4
2 ===∑∑
XXY
b
Berdasarkan perhitungan di atas maka persamaan trend tahunan Sekolah
Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta adalah :
'Y = 4,203.86 + 157.82 (X). Dimana Y adalah permintaan setiap tahun,
satuan X = 1 tahun dan originnya pada tahun ajaran 2003/2004 yaitu pada
saat nilai X = 0. Sehingga nilai trend tahun ajaran 2000/2001 sampai dengan
tahun ajaran 2006/2007 menjadi :
65
'Y 2000/2001 = 4,203.86 + 157.82 (-3) = 3,730.39
'Y 2001/2002 = 4,203.86 + 157.82 (-2) = 3,888.21
'Y 2002/2003 = 4,203.86 + 157.82 (-1) = 4,046.04
'Y 2003/2004 = 4,203.86 + 157.82 (0) = 4,203.86
'Y 2004/2005 = 4,203.86 + 157.82 (1) = 4,361.68
'Y 2005/2006 = 4,203.86 + 157.82 (2) = 4,519.50
'Y 2006/2007 = 4,203.86 + 157.82 (3) = 4,677.32
Trend pertambahan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta untuk tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pada
perhitungan di atas dapat diketahui, sebagai berikut :
'Y 2007/2008 = 4,203.86 + 157.82 (4) = 4,835.14
Jadi, dari hasil perhitungan trend diperkirakan jumlah mahasiswa/i
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta pada tahun ajaran
2007/2008 adalah sebesar 4,385 jiwa (mengalami peningkatan jumlah
mahasiswa/i).
2.4. Universitas Proklamasi Yogyakarta
Data jumlah mahasiswa/i Universitas Proklamasi Yogyakarta
dari tahun ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran 2006/2007, adalah
sebagai berikut :
66
Tabel V.8 Jumlah Mahasiswa/i Universitas Proklamasi
Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Jumlah Mahasiswa
2000/2001 990
2001/2002 2,504
2002/2003 2,571
2003/2004 2,438
2004/2005 1,708
2005/2006 1,099
2006/2007 1,443
Sumber : Universitas Proklamasi, 2007.
Nilai X pada tahun yang berada di tengah diberi nilai 0 dengan
maksud untuk mempermudah perhitungan, sedangkan tahun
sebelumnya berturut-turut diberi nilai -1, -2, -3 dan tahun sesudahnya
berturut-turut diberi nilai 1, 2, 3. Perhitungan jumlah Y, jumlah XY,
dan jumlah X 2 . Untuk menghitung trend dan nilai trend pertambahan
mahasiswa/i Universitas Proklamasi Yogyakarta dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
67
Tabel V.9 Perhitungan Trend Jumlah Mahasiswa/i Universitas Proklamasi Yogyakarta
Tahun ajaran 2000/2001 sampai tahun ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Jumlah Mahasiswa (Y)
X X 2 X.Y
2000/2001 990 -3 9 - 2970
2001/2002 2,504 -2 4 - 5008
2002/2003 2,571 -1 1 - 2571
2003/2004 2,438 0 0 0
2004/2005 1,708 1 1 1708
2005/2006 1,099 2 4 2198
2006/2007 1,443 3 9 4329
Jumlah 12,753 0 28 - 2314
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007.
nY
a ∑= = 86.821,17753,12
=
=−
==∑∑
282314
2XXY
b - 82.64
Berdasarkan perhitungan di atas maka persamaan trend tahunan Universitas
Proklamasi adalah
'Y = 1,821.86 + (-82.64) (X). Dimana Y adalah permintaan setiap tahun,
satuan X = 1 tahun dan originnya pada tahun ajaan 2003/2004 yaitu pada saat
68
nilai X = 0. Sehingga nilai trend tahun ajaran 2000/2001 sampai dengan tahun
ajaran 2006/2007 menjadi :
'Y 2000/2001 = 1,821.86 + (-82.64) (-3) = 2,069.79
'Y 2001/2002 = 1,821.86 + (-82.64) (-2) = 1,987.14
'Y 2002/2003 = 1,821.86 + (-82.64) (-1) = 1,904.50
'Y 2003/2004 = 1,821.86 + (-82.64) (0) = 1,821.86
'Y 2004/2005 = 1,821.86 + (-82.64) (1) = 1,739.21
'Y 2005/2006 = 1,821.86 + (-82.64) (2) = 1,656.57
'Y 2006/2007 = 1,821.86 + (-82.64) (3) = 1,573.93
Trend pertambahan mahasiswa Universitas Proklamasi Yogyakarta untuk
tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pada perhitungan di atas dapat
diketahui, sebagai berikut :
'Y 2007/2008 = 1,821.86 + (-82.64) (4) = 1,491.29
Jadi, dari hasil perhitungan trend diperkirakan jumlah mahasiswa/i
Universitas Proklamasi Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008 adalah
sebesar 1491 jiwa (mengalami penurunan jumlah mahasiswa/i).
2.5 Pertambahan trend untuk ke-4 Universitas yang ada di Babarsari
Yogyakarta
Dari perhitungan hasil trend pertambahan mahasiswa/i ke-4
Universitas yang ada di Babarsari Yogyakarta, maka dapat diketahui total
69
trend pertambahan mahasiswa/i tahun ajaran 2000/2001 sampai dengan
tahun ajaran 2006/2007 sebagai berikut :
Tabel V.10 Total Jumlah mahasiswa/i pada Universitas-universitas yang ada di Babarsari
Yogyakarta Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran
Universitas Atma Jaya
Universitas Pembangunan
Nasional”Veteran”
Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional
Universitas Proklamasi
Total Mahasiswa
/i
2000/2001 16,584 5,669 3,310 990 26,553 2001/2002 17,700 4,800 3,559 2,504 28,563 2002/2003 17,844 4,532 3,735 2,571 28,682 2003/2004 17,801 5,567 5,793 2,438 31,599 2004/2005 16,739 5,896 5,101 1,708 29,444 2005/2006 15,323 6,015 3,686 1,099 26,123 2006/2007 17,147 6,135 4,243 1,443 28,968
Jumlah 199,932 Sumber : Universitas Atma Jaya, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas
Proklamasi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, 2007.
Nilai X pada tahun yang berada di tengah diberi nilai 0 dengan maksud
untuk mempermudah perhitungan, sedangkan tahun sebelumnya berturut-
turut diberi nilai -1, -2, -3 dan tahun sesudahnya berturut-turut diberi nilai 1,
2, 3. Perhitungan jumlah Y, jumlah XY, dan jumlah X 2 . Untuk menghitung
trend dan nilai trend pertambahan mahasiswa/i ke-4 Universitas yang ada di
Babarsari Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini :
70
Tabel V.11 Perhitungan Trend Jumlah mahasiswa/i pada Universitas-universitas yang ada di
Babarsari Yogyakarta Tahun Ajaran 2000/2001 sampai Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran Total Mahasiswa/i
(Y) X X 2 X.Y
2000/2001 26,553 -3 9 - 79,659
2001/2002 28,563 -2 4 - 57,126
2002/2003 28,682 -1 1 - 28,682
2003/2004 31,599 0 0 0
2004/2005 29,444 1 1 29,444
2005/2006 26,123 2 4 52,246
2006/2007 28,968 3 9 86,904
Jumlah 199,932 0 28 3,127
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2007.
nY
a ∑= = 71.561,287932,199
=
===∑∑
28127,3
2XXY
b 111.68
Berdasarkan perhitungan di atas maka persamaan trend tahunan untuk ke-4
Universitas yang ada di Babarsari Yogyakarta adalah
'Y = 28,561.71 + 111.68 (X). Dimana Y adalah permintaan setiap tahun,
satuan X = 1 tahun dan originnya pada tahun 2003/2004 yaitu pada saat nilai
71
X = 0. Sehingga nilai trend tahun 2000/2001 sampai dengan tahun 2006/2007
menjadi :
'Y 2000/2001 = 28,561.71 + 111.68 (-3) = 28,226.68
'Y 2001/2002 = 28,561.71 + 111.68 (-2) = 28,338.36
'Y 2002/2003 = 28,561.71 + 111.68 (-1) = 28,450.04
'Y 2003/2004 = 28,561.71 + 111.68 (0) = 28,561.71
'Y 2004/2005 = 28,561.71 + 111.68 (1) = 28,673.39
'Y 2005/2006 = 28,561.71 + 111.68 (2) = 28,785.07
'Y 2006/2007 = 28,561.71 + 111.68 (3) = 28,896.75
Trend pertambahan mahasiswa/i ke-4 Universitas yang ada di Babarsari
Yogyakarta untuk tahun 2007/2008, berdasarkan pada perhitungan di atas
dapat diketahui, sebagai berikut :
'Y 2007/2008 = 28,561.71 + 111.68 (4) = 29,008.43
Jadi, dari hasil perhitungan trend diperkirakan jumlah mahasiswa/i ke-4
Universitas yang ada di Babarsari Yogyakarta pada tahun ajaran 2007/2008
adalah sebesar 29,008 jiwa (mengalami peningkatan jumlah mahasiswa/i).
Dan dari hasil perhitungan trend untuk jumlah mahasiswa/i ke-4 universitas
yang ada di Babarsari secara keseluruhan untuk tahun ajaran 2007 hingga
tahun ajaran 2012 diperkirakan akan mengalami peningkatan karena nilai
trend dari tahun ajaran 2000 hingga tahun ajaran 2006 bernilai positif yang
72
berarti akan mengalami peningkatan jumlah mahasiswa/i pada tahun-tahun
berikutnya.
3. Menghitung perkiraan permintaan efektif
Dari hasil perhitungan pertambahan trend mahasiswa/i pada
Universitas-universitas yang ada di Babarsari Yogyakarta sebesar 29,008
jiwa, maka perkiraan jumlah pengunjung yang akan menjadi market share
untuk usaha Aubrey”s Cafe adalah :
a. Pasar potensial per universitas
Pasar potensial =Babarsaridisuniversitajumlah
imahasiswatotal / = 4
008,29 jiwa =
7,252 jiwa/universitas.
b. Pangsa pasar per universitas
Market share = pesaingjumlah
potensialpasar = 3
252,7 jiwa = 2,417
jiwa/universitas
c. Total pangsa pasar
Total = Pangsa pasar x Jumlah universitas di Babarsari
= 2,417 jiwa x 4 universitas
= 9,668 jiwa
Jadi yang akan menjadi pangsa pasar untuk usaha Aubrey’s Cafe adalah
sebesar 9,668 jiwa. Dan untuk mengetahui permintaan efektif digunakan
Metode Judgement, dengan mengestimasi prosentase mahasiswa/i yang
73
akan menjadi pengunjung Aubrey”s Cafe yaitu sebesar 50 % maka akan
di dapat permintaan efektif sebesar :
Permintaan efektif = Market Share x 50 %
= 9,668 jiwa x 50 %
= 4,834 jiwa
Jadi permintaan efektif untuk usaha Aubrey”s Café adalah sebesar 4,834
jiwa, yang diperkirakan akan menjadi konsumen Aubrey”s Café.
Jika dilihat dari hasil perhitungan trend pertambahan jumlah
mahasiswa/i pada Universitas-universitas yang ada di Babarsari
Yogyakarta untuk tahun ajaran 2007/2008 yang mengalami
peningkatan sebesar 112 jiwa dari tahun ajaran sebelumnya yaitu
2006/2007, maka pendirian usaha Aubrey”s Café di Babarsari
Yogyakarta dinyatakan layak didirikan dilihat dari aspek pasar.
74
B. Aspek Teknis.
1. Pemilihan lokasi
Gambar V. 1 Denah Lokasi Usaha Aubrey”s Cafe
75
Usaha Aubrey”s Café terletak di jalan. Babarsari, Sleman Yogyakarta.
Pemilihan lokasi usaha ini berdasarkan pertimbangan, yakni :
a. Lokasi usaha ini dekat dengan Mirota Babarsari, sehingga bahan baku
untuk proses produksi mudah di dapat.
b. Lokasi usaha ini sangat strategis karena di sekitar lokasi usaha banyak
pemukiman penduduk dan juga tempat tinggal mahasiswa/indekos yang
menjadi target pasar untuk usaha ini. Dan, lokasi usaha ini terletak di
antara empat Universitas yang ada di kawasan Babarsari.
c. Tersedianya sarana air dan listrik yang merupakan faktor utama dalam
operasional.
d. Lokasi usaha ini dekat dengan pemukiman penduduk dan juga tempat
tinggal mahasiswa/indekos, sehingga tenaga kerja yang diperlukan bisa
di dapat.
e. Lokasi usaha ini sangat dekat dengan jalan utama sehingga transportasi
dapat dengan mudah di dapat.
2. Penentuan kapasitas produksi
Di dalam proses produksi, usaha ini memiliki daya tampung sebanyak
8 meja yang masing-masing meja memiliki 4 kursi, yang berarti dapat
menampung 32 orang konsumen dalam sehari. Dengan luas bangunan sebesar
260m (panjang 10m dan lebar 6m). Pada pelaksanaanya, pekerjaan ditangani
76
D A P U R
M E J A B A R T E N D E R
ME
JA
KAS
IR
M E J A1
M E J A2
M E J A3
M E J A7
M E J A8
M E J A6
M E J A 4
M E J A5
T A M A N
oleh 3 orang waiter/pelayan, 1 orang koki, dan 1 orang bartender, serta 1
orang manajer yang akan mengawasi jalannya proses produksi.
Usaha Aubrey”s Cafe ini buka pada pukul 16.00-02.00 setiap harinya.
3. Penentuan Layout (Tata Letak) Usaha
Layout Aubrey”s Cafe
Gambar V.3 Layout Aubrey”s Café
77
Pertimbangan tata letak (layout) usaha yang kami susun berdasarkan :
a. Konsisten dengan teknologi yang digunakan, artinya teknologi yang
digunakan tetap sejak awal dan diatur penggunaannya secara baik dan
bergantian dapat menciptakan kelancaran dalam pelayanan. Teknologi yang
digunakan Aubrey”s Café adalah komputer, hot spot, Televisi, dan mesin
kopi (Coffee maker).
b. Optimalisasi penggunaan ruang artinya pemanfaatan letak dan tempat
diharapkan optimal untuk membantu proses kelancaran dalam pelayanan. Isi
ruang Aubrey”s Café terdiri dari 8 meja dan 4 kursi dengan jarak 1meter
antara meja satu dengan meja yang lain diharapkan memperlancar proses
pelayanan. Dan dengan pengaturan tata letak yang baik dan efisien, dalam
jangka panjang diharapkan dapat menambah fasilitas baru.
c. Meminimalisasi biaya artinya dengan tata letak yang teratur dapat mencegah
penambahan biaya dan permasalahan yang diperkirakan akan timbul. Dan
memberikan jaminan untuk keselamatan tenaga kerja artinya dengan
dibuatnya.
Dalam hal ini, usaha Aubrey”s Café layak untuk dilaksanakan dilihat dari
aspek teknis karena faktor-faktor diatas dapat dipenuhi oleh pihak Aubrey”s
Café.
78
C. Aspek Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan ini, yang perlu diketahui adalah jenis-jenis
pekerjaan yang diperlukan agar aktivitas usaha dapat berjalan dengan baik dan
efektif. Dan agar tidak terjadi pemborosan biaya tenaga kerja, pada usaha
Aubrey”s Café ini hanya dibutuhkan 6 orang karyawan agar dapat bekerja
secara optimal, yaitu terdiri dari :
a. Manajer : 1 orang.
b. Koki : 1 orang.
c. Bartender : 1 orang.
d. Waiter/pelayan : 3 orang.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Untuk mendukung dan memperlancar proses produksi dan pelayanan
dalam menjalankan usaha Aubrey”s Café diperlukan struktur organisasi yang
sesuai. Struktur organisasi yang digunakan Aubrey”s Café adalah struktur
organisasi garis, tujuannya agar komunikasi antar pemilik usaha, manajer dan
para karyawan dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirnya tujuan dapat
tercapai. Berikut Struktur Organisasi Pada Aubrey”s Café.
79
Gambar V.3. Struktur Organisasi Aubrey”s Cafe
80
3. Penyusunan Personalia (Staffing)
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon karyawan untuk
memangku jabatan di Aubrey”s Café, antara lain :
a. Manajer :
1) Pria yang berumur 20 tahun sampai 30 tahun.
2) Mempunyai jiwa kepemimpinan.
3) Berpengalaman sebagai manajer minimal 1 tahun.
4) Mengetahui seluk beluk keuangan dan juga pemasaran.
5) Pendidikan minimal D3.
6) Berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani.
7) Jujur dan bertanggungjawab.
b. Waiter/pelayan :
1). Pria yang berumur 17 tahun sampai dengan 25 tahun.
2). Rajin, jujur, cekatan dan bertanggungjawab.
3). Berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani.
4). Pendidikan minimal SLTA.
c. Koki :
1) Pria yang berumur 20 tahun sampai dengan 30 tahun.
2) Mempunyai pengetahuan dan keahlian di dalam tata boga.
3) Berpengalaman minimal 1 tahun.
4) Pendidikan minimal SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
5) Rajin, jujur, cekatan dan bertanggungjawab.
81
6) Berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani.
d. Bartender :
1) Pria yang berumur 20 tahun sampai dengan 30 tahun.
2) Mempunyai pengetahuan dan keahlian di dalam tata boga.
3) Berpengalaman minimal 1 tahun.
4) Pendidikan minimal SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
5) Rajin, jujur, cekatan dan bertanggungjawab.
6) Berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani.
4. Pengarahan (Leading)
Pada bagian ini menjelaskan mengenai deskripsi jabatan, spesifikasi
jabatan, dan juga standar prestasi jabatan. Yang bertujuan agar karyawan
mengetahui tanggungjawab mereka masing-masing, yaitu :
a. Dewan Komisaris :
1) Mengawasi pekerjaan manajer dalam mengelola usaha.
2) Meminta keterangan dan penjelasan kepada direksi apabila dianggap
perlu.
b. Manajer :
1) Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan usaha.
2) Membuat kebijaksanaan perusahaan dalam bidang pemasaran dan
produksi.
3) Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
4) Menyusun rencana dan melaporkan rugi/laba perusahaan.
82
5) Merencanakan pembelanjaan perusahaan yang disesuaikan dengan
anggaran perusahaan.
c. Koki :
1) Menyediakan makanan untuk konsumen.
2) Bertanggungjawab atas kebersihan dapur.
3) Pengawasan kualitas makanan.
d. Bartender :
1) Menyediakan minuman untuk konsumen.
2) Bertanggungjawab atas kebersihan meja bar.
3) Pengawasan kualitas minuman.
e. Waiter/pelayan :
1) Menulis daftar pesanan konsumen.
2) Menjemput dan mengantar konsumen ke meja (personal service).
3) Mengantar pesanan ke konsumen.
4) Membersihkan dan membereskan peralatan.
5) Tanggap akan kebutuhan konsumen.
Standar prestasi jabatan/ kompensasi.
Pemberian kompensasi bertujuan untuk menghargai jasa yang telah
diberikan karyawan kepada perusahaan. Kompensasi terdiri dari gaji, dan
juga bonus. Pemberian kompensasi yang layak bertujuan untuk memacu
karyawan agar bekerja dengan baik dalam melayani pelanggan. Adapun
besar gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan adalah sebesar :
83
a. Manajer : Rp 600.000/bulan
b. Koki : Rp 450.000/bulan
c. Bartender : Rp 450.000/bulan
d. Waiter/pelayan : Rp 350.000/bulan
5. Pengendalian (Controlling)
Sumber daya manusia adalah karyawan yang merupakan salah satu
factor pendukung sukses atau tidaknya suatu bisnis. Hal ini dikarenakan
karyawan merupakan pelaksana dari semua kegiatan usaha. Perusahaan akan
memperhatikan karyawannya dengan tujuan agar karyawan puas sehingga
dapat bekerja secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
perekrutan tenaga kerja untuk memangku jabatan-jabatan yang dibutuhkan
pada usaha Aubrey”s Cafe, yaitu dengan cara :
a. Menghubungi Dinas Tenaga Kerja.
b. Memberitahukan mengenai pembukaan lowongan pekerjaan pada
media cetak.
c. Memberitahukan mengenai pembukaan lowongan pekerjaan pada
media elektronik (radio).
Dalam hal ini, usaha Aubrey”s Café layak untuk dilaksanakan dilihat dari
aspek manajemen karena faktor-faktor diatas dapat dipenuhi oleh pihak
Aubrey”s Cafe.
84
D. Aspek Keuangan
Untuk meninjau aspek keuangannya, metode yang digunakan adalah
Metode Net Present Value. Untuk tujuan ini perlu diketahui seberapa besar dana
yang diperlukan, perkiraan biaya-biaya, serta perkiraan pendapatan yang akan
diperoleh Aubrey”s Cafe selama lima tahun ke depan, yaitu tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012.
1. Kebutuhan dana
Dana yang diperlukan untuk pendirian usaha Aubrey”s Cafe di
Babarsari Yogyakarta dapat dikategorikan ke dalam 2 bagian yaitu dana untuk
investasi dan dana untuk modal kerja. Dalam hal ini, dana yang digunakan
merupakan dana sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain. Besarnya dana yang
diperlukan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
85
Tabel. V.12 Kebutuhan dana untuk pendirian usaha Aubrey”s Cafe di Babarsari Yogyakarta
(dalam satuan rupiah)
Keterangan Jumlah Untuk Investasi :
Sewa ruang usaha (5 tahun) 50.000.000 Peralatan café 10.270.000 Perlengkapan café 22.960.000 Perijinan 3.000.000
Untuk modal kerja selama 3 bulan : Biaya bahan baku 25.500.000 Biaya gaji 7.650.000 Biaya listrik 900.000 Biaya telepon 600.000 Biaya promosi 1.500.000 Biaya lain-lain 1.500.000
Total kebutuhan dana: investasi+modal kerja 123.880.000 Keterangan : Rincian investasi dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Aliran Kas Masuk Bersih.
a. Estimasi Pendapatan
Untuk membuat estimasi pendapatan perlu diketahui terlebih
dahulu jumlah konsumen/pelanggan yang akan berkunjung setiap
harinya pada Aubrey”s Cafe yaitu dengan waktu efektif 10 jam
per harinya dibagi 2 jam lamanya pengunjung berada di cafe,
maka didapatkan 5 shift pergantian konsumen/pelanggan setiap
harinya. Dengan kapasitas ruangan sebanyak 8 meja diperkirakan
terdapat 2 orang konsumen per meja dalam setiap shift-nya,
sehingga diperkirakan konsumen/pelanggan yang datang setiap
86
harinya adalah sebanyak 80 orang. Dari hasil perhitungan jumlah
pengunjung setiap harinya, diperkirakan akan mengalami
peningkatan jumlah konsumen setiap harinya.
Setelah mengetahui jumlah konsumen/pelanggan setiap harinya,
dapat diperkirakan pendapatan penjualan minuman yaitu sebesar
Rp. 560.000, dan pendapatan penjualan makanan sebesar Rp.
400.000, serta pendapatan penjualan She-Sha sebesar Rp. 500.000.
Sehingga dapat diasumsikan pendapatan per hari dari jumlah
pendapatan penjualan minuman, makanan, serta She-Sha sebesar
Rp. 1.460.000. Pendapatan per bulannya yaitu sebesar Rp.
43.800.000. Dan pendapatan per tahunnya Rp. 525.600.000. Dan,
pendapatan selama 5 tahun diharapkan akan mengalami
peningkatan 10 % dalam setiap tahunnya. Hasil perhitungan
pendapatan dapat dilihat pada tabel :
Tabel. V.13 Estimasi penjualan Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Penjualan 2008 525.600.000 2009 578.160.000 2010 635.976.000 2011 699.573.600 2012 769.530.960
Keterangan : Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 2.
87
b. Estimasi biaya
1) Biaya operasional
a. Biaya bahan baku
Bahan baku untuk makanan, minuman, dan juga
she-sha diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar
10% dalam setiap tahunnya. Dalam hal ini, pembelian
bahan baku akan dilakukan setiap bulannya untuk bahan
baku yang dapat tahan lama. Dan untuk bahan baku yang
tidak tahan lama, akan dilakukan pembelian dalam setiap
harinya. Besarnya biaya bahan baku dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel V.14 Biaya bahan baku Tahun 2008-2012
(dalam satuan rupiah)
Keterangan : Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 3.
Tahun Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
Bahan minuman
54.000.000 59.400.000 65.340.000 71.874.000 79.061.400
Bahan makanan
36.000.000 39.600.000 43.560.000 47.916.000 52.707.600
She-sha 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200 Total 102.000.000 112.200.000 123.420.000 135.762.000 149.338.200
88
2) Biaya non operasional
Biaya non operasional adalah biaya di luar biaya opersional
yang sudah diidentifikasi, yang kemungkinan akan dikeluarkan
Aubrey”s Cafe pada masa yang akan datang. Biaya non
operasional ini adalah biaya yang tidak berkaitan langsung
dengan pengeluaran untuk pengolahan bahan baku.
a. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran yang akan dikeluarkan oleh
Aubrey”s Cafe diperkirakan akan mengalami kenaikan
sebesar 5 % setiap tahunnya. Besarnya biaya pemasaran dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel V. 15 Biaya pemasaran Aubrey”s Café
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya Pemasaran
2008 6.000.000
2009 6.300.000
2010 6.615.000
2011 6.945.750
2012 7.293.073.5
Keterangan: Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 4.
89
b. Biaya gaji
Perhitungan biaya gaji dala penelitian ini
dilakukan dengan cara mengidentifikasi biaya yang
mungkin terjadi kemudian diakumulasikan. Dalam
penentuan biaya gaji selama 5 tahun yaitu dari tahun
2008 sampai dengan tahun 2012, di asumsikan bahwa
biaya dari tahun sebvelumnya ke tahun berikutnya
mengalami peningkatan sebesar 10 %. Data mengenai
biaya gaji karyawan Aubrey”s Cafe di Babarsari
Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. V.16 Biaya gaji karyawan Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya gaji
2008 30.600.000
2009 33.660.000
2010 37.026.000
2011 40.728.600
2012 44.801.460
Keterangan: Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 5.
90
c. Biaya sewa ruang usaha
Biaya sewa ruang usaha besarnya sama setiap
tahunnya dan dibayar sekaligus untuk jangka waktu
lima tahun. Data mengenai biaya sewa ruang usaha
Aubrey”s Cafe dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel V.17 Biaya sewa ruang usaha Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya sewa ruang usaha
2008 10.000.000
2009 10.000.000
2010 10.000.000
2011 10.000.000
2012 10.000.000
Sumber : Observasi, 2007.
d. Biaya listrik
Biaya listrik Aubrey”s Cafe di Babarsari
Yogyakarta diperkirakan akan mengalami pertumbuhan
sebesar 10 % dari biaya tahun pertama untuk setiap
tahunnya pada masa lima tahun yang akan datang.
Dalam hal ini, biaya listrik dikenakan untuk pemakaian
peralatan dan juga perlengkapan pada usaha Aubrey”s
91
Cafe seperti TV, komputer, kulkas, microwave,
blender, dan juga coffee maker. Besarnya biaya listrik
yang mungkin terjadi dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel V. 18 Biaya listrik Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya listrik
2008 3.600.000
2009 3.960.000
2010 4.356.000
2011 4.791.600
2012 5.270.760
Sumber : Wawancara Goeboex Café, 2007.
e. Biaya telepon
Biaya telepon Aubrey”s Cafe di Babarsari
Yogyakarta diperkirakan akan mengalami peningkatan
sebesar 10 % dari biaya tahun pertama untuk setiap
tahunnya pada masa lima tahun yang akan datang.
Besarnya biaya telepon yang mungkin akan terjadi
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
92
Tabel. V.19 Biaya telepon Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya telepon
2008 2.400.000
2009 2.640.000
2010 2.904.000
2011 3.194.400
2012 3.513.840
Sumber : Wawancara Goeboex Café, 2007.
f. Biaya lain-lain
Biaya lain-lain yang dimaksud adalah biaya-
biaya yang mungkin akan dikeluarkan perusahaan
tetapi bukan termasuk dalam biaya-biaya yang telah di
sebutkan di atas. Biaya lain-lain yang mungkin terjadi
misalnya biaya keamanan, biaya kebersihan, dan biaya
untuk kesejahteraan karyawan yang mungkin akan
diberikan oleh perusahaan. Besarnya biaya lain-lain
yang kemungkinan akan terjadi dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
93
Tabel. V.20 Biaya lain-lain Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Jumlah biaya
2008 6.000.000
2009 6.000.000
2010 6.000.000
2011 6.000.000
2012 6.000.000
Sumber : Wawancara Goeboex Café, 2007.
c. Biaya depresiasi
Perhitungan biaya depresiasi dalam penelitian ini memakai
metode garis lurus. Aktiva yang mengalami depresiasi adalah
peralatan dan perlengkapan usaha Aubrey”s Cafe dan setelah lima
tahun ditaksir tidak mempunyai nilai residu. Besarnya biaya
depresiasi setiap tahun mulai dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
94
Tabel. V. 21 Biaya depresiasi Aubrey”s Cafe
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya depresiasi
2008 6.646.000
2009 6.646.000
2010 6.646.000
2011 6.646.000
2012 6.646.000
Keterangan : Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 6.
d. Perkiraan rugi/laba penjualan
Berdasarkan data penjualan serta biaya-biaya diatas, langkah
selanjutnya adalah membuat perkiraan rugi/laba penjualan tahun
2008 sampai dengan tahun 2012. perkiraan rugi/laba penjualan
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
95
Tabel. V. 22 Proyeksi rugi/laba Aubrey”s Café
Tahun 2008-2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Keterangan
2008 2009 2010 2011 2012 Penjualan 525.600.000 578.160.000 635.976.000 699.573.600 769.530.960
Biaya-biaya : Biaya operasional :
biaya bahan baku
102.000.000
112.200.000
123.420.000
135.762.000
149.338.200 Biaya non operasional
biaya listrik biaya telpon
biaya promosi biaya gaji biaya sewa ruko biaya lain-lain
biaya depresiasi
3.600.000 2.400.000 6.000.000 30.600.000 10.000.000 6.000.000 6.646.000
3.960.000 2.640.000 6.300.000 33.660.000 10.000.000 6.000.000 6.646.000
4.356.000 2.904.000 6.615.000 37.026.000 10.000.000 6.000.000 6.646.000
4.791.600 3.194.400 6.945.750 40.728.600 10.000.000 6.000.000 6.646.000
5.270.760 3.513.840
7.293.037,5 44.801.460 10.000.000 6.000.000 6.646.000
Total biaya 167.246.000 181.406.000 196.967.000 214.068.350 232.863.297 EBIT 358.354.000 396.754.000 439.009.000 485.505.250 536.667.663
Pajak : 1. Pajak 5 % 2. Pajak 10 % 3. Pajak 15 %
2.500.000 5.000.000 38.753.100
2.500.000 5.000.000 44.513.100
2.500.000 5.000.000 50.851.350
2.500.000 5.000.000 57.825.750
2.500.000 5.000.000 65.500.050
Total Pajak 46.253.100 52.013.100 58.351.350 65.325.750 73.000.050 EAT 312.100.900 344.740.900 380.657.650 420.179.500 463.667.613
96
Berdasarkan UU no. 10 tahun 2000, besarnya tarif pajak yang berlaku
adalah :
Sampai dengan Rp. 50.000.000 = 5 %, di atas Rp. 50.000.000 sampai dengan
Rp. 100.000.000 = 10 %, dan di atas Rp. 100.000.000 = 15 %. Mengacu pada
peraturan itu, maka pajak yang akan menjadi tanggungan Aubrey”s Cafe
adalah :
Tahun 2008
Pajak : 5 % = 5 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
10 % = 10 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
15 % = 15 % x Rp.258.354.000 = Rp. 38.753.100
Jumlah = Rp. 46.253.100
Tahun 2009
Pajak : 5 % = 5 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
10 % = 10 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
15 % = 15 % x Rp. 296.754.000 = Rp. 44.513.100
Jumlah = Rp. 52.013.100
Tahun 2010
Pajak : 5 % = 5 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
10 % = 10 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
15 % = 15 % x Rp. 339.009.000 = Rp. 50.851.350
Jumlah = Rp. 58.351.350
97
Tahun 2011
Pajak : 5 % = 5 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
10 % = 10 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
15 % = 15 % x Rp. 385.505.250 = Rp. 57.825.750
Jumlah = Rp. 73.000.050
Tahun 2012
Pajak : 5 % = 5 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
10 % =10 % x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
15 % = 15 % x Rp. 436.667.663 = Rp. 65.500.050
Jumlah = Rp. 73.000.050
Mengacu pada estimasi pendapatan, estimasi biaya-biaya, dan
perkiraan rugi/laba penjualan, selanjutnya dapat dihitung aliran kas masuk
bersih dengan rumus sebagai berikut :
Proceeds = EAT + Depresiasi
Jadi hasil perhitungan aliran kas masuk bersih dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
98
Tabel V.23 Aliran kas Masuk Bersih Aubrey”s Café
Tahun 2008 – Tahun 2012 (dalam satuan rupiah)
Tahun Keterangan
2008 2009 2010 2011 2012 Laba Bersih
(EAT) 312.100.900 344.740.900 380.657.650 420.179.500 463.667.613
Depresiasi 6.646.000 6.646.000 6.646.000 6.646.000 6.646.000
Kas Bersih 318.746.900 351.386.900 387.303.650 426.825.500 470.313.613
3. Menghitung NPV
Metode Net Present Value digunakan untuk menghitung selisish antara
nilai sekarang pengeluaran dengan nilai sekarang penerimaan. Dalam
perhitungan NPV pada penelitian ini, tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemilik modal adalah sebesar 25 % (Rate of Return).
Besarnya NPV dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel V.24 Perhitungan Net Present Value
(dalam satuan rupiah)
Tahun Aliran Kas Bersih Rate of Return PV of Proceeds 2008 318.746.900 0,800 254.997.520 2009 351.386.900 0,640 224.887.616 2010 387.303.650 0,512 198.299.468,8 2011 426.825.500 0,410 174.998.455 2012 470.313.613 0,328 154.262.865,1
PV of Proceeds 1.007.445.925 PV of Outlays 123.880.000 - NPV 883..565.925
99
Pada tabel diatas tampak bahwa PV of Proceeds lebih besar daripada PV of
Outlays. Dengan demikian berarti Net Present Value-nya positif. Kelebihan
PV of Proceeds atas PV of Outlays adalah sebesar delapan ratus delapan puluh
tiga juta lima ratus enam puluh lima ribu sembilan ratus dua puluh lima rupiah
(Rp. 883.565.925). Dengan demikian, usaha Aubrey”s Café layak untuk
dilaksanakan dilihat dari aspek keuangan dikarenakan hasil perhitungan NPV
bernilai positif.
Setelah menganalisa dan membahas data, ada beberapa hal yang
ditemukan. berdasarkan sudut pandang pasar ditemukan bahwa adanya
peningkatan/pertambahan mahasiswa/i pada tahun ajaran 2007/2008.
Peningkatan/pertambahan mahasiswa/i pada Universitas-universitas yang ada
di Babarsari akan berdampak pada permintaan pasar pada masa yang akan
datang.
Hal lain yang ditemukan ialah bahwa menurut aspek teknis pendirian
usaha Aubrey”s Cafe dinyatakan layak untuk dilaksanakan karena syarat
untuk setiap aspek didalam aspek teknis dapat dipenuhi. Syarat ini
menunjukkan bahwa teknik yang digunakan sesuai dengan standar mutu yang
dikehendaki pasar, teknik yang digunakan cocok dengan persyaratan yang
diperlukan untuk memenuhi kapasitas yang diinginkan, tersedianya bahan
baku dan bahan penolong, serta strategisnya lokasi yang dipilih.
Pada aspek manajemen, pendirian usaha Aubrey”s Cafe layak untuk
dilaksanakan karena syarat untuk setiap aspek dalam aspek manajemen dapat
100
dipenuhi. Syarat ini menunjukkan bahwa pihak manajemen siap untuk
memenuhi fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi penyusunan personalia, fungsi pengarahan, dan juga
fungsi pengendalian, yang mana fungsi-fungsi tersebut merupakan faktor
utama didalam penentuan aspek manajemen.
Bertitik tolak dari aspek keuangan, analisis yang telah dilakukan diatas
menunjukkan adanya selisih positif antara PV of Proceeds dengan PV of
Outlays. PV of Proceeds lebih besar daripada PV of Outlays-nya sehingga Net
Present Value-nya positif.
Berdasarkan analisis ke empat aspek yang telah dilakukan maka secara
umum dinyatakan bahwa rencana pendirian usaha Aubrey”s Cafe di Babarsari
Yogyakarta layak untuk dilaksanakan.
101
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan sebuah studi kelayakan akhirnya sampai pada
kesimpulan. Tentang pendirian usaha yang akan dilakukan oleh pihak
Aubrey”s Cafe di Babarsari Yogyakarta penulis menyimpulkan bahwa
rencana tersebut layak untuk dilaksanakan. Ada empat faktor yang mendasari
pernyataan tersebut, yaitu :
1) Ditinjau dari aspek pasar
Dari sudut pandang pasar yang dituju yaitu mahasiswa/i pada
Universitas-universitas yang ada di Babarsari Yogyakarta ditemukan
adanya pertambahan jumlah mahasiswa/i pada tahun ajaran 2007/2008.
Karena adanya peningkatan/pertambahan jumlah mahasiswa/i maka dari
sudut pandang ini rencana pendirian usaha layak untuk dilaksanakan.
2) Ditinjau dari aspek teknis
Dari sudut pandang teknis rencana pendirian usaha Aubrey”s Cafe di
Babarsari Yogyakarta layak untuk dilaksanakan karena syarat-syarat
didalam aspek teknis dapat dipenuhi oleh pihak perusahaan sebelum
usaha Aubrey”S Cafe didirikan.
102
3) Ditinjau dari aspek manajemen
Dari sudut pandang manajemen rencana pendirian usaha Aubrey”s Cafe
di Babarsari Yogyakarta layak untuk dilaksanakan karena syarat-syarat
didalam aspek manajemen dapat dipenuhi oleh pihak perusahaan
sebelum usaha Aubrey”s Cafe didirikan.
4) Ditinjau dari aspek keuangan
mengacu pada aspek keuangan yang telah diteliti, pendirian usaha
Aubrey”s Cafe di Babarsari Yogyakarta dinyatakan layak untuk
dilaksanakan. pernyataan layak ini didasarkan pada hasil analisis data
yang menunjukkan adanya selisih positif antara PV of Proceeds dengan
PV of Outlays atau dengan kata lain PV of Proceeds lebih besar
daripada PV of Outlays. Kelebihan PV of Proceeds dibandingkan PV of
Outlays-nya adalah sebesar delapan ratus delapan puluh tiga juta lima
ratus enam puluh lima ribu sembilan ratus dua puluh lima rupiah (Rp.
883.565.925)
B. Saran
Meraih keuntungan yang semaksimal mungkin adalah tujuan yang ingin
dicapai oleh semua perusahaan. Inilah yang mendasari munculnya keinginan
untuk melakukan pendirian usaha Aubrey”s Café di Babarsari Yogyakarta.
Setelah dilakukan kajian atas rencana tersebut diatas telah ditarik kesimpulan
bahwa rencana pendirian usaha layak untuk dilaksanakan. Walaupun disadari
103
adanya keterbatasan dalam penelitian ini, yang selanjutnya diajukan beberapa
saran yang dinilai perlu diperhatikan. Agar pendirian usaha itu mencapai
tujuan yang diharapkan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat itu
penting karena didalam melakukan pengolahan data ada beberapa asumsi
yang digunakan agar bisa terealisir., karena itu diajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1) Karena data mengenai volume penjualan adalah berdasarkan asumsi,
maka hendaknya perusahaan dapat dengan sungguh-sungguh berusaha
merealisasikan hal tersebut, agar keuntungan yang diharapkan bias
tercapai.
2) Pada aspek teknis dan juga aspek manajemen hendaknya syarat-syarat
yang diajukan pada kedua aspek tersebut dapat benar-benar dipenuhi.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini dipakai beberapa asumsi. Asumsi itu mencakup
volume penjualan, serta biaya-biaya yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Tentu saja semua asumsi itu bisa saja berbeda dengan apa yang
sesungguhnya terjadi. Asumsi jika dibangdingkan dengan kenyataan bisa
mengarah pada tiga hal. Pertama, asumsi bisa lebih besar dari apa yang
sesungguhnya terjadi. Kedua, asumsi bisa sama dengan kenyataan. Ketiga,
asumsi bisa lebih kecil dari apa yang sesungguhnya terjadi pada masa yang
akan datang.
104
Keterbatasan lain pada penelitian ini adalah untuk aspek teknis dan
aspek manajemen yang tidak diteliti dikarenakan keterbatasan pada data,
sehingga untuk menilai kedua aspek tersebut hanya menggunakan syarat-
syarat yang harus dipenuhi yang menyangkut kebutuhan untuk aspek teknis
dan juga aspek manajemen.
Keterbatasan lain yang juga terdapat pada penelitian ini adalah tidak
ditelitinya aspek hukum, aspek dampak lingkungan, aspek ekonomi dan
sosial, dan juga aspek etika bisnis. Jika seandainya aspek yang tidak diteliti ini
mengalami perubahan yang sangat signifikan, maka pernyataan layak
sebagaimana yang telah disimpulkan pada kesimpulan, dapat berubah menjadi
tidak layak.
105
Lampiran 1
Rincian investasi awal 1. Aktiva Lancar
- Kas Awal Rp. 37.650.000,- 2. Aktiva Tetap
- Sewa gedung Rp. 50.000.000,- - Peralatan :
1) Coffee maker Rp. 3.000.000 2) Blender Rp. 150.000 3) Piring Rp. 500.000 4) Garpu Rp. 100.000 5) Sendok Rp. 100.000 6) Gelas Rp. 1.250.000 7) Shaker Rp. 100.000 8) Microwave Rp. 1.500.000 9) Kulkas Rp. 2.000.000 10) Kompor gas Rp. 200.000 11) Tabung gas Rp. 250.000 12) Dispenser Rp. 80.000 13) Galon Rp. 40.000 14) Biaya peralatan Rp. 1.000.000
Rp. 10.270.000 3. Perlengkapan
1) Komputer Rp. 2.500.000 2) TV Rp. 3.500.000 3) Hot Spot Rp. 5.000.000 4) Meja bar Rp. 1.000.000 5) Meja (8 meja x Rp. 120.000) Rp. 960.000 6) Kursi (32 kursi x Rp. 100.000) Rp. 3.200.000 7) She-sha (4 unit x Rp. 1.200.000) Rp. 4.800.000 8) Biaya perlengkapan (dekorasi) Rp. 2.000.000
Rp. 22.960.000 Total aktiva tetap Rp. 83.230.000
4. Aktiva Tak Berujut Izin tempat usaha Rp. 3.000.000 Total aktiva Rp. 123.880.000
106
Lampiran 2
Estimasi Pendapatan Estimasi pendapatan dengan perkiraan konsumen atau pelanggan sebanyak 4.834 orang, yaitu :
Buka : 16.00 – 02.00 = )(2
10cafedilamajam
efektifjam = 5 shift / rotasi konsumen
Kapasitas = 8 meja = efektif 8 meja / 2 jam = 1 meja / 2 orang Asumsi = 8 meja x 2 orang = 16 orang / 2 jam x 5 shift = 80 orang / hari Estimasi pendapatan : Minuman (harga rata-rata Rp. 7.000 ) x 80 orang * = Rp. 560.000 Makanan (harga rata-rata Rp. 10.000) x 40 orang ** = Rp. 400.000 She-sha (harga Rp. 25.000) x 4 meja / shift x 5 shift = Rp. 500.000 ⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Asumsi pendapatan per hari = Rp. 1.460.000
Asumsi pendapatan per bulan (30 hari) = Rp. 1.460.000 x 30 hari = Rp. 43.800.000
Asumsi pendapatan per tahun (12 bulan) = Rp. 43.800.000 x 12 bulan = Rp. 525.600.000 Ramalan penjualan selama 5 tahun, diharapkan terjadi peningkatan penjualan 10%pertahun :
Tahun Pendapatan I II III IV V
Rp. 525.600.000 Rp. 578.976.000 Rp. 635.976.000 Rp. 699.573.600 Rp. 769.530.960
Nb : * Dengan Metode Judgement Moderat, di asumsikan pengunjung yang datang setiap harinya akan memesan minuman yang ditawarkan.
** Dengan Metode Judgement Moderat, di asumsikan 50 % total pengunjung yang datang setiap harinya akan memesan makanan yang ditawarkan.
107
Lampiran 3
Estimasi Biaya Bahan Baku/bulan
Bahan minuman/bulan* = Rp. 4.500.000 x 12 bulan
= Rp. 54.000.000/tahun
Bahan makanan/bulan** = Rp. 3.000.000 x 12 bulan
= Rp. 36.000.000/tahun
Bahan She-Sha*** = Rp. 1.000.000 x 12 bulan
= Rp. 12.000.000/tahun
Diperkirakan bahan baku akan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 10 % :
Biaya bahan baku Tahun 2008-2012
(dalam satuan rupiah)
Nb : * Hasil observasi dan wawancara di Goeboex Café. ** Hasil observasi dan wawancara di Goeboex Café. *** Hasil observasi dan wawancara di Goeboex Café.
Tahun Keterangan
2008 2009 2010 2011 2012
Bahan
minuman
54.000.000 59.400.000 65.340.000 71.874.000 79.061.400
Bahan
makanan
36.000.000 39.600.000 43.560.000 47.916.000 52.707.600
She-sha 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000 17.569.200
Total 102.000.000 112.200.000 123.420.000 135.762.000 149.338.200
108
Lampiran 4
Estimasi Biaya Pemasaran/bulan
Biaya pamflet/bulan* = Rp. 70.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 840.000/tahun
Biaya flyer/bulan* = Rp. 70.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 840.000/tahun
Biaya iklan di radio* = Rp. 40.000/siaran/1minggu
= Rp. 40.000 x 4 minggu (1bulan)
= Rp. 160.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 1.920.000/tahun
Biaya sponsor event* = Rp. 200.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 2.400.000/tahun
Diperkirakan biaya pemasaran akan mengalami kenaikan setiap tahunnya
sebesar 5 %
Biaya pemasaran Aubrey”s Café Tahun 2008-2012
(dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya Pemasaran
2008 6.000.000
2009 6.300.000
2010 6.615.000
2011 6.945.750
2012 7.293.073.5
Nb : * Hasil observasi dan wawancara
109
Lampiran 5
Estimasi Biaya Gaji Karyawan/bulan
Biaya gaji waiter/bulan* = Rp. 350.000/bulan x 3 orang
= Rp. 1.050.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 12.600.000/tahun
Biaya gaji koki/bulan* = Rp. 450.000/bulan x 1 orang
= Rp. 450.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 5.400.000/tahun
Biaya gaji bartender/bulan* = Rp. 450.000/bulan x 1 orang
= Rp. 450.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 5.400.000/tahun
Biaya gaji manajer* = Rp. 600.000/bulan x 1 orang
= Rp. 600.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 7.200.000/tahun
Diperkirakan biaya gaji karyawan akan mengalami kenaikan setiap tahunnya 10 %
Biaya gaji karyawan Aubrey”s Café Tahun 2008-2012
(dalam satuan rupiah)
Tahun Biaya gaji 2008 30.600.000 2009 33.660.000 2010 37.026.000 2011 40.728.600 2012 44.801.460
Nb : * Hasil wawancara dengan pihak Goeboex Cafe.
110
Lampiran 6
Rincian Biaya Depresiasi Rincian biaya depresiasi dengan menggunakan metode garis lurus (UE = 5 tahun)
- Biaya depresiasi peralatan : 1) Coffee maker Rp. 600.000 2) Blender Rp. 30.000 3) Piring Rp. 100.000 4) Garpu Rp. 20.000 5) Sendok Rp. 250.000 6) Shaker Rp. 20.000 7) Microwave Rp. 300.000 8) Kulkas Rp. 400.000 9) Kompor gas Rp. 40.000 10) Tabung gas Rp. 50.000 11) Dispenser Rp. 16.000 12) Galon Rp. 8.000 13) Biaya peralatan Rp. 200.000
⎯⎯⎯⎯⎯⎯ Rp. 2.054.000
- Biaya depresiasi perlengkapan 1) Komputer Rp. 500.000 2) TV Rp. 700.000 3) Hot Spot Rp. 1.000.000 4) Meja bar Rp. 200.000 5) Meja (8 meja x Rp. 120.000) Rp. 192.000 6) Kursi (32 kursi x Rp. 100.000) Rp. 640.000 7) She-sha (4 unit x Rp. 1.200.000) Rp. 960.000
Biaya perlengkapan (dekorasi) Rp. 400.000 ⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Rp. 4.592.000 Total biaya depresiasi Rp. 6.646.000
111
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputra, Gunawan dan Marwan Asri. 1992. Anggaran Perusahaan. Edisi 3. Cetakan 5. Yogyakarta : BPFE
Daminiak, Geraldine F dam Joseph G. Louderback. 1991. Managerial Accounting
Sixth Edition. Boston : PSW-KENT Publishing Company Fatah, Nur. 1989. Pembelajaran Manajemen Keuangan : Suatu Pendekatan Praktis.
Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Lukman Hasan, Suad 1989. Pembelajaran Perusahaan (Dasar-dasar Manajemen Keuangan).
Edisi 3. Cetakan 1. Yogyakarta : Liberty Killough, Larry N and Wayne E. Leininger. 1984. Cost Accounting Consept and
Techniques for Management. Minnesota. West Publishing Co Lukman, Syamsuddin. 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan. Konsep Aplikasinya
Dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Cetakan 1. Yogyakarta : PT. Hanindita
Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 2.
Cetakan 1. Yogyakarta : STIE YKPN Riyanto, Bambang. 1993. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 3. Cetakan 16.
Yogyakarta. Yayasan Bakti Penerbit Gajah Mada Supriyono, R.A. 1991. Akuntansi Manajemen 3 : Proses Pengendalian Manajemen.
Edisi 1. Cetakan 3. Yogyakarta : STIE YKPN-BPFE UGM Van Home, James C. 1986. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 5. Jilid 1.
Jakarta : Erlangga Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Buku 1. Edisi 6. New Jersey, Prentice Hall Kotler, P. dan Susanto A.B. 1995. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jilid 1 Supramono dan Jony. O.H. 1998. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Edisi
1 Husnan, S. dan Muhammad S. 2005. Studi Kelayakan Proyek. Edisi 4, UUP, AMP
YKPN
Top Related