MAKALAH MANAJEMEN FARMASI PERAPOTEKAN
STUDY KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK “GREEN FARMA”
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa NIM
Hastuti 12762103
Herlin Susanti 12762104
Hannivah Ghanim 12762105
Ika Puspitasari 12762106
Ismi Faridah 12762107
Jasmi Harjo 12762110
Lazwardy Perdana Putra 12762111
Listiana Sari 12762112
PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2012
STUDI KELAYAKAN
PENDIRIAN APOTEK “GREEN FARMA”
A. Latar Belakang Pendirian Apotek
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis
(profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik
adalah menyediakan obat‐obatan dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai
institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan karena investasi yang
ditanam pada apotek dan operasionalnya cukup besar. Pada saat ini kegiatan
pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat
menyeimbangkan antara aspek kefarmasian dan aspek ekonomi demi kepentingan
pasien.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003,
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang
apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada
masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
2
Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban
menyediakan sumber informasi mengenai perbekalan farmasi bagi pasien, tenaga
kesehatan yang lain dan masyarakat pada umumnya. Apotek juga dituntut mampu
memberikan pelayanan swamedikasi, hal ini didorong oleh kecenderungan
masyarakat yang lebih memilih swamedikasi untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan. Seorang apoteker di apotek memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penuh terhadap perbekalan farmasi, selain juga harus dapat menjalankan fungsi
sebagai seorang manager yang baik melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian semua kegiatan di apotek. Seorang apoteker yang
profesional diperlukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang juga harus ditunjang
dengan pola pikir dan perilaku yang sesuai dengan kode etik profesi serta undang-
undang yang berlaku. Selain untuk sarana pelayanan kesehatan, apotek juga
merupakan salah satu sarana pengabdian apoteker yang telah disumpah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/MenKes/Per/X/1993
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, disebutkan bahwa apotek
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat. Untuk dapat memenuhi peraturan tersebut,
studi kelayakan dilakukan sebelum apotek didirikan.
Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu wilayah dengan pekembangan
yang pesat. Wilayah ini berada di Kawasan berdekatan dengan Jalur Lingkar Selatan
(Ring Road), perguruan tinggi, serta jalur obyek pariwisata. Jumlah penduduk yang
3
sangat padat yaitu 86.779 ditambah lagi dengan banyaknya pemukiman kost
mahasiswa semakin meramaikan daerah ini. Kelurahan Bangunharjo dilengkapi
dengan adanya Rumah sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, Rumah Sakit Khusus
Bedah , Balai Pengobatan, serta banyaknya Swalayan, warnet, rumah makan dan
usaha perdagangan lainnya yang berkembang pesat sehingga kawasan Apotek
GREEN FARMA mudah dijangkau oleh masyarakat. Di Jl.Imogiri Barat KM 4,5. itu
sendiri tidak terdapat apotek yang berdiri. Oleh karena itu Apotek GREEN FARMA
memang layak untuk dibangun di daerah Bangunharjo karena daerahnya merupakan
lokasi yang strategis dan memiliki peluang bisnis yang cukup baik.
B. Visi dan Misi
1. Visi : “ Kami Ada Untuk Kesehatan Anda “ Menjadikan apotek yang menerapkan
pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas dan terpercaya bagi masyarakat
dengan memberikan pelayanan prima yang berlandaskan profesionalisme Apoteker
2. Misi :
a. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik bagi konsumen maupun tenaga
kerja
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan
menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara professional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
d. Pemberian nilai tambah dengan penyampaian informasi seputar obat, konsultasi
dan perbekalan farmasi lainnya.
4
e. Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien
C. Tujuan Pendirian Apotek
a. Memberi peluang kerja ( berperan dalam mengurangi angka pengguran )
b. Sarana untuk pelayanan kebutuhan perbekalan farmasi bagi masyarakat yang
terjamin kualitas dan khasiatnya
c. Sarana untuk lebih mengenalkan profesi Apoteker kepada masyarakat luas.
Dengan berupaya menerapkan No Pharmasis No servis
D. NAMA DAN ALAMAT APOTEK
Tempat Praktek : APOTEK “GREEN FARMA”
Alamat : Jl.Imogiri Barat KM 4,5 Bangunharjo
Sewon Bantul Yogyakrta
APA : Lazwardy Perdana Putra,S.Farm.,Apt
Alamat : Jl. Babaran no.685 B pandeyan Umbulharjo Yogyakarta
Aping : Ismi Faridah,S.Farm.,Apt
Alamat : Jl. Tritunggal 2a karangkajen Yogyakarta
Pemilik Sarana Apotek : Jasmi Harjo,S.Farm.,Apt
E. Aspek Lokasi
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek “GREEN FARMA”, terletak di
Jl.Imogiri Barat KM 4,5 Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta
1. Denah lokasi : terlampir
2. Data - data pendukung
a. Kepadatan Penduduk
5
Apotek berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu
dengan jumlah penduduk 86.779, dekat dengan perkantoran, pertokoan,
lingkungan kampus, perumahan penduduk dan rumah sakit.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek GREEN
FARMA yang berada di lingkungan perkantoran, pertokoan, lingkungan kampus,
praktek dokter, rumah sakit dan perumahan penduduk. Secara umum tingkat
perekonomian masyarakat sekitar termasuk dalam golongan menengah ke atas.
c. Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaing sebanyak 1 buah
d. Mudah dijangkau
Lokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan raya.
F. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan
1. Bangunan milik sendiri, Luas bangunan 15x10 m terdiri atas:
1) ruang tunggu, kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang pelayanan
resep, tempat penyimpanan obat, ruang peracikan, ruang pencucian alat,
dapur, toilet dan tempat parkir
2) Bangunan dilengkapi dengan telepon, komputer, penerangan, televisi, sumber
air, alat pemadam kebakaran, ventilasi dan sanitasi yang mendukung, kipas
angin dan tempat sampah
2. Papan nama
Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
putih di atas dasar biru tua, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm,
dilengkapi dengan neon box. Papan nama apotek diletakkan di depan bangunan
6
yang merupakan identitas apotek, berisi nama apotek dan APA dengan No. SIA
dan No. SP/SIK terpasang jelas.
3. Perlengkapan :
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan adalah :
Gelas ukur
Labu erlenmeyer
Beker glass
Literan plastik 1 dan 2 liter
Corong glass
Timbangan dan anak timbangan (g/mg)
Termometer
Mortir dan stamper
Spatel logam/tanduk plastik atau porselen
Batang pengaduk
Penangas air
Kompor atau alat pemanas yang sesuai
Panci rak tempat pengeringan alat
Cawan porselin
Spatula porselin
Botol timbang
Alat perbekalan farmasi :
Botol berbagai ukuran
Tensimeter
Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat (Easy touch 3 in
1)
Pot plastik berbagai ukuran
Lemari pendingin
Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika
dan bahan obat yang berbahaya lainnya.
Wadah pembungkus dan pengemas :
7
Etiket (biru dan putih)
Kertas puyer
Streples
Wadah pengemas, dan membungkus untuk penyerahan
obat (tas plastik)
Alat administrasi :
blanko pesanan obat
blanko kartu stock obat
blanko salinan resep
blanko faktur dan blanko nota penjualan
buku defecta
buku ED
buku Farmakope
buku ISO atau MIMS
buku pembelian
buku penerimaan
buku pembukuan keuangan
buku pencatatan narkotik
buku pesanan obat narkotik
buku laporan obat narkotik
buku pencatan penyerahan resep
buku resep jika dokter akan beli obat
kwitansi
alat-alat tulis dan kertas
4. Perbekalan farmasi yang diperlukan
Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung
tangan, perban, alkes steril, perbekalan rumah sakit.
Bahan baku
8
Perlengkapan bayi
G. Peluang/ Prospek Pemasaran
Berdasarkan data‐data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi
strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal
yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
terhadap apotek baru yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).
1. Kekuatan / Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah
sebagai berikut :
a. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care.
b. Apoteker Griya Sehat menerapkan konsep pelayanan kefarmasian “No
Pharmacist No Service”
c. Letak apotek berada di Jalan Imogiri barat dipinggir jalan yang ramai dilalui arus
kendaraan.
d. Mempunyai SDM yang berpotensi di bidangnya, kreatif, penuh inovasi, dan
semangat kerja yang tinggi Pelayanan sepenuh hati dengan keramahan dan
senyum
e. Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan layanan terbaiknya dan
konsultasi seputar obat.
f. Pelayanan cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 20 menit.
g. Harga bersaing dengan apotek lain dan disesuaikan dengan tingkat perekonomian
warga sehingga dapat terjangkau
h. Apotek yang bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet, ruang tunggu, dan
parkir yang luas.
9
2. Kelemahan / Weakness
a. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
b. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan.
c. Kesadaran masyarakat untuk membeli obat di apotek masih rendah.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
a. Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box, tanda/marka apotek dipasang
tepi jalan.
b. Disediakan parkir yang luas dan gratis.
3. Peluang / Opportunity
Jumlah Penduduk disekitar apotek cukup padat, sehingga menjadi sumber
pelanggan apotek yang potensial.
Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan
untuk menjadi pelanggan.
Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan masyarakat ini
lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan
pola hidup sehat.
Penduduk golongan geriatri cukup banyak dengan permasalahan penyakit‐
penyakit degeneratif.
4. Ancaman / Threaths
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek sekitar lokasi.
Berikut diuraikan fasilitas apotek pesaing:
10
Apotek Mentari
Letak strategis dekat dengan area pertokoan yang ramai, areal parker cukup luas dan
gratis. Menyediakan konseling pada pasien, baik langsung maupun lewat telepon.
5. Strategi Pemasaran dan Rencan pengembangan Apotek
Apotek GREEN FARMA berusaha untuk memperoleh keuntungan dan
kenaikan omset dari tahun ke tahun sehingga diperlukan strategi pemasaran yang
baik. Rencana strategi yang dilakukan adalah kualitas pelayanan yang prima kepada
konsumen. Pelayanan yang baik dari apotek GREEN FARMA diharapkan dapat
menarik banyak konsumen untuk menjadi pelanggan tetap. Aspek-aspek yang
menjadi prioritas utama dalam peningkatan pelayanan, meliputi:
a. Keramahan dalam pelayanan ( menerapkan sistem ” 5 S” Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun )
b. Ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas minum gratis, toilet, televisi, leaflet
kesehatan, koran, dan majalah.
c. Konsultasi obat selama apotek buka
d. Pelayanan informasi Obat (PIO)
e. Pelayanan penimbangan BB dan tinggi badan gratis.
f. Tempat parkir luas dan gratis
g. Delivery drug System ( minimal Rp. 70.000 radius 5 km)
H. Tenaga Kerja
A. Struktur organisasi
11
Gambar 1. Struktur organisasi Apotek GREEN FARMA
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan
rincian sebagai berikut :
APA : 1 orang
Apoteker Pendamping : 1 orang
AA : 2 orang
Pembantu Umum : 1 orang
Jam kerja : 08.00-21.00 WIB, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 6,5 jam), yaitu jam
08.00-14.30 WIB terdiri dari 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 1 pembantu umum dan jam
14.30-21.00 WIB terdiri dari 1 apoteker, 1 asisten apoteker (hari minggu buka).
B. Job Description
12
PSA APA
Aping
AA Pembantu Umum
a. Apoteker Pengelola Apotek
1) Tugas dan wewenang:
a) Memimpin seluruh kegiatan apotek
b) Menginformasikan customer aturan pemakaian obat, efeksamping, dosis, dan
monitoring
c) Memuat laporan penjualan
d) Memeriksa penjualan per shift, laporan kasir, laporan pembelian
e) Mengatur jadwal asisten apoteker/ juru racik/ kurir
f) Kontrol kinerja karyawan
g) Tanggung jawab semua operasional yang bersifat operasi ke Dinas Kesahatan
h) Mengontrol laporan sebelum diberikan ke PSA
i) APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotek serta
bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.
b. Apoteker Pendamping
1) Tugas dan wewenang:
a) Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA berhalangan
selama jam kerja apotek.
b) Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal-hal penting yang
mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA.
c) Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dan melaksanakan
tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau
instruksi dari APA.
c. Asisten Apoteker
13
1) Tugas dan wewenang :
a) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai asisten apoteker,
yaitu meliputi :
Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai
petunjuk pimpinan apotek.
Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan dan meracik.
Menghubungi dokter yang bersangkutan apabila resep tidak dapat dibaca.
Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.
Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan
pembelian.
Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke
dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to
date.
Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan
peracikan obat.
Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
Bertanggung jawab atas selisih barang yang ada di stock
Melakukan kesesuaian jumlah barang yang masuk dengan yang di stock
b) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain
sebagainya.
14
c) Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang
diselesaikannya. Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
d. Kasir
Tugas dan wewenang
a) Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat
b) Menghitung modal awal
c) Melayani customer sesuai Visi dan Misi Apotek…
d) Melakukan transaksi seperti menerima dan mengembalikan uang.
e) Bertanggungjawab langsung kepada pimpinan apotek dan melaksanakan tugas
sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.
e. Kurir
Tugas dan wewenang:
Melaksanakan kegiatan yang dibutuhkan oleh Apoteker dan AA, seperti:
1. Pengambilan barang untuk apotek (‘’nempil’’ obat di apotek lain)
2. Mengantarkan laporan keuangan ke PSA setelah apotek tutup.
3. Mengambil Buku laporan setiap hari dari PSA sebelum apotek buka
4. Mengambil order barang yang mendesak.
C. Standar Operating Procedure (SOP)
a. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
15
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian
bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan
permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika
diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.
b. SOP Pelayanan OWA
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya,
4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan
bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan
maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk
pasien yang sama sekali belum pernah minum obat,
6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas,
16
8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi :
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika
diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
9) Catat nama pasien, alamat, dan nomor telepon pasien.
10) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patient data record.
c. SOP Pelayanan Resep
1) Menerima resep pasien,
2) Lakukan skrining resep meliputi administrasi, farmasetika dan klinik,
3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
4) Pasien diberi nomor antrian,
5) Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out
6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,
7) Siapkan obat sesuai dengan resep,
8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan
kuitansi (jika diminta oleh pasien),
11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika
diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
12) Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien.
13) Buat catatan khusus tentang pasien
17
d. SOP Meracik Obat
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan cara
mencampur.
3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan instruksinya untuk
diracik.
4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.
7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati.
8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan
pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan.
10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
11) Cucilah tangan sampai bersih.
e. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring
timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),
5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan
sebelah kanan,
18
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangnya sudah seimbang
atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang
ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang
tertera pada botol persediaan bahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya,
10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya.
f. SOP Konseling OTC
1) Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah
berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut,
2) Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut
3) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek
seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
4) Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien
dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
5) Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang
kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya.
g. SOP Konseling OWA
1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan
sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut,
19
2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk
pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien,
3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut meliputi
dosis, frekuensi, durasi, dan cara penggunaan. Bila ada yang kurang atau salah
maka farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya,
4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut,
5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek
seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan,
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan sebaiknya
dirujuk ke dokter,
7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan
apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.
h. SOP Konseling resep
1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien,
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien
tentang keluhan yang dialaminya,
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan
obat tersebut,
4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis,
frekuensi, durasi, cara penggunaan),
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk
memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan
obat,
20
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara
penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang
terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang
perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset,
9) Catat nama pasien dan no telp pasein,
10) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.
i. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang
1) Saat barang datang dari PBF,
2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama
barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no.
SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,
5) Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek,
6) Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di komputer,
7) Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang tertera pada
faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,
21
9) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya.
Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek
farmakologinya atau berasarkan abjad,
10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.
I. Aspek Modal dan Biaya
A.Modal
Modal diperoleh dari kerjasama antara 10 pemegang saham apotek,
yaitu :
I. Hastuti S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
II. Herlin Susanti., S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
III. Hanifah Ghanim, S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
IV. Ika Puspitasari., S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
V. Ismi Faridah., S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
VI. Jasmi Harjo., S.Farm, Apt. Rp. 85.000.000,00
VII. Listiana, S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
VIII. Lazwardy Perdana Putra, S. Farm., Apt. Rp. 85.000.000,00
IX. Mayssa Qanita Rp. 65.000.000,00
X. Khaliqa Meifira Rp. 65.000.000,00
Terdiri dari :
1. Modal Tetap
a. Bangunan + Tanah Rp. 525.000.000,00
b. Perlengkapan Rp. 54.067.700,00
1) Penerangan (listrik) Rp
.
250.000,0
0
2) Telepon + pasang Rp
.
300.000,0
0
22
3) Pompa Air Rp
.
400.000,0
0
4) AC ( 2 set ) Rp
.
6.000.000,
00
5) TV 21”Plasma Rp
.
1.600.000,
00
6) Alat Pemadam Kebakaran Rp
.
360.000,0
0
7) Almari Pendingin Sanyo Rp
.
1.275.000,
00
8) Dispenser + gallon Rp
.
350.000,0
0
9) Komputer + printer Rp
.
3.000.000,
00
10) Papan Nama APA Rp
.
300.000,0
0
11) Papan Nama Apotek Rp
.
500.000,0
0
12) Papan Informasi Rp
.
100.000,0
0
13) Administrasi Rp
.
1.000.000,
00
14) Neon Box Rp
.
600.000,0
0
15) Literatur (ISO,MIMS,FI,dll) Rp
.
500.000,0
0
16) Stempel Apotek Rp
.
100.000,0
0
17) Software Apotek Rp
.
3.500.000,
00
18) Tempat Sampah dan Alat Rp 100.000,0
23
Kebersihan . 0
19) Jam Dinding (2 buah) Rp
.
100.000,0
0
20) Kalkulator Rp
.
125.000,0
0
21) Rak Majalah dan Koran Rp
.
50.000,00
22) Etalase 4m x 1m x 0,3 m Rp
.
6.000.000.
,00
23) Meja: a. racikan
b. kasir
c. konsultasi
d. administrasi
Rp
.
Rp
.
Rp
.
Rp
.
1.500.000,
00
5.000.000,
00
1.000.000,
00
2.000.000,
00
24) Lemari kayu (obat) Rp
.
2.500.000,
00
25) Lemari Khusus Narkotik dan
Psikotropik
Rp
.
200.000,0
0
25) Alat ukur gula darah, kolesterol,
asam urat (Easy touch 3 in 1)
Rp
.
365.000,0
0
26) Lemari / Rak Buku Rp
.
500.000,0
0
27) Kursi duduk dan tunggu
(25 buah)
Rp
.
3.750.000,
00
28) Timbangan milligram Rp
.
900.000,0
0
29) Timbangan gram Rp
.
800.000,0
0
24
30) Timbangan Badan Rp
.
65.000,00
31) Erlenmeyer 500 ml Pyrex Rp
.
41.000,00
32) Erlenmeyer 250 ml Pyrex Rp
.
38.000,00
33) Erlenmeyer 100 ml Pyrex Rp
.
32.000,00
34) Cawan Porselen 100 ml Rp
.
85.000,00
35) Spatula porselen 15 cm (4) Rp
.
50.000,00
36) Gelas ukur 5 ml Rp
.
10.500,00
37) Gelas ukur 10 ml Rp
.
12.700,00
38) Gelas ukur 25 ml Rp
.
14.500,00
39) Gelas ukur 50 ml Rp
.
18.500,00
40) Gelas ukur 500 ml Rp
.
61.000,00
41) Botol timbang Rp
.
4.000,00
42) Mortir stamper (4 buah) Rp
.
250.000,0
0
43) Beker glass 250 ml Rp
.
29.000,00
44) Batang pengaduk (2 buah) Rp
.
12.000,00
45) Corong glass Rp 19.500,00
25
.
46) Sofa Rp
.
1.500.000,
00
47) Seragam Karyawan Rp
.
450.000,0
0
48) Tensimeter (Omron Hem 7111) Rp
.
350.000,0
0
49) Motor Karisma x biru th 2005 Rp
.
6.000.000,
00
c. Biaya Perijinan (HO dan SIUP) Rp.
1.000.000,00
2. Modal Operasional Rp.
200.000.000,00
3. Modal Cadangan Rp.
29.932.300,00
Total Modal Rp.
810.000.000,00
J. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA TAHUN KE I
a)Biaya Rutin perbulan tahun ke I
1) Tenaga Kerja
APA Rp. 1.600.000,00
Aping 1 orang Rp. 1.000.000,00
AA 2 orang Rp. 1.400.000,00
Pembantu Umum Rp. 400.000,00
Jumlah Rp. 4.400.000,00
2) Biaya Lain-lain
26
a) Persediaan Embalase Rp. 100.000,00
b) Biaya Penyusutan dan peneliharaan Rp.
450.000,00
c) Listrik,Air,telepon,Koran,dsb Rp.1.000.000,00
Jumlah Rp. 1.550.000,00
Biaya Total Rp. 5.950.000,00
b)Biaya Rutin Tahun ke I
1)Biaya Rutin bulanan x 12 tahun Rp.71.400.000,00
2)THR (1 bulan gaji) Rp. 4.400.000,00
Total biaya Rutin tahun ke I Rp. 75.800.000,00
c. Proyeksi Pendapatan Tahun Ke I
Pada tahun ke I diproyeksikan resep yang masuk 30 lembar/hari
dengan perkiraan harga rata-rata Rp.50.000/lembar
1. Penjualan Obat Resep tahun ke I (untung 25%)
30 lembar x 25 hari x 12 bulan x Rp.50.000 Rp. 450.000.000,00
2. Penjualan Obat Bebas dan non obat (untung 15%)
25 hari x 12 bulan x Rp.600.000 Rp. 180.000.000,00
3. Penjualan OWA (untung 20%)
25 hari x 12 bulan x Rp. 650.000 Rp. 195.000.000,00
+
Total Rp. 825.000.000,00
d. Pengeluaran Rutin Tahun Ke I
1. Pembelian Obat Resep
75% x Rp. 450.000.000 Rp. 337.500.000,00
2. Pembelian Obat Bebas dan non obat
85% x Rp. 180.000.000 Rp. 153.000.000,003. Pembelian OWA
80% x Rp. 195,000.000 Rp. 156.000.000,00 +
JUMLAH Rp. 646.500.000,00
27
e. Perkiraan Laba Rugi tahun ke I
1. Pemasukan Tahun ke I Rp. 825.000.000,00
2. Pengeluaran tahun ke I Rp. 646.500.000,00
_
LABA KOTOR Rp. 178.500.000,00
Pajak PTKP 25% Rp. 44.625.000,00 _
LABA BERSIH Rp. 133.875.000,00
Zakat 2,5% x Rp. 133.875.000,00 Rp. 3.346.875,00
_
LABA BERSIH SETELAH ZAKAT Rp. 130.528.125,00
f. PERHITUNGAN BEP TAHUN KE I
1.Pay Back Periode
Total Investasi Rp. 810.000.000,00
PBP = = = 6,2 tahun
(6 tahun 2 bulan)
Laba Bersih Rp. 130.528.125,00
2.ROI (Return On Investement)
Laba Bersih
ROI = x 100 %
Total Investasi
28
Rp. 130.528.125,00
ROI = x 100 % = 16,11 %
Rp. 810.000.000,00
3.BEP (Break Even Point )
a. Breack Event Point (BEP)
1
BEP= x Biaya tetap
1 – ( Biaya variabel / Pendapatan )
1
= x Rp. 75.800.000
1 – (Rp. 646.500.000 / Rp. 825.000.000)
= Rp. 350.336.134.500 / tahun
= Rp. 29.194.677.870 / bulan
Biaya tetap
% BEP = x 100 %
Pendapatan - Biaya variable
Rp. 75.800.000
= x 100 %
Rp. 825.000.000 – Rp. 646.500.000
= 42,46 %
29
Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP X Jumlah lembar resep / tahun
= 42,46 % x (30 lembar x 25 hari x 12 bulan )
= 3.821,4 resep / tahun
= 318 resep / bulan
= 13 resep / hari
30
Top Related