Struktur virus HIV
Struktur HIV
• Berasal dari famili Retroviridae.
• Pada permukaan kapsul virus terdapat glikoprotein transmembran gp41 dan glikoprotein permukaan gp120.
• Di antara nukleokapsid dan kapsul virus terdapat matriks protein.
• Terdapat tiga protein spesifik untuk virus HIV, yaitu enzim reverse transkriptase (RT), protease (PR), dan integrase (IN).
• HIV memiliki diameter 100-150 nm dan berbentuk sferis (spherical) hingga oval karena bentuk selubung yang menyelimuti partikel virus (virion).
• Selubung virus berasal dari membran sel inang yang sebagian besar tersusun dari lipida.
• Bagian internal dari HIV terdiri dari dua komponen utama, yaitu genom dan kapsid.– Genom adalah materi genetik
pada bagian inti virus yang berupa dua kopi utas tunggal RNA.
– Kapsid adalah protein yang membungkus dan melindungi genom.
• HIV memiliki enam gen tambahan (vif, vpu, vpr, tat, ref, dan nef). Gen-gen tersebut disandikan oleh RNA virus yang berukuran 9 kb.
Jenis VirusHIV
HIV-1 dan HIV-2• Baik HIV-1 dan HIV-2 disebarkan
melalui hubungan seksual, darah, dan dari ibu-ke-bayi, serta keduanya terlihat mengakibatkan AIDS yang secara klinis tidak dapat dibedakan.
• Namun, HIV-1 lebih mudah disebarkan dibanding dengan HIV-2, dan jangka waktu antara penularan dan penyakit yang timbul karena HIV-2 lebih lama.
• HIV-1 adalah virus yang sangat berubah-ubah yang dapat bermutasi dengan sangat mudah. Jadi ada banyak jenis (strain) HIV-1 yang berbeda-beda.
Akibat terinfeksi virus HIV
AIDS• AIDS adalah penyakit yang paling
ditakuti pada saat ini. Virus HIV yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang.
• Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama.
• Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
Top Related