Download - Standar Kep

Transcript

STANDAR PRAKTIKSTANDAR PRAKTIKKEPERAWATANKEPERAWATAN

Oleh:Oleh:

I K. S. NataI K. S. Nata

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat bekerja (PPNI, 2000).

Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan sejak tahun 1983, dan upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia.

Dalam kaitannya dengan tanggung jawab utama dan komitmen tersebut, maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan

Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai :

- Falsafah dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia

- Tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan,

- Perwujudan diri keperawatan professional

DEFINISIDEFINISI

Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989)

Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992)

Standar adalah nilai atau acuan yang menentukan level praktek terhadap staf atau suatu kondisi pada pasien atau sistem yang telah ditetapkan untuk dapat diterima sampai pada wewenang tertentu (Schroeder, 1991)

Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien (Gillies, 1989)

Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien

Standar keperawatan adl uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai

Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien / klien

Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk.

Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima, dimana setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan diagnosa.

Standar dapat diharapkan memberikan fondasi dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan

Secara singkat standar dapat diartikan sebagai : pedoman, ukuran, kriteria, peraturan, keperingkatan, undang-undang, indikator, pengukuran atau penafsiran, etik dan prinsip, prototype atau model, norma dan kegiatan, ada kekhasan, pernyataan kompetensi serta persyaratan akreditasi

TIPE STANDAR PRAKTEK TIPE STANDAR PRAKTEK KEPERAWATANKEPERAWATAN

Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol praktek keperawatan.

Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu menguraikan praktek keperawatan yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermutu tinggi

Berbentuk ‘empiris’ yaitu menggambarkan praktek keperawatan berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan (Gillies, 1989)

SUMBER STANDAR SUMBER STANDAR KEPERAWATANKEPERAWATAN

Pada dasarnya ada tiga sumber informasi utama, untuk mengembangkan standar yaitu :

Penelitian, Keputusan kelompok ahli / spesialis, Observasi cara praktek keperawatan aktual

Dalam organisasi pelayanan keperawatan standar bersumber baik dari eksternal maupun internal

KEGUNAAN STANDAR KEGUNAAN STANDAR KEPERAWATANKEPERAWATAN

Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan

Kriteria kualitas asuhan keperawatan mencakup (aman, akurasi, kontinuitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik bagi perawat dan pasien)

Standar menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar serta melaksanakan intervensi yang aman dan akuntable

Pengembangan dan penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu :

o Harus diumumkan, o Diedarkan atau disosialisasikano Penerapan dalam berbagai tatanan pelayanan

Pengembangan ini bertujuan ; meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, mengurangi biaya asuhan, sebagai dasar untuk menentukan ada tidaknya “negligence” perawat

Untuk mengeliminasi pemborosan anggaran dan fasilitas dan kesalahan praktek perawat, standar asuhan keperawatan hendaknya dapat digunakan dalam semua situasi pelayanan kesehatan.

Standar asuhan keperawatan menjadi essensial terutama jika diterapkan dalam unit-unit pelayanan yang secara relatif terdapat sedikit jumlah perawat yang berpengalaman tapi harus memberikan pelayanan untuk berbagai jenis penyakit dan memenuhi kebutuhan kesehatan yang kompleks.

Beberapa keuntungan dapat diperoleh dari adanya standar keperawatan

1. Sebagai dasar rasional dalam merencanakan keperawatan

2. Mencapai efisiensi organisasi, 3. Mengevaluasi, membina dan upaya perbaikan, alat

komunikasi dan koordinasi asuhan keperawatan diseluruh system pelayanan kesehatan

4. Menentukan kebutuhan perawat dan pola utilitasnya

Aspek-aspek penting mengapa standar keperawatan harus ditentukan :

Memberikan arah Mencapai persetujuan sesuai harapan / ekspektasi Memantau dan menilai hasil memenuhi standar, tidak

memenuhi standar atau melampaui standar Merupakan petunjuk bagi organisasi / manajemen,

profesi dan pasien dalam organisasi tatanan pelayanan untuk memperoleh hasil optimal.

Penyusunan standar praktek Penyusunan standar praktek keperawatan berguna:keperawatan berguna:

1. Perawat Standar praktek keperawatan digunakan sebagi

pedoman untuk membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap klien dan perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan

2. Rumah SakitDengan menggunakan standar praktek

keperawatan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan

Dapat menurunkan waktu perwatan di rumah sakit (LOS)

3.Klien Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang

ditanggung klien dan keluarga menjadi ringan.4. Profesi Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan

sebagai ukuran untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat pengontrolnya.

5. Tenaga kesehatan lain Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi

lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik

Pendekatan secara umum dalam Pendekatan secara umum dalam penerapan standar praktek penerapan standar praktek keperawatan, menurut Jernigan and keperawatan, menurut Jernigan and Young,1983Young,1983

Standar struktur : berorientasi pada hubungan organisasi keperawatan ( semua level keperawatan ) dengan sarana / institusi rumah sakit

Standar ini terdiri dari : filosofi, tujuan, tata kerja organisasi, fasilitas dan kualifikasi perawat.

Standar proses : berorientasi pada perawat, khususnya ; metode, prinsip dan strategi yang digunakan perawat dalam asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

Standar hasil : berorientasi pada perubahan status kesehatan klien, berupa uraian kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil tindakan keperawatan

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN STANDAR KEPERAWATANSTANDAR KEPERAWATAN

Dalam menata standar dibutuhkan pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan digunakan dan berbagai komponen agara standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa yang menata standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.

Standar keperawatan secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang dipadukan dengan berbagai konsep keperawatan

Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan persyaratan, dan essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan

Keperawatan adl profesi yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan penting dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles)

Oleh karena itu dalam pengembangan standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal tujuan keperawatan

Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien, hasil yang diharapkan menjadi standar asuhan.

Performance kinerja perawat professional

berorientasi pada proses keperawatan – menjadi standar praktek dan berpotensial tidak merugikan, struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran.

Persyaratan awal diatas tadi untuk menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang diharapkan

Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan

Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.

STANDAR PRAKTIK STANDAR PRAKTIK KEP. KLINIS (ANA,1991)KEP. KLINIS (ANA,1991)

Standar I : Pengkajian Perawat mengidentifikasi dan pengumpulkan data

tentang status kesehatan klien. Pengkajian ini harus lengkap, sistematis dan berkelanjutan

Standar II :DiagnosaPerawat menganalisa data yang dikaji untuk

menentukan diagnosa

Standar III : Identifikasi hasil Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan

secara individual pada klien

Standar IV : Perencanaan Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan

yang menggambarkan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan

Standar V : ImplementasiPerawat mengimplementasikan intervensi yang

diidentifikasi dari rencana keperawatan

Standar VI : Evaluasi Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil

yang telah dicapai.