8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
1/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-1
SEKSI SK.7.11
SAMBUNGAN EKSPANSI (EXPANSION JOINT)
SK.7.11.1. UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini akan terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yangterbuat dari logam atau elastomer, dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup (sealer),untuk sambungan antar struktur baik dalam araha memanjang maupun melintang, sesuaidengan Gambar dan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini
a) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas : Seksi 1.8 b) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19
c) Beton : Seksi 7.1d) Beton Pratekan : Seksi 7.2
3) Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dandiawasi seperti yang dirinci dalam Standar Rujukan dalam Pasal SK.7.11.1.(4).
4) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI):
SNI 03-4432-1997 : Spesifikasi Karet Spon Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai
pada Perkerasan Beton dan Konstruksi Bangunan.
SNI 03-4814-1998 : Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elasis Tuang Panas.
SNI 03-4815-1998 : Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap Pakai untuk PerkerasanBangunan Beton.
Pd. T-13-2005-B : Pelaksanaan Pemasangan Siar Muai Jenis Aspaltic Pluguntuk Jembatan.
SNI 06-4999-1999 : Penentuan Kekerasan Karet Vulkanisat denganMenggunakan Durometer Shore.
SNI 06-4966-1999 : Penentuan Sifat-sifat Tegangan dan Regangan dari KaretVulkanisat dan Karet Termoplastik.
SNI 06-4894-1998 : Ketahanan Karet Vulkanisat atau Karet TermoplastikTerhadap Keretakan oleh Ozon (Uji Peregangan Statik).
SNI 06-4889-1998 : Penentuan Pampatan Tetap Karet Vulkanisat atau KaretTermoplastik.
SNI ISO 188 : 2010 : Pengujian Pengusangan yang Dipercepat dan KetahananPanas dari Karet Vulkanisat atau Termoplastik.
SNI 06-4892-1998 : Penentuan Kuat Rekat Antara Logam dengan KaretVulkanisat.
AASHTO :
AASHTO M120 – 80 : Steel for Expansion Joint Class A.
AASHTO M220 – 84 : Preformed Elastomeric Compression Joint Seals forConcrete.
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
2/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-2
AASHTO LRFD BRIDGE DESIGN SPECIFICATIONS (2012)
AASHTO LRFD BRIDGE CONSTRUCTION SPECIFICATION (2010)
ASTM :ASTM D 6297 : Standard Specification for Asphaltic Plug Joints for Bridges.
5)
Pengajuan Kesiapan Kerjaa) Penyedia Jasa harus menyerahkan rincian dari semua bahan pengisi (filler)
sambungan dan penutup (seal) yang diusulkan untuk digunakan untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
b) Bilamana sambungan jenis patent yang diusulkan, maka Penyedia Jasa harusmenyerahkan rincian sambungan yang lengkap untuk mendapat persetujuan dariDireksi Pekerjaan, termasuk gambar kerja dan sertifikat pabrik pembuatnyauntuk produk dan bahan yang digunakan di dalamnya. Jika data tersebut tidaktersedia, Direksi Pekerjaan harus memerintahkan Penyedia Jasa untukmelaksanakan pengujian pada lembaga independen untuk memastikankualitas dan sifat lain dari bahan tersebut. Rincian setiap modifikasi terhadap
pekerjaan struktur harus juga diserahkan.
6) Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
a) Bahan pengisi sambungan (joint filler) yang belum mengisi celah sambungan
sampai penuh sebelum penutupan (sealing) harus dikeluarkan dan diisi kembalidengan bahan pengisi sampai penuh.
b) Penutup (sealer) yang gagal mengeras, mengalir atau bergelembung harusdikeluarkan dan diganti.
c) Sambungan jenis patent yang dan rusak sebelum, selama atau sesudah
pemasangan yang disebabkan oleh kelalaian dalam penanganan, penyimpanan, pemasangan atau operasi selanjutnya di lapangan harus dikeluarkan dan diganti.Semua sambungan tersebut harus diperiksa pada saat tiba di tempat kerja dansetiap kerusakan harus dilaporkan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan.Bagaimanapun juga, Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk melindungidan menjaga keamanan sambungan tersebut sesuai fungsinya selama periodeKontrak minimum 2 (dua) tahun.
7) Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima
Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana disyaratkan dalam
Pasal SK.7.11.1.(6) di atas, Penyedia Jasa juga harus bertanggungjawab atas pemeliharaan rutin dari semua sambungan ekspansi yang telah selesai dan diterimaselama Periode Pelaksanaan. Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut harus dilaksanakansesuai dengan Seksi 10.1 Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 2) dan harus dibayar terpisahmenurut Pasal 10.1.7.
SK.7.11.2. BAHAN
1) Struktur Sambungan Ekspansi (Expansion Joint Structure)
Jenis struktur sambungan ekspansi tergantung pada jumlah pergerakan lantai yang
diperlukan dan sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar. Sambungan pelat atausiku, sambungan baja bergerigi ( steel finger joint ), tipe asphaltic dan sambungan
berpenutup neoprene harus mempunyai bentuk yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
3/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-3
Bagian baja dan baut jangkar harus sesuai dengan AASHTO M120 Kelas A. Bagianlogam harus dilindungi terhadap korosi.
Sambungan ekspansi harus diperhitungkan kemampuan pergerakannya untukmengakomodir beberapa fenomena dari pergerakan utama strukturnya, baik akibat dari perubahan temperatur, shrink & creep beton, maupun pergerakan akibat gempa.
Berdasarkan besarnya kemampuan dari total pergerakannya, jenis Sambungan ekspansidapat dikategorikan sebagai berikut :
a) Joint Pergerakan kecil : Total pergerakan < 1¾ in. (44.45 mm) b) Joint Pergerakan sedang : 1¾ in. (44.45 mm) < Total pergerakan < 5 in. (127 mm)c) Joint Pergerakan besar : Total pergerakan > 5 in. (127 mm)
a) Sambungan Ekspansi dengan Kemampuan Pergerakan Kecil (Small Movement RangeJoints)
1) Buried Seal Joint System
Terdiri dari Profil Karet Sintetis Polychloroprene (Neoprene) yang dipasang padacelah sambungan siar ekspansi dengan memakai bahan perekat epoxy dan sistem
pemompaan udara ke dalam profil (air inflation) guna penyempurnaankelekatannya. Profil karet yang telah dipasang diberi Heat Resistant Backer Rodkemudian ditutup dengan lapisan perkerasan aspal. Permukaan lapisan perkerasan
aspal pada posisi di atas profil karet dipotong untuk diisi surface sealant, jenis Direct Fire Sealant yang mempunyai kemampuan elongasi minimum 1000 %.
Tabel SK.7.11.2.(1) Komponen Bahan Jenis Buried Seal Joint System
Uraian Material Standar
Profil Karet Polychloroprene ASTM D2628-91
Perekat Epoxy Adhesive
Backer Rod Polyethylene Heat ResistantBacker Rod
Tahan panasmin.200oC
Lapisan Perkerasan Aspal Lapisan Perkerasan Aspal Padat Ketebalan min.80 mm
Surface Sealant Asphaltic Direct Fire SealentElongation min.
1000%
Tabel SK.7.11.2.(2) Ketentuan Bahan Profil Karet berdasarkan ASTM D2628
UraianMetode Tes
ASTMKetentuan
Material D2628-91(05) Polychloroprene
Kuat Tarik, min. D-412 13.8 Mpa (2000 psi)Pemuluran sampai putus, min D-412 250%
Kekerasan, Shore A durometer D2240 65 ± 5
Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @ 100oC
- Kuat tarik, penurunan max.- Pemuluran sampai putus, penurunan max
- Kekerasan, Shore A, perubahan
D-57320%20%
0 to + 10 pts
Ketahanan thd minyak, 70 jam Perubahan
beratD 471 Max. 45 %
Ketahanan terhadap Ozone, 70 jam @ 40oC D 1149 No Crack
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
4/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-4
Tabel SK.7.11.2.(3) Ketentuan Bahan Surface Sealant – Direct Fire
Uraian Metode Tes ASTM Ketentuan
Titik lembek, min D 36 200oF (93oC)
Resilience, min. D 5325 60 %
Cone Penetration, 77oF(25oC), max
D 5329 60 dmm
Flow, 140o
F (60o
C), max D 5329 1 mmPemuluran 77oF (25oC), min - 1000%
Curing time, max - 30 menit
Temperatur pemanasan, max. D 6690 400oF (204oC)
Temperature yang disarankan
pada saat pengaplikasian,D-5167
380 – 400oF
(193 – 204oC)
2) Seal Header System
Terdiri dari Profil Karet Sintetis Polychloroprene yang dipasang pada mortarElastomeric Concrete sebagai Header dari Sambungan Ekspansi. Bahan mortarElastomeric Concrete terbuat dari bahan Polymer seperti Polyurethane Mortar
yang tahan terhadap benturan roda-roda kendaraan dan profil karet dipasangdengan memakai perekat epoxy dan sistem kompresi pada profil karet atau sistem pemompaan udara ke dalam profil (air inflation) guna penyempurnaankelekatannya.
Tabel SK.7.11.2.(4) Komponen Bahan Jenis Seal Header System
Uraian Material Standar
Profil Karet Polychloroprene ASTM D2628-91
Mortar Header Polyurethane Mortar atau Polymer
Mortar lainnya yang sejenisASTM C 579-01M
Perekat Epoxy Adhesive
Tabel SK.7.11.2.(5) Ketentuan Bahan Polyurethane Mortar Header
Uraian Metode Test ASTM Ketentuan
Kuat tekan setelah 5 jam, min. C 579-01 (modified) 3,45 MPa
Kuat tekan setelah 24jam,min. C 579-01 (modified) 14 MPa
Kuat Tarik, 7 hari, min. D 638 1
Kuat Sobek, 7 hari, min. D 624 7 kN/m
Resilience@5%deflection,min. C 579-01 70 %
Slant Shear Bond Strength to
concrete, min.D 882 (modified) 1.72
Ketahanan thdp Impact (Ball
drop), 14 hari
@ 0oC
@ -29oC
@ 70oC
D 5628 No Crack
No Crack
No Crack
Pot Life 10 menit @ 24oC
b) Sambungan Ekspansi dengan Kemampuan Pergerakan Sedang (Medium MovementRange Joints)
1) Strip Seal Joint
Terdiri dari Profil Karet Sintetis Polychloroprene yang dipasang memakai
Lubricant Adhesive dan terkunci secara mekanis pada profil baja. Profil Bajadipasang pada kedua sisi celah sambungan ekspansi dapat pada beton yang diberi
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
5/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-5
Fibermesh maupun pada Polymer Mortar Header. Strip Seal Joint dapatmengakomodir pergerakan struktur hingga 80 mm.
Tabel SK.7.11.2.(6) Komponen Bahan Jenis Stripseal
Uraian Material Standar
Seal Polychloroprene ASTM D 5973
Komponen Baja Steel Profile Min. ASTM A36Angkur
Stud anchor / Loop anchor
/ SinusoidalASTM A108
Lubricant AdhesivePolyurethane &hydrocarbon solvent
mixture
ASTM D4070
Corrosion Protection Epoxy Paint Coating ≥ 200 μm
Tabel SK.7.11.2.(7) Ketentuan Bahan Profil Strip Seal Gland ASTM D5973
UraianMetode Test
ASTMKetentuan
Material D 5973 Polychloroprene
Kuat Tarik, min. D-412 13.8 Mpa (2000 psi)Pemuluran sampai putus, min D-412 250%
Kekerasan, Shore A durometer D2240 60 ± 5
Percepatan Penuaan (aging), 70 jam
@ 100oC
- Kuat tarik, penurunan max.
- Pemuluran sampai putus,
penurunan max
- Kekerasan, Shore A , perubahan
D-573
Percepatan Penuaan
(aging), 70 jam @ 100oC
20%
20%
0 to + 10 pts
Ketahanan terhadap minyak, 70 jam@ 100oC Perubahan berat, max
D 471 45 %
Ketahanan terhadap Ozone, (100
pphm, 20% strain, 70 jam @ 40o
C)
D 1149 No Crack
2) Bolt-down Panel Joint
Terdiri dari Elastomeric Panel yang di dalamnya terdapat lapisan plat baja. Panel- panel dipasang menyeberangi celah ekspansi dengan memakai baut angkur pada block out yang telah disiapkan pada plat lantai beton. Bolt-down Panel Jointmenggunakan Aluminum Plate, sebagai abrasion resistance plate pada permukaan-nya.
Tabel SK.7.11.2.(8) Komponen Bolt-down Panel Joint dengan Aluminum Plate
Uraian Material Standard
Elastomer Polychloroprene ASTM
Aluminum PlateExtruded from Alloy6061-T6
ASTM B221-73
Steel Section Structural Steel ASTM A36
Anchor BoltGalvanized Bolt orChemical Anchor
-
Transition StripElastomeric Concrete –
Polyurethane Header
ASTMC579-01
(modified)
Leveling Mortar Epoxy Mortar ASTM D695
Anchor Grout Epoxy Resin Grout
ASTM C482-81,
re-approved 1992
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
6/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-6
Tabel SK.7.11.2.(9) Ketentuan Bahan Karet dari Bolt-down Panel Joint denganAluminum Plate
Sifat Fisik Metode Test Hasil Test
Tensile Strength, min Mpa D-412-92 12.4
Elongation at break, min D-412-92 400%
Hardness, Shore A D-2240-91 45 +/- 5Compression Set. 22 hrs @70°C
D-395-89 20%
Oil Swell, 70 hrs, @100°C D-471-79 (1991) 120%
Ozone Resistance D-1149-91 no cracks
Flame Resistance C542-90/C166-91 < 450 mm
Low Temperature, brittleness D-746-79 (1987) not brittle
c) Sambungan Ekspansi dengan Kemampuan Pergerakan Besar (Large Movement
Range Joints)
1) Modular Bridge Joint System (MBJS)
MBJS merupakan suatu sistem kompleks sambungan ekspansi mekanikal yangumumnya digunakan untuk pergerakan diatas 100 mm.
Sesuai ketentuan AASHTO LRFD Bridge Construction Specification section 19 danAppendix A19, design MBJS harus telah lulus uji pra-kualifikasi (pre-qualificationtest) dari laboratorium independen (independent laboratory) yang dibuktikan dengan 3(tiga) sertifikat kelulusan tes, yaitu :
i) Opening, Movement, and Vibration (OMV) testii) Seal Push Out (SPO) testiii)
Fatigue Test
Ketentuan Fatigue Test pada sambungan antara Center Beam dan Support Bar harusmemenuhi Kategori B, minimum Kategori C, karena sambungan ini merupakan bagian yang sangat kritikal pada Modular Bridge Joint System (MBJS).
Seismic Modular Bridge Joint System (Seismic-MBJS)
Seismic-MBJS merupakan tipe MBJS yang dipakai untuk mengakomodasi pergerakangempa dengan multi arah. Sistem yang dipakai tidak diperkenankan menimbulkan
perubahan level MBJS terhadap permukaan jalan pada saat mengakomodasi pergerakan gempa yang dapat membahayakan kelancaran lalu lintas.Design dari sistem Seismic-MBJS harus dilengkapi dengan sertifikat telah lulus teslaboratorium independen terhadap:
i) Seismic Multi Movement Test (Multi Movement Dynamic Test)ii) Test lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada MBJS
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
7/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-7
Tabel SK.7.11.2.(10) Spesifikasi Komponen pada Modular Expansion Joint System
Komponen Ketentuan Standar
Edge Beam &
Center Beam
Solid Steel Profile, with machine-cut grooves
in the side to retain the sealsSteel Min. Grade 50
Support Bar Solid Steel Bars with rectangular cross section Steel Min. Grade 50
Support Box Shall be made from Steel Plate or tubes Min. ASTM A36
Rubber Seal Polychloroprene ASTM D5973
Control Spring Polyurethane Foam ASTM D3574
Upper & LowerBearings
Polyurethane ASTM
SlidingComponent
Polytetrafluoroethylene (PTFE)AASHTO LRFDBridge Cons. 18.8
Sliding Plate Stainless Steel, Mirror FinishASTM A240/A240M,Type 304 or 316
Anchoring Stud BoltASTM A108, GradeC1010-C1020
CorrosionProtection
High durability Epoxy Paint or Equivalent Min. thickness 250µm
LubricantAdhesive
Polyurethane & hydrocarbon solvent mixture ASTM D4070
Tabel 7.11.2.(11) Ketentuan Bahan Profil Strip Seal Gland ASTM D5973
Uraian Metode Test ASTM Ketentuan
Material D 5973 Polychloroprene
Kuat Tarik, min. D-412 13.8 MPa
Pemuluran sampai putus, min D-412 250%
Kekerasan, Shore A durometer D2240 60 ± 5
Percepatan Penuaan (aging), 70 jam @
100oC
- Kuat tarik, penurunan max.
- Pemuluran sampai putus, penurunan max
- Kekerasan, Shore A , perubahan
D-573 20%
20%
0 to + 10 pts
Ketahanan terhadap minyak, 70 jam @
100oC Perubahan berat, maxD 471 45 %
Ketahanan terhadap Ozone, (100 pphm,
20% strain, 70 jam @ 40oC )D 1149 No Crack
2) Bahan Pengisi Sambungan (Joint Filler)
Bahan pengisi sambungan harus dari jenis kenyal yang tidak dikeluarkan pracetak
( premoulded non-extruding resilient type), sesuai dengan SNI 03-4432-1997 atau SNI03-4815-1998.
Bahan pengisi sambungan yang terbuat karet harus memenuhi Sifat fisik sesuai denganketentuan yang berlaku. Yang dibuktikan dengan sertifikat mutu bahan yang dikeluarkanoleh pabrikasi pembuatnya atau dilakukan pengujian bahan.
3)
Penutup Sambungan (Joint Sealer)
Bahan untuk penutup sambungan horisontal harus sesuai dengan SNI 03-4814-1998,sebagai alternatif, penutup dari bitumen karet yang dicor panas atau yang sejenis dapat
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
8/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-8
digunakan dengan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Sambungan vertikal dan miring harusditutup dengan sambungan dempul bitumen, dari bahan yang disetujui oleh DireksiPekerjaan.
Persenyawaan dasar sambungan ( joint priming compund ) harus sebagaimana yangdisarankan oleh pabrik bahan penutup yang dipilih untuk digunakan.
Bahan sambungan untuk dasar ( primer ) dan penutup ( sealer ) sambungan harus dicampurdan digunakan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
4) Waterstops
Jenis dan bahan waterstops harus terinci dalam Gambar atau sebagaimana yang disetujuioleh Direksi Pekerjaan.
5) Bahan-bahan Lain
Semua bahan lainnya yang diperlukan untuk sambungan harus sesuai dengan Gambardan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
SK.7.11.3. PELAKSANAAN
1) Penyimpanan Bahan
Bahan sambungan yang dikirim ke lapangan harus disimpan, ditutupi, pada landasan diatas permukaan tanah. Bahan ini harus selalu dilindungi dari kerusakan dan bilamanaditempatkan harus bebas dari kotoran, minyak, gemuk atau benda-benda asing lainnya.
2) Pengisi Sambungan Pracetak ( premuolded joint filler ) dan Penutup Sambungan Elastis
Sambungan pada lantai, dinding dan sebagainya harus dibentuk dengan akurat meme-nuhi garis dan elevasi sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimanayang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan pengisi sambungan harus digunakan dalamlembaran yang sebesar mungkin. Luas yang lebih kecil dari 0,25 m 2 harus dibuat dalamsatu lembaran. Bahan tersebut harus dipotong dengan perkakas yang tajam untukmemberikan tepi yang rapi. Tepi yang kasar atau tidak teratur tidak diperkenankan.Bahan tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terpasang dengan kokohdalam rongga dan terekat dengan baik pada satu tepi dari beton, menggunakan pakutembaga, jika perlu, untuk memastikan bahwa bahan tidak terlepas selama operasi pelaksanaan berikutnya atau pergerakan dari struktur. Bahan pengisi (filler) sambungantidak boleh diisi sampai melebihi rongga yang seharusnya diisi dengan penutup (sealer)
kecuali bilamana lembaran bahan pengisi yang terpisah digunakan sebagai cetakan. Ukurancelah sambungan ekspansi harus sesuai dengan temperatur rata-rata jembatan pada saat pemasangan. Temperatur ini harus ditentukan sesuai dengan pengaturan yang disetujuioleh Direksi Pekerjaan. Penutup sambungan harus sedikit cembung atau sedikit cekung
terhadap permukaan sambungan pada saat mengeras. Penutup sambungan harus dikerjakansampai penyelesaian yang halus dengan menggunakan sebuah spatula atau alat yangsejenis. Pencampuran, penggunaan dan perawatan semua bahan jenis patent harusmemenuhi ketentuan pabrik pembuatnya.
3) Struktur Sambungan Ekspansi
Sambungan harus dapat meredam goncangan dan suara dan merupakan struktur yang
kedap air. Struktur sambungan ekspansi harus dipasang sesuai dengan Gambar dan petunjuk pabrik pembuatnya. Ukuran celah harus sesuai (compatible) dengan temperatur jembatan rata-rata pada saat pemasangan. Temperatur ini harus ditentukan sesuai dengan
8/17/2019 Spesifikasi Khusus Bearing
9/9
SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 7.11
SK.7.11-9
pengaturan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Posisi semua baut yang dicor di dalam beton atau semua lubang bor yang dibuat dalam beton harus ditentukan dengan akuratdengan menggunakan mal. Uliran skrup harus dijaga agar tetap bersih dan bebas darikarat. Jalan alih harus disediakan dan dipelihara untuk melindungi semua sambunganekspansi dari beban kendaraan sampai sambungan ini diterima dan Direksi Pekerjaanmengijinkan pembongkaran jalan alih tersebut.
SK.7.11.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Suatu pengukuran struktur sambungan ekspansi akan berupa jumlah meter panjangsambungan yang selesai dipasang di tempat dan diterima. Waterstops, bahan pengisisambungan ekspansi pracetak, penutup sambungan pracetak, dan penutup sambunganelastis yang dituang tidak diukur secara terpisah dan dianggap telah termasuk dalam penyediaan dan pemasangan siar muai sesuai mata pembayaran yang tersedia dalam DaftarKuantitas dan Harga.
2)
Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas akan dibayar dengan HargaKontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam DaftarKuantitas dan Harga. Harga dan pembayaran ini harus dianggap kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua bahan, tenaga kerja, perkakas, peralatan dan biayatambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan. Semua jenissambungan lainnya akan dibayar dengan memasukkannya ke dalam harga satuan untukmata pembayaran lainnya dimana sambungan tersebut dikerjakan atau dimanasambungan itu dihubungkan dan tidak dibayar dalam mata pembayaran yang terpisah.
Nomor MataPembayaran
UraianSatuan
Pengukuran
SK.7.11.(1) a. Expansion Joint Asphaltic Plug Tipe Fixed Meter Panjang
SK.7.11.(1) b. Expansion Joint Asphaltic Plug Tipe Movable Meter Panjang
SK.7.11.(2) Expansion Joint Tipe Rubber 1 (celah 21 – 41 mm) Meter Panjang
SK.7.11.(3) Expansion Joint Tipe Rubber 2 (celah 32 – 62 mm) Meter Panjang
SK.7.11.(4) Expansion Joint Tipe Rubber 3 (celah 42 – 82 mm) Meter Panjang
SK.7.11.(5) Joint Filler untuk Sambungan Konstruksi Meter Panjang
SK.7.11.(6) Expansion Joint Tipe Baja Bersudut Meter Panjang
SK.7.11.(7) Expansion Joint Tipe Modular lebar ….. Meter Panjang
SK.7.11.(8) Expansion Joint Tipe Buried Seal Joint System Meter Panjang
SK.7.11.(9) Expansion Joint Tipe Seal Header System Meter Panjang
SK.7.11.(10) Expansion Joint Tipe Strip Seal Meter Panjang
SK.7.11.(11) Expansion Joint Bolt-down Panel Joint Meter Panjang
SK.7.11.(12)Expansion Joint Tipe Seismic Modular Bridge JointSystem
Meter Panjang
Top Related