SPEKTROSKOPI INFRAMERAH
Disusun oleh:
Kelompok 9
•Gelora Vusvianti(3335150094)
•M. Hanif A. (3335150072)
•Rafi’I Irfan (3335150020)
•Rhoma Dhianah (3335150032)
•Ria Restiani (3335110316)
Abstrak
Spektroskopi inframerah merupakan salah satu teknik spektroskopi yang didasarkan pada penyerapan inframerah oleh senyawa. Dari percobaan ini dapat diketahui bagaimana caramengoperasikan spektroskopi inframerah. Metode yang digunakan dalam percobaan iniadalah metode spektrofotometri denganmenggunakan spectrometer inframerah. Dari hasil yang didapat untuk gambar spectra darisampel (minuman berenergi) dan larutan standarkafein sama.
Tujuan Percobaan
• Menjelaskan teori mengenai spektrofotometri infra
merah.
• Mengoperasikan peralatan spektrofotometri infra
merah dengan baik dan benar.
• Menganalisis suatu senyawa kimia dengan
menggunakan peralatan Spektrofotometri Infra
Merah.
Tinjauan Pustaka
• Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu
pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam
dari absorbsi energi.
• Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam
untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk
komponen yang berbeda.
• Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang.
• Spektrofotometri adalah metode pengukuran
menggunakan spektrofotometri.
• Spektroskopi inframerah merupakan salah satu teknik spektroskopi yang didasarkan pada penyerapan inframerah oleh senyawa.
• Spektroskopi inframerah didasarkan pada vibrasisuatu molekul.
• Namun hanya ikatan molekul yang mempunyai momen dipol yang dapat menyerap radiasi infra merah.
• Interaksi sinar inframerah dengan molekuldigambarkan sebagai berikut:
• Umumnya daerah radiasi infra merah (IR) terbagi dalam daerah IR dekat (14290-4000 cm-1), IR jauh (700-200 cm-1) dan IR tengah (4000-666 cm-
1).
• Vibrasi regangan dapat dibedakan vibrasi regangan simetri dan vibrasi regangan asimetri.
• Vibrasi bengkokan dibedakan menjadi guntingan (scissoring), kibasan (waging), pelintiran (twisting) dan goyangan (rocking)
• Vibrasi rentangan
• Vibrasi bengkokan
• Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasielektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagaiwavenumber (1/wavelength), yang merupakanukuran unit untuk frekuensi.
• Komponen umum spektrokopi IR1. Sumber cahaya dan radiasi
a) Meinst glower: berbentuk silinderdiameter 1 X 2 mm dan panjang 20 mm.
b) Sumber globar: berupa batang silikonkarbida, panjang 50 mm dandiameter 5 mm.
c) Kawat berpijar: kawat nikon yang dipanaskan pada 110 K oleh aruslistrik.
2. Sampel: terdiri dari zat padat, cair dan gas.
3. Monokromator: untuk meminimalkansinar setelah melewati sampel yang tidakdikehendaki.
4. Detektor: Kebanyakkan merupakan thermofil, yaitu dua kawat logam yang dihubungkan antara kepala dan ekor yang menyebabkan arus listrik yang sebanding dengan radiasi yang mengenai themofil. Detektor dihubungkan kerecorder yang terintegrasi dengan printer.
Alat dan Bahan
• Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan iniadalah Spektrometer IR, labu ukur, beker gelas, batang pengaduk dan neraca analitik.
• Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaanini adalah Metanol, Kuku Bima energi dankafein.
Prosedur Kerja
• Kalibrasi Spektrofotometer Infra Merah
– Dibuat spectrum dari baku pembanding film polisterina untuk kisaran panjang gelombang 4000 cm-1 sampai 650 cm-1.
– Dibaca frekuensi dari puncak –puncak yang diperoleh dan dibandingkan dengan frekuensi table.
– Dibuat kurva kalibrasi antara kesalahan frekuensi dengan frekuensi eksperimental.
• Pengukuran Kafein Dalam Sampel MinumanBerenergi
1) Ditimbang serbuk sampel (Ekstra Joss) di atas neracaanalitik sebanyak 0,5 gram.
2) Dilarutkan dengan sedikit metanol, aduk sampailarut.
3) Dipindahkan ke labu ukur 25 mL.
4) Ditambahkan metanol sampai tanda batas (25 mL), kocok sampai homogen.
5) Dibaca pada alat spekrofotometer denganbilangan gelombang 2000-4000 cm-1.
6) Dibandingkan hasil dari sampel (Kuku Bima EkstraJoss) dengan larutan blangko (Kafein).
Hasil dan Pembahasan
• Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sampel Ekstra Joss
Jenis molekul Frekuensi Hasil
Alkana 3000-2850 Ada
Alkena (stretch) 3100-3000 Tidak ada
Alkena (bidang) 1000-650 Tidak ada
Aromatik (stretch) 3150-3050 Tidak ada
Aromatik (bidang) 900-690 Tidak ada
Alkuna +/- 3300 Ada
Aldehida 2900-2700 Ada
C=C Alkena 1680-600 Tidak ada
Aromatik 1600-1475 Tidak ada
Alkuna 2250-2100 Tidak ada
C=O Aldehida 1740-1720 Tidak ada
Keton 1725-1705 Tidak ada
Asam Karboksilat 1725-1700 Tidak ada
Ester 1750-1730 Tidak ada
Amida 1670-1640 Tidak ada
Anhidra 1810-1760 Tidak ada
Asam Klorida 1800 Tidak ada
C-O Alkohol, ester,
asam karboksilat,
anhidrida
1300-1000 Tidak ada
C-H Alkohol, fenol 3650-3600 Tidak ada
Asam Karboksilat 3400-2400 Ada
N-H Amida primer
dan sekunder
3500-3100 Ada
C=N Amina 1690-1640 Tidak ada
C=N Nitril 2260-2240 Tidak ada
N=O Nitro (R-NO2) 1550 dan 1350 Tidak ada
S-H Merkaptan 2550 Tidak ada
S=O Sulfat,
sulfonamide
1200-1140 Tidak ada
C-X Florida 1400-1000 Tidak ada
Klorida 800-600 Tidak ada
Bromida 667 Tidak ada
Tabel 2. Hasil Pengamatan Sampel Kafein Murni
Jenis Molekul Frekuensi Hasil
Alkana 3000-2850 Ada
Alkena (stretch) 3100-3000 Tidak ada
Alkena (bidang) 1000-650 Tidak ada
Aromatik (stretch) 3150-3050 Tidak ada
Aromatik (bidang) 900-690 Tidak ada
Alkuna +/- 3300 Ada
Aldehida 2900-2700 Ada
C=C Alkena 1680-1600 Tidak ada
Aromatik 1600-1475 Tidak ada
Alkuna 2250-2100 Tidak ada
C=O Aldehida 1740-1720 Tidak ada
Keton 1725-1705 Tidak ada
Asam Karboksilat 1725-1700 Tidak ada
Ester 1750-1730 Tidak ada
Amida 1670-1640 Tidak ada
Anhidra 1810-1760 Tidak ada
Asam Klorida 1800 Tidak ada
C-O Alkohol, ester,
asam karboksilat,
anhidrida
1300-1000 Tidak ada
C-H Alkohol, fenol 3650-3600 Tidak ada
Asam Karboksilat 3400-2400 Ada
N-H Amida primer
dan sekunder
3500-3100 Ada
C=N Amina 1690-1640 Tidak ada
C=N Nitril 2260-2240 Tidak ada
N=O Nitro (R-NO2) 1550 dan 1350 Tidak ada
S-H Merkaptan 2550 Tidak ada
S=O Sulfat,
sulfonamide
1200-1140 Tidak ada
C-X Florida 1400-1000 Tidak ada
Klorida 800-600 Tidak ada
Bromida 667 Tidak ada
• Pembahasan
Dari hasil yang didapat untuk gambar spectra darisampel (Ekstra Joss) dan larutan standar kafein hampirsama karena pada puncak gelombang, bilangangelombang sampel dengan larutan standar kafeintidak terlalu jauh sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel mengandung senyawa kafein.
Kesimpulan
Dari percoaan ini maka dapat disimpulkan bahwa:
• Prinsip kerja spektrofotometer IR yaitu jika radiasiinframerah dikenakan pada sampel senyawaorganik, beberapa frekuensi bisa diserap olehsenyawa tersebut. Jumlah frekuensi yangmelewati senyawa diukur sebagai transmitansi.
• Hasil kalibrasi untuk menjamin hasil analisa agardiperoleh dengan presesi dan akurasi yang tinggi
Daftar Pustaka
• Basset ,J . 1994 . Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC.
• Harjadi, W., 1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit Gramedia, Jakarta.
• Hendayana, Sumar, dkk. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : IKIP Press.
• Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.
• Mudzakir , A . 2008 . Praktikum Kimia Anorganik . Bandung ; JurusanPendidikan.
Top Related