PENGEMBANGAN KURIKULUMPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN
BAHASA ARAB UNTUK MADRASAH2013
Pengantar
Pengembangan kurikulum merupakan suatu keniscayaan, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan sosial masyarakat, dan perkembangan global, serta dilakukan secara periodik.
Rekonstruksi kurikulum PAI dan Bahasa Arab sebagai upaya pengembangan pendidikan karakter bangsa (nation character building).
Kurikulum PAI dan Bahasa Arab 2008 masih perlu penyempurnaan dalam aspek scope, sequence, dan strukturnya.
Alasan Pengembangan Kurikulum
Dalam rangka peningkatan kompetensi siswa madrasah sesuai dengan dinamika pendidikan nasional dan globalUsulan ormas Islam penyelenggara lembaga pendidikan (Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Al Irsyad, Nahdlatul Wathan, Persatuan Umat Islam, Persatuan Islam, Tarbiyah Islamiyah, dll.) akan pentingya penguatan konten mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sebagai ciri khas madrasah Berdasarkan PMA NO.2 Thn. 2008, Masukan dari pakar dan guru madrasah tentang perlunya melakukan pengembangan kurikulum PAI dan Bahasa Arab dalam rangka rekonstruksi kurikulum 2008 baik dari segi struktur maupun substansinya
Rasionalitas Penambahan Jam PelajaranPAI dan Bahasa Arab
Pembelajaran PAI pada madrasah tidak saja mengembangkan aspek kognitif tetapi juga mengembangkan aspek afektif dan psikomotorPembelajaran Bahasa Arab pada madrasah harus bersifat holistik, disamping sebagai alat/prasyarat untuk penguasaan ilmu-ilmu keislaman Berdasarkan PMA NO.2 Thn. 2008 dan juga sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan sesuai dengan dinamika pembelajaran bahasa
Isu Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab 2013
PAI sebagai mata pelajaran yang mengajarkan konsep Islam rahmatan lil’alamin untuk membentuk masyarakat Indonesia yang ramah, toleran, serta menjunjung norma dan nilai-nilai kemanusiaan;
PAI sebagai basis pedidikan karakter bangsa dan pengenalan diri;
Pembelajaran PAI dengan pendekatan kontekstual dan sebagai upaya menciptakan budaya religius di madrasah;
Pembelajaran Bahasa Arab sebagai alat untuk mendalami ajaran Islam;
Pembelajaran Bahasa Arab diarahkan pada penguasaan bahasa Arab aktif sebagai alat komunikasi lisan dan tulisan;
Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab dengan menggunakan sumber belajar yang bervariasi;
Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab yang holistik (kognitif, afektif, dan psikomotor) dalam kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian;
DESAIN PENGEMBANGAN PAI MADRASAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
MASALAH DEMORALISASI DI NEGARA KITA
Meningkatnya tindak kekerasan atau pertengkaran di kalangan remaja.
Makin maraknya pacaran yang melampaui batas-batas norma agama, dan bahkan ada di antara mereka yang telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah
1
2
Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar bermain play station, sehingga membuat mereka lupa untuk selalu berdzikir ke hadirat Allah, lalai sholat pada waktunya, dan tidak lagi gemar membaca Al-Qur’an dan berdo’a.
3
Membudayanya ketidakjujuran dan rasa tidak hormat anak kepada orang tua dan guru di kalangan anak-anak dan remaja.
Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar melihat gambar-gambar porno dan atau menonton film dan situs porno
4
5
DEMORALISASI
Menurunnya rasa tanggung jawab anak-anak dan remaja, baik terhadap diri, keluarga, lingkungan masyarakat, maupun bangsa dan negara..
Menurunnya semangat belajar, etos kerja, kedisiplinan, dan kecenderungan untuk menperoleh hidup yang mudah tanpa kerja keras
6
7
DEMORALISASI
Makin maraknya penggunaan narkoba serta minuman alkohol di kalangan para remaja.
Membudayanya nilai materialisme (materialism, hedonism) di kalangan anak-anak dan para remaja.
8
9
DEMORALISASI
PENYEBAB LAIN TIMBULNYA DEMORALISASI? GLOBALISASI DI BERBAGAI BIDANG: FOOD, FUN, FASHION
(Patricia Aburdene), BUDAYA, ETIKA, MORAL DLL. FENOMENA YANG TERJADI DI KALANGAN PESERTA DIDIK
ADALAH MEREKA MENGADOPSI BUDAYA BANGSA LAIN YANG BERSIFAT SUPERFISIAL (YANG ADA DI PERMUKAAN).
APA YANG TERSEMBUNYI DI DALAM RUMAH TIDAK DIKETAHUI DAN DISIMPAN OLEH MEREKA. PADAHAL INI YANG SEHARUSNYA KITA CURI.
APA ITU? ANTARA LAIN: INTELLECTUAL CURIOUSITY, ETOS BELAJAR, ETOS KERJA YANG TINGGI, DISIPLIN, TERTIB DAN JUJUR.
BAGAIMANA MENGATASI MASALAH/TANTANGAN YANG DIHADAPI OLEH BANGSA TERSEBUT?
ALTERNATIF PENYELESAIAN
HUKUM (REPRESIF) PENDIDIKAN(PROAKTIF & PREVENTIF)
Jadikan Pend Agama sebagai core & payung, shg walaupun hujan deras kita
masih relatif aman
PENGEMBANGAN PAI DLM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
BAGAIMANA DESAIN PENGEMBANGAN PAI DI
MADRASAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER
BANGSA?
Desain adalah rancangan, pola, atau model. Desain adalah suatu petunjuk yang memberi dasar, arah,
tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan
Mendesain pengembangan PAI berarti menyusun rancangan, pola atau model pengembangan PAI sesuai dengan visi dan misi madrasah sebagai petunjuk yang memberi dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan PAI.
Tugas dan peran seorang desainer pengembangan PAI dalam pembentukan karakter bangsa adalah menentukan pola dan model pengembangan PAI yang berorientasi pada pembentukan karakter bangsa, dalam arti setiap individu mampu menghargai dan menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa. Pola dan model pengembangannya disesuaikan dengan kondisi lingkungan pendidikan/ konteks madrasah.
WUJUD AKTUAL
HASIL
KBMDOKUMEN
E V A L U A S IPERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
DESAIN PENGEMBANGAN PAI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
Bdy mdr, Manaj Mdr, Keg. Ekstra Kur
NILAI KARAKTER
Bagaimana Orientasi pengembangan Pendidikan agama Islam di Madrasah?
1. Bersumber dari wahyu (al-Qur’an dan as-sunnah/hadits)2. Memerhatikan dan mengedepankan pendidikan akhlak mulia;3. Memberi warna pada pendidikan karakter bangsa,
kewirausahaan, dan ekonomi kreatif;4. Memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta menyikapi arus globalisasi secara positif dan proporsional;5. Konsisten dan tetap menjadi parameter perkembangan politik,
ekonomi, sosial, budaya, keadilan gender, multikultural, kearifan lokal, dan lainnya;
6. Membahas isu-isu kontemporer.
1. Bersumber dari Wahyu (al-Qur’an dan as-sunnah/al-hadits) Mencintai kitab sucinya Suka baca al-Qur’an dan al-hadits Memahami al-Qur’an dan al-hadits Menjadikan ajaran dan nilai-nilai yang
terkandung dalam al-Qur’an dan al-hadits sebagai pedoman hidup
JADIKAN PAI SEBAGAI MATA PELAJARAN, SEKALIGUS SEBAGAI
PENDIDIKAN KARAKTER
PENGEMBANGAN PAI IDENTIFIKASI NILAI-NILAI KARAKTER DARI MATA
PELAJARAN PAI
2. Memerhatikan dan mengedepankan pendidikan akhlak mulia dan memberi warna pada pendidikan karakter bangsa.
NILAI KARAKTER INDIKATOR
1. RELIGIUS a. Menjalankan perintah-perintah allah (agama) baik dalam beribadah maupun bermuamalah, dengan didasari iman (aqidah) yang benar,
b. Menjauhi larangan-larangan allah (agama) baik yang termasuk dalam dosa-dosa besar maupun dosa-dosa kecil,
c. Bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau hukum-hukum agama,
d. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan sehari-hari yang melanggar hukum-hukum agama.
2. KEJUJURAN a. selalu mengatakan apa yang sebenarnya terjadi,b. selalu mengatakan sesuai dengan apa yang
dilakukan,c. selalu mengerjakan tugas-tugas guru seperti
pekerjaan rumah dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang ada.
d. tidak berbohong kepada siapa pun,e. tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi
haknya,f. tidak menyontek dalam mengerjakan ujian atau
ulangan sekolah,
CONTOH IDENTIFIKASI NILAI-NILAI KARAKTER DARI MATA PELAJARAN PAI
NILAI KARAKTER INDIKATOR
3. KECERDASAN a. mampu mengerjakan suatu pekerjaan dengan cermat, tepat, dan cepat.
b. mampu menjawab soal-soal ujian (ulangan) dengan cepat, tepat, dan benar,
c. mampu menjawab pertanyaan dengan tepat,d. mampu mengambil keputusan yang tepat.
4. KETANGGUHAN a. tidak pernah putus asa dalam menghadapi berbagai persoalan di sekolah dan keluarga,
b. sanggup menerima kegagalan dan berusaha untuk memperbaikinya,
c. tidak putus asa ketika tidak naik kelas atau tidak lulus ujian,d. kuat dan tabah menghadapi berbagai cobaan dan tantangan,e. berusaha keras untuk bisa melepaskan diri dari masalah yang
dihadapi.
NILAI KARAKTER INDIKATOR
5. KEDEMOKRATISAN a. menjunjung tinggi kebersamaan, baik di sekolah maupun di tengah keluarga,
b. mengambil keputusan secara bersama-sama baik di sekolah, di tengah keluarga, maupun dengan teman-teman di masyarakat,
c. menghormati keputusan bersama meskipun tidak sesuai dengan yang diinginkan,
d. tidak memaksakan pendapat kepada orang lain,e. berdiskusi dengan baik dan tidak emosional.
6. KEPEDULIAN a. tanggap akan lingkungan sekitar,b. mematikan lampu, listrik, kipas/AC, kran air,
atau alat-alat lain yang tidak digunakan,c. membersihkan ruang kelas dan papan tulis yang
kotor,d. merapikan meja kursi yang berserakan,e. menjaga lingkungan sekolah tetap bersih,f. membantu orang lain yang butuh pertolongan,g. mengingatkan orang lain yang dalam keadaan
berbahaya.
MADRASAH ADALAH IBARAT SEBIDANG TANAH YANG AKAN DITANAMI
Seunggul dan sebagus apa pun bibit yang akan ditanam, ia tidak akan tumbuh subur jika
tanahnya tetap gersang penuh alang-alang.
BIBIT-BIBIT UNGGUL
NILAI-NILAI KARAKTER YANG DITANAMKAN DAN/ATAU DIKEMBANGKAN DI MADRASAH
Integrasi ke dlm KBM dalam setiap mapel
Integrasi ke RKS dan Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di sekolh/madrasah
Integrasi ke dlm kegiatan ekstra-kurikuler: Pramuka, Olah Raga, Karya Tulis, dll.
Penerapan pembiasaan kehdpn keseharian di rumah yang selaras dengan seklh/madrasah
Bdy mdrs dan kegiatanmanaje-men madrasah.
KBMKegiatan Kesiswaan/ ekstra kurikuler
Kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat
Gambar: Model Pengembangan PAI dalam Pembentukan Karakter Bangsa
PENGEMBANGAN SILABUS Silabus memuat KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian, penilaian, alokasi waktu, dan alat/sumber belajar. Mulai dari komponen materi pembelajaran,hingga alat/sumber belajar yang dirumuskan di dalam silabus pada dasarnya ditujukan untuk memfasilitasi peserta didik menguasai KI & KD. Agar juga memfasilitasi terjadinya pembelajaran yang membantu peserta didik mengembangkan karakter, setidak-tidaknya perlu dilakukan perubahan pada tiga komponen silabus berikut:1. Penambahan kolom (komponen) dalam silabus, yaitu kolom (komponen) karakter
di antara kolom KD dan materi pembelajaran.2. Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan
pembelajaran yang mengembangkan karakter3. Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator
yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter4. Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian
yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter Penambahan kolom (komponen) karakter dimaksudkan agar nilai-nilai karakter
terencana dengan baik pengintegrasiannya dalam pembelajaran. Penambahan dan/atau adaptasi kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan teknik penilaian harus memperhatikan kesesuaiannya dengan KI dan KD yang harus dicapai oleh peserta didik dan karakter yang hendak dikembangkan. Kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan teknik penilaian yang ditambahkan dan/atau hasil modifikasi tersebut harus bersifat lebih memperkuat pencapaian KI dan KD dan sekaligus mengembangkan karakter.
PENGEMBANGAN RPP RPP disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh madrasah. RPP secara umum tersusun atas KI, KD, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat/sumber belajar, dan penilaian.
Seperti yang terumuskan pada silabus, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian yang dikembangkan di dalam RPP pada dasarnya dipilih untuk menciptakan proses pembelajaran untuk mencapai KI dan KD. Oleh karena itu, agar RPP memberi petunjuk pada guru dalam menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada pengembangan karakter, RPP tersebut perlu diadaptasi. Seperti pada adaptasi terhadap silabus, adaptasi yang dimaksud antara lain meliputi:1. Penambahan dan/atau modifikasi tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran
tidak hanya membantu peserta didik mencapai KD, tetapi juga mengembangkan karakternya.
2. Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter.
3. Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter.
4. Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter.
KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR (KBM)
1. Model Pembelajaran: cooperative learning, collaborative learning, Problem Solving, Inquiry, Kontekstual. Proses mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mengkreasi.
2. Penerapan metode internalisasi dengan teknik peneladanan dan pembiasaan, serta pemberian anjuran dan keharusan. Kesulitan pelaksanaan metode internalisasi selama ini ialah: belum seluruh pendidik/guru dan tenaga kependidikan (kepala sekolah, semua aparat sekolah) dan orang tua murid mampu menjadi teladan, bahkan kadang-kadang lemah pula dalam pembiasaan, sehingga sulit untuk memberi anjuran & keharusan.
3. Evaluasi: penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] . Tekniknya bisa bervariasi: menggunakan observasi (dengan lembar observasi/lembar pengamatan), penilaian diri (dengan lembar penilaian diri/kuesioner), penilaian antar teman (lembar penilaian antar teman), tes tulis, lisan, kinerja, dan pemanfaatan portofolio.
Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang
Dikembangkan
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Religius o Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh guru agama melalui speaker dari ruang Guru I.
o Setiap hari Jumat melaksanakan kegiatan Infak. o Setiap pergantian jam pelajaran, siswa memberi
salam kepada guru. o Melakukan salat Zuhur berjamaah sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan. o Memberikan kesempatan kepada semua peserta
didik untuk melakukan ibadah. o Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan
sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun.
o Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong
o Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain
o Meminta izin untuk menggunakan barang orang lain
Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang Dikembangkan
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Peduli Lingkungan Lingkungan sekolah bersih o Membiasakan anak untuk membuang sampah pada
tempatnya. o Setiap jam terakhir atau pukul 13.00 siswa
melakukan kebersihan dan memungut sampah di sekitar kelasnya didampingi guru yang mengajar jam terakhir. Siswa membuang sampah kelas ke TPS.
o Setiap hari Jumat minggu kedua dan keempat pukul 07.00 – 07.30 seluruh warga sekolah melakukan Jumat Bersih.
o Petugas kebersihan sekolah memungut sampah yang ada di tempat sampah, di kantor dan di luar jangkauan siswa setelah istirahat kedua dan langsung dibuang ke TPS MI.
o Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk melihat kebersihan lingkungan.
o Mengambil sampah yang berserakan.
Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang Dikembangkan
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Religius o Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah
o Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam o Meminta maaf bila melakukan kesalahan
Kedisiplinan o Memperingatkan siswa yang datangnya terlambat, bila masih terlambat, maka diwajibkan menyapu halaman sekolah yang masih kotor (sesuai tata tertib sekolah)
o Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu diberikan teguran dan sanksi. (sesuai dengan Peraturan)
o Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi.
o Apabila menemukan siswa yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut dan dikasih tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas yang ditunjuk oleh sekolah
o Melerai pertengkaran
CONTOH BUDAYA MADRASAH (KEGIATAN SPONTAN)
Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang
Dikembangkan
Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Religius o Pendidik berdoa bersama peserta sebelum dan setelah jam pelajaran.
o Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan salat Zuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
o Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu’.
Kedisiplinan o Jam 07.00 semua guru harus sudah berada di sekolah menyambut siswa belajar.
o Pegawai Tata Usaha jam 07.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang pulang jam 13.00.
o Mengambil sampah yang berserakan o Berbicara yang sopan o Mengucapkan terima kasih o Meminta maaf o Menghargai pendapat orang lain
CONTOH BUDAYA MADRASAH (KEGIATAN KETELADANAN)
TERIMA KASIH
Top Related