Download - SLIDE CA Colon

Transcript
Page 1: SLIDE CA Colon

Carsinoma colonFenny wulandari

030.03.086

Page 2: SLIDE CA Colon

Anatomi colon

Secara embriologik, kolon kanan berasal dari usus tengah, sedangkan kolon kiri sampai dengan rektum berasal dari usus belakang. Lapisan otot longitudinal kolon membentuk tiga pita yang disebut tenia yang lebih pendek dari kolon itu sendiri sehingga kolon berlipat ± lipat dan membentuk sakulus, yang disebut haustra.

Kolon transversum dan kolon sigmoideum terletak intraperitoneal dan dilengkapi dengan mesenterium. Dalam perkembangan embriologik kadang terjadi gangguan rotasi usus embrional sehingga kolon kanan dan sekum mempunyai mesenterium yang lengkap. Keadaan ini memudahkan terjadinya putaran atau volvolus sebagian besar usus yang sama halnya dapat terjadi dengan mesenterium panjang pada kolon simoid dengan radiksnya yang sempit. Batas antara kolon dan rektum tampak jelas karena pada rektum ketiga tenia tidak tampak lagi. Batas ini terletak dibawah ketinggian promontorium, kira ± kira 15 cm dari anus. Pertemuan ketiga tenia di daerah sekum menunjukkan pangkal apendiks bila apendiks tidak jelas karena perlengketan.

Page 3: SLIDE CA Colon

Anatomi colon

Page 4: SLIDE CA Colon

Anatomi colon

Sekum kolon ascenden dan bagian kanan kolon transversum di perdarahi oleh cabang a. mesenterika superior yaitu a. ileokolika, a. kolika dekstra dan a. koloka media. kolon transversum bagian kiri, kolon desenden, kolon sigmoid dan sebagian besar rektum didarahi oleh a. Mesenterika inferior melalui a. kolika sinistra, a. sigmoid, dan a. hemoroidalis superior. Pembuluh vena kolon berjalam paralel dengan arterinya. Aliran darah vena disalurkan melalui v. mesenterika superior untuk kolon ascenden dan kolon transversum, dan melalui v. mesenterika inferior untuk kolon desenden, sigmoid dan rektum. Keduanya bermuara kedalam v. porta, tetapi v. mesenterika inferior melalui v. lienalis. Aliran vena dari kanaalis analis menuju ke v. kava inferior. Karena itu anak sebar yang berasal dari keganasan rektum dan anus dapat ditemukan di paru, sedangkan yang berasal dari kolon ditemukan di hati. Pada atas rektum dan anus terdapat banyak kolaretal arteri dan vena melalui peredaran hemoroidal antara sistem pembuluh saluran cerna dan sistem arteri dan vena iliaka.

Page 5: SLIDE CA Colon

Anatomi colon

Aliran limfe kolon sejalan dengan aliran darahnya. Hal ini penting diketahui sehubungan dengan penyebaran keganasan dan kepentingannya dalam reseksi keganasan kolon.

Sumber aliran limfe terdapat pada muskularis mukosa. Jadi selama suatu keganasan kolon belum mencapai muskularis mukosa kemungkinan besar belum ada metastasis. Metastasis dari kolon sigmoid ditemukan di kelenjar regonal mesenterium dan retrroperitoneal pada a. kolika sinistra, sedangkan dari anus ditemukan di kelenjar regional di regio inguinalis.

  Kolon dipersarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari n. Splanknikus dan

pleksus presakralis serta serabut parasimpatis yang berasal dari n. Vagus. Karena distribusi persarafan usus tengah dan usus belakang, nyeri alih pada kedua bagian kolon kiri dan kanan berbeda. Lesi pada bagian kolon kanan yang berasal usus tangah terasa mula ± mula pada epigastrium atau diatas pusat. Nyeri pada apendisitis akut mula ± mula terasa pada epigastrium, kemudian berpindah kebagian perut kanan bawah. Nyeri dari lesi pada kolon desenden atau sigmoid yang berasal dari usus belakang terasa mula ± mula di hipogastrium atau dibawah pusat.

Page 6: SLIDE CA Colon

Carsinoma colon

Definisi Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca. Colon atau Kanker Usus Besar

adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada caecum, kolon, dan rectum.

Epidemiologi Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang paling sering

terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama. Insidens pada pria sebanding dengan wanita.

  Etiologi Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak

ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar.

Page 7: SLIDE CA Colon

Letak Persentase

Sekum dan kolon ascendens 10

Kolon transversum 10

Kolon descendens 5

Rektosigmoid 75

Page 8: SLIDE CA Colon

Patofisiologi

Hampir semua tumor ganas usus besar merupakan adenocarcinoma. Selebihnya ialah karsinoma planoselular (squamous carcinoma) tumor ini hanya terbatas pada daerah anus dan merupakan penonjolan yang berbentuk seperti kembang kol serta dapar bertukak. Tumbuhnya invasi secara lokal, tetapi dapat mengadakan penyebarab getah bening inguinal. Histologik dapat dibentuk carcinoma planoselular dengan bertandukan atau tanpa pertandukkan.

Melanocarsinoma juga terbatas pada anus. Dapat berasal dari nevus, tetapi jarang ditemukan.

Ada beberapa perbedaan antara frekuensi dan sifat pertumbuhan tumor ganas antara colon kiri ( descendens) dan colon kanan (ascendens):

- Tumor ganas lebih banyak ditemukan pada kolon kiri (kira-kira 2/3), di bagian kiri ini paling banyak pada rektum, lalu sigmoid, lalu kolon descendens dan bagian kiri kolon transversum.

- Tumor ganas di sebelah kiri tumbuhnya infiltrat/invasif ke dalam dinding usus di antara lapisan-lapisannya melingkari seluruh circumferentia, hingga menimbulkan penyempitan (stenosis) dengan gejala-gejala obstruksi

- Tumor ganas di sebelah kanan ( kira-kira 1/3) pada caecum 10%, tumbuhnya bertonjol-tonjol seperti kembang kol ke dalam rongga usus, tetapi jarang menyebabkan penyumbatan.

- Pada kedua jenis ini sering ditemukan tukak, terutama pada tingkat lanjut.

Page 9: SLIDE CA Colon

Patofisiologi

Secara makroskopik terdapat empat tipe karsinoma kolon dan rektum, yaitu :1. Tipe Polipoid atau Vegetatif Tumbuh menonjol ke dalam lumen usus dan berbentuk bunga kol ditemukan

terutama di sekum dan kolon ascenden. Tipe ini merupakan pertumbuhan yang berasal dari papiloma simpel atau adenoma.

2. Tipe Skirous (Scirrhous)Mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala obstruksi, terutama ditemukan di kolon ascenden, sigmoid dan rektum. Disini terjadi reaksi fibrous sangat banyak sehingga terjadi pertumbuhan yang keras serta melingkari dinding kolon sehingga terjadi konstriksi kolon untuk membentuk napkin ring.

3. Tipe Ulseratif Terjadi karena nekrosis di bagian sentral terdapat di rektum. Pada tahap lanjut sebagian besar karsinoma kolon mengalami ulserasi menjadi tukak maligna.

4. Tipe Nodular Adalah suatu massa yang keras dan menonjol ke dalam lumen, dengan permukaan yang nodular. Biasanya tak bertangkai dan meluas kedinding kolon. Sering juga terjadi ulserasi, dengan dasar ulkus yang nekrotik tepi yang menaik, mengalami indurasi dan nodular. Didaerah sekum, bentuk tumor ini mungkin tumbuh menjadi suatu massa yang besar, tumbuh menjadi fungifoid atau ensefaloid. Permukaan ulkus akan mengeluarkan pus dan darah.

  Tanda ± tanda ganas adalah :- Bertumpuknya sel sel selaput lendir hingga berlapis lapis dan menunjukan variasi besar kecil, bentuk dan

kedudukan yang tidak teratur lagi serta kehilangan kapasitas untuk membentuk lendir (mucin). Bentuk ini juga tidak teratur dan hipercromatik

- Terbentuknya susunan kelenjar yang abnormal atau atipik- Invasi kelompok ± kelompok sel tumor ke jaringan sekitar atau kedalam poros jaringan ikat - Mitosis banyak 

Page 10: SLIDE CA Colon

Gejala

Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun (sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).

Gejala lokalnya adalah : Perubahan kebiasaan buang air

◦ Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare)◦ Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin  tapi sudah tidak bisa keluar) dan

perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses). Keduanya adalah ciri khas dari kanker kolorektal

◦ Perubahan wujud fisik kotoran/feses Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat buang air besar Feses bercampur lendir Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya perdarahan di saluran

pencernaan bagian atas Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran

pembuangan kotoran oleh massa tumor Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker dapat tumbuh mengenai organ

dan jaringan sekitar tumor tersebut, seperti kandung kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung udara, dll), vagina (keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan, dll). Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar tumor dan semakin luas penyebarannya

Page 11: SLIDE CA Colon

Gejala

Gejala umumnya adalah : Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum di semua jenis keganasan) Hilangnya nafsu makan Anemia, pasien tampak pucat Sering merasa lelah Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang

Gejala penyebarannya adalah : Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :

◦ Penderita tampak kuning◦ Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati◦ Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter

Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan dengan peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.

Page 12: SLIDE CA Colon

Faktor resiko

Penyebab pasti kanker kolorektal masih belum diketahui, tetapi kemungkinan besar disebabkan oleh:- Cara diet yang salah, diet makanan tinggi lemak (khususnya lemak hewani) dan rendah kalsium, folat

dan rendah serat, jarang konsumsi sayuran dan buah-buahan, sering mengkonsumsi alkohol- Obesitas/kegemukan - Pernah terkena kanker kolorektal sebelumnya- Kelainan genetik. Bentuk paling sering dari kelainan gen yang dapat menyebabkan kanker ini adalah

perubahan pada gen hereditary nonpolyposis colon cancer (HNPCC). - Pernah memiliki polip di usus - Umur (resiko meningkat pada usia diatas 50 tahun) - Jarang melakukan aktifitas fisik - Radang usus besar, berupa colitis ulceratif atau penyakit Crohn yang menyebabkan inflamasi atau

peradangan pada usus untuk jangka waktu lama, akan meningkatkan resiko terserang kanker kolorektal.

  Untuk menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai kolonoskopi, sedangkan untuk

terapinya adalah melalui pembedahan diikuti kemoterapi.  Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 50

tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi kronis atau polip. Perubahan pada persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir. Insidens kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun, sedangkan insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat.

Page 13: SLIDE CA Colon

Stadium ca-colon

Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain

Page 14: SLIDE CA Colon

Gambaran klinis

Gejala klinis karsinoma kolon kiri berbeda dengan yang kanan. Karsinoma kiri sering bersifat skirotik, sehingga lebih banyak menimbulkan stenosis dan obstruksi, terlebih karena feses sudah menjadi padat. Pada karsinoma kolon kanan jarang terjadi stenosis dan feses masih cair sehingga tidak ada faktor obstruksi.

Gejala dan tanda dini karsinoma kolon rektal tidak ada. Umumnya gejala pertama timbul karena penyulit, yaitu gangguan faal usus, obstruksi, perdarahan atau akibat penyebaran.

Karsinoma kolon dan rektum menyebabkan pola defekasi seperti konstipasi atau defekasi dengan tenesmi. Makin ke distal letak tumor, feses makin menipis, atau seperti kotoran kambing, atau lebih cair disertai darah dan lendir. Tenesmi merupakan gejala yang sering didapat pada karsinoma rektum. Perdarahan akut jarang dialami demikian juga nyeri di daerah pangggul berupa tanda penyakit lanjut. Bila pada obstruksi penderita flatus terasa lega di perut.

Gambaran klinik tumor sekum dan kolon ascenden tidak khas. Dispepsi, kelemahan umum, penurunan berat badan dan anemia merupakan gejala umum, karena itu sering penderita dalam keadaan menyedihkan. Nyeri pada kolon kiri lebih nyata daripada kolon kanan. Tempat yang dirasakan sakit berbeda karena asal embriogenik yang berlainan, yaitu dari usus tengah dan usus belakang. Nyeri dari kolon kiri bermula di bawah umbilikus sedangkan dari kolon kanan dari epigastrium.

Page 15: SLIDE CA Colon

Pemeriksaan Tumor kecil pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut, bila teraba

menunjukan keadaan sudah lanjut. Massa di dalam sigmoid lebih jelas teraba daripada masa di bagian lain kolon. Pemeriksaan colok dubur merupakan keharusan dan dapat disusul dengan pemeriksaan rektosigmoidoskopi. Pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan antara lain ialah foto kolon (barium enema).

 Diagnosis Diagnosis karsinoma kolorektal ditegakkan berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisik, colok dubur dan rektosigmoidoskopi atau foto kolon dengan kontras ganda. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap 3 tahun untuk usia diatas 45 tahun. Kepastian diagnosis ditentukan berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi. Pemeriksaan tambahan ditujukan pada jalan kemih untuk kemungkinan tekanan ureter kiri atau infiltrasi ke kandung kemih serta hati dan paru untuk metastasis

Page 16: SLIDE CA Colon

Diagnosis pasti ca-colon

Cara pemeriksaan Persentase

Colok dubur 40 %

Rektosigmoidoskopi 75 %

Foto kolon dengan barium 90 %

Kolonoskopi Hampir 100 %

Page 17: SLIDE CA Colon

Diagnosis banding

Kolon kanan Kolon tengah Kolon kiri Rectum

Abses apendiks Tukak peptic Colitis ulserosa Polip

Massa apendiks Karsinoma lambung Polip Proktitis

Amuboma Abses hati Diverticulitis Fisura anus hemoroid

Enteritis regionalis Karsinoma hati Endometriosis Karsinoma anus

Kolesistiasis

Kelainan pancreas

Kelainan sal. empedu

Page 18: SLIDE CA Colon

Gambaran klinis ca-colon lanjut

Kolon dextra Kolon sinistra Rectum

Aspek klinis Colitis Obstruksi Proktitis

Nyeri Karena penyusupan Karena obstruksi Tenesmi

Defekasi Diare atau diare berkala Konstipasi progresif Tenesmi terus menerus

Obstruksi Jarang Hamper selalu Tidak jarang

Darah pada feses Samar Samar atau makroskopik Makroskopik

Feses Normal/diare Normal Perubahan bentuk

Dispepsi Sering Jarang Jarang

Memburuknya keadaan umum Hamper selalu Lambat Lambat

Anemia Hamper selalu Lambat Lambat

Page 19: SLIDE CA Colon

Tata laksana

Satu-satunya kemungkinan therapy kuratif adalah tindak bedah. Tujuan utama tindak bedah adalah memperlancar saluran cerna, kaik bersifat kuratif maupun nonkuratif.

Kemoterapi dapat mengurangi metastasis ke organ lain, memperkecil ukuran tumor dan memperlambat pertumbuhan tumor.

Pengobatan paliatif, reseksi tumor secara paliatif dilakukan untuk mencegah atau umtuk mengatasi obstruksi atau menghentikan perdarahan agar kualitas hidup penderita lebih baik.

Page 20: SLIDE CA Colon

Prognosis

Prognosis tergantung dari ada atau tidaknya metastase jauh, yaitu klasifikasi penyebaran tumor dan tingkat keganasan sel tumor.

Untuk tumor yang terbatas pada dinding usus tanpa penyebaran, angka kelangsungan hidup lima tahun adalah 80%, yang menembus dinding tanpa penyebaran 75%, dengan penyebaran kelenjar 32%, dan dengan metastasis jaih satu persen.

Bila disertai diferensiasi sel tumor buruk, prognosisnya sangat buruk.

Page 21: SLIDE CA Colon

Terima kasih