SKRIPSI
DIAH PUSPITASARI
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK
ETIL ASETAT BUAH Cerbera manghas L.
TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN
METODE BIOAUTOGRAFI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan para
sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam
jenjang perkuliahan Strata 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang. Judul yang penulis ajukan adalah “Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas L. Terhadap
Staphylococcus aureus dengan Metode Bioautografi”. Dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, nasihat,
saran, kerjasama, serta dukungan dari berbagai pihak. Penulisan skripsi ini
tentunya juga tidak lepas dari kekurangan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi
ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis membutuhkan saran serta kritik yang
bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan di masa mendatang. Dalam
kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat
dengan lancer dan baik menyusun skripsi ini.
2. Ibu, bapak, dan adik laki-laki saya,dan seluruh keluarga atas segala do’a
dan dukungannya yang luar biasa sampai dengan saat ini, membuat saya
sangat beruntung dan bersyukur menjadi keluarga mereka.
3. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengesahkan
secara resmi judul penelitian sebagai bahan penulisan skripsi ini hingga
berjalan lancar.
4. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt dan Bapak Ahmad Shobrun Jamil,
S.Si., MP. selaku pembimbing yang selalu dengan sabar memberikan
bimbingan dan nasehat selama perkuliahan, penelitian hingga
penyusunan skripsi ini selesai dengan lancar.
RINGKASAN
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroba
patogen (Darmadi, 2008). Salah satu bakteri yang mulai diperhatikan adalah
Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Publikasi mengenai MRSA
di Indonesia masih sangat terbatas. Begitu pula dengan data prevalensi MRSA di
Indonesia sangat sulit diperoleh. Sebagai contoh insiden MRSA di RSUP Dr.
Moh. Hoesin Palembang pada tahun 2010 dengan jumlah data 64% tidak
terpublikasi. Permasalahan utama dalam mengatasi infeksi S. aureus adalah
masalah resistensi antibiotik. Tingginya angka kejadian MRSA perlu mendapat
perhatian karena angka mortalitas akibat infeksi MRSA (Yuwono, 2012).
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
dapat berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat atau bahan baku obat
(Fajriah, dkk., 2007). Menurut PT. Sido Muncul (2015), terdapat 30.000 jenis
tanaman khas Indonesia, sedangkan yang telah diketahui memiliki khasiat herbal
atau tanaman obat setidaknya ada 7.500 tanaman. Dari banyaknya tanaman obat
tersebut, baru 1.200 jenis tanaman yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku
obat-obatan ataupun jamu. Kurang lebih 80% obat-obatan di Indonesia yang
digunakan masyarakat berasal dari alam (Kemenkes RI, 2015).
Daging buah bintaro mengandung senyawa metabolik sekunder seperti
polifenol, alkaloida dan terpenoid (Utami, 2010). Pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Rizal et al (2015) terhadap ekstrak etil asetat buah Cerbera
manghas L. sebagai antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus dengan
menggunakan metode difusi cakram menunjukkan hasil diameter zona hambat
tertinggi sebesar 10,95 mm sehingga dapat digolongkan sebagai aktifitas
antibakteri sedang terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Penelitian ini akan mengamati potensi antibakteri dari golongan senyawa
yang terdapat pada ekstrak etil asetat buah Cerbera manghas terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus menggunakan metode bioautografi. Metode
bioautografi merupakan suatu metode sederhana yang menggabungkan antara
teknik kromatografi lapis tipis dengan respon dari mikroorganisme yang diuji
berdasarkan aktivitas biologi dari suatu analit yang digunakan untuk pengujian
antimikroba. Berdasarkan metode bioautografi kontak, golongan senyawa pada
tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri dapat diketahui sehingga dapat
dikembangkan menjadi bahan aktif antibiotik dari bahan alam (Kusumaningtyas,
2008).
Tahap awal dari penelitian ini yaitu determinasi yang dilakukan di Materia
Medica Batu, Malang untuk menyatakan bahwa telah digunakan tanaman bintaro
(Cerbera manghas L.) yang termasuk kedalam famili Apocynaceae. Buah
Cerbera manghas L. yang digunakan untuk penelitian ini adalah buah yang sudah
tua dan berwarna hijau. Setelah itu daging buah yang telah kering dibuat menjadi
simplisia serbuk untuk kemudian dilakukan ekstraksi menggunakan metode
maserasi perendaman. Kemudian dilakukan identifikasi golongan senyawa
menggunakan metode KLT dengan eluen yang telah dipilih dari hasil optimasi
yaitu n-heksana : etil asetat perbandingan 8:2. Dari identifikasi tersebut diketahui
esktrak mengandung golongan senyawa alkaloid dengan adanya spot noda warna
jingga pada Rf = 0,47 dan terdapat pula senyawa polifenol pada Rf = 0,36.
Ekstrak juga mengandung senyawa flavonoid pada Rf = 0,52 serta senyawa
terpenoid pada Rf = 0,64 dan Rf = 0,82. Setelah dilakukan eluasi, spot noda
dilihat dibawah sinar UV 365 nm dan ditandai kemudian dipotong sesuia spot
noda yang akan diujikan.
Kemudian dilakukan uji aktifitas antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus dengan menggunakan metode bioautografi kontak dan ditentukan diagonal
zona hambatnya. Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kloramfenikol 30 µl dan kontrol negatif digunakan plat KLT tanpa totolan yang
juga dieluasi sebagai pembanding pada sampel perlakuan. Untuk media uji bakteri
yang digunakan adalah Mueller Hinton Agar (MHA) yang telah disterilisasi,
kemudian dimasukkan cawan petri dan ditunggu hingga memadat. Selanjutnya
dilakukan pengolesan bakteri uji secara merata dengan metode streak plate dan
dilakukan penempelan sampel diatas media tersebut. Kemudian diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37°C. Pengujian antibakteri ini direplikasi sebanyak tiga kali.
Setelah diinkubasi selama 24 jam tidak menghasilkan zona bening pada area
sampel. Kemudian plat KLT yang diuji diangkat dari media dan dilakukan
inkubasi kembali selama 24 jam dan dihasilkan zona bening dari plat tidak
tumbuh bakteri.
Dari pengujian tersebut didapatkan hasil aktifitas antibakteri pada pada Rf
0,26 dengan golongan senyawa polifenol dan tanin, memiliki rata-rata zona
hambat 5,39 ± 0,18 mm. Sedangkan aktifitas antibakteri pada pada Rf 0,52
dengan golongan senyawa flavonoid, memiliki rata-rata zona hambat 5,81 ± 0,12
mm. Aktifitas antibakteri pada pada Rf 0,64 dan 0,82 dengan golongan senyawa
terpenoid dan steroid, memiliki rata-rata zona hambat masing-masing 6,04 ± 0,47
mm dan 6,16 ± 0,68 mm. Namun zona hambat yang dihasilkan oleh senyawa
terlalu kecil jika dibandingkan dengan kontrol positif yaitu kloramfenikol 30
µg/disk memiliki zona hambat sebesar 30 mm. Sehingga ekstrak etil asetat buah
Cerbera manghas L. belum dapat dikatakan potensial sebagai antibakteri.
Dari penelitian diatas diketahui tanaman Cerbera manghas L. memiliki
aktifitas antibakteri, namun jumlah senyawa metabolit sekunder yang ada pada
masing-masing bagian tanaman berbeda, sehingga aktifitas antibakteri dari bagian
tanaman pun berbeda pula. Pada penelitian dengan menggunakan metode
bioautografi memiliki beberapa keterbatasan yaitu transfer senyawa aktif yang
tidak maksimal (Verbitsky, 2007). Selain itu, aktifitas antibakteri yang kecil juga
bisa disebabkan karena konsentrasi senyawa pada ekstrak yang kecil.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ............................................................................................... i
Lembar Pengujian ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Tijauan Bintaro (Cerbera manghas) .......................................................... 5
2.1.1 Klasifikasi ................................................................................................. 5
2.1.2 Deskripsi Umum ....................................................................................... 5
2.1.3 Morfologi .................................................................................................. 6
2.1.4 Kandungan Cerbera manghas .................................................................. 7
2.1.5 Manfaat Tanaman ..................................................................................... 8
2.1.6 Aktivitas Biologi dari Cerbera manghas .................................................. 9
2.1.7 Aktivitas Biologi Famili Apocynceae ....................................................... 9
2.2 Tinjauan Infeksi ....................................................................................... 10
2.2.1 Etiologi .................................................................................................... 10
2.2.2 Terapi Infeksi .......................................................................................... 11
2.3 Tinjauan Bakteri Staphylococcus aureus ................................................. 12
2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi ....................................................................... 12
2.3.2 Patogenisitas ........................................................................................... 13
2.3.3 Pengobatan .............................................................................................. 14
2.4 Tinjauan Kloramfenikol ........................................................................... 14
2.4.1 Mekanisme Kerja Kloramfenikol ........................................................... 14
2.5 Tinjauan Golongan Senyawa yang Memiliki Aktivitas Antibakteri ........ 15
2.5.1 Saponin ................................................................................................... 15
2.5.2 Flavonoid ................................................................................................ 16
2.5.3 Polifenol .................................................................................................. 17
2.5.4 Alkaloid................................................................................................... 17
2.6 Tinjauan Metode Penyarian ..................................................................... 18
2.6.1 Ekstraksi .................................................................................................. 18
2.6.2 Maserasi .................................................................................................. 18
2.6.2.1 Maserasi Kinetik ..................................................................................... 19
2.6.2.2 Maserasi Sonikasi ................................................................................... 19
2.6.3 Tinjauan Pelarut ...................................................................................... 19
2.7 Kromatografi Lapis Tipis ......................................................................... 20
2.7.1 Fase Diam ............................................................................................... 21
2.7.2 Fase Gerak .............................................................................................. 22
2.8 Tinjauan Uji Kepekaan terhadap Antibakteri In Vitro ............................ 22
2.8.1 Metode Dilusi.......................................................................................... 22
2.8.2 Metode Difusi Cakram ............................................................................ 23
2.8.3 Bioautografi ............................................................................................ 24
BAB IIIKERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 28
3.1 Bagan Kerangka Konseptual.................................................................... 28
3.2 Kerangka Konseptual ............................................................................... 29
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 31
4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 31
4.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 31
4.3 Alat Penelitian .......................................................................................... 31
4. 3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia .................................................................. 31
4. 3.2 Proses Ekstraksi ...................................................................................... 31
4. 3.3 Identifiksi Profil KLT ............................................................................. 31
4. 3.4 Pengujian Bioautografi ........................................................................... 32
4.4 Bahan Penelitian ...................................................................................... 32
4. 4.1 Bahan Uji ................................................................................................ 32
4. 4.2 Sampel Bakteri ........................................................................................ 32
4. 4.3 Proses Ekstraksi ...................................................................................... 32
4. 4.4 Identifikasi Profil KLT ........................................................................... 32
4. 4.5 Pengujian Bioautografi ........................................................................... 33
4.5 Sterilisasi Bahan dan Alat ........................................................................ 33
4.5.1 Sterilisasi Kering ..................................................................................... 33
4.5.2 Sterilisasi Basah ...................................................................................... 33
4.6 Metode Penelitian .................................................................................... 33
4.6.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 33
4.6.2 Kerangka Penelitian ................................................................................ 34
4.7 Variabel Penelitian ................................................................................... 35
4.7.1 Variabel Bebas ........................................................................................ 35
4.7.2 Variabel Terikat ...................................................................................... 35
4.8 Definisi Operasional ................................................................................ 35
4.9 Prosedur Kerja ......................................................................................... 35
4.9.1 Pembuatan Simplisia ............................................................................... 35
4.9.2 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ................................................................ 36
4.9.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT .......................................................... 37
4.9.4 Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder .............................................. 38
4.9.5 Preparasi Media ...................................................................................... 38
4.9.6 Pembuatan Standar Mc Farland .............................................................. 39
4.9.7 Preparasi Bakteri ..................................................................................... 39
4.9.8 Perbandingan Jumlah Koloni Dengan Mc Farland ................................. 40
4.9.9 Pengujian Bioautografi ........................................................................... 41
4.9.10 Analisis Data ........................................................................................... 41
BAB V HASIL PENELITIAN .......................................................................... 43
5.1 Determinasi Buah Cerbera manghas L. .................................................. 43
5.2 Persiapan Serbuk Simplisia Buah Cerbera manghas L. .......................... 43
5.3 Persiapan Ekstraksi Etil Asetat Buah Cerbera manghas L. .................... 44
5.4 Optimasi Fase Gerak ................................................................................ 45
5.5 Identifikasi Golongan Senyawa yang Terdapat pada Ekstrak Etil
Asetat Buah Cerbera manghas L. ............................................................ 46
5.5.1 Alkaloid................................................................................................... 46
5.5.2 Terpenoid dan Steroid ............................................................................. 46
5.5.3 Flavonoid ................................................................................................ 47
5.5.4 Polifenol dan Tanin ................................................................................. 48
5.6 Hasil Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus ................................... 48
5.7 Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas L. dengan
Metode Bioautografi terhadap Staphylococcus aureus ............................ 49
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 54
BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 62
7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 62
7.2 Saran ........................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Surat Pernyataan ............................................................................... 71
Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 72
Lampiran 3. Surat Tugas ....................................................................................... 73
Lampiran 4. Surat Determinasi Tanaman ............................................................. 74
Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 75
Lampiran 6. Surat Hasil Penelitian ....................................................................... 76
Lampiran 7. Surat Hasil Penelitian ....................................................................... 77
Lampiran 8. Lembar Validasi Hasil Penelitian ..................................................... 78
Lampiran 9. Gambar Alat dan Bahan ................................................................... 78
Lampiran 10. Hasil Penelitian ............................................................................... 84
Lampiran 11. Perhitungan ..................................................................................... 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2 1 Pohon Bintaro (Cerbera manghas) .................................................................... 6
2 2 Bintaro (Cerbera manghas) A) pohon, B) daun, C) bunga, D) buah, E) biji. ... 6
2 3 Struktur Kimia Senyawa Cerberin .................................................................... 7
2 4 Bakteri Staphylococcus aureus (Perbesaran 1000x) ...................................... 12
2 5 Struktur Saponin Steroid ................................................................................. 15
2 6 Struktur Flavonoida ......................................................................................... 16
2 7 Struktur Inti Tanin ........................................................................................... 17
3 1 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................................... 28
4 1 Skema Kerangka Operasional ......................................................................... 34
4 2 Bagan alir proses esktraksi buah Cerbera manghasdengan pelarut etil asetat 37
4 3 Bagan Preparasi Bakteri .................................................................................. 40
4 4 Bagan Prosedur Pengujian Bioautografi ......................................................... 42
5 1 Buah Cerbera manghas L. ............................................................................. 43
5 2 Buah Cerbera manghas L. .............................................................................. 44
5 3 Ekstrak kental buah Cerbera manghas L. ....................................................... 45
5 4 Optimasi Fase Gerak dengan Pelarut n-heksana : etil asetat........................... 45
5 5 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Alkaloida. ........................................... 46
5 6 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Terpenoid/Steroid ............................... 47
5 7 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid. ........................................... 47
5 8 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dan Tanin ............................ 48
5 9 Hasil Pewarnaan Gram pada Bakteri Staphylococcus aureus......................... 49
5 10 Hasil Uji Antibakteri Metode Bioautografi tanpa melepas plat .................... 50
5 11 Hasil Uji Antibakteri Metode Bioautografi dengan melepas plat ................. 51
5 12 Diagram Rata-rata dan SD Zona Hambat Spot Noda Esktrak Etil Asetat
Buah Cerbera manghas L. .............................................................................. 52
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4 1 Standar Mc Farland ......................................................................................... 39
5 1 Hasil Identifikasi Organoleptis Ekstrak Etil Asetat Daging Buah Cerbera
manghas L ....................................................................................................... 44
5 2 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa pada Ekstrak Etil Asetat Buah
Cerbera manghas L. ....................................................................................... 48
5 3 Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Buah Cerbera manghas L.
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan Metode Bioautografi ........ 52
DAFTAR SINGKATAN
BPOM RI : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
CLSI : Clinical and Laboratory Standards Institute
HPLC : High Performance Liquid Chromatography
KBM : Kadar Bunuh Minimun
KHM : Kadar Hambat Minimun
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
MHA : Mueller Hinton Agar
MHB : Mueller Hinton Broth
MRSA : Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus
NCCLS : National Committe for Clinical Laboratory Standard
Rf : Retensi faktor
WHO : World Health Organization
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2009). Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2) ed.
Revisi. Bandung : Penerbit ITB.
Andrade, M.T., Lima, J.A., Pinto, A.C., Rezende, C.M., Carvalho, M.P., &
Epifanio, R.A. 2005. Indole Alkaloids from Taberneomontana australis
Miers that Inhibit Acetylcholinesterase Enzyme. Bioorganic and
Medicinal Chemistry.13 : 4092-4095.
Annisa, N., Anggraini, D., & Irawam, D. 2013. Presentase dan Pola Resistensi
Methicillin Staphylococcus aureus dari Isolat Pasien yang Dirawat di
Ruang Intensive Care Unit RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Artikel
Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2013. Riau. Vol 39, No 1.
Anonim. 2010. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 9. 2009/2010.
Jakarta: Penerbit Asli (MIMS Pharmacy Guide).
Anonim. 2015. Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional Kurangi Beban
Penyakit Infeksi. Kemenkes RI : Depkes
Anonim. 2011. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan. Bogor. Vol 17. Nomor 1. Hlm. 2-4.
Apristiani, Dwi., Astuti, Puji. 2005. Isolasi Komponen Aktif Antibakteri Ekstrak
Kloroform Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) dengan Bioautografi.
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Biofarmasi 3 (2):
Agustus 2005. ISSN: 1693-2242
Ansel, H. C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. ed IV. Alih bahasa
Ibrahim, F. Jakarta : UI Press.
Bing, Hua Jiao., Guo, Fei Wang., Yue, Wei Guo., Bo Fenga., Liang Li. & Cai,
Guo Huang. 2010. Tanghinigenin from seeds of Cerbera manghas L.
induces apoptosis in human promyelocytic leukemia HL-60 cells,
Environmental Toxicology and Pharmacology, 30: 31-36.
Chin, James. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. 17th.ed. ,
Infomedika. Jakarta.
Choma, I. M., & Grzelak, E. M. 2010. Bioautography detection in thin-layer
chromatography. Journal of Chromatography A : Elsevier
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya.
Jakarta: Salemba Medika.
Debenedetti, S. 2008. Isolation, Identification and Characterization of
Allelochemicals. Penerbit TLC dan PC Publisher, Buenos Aires. Halaman :
117–118.
Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Cetakan Pertama. Jakarta : Depkes RI. Hal. 10-11
Departemen Kesehatan. 2006. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia.
Vol.2, 124, Jakarta, Depkes RI.
Dewoto, H.R. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia menjadi
Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia. 57(7): 205-211.
Dewanjee, Saikat., Gangopadhyay, Moumita., Bhattacharya, Niloy., Khanra,
Ritu., Dua, T.K. 2014. Bioautography and its scope in the field of natural
product chemistry. Journal of Pharmacheutical Analysis.Vol 5(2). Djide M,.
Sartini., Syahruddin kadir H. 2003. “Mikrobiologi Farmasi Terapan”.
Universitas Hasanuddin. Makassar
Dzen, S. M., Roekistiningsih, S., Winarsih, S. 2003. Bakteriologi Medik.
Malang: Bayumedia Publishing.
Fadlila, Wildan Nur., Yuliawati, Kiki., & Syafnir, Livia. 2015. Identifikasi
Senyawa Aktif Antibakteri dengan Metode Bioautografi KLT terhadap
Ekstrak Etanol Tangkai Daun Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott).
UNISBA.Bandung. ISSN 2460-6472
Fajriah, S., Darmawan, A., Sundowo A & Artanti, N. 2007. Isolasi Senyawa
Antioksidan dari Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu Dendrophthoe pentandra
L. Miq yang Tumbuh pada Inang Lobi-Lobi. Jurnal Kimia Indonesia 2 (1):
17-20.
Fauzana, D.L. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan
Reperkolasi terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) Dalam : Mandal V. Yogesh MH. 2007. Microwave
assisted Extraction – An Innovative and Promising Extraction Tool
for Medicinal Plant Research. Pharmacognosy Rev 1: 7-18
Gaillard, Y, Khrisnamoorthy, A, Bevalot, F. Cerbera odollam: a suicede tree and
cause of death in the state of Kerala, India. Journal of Ethnopharmacology.
2004. 95:123-126.
Gan, V.S.H., & Istiantoro, Y.H. 2007. Penisilin, Sefalosporin dan Antibiotik
Betalaktam Lainnya. Dalam Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi. &
Elysabeth. Farmakologi dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Gandjar, I. G. & Rohman, A. 2012. Analisis Obat secara Spektroskopi dan
Kromatografi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Garrity, G. M., Bell, J. A. & Lilburn, T. G. 2004. Taxonomic Outline of The
Procaryotes: Bergey’s Manual of Systemic Bacteriology. 2nd ed. New
York. Release 5,0 Spring-Verlag.
Gilman, A.G. 2007. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi.
diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB. Edisi X.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC : Jakarta.
Gladwin, M., & Trattler, B. 2005. Clinical Microbiology Made Ridiculously
Simple. Edisi 3. Med Master.
Grotewold, Erich. 2006. The Science of Flavonoids. Springer. The Ohio State
University: Colombus. Ohio. USA.
Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri. Jilid I. UI Press. Jakarta.
Gyawali, R., Ibrahim, S. A. 2014. Natural Product as antimicrobial agents.
Food Control : Elsevier.
Hafsan, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.
Handoko, T., G. Suhandjaja, H. & Muljana. 2012. Hidrolisis Serat Selulosa dalam
Buah Bintaro sebagai Sumber Bahan Baku Bioetanol. Jurnal Teknik Kimia
Indonesia. 11(1) 26-33.
Harborne, J.B. 2006. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Terbitan Kedua. diterjemahkan oleh Padmawinata, K. &
Soediro, I., Bandung. Penerbit ITB.
Jannah, S.R. 2013. Aktivitas Ekstra Etanol Daun Bintaro (Cerbera odollam)
Terhadap Bakteri Shigella sonnei dan Staphylococcus saprophyticus
Beserta Bioautografinya.Skripsi. Surakarta:UMS.
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., & L.N.
Ornston. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih bahasa :
Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., & L.N.
Ornston. Medical Microbiology. 25th Edition. Terjemahan Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2010. Edisi 25. Jakarta:Penerbit Kedokteran EGC.
Juliantina., Farida R. Manfaat sirih (Piper crocatum) sebagai agen anti bakterial
terhadap gram positif dan gram negatif . JKKI – Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia; 2009 No 1 (I).
Katzung, B. G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi XIII. Buku 3.
Translation of Basic and Clinical Pharmacology Eight Edition Alih bahasa
oleh Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Airlangga.
Jakarta: Salemba Medika.
Katno, Pramono S. 2011. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat
dan Obat Tradisional. Balai Penelitian Obat Tawangmangu. Fakultas
Farmasi Universitas Gajah Mada [press release]. Yogyakarta: Fakultas
Farmasi UGM.
Khaerati, K. & Ihwan. 2011. Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens Linn.) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus dan Analisis KLT Bioautografi, Biocelebes. 5 (1).
Khanh. 2001. Cerbera L, PROSEA (Plant Resources of South-East Asia)
Foundation. Bogor.
Kusuma, S. A. F. 2009. Staphylococcus aureus. Universitas Padjadjaran Fakultas
Farmasi. Hal 35.
Kusumaningtyas, E., Astuti, E., & Darmono. 2008. Sensitivitas Metode
Bioautografi Kontak dan Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa
Antikapang, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6 (2), 75-79.
Monalisa, Dita. dkk. 2011. Uji Daya Antibakteri Ekstrak Daun Tapak Liman
(Elephantopus scaber L.) Terhadap S.aureus dan Salmonella typhi. Jurnal
Bioma. Vol. IX (2):1-7.
Neeraj, Kumar Fuloria., Vijender Singh, M., Shaharyar, Mohammed Ali.
Synthesis, characterization and antimicrobial evaluation of novel imines
and thiazolidinones, Acta Poloniae Pharmaceutica and Drug Research. 66.
1. (2009).
Novick MK, Dayan PS, Bennett J, Best R. Bregstein JS, Levine D, et al. Test
characteristics of the urine Gram stain in infants ≤ 60 days of with fever.
Pediatric Emergency Care. 2000;18 (1):12-4.
Onyekaba TU, Chinedu OG, Fred AC. Phytochemical Screening and
Investigation and Antibacterial Activities of Various Fractions of The
Ethanol Leaves Extract of Moringa oleifera L. (Moringaceae). Journal of
Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences. 2013; 3(3).
Pranowo D. 2010. Bintaro (Cerbera manghas LINN) tanaman penghasil minyak
nabati. Tree 1:91.
Poedjiadi, A., & Supriyanti, F.M.T., 2009. Dasar-dasar Biokimia. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Pourmourad, F, Hosseinimehr, S.J, Shahabimajd, N. 2006. Antioxidant Activity,
Phenol And Flavonoid Contents Of Some Selected Iranian Medicinal
Plants. African journal of Biotechnology Vol. 5(11) : 1142-1145, 2006.
PROSEA. 2002. Plant Resources of South-East Asia 12: Medicinal and
Poisonous Plants 2. Bogor: PROSEA.
Purwanti, Eny & Handijatno, Didik & Yunus, Muchammad. 2014. Efek
Antibakteri Ekstrak Daun Mangga (Mangifera Indica) Terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Veterinaria Medika, 7 (3). pp.
266-271. ISSN 1979-1305.
Radji, M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran, 107, 118, 201-207, 295, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
Rahman, M.D.A., Paul, P., & Rahman, A.A. 2011. Antinociceptive, Antibacterial
& Diuretic Activities of Cerbera odollam Gaertn Roots, Research Journal of
Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, 2 (3), 16-23
Renault, J. H., Nuzillard, J. M., Crouerovd, G. L. Thepenier, P., Hanrot, M. Z.,
Olievier, L. L. 1999. Isolation of indole alkaloids from Catharanthus roseus
by centrifiigal partition chromatography in the pH-zone refining mode.J. of
Chromatography. 849. 421-431
Rizal, Samsul., Dewi, Hartami., Utomo, Tanto Pratondo. 2015. Pengaruh Jenis
Pelarut Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daging Dan Biji Buah
Bintaro (Cerbera manghas L.). Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian
Vol. 20 No.1, Maret 2015. Universitas Lampung
Rohimatun & S. Suriati. 2011. Bintaro (Cerbera manghas) sebagai Pestisida
Nabati. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 17 (1):1-3.
Robbers, dkk. 1996. Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology. USA : A.
Waverly Company.
Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, The
Pharmaceutical Press, London.
Ryan, J. K & Ray, G. C. 2004 Sherris Medical Microbiology An Introduction
to Infections Diseases. Edisi 4. 21-55. USA. Mc Graw Hill.
Salni., Marisa, Hanifa., Mukti, Ratna Wedya. 2011. Isolasi Senyawa Antibakteri
Dari Daun Jengkol (Pithecolobium lobatum Benth) dan Penentuan Nilai
KHM-nya. Jurnal Penelitian Sains Vol 14 No 1 (D) 14109. Universitas
Sriwijaya. Sumatera Selatan. Indonesia.
Samun. 2008. Koefisien Transfer Massa Volumetris Ekstraksi Zat Warna
Alami Dari Rimpang Kunyit (Kurkuminoid) Di Dalam Tangki
Berpengaduk, Ekuilibrium, 7.
Schlegel, H.G. & K. Schmidt. 2000. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta. Gajah
Mada University Press.
Setiabudi, Rianto. 2005. Pengajar Antimikroba. Dalam: Ganiswarna, Sulistia G,
editor. Farmakologi dan Terapi.Edisi 4. Jakarta: Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V (cetak ulang dengan
perbaikan). Jakarta: Gaya Baru.
Shabella, R. 2013. Terapi Daun Binahong. Cetakan I. Cable Book. Jakarta.
Sim & Romi. 2009. Kejadian Infeksi Luka Episiotomi dan Pola Bakteri Pada
Persalinan Normal Di RSUP. H. Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi
Medan. http://Repository.usu.ac.id. Diakses Maret 2018.
Sirait, M. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.
Skoog DA, West DU, Holler FJ, Crouch SR. 2014. Fundamentals of Analytical
Chemistry. Ed. ke-8. Belmont: Thomson Learning.
Stahl, S.M. 2008. Essential Pharmacology Neuroscientific Basis and Practical
Applications, 3rd edition, Cambridge: Cambridge University Press
Sudarmadji. S. dkk. 2007. Analisis bahan makanan dan pertanian. Liberty.
Yogyakarta
Tarmidi D, Prianto H, Gulwenrivo I, Kartika T, Yusuf S. 2007. Pengaruh Ekstrak
Bintaro Dan Kecubung Terhadap Rayap Tanah. Tropical World Sains and
Technology. Vol 5.
Tensiska., Marsetio., & Yudiastuti, S. 2007. Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kasar Isoflavon dari Ampas Tahu. Jurusan
Teknologi Industri Pangan. FTIP. Universitas Padjajaran. Bandung.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatohyta). Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.hal. 119.
Towaha, Juniaty; Indriati, Gusti; Balittri. 2011. Bintaro (Cerbera manghas)
Sebagai Pestisida Nabati: Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Industri; ISSN 0853-8204, Bogor, IPB, Hal 1-4
Ulfa, Evi Umayah., Sari, Desi Sandra., Wijaya, Dhani. 2013. Aktivitas Antibakteri
Dan KLT Bioautografi Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga (Drymoglossum
piloselloides) Terhadap Streptococcus mutans. Stomatogantic (J. K. G
Unej) Vol. 10 No. 1 2013: 39-43. Universitas Jember.
U.S. Pharmacopeia. The United States Pharmacopeia, USP 30/The National
Formulary, NF 25. 2007 Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention,
Inc.
Utami, S. 2010. Aktivitas Insektisida Bintaro (Cerbera odollam Gaertn) Terhadap
Hama Eurema Spp Pada Skala Laboratorium. Jurnal Penelitian Vol. 7 No.
4 Oktober 2010, Hal 211-220. Balai Kehutanan Palembang. Palembang.
Utami S, Syaufina L, Haneda NF. 2010. Daya racun ekstrak kasar bintaro
(Cerbera odollam Gaertn ) terhadap larva Spodoptera litura Fabricus.
Jurnal llmu Pertanian Indonesia. 12(2):96-100.
Verbitsky SM, McChesney JD, Gourdin GT, Ikenouve LM. 2007. Methods and
compositions for detecting active components using bioluminescent bacteria
and thin chromatography. USPTO Patent Application 20070184514.
Wardhani, L. K.& Sulistyani, N. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil
Asetat Daun Binahong (Anredera Scandens (L.) Moq.) Terhadap Shigella
Flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Ilmiah
Kefarmasian, 2(1): 1-16.
Warsa, U.C. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran : Kokus Positif Gram
Staphylococcus. Tangerang : Binarupa Aksara Publisher.
Wattimena. 2001. Farmakodinamik dan Terapi antibiotik. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Wulandari, M. 2014. Potensi Antibakteri dan Bioautografi Ekstrak Etanol Daun
Bintaro (Cerbera odollam Gaertn.) Terhadap Salmonella typhi dan
Staphylococcus aureus. Skripsi. Sarjana Farmasi UMS, Surakarta.
Yan, X., F. Tao, & T. W. Ping. 2011. Chemical and Bioactivity of Mangrove
Plants in the Genus Cerbera. Journal of Guangxi Academy of Science
2011-01.
Yuniarti, T. 2008. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Cetakan Pertama.
Yogyakarta : MedPress.
Yuwono. Staphylococcus aureus dan Methicilin-Resistant Staphylococcus
aureus (MRSA). Palembang: Departemen Mikrobiologi FK Unsri; 2012.
Top Related