Download - Skripsi Repaired

Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangSetiap orang baik laki-laki maupun perempuan pasti menginginkan tubuh yang sehat dan ideal untuk menunjang penampilannya. Seseorang dikatakan memiliki berat badan yang ideal dapat dilihat dari penampilan fisik luar orang tersebut. Tubuh ideal berdasarkan medis tidak hanya dinilai dari penampilan individu namun memerlukan pemeriksaan lain yaitu pemeriksaan antropometri, pemeriksaan fisiologi dan pemeriksaan biokimia.Perubahan gaya hidup baik masyarakat perkotaan dan pedesaan telah menyebabkan perubahan dalam pembelian makanan dan kebiasaan mengkonsumsinya. Perubahan konsumsi pangan dan aktivitas fisik telah menyebabkan meningkatnya prevalensi overweight dan obesitas pada pria dan wanita.(1) Gaya hidup sedentary (tidak banyak bergerak) yang menyebabkan berkurangnya aktifitas fisik berakibat menurunnya pengeluaran energi dan perilaku kehidupan modern yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol semuanya berdampak meningkatkan risiko obesitas.(2) Penyebab gaya hidup ini disebabkan oleh kemajuan teknologi modern berdampak positif dan negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif banyak kegiatan menjadi lebih mudah dan singkat, sedangkan dilihat dari dampak negatif orang menjadi malas bergerak.(3) Di Indonesia, akibat dari perkembangan teknologi dan sosial ekonomi terjadi pula perubahan pola makan dari pola makan tradisional ke pola makan barat seperti fast food yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol.Prevalensi obesitas meningkat dengan pesat dan obesitas memiliki efek yang merugikan terhadap kesehatan. Sejumlah penelitian cross-sectional telah menunjukkan hubungan terbalik antara waktu senggang, aktivitas fisik dan obesitas. Peningkatan aktivitas fisik dianggap menjadi sangat penting bagi pencegahan obesitas.(4) Obesitas menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan seperti penyakit jantung koroner, resistensi insulin, diabetes mellitus, hipertensi, sleep apnea, arthritis, kanker, stroke dan gagal jantung di kemudian hari.(5,6,7) Harapan hidup obesitas telah ditemukan menjadi sekitar 7 tahun lebih pendek dari berat badan normal. Jika masalah obesitas ini terus berlanjut, generasi berikutnya dapat memiliki umur lebih rendah dari orang tua mereka. Saat ini, peningkatan berat badan menunjukkan peningkatan terhadap angka kematian.(8) Meskipun teknik pencitraan seperti magnetic resonance imaging (MRI) dan computerized tomography (CT) telah menajadi standar baku, metode ini masih memerlukan biaya yang mahal untuk penggunaan klinis rutin. Oleh karena itu, Indeks massa tubuh (IMT) telah lama dan mudah digunakan untuk mengetahui kelebihan berat badan dan obesitas.(9) Indeks massa tubuh dihitung sebagai berat dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). IMT dikelompokkan ke dalam tiga kelas: