SKRIPSI
PENERAPAN SPHERICAL LAW OF COSINES PADA APLIKASI
PEMILIHAN OBJEK WISATA BERBASIS MOBILE WEB
(Studi Kasus : Pariwisata Jawa Timur)
Oleh :
NURUL HIKMAH AGUSTIN
1110091000061
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M / 1436 H
ii
PENERAPAN SPHERICAL LAW OF COSINES PADA APLIKASI
PEMILIHAN OBJEK WISATA BERBASIS MOBILE WEB
(Studi Kasus : Pariwisata Jawa Timur)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Nurul Hikmah Agustin
1110091000061
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M/1436 H
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul ” PENERAPAN SPHERICAL LAW OF COSINES
PADA APLIKASI PEMILIHAN OBJEK WISATA BERBASIS MOBILE
WEB (Studi Kasus : Pariwisata Jawa Timur)” telah diuji dan dinyatakan lulus
pada sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, 14 Januari 2015. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Program Studi Teknik Informatika.
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
PENERAPAN SPHERICAL LAW OF COSINES PADA APLIKASI
PEMILIHAN OBJEK WISATA BERBASIS MOBILE WEB
(Studi Kasus : Pariwisata Jawa Timur)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Nurul Hikmah Agustin
1110091000061
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR NASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Januari 2015
Nurul Hikmah Agustin
1110091000061
vi
Nurul Hikmah Agustin – 1110091000061, Penerapan Spherical Law of Cosines
pada Aplikasi Pemilihan Objek Wisata Terdekat Berbasis Mobile Web (Studi
Kasus : Pariwisata Jawa Timur) dibimbing oleh Nurhayati, Ph.D dan Dewi
Khairani, M.Sc
ABSTRAKSI
Indonesia sebagai negara yang kaya akan situs pariwisata menjadi daya
tarik tersendiri bagi penggiat perjalanan wisata. Perjalanan wisata tersebut dapat
dilakukan seorang diri ataupun berkelompok dengan atau tanpa menggunakan jasa
travel agent.Bagi wisatawan yang secara independen mengunjungi objek
pariwisata, tentunya harus menggali lebih dalam informasi mengenai objek-objek
dan elemen pendukungnya seperti transportasi dan akomodasi. Minimnya
informasi tersebut, akan menjadi satu permasalahan bagi wisatawan terutama
bagi mereka yang baru pertama kali mengunjungidaerah tertentu. Untuk
meminimalisir permasalahan tersebut,suatu aplikasi panduan wisata dan pencarian
objek wisata terdekat dapat memberikan bantuan kepada wisatawan dalam
menemukan informasi yang dibutuhkan dan memilih objek wisata yang akan
dikunjunginya. Aplikasi pemandu wisata tersebut tidak lepas kaitannya dengan
pemanfaatan teknologi Location Based Service (LBS) yang salah satu layanannya
dapat memberikan output berupa jarak antara dua objek. Google Maps merupakan
peta digital yang umum sekali digunakan untuk pencarian suatu lokasi. Namum,
dalam hal penaviagasian, formula seperti Spherical Law of Cosines masih
digunakan untuk menghitung jarak geodetik dari satu lokasi ke lokasi lain.
Spherical Law of Cosinesmerupakan satu persamaan yang dapat digunakan untuk
menghitung jarak geodetik antara dua lokasi. Persamaan ini dianggap cukup
akurat walaupun mengabaikan kontur Bumi yang sebenarnya. Namun dari hasil
pengujian, didapatkan fakta bahwa Spherical Law of Cosines hanya dapat
merakingkan saja dan tidak dapat dijadikan acuan sebagai jarak sebenarnya yang
mempertimbangkan kotur Bumi sebenarnya dan simpang pada rute yang dilalui.
Kata Kunci : Pariwisata, Objek Wisata, Akomodasi, Transportasi, Jawa Timur,
Spherical Law of Cosines, Location Based Service.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan
kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan para pengikutnya.
Skripsi ini berjudul PENERAPAN SPHERICAL LAW OF COSINES
PADA APLIKASI PEMILIHAN OBJEK WISATA BERBASIS MOBILE
WEB (Studi Kasus : Pariwisata Jawa Timur), yang disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1pada Program Studi Teknik
Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Nurhayati, Ph.D selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan
Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom selaku Sekretaris Program Studi
Teknik Informatika
3. Ibu Nurhayati, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dewi Khairani,
M.Sc selaku Dosen Pembimbing II, yang telah senantiasa meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
viii
4. Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis
5. Wahyu Akbar yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membantu
pengerjaan skripsi, juga untuk dukungannya selama proses penyusunan
6. Risang Icang Pratama yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
aplikasi
7. The Ladies:Sasa, Dewi, Pipit, Dian, Dienul, untuk semangat dan semua
bantuan yang diberikan kepada penulis
8. Ka Nita, Ka Ongge yang telah meluangkan waktu untuk diskusi mengenai
banyak hal yang perlu diketahui
9. Teman-teman TI 2010 yang telah menjadi teman sharing problem .
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran
dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini dapat disampaikan melalui email
Jakarta,
Nurul Hikmah Agustin
ix
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iv
PERNYATAAN ...................................................................................................... v
ABSTRAKSI ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.4 Batasan Masalah .................................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
1.6.1 Manfaat bagi penulis ......................................................................... 7
1.6.2 Manfaat bagi pengguna ..................................................................... 8
x
1.6.3 Manfaat bagi universitas ................................................................... 8
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................ 8
BAB II ................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10
2.1 Spherical Trigonometry ....................................................................... 10
2.1.1 Spherical Triangle ........................................................................... 10
2.1.2 Spherical Law of Cosines ................................................................ 11
2.2 Location Based Service (LBS) ............................................................. 13
2.2.1 Layanan Pada LBS........................................................................... 14
2.3 Global Posissioning System (GPS ) ..................................................... 14
2.3.1 Akurasi GPS .................................................................................... 16
2.4 Aplikasi ................................................................................................ 16
2.5 Mobile Web .......................................................................................... 17
2.6 Pariwisata ............................................................................................. 18
2.6.1 Elemen Penting Perjalanan Wisata ................................................. 18
2.7 Pariwisata Indonesia ............................................................................ 21
2.7.1 Pariwisata Jawa Timur .................................................................... 22
2.8 jQuery Mobile ...................................................................................... 22
2.10 Web Server ........................................................................................... 24
2.11 Object Oriented Modeling .................................................................. 24
xi
2.12 Pengujian Black Box ............................................................................ 28
BAB III ................................................................................................................. 30
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 30
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 30
3.1.1 Studi Pustaka ................................................................................... 30
3.1.2 Observasi ......................................................................................... 30
3.2 Teknik Sampling .................................................................................. 31
3.3 Skala Pengukuran ................................................................................ 31
3.4 Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 32
3.5 Diagram Alur Penelitian ...................................................................... 33
BAB IV ................................................................................................................. 35
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 35
4.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat ........................................................... 35
4.1.1 Identifikasi Permasalahan ............................................................... 35
4.1.2 Solusi Permasalahan........................................................................ 36
4.1.3 Pemodelan Sistem ........................................................................... 44
4.1.4 Studi Literatur Sejenis ..................................................................... 46
4.1.5 Pemodelan Use Case ....................................................................... 47
4.2 Fase Perancangan ................................................................................. 62
4.2.1 Membuat Class Diagram ................................................................ 62
xii
4.2.2 Membuat Sequence Diagram .......................................................... 64
4.2.3 Membuat Acticity Diagram ............................................................. 74
4.2.4 Membuat Antarmuka Pengguna ...................................................... 84
4.2.5 Perancangan Database ................................................................... 101
4.3 Fase Konstruksi.................................................................................. 104
4.3.1 Pengkodean Aplikasi ..................................................................... 104
4.3.1 Hosting Aplikasi ........................................................................... 104
4.4 Fase Pelaksanaan ............................................................................... 105
4.4.1 Pengujian Black Box ..................................................................... 105
4.4.2 Pengujian Jarak ............................................................................. 108
BAB V ................................................................................................................. 113
PENUTUP ........................................................................................................... 113
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 113
5.2 Saran .................................................................................................. 114
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115
Lampiran : Rekapitulasi Kuesioner ..................................................................... 118
Lampiran : Screen Shot Aplikasi Visitor ............................................................ 126
Lampiran : Screen Shot Aplikasi Administrator ................................................. 129
Lampiran : Source Aplikasi ................................................................................ 132
Lampiran : SK Bimbingan Skripsi ...................................................................... 144
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Spherical triangle ............................................................................ 11
Gambar 2.2 : Location Based Service ................................................................... 14
Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian ........................................................................ 34
Grafik 4.1 : Data Hasil Kuesioner ......................................................................... 35
Gambar 4. 1 : Simulasi Geolocation ..................................................................... 38
Gambar 4. 2 : Simulasi GeopostSP ....................................................................... 40
Gambar 4.3 : Use Case Diagram .......................................................................... 51
Gambar 4.4 : Class Diagram Admin .................................................................... 62
Gambar 4.5 : Class Diagram Visitor .................................................................... 63
Gambar 4.7 : Sequence Diagram Manajemen Objek ............................................ 65
Gambar 4.8 : Sequence Diagram Manajemen Lokasi .......................................... 66
Gambar 4.9 : Sequence Diagram Manajemen Starting point ............................... 67
Gambar 4.10 : Sequqence Diagram Manajemen Akomodasi ............................... 68
Gambar 4.11 : Sequence Diagram Manajemen Itinerary ..................................... 69
Gambar 4.12 : Sequence Diagram Cari Objek (Geolocation) .............................. 70
Gambar 4.13 : Sequence Diagram Cari Objek (Starting point) ............................ 71
Gambar 4.14 : Sequence Diagram Akomodasi ..................................................... 72
Gambar 4.15 : Sequence Diagram Itinerary ......................................................... 73
Gambar 4.16 : Activity Diagram Login ................................................................. 74
xiv
Gambar 4.17 : Activity Diagram Manajemen Admin ........................................... 75
Gambar 4.18 : Activity Diagram Manajemen Objek ............................................ 76
Gambar 4.19 : Activity Diagram Manajemen Lokasi Objek................................. 77
Gambar 4.20 : Activity Diagram Manajemen Starting point ................................ 78
Gambar 4.21 : Activity Diagram Manajemen Itinerary ........................................ 79
Gambar 4.22 : Activity Diagram Manajemen Akomodasi .................................... 80
Gambar 4.23 : Activity Diagram Cari Objek Terdekat ......................................... 81
Gambar 4.24 : Activity Diagram Lihat Info Itinerary ........................................... 82
Gambar 4.25 : Activity Diagram Lihat Info Akomodasi ...................................... 83
Gambar 4.26 : Layout Administrator ................................................................... 86
Gambar 4.27 : Layout Home ................................................................................. 87
Gambar 4.28 : Layout User ................................................................................... 88
Gambar 4.29 : Layout Objek ................................................................................ 89
Gambar 4.30 : Lokasi Objek ................................................................................. 90
Gambar 4.31 : Layout Akomodasi ....................................................................... 91
Gambar 4.32 : Layout Itinerary ............................................................................ 92
Gambar 4.33 : Layout Starting point..................................................................... 93
Gambar 4.34 : LayoutHome .................................................................................. 94
Gambar 4.35 : Layout Cari Objek ........................................................................ 95
Gambar 4.36 : LayoutDetail Objek ....................................................................... 96
xv
Gambar 4.37 : LayoutItinerary ............................................................................. 97
Gambar 4.38 : Layout Detail Itinerary ................................................................ 98
Gambar 4.39 : Layout AKomodasi ...................................................................... 99
Gambar 4.40 : LayoutDetail AKomodasi ........................................................... 100
Gambar 4.41 : Perancangan Database ................................................................ 101
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 : Tabel Konversi Latitude dan Longitude ............................................ 42
Tabel 4.2 : Perbandingan Studi Literatur Sejenis.................................................. 46
Tabel 4.3 : Menentukan Aktor .............................................................................. 48
Tabel 4.4 : Menentukan Use Case......................................................................... 48
Tabel 4.5 : Membuat Use Case Diagram.............................................................. 50
Tabel 4.6 : Use Case Narative Manajemen Login dan Logout ............................. 52
Tabel 4.7 : Use Case Narative Manajemen Admin ............................................... 53
Tabel 4.8 : Use Case Narative Manajemen CRUD Objek .................................... 54
Tabel 4.9: Use Case Narative Manajemen CRUD Lokasi Objek ......................... 55
Tabel 4.10 : Use Case Narative Manajemen CRUDStarting point ...................... 56
Tabel 4.11 : Use Case Narative Manajemen CRUD Akomodasi ......................... 57
Tabel 4.12 : Use Case Narative Manajemen CRUDItinerary .............................. 58
Tabel 4.13 : Use Case Narative Mencari Objek Wisata Terdekat ........................ 59
Tabel 4.14 : Use Case Narative Melihat Informasi Itinerary ............................... 60
Tabel 4.15 : Use Case Narative Melihat Informasi Akomodasi ........................... 61
Tabel 4.16 : Tabel Admin ................................................................................... 101
Tabel 4.17 : Tabel Objek ..................................................................................... 102
Tabel 4.18 : Tabel Start ....................................................................................... 102
Tabel 4.19 : Tabel Akomodasi ............................................................................ 103
xvii
Tabel 4.20 : Tabel Itinerary ................................................................................ 103
Tabel 4.21 : Tabel Pengujian Black Box Aktor Admin ....................................... 105
Tabel 4.22 : Tabel Pengujian Black Box Aktor Pengunjung ............................... 107
Tabel 4.23 : Tabel Pengujian Ranking Jarak Ke-1 .............................................. 109
Tabel 4.24 : Tabel Hasil Uji Ranking Jarak Ke-2 ............................................... 110
Tabel 4.25 : Tabel Hasil Uji Ranking Jarak Ke-3 ............................................... 111
Tabel 4.26 : Tabel Kesimpulan Uji Jarak............................................................ 112
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang kaya akan situs pariwisata menjadi daya
tarik tersendiri bagi orang-orang penggiat perjalanan wisata. Situs-situs tersebut
merupakan aset peninggalan sejarah, keindahan alam suatu tempat, ataupun situs
yang memang khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan hiburan.
Sebagai negara kepulauan yang sangat luas, Indonesia tentunya memiliki
banyak sekali objek-objek wisata yang menarik dan menjadi satu ciri khas
tersendiri dari daerah-daerah tertentu. Jakarta yang terkenal dengan city tour-nya
selalu menarik dengan keberadaan Kota Tua sebagai icon Kota Batavia yang
elegan pada masanya. Di bagian Timur Pulau Jawa, terdapat pula satu objek
pariwisata yang khas dengan keindahan alamnya. Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, Taman Nasional Baluran dan Kawah Gunung Ijen merupakan
beberapa objek pariwisata yang menunjukkan aset wisata alam Jawa Timur dan
menjadi kekhasan bagi daerah ini.
Dalam paket perjalanan wisata terdapat enam elemen penting yang harus
diperhatikan, yaitu elemen objek tour (objek wisata), elemen transportasi, elemen
akomodasi, elemen tempat makan, elemen pemandu wisata, dan elemen belanja.
Elemen itu pula yang harus diperhatikan apabila seorang atau sekolompok akan
melakukan perjalanan wisata tanpa menggunakan jasa paket wisata dari agen
travel(Rachman, dkk, 2012).
2
Perjalanan mengunjungi objek-objek pariwisata tersebut dapat dilakukan
seorang diri ataupun berkelompok dengan atau tanpa menggunakan jasa agen
travel.Namun, bagi wisatawan yang secara independen mengunjungi objek
tertentu, tentunya harus menggali informasi lebih mengenai objek-objek dan
elemen pendukungnya seperti transportasi dan akomodasi disekitar objek wisata.
Kesulitan mengumpulkan informasi tersebut akan lebih dirasakan bagi
wisatawan yang baru pertama kali mengunjungi objek tour di daerah tertentu.
Terlebih, jika seorang atau sekelompok wisatawan independen tersebut ingin
melakukan perjalanan ke beberapa objek tour yang berlainan lokasi. Maka untuk
itu wisatawan perlu mengetahui lokasi-lokasi objek tour dengan baik sehingga
dapat merancang perjalanan dimulai dari objek wisata terdeka. Hal tersebut
diperkuat dengan survey yang dilakukan pra penelitian yang menunjukkan bahwa
77,95% responden memilih untuk menyusun perjalanannya sendiri dibandingkan
dengan menggunakan agen travel.
Untuk meminimalisir permasalahan terkait perjalanan wisatawan,
dibutuhkan suatu aplikasi pemandu wisata yang memberikan informasi objek-
objek wisata terdekat dari posisi pengguna. Aplikasi tersebut diharapkan dapat
membantu wisatawan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dan memilih
objek apa saja yang akan dikunjungi. Pada survey yang dilakukan pra penelitian
65,53% responden setuju bahwa aplikasi lebih diminati dibandingkan jasa agen
travel. Selain itu aplikasi yang dapat berjalan diatas handset mobile dapat
memberikan keleluasaan lebih bagi wisatawan yang tingkat mobilitasnya tinggi.
3
Aplikasi pemandu wisata yang dijabarkan diatas tidak lepas kaitannya
dengan pemanfaatan teknologi Location Based Service (LBS) yang salah satu
layanannya dapat memberikan output berupa jarak suatu objek pencarian.
Salah satu metode yang paling umum digunakan dalam hal pencarian
lokasi adalah layanan Google Maps.Google Maps merupakan peta digital
kompleks yang memberikan bentuk bentang Bumi dengan titik-titik ekstrem
diatas permukaan Bumi.Google Maps memungkinkan penggunanya untuk
mencari suatu lokasi dengan geocoding. Dengan menggunakan Google Maps,
pengguna dapat memilih rute dari satu titik ke titik lain dengan menginput kan
terlebih dahulu lokasi-lokasi yang akan dituju, dalam hal ini pengguna juga dapat
melakukan pencarian objek-objek wisata terdekat yang hasilnya berupa rute
disertai dengan jarak tempuh (dengan mempertimbangkan kontur Bumi) untuk
menuju lokasi objek. Namun yang menjadi permasalahannya, pengguna tidak
dapat secara langsung mendapatkan informasi mengenai objek-objek wisata
terdekat tersebut melainkan pengguna harus menginput kan satu persatu objek
yang akan dicari.
Untuk melakukan pencarian jarak dari satu lokasi ke lokasi lain, terdapat
satu formula yang dapat digunakan sebagai solusi. formula tersebut adalah
Spherical Law of Cosines yang merupakan turunan dari Spherical Trigonometry.
Spherical Trigonometry merupakan segitiga melengkung pada permukaan bumi
yang dapat diaplikasian pada ranah geografi, geodesi, dan astronomi (Sperry,
1928).
4
(Sperry,1928) Pada pngaplikasian di bidang geografi, metode ini sangat
berguna pada permasalahan pencarian jarak terpendek untuk aktivitas
pelayaran.Pencarian jarak terpendek tersebut dijelaskan dengan mengilustrasikan
sebuah segitiga melengkung, yang salah satu sisinya merupakan jarak yang dicari.
Penggunaan formula Spherical Law of Cosines ini mengasumsikan
pengabaian efek relief bumi yang sebenarnya tetapi tidak mengabaikan
kelengkungan yang dimiliki oleh bumi. Berdasarkan jurnal-jurnal penelitian
sejenis , rumus ini dianggap cukup akurat untuk mengkalkulasikan jarak geodetik
antara dua titik pada permukaan Bumi. Namun demikian penghitungan yang akan
dilakukan untuk kasus pencarian objek wisata tentunya mempertimbangkan
kontur bumi yang sebenarnya.Maka, apakah hasil dari penghitungan Spherical
Law of Cosinesdapat digunakan untuk mengurutkan objek-objek wisata mulai dari
jarak terdekat hingga terjauh, sehingga wisatawan dapat terbantu dalam memilih
objek-objek mana yang akan dikunjunginya. Kemudian berapa besar selisih yang
didapatkan antara perhitungan jarak geodetik dengan jarak yang
mempertimbangkan kontur Bumi sebenarnya. Berkaitan dengan itu penulis
melakukan penelitian dengan judul PENERAPAN SPHERICAL LAW OF
COSINES PADA APLIKASI PEMILIHAN OBJEK WISATA BERBASIS
MOBILE WEB (Studi Kasus : Pariwisata Jawa Timur)
5
1.2 Identifikasi Masalah
Adanya kesulitan dalam mencari lokasi terdekat objek-objek wisata dari
posisi wisatawan, terlebih pada daerah yang belum pernah disinggahi. Kemudian,
Minimnya informasi pendukung seperti akomodasi dan transportasi pada suatu
objek pariwisata juga menjadi permasalahan bagi wisatawan yang akan
berkunjung ke objek pariwisata tersebut.
Spherical Law of Cosinesyang menghitung jarak geodetik antara dua titik
dipermukaan Bumi pastinya akan memberikan hasil yang berbeda dengan jarak
sebenarnya yang mempertimbangkan kontur Bumi.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat aplikasi yang menyajikan informasi objek wisata
terdekat sehingga wisatawan dapat memilih destinasi wisatanya
dimulai dari yang terdekat ?
2. Membuktikan apakah rumus Spherical Law of Cosines dapat
digunakan sebagai metode penghitungan jarak objek wisata dari posisi
wisatawan dan seberapa besar selisih rata-rata yang didapat antara
penghitungan Spherical Law of Cosines dengan jarak sebenarnya?
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan yangdiangkat tidak menjadi terlalu luas dan mencapai
hasil yang optimal, maka penelitian ini dibatasi dengan lingkup sebagai berikut :
6
A. Batasan Sistem
a. Aplikasi ini dibatasi untuk objek pariwisata yang terdapat di
Jawa timur
b. Elemen-elemen pariwisata yang dijadikan fokus penelitian
dibatasi menjadi tiga elemen, yaitu objek sebagai fokus utama,
lalu akomodasi dan transportasi sebagai elemen pendukung
c. Objek yang diambil datanya dibatasi pada lima kota besar,
diantaranta Malang, Batu, Surabaya, Jember, Banyuwangi.
d. Informasi pendukung Transportasi yang disajikan hanya
merupakan transportasi lokal menuju objek tertentu dari lokasi-
lokasi yang dapat dijadikan acuan sebagai starting point
e. Menu Itinerary pada aplikasi hanyalah sebatas saran rancangan
perjalanan.
B. Batasan Proses
a. Informasi yang disajikan sebagai hasil proses penghitungan
formula Spherical Law of Cosines adalah informasi mengenai
Objek Wisata Terdekat
b. Tidak ada penghitungan estimasi waktu
c. Daftar Akomodasi hanyalah informasi tambahan yang disajikan
tanpa menggunakan metode penghitungan formula Spherical
Law of Cosines
d. Tidak ada perbandingan algoritma dengan persamaan sejenis
7
e. Pengujian yang dilakukan menggunakan Google Maps sebagai
standar jarak sebenarnya
C. Batasan Tools
a. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan jQuery Mobile
b. Aplikasi ini menggunakan MySQL dalam pembuatan basis data
c. Aplikasi ini dapat dijalankan diatas perangkat desktop dan
perangkat mobile yang sudah didukung dengan teknologi GPS.
1.5 Tujuan Penelitian
1. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan
2. Memudahkan wisatawan dalam menemukan informasi mengenai
objek wisata terdekat dengan aplikasi mobile pendukung pariwisata
Jawa Timur.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat bagi penulis
Penulis dapat menerapkan materi-materi perkuliahan yang
diberikan di universitas
Menganalisa proses perbuatan aplikasi panduan wisata dan
perencana perjalanan wisata berbasis mobile web
Menerapkan konsep pariwisata dalam teknologi mobile
8
1.6.2 Manfaat bagi pengguna
Mengetahui objek-objek tour menarik yang terdapat di daerah
Jawa Timur
Memenuhi kebutuhan informasi terkait elemen objek tour,
elemen akomodasi dan restoran
Memudahkan para wisatawan dalam merancang trip terutama
bagi wisatawan yang belum pernah mengunjungi objek-objek
tour tersebut.
1.6.3 Manfaat bagi universitas
Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan materi
perkuliahan
Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan
ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.
Memberikan gambaran mengenai kesiapan mahasiswa
terhadap dunia kerja.
1.7 Sistematika Penulisan
dalam penulisan penelitian ini terbagi menjadi 5 (lima) bab dengan
beberapa sub pokok pembahasan. Adapun secara singkat sistematika penulisan
diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
9
Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori-teori yang menjadi landasan dalam
pembuatan aplikasi panduan wisata dengan fitur perencana
perjalanan wisata berbasis android.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian metode penelitian yang digunakan
dalam membuat aplikasi aplikasi panduan wisata dengan
fitur perencana perjalanan wisata berbasis android.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian hasil penelitian, identifikasi masalah
dan solusinya.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan
saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Spherical Trigonometry
Spherical trigonometrymerupakan subjek klasik dalam studi matematika
perihal teknik pengukuran pada permukaan benda padat yang bulat (Benerjee,
2004). Awalnya, Spherical trigonometrydikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan para peneliti di bidang astronomi atau astronomers.Semakin ilmu ini
dikembangkan, spherical trigonometry menjadi instrumen yang sangat penting
dalam pengaplikasian di bidang geografi, geodesi, dan astronomi.Sebagai contoh
dari pengaplikasiannya, misal pada bidang geografi, ilmu ini dapat juga digunakan
dalam penavigasian(Sperry, 1928).
2.1.1 Spherical Triangle
Spherical Triangle merupakan satu grup dari tiga sphericalsegment
pada permukaan Bumi yang saling berhubungan, dimana masing-masing
titiknya didapatkan dari tepat dua spherical segmentyang saling
bersinggungan. Spherical TriangleABC memiliki titik A, B, C pada
permukaan bentuk bulat. Segitiga ini memiliki sisi-sisi yang melengkung
(dinotasikan dengan a, b, dan c ) yang disebut sebagai lengkung geodetik
yang menghubungkan antar titik (Benerjee, 2004).
Saat ini, beberapa persamaan dari Spherical
Triangledikembangkan pada beberapa sektor lainnya seperti Global
11
Positioning System (GPS), digital cartography, dan statistik spasial
(Benerjee, 2004).
2.1.2 Spherical Law of Cosines
Spherical Law of Cosines merupakan salah satu persamaan dasar
dari spherical triangle. Salah satu pengaplikasian dari Spherical Law of
Cosinesadalah mengkalkulasi jarak diantara dua titik diatas permukaan
Bumi. Untuk mengetahui bagaimana Spherical Law of Cosinesdigunakan,
perhatikan gambar dibawah (Benerjee, 2004).
Gambar 2.1 : Spherical triangle
Gambar diatas merupakan spherical triangle dengan titik A, B, C
dan sisi melengkung a, b, dan c. Sisi melengkung tersebut merupakan
jarak geodetik yang bisa diketahui jaraknya. Apabila (lat1,long1) dan
(lat2,long2) merupakan koordinat geografis dari titik B dan C, maka bisa
didapat nilai b = π/2 − θ1, c = π/2 − θ2, and A = λ2 − λ1. Kemudian untuk
mencari jarak antara B dan C dengan menggunakan rumus Spherical Law
of Cosines,ekspresinya adalah sebagai berikut :
d = acos(sin θ1sin θ2 + cos θ1cos θ2cosA).R (1)
d= acos(sin θ1sin θ2 + cos θ1cos θ2cos(λ2 − λ1)).R (2)
12
d = acos (sin(lat1).sin(lat2) + cos (lat1).cos(lat2).cos(long2-long1).R
(3)
Keterangan :
d adalah jarak antara dua point
lat, θadalah latitude
long, λadalah longitude
R adalah radius dari lingkaran bola(R = 637.100 : radius Bumi
dalam meter)
Sebagai contoh, diasumsikan terdapat dua titik A dan B, masing-
masing titik memiliki koordinat geografis yaitu longitude dan latitude.
Untuk mengetahui jarak antara keduanya, koordinat tersebut disubtitusikan
kedalam rumus Spherical Law of Cosines. Untuk mengetahui jarak dalam
satuan kilo meter longitude dan latitude yang disubtitusi harus dikonversi
terlebih dahulu menjadi bentuk radian dengan ekspresi sebagai berikut :
d=ACOS(SIN(RADIANS(LAT1))*SIN(RADIANS(LAT2)) +
COS(RADIAN(LAT1))*COS(RADIANS(LAT2))*COS((RADIANS(LO
NG2))-(RADIANS(LONG1))) * 6371
Jika :
Lat1,Long1 = -7,888823,112,527672 ;
Lat2,Long2 = -7,896798,112,534646 ;
SIN(Rad(Lat1,Lat2)) = -0,999393101, -0,999083519 ;
COS(RAD(Lat1,Lat2) = 0,990536256, 0,990517143 ;
COS(Rad(Long2-Long1)) = 0,999999993 ;
Maka :
d = ACOS(-0,999393101 * -0,999083519 + 0,990536256 *
0,990517143 * 0,999999993) * 6371
13
d = 1,173199574 KM
Didapatkan jarak antara dua titik tersebut sejauh 1,173199574 KM.
2.2 Location Based Service (LBS)
Location Based Service (LBS) merupakan suatu layanan yang memberikan
informasi berbasis lokasi.LBS memungkinkan pengguna untuk menemukan lokasi
pada mobile device dengan menggunakan koordinat pada GPS (longitude dan
latitude) dan menampilkan informasi terkait lokasi yang terdapat di peta.
Mengetahui lokasi dari pengguna mobile device saat ini merupakan isu
penting dalam perkembangan komunikasi mobile modern.Salah satu sektor yang
merasakan signifikannya perkembangan dari teknologi mobile saat ini adalah
dunia kepariwisataan.Ide dasar dari layanan berbasis lokasi ini adalah bagaimana
menentukan posisi pengguna pada peta dan menyajikan informasi berdasarkan
kebutuhannya. Ketika seorang pengguna tidak mengetahui daerah tempatnya
berada, yang menjadi kebutuhannya adalah bagaimana dia bisa menemukan
tempat untuk menginap, makan, dan juga menemukan mesin ATM. Sesuai dengan
dunia pariwisata yang heterogen akan kebutuhan, keberagaman informasi yang
dibutuhkan menjadi satu pertanyaan jelas bagaimana seorang pengguna yang terus
bergerak dapat memenuhi semua kebutuhannya (Essayad, 2011).
Teknologi LBS merupakan perpotongan dari tiga teknologi, yaitu
teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK), telekomunikasi mobile, dan
Geographic Informatioon System(GIS).
14
Gambar 2.2 : Location Based Service
2.2.1 Layanan Pada LBS
Abdesslam Essayad, dalam jurnalnya menyatakan bahwa terdapat
beberapa layanan yang dapat diberikan oleh teknologi LBS kepada
penggunanya, seperti layanan pencarian lokasi terdekat, pelayanan
penyelamatan, informasi mengenai suatu situs akreologi, hingga
perencanaan itinerari suatu perjalanan karena aplikasi LBS dapat
membantu pengguna dalam merancang perjalanan mereka, mengatur
waktu dan mencapai destinasi-destinasi wisata mereka.
2.3 Global Posissioning System (GPS )
GPS atau Global Positioning System adalah suatu sistem navigasi berbasis
satelit yang dikembangkan oleh U.S Department of Defense pada awal tahun
1970an. GPS memberikan informasi tempat dan waktu secara berkelanjutan
tanpa tergantung terhadap kondisi cuaca.
Sistem GPS menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang
mikro ke Bumi.Sinyal ini diterima oleh suatu piranti GPS sebagai receiver di
15
permukaan Bumi sehingga GPS receiver dapat mengumpulkan informasi dari
satelit. Informasi yang dapat diberikan satelit kepada GPS meliputi informasi
berikut :
1. Waktu
GPS receiver mendapatkan informasi waktu dari jam atom yang sifatnya
sangat akurat
2. Lokasi
GPS memberikan informasi lokasi terkait tiga dimensi yaitu latitude,
longitude dan elevasi
3. Kecepatan
Ketika terjadi perpindahan, GPS dapat merekam informasi kecepatan yang
terjadi selama perpindahan
4. Arah perjalanan
GPS juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan pencarian arah suatu
perjalanan
5. Simpan lokasi
Dengan GPS pengguna dapat menyimpan lokasi-lokasi yang sudah pernah
ataupun ingin dikunjungi
6. Komulasi data
GPS receiver dapat merangkum data track terkait total perjalanan yang
sudah dilakukan, akumulasi kecepatan dari terendah, tertinggi, hingga
kecepatan rata-rata (Wishnu, 2012).
16
2.3.1 Akurasi GPS
Akurasi GPS adalah suatu nilai dari faktor kesalahan yang dapat
terjadi dalam penggunaan GPS. Sebagai contoh, GPS menunjukkan titik
koordinat dengan akurasi 5 hingga sekian meter, artinya posisi pengguna
GPS berada pada radius berjarak 5 hingga sekian meter dari titik
sebenarnya.
Akurasi GPS dapat berubah, tidak hanya terpaku pada radius 5
meter atau 10 meter, hal ini disebabkan oleh beberapa gangguan yang
dialami satelit akibat gejalan geologi yang terjadi pada lapisan-lapisan
atmosfer tertentu, seperti keadaan ionosfer, troposfer. Tidak hanya
disebabkan oleh gejala yang terjadi pada lapisan atmosfer bumi, tetapi
buruknya sinyal satelit juga dapat terjadi ketika keadaan satelit yang terus
bergerak, sehingga sinyal yang diterima dengan kualitas baik pada suatu
hari, dapat juga diterima dengan kualitas yang kurang baik pada lain
hari.Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh penghalang lainnya seperti
pohon, gedung bertingkat, dan sebagainya (Wishnu, 2012).
2.4 Aplikasi
Aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai
suatu program komputer atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengerjakan
suatu pekerjaan tertentu (Tim Pusat Bahasa, 2008).Suatu definisi yang lebih
spesifik ditegaskan bahwa aplikasi merupakan program yang digunakan untuk
17
mengerjakan berbagai macam tugas seperti mengolah dokumen, manipulasi foto,
dan membuat laporan keuangan (Kadir, 2009).
2.5 Mobile Web
Mobile webadalah suatu teknologi perubahan paradigma pengembangan
web berdasarkan kebutuhan mobilitas pengguna.Mobile web tidak hanya
memberikan user experience yang unik tapi bersifat adaptif berbasis koneksi
internet.Teknologi mobile web mulai tumbuh ketika banyak perangkat komunikasi
muncul dengan keberagaman ukuran layar seperti smartphone dan tablet.
Aplikasi mobile web pada umumnya membutuhkan requirement dan
tantangan tersendiri dibandingkan dengan aplikasi web desktop biasa. Yang
menjadi isu dalam tantangan tersebut seperti resolusi layar, perbedaan browser
yang juga berpengaruh pada kapabilitas aplikasi dalam proses rendering,
perbedaan sistem operasi hingga isu kendala perangkat keras seperti keterbatasan
prosesor, RAM dan storage (Maan, 2012).
Dalam jurnalnya mengenai Mobile Web, Maan memaparkan beberapa hal
yang harus dipertimbangkan dalam membuat aplikasi mobile web, beberapa
diantaranya yaitu :
1. Memahami konteks dari mobile user
Salah satu esensi dari pengembangan mobile web adalah mengetahui
keadaan dari si pengguna yang bersifat mobile
2. UI yang sederhana
Buat tampilan menjadi sesederhana dan seintuitif mungkin
18
3. Konten
Hal-hal seperti navigasi, ukuran gambar, ukuran halaman harus
diperhatikan dalam membuat aplikasi mobile web pada perangkat mobile
4. Konten yang dapat beradaptasi
Adaptasi konten harus dipikran untuk membantu konten dapat beradaptasi
sesuai dengan kapabilitas perangkat.
2.6 Pariwisata
Pariwisata adalah aktifitas perjalanan dengan tujuan rekreasi, pelancongan,
atau turisme(Tim Pusat Bahasa, 2008). Perjalanan wisata bisa dilakukan oleh satu
orang ataupun sekelompok orang dengan tujuan-tujuan tertentu. Dalam perjalanan
wisata, seseorang atau sekelompok wisatawan dapat menggunakan jasa
perusahaan travel tertentu dalam memenuhi kebutuhan wisatanya lewat paket-
paket wisata.Tetapi, perjalanan wisata juga dapat dilakukan tanpa menggunakan
jasa agen travel penyedia paket wisata.
Definisi lain pariwisata adalah aktivitas dari visitor atau orang yang
melakukan pelancongan ke dan tinggal di luar tempat tinggalnya sehari-hari
selama tidak lebih dari 12 bulan untuk aktifitas leisure, bisnis, agama dan alasan
pribadi lainnya tetapi tidak mendapatkan upah dari perjalanan tersebut (Pitana dan
Diarta, 2009).
2.6.1 Elemen Penting Perjalanan Wisata
Dalam perjalanan wisata, seseorang atau kelompok harus
mengetahui informasi terkait enam elemen penting dalam pariwisata, yaitu
19
elemen atraksi (objek wisata),elemen transportasi, elemen akomodasi,
elemen tempat makan, elemen pemanduan wisata, dan elemen belanja.
Kemudian sesuai dengan batasan masalah, elemen-elemen tersebut
dipersempit menjadi tiga elemen penting yang harus diketahui oleh para
wisatawan dalam merancang perjalanan wisatanya, yaitu elemen atraksi
(objek wisata), elemen transportasi, dan elemen akomodasi.
2.6.1.1 Atraksi Wisata
Elemen atraksi wisata merupakan suatu daya tarik di suatu
tempat yang mampu menggerakkan minat calon wisatawan untuk
mendatangi objek wisata tersebut (Rachman, dkk, 2012).Dalam
pariwisata, atraksi wisata dapat dikelompokkan menjadi dua atraksi
general, yaitu atraksi budaya dan atraksi keindahan alam.
2.6.1.2 Transportasi
Sebuah perjalanan membutuhkan transportasi untuk
mengantar para wisatawan dari satu atraksi ke atraksi wisata
lainnya. Berdasarkan definisi tersebutlah elemen transportasi
menjadi satu dari keempat yang paling penting dalam perjalanan
wisata (Rachman, dkk, 2012)
Satu aktraksi wisata dengan atraksi yang lain berada pada
lokasi yang berbeda, bahkan tidak jarang dipisahkan oleh kondisi
georgrafis laut dan darat sehingga dibutuhkan transportasi yang
menghubungkan kedua tempat tersebut. Berdasarkan itu pula
20
Transportasi dalam perjalanan wisata mencakup tiga transportasi ,
yaitu transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara
(Rachman, dkk, 2012).
Penggunaan transportasi darat dalam perjalanan wisata bisa
dengan kendaraan bus, minivan, dan kereta.Penggunaan
transportasi laut bisa dilakukan dengan kapal penyebrangan, atau
bahkan bagi beberapa perusahaan travel menyediakan penggunaan
sarana transportasi laut khusus untuk keperluan wisata yang biasa
disebut sebagai cruiseship/cruiseline. .Sedangkan transportasi
udara adalah transportasi yang pada umumnya melibatkan
sejumlah maskapai penerbangan dalam dan luar negeri.
Pertimbangan akan penggunaan transportasi udara menjadi penting
ketika wisatawan bertujuan untuk mengunjungi atraksi yang jauh
dari rumah tinggal yang apabila ditempuh dengan transportasi darat
akan memakan waktu jauh lebih lama (Rachman, dkk 2012).
2.6.1.3 Akomodasi
Definisi baru dari akomodasi adalah suatu ruangan atau
tempat yang dapat dipergunakan untuk beristirahat bagi manusia,
baik yang sudah terisi dengan perlengkapan maupun yang belum
terisi oleh perlengkapannya.Dalam suatu perjalanan wisata
akomodasi bisa berupa hotel, losmen, rumah kost, rumah tinggal,
asrama dan lain-lain (Rachman, dkk, 2012).
21
2.7 Pariwisata Indonesia
Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466
pulau tropis besar dan pulau tropis kecil yang berpasir putih, kebanyakan belum
dihuni dan bahkan beberapa belum dinamai. Posisi Indonesia yang melewati garis
ekuator, tepat berada diantara Benua Asia dan Benua Australia dan diantara
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia menjadikan Indonesia sama luasnya dari
US San Fransisco hingga New York, dengan jarak yang setara dari London
hingga Moscow. Indonesia memiliki total populasi lebih dari 215 juta jiwa dari
lebih 200 etnik yang berbeda dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
(Indonesia Travel, 2014).
Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki pulau-pulau besar yang
terkenal, diantaranya adalah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan yang juga dikenal
sebagai Borneo oleh mancanegara, Selawesi sebagai Celebes, Maluku yang baik
dikenal juga sebagai Moluccas, dan Papua. Karena lokasi dan kondisi
penampakan buminya, Indonesia dikaruniai dengan keberagaman landscape,
mulai dari kesuburan persawahan padi di Jawa dan Bali, hingga ke hutan hujan
yang megah di daratan Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Tidak hanya itu,
tetapi juga padang rumput savana di kepulauan Nusa Tenggara bahkan puncak
gunung bersalju di Papua Barat. Secara kultur budaya, Indonesia mempesona
dengan kekayaan ragam candi-candi kuno, musik dari yang bernuansa tradisional
hingga modern pop, tarian, ritual dan gaya hidup, berpindah dari pulau ke pulau,
dari daerah ke daerah (Indonesia Travel, 2014).
22
2.7.1 Pariwisata Jawa Timur
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di paling timur Pulau Jawa dan berada dekat dengan Pulau Madura
dan Bawean. Pariwisata Jawa Timur menawarkan atraksi pariwisata mulai
dari situs-situs bersejarah seperti candi-candi kuno hingga ke atraksi
rekreasi seperti pantai, danau, gunung, taman laut, dan sajian-sajian
kehidupan liar di alam bebas.
Ibu kota provinsi Jawa Timur terletak di kota Surabaya yang
merupakan kota kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya
sebagai ibu kota provinsi juga merupakan pusat administratif dan pusat
bisnis. Komoditi perekonomian di kota ini berasal dari pertanian meliputi
kopi, mangga, dan apel, kemudian perikanan dan industri perminyakan
(indonesia-tourism.com, 2014).
Keberagaman atraksi wisata Jawa Timur menjadikan provinsi ini
memiliki potensi wisata kedua terbesar yang menyumbang 17,37% dalam
kunjungan wisata dalam negeri. Tidak hanya wisata alamnya tetapi juga
wisata religi dan wisata sejarah seperti Trowulan. Sampai saat ini Pulau
Jawa masih menjadi destinasi utama tujuan wisatawan Nusantara
(detik.com, 2014)
2.8 jQuery Mobile
jQuery Mobile merupakan suatu teknologi design user interface berbasis
HTML-5 yang digunakan untuk membuat sebuah website bersifat responsif
23
sehingga semua aplikasi dapat diakses dengan semua jenis smartphone, tablet,
dan piranti desktop. Frameworkj Query Mobile menggunakan prinsip “write less,
do more” dan terus meningkatkan levelnya hingga daapat digunakan untuk
membangun aplikasi pada semua jenis device dan OS. (jquerymobile.com, 2014)
2.9 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server open source dan tidak
berbayar yang sangat banyak digunakan oleh pengembang aplikasi yang
menggunakan database sebagai sumber pengelolaan datanya. Kepopuleran
MySQL dikarenakan MySQL menggunakan bahasa SQL untuk mengakses
database sehingga mudah digunakan dengan kinerja query yang cepat dan
mencukupi untuk menampung kebutuhan database perusahaan-perusahaan
menengah-kecil (Arief, 2011).
MySQL termasuk RDBMS (Rational DataBase Management System) yang
didalamnya terdapat tabel, baris, dan kolom. Pada MySQL, sebuah
databasemengandung satu atau beberapa tabel. Satu tabel memiliki sejumlah baris
dan kolom. Setiap kolom didalam tabel disebut sebagai field yang diisi data
dengan tipe data sejenis. Setiap baris memuat sederet data yang saling terkait dan
membentuk informasi. Informasi yang tersimpan dalam satu baris disebut sebagai
record (Arief, 2011).
24
2.10 Web Server
Web server adalah suatu sistem jaringan dimana layanan yang diberikan
server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang
saling berhubungan (Hartono, 2006).
2.11 Object Oriented Modeling
Object Oriented Modeling Merupakan suatu teknik untuk menentukan
objek-objek didalam lingkungan sistem dan mengidentifikasi hubungan-hubungan
yang terjadi antar objek. Teknik pemodelan berbasis objek meresepkan
penggunaan metodologi dan diagram notasi yang benar-benar berbeda dari yang
digunakan untuk pemodelan data dan pemodelan proses.
Pemrograman berorientasi objek memerlukan teknik analisis berorientasi
objek dan perancangan berorientasi objek. Pemodelan berorientasi objek ini
menggunakan diagram-diagram seperti class diagram dan sequence diagram yang
tidak akan berguna jika digunakan bukan dilingkungan berorientasi objek.
Diagram use case dapat digunakan pada pemodelan berorientasi objek ataupun
pemodelan terstruktur (terstruktur). Activity diagram dapat digunakan dalam
teknik pemodelan apapun (Whitten&Bentley, 2007).
2.11.1 Object Oriented Analysis
Object oriented analysis atau analisa berorientasi objek merupakan
pendekatanyang digunakanuntuk mempelajariobjekyang adauntuk
menentukan apakah merekadapat digunakan kembali untuk penggunaan
baru dan menentukan objek baru atau modifikasi yang akan
25
dikombinasikan dengan objek lain dan menghasilkan proses bisnis di
dalam sistem (Whitten&Bentley, 2007).
2.11.2 Object Oriented Design
Object oriented design atau perancangan berorientasi objek adalah
satu metode menentukan solusi perancangan perangkat lunak dengan
mengkolaborasi kan objek, atribut dan metode dari objek itu
(Whitten&Bentley, 2007).
2.11.3 Diagram UML
1. Pemodelan Use Case
Terdapat dua bagian besar dalam merancang usecase,
pertama adalah use case diagram dan kedua adalah use case
narative. Use case diagram adalah use case yang
menggambarkan secara grafis keterlibatan aktor dengan use case
yang terdapat didalam suatu sistem. Use case narative merupakan
use case yang memberikan penjelasan detail dari setiap bisnis
proses yang terdapat dalam sistem, seperti bagaimana user
berinteraksi dengan sistem selama aktifitas terjadi
(Whitten&Bentley, 2007).
Dalam pemodelan use case terdapat tiga hal fundamental
untuk merepresentasikan aktifitas yang terjadi dan siapa saja yang
terlibat di dalam sistem tersebut.
26
Usecase
Merepresentasikan tujuan utama dari sistem yang akan
dibuat. Use case menggambarkan serangkaian aktifitas dari
pengguna sistem dalam mencapai tujuan dari digunakannya
sistem tersebut.
Aktor
Use case yang sudah terinisiasi dipacu oleh pengguna dari
luar sistem yang disebut aktor. Aktor kemudian melakukan
aktifitas didalam sistem yang digambarkan dengan notasi use
case. Suatu aktor digambarkan dengan simbol orang yang
diberi label nama sesuai dengan peran dari aktor itu sendiri.
Hubungan
Suatu hubungan digambarkan dengan sebuah garis yang
ditarik diantara dua simbol di dalam diagram use case.
Tujuan dari pemodelan use case adalah bagaimana
memperoleh dan menganalisa kebutuhan sistem dari sisi
pengguna tanpa menjelaskan detail bagaimana sistem tersebut
dibangun. Untuk memodelkan use case dibutuhkan beberapa
tahap, yaitu sebagai berikut :
Menentukan aktor
Menentukan aktor dilakukan karena use case modeling
merupakan analisa yang dilakukan tentang bagaimana sistem
27
digunakan, sehingga sistem membutuhkan aktor sebagai
pengguna dari sistem tersebut. Dalam menentukan aktor
terdapat poin-poin yang harus diperhatikan :
Siapa yang memberikan input terhadap sistem ?
Siapa yang menerima output dari sistem ?
Siapakah yang akan me-maintain sistem ?
Menentukan use case
Use case menggambarkan aktifitas apa saja yang bisa
dilakukan aktor di dalam sistem tersebut serta. Dalam
menentukan use case terdapat poin-poin yang harus
diperhatikan :
Apa tugas utama dari aktor ?
Apa informasi yang diberikan sistem kepada
aktor ?
Apa informasi yang diberikan aktor kepada
sistem ?
Membuat use case diagram
Use case diagram dapat digunakan untuk menggambarkan
batasan dan ruang lingkup sistem ketika aktor dan use case
sudah ditentukan.
Membuat use case narrative
Merupakan satu deskripsi tertulis yang menjelaskan
peristiwa-peristiwa yang membentuk satu proses bisnis. Use
28
case narative juga menjelaskan bagaiamana aktor dapat
berinteraksi dengan sistem dan respon yang diberikan sistem
kepada aktor untuk suatu aktifitas.
2. Activity Diagram
Diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari suatu use
case atau proses bisnis secara sekuensial. Diagram ini juga dapat
digunakan untuk memodelkan sistem pada fase logic.
3. Sequence Diagram
Diagram ini menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan objek lainnya dengan menggunakan pesan
dalam menjalankan suatu use case. Diagram ini mengilustrasikan
bagaimana pesan dikirim dan diterima oleh objek secara
berurutan.
4. Class Diagram
Diagram ini menggambarkan struktur objek-objek dalam
suatu sistem. Diagram ini menunjukkan kelas objek dari sistem
yang saling berhubungan dan tersusun dengan baik.
2.12 Pengujian Black Box
Pengujian black box merupakan salah satu jenis dari pengujian perangkat
lunak.Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat
29
lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002).
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik-teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.Dalam penelitian ini
digunakan metode Studi Pustaka, Observasi, dan Angket.
3.1.1 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal dan e-
book, serta situs penyedia layanan yang berkenaan dengan judul skripsi.
3.1.2 Observasi
Observasi dilakukan dengan data sekunder pada beberapa website
resmi pariwisata Indonesia dan pariwisata Jawa Timur.Observasi ini
dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan pengguna berupa data
objek wisata, akomodasi, dan transportasi.
3.1.3 Angket
Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
responden dengan tujuan diperolehnya informasi mengenai permasalahan
terkait penelitian dari sudut pandang responden.Angket digunakan untuk
mengetahui apakah aplikasi yang dibuat benar dibutuhkan oleh pengguna.
31
3.2 Teknik Sampling
Dalam teknik sampling terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk
memebuhi kebutuhan pengambilan data, beberapa diantaranya terdapat populasi,
sampel.Populasi merupakan sekelompok orang atau benda-benda lainnya yang
menjadi sorot perhatian untuk diteliti yang mempunyai kualitas dan karakteristik
yang dapat dipelajari dan menghasilkan suatu kesimpulan.Sampel merupakan
sejumlah bagian yang diambil dari keseluruhan populasi untuk diteliti dan
mendapatkan kesimpulan.
3.2.1 Metode Penarikan Sampel
Terdapat dua macam metode penarikan sampel, yaitu metode
probabilitas dan non probabilitas.Dalam penelitian ini penulis
menggunakan salah satu metode probabilitas yaitu Simple Random
Sampling atau pengambilan sampel acak sederhana.
Simple Random Sampling atau pengambilan sampel acak
sederhana merupakan teknik pengambilan sampel terhadap suatu populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi (Guritno, 2010).
3.3 Skala Pengukuran
Terdapat dua skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini,
keduanya termasuk kedalam skala sikap yang hasilnya dapat memberikan data
interval atau rasio.Adapun skala yang digunakan adalah Skala Likert dan Skala
Guttman.
32
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok terhadap suatu permasalahan atau kejadian.Untuk
mendapatkan nilai dalam pengukuran ini, setiap jawaban dari pertanyaan
dihubungkan dengan pernyataan sikap yang dikelaskan berdasarkan tingkat
kesetujuan atau kepuasannya seperti Sangat Setuju hingga Sangat Tidak Setuju.
Skala Guttman merupakan skala yang digunakan untuk mendapatkan nilai
pasti tentang pendapat seseorang terhadap pertanyaan yang diberikan kepada
responden, sehingga hasil yang didapatkan bisa bersifat tegas dan meyakinkan
peneliti mengenai objek penelitiannya.Jawaban yang dihasilkan pada Skala
Guttman dapat berupa yakin-tidak, ya-tidak, benar-tidak ataupun jawaban-
jawaban lain yang menghasilkan nilai 1 dan 0 sebagai nilai ketegasannya.
3.4 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan adalah RAD (Rapid Application
Development).Alasan digunakannya metode ini adalah karena aplikasi yang
dibangun merupakan aplikasi berskala kecil hingga menengah.Berikut merupakan
fase-fase yang dilakukan dalam RAD.
a. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Pada fase ini peneliti mengumpulkan hasil dari observasi dan dari situlah
penulis mendapatkan informasi mengenai kebutuhan aplikasi. Kemudian
kebutuhan tersebut dianalisis dan dikelompokkan kebeberapa bagian,
yakni analisis sistem berjalan, identifikasi masalah, solusi permasalahan,
33
perbandingan sistem berjalan dengan sistem usulan, membuat use case dan
use case diagram.
b. Fase perancangan
Pada fase ini dibuat perancangan per modul secara iterasi. Merancang
aplikasi dalam bentuk diagram-diagram pemodelan dalam UML yakni
class diagram, activity diagram dan sequence diagram. Selain itu
dilakukan juga perancangan antar muka dan database untuk aplikasi.
c. Fase Konstruksi
Pada fase ini dilakukan konstruksi aplikasi yang sudah dirancang.
d. Fase Pelaksanaan
Pada fase ini dilakukan uji fungsional aplikasi dengan uji black box.
3.5 Diagram Alur Penelitian
Dari penjabaran metodologi diatas didapatkan diagram alur penelitian
sebagai berikut :
34
Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat
4.1.1 Identifikasi Permasalahan
Adanya kesulitan dalam mencari lokasi objek-objek wisata
terdekat.Untuk mendapatkan data pendukung mengenai permasalahan
yang disebutkan, dilakukan survey pra penelitian berupa angket yang
disebar kepada 24 responden dengan hasil seperti yang tergambar pada
grafik dibawah.
Grafik 4.1 : Data Hasil Kuesioner
Selain permasalahan mengenai kepariwisataan diatas, Spherical
Law of Cosinesyang menghitung jarak geodetik antara dua titik
dipermukaan Bumi pastinya akan memberikan hasil yang berbeda dengan
jarak sebenarnya yang mempertimbangkan kontur Bumi.
11
5
5
8
10
1
1
0 5 10 15
objek
akomodasi
transport
itinerary
budged
perlengkapan
restoran
Series1
Total Responden 24 orang Total Responden 24 orang
Total
Budget
36
4.1.2 Solusi Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah, maka diusulkan solusi dalam
bentuk aplikasi panduan wisata yang memberikan informasi objek wisata
terdekat untuk memudahkan wisatawan memilih
tujuanwisatanya.Wisatawan juga dapat melihat informasi mengenai
akomodasi di kota-kota terdekat dan informasi transportasi untuk menuju
ke objek wisata yang diinginkan. Kemudian untuk mengetahui selisih jarak
geodetik dengan jarak sebenarnya, akan ditampilkan peta digital Google
Maps dengan informasi jarak tempuh menuju objek wisata tertentu.
Untuk mendapatkan jarak objek-objek wisata dari pengguna,
terdapat dua metode yang dapat digunakan sebagai langkah awal untuk
mengetahui posisi pengguna, yaitu Geolocation dan GeopostSP.
Geolocation digunakan ketika pengguna ingin mengetahui objek wisata
apa saja tertdekat dari posisi pengguna saat ini. GeopostSPdigunakan
ketika pengguna ingin mensimulasikan keberadaannya di pintu masuk
kedatangan wisatawan di kota yang dituju.Posisi pengguna yang sudah
didapatkan kemudian akan disubtitusi kedalam persamaan Spherical Law
of Cosines. Penjelasan mengenai kedua metode dan simulasi subtitusi
kedalam persamaan Spherical Law of Cosinestersebut dijelaskan pada poin
dibawah.
a. Geolocation
GeolocationStart
37
Sistem mencari posisi pengguna
dan me-recordLatitude, Longitude pengguna
Lokasi 1 didapatkan sebagai lokasi pengguna
A (lat1,long1)
Dilakukan penghitungan dengan formula
Spherical Law of Cosines
Sistem menampilkan hasil penghitungan
dengan jarak yang didapatkan dan diurutkan
secara ascending.
Sistem Menampilkan Posisi pengguna dan
posisi akhir pada peta
Share location untuk
mendapatkan lokasi
pengguna.
navigator.geolocation.
getCurrentPosition
Penghitungan
dilakukan dengan
mensubtitusi lat1,long1
pengguna yang
didapatkan dari
geolocation, dan
latn,longn yang terdapat
di tabel objek pada
basis data
Untuk menampilkan
pada peta, digunakan
API Google Maps, dan
menggunakan fungsi
direction yang
menampilkan rute dari
origin(asal) ke
destination(tujuan)
38
Simulasi Geolocation
Starting Point (A) : Jakarta (Geolocation)
End Point (B) : Agrowisata, Batu, Jawa Timur (Basis data)
Gambar 4. 1 : Simulasi Geolocation
39
b. GeopostSP
GeopostSPStart
Sistem mengambillatitude dan longitude
Starting Point (SP) dari tabel Start di basis data
Lokasi SPdisimulasikan sebagai lokasi pengguna
A (lat1,long1)
Dilakukan penghitungan dengan formula
Spherical Law of Cosines
Sistem menampilkan hasil penghitungan
dengan jarak yang didapatkan dan diurutkan
secara ascending.
Sistem Menampilkan Posisi pengguna dan
posisi akhir pada peta
GeopostSP dimulai
ketika pengguna
memlih Starting Point
pada halaman Home
Penghitungan
dilakukan dengan
mensubtitusi lat1,long1
yang dipilih pengguna
sebagai SP, dan
latn,longn yang terdapat
di tabel objek pada
basis data
Untuk menampilkan
pada peta, digunakan
API Google Maps, dan
menggunakan fungsi
direction yang
menampilkan rute dari
origin(asal) ke
destination(tujuan)
40
Simulasi GeopostSP
Starting Point (A) : Stasiun Malang (Starting Point di Basis
Data)
End Point (B) : Agrowisata, Batu, Jawa Timur (Basis data)
Gambar 4. 2 : Simulasi GeopostSP
41
c. Simulasi Penghitungan dengan Spherical Law of Cosines
Simulasi subtitusi ini dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan angka yang terjadi saat penghitungan
sampai menghasilkan jarak yang dicari.
Diasumsikan terdapat dua titik yang saling
berhubungan dan menghasilkan satu segmen yang belum
diketahui jaraknya. Jika X(lat,long) maka, X adalah Titik, lat
adalah Latitude, long adalah Longitude.
Diketehuai A(-8,0054657,112,7575392), B(-
7,978002,112,6374829), Maka bagaimana simulasi
penghitungan jarak AB ?
Ekspresi dari formula Spherical Law of Cosinesadalah
d = ACOS (SIN (LAT1)*SIN (LAT2) + COS(
LAT1)*COS(LAT2)*COS(LONG2)-(LONG1)) * 6371
karena pada penghitungan ini dilakukan dengan fungsi SQL,
maka nilai latitude dan longitude yang awalnya berupa derajat
harus dikonversikan terlebih dahulu ke dalam bentuk radian.
Ekspresinya adalah sebagai berikut :
d=ACOS(SIN(RADIANS(LAT1))*SIN(RADIANS(LAT2)) +
COS(RADIAN(LAT1))*COS(RADIANS(LAT2))*COS((RA
DIANS(LONG2))-(RADIANS(LONG1))) * 6371
42
Untuk mensubtitusi nilai yang dikonversi, gunakan tabel
dibawah ini.
Tabel 4. 1 : Tabel Konversi Latitude dan Longitude
Titik Lat Long
1 -8,0054657 112,7575392
2 -7,978002 112,6374829
Konversi DEGREE TO RADIANS
RADIANS -0,139721735 1,967990315
-0,139242403 1,965894938
COS(RADIANS(X))
COS 0,990254788 -0,386832305
0,99032143 -0,384899205
SIN(RADIANS(X))
SIN -0,988548213 -0,333295074
-0,992319327 -0,44381605
Jarak dalam KM
Pembulatan
SLC 13,56813459 14
Langkah 1
d=ACOS(SIN(RADIANS(LAT1))*SIN(RADIANS(LAT2)) +
COS(RADIAN(LAT1))*COS(RADIANS(LAT2))*COS((RA
DIANS(LONG2))-(RADIANS(LONG1))) * 6371
Langkah 2
d = ACOS (SIN (RADIANS(-80,054657)) * SIN(RADIANS(-
7,978002)) + COS(RADIAN(-80,054657))*COS(RADIANS(-
7,978002))*COS((RADIANS(112,63748290))-
(RADIANS(112,7575392))) * 6371
43
Langkah 3
d = ACOS (SIN (-0,139721735) * SIN(-0,139242403) +
COS(-0,139721735) *COS(-0,139242403)
*COS(1,965894938-1,967990315))* 6371
Langkah 4
d = ACOS (0,999997732)* 6371
Langkah 5
d = 0,002129671* 6371
d = 13,56813459
d = 14 (dibulakan).
44
4.1.3 Pemodelan Sistem
Berdasarkan identifikasi masalah, dilakukan analisis kebutuhan
fungsional sistem yang menghasilkan pemodelan sistem sebagai berikut :
1. Manajemen Penggua
Manajemen user ini mengatur siapa saja yang dapat menggunakan
website, yaitu sebagai berikut :
a. Admin (CRUD)
Adalah administrator yang memiliki hak untuk melakukan
CRUD identitas objek wisata, saran itinerary, dan data
akomodasi.
b. Pengunjung
Adalah pengguna yang tidak terdaftar sebagai administrator
yang menggunakan aplikasi untuk mencari informasi mengenai
objek-objek wisata terdekat.
2. Manajemen Login
Manajemen login ini mengatur siapa saja aktor yang bersifat wajib
untuk melakukan Login dan Logout untuk masuk ke dalam sistem,
yaitu :
a. Admin
3. Identitas Objek
Merupakan data objek yang didalamnya terdapat data mengenai
kota objek, longitude dan latitude, koordinat, penjelesan singkat
mengenai objek, informasi akomodasi disekitar objek, dan
45
transportasi yang disarankan untuk menuju objek. Sesuai dengan
batasan masalah pada Bab I, kota yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini hanya sebanyak 5 kota besar dalam Provinsi Jawa
Timur. Batasan kota ini diantaranya adalah Malang, Batu, Jember,
Surabaya, dan Banyuwangi.
46
4.1.4 Studi Literatur Sejenis
Pada penelitian ini dilakukan juga studi literatur sejenis terhadap
jurnal-jurnal yang digunakan sebagai referensi.
Tabel 4.2 : Perbandingan Studi Literatur Sejenis
No. FITUR
JUDUL
APLIKASI
WISATA KOTA
BANDUNG
MENGGUNAKAN
METODE
LOCATION
BASED SERVICE
(LBS) PADA
ANDROID
SISTEM
INFORMASI
GEOGRAFIS
PARIWISATA
KOTA
BOGOR PADA
PERANGKAT
BERBASIS
WINDOWS
PHONE
PENERAPAN
FORMULA
HAVERSAIN
PADA APLIKASI
PENCARIAN
OBJEK WISATA
BERBASIS
MOBILE WEB
(STUDI KASUS :
PARIWISATA
JAWA TIMUR
1 Latar
Belakang
kurangnya
informasi lokasi
wisata sehingga
banyak lokasi
wisata sepi
pengunjung. jalan
kota bandung yang
relatif padat
sehingga banyak
membuang waktu
wisatawan.
Masalah
navigasi dalam
pencarian dan
pencapaian
suatu lokasi,
serta pengenalan
lingkungan yang
belum pernah
dilalui sering
terjadi dalam
kehidupan
sehari-hari.
Kurangnya media
yang menyajikan
secara lengkap dan
bersamaan mengenai
aspek penting
pariwisata, yaitu
Atraksi(objek),
Akomodasi, dan
Transportasi.
Wisatawan
membutuhkan
informasi mengenai
objek wisata terdekat
dari posisinya untuk
merancang itinerary.
2 Berbasis
Mobile √ √ √
3
Menampilkan
Objek Wisata
terdekat √ √ √
47
4
Menampilkan
Informasi
Transportasi − − √
5
Menampilkan
Informasi
Akomodasi − − √
6
Memberikan
Saran
Itinerary − − √
7 Menampilkan
Rute √ √ √
8
Menampilkan
Posisi pada
Peta √ √ √
Resume
Kelebihan Aplikasi
Menyajikan
kebutuhan
dalam
pariwisata
secara lengkap,
yaitu meliputi
aspek perjalana
wisata : Atraksi,
Akomodasi,
Transportasi.
4.1.5 Pemodelan Use Case
Tujuan dari pemodelan use case adalah menganalisa dan
memperoleh kebutuhan sistem dari sisi pengguna tanpa menjelaskan detail
bagaimana sistem tersebut dibangun. Untuk memodelkan use case
dibutuhkan beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
A. Menentukan Aktor
Dalam menentukan aktor terdapat pertanyaan-pertanyaan dasar
yang harus terjawab.
48
Tabel 4.3 : Menentukan Aktor
Pertanyaan Jawaban
Siapa yang melakukan input terhadap sistem ? Admin
Siapa yang memaintain sistem? Admin
Siapa yang menerima output sistem? Visitor
Jawaban dari pertanyaan akan menentukan aktor yang terdapat
dalam sistem, maka aktor yang didapatkan adalah Admin, dan Visitor.
B. Menentukan Use Case
Menentukan use case juga dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dasar yang berhubungan dengan aktifitas aktor
di dalam sistem ataupun yang diberikan sistem kepada aktor.
Tabel 4.4 : Menentukan Use Case
Pertanyaan Aktor Jawaban
Apa tugas
utama dari
aktor ?
Admin
Melakukan Manajemen CRUD Admin,
Melakukan melakukan manajemen
CRUD Objek, melakukan manajemen
CRUD Lokasi Objek, CRUD Starting
point, melakukan manajemen CRUD
Itinerary, melakukan CRUD
Akomodasi
Visitor
Mencari objek wisata terdekat secara
otomatis, melihat data akomodasi,
melihat saran itinerary.
Apa yang
diberikan
sistem
kepada
aktor?
Admin -
Visitor
Informasi objek wisata terdekat,
informasi saran itinerary perjalanan,
informasi akomodasi
Bagaimana
aktor
mengakses
sistem
Admin Login dan Logout
Visitor Dengan hanya mengakses situs tanpa
login akun
49
Jawaban dari pertanyaan akan menentukan use case yang terdapat
dalam sistem. Use case yang terdata adalah Manajemen Admin,
Manajemen CRUD Objek, Manajemen CRUD Lokasi Objek,
Manajemen CRUDStarting point, Manajemen CRUD Itinerary,
Manajemen CRUD Akomodasi,Manajemen Login dan Logout,
Melihat Informasi Objek Terdekat, Melihat Informasi Itinerary,
Melihat Informasi Akomodasi.
50
C. Membuat Use Case Diagram
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, didapatkan sejumlah
aktor dan use case sebagai berikut :
Tabel 4.5 : Membuat Use Case Diagram
Use Case Deskripsi Aktor
Manajemen
Admin
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin
melakukan CRUD admin
Admin
Manajemen
CRUD Objek
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin
melakukan CRUD data
objek wisata
Admin
Manajemen
CRUD Lokasi
Objek
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin
melakukan CRUD data
objek wisata
Admin
Manajemen
CRUDStarting
point
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin
melakukan CRUD data
starting point
Admin
Manajemen
CRUDItinerary
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin
melakukan CRUD data
Itinerary
Admin
Manajemen
CRUD
Akomodasi
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin
melakukan CRUD data
Akomodasi
Admin
Login, Logout
Use case ini menunjukkan
bagaimana Admin masuk
ke dan keluar dari sistem
Admin
Mencari Objek
WisataTerdekat
Use case ini menunjukkan
bagaimana pengunjung
mendapatkan informasi
mengenai objek-objek
wisata terdekat dari
posisinya
Visitor
Melihat Saran
Itinerary
Use case ini menunjukkan
bagaimana Visitor
51
pengunjungmendapatkan
informasi mengenai
saran-saran itinerary
Melihat
Informasi
Akomodasi
Use case ini menunjukkan
bagaimana pengunjung
mendapatkan informasi
akomodasi.
Visitor
Dari penjabaran use case diatas didapatkan use case
diagramsebagai berikut :
Gambar 4.3 : Use Case Diagram
52
D. Membuat Use Case Narative
a. Use Case Narative Manajemen Login dan Logout
Tabel 4.6 : Use Case Narative Manajemen Login dan Logout
Use case Login & Logout Use case type :
Business
Requirements ID 1
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana login dan
logout dari website administrator
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah
Admin
Trigger Login : Admin berhasil masuk ke halaman login.
Logout : Admin berhasil masuk ke website
administrator dan meng-klik tombol logout.
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Admin mengakses
halaman login.
2. login
Admin mengisi
formlogin berupa user
name dan password.
3. logout
Super admin dan admin
berhasil masuk ke
halaman administrator
dan meng-klik button
logout.
1. sistem
menampilkan
halaman login.
2. sistem mengecek
username dan
password. Apabila
valid maka sistem
menampilkan
halaman
administrator sesuai
dengan user name
yang diinput .
3. logout berhasil.
sistem menampilkan
halaman login
kembali
53
b. Use Case Narative Manajemen Admin
Tabel 4.7 : Use Case Narative Manajemen Admin
Use case Manajemen User Use case type :
Business
Requirements ID 2
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana
menambah, menghapus admin dan mengubah
password admin.
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah
Admin.
Trigger Admin berhasil login dan masuk ke tampilan
dalam admin. Admin memilih menu data
pengguna.
Typical
course event
Actor Action System Response
1. admin berhasil login
2. admin memilih salah
satu admin
- jika tambah admin : isi
form – simpan
- jika ganti password :
isi form – simpan
- jika hapus admin :
konfirmasi
1. sistem
menampilkan list
admin pada halaman
admin
2.sistem
menampilkan daftar
admin yang terdaftar
- tampilkan notifikasi
data tersimpan dan
perbarui daftar
- tampilkan notifikasi
paswword berhasil
disimpan atau gagal
- tampilkan
konfirmasi
54
c. Use Case Narative Manajemen CRUD Objek
Tabel 4.8 : Use Case Narative Manajemen CRUD Objek
Use case Manajemen CRUD
Objek
Use case type :
Business Requirements
ID 3
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana melakukan
aktifitas CRUD data objek
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah Admin
Trigger Admin berhasil login dan masuk ke tampilan dalam
admin. Admin memilih menu Objek
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Admin berhasil login
2. Admin memilih menu
Objek
- Admin memilih
menambah data : isi form
– simpan
- mengubah objek : ubah
data – simpan
- melihat detail objek
- menghapus objek :
konfirmasi – hapus
1. sistem menampilkan
halaman website
administrator
2. sistem menampilkan
halaman Objek : daftar
objek
- sistem menampilkan form
kosong – data objek
disimpan – kembali ke
daftar objek
- sistem menampilkan form
yang sudah terisi data objek
– data yang diubah
disimpan oleh sistem –
kembali ke daftar objek
- sistem menampilkan detail
data objek
- sistem memberikan
pertanyaan konfirmasi,
objek dihapus. Sistem
memperbarui daftar objek.
55
d. Use Case Narative Manajemen CRUD Lokasi Objek
Tabel 4.9: Use Case Narative Manajemen CRUD Lokasi Objek
Use case Manajemen CRUD
Lokasi Objek
Use case type :
Business Requirements
ID 4
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana melakukan
aktifitas CRUD data lokasi objek
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah Admin
Trigger Admin berhasil login dan masuk ke tampilan dalam
admin. Admin memilih menu Lokasi Objek
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Admin berhasil login
2. Admin memilih menu
Lokasi Objek
- Admin memilih
menambah data : input
lokasi pada peta – pilih
nama objek – simpan
- mengubah objek : ubah
data – simpan
- menghapus lokasi
objek : konfirmasi –
hapus
1. sistem menampilkan
halaman website
administrator
2. sistem menampilkan
halaman Lokasi Objek :
daftar lokasi objek
- sistem menampilkan map
– get Lat&Long – pilih
nama objek – data lokasi
objek disimpan – sistem
perbarui data objek dan
lokasi objek - kembal ke
daftar lokasi objek
- sistem menampilkan form
yang sudah terisi data lokasi
objek – sistem menyimpan
data, perbarui data objek
dan lokasi objek – kembali
ke daftar lokasi objek
- sistem memberikan
pertanyaan konfirmasi,
lokasi objek dihapus.
Sistem memperbarui daftar
objek dan lokasi objek.
56
e. Use Case Narative Manajemen CRUDStarting point
Tabel 4.10 : Use Case Narative Manajemen CRUDStarting point
Use case Manajemen CRUD
Lokasi Objek
Use case type :
Business Requirements
ID 5
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini menjelaskan bagaimana melakukan
aktifitas CRUD data Starting point
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah Admin
Trigger Admin berhasil login dan masuk ke tampilan dalam
admin. Admin memilih menu Starting point
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Admin berhasil login
2. Admin memilih menu
Starting point
- Admin memilih
menambah data : input
lokasi pada peta – input
nama, kota – simpan
- mengubah starting
point : ubah data –
simpan
- menghapus starting
point : konfirmasi –
hapus
1. sistem menampilkan
halaman website
administrator
2. sistem menampilkan
halaman Starting point :
daftar starting point
- sistem menampilkan map
– get Lat&Long – data
starting point disimpan –
sistem perbarui data
starting point - kembali ke
daftar starting point
- sistem menampilkan form
yang sudah terisi data
starting point – sistem
menyimpan data, perbarui
data starting point –
kembali ke daftar starting
point
- sistem memberikan
pertanyaan konfirmasi,
starting point dihapus.
Sistem memperbarui daftar
starting point.
57
f. Use Case Narative Manajemen CRUD Akomodasi
Tabel 4.11 : Use Case Narative Manajemen CRUD Akomodasi
Use case Manajemen CRUD
Akomodasi
Use case type :
Business Requirements
ID 6
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana melakukan
aktifitas CRUD data akomodasi
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah Admin
Trigger Admin berhasil login dan masuk ke tampilan dalam
admin. Admin memilih menu Akomodasi
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Admin berhasil login
2. Admin memilih menu
Akomodasi
- Admin memilih
menambah data : isi form
– simpan
- mengubah akomodasi :
ubah data – simpan
- melihat detail
akomodasi
- menghapus akomodasi
: konfirmasi – hapus
1. sistem menampilkan
halaman website
administrator
2. sistem menampilkan
halaman Akomodasi : daftar
akomodasi
- sistem menampilkan form
kosong – data akomodasi
disimpan – kembali ke
daftar akomodasi
- sistem menampilkan form
yang sudah terisi data
akomodasi – data yang
diubah disimpan oleh
sistem – kembali ke daftar
akomodasi
- sistem menampilkan detail
akomodasi
- sistem memberikan
pertanyaan konfirmasi,
akomodasi dihapus. Sistem
memperbarui daftar
akomodasi.
58
g. Use Case Narative Manajemen CRUDItinerary
Tabel 4.12 : Use Case Narative Manajemen CRUDItinerary
Use case Manajemen CRUD
Itinerary
Use case type :
Business Requirements
ID 7
Priority High
Primary
actor
Admin
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana melakukan
aktifitas CRUD data itinerary
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah Admin
Trigger Admin berhasil login dan masuk ke tampilan dalam
admin. Admin memilih menu itinerary
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Admin berhasil login
2. Admin memilih menu
Itinerary
- Admin memilih
menambah data : isi form
– simpan
- mengubah itinerary :
ubah data – simpan
- melihat detail itinerary
- menghapus itinerary :
konfirmasi – hapus
1. sistem menampilkan
halaman website
administrator
2. sistem menampilkan
halaman Itinerary : daftar
itinerary
- sistem menampilkan form
kosong – data itinerary
disimpan – kembali ke
daftar itinerary
- sistem menampilkan form
yang sudah terisi data
itinerary – data yang
diubah disimpan oleh
sistem – kembali ke daftar
itinerary
- sistem menampilkan detail
itinerary
- sistem memberikan
pertanyaan konfirmasi,
itinerary dihapus. Sistem
memperbarui daftar
itinerary.
59
h. Use Case Narative Mencari Objek Wisata Terdekat
Tabel 4.13 : Use Case Narative Mencari Objek Wisata
Terdekat
Use case Mencari Objek Wisata
Terdekat
Use case type :
Business
Requirements ID 8
Priority High
Primary
actor
Visitor
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana
pengunjung melakukan aktifitas mencari objek
wisata terdekat
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah
pengunjung
Trigger Pengunjung mengakses aplikasi
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Pengunjung berhasil
mengakses URL aplikasi
2. Pengunjung memilih
menu Cari Objek : daftar
objek
3. Pengunjung memilih
objek wisata : tampilan
detail
1. Sistem tampilan
Home aplikasi
2. sistem menjalankan
geolocation. Sistem
menjalankan fungsi –
tampilkan daftar
objek
3. sistem
menampilkan konten
objek wisata yang
telah dipilih.
60
i. Use Case Narative Melihat Informasi Itinerary
Tabel 4.14 : Use Case Narative Melihat Informasi Itinerary
Use case Melihat Informasi
Itinerary
Use case type :
Business
Requirements ID 9
Priority High
Primary
actor
Visitor
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana
pengunjung melakukan aktifitas melihat
informasi itinerary
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah
pengunjung
Trigger Pengunjung mengakses aplikasi
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Pengunjung berhasil
mengakses URL aplikasi
2. Pengunjung memilih
menu Itinerary : daftar
itinerary
3. Pengunjung memilih
itinerary : tampilan
detail
1. Sistem tampilan
Home aplikasi
2. sistem mengambil
data ke basis data –
tampilkan daftar
itinerary
3. sistem
menampilkan konten
itinerary yang telah
dipilih.
61
j. Use Case Narative Melihat Informasi Akomodasi
Tabel 4.15 : Use Case Narative Melihat Informasi Akomodasi
Use case Melihat Informasi
Akomodasi
Use case type :
Business
Requirements ID 10
Priority High
Primary
actor
Visitor
Short
description
Use case ini mennjelaskan bagaimana
pengunjung melakukan aktifitas melihat
informasi akomodasi
Precondition Aktor yang terlibat dalam use case ini adalah
pengunjung
Trigger Pengunjung mengakses aplikasi
Typical
course event
Actor Action System Response
1. Pengunjung berhasil
mengakses URL aplikasi
2. Pengunjung memilih
menu Akomodasi :
daftar akomodasi
3. Pengunjung memilih
akomodasi : tampilan
detail
1. Sistem tampilan
Home aplikasi
2. sistem mengambil
data ke basis data –
tampilkan daftar
akomodasi
3. sistem
menampilkan konten
akomodasi yang telah
dipilih.
62
4.2 Fase Perancangan
4.2.1 Membuat Class Diagram
4.2.1.1 Class Diagram Admin
Visitor
User
+detail()
-id_objek*
-username
-nama_objek
-kota
-deskripsi
-transportasi
-longitude
-latitude
-fileName
-fileSize
-fileType
Objek
+Tambah()
+Hapus()
+Ubah()
+Cari()
-username*
-password
Admin
+detail()
-id_ako*
-username
-nama_ako
-harga
-fasilitas
-alamat
-kota
-telpon
-fileName
-fileSize
-fileType
Akomodasi-id_sp*
-username
-nama_sp
-longitude
-latitude
Start
+detail()
-id_itin*
-username
-nama_itin
-durasi
-itinerary
-perlengkapan
-fileName
-fileSize
-fileType
Itinerary
-Manage
1..*
1..*-Manage1..*
1..*
-manage
1..*
1..*
-Manage
1..*
1..*
Gambar 4.4 : Class Diagram Admin
63
4.2.1.1 Class DiagramVisitor
Gambar 4.5 : Class Diagram Visitor
64
4.2.2 Membuat Sequence Diagram
4.2.2.1 Sequence Diagram Admin
A. Manajemen Admin
User : Form LokasiUser : Tampilan
AdminTambah User
Tampilkan Daftar User
Masuk ke halaman User
Ubah User
Hapus User
User Dihapus. Perbarui Daftar
Simpan . Kembali ke Daftar
User Disimpan. Kembali ke Daftar
Gambar 4.6 : Sequence Diagram Manajemen Admin
Dimulai saat admin mengakses menu User. Sistem
akan memberikan aksi balik berupa daftar admin yang
sebelumnya sudah terdaftar. Admin dapat mengirim pesan
pada sistem untuk menambah admin, sistem akan
menampilkan form tambah admin. Jika Admin merequest
ubah data, sistem akan menampilkan form ubah data, dan
data disimpan. Untuk menghapus user, sistem akan
mengkonfirmasi, data dihapus dan daftar diperbarui.
65
B. Manajemen Objek
Objek : Form ObjekObjek : Tampilan
Admin
Tambah Objek
Tampilkan Daftar Objek
Masuk ke halaman Objek
Ubah Objek
Hapus Objek
Objek Dihapus. Perbarui Daftar
Simpan Objek. Kembali ke Daftar Objek
Lihat Objek
Tampilkan Objek
Objek Disimpan. Kembali ke Daftar
Gambar 4.7 : Sequence Diagram Manajemen Objek
Dimulai saat admin mengakses menu Objek. Sistem
akan memberikan aksi balik berupa daftar Objek yang
sebelumnya sudah di-input . Admin dapat mengirim pesan
pada sistem untuk menambah objek, sistem akan
menampilkan form tambah objek. Jika Admin me-request
ubah data, sistem akan menampilkan form ubah data, dan
data disimpan. Untuk menghapus objek, sistem akan
mengkonfirmasi, data dihapus dan daftar diperbarui. Untuk
melihat detail, sistem akan memberikan feedback berupa
tampilan detail.
66
C. Manajemen Lokasi
Lokasi : Form LokasiLokasi : Tampilan
AdminTambah Lokasi
Tampilkan Daftar Lokasi
Masuk ke halaman Lokasi
Ubah Lokasi
Hapus Lokasi
Lokasii Dihapus. Perbarui Daftar
Simpan Lokasi. Kembali ke Daftar
Lokasi Disimpan. Kembali ke Daftar
Gambar 4.8 : Sequence Diagram Manajemen Lokasi
Dimulai saat admin mengakses menu Lokasi Objek.
Sistem akan memberikan aksi balik berupa daftar lokasi
yang sebelumnya sudah di-input . Admin dapat mengirim
pesan pada sistem untuk menambah lokasi, sistem akan
menampilkan peta dan form tambah lokasi. Jika Admin me-
request ubah data, sistem akan menampilkan form ubah
data, dan data disimpan. Untuk menghapus lokasi, sistem
akan mengkonfirmasi, data dihapus dan daftar diperbarui.
67
D. Manajemen Starting point
Start : Form StartStart : Tampilan
Admin
Tambah Starting Point
Tampilkan Daftar Starting Point
Masuk ke halaman Starting Point
Ubah Starting Point
Hapus Starting Point
Staring Point Dihapus. Perbarui Daftar
Simpan Starting point. Kembali ke Daftar
Starting Point Disimpan. Kembali ke Daftar
Gambar 4.9 : Sequence Diagram Manajemen Starting
point
Dimulai saat admin mengakses menu Start. Sistem
akan memberikan aksi balik berupa daftar Starting
point(SP) yang sebelumnya sudah di-input . Admin dapat
mengirim pesan pada sistem untuk menambah SP, sistem
akan menampilkan peta dan form tambah SP. Jika Admin
me-request ubah data, sistem akan menampilkan form ubah
data, dan data disimpan. Untuk menghapus SP, sistem akan
mengkonfirmasi, data dihapus dan daftar diperbarui.
68
E. Manajemen Akomodasi
Akomodasi : Form AkomodasiAkomodasi : Tampilan
Admin
Tambah Akomodasi
Tampilkan Daftar Akomodasi
Masuk ke halaman Akomodasi
Ubah Akomodasi
Hapus Akomodasi
Akomodasi Dihapus. Perbarui Daftar
Simpan Akomodasi. Kembali ke Daftar
Lihat Akomodasi
Tampilkan Akomodasi
Akomodasi Disimpan. Kembali ke Daftar
Gambar 4.10 : Sequqence Diagram Manajemen
Akomodasi
Dimulai saat admin mengakses menu Akomodasi.
Sistem akan memberikan aksi balik berupa daftar
Akomodasi yang sebelumnya sudah di-input . Admin dapat
mengirim pesan pada sistem untuk menambah akomodasi,
sistem akan menampilkan form tambah akomodasi. Jika
Admin me-request ubah data, sistem akan menampilkan
form ubah data, dan data disimpan. Untuk menghapus
akomodasi, sistem akan mengkonfirmasi, data dihapus dan
daftar diperbarui. Untuk melihat detail, sistem akan
memberikan feedback berupa tampilan detail.
69
F. Manajemen Itinerary
Itinerary : Form ItineraryItinerary : Tampilan
Admin
Tambah Itinerary
Tampilkan Daftar Itinerary
Masuk ke halaman Itinerary
Ubah Akomodasi
Hapus Itinerary
Itinerary Dihapus. Perbarui Daftar
Simpan itinerary. Kembali ke Daftar
Lihat Akomodasi
Tampilkan Akomodasi
Akomodasi Disimpan. Kembali ke Daftar
Gambar 4.11 : Sequence Diagram Manajemen Itinerary
Dimulai saat admin mengakses menu Itinerary.
Sistem akan memberikan aksi balik berupa daftar itinerary
yang sebelumnya sudah di-input . Admin dapat mengirim
pesan pada sistem untuk menambah itinerary, sistem akan
menampilkan form tambah itinerary. Jika Admin me-
request ubah data, sistem akan menampilkan form ubah
data, dan data disimpan. Untuk menghapus itinerary, sistem
akan mengkonfirmasi, data dihapus dan daftar diperbarui.
Untuk melihat detail, sistem akan memberikan feedback
berupa tampilan detail.
70
4.2.2.2 Sequence DiagramPengunjung
A. Sequence Diagram Cari Objek (Geolocation)
Objek : Tampilan DetailObjek : Tampilan List
Objek Terdekat
Visitor
Tampilkan Daftar Objek
Masuk ke halaman Objek
Lihat Objek
Tampilkan Detail Objek
Cari Objek Wisata
Tampilkan Hasil Pencarian
Gambar 4.12 : Sequence Diagram Cari Objek
(Geolocation)
Dimulai saat Pengunjung memilih button menu Cari
Objek. Sistem akan menjalankan geolocation, menghitung
jarak dan memberikan aksi balik berupa daftar Objek-objek
terdekat. Pengguna dapat mengirim pesan pada sistem
untuk mencari objek pada search bar, sistem akan
menampilkan objek yang dicari. Untuk melihat detail,
sistem akan memberikan feedback berupa tampilan detail.
71
B. Sequence Diagram Cari Objek (Starting point)
Objek : Tampilan DetailObjek : Tampilan List
Objek Terdekat
Visitor
Tampilkan Daftar Objek
Pilih Starting Objek (GeoposSp)
Lihat Objek
Tampilkan Detail Objek
Cari Objek Wisata
Tampilkan Hasil Pencarian
Gambar 4.13 : Sequence Diagram Cari Objek (Starting
point)
Dimulai saat Pengguna memilih dropdownStarting
point(SP). Sistem akan menjalankan geoposSP untuk
mengambil latitude dan longitudeSP, menghitung jarak dan
memberikan aksi balik berupa daftar Objek-objek terdekat.
Pengguna dapat mengirim pesan pada sistem untuk mencari
objek pada search bar, sistem akan menampilkan objek
yang dicari. Untuk melihat detail, sistem akan memberikan
feedback berupa tampilan detail.
72
C. Sequence Diagram Akomodasi
Akomodasi : Tampilan
Detail
Akomodasi : Tampilan
List Akomodasi
Visitor
Tampilkan Daftar Akomodasi
Masuk ke halaman Akomodasi
Lihat Akomodasi
Tampilkan Detail Akomodasi
Cari Akomodasi
Tampilkan Hasil Pencarian
Gambar 4.14 : Sequence Diagram Akomodasi
Dimulai saat Pengunjung memilih button menu
Akomodasi. Sistem akan memberikan aksi balik berupa
daftar Akomodasi. Pengunjung dapat mengirim pesan pada
sistem untuk mencari Akomodasi pada search bar, sistem
akan menampilkanakomodasi yang dicari. Untuk melihat
detail, sistem akan memberikan feedback berupa tampilan
detail.
73
D. Sequence Diagram Itinerary
Itinerary : Tampilan
Detail
Itinerary : Tampilan
List Itinerary
Visitor
Tampilkan Daftar Itinerary
Masuk ke halaman Itinerary
Lihat Itinerary
Tampilkan Detail Itinerary
Cari Itinerary
Tampilkan Hasil Pencarian
Gambar 4.15 : Sequence Diagram Itinerary
Dimulai saat Pengunjung memilih button menu
Itinerary. Sistem akan memberikan aksi balik berupa daftar
Itinerary. Pengunjung dapat mengirim pesan pada sistem
untuk mencari itinerary pada search bar, sistem akan
menampilkan itinerary yang dicari. Untuk melihat detail,
sistem akan memberikan feedback berupa tampilan detail.
74
4.2.3 Membuat Acticity Diagram
4.2.3.1 Activity Diagram Admin
A. Activity Diagram Login
Login
Input ID dan Password
Menu Home
/ Tidak Valid
/ Valid
Gambar 4.16 : Activity Diagram Login
Menu Login diawali dengan mengakses halaman
login yang berisi form login.Admin memasukkan username
dan password.Sistem mengecek username, apabila valid
maka sistem menampilkan halaman Homewebsite
administrator.
75
B. Activity Diagram Manajemen Admin
Manajemen Admin
Tambah Admin
Hapus Admin Ubah Admin
Isi Form UbahAdmin DihapusSimpan
Simpan
Daftar Admin
Isi Form
Gambar 4.17 : Activity Diagram Manajemen Admin
Menu Manajemen Admin diawali dengan
mengakses menu User pada halaman administrator.
Halaman User akan menampilkan daftar admin yang sudah
terdaftar. Admin dapat menambah data admin dengan
mengisi form lalu menyimpan, sistem akan menyimpan dan
kembali ke daftar admin. Admin dapat mengubah data
admin dengan memilih menu ubah, sistem akan
menampilkan pop up form data admin, ubah data, lalu
simpan, sistem akan menyimpan perubahan dan kembali ke
daftar. Untuk menghapus data, akan muncul pop up
konfirmasi, jika Ya, sistem akan menghapus data.
76
C. Activity Diagram Manajemen Objek
Menu Manajemen Objek
Tambah Objek
Hapus Objek Ubah Objek
Isi Form
Objek DiubahObjek Dihapus
Simpan
Simpan
Detail Objek
Tampilkan Detil Objek
Daftar Objek
Gambar 4.18 : Activity Diagram Manajemen Objek
Menu Manajemen Objek diawali dengan mengakses
menu Objek pada halaman administrator. Halaman Objek
akan menampilkan daftar objek yang sudah di-input .
Admin dapat menambah data dengan mengisi form lalu
menyimpan, sistem akan menyimpan dan kembali ke daftar
objek. Admin dapat mengubah data dengan memilih menu
ubah, sistem akan menampilkan pop up form data objek,
ubah data, lalu simpan, sistem akan menyimpan perubahan
dan kembali ke daftar. Untuk menghapus data, akan muncul
pop up konfirmasi, jika Ya, sistem akan menghapus data.
77
D. Activity Diagram Manajemen Lokasi Objek
Manajemen Lokasi Objek
Tambah Lokasi Objek
Hapus Lokasi ObjekGet Lat, Long
Lokasi Objek Dihapus
Simpan
Ubah Lokasi Objek
Isi Form Ubah
Daftar Lokasi Objek
Isi Form
Simpan
Gambar 4.19 : Activity Diagram Manajemen Lokasi
Objek
Menu Manajemen Lokasi Objek diawali dengan
mengakses menu Lokasi Objek pada halaman
administrator. Sistem akan menampilkan daftar lokasi
objek yang sudah diinput . Admin dapat menambah data
dengan mengisi form lalu menyimpan, sistem akan
menyimpan dan kembali ke daftar lokasi objek. Admin
dapat mengubah data dengan memilih menu ubah, sistem
akan menampilkan pop up form data lokasi objek, ubah
data, lalu simpan, sistem akan menyimpan perubahan dan
kembali ke daftar. Untuk menghapus data, akan muncul
pop up konfirmasi, jika Ya, sistem akan menghapus data.
78
E. Activity Diagram Manajemen Starting point
Manajemen Starting Point
Tambah SP
Hapus SPGet Lat, Long
SP Dihapus
Simpan
Ubah SP
Isi Form Ubah
Daftar SP
Isi Form
Simpan
Gambar 4.20 : Activity Diagram Manajemen Starting
point
Menu Manajemen Starting point (SP) diawali
dengan mengakses menu Start pada halaman administrator.
Sistem akan menampilkan daftar starting point yang sudah
di-input . Admin dapat menambah data dengan mengisi
form lalu menyimpan, sistem akan menyimpan dan kembali
ke daftar SP. Admin dapat mengubah data dengan memilih
menu ubah, sistem akan menampilkan pop up form data SP,
ubah data, lalu simpan, sistem akan menyimpan perubahan
dan kembali ke daftar. Untuk menghapus data, akan muncul
pop up konfirmasi, jika Ya, sistem akan menghapus data.
79
F. Activity Diagram Manajemen Itinerary
Manajemen Itinerary
Tambah Itinerary
Hapus Itinerary
Ubah Itinerary
Isi Form Ubah
Itinerary Dihapus
Simpan
Simpan
Detail Itinerary
Tampilkan Detil Itinerary
Daftar Itinerary
Isi Form
Gambar 4.21 : Activity Diagram Manajemen Itinerary
Menu manajemen Itinerary diawali dengan memilih
menu Itinerary pada halaman admin. Admin dapat
melakukan aktifitas CRUD, yaitu menambah itinerary,
menghapus itinerary, mengubah data itinerary, dan melihat
detail itinerary.
80
G. Activity Diagram Manajemen Akomodasi
Manajemen Akomodasi
Tambah Akomodasi
Hapus Akomodasi
Ubah Akomodasi
Isi Form Ubah
Akomodasi Dihapus
Simpan
Simpan
Detail Akomodasi
Tampilkan Detil Akomodasi
Daftar Akomodasi
Isi Form
Gambar 4.22 : Activity Diagram Manajemen Akomodasi
Menu manajemen Akomodasi diawali dengan
memilih menu Akomodasi pada halaman admin. Admin
dapat melakukan aktifitas CRUD, yaitu menambah
akomodasi, menghapus akomodasi, mengubah data
akomodasi, dan melihat detail akomodasi.
81
4.2.1.1 Activity Diagram Pengunjung
A. Activity Diagram Cari Objek Terdekat
Home
Pilih Objek
Detail Objek Directions
Deskripsi Objek Tampilkan Direction
/ Cari Objek : Geolocation : List Objek
Pilih Starting Point
/ Cari Objek By StartingPoint
Geolocation
/ List hasil
GeoposSP
/ List Hasil
Transport
Tampilkan transport
Gambar 4.23 : Activity Diagram Cari Objek Terdekat
Menu Cari Objek memiliki dua mode, pertama
dengan memilih button Cari Objek, geolocation akan
memberikan posisi pengguna, lalu menampilkan daftar
objek terdekat. Kedua dengan Starting point (SP), SP yang
dipilih akan mengambil latitude dan longitude dari
database dan melakukan penghitungan, lalu menampilkan
list objek. Pengunjung dapat melihat detail, transportasi,
dan rute pada halaman detail.
82
B. Activity Diagram Lihat SaranItinerary
Itinerary
Pilih Itinerary
Detail Itinerary
Gambar 4.24 : Activity Diagram Lihat Info Itinerary
Menu Itinerary dimulai dengan memilih button
menu Itinerary, sistem akan menampilkan daftarItinerary.
Pengunjung dapat melihat detail itinerary yang berisi
deskripsi, dan perlengkapan.
83
C. Activity Diagram Lihat Info Akomodasi
Cari Akomodasi
Pilih Akomodasi
Detail Akomodasi
Gambar 4.25 : Activity Diagram Lihat Info Akomodasi
Menu Akomodasi dimulai dengan memilih button
menu Akomodasi, sistem akan menampilkan
daftarAkomodasi. Pegunjung dapat melihat detail
akomodasi yang berisi deskripsi, fasilitas, harga, kontak,
alamat dan transportasi menuju akomodasi tersenut.
84
4.2.4 Membuat Antarmuka Pengguna
User Interface merupakan satu komponen dalam sistem yang
memungkinkan komputer berinteraksi dengan penggunanya lewat
tampilan yang dirancang sesuai kebutuhan sistem tersebut.
Dalam merancang antar muka terdapat delapan aturan emas yang
harus dipertimbangkan. (Shneiderman dan Plaisant, 2010)
Konsisten
Perancangan dilakukan secara konsisten dalam berbagai aspek,
seperti penggunaan warna, font, dan tata letak pada halaman menu.
Penambahan shortcut sebagai kegunaan universal
Penambahan shortcut yang bersifat universal sehingga dapat
dipahami dan digunakan oleh semua pengguna
Umpan balik yang informatif
Setiap yang dilakukan oleh pengguna baiknya memiliki umpan
balik sehingga pengguna mengetahui apa yang terjadi setelah
tindakannya.
Dialog yang menghasilkan keadaan akhir
Memberikan gambaran hasil yang akan didapatkan oleh pengguna
setelah melakukan satu tindakan sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam tindakan selanjutnya.
85
Memberikan pencegahan dan penanganan kesalahan
Sistem baiknya dirancang sebaik mungkin agar tidak terjadi
kesalahan jika pengguna melakukan suatu tindakan. Jika terjadi
kesalahan, sistem dapat memberikan peringatan sederhana untuk
pemulihan kesalahan.
Kemudahan untuk kembali ke tindakan selanjutnya
Sistem dirancang agar mudah kembali ke tindakan sebelumnya jika
terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pengguna.
Mendukung pusat kendali internal
Pengguna dapat mengontrol segala tindakannya sehingga sistem
dapat merespon apa yang dilakukan.
Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Sistem harus dirancangan dengan tampilan yang sederhana
sehingga pengguna mudah beradaptasi dengan sistem.
86
4.2.4.1 Antar Muka Pengguna Admin
Secara umum, perancangan antar muka pengguna
administrator tergambar pada layout dibawah :
Gambar 4.26 : Layout Administrator
Secara umum, layout administrator terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
Header
Header berisi gambar (logo) Jawa Timur Bagus
Body
Body berisi navbar yang memuat navigasi menu dan
memuat konten dari menu yang sedang aktif.
Footer
Footer berisi copyright aplikasi.
87
Berikut merupakan antar muka dari site administrator.
A. Home
Gambar 4.27 : Layout Home
Komponen yang terdapat pada layout Home hanya
berupa konten yang menjelaskan secara kesuluruhan
mengenai aplikasi.
88
B. User
Gambar 4.28 : Layout User
Komponen yang terdapat pada layout User adalah
sebagai berikut :
Drop Down menu admin, yang berisi opsi Ganti Sandi, dan
Log Out.
Navbar yang berisi navigasi menu
Konten
Berisi daftar admin yang sudah teregistrasi. Terdapat field
search untuk mencari admin. terdapat button tambah admin
untuk menambah data. Pada daftar admin terdapat aksi yaitu
ubah admin dan hapus admin.
89
C. Objek
Gambar 4.29 : Layout Objek
Komponen yang terdapat pada layout Objek adalah
sebagai berikut :
Drop Down menu admin, yang berisi opsi Ganti
Sandi, dan Log Out.
Navbar yang berisi navigasi menu
Konten
Berisi daftar Objek yang sudah teregistrasi. Terdapat
field search untuk mencari objek. terdapat button
tambah objek untuk menambah data. Pada daftar
objek terdapat aksi yaitu ubah objek, lihat detail
objek dan hapus objek.
90
D. Lokasi Objek
Gambar 4.30 : Lokasi Objek
Komponen yang terdapat pada layout Lokasi Objek
adalah sebagai berikut :
Drop Down menu admin, yang berisi opsi Ganti Sandi,
dan Log Out.
Navbar yang berisi navigasi menu
Konten
Berisi daftar Lokasi Objek yang sudah diinput.
Terdapat field search untuk mencari lokasi objek.
terdapat button tambah lokasi objek untuk menambah
data. Pada daftar lokasi objek terdapat aksi yaitu ubah
lokasi objek dan hapus lokasi objek.
91
E. Akomodasi
Gambar 4.31 : Layout Akomodasi
Komponen yang terdapat pada layout Akomodasi
adalah sebagai berikut :
Drop Down menu admin, yang berisi opsi Ganti Sandi,
dan Log Out.
Navbar yang berisi navigasi menu
Konten
Berisi daftar Aomodasi yang sudah di-input. Terdapat
field search untuk mencari akomodasi. terdapat button
tambah akomodasi untuk menambah data. Pada daftar
akomodasi terdapat aksi yaitu ubah akomodasi, lihat
detail akomodasi dan hapus akomodasi.
92
F. Itinerary
Gambar 4.32 : Layout Itinerary
Komponen yang terdapat pada layout Itinerary
adalah sebagai berikut :
Drop Down menu admin, yang berisi opsi Ganti
Sandi, dan Log Out.
Navbar yang berisi navigasi menu
Konten
Berisi daftar Itinerary yang sudah di-input . Terdapat
field search untuk mencari itinerary. terdapat button
tambah itinerary untuk menambah data. Pada daftar
itinerary terdapat aksi yaitu ubah itinerary, lihat
detailitinerary dan hapus itinerary.
93
G. Starting point
Gambar 4.33 : Layout Starting point
Komponen yang terdapat pada layout Starting point
adalah sebagai berikut :
DropDown menu admin, yang berisi opsi Ganti
Sandi, dan LogOut.
Navbar yang berisi navigasi menu
Konten
Berisi daftar Starting point (SP) yang sudah diinput .
Terdapat field search untuk mencari SP. terdapat
button tambah data untuk menambah SP. Pada
daftar SP terdapat aksi yaitu ubah SP dan hapus SP.
94
4.2.4.1 Antar Muka Pengguna Visitor
A. Home (Index)
Komponen yang terdapat pada layout Home adalah
sebagai berikut :
DropDown menu Starting point (SP), yang berisi
opsi SP untuk pengguna yang ingin melakukan
pencarian berdasarkan SP
Konten
Terdapat tiga button menu, yaitu Cari Objek,
Itinerary, dan Akomodasi.
Gambar 4.34 : LayoutHome
95
B. Cari Lokasi Objek Terdekat
Komponen yang terdapat pada layout Cari Objek
adalah sebagai berikut :
Pada bagian header terdapat icon back untuk
kembali kehalaman sebelumnya dan icon home
untuk kembali ke home
Search Bar untuk mencari objek wisata tertentu
List objek-objek wisata terdekat, yang merupakan
hasil penghitungan formula.
Gambar 4.35 : Layout Cari Objek
96
C. Detail Objek
Komponen yang terdapat pada layout Detail Objek
adalah sebagai berikut :
Pada bagian header terdapat icon back untuk
kembali kehalaman sebelumnya dan icon home
untuk kembali ke home
Terdapat kolapsibel pada bagian body yang memuat
informasi mengenai detail objek, transportasi rute
driving dan peta menuju objek dari posisi pengguna.
Gambar 4.36 : LayoutDetail Objek
97
D. Itinerary
Komponen yang terdapat pada layout Itinerary
adalah sebagai berikut :
Pada bagian header terdapat icon back untuk
kembali kehalaman sebelumnya dan icon home
untuk kembali ke home
Search Bar untuk mencari itinerary tertentu
Listitinerary.
Gambar 4.37 : LayoutItinerary
98
E. Detail Itinerary
Komponen yang terdapat pada layout Detail
Itinerary adalah sebagai berikut :
Pada bagian header terdapat icon back untuk
kembali kehalaman sebelumnya dan icon home
untuk kembali ke home
Terdapat kolapsibel pada bagian body yang memuat
informasi mengenai detail dan Perlengkapan.
Gambar 4.38 : Layout Detail Itinerary
99
F. Akomodasi
Komponen yang terdapat pada layout AKomodasi
adalah sebagai berikut :
Pada bagian header terdapat icon back untuk
kembali kehalaman sebelumnya dan icon home
untuk kembali ke home
Search Bar untuk mencari akomodasi tertentu
List akomodasi.
Gambar 4.39 : Layout AKomodasi
100
G. Detail Akomodasi
Komponen yang terdapat pada layout Detail
Akomodasi adalah sebagai berikut :
Pada bagian header terdapat icon back untuk
kembali kehalaman sebelumnya dan icon home
untuk kembali ke home
Terdapat kolapsibel pada bagian body yang memuat
informasi mengenai detail dan kontak.
Gambar 4.40 : LayoutDetail AKomodasi
101
4.2.5 Perancangan Database
-username*
-password
Admin
-id_objek*
-username
-nama_objek
-kota
-deskripsi
-transportasi
-longitude
-latitude
-fileName
-fileSize
-fileType
Objek
-id_ako*
-username
-nama_ako
-harga
-fasilitas
-alamat
-kota
-telpon
-fileName
-fileSize
-fileType
Akomodasi
-id_sp*
-username
-nama_sp
-longitude
-latitude
Start
-id_itin*
-username
-nama_itin
-durasi
-itinerary
-perlengkapan
-fileName
-fileSize
-fileType
Itinerary
Gambar 4.41 : Perancangan Database
4.2.5.1 Daftar Tabel
A. Tabel Admin
Primary Key : username
Tabel Admin digunakan untuk menyimpan data admin
Tabel 4.16 : Tabel Admin
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
username Int 11 NotNull
user_password Text NotNull
102
B. Tabel Objek
Primary Key : id_objek
Foreign Key : username
Tabel Objek digunakan untuk menyimpan data objek dan
lokasi objek
Tabel 4.17 : Tabel Objek
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id_objek Int 20 NotNull
username Varchar 20 NotNull
nama_objek Varchar 70 NotNull
kota Varchar 30 NotNull
deskripsi Text NotNull
transportasi Text NotNull
longitude Varchar 30 NotNull
latitude Varchar 30 NotNull
fileName Varchar 50 NotNull
fileSize Int 11 NotNull
fileType Varchar 15 NotNull
C. Tabel Start
Primary Key : id_sp
ForeignKey : username
Tabel Start digunakan untuk menyimpan data starting point
Tabel 4.18 : Tabel Start
Nama
Field
Tipe Data Ukuran Keterangan
id_sp Int 20 NotNull
username Varchar 20 NotNull
nama_sp Varchar 70 NotNull
kota Varchar 30 NotNull
longitude Varchar 30 NotNull
latitude Varchar 30 NotNull
103
D. Tabel Akomodasi
Primary Key : id_ako
Foreign Key : username
Tabel Akomodasi digunakan untuk menyimpan data
akomodasi
Tabel 4.19 : Tabel Akomodasi
Nama
Field
Tipe Data Ukuran Keterangan
id_ako Int 20 NotNull
username Varchar 20 NotNull
nama_ako Varchar 70 NotNull
harga text NotNull
fasilitas text NotNull
alamat Varchar 255 NotNull
kota Varchar 255 NotNull
telp Varchar 15 NotNull
fileName Varchar 50 NotNull
fileSize Int 11 NotNull
fileType Varchar 15 NotNull
E. Tabel Itinerary
Primary Key : id_itin
Foreign Key : username
Tabel Itinerary digunakan untuk menyimpan data itinerary
Tabel 4.20 : Tabel Itinerary
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
id_itin Int 20 NotNull
nama_itin text NotNull
durasi text NotNull
itinerary Text NotNull
perlengkapan Text NotNull
fileName Varchar 50 NotNull
fileSize Int 11 NotNull
fileType Varchar 15 NotNull
104
4.3 Fase Konstruksi
4.3.1 Pengkodean Aplikasi
Aplikasi pencarian objek wisata jawa timur ini dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP, Jquery Mobile, dan Formula
Spherical Law of Cosines untuk mendapatkan jarak antara dua titik.
4.3.1 Hosting Aplikasi
Aplikasi pencarian objek wisata jawa timur ini, diunggah pada
server agar dapat diakses secara online oleh pengguna.Dashboard
administrator dapat diakses dengan mengetikkan alamat
URLtravelsetter.jatimbagus.ga pada browser.
105
4.4 Fase Pelaksanaan
4.4.1 Pengujian Black Box
Pengujian black box dilakukan terhadap dua aktor, yaitu Admin
dan Pengunjung.Berikut hasil pengujian.
4.4.1.1 Pengujian Black Box Aktor Admin
Tabel 4.21 : Tabel Pengujian Black Box Aktor Admin
No Item Uji Hasil yang diharapkan Hasil
1 Login Masuk ke beranda admin OK
2 Logout Keluar aplikasi OK
3 Menu User Menampilkan daftar admin OK
4 Tambah admin Menampilkan form tambah
admin
OK
5 Simpan
(admin)
Sistem menyimpan data baru OK
6 Ubah admin Menampilkan form ubah admin OK
7 Simpan (ubah) Sistem menyimpan data OK
8 Hapus admin Menampilkan popup konfirmasi OK
9 Hapus (admin) Sistem menghapus data OK
10 Pencarian
admin
Sistem menampilkan hasil
pencarian
OK
11 Menu Objek Menampilkan daftar objek
12 Tambah objek Menampilkan form tambah
objek
OK
13 Simpan
(objek)
Sistem menyimpan data baru OK
14 Ubah objek Menampilkan form ubah objek OK
15 Simpan (ubah) Sistem menyimpan data OK
16 Hapus objek Menampilkan popup konfirmasi OK
17 Hapus (objek) Sistem menghapus data OK
18 Pencarian
objek
Sistem menampilkan hasil
pencarian
OK
19 Detail objek Menampilkan detail objek OK
20 Menu Lokasi
Objek
Menampilkan daftar lokasi objek
21 Tambah lokasi
objek
Menampilkan form(peta) tambah
lokasi objek
OK
22 Simpan (lokasi Sistem menyimpan data baru OK
106
objek)
23 Ubah lokasi
objek
Menampilkan form ubah lokasi
objek
OK
24 Simpan (ubah) Sistem menyimpan data OK
25 Hapus lokasi
objek
Menampilkan popup konfirmasi OK
26 Hapus (lokasi
objek)
Sistem menghapus data OK
27 Pencarian
lokasi objek
Sistem menampilkan hasil
pencarian
OK
28 Menu
Akomodasi
Menampilkan daftar akomodasi
29 Tambah
akomodasi
Menampilkan form tambah
akomodasi
OK
30 Simpan
(akomodasi)
Sistem menyimpan data baru OK
31 Ubah
akomodasi
Menampilkan form ubah
akomodasi
OK
32 Simpan (ubah) Sistem menyimpan data OK
33 Hapus
akomodasi
Menampilkan popup konfirmasi OK
34 Hapus
(akomodasi)
Sistem menghapus data OK
34 Pencarian
akomodasi
Sistem menampilkan hasil
pencarian
OK
35 Detailakomoda
si
Menampilkan detai akomodasi OK
36 Menu itinerary Menampilkan daftar itinerary
37 Tambah
itinerary
Menampilkan form tambah
itinerary
OK
38 Simpan
(itinerary)
Sistem menyimpan data baru OK
39 Ubah itinerary Menampilkan form ubah
itinerary
OK
40 Simpan (ubah) Sistem menyimpan data OK
41 Hapus
itinerary
Menampilkan popup konfirmasi OK
42 Hapus
(itinerary)
Sistem menghapus data OK
43 Pencarian
itinerary
Sistem menampilkan hasil
pencarian
OK
44 Detailitinerary Menampilkan detailitinerary OK
45 Menu Starting
point (SP)
Menampilkan daftar SP
46 Tambah SP Menampilkan form(peta) tambah OK
107
SP
47 Simpan (SP) Sistem menyimpan data baru OK
48 Ubah SP Menampilkan form ubah SP OK
49 Simpan (ubah) Sistem menyimpan data OK
50 Hapus SP Menampilkan popup konfirmasi OK
51 Hapus (SP) Sistem menghapus data OK
52 Pencarian SP Sistem menampilkan hasil
pencarian
OK
4.4.1.2 Pengujian Black Box Aktor Pengunjung
Tabel 4.22 : Tabel Pengujian Black Box Aktor Pengunjung
No Item Uji Hasil yang diharapkan Hasil
1 Cari objek
(Geolocation)
Tampilkan list objek-objek
terdekat
OK
2 Cari objek
(Starting
point)
Tampilkan list objek-objek
terdekat
OK
3 Deskripsi
objek
Menampilkan deskripsi objek OK
4 Transportasi Menampilkan info transportasi OK
5 Rute driving Menampilkan info petunjuk arah OK
6 Peta Menampilkan rute pada peta OK
7 Menu Itinerary Menampilkan list itinerary OK
8 Deskripsi
itinerary
Menampilkan deskripsi itinerary OK
9 Perlengkapan Menampilkan info perlengkapan
yang harus dibawa
OK
10 Menu
Akomodasi
Menampilkan list akomodasi OK
11 Detail
akomodasi
Menampilkan detail akomodasi
12 Kontak Menampilkan info kontak
akomodasi
OK
108
4.4.2 Pengujian Jarak
Pengujian jarak dilakukan untuk mengetahui apakah penghitungan
formula Spherical Law of Cosines (SLC) memberikan data yang urutannya
sesuai yaitu dari terdekat hingga terjauh pada kondisi sebenarnya.
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan hasil Spherical Law of
Cosines(SLC) dengan penghitungan rute pada Google Maps.
Pengujian ini menitikberatkan pada ranking objek-objek mulai dari
yang terdekat hingga terjauh, bukan pada jarak yang didapatkan oleh
penghitungan, karena hasil yang didapatkan sudah pasti
berbeda.Kesesuaian ranking yang didapatkan oleh SLC dan Gmaps
kemudian dijadikan persentase kesesuaian SLC dalam menavigasikan
objek-objek terdekat dari posisi pengguna. Pengujian dilakukan tiga kali
dari starting point di kota yang berbeda terhadap lima belas objek wisata
sebagai end point-nya.
109
Pengujian ke-1 dilakukan dari Stasiun Karangasem, Banyuwangi
sebagai starting point.
Tabel 4.23 : Tabel Pengujian Ranking Jarak Ke-1
Tabel diatas menunjukkan pengujian yang dilakukan dari satu
starting point, dan lima belas end point, 12 dari 15 kasus menyatakan hasil
atau ranking yang sesuai dengan penghitungan rute sebenarnya. 3 kasus
menyatakan ketidak sesuaian karena rute yang ditempuh pada keadaan
sebenarnya memiliki rute yang memutar.Dari pengujian ke-1 didapatkan
kesimpulan bahwa penavigasian menggunakan SLC memiliki persentase
kesesuaian 80%.
110
Pengujian ke-2 dilakukan dari Stasiun Malang, Malang sebagai
starting point.
Tabel 4.24 : Tabel Hasil Uji Ranking Jarak Ke-2
Tabel diatas menunjukkan pengujian yang dilakukan dari satu
starting point, dan lima belas end point, 11 dari 15 kasus menyatakan hasil
atau ranking yang sesuai dengan penghitungan rute sebenarnya. 4 kasus
menyatakan ketidak sesuaian karena rute yang ditempuh pada keadaan
sebenarnya memiliki rute yang memutar. Dari pengujian ke-2 didapatkan
kesimpulan bahwa penavigasian menggunakan SLC memiliki persentase
kesesuaian 73,33%.
111
Pengujian ke-3 dilakukan dari Stasiun Kalisat, Jember sebagai
starting point.
Tabel 4.25 : Tabel Hasil Uji Ranking Jarak Ke-3
Tabel diatas menunjukkan pengujian yang dilakukan dari satu
starting point, dan lima belas end point, 11 dari 15 kasus menyatakan hasil
atau ranking yang sesuai dengan penghitungan rute sebenarnya. 4 kasus
menyatakan ketidak sesuaian karena rute yang ditempuh pada keadaan
sebenarnya memiliki rute yang memutar. Dari pengujian ke-3 didapatkan
kesimpulan bahwa penavigasian menggunakan SLC memiliki persentase
kesesuaian 73,33%.
112
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dengan keseluruhan
penghitungan jarak sebanya empat puluh lima (45) kali penghitungan,
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Tabel 4.26 : Tabel Kesimpulan Uji Jarak
Terdapat 34 dari 45 penghitungan yang hasilnya sesuai dan 11
penghitungan hasilnya tidak sesuai, sehingga persentase keseseuaian
ranking yang diberikan SLC sebesar 75,55%.
113
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan
agar dapat dijadikan perbaikan bagi penulis dan pengembangan aplikasi
berikutnya.
5.1 Kesimpulan
1. Aplikasi dibuat dengan menggunakan formula Spherical Law of
Cosines(SLC ) untuk mendapatkan daftar objek-objek wisata terdekat
dari posisi pengguna. Berdasarkan identifikasi masalah, aplikasi dibuat
dengan memperhatikan tiga elemen penting dalam berwisata, yaitu
atraksi (objek), akomodasi, dan transportasi. Pengguna aplikasi juga
dapat melihat saran-saran itinerary perjalanan yang terdapat pada
aplikasi. Selain itu, aplikasi dibuat dengan memperhatikan data hasil
kuesioner sebagai kebutuhan pengguna terhadap aplikasi. Data yang
berhasil dihimpun adalah sebagai berikut :
Dari pertanyaan hal apa saja yang menurut responden penting
dalam merancang perjalanan wisata? 11 orang menjawab informasi
objek, 10 orang menjawab budget, 8 orang menjawab rute
perjalanan (itinerary), 5 orang menjawab akomodasi, 5 orang
menjawab transportasi, 1 orang menjawab perlengkapan, dan 1
orang menjawab restoran.
114
2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, yaitu 34 dari 45 kasus
memiliki nilai sesuai dan 11 kasus memiliki nilai tidak sesuai. Dari
hasil tersebut disimpulkan bahwa formula Spherical Law of Cosines
(SLC )memiliki persentase kesesuaian (ranking) sebanyak 75,55%.
Dari 45 kasus tersebut, selisih jarak yang didapatkan oleh SLC
terhadap rute sebenarnya, jika dirata-rata memiliki perbedaan jarak
sebanyak 57,54 Km. Hal ini dikarenakan SLC menghitung jarak
deodetik Bumi saja dan mengabaikan kontur Bumi serta simpang pada
kondisi sebenarnya, sehingga perbedaan yang didapatkan sangat
signifikan terutama untuk rute pada daerah pegunungan dan objek
wisata yang posisinya jauh dari starting point. Dapat disimpulkan
bahwa SLC hanya dapat me-ranking-kan saja, dan tidak dapat
dijadikan acuan sebagai jarak sebenarnya yang mempertimbangkan
rute.
5.2 Saran
1. Untuk hasil yang lebih akurat jika dilihat dari jarak sebenarnya,
disarankan penelitian selanjutnya menggunakan metode lain seperti
graph, atau algoritma rute terpendek seperti Djiksta dan sejenisnya
2. Untuk pengembangan berikutnya, diharapkan cakupan objek
pariwisatanya bisa lebih besar, mencakup lebih dari satu provinsi atau
bahkan cakupan pulau.
115
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M.R. 2011.Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP
MySQL.Yohyakarta : Penerbit Andi.
Developer, Google. 2014. Google Maps JavaScript API v3.
https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/tutorial.
diakses : Desember 2014.
Dinas Budaya dan Pariwisata.2014. [Diakses pada 3 September 2014]
http://disbudpar.jatimprov.go.id.
Eastjava. 2014. [Diakses pada : 3 September 2014] http://www.eastjava.com/.
Effendi,Zainal. 2014. Menparekraf : Potensi Wisata Jatim Luar Biasa. [Diakses
pada : 3 September 2014]
http://travel.detik.com/read/2014/03/12/194344/2523942/1382/menparek
raf-potensi-wisata-jatim-luar-biasa.
Essayad, Abdessiam. 2011. Design and Implementing of a platform for Location
Based Service : A Case Study of GIS of Archeological and Handicraft of
Fez Medina : IJCSI International Journal of Computer Science Issues,
Vol. 8, Issue 5, September 2011.
Hartono, Budi. 2006. Mengakses Microsoft SQL Server dengan PHP. [Diakses :
September 2014] http://IlmuKomputer.com.
116
Indonesia, Wonderful. 2014. [Diakses pada: 3 September 2014]
http://www.indonesia.travel/.
Kadir, Abdul. 2009.Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan
PHP.Yogyakarta : Penerbit Andi.
Maan, Jitendra. 2012. Mobile Web – Strategy for Enterprise Success.International
Journal on Web Service computing (IJWSC), Vol.3, No.1, March 2012.
Mobile, jQuery. 2014. [Diakses pada : 3 September 2014]
http://jquerymobile.com.
Nugroho, Aryo. 2008. Belajar Sendiri Mengimplementasikan SQL Server
2008.PT. Alex Media Komputindo : Jakarta.
Pitana, I.G&Diarta, I.K.S. 2009.Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Pressman, Roger S. 2002.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis (Buku
I). Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Putra, N.A., Tambunan, T.D. & Ramadhan, K.N. Aplikasi Wisata Kota Bandung
Menggunakan Metode Location Based Service (LBS) pada
Android.Bandung : Politeknik Telkom Bandung.
Rachman, A.F., Hutagalung, H & Silano, P. 2012. Teori dan Praktik Memandu
Wisata.Jakarta : Percetakan UPT ST. Mediakom Trisakti.
117
Rizwahyudhy, Muhammad. Irawan, Budhi. Osmond, Andrew B.Sistem Informasi
Geografis Pariwisata Kota Bogor Pada Perangkat Berbasis Windows
Phone.Bandung: Institut Teknologi Telkom Bandung.
Sperry, Pauline. 1928. Short Course in Spherical Trigonometry. USA : Johnson
Publishing Company.
Tim Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Pusat
Bahasa.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wishnu. 2012.GPS Pada Android. Jakarta: Jasakom.
Whiten, J.L & Bentley, L.D. 2007. System Analysis and Design Methods Seventh
Edition. New York :The McGraw-Hills Company.
118
Lampiran : Rekapitulasi Kuesioner
Informasi umum
Jumlah responden :24 responden
Domisili :Tangerang Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok
Summary
Bagian I
1. informasi tentang perjalanan wisata di iternet kurang lengkap
Respon Jumlah
Responden Nilai Jumlah Perhitungan Skor
TS 3 1 3 Skor Responden Nilai Jumlah
KS 3 2 6 skor
tertinggi 24 5 120
N 9 3 27 skor antara 24 4 96
S 7 4 28 skor antara 24 3 72
SS 2 5 10 skor antara 24 2 48
skor
terendah 24 1 24
Jumlah 24 74
Skala
0 24 48 72 96 120
74
TS KS N S SS
Perolehan
perolehan 74
s.tertinggi 120
Presentase
(%) 61,666667
Berdasarkan rekapitulasi, 61,667% responden mengatakan
informasi perjalanan wisata di iternet kurang lengkap.
119
2. Aplikasi panduan wisata lebih membantu dibanding blog perjalanan
seseorang
Respon Jumlah
Responden Nilai Jumlah
Perhitungan Skor
TS 0 1 0
Skor Responden Nilai Jumlah
KS 1 2 2
skor
tertinggi 24 5 120
N 8 3 24
skor antara 24 4 96
S 11 4 44
skor antara 24 3 72
SS 4 5 20
skor antara 24 2 48
skor
terendah 24 1 24
Jumlah 24 90
Skala
0 24 48 72 96 120
90
TS KS N S SS
Perolehan
perolehan 90
s.tertinggi 120
Presentase
(%) 75
Berdasarkan rekapitulasi, 75% responden mengatakan aplikasi
panduan wisata lebih membantu dibanding blog perjalanan seseorang.
120
3. anda lebih memilih merancang perjalanan sendiri dibanding
menggunakan jasa travel agent
Respon Jumlah
Responden Nilai Jumlah
Perhitungan Skor
TS 0 1 0
Skor Responden Nilai Jumlah
KS 2 2 4
skor
tertinggi 24 5 120
N 7 3 21
skor antara 24 4 96
S 7 4 28
skor antara 24 3 72
SS 8 5 40
skor antara 24 2 48
skor
terendah 24 1 24
Jumlah 24 93
Skala
0 24 48 72 96 120
93
TS KS N S SS
Perolehan
perolehan 93
s.tertinggi 120
Presentase
(%) 77,5
Berdasarkan rekapitulasi, 77,5% responden lebih memilih
merancang perjalanan sendiri dibanding menggunakan jasa travel agent
121
4. Pariwisata Jawa Timur sangat menarik untuk dikunjungi
Respon Jumlah
Responden Nilai Jumlah
Perhitungan Skor
TS 0 1 0
Skor Responden Nilai Jumlah
KS 1 2 2
skor
tertinggi 24 5 120
N 5 3 15
skor antara 24 4 96
S 13 4 52
skor antara 24 3 72
SS 5 5 25
skor antara 24 2 48
skor
terendah 24 1 24
Jumlah 24 94
Skala
0 24 48 72 96 120
94
TS KS N S SS
Perolehan
perolehan 94
s.tertinggi 120
Presentase
(%) 78,33
Berdasarkan rekapitulasi, 78,33% responden mengatakan
Pariwisata Jawa Timur sangat menarik untuk dikunjungi.
122
Bagian II
1. apa yang anda ketahui tentang pariwisata?
2. apa yang menurut anda penting dalam merancang perjalanan wisata?
58.33 58%
25 25%
16.67 17%
kesenangan,refreshing danrelaksasi
mengunjungialam, melihatbudaya dan cirikhas suatu daerah
Tidak menyatakanpendapat
11
5
5
8
10
1
1
0 2 4 6 8 10 12
objek
akomodasi
transport
itinerary
budged
perlengkap…
restoran
Series1
Total Responden 24 orang
123
Bagian III
3. Apakah anda merasa kesulitan dalam menentukan rute perjalanan
wisata anda ke tempat yang belum pernah anda kunjungi?
22 responden mengatakan “Ya”, 2 responden mengatakan “Tidak”.
4. apakah anda merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi
mengenai transpostasi dari objek wisata satu ke yang lainnya?
21 responden mengatakan “Ya”, 3 responden mengatakan “Tidak”.
91.63 92%
8.33 8% Ya
Tidak
87.5 87%
12.5 13%
Ya
Tidak
124
5. anda merupakan pengguna dari smart phone
24 responden mengatakan “Ya”, 0 responden mengatakan “Tidak”.
6. apakah terkoneksi dengan internet saat berwisata menjadi hal yang
penting?
22 responden mengatakan “Ya”, 2 responden mengatakan “Tidak”.
100 100%
0 Ya
Tidak
91.63 92%
8.33 8%
Ya
Tidak
125
7. jika anda akan berwisata, apakah anda lebih senang merancang sendiri
perjalanan wisata anda dibanding menggunakan travel agen?
19 responden mengatakan “Ya”, 5 responden mengatakan “Tidak”.
8. apakah aplikasi pencarian objek wisata terdekat dapat membantu anda
menentukan objek-objek yang akan anda kunjungi?
24 responden mengatakan “Ya”, 0 responden mengatakan “Tidak”.
79.17 79%
20.83 21%
Ya
Tidak
100 100%
0 0%
Ya
Tidak
126
Lampiran : Screen Shot Aplikasi Visitor
Bagian I Visitor
1. Home
127
2. Cari Objek
128
3. Itinerary
129
4. Akomodasi
130
Lampiran : Screen Shot Aplikasi Administrator
Bagian II Administrator
1. Home
2. User
3. Objek
131
4. Lokasi Objek
5. Itinerary
6. Akomodasi
7. Starting Point
132
Lampiran : Source Aplikasi
ListObjek.php
<?php
session_start();
include("config.php");
$user_lat = isset($_GET['lat']) ? $_GET['lat'] : -7.978002;
$user_lng = isset($_GET['lng']) ? $_GET['lng'] : 112.63748290000001;
$tipe = isset($_GET['tipe']) ? $_GET['tipe'] : "geo";
if($tipe == "sp") {
session_unset();
$_SESSION['lat'] = $user_lat;
$_SESSION['lng'] = $user_lng;
}
//spherical law of cosinus
$sql = "SELECT *,(acos(sin(radians(" . $user_lat . "))*sin(radians(latitude))
+ cos(radians(" . $user_lat . "))*cos(radians(latitude))*cos(radians(longitude)
- radians(" . $user_lng . "))) * 6371) AS distance
FROM objek
ORDER BY distance ASC
LIMIT 0 , 30";
$query = mysql_query($sql);
?>
133
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Jawa Timur Bagus</title>
<meta charset="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">
<meta name="keywords" content="Jawa Timur">
<script src="js/jquery.js"></script>
<script src="js/jquery.mobile-1.3.2.js"></script>
<link href="css/jquery.mobile-1.3.2.min.css" rel="stylesheet">
</head>
<body>
<div id="page" data-role="page">
<div data-role="header" data-position="fixed">
<a href="index.php" data-add-back-btn="true" data-role="button " data-
icon="back" class="ui-btn-left" data-transition="slide" rel="external" data-
rel="dialog">Back</a>
<h1 align="center">Jawa Timur Bagus</h1>
<p align="center"><img src="gambar/head.png" ></p>
</div>
<div data-role="content">
<div class="content-primary">
134
<ul data-role="listview" data-inset="true" data-filter="true" data-filter-
placeholder="Cari Objek Wisata">
<?php $jumlah_data_yang_tampil = mysql_num_rows($query);
if ($jumlah_data_yang_tampil > 0) {
while ($row = mysql_fetch_array($query)) {
?>
<li data-icon="false">
<a href="objek.php?id_objek=<?php echo $row[id_objek]; ?>&tipe=<?= $tipe;
?>" data-transition="slide" rel="external">
<img style="padding:8px" src="<?php echo "../foto/$row[fileName]"; ?>"
width="70px" height="70px" class="in"/>
<h1><?php echo $row['nama_objek']; ?></h1>
<p><?php echo $row['kota']; ?></p>
<!--<p><?php //echo round($row['distance']); ?> KM</p>-->
</a>
</li>
<?php }
} else {
echo "tidak ada data";
}
?>
</ul>
</div><!--/content-primary -->
</div>
<div data-role="footer" data-position="fixed">
<h5 style="font-size:14px">© Copyright 2014</h5>
135
</div>
</div>
</body>
</html>
136
getpossp.php
<?php
include("config.php");
$id_sp = $_POST['sp'];
$query="SELECT * FROM start WHERE id_sp = ".$id_sp ;
$sp=mysql_query($query) or die (mysql_error().''.$query);
$hasil = mysql_fetch_array($sp);
$data = array("lat" => $hasil['latitude'], "long" =>
$hasil['longitude']);
echo json_encode($data);
?>
137
geolocation.php
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Jawa Timur Bagus</title>
<meta charset="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-
scale=1">
<meta name="keywords" content="Rumah Sakit">
<meta name="author" content="nita">
<script src="js/jquery.js"></script>
<script src="js/jquery.mobile-1.3.2.js"></script>
<link href="css/jquery.mobile-1.3.2.min.css" rel="stylesheet">
</head>
<script type="text/javascript">
navigator.geolocation.getCurrentPosition(function(position) {
var pos = new
google.maps.LatLng(position.coords.latitude,
position.coords.longitude);
window.location="listobjek.php?lat="+position.coords.latitude+"&lng="+po
sition.coords.longitude;
});
</script>
</html>
138
index.php
DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Jawa Timur Bagus</title>
<meta charset="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">
<script src="js/jquery.js"></script>
<script src="js/jquery.mobile-1.3.2.js"></script>
<script type="text/javascript">
function initialize() {
navigator.geolocation.getCurrentPosition(function (position) {
$("#terdekat").attr("href", "listobjek.php?lat=" +
position.coords.latitude + "&lng=" + position.coords.longitude);
});
}
$(document).ready(function () {
$("#lokasi").change(function () {
var sp = $("#lokasi option:selected").val();
$.ajax({
url: "getpossp.php",
type: 'POST',
data: "sp=" + sp,
dataType: 'json',
success: function (data) {
window.location = "listobjek.php?lat=" + data.lat +
"&lng=" + data.long + "&tipe=sp";
}
});
});
});
</script>
<link href="css/jquery.mobile-1.3.2.min.css" rel="stylesheet">
</head>
<body onload="initialize()">
<div id="page" data-role="page">
<div data-role="header" data-position="fixed">
139
<h1 align="center">Jawa Timur Bagus</h1>
<div align="center"><img src="gambar/head.png" width="384"
height="128"></div><p> </p>
<div class="ui-grid-b" >
<div class="ui-block-a"></div>
<div align="right" class="ui-block-b">
<label for="lokasi"></label>
</div>
<div class="ui-block-c">
<select id="lokasi" name="lokasi" >
<option> Starting Point </option>
<?php
include("config.php");
$query = "SELECT * FROM start ORDER BY nama_sp";
$sp = mysql_query($query) or die(mysql_error() . '' . $query);
while ($result = mysql_fetch_array($sp)) {
?>
<optgroup>
<option value="<?php echo $result['id_sp'] ?>"><?php echo $result['nama_sp']
?></option>
</optgroup>
<?php }
?>
</select>
</div>
</div>
</div><!-- header end -->
<div align="center" data-role="content">
<p> </p>
<div data-role="controlgroup" data-type="horizontal">
140
<a id="terdekat" data-role="button " rel="external" data-corners="false" data-
theme="c"><img src="gambar/cari.png" width="120" height="60"></a>
</div>
<div data-role="controlgroup" data-type="horizontal">
<a href="itinerary.php" data-role="button " rel="external" data-corners="false"
data-theme="c"><img src="gambar/sug.png" width="40" height="40"></a>
<a href="akomodasi.php" data-role="button " rel="external" data-corners="false"
data-theme="c"><img src="gambar/bed.png" width="40" height="40"></a>
</div>
</div>
<div data-role="footer" data-position="fixed">
<h5 style="font-size:14px">© Copyright 2014</h5>
</div>
</div>
</body>
</html>
141
Objek.php
<!DOCTYPE html>
<?php
session_start();
include("config.php");
$id_objek = $_GET['id_objek'];
$sql = "SELECT * FROM objek WHERE id_objek='$id_objek'";
$query = mysql_query($sql);
$row = mysql_fetch_array($query);
?>
<html>
<head>
<title>Jawa Timur Bagus</title>
<meta charset="utf-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">
<meta name="keywords" content="Rumah Sakit">
<meta name="author" content="nita">
<script src="js/jquery.js"></script>
<script src="js/jquery.mobile-1.3.2.js"></script>
<link href="css/jquery.mobile-1.3.2.min.css" rel="stylesheet">
<script src="https://maps.googleapis.com/maps/api/js?v=3.exp"></script>
<script type="text/javascript">
var directionsDisplay;
var directionsService = new google.maps.DirectionsService();
var directionsDisplay = new google.maps.DirectionsRenderer();
var map;
var tipe = "<?= $_GET['tipe']; ?>";
function initialize() {
var mapOptions = {
zoom: 17
};
map = new google.maps.Map(document.getElementById('map-canvas'),
mapOptions);
directionsDisplay.setMap(map);
directionsDisplay.setPanel(document.getElementById('directions-panel'));
142
if (tipe == "geo") {
if (navigator.geolocation) {
navigator.geolocation.getCurrentPosition(function (position) {
var request = {
origin: position.coords.latitude+","+position.coords.longitude,
destination:"<?= $row['latitude']; ?>,<?=
$row['longitude']; ?>",
travelMode: google.maps.TravelMode.DRIVING
};
directionsService.route(request, function (response, status) {
if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {
directionsDisplay.setDirections(response);
}
});
});
}
} else if (tipe == "sp") {
var request = {
origin: "<?= $_SESSION['lat']; ?>,<?= $_SESSION['lng'];
?>",
destination:"<?= $row['latitude']; ?>,<?= $row['longitude'];
?>",
travelMode: google.maps.TravelMode.DRIVING
};
directionsService.route(request, function (response, status) {
if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {
directionsDisplay.setDirections(response);
}
});
}
}
</script>
</head>
<body onload="initialize()">
<div id="page" data-role="page">
<div align="center" data-role="header" data-position="fixed">
<p>Jawa Timur Bagus</p>
143
<a href="#" onClick="javascript: history.go(-1);"" data-add-back-btn="true" data-
role="button " data-icon="back" class="ui-btn-left" data-transition="slide"
rel="external" data-rel="dialog">back</a>
<a href="index.php" data-iconpos="notext" data-role="button " class="ui-btn-
right" data-transition="slide" data-icon="home" title="Home" rel="external" data-
rel="dialog">Home</a>
<img align="center" src="<?php echo "../foto/$row[fileName]"; ?>"
width="400px" height="250px" class="in"/>
<h6 align="center"><?php echo $row['nama_objek']; ?></h6>
</div>
<div data-role="content" >
<div align="justify">
<div data-role="collapsible" data-theme="c" data-content-theme="d"
align="justify" style="font-size:13px">
<h4>Deskripsi Objek</h4>
<p style="text-indent: 1.5em;"><?php echo $row['deskripsi']; ?></p>
</div>
<div data-role="collapsible" data-theme="c" data-content-theme="d"
align="justify" style="font-size:13px">
<h4>Transportasi</h4>
<p><?php echo $row['transportasi']; ?></p>
</div>
<div data-role="collapsible" align="center">
<h4>Rute Driving</h4>
<div id="directions-panel"></div>
</div>
</div>
<div id="map-canvas" style="height:300px"></div>
</div>
<div data-role="footer" data-position="fixed">
<h5 style="font-size:14px">© Copyright 2014</h5>
</div>
</div>
</body>
</html>
144
Lampiran : SK Bimbingan Skripsi
Top Related