i
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SIFAT-SIFAT BENDA
MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING
PADA SISWA KELAS IV MIS ASINAN
KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NUR ACHMAT ARIFIN
NIM 115 11 059
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
ii
iii
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SIFAT-SIFAT BENDA
MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING
PADA SISWA KELAS IV MIS ASINAN
KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NUR ACHMAT ARIFIN
NIM 115 11 059
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan
baik”.
( HR. Thabrani )
PERSEMBAHAN
Bapakku Ngadiyo dan Ibuku Sujatun yang telah mengiringi perjalanan hidupku
dengan untaian doa.
Adiku Amir tercinta yang telah mewarnai hari-hari indah dalam kebersamaannya
dan yang selalu ada serta menemani hari-hariku dan menghiburku setiap saat.
Keluarga Besar Kelas B Jurusan PGMI IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2011,
yang selalu memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan.
Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka.
Keluarga besar MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.
Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.
Dua teman saya (Mujo dan Towi)
Pendamping hidupku.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “PENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI
METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS
IV MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016”.
Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah
memberikan kesempatan belajar pada penelitian.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
telah memberikan izin penelitian.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan izin penyusunan penelitian.
4. Bapak Wahidin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan
memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif
selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
ix
6. Ibu Laely Dwi Astutik S.Pd.I, Kepala Madrasah MI Asinan Kec. Bawen Kab.
Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
7. Ibu Hid Zakiyah, S.Pd.I, Guru Kelas IV MI Asinan Kec.Bawen Kab.
Semarang, yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.
8. Seluruh guru dan karyawan MI Asinan Kec.Bawen Kab. Semarang, yang
telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
9. Seluruh siswa kelas IV MI Asinan Kec.Bawen Kab. Semarang, yang telah
membantu peneliti melaksanakan penelitian.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu..
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan
balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian
ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Amin.
Salatiga, 15 Januari 2016
Nur Achmat Arifin
x
ABSTRAK
Arifin Nur Achmat, 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat
Benda Melalui Metode Guide Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV B
MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2015/2016. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing : Wahidin, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Guide Disovery Learning , dan IPA.
Skripsi ini adalah berisi tentang penelitian tindakan kelas yang membahas
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi Sifat-
sifat Benda melalui metode Guide Disovery Learning. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di MI Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian adalah7 siswa kelas IV. Melihat
hasil belajar siswa kelas IV selama ini yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan Pra Siklus masih ada 57,15% yang belum mencapai KKM. Maka dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode Guide Discovery Learning pada mata
pelajaran IPA materi sifat-sifat benda kelas IV di MI Asinan. Hal ini yang melatar
belakangi kenapa dikelas IV MIS Asinan harus diadakan penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar materi sifat-sifat benda melalui metode Guide Discovery learning pada
kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode Guide
Discovery learning. Metode Guide Discovery learning adalah metode yang
menekankan siswa untuk mencari, melakukan dan menemukan sendiri inti dari
sebuah pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda melalui metode Guide Discovery
learning pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang. Hal itu dapat dilihat dari hasil tes dari setiap siklus
penelitian yang selalu meningkat. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 4
siswa atau 57,15% dengan rata-rata kelas 67,14; siklus II yang tuntas sebanyak 5
siswa atau 71,42% dan rata-rata kelasnya 71,85 dan siklus III hasil belajar siswa
100% mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan dan dengan rata-rata kelas
82,85.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................ I
LEMBAR BERLOGO ........................................................................ Ii
JUDUL ................................................................................................ Iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... Iv
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................... V
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ Vi
MOTTO .............................................................................................. Vii
PERSEMBAHAN ............................................................................... Vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ Viii
ABSTRAK .......................................................................................... X
DAFTAR ISI ...................................................................................... Xi
DAFTAR TABEL .............................................................................. Xiv
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ............................................ Xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... Xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............. 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 7
F. Definisi Operasional ......................................................... 8
G. Lokasi, Waktu, Subyek dan Obyek penelitian ................. 11
H. Metodologi Peneltian ........................................................ 12
I. Sistematika Penulisan ....................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ..................................................................... 19
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................. 19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....... 21
B. Metode Pembelajaran ....................................................... 24
xii
1. Pengertian Metode Pembelajaran ............................... 24
2. Faktor-faktor Dalam Memilih Metode Pembelajaran. 25
C. Metode Guide Discovery Learning .................................. 29
1. Pengertian Metode Guide Discovery Learning ........ 29
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Guide Discovery
Learning .................................................................... 29
3. Tahap –Tahap Pelaksanaan Metode Guide Discovery
Learning ................................................... 32
4. Hubungan Hasil Belajar dengan Metode Guide
Discovery Learning .................................................... 35
D. Pembelajaran IPA di MI ................................................... 36
1. Pengertian, Fungsi dan tujuan, dan Ruang Lingkup
IPA di MI .................................................................... 38
2. SK dan KD IPA Kelas IV ........................................... 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Asinan .......................................... 42
1. Sejarah Berdirinya MI Asinan .................................... 42
2. Visi Misi dan Tujuan Madrasah ................................. 43
3. Data Personalia ........................................................... 43
4. Data Siswa .................................................................. 44
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas .................................... 45
B. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................... 45
1. Subyek Penelitian ...................................................... 45
2. Obyek Penelitian ........................................................ 45
C. Diskripsi Penelitian ......................................................... 46
1. Deskripsi Tiap Siklus ................................................. 46
2. Deskripsi Kegiatan Siklus I ........................................ 47
3. Deskripsi Kegiatan Siklus II ....................................... 52
4. Deskripsi Kegiatan Siklus III ..................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................... 62
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ...................................... 62
2. Analisis Kegiatan Siklus I .......................................... 6
xiii
3. Analisis Kegiatan Siklus II ......................................... 67
4. Analisis Kegiatan Siklus III ........................................ 70
B. Pembahasan ..................................................................... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 78
B. Saran ................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 80
LAMPIRAN ...................................................................................... 80
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Pensekoran Aktifitas Guru dan Siswa .......................... 23 16
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru dan siswa ........................ 23 16
Tabel 2.1 SK dan KD IPA kelas IV ............................................................. 24 39
Tabel 3.1 Data Nama-nama Guru MI Asinan ............................................... 24 43
Tabel 3.2 Data Siswa MI Asinan ................................................................. 49 44
Tabel 3.3 Data Sarana Prasarana dan Fasilitas MI Asinan ........................... 54 45
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ............................................ 92 62
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................... 64
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................... 67
Tabel 4.8 Data hasil Belajar Siswa Siklus III ..................................... 71
Tabel 4.11 Data Hasil Belajar Siswa Pras Siklus, Siklus I, Siklus II
dan Siklus III ....................................................................................... 73
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Penelitian ............................................................. 13
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus
I, Siklus II dan Siklus III ................................................. 75
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Pra siklus, Siklus I,
Siklus II dan Siklus II....................................................... 76
Gambar 4.3 Grafik Tingkat Keaktifan Guru Siklus I, Siklus II dan
Siklus III .......................................................................... 76
Gambar 4.4 Grafik Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I, Siklus II dan
Siklus III .......................................................................... 77
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Siswa
Lampiran 2 Soal dan Kunci Jawaban Pra Siklus
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Tes Pra Siklus
Lampiran 4 RPP Siklus I
Lampiran 5 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 6 RPP Siklus II
Lampiran 7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 8 RPP Siklus III
Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus III
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III
Lampiran 16 Dokumentasi Siklus I
Lampiran 17 Dokumentasi Siklus II
Lampiran 18 Dokumentasi Siklus III
Lampiran 19 Lembar Konsultasi
Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 21 Lembar Soal Evaluasi Siswa
Lampiran 22 SKK
Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali konsep pendidikan yang di kemukakan oleh beberapa
ahli. Diantaranya adalah Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Menurut UU Sisdiknas No. 20
tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
sebuah usaha yang dilakukan oleh sesorang atau sekelompok orang untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri sesorang agar menjadi manusia
yang seutuhnya yang memiliki kemampuan baik secara afektif, psikomotorik
maupun kognitif.
Tujuan pembelajaran bidang pendidikan sebagaimana tercantum dalam
SISDIKNAS 2003 yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berakhlak,
berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah negara Republik
Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
2
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan
lingkungannya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos
kerja yang tinggi serta disiplin (BSPN, 2006:5).
Tuntutan manusia yang berkualitas hanya dapat dipenuhi oleh dunia
pendidikan. Upaya pemenuhan tersebut merupakan suatu proses yang panjang
yang dimulai sejak anak belajar di MI(Madrasah Ibtidaiyah). Salah satu unsur
yang turut menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu
penguasaan IPA. Salah satu mata pelajaran yang ada di MI yang perlu
ditingkatkan kualitasnya adalah IPA dan MI merupakan tempat pertama siswa
mengenal konsep-konsep dasar IPA, karena itu pengetahuan yang diterima
siswa hendaknya menjadi dasar yang dapat dikembangkan di tingkat sekolah
yang lebih tinggi di samping mempunyai kegiatan praktis yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta
isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam,
peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan
sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA
adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta
isinya. Dari penjelasan diatas Pendidikan IPA dapat dikatakan usaha sadar
dan terencana untuk mempelajari tentang alam sekitar secara sistematis.
Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi sarana
3
peserta didik untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar , serta dapat
dikembangkan dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Guru dapat membuka berbagai pikiran dari siswa yang
bervariasi sehingga siswa dapat mempelajari konsep-konsep dalam
penggunaannya pada aspek yang terkandung dalam mata pelajaran IPA untuk
memecahkan suatu masalah atau persoalan serta mendorong siswa membuat
hubungan antara materi IPA dan penerapannya yang berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran adalah kunci apakah materi ajar itu bisa diterima siswa
dengan baik. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Sedangkan dalam
IPA tidak hanya berupa konsep-konsep saja akan tetapi merupakan suatu
proses penemuan.
Maka dari itu pembelajaran IPA di MI harus dikemas se-efektif
mungkin agar materi ajar benar-benar melekat dalam diri peserta didik.
Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial melalui pemberian pengalaman
belajar terhadap siswa yang dikemas dalam penemuan itu sangat penting.
Karena dengan seperti itu akan membuat peserta didik menempatkan konsep-
4
konsep tersebut dalam sistem memori jangka panjang (long term memory) dan
dapat menggunakannya untuk berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi
(higher level thinking) seperti pemecahan masalah dan berpikir kreatif.
Pemahaman konsep-konsep esensial yang baik semestinya akan
mempermudah mereka dalam mencapai hasil belajar yang baik.
Tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam salah satunya adalah agar
siswa memahami konsep-konsep IPA dan berkaitan dengan kehidupan
(Depdiknas, 2008:148). Apabila dalam proses belajar mengajar IPA guru
tidak menggunakan media pembelajaran, maka sulit bagi siswa untuk
menyerap konsep-konsep pembelajaran yang disampaikan guru , sehingga
berdampak pada kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar. Dalam
pembelajaran IPA juga diperlukan suatu pemahaman terhadap materi yang
dipelajari. Dalam mata pelajaran IPA salah satunya adalah menggunakan
metode pembelajaran penemuan terbimbing (Guide Discovery Learning).
Metode Guide Discovery learning dapat dikatakan sebagai gabungan dari
Metode ekspositori dengan inkuiri, tujuannya adalah untuk mendapatkan
efektivitas belajar yang optimal khususnya bagi anak usia MI.
Metode ini merupakan metode yang dapat diterapkan untuk anak usia
MI. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi atas
bimbingan guru. Kegiatan ini dapat meningkatkan intelektual siswa, dan hasil
belajar menjadi lebih tinggi serta dapat mengembangkan sikap positif
terhadap IPA.
5
Hasil survey di MI Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2015/2016. Ditemukan beberapa masalah yaitu rendahnya
minat belajar siswa di sebabkan penggunaan metode yang masih monoton,
sehingga ketuntasan belajar pada materi pembelajaran IPA belum maksimal.
Rendahnya pemahaman ini dibuktikan dengan hasil nilai yang tidak
memenuhi standar. Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika
pembelajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar masih ditemukan
siswa yang kurang menaruh minat pada beberapa mata pelajaran, padahal
pada umunya murid murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu.
Kebanyakan siswa belum mampu untuk mengatasi kesulitan belajarnya, maka
bantuan guru atau orang lain sangat diperlukan oleh peserta didik.
Di Madrasah Ibtidaiyah Asinan kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
hasil belajar IPA masih rendah dikarenakan penggunaan metode yang kurang
sesuai. Sehingga akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran IPA. Banyak
anak yang belum memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM), karena guru
belum menemukan metode yang sesuai. Maka guru harus mencari dan
menemukan metode yang tepat agar mempermudah peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajarannya.
Metode Guide Discovery learning merupakan Metode yang dapat
diterapkan untuk anak usia SD/MI. Dalam hal ini siswa aktif melakukan
eksplorasi atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini dapat
meningkatkan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta dapat menghasilkan
6
pengetahuan yang menyeluruh baik secara afektif, psikomotorik dan kognitif
sehingga dapat mengembangkan sikap positif terhadap IPA.
Oleh karena itu penulis menawarkan penggunaan metode Penemuan
Terbimbing (Guide Discovery learning), agar lebih diutamakan dalam
kegiatan pembelajaran IPA. Metode ini dapat digunakan pada materi sifat-
sifat benda di harapkan agar anak semangat dalam mengikuti pelajaran IPA.
Metode ini juga sangat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep
tentang sifat-sifat benda dan bisa melekat pada diri siswa dalam jangka
panjang, karena siswa yang melakukan penemuan sendiri, mendapatkan
informasi sendiri dan tetap di bantu dengan bimbingan guru. Maka dari itu
penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan
judul: PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT
BENDA MELALUI METODE GUIDE DISCOVERY LEARNING PADA
KELAS IV MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diambil sebuah rumusan masalah yaitu : apakah penggunaan metode guide
disovery learning pada mata pelajaran IPA materi sifat - sifat benda dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan
Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 ?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan
tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda melalui metode Guide
Discovery learning pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asinan Kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dalam suatu penelitian yang
harus di uji kebenaranya. Dalam penelitian ini dapat didiskripsikan bahwa
Melalui metode Guide Discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis
dan manfaat praktis yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Metode penemuan terbimbing ini cocok untuk di terapkan dalam
pembelajaran IPA. Siswa tidak hanya belajar IPA secara konsep, akan
tetapi siswa belajar melalui menemukan dari apa yang dipelajari melalui
bimbingan seorang guru. Sehingga siswa akan lebih memahami materi
bukan sekedar mengetahui, karena siswa sendiri yang melakukan dan
menemukan.
8
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi
siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA, sehingga dengan motivasi
yang kuat sisiwa dapat lebih tahu dan paham, serta juga dapat
menumbuhkan sikap rasa ingin tahu dan rasa cinta terhadap alam
sekitar.
b. Bagi guru
Bagi guru penelitian ini dapat memeberikan manfaat dalam proses
belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa.
c. Bagi sekolah
Bagi sekolah penelitian ini dapat memeberikan kontribusi untuk
perbaikan proses pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan
mutu pendidikan.
F. Definisi Oprasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam persepsi atau judul , maka penulis
memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman
istilah-istilah yang ada dalam judul:
1. Hasil Belajar
Menurut suprijono (5:2009) hasil belajar adala pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara secara keseluruhan bukan
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil pemebelajaran
9
yang di kategorikan oleh para pakar pendidikan dilihat secara fregmentaris
atau terpisah, melainkan komprehensif. Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang menyeluruh bagi peserta didik baik secara afektif,
psikomotorik maupun kognitif.
Hasil belajar menurut Gagne dalam Sapriati, dkk (2014;1.40)
terdapat lima macam hasil belajar yaitu:
a. Informasi ferbal.
b. Keterampilan-keterampilan intelektual.
c. Strategi-strategi kognitif.
d. Sikap-sikap
e. Kterampilan-keterampilan.
2. Metode Guide Discovery Learning
Menurut Eggen (2012:177) metode guide discovery learning adalah
satu pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa contoh-contoh
topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut.
Metode ini efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya
membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-
topik yang jelas.
Menurut Hamalik, (1991:136) metode guide discovery learning
adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual,
manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi sebelum membuat
generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep.
10
Kemendikbud (2013) menyebutkan bahwa metode Guide Discovery
Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk final, tetapi diharapkan siswa mengorganisasikan sendiri.
Metode Guide Discovery Learning adalah metode pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif menemukan inti pokok utama belajar
sendiri dengan tetap dibimbing oleh guru. Adapun tahap-tahap Metode
Discovery Learning dalam (Kemendikbud 2013), tahap pertama yaitu
Stimulation adalah sebuah pemberian contoh sebuah rangsangan kepada
siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan rasa ingin menyelidiki
menyangkut materi pembelajaran. Tahap kedua yaitu, Problem statement
adalah tahap yang dimana siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin dari
sebuah contoh yang telah di berikan oleh guru yang relevan kemudian
beberapa dipilih dan dirumuskan sebagai hipotesis. Tahap ketiga yaitu,
Data collection yaitu tahap dimana siswa dan guru mengumpulkan
informasi-informasi yang relevan yang digunakan untuk pembuktian
hipotesis tersebut. Tahap keempat yaitu, Data Processing adalah tahap
dimana data yang sudah terkumpul di olah secara sistematis. Tahap kelima
yaitu, Verification adalah tahap yang dimanan siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing. Tahap keenam yaitu, Generalization adalah
11
tahap dimana siswa memberikan sebuah kesimpulan atau menyatukan
hasil informasi yang didapat dari tahap Verification.
3. IPA
Menurut Depag RI (2004:2005) IPA merupakan ilmu yang
mempelajari tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan,
fakta-fakta, konsep-konsep, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah .
Pendidikan Pengetahuan Alam menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan potensi agar peserta didik mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar seara ilmiah. IPA adalah usaha
yang dilakukan oleh sorang atau sekelompok orang untuk mencari tahu,
untuk mengetahui, untuk memahami, dan untuk memahami tentang diri
sendiri dan alam sekitar.
G. Lokasi, Waktu, Subyek dan Obyek penelitian
1. Lokasi penelitan
a) Tempat penelitian : MI Asinan Kec.Bawen Kab.Semarang
b) Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
c) Materi pokok : Sifat-sifat Benda
d) Kelas/semester : IV/I
2. Waktu penelitian
Penelitian dilkukan pada akhir semester I tahun ajaran 2015 – 2016
a) Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015
b) Sikus II dilaksanakan pada tanggal 19 November 2015
c) Siklus III dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015
12
3. Subyek dan Obyek penelitian
a) Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
MIS Asinan Bawen. Di kelas IV ini berjumlah 7 orang, 2 siswa
perempuan dan 5 siswa laki-laki.
b) Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah segala bentuk aktifitas siswa
ketika proses pembelajaran dan segala bentuk aktifitas guru dalam
merencanakan, melaksanakan hingga mengevaluasi pembelajaran
dalam mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda. Hasil belajar siswa
setelah dilakukan kegiatan pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda
melalui Metode Discovery Learning.
H. Metodologi penelitian
1. Rancangan penelitian
Dari hasil diskusi dengan guru kelas IV MI Asinan telah ditetapkan
bahwa penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 3 siklus tindakan yaitu,
tindakan I membahas materi pelajaran sifat-sifat benda padat yang akan
dilakasanakan pada 17 november 2015 ; Siklus tindakan II membahas
materi pelajaran sifat-sifat benda cair yang akan dilaksanakan pada 18
november 2015 ; Siklus tindakan III membahas materi pelajaran sifat-sifat
benda gas yang akan dilaksanakan pada 24 november 2015. Penelitian
akan berhasil jika sdah mencapai ketuntasan minimal sebesar 80% dari
jumlah siswa.
13
2. Langkah-langkah penelitian
Arikunto (2007 : 74), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas meliputi: perencanaan,tindakan, pengamatan,
refleksi. Ataupun gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Tahap Penelitian
Siklus Penelitian (Arikunto 2007:74)
SIKLUS I
SIKLUS II
Permasalahan Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
tindakan I
Pengamatan/ pengumpulan data
I
Refleksi I
Pelaksanaan
tindakan II
Permasalahan baru
hasil refleksi I
Perencanaan
tindakan II
Refleksi
II
Pengamatan/
pengumpulan data II
Apabila masalah belum
terselesaikan Dilanjutkan ke
siklus berikutnya
14
Siklus I
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapaan dilakukan kegiatan sebagai berikut;
1) Diskusi dengan guru atau teman untuk menentukan metode
penelitian tindakan kelas sebagai alternatif tindakan pemecahan
masalah.
2) Mempersiapkan media, bahan dan alat-alat pembelajaran materi
sifat-sifat benda.
3) Membuat rencana pembelajaran (RPP).
4) Membuat kelompok belajar.
5) Menyiapkan bahan ajar.
6) Membuat lembar observasi
7) Menyusun soal post tes untuk kegiatan evaluasi.
b. Tahap pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran
c. Tahap pengamatan
Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan petunjuk lembar
observasi.
d. Tahap refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan.
2) Melakukan diskusi dengan guru mengenai hasil evaluasi tindakan.
3) Melakukan perbaikan dan revisi dari hasil evaluasi tindakan guna
untuk siklus selanjutnya.dst.
15
3. Tekhnik pengumpulan data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah ketika proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode guide
discovery learning pada matap pelajaran IPA materi sifat-sifat benda.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi yaitu berupa
pengamatan dengan lembar observasi selama proses pembelajaran
berlangsung dan menggunakan tekhnik pengumpulan data testr setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan.
4. Instrumen penelitian
a. Lembar Observasi yang di buat oleh peneliti untuk mengamati proses
penelitian.
b. Lembar test yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk evaluasi.
c. Perangkat pembelajarn yang digunakan untuk proses pembelajaran
berupa media,alat, sumber belajar, RPP, silabus dll.
5. Metode analisis data
Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang,
menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan
data untuk mendukung tujuan penelitian.
Adapun rumus rata-rata kelas danpresentase ketuntasan klasikal
sebagai berikut.
a. Menghitung nilai rata-rata kelas
16
Keterangan :
= nilai rata-rata
= jumlah semua nilai siswa
= jumlah siswa (Aqib, 2011: 40)
b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal.
Keterangan :
ft = frekuensi siswa tuntas KKM
∑f = jumlah frekuensi seluruhnya
Untuk hasil kegiatan observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa dapat
dilihat dengan cara sebagai berikut:
a. Menghitung persentase keaktifan guru dan siswa.
b. Pedoman pesekoran dan kriteria hasil aktifitas guru dan siswa
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Aktifitas Guru dan Siswa
Kriteria Penilaian Indikator Skor
Ya Aktif melakukan 1
Tidak Tidak melakukan 0
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru dan Siswa
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85 – 100 % Sangat Baik (SB)
65 – 84 % Baik (B)
55 – 64 % Cukup (C)
0 – 54 % Kurang (K)
(Aqib, 2011: 161)
17
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal
Pada bagian awal terdiri dari Halaman Sampul, Lembar Logo,
Halaman Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Lembar Persetujuan
Pengesahan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Abstrak, Kata Pengantar,
Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran.
2. Bagian isi
Pada bagian isi terdiri dari Bab I yang isinya Latar Belakang,
Rumusan Masalah, Hipotesis Penelitian, Manfaat Penelitian, Devinisi
Oprasional, Tempat, Waktu, Subyek dan obyek penelitian, Metodologi
penelitian, Sistematika penulisan.
Bab II yang isinya tema pertama yaitu devinisi Hasil belajar,
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tema kedua devinisi
Metode Pembelajaran, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Pembelajaran. Tema ketiga Devinisi Metode Guide Discovery
Learning, Kelebihan dan Kelemahan metode Guide Discovery Learning,
Tahap-tahap Pelaksanaan Metode Guide Discovery Learning. Tema ke
empat yaitu Hubungan Hasil Belajar dengan metode Guide Discovery
Learning. Tema ke lima yaitu Pembelajaran IPA ,IPA di MI/SD,
Pengertian, Fungsi dan Tujuan , Ruang Lingkup IPA di Mi, dan SK dan
KD kelas IV di MI.
18
Bab III yang isinya Pelaksanaan Penelitian mengenai Deskripsi atau
gambaran pelaksanaan peningkatan hasil pada mata pelajaran IPA melalui
metode Penemuan Terbimbing (Guide Discovery Learning) pada siswa
kelas IV MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2015/2016. Meliputi Laporan Situasi Umum MIS Asinan dan
Laporan Kegiatan Per siklus; Deskripsi Pelaksanaan Pra siklus, Deskripsi
pra siklus, Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II,
dan Deskripsi pelaksanaan siklus III.
Bab IV yang isinya Hasil Penelitian dan Pembahasan mengungkap
Analisis peningkatan hasil pada mata pelajaran IPA melalui metode
Guide Discovery Learning pada siswa kelas IV MIS Asinan kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. Meliputi
Analisis Kegiatan Persiklus, Analisis hasil Pra siklus, Analisis Hasil
siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis Hasil siklus III serta
Pembahasan.
Bab V yang isinya Penutup. Meliputi Kesimpulan, dan Saran-saran.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir skripsi ini memuat : Daftar Pustaka, Lampiran-
lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut suprijono (2009:5), hasil belajar adala pola-pola perbuatan ,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal
Kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa,
baik lisan maupun tertulis.kemampuan merespon secara spesifik
terhadap rangsagan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual
Kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
Ketermapila intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan menegmbangkan
prinsip-prinsip keilmuan. Ketermapilan intelektual merupakam
kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif
Kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya
sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
20
d. Keterampilan motorik
Kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan
dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap
Kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan,ingatan), comprehension (pemahaman,menjelaskan,
meringkas, memberikan contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memeberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
charagterization (karakteristikisasi). Domain psikomotor meliputi
initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan
intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi
kecakapan, ionformasi, pengertian, dan sikap.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
21
Hasil pemebelajaran yang di kategorikan oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fregmentaris atau
terpisah, melainkan komprehensif.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sriyanti (2011 : 23), proses belajar melibatkan berbagai
faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu
diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada
dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari luar
diri yang belajar. Karena tidak heran bila anak cerdas , aktif dan kreatif
pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor
keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan anak-
anak dari keluarga yang ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena
faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang
profesional.
Menurut Suryabrata dkk dalam buku Psikologi Belajar (Lilik
Sriyanti 2011:23) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum penyebab keberhasilan
belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing
faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
indiviu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-
22
faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri-dari
faktor nonsosial dan sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial
merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga,
maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan
sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis
sekolah dan rumah dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi
faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran
orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang
lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar
personil sekolah dan sebagainya.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis.
23
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.
Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan tonus jasmani pada umunya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri
individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan jasmani
secara umum ini misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik
individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat
maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan
individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan
menghambat hasil belajar.
b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan
fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama terkait dengan fungsi
panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan
masuknya pengetahuan dalam diri individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain
sebagainya.tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga
motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktifitas
24
belajar. Bakat dan minat terhadap sesuatu mata pelajaran akan
mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar,
tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar,
hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja keras
untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya denga kondisi kepribadian, ada siswa yang
mempunyai daya juang tinggi optimis, penuh semangat, sementara ada
siswa yang kepribadiannya mudah putus asa, kuarng energik gampang
menyerah. Kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
Faktor ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan belajar,
pengaruhnya bisa bersifat positif mendukung, namun bisa juga
negative menghambat.
B. Metode pemebelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Hasibuan (1993:3), metode mengajar adalah alat yang
dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan
suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi merupakan saran atau
alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar
merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Majid (2014:193), metode adalah cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan renana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Menurut
David dalam Theacing Strategis For College Class Room (1976)
25
menyebutkan bahwa method is a way in achieving something (cara untuk
mencapai sesuatu). Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian
sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting.
Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada
cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatau strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui
penggunaan metode pembelajaran.
2. Faktor – faktor Dalam Memilih Metode Pembelajaran
Didalam pembelajaran guru harus kreatif dalam memilih metode
pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pandangan yang sudah diakui kebenaranya mengatakan, bahwa setiap
metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-
kebaikannya ataupun mengenai keburukan-keburukannya. Guru akan
lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan
kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-
masing metode tersebut.
Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2006:78)
mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh
beberap faktor sebagai berikut:
a. Anak Didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan
pendidikan. Diruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah
26
anak didik dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.
berbeda pula setatus sosial mereka. Dalam aspek biologis, psikologis
dan intelektual masing-masing anak juga berbeda.
Dari aspek biologis tentu saja dapat terlihat dengan kasat mata,
tubuh mereka tinggi, sedang dan ada pula yang rendah. Ada yang
berjenis kelamin laki-laki ada pula yang perempuan.
Dari aspek intelektual juga ada perbedaan. Para ahli sepakat
bahwa secara intelektual, anak didik selalu menunjukan perbedaan.
Hal ini terlihat dari cepatnya tanggapan anak didik terhadap
rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar, dan
lambatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan
oleh guru. Tinggi atau rendahnya kreativitas anak didik dalam
mengolah kesan dari bahan pelajaran yang baru bisa dijadikan tolok
ukur dari keerdasan seorang anak. Daya pikir anak bergerak dari cara
berfikir konkrit mrnjadi abstrak. Anak usia SD/MI lebih cenderung
berfikir konkrit. Sedangkan anak seusia diatas SD/MI sudah mulai
berfikir secara abstrak.
Dari aspek psikologis juga ada perbedaan. Ada bermacam-
macam perilaku anak. Ada yang pendiam, ada yang kreatif, ada yang
suka bicara, ada yang tertutup, ada yang terbuka, ada yang pemurung,
ada yang periang, dan sebagainya.
Perbedaan individual anak dari ketiga aspek tersebut, akan
mempengaruhi metode yang mana sebaiknya guru pilih untuk
27
menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif
lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara
operasional.
b. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan belajar mengajar. Secara herarki tujuang bergerak dari yang
rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan pembelajaran, tujuan
kurikulum, tujuan institusional dantujuan pendidikan nasional. Tujuan
pembelajaran merupakan tujuan yang paling langsung dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Tujuan pembelajaran dibagi menjadi dua
yaitu tujuan pembelajaran khusus dan umum.
Perumusan tujuan pembelajaran khusus, misalnya akan
mempengaruhi kemampuan yang bagaimana yang tertjadi pada diri
anak didik. Proses pengajaran pun dipengaruhinya. Demikian juga
penyeleksian metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf
kemampuan yang hendak diisi kedalam diri setiap anak didik. Artinya
metodelah yang harus menyesuaikan tujuan bukan sebaliknya. Karena
itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka
metode harus mendukung sepenuhnya.
c. Situasi
Situasi belajar dari hari ke hari tentu saja tidak akan sama. Ada
saat saat dimana sisw belajar di alam terbuka. Tentu saja dengan situasi
berbeda maka berbeda pula metode yang digunakan untuk
28
pembelajarannya. Situasi sangat mempengaruhi pemilihan metode
untuk proses belajar mengajar.
d. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang
menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas
akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Ada yang
yang suka berbicara, ada juga yang tidak suka berbicara. Ada guru
yang benar-benar menguasai banyak sekali metode pembelajaran dan
ada juga yang kurang begitu menguasai metode pembelajaran. Maka
dari itu hendaknya sebelum memilih metode yang baik, guru harus bisa
menguasai metode tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang mempengaruhi
seorang guru dalam memilih metode pembelajaran adalah anak didik,
tujuan, situasi, fasilitas,guru. Selain itu banyak lagi faktor lain seperti
yang dikatakan Karo-Karo (1977:91) faktor faktor yang mempengaruhi
pemilihan metode pembelajaran adalah tujuan yang akan dicapai,
pelajar, bahan pelajaran, fasilitas, guru, situasi, partisipasi, kelemahan
dan kelebihan metode, dan filsafat.
29
C. Metode Guide Discovery Learning
1. Pengertian Metode Guide Discovery Learning
Menurut Eggen (2012:177), metode Guide Discovery Learning
adalah satu pendekatan mengajar di mana guru memberi siswa contoh-
contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut.
Model ini efektif untuk mendorong ketertiban dan motivasi siswa seraya
membantu mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-
topik yang jelas.
Menurut Hamalik (1991:136), metode discovery adalah suatu
prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi
objek-objek, dan eksperimentasi sebelum membuat generalisasi sampai
siswa menyadari suatu konsep. Metode discovery adalah suatu komponen
dari praktek pendidikan yang disebut “heuristic” teaching, yakni suatu
tipe pengajaran yang meliputi metode-metode yang didesain untuk
memajukan rentang yang luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses,
membimbing diri-sendiri, (self-directed), inquiry dan model belajar
reflektif.
2. Kelebihan dan kelemahan metode Guide Discovery Learning.
Kemendikbud (2013), menyebutkan bahwa beberapa keutungan dan
kelemahan dari metode Guide Discovery Learning adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan metode discovery learning.
1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
30
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung
bagaimana cara belajarnya.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
4) Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
sesuai dengan kecepatannya sendiri.
5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
6) Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
7) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
8) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
9) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru;
11) Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
31
12) Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri;
13) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses
belajar menjadi lebih terangsang;
14) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya;
15) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;
16) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar;
17) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
b. Kelemahan metode discory learning
1) Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-
konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi.
2) Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
3) Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-
cara belajar yang lama.
32
4) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian.
5) Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang
akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh
guru.
3. Tahap – tahap pelaksanaan metode Guide Discovery Learning.
Kemendibud (2013) menyebutkan bahwa tahap-tahap Metode discovery
learning adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Langkah persiapan model pembelajaran penemuan (discovery
learning) adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pembelajaran
2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya)
3) Memilih materi pelajaran.
4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif
(dari contoh-contoh generalisasi)
5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa .
33
6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,
dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik
sampai ke simbolik
7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
b. Tahap pelaksanaan
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk
tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan
PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
2) Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah)
34
3) Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk
menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara
sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4) Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para
siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu
ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi,
dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu .
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner,
35
bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif
jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang ia jumpai dalam kehidupannya.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan
hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi.
4. Hubungan hasil belajar dengan metode Guide Discovery Learning
Metode guide discovery learning merupakan metode mengajar
yang melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dimana
siswa dituntut untuk berfikir menemukan inti dari pembelajaran
tersebut. Dengan menemukan sendiri siswa akan menemukan sesuatu
dan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi dirinya. Selain itu,
dari proses menemukan itu pengetahuan akan benar-benar tertanam
pada diri siswa bukan hanya dalam jangka pendek akan tetapi dalam
jangka panjang. Dalam metode ini siswa tidak hanya menghasilkan
pengaetahuan secara kognitif, dengan mereka melakukan maka
mereka juga mengasah kemampuan psikomotor dan dengan merespon
dari proses penemuan tersebut akan mengasah kemampuan afektif
36
mereka. Ini menunjukan bahwa metode guide discovery learning
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jadi hubungan antara
metode discoery learning dan hasil belajar adalah bahwa metode
discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik secara
afektif, psikomotorik, maupun secara kognitif.
D. Pembelajaran IPA di MI
Bruner dalam sapriati dkk(2014:1.27), beranggapan bahwa belajar
merupakan kegiatan pengolahan informasi yaitu pembetukan kategori-
kategori. Diantara kategori-kategori tersebut ada yang saling berhubungan.
Teori belajar Bruner sering disebut teori belajar penemuan.
Bruner mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini
pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang
yang nyata. Peranan seorang guru disini bukan sebagai pemberi informasi
akan tetapi sebagai pembimbing untuk mendapatkan informasi.
Model penemuan ini sangat baik bila diterapkan pada mata pelajaran
IPA. model penemuan ini mempunyai banyak manfaat, antara lain bahwa
siswa akan mudah mengingat materi apabila informasi tersebut didapatkan
sendiri, bukan perolehan dari orang lain. Siswa juga akan mengingat lebih
lama tentang informasi tersebut.
1. Pengertian, Fungsi dan tujuan, dan Ruang Lingkup IPA di MI
Depag RI (2004:206) menjelaskan tentang pengertian IPA , fungsi
dan tujuan IPA, dan ruang lingkup IPA di MI sebagai berikut:
37
a. Pengertian IPA di MI
IPA merupakan sebuah ilmu yang mempelajari alam dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai
pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, Prinsip-prinsip, proses
penemuan dan, memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Pengetahuan Alam
di Madrasah Ibtidaiyah bermanfaat bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Siswa diberi kesempatan untuk melakukan pengalaman langsung
untuk mengembangkan potensinya agar mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Siswa diarahkan untuk mencari
tahu dan berbuat sehingga dapat membantu dia untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
b. Fungsi dan Tujuan
Mata pelajaran Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan Alam
dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan selanjutunya.
Mata pelajaran Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
bertujuan untuk:
1) Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
2) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap
Pengetahuan Alam dan tekologi.
38
3) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
4) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan meletarikan alam.
5) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, Lingkungan,
Tekhnologi, dan masyarakat.
6) Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Allah SWT.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi dua aspek:
1) Kerja ilmia yang mencakup: penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecahan
masalah, sikap dan nilai ilmiah.
2) Pemahaman konsep dan penerapannya, yang mencakup:
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan;
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair,padat
dan gas;
c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,
maghnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana;
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
39
e) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
(salingtemas) merupakan penerapan konsep Pengetahuan Alam
keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat
melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk
merancang dan membuat.
2. SK dan KD IPA Kelas IV
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas IV
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan
Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan
antara struktur organ
tubuh manusia dengan
fungsinya, serta
pemeliharaannya
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara
struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya
1.2 Menerapkan cara memelihara
kesehatan kerangka tubuh
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara
struktur panca indera dengan
fungsinya
1.4 Menerapkan cara memelihara
kesehatan panca Indera
2. Memahami hubungan
antara struktur bagian
tumbuhan dengan
fungsinya
2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur
akar tumbuhan dengan fungsinya
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur
batang tumbuhan dengan fungsinya
40
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur
daun tumbuhan dengan fungsinya
2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga
dengan fungsinya
3. Menggolongkan hewan,
berdasarkan jenis
makanannya
3.1 Mengidentifikasi jenis makanan
hewan
3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan
jenis makanannya
4. Memahami daur hidup
beragam jenis makhluk
hidup
4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa
hewan di lingkungan sekitar, misalnya
kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing
4.2 Memahami daur hidup beragam jenis
makhluk hidup.
5. Memahami hubungan
sesama makhluk hidup
dan antara makhluk hidup
dengan Lingkungannya
5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis
hubungan khas (simbiosis) dan
hubungan “makan dan dimakan” antar
makhluk hidup (rantai makanan)
5.2 Mendeskripsikan hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya
Benda dan Sifatnya
6. Memahami beragam sifat
dan perubahan wujud
benda serta berbagai cara
6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat,
cair, dan gas memiliki sifat tertentu
6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan
41
penggunaan benda
berdasarkan sifatnya
wujud cair padat cair; cair
gas cair; padat gas.
6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat
bahan dengan kegunaannya
d. IPA
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tentang MI Asinan
1. Sejarah berdirinya MI Asinan
Betapa para pejuang pendiri bangsa mempunyai Ahlaq yang mulia.
Mereka ihlas mengorbankan jiwa raga serta niatnya hingga mencapai
puncak Indonesia Merdeka. Kini mau kemana setelah merdeka, mau
bagaimana setelah merdeka, mau di isi apa kemerdekaan ini? Disinilah
para pemuka agama Islam, para tokoh masyarakat desa Asinan bersatu
bermusyawarah membentuk suatu kepengurusan untuk merintis membuat
Madrasah Ibtidaiyah dan Diniyah di desa Asinan ini, dengan tujuan :
Menanamkan Ahlaqul karimah kepada peserta didik dengan
kecerdasan yang didasari dengan nilai-nilai Alqur’an dengan mengacu
sejarah kebudayaan Islam. Supaya mempunyai generasi penerus yang
berbudi pekerti luhur yang mengantarkan mereka sukses dunia akhirat.
Madrasah Ibtidaiyah didirikan pada tahun 1964, pertama berdiri
ditempat disamping masjid Darul Muttaqin Dusun Ba’an. Semakin lama
siswa bertambah banyak, kemudian dipindahkan di Desa Asinan depan
rumah pendirinya dengan lokal lahan yang tersedia. Lambat laun karena
hendak menambah lokal lagi dan lahan yang tersedia terbatas dan Ranya
juga perlu yang luas maka dipindahkan lagi lapangan Dusun Ba’an Desa
Asinan yang dipakai sampai sekarang dan alhamdulillah semakin
bertambah baik dan semoga terus berkembang.
43
2. Visi , Misi dan Tujuan Madrasah
a. Visi Madrasah
Memebentuk generasi muslim yang cerdas, terampil dan berkualitas
dengan pembiasaan perilaku taqwa.
b. Misi Madrasah
1) Menanamkan nilai-nilai religius sebagai fundamental menghadapi
tantangan masa depan dalam era tekhnologi, informasi dan
globalisasi.
2) Memberikan pelayanan yang memuaskan masyarakat.
3) Menumbuh kembangkan minat dan bakat dan bakat siswa menuju
kecakapan hidup dimana saja berada.
3. Data Personalia
MI Asinan memiliki tenaga pendidik sebanyak 7 orang.
Tabel 3.1 Data nama-nama guru MI Asinan
NO NAMA GURU TUGAS GELAR
1. Laili Dwi Astuti S.Pd.I Kepsek S1
2. Nur Achmat Arifin S.Pd.I Guru Kelas I S1
3. Rika Agus Purwanti S.Pd.I Guru Kelas II S1
4. Ahmad Muhaimin S.Pd.I Guru Kelas III S1
5. Hid Zakiyah S.Pd.I Guru Kelas IV S1
6. Isbani S.Pd.I Guru Kelas V S1
7. Reni Indrayani S.Pd.I Guru Kelas VI S1
44
4. Data siswa
Keadaan siswa di MI Asinan masih memiliki daya tarik yang kurang
sehingga masyarakat lebih memilih menyekolahkan anak mereka di
sekolah lain daripada di MI Asinan. Namun sebenarnya dari tahun 2006-
2010 keadaan siswa meningkat, akan tetapi dari tahun 2011 sampai
sekarang belum ada peingkatan. MI Asinan memiliki 51 siswa yang terdiri
dari 30 laki-laki dan 21 perempuan.
Tabel 3.2 Data siswa MI Asinan
NO KELAS JUMLAH
1. I 11
2. II 6
3. III 10
4. IV 7
5. V 9
6. VI 8
45
5. Sarana Prasarana dan Fasilitas
Walaupun MI Asin sarana dan prasarananya terbatas akan tetapi
dengan seamangat dan kreatifitas tenaga personal dari MI Asinan tetap
bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Adapun data
sarana dan prasarana MI Asinan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Sarana Prasarana dan fasilitas MI Asinan
No Nama Barang
Kondisi
Jumlah
Baik Rusak
1 Gedung Sekolah 2 - 2
2 Ruang Kelas 4 - 4
3 Ruang Guru 1 - 1
4 Ruang Perpustakaan 1 - 1
6 Gudang 1 - 1
7 WC 1 - 1
B. Subyek dan Obyek penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV MI
Asinan Bawen. Di kelas IV ini berjumlah 7 orang, 2 siswa perempuan dan
5 siswa laki-laki.
2. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah segala bentuk aktifitas siswa
ketika proses pembelajaran dan segala bentuk aktifitas guru dalam
46
merencanakan, melaksanakan hingga mengevaluasi pembelajaran dalam
mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda. Hasil belajar siswa setelah
dilakukan kegiatan pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda melalui
Metode Discovery Learning.
C. Deskripsi Penilitan
1. Deskripsi Setiap Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari
3 (tiga) siklus ini menggunakan metode pembelajaran yang berbeda
dengan metode pemebelajaran digunakan sebelumnya. Karena tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Karena peneliti
menyadari bahwa selama ini proses pembelajaran yang berlangsung hanya
menggunakan metode yang masih monoton yang mengakibatkan siswa
cenderung mudah bosan dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
yang kurang bahkan menurun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran guide discovery
learning pada setiap siklus. Dengan tujuan untuk melibatkan siswa secara
aktif menemukan sendiri pokok utama pengetahuan yang di ajarkan
dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Setiap siklus diadakan Post Test. Post Test dilakukan sesudah
memulai pelajaran. KKM untuk Mata Pelajaran IPA di MI Asinan yaitu
65. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti sebanyak 3 siklus.
47
Setiap siklusnya terdiri dari 1 kali pertemuan. Pelaksanan setiap siklus
dalam penelitian ini meliputi empat tahap, yaitu : (1) tahap perencanaan,
(2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap pengamatan dan (4) tahap
refleksi. Hasil penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut :
Pra siklus
Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 13 November 2015 yang
diikuti oleh 7 siswa. Dalam pra siklus pembelajaran dilaksanakan dengan
metode yang selama ini dipakai oleh guru kelas IV MI Asinan. Pra siklus
dilaksanakan oleh guru kelas IV dan peneliti bertindak sebagai observer.
Dalam pra siklus guru memberikan soal evaluasi sebanyak 15 soal. Pra
siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang nantinya
akan digunakan sebagai pedoman untuk menyimpulkan minimal berapa
siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini. Dari hasil belajar
siswa pada prasiklus dapat disimpulkan bahwa penelitian akan
dilaksanakan minimal 2 siklus.
Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 November 2015 yang diikuti
oleh 7 siswa. Dalam siklus I akan membahas materi sifat-sifat benda
padat. Siklus I dilakukan beberapa tahap yaitu:
a. Tahap persiapan.
Pada tahap persiapaan dilakukan kegiatan sebagai berikut;
48
1) Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran
Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran pada materi sifat-
sifat benda padat.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP).
RPP siklus I berisikan materi tentang sifat-sifat benda. RPP
digunakan untuk sebagai acuan ketika proses pelaksanaan
pembelajaran.
3) Membuat kelompok belajar.
Terdiri dari dua kelompok. Masing-masing kelompok diberi nama
kelompok. Kelompok 1 terdiri dari 3 siswa dengan nama
“Rohman”. Kelompok terdiri dari 4 siswa dengan nama “Rohim”.
4) Menyiapkan bahan ajar.
Bahan ajar adalah sebuah sumber dimana materi pokok
pembelajaran di dapatkan dan sebagai sumber informasi dan acuan
bagi guru maupun siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Bahan ajar yang digunakan adalah LKS SANG JUARA buku paket
kelas IV SAINS SAHABATKU dan juga mengambil materi dari
internet.
5) Membuat lembar observasi
Lembar observasi merupkan lembar yang digunakan oleh pengamat
yang berguna untuk alat pengumpulan data. Ada lembar observasi
yang digunakan yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar
observasi untuk siswa. Lembar observasi untuk guru berguna untuk
49
mengamati segala kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru
ketika proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi untuk
siswa berguna untuk mengamati segala kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
6) Menyusun soal post tes untuk kegiatan evaluasi
Soal post test untuk siklus I terdiri-dari 5 butir soal pilihan
ganda dan 5 butir soal uraian. Post test ini juga diguakan untuk
evaluasi pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
Pembukaan :
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2) Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
3) Guru mengabsen siswa.
4) Guru bertanya: “apa kabar anak-anak?”
5) Guru melakukan apersepsi dan motivasi:
Siswa di ajak berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu anak-
anak (bintang kecil).
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah pembelajaran selesai.
50
Eksplorasi :
1) Guru memberikan beberapa macam contoh sifat benda padat .
sekaligus mendiskripsikan contoh sifat benda padat .
2) Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang contoh
sifat benda padat .
Elaborasi :
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
pendapat tentang contoh sifat benda padat.
2) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
mengidentifikasikan tentang contoh sifat benda padat.
4) Siswa berdiskusi dan mencatat hasil dari diskusi di buku tugas
masing-masing.
5) Siswa mengumpulkan buku tugasnya.
6) Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa
yang relevan untuk dijadikan sebagai hipotesis.
7) Melalu bimbingan Guru baik secara lisan maupun tertulis, siswa
sesuai kelompoknya diminta melakukan percobaan penemuan
untuk mendapatkan lebih banyak lagi sifat-sifat benda padat dan
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan
tadi.
8) Selama proses percobaan siswa diminta mengisi lembar observasi
yang di sediakan oleh guru.
51
Konfirmasi :
1) Dengan bimbingan guru siswa diminta menyimpulkan dari hasil
percobaan penemuan dan pembuktian secara tertulis .
2) Baru setelah tertulis , Perwakilan kelompok maju ke depan untuk
membacakan hasil diskusi dari percobaan penemuanya.
3) kelompok lainnya menanggapi penjelasan kelompok yang maju.
4) Siswa mengerjakan dan dikumpulkan
Penutupan :
1) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari hari ini.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
3) Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa dan
mengucapkan salam.
c. Tahap pengamatan
Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan petunjuk lembar
observasi. Pada tahap ini yang melakukan observasi adalah teman
sejawat. Hal-hal yang diamati adalah segala kegiatan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dan segala kegiatan guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dan pengamat bersama-
sama mengoreksi hasil pengamatan selama proses pembelajaran.
d. Tahap refleksi
52
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu
ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil
belajar pre test dan post test dalam siklus I, serta kelebihan dan
kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus I.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 November 2015 yang diikuti oleh 7
siswa. Siklus II dilakukan beberapa tahap yaitu:
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapaan dilakukan kegiatan sebagai berikut;
1) Meyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran.
Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran pada materi sifat-
sifat benda padat. Media, alat dan bahan pembelajaran harus sesuai
dengan materi yang diajarkan.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP)
RPP siklus II berisikan materi tentang sifat-sifat cair. RPP
digunakan untuk sebagai acuan ketika proses pelaksanaan
pembelajaran.
3) Membuat kelompok belajar
Terdiri dari dua kelompok. Anggota kelompok berbeda dengan
anggota kelompok pada siklus 1. Masing-masing kelompok diberi
nama kelompok. Kelompok 1 terdiri dari 3 siswa dengan nama
53
“Rohman”. Kelompok terdiri dari 4 siswa dengan nama “Rohim”.
Setiap kelompok memilih 1 orang untuk dijadikan sebagi ketua
kelompok.
4) Menyiapkan bahan ajar.
Bahan ajar adalah sebuah sumber dimana materi pokok
pembelajaran di dapatkan dan sebagai sumber informasi dan acuan
bagi guru maupun siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Bahan ajar yang digunakan adalah LKS SANG JUARA buku paket
kelas IV SAINS SAHABATKU dan juga mengambil materi dari
internet.
5) Membuat lembar observasi
Lembar observasi merupkan lembar yang digunakan oleh pengamat
yang berguna untuk alat pengumpulan data. Ada lembar observasi
yang digunakan yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar
observasi untuk siswa. Lembar observasi untuk guru berguna untuk
mengamati segala kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru
ketika proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi untuk
siswa berguna untuk mengamati segala kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
6) Menyusun soal post tes untuk kegiatan evaluasi.
Soal post test untuk siklus II terdiri-dari 5 butir soal pilihan ganda
dan 5 butir soal uraian. Post test ini juga diguakan untuk evaluasi
pembelajaran.
54
b. Tahap pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
Pembukaan :
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2) Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
3) Guru mengabsen siswa.
4) Guru bertanya: “apa kabar anak-anak?”
5) Guru melakukan apersepsi dan motivasi:
Siswa di ajak berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu anak-
anak (tik tik bunyi hujan).
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah pembelajaran selesai.
Eksplorasi :
1) Guru memberikan beberapa macam contoh sifat benda cair.
sekaligus mendiskripsikan contoh sifat benda cair .
2) Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang contoh
sifat benda cair.
55
Elaborasi :
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
pendapat tentang contoh sifat benda cair.
2) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
mengidentifikasikan tentang contoh sifat benda cair.
4) Siswa berdiskusi dan mencatat hasil dari diskusi di buku tugas
masing-masing.
5) Siswa mengumpulkan buku tugasnya.
6) Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa
yang relevan untuk dijadikan sebagai hipotesis.
7) Melalu bimbingan Guru baik secara lisan maupun tertulis, siswa
sesuai kelompoknya diminta melakukan percobaan penemuan
untuk mendapatkan lebih banyak lagi sifat-sifat benda cair dan
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan
tadi.
8) Selama proses percobaan siswa diminta mengisi lembar observasi
yang di sediakan oleh guru.
Konfirmasi :
1) Dengan bimbingan guru siswa diminta menyimpulkan dari hasil
percobaan penemuan dan pembuktian secara tertulis .
2) Baru setelah tertulis , Perwakilan kelompok maju ke depan untuk
membacakan hasil diskusi dari percobaan penemuanya.
56
3) kelompok lainnya menanggapi penjelasan kelompok yang maju.
4) Siswa mengerjakan dan dikumpulkan
Penutupan :
1) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari hari ini.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
3) Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa dan
mengucapkan salam.
c. Tahap pengamatan
Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan petunjuk lembar
observasi. Pada tahap ini yang melakukan observasi adalah teman
sejawat. Hal-hal yang diamati adalah segala kegiatan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dan segala kegiatan guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dan pengamat bersama-
sama mengoreksi hasil pengamatan selama proses pembelajaran.
d. Tahap refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus II dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu
ditingkatkan pada pembelajaran siklus III. Membandingkan hasil
belajar pre test dan post test dalam siklus II, serta kelebihan dan
kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus II.
57
Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015 yang diikuti oleh
7 siswa. Siklus III dilakukan beberapa tahap yaitu:
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapaan dilakukan kegiatan sebagai berikut;
a. Menyiapkan media, alat dan bahan pembelajaran.
Media, alat dan bahan pembelajaran harus sesuai dengan materi.
b. Membuat rencana pembelajaran (RPP).
RPP siklus III berisikan materi tentang sifat-sifat gas. RPP
digunakan untuk sebagai acuan ketika proses pelaksanaan
pembelajaran.
c. Membuat kelompok belajar.
Terdiri dari dua kelompok. Anggota kelompok berbeda dengan
anggota kelompok pada siklus 2. Masing-masing kelompok diberi
nama kelompok. Kelompok 1 terdiri dari 3 siswa dengan nama
“Rohman”. Kelompok terdiri dari 4 siswa dengan nama “Rohim”.
Setiap kelompok memilih 1 orang untuk dijadikan sebagi ketua
kelompok.
d. Menyiapkan bahan ajar.
Bahan ajar adalah sebuah sumber dimana materi pokok
pembelajaran di dapatkan dan sebagai sumber informasi dan acuan
bagi guru maupun siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Bahan ajar yang digunakan adalah LKS SANG JUARAbuku paket
58
kelas IV SAINS SAHABATKU dan juga mengambil materi dari
internet.
e. Membuat lembar observasi
Lembar observasi merupkan lembar yang digunakan oleh pengamat
yang berguna untuk alat pengumpulan data. Ada lembar observasi
yang digunakan yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar
observasi untuk siswa. Lembar observasi untuk guru berguna untuk
mengamati segala kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru
ketika proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi untuk
siswa berguna untuk mengamati segala kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
f. Menyusun soal post tes untuk kegiatan evaluasi.
Soal post test untuk siklus III terdiri-dari 5 butir soal pilihan ganda
dan 5 butir soal uraian. Post test ini juga diguakan untuk evaluasi
pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
Dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
Pembukaan :
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
59
2) Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran
3) Guru mengabsen siswa.
4) Guru bertanya: “apa kabar anak-anak?”
5) Guru melakukan apersepsi dan motivasi:
Siswa di ajak berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu anak-
anak (balonku ada lima).
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
setelah pembelajaran selesai.
Eksplorasi :
1) Guru memberikan beberapa macam contoh sifat benda padat .
sekaligus mendiskripsikan contoh sifat benda padat .
2) Guru juga menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang contoh
sifat benda padat .
Elaborasi :
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan
pendapat tentang contoh sifat benda padat.
2) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
mengidentifikasikan tentang contoh sifat benda padat.
4) Siswa berdiskusi dan mencatat hasil dari diskusi di buku tugas
masing-masing.
5) Siswa mengumpulkan buku tugasnya.
60
6) Guru mengambil beberapa pendapat dari hasil identifikasi siswa
yang relevan untuk dijadikan sebagai hipotesis.
7) Melalu bimbingan Guru baik secara lisan maupun tertulis, siswa
sesuai kelompoknya diminta melakukan percobaan penemuan
untuk mendapatkan lebih banyak lagi sifat-sifat benda padat dan
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan
tadi.
8) Selama proses percobaan siswa diminta mengisi lembar observasi
yang di sediakan oleh guru.
Konfirmasi :
1) Dengan bimbingan guru siswa diminta menyimpulkan dari hasil
percobaan penemuan dan pembuktian secara tertulis .
2) Baru setelah tertulis , Perwakilan kelompok maju ke depan untuk
membacakan hasil diskusi dari percobaan penemuanya.
3) kelompok lainnya menanggapi penjelasan kelompok yang maju.
4) Siswa mengerjakan dan dikumpulkan
Penutupan :
1) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari hari ini.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
3) Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa dan
mengucapkan salam.
61
c. Tahap pengamatan
Mengamati proses pembelajaran sesuai dengan petunjuk lembar
observasi. Pada tahap ini yang melakukan observasi adalah teman
sejawat. Hal-hal yang diamati adalah segala kegiatan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dan segala kegiatan guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dan pengamat bersama-
sama mengoreksi hasil pengamatan selama proses pembelajaran.
d. Tahap refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus III. Membandingkan hasil belajar pre test dan post
test dalam siklus III. Peneliti membandingkan hasil belajar siklus I,
Siklus II, dan Siklus III.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus
Kegiatan pra siklus di laksanakan pada hari jum’at tanggal 13
November 2015, yang dilaksanakan di ruang kelas IV MI Asinan. Pra
siklus laksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sebelum dilaksanakan siklus I, dan juga untuk sebagai bahan
refleksi bagi peneliti dan guru kelas IV untuk menentukan minimal berapa
siklus yang harus dilaksanakan dalam penelitian ini kaitanya dengan
kesiapan dan kemampuan siswa, dengan banyak dan tingkat kesulitan
materi yang akan di ajarkan. Dalam kegiatan pra siklus ini yang dilakukan
peneliti adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
yang sebelumnya diapakai. Soal evaluasi sebanyak 15 soal.
Berikut hasil dari Pra sikluskelas IV mapel IPA materi sifat-sifat
benda MI Asinan.
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa (Pra Siklus)
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Agung Sugiarto 60 Tidak tuntas
2 P Annisa Dian Mutiara 80 Tuntas
4 P Atikah Nur Aini 85 Tuntas
5 L Daffa Rosyadanudin 40 Tidak tuntas
6 L Nafis Naufal Al Bana 75 Tuntas
3 L Rizal Firman Maulana 50 Tidak tuntas
7 L Yoga Rahmad Setiawan 60 Tidak tuntas
Jumlah 455
(Sumber : Data Hasil Pra siklus, 13 November 2015)
63
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan Pra siklus ini, maka
diperoleh:
455)(Fdidikpesertaseluruhnilai
4)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
7)(Ndidikpeserta
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 7
3 x 100%
= 42,85%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 7
450
= 64,29
Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa dengan nilai
tertinggi 85 dan nilai terendah 40. Ketuntasan belajar mencapai 42,85%.
Rata-rata kelas mencapai 64,29. Ada 4 anak yang mencapai KKM (65)
dengan persentase 42,85 %. Dan ada 3 anak yang belum mencapai KKM
(65) dengan persentase 57,15%. Dari hasil tersebut peneliti dan guru kelas
IV menyimpulkan bahwa penelitian akan dilaksanakan minimal sebanyak
2 siklus.
2. Analisis Kegiatan Siklus I
a. Data Hasil Belajar
Dalam siklus I ini materi yang diajarkan adalah tentang sifat-sifat
benda padat. Siklus I sudah di laksanakan pada hari selasa tanggal 17
November 2015. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah berupa data
nilai prestasi belajar siswa dan data hasil pengamatan oleh observer.
64
Pada siklus I peneliti memberikan soal evaluasi sebanyak 5 soal
pilihan ganda dan 5 butir soal uraian. Berikut tabel hasil belajar siswa
pada Siklus I:
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Agung Sugiarto 70 Tuntas
2 P Annisa Dian Mutiara 85 Tuntas
4 P Atikah Nur Aini 85 Tuntas
5 L Daffa Rosyadanudin 40 Tidak tuntas
6 L Nafis Naufal Al Bana 75 Tuntas
3 L Rizal Firman Maulana 60 Tidak tuntas
7 L Yoga Rahmad Setiawan 60 Tidak tuntas
Jumlah 475
(Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus I, 17 November 2015)
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka
diperoleh:
475)(Fdidikpesertaseluruhnilai
4)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
7)(Ndidikpeserta
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100%
= 7
4 x 100%
= 57,15%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 7
470
= 67,14
Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa dengan nilai
tertinggi 85 dan nilai terendah 40. Ketuntasan belajar mencapai 57,15
65
%. Rata-rata kelas mencapai 67,14. Ada 4 anak yang mencapai KKM
(70) dengan persentase 57,15%. Dan ada 3 anak yang belum mencapai
KKM (70) dengan persentase 42,85%.
b. Hasil observasi
Dari kegiatan siklus I telah didapat hasil observasi yang
dilakukan oleh observer. Dari hasil observasi siklus I telah di dapatkan
hasil persentase keaktifan guru mencapai 50%. Hasil ini menunjukan
bahwa keaktifan guru dalam kelas cukup. Hasil persentase keaktifan
siswa mencapai 62,24%. Hasil ini menunjukan bahwa keaktifan siswa
juga dikelas juga cukup. Akan tetapi masih banyak kekurangan-
kekurangan yang perlu diperbaiki di siklus berikutnya.
c. Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus I
dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada
pembelajaran siklus II. Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan yang
ditemukan dalam pembelajaran siklus I.
Dari hasil Silklus I dapat disimpulkan bahwa penelitian masih
banyak kekurangan dan belum bisa disebut berhasil. Masih ada siswa
yang belum tuntas dengan persentase 57,15%, nilai rata-rata kelaspun
masih rendah belum mencapai ketuntasan yang diharapkan.
Selain itu dari data hasil pengamatan masih banyak sekali
kekurangan dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
66
1) Guru :
(a) Guru masih kurang maksimal dalam penerapan metode guide
discovery learning.
(b) Bimbingan guru yang kurang maksimal terhadap siswa .
(c) Pengondisian kelas masih belum maksimal.
(d) Penyampaian tujuan pembelajaran yang kurang.
2) Siswa :
(a) Siswa yang masih belum menyesuaikan dengan metode yang
digunakan.
(b) Keaktifan siswa dalam berdiskusi masih kurang.
(c) Respon siswa terhadap rangsangan yang diberikan guru masih
kurang.
(d) Keaktifan siswa dalam melaksanakan percobaan penemuan
masih kurang.
(e) Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan
sendiri.
(f) Keaktifan siswa dalam menanggapi kelompok yang maju masih
kurang.
(g) Siswa kurang aktif saat melakukan penemuam pembuktian.
(h) Pelaksanaan diskusi antar kelompok untuk membahas temuan-
temuan dalam diskusi belum berjalan optimal.
Kekurangan-kekurangan dalam siklus I akan diperbaiki oleh
peneliti dalam pembelajaran siklus II.
67
3. Analisis Kegiatan Siklus II
a. Hasil Pengamatan
Dalam siklus II, guru membahas materi tentang sifat-sifat benda
padat. Siklus II dilaksanakan pada hari jum’at 19 November. Data
yang diperoleh dari siklus ini adalah data hasil belajar siswa dan hasil
pengamatan.
Guru tetap menggunakan metode yang sama yaitu metode Guide
Discovery Learning. Proses pembelajaran mengacu dengan RPP yang
telah di buat. Guru melaksanakan pembelajaran dengan
memperhatikan kekurangan-kekurangan yang didapat dari hasi
pengamatan pada siklus I. Pada siklus II guru memberikan tes
sebanyak 5 soal plihan ganda dan 5 soal dalam bentuk uraian. Berikut
tabel hasil dari tes hasil belajar siswa pada siklus II.
Tabel 4.5 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Agung Sugiarto 70 Tuntas
2 P Annisa Dian Mutiara 85 Tuntas
4 P Atikah Nur Aini 90 Tuntas
5 L Daffa Rosyadanudin 55 Tidak tuntas
6 L Nafis Naufal Al Bana 80 Tuntas
3 L Rizal Firman Maulana 60 Tidak tuntas
7 L Yoga Rahmad Setiawan 70 Tuntas
Jumlah 510
(Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus II, 19 November 2015)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini, maka
diperoleh:
68
510)(Fdidikpesertaseluruhnilai
5)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
7)(Ndidikpeserta
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx10
= 7
5 x 100%
= 71,42%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 7
510
= 72,85
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil belajar siswa dengan nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 55. Ketuntasan belajar mencapai %.
Rata-rata kelas mencapai 72,85. Ada 5 anak yang mencapai KKM (65)
dengan persentase 71,42%. Dan ada 2 anak yang belum mencapai
KKM (65) dengan persentase 29,58%.
b. Hasil observasi
Dari kegiatan siklus II telah didapat hasil observasi yang
dilakukan oleh observer. Dari hasil observasi siklus II telah di
dapatkan hasil persentase keaktifan guru mencapai 66,67%. Hasil ini
menunjukan bahwa keaktifan guru dalam kelas baik. Hasil persentase
keaktifan siswa mencapai 78,58%. Hasil ini menunjukan bahwa
keaktifan siswa juga dikelas juga baik. Akan tetapi masih banyak
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki di siklus berikutnya.
69
c. Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran siklus
II dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta
kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus
II.
Dari hasil belajar Siklus II disimpulkan bahwa, Nilai rata-rata
klas bertambah jika dibandingkan dengan siklus I dari 64,29 menjadi
67,14. Nilai ketuntasan belajarpun juga bertambah akan tetapi belum
mencapai ketuntasan yang diharapkan. Dan juga siswa yang tuntas
belajar pun betambah jika dibandingkan dengan siklus I yaitu dari 4
anak dengan persentase 57,15 % menjadi 5 anak dengan persentase
71,42 %. Jika siswa yang tuntas belajar bertambah maka siswa yang
belum tuntas belajarpun berkurang jika dibandingkan dengan siklus I
yaitu dari 3 anak dengan persentase 42,85% menjadi 2 anak dengan
persentase 29,58%. Jadi, peneliti dan pengamat menyimpulkan bahwa
melihat hasil dari siklus II penelitian belum dapat dikatakan berhasil
walaupun terjadi peningkatan, Karena kriteria ketuntasan belajar yang
diharapkan oleh peneliti adalah 100% semua siswa tuntas belajar.
Dalam siklus II ini siswa yang tuntas belajar hanya 71,42% dan belum
mencapai ketuntasan yang diharapkan.
Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus II masih didapatkan
beberapa kekurangan baik dari siswa maupun guru, adapun
kekurangan-kekurangannya adalah sebagai berikut:
70
1) Guru
(a) Guru masih kurang dalam memberikan bimbingan terhadap
siswa.
(b) Persiapan guru masih kurang, karena penelitian dilakukan
diluar kelas sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mempersiapkan media pembelajaran.
(c) Guru dalam mengondisikan dan mempersiapkan siswa untuk
belajar masih kurang.
2) Siswa
(a) Konsentrasi siswa terhadap pembelajaran kurang, dikarenakan
siswa kurangnya bimbingan dari guru.
(b) Ada beberapa siswa yang masih belum terbiasa dengan metode
yang digunakan.
(c) Keaktifan siswa dalam berdiskusi masih kurang.
(d) Keaktifan siswa dalam berpendapat masih kurang.
4. Analisis Kegiatan Siklus III
a. Hasil Pengamatan
Dalam siklus III, guru membahas materi tentang sifat-sifat benda
padat. Siklus III dilaksanakan pada hari selasa 24 November. Data
yang diperoleh dari siklus ini adalah data hasil belajar siswa dan hasil
pengamatan.
Guru tetap menggunakan metode yang sama yaitu metode Guide
Discovery Learning. Proses pembelajaran mengacu dengan RPP yang
71
telah di buat. Guru melaksanakan pembelajaran dengan
memperhatikan kekurangan-kekurangan yang didapat dari hasi
pengamatan pada siklus II. Pada siklus III guru memberikan tes
sebanyak 5 an 5 soal pilihan ganda dalam bentuk uraian. Berikut tabel
hasil dari tes hasils belajar siswa pada siklus II.
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Agung Sugiarto 80 Tuntas
2 P Annisa Dian Mutiara 95 Tuntas
4 P Atikah Nur Aini 90 Tuntas
5 L Daffa Rosyadanudin 70 Tuntas
6 L Nafis Naufal Al Banan 95 Tuntas
3 L Rizal Firman Maulana 75 Tuntas
7 L Yoga Rahmad Setiawan 75 Tuntas
Jumlah 580
(Sumber : Data Hasil Evaluasi Siklus III, 24 November,2015)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus III ini, maka
diperoleh :
580)(Fdidikpesertaseluruhnilai
7)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 7
Ketuntasan belajar (%) =7
7x100%
= 7
7 x 100%
= 100%
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 7
580
= 82,85
72
Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa dengan nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Ketuntasan belajar mencapai 100%.
Rata-rata kelas mencapai 82,85. Semua anak mencapai KKM(65)
dengan persentase 100%.
b. Hasil observasi
Dari kegiatan siklus III telah didapat hasil observasi yang
dilakukan oleh observer. Dari hasil observasi siklus III telah di
dapatkan hasil persentase keaktifan guru mencapai 100%. Hasil ini
menunjukan bahwa keaktifan guru dalam kelas sangat baik. Hasil
persentase keaktifan siswa mencapai 92,85%. Hasil ini menunjukan
bahwa keaktifan siswa juga dikelas juga sangat baik.
c. Refleksi
Dari hasil belajar Siklus III disimpulkan bahwa, Nilai rata-rata
kelas bertambah jika dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.
Nilai ketuntasan belajarpun juga bertambah dan sudah mencapai
ketuntasan yang diharapkan. Dan juga siswa yang tuntas belajar pun
betambah jika dibandingkan dengan siklus-siklus. Semua siswa tuntas
dalam belajarnya dengan persentase 100%. Jadi, peneliti dan pengamat
menyimpulkan bahwa melihat hasil dari siklus III penelitian dapat
dikatakan berhasil, Karena kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan
oleh peneliti adalah 100% dan semua siswa sudah memenuhinya.
73
B. Pembahasan
Setelak melaksanakan kegiatan pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus
III diperoleh data hasil prestasisiswa kelas IV pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam materi sifar-sifat benda dengan menggunakan metode
guide discovery learning. Dimana data ini diperoleh dari hasil hasil
pengamatan, hasil evaluasi dan hasil dari diskusi dengan guru kelas IV selama
proses kegiatan penelitian. Berikut tabel hasil prestasi belajar:
Tabel 4.11 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus
III
No Nama Perolehan Nilai Prestasi
Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Siklus III
1 Agung Sugiarto 60 70 70 80
2 Annisa Dian Mutiara 80 85 85 95
4 Atikah Nur Aini 85 85 90 90
5 Daffa Rosyadanudin 40 40 55 70
6 Nafis Naufal 75 75 80 95
3 Rizal 50 60 60 75
7 Yoga Rahmad S 60 60 70 75
Jumlah 450 470 510 580
Rata-Rata 64,29 67,14 72,85 82,85
Ketuntasan 42,85% 57,15% 71,42% 100%
Nilai tertinggi 85 85 90 95
Nilai terendah 40 40 55 70
Siswa yang tuntas 3(42,85%) 4(57,15) 5(71,42%) 7(100%)
Siswa yang tidak tuntas 4(57,15%) 3(42,85%) 2(29,58%) 0(0%)
Aktifitas guru 50 % 66,67% 100%
Aktifitas siswa 62,24% 78,58% 92,85%
KKM 65
(Sumber : Hasil Analisis Data oleh Peneliti)
74
Dari tabel terebut dapat disimpulkan bahwa:
a. Pra siklus
Pada kegiatan pra siklus siswa yang telah mencapai KKM adalah
sebanyak 3 siswa (42,85 %) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM
adalah sebanyak 4 siswa (57,15%). Hasil ini membuktikan masih
rendahnya nilai ketuntasan hasil belajar yang tidak sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang diharapkan. Data diatas menjadi dasar
dalam menerapkan metode guide discovery learning pada mata pelajaran
IPA materi sifat-sifat benda kelas IV MI Asinan, Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang.
b. Siklus 1
Pada kegiatan siklus I siswa yang telah mencapai KKM adalah
sebanyak 4 siswa(57,15%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM
adalah 3 siswa (42,85%). Pada siklus I ini hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian. Keaktifan guru
mencapai 50% (cukup) dan keaktifan siswa mencapai 62,24% (baik).
c. Siklus II
Pada kegiatan siklus II siswa yang telah mencapai KKM adalah
sebanyak 5 siswa(71,42%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM
adalah 2 siswa (29,58%). Pada siklus II ini hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus II, namun belum bisa dikatakan berhasil karena
ketuntasan yang diharapkan oleh peneliti adalah 100%, sedangkan pada
75
siklus 2 ketuntasan hanya mencapai 71,42%. Keaktifan guru mencapai
66,67% (baik) dan keaktifan siswa mencapai 78,58% (baik).
d. Siklus III
Pada kegiatan siklus III siswa yang telah mencapai KKM adalah
sebanyak 7 siswa(100%), semua siswa telah bisa menapai KKM. Pada
siklus III ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus II, dan
bisa dikatakan berhasil karena ketuntasan yang diharapkan oleh peneliti
adalah zs 100%, sedangkan pada siklus III ketuntasan mencapai 100%.
Keaktifan guru mencapai 100% (sangat baik) dan keaktifan siswa
mencapai 82,85% (sangat baik).
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus
I, Siklus II, dan Siklus III
(Sumber : Hasil Perbandingan Rata-rata tiap Siklus oleh Peneliti)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-rata kelas
64,29 67,14
72,85 82,85
76
Gambar 4. 2 Grafik Tingkat Ketuntasan Klasikal Pra Siklus, Siklus
I,Siklus III dan Siklus III
(Sumber : Hasil Perbandingan Tingkat Ketuntasan Klasikal tiap
Siklus oleh Peneliti)
Gambar 4.3 Grafik Tingkat Keaktifan Guru Siklus I, Siklus II dan
Siklus III
(Sumber : Hasil Perbandingan Tingkat Keaktifan guru tiap Siklus
oleh Peneliti)
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Ketuntasan
42,85
57,15 71,42
100
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Siklus I Siklus II Siklus III
keaktifan
62,24%
78,58%
71,42
92,85%
77
Gambar 4.4 Grafik Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I Siklus II dan
Siklus III
(Sumber : Hasil Perbandingan Tingkat Keaktifan guru tiap Siklus
oleh Peneliti)
Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
penggunaan metode guide discovery learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam Pembelajaran IPA materi sifat-sifat benda Kelas IV MI
Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang baik dari segi aktivitas di
kelas maupun keterampilan secara individual pada saat tes akhir setiap
siklusnya.
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Siklus I Siklus II Siklus III
keaktifan
50%
66,67% 71,42
100%
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat di kemukakan
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat Benda
Melaluli Metode Guide Discovery Learning Pada Kelas IV MI Asinan
Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil, hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian yaitu ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 57,15%
menjadi 71,42% pada siklus II dan menjadi 100% pada siklus III, dan rata-
rata hasil belajar pada siklus I sebesar 67,14 menjadi 72,85 pada siklus II dan
menjadi 82,85 siklus III.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa metode discovery learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat benda di MI
Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.
B. Saran
a. Bagi Siswa
Saran kepada siswa diharapkan agar siswa berpartisipasi secara aktif
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga didapatkan
79
pengetahuan yang komprehensif baik secara afektif, psikomotorik,
maupun kognitif.
b. Bagi Guru
Saran kepada guru diharapkan agar guru yang bersangkutan dapat
terampil dalam menerapkan metode discovery learning pada proses
pembelajaran dan memberikan bimbingan kepada siswa secara maksimal.
c. Bagi Sekolah/ Madrasah
Saran kepada Madrasah untuk lebih memperhatikan lagi
perbaikanproses pembelajaran agar menjadi lebih baik dan dapat
meningkatkan mutu dari madrasah.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Departemen Agama RI. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah,
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta.
Eggen, Paul. 2009. Methods for Teaching, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Eggen, Paul. 2012. Strategie and Models for Teachers, Jakarta: Permata
Putri Media.
Hamalik, Oemar. 1991. Pendidikan Guru Konsep dan Strategi, Bandung:
Mandar Maju.
Hassibuan. 1993. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Karo-karo, Bukit. 1977. Metodologi Pengajaran, Salatiga: C.V. Saudara.
Kemendikbud, 2013. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING).
Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI, Jakarta : Piranti Darma
Kalokatama.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rachmat, dkk.2004. Sains Sahabatku, Jakarta: Ganeca Exact.
Sapriati, Amalia, dkk. 2014. Embelajaran IPA di SD, Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,
Jakarta: Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belaja, Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
81
Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas IV MI Asinan
NO L/P NAMA
1 L Agung Sugiarto
2 P Annisa Dian Mutiara
4 P Atikah Nur Aini
5 L Daffa Rosyadanudin
6 L Nafis Naufal Al Bana
3 L Rizal Firman Maulana
7 L Yoga Rahmad Setiawan
Lampiran 2 Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pra Siklus
Nama : Nilai:
No :
Kelas :
I. berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau c yang merupkan
jawaban yang benar!
1. Ada beberapa sifat benda.
(i) Dapat dimampatkan.
(ii) Bentuk sesuai wadahnya.
(iii) Tidak dapat mengalir.
(iv) Ukurannya tetap.
Dari sifat-sifat di atas yang merupakan sifat-sifat benda padat adalah .
. . .
a. (i) dan (ii)
b. (i) dan (iv)
c. (ii) dan (iv)
d. (iii) dan (iv)
2. Pensil diletakkan di dalam tempat pensil, maka . . . .
a. panjangnya berubah
b. bentuknya berubah
c. bentuknya tetap
d. dapat dimampatkan
3. Sebuah penggaris dipindahkan ke atas meja.
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. bentuk penggaris tetap, ukuran tetap
b. bentuk penggaris tetap, ukuran berubah
c. bentuk penggaris berubah
d. ukuran penggaris berubah
4. Jika air dituangkan ke dalam botol maka bentuknya akan menyerupai
....
a. gelas
b. piring
c. botol
d. teko
5. Sifat benda cair yang ditunjukkan oleh gambar di atas yaitu . . . .
a. bentuk sesuai dengan wadahnya
b. menekan ke segala arah
c. dapat dimampatkan
d. volume dapat berubah
6. Peristiwa di samping menunjukkan benda cair mempunyai daya . . . .
a. konduktivitas
b. relativitas
c. elektrisitas
d. kapilaritas
7. sifat-sifat benda
Menempati ruang dan mengisi seluruh ruangan yang tersedia.
Memiliki berat
Memiliki tekanan
Dapat dimampatkan.
Dapat memuai ketika di panaskan
Merupakan sifat-sifat benda . . . .
a. benda padat
b. benda cair
c. benda gas
d. benda keras
8. Ban yang dipompa, udara dalam ban tidak dapat keluar. Hal ini
membuktikan bahwa sifat benda gas adalah . . . .
a. dapat dimampatkan
b. tidak dapat dimampatkan
c. permukaanya selalu datar
d. selalu berubah
9. Balon yang ditiup. Semua ruangan dalam balon akan terisi udara. Hal
ini menunjukan bahwa sifat benda gas adalah . . . .
a. Menekan kesegala arah
b. Menempati ruang
c. Memiliki berat
d. Mengalir
10. Sebuah benda mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
i) Dapat dimampatkan.
ii) Dapat mengalir.
iii) Bentuk sesuai dengan wadahnya.
Merupakan sifat benda . . . .
a. minyak goreng
b. uap air
c. pasir
d. batu
II. jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas
dan benar!
2. Sebutkan sifat-sifat beda padat!
3. Sebutkan sifat-sifat beda cair!
4. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda cair memiliki berat
atau massa!
5. Sebutkan sifat-sifat beda gas!
6. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda gas dapat memuai!
Kunci jawaban
I.
1. D
2. C
3. A
4. C
5. B
6. D
7. C
8. A
9. B
10. B
II.
1. Sifat-sifat benda padat
Bentuknya tidak dapat berubah sendiri tanpa ada cara tertentu.
Benda padat memiliki berat atau massa .
Volume dan berat benda padat tidak dapat dirubah dengan cara
tertentu.
Benda padat dapat menempati ruang
Benda padat ada yang keras, lentur dan lunak.
2. Sifat-sifat benda cair
Benda cair mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
Menempati ruang
Memiliki berat
Permukaan benda cair yang tenang selalu datar
Mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah.
Memiliki tekanan dan menekan kesegala arah.
Bentuk benda cair beruba-ubah mengikutri bentuk wadahnya,
tetapi isi(volumenya)nya tetap.
Air dapat meresap melalui celah-celah kecil
3. Plastik kosong ditimbang akan lebih ringan, sedang plastik yang di isi
air ditimbang akan lebih berat.
4. Sifat-sifat benda gas
Menempati ruang dan mengisi seluruh ruangan yang tersedia.
Memiliki berat
Memiliki tekanan
Udara dapat dimampatkan.
Udara dapat memuai ketika di panaskan
5. Balon yang terisi udara jika di panaskan maka lama-lama akan
memuai.
Catatan
Soal pilihan ganda setiap soal skornya 1
Soal uraian setiap soal skornya 2
Nilai = Jumlah skor x 20
Lampiran 4 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) SIKLUS I
Sekolah : MI ASINAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Sifat-Sifat Benda
waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara
penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasikan wujud benda padat,cair dan gas memiliki sifat
tertentu.
C. Indikator
1.1.1 Melalui metode Guide Discovery Learning Siswa dapat menemukan
dan menyebutkan sifat-sifat benda padat dengan benar.
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat benda padat dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan
Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (
diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian (
carefulness), peraya diri, inisiatif, dan mandiri, menghargai
keberagaman,kritis,kreatif dll.
E. Materi Essensial
1. Sifat-sifat benda padat
Benda padat merupakan benda yang paling banyak ditemukan
disekitar kita. Benda padat memiliki sifat-sifat khusus yaitu:
Bentuknya tidak dapat berubah sendiri tanpa ada cara tertentu.
Seperti pensil kalian, pindahkan pensil yang ada di meja kalian
kalian ke dalam disgrip kalian apakah terjadi perubahan bentuk
dari pensil itu? Tentu saja tidak, pensil jika dimasukan ke tempat
apapun bentuknya ya tetap pensil. Bentuk benda pata tidak akan
berubah meskipun dipindah tempatnya.
Benda padat memiliki berat atau massa .
Kalian pasti pernah mengangkat sebuah benda, ada yang terasa
ringan, seperti mengangkat pensil atau selembar kertas, tapi juga
ada yang terasa ringan seperti mengangkat batu besar ataupun besi
panjang. Sehingga tanganmu mengangkat benda itu dengan tenaga
yang kuat dan besar. Hal ini menunjukan bahwa benda padat
mempunyai berat atau massa ada yang berat dan ada juga yang
ringan.
Volume dan berat benda padat tidak dapat dirubah dengan cara
tertentu.
Seperti sepatu kalian, jika kalian pindahkan ke tempat manapun
volumenya dan beratnya akan tetap sama.
Benda padat dapat menempati ruang
Benda akan menempati ruang jika ruangannya lebih besar daripada
benda itu. Seperti penghapusmu yang bisa kamu masukan kedalam
disgripmu. Seperti bukumu yang bisa kamu masukan dalam tasmu.
Bahkan almari yang bisa menempati ruangan tidurmu. Ini
menunjukan bahwa benda dapat menempati ruang.
Benda padat ada yang keras, lentur dan lunak.
Seperti batu adalah contoh benda padat keras, karet adalah ontoh
benda padat lentur, dan seperti plastisin adalah contoh benda padat
lunak.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode guide discovery learning.
2. Metode ceramah
3. Metode diskusi
4. Metode penugasan
Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat –alat perobaan penemuan : pensil, batu, kapas, timbangan, kursi dll.
2. Anggota SANG JUARA. 2015. LKS Sang Juara, Solo: Usaha Makmur.
3. Racmat, dkk. 2004. Sains Sahabatku, Jakarta: Ganeca Exact.
4. Internet
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siswa
No Kegiatan Tahapan MDL Kegiatan Pembelajaran Wkt
1. Awal
a. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan
salam dan berdoa
bersama yang
dipimpin oleh
salah satu peserta
didik.
b. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
c. Guru mengabsen
siswa.
d. Guru bertanya:
“apa kabar anak-
anak?”
e. Guru melakukan
apersepsi dan
5 m
motivasi:
- Siswa di ajak
berdiri dan
bersama-sama
menyanyikan lagu
anak-anak
(bintang kecil).
f. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai
setelah
pembelajaran
selesai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
a. Eksplorasi
Guru memberikan
beberapa macam
contoh sifat benda
padat . sekaligus
mendiskripsikan
contoh sifat benda
60m
padat .
Guru juga
menyampaikan
pernyataan-
pernyataan tentang
contoh sifat benda
padat .
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
b. Elaborasi
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
contoh sifat benda
padat.
Guru membagi siswa
menjadi 2 kelompok.
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
Data collection dan Data
Processing (Pengolahan
Data)
Verification
(Pembuktian)
berdiskusi
mengidentifikasikan
tentang contoh sifat
benda padat.
Siswa berdiskusi dan
mencatat hasil dari
diskusi di buku tugas
masing-masing.
Siswa
mengumpulkan buku
tugasnya.
Guru mengambil
beberapa pendapat
dari hasil identifikasi
siswa yang relevan
untuk dijadikan
sebagai hipotesis.
Melalu bimbingan
Guru baik secara
lisan maupun
tertulis, siswa sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan penemuan
untuk mendapatkan
lebih banyak lagi
sifat-sifat benda
padat dan
membuktikan benar
atau tidaknya
hipotesis yang telah
ditetapkan tadi.
Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi
yang di sediakan
oleh guru.
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
c. Konfirmasi (latihan)
Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan dari
hasil percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
Baru setelah tertulis ,
Perwakilan kelompok
maju ke depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari
percobaan
penemuanya.
kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan kelompok
yang maju.
Post tes
Siswa mengerjakan
dan dikumpulkan
3. Akhir Menyimpul-kan 4) Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini.
5) Guru
menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
6) Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa bersama
siswa dan
mengucapkan salam
H. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/ Soal
Siswa dapat
menyebutkan sifat-
sifat benda padat
dengan benar.
Test tertulis
Soal pilihan
ganda dan
soal uraian
Terlampir
Soal evaluasi
I. berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau c yang merupkan
jawaban yang benar!
1. Ada beberapa sifat benda.
(i) Dapat dimampatkan.
(ii) Bentuk sesuai wadahnya.
(iii) Tidak dapat mengalir.
(iv) Ukurannya tetap.
Dari sifat-sifat di atas yang merupakan sifat-sifat benda padat adalah . .
. .
a. (i) dan (ii)
b. (i) dan (iv)
c. (ii) dan (iv)
d. (iii) dan (iv)
2. Pensil diletakkan di dalam tempat pensil, maka . . . .
a. panjangnya berubah
b. bentuknya berubah
c. bentuknya tetap
d. dapat dimampatkan
3. Sebuah penggaris dipindahkan ke atas meja.
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a. bentuk penggaris tetap, ukuran tetap
b. bentuk penggaris tetap, ukuran berubah
c. bentuk penggaris berubah
d. ukuran penggaris berubah
4. Salah satu sifat benda padat yaitu . . . .
a. dapat dimampatkan
b. dapat menekan kesegala arah
c. bentuknya sesuai tempatnya
d. bentuknya tetap
5. Berikut adalah contoh benda padat, kecuali . . . .
a. batu
b. sendok
c. minyak
d. buku
II. jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas
dan benar!
1. Sebutkan sifat-sifat beda padat ?
2. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda padat mempunyai
berat atau massa!
3. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda padat menempati
ruang !
4. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda padat ada yang
keras,lunak, dan lentur!
5. Sebutkan contoh-contoh benda atau alat yang menunjukan sifat-sifat
benda padat dalam kehidupan sehari-hari!
Kunci jawaban:
I.
1. D
2. C
3. A
4. D
5. C
II.
1. Sifat-sifat benda padat
Bentuknya tidak dapat berubah sendiri tanpa ada cara tertentu.
Benda padat memiliki berat atau massa .
Volume dan berat benda padat tidak dapat dirubah dengan cara
tertentu.
Benda padat dapat menempati ruang
Lampiran 6 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) SIKLUS II
Sekolah : MI ASINAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Sifat-Sifat Benda
waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara
penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. Kompetensi Dasar
1.1 mengidentifikasikan wujud benda padat,cair dan gas memiliki sifat
tertentu.
C. Indikator
1.1.1 Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat benda cair dengan benar.
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Melalui metode Guide Discovery Learning Siswa dapat menemukan
dan menyebutkan sifat-sifat benda cair dengan benar.
1.1.1.2 Melalui metode Guide Discovery Learning Siswa dapat menyebutkan
contoh yang membuktikan sifat-sifat benda cair dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan
Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (
diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian (
carefulness), peraya diri, inisiatif, dan mandiri, menghargai
keberagaman,kritis,kreatif dll.
E. Materi Essensial
Sifat-sifat benda cair
Benda cair mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
Menempati ruang
Benda cair memiliki sifat menempati ruang, maksudnya
jika ruang sudah ditempati air, wadah tidak dapat ditempati oleh
benda lainnya. Seperti jika kita mengisi air dalam gelas hingga
penuh terus kita masukan benda kedalam gelas itu maka air akan
tumpah. Ini menunjukan bahwa air menempati ruang.
Memiliki berat
Air merupakan contoh benda cair. Jika air makin banyak,
beratnya pun bertambah. Demikian pula minyak. Oleh karena
benda cair memepunyai berat dan berat benda cair tergantung pada
volumenya.
Permukaan benda cair yang tenang selalu datar
Seperti ketika kamu membawa air dalam gelas, ketika kamu
miringkan permukaan air tetap datar.
Mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah.
Ketika hujan turun , beberapa tempat disekitar rumahmu akan
tergenang oleh air. Air itu ada yang meresap ke dalam tanah, air
mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah menuju
keselokan dan mengalir kesungai. Di sungai air itu mengalir dari
tempat yang tinggi ketempat yang rendah dan menuju ke laut.
Memiliki tekanan dan menekan kesegala arah.
Air memiliki tekanan. Pernahkah kalian melihat tanggul air yang
jebol. Kenapa bisa jebol? Karena tidak kuat menahan tekanan air
sungai. Kapal laut yang terbuat dari besi yang besar tidak
tenggelam karena mendapat tekanan keatas dari air laut. Ini
menujukan bahwa air menekan kesegala arah.
Bentuk benda cair beruba-ubah mengikutri bentuk wadahnya,
tetapi isi(volumenya)nya tetap.
Bentuk air berubah menurut bentuk wadahnya. Sifat air ini dapat
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan kalian
menuangkan air dari teko ke gelas. Ketika air diteko maka airnya
berbentuk teko, tapi ketika sudah di tuangkan ke gelas maka
bentuknya seperti gelas.
Air dapat meresap melalui celah-celah kecil
Kenapa ketika kamu menggunakan kompor minyak sumbu pada
kompor dapat menyala? Karena minyak dalam tampungan kompor
meresap melalui celah-celah yang ada di dalam sumbu kompor. Ini
menunjukan bahwa benda cair dapat meresap melalui celah-celah
kecil atau disebut dengan gaya kapilaritas.
F. Metode Pembelajaran
2. Metode guide discovery learning.
3. Metode ceramah
4. Metode diskusi
5. Metode penugasan
Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat –alat perobaan penemuan : air, gelas, teko, botol dll.
2. Anggota SANG JUARA. 2015. LKS Sang Juara, Solo: Usaha Makmur.
3. Racmat, dkk. 2004. Sains Sahabatku, Jakarta: Ganeca Exact.
4. Internet
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siswa
No Kegiatan Tahapan MDL Kegiatan
Pembelajaran
Wkt
1. awal
a. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan
salam dan berdoa
bersama yang
dipimpin oleh
salah satu peserta
5 m
didik.
b. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
c. Guru mengabsen
siswa.
d. Guru bertanya:
“apa kabar anak-
anak?”
e. Guru melakukan
apersepsi dan
motivasi:
- Siswa di ajak
berdiri dan
bersama-sama
menyanyikan
lagu anak-anak
(tik-tik bunyi
hujan).
f. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai
setelah
pembelajaran
selesai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
a. Eksplorasi
Guru memberikan
berbagai macam
contoh sifat-sifat
benda cair.
sekaligus
mendiskripsikan
contoh sifat-sifat
benda cair.
60m
b. Elaborasi
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
Data collection dan Data
Processing (Pengolahan
Data)
sifat-sifat benda
cair.
Guru membagi
siswa menjadi 2
kelompok.
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasika
n tentang sifat-sifat
benda cair.
Siswa berdiskusi
dan mencatat hasil
dari diskusi di buku
tugas masing-
masing.
Siswa
mengumpulkan
buku tugasnya.
Guru mengambil
beberapa pendapat
Verification (Pembuktian)
dari hasil
identifikasi siswa
yang relevan untuk
dijadikan sebagai
hipotesis.
Melalu bimbingan
Guru baik secara
lisan maupun
tertulis, siswa
sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan
penemuan untuk
mendapatkan bukti
benar atau tidaknya
hipotesis yang telah
ditetapkan tadi.
Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi
yang di sediakan
oleh guru.
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
c. Konfirmasi
(latihan)
Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan
dari hasil
percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
Baru setelah
tertulis ,
Perwakilan
kelompok maju ke
depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari
percobaan
penemuanya.
kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan
kelompok yang
maju.
Post tes
Siswa
mengerjakan dan
dikumpulkan
3. Penutup Menyimpul-kan a. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini.
b. Guru
menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
c. Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa bersama
siswa dan
mengucapkan
salam
H. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/ Soal
Siswa dapat
menyebutkan sifat-
sifat benda cair
dengan benar.
Tugas
Individu dan
Kelompok
Soal pilihan
ganda dan
soal uraian
Terlampir
Soal evaluasi
I. berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau c yang merupkan
jawaban yang benar!
1. Bila air di dalam teko dipindahkan ke dalam gelas, maka bentuknya
nya …
a. bertambah
b. tetap
c. berubah
d. berkurang
2. Jika air dituangkan ke dalam botol maka bentuknya akan
menyerupai ....
a. gelas
b. piring
c. botol
d. teko
3. Sifat benda cair yang ditunjukkan oleh gambar di samping yaitu . .
. .
a. bentuk sesuai dengan wadahnya
b. menekan ke segala arah
c. dapat dimampatkan
d. volume dapat berubah
4. Peristiwa di samping menunjukkan benda cair mempunyai daya . .
. .
a. konduktivitas
b. relativitas
c. elektrisitas
d. kapilaritas
5. Benda-benda di bawah ini yang mempunyai bentuk sesuai dengan
wadahnya yaitu . . . .
a. batu
b. sirop
c. plastik
d. pensil
II. jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas
dan benar!
1. Sebutkan sifat-sifat beda cair !
2. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda cair memiliki berat
atau massa!
3. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda cair menempati
ruang, mempunyai tekanan dan menekan kesegala arah!
4. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda cair berubah
bentuk mengikuti bentuk wadahnya dan buktikan juga bahwa
benda cair yang tenang selalu datar!
5. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda cair dapat
meresap melalui celah-celah kecil!
Kunci jawaban
I.
1. C
2. C
3. B
4. D
5. B
II.
1. Sifat-sifat benda cair
Benda cair mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
a. Menempati ruang
b. Memiliki berat
c. Permukaan benda cair yang tenang selalu datar
d. Mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang lebih rendah.
e. Memiliki tekanan dan menekan kesegala arah.
f. Bentuk benda cair beruba-ubah mengikutri bentuk wadahnya, tetapi
isi(volumenya)nya tetap.
g. Air dapat meresap melalui celah-celah kecil
2. Plastik kosong ditimbang akan lebih ringan, sedang plastik yang di isi
air ditimbang akan lebih berat.
3. a. Menempati ruang : Gelas yang di isi air seluruh ruangan gelas terisi
oleh air
b. Mempunyai tekanan : ketika kita memasukan daun kedalam pralon,
dan pralon itu kita aliri air makan daun itu akan tertekan dan
terdorong oleh air.
c. Menekan kesegala arah : botol yang di lubangi beberapa lubang
yang arahnya berbeda yang diisi air maka air akan mengalir kesemua
lubang itu.
4. a. Bentuknya dapat berubah sesuai wadahnya seperti ketika kita
menuangkan air dari teko ke gelas. Awalnya air berbentuk teko dan
selanjutnya air berbentuk gelas.
b. Permukaan air yang tenang selalu datar 3 gelas yang disikan air
dengan kemiringan yang berbeda air tetap datar dan tidak miring.
5. Seperti ketika kita meletakkan kain di ember dengan salah satu
ujungnya tidak tercelup kedalam air, maka lama kelamaan kain itu
akan basah semua.
Lampiran 8 RPP Siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP ) SIKLUS III
Sekolah : MI ASINAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Sifat-Sifat Benda
waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara
penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
B. Kompetensi Dasar
1.1 mengidentifikasikan wujud benda padat,cair dan gas memiliki sifat
tertentu.
C. Indikator
1.1.1 Melalui metode Guide Discovery Learning Siswa dapat menemukan
dan menyebutkan sifat-sifat benda gas dengan benar.
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat benda gas dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan
Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (
diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian (
carefulness), peraya diri, inisiatif, dan mandiri, menghargai
keberagaman,kritis,kreatif dll.
E. Materi Essensial
Sifat-sifat benda gas
Benda gas mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
Menempati ruang dan mengisi seluruh ruangan yang tersedia.
Pernahkah kalian menyemprotkan pengharum di kamarmu?
Setelah pengharum disemprotkan maka seluruh ruangan kamarmu
akan tercium bau harum. Hal ini membuktikan bahwa gas
pengharum tersebut menyebar mengisi seluruh ruangan.
Memiliki berat
Pernahkah kalian disuruh menukar tabung gas yang sudah habis?
Ketika tabung gas sudah habis akan terasa lebih ringan akan tetapi
ketika sudah ditukar pasti akan terasa berat. Hal ini menunjukan
bahwa gas memiliki berat.
Memiliki tekanan
Udara memiliki tekanan. Seperti ketika kalian bermain layang-
layang. Layang-layang dapat naik karena mendapat tekanan dari
udara. Ini menunjukan bahwa udara memiliki tekanan.
Udara dapat dimampatkan.
Seperti ketika kamu memompa ban untuk renang. Ban akan
mengembang dan lubang yang digunakan untuk memompa tadi
kamu tutupi sehingga ban tidak akan kempaes. Udara di dalam ban
tidak akan keluar. Ini menunjukan bahwa udara dapat
dimampatkan.
Udara dapat memuai ketika di panaskan
Seperti ketika sepedamu tiba-tiba bannya kempes ketika kamu
tempatkan di tempat yang panas, pahal ban sepedamu tidak bocor.
Ban kamu kempes karena udara dalam ban memuai karena panas
matahari.
F. Metode Pembelajaran
Metode guide discovery learning.
Metode ceramah
Metode diskusi
Metode penugasan
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat –alat perobaan penemuan : air, gelas, teko, botol dll.
1. Anggota SANG JUARA. 2015. LKS Sang Juara, Solo: Usaha Makmur.
2. Racmat, dkk. 2004. Sains Sahabatku, Jakarta: Ganeca Exact.
3. Internet
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siswa
No Kegiatan Tahapan MDL Kegiatan
Pembelajaran
Wkt
1. awal
a. Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan salam
dan berdoa bersama
yang dipimpin oleh
salah satu peserta
didik.
b. Guru
mengkondisikan
siswa sebelum
memulai
pembelajaran
c. Guru mengabsen
siswa.
d. Guru bertanya: “apa
kabar anak-anak?”
e. Guru melakukan
apersepsi dan
motivasi:
b. Siswa di ajak
5 m
berdiri dan
bersama-sama
menyanyikan
lagu anak-anak
(balonku ada
lima).
f. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai setelah
pembelajaran
selesai.
2. Inti
Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
a. Eksplorasi
Guru memberikan
berbagai macam
contoh sifat-sifat
benda gas . sekaligus
mendiskripsikan
contoh sifat-sifat
benda gas.
60m
Problem statement
(pernyataan/identifikasi
masalah)
b. Elaborasi
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
memberikan
pendapat tentang
sifat-sifat benda gas.
Guru membagi
siswa menjadi 2
kelompok.
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berdiskusi
mengidentifikasikan
tentang sifat-sifat
benda gas.
Siswa berdiskusi
dan mencatat hasil
dari diskusi di buku
tugas masing-
masing.
Siswa
Data collection dan Data
Processing (Pengolahan
Data)
Verification (Pembuktian)
mengumpulkan
buku tugasnya.
Guru mengambil
beberapa pendapat
dari hasil
identifikasi siswa
yang relevan untuk
dijadikan sebagai
hipotesis.
Melalu bimbingan
Guru baik secara
lisan maupun
tertulis, siswa sesuai
kelompoknya
diminta melakukan
percobaan
penemuan untuk
mendapatkan bukti
benar atau tidaknya
hipotesis yang telah
ditetapkan tadi.
Selama proses
percobaan siswa
diminta mengisi
lembar observasi
yang di sediakan
oleh guru.
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
c. Konfirmasi (latihan)
Dengan bimbingan
guru siswa diminta
menyimpulkan dari
hasil percobaan
penemuan dan
pembuktian secara
tertulis .
Baru setelah tertulis,
Perwakilan
kelompok maju ke
depan untuk
membacakan hasil
diskusi dari
percobaan
penemuanya.
kelompok lainnya
menanggapi
penjelasan
kelompok yang
maju.
Post tes
Siswa mengerjakan
dan dikumpulkan
3. Penutup Menyimpul-kan a. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari hari ini.
b. Guru
menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
c. Guru menutup
pelajaran dengan
berdoa bersama
siswa dan
mengucapkan salam
I. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/ Soal
Siswa dapat
menyebutkan sifat-
sifat benda cair
dengan benar.
Tugas
Individu dan
Kelompok
Soal pilihan
ganda dan
soal uraian
Terlampir
Soal evaluasi
I. berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau c yang merupkan
jawaban yang benar!
1. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat dirasakan adalah .…
a. benda padat
b. benda cair
c. benda keras
d. benda gas
2.
Menempati ruang dan mengisi seluruh ruangan yang tersedia.
Memiliki berat
Memiliki tekanan
Udara dapat dimampatkan.
Udara dapat memuai ketika di panaskan
Merupakan sifat-sifat benda . . . .
a. benda padat
b. benda cair
c. benda gas
d. benda keras
3. Ban yang dipompa, udara dalam ban tidak dapat keluar. Hal ini
membuktikan bahwa sifat benda gas adalah . . . .
a. dapat dimampatkan
b. tidak dapat dimampatkan
c. permukaanya selalu datar
d. selalu berubah
4. Balon yang ditiup. Semua ruangan dalam balon akan terisi udara. Hal
ini menunjukan bahwa sifat benda gas adalah . . . .
a. Menekan kesegala arah
b. Menempati ruang
c. Memiliki berat
d. Mengalir
5. Sebuah benda mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
i) Dapat dimampatkan.
ii) Dapat mengalir.
iii) Bentuk sesuai dengan wadahnya.
Merupakan sifat benda . . . .
a. minyak goreng
b. uap air
c. pasir
d. batu
II. jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas
dan benar!
1. Sebutkan sifat-sifat beda gas?
2. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda gas memiliki berat
atau massa!
3. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda gas menempati ruang
dan benda gas dapat di mampatkan
4. Sebutkan contoh salah satu bukti bahwa benda gas dapat memuai!
5. Sebutkan contoh-contoh benda atau alat yang menunjukan sifat- sifat
benda gas dalam kehidupan sehari-hari!
Kunci jawaban
I.
1. D
2. C
3. A
4. B
5. B
II.
6. Sifat-sifat benda gas
a. Menempati ruang dan mengisi seluruh ruangan yang tersedia.
b. Memiliki berat
c. Memiliki tekanan
d. Udara dapat dimampatkan.
e. Udara dapat memuai ketika di panaskan
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I
Nama Guru : Nur Achmat Arifin
Satuan Pendidikan : MI Asinan
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pelajaran : Sifat-sifat Benda
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Benda Padat
Hari /Tanggal : Selasa, 17 November 2015
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan
unjuk Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
Tidak Ya
I PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran.
2. Guru mengondisikan dan mempersiapkan
siswa untuk belajar.
3. Guru mengabsen siswa.
4. Guru menanyakan kabar kepada siswa.
5. Guru melakukan apersepsi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
II KEGIATAN INTI
A. EKSPLORASI
7. Guru memberikan beberapa macam contoh
sifat benda padat dan mendemonstrasikannya.
8. Guru memberikan rangsangan kepada siswa
agar siswa bertanya.
B. ELABORASI
9. Guru smembagi siswa menjadi 2 kelompok
secara heterogen
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II
Nama Guru : Nur Achmat Arifin
Satuan Pendidikan : MI Asinan
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pelajaran : Sifat-sifat Benda
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Benda Cair
Hari /Tanggal : Selasa, 19 November 2015
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan
unjuk Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
Tidak Ya
I PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran.
2. Guru mengondisikan dan mempersiapkan
siswa untuk belajar.
3. Guru mengabsen siswa.
4. Guru menanyakan kabar kepada siswa.
5. Guru melakukan apersepsi dan motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
II KEGIATAN INTI
A. EKSPLORASI
7. Guru memberikan beberapa macam contoh
sifat benda cair dan mendemonstrasikannya.
8. Guru memberikan rangsangan kepada siswa
agar siswa bertanya.
B. ELABORASI
9. Guru smembagi siswa menjadi 2 kelompok
secara heterogen
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus III
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS III
Nama Guru : Nur Achmat Arifin
Satuan Pendidikan : MI Asinan
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pelajaran : Sifat-sifat Benda
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Benda Gas
Hari /Tanggal : Selasa, 24 November 2015
Petunjuk Pengisian : beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan
unjuk Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
Tidak Ya
I PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran.
2. Guru mengondisikan dan
mempersiapkan siswa untuk
belajar.
3. Guru mengabsen siswa.
4. Guru menanyakan kabar kepada
siswa.
5. Guru melakukan apersepsi dan
motivasi.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
II KEGIATAN INTI
A. EKSPLORASI
7. Guru memberikan beberapa
macam contoh sifat benda gas dan
mendemonstrasikannya.
8. Guru memberikan rangsangan
kepada siswa agar siswa bertanya.
B. ELABORASI
9. Guru smembagi siswa menjadi 2
kelompok secara heterogen
10. Guru membimbing siswa untuk
berdiskusi mengidentifikasikan
tentang contoh sifat benda gas.
11. Guru mengambil beberapa
pendapat dari hasil identifikasi
siswa yang relevan untuk
dijadikan sebagi hipotesis.
C. KONFIRMASI
12. Guru membimbing siswa dalam
melakukan percobaan penemuan
dan pembuktian mengenai sifat-
sifat benda gas.
13. Guru membimbing siswa untuk
membacakan hasil percobaan
penemuan dan pembuktiannya di
depan kelas.
14. Guru membimbing siswa yang
lain untuk menanggapi kelompok
yang maju.
15. Guru memberikan soal evaluasi.
III PENUTUP
16. Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
17. Guru menyampaikan materi yang
akan di pelajari pada pertemuan
selanjutnya.
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Asinan
Mata Pelajaran : Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/I
Materi Pokok : Sifat-sifat Benda
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Benda Padat
Hari/Tanggal : Selasa, 17 November 2015
1. Aspek Pengamatan
Tahap Aspek yang diamati Tidak Ya
A Aktifitas siswa ketika berdoa
pembuka.
B Kesiapan siswa dalam belajar.
Eksplorasi
C Respon siswa terhadap contoh-contoh
sifat benda yang di berikan oleh guru.
D Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam berpendapat dan bertanya.
Elaborasi
E Aktifitas siswa ketika di kelompokan
menjadi 2 kelompok.
F Keaktifan siswa ketika berdiskusi
mengidentifikasikan tentang contoh-
contoh sifat benda.
G Keaktifan siswa ketika mencatat hasil
diskusi.
H Keaktifan dan kemampuan siswa
ketika melakukan percobaan
penemuan dan pembuktian.
Konfirmasi
I Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyimpulkan hasil percobaan
penemuan dan pembuktian.
J Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
K Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menanggapi kelompok yang
maju.
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I I
Satuan Pendidikan : MI Asinan
Mata Pelajaran : Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/I
Materi Pokok : Sifat-sifat Benda
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Benda Cair
Hari/Tanggal : Selasa, 20 November 2015
1. Aspek Pengamatan
Tahap Aspek yang diamati Tidak Ya
A Aktifitas siswa ketika berdoa
pembuka.
B Kesiapan siswa dalam belajar.
Eksplorasi
C Respon siswa terhadap contoh-contoh
sifat benda yang di berikan oleh guru.
D Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam berpendapat dan bertanya.
Elaborasi
E Aktifitas siswa ketika di kelompokan
menjadi 2 kelompok.
F Keaktifan siswa ketika berdiskusi
mengidentifikasikan tentang contoh-
contoh sifat benda.
G Keaktifan siswa ketika mencatat hasil
diskusi.
H Keaktifan dan kemampuan siswa
ketika melakukan percobaan
penemuan dan pembuktian.
Konfirmasi
I Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyimpulkan hasil percobaan
penemuan dan pembuktian.
J Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
K Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menanggapi kelompok yang
maju.
Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MI Asinan
Mata Pelajaran : Ilmu Pegetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/I
Materi Pokok : Sifat-sifat Benda
Pokok Bahasan : Sifat-sifat Benda Gas
Hari/Tanggal : Selasa, 24 November 2015
1. Aspek Pengamatan
Tahap Aspek yang diamati Tidak Ya
A Aktifitas siswa ketika berdoa
pembuka.
B Kesiapan siswa dalam belajar.
Eksplorasi
C Respon siswa terhadap contoh-contoh
sifat benda yang di berikan oleh guru.
D Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam berpendapat dan bertanya.
Elaborasi
E Aktifitas siswa ketika di kelompokan
menjadi 2 kelompok.
F Keaktifan siswa ketika berdiskusi
mengidentifikasikan tentang contoh-
contoh sifat benda.
G Keaktifan siswa ketika mencatat hasil
diskusi.
H Keaktifan dan kemampuan siswa
ketika melakukan percobaan
penemuan dan pembuktian.
Konfirmasi
I Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyimpulkan hasil percobaan
penemuan dan pembuktian.
J Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.
K Keaktifan dan kemampuan siswa
dalam menanggapi kelompok yang
maju.
Lampiran 16 Dokumentasi Siklus I
Gambar 1 ( tahap stimulation) Gambar 2 ( tahap identifikasi)
Gambar 3 (tahap pengumpulan dan Gambar 4 (tahap pembuktian dan
proses data) menyimpulkan)
Lampiran 17 Dokumentasi Siklus II
Gambar 1 (tahap stimulation) Gambar 2 (tahap identifikasi)
Gambar 3 (tahap pegumpulan dan Gambar 4 (tahap pembuktian dan
proses data ) menyimpulkan )
Lampiran 18 Dokumentasi Siklus III
Gambar 1 (tahap stimulation ) Gambar 2 (tahap identifikasi)
Gambar 3 (tahap pengumpulan dan Gambar 4 (tahap pembuktian dan
proses data) meyimpulkan)
Lampiran 22 SKK
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nur Achmat Arifin Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/PGMI
Nim : 11511059 Dosen PA : Rasimen M.Pd.I
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1 Piagam Penghargaan OPAK
STAIN Salatiga 2011
20 - 22 Agustus
2011
Peserta 3
2 Sertifikat Achievement
Motivation Training (AMT)
“ Membangun Mahasiswa
Cerdas Emosi, Spiritual, dan
Intelektual Melalui AMT”.
23 Agustus 2011 Peserta 2
3 Piagam Penghargaan
Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) Stain Salatiga
24 Agustus 2011 Peserta 2
4 Sertifikat Seminar
Entrepreneurship dan
Koperasi KSEI STAIN
Salatiga
25 Agustus 2011 Peserta 2
5 Sertifikat UPT Perpustakaan
Stain Salatiga
20 September
2011
Peserta 2
6 Kemah Ta’aruf tingkat MI-
SD di Buper MI Negeri
Doplang Kec.Bawen
Kab.Semarang.
17-19 Desember
2011
Panitia 3
7 Pendidikan dan Latihan
Calon Pramuka Pandega ke-
21 (PLCPP XXI)
30 September s/d
03 Oktober 2011
Peserta 3
8 Piagam Pelatihan Ustadz-
Ustadzah Taman Pendidikan
Al Quran (TPQ) Kota
Salatiga.
29 Mei 2011 Peserta 3
9 Surat keputusan mengajar
TPQ Bustanul Athfal Ploso,
Randuacir, Salatiga.
9 Agustus 2011 Pendidik 4
10 Panitia Lomba HUT RI ke-
66 di Dusun Ploso,
Randuacir, Salatiga
12-13 Agustus
2011
Panitia 3
11 Praktikum Pendidikan
Kepramukaan
7-8 Februari 2012 Peserta 2
12 Pelatihan Mengatasi
Kecemasan Tampil di Depan
Umum.
9 Juni 2012 Peserta 2
13 Surat keputusan mengajar
TPQ Bustanul Athfal Ploso,
Randuacir, Salatiga.
9 Agustus 2012 Pendidik 4
14 Panitia Lomba HUT RI ke-
67 di Dusun Ploso,
Randuacir, Salatiga.
10-11 Agustus
2012
Panitia 3
15 Seminar Nasional
Enterpreneurship
“Menumbuhkan Jiwa
Enterpreneur Generasi
Muda” KOPMA FATWA
STAIN Salatiga
27 Mei 2013 Peserta 8
16 Seminar Nasional dan
Dialog Publik “Penyesuaian
Harga BBM Bersubsisdi”
27 Juni 2013 Peserta 8
17 Panitia Lomba HUT RI ke-
68 di Dusun Ploso,
Randuacir, Salatiga.
9-10 Agustus
2012
Panitia 3
18 Surat keputusan mengajar
TPQ Bustanul Athfal Ploso,
Randuacir, Salatiga.
11 Agustus 2013 Pendidik 4
19 Seminar Nasional Guru
Kreatif dalam Iplementasi
Kurikulum 2013.
18 November
2013
Peserta 8
20 Daurah Marhalah (DM)
KAMMI Komisariat Umar
bin Khattab dengan Tema
“Optimalisasi
Kepemimpinan Berkarakter
dan Berbasis Intelektual
Profetik”
22 Desember
2013
Peserta 2
21 Pelatihan Administrasi
“Menciptakan Keseragaman
dalam Management
Administrasi dan Keuangan
Demi Menuju Tertib
24 Januari 2014 Peserta 2
Organisasi.
22 Surat keputusan mengajar
TPQ Bustanul Athfal Ploso,
Randuacir, Salatiga.
11 Agustus 2014 Pendidik 4
23 Panitia Lomba HUT RI ke-
69 di Dusun Ploso,
Randuacir, Salatiga.
17 Agustus 2014 Panitia 3
24 Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN Salatiga
“Harmoni Keluarga PGMI
yang Humanis dan
Berkarakter”
27 Agustus 2014 Panitia 3
25 Diklat Microteaching 08 November
2014
Peserta 2
26 Talkshow Pra Nikah dengan
Tema “Menjeput Jodoh
Impian”
9 November 2014 Peserta 2
27 Seminar Nasional
“Perbaikan Mutu Pendidikan
Melalui Profesionalitas
Pendidikan.
13 November
2014
Peserta 8
28 Seminar Nasional
Enterpreneurship
16 November
2014
Peserta 8
29 Workshop “Implementasi
Kurikulum 2013
dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam (PAI) dengan
Pendekatan Smart
Teaching (Tematik-
Integratif)
22 November
2014
Peserta g 2
30 Parade Tari Kreasi Jawa
Bagi Generasi Muda di
Wisma Perdamaian
Semarang Jawa Tengah.
22 November
2014
Peserta 2
31 Workshop Tari Bagi
Generasi Muda di Wisma
Perdamaian Semarang Jawa
Tengah.
23 November
2014
Peserta 2
32 Surat Keputusan Sebagai
Pendidik di MI Asinan
1 Juli 2015-30 Pendidik 4
Kec.Bawen, Kab.Semarang Juni 2016
33 Reuni Khatam Al-Qur’an 30
Juz Hfidz-Hafidzah alumni
MI Asinan
15 Juli 2015 Panitia 3
34 Panitia Lomba HUT RI ke-
70 di Dusun Ploso,
Randuacir, Salatiga.
17 Agustus 2015 Panitia 3
35 Surat Keputusan Sebagai
Pengurus TPQ Bustanul
Athfal Ploso, Randuacir,
Salatiga.
1 Agustus 2015 Pengurus 4
36 Surat keputusan mengajar
TPQ Bustanul Athfal Ploso,
Randuacir, Salatiga.
11 Agustus 2015 Pendidik 4
Jumlah 127
Lampiran 23 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA LENGKAP : NUR ACHMAT ARIFIN
ALAMAT : DUSUN PLOSO RT.04 RW.06, RANDUACIR,
ARGOMULYO, SALATIGA
NO.HP : 085 6271 8272
TEMPAT/TGL LAHIR : KAB.SEMARANG, 07 NOVEMBER 1993
AGAMA : ISLAM
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
GOL.DARAH : -
RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN JETAK 01 2005
: SMPN 2 GETASAN 2008
: SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA 2011
: IAIN SALATIGA (PGMI) (PROSES)
PENGALAMAN BEKERJA : -
MOTTO HIDUP : “Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia
menyelesaikannya dengan baik”
Top Related