Download - SKRIPSI FIFISOFIALAURIEN …eprints.umm.ac.id/32899/1/jiptummpp-gdl-fifisofial-44492-1-pendahul-n.pdf · CMV =Cytomegalovirus ... Pola terapi antibiotik yang didapatkanpasien terdiri

Transcript

i

SKRIPSI

FIFI SOFIA LAURIEN

STUDI PENGGUNAN CEFTRIAXONE DAN

METRONIDAZOLE PADA PASIEN DIABETES

MELITUS DENGAN GANGREN

(Penelitian Dilakukan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE DAN

METRONIDAZOLE PADA PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN GANGREN(Penelitian Dilakukan Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi

PadaProgram Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh:

FIFI SOFIA LAURIEN

201210410311181

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. Drs. Didik Hasmono, Apt., MS.

NIP.11413110522 NIP.195809111986011001

iii

Lembar PengujianSTUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE DAN

METRONIDAZOLE PADA PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN GANGREN(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

SKRIPSIDibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi

PadaProgram Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh:

FIFI SOFIA LAURIEN

201210410311181

Disetujui Oleh:

Penguji I Penguji II

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. Drs. Didik Hasmono, Apt., MS.

NIP.11413110522 NIP.195809111986011001

Penguji III Penguji IV

Dra. Lilik Yusetyani.,Apt.,Sp.FRS Hidajah Rachmawati S.Si.,Apt.,Sp.FRS

NIP UMM.114.07040450 NIP UMM.144.0609.0449

iv

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih

karunia dan rahmatNya sehingga skripsi yang digunakan sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang dapat terselesaikan. Keberhasilan dalam

mengerjakan skripsi ini tidaklah lepas dari bantuan, dukungan, doa, serta

semangat dari semua pihak. Maka pada kesempatan ini, ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya disampaikan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasihnya sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik.

2. Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing I yang telah

mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran

mengarahkan dan membimbing penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir.

3. Drs. Didik Hasmono, MS., Apt selaku dosen pembimbing II yang telah

mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran

mengarahkan dan membimbing penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir.

4. Dra. Lilik Yusetyani.,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran serta masukan yang sangat berguna bagi penyelesaian skripsi

ini.

5. Hidajah Rachmawati,S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran serta masukan yang sangat berguna bagi penyelesaian skripsi

ini.

6. Agustin Rafika, S.Farm selaku wali studi yang telah membimbing,

mengarahkan, memberikan masukan dan arahan ilmu pengetahuan dari awal

kuliah hingga akhir.

7. Pimpinan Fakultas Farmasi beserta staf, para dosen serta seluruh karyawan

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bantuan selama

pengerjaan skripsi ini.

8. Mama dan Papa, atas cinta, kasih, doa dan dukungan moril serta materil yang

selalu diberikan tanpa pamrih.

v

9. Teman-teman terbaik selama studi: Venny, Mumut dan Arisa atas dukungan,

doa, semangat dan kebersamaan selama ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dan tidak

dapat disebutkan satu per satu. Skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu segala kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir

kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan

memberi ide kepada para peneliti atau mahasiswa tingkat akhir untuk mendorong

adanya penelitian yang lebih lanjut yang berguna bagi pengembangan ilmu

kefarmasian di masa mendatang.

Jasa dari semua pihak yang membantu dalam penelitian ini , penulis tidak

mampu membahas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat

imbalan dari Tuhan YME. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

menbangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat

berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Malang, Agustus 2016

Penulis

vi

DAFTAR SINGKATANADA = American Diabetes Association

AHA = American Heart Association

AIDS = Acquired Immunodeficiency Syndrome

ATP = Adenosia Trifosfat

BNF = British National Formularium

CHF = Congestive Heart Failure

CMV = Cytomegalovirus

CRIPE = Continous, Rhytmical, Interval, Progresive, Endurance Training

DM = Diabetes Mellitus

DN = Diabetic Nefropati

DNA = Deoxyribonucleic Acid

GDM = Gestasional Diabetes Mellitus

GFR = Glomerular Filtration Rate

HIV = Human Immunodeficiency Virus

HLA1 = Human Leukocyte Antigen

HHNK = Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik

IDF = International Diabetes Federation

ISO = Informasi Spesialisasi Obat

IV = Intravena

NHS = National Health Service

NO = Nitric Acid

OCTT = Oral Glukosa Tes Toleransi

PP = Polipeptida Paankreas

PVD = Peripheral Vascular Disease

PPAR-ɤ = Peroxisome Proliferator Actived Reseptor Gamma

PO = Peroral

SMZ = Sulfamethoxazole

TMP = Trimethoprime

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN CEFTRIAXONE DAN

METRONIDAZOLE PADA PASIEN DIABETES DENGAN

GANGREN

(Penelitian Dilakukan Di Rumah Sakit Daerah Umum Sidoarjo)

Gangren diabetik merupakan komplikasi kronik penyakit diabetes melitus

akibat terjadinya PAD (Peripheral Vascular Disease) dan neuropati yang ditandai

dengan kematian jaringan akibat kekurangan suplai oksigen ke pembuluh darah

tersebut. Manifestasi awal gangren diabetik yaitu terjadi kemerahan pada kulit,

hilangnya sensasi rasa nyeri dan adanya luka yang sukar sembuh. Prevalensi

gangren diabetik berkisar antara 2% - 10% diantara pasien diabetes melitus dan 85

% pasien diabetes melitus dengan beresiko untuk diamputasi. Tujuan terapi

gangren diabetik adalah untuk mengontrol kadar gula darah, mengendalikan

infeksi. Pada pasien diabetes melitus dengan kadar gula yang tidak terkontrol dan

profil lipid yang buruk menyebabkan terjadinya atherosklerosis pada pembuluh

darah sehingga menyebabkan penurunan suplai oksigen ke pembuluh darah PAD

(Peripheral Vascular Disease)i, hal ini menyebabkan iskemik dan kematian

jaringan. Bekteri penyebab gangren diabetik adalah bakteri polymikrobial (bakteri

aerob gram positif dan negatif serta bakteri anaerob), sehingga terapi antibiotik

yang direkomendasikan salah satunya adalalah penggunaan ceftriaxone dan

metronidazole. Ceftriaxone merupakan golongan sefalopsorin generasi ketiga

yang memiliki spektrum luas. Metronidazole termasuk golongan nitroimidazole

yang memiliki spektrum yang kuat untuk bakteri anaerob termasuk clostridium sp.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola ceftiaxone dan metronidazole

pada pasien diabetes melitus dengan gangren diabetik di RSUD Sidoarjo serta

mengkaji hubungan terapi terkait jenis, dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama

penggunaan yang dikaitkan dengan data klinik, data laboratorium, dan data

mikrobiologi pasien diabetes melitus dengan gangren diabetik.

viii

Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak

memberikan perlakuan terhadap sampel. Rancangan penelitian bersifat deskriptif

yaitu retrospektif (penelitian dilakukan dengan meninjau kebelakang). Kerangka

konseptual pada penlitian ini yaitu rekapitulasi RMK pasien dan kriteria inklusi

mliputi pasien yang didiagnosa DM gangren di RSUD Sidoarjo dengan lama

terapi lebih dari tiga hari.

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Studi Penggunaan Ceftriaxone dan

Metronidazole Pada Pasien Diabetes Melitus dengan Gangren di Rumah Sakit

Umum Daerah Sidoarjo periode Januari sampai Desember 2015 yang memenuhi

kriteria inklusi sebanyak 32 pasien dengan data demografi laki-laki sebesar 63 %

dan perempuan sebanyak 37 %, dimana jumlah terbanyak adalah pada rentang

usia 51-60 tahun sebesar 35 %, sedangkan berdasarkan status pasien keseluruhan

didominasi oleh pasien JKN yaitu 81 %.

Pola terapi antibiotik yang didapatkan pasien terdiri dari terapi ceftriaxone

tunggal dan kombinasi, terapi ceftriaxone (2x1g) tunggal yang diterima pasien

DM gangren sebanyak 3 pasien (7%). Terapi kombinasi dua paling banyak

digunakan adalah kombinasi ceftriaxone (2x1g)/IV dan metronidazole (3x500

mg)/IV sebanyak 32 pasien (71%), penggunaan kombinasi tiga paling banyak

adalah Ceftriaxone (2x1g)/IV, Metronidazole (3x500 mg)/IV, Levofloxacin (1x500mg)/PO

sebanyak 7 pasien (16%) dan kombinasi empat paling banyak adalah Ceftriaxone

(2x1g)/IV, Metronidazole (3x500 mg)/IV, Cefoperazone (2x1g)/IV, Levofloxacin (1x500mg)/PO

sebanyak 3 pasien (7%), pola kombinasi antibiotik ceftriaxone dan metronidazole

telah sesuai dengan peta kuman yang menginfeksi luka gangren, dimana

ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga yang memiliki

spektrum luas terhadap bakteri aerob gram positif dan negatif sedangkan

metronidazole aktif terhadap bakteri anaerob. Penggunaan ceftriaxone dan

metronidazole yang diberikan kepada pasien pasien DM gangren rawat inap di

RSUD Sidoarjo terkait dosis, rute, frekuensi, interval dan lama penggunaan telah

sesuai dengan guideline.

xi

DAFTAR ISICOVER ........................................................................................................................ i

Lembar Pengesahan..................................................................................................... ii

Lembar Pengujian........................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR................................................................................................. iv

DAFTAR SINGKATAN............................................................................................vi

RINGKASAN............................................................................................................. vii

ABSTRAK....................................................................................................................ix

DAFTAR ISI............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL...................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xviiii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4

1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus..................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................6

2.1 Pankreas.......................................................................................................... 6

2.1.1 Anatomi Pankreas................................................................................6

2.1.2 Fisiologi dan Peran Pankreas..............................................................6

2.2 Diabetes Melitus.............................................................................................7

xii

2.2.1 Definisi................................................................................................. 7

2.2.2 Epidemiologi........................................................................................8

2.2.3 Etiologi Diabetes Mellitus.................................................................. 8

2.2.4 Patofisiologi......................................................................................... 9

2.2.5 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus................................................11

2.2.6 Klasifikasi Diabetes Melitus.............................................................11

2.2.7 Faktor Resiko.....................................................................................12

2.2.7.1 Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi.......................... 12

2.2.7.2 Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi..................................... 12

2.2.8 Komplikasi.........................................................................................13

2.2.8.1 Komplikasi Akut .......................................................................... 13

2.2.8.2 Komplikasi Kronik .......................................................................14

2.2.9 Penatalaksanaan Terapi.....................................................................16

2.2.9.1 Non Framakologi............................................................................16

2.2.9.2 Farmakologi....................................................................................17

2.3 Gangren Diabetik......................................................................................... 19

2.3.1 Definisi Gangren Diabetik................................................................19

2.3.2 Epidemiologi Gangren Diabetik.......................................................20

2.3.3 Etiologi Dan Patofisiologi Gangren.................................................20

2.3.4 Manifestasi Klinik Gangren Diabetik.............................................. 21

2.3.5 Faktor Resiko Gangren Diabetik......................................................22

2.3.6 Klasifikasi Gangren...........................................................................22

2.3.7 Penatalaksanaan Terapi Gangren Diabetik......................................24

2.4 Tinjauan Tentang Antibiotik....................................................................... 25

2.4.1 Definisi Antibiotik.............................................................................25

xiii

2.4.2 Pendekatan Terapi Antibiotik Pada Gangren Diabetik.................. 25

2.5 Tijauan Tentang Ceftriaxone.......................................................................30

2.5.1 Definisi............................................................................................... 30

2.5.2 Mekanisme Kerja...............................................................................30

2.5.3 Indikasi Dan Efek Samping..............................................................30

2.5.4 Farmakokinetik..................................................................................30

2.6 Tinjauan Tentang Metronidazole................................................................ 31

2.6.1 Definisi............................................................................................... 31

2.6.2 Mekanisme Kerja...............................................................................31

2.6.3 Indikasi Dan Efek Samping..............................................................31

2.6.4 Farmakokinetik..................................................................................32

2.6.5 Sediaan Farmasi Ceftriaxone dan Metronidazole........................... 32

2.6.7 Studi Penggunaan Antibiotik Kombinasi Ceftriaxone DanMetronidazole Pada Gangren Diabetik..................................................... 32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL.................................................................. 35

3.1 Kerangka Konseptual...................................................................................35

3.2 Skema Kerangka Operasional..................................................................... 37

BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................... 38

4.1 Rancangan Penelitian...................................................................................38

4.2 Populasi.........................................................................................................38

4.3 Sampel...........................................................................................................38

4.4 Instrument Penelitian................................................................................... 38

4.5 Bahan Penelitian...........................................................................................38

4.6 Kriteria Data Inklusi.....................................................................................39

4.7 Kriteria Data Ekslusi....................................................................................39

xiv

4.8 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 39

4.9 Definisi Opersional...................................................................................... 39

4.10 Metode Pengumpulan Data....................................................................... 40

4.11 Analisis Data...............................................................................................40

BAB V HASIL PENELITIAN.................................................................................. 41

5.1 Data Demografi Pasien.................................................................................42

5.1.1 Jenis Kelamin..................................................................................... 42

5.1.2 Usia......................................................................................................42

5.1.3 Status Pasien.......................................................................................43

5.2 Diagnosis Penyerta Pasien DM Gangren.................................................... 43

5.3 Penggunaan Terapi Antibiotik Pada Pasien DM Gangren.........................43

5.4 Pola Switching Rute, Dosis dan Jenis Antibiotik pada Pasien DMGangren................................................................................................................45

5.5 Terapi Lain Pada Pasien DM Gangren........................................................48

5.6 Lama Penggunaan Ceftriaxone dan Metronidazole................................... 49

5.7 Lama Masuk Rumah Sakit........................................................................... 49

BAB VI PEMBAHASAN..........................................................................................51

BAB VII KESIMPULAN...........................................................................................59

7.1 Kesimpulan....................................................................................................59

7.2 Saran...............................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................60

xv

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Rejimen Antibiotik yang Disarankan Berdasarkan Tingkat Infeksi pada

Gangren Diabetik....................................................................................................... 26

Tabel II. 2 Dosis Dan Mekanisme Kerja Antibiotik Untuk Gangren Diabetik.....27

Tabel V.1 Jenis Kelamin Pasien DM gangren..........................................................42

Tabel V.2 Usia Pasien.................................................................................................42

Tabel V.3 Status Pasien..............................................................................................43

Tabel V.4 Diagnosa Penyerta.....................................................................................43

Tabel V.5 Pola Penggunaan Terapi Ceftriaxone dan Metronidazole......................44

Tabel V.6 Penggunaan Ceftriaxone dan Metronidazole Kombinasi Pada Pasien

DM Gangren................................................................................................................44

Tabel V.7 Pola Switching Rute, Dosis, dan Jenis Antibiotik pada Pasien DM

Gangren........................................................................................................................46

Tabel V.8 Terapi Farmakologis pada Pasien DM Gangren.....................................48

Tabel V.9 Lama Penggunaan Ceftriaxone dan Metronidazole............................... 49

Tabel V.10 Lama MRS Pasien DM Gangren........................................................... 50

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Pankreas....................................................................................6

Gambar 2.2 Prevalensi Penderita Diabetes Melitus dibeberapa Provinsi................8

Gambar 2.3 Skema Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1.......................................9

Gambar 2.4 Skema Patofisiologi Diabetes Melitus tipe 2...................................... 10

Gambar 2.5 Skema Patofisiologi Foot Ulcer Diabetic........................................... 16

Gambar 2.6 Struktur Proinsulin Manusia.................................................................17

Gambar 2.7 Farmakokinetika Berbagai Macam Insulin......................................... 18

Gambar 2.8 Mula Kerja, Lama Dan Puncak Kerja Insulin.....................................18

Gambar 2.9 Patofisiologi Gangren........................................................................... 20

Gambar 2.10 Klasifikasi Gangren meurut wagner.................................................. 22

Gambar 2.11 Klasifikasi Gangren............................................................................ 23

Gambar 2.12 Struktur Kimia Ceftriaxone................................................................30

Gambar 2.13 Struktur Kimia Metronidazole........................................................... 31

Gambar 5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien DM Gangren.... 41

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 CV (Curiculum Vitae) .......................................................................... 69

Lampiran 2 Lembar Pernyataan ...............................................................................70

Lampiran 3 Surat Ethical Clearence ....................................................................... 71

60

DAFTAR PUSTAKAADA (American Diabetes Association). 2010. Standards of Medical Care in

Diabetes. Diabetes Care,Volume 33, No. Supplement 1 : S11-S61

ADA (American Diabetes Association). 2011. Standards of Medical Care in

Diabetes. Diabetes Care , Volume 34, Supplement : S62-S69

ADA (American Diabetes Association). 2014. Standards of Medical Care in

Diabetes. Diabetes Care, Volume 37, No. Supplement 1 : S14-S78

AAO (American Academy of Ophtalmology). 2014. Diabetic Retinophaty

AHA (American Heart Association). 2015. Pheripheral Vascular Disease

Alexiadou, K., Doupis J., 2012. Management Of Diabetic Foot Ulcers.

Diabetes Ther (2012) 3:4

Amstrong, Zgonis Thomas., Robert, G., Frykberg, David G., Vickie, R.,

Diurini, John, M., Kravits, Steven, R., Landsman., Adam, S., Lavery.,

Lawrence A., Moore, J. Christoper., Schubeth, John M., Wuckich, Dane, K.,

Andresen, Charles, Vanore, John V., 2008. Diabetic Foot Disorders; A

Clinical Practice Guideline., Phoenix: America Collega of Foot and Ankle

Surgeos, PP 33-34

BNF, 2011, British National Formularium, London : BMJ Group . Hal 367

Balakhrisna, Prathap., Dharati, Shah, Githa, Kishore, Sneha, Keerthi. 2014. A

Study on the Use of Cephalosporins in Patients With Diabetic Foot Infections.

Association of Pharmaceutichal Teachers of India

Barbara, G.Wells., Josephy, T.Dipiro, Terry, L.Schwinghammer., Cecily

V.Dipiro. 2015. Pharamcoteraphy Handbook Ed. 9. New york :Mc Graw Hil

61

Batticaca, Fransisca B., 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

Gangguan Sistem Metabolisme. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

Brogden, Rex.N., Ward, Alan., 2012. A Reappraisal of its Antibacterial

Activity and Pharmacokinetic Properties, and an Update on its Therapeutic

Use with Particular Reference to Once-Daily Administration, Ceftriaxone.

Adis Volume 35, Issue 6, PP 605-645

Bruton, Laurance., Keith, P., Donald, B., and Buxton., 2008. Manual Of

Pharmacology And Theraupetics.Mc Graw Hill Companies

Carrera, C.A. Boada., and J.M. Martinez-Moreno. 2013. Phatophysiology Of

Diabetes Mellitus Type 2: Beyond The Duo “ Insulin Resistance-Secretion

Deficit”.Nutricion Hospitalaria

Chadwick, Paul., Edmonds, Michael., McCardle, Joanne., Armstrong, David.,

2013. Best Practice Guidelines : Wound Management in Diabetic Foot Ulcers.

UK : Wounds International A division of Schofield Healthcare Media

Limited

Chahine, B.Elias, PharmD, BCPS., Harris, Shanna, PharmD., Williams, Rilley

II., 2013. Diabetic Foot Infections : An Update on Treatment.U.S. Pharmacist.

A Jobson Publication

Chittur, Yerat Ranjini., Vidhya, Rani Rangasamy. 2016. A Clinicalmicrobial

Study Of Diabetic Foot Ulcer Infections In South India.International Journal

of Medicine and Public Health, Volume 5, Issue 3: PP 236-241

Cunha, A. Burke., MD, MACP. 2015.Antibiotic Assentials 40nd Edition. The

Health Sciences Publisher

43

62

Dennis L. Stevens, Alan L. Bisno, Henry F. Chambers, E. Patchen Dellinger,

Ellie J. C. Goldstein, Sherwood L. Gorbach, Jan V. Hirschmann, Sheldon L.

Kaplan, Jose G. Montoya, and James C. Wade., 2014. Practice Guidelines for

the Diagnosis and Management of Skin and Soft Tissue Infections: 2014

Update by the Infectious Diseases Society of America. 2014. Clinical

Infectious Diseases

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Epidemiologi Diabetes

Melitus di Indonesia

Dipiro, J.T., Talbert, Yee., Matzke., Wells., Posey., (Eds.), 2011.

Pharmacotheraphy A Pathophysiologic Approach, New York : McGrawhill,

PP 1206-1215

Diabetic Salvage. 2013. Pathophysiology Of Foot Ulceration. Egytian

Foundation

Elftherios, Katsilambors, Nicholas., Dounis., Makrilakis., Konstantinos.,

Tentolouris, Nicholas., Tsapogas, Panagiotis. 2010. Heel Ulcer, Atlas Of

Diabetic Foot, 2 nd Edition. Singapore : Blackwell Publishing

Fauziah, Siti., Radji, Maksum., A, Nurgani. 2011. Hubungan PenggunaanAntibiotik Pada terapi Empiris Dengan Kepekaan Bakteri Di ICU RSUPFatmawati Jakarta. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 5 No. 3 PP : 156-156

Gan, Gunawan Sulistiae., 2011. Farmakologi Edisi 5. Jakarta: Badan

Penerbit FKUI

Gibbon, Angela Mc., MD, PHD, FRCPC., Cindy, Richardson MD, FRCPC.,

Chei, Hernandez RN, PhD, CDE., John, Dornan MD., FRCPC, FACP. 2013.

Pharmacotherapy in Type 1 Diabetes. Canadian Journal of Diabetes

63

Girish, M.B., T.N. Kumar, R. Srinivas. 2010. Patern Of Antimicrobials Used

To Treat Infected Diabetic Foot In A Tertiary Care Hospital In Kolar.

Internatinal Journal of Pharmaceutical And Biomedical Research.

Greenstein, Been, Wood, Diana F., 2010. At a Glance Sistem endokrin.

Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal 81-87

Gryson, M Lindsay., Crow, Suzanne M., McCarth, james S., Mill, John.,

Mounton, Johan W., Norrby, S Ragnar., Paterson David L., Pfaller, Michael

A., 2010. Kucers’ The Use Of Antibiotics, London : Hodder Arnold, PP

1211

GS Martin., 2012. Sepsis, Severe Sepsis and Septic Shock : Changes inIncidence, Pathogens and Outcomes. National Institute of Health 2012:

10(6), PP 701-706

Gunderson G. Craig., 2011. Cellulitis: Definition, Etiology, and ClinicalFeatures

Hadi U van den Broek P, Kolopaking EP, Zairina N, Gardjito W, Gyssens IC.Cross-Sectional Study of Availability and Pharmaceutical Quality ofAntbiotics Requested With or Without Prescription (Over The Counter) inSurabaya, Indonesia. BMC Infectious Diease.2010. 10; 203

IDF (International Diabetes Federation). 2013. Complications of

Diabetes.http://www.idf.org/complications-diabetes diakses tanggal 22

januari 2016

Ilker, Uckay., Javier, Aragon-Sanchez, Daniel, Lew., Benjamin, A. Lipsky.,

2015. Diabetic Foot Infections : What Have We Learned In The Last 30 Years.

International Journal of Infection Disease

Ikpeme I.A, A M Udosen, N E Ngim, A A Ikpeme, P Amah, S Bello, and SOparah.,2010. Footcare practices among Nigerian diabetic patientsresenting with foot gangrene. African Journal of Diabetes Medicine

64

Volume 18 No 2

Ingrid Kruse, DPM, and Steven Edelman, MD, 2014. CLINICAL

DIABETES : Evaluation and Treatment of Diabetic Foot Ulcers, Volume

24, Number 2

ISO (Informasi Spesialisasi Obat). 2016. Penerbit Ikatan Sarjana Farmasi

Indonesia, Volume 50 ; PP 133 - 141

Jude, Rodrigues., Mitta, Nivedita., 2012. Diabetes Foot and Gangren.

Shanghai : In Tech

KAKU, Kohei.,. 2010. Pathophysiology of Type 2 Diabetes and Its Treatment

Policy. JMAJ 53(1): PP 41-46

Katzung, Betram G., 2009. Farmakologi Dasar dan Klinik; Edisi 10, Jakarta :

Salemba Medika PP 674-689

KH, Lim Andy., 2014. Diabetic Nephropathy-Complications And Treatment.

International Journal of Nephrology and Renovaskular Disease 2014:7,

PP 361-381

Kollef, Marin. 2006. Is Antibiotic Cylcing the Answer to Preventing theEmergence of Bacterial Resistance in the Intensive Care Unit ? SupplementArticle, PP : 84-85

Kumar, Vinay., Cotran, Ramzi S., Robbins, Stanley L., 2007. Robbins : Buku

Ajar patologi, Volume 2, Ed. 7. Jakarta: AGC , PP 727-730

L. Coleman Anne., P. Empatage Nicholas., Mizuiri Dorris., Kealey Shannon.,

C. Lum Flora., 2014. Diabetic Retinopathy. American Academy of

Ophthalmology

65

Liapis, C.D., Balzer, K., Fernandes, e Fernande J., Benedetti-Valentini

Fabrizio., 2007. Vascular Surgery. European Manual of Medicine. Chapter

8.1 PP 501-521

Lipsky, Benjamin A.,Anthony R. Berendt, Paul B. Cornia., James C. Pile.,

Edgar J. G. Peters., David G. Armstrong., H. Gunne Deery., John M. Embil.,

Warren S. Joseph, Adolf W., Karchmer, Michael S., Pinzur., Eric Senneville.

2012. Infections Disease Society of America Clinical Practice Guideline for

the Diagnosis and Treatment of Diabetic Foot Infections. IDSA Guideline.

Clinical Infectious Disease 2012 ; 54 (12): 132-173 Publish by Oxford

University Press

Marin, Ioan., Zaharia Roxana., Lupu, Leonard., Rusus, Emilia., Dr. Gabriela,

Radulian. 2014. Antimicrobial Therapy in Infectious Complications of

Diabetic Foot. Romanian Journal of Diabetes Nutrition and Metabolism

Diseases, Volume 21, Issue 1 : PP 52-66

Matsuura Gregory T., Neil Barg. 2013. Update on the AntimicrobialManagement of Foot Infections in Patients With Diabetes. AmericanDiabetes Association

Mendes, JJ., J, Neves. 2012. Diabetic Foot Infections : Current Diagnois

And Treatment. The Journal Of Diabetic Foot Complications, volume 4,

issue 2, no. 1, Pages 28-46

MIMS Petunjuk Konsultasi Indonesia. 2014/2015. BIP (Bhuana Ilmu

Populer). Edisi 14 : PP 173 – 176 ; 218 – 232

NHS.,2012

http://www.nhs.uk/conditions/Gangrens/Pages/new_Treatment.aspx,diakses

tanggal 15 januari 2016

66

NHS, 2015. Guideline for Management of Adult Diabetic Foot Infections.

Version 4 : PP 1-3

Ozougwu, J.C., Obimba, K.C., Belonwu, C.D., and Unakalamba, C.B. 2013.

The Pathogenesis and Pathophysiology of Type 1 and Type 2 Diabetes

Mellitus. Journal of Physiology and Pathophysiology

Pramana, Ida, Bagus Putra., Yasa, Ketut, Putu., 2012. Penyembuhan Luka

Pada Ulkus Diabetik. Ilkhtiar Pustaka, PP: 1880-1881

Ramakant P., Verma AK., Misra R., Prasad, KN., Chand, G., Mishra, A.,

Agarwal, G., Agarwal A., Changing Microbiological Profile Of Pathogenic

Bacteria In Diabetic Foot Infections : Time For A Rethink On Which

Empirical Theraphy To Choose. Diabetologi. 2011; 54(1):58-64

PERKENI, 2011. Jakarta : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

Petznick, Allison., 2011. Insulin Management of Type 2 Diabetes Mellitus.

American Family Physician. PP 184-190

Rahayu, Puji., 2012. Hubungan Antara Faktr Karakteristik, Hipertensi Dan

Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Daerah

Dr.H. Soewondo kendal. Tesis. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Ilmu Kedokteran Universitas Muhmmadiyah Semarang

Rice University. 2013. Anatomy and Physiology. Houston, Texas: Openstax

College

RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar ). 2013. Badan Penelitian Dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

67

RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar ). 2007. Badan Penelitian Dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Rodrigues Jude, Nivedita Mitta., 2011. Diabetic Foot and Gangrene.Department of Surgery, Goa Medical College

Schteingart, David E. 2006. Gangguan Sistem Endokrin dan Metabolik.

Jakarta. Hal 1263-1270

Sudoyono, W. Aru., Setiyahadi, Bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, K.

Marcellus., Setiati, Siti., 2009. Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed. V.

Internal Publising

Suastika., Ketut, Pande Dwipayana, Made Semadi, R.A. Tuty Kuswardhani.

2012. Age is an Important Risk Factor for Type 2 Diabetes Mellitus and

Cardiovascular Diseases.

Sugandhi, Prasanth DA., 2014. Microbiological Profile of bacteria Pathogens

From Diabetic Foot Infections in Tertiary Care Hospital, Salem. 2014.

Diabetes Metab Syndr; 8(3): PP 129-32

Sultana, Najma., Arayne, M.Saeed., Shahzad, Waseem., 2010. Simultaneous

Determination Of Ceftriaxone Sodium And Statin Drugs In Pharmaceutical

Formulations And Human Serum By RP-HPLC. Journal Of The Chilean

Chemical Society. Volume 55 : PP 193-198

Suyanto., Tuti., Chandra, Zahtamal, Fifia., Restuastuti., 2007. Faktor-Faktor

Resiko Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat.

Vol 23. No. 3 : PP 142-147

68

Taliyan, R., Sharma P.L., 2010. Diabetic Neuropathic Pain : An Update and

Novel Pharmacological Strategies for Relief of Pain. Asian Network for

Scientific Information. PP 93-109

Tarwoto. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin.

Jakarta: Trans Info Media

Trivedi, Kumar Mahendra., Patil, Shrikant., Shettigar, Harish., Bairwa,

Khemaraj., Jana, Snehasis., 2015. Spetroscopic Characterization of Biofield

Treated Metronidazole and Tinidazole.Medical chemistry

Vimal kumar Shahwal, Dr. B.K. Dubey, Mithun Bhoumick., 2012.

Preformulation Study of Levofloxacin. International Journal of Advances

in Pharmaceutics

Waspadji, Sarwono., 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V.Jakarta:

Internal Publishing. Hal 1961-1965

WADA, Jun., MAKINO Hirofumi., 2013. Inflammation and The

Pathogenesis of Diabetic Nephropaty. Clinical Science (2013) : PP 139-152

Yuan Lin Hong., 2015. Why We Need to Revise the Definition and

Diagnostic Criteria for Sepsis. Chinese Journal of Traumatology 2015:18,

PP 249-250