i
SKRIPSI
PENGARUH LINGKNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PADA PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS MAKASSAR
LASMIANI
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2013
ii
SKRIPSI
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PADA PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS MAKASSAR
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Disusun dan diajukan oleh
LASMIANI A21109004
Kepada
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2013
iii
SKRIPSI
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PADA PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS MAKASSAR
disusun dan diajukan oleh
LASMIANI A21109004
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar, September 2013
Pembimbing I Pembimbing II Dr. Wahda, SE., M.Pd Julius Jilbert, SE., MIT NIP 197602112003122001 NIP 197306111998022001
Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., MT NIP.196204301988101001
iv
SKRIPSI
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PADA PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS MAKASSAR
Disusun dan diajukan oleh
LASMIANI A211 09 004
telah dipertahankan pada sidang ujian skripsi
pada tanggal dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan
Menyetujui, Panitia Penguji
No. Nama Penguji Jabatan
TandaTangan
1. Dr. Wahda, SE., M.Pd., M.Si Ketua 1..............
2. Julius Jilbert, SE., MIT Sekertaris 2 ..................
3. Prof. Dr. Djabir Hamzah, MA Anggota 3 ..................
4. Dr. Muhammad Ismail Pabo, SE., M.Si Anggota 4 ..................
5. Dra. Hj. Nursiah Sallatu, MA Anggota 5 ..................
Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Dr. Muhammad Yunus Amar, S.E., M.T. NIP. 196204301988101001
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Lasmiani
NIM : A 211 09 004
Jurusan/Program studi : Manajamen
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
“Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan” Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70). Makassar,
Yang membuat pernyataan,
Lasmiani
Materai
Rp 6.000
vi
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi
ini dengan baik. Skripsi ini saya susun untuk memenuhi salah satu persyaratan
akademik gunamenyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini, saya mendapatkan banyak bimbingan,
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Untuk itu perkenankan saya untuk menghaturkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya
1. Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT yang memberikan saya
napas, harapan dan cita-cita sekaligus kekuatan untuk mewujudkannya.
2. Kepada kedua orang tua saya yang menjadi inspirasi saya. Meskipun telah
tiada namun tetap hidup dihati saya. Terima kasih atas kasih sayang kalian
yang belum sempat saya balas. Semoga Allah SWT memberikan tempat
yang layak dan tebaik untuk kalian disana. Amin.
3. Kepada Saudara dan saudariku. Lahaseng, Erna wati, Ija,Hada, Lamin,
Jalia, Ila. Dan Agus yang telah memberikan dorongan semangat, do’a,
bimbingan dan dukungan yang tak henti-hentinya, baik berupa moril
maupun materil yang belum tentu saya dapat membalasnya. Mohon maaf
sudah mengecewakan..
4. Kepada Ibu Fahrina Mustafa, SE, M.Si selaku Penasehat Akademik.
vii
5. Kepada Ibu Dr. Wahda, SE., M.pd dan Bapak Julius Jilbert, SE., MIT
selaku Pembimbing. Terima kasih atas segala saran dan bimbingan dalam
penulisan skripsi.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak
memberikan ilmu dan pengalaman yang tentunya sangat bermanfaat
7. Pak Nur, Pak Haris, Pak Safar, Pak Asri, Pak Budi dan Seluruh staff
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, yang selama ini
telah banyak membantu saya dalam urusan akademik.
8. Kepada Pimpinan serta Seluruh staff dan jajaran Karyawan PT. Eastern
Pearl Flour Mills, yang telah banyak membantu saya dalam proses
penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang aktual serta relevan
dengan judul yang dibahas.
9. Kepada seluruh rekan mahasiswa Manajemen dan sahabat saya yang
memberikan bantuan kepada saya selama penyusunan skripsi.
Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari unsur kesempurnaan, masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan ilmu maupun minimnya pengalaman yang saya
miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan yang saya terima dari berbagai pihak
dibalas oleh Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dinilai ibadah di sisi-Nya dan
bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya pada lingkungan
viii
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar. Akhirnya semoga segenap aktivitas yang kita lakukan mendapat
bimbingan dan ridho dari-Nya. Amin.
Makassar, September 2013
Penulis
ix
ABSTRAK
Pengaruh LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PADA PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS MAKASSAR
Lasmiani Dr. Wahda SE., M.pd
Julius Jillbert SE., M.I.T
Masalah pokok dalam penelitian ini dalah apakah ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT Eastern Pearl Flour Mills makassar Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan. Untuk mengaplikaskan tujuan tersebut maka digunakan metode deskriptif, metode statistik deskriptif, metode regresi linear dengan bantuan sistem komputerisasi (Program Komputer SPSS versi 20) dengan menggunakan koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2) Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah diketahui bahwa ada pengaruh yang npositif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian hipotesisi terbukti. Kata Kunci : lingkunga kerja fisik dan produktivitas karyawan
x
ABSTRACT
The Effect Of Physical Work Environment On Employees Work
Produktivity At Production Divition In PT. Eastern Pearl Flour Mills
Makassar
Lasmiani
Dr. Wahda, SE., M.Pd
Julius Jillbert, SE., MIT
The main issue in this study is wether physical environment work has a significan effect on employees work produktivity at production divition in PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar.
The purpose of this study was to know the effect of physical enfironment work on employees work produktivity.
For that purpose it is used to apply the descriptive method, descriptive statistical method, regresion analysis, with the aid of a computerized system (Computer program SPSS Version 20). By using test of corelation (R) and determination (R2).
The result from this study are the positive effect of physical environment work on employees work productivity. Thus the hypotesis is proven.
Keyword : physical environment, employes work productivity
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ iv
PRAKAT .......................................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... ... viii
ABSTRACK ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................... ..... 1 1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. .... 5 1.4 Manfaat Penelitian..................................................................... 6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 7 1.6 Sistematika Penulisan ......................................................... ..... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 9 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia...................... 9
2.2 Lingkungan Kerja ....... ......................................................... .... 11 2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja .................................... .... 11 2.2.2 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik................................... 14 2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik. ................................................................... 17 2.3 Produktivitas Kerja .................................................................... 20
2.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja ...................................... 20 2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas kerja ...... ................................................................... ..... 22 2.3.3 Pengukuran Produktivitas Karyawan ............................... 26
2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................... 29 2.5 Kerangka Pikir ......................................................................... 32 2.6 Hipotesis..................................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 35
3.1 Rancangan Penelitian................................................................ 35 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian................................................... 35 3.3 Populasi Dan Sampel................................................................ 36 3.3.1 Populasi......................................................................... 36
xii
3.3.2 Sampel........................................................................... 36 3.4 Jenis Dan Sumber Data............................................................. 37 3.4.1 Jenis Data....................................................................... 37 3.4.2 Sumber Data................................................................... 38 3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 38 3.6 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional........................... 40 3.6.1 Variabel Penelitian.......................................................... 40 3.6.2 Definisi Operasional variabel.......................................... 41 3.7 Instrumen Penelitian.................................................................. 44 3.7.1 Uji Validitas ...................................................................... 45 3.7. 2 Uji Reabilitas ................................................................... 46 3.8 Metode Analisis Data................................................................. 46 3.8.1 Analisis Regresi linear sederhana ................................ 47 3.8.1.1 Analisis Korelasi ............................................................ 47 3.8.1.2 Koefisien Determinasi..................................................... 49 BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasa........................................................ 50
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 50 4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Eastern Pearl Flour Mills
dan Produknya ............................................................... 50 4.1.2 Fasilitas Pabrik PT. Eastern Pearl Flour Mills ............... 52 4.1.3 Struktur Organisasi PT. Eastern Pearl Flour Mills ............ 52 4.1.4 Uraian Jabatan Manajemen PT. Eastern Pearl Flour
Mills Makassar ................................................................... 54 4..2 Deskripsi Profil Responden ....................................................... 57
4.2.1 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57 4.2.2 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia ................. 58 4.2. 3 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja ..... 59 4.2.4 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan ..... 61
4..3 Analisis Deskriptif ..................................................................... 62 4.3.1 Hasil Analisi Deskriptif Lingkungan Kerja Fisik................ 63 4.3.2 Hasil Analisis Deskriptif Produktivitas Kerja Karyawan ......69
4.4 Uji Instrument Penelitian ............................................................. 74 4.4.1 Uji Validitas ...................................................................... 74 4.4.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 76
4.5 Metode Analisis ............................................................................. 77 4.5.1 Analis Regresi Linear Sederhana ........................................ 78
4.5.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ....... 79
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 81 5.1 Kesimpulan ......................................................................................81 5.2 Saran ............................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83 LAMPIRAN ....................................................................................................... 85
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Pengukuran produktivitas 28
2.2 Penelitian Terdahulu 31
3.1 Defenisi Operasional 43
3.2 Tabel inteerpretasi r 48
4.1 Deskripsi Profil Responden Berdasarakan Jenis Kelamin 58
4.2 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia 59
4.3 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja 60
4.4 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan 61
4.5 Kriteria Tanggapan Responden 62
4.6 Persentase Skor Aktual TerhadapSkor Ideal Variabel
Lingkungan Kerja Fisik 64
4.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lingkungan
Kerja Fisik 66
4.8 Persentase Skor Aktual Terhadap Skor Ideal Variabel
Produktivitas Kerja Karyawan 70
4.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Produktivitas Kerja Karyawan 71
4.10 Uji Validitas Untuk Variabel Lingkungan Kerja Fisik 75
4.11 Uji Validitas untuk Variabel Produktivitas Karyawan 76
4.12 Uji Reabilitas 77
4.13 Nilai Analisis Regresi Linear Sederhana 78
4.14 Nilai Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Era global merubah segalanya menjadi cepat, hal ini menuntut organisasi
untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan, dan berupaya untuk
menyusun strategi serta berbagai kebijakan yang sesuai dengan lingkungan
baru.Perlu adanya strategi yang dilakukan atas perubahan kondisi lingkungan
yang terus secara terus menerus harus diupayakan dengan cara
mengembangkan program-program yang mampu menerjemahkan dan
mengakomodasi permasalahan-permasalahan terkini yang muncul. Salah satu
bidang fungsional dalam organisasi yang strategis dan selalu menjadi perhatian
adalah manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Organisasi perlu secara terus menerus melakukan pengembangan sumber
daya manusia. Divisi sumber daya manusia merupakan mitra divisi dalam upaya
pengembangan kualitas sumber daya manusia. Paradigma baru sumber daya
manusia sudah lebih mengoptimalkan pada proses komunikasi dua arah dan
perencanaan dari bawah ke atas (bottom up). Pada paradigma baru akan
tercermin budaya kerja baru, strategi dan peran sumber daya manusia dari
dalam tipologi organisasi baru.
Manusia merupakan pekerja yang sangat penting bagi pelaksanaan
pembangunan, dimana manusia mempunyai peran ganda dalam pembangunan.
Oleh karena itu dalam penanganannya perlu perhatian, terutama dalam
hubungannya dengan peningkatan produktivitas kerja. Perkembangan industri
2
tidak lepas dari adanya kemajuan dibidang teknologi. Teknologi hampir
menyisihkan tenaga kerja manusia, meskipun demikian tenaga kerja selalu
dibutuhkan.
Menciptakan produktivitas kerja merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan karena untuk mewujudkan tujuannya perusahaan sangat bergantung
pada produktivitas karyawannya (Anwar P. Mangkunegara, 2009).
Produktivitas pada dasaranya merupakan suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Malayu SP Hasibuan, 2008).
Pada dasarnya setiap perusahaan selalu berusaha sebaik mungkin untuk
meningkatkan produktivitas karyawannya melalui penciptaan suatu lingkungan
kerja yang baik, tetapi banyak hal diluar dugaan yang mungkin untuk dihindari
terjadi, terutama bagi perusahaan yang menggunakan mesin-mesin berat. Mesin-
mesin berat tersebut biasanya menghasilkan suara yang bising dan sangat
mengganggu pendengaran kita dalam bekerja. Untuk menghindari atau
mencegah suara bising bukanlah suatu hal yang mudah, tentu harus
memerlukan pikiran dan tenaga yang banyak untuk mengatasinya. Jika karyawan
yang bekerja dilingkungan tersebut merasakan adanya ganguan seperti
penerangan yang buruk, udara yang pengap dan uap yang menganggu
pernafasan sehingga harus tiap kali keluar mencari udara segar, maka hal ini
bisa mengakibatkan terganggunya konsentrasi dalam melaksanakan pekerjaan.
Bila kejadian ini dialami secara terus-menerus, tentu akan dapat mengakibatkan
terganggunya kesehatan mereka yang pada akhirnya akan dapat menurunkan
semangat kerja karyawan, sehingga akan berpengaruh terhadap karyawan
3
maupun hasil pekerjaannya, seperti mereka akan malas atau kurang disiplin,
banyak kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, kualitas dan kuantitas
outputnya tidak memenuhi standar yang ditentukan.
Dan pada akhirnya karyawan dalam kondisi yang demikian bukan
merupakan tenaga penghasil yang efisien dan efektif, karena pekerja adalah
manusia yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia bekerja. Meskipun
faktor ini penting dan besar pengaruhnyatetapi masih ada perusahaan yang
sampai saat ini kurang memperhatikan faktor lingkungan kerja fisik.
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar dikenal sebagai penghasil produk
terigu dengan mutu yang baik. Kualitas produksi memenuhi standar nasional
maupun standar internasional. Jangkauan produk terus meningkat. Dengan
peningkatan produksi perusahaan tersebut terbilang baik, namun masih
menyisahkan beberapa kendala-kendala yang berhubungan dengan
produktivitas kerja karyawan yang mengganggu kinerja karyawan saat bekerja
sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja karyawan. Menurut
Sedarmayanti (2009) produktivitas kerja bukan semata-mata ditujukan untuk
mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya, melainkan kualitas unjuk kerja
juga penting diperhatikan.
Produktivitas karyawan dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja fisik yang
ada disekitar karyawan. Pengertian lingkungan kerja fisik sendiri adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik
dan lain lain (Nitisemito,2002). Penelitan terdahulu yang dilakukan oleh Teguh
Ariefiantoro (2012 )yang berjudul "Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan
4
Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Bagian Produksi PT. Sango Ceramic Indonesia” juga menjelaskan bahwa
lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Menurut Alex S Nitisemito (2002) faktor-faktor yang berhubungan dan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja secara garis besar dapat dibagi dalam
tiga bagian yaitu faktor dari lingkungan fisik sekitarnya seperti suhu,
kelembaban, penerangan, kebisingan dan lain sebagainya. Faktor kedua berasal
dari lingkungan sosial seperti hubungan karyawan dengan pimpinan maupun
rekan kerja, pemberian gaji dan lain-lain. Dan faktor ketiga berasal dari diri
pekerja sendiri seperti tingkat pendidikan, usia, masa kerja dan lain sebagainya.
Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus
mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh
perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan
meningkatkan produktivitas kerja.
Lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran
operasional organisasi sehingga akan berpengaruh pada produktivitas organisasi
pada umumnya. Kualitas bukan hanya mencakup produk dan jasa, tetapi juga
meliputi proses, lingkungan, dan manusia. Jadi sebuah perusahaan harus
menyediakan lingkungan yang berkualitas agar para karyawannya nyaman
sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja. .
Faktor lingkungan kerja fisik penting untuk diperhatikan oleh setiap
perusahaan, karena lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman dapat membuat
para karyawan merasa bergairah untuk bekerja yang nantinya akan berimbas
pada peningkatan produktivitas. Begitu pula dengan PT. Eastern Pearl Flour Mills
5
Makassar perusahaan industri manufaktur yang memproduksi tepung terigu.
Dalam pelaksanaan kegiatan produksinya, adanya lingkungan kerja fisik yang
kondusif sangatlah berpengaruh dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas
karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap produktifitas kerja
karyawan bagian produksi PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, maka Penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
“Bagaimana Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Bagian Produksi PT. Eastern Pearl Flour Milss Makassar?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap
produktivitas kerja karyawan bagian produksi di PT. Eastern Pearl Flour
Mills Makassar”.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
Berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
- Dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai
lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan dalam
perusahaan.
- Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan lingkungan kerja fisik dan pengaruhnya terhadap
produktivitas kerja karyawan.
- Menambah kepustakaan dalam bidang manajemen sumber daya
manusia, khususnya pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap
produktivitas karyawan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin Makassar.
1.4 2 manfaat Praktis
- Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu mengembangkan
pemikiran bagi PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar sebagai masukan
dalam pertimbangan untuk pengambilan keputusan kebijaksanaan oleh
pihak perusahaan dalam rangka meningkatkan usaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan masalah lingkungan
kerja fisik lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan.
7
- Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis,
sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap
produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Eastern Pearl Flour Mills
Makassar dengan responden penelitian adalah karyawan bagian produksi PT.
Eastern Pearl Flour Mills Makassar.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk dapat memberikan gambaran secara garis besar mengenai
penulisan skripsi, maka penulis akan sertakan sistematika penulisan skripsi.
Sebelum memasuki isi pembahasan, terlebih dahulu penulis sertakan bagian
pendahuluan yang terdiri dari: halaman bagian pendahuluan, halaman
persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan daftar lampiran yang kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan mengenai isi dari penulisan skripsi yang
tersistematik sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II. Tinjauan pustaka yang terdiri dari pengertian manajemen sumber
daya manusia, pengertian lingkungan kerja fisik, faktor- faktor
8
yang mempengarhi lingkungan kerja fisik, pengertian produktivitas,
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, kaitan antara
lingkungan kerja fisik dengan produktivitas juga berisi mengenai
kerangka pikir dan hipotesis.
Bab III. Metodepenelitian yang terdiri dari rancangan/desain penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan
definisi operasional, instrumen penelitian, metode analisa data,
serta tahap-tahap penelitian
Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan hasil
penelitian.
Bab V. Kesimpulan dan saran terdiri atas kesimpulan dan saran-saran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi
secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara professiona lagar
terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci
utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada
produktivitas tenaga kerja yang ada diperusahaan. beberapa definisi tentang
manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya
adalah:
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2009).
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat (Tulus, 2004).
“Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusiauntuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi” (Hani Handoko ,2004).
10
Terdapat enam fungsi operatif manajemen sumber daya manusia
(Mangkunegara, 2009) yaitu sebagai berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
1) Perencanaan sumber daya manusia
2) Analisis Jabatan
3) Penarikan Pegawai
4) Penempatan Kerja
5) Orientasi Kerja
b. Pengembangan tenaga kerja mencakup:
1) Pendidikan dan Pelatihan
2) Pengembangan
3) Penilaian prestasi kerja
c. Pemberian balas jasa mencakup:
1) Balas jasa langsung terdiri dari:
- gaji/upah
- insentif
2) Balas jasa tak langsung terdiri dari:
- Keuntungan
- Pelayanan/Kesejahteraan
d. Integrasi mencakup:
1) Kebutuhan karyawan
2) Motivasi kerja
3) Kepuasan kerja
4) Disiplin Kerja
5) Partisipasi kerja
11
e. Pemeliharaan tenaga kerja mencakup:
1) Komunikasi kerja
2) Kesehatan dan keselamatan kerja
3) Pengendalian konflik kerja
4) konseling kerja
f. Pemisahan tenaga kerja mencakup:
1) Pemberhentian karyawan
2.2 Lingkungan Kerja
2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah suasana dimana karyawan melakukan aktivitas
setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat
mempengaruhi emosional karyawan. Jika karyawan menyenangi lingkungkungan
kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah ditempat kerjanya
melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerjanya dipergunakan secara efektif.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
danyang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yangdibebankan. Misalnya kebersihan, musik dan lain-lain. (Nitisemito, 2002).
Menurut Sedarmayanti (2009) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh terhadap efektivitas dan
efisiensi dalam pelaksanaan tugas. Dengan begitu menjadi pendorong semangat
12
dan kegairahan dalam bekerja. Sedangkan lingkungan kerja yang kurang baik
akan berpengaruh pada penurunan produktivitas kerjanya karena pekerjanya
merasa lelah.
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik
dapat dibagi dalam dua kategori, yakni:
a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan.
Misalnya: pusat kerja, kursi, meja, peralatan kerja dan
sebagainya.
b. Lingkngan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya:
temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan,
kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-
lain.
2. Lingkungan Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan dengan sesama rekan kerja, atau pun dengan
bawahan.
13
Sedangkan menurut Sihombing (2004) Lingkungan kerja adalah faktor -
faktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor-
fisik ini mencakup peralatan kerja, suhu ditempat kerja, kesesakan dan
kepadatan, kebisingan, luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup
hubungan kerja yang terbentuk di perusahaan antara atasan dan bawahan serta
antara sesama karyawan. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang
terbentuk antara sesama karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan
atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja.
faktor lingkungan kerja juga mempunyai peranan yang sangat penting
dalam menyelenggarakan aktivitas-aktivitas perusahaan dan sangat
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Perusahaan harus dapat
mengusahakan agar faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja dapat
diusahakan sedemikian rupa dan memberi pengaruh yang positif bagi
peningkatan produktivitas karyawan. Dengan lingkungan kerja yang baik dan
nyamanakan dapat membantu memelihara kondisi fisik sehingga kondisi fisik
karyawan dapat terjaga, tidak mudah lelah, tidak lesu dalam bekerja, dan dapat
terhindar dari gangguan kesehatan atau sakit sehingga dapat meningkatkan
produktivitas karyawan.
Lingkungan kerja sosial mencakup hubungan kerja yang terbina dalam
perusahaan. Kita bekerja di dalam perusahaan tidaklah seorang diri, dan dalam
melakukan aktivitas, kita juga membutuhkan bantuan orang lain. Dengan
demikian kita wajib membina hubungan yang baik antararekan kerja, bawahan
maupun atasan karena kita saling membutuhkan. Hubungan kerja yang
terbentuk sangat mempengaruhi psikologi karyawan.
14
Secara umum, lingkungan kerja dapat dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu:
lingkungan kerja sosial, dan lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja sosial
mencakup hubungan yang terbina dalam perusahaan sedangkan lingkungan
kerja fisik yaitu keadaan tempat kerja pegawai yang berbentuk fisik. Namun lebih
lanjut penelitia akan membahas mengenai lingkungan kerja fisik.
2.2.2 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan adalah lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja fisik yang
mendukung dan memadai akan menimbulkan kesan nyaman dan kesungguhan
dalam bekerja. Demikian halanya dengan sebuah perusahaan harus
memperhatikan lingkungan kerja fisik karyawannya. Lingkungan kerja yang
mendukung dan memadai adalah dambaan semua karyawan dalam bekerja.
Dengan begitu akan tercipta semangat kerja yang tinggi sehingga produktivitas
kerja juga akan tinggi.
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang fisik disekitar para pekerja
dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan (Nitisemito, 2002).
Selanjutnya menurut Moekijat (2004), lingkungan kerja fisik harus
menyenangkan, enak dan mengakibatkan kebiasaan-kebiasaan pekerjaan yang
baik. Untuk memberikan kondisi-kondisi yang demikian memerlukan
perencanaan.
Pentingnya lingkungan fisik tempat kerja dalam mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, namun tidak sedikit dari
15
perusahaan yang kurang memperhatikannya diantaranya faktor lingkungan
tempat kerja, padahal kedengarannya remeh, tetapi pengaruhnya cukup besar
terhadap efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan
menciptakan lingkungan kerja fisik yang menyenangkan berarti secara langsung
maupun tidak langsung mengurangi pemborosan waktu, biaya, jumlah absensi,
kesalahan kerja dan kecelakaan di tempat kerja. Menurut Nitiseminto (2002)
diantaranya adalah :
1. Kebersihan
Kebersihan lingkungan mempengaruhi kesehatan karyawan karena itu
hendaknya harus dijaga, bukan hanya tugas petugas kebersihan saja
melainkan semua pihak yang terkait dengan perusahaan tersebut.
Lingkungan yang bersih mendorong karyawan lebih bersemangat dalam
bekerja. Oleh karena itu menejemen yang baik menyangkut pembuangan
sampah sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan masyarakat.
2. Penerangan
Penerangan yang baik dapat membantu dan melaksanakan terciptanya
suasana kerja yang lebih aman dan membantu meningkatkan semangat
kerja karyawan.
3. Kebisingan
Dapat mengganggu konsentrasi dan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan oleh karena itu hendaknya mengurangi kebisingan tersebut.
4. Keamanan
Rasa aman yang dimiliki menimbulkan ketenangan, dan ketenangan akan
mendorong semangat kerja. Setiap faktor dalam lingkungan kerja
hendaknya saling mendukung satu sama lain.
16
Dari beberapa pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa lingkungan
kerja fisik adalah suatu keadaan tempat kerja pegawai yang berbentuk fisik yang
akan berpengaruh pada segala aktivitas didalamnya dan akan berpengaruh pula
pada semangat kerja. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori,
yakni :
1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai, seperti:
pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya.
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya:
temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
Dengan lingkungan kerja fisik yang baik, para karyawan akan dapat
bekerja dengan baik, aman dan nyaman tanpa adanya gangguan misalnya
temperatur yang tidak tepat, suara yang bising, penerangan yang kurang atau
lebih dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi
wajib menyediakan lingkungan kerja fisik yang baik bagi karyawannya sehingga
mereka dapat bekerja sesuai dengan keinginan organisasi dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja karyawan melakukan
aktivitasnya. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja,
kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat
mempengaruhi tingkah laku manusia. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
peneliti akan meneliti lingkungan kerja fisik pada PT. Eastern Pearl Flour Mills
17
Makassar. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
manufaktur, dalam proses produksinya, perusahaan menggunakan mesin-mesin
berat yang seringkali memunculkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
lingkungan kerja fisik yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Moekijat (2004), faktor-faktor yang penting dari lingkungan kerja
fisik dalam kebanyakan kantor adalah penerangan, warna, udara, musik, dan
suara. Sedangkan menurut Siagian (2009) kondisi yang menyenangkan
sangatberperan dalam pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja karena
akan meningkatkan produktivitas kerja.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi fisik kerja yang
menyenangkan antara lain:
a. Ventilasi yang baik yang memungkinkan masuknya udara yang segar
ke tempat pekerjaan
b. Penerangan yang cukup, penting dalam pencegahan kecelakaan.
c. Adanya tata ruang yang rapi dan perabot yang tersusun secara baik
sehingga menimbulkan rasa estetika, arus pekerjaan akan berjalan
sehingga memperlancar kegiatan produksi.
d. Lingkungan kerja yang bersih yang akan menimbulkan rasa senang
berada di tempat kerja dalam waktu yang lama.
e. Lingkungan kerja yang bebas dari polusi udara.
Dari beberapa faktor di atas, dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja
dapat berpengaruh terhadap pekerjaaan yang dilakukan, sehingga setiap
18
perusahaan atau organisasi yang ada harus mengusahakan agar faktor-faktor
yang termasuk dalam lingkungan kerja dapat diusahakan sedemikian rupa
sehingga nantinya mempunyai pengaruh yang positif bagi perusahaan atau
organisasi.
Robbins (2006) menyatakan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi
lingkungan kerja fisik adalah: a) suhu, b) kebisingan, c) penerangan dan d) mutu
udara”.
a. Suhu
Suhu adalah satu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang
besar. Suhu yang nyaman bagi seseorang mungkin merupakan neraka
bagi orang lain. Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas,
adalah penting bahwa karyawan bekerja di suatu lingkungan dimana suhu
diatur sedemikian rupa sehingga berada di antara rentang kerja yang
dapat diterima setiap individu.
b. Kebisingan
Bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-
suara yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak
menyebabkan penurunan kinerja sebaliknya efek dari suara-suara yang
tidak dapat diramalkan memberikan pengaruh negatif dan mengganggu
konsentrasi karyawan.
c. Penerangan
Bekerja pada ruang yang gelap dan samar-samar akan menyebabkan
ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu
karyawan dalam memperlancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat
dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia karyawan. Pencapaian
19
kinerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar
untuk karyawan yang lebih tua dibanding yang lebih muda.
d. Mutu Udara
Merupakan fakta yang tidak bisa disangkal bahwa jika menghirup udara
tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi.
Udara yang tercemar dapat mengganggu kesehatan pribadi keryawan.
Udara yang tercemar di lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit
kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah dan depresi.
Faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah
rancangan ruang kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan
kenyaman bagi karyawan ditempat kerjanya.
Faktor-faktor dari rancangan ruang kerja tersebut menurut Robbins
(2006) terdiri atas : “a) ukuran ruang kerja, b) pengaturan ruang kerja, c) privasi”.
a. Ukuran ruang kerja
Ruangan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan Ruangan
kerja yang sempit dan membuat karyawan sulit bergerak akan
menghasilkan kinerja yang lebih rendah jika dibanding dengan karyawan
yang memiliki ruang kerja yang luas.
b. Pengaturan
Jika ukuran ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per
karyawan, pengaturan merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas.
Pengaturan ruang kerjaitu penting karena sangat mempengaruhi interaksi
sosial. Orang lebih mungkin berinteraksi dengan individu-individu yang
dekat secara fisik. Oleh karena itu
lokasi kerja karyawan mempengaruhi informasi yang ingin diketahui.
20
c. Privasi
Privasi dipengaruhi oleh dinding, partisi dan sekatan-sekatan fisik
lainnya. Kebanyakan karyawan menginginkan tingkat privasi yang besar
dalam pekerjaan mereka (khususnya dalam posisi manajerial, di mana
privasi diasosiasikan dalam status). Namun kebanyakan karyawan juga
menginginkan peluang untuk berinteraksi dengan rekan kerja, yang
dibatasi dengan meningkatnya privasi. Keinginan akan privasi itu kuat
dipihak banyak orang. Privasi membatasi gangguan yang terutama
sangat menyusahkan orang-orang yang melakukan tugas-tugas rumit.
2.3 Produktivitas Kerja
2.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas mengandung pengertian filosofis, definisi kerja, dan
operasional. Menurut Arfida BR (2003), secara filosofis produktivitas merupakan
pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu
kehidupan besok harus lebih baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap
mental yang demikian akan mendorong manusia untuk tidak merasa puas, tetapi
terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja.
Menurut Blecher yang dikutip Wibowo (2007) produktivitas kerja adalah
hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan.
Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan
masukan. Menaikan produktivitaas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio
produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang
lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu
21
Menurut Hani Handoko, (2004) pengukuran produktivitas dapat dilakukan
secara langsung, misalnya dengan jam / orang, tiap ton hasil atau kilowatt listrik
Secara difinisi kerja, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang
dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang
dipergunakan per satuan waktu. Pengertian ketiga mengandung makna
peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dalam empat bentuk yaitu :
1. Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan
sumber daya yang sedikit.
2. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan sumber daya
yang kurang.
3. Jumlah produksi yang lebih besar dapat dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang sama.
4. Jumlah produksi yang lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber
daya yang relatif lebih kecil.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2008) Produktivitas adalah perbandingan
antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya
dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan
sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan ketrampilan dari tenaga
kerjanya. Sedangkan secara umum produktivitas mengandung arti sebagai
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keluaran sumber daya
yang digunakan (input).Dengan kata lain bawa produktivitas memiliki 2 dimensi,
pertama adalah efektivitas yang mengarah pada pencapaian unjuk kerja yang
maksimal yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu, Yang kedua yaitu
22
efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana perusahaan tersebut dilaksanakan.
Produktivitas juga diartikan sebagai konsep universal yang bertujuan untuk
menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan
menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit, karena setiap kegiatan
memerlukan produktivitas dalam pelaksanaannya. Produktivitas menuntut bahwa
kehidupan dan cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hasil
yang dicapai esok harus lebih banyak dari yang diperoleh hari ini.
Tinggi rendahnya produktivitas ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor mulai
dari sikap, disiplin karyawan, sampai pada menejemen dan teknologi.
Produktivitas sering diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber
ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau perbandingan antara pengorbanan
(input) dengan penghasilan (output). Semakin kecil pengobanan yang diperlukan
untuk mencapai target dikatakan sebagai kegiatan yang produktif, sebaliknya
semakin tinggi input yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu dikatakan
kurang produktif.
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Sedarmayanti (2009) berbagai faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja, di antaranya adalah:
1. Sikap mental, berupa:
a. Motivasi kerja
b. Disiplin kerja
c. Etika kerja
2. Pendidikan
23
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti
pentingnya produktivitas. Pendidikan disini dapat berarti pendidikan
formal maupun non formal. Tingginya kesadaran akan pentingnya
produktivitas dapat mendorong seorang Karyawan yang bersangkutan
melakukan tindakan yang produktif.
3. Keterampilan
Pada aspek tertentu apabila karyawan semakin terampil, maka akan lebih
mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Karyawan
akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan (ability) dan
pengalaman (experience) yang cukup.
4. Manajemen
Pengertian manajemen disini dapat berkaitan dengan sistem yang
diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta
mengendalikan staf/bawahannya. Apabila manajemennya tepat maka
akan menimbulkan semangat yang lebih tinggi shingga dapat mendorong
karyawan untuk melakukan tindakan yang produktif.
5. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Dengan penerapan Hubungan Industial Pancasila maka, akan:
a. Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivai keja scara
produktif sehingga produktivitas akan meningkat.
b. Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga
menumbuhkan partisipai aktif dalam usaha meningkatkan
produktivitas.
24
c. Menciptakan harkat dan martabat karyawan sehingga mendorong
diwujudkannya jiwa yang berddikasi dalam upaya peningkaan
produktivitas.
6. Tingkat penghasilan
Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat menimbulkan
konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas.
7. Gizi dan kesehatan
Apabila karyawan dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan sehat,
maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang
tinggi maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
8. Jaminan sosial
Jaminan sosial yang akan diberikan suatu oganisasi kepada karyawannya
dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat keja.
Apabila jaminan sosial karyawan mencukupi maka akan dapat
menimbulkan kesenangan bekerja, sehingga mendorong pemanfaatan
kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.
9. Lingkungan dan iklim kerja
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong karyawan agar
senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas.
10. Sarana produksi
Mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas.
Apabila sarana poduksi yang digunakan tidak baik, kaang-kadang dapat
menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai.
25
11. Teknologi
Apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya maka
akan memungkinkan:
a. Tepat waku dalam penyelesaian pross produksi.
b. Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu.
c. Mempekecil terjadinya pemborosan bahan sisa.
12. Kesempatan berprestasi
Karyawan yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karier atau
pengembangan potensi pribadi yang nantinya akan bermanfaat bagi
dirinya maupun organisasi.
Sedangkan Menurut P. Sondang Siagian (2009) faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
a. Perbaikan terus-menerus
Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-
menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam
mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja
yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir.
Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa
suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus
berubah, baik secara internal maupun secara eksternal.
b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja
Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan
dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala
jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis
kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas
26
pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang, dalam organisasi. Suatu
organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya
karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi
karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses
manajerial dalam organisasi yang bersangkutan.
c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam
organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos
kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon
manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat
beberapa strategi, yaitu:
- Mengakui harkat dan martabat manusia
- Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia
lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak
tersebut
- Penerapan gaya manajemen ysng partisipasif melalui proses
demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi
- Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu :
penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem imbalan
yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem
umpan balik.
2.3.3 Pengukuran Produktivitas Karyawan
Pengukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur perubahan
produktivitas sehingga dapat dilakukan usaha untuk memperbaiki produktivitas,
pengukuran produktivitas dapat bersifat prospektif danbersifat sebagai masukan
27
untuk pengambilan keputusan strategik Manfaat lain yang diperoleh dari
pengukuran tersebut terlihat dari penempatan perusahaan yang tetap seperti
dalam menentukan target/sasaran tujuan yang nyata. Produktivitas juga dapat
diartikan sebagai perbandingan dari hasil kegiatan yang senyatanya dengan
seharusnya apabila dinyatakan dengan angka maka, besarnya produktivitas
antara 0 sampai 1 atau 0 % sampai100%.
Produktivitas bisa dianggap sebagai keluaran atau masukan dari sistem
oleh departemen tenaga kerja pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang
harus selalu punya pandangan bahwa mutu kerja hari ini haruslebih baik dari
kemarin. Seseorang karyawan yang tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya
dapat dikatakan produktiv dengan demikian karyawan dapat mengurangi jam
kerja yang tidak efektif, jadi dengan katalain produktivitas kerja adalah
menghasilkan lebih banyak dan berkualitas lebih baik dengan usaha yang sama.
Menurut Husein Umar (2008) efisiensi merupakan suatu ukuran dalam
membandingkan input yang sebenarnya. Apabila input yang sebenarnya
semakin besar penghematannya, maka tingkat efisiensi semakin tinggi,tetapi
semakin kecil input yang dihemat semakin rendah tingkat efisiensinya. Efektivitas
merupakan ukuran yang memberikan gambaran sebarapa jauh target dapat
dicapai. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas, walau terjadi peningkatan
efisiensi, belum tentu efektivitasnya meningkat. Berdasarkan penjelasan diatas
produktivitas memiliki rumus sebagai berikut:
28
Tabel 2.1
Pengukuran Produktivitas
Sumber : Umar Husein, Riset Perilaku Konsumen Jasa.2008.
Efisiensidan produktivitas merupakan rasio dari masukan (output) kapada
keluaran (input). Produktivitas dapat diperoleh berdasarkan factor total atas
dasar faktor parsial, dimana faktor total adalah rasio dari output terhadap input.
Mangkunegara (2009) mendefinisikan produktifitas kerja sebagai hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Penilaian produktifitas kerja pada dasarnya merupakan salah satu
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien.
Perusahan yang telah melakukan penilaian produktifitas kerja, berarti suatu
organisasi telah memanfaatkan secara baik atas sumber daya manusia yang
dalam perusahaan. Mengukur Produktivitas Biasanya digunakan rasio :
Produktivitas = satuan yang diproduksikan masukan yang dimanfaatkan
= satuan yang dihasilkan Jam / orang yang dimanfatkan
Seorang tenaga kerja dinilai produktif jika yang bersangkutan mampu
menghasilkan output lebih banyak dalam satuan waktu tertentu. Jika produktifitas
Produktivitas = Efektivitas menghasilkan output
Efisiensi menggunakan input
29
kerja hanya dikaitkan dengan waktu saja, maka jelas kiranya bahwa produktifitas
kerja sangat tergantung pada segi ketrampilan dan keahlian tenaga kerja secara
fisik. Untuk keperluan penilaian produktifitas kerja tersebut, diperlukan informasi
informasi yang relevan (valid) dan reliabel. Meskipun informasi yang digunakan
untuk penilaian mempunyai tingkat kualitas yang tinggi, namun permasalahannya
adalah bagaimana suatu penilaian akan menjamin adanya “obyektivitas”. Hal ini
harus dipikirkan dan diperhatikan dalam proses penilaian produktifitas kerja
karyawan, artinya harus dihindarkan dari adanya sifat “suka” dan “tidak suka”dari
penilai.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Peningkatan Produktivitas Karyawan Pada CV. Codok Wajak Malang (2009).
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas yaitu lingkungan kerja terhadap variabel terikat yaitu
produktivitas karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 8,092 t tabel
1,69 dan nilai signifikannya 0.05. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa t hitung :
8,092dan t tabel : 1.69 oleh karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha di
terima. Pada level signifikan 0,05 sehingga sehingga variabel lingkungan kerja
memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.
Penelitian yang sama juga diungkapkan pada penelitian tentang Analisis
Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus Karyawan Bagian Poduksi PT. Sango
Ceramic Indonesia) yang dilakukan oleh Teguh Ariefiantoro (2012). Pengujian
hipotesis dilakukan dengan uji t. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
30
pengaruh lingkungan keja fisik (x3) terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari
hasil perhitungan diketahui probabilitas menunjukkan angka 0,05 yaitu sebesar
0,000. Hal ini berarti bahwa variasi variabel lingkungan kerja fisik mempunyai
pngaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian
hipotesis a (Ha) yang menyatakan “Variabel lingkungan kerja fsik mempunyai
pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan” diterima.
Hal yang sama juga diungkapkan pada penelitian tentang Pengaruh
Kompensasi dan Ligkungan Kerja Terhadap Produkivitas Kerja Karyawan PT.
BPR Restu Artha Makmur Kantor Pusat Majapahit Semarang (2010). Hasil
penelitian ini menjelaskan secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan
antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan. Hasil uji korelasi (R) menunjukkan angka 0,713. Nilai tersebut
menunjukkan nilai yang kuat karena terletak pada rentang nilai 0,60-0,799. Hasil
uji koefisien determinasi R2 (R square) sebesar 0,509 atau 50,9%. Artinya,
sebanyak 50,9% variabel produktiitas kerja dapat dijelaskan oleh variabel
lingkungan kerja. Sedangkan sisanya sebesar 49,1% dijelaskan faktor lain selain
faktor lingkungan kerja
31
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Jenis variabel Hasil
1.Septinah Mukaromah (2009) UIN Malang
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Karyawan Pada CV. Codo Wajak Malang
Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengujian secara signifikansi menggunakan uji t
hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 8,092 t tabel 1,69 dan nilai signifikannya 0.05. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa t hitung : 8,092dan t tabel : 1.69 oleh karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha di terima. Pada level signifikan 0,05 sehingga sehingga variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.
Teguh Ariefiantoro (2012)
Analisis pngaruh kepemimpinan, kepuasan kerja dan lingkungan kerja fisik terhadap peroduktivitas kerja karyawan
Teknik pengujian secara signifikansi menggunakan uji t
Nilai 0,528 pada variabel lingkungan kerja fisik adalah bernilai positif, sehingga dapat
32
dikatakan bahwa lingkungan kerja fisik berpngaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan
2. Wulan Retno Apriani (2010) Universitas Diponegoro
Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (uji validitas, uji reabilitas tabulasi silang uji regresi linear sederhana, uji regresi berganda, uji korelasi (r) dan uji determinasi) pengujian hipotesis menggunakan uji signifikansi t dan uji f
Secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja dan produktivitas kerja karyawan
2.5 Kerangka Pemikiran
Semua organisasi ataupun sejenisnya mempunyai misi yang biasanya
tercantum dalam maksud dan tujuan organisasi. Di dalam menciptakan efisiensi,
pekerja tersebut perlu memperhatikan lingkungan kerja yang terdapat dalam
organisasi itu sendiri. Keberhasilan organisasi dalam proses mencapai tujuan
sangat tergantung pada tiap individu dalam pelaksanaan dan pencapian tujuan.
Karena produktivitas kerja berhubungan langsung dengan sikap dan prilaku
terhadap pekerjaan yang dihadapinya.
33
Menurut Hani Handoko (2004) kebisingan mengganggu konsentrasi kerja
dan cenderung menimbulkan kesalahan-kesalahan pada karyawan. Ukuran
kebisingan adalah “decibel”, yaitu ukuran intensitas suara dan merupakan
hubungan logaritmik antara tingkat suara tertentu dengan standar suara paling
rendah. Apabila tingkat kebisingan tinggi maka dapat menggangu pendengaran
karyawan yang sedang melaksanakan pekerjaannya sehingga ia tidak dapat
berkonsentrasi dengan baik, yang pada akhirnya produktivitas kerja yang
diharapkan tidak akan tercapai.Begitu pula dari unsur penerangan, kurangnya
sinar yang mencukupi atau kurang tepatnya perhitungan mengenai kebutuhan
mata ataupun menyebabkan kerabunan,akan tetapi apabila cahaya penerangan
yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja
pegawai. Suhu juga merupakan hal yang menentukan produktivitas orang. Bila
suhu naik di atas 80 derajat Fahrenheit atau bertambah 27 derajat celsius orang
tidak akan produktif terutama untuk pekerjan fisik. Untuk pekerjaan non fisik
orang tidak produktif bila suhu naik melebihi 90 derajat Fahrenheit.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Septi Mukaromah (2009) dan Teguh Ariefiantoro (2013), skema
dalam penelitian ini dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai gambar dibawah
ini.
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Produktivitas Kerja
karyawan
(Y)
Lingkungan Kerja Fisik
(X)
34
2.6 Hipotesis
Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah:
“Diduga bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Eastern Pearl
Flour Mills Makassar”
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan atau desain penelitian menurut Husein Umar (2008) adalah
suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar
variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana tersebut
mencakup hal-hal yang akan dilakukan penelitian mulai dari membuat hipotesis
dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.
Rancangan penelitian atau hal-hal yang akan di lakukan dalam
penelitianini adalah sebagai berikut:
Melakukan survey pendahuluan.
Pengumpulan data populasi dan penentuan sampel.
Penetapan batasan dan asumsi penelitian.
Pembuktian hipotesis dan pembahasan.
Penarikan kesimpulan dan saran.
3.2 Tempat dan Waktu
Lokasi penelitian ini adalah PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar yang
bergerak dibidang industri/manufaktur yang secara khusus memproduksi tepung
terigu yang beralamat di jalan Hatta no. 302 dan Jalan Nusantara Baru no. 36
Makassar.
36
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi yang bekerja pada PT.
Eastern Pearl Flour Mills Makassar yang berjumlah 97 orang.
3.3.2 Sampel
Yang dimaksudkan dengan sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi sumber data yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan
bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai
representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi
keseluruhan populasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah rondom sampling yaitusemua
anggota populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih secara
rondom/acak sebagai bagian dari sampel dalam penelitian. Yaitu penentuan
sampel yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi berdasarkan atas
adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan. Slovin
dalam Husein Umar (2008) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan
formula:
37
n = N
1+N.e2
= 97
1+97(0.01)
= 49
n = sampel; N = populasi; e = standard error (10%)
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Kualitatif
Yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat
dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan
dan karyawan dalam perusahaan serta informasi-informasi yang diperoleh
dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b. Data Kuantitatif
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat
dihitung, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
38
3.4.2 Sumber data
Sumber Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.
Data primer yang dimaksud adalah keterangan langsung dari responden
dengan menjawab kuisioner. Data ini bersumber dari karyawan PT.
Eastern Pearl Flour Mills khususnya bagian produksi di Makassar, yang
meliputi data tentang variabel lingkungan kerja fisik dan produktivitas
kerja karyawan, tingkat pendidikan formal, umur karyawan, dan masa
kerja karyawan .
2. Data sekunder yaitu data yang berasal dari perusahaan atau organisasi.
Data sekunder umunya berupa catatan atau laporan historis yang telah
disusun dalam arsip yang di publikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Data yang dimaksud adalah jumlah karyawan, sejarah PT. Eastern Pearl
Flour Mills Makassar.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini selain peneliti melakukan pengamatan,
peneliti juga menggunakan metode pengumpulan data yang lain sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder.
Landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi
dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur–
literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya
39
dengan objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahas.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan
cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan,
baik melalui observasi, penyebaran kuesioner kepada para pegawai, dan
wawancara.
Penelitian Lapangan dilakukan dengan cara :
a. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data yang
diperlukan guna mengetahui tujuan penelitian ini adalah observasi aktifitas kerja
karyawan.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara
dalam bentuk wawancara bebas terpimpin yaitu dalam melaksanakan
wawancara peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar
tentang hal-hal yang akan ditanyakan yang selanjutnya pertanyaan tersebut
diperdalam.
40
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan
memanfaatkan dokumen (bahan atau gambar-gambar penting). Adapun
dokumen-dokumen yang dimaksud adalah berupa data-data yang diperlukan
d. Metode Angket atau Questionnaire
Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan
langsung untuk diisi dan dikembangkan atau dapat juga dijawab dibawah
pengawasan peneliti. Data angket digunakan peneliti untuk memperoleh data
yang lebih lengkap. Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup
atau sudah disiapkan jawabannya sehingga informan tinggal memilih.
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan tertarik kesimpulan (Sugiyono 2009).
3.6.1 Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas yang merupakan variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah lingkungan kerja fisik.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel atau variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, atau variabel
41
bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktifitas
kerja.
3.6.2 Definisi Operasional
Berdasarkan pendapat Singarimbun (2006) defenisi operasional adalah
unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Defenisi operasional penelitian ini adalah:
1. Variabel (X)
Lingkungan kerja fisik sebagai variabel bebas, diukur (diteliti) melalui
indikator-indikator sebagai berikut :
a. Temperatur udara atau suhu yaitu udara sejuk atau udara yang
tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin.
b. Sirkulasi Udara yaitu pertukaran udara yang berganti melalui
ventilasi yang terdapat pada suatu ruangan.
c. Suara/kebisingan yaitusuara-suara yang dapat mengganggu
konsentrasi dalam bekerja.
d. Keamanan yaitu perasaan yang menimbulkan ketenangan pekerja
dalam melakukan tugasnya.
e. Kebersihan yaitu kenyamanan pekerja dalam melakukan tugasnya
dengan cara menjaga agar lingkungan dimana karyawan
melakukan aktifitasnya tetap dalam keadaan bersih.
f. Penerangan atau Cahaya yaitu sesuatu yang dapat memberikan
cahaya, bisa dari sinar matahari yang masuk maupun cahaya
lampu.
42
2. Variabel Terikat (Y)
Produktivitas kerja sebagai variabel terikat diukur (diteliti) melalui indikator-
indikator sebagai berikut :
a. Kualitas yang meliputi:
- Kualitas atau jumlahproduk yang dihasilkan
- Kualitas produk sesuaitarget perusahaan
b. Kuantitas yang meliputi:
- Kuantitas atau mutuproduk yang dihasilkan
- Mutu produk tidak kalahdengan produk lain dan mampu bersaing
dengan produk lain.
c. waktu yaitu, ketepatan waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan target.
43
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Indikator Item
1 Lingkungan Kerja Fisik
1) Temperatur udara atau suhu
Udara tidak terlalu dingin
juga tidak terlalu panas
Udara sejuk
2) Sirkulasi udara Udara bisa keluar masuk
Tidak lembab dan pengap
3) Kebisingan Suara mesin pabrik
Situasi dan kondisi yang
tidak ramai dengan
kendaraan
4) Keamanan Keamanan barang milik
Pribadi
Ada rasa nyaman dan
Tenang
5) Kebersihan Kebersihan di tempat kerja
6) penerangan Penerangan yang cukup
Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup
Penglihatan jelas
2 Produktivitas Kerja 1) kualitas Kualitas atau jumlah produk yang dihasilkan
Kualitas produk sesuai
target perusahaan
2) Kuantitas Kuantitas atau mutu produk yang dihasilkan
Mutu produk tidak kalah dengan produk lain
Mampu bersaing dengan produk lain
3)Waktu Ketepatan waktu
Pekerjaannya sesuai dengan target yang di capai
44
3.7 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009 ) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dam persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban responden pada
penelitian ini yang mana menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner,
penulis menggunakan metode skala Likert (Likert’s Summated Ratings).
Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner mengenai
pebgaruh lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan diukur
menggunakan skala likert, dengan tingkatan sebagai berikut :
Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5
Jawaban Setuju diberi bobot 4
Jawaban Netral diberi bobot 3
Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 2
Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1
Instrumen penelitian (kuisioner) yang baik harus memenuhi persyaratan
yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner
perlu dilakukan pengujian atas kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan
uji reliabilitas. Karena validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah
kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan
reliabel, maka untuk itu, penulis juga akan melakukan kedua uji ini terhadap
instrumen penelitian (kuisioner).
45
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen yang validatau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat tersebut mengukur apa yang harus
di ukur dengan alat tersebut. Valid tidaknya suatu butir instrumen dapat diketahui
dengan membandingkan indeks korelasi product moment dengaan level of
signifikansi 5 % dengan nilai kritisnya. Rumus statistic product moment
merupakan tehnik yang sering di gunakan untuk menentukan hubungan dua
variable, yaitu
=
(
)(
)
√ ( ) (
)
Keterangan :
= Angka indeks korelatif “r” product moment
N = Populasi
= Jumlah seluruh skor x
= Jumlah seluruh skor y
= Jumlah hasil kali antar skor x dan skor y
2 = Jumlah kuadrat skor X
= Jumlah kuadrat skor total
3.7.2 Uji Reliabilitas
Suatu ukuran dikatakanh reliable bila alat itu dalam mengukur gejala pada
waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Realibitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
46
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dipercaya, yang
reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil,
tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa reabilitas menunjukkan konsistensinya dalam
mengukur. Pengujiannya adalah dengan menguji skor amat butir. Uji reabilitas
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Crombach, yaitu:
r =[
]*
+
Keterangan :
K : Banyaknya butir pertanyaan
: Jumlah varians butir
: Varians butir
Skor butir dengan skor butir yang lain kemudian hasilnya di bandingkan
dengan nilai kritis dengan tingkat signifikansi 5 % (a=0.05).
Jadi jika nilai reliabilitas > nilai alpha Cronbach ( 0,6 ) maka butir kuesioner
dikatakan reliabel.
3.8 Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam
penelitian ini digunakan:
47
3.8.1 Analisis Regresi Linear sederhana
Untuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan kerja terhadap
produktivitas karyawan bagian produksi pada PT. Eaastern Pearl Flour Mills
Makassar dengan rumus:
Y = a + bx
b = (Xi – X) (Yi – Y)
(Xi – X)
a = Y – bX
Keterangan :
Xi = lingkungan kerja
Yi = produktivitas karyawan
a = Bilangan konstanta
b = Koefisien regresi
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara lingkungan
kerja fisik dan produktivitas karyawan maka digunakan analisis korelasi dan
determinasi.
3.8.1.1 Analisis Korelasi
Nilai korelasi berada dalam rentang 0 sampai +1 atau 0 sampai -1 , tanda
positif dan negative menunjukkan arah hubungan.Tanda positif menunjukkan
arah perubahan yang sama, artinya jika satu variabel yang lain juga naik. Tanda
negative menunjukkan arah perubahan yang berlawanan. Rumus korelasi person
product moment sebagai berikut:
=
(
)(
)
√ ( ) (
)
Keterangan :
= Angka indeks korelatif “r” product moment
48
N = Populasi
= Jumlah seluruh skor x
= Jumlah seluruh skor y
= Jumlah hasil kali antar skor x dan skor y
Koefisien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak =1 sampai -1
atau dapat ditulis sebagai berikut : -1 < r <, artinya :
r =1 atau mendekati +1 berarti hubungan antara variabel x dan y
sempurna positif (searah), hubungan sangat kuat, dan positif ini berarti
apabila variabel meningkat maka variable y juga meningkat dan
sebaliknya
r = -1 atau mendekati -1 berarti hubungan antara variabel x dan y
sempurna negative (tidak searah), hubungan sangat kuat, dan negatif
berarti jika variabel x meningkat makavariabel y turun.
r = 0 atau mendekati 0 berarti hubungannya sangat lemah antara variabel
x dan y.
Tabel 3.2
Inteerpretasi r
Besarnya nilai r Interpretasi r
Antara 0,800 sampai dengan 1,00
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 samapi dengan 0,400
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi
Cukup
Sedang
Rendah
Sangat Rendah (tidak berkolasi)
Sumber: Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Rineka Cipta, 2006
49
3.8.1.2 Koefisien Determinasi
Analisa determinasi digunakan untuk besarnya kontribusi lingkungan
kerja fisik terhadap produktivitas karyawan. Formula dari koefisien determinasi
adalah sebagai berikut:
r2 = ( )
( )
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Eastern Pearl Flour Millsdan Produknya
Pabrik tepung terigu di Makassar didirikan pada tahun 1972 dengan
status PMA (Penanaman Modal Asing) dengan nama PT. Prima Indonesia
sampai dengan tahun 1984. Kemudian tahun 1984 menjadi PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan nama PT. Berdikari Sari Utama
Flour Mills, yang beralamat di Jalan Hatta no. 302 dan jalan Nusantara
Baru 36 Makassar. Namun Sejak tahun 2000 PT. EPFM diambil alih oleh
Investor Asing Interflour Group yang berkantor pusat di Swisskemudian
terakhir tahun 2004 berganti nama menjadi PT. Eastern Pearl flour Mills.
Total kapasitas terpasang pabrik untuk giling gandum sebesar
2.800 ton/hari. Dengan bahan baku pokok adalah biji gandum.Biji gandum
diimport dari Australia, Kanada, Amerika Serikat dan Argentina. Secara
umum gandum dibedakan menjadi 2 jenis yaitu hard wheat (gandum
berprotein tinggi) dan softwheat (gandum berprotein rendah).
Proses pembuatan tepung terigu prinsip dasarnya adalah
memisahkan endosperm (bagian yang mengandung tepung) dari kulit
gandum kemudian menghaluskan endosperm tadi menjadi tepung. Ada
beberapa tahapan proses penting yaitu tahap cleaning (pembersihan),
51
tahap conditioning (pemberian air dan pelunakan) dan tahap milling
(penggilingan) gandum.
Pada tahap cleaning (pembersihan), gandum dibersihkan dari
semua jenis kotoran (debu, biji-biji lain, kulit buah dan tangkai gandum dll.)
kemudian disikat kulitnya sampai benar – benar bersih.
Tahap conditioning, tahap ini adalah perlakuan terhadap gandum
sehingga mencapai kondisi yang paling ideal untuk proses penggilingan.
Perlakuan ini mencakup penambahan air dan waktu penyerapan air oleh
biji gandum. Pemberian air pada prosentase tertentu sangat diperlukan
untuk membuat lapisan kulit gandum menjadi lebih elastis / lunak, terhindar
hancur yang bisa mengotori tepung sehingga mudah dijadikan tepung pada
proses penggilingan.
Tahap Milling atau penggilingan, pada proses ini biji gandum
dipecahkan kulitnya kemudian dipisahkan dengan ayakan (sifter) menurut
granulasi dan jenis (endosperm dan kulit). Bagian endosperm yang masih
kasar secara bertahap direduksi granulasinya menjadi partikel yang lebih
kecil dari 145 mikron (0.145 mm). Pada tahap pemisahan akhir tepung
sepenuhnya terpisah dari kulit, kemudian tepung dikirim / ditransfer ke silo
tepung, sedangkan kulit ditransfer ke pengemasan produk sampingan atau
di proses menjadi pellet.
Produk utama PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar ada 4 merk
terigu yaitu Merk Gunung, Kompas, Gerbang dan Gatotkaca, semua terigu
yang dihasilkan merupakan kualitas utama. Tetapi biasanya dalam
penggunaannya terdapat spesifikasi penggunaan yang berbeda.
52
Untuk memuaskan konsumen terigu dalam mendapatkan terigu
dengan mudah didirikan gudang-gudang terigu di beberapa ibu kota
provinsi, seperti Samarinda (Kalimantan Timur), Banjarmasin (Kalimantan
Selatan), Manado (Sulawesi Utara), Lombok (Nusa Tenggara Barat),
Gorontalo dan Kupang (Nusa Tenggara Timur). Untuk menyebarluaskan
pengetahuan pembuatan roti didirikan Pusat Pelatihan Bakery (Baking
School) di setiap kota yang memiliki gudang terigu EPFM.
4.1.2 Fasilitas Pabrik PT. Eastern Pearl Flour Mills
1. Unit milling
2. Penerimaan gandum
3. Silo gandum
4. Flour silo dan packing produk dan by produk
5. Pelletizing (Penggilingan Dedak yang diolah menjadi pakan)
6. Gudang tepung dan pellet silo
7. Energi meliputi Listrik dan Air
8. Laboratorium
9. Office Seaside and Cityside
10. Fasilitas lainnya
Adapun fasilitas lain yang dimiliki oleh PT. Eastern Pearl Flour Mills
selain tersebut di atas, yaitu : Work Shop, Masjid dan Mushola, Koperasi dan
toko koperasi, Kantor Serikat Pekerja, Kantin, dan Poliklinik.
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Eastern Pearl Flour Mills
Struktur organisasi perusahaan pada dasarnya memperlihatkan
hubungan antara wewenang, tanggung jawab, tugas dan kedudukan para
53
personil dalam perusahaan. Struktur organisasi juga dimaksudkan sebagai
alat kontrol serta pengawasan bahkan dapat memciptakan persatuan dan
dinamika suatu perusahaan.
Adapun struktur organisasi PT. Eatern Pearl Flour Mills Makassar adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Eastern Pearl Flour Mills
SUMBER : Administration and Logistic Deputy Director adn Finance Deputy Director formely held as finance adm deputyu director
PRESIDENT
DIRECTOR
SALES &
MARKETING
DIRECTOR
FACTORY
OPERATING
DIRECTOR
FINANCE, CORP.
AFFAIR DIRECTOR
SALES &
MARKETING
MANAGER
PRODUCTION
MANAGER
ENGINEERING &
UTILITY
MANAGER
SHIPPING
MANAGER
GENERAL
AFFAIR
MANAGER
FINANCE
MANAGER
PDQC MANAGER
QUALITY
ASSURANCE
MANAGER
PACKING
MANAGER
COST ACCOUNT
MANAGER
INFORMATION
SISTEM
MANAGER
TREASURY &
ADM. MANAGER
STRUKTUR ORGANISASIPT. BERDIKARI SARI UTAMA FLOUR MILLS
ORGANISATION CHART
AS OF DESEMBER 2004
LOGISTIC
MANAGER
54
4.1.4 Uraian jabatan manajemen PT. Eastern Pearl Flour Mills
Makassar
Dengan melihat struktur organisasi perusahaan tersebut di atas,
maka dapat diuraikan tugas dan tanggung jawab masing - masing bagian
dari struktur tersebut.
1. Personnel
Merencanakan, memeriksa dan mengawasi secara langsung
kegiatan administrasi personalia dan dalam hal pendataan dan
pencatatan administrasi personalia, melaksanakan aktivitas yang
berkaitan dengan recruitment & training.
2. Production Development Quality Control Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan dan memastikan seluruh
fungsi dan tanggung jawab PDQC berjalan secara efektif yang
mencakup dari gandum yang masuk sampai produk tepung siap
dikirim. Memastikan semua produk tepung yang keluar dari pabrik
memenuhi kriteria kualitas sesuai dengan peruntukannya. Menentukan
gandum yang akan digiling yang tepat sesuai ketersediaan gandum
yang ada.
3. Enginering and Utility Manager
Bertanggung jawab terhadap program mutu yang disebarluaskan
melalui kebijakan mutu dan sistem mutu perusahaan. Bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan operasional devisi Pemanfaatan &
Pemeliharaan mesin pabrik yang meliputi : Mechanical Department,
Electrical Department, Utility Department.
55
4. Production Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan serta
mengendalikan semua kegiatan dalam Departemen Produksi, seperti
proses cleaning dan milling. Membuat prosedur untuk program
pelaksanaan pekerjaan di Departemen Produksi. Memastikan
kelancaran dan efisiensi semua jenis pekerjaan di Departemen
Produksi.
5. Shipping Manager
Mengkoordinasikan dan mengontrol harian kegiatan shipping,
loading dan unloading untuk incoming raw material dan pengisian di
silo.
6. Quality Assurance
Tugas utama Quality Assurance Manager adalah
mengkoordinasikan pengembang aktifitas jaminan mutu di PT. Eastern
Pearl Flour Mills.
7. Packing-Warehouse Manager
Merencanakan produksi harian, pengambilan material dan
mengontrol jalannya produksi dan kebersihan pada areal flour packing
serta menganalisa hasil produksi. Memastikan pencapaian hasil
produksi sesuai dengan taget yang telah direncanakan setiap bulan
dan memastikan bahwa dalam pengoperasian mesin-mesin pendukung
selalu dalam keadaan normal dan sesuai dengan batas toleransi yang
diizinkan untuk pencapaian hasil produksi yang maksimal.
56
8. Logistic Assistant Manager
Menetapkan, merencanakan, memeriksa dan mengawasi
semua kegiatan personel logistic department yang mencakup proses
pendistribusian produk dari pabrik hingga ke gudang customer.
9. General Affairs Manager.
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan serta
mengendalikan secara langsung keseluruhan fungsi-fungsi di
departemen General Affairs, Cleaning and Hygiene untuk mendukung
kegiatan operasi perusahaan. Berupaya untuk selalu meningkatkan dan
mengembangkan mutu karyawan dan kesejahteraan karyawan sesuai
dengan kebijakan perusahaan. Termasuk dengan instansi Pemerintah
yang berkaitan dengan general Affairs.
10. General Accounting Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan serta
mengendalikan semua pekerjaan departemen accounting, dimana di
dalamnya tercakup pengumpulan dan penyusunan data serta,
pelaporan semua kegiatan akuntansi dan keuangan. Mengendalikan
dan mengawasi semua kegiatan pembayaran dan pembelian yang
telah dinominasikan dalam budget perusahaan.
11. Cost Account Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi
serta mengendalikan semua kegiatan untuk Costing section.
12. Information Sistem Manager
57
Information Sistem, menentukan, Mengarahkan dan
mengkoordinasi kegiatan dalam departemen kapasitas sistem yang
sesuai dengan kebutuhan sekarang dan ke depan (future proof),
mengevaluasi perkembangan teknologi dan mengusulkan upgrading
untuk menjaga operasional yang efisien, menyediakan kebutuhan
informasi perusahaan, menganalisa apakah penerapan teknologi telah
memenuhi nilai bisnis yang sebenarnya dari perusahaan.
13. Treasury and Payroll Ass. Manager
Merencanakan, memeriksa dan mengawasi tugas-tugas yang
diberikan oleh perusahaan, khususnya di bidang keuangan dan
perpajakan. Bertanggung jawab atas laporan-laporan yang dihasilkan
dan menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk operasional
perusahaan serta mengatur pembayaran gaji karyawan.
4.2 Deskripsi Profil Responden
Berikut ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-
masing informasi mengenai identitas diri responden mulai jenis kelamin, usia,
masa kerja, dan pendidikan yang akan menampilkan karakteristik sampel yang
digunakan dalam penelitian.
4.2.1 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi profil responden berdasarkan jenis kelamin yaitu menguraikan
atau menggambarkan jenis kelamin responden. Hal ini dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Adapun deskripsi profil
responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan melalui tabel berikut ini :
58
Tabel 4.1
Deskriptif Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1 Laki-Laki 49 100%
2 Perempuan 0 0%
Jumlah Responden 49 100
Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 49 responden
mengenai jenis kelamin, menyatakan bahwa 49 responden dengan
persentase100% berjenis kelamin laki-laki, dan tidak ada responden berjenis
kelamin perempuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa semua karyawan bagian produksi PT. Eastern Pearl Flour
Mills Makassar berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan untuk pekerjaan-
pekerjaan di bagian produksi PT. Eastern Pearl Flour Mills banyak dikerjakan
oleh laki-laki karena membutuhkan ketrampilan pria seperti memperbaiki mesin,
pekerjaan lapangan dan lain-lain.
4.2.2 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia
Deskripsi profil responden berdasarkan usia bertujuan untuk menguraikan
atau menggambarkan identitas responden berdasarkan usia atau umur
responden yang dijadikan sampel penelitian.
59
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan umur disajikan pada Tabel
4.2
Tabel 4.2
Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Responden Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1.
2.
3.
4.
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 50 tahun
10
24
11
4
20.4
49
22.44
8.16
Jumlah Responden 49 100
Sumber: data primer 2013
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 49 responden tentang
usia dapat dijelaskan bahwa 10 responden dengan persentase (20.4%) berusia
21 tahun – 30 tahun, 24 responden dengan persentas (49%) berusia 31 – 40
tahun, 11 responden dengan persentase (22.44%) berusia 41 – 50 tahun, dan 4
dengan persentase (8.16%) berusia diatas 50 tahun, artinya bahwa rata-rata
karyawan yang bekerja merupakan usia produktif.
4.2.3 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja
Deskripsi profil responden berdasarkan masa kerja adalah menguraikan atau
menggambarkan masa kerja responden. Oleh karena itulah akan disajikan
60
deskripsi profil responden berdasarkan masa kerja yang dapat dilihat melalui
tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Jenjang Pendidikan Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
1 – 5 tahun
6 – 10 tahun
11 – 15 tahun
16 – 20 tahun
> 20 tahun
11
19
9
5
5
22.44
38.8
18.36
10.20
10.20
Jumlah Responden 49 100 %
`Sumber: Data Primer 2013
Dari tabel 4.3 diatas mengenai deskripsi profil responden berdasarkan masa
kerja. Dapat diketahui bahwa masa kerja responden lebih dominan pada 6 – 10
tahun dengan jumlah 19 responden dengan persentase sebesar 38.8%. 11
responden dengan masa kerja 1 – 5 tahun dengan persentase 22.44%.
Kemudian 9 responden dengan masa kerja 11 – 15 tahun dengan persentase
18.36%. dan responden dengan masa kerja antara 16 – 20 tahun dan diatas 20
tahun masing – masing berjumlah 5 responden dengan persentase 10.20%. Hal
ini menujukkan bahwa karyawan telah berpengalaman terhadap pekerjaannya.
61
4.2.4 Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Deskripsi profil responden berdasarkan jenjang pendidikan adalah
menguraikan atau menggambarkan responden menurut jenjang pendidikan
terakhir. Oleh karena itulah akan disajikan deskripsi profil responden
berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yang dapat dilihat melalui tabel berikut
ini :
Tabel 4.4
Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Frekuensi
(Orang)
Pesentase
(%)
1
2
3
4
5
SD
SMP
SMA / Sederajat
D3
S1
1
2
19
2
25
2.04
4.08
38.78
4.08
51.02
Jumlah Responden 49 100%
Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa mayoritas responden
berpendidikan formal S1 yaitu sebanyak 25 orang dengan persentase 51.02%,
SMA / Sederajat sebanyak, 19 orang dengan persentase 38.78%, kemudian
responden dengan jenjang pendidikan D3 dan SMP masing – masing sebanyak
2 orang dengan persentase 4.08. sedangkan responden dengan tingkat
pendidikan SD hanya 1 orang dengan persentase yaitu sebanyak 2.4%. Melihat
62
pendidikan terakhir karyawan mayoritas berpendidikan formal S1. Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar
memiliki pendidikan yang tergolong tinggi dan dapat menerima dorongan dari
pimpinannya untuk meningkatkan produktifitas kerjanya.
4.3 Analisis Deskriptif
Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear sederhana dengan terlebih dahulu melakukan analisis deskriptif atas
variabel lingkungan kerja fisik dengan produktivitas kerja karyawan. Untuk
mempermudah dalam memberikan penilaiaan terhadap data hasil tanggapan
responden, maka dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah total skor
responden. Dari jumlah skor jawaban responden yang diperoleh kemudian
disusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan.
Adapun penentuan kriteria skor jawaban responden didasarkan pada
presentase skor aktual terhadap skor ideal, dimana sdor aktual diperoleh dari
tanggapan responden dan skor ideal adalah skor maksimum yang diperoleh dari
49 responden, yaitu, 49 x 5 = 245. Kemudian presentase skor aktual terhadap
skor ideal tersebut dikonsultasikan terhadap tabel pengklasifikasian. Penilaian
persentase skor item pernyataan diungkapkan oleh Umi Narimawati dalam
Edang Susilawati (2013)
63
Tabel 4.5
Kriteria Tanggapan Responden
No % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00% - 36.00% Tidak Baik
2 36.01% – 52.00% Kurang Baik
3 52.01% – 68.00% Cukup
4 68.00% – 84.00% Baik
5 84.01% – 100% Sangat Baik
Sumber : Endang SusilaWati (2013)
4.3.1 Hasil Analisi Deskriptif Lingkungan Kerja Fisik
Pada bagian ini akan disajikan tanggapan responden yang berjumlah 49
orang responden mengenai lingkungan kerja fisik pada PT. Eastern Pearl Flour
Mills Makassar dapat dilihat melalui jawaban responden terhadap pernyataan –
pernyataan kuisioner yang mencakup indikator dari lingkungan kerja fisik, yang
meliputi : suhu, sirkulasi udara, kebisingan, keamanan, kebersihan dan
keamanan. adapun hasil akumulasi skor tanggapan Responden terhadap
indikator – indikator lingkungan kerja fisik dapat dilihat pada tabel 4.6.
64
Tabel 4.6
Persentase Skor Aktual Terhadap Skor Ideal Lingkungan Kerja Fisik
Indikator Ukuran Skor aktual
Skor Ideal
% Kriteria
Suhu Udara ditempat saya bekerja tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas
135 245 55.1% Cukup
Udara yang panas di tempat saya bekerja tidak membuat saya malas dalam bekerja
193 245 78.7% Baik
Ruangan ditempat saya bekerja tidak terlalu lembab dan pengap
153 245 62.4% Cukup
Sub Total 481 735 65.4% Cukup
Sirkulasi
Udara
Udara bebas keluar masuk ruangan tanpa ada Penghalang
191 245 77.9% Baik
Saya dapat menghirup udara segar tanpa harus keluar ruangan
185 245 75.5% Baik
Sub Total 376 490 76.7% Baik
Kebisingan Saya jarang melakukan kesalahan saat bekerja karena tidak konsentrasi akibat Kebisingan
194 245 79.1% Baik
Saya tidak terganggu dengan kebisingan kendaraan di lingkungan tempat saya bekerja
192 245 78.3% Baik
Saya tetap fokus dalam bekerja meskipun suara yang dihasilkan mesin pabrik sangat bising
198 245 80.8% Baik
Sub Total 584 735 79.4% Baik
Keamanan Keamanan di lingkungan tempat saya bekerja sangat terjamin sehingga menimbulkan perasaan tenang dalam bekerja
198 245 80.8% Baik
65
Jarang terjadi kehilangan di lingkungan sekitar perusahaan tempat saya bekerja
195 245 79.5% Baik
Sub Total 393 490 80.15% Baik
Kebersihan Kebersihan ruangan tempat
saya bekerja sangat terjamin
188 245 76.7% Baik
Kebersihan lingkungan disekitar perusahaan sangat terjamin
195 245 79.5% Baik
Sub Total 383 490 78.1 Baik
Penerangan Saya merasakan penerangan yang cukup di PT. Eastern Pearl Flour Mills
184 245 75.1 Baik
Kurangnya penerangan membuat mata saya sakit sehingga kurang bisa memaksimalkan dalam bekerja
196 245 80% Baik
Sub Total 380 490 77.5 Baik
Total Lingkungan Kerja Fisik 2588 3430 75.6% Baik
Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan uraian pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa total nilai
presentase skor aktual yang diperoleh responden dari akumulasi ke-14 item
pernyataan lingkungan kerja fisik adalah sebesar 75.6% yang mengindikasikan
bahwa lingkungan kerja fisik masuk dalam kategori baik. Indikator lingkungan
kerja fisik yang tertinggi ditujukkan oleh indikator keamanan sebesar 80.15%
sedangkan yang relatif rendah adalah indikator suhu udara sebesar 65.4% dan
masuk dalam kategori cukup/sedang. Hal ini menunjukkan bahwa suhu udara
pada PT. Eastern Pearl Flour Mills masih tergolong panas. Sedangkan untuk
indikator – indikator lainnya tergolong baik. Untuk melihat hasil tanggapan
responden untuk setiap ukuran dari indikator – indikator lingkungan kerja fisik
akan dijelaskan sebagai berikut
66
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja Fisik
Variabel Lingkungan Kerja Fisik
Skor
No Item Pertanyaan Tingkat Jawaban Responden
SS % S % N % TS % STS %
1
Udara ditempat saya bekerja tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas
4
8.16
16
32.6
2
4.02 18 36.7 9 18.3
135
2
Udara yang panas di tempat saya bekerja tidak membuat saya malas dalam bekerja
13
26.5
27
55.1
3
6.12 5 10.2 1 2.04
193
3
Ruangan ditempat saya bekerja tidak terlalu lembab dan pengap
5
10.2
19
38.7
6
12.2 15 30.6 4 8.16
153
4
Udara bebas keluar masuk ruangan tanpa ada Penghalang
13
26.5
27
55.1
3
6.12 6 12.2 - -
191
5
Saya dapat menghirup udara segar tanpa harus keluar ruangan
12
24.4
26
53.1
2
4.08 6 12.2 3 6.12
185
6
Saya jarang melakukan kesalahan saat bekerja karena tidak konsentrasi akibat Kebisingan
7
14.2
34
69.3
7
14.2 1 2.04 - -
194
7
Saya tidak terganggu dengan kebisingan kendaraan di lingkungan tempat saya bekerja
12
24.6
27
55.1
6
12.2 3 6.12 - -
192
8.
Saya tetap fokus dalam bekerja meskipun suara yang dihasilkan mesin pabrik sangat bising
13
26.5
28
57.1
5
10.2 3 6.12 - -
198
67
9
Keamanan di lingkungan tempat saya bekerja sangat terjamin sehingga menimbulkan perasaan tenang dalam bekerja
10
20.4
34
69.3
3
6.12
1
2.04
1
2.04
198
10
Jarang terjadi kehilangan di lingkungan sekitar perusahaan tempat saya bekerja
14
28.5
27
55.1
2
4.08 5 10.2 1 2.04
195
11
Kebersihan ruangan tempat saya bekerja sangat terjamin
8
16.3
31
63.2
8
16.3 - - - -
188
12.
Kebersihan lingkungan disekitar perusahaan sangat terjamin
13
26.5
28
57.1
2
4.08 6 12.2 - -
195
13
Saya merasakan penerangan yang cukup di PT. Eastern Pearl Flour Mills
11
22.2
27
55.1
3
6.12 7 14.2 1 2.04
184
14
Kurangnya penerangan membuat mata saya sakit sehingga kurang bisa memaksimalkan dalam bekerja
11
20.4
33
67.3
2
6.12 1 2.04 2 4.08
196
Sumber: data primer 2013
Keterangan :
SS = Sangat Setuju N = Netral STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju
Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui persepsi jawaban responden mengenai
lingkungan kerja fisik pada PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar, maka akan
disajikan hasil persepsi jawaban responden yaitu pernyataan pertama “Udara
ditempat saya bekerja tidak terlalu dingin juga tidak terlalu panas”. dan jawaban
responden lebih banyak memberikan jawaban tidak setuju yaitu sebesar 36.73%.
68
Kemudian untuk pernyataan ke-dua yaitu “Udara yang panas di tempat
saya bekerja tidak membuat saya malas dalam bekerja”. Dan responden lebih
banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 55.1%.
Kemudian untuk pernyataan ke-tiga yaitu “Ruangan ditempat saya
bekerja tidak terlalu lembab dan pengap”. Dan responden lebih banyak
memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 38.77%.
Kemudian untuk pernyataan ke-empat yaitu “Udara bebas keluar masuk
ruangan tanpa ada penghalang”. Dan responden lebih banyak memberikan
jawaban setuju yaitu sebesar 44.9%.
Kemudian untuk pernyataan ke-lima yaitu “Saya dapat menghirup udara
segar tanpa harus keluar ruangan”. Dan responden lebih banyak memberikan
jawaban setuju yaitu sebesar 53.06%
Kemudian untuk pernyataan ke-enam yaitu “Saya jarang melakukan
kesalahan saat bekerja karena tidak konsentrasi akibat Kebisingan”. Dan
responden lebih banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 69.38%.
Kemudian untuk pernyataan ke-tujuh yaitu “Saya tidak terganggu dengan
kebisingan kendaraan di lingkungan tempat saya bekerja”. Dan responden lebih
banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 55.1%
Kemudian untuk pernyataan ke-delapan yaitu “Saya tetap fokus dalam
bekerja meskipun suara yang dihasilkan mesin pabrik sangat bising”. Dan
responden lebih banyak memberikan jawaban tidak setuju yaitu sebesar 57.14%.
Pernyataan ke-sembilan dan ke-sepuluh yaitu “Keamanan di lingkungan
tempat saya bekerja sangat terjamin sehingga menimbulkan perasaan tenang
69
dalam bekerja” dan “jarang terjadi kehilangan di lingkungan sekitar perusahaan
tempat saya bekerja”. Dan responden lebih banyak memberikan jawaban setuju
yaitu masing – masing sebesar 69.38% dan 55.1%.
Pernyataan ke-sebelas dan ke-duabelas yaitu ”Kebersihan yang ada di
perusahaan tempat saya bekerja kurang terjamin” dan “di sekitar perusahaan
banyak berceceran sampah di mana-mana”. Dan responden lebih banyak
memberikan jawaban setuju yaitu masing – masing sebesar 63.26% dan
57.14%.
Pernyataan ke-tigabelas yaitu “Saya merasakan penerangan yang cukup
di PT. Eastern Pearl Flour Mills” Dan responden lebih banyak memberikan
jawaban setuju yaitu sebesar 55.1%.
Pernyataan ke-empatbelas yaitu ”Kurangnya penerangan membuat mata
saya sakit sehingga kurang bisa memaksimalkan dalam bekerja”. Dan responden
lebih banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 67.34%.
4.3.2 Hasil Analisis Deskriptif Produktivitas Kerja Karyawan
Pada bagian ini akan disajikan tanggapan responden yang berjumlah
49 orang responden mengenai produktivitas kerja karyawan pada PT.
Eastern Pearl Flour Mills Makassar, maka dapat dilihat melalui jawaban
responden terhadap pernyataan – pernyataan kuisioner yang mencakup
indikator produktivitas kerja karyawan yang meliputi : kualitas, kuantitas dan
waktu. Adapun akumulasi skor tanggapan responden terhadap indikator –
indikator produktivtas kerja dapat dilihat pada tabel 4.8
70
Tabel 4.8
Persentase Skor Aktual Terhadap Skor Ideal Variabel Produktivitas Kerja Karyawan
Indikator Ukuran Skor Aktual
Skor Ideal
% Kriteria
Kualitas Perusahaan sangat memperhatikan kualitas barangyang dihasilkan
212 245 86.5% Sangat Tinggi
Dengan adanya kemampuan yang khusus karyawan dapat menghasilkan pekerjaan yang melebihi target
208 245 84.8% Sangat Tinggi
Sub Total 420 490 85.6% Sangat Tinggi
Kuantitas Dalam bekerja saya harus memperhatikan mutu dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut
198 245 80.8% Tinggi
Mutu hasil kerja yang di capai perusahan sangat baik
214 245 87.3% Sangat Tinggi
Sub Total 412 490 84.05% Sangat Tinggi
Waktu Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya
199 245 81.2 % Tinggi
Saya merasa puas dengan hasil kerja yang telah saya kerjakan
198 245 80.8% Tinggi
Saya akan tetap bekerja dengan baik meskipun tidakdalam pengawasan
222 245 90.6% Sangat Tinggi
Saya jarang melakukan kesalahan dalam bekerja
185 245 75.5% Tinggi
Saya dapat menghasilkan pekerjaan yang melebihi target yang ditetapkan oleh perusahaan
190 245 77.5% Tinggi
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan di perusahaantempat saya bekerja sesuai dengan target yangditentukan
195 245 79.5% Tinggi
Sub Total 1189 1470 80.8% Tinggi
Total Produktivitas Kerja Karyawan 2021 2450 74.7% Tinggi Sumber : Data Primer 2013
71
Berdasarkan uraian pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa total nilai
persentase skor aktual yang diperoleh responden dari akumulasi ke-10 item
pernyataan variabel produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 74.7% yang
mengindikasikan bahwa produktivitas kerja karyawan dalam kategori tinggi.
Indikator produktivitas kerja karyawan yang tertinggi ditunjukan oleh indikator
kualitas sedangkan yang relatif rendah adalah indikator ketepatan waktu.
Untuk melihat tanggapan responden untuk setiap ukuran dari indikato –
indikator produktivitas kerja karyawan akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja Karyawan
Variabel Produktivitas Kerja Karyawan
No Item Pernyataan Tingkat Jawaban Responden Skor
SS % S % N % TS % STS %
15 Perusahaan sangat memperhatikan kualitas barangyang dihasilkan
23
46.9
20
40.1
5
10.2
1
2.04
- -
212
16 Dengan adanya kemampuan yang khusus karyawan dapat menghasilkan pekerjaan yang melebihi target
18
36.7
28
57.1
3
6.12 - - - -
208
17 Dalam bekerja saya harus memperhatikan mutu dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut
14
28.5
24
48.9
10
20.4 1 2.04 - -
198
18 Mutu hasil kerja yang di capai perusahan sangat baik
18
36.7
31
63.2
-
- - - - -
214
19 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya
13
26.5
29
59.1
6
12.2 - - - - 199
20 Saya merasa puas dengan hasil kerja yang telah saya kerjakan
12
24.4
28
57.1
8
16.3 1 2.04 - -
198
72
21 Saya akan tetap bekerja dengan baik meskipun tidakdalam pengawasan
26
53.1
23
46.9
-
- - - - - 222
22 Saya jarang melakukan kesalahan dalam bekerja
8
16.3
22
44.4
19
38.7 - - - -
185
24 Saya dapat menghasilkan pekerjaan yang melebihi target yang ditetapkan oleh perusahaan
8
16.3
27
55.1
14
28.5 - - - -
190
24 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan di perusahaantempat saya bekerja sesuai dengan target yangditentukan
11
24.4
26
53.1
12
24.4
-
-
-
-
195
Sumber: Data Primer 2013
Tabel 4.9 yakni persepsi jawaban responden mengenai produktivitas
kerja karyawan khususnya karyawan bagian produksi PT. Eastern Pearl Flour
Mills Makassar. pernyataan ke-limabelas yaitu “Perusahaan sangat
memperhatikan kualitas barang yang dihasilkan”. Dan responden lebih banyak
memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar 46.93%.
Pernyataan ke-enambelas yaitu “dengan adanya kemampuan yang
khusus karyawan dapat menghasilkan pekerjaan yang melebihi target”. dan
responden lebih banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 57.14
Pernyataan ke-tujubelas yaitu “dalam bekerja saya harus
memperhatikan mutu dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut”. Dan
responden lebih banyak memberikan jawaban sangat setuju yaitu sebesar
48.97%.
Pernyataan ke-delapanbelas yaitu “Mutu hasil kerja yang di capai
perusahan sangat baik”. Dan responden lebih banyak memberikan jawaban
setuju yaitu sebesar 63.26%.
73
Pernyataan ke-sembilanbelas yaitu “saya selalu menyelesaikan pekerjaan
tepat pada waktunya”. Dan responden lebih banyak memberikan jawaban setuju
yaitu sebesar 59.18%.
Pernyataan ke-duapuluh yaitu “saya merasa puas dengan hasil kerja
yang telah saya kerjakan”. Dan responden lebih banyak memberikan jawaban
setuju yaitu sebesar 57.14%.
Pernyataan ke-duapuluhsatu yaitu “saya akan tetap bekerja dengan baik
meskipun tidak dalam pengawasan”. Dan responden lebih banyak memberikan
jawaban sangat setuju yaitu sebesar 53.06%.
Pernyataan ke-duapuluhdua yaitu “saya jarang melakukan kesalahan
dalam bekerja”. Dan responden lebih banyak memberikan jawaban setuju yaitu
sebesar 44.48%.
Pernyataan ke-duapuluhtiga yaitu “saya dapat menghasilkan pekerjaan
yang melebihi target yang ditetapkan oleh perusahaan”. Dan responden lebih
banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 55.1%
Pernyataan ke-duapuluhempat “saya selalu menyelesaikan pekerjaan di
perusahaan tempat saya bekerja sesuai dengan target yang ditentukan”. Dan
responden lebih banyak memberikan jawaban setuju yaitu sebesar 53.06%.
74
4.4 Uji Instrument Penelitian
Uji instrument penelitian digunakan untuk menguji tingkat keakuratan data
dalam pengujian hipotesis. Sehingga dalam uji instrument diterapkan uji validitas
dan reliabilitas.
4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan atau
kecermatan suatu instrument penelitian, menurut Dwi dalam Endang
(2013) dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang
digunakan biasanya dilakukan uji signifikan, artinya dianggap valid jika
berkorelasi signifikan terhadap total, atau jika melakukan penilaian
langsung jika batas minimal korelasi 0,30.
Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas maka perlu
dilakukan uji validitas untuk setiap variabel yang akan digunakan
dalam pengujian hipotesis. Oleh karena itulah akan disajikan uji
validitas untuk variabel lingkungan kerja fisik yang dapat disajikan
pada tabel berikut ini :
75
Tabel 4.10
Uji Validitas Untuk Variabel Lingkungan Kerja Fisik
Kode
Pertanyaan
Korelasi Sig Batas
Minimal
Korelasi
Keputusan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
0,624
0,902
0,733
0,719
0,892
0,471
0,871
0,670
0,392
0,891
0,420
0,832
0,911
0,682
0,001
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,005
0,000
0,003
0,000
0,000
0,000
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
0,30
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : SPSS Release 20
Berdasarkan tabel 4.10 yakni hasil uji validitas untuk variabel
yang memiliki 14 item pertanyaan ternyata memiliki korelasi antara
0,392 – 0,911, sedangkan batas minimal nilai korelasi 0,30. Dan selain
itu semua item pertanyaan berkorelasi signifikan (α < 0,05) sehingga
dapatlah disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dapat dikatakan
tepat atau valid. Selanjutnya akan dilakukan hasil uji validitas untuk
produktivitas karyawan yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
76
Tabel 4.11
Uji Validitas Untuk Variabel Produktivitas Karyawan
Kode
Pertanyaan Korelasi Sig
Batas
Minimal
Korelasi
Keputusan
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21
P22
P23
P24
0,626
0,551
0,732
0,759
0,562
0,595
0,620
0,609
0,769
0,811
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
0.30
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : SPSS release 20
Berdasarkan tabel 4.11 maka diperoleh nilai korelasi dari setiap
instrument penelitian yakni 0,551 – 0,811, selain itu masing-masing
berkorelasi signifikan sebab memiliki nilai sig < 0,05, karena nilai korelasi
diatas dari 0,30 dan selain itu kurang dari 0,05 berarti semua item pertanyaan
dapat dikategorikan valid.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetapkonsisten jika pengukuran tersebut diulang. Menurut Endang
(2013) bahwa reliabilitas kurang dari 0,60 kurang baik, sedangkan
0,70 dapat diterima dan 0,80 adalah baik. Oleh karena itulah akan
disajikan hasil uji reliabilitas yang dapat dilihat pada tabel berikut ini
77
Tabel 4.12
Hasil Uji Realibilitas
No. Variabel Penelitian Jumlah Item
Pertanyaan
Cronbach`s
Alpha
Batas
Cronbach
`s Alpha
Keterangan
1.
2.
Lingkungan Kerja
Fisik
Produktivitas Kerja
Karyawan
14
10
0,933
0,865
0,60
0,60
Reliable
Reliable
Jumlah Pertanyaan 24 - - -
Sumber : SPSS Release 20
Tabel 4.12 yakni hasil uji reliabilitas dengan 2 variabel dan 24
item pertanyaan ternyata memiliki cronbach’s alpha kedua variabel
antara 0,865 –0,933. Hal ini dapat dikatakan bahwa dari 24 item
pertanyaan yang digunakan, semua item pertanyaan dapat
dikategorikan andal/reliabel sebab memiliki cronbach’s alpha di atas
dari 0,60.
4.5 Metode Analisis
Analisis hasil penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja fisik
terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Eastern Pearl Flour
Mills dianalisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif
digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dengan metode analisis
regresi linear sederhana, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk
menelaah pembuktian analisis kuantitatif.
78
4.5.1 Analis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas karyawan bagian produksi.
Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS 20 for windows
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13
Nilai Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,834 1,118 -,746 ,459
TX ,764 ,003 1,000 262,084 ,000
a. Dependent Variable: TY
Sumber : SPSS Release 20
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dibuat suatu model persamaan
sebagai berikut:
Produktivitas kerja (Y) = - 0,834 + 0,764 Lingkungan kerja fisik (X)
Keterangan Model :
a. Kostanta (α) = - 0,834
Hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya faktor lingkungan kerja
fisik (x) atau Lingkungan kerja fisik bernilai nol, maka produktifitas
karyawan sebesar -0,834.
b. Koefisien Regresi = 0,764
79
Bahwa setiap variabel yang meningkat 1 kali, hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan atas lingkungan kerja fisik (x) akan meningkat sebesar 0,764 satu
satuan.
Karena tabel diatas menunjukkan koefisien lingkungan kerja fisik = 0,764.
Tanda positif dari koefisien ini mengindikasikan bahwa pengaruh lingkungan
kerja fisik terhadap prosuktivitas adalah positif. Kemudian dari tabel 4.13 juga
menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara lingkungan kerja fisik
terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini dikuatkan oleh fakta sig (α <
0,05). Maka hipotesis yang berbunyi “ lingkungan kerja fisik berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan” dapat diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Teguh
Arifiantoro (2012) dimana diperoleh hasil 0,528 pada variabel lingkungan
kerja fisik adalah bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan
kerja fisik berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dengan demikian jika lingkungan kerja fisik baik maka akan
mengakibatkan produktivitas kerja karyawan tinggi, sebaliknya jika lingkungan
kerja fisik buruk akan mengakibatkan produktivitas kerja karyawan yang
rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik pada
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar berpengaruh penting dalam
mewujudkan peningkatan produktivitas kerja karyawan yang ada di
perusahaan tersebut
4.5.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui adanya hubungan
antara lingkungan kerja fisik dengan produktivitas kerja karyawan sementara
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
80
model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Dalam
pembahasan ini akan disajikan hasil koefisien antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.14 Nilai Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.932a .869 .867 7,57974
Sumber: SPSS Release 20
Dari tabel tersebut di atas dan berdasarkan ketentuan kuat tidaknya
pengaruh yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, sehingga dapat
dijelaskan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan kuat terhadap
produktivitas kerja karyawan dengan penjelasan sebagai berikut:
Dri hasil uji korelasi (R) pada table 4.14 diperoleh nilai korelasi 0,932, hal ini
dapatlah dikatakan ada pengaruh yang positif dan kuat antara lingkungan kerja
fisik terhadap produktivitas kerja karyawan sebab R positif dan mendekati 1 dan
koefisien korelasi berada diatas 0,5.
Berdasarkan tabel 4.14 diatas dilihat dari nilai R Square = 0,869 yang
dapat diartikan bahwa besar persentase variabel produktivitas kerja karyawan
yang bisa dijelaskan oleh lingkungan kerja fisik sebesar 86,9% sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel – variabel lain diluar variabel penelitan.
81
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab – bab
sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa benar hipotesis yang
menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif
terhadap produktivitas kerja karyawan, dan pengaruh positif ini
signifikan. Atau dengan kata lain, jika lingkungan kerja fisik baik
akan mengakibatkan produktivitas kerja karyawan tinggi,
sebaliknya jika lingkungan kerja fisik buruk maka akan
mengakibatkan produktivitas kerja karyawan yang rendah pada
PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Secara umum lingkungan kerja fisik khususnya pada bagian
produksi tergolong baik. Namun indikator suhu udara memiliki
skor terendah dan masuk dalam kategori sedang/cukup. Hal
ini menunjukkan bahwa suhu udara pada perusahaan
khususnya bagian produksi masih tergolong panas. oleh
karena itu, perusahaan hendaknya berupaya mengurangi suhu
82
udara yang panas terutama pada ruang produksi dengan
memaksimalkan alat pengatur suhu udara supaya setiap
pekerja merasa aman dan nyaman tanpa merasa terganggu
dan khawatir.
2. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui apa
saja faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan selain yang telah diteliti oleh peneliti.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arfida, BR, 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ghalia IndonesiaJakarta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktikJakarta. PT Rineka Cipta
Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta Kencana.
Cornelius, Trihendradi. 2005. Statistik inferen Teori Dasar dan AplikasinyaMenggunakan SPSS 12.
Endang, Susilawati. 2013. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Karyawan pada PDAM Kab. Buton. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. Tidak Dipublikaikan.
Handoko Hani T.2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,BPFE
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu, SP. 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisirevisi,Cetakan ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara.
Husein, Umar. 2008. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajeman Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moekijat. 2004. Tata Laksana Kantor. Bandung: Mandar Maju.
Nitisemito, alex S. 2002. Manajemen Personalia: Manajemen SumberDaya
Manusia. Jakarta Ghalia Indonesia..
Robbins, Stephen P. 2006, Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid I,Edisi Indonesia, Jakarta : Prenhallindo.
84
Sedarmayanti, 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, mandar
Maju Bandung.
Septi, Mukaromah. 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Karyawan Pada CV Codo Wajak Malang.
Siagian, P. Sondang. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta.
Rineka Cipta.
Sihombing,Umberto, 2004 . Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja. http://www.dupdiknas.go.ig.
Singarimbun, Masri, dkk. 2006. Metode Penelitian Survey. Jakarta.LP3ES.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. PT Alpabeta.
Teguh, Ariefiantoro. 2012. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan : Studi Kasus Karyawan Bagian Produksi PT. Sango Ceramic Indonesia.
Tulus, Agus. 2004.Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Gramedia Pustaka
Utama Jakarta.
Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Wulan, Retno Apriani. 2010. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Restu Artha Makmur Kantor Pusat Majapahit. Semarang
86
Lampiran 1
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Lasmiani
Tempat, Tanggal Lahir : To’cemba, 26 Februari 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Kompleks Citra Tello Permai A4/37 Mkassar
TelpRumah dan HP : - / 081242261670
Alamat E-Mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
SDN 90 To’cemba
SLTPN 3 Alla
SMAN 1Alla
Pendidikan Nonformal
-
Riwayat Prestasi
Prestasi Akademik
-
Prestasi Nonakademik
-
Pengalaman
Organisasi
HPMM Kom Unhas
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya
Makassar, September 2013
Lasmiani
87
Lampiran 2
KUESIONER SKRIPSI
TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. EASTERN PEARL FLOUR MILLS
MAKASSAR
Identitas Pribadi responden
a. Nama :....................................................................
b. Jenis kelamin :....................................................................
c. Umur :....................................................................
d. Masa Kerja :....................................................................
e. Pendidikan Terakhir :....................................................................
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
2. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara 5 alternatif jawaban dengan
memberikan tanda silang ( X ) pada kolom yang sudah disediakan.
3. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N: Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Apabila ada kekeliruan dalam memilih alternative jawaban berikan berikan
tanda sama dengan ( = ) pada jawaban yang telah dibuat tadi kemudian beri
tanda silang pada jawaban yang baru.
5. Jawablah semua pertanyaan yang ada tanpa ada yang terlewati
6. Kami menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikan
Selamat mengerjakan dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas
waktu yang telah diberikan.
88
Variabel Lingkungan Kerja Fisik
No Item Pertanyaan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1. Udara ditempat saya bekerja tidak terlalu
dingin juga tidak terlalu panas
2. Udara yang panas di tempat saya bekerja tidak
membuat saya malas dalam bekerja
3 Ruangan ditempat saya bekerja tidak terlalu
lembab dan pengap
4. Udara bebas keluar masuk ruangan tanpa ada
Penghalang
5. Saya dapat menghirup udara segar tanpa
harus keluar ruangan
6.
Saya jarang melakukan kesalahan saat
bekerja karena tidak konsentrasi akibat
Kebisingan
7. Saya tidak terganggu dengan kebisingan
kendaraan di lingkungan tempat saya bekerja
8.
Saya tetap fokus dalam bekerja meskipun
suara yang dihasilkan mesin pabrik sangat
bising
9.
Keamanan di lingkungan tempat saya bekerja
sangat terjamin sehingga menimbulkan
perasaan tenang dalam bekerja
10. Jarang terjadi kehilangan di lingkungan sekitar
perusahaan tempat saya bekerja
11. Kebersihan ruangan tempat saya bekerja
sangat terjamin
12. Kebersihan lingkungan disekitar perusahaan
sangat terjamin
13 Saya merasakan penerangan yang cukup di
PT. Eastern Pearl Flour Mills
89
14.
Kurangnya penerangan membuat mata saya
sakit sehingga kurang bisa memaksimalkan
dalam bekerja
Variabel Produktivitas Kerja
No Item Pertanyaan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
15. Perusahaan sangat memperhatikan kualitas
barangyang dihasilkan
16.
Dengan adanya kemampuan yang khusus
karyawan dapat menghasilkan pekerjaan yang
melebihi target
17. Dalam bekerja saya harus memperhatikan mutu
dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut
18. Mutu hasil kerja yang di capai perusahan sangat
baik
19. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat
pada waktunya
20. Saya merasa puas dengan hasil kerja yang
telah saya kerjakan
21. Saya akan tetap bekerja dengan baik meskipun
tidakdalam pengawasan
22. Saya jarang melakukan kesalahan dalam
bekerja
23.
Saya dapat menghasilkan pekerjaan yang
melebihi target yang ditetapkan oleh
perusahaan
24.
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan di
perusahaantempat saya bekerja sesuai dengan
target yangditentukan
90
Lampiran 3
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 TX
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 TX
P1
Pear
son
Corr
elati
on
1 ,354*
,886*
*
,726*
*
,330* ,112 ,272
,911*
*
,136 ,330* ,119 ,253 ,359
*
,374*
*
,62
4**
Sig.
(2-
taile
d)
,013 ,000 ,000 ,021 ,443 ,059 ,000 ,352 ,021 ,417 ,079 ,011 ,008 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P2
Pear
son
Corr
elati
on
,354* 1
,477*
*
,423*
*
,979*
*
,313*
,955*
*
,384*
*
,265 ,956
*
*
,299*
,932*
*
,989*
*
,553*
*
,90
2**
Sig.
(2-
taile
d)
,013
,001 ,002 ,000 ,028 ,000 ,006 ,066 ,000 ,037 ,000 ,000 ,000 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
91
P3
Pear
son
Corr
elati
on
,886*
*
,477*
*
1 ,836
*
*
,461*
*
,263 ,400
*
*
,843*
*
,209 ,429
*
*
,200 ,359*
,483*
*
,450*
*
,73
3**
Sig.
(2-
taile
d)
,000 ,001
,000 ,001 ,068 ,004 ,000 ,149 ,002 ,168 ,011 ,000 ,001 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P4
Pear
son
Corr
elati
on
,726*
*
,423*
*
,836*
*
1 ,454
*
*
,333*
,444*
*
,781*
*
,142 ,495
*
*
,198 ,405
*
*
,475*
*
,448*
*
,71
9**
Sig.
(2-
taile
d)
,000 ,002 ,000
,001 ,019 ,001 ,000 ,332 ,000 ,173 ,004 ,001 ,001 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P5
Pear
son
Corr
elati
on
,330*
,979*
*
,461*
*
,454*
*
1 ,299*
,976*
*
,359* ,250
,956*
*
,241 ,950
*
*
,990*
*
,491*
*
,89
2**
Sig.
(2-
taile
d)
,021 ,000 ,001 ,001
,037 ,000 ,011 ,083 ,000 ,096 ,000 ,000 ,000 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P6
Pear
son
Corr
elati
on
,112 ,313* ,263 ,333
* ,299
* 1 ,294
* ,125 ,313
* ,316
*
,945*
*
,225 ,316*
,465*
*
,47
1**
Sig.
(2-
taile
d)
,443 ,028 ,068 ,019 ,037
,041 ,392 ,029 ,027 ,000 ,119 ,027 ,001 ,00
1
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
92
P7
Pear
son
Corr
elati
on
,272 ,955
*
*
,400*
*
,444*
*
,976*
*
,294* 1 ,346
* ,271
,955*
*
,234 ,950
*
*
,967*
*
,473*
*
,87
1**
Sig.
(2-
taile
d)
,059 ,000 ,004 ,001 ,000 ,041
,015 ,059 ,000 ,105 ,000 ,000 ,001 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P8
Pear
son
Corr
elati
on
,911*
*
,384*
*
,843*
*
,781*
*
,359* ,125 ,346
* 1 ,246
,406*
*
,127 ,327*
,391*
*
,392*
*
,67
0**
Sig.
(2-
taile
d)
,000 ,006 ,000 ,000 ,011 ,392 ,015
,089 ,004 ,384 ,022 ,005 ,005 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P9
Pear
son
Corr
elati
on
,136 ,265 ,209 ,142 ,250 ,313* ,271 ,246 1 ,227 ,322
* ,209 ,238
,492*
*
,39
2**
Sig.
(2-
taile
d)
,352 ,066 ,149 ,332 ,083 ,029 ,059 ,089
,117 ,024 ,149 ,099 ,000 ,00
5
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P1
0
Pear
son
Corr
elati
on
,330*
,956*
*
,429*
*
,495*
*
,956*
*
,316*
,955*
*
,406*
*
,227 1 ,261 ,907
*
*
,968*
*
,547*
*
,89
1**
Sig.
(2-
taile
d)
,021 ,000 ,002 ,000 ,000 ,027 ,000 ,004 ,117
,070 ,000 ,000 ,000 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
93
P1
1
Pear
son
Corr
elati
on
,119 ,299* ,200 ,198 ,241
,945*
*
,234 ,127 ,322* ,261 1 ,200 ,265
,430*
*
,42
0**
Sig.
(2-
taile
d)
,417 ,037 ,168 ,173 ,096 ,000 ,105 ,384 ,024 ,070
,168 ,066 ,002 ,00
3
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P1
2
Pear
son
Corr
elati
on
,253 ,932
*
*
,359*
,405*
*
,950*
*
,225 ,950
*
*
,327* ,209
,907*
*
,200 1 ,943
*
*
,450*
*
,83
2**
Sig.
(2-
taile
d)
,079 ,000 ,011 ,004 ,000 ,119 ,000 ,022 ,149 ,000 ,168
,000 ,001 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P1
3
Pear
son
Corr
elati
on
,359*
,989*
*
,483*
*
,475*
*
,990*
*
,316*
,967*
*
,391*
*
,238 ,968
*
*
,265 ,943
*
*
1 ,563
*
*
,91
1**
Sig.
(2-
taile
d)
,011 ,000 ,000 ,001 ,000 ,027 ,000 ,005 ,099 ,000 ,066 ,000
,000 ,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P1
4
Pear
son
Corr
elati
on
,374*
*
,553*
*
,450*
*
,448*
*
,491*
*
,465*
*
,473*
*
,392*
*
,492*
*
,547*
*
,430*
*
,450*
*
,563*
*
1 ,68
2**
Sig.
(2-
taile
d)
,008 ,000 ,001 ,001 ,000 ,001 ,001 ,005 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000
,00
0
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
94
TX
Pear
son
Corr
elati
on
,624*
*
,902*
*
,733*
*
,719*
*
,892*
*
,471*
*
,871*
*
,670*
*
,392*
*
,891*
*
,420*
*
,832*
*
,911*
*
,682*
*
1
Sig.
(2-
taile
d)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,005 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 TY
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1]
Correlations
P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 TY
P15
Pearson
Correlati
on
1 ,148 ,297* ,465
** ,241 ,330
* ,360
* ,278 ,334
* ,376
**
,626*
*
Sig. (2-
tailed)
,310 ,038 ,001 ,096 ,021 ,011 ,053 ,019 ,008 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P16
Pearson
Correlati
on
,148 1 ,380** ,621
** ,260 ,171 ,215 ,292
* ,420
** ,376
**
,551*
*
95
Sig. (2-
tailed) ,310
,007 ,000 ,071 ,240 ,138 ,042 ,003 ,008 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P17
Pearson
Correlati
on
,297* ,380
** 1 ,512
** ,455
** ,367
** ,428
** ,344
* ,743
** ,919
**
,732*
*
Sig. (2-
tailed) ,038 ,007
,000 ,001 ,010 ,002 ,016 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P18
Pearson
Correlati
on
,465** ,621
** ,512
** 1 ,347
* ,380
** ,377
** ,334
* ,463
** ,579
**
,759*
*
Sig. (2-
tailed) ,001 ,000 ,000
,015 ,007 ,008 ,019 ,001 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P19
Pearson
Correlati
on
,241 ,260 ,455** ,347
* 1 ,268 ,381
** ,335
* ,400
** ,490
**
,562*
*
Sig. (2-
tailed) ,096 ,071 ,001 ,015
,062 ,007 ,019 ,004 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P20
Pearson
Correlati
on
,330* ,171 ,367
** ,380
** ,268 1 ,231 ,319
* ,277 ,386
**
,595*
*
Sig. (2-
tailed) ,021 ,240 ,010 ,007 ,062
,111 ,026 ,054 ,006 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P21
Pearson
Correlati
on
,360* ,215 ,428
** ,377
** ,381
** ,231 1 ,260 ,446
** ,509
**
,620*
*
Sig. (2-
tailed) ,011 ,138 ,002 ,008 ,007 ,111
,071 ,001 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P22
Pearson
Correlati
on
,278 ,292* ,344
* ,334
* ,335
* ,319
* ,260 1 ,521
** ,424
**
,609*
*
Sig. (2-
tailed) ,053 ,042 ,016 ,019 ,019 ,026 ,071
,000 ,002 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
96
P23
Pearson
Correlati
on
,334* ,420
** ,743
** ,463
** ,400
** ,277 ,446
** ,521
** 1 ,809
**
,769*
*
Sig. (2-
tailed) ,019 ,003 ,000 ,001 ,004 ,054 ,001 ,000
,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
P24
Pearson
Correlati
on
,376** ,376
** ,919
** ,579
** ,490
** ,386
** ,509
** ,424
** ,809
** 1
,811*
*
Sig. (2-
tailed) ,008 ,008 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,002 ,000
,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
TY
Pearson
Correlati
on
,626** ,551
** ,732
** ,759
** ,562
** ,595
** ,620
** ,609
** ,769
** ,811
** 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00014
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet2]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 49 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 49 100,0
97
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,933 14
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet3]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 49 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 49 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,865 10
Regression
[DataSet4]
98
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 VAR00001b . Enter
a. Dependent Variable: VAR00002
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .932a .869 .867 7,57974
a. Predictors: (Constant), VAR00001
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,834 1,118 -,746 ,459
VAR00001 ,764 ,003 1,000 262,084 ,000
a. Dependent Variable: VAR00002
Top Related