PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA BUTIK BUSANA MUSLIM
DI KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Ilmu Syari’ah Jurusan Ekonomi Islam
OLEH :
CHOLIFAHNIM : 062411013
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ii
Ali Murtadlo, M. AgPerum Bringin Indah Jl. Mahoni D.1V/03Ngaliyan - Semarang
Muchammad Fauzi, SE, MMJl. Karengrejo Tengah No. IX/IGajah Mungkur - Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (eksemplar)Hal : Naskah skripsi A.n. Cholifah
Assalamu alaikum wr.wb
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
saya kirimkan naskah saudara:
Nama : Cholifah
Nim : 062411013
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul : PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA BUTIK BUSANA
MUSLIM DI KOTA SEMARANG
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi tersebut dapat segera dimunaqasahkan.
Demikian harap maklum adanya.
Wassalamu alaikum wr.wb
Semarang, Desember 2010Pembimbing I Pembimbing II
Ali Murtadlo, M, Ag Muchammad Fauzi, SE, MMNIP. 19 710830 199803 1 003 NIP. 19730217 200604 1 001
iii
PENGESAHAN
Skripsi saudara : CholifahNIM : 062411013Judul : PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA BUTIKBUSANA MUSLIM DI KOTA SEMARANG
Telah dimunaqasahkan oleh dewan penguji Fakultas Syari’ah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikatcumloude/baik/cukup pada tanggal :
28 Desember 2010
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata I (S1)dalam ilmu Syari’ah jurusan Ekonomi Islam tahun akademik 2010/2011.
Semarang, 28 Desember 2010
Dewan penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Rustam Dahar KAH.M.Ag Muchammad Fauzi, SE, MMNIP. 19690723 199803 1 003 NIP. 19730217 200604 1 001
Penguji I, Penguji II,
Dra. Nur Huda, M.Ag Rahman El Junusi, SE, MMNIP.19690830 199403 2 003 NIP. 19691118 20003 1 001
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ali Murtadlo, M, Ag Muchammad Fauzi, SE, MMNIP. 19710830 199803 1 003 NIP. 19730217 200604 1 001
iv
MOTTO
$yg•ƒ r' ¯» tƒz̀ ƒ Ï% ©!$#(#q ãZtB#uä(#q ãY‹ ÏètG ó™$#ÎŽö9¢Á9$$Î/Ío 4q n=¢Á9$#ur4¨b Î)©!$#yìtBtûï ÎŽÉ9» ¢Á9$#ÇÊÎÌÈ
Hai orang-oang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagaipenolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(QS Al Baqarah:153).
Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupanmenjadi halus, dengan agama hidup menjadi lebih tertata dan
bermakna.
v
PERSEMBAHAN
ALLAH SWTAtas rahmat dan hidayahnya selama ini kepada hamba
.Nabi muhammad SAW, junjunganku yang menjadi penuntut umat di
dunia dan di akhirat.
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Almamaterku tercinta, fakultas syari ah IAIN Walisongo Semarang
Ayah dan Bunda tercinta yang memberikan dorongan dan semangat sertado a suci dengan setulus hati.
Kakakku tersayang yang telah memberiku inspirasi untuk tetap melangkahdalam meraih cita dan cinta.
Untuk kelurga besarku yang tak dapat aku sebutkan satu persatu, yangtelah memberikan do a serta semangatnya.
Untuk sahabat-sahabatqu nik mah,ifa,muke,aya , alif, hima, nanak, mb ida,atut, gemek, fia, esa, ti2k, dian, ambon, ndayak, panjul, yunus, erna, leli, titi,
mb us, ms adi, terimakasih karena kalian telah menjadi sahabatku yangselalu menemani dan membantuku dalam suka maupun duka.
Untuk keluarga besar kos mama mia dan bapak mastur yang telahmemberikan dukungan serta semangatnya.
Untuk keluarga besar T ASA yang telah memberikan semangat serta do anya.
“THANKS FOR EVERYTHING”
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan Rujukan
Semarang, Desember 2010
Deklarator,
CholifahNIM. 062411013
vii
ABSTRAK
Dengan bertambahnya butik busana muslim di kota semarang,menyebabkan persaingan semakin ketat. Untuk itu pemilik butik berusaha untukmemmpertahankan pelanggan agar mereka tidak beralih ketempat yanglain.Adapun yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli adalahtersedianya beraneka macam produk, kualitas produk yang baik, lokasi yangstrategis, pelayanan dan fasilitas yang memuaskan. Pengamatan sementaramenunjukkan bahwa produk, harga, lokasi, dan promosi, kurang memuaskan.Oleh karena itu dengan adanya fenomena inilah yang mendorong untuk melakuknpenelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap LoyalitasPelanggan Pada Butik Busana Muslim Di Kota Semarang”.
Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang timbul adalahadakah pengaruh Bauran Pemasaran (produk, Harga, Lokasi, Promosi) terhadapLoyalitas Pelanggan Pada Butik Busana Muslim Di Kota Semarang. Tujuandalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh BauranPemasaran (produk, Harga, Lokasi, Promosi) terhadap Loyalitas Pelanggan PadaButik Busana Muslim Di Kota Semarang.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pelanggan busana muslim di KotaSemarang. Pengambilan sampel yang berjumlah 100 orang. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket, study pustaka. Teknikanalisa yang digunakan adalah analisis Regresi Sederhana.Dari hasil perhitungan secara simultan diperoleh F hitung sebesar (6,023)sedangkan F tabel sebesar (3,938).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adapengaruh antara Bauran Pemasaran (produk, Harga, Lokasi, Promosi) terhadapLoyalitas Pelanggan Pada Butik Busana Muslim Di Kota Semarang. Besarnyapengaruh tersebut adalah t hitung sebesar (2,454) sedangkan t tabel sebesar(1,661). Dari koefisien Regresi didapat persamaan Y=1,295+0,600X. Maka, jikaada penambahan 1% pada vareabel Bauran Pemasaran (X) akan menambah nilaiRegresi sebesar 60% (0,600).
Berdasar pada penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi danmasukan bagi para pemilik Busana Muslim yaitu dapat menjadi bahanpertimbangan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengevaluasidalam menerapkan konsep bauran pemasaran bagi pelanggan ataupun konsumenlain, pemahaman tentang persepsi pelanggan terhadap bentuk penerapan bauranpemasaran yang ditawarkan dan loyalitas yang ditunjukkan memungkinkan pihakmanajemen untuk mencari dan menerapkan cara pengelolaan terbaik.Pengetahuan tersebut juga dapat membantu pihak manajemen untukmengembangkan indikator bauran pemasaran bagaimana yang merupakan bagianterpenting, sementara itu menekan kinerja dan biaya pada indikator-indikatoryang kurang menarik bagi pelanggan.
Kata kunci: Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Lokasi, Promosi), LoyalitasPelanggan.
viii
KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala taufiq dan
hidayah-NYA kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA BUTIK BUSANA MUSLIM DI
KOTA SEMARANG” dengan baik tanpa kendala yang berarti. shalawat serta
salam semoga selalu tercurah ke haribaan nabi besar akhir zaman beliau baginda
rasulullah Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang, dari
zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh ilmu dan iman di dada.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S.1) dalam jurusan ekonomi islam fakultas syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan bantuan dalam bentuk
apapun yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terimakasih terutama penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. Imam Yahya, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Bapak Muh. Saifullah, M.Ag, selaku ketua Prodi Ekonomi Islam atas segala
bimbingannya.
4. Bapak Rahman El Junusi S.E.,M.M, selaku Sekretaris Jurusan Prodi Ekonomi
Islam atas pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Ratno Agriyanto, M.Si, yang telah dengan sabar memberikan
pengarahan dalam proses proposal hingga menjadi skripsi.
6. Bapak Ali Murtadlo, M.Ag. selaku pembimbing 1 yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
ix
7. Bapak M Fauzi, S.E. MM. selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat termotivasi untuk
sesegera mungkin menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Arja Imroni, M. Ag. selaku dosen wali yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis.
9. Segenap bapak dan ibu dosen fakultas syari’ah IAIN Walisongo Semarang
yang telah membekali penulis dengan banyak ilmu pengetahuan, sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh keluarga besar penulis : Ayah, Bunda, Kakak, dan semua keluargaku
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, kalian semua adalah semangat
hidup bagi penulis yang telah memberikan do’a agar selalu melangkah dengan
optimis.
11. Seluruh keluarga besar T ASA yang telah memberikan semangat dan do’anya
kepada penulis.
12. Untuk teman-teman dipaket EIA dan EIB 2006 khususnya EIA yang tak dapat
penulis tulis satu persatu, terimakasih karena kalian adalah teman-teman yang
paling baik dan jangan pernah putus tali persaudaraan kita.
Ibarat pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari dalam
penelitian tugas akhir tak luput dari kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakannya.
Akhir kata semoga Tugas Akhir yang penulis susun dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Desember 2010
Penulis
CholifahNIM.062411013
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN MOTTO.......................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... v
HALAMAN DEKLARASI.................................................................. vi
HALAMAN ABSTRAK...................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL........................................................... xiv
HALAMAN GAMBAR....................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah ..................................................... 1
1.2 Rumusan masalah............................................................... 12
1.3 Tujuan .............................................................................. 12
1.4 Manfaat penelitian .............................................................. 13
1.5 Sistematika penulisan ......................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori.................................................................. 16
2.1.1 Marketing (pemasaran) .............................................. 16
2.1.2 Bauran Pemasaran...................................................... 17
2.1.3 Loyalitas .................................................................. 30
2.1.4 Pengertian Loyalitas................................................... 31
2.1.5 Peneliti Terdahulu...................................................... 36
2.1.6 Kerangka Pemikiran Teoritik .................................... 37
2.2 Hipotesis ............................................................................ 37
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data ...................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel........................................................... 39
3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................. 40
3.4 Metode Analisis Data ......................................................... 41
3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas.................................. 41
3.4.2 Normalitas Data ......................................................... 44
3.4.3 Uji Asumsi Klasik...................................................... 44
3.4.4 Analisis Data ............................................................. 45
3.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................... 48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden Dan Karakteristi Responden. 49
4.1.1 Sejarah Singkat Rabbani ............................................ 49
4.1.2 Sejarah Singkat Pand’s............................................... 51
4.1.3 Sejarah Singkat Al-fath .............................................. 52
4.1.4Sejarah Singkat Fatimah Zahra .................................. 55
4.2.1 Karakteristik Responden ........................................... 56
4.2 Deskripsi data Penelitian.................................................... 61
4.2.2 Loyalitas Pelanggan .................................................. 66
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen............................. 67
4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 69
4.4.1 Uji Multikolinearitas ................................................ 69
4.4.2 Uji Autokorelasi....................................................... 70
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas............................................. 71
4.4.4 Uji Normalitas ......................................................... 72
4.5 Analisis Data ...................................................................... 74
4.5.1 Koefisien Determinasi .............................................. 74
4.5.2Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan ..... 76
4.6 Pembahasan........................................................................ 76
xii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 82
5.2 Saran .................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................. 56
Tabel 4.2 Pekerjaan Responden ..................................................................... 57
Tabel 4.3 Usia Responden ............................................................................. 59
Tabel 4.4 Pendidikan Responden .................................................................. 60
Tabel 4.5 Hasil Skor Kuesioner Regresi ........................................................ 62
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................................ 68
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 69
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ..................................................................... 69
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ............................................................................ 70
Tabel 5.0 Uji Pengaruh Model Sumari .......................................................... 74
Tabel 5.1 Anova ............................................................................................ 75
Tabel 5.2 Coefisients ..................................................................................... 75
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Omset Penjualan Rabbani ......................................................... 6
Gambar 1.2 Omset Penjualan Pand’s ............................................................ 6
Gambar 1.3 Omset Penjualan Al-Fath .......................................................... 8
Gambar 1.4 Omset Penjualan Fatimah Zahra ............................................... 9
Gambar 4.1 Jenis Kelamin ........................................................................... 57
Gambar 4.2 Pekerjaan Responden................................................................. 58
Gambar 4.3 Usia Responden ......................................................................... 60
Gambar 4.4 Pendidikan Responden............................................................... 61
Gambar 4.5 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas....................................... 71
Gambar 4.6 Grafik Histogram....................................................................... 72
Gambar 4.7 Normal Probability Plot ............................................................. 73
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lampiran angket
Lampiran 2 : Daftar seluruh jawaban atas angket
Lampiran 3 : Tanggapan responden terhadap masing-masing item pertanyaan
Lampiran 4 : Uji validitas dan reliabilitas angket.
Lampiran 5 : Statistik deskriptif untuk 100 responden pada Butik Busana
Muslim
Lampiran 6 : Output regresi linier sederhana dari 100 responden
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejak tahun 1970, fenomena kebangkitan Islam terjadi di seluruh
dunia. Dampak fenomena ini terhadap Islam di Indonesia mempengaruhi
agama, politik dan keadaan sosial. Selain perubahan dalam bidang agama,
politik dan sosial, salah satu perubahan yang jelas adalah pemakaian busana
Muslim.1
Salah satu fenomena yang juga cukup menarik perhatian penulis dan
mungkin pula menarik perhatian banyak orang yaitu fenomena loyalitas
pengguna busana muslim di Indonesia mengingat pemakaian busana muslim
bukan merupakan bagian dari sejarah di Indonesia. Karena negara Indonesia
adalah negara tropis, semua busana muslim tidak logis dipakai di negara
Indonesia disebabkan karena cuaca yang panas. Namun demikian, mengapa
busana muslim menjadi populer di Indonesia? Mungkin jawaban dari
pertanyaan itu terdapat dalam perasaan identitas muslim di Indonesia,
sehingga hampir setiap orang muslim mau berubah untuk menerima
pemakaian busana muslim yang sebenarnya tidak cocok untuk iklim di
Indonesia.
1 http//www.pustakaskripsi.com/pengaruh-penerapan-kinerja-bauran-pemasaran-terhadap-pembentukan-loyalitas-pelanggan-1789
2
Dalam hal ini, kesadaran setiap muslim dipengaruhi oleh ajaran
agamanya diantaranya ada beberapa bagian di Al Qur'an yang mewajibkan
untuk menutup aurat.
$pkš‰ r' ¯» tƒ•ÓÉ< ¨Z9$#@è%y7Å_ºurø— X{y7Ï?$uZt/ urÏä !$|¡ ÎSurtûü ÏZÏB÷s ßJ ø9$#šúü ÏRô‰ãƒ£ Í̀köŽ n=tãÏ̀B
£ Î̀gÎ6• Î6» n=y_4y7Ï9ºsŒ#’oT÷Šr&b r&z̀ øùt• ÷èミx sùtûøï sŒ÷s ãƒ3šc% x. urª!$##Y‘q àÿxî$VJŠÏm§‘ÇÎÒÈ
Artinya: Hai Nabi, Ka11takanlah kepada isteri-isterimu, anak-anakperempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah merekamengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itusupaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidakdi ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang. (Q.S. Al-ahzab: 59)
Pada tahun-tahun 1980 setiap orang telah mengenal dan menggunakan
busana muslim meski masih dalam keadaan yang terbatas. Sebagai akibat
gerakan revolusi Islam di negara Iran (yang mewajibkan penggunaan jilbab
bagi perempuan), suasana dalam menggunakan busana muslim menjadi lebih
terbuka di seluruh dunia, termasuk negara Indonesia. Globalisasi Islam terjadi
melalui perkembangan televisi dan media massa. Kelihatannya lebih banyak
orang Indonesia menjadi lebih senang kalau dapat mengekspresikan sendiri
sebagai orang Islam dalam busana muslim.2
Dalam bidang busana muslim ada banyak gaya dan mode. Kalau
berjilbab, bisa memakai topi, jilbab bisa dibikin bentuk sesuai hati kita dan
juga sudah ada jilbab yang sudah siap pakai. Busana muslim adalah komoditi
yang dibeli, dijual, dan dipakai di seluruh Indonesia, dan kemudian busana itu
2Ibid
3
bisa dianggap sebagai unsur kebudayaan yang pada akhirnya menjadi lebih
memasyarakat.
Dalam artikel Sian Powell (2003:45), dia menulis bahwa karena proses
popularisasi busana muslim dan proses westernisasi terjadi bersama-sama di
Indonesia, maka mode menjadi unsur berpakaian yang sangat penting, dan
pada saat ini kalau ada orang yang menggunakan busana muslim dianggap
sebagai orang yang bermode. Oleh karena itu, ada banyak perempuan di
Indonesia yang sekarang mulai berjilbab.
Dari semua informasi tersebut, bisa dilihat bahwa industri busana
muslim adalah industri yang cukup besar. Artikel yang mempertunjukkan
bagaimana menggunakan busana muslim, bagaimana menjahit busana muslim
dan bagaimana tetap cantik sementara berbusana muslim sudah cukup banyak.
Artikel-artikel tentang busana muslim ditawarkan sama dengan artikel tentang
kesehatan, masakan, dan kesantaian dalam satu edisi majalah atau koran
tabloid. Karena busana muslim tersedia sama seperti halnya busana lain di
dalam beberapa majalah dan koran tabloid di Indonesia, ini bukti bahwa
industri mode Islam sekarang semakin maju. Dari contoh iklan Sunsilk Hijau
bisa dilihat bahwa industri kosmetik juga menjadi tertarik pada busana
muslim, karena mereka menjadi sadar bahwa industri ini sudah bertambah
cepat. Perusahaan itu meneliti bagaimana menciptakan shampoo yang khusus
untuk orang berkerudung.
Kemajuan dalam bidang perekonomian selama ini telah banyak
membawa akibat perkembangan yang cukup pesat dalam bidang usaha.
4
Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di
bidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, pasar swalayan
dan lain-lain. Hal ini menimbulkan persaingan di antara perusahaan-
perusahaan tersebut. Agar suatu perusahaan dapat terus dan memenangkan
persaingan, perusahaan dituntut untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan
di bidang pemasaran.
Perbaikan dan peningkatan kegiatan di bidang pemasaran harus
dilaksanakan secara terencana. Dengan kata lain, perusahaan harus
menentukan strategi pemasaran yang tepat. Perubahan lingkungan perusahaan
terutama faktor pesaing yang mampu menghasilkan produk yang sama
menyebabkan banyak perusahaan berorientasi pada konsumen (customer
oriented). Perusahaan yang berorientasi pada konsumen hendaknya selalu
memikirkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen, apa yang diinginkan
konsumen, dan pelayanan yang bagaimana disenangi oleh konsumen sehingga
konsumen tidak hanya puas, akan tetapi menjadi loyal dan kembali pada
tokonya.
Persaingan yang semakin ketat di mana semakin banyak produsen
yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,
menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama. Dengan semakin banyaknya produsen yang
menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin
banyak untuk menentukan jadi tidaknya pembelian.
5
Dalam perjalanannya butik busana muslim semakin meningkat baik
dalam jumlah maupun pelayanan yang diberikan. Keadaan tersebut
menyebabkan adanya persaingan pada butik busana muslim lainnya.
Akibatnya mau tidak mau para pengusaha bisnis busana muslim tidak
mempunyai pilihan lain kecuali memenangkan persaingan. Berkaitan dengan
konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen maka manajemen dapat
memberikan kepuasan konsumen dengan cara memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang diinginkan oleh konsumen tersebut. Dalam hubungan dengan
perekonomian dan perkembangan busana muslim, Rabbani, Pand’s, Al-Fath
dan Fatima Zahra merupakan contoh perdagangan produk busana muslim di
Indonesia. Rabbani, Pand’s , Al-Fath dan Fatima Zahra merupakan butik yang
ada di semarang.
Rabbani adalah sebuah perusahaan penjualan Busana Muslim dan
perlengkapan muslim yang berlokasi di Jl. Pandanaran Semarang. Rabbani
mempunyai banyak pelanggan karena secara umum pola pemasaran Rabbani
lebih menekankan kepada kalangan menengah ke atas. Sehingga melihat
pelanggan dari karakteristik itu baik dari asal domisilinya, tingkat
pendapatannya, golongan usianya, dan jenis kelaminnya, diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang pendapat mengenai loyalitas pelanggan
terhadap produk busana muslim Rabbani yang dipasarkan.
6
Gambar 1.1
Omset penjualan 3
Busana Tahun Pelanggan/bulan Volume Penjualan/ BulanRabbani 2004 200 21.000.000,-/Bulan
2005 230 21.300.000,- /Bulan
2006 250 25.000.000,- /Bulan
2007 300 28.000.000,- /Bulan
2008 300 30.000.000,- /Bulan
Pand’s Collection adalah sebuah perusahaan retail penjualan Busana
Muslim dan perlengkapan muslim yang berlokasi di Jl. Pandanaran 45-47
Semarang. Awal berdirinya pada tanggal 1 Mei 1987, pendirinya adalah dr.
Hj. Faizah Ch. Pertama kali berdiri Pand’s Collection hanya menjual bahan
dan pakaian bordir saja, tetapi setelah perkembangannya Pand’s Collection
menjadi toko pusat busana muslim dan perlengkapan muslim terlengkap dan
terbesar di Jawa Tengah. Komoditi yang dijual selain busana muslim dan
perlengkapan muslim juga menyediakan batik sutera atau tulis, perlengkapan
haji, oleh-oleh haji, kebaya, parfum, aksesoris, dan lain-lain.
Gambar 1.2
Omset penjualan 4
Busana Tahun Pelanggan/bulan Volume Penjualan/ Bulan
Pand s 2004 400 75.000.000,-/Bulan
2005 420 75.500.000,- /Bulan
2006 450 70.000.000,- /Bulan
2007 500 83.000.000,- /Bulan
2008 580 85.800.000,- /Bulan
3 Wawancara dengan Manager Rabbani Selasa, 24 Agustus 20104 Wawancara dengan Manager Pand’s Kamis, 26 Agustus 2010
7
Sejarah berdirinya Pusat Perbelanjaan Khasanah Muslim Al-Fath tidak
lepas dari kondisi dan situasi pasar busana muslim pada tahun 1970-an hingga
1980an dimana pada saat itu belum terdapat toko khusus busana muslim
beserta perlengkapan ibadah lainnya secara lengkap di kota Yogyakarta
maupun di kota-kota lain pada umumnya. H. Herry Zudianto, Owner Margaria
Group, induk dari Khasanah Muslim Al-Fath, melihat kebutuhan masyarakat
akan gerai muslim serta perlengkapan ibadah dalam satu area, maka
didirikanlah toko khusus perlengkapan beribadah umat Islam dengan konsep
One Stop Shopping dengan nama Pusat Perbelanjaan Khasanah Muslim Al-
Fath pada tanggal 24 Februari 1989 di Yogyakarta, yang kini dipimpin oleh
Hj. Dyah Suminar HZ sebagai Dirut Margaria Group.5
Adapun tujuan didirikannya Pusat Perbelanjaan Khasanah Muslim Al-
Fath adalah memenuhi ragam kebutuhan dan perlengkapan ibadah umat
muslim dimanapun berada sebagai Pusat Perbelanjaan Khasanah Muslim
dengan tagline “Bagian Gaya Hidup Islami”.
Sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung
peningkatan ekonomi nasional, Al-Fath terus memberikan fokus dan perhatian
terhadap eksistensi dan daya saing produk lokal sebagai dukungan terhadap
program pemerintah dalam membatasi produk impor. Dengan dukungan
kontribusi 80% produk lokal, Al-Fath berharap dapat turut berkontribusi bagi
industri lokal untuk dapat diakses dimanapun Al-Fath berada.
5 Wawancara dengan Manager Al-Fath Senin, 20 September 2010
8
Sebagaimana konsistensi Al-Fath untuk menjadi bagian dari gaya
hidup islami keluarga muslim. Al-Fath memberikan pilihan citra bagi keluarga
muslim sehingga menyadari betapa mudah, menyenangkan dan nyaman tampil
islami ataupun dapat khusyu’ untuk beribadah. Sejak pertama didirikan pada
24 Februari 1989 di Jogja, dilanjutkan perkembangan Al-Fath di Solo,
Semarang dan Jakarta, Al-Fath terus berkembang. Dengan keinginan untuk
tetap memberikan pilihan, kenyamanan, fasilitas dan layanan terbaik bagi para
ayah, ibu dan anak-anak muslim. Apapun ibadahnya, Khasanah Muslim Al-
Fath sarana terlengkap.
Gambar 1.3
Omset penjualan 6
Busana. Tahun Pelanggan/bulan Volume Penjualan/ Bulan
Al-fath 2004 420 75.000.000,-/Bulan
2005 400 74.000.000,- /Bulan
2006 430 75.700.000,- /Bulan
2007 500 77.000.000,- /Bulan
2008 500 80,000.000,- /Bulan
Fatimah Zahra adalah sebuah perusahaan penjualan Busana Muslim
dan perlengkapan muslim yang berlokasi di Jl. MH. Thamrin 138 Semarang.
Fatimah Zahra komoditi yang dijual selain perlengkapan haji, oleh-oleh haji,
dan juga kebutuhan haji lainnya. Selain menjual perlengkapan haji Fatimah
Zahra juga menjual busana muslim. Busana Muslim Fatimah Zahra seiring
dengan berkembangnya zaman sekarang ini memiliki produk baju busana
muslim, gamis dan model-model baru yang lainnya.
6 Ibid Wawancara dengan Manager Al-Fath
9
Gambar 1.4
Omset penjualan 7
Busana Tahun Pelanggan/bulan Volume Penjualan/ Bulan
Fatimah
Zahra
2004 300 35.000.000,-/Bulan
2005 300 36.000.000,- /Bulan
2006 310 33.700.000,- /Bulan
2007 320 39.000.000,- /Bulan
2008 300 40.000.000,- /Bulan
Di lain sisi keberadaan Rabbani, Pand’s, Al-Fath, dan Fatimah Zahra
merupakan suatu alternatif pembelian produk busana yang saat ini sedang
sukses dan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dikarenakan banyak
trend yang ada, dan juga masyarakat sekarang banyak yang berbelanja disana.
Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting kaitannya
dengan pengembangan usaha. Pelanggan yang mempunyai loyalitas yang
tinggi akan senantiasa menggunakan produk atau jasa yang disediakan
perusahaan, dan tidak akan terpengaruh jasa yang ditawarkan pihak lain.
Loyalitas pelanggan juga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Kualitas
pelayanan sangat penting kaitannya dengan eksistensi dan perkembangan
keberhasilan perusahaan jasa. Kualitas pelayanan akan berpengaruh pada
kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan berdampak pada loyalitas
pelanggan pada penyedia jasa tersebut.8
Kembali ke masalah loyalitas pelanggan yang cukup unik untuk dapat
diperkirakan, maka kita akan membahasnya melalui sudut pandang
7 Wawancara dengan Manager Fatimah Zahra Senin, 27 September 20108 Fandy Tjiptono, Pemasaran Strategi, Andi Yogyakarta, edisi tiga, 2008
10
manajemen pemasaran dalam membentuk suatu perusahaan dengan
pendekatan atribut pemasaran yaitu pada model bauran pemasaran (marketing
mix) yang dikembangkan oleh Kotler Philip (2003:393), terdiri dari product
(produk), promotion (promosi), price (harga), dan place (tempat). Hal ini
untuk melihat yang dirasakan pelanggan tentang kualitas produk atau jasa
layanan perusahaan produk busana muslim dan kualitas produk atau jasa
layanan seperti apa yang diinginkan oleh pelanggan.9
Untuk mengidentifikasi pemenuhan tingkat kualitas harapan para
konsumen tidak mudah, karena sekali konsumen dapat merasakan kualitas
produk atau jasa layanan yang tinggi baik dari perusahaan maupun dari
pesaingnya, maka mereka akan mengharapkan pengalaman yang sama akan
berulang. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasi kualitas produk
atau jasa layanan sesuai dengan harapan konsumen, sudah barang tentu hal ini
akan menimbulkan kepuasan pada konsumennya, dengan kata lain penawaran
kualitas produk atau jasa layanan yang baik dapat mempengaruhi pemakaian
ulang produk ataupun jasa perusahaan.
Kualitas produk atau jasa layanan yang baik dalam menciptakan
kepuasan konsumen memberikan berbagai manfaat, diantaranya memberikan
dasar yang kuat sehingga terciptanya kesetiaan konsumen yang pada akhirnya
disebut sebagai loyalitas pelanggan. Loyalitas pada suatu perusahaan akan
menghalangi pelanggan agar tidak terpengaruh dari perusahaan lain
(retention). Di samping itu, loyalitas yang tinggi juga menjadi pendorong
9 Philip Kotler, A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jakarta: SalembaEmpat, 2001 h. 541
11
untuk melakukan pembelian ulang (repurchase) serta mengajak orang lain
untuk menggunakan jasa tersebut (referral).
Hal menarik lainnya tentang produk busana Muslim ini adalah
mengenai hal apa yang membuat orang mau melakukan kunjungan atau
bahkan pembelian produk. Apakah karena faktor produk yang ditawarkan
memiliki variasi produk yang banyak? atau karena harga produk yang
ditawarkan relatif terjangkau? atau tempat penjualan dimana terdapat korelasi
antara kenyamanan dengan berbelanja? atau hanya sebuah trend untuk
mengunjungi dan melakukan pembelian produk busana Muslim?. Melalui
survei awal yang peneliti lakukan di salah satu toko busana muslim ada yang
belum menggunakan bauran pemasaran (marketing mix). Diantaranya ada
yang lokasinya kurang strategis, harga terlalu tinggi dan tidak bisa dijangkau
kalangan menengah kebawah, padahal apabila harga dan tempat kurang
strategis dapat mempengaruhi loyalitas pembeli untuk melakukan pembelian,
dan ada juga yang tidak melakukan promosi tetapi tempat tersebut banyak
pelanggannya.
Oleh karena itu penulis memandang perlu diadakan penelitian tentang
“Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada
Butik Busana Muslim Di Kota Semarang”. Agar dapat memperoleh
informasi yang lebih jelas dan disertai bukti ilmiah mengenai bagaimana
pengaruh penerapan bauran pemasaran produk busana muslim terhadap
pembentukan loyalitas pelanggan, maka perlu dilakukan suatu penelitian
ilmiah. Untuk itu penulis akan melakukan penelitian dengan menjadikan
12
busana muslim Rabbani, Pand’s, Alfath, dan Fatimah Zahra di Kota Semarang
sebagai tempat penelitian yang akan diteliti.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran yang meliputi produk, tempat,
promosi, dan harga terhadap loyalitas pelanggan Busana Muslim Di Kota
Semarang.
2. Kebijaksanaan mana yang sangat berpengaruh terhadap bauran pemasaran
yang meliputi produk, tempat, promosi, dan harga terhadap loyalitas
pelanggan Busana Muslim Di Kota Semarang.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang meliputi produk,
tempat, promosi, dan harga terhadap pelanggan Busana Muslim Di Kota
Semarang.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bauran pemasaran terhadap
pembentukan loyalitas pelanggan dalam pemakaian ulang, dan penolakan
terhadap produk lain di Busana Muslim Di Kota Semarang.
13
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi tempat penelitian, yaitu dapat menjadi bahan pertimbangan baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk mengevaluasi dalam
menerapkan konsep bauran pemasaran bagi pelanggan ataupun konsumen
lain, pemahaman tentang persepsi pelanggan terhadap bentuk penerapan
bauran pemasaran yang ditawarkan dan loyalitas yang ditunjukkan
memungkinkan pihak manajemen untuk mencari dan menerapkan cara
pengelolaan terbaik. Pengetahuan tersebut juga dapat membantu pihak
manajemen untuk mengembangkan indikator bauran pemasaran bagaimana
yang merupakan bagian terpenting, sementara itu menekan kinerja dan
biaya pada indikator-indikator yang kurang menarik bagi pelanggan.
2. Bagi Universitas, diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut
dalam bidang pemasaran terutama yang berkaitan dengan retailing, perilaku
konsumen, dan komunikasi pemasaran khususnya mengenai penerapan
bauran pemasaran pada perusahaan.
3. Bagi Umum, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai bentuk
penerapan bauran pemasaran pada perusahaan.
4. Bagi peneliti, Sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang
diperoleh di bangku kuliah. Menambah pengalaman dan sarana latihan
dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum
terjun dalam dunia kerja yang sebenarnya.
14
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan, berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menerangkan mengenai teori yang digunakan
untuk mendekati permasalahan yang akan diteliti, dan memuat
jawaban sementara atas rumusan masalah, dan pengkajian asli dari
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan pada area yang sama.
BAB III Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang metode analisis yang digunakan
dalam penelitian dan data-data yang digunakan beserta sumber data.
BAB IV Analisis Data dan Pembahasan
Analisis data dan pembahasan berisi semua temuan yang dihasilkan
dalam penelitian dan analisis statistic.
BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan
Analisis data dan pembahasan, berisi semua temuan yang
dihasilkan dalam penelitian dan analisis statistik.
BAB VI Penutup
Pada bab ini disusun suatu kesimpulan terhadap pokok
permasalahan yang telah dibahas sebelumnya. Sedangkan saran
15
diperuntukkan bagi pembaca dan lembaga yang diteliti, agar saran
yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat dalam
kebijakan manajemen sumber daya manusia, serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1. Marketing (pemasaran)
Marketing adalah dari kata market yang artinya pasar. Pasar di sini
bukan dalam pengertian konkrit tetapi lebih ditujukan pada pengertian
abstrak. Marketing dapat didefinisikan “semua kegiatan yang bertujuan
untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen
secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan
efektif”.10
Penafsiran yang sempit tentang pemasaran atau marketing terlihat
dari definisi American Marketing Association 1960, yang menyatakan
pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan
mengalirnya barang dari jasa dari produsen ke konsumen. Ada pula yang
mengatakan pemasaran adalah proses kegiatan yang mulai jauh sebelum
barang-barang atau bahan-bahan masuk dalam proses produksi.11
Menurut Kotler dan Amstrong pemasaran adalah suatu proses
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan nilai dengan yang
lainnya.12
10 Alex S Nitisemito, Marketing, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981, h. 1311 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 212 Amirullah, Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005 h. 116
17
Jadi definisi pemasaran adalah semua kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran. Proses pertukaran melibatkan kerja, penjual harus mencari
pembeli, menemukan dan memenuhi kebutuhan mereka, merancang
produksi yang tepat, menentukan harga yang tepat, menyimpan dan
mengangkutnya, mempromosikan produk tersebut, menegosiasikan dan
sebagainya, semua kegiatan ini merupakan nilai dari pemasaran.
2.1.2. Bauran pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pedagang dalam usahanya mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Berhasil tidaknya pemasaran dalam
mencapai tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang
pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya. Seperti yang
dirumuskan para ahli pemasaran adalah sebagai berikut, pemasaran adalah
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.13
Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
13 J. William Stanto, Lamarto Y, Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1996
18
dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dengan kelompok
lainnya.14
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran.
Mengemukakan bauran pemasaran atau marketing mix adalah sekumpulan
alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Perencanaan pemasaran biasanya
disusun berdasarkan 4P product (produk), price (harga), place (tempat).
promotion (promosi).
Tingkatan yang menggabungkan elemen penting pemasaran benda
atau jasa, seperti keunggulan produk, penetapan harga, pengemasan produk,
periklanan, persediaan barang, distribusi, dan anggaran pemasaran, dalam
usaha memasarkan sebuah produk atau jasa merupakan gambaran jelas
mengenai bauran pemasaran.
Pada tingkatan tersebut terdapat perincian mengenai product
(produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi). Dengan
penggunaan konsep marketing mix sudah dianggap sebagai sebuah
keharusan. Karena itu, tidak jarang orang memandang marketing hanya
sebatas marketing mix. Dengan menganggap bahwa marketing mix hanya
sebatas marketing mix atau bauran penasaran, kita telah melakukan
kesalahan besar, lebih jauh lagi, untuk sebagian orang, marketing hanya
dianggap sebatas promotion.15
14 Philip Kottler, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 199815 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad Saw, Bandung: Cv
Multi Trustive Service, 2007, h. 46
19
Etika bisnis yang sering dianalogikan sebagai moral bisnis adalah hal
yang utama untuk tidak sekedar menjual produk demi mengeruk keuntungan
secara financial, tetapi lebih pada kenyamanan bertransaksi dan pelayanan
yang diberikan saat bertransaksi.
Adapun jual beli menurut etimologi adalah pertukaran sesuatu
dengan sesuatu (yang lain). Dalam menetapkan rukun jual beli menurut
ulama’ Hanafiyah adalah ijab dan qabul yang menunjukkan pertukaran
barang secara ridha, baik dengan ucapan maupun perbuatan. Adapun rukun
jual beli menurut ulama’ ada empat yaitu:
1. Bai’ (penjual)
2. Mustari (pembeli)
3. Sheghat (ijab dan qabul)
4. Ma’qud ’alaih (benda atau barang).16
Dalam jual beli terdapat empat macam syarat, yaitu syarat terjadinya
akad (in ’iqad), syarat sahnya akad, syarat terlaksananya akad (nafadz), dan
syarat-syarat lujum. Secara umum tujuan adanya syarat tersebut antaralain
untuk menghindari pertentangan diantara manusia, menjaga keselamatan
orang yang sedang akad, menghindari jual beli gharar (terdapat unsur
penipuan) dan lain-lain.
Jika jual beli tidak memenuhi syarat terjadinya akad, akad tersebut
batal. Jika tidak memenuhi syarat sah, menurut jumhur ulama’ Hanafiyah,
akad tersebut fasid. Jika tidak memenuhi syarat nafadz, akad tersebut
mauquf yang cenderung boleh, bahkan menurut ulama’ Malikiyah,
16 Rahmat Syafe’i, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, h.75
20
cenderung kepada kebolehan. Jika tidak memenuhi syarat lujum, akad
tersebut mukhayyir (pilih-pilih), baik khiyar untuk menetapkan maupun
membatalkan. 17
Secara umum akad dalam arti luas adalah segal sesuatu yang
dikerjakan oleh seseorang berdasarkan keinginan sendiri, seperti wakaf,
talak, pembebasan, atau sesuatu yang penbentukannya membutuhkan
keinginan dua orang seperti jual beli, perwakilan dan gadai. Pengertian
secara khusus menurut ulama’ fiqih adalah perikatan yang ditetapkan
dengan ijab dan qabul berdasarkan ketentuan syara’ yang berdampak pada
obyeknya. 18
Rukun akad terdiri atas:
1. Pihak-pihak yang berakad
2. Objek akad
3. Tujuan pokok akad
4. Kesepakatan
Sedangkan syarat-syarat akad meliputi:
1. Pihak-pihak yang berakad adalah orang perseorangan,
kelompok orang, persekutuan atau badan usaha.
2. Orang yang berakad harus cakap hukum, berakal, dan tamzis.
3. Objek akad adalah amwal atau jasa yang dihalalkan yang
dibutuhkan oleh masing-masing pihak.
4. Objek akad harus suci, bermanfaat, milik sempurna dan dapat
17 Ibid h. 7618 Rahmad Syafe’i, Fiqih Muamalah, Op. Cit., h. 44
21
diserahterimakan. 19
Pada akad jual beli tujuan akad adalah pemindahan kepemilikan
barang dari penjual kepada pembeli. Tujuan akad pada hakekatnya satu arti
dengan maksud asli akad dan hukum akad. Hanya saja, maksud asli akad
dipandang sebelum terwujudnya akad; hukum dipandang dari segi setelah
terjadinya akad atau akibat terjadinya akad; sedangkan tujuan akad berada
diantara keduanya.20
Ketika Rasululloh berdagang, beliau telah menggunakan konsep-
konsep dagang yang apabila dikembangkan dengan lebih dalam akan
menjadi konsep marketing mix yang kita kenal sekarang.
a) Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar
dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak
hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan suatu paket
kepuasan yang didapat dari pembelian produk. Kepuasan tersebut
merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan
yang diberikan oleh produsen.21
Produk dapat menjadi salah satu aspek yang dijadikan nilai
kepuasan konsumen. Kepuasan yang dimaksud di sini tidak hanya
terbatas pada kepuasan terhadap bentuk fisik produk semata namun
juga menyangkut kepuasan dari proses pembelian produk dan manfaat
19 Pusat Pengkajian Hukum Islam Dan Masyarakat Madani, Kompilasi Hukum EkonomiSyari ah, Jakarta: Edisi Revisi, 2009 h. 22
20 Rahmad Syafe’I, Fiqih Muamalah Op. Cit., h.6121 Philip Kotler A.B Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Op. Cit., h. 560
22
dari produk. Secara lebih spesifik dapat diklasifikasikan aspek-aspek
yang terkandung dalam produk sebagai berikut:22
1) Aspek manfaat yang meliputi:
a) Manfaat penggunaan
b) Manfaat psikologis
c) Manfaat dalam mengatasi permasalahan
2) Aspek visualisasi produk yang meliputi:
a) Atribut dan keistimewaan produk
b) Kualitas produk
c) Corak produk
d) Kemasan dan label produk
e) Brand
3) Aspek menambah nilai produk yang meliputi:
a) Garansi
b) Kemudahan instalasi
c) Pengiriman
d) Ketersediaan di pasar
e) Layanan purna jual
Klasifikasi produk. Berdasarkan daya tahan atau berwujud atau
tidaknya, produk diklasifikasikan kedalam tiga kelompok.
1) Bagian tidak tahan lama.
22 Ujang Sumarwan, Agus Djunaidi, dkk, Pemasaran Strategik Strategik UntukPertumbuhan Perusahaan Dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham, Jakarta: Inti PrimaPromosindo, 2009 h, 3
23
Bagian tidak tahan lama merupakan barang berwujud yang
bias dikonsumsikan satu atau beberapa kali. Contoh: sabun, garam,
minuman ringan.
2) Bagian tidak tahan lama.
Bagian tidak tahan lama merupakan barang berwujud yang
biasanya bias bertahan lama dengan beberapa kali pemakaian. Contoh:
lemari es, mobil, pakaian. Barang jenis ini pada umumnya menuntut
lebih banyak cara penjualan perorangan, keuntungan yang lebih besar
dan jaminan penjualan lebih pasti.
3) Jasa
Jasa adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual. Contoh: salon kecantikan, bengkel, kursus komputer dan
lainnya.23
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah
barang atau jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus
yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan
jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk
merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah
perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari
konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk atau jasa
sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.
23 Irawan, Faried Wijaya, M.n. Sujdjoni, Pemasaran Prinsip dan Kasus Edisi 2,Jogjakarta: BPFE, 1996, h. 84
24
Dalam buku Marketing Muhammad, kejujuran adalah cara
yang paling mudah walau rasanya sangat sulit. Dengan selalu jujur
pada konsumen mengenai baik buruknya atau kekurangan atau
kelebihan suatu produk akan membuat konsumen percaya pada kita
merekapun tidak merasa dibohongi atas ucapan kita. Konsep pertama
dalam hal produk Rasulullohpun selalu menjelaskan dengan baik
kepada semua pembelinya akan kekurangan dan kelebihan produk
yang beliau jual.24 Rasululloh bersabda:
:) :
(Diriwayatkan dan Hakim bin Hi- zâm r. a.: Rasulullah Saw pernahbersabda, Penjual dan pembeli memiliki hak untuk menyimpanatau mengembalikan barang (yang diperjualbelikan) selamamereka belum atau hingga mereka berpisah; dan apabila keduabelah pihak mengatakan yang sesungguhnya (berkata benar) danmenjelaskan kekurangan dan kualitas barang (yangdiperjualbelikan), maka transaksi jual-beli mereka akan diberkahi(Allah); tetapi apabila mereka berdusta atau menyembunyikansesuatu (mengenai barang yang diperjualbelikan), maka tidak adaberkah (Allah) atas transaksi jual-beli mereka.”.25
b) Price (Harga)
Harga adalah jumlah uang yang ditetapkan untuk suatu produk
atau jasa. Harga juga merupakan hal yang dipertimbangkan oleh
konsumen dalam melakukan pembelian. Definisi ini menunjukkan bahwa
harga yang dibayarkan oleh pembeli itu sudah termasuk jasa yang
24 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad Saw, op.cit., h. 5725 Al-Imam Zainuddin Ahmad bin Lathif Az-Zabidi, Al-Tajrid Al-Sharih li Ahadits Al-
Jami Al-Shahih, Bdg: Mizan, 2001 h. 392.
25
diberikan oleh penjual, bahkan penjual juga menginginkan sejumlah
keuntungan dengan harga tersebut.26
Menurut syari’at Islam dalam penentuan harga harus ada yang
namanya perjanjian (akad). Akad merupakan suatu perikatan perjanjian
yang ditandai dengan adanya pernyataan melakukan ikatan (qabul) sesuai
dengan syari’at islam yang mempengaruhi obyek yang diperikatkan oleh
pelaku perikatan untuk mencapai harga yang pantas dan adil.27
Penetapan harga yang adil dihubungkan dengan perbuatan yang
adil. Suatu perbuatan dapat disebut adil apabila dihubungkan terhadap
maksud yang dituju. Kebajikan-kebajikan mencerminkan keseimbangan,
dan keadilan adalah nama yang mencakup kebajikan.
Dalam menentukan harga, perusahaan harus mengutamakan nilai
keadilan. Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa tinggi.
sebaliknya jika seorang telah mengetahui keburukan yang ada dibalik
produk yang ditawarkan, harganya pun harus disesuaikan dengan kondisi
produk tersebut. 28 Apabila harga tidak disesuaikan dengan produk
dengan tendensi mencari keuntungan bagi pihak produsen atas harta
konsumen, maka hal tersebut akan bertentangan dengan ajaran Islam
sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 29 sebagai
berikut:
26 Ibid, h.4527 Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari ah Berdasarkan
PSAK dan PASTI, Jakarta: Grasindo, 2005, h. 2728 Hermawan Kartajaya, Syari ah Marketing, Bandung: Mizan Pustaka, 2006 h. 178
26
$ yg•ƒr'̄» tƒšúïÏ%©!$#(#qãYtB#uäŸw(#þqè=à2 ù's?Nä3s9ºuqøBr&M à6oY÷•t/È@ ÏÜ» t6ø9 $$Î/HwÎ)br&šcqä3s?
¸ot•» pgÏBt̀ã<Ú#t• s?öNä3ZÏiB4Ÿwur(#þqè=çF ø)s?öNä3|¡àÿR r&4¨b Î)©! $#tb%x.öNä3Î/$ VJŠÏm u‘ÇËÒÈ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecualidengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama sukadi antara kamu”
Dari sejarah membuktikan bahwa harga jual ditetapkan oleh
pembeli dan penjual dalam suatu proses tawar menawar. Penjual akan
meminta harga yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan yang akan
diterimanya, sedangkan pembeli akan menawar lebih rendah dari yang
diharapkan yang akan dibelinya. Harga dapat ditentukan dengan melihat
tujuan dari penerapan harga. Beberapa dasar penetapan harga yang biasa
digunakan dalam menerapkan harga.
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna
kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada
penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa
ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan.
Oleh karena itu, penentuan harga produk dari suatu perusahaan
merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi
hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang
jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran
suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan
27
pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain
serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan
ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang
tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang
atau jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya
keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata,
tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya
kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan
sebagainya.
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang
paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling
baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
c) Place (Tempat / lokasi)
Lokasi adalah suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan
berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memuat produk
dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.
Lokasi berhubungan dengan yang dibuat oleh perusahaan
mengenai dimana operasi dan pegawainya akan ditempatkan. Secara
umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai
berikut:
1) Dekat dengan pasar
2) Dekat dengan bahan baku
3) Ongkos pengiriman
28
4) Penyediaan tenaga kerja
5) Penyediaan sumber tenaga kerja
6) Lingkungan sekitar
7) Iklim
8) Sikap masyarakat
9) Hukum dan peraturan yang berlaku pada rencana lokasi29
Pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang erat terhadap
beberapa faktor yang meliputi:
1) Lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum
2) Lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan
3) Tempat parkir yang luas dan nyaman
d) Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi adalah proses identifikasi, stimulasi, memuaskan
kebutuhan pelanggan dan membangun kepercayaan dan loyalitas
konsumen, serta menciptakan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.30
29 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2000, h. 20730 Ibid, h.105
29
Pemasaran modern tidak hanya membutuhkan pengembangan
produk yang baik, member harga yang menarik, dan membuatnya
terjangkau oleh pelanggan sasaran. Tetapi perusahaan harus
berkomunikasi dengan pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan
potensial. Untuk berkomunikasi secara efektif special promosi penjualan
untuk merancang insentif pembelian, berinteraksi dengan pelanggan atau
calon pelanggan melalui surat dan telepon sehingga dapat memberikan
publisitas produk dan pengembangan kesan perusahaan.31
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan
informasi pada pasar tentang produk atau jasa yang dijual, tempat dan
saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain
periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi
penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity).
1) Periklanan (Advertising):
Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat
kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-
poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
2) Penjualan Pribadi (Personal selling):
Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak
langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara
pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
31 Philip Kotler A.B Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Op.Cit., h.774
30
personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone
selling, dan direct selling.
3) Promosi Penjualan (Sales Promotion):
Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang
dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu,
maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4) Publisitas (Publicity):
Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,
agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya,
hal ini berbeda dengan promosi, dimana di dalam melakukan publisitas
perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas
merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini
masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya
keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-
komponen tersebut ke dalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk
berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan
pembelian.
2.1.3. Loyalitas
Loyalitas konsumen atau pelanggan merupakan fungsi dari kepuasan
konsumen atau pelanggan. Menurut Schanaars (dalam Tjiptono 1997:24)
31
pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang
merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, diantaranya beberapa hubungan antara perusahaan dengan
pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut.
2.1.4. Pengertian Loyalitas
Menurut Tjiptono (2000: 110) loyalitas merupakan komitmen
pelanggan terhadap toko, merk ataupun pemasok yang didasarkan atas sikap
positif yang tercermin dalam bentuk pembelian berulang secara konsisten.
Loyalitas menurut Pawitra (dalam Usahawan, 1996:23) adalah komitmen
pelanggan terhadap suatu leveransir karena memperoleh kepuasan pada saat
pembelian, dan kesetiaan ini ditunjukkan dalam bentuk sikap yang
menguntungkan. Dari pengertian dia atas maka loyalitas dapat disimpulkan
sebagai suatu komitmen pelanggan karena mendapatkan suatu kepuasan dari
pembelian yang tercermin dengan pembelian yang berulang-ulang. 32
Kesetiaan dan kesediaan konsumen untuk membeli suatu produk
secara terus menerus pada pengecer yang sama dapat terjadi apabila
konsumen merasa puas dengan kinerja prusahaan. Menurut Schnaars (dalam
Tjiptono, 2000: 24) pada dasarnya tujuan dari suatu usaha bisnis adalah
menciptakan pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan
dapat memberikan manfaat diantaranya, hubungan antara perusahaan
32 Prasetyo Edi, Pengaruh Keragaman Produk Dan Pelayanan Terhadap LoyalitasKonsumen Pada Swalayan Assgros Sartika Gemolong Di Kabupaten Sragen, Fakultas EkonomiUnifersitas Semarang, 2007
32
dengan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan serta akan membuat
suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. 33
Adapun faktor-faktor yang menentukan adanya motif langganan
adalah :
a. Harga.
b. Penggolongan dan keragaman barang.
c. Lokasi penjual yang strategis dan mudah dijangkau.
d. Desain fisik toko.
e. Service yang ditawarkan pada pelanggan.
f. Kemampuan tenaga penjual.
g. Pengiklanan dan sales promosi di toko.
Pemahaman loyalitas pelanggan sebenarnya tidak hanya dilihat dari
transaksinya saja atau pembelian berulang (repeat customer). Ada beberapa
ciri sebuah pelanggan bisa dianggap loyal. Antara lain :
a) Pelanggan yang melakukan pembelian ulang secara teratur
b) Pelanggan yang membeli untuk produk yang lain di tempat yang sama
c) Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain
d) Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing untuk pindah
Customer loyal merupakan invisible advocate bagi kita. Mereka
akan berupaya membela produk kita dan secara sukarela akan selalu
berusaha merekomendasikan kepada orang lain. Secara otomatis word of
33 Ibid
33
mouth akan bekerja. 34
Sedangkan dimensi loyalitas ada 4 yaitu: 35 Transaction,
Relationship, Partnership dan Ownership. Bahwasanya ketika pelanggan
loyal, maka tidak hanya mereka akan bertransaksi tetapi juga berelasi,
menjalin kerjasama.
Loyalitas pelanggan merupakan kekuatan kita dalam menciptakan
barrier to new entrants (menghalangi pemain baru masuk). Dalam rangka
menciptakan customer loyalty maka perusahaan harus berpikir untuk dapat
menciptakan customer satisfaction terlebih dahulu. Salah satunya yaitu
melalui Relationship Marketing yang tidak hanya mengutamakan pada
bagaimana menciptakan penjualan saja tetapi bagaimana mempertahankan
pelanggan dengan dasar hubungan kerjasama dan kepercayaan supaya
tercipta kepuasan pelanggan yang maksimal dan sustainability marketing.
a. Perspektif Loyalitas Pelanggan
Selama ini loyalitas pelanggan kerap sekali dikaitkan dengan
perilaku pembelian ulang. Keduanya memang berhubungan, namun
sesungguhnya berbeda. Dalam konteks merek, misalnya, loyalitas
mencerminkan komitmen psikologi terhadap merek tertentu, sedangkan
perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek
tertentu yang sama secara berulang kali (bisa dikarenakan memang hanya
satu-satunya merek yang tersedia, merek termurah, dan sebagainya).
34 http//G:/Definisi Loyalitas Pelanggan Kumpulan Pemikiran Tentang Dunia Bisnis,Manajemen dan Enterpreneurship.htm
35 http://ymanajemen.wordpress.com/2008/01/18/definisi-loyalitas-pelanggan, tgl 13Agustus 2010
34
Pembelian ulang dapat merupakan hasil dominasi pasar oleh
perusahaan yang berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya
alternatif yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki
peluang untuk memilih. Selain itu, pembelian ulang dapat pula
merupakan hasil upaya promosi terus-menerus dalam rangka memikat
dan membujuk pelanggan untuk membeli kembali merek yang sama. Bila
tidak ada dominasi pasar dan upaya promosi intensif tersebut, pelanggan
sangat mungkin beralih merek, sebaiknya, pelanggan yang loyal pada
merek tertentu cenderung “terikat” pada merek tersebut dan bakal
membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternative
lainnya.
Dengan kata lain, loyalitas merek dapat ditinjau dari merek apa
yang dibeli konsumen dan bagaimana peranan atau sikap konsumen
terhadap merek tertentu. Dalam perkembangan terakhir, muncul pula
aliran integrative yang berusaha menggabungkan perspektif sikap dan
behaviora.36
Berdasarkan persefektif behafiora loyalitas merk diartikan
sebagai pembelian ulang sebuah merk secara konsisten oleh pelanggan.
Setiap kali seorang konsumen membeli ulang sebuah produk, bila ia
membeli merk produk yang sama, maka ia dikatakan pelanggan yang
setia pada merk tersebut dalam kategori produk bersangkutan. Ukuran-
ukuran loyalitas ini didasarkan pada perilaku pembelian actual konsumen
36 Fandy Tjiptono, Pemasaran Strategik, Op Cit., h. 76
35
atau laporan konsumen mengenai perilaku pembelinya. Ukuran-ukuran
tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga macam: proporsi pembelian,
urutan pembelian, dan probabilitas pembelian.37
Sedangkan perspektif sikap mengasumsikan bahwa terdapat satu
atau beberapa penyebab utama loyalitas pelanggan yang bisa
diidentifikasi. Perilaku pembelian sebuah merk yang sama oleh
pelanggan yang sama tidak terjadi begitu saja. Namun, itu lebih
merupakan konsekuensi langsung dari factor tertentu dalam perilaku
konsumen.38
Loyalitas pelanggan merupakan kesetiaan pelanggan terhadap
penyedia jasa yang telah memberikan pelayanan kepadanya. Menurut
Tjiptono (2002) loyalitas disini dapat diukur dengan 3 indikator, yaitu:
a. Repeat, yaitu apabila pelanggan membutuhkan barang atau jasa yang
disediakan oleh penyedia jasa yang bersangkutan
b. Retention, yakni ia tidak terpengaruh jasa yang ditawarkan oleh pihak
lain.
c. Referral, apabila jasa yang diterima memuaskan, maka pelanggan
akan memberitahukan kepada pihak lain, dan sebaliknya apabila ada
ketidakpuasan atas pelayan yang diterima ia tidak akan bicara pada
pihak lain, tapi justru akan memberitahukan layanan yang kurang
memuaskan tersebut pada pihak penyedia dana.39
Pengadaan nilai tambah dan pengalaman berbelanja menjadi
37 Ibid, h. 7738 Ibid, h. 7939 Fandy Tjiptono, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Yogyakarta. Penerbit Andi, 2002
36
solusi guna mempertahankan kesetiaan pelanggan. Dalam buku
Marketing Muhammad Rasululloh tidak hanya mampu menciptakan
pelanggan yang loyal, akan tetapi juga mampu membuat pelanggan yang
percaya dengan kejujuran, keikhlasan, silaturrahim dan bermurah hati
yang menjadi inti dari seluruh kegiatan marketing yang dilakukan
beliau.40
2.1.5 Peneliti TerdahuluMenurut hasil penelitian Esty Sampurnaningtyas (2003) dengan judul
“Analisis Pengaruh Produk, Saluran distribusi, Promosi, Dan Harga Terhadap
Kepuasan Pembelian Produk Rokok Djarum”. Ditunjukkan dengan adanya
koefisien determinasi sebesar 0,599 yang berarti bahwa 55,99% variabel Y dapat
dijelaskan oleh variabel produk (X1), distribusi (X2), promosi (X3), dan harga
(X4) secara bersama-sama.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arpan lim yang berjudul “Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Kartu Prabayar XL” ini
diketahui bahwa Bauran Pemasaran dari hasil koefisien determinasi memiliki
pengaruh sebesar 81,5% terhadap Loyalitas Pelanggan, sedangkan sisanya sebesar
18,5% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitan ini. Adapun sub variabel harga
mempunyai pengaruh langsung yang paling besar terhadap loyalitas pelanggan
sebesar 39,36% dan sub variabel promosi mempunyai pengaruh paling kecil
terhadap loyalitas pelanggan yaitu sebesar 1,63%.
40 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad Saw, op.cit., h. 90
37
Pengaruh loyalitas konsumen juga ditunjukkan oleh penelitian Prasetyo
Edi yang berjudul Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Swalayan “Assgros Sartika”Gemolong Di Kabupaten
Sragen. Berdasarkan hasil analisis data uji simultan dapat diketahui bahwa
variabel keragaman produk dan pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas konsumen pada swalayan Assgros Sartika Gemolong sebesar
38%.
2.1.6. Kerangka Pemikiran Teoritik
Bauran pemasaran
(X)
Loyalitas
pelanggan
1. Product
2. Promotion
3. Price
4. Place
- Repeat
- Retention
- Referral
2.2 Hipotesis
Berdasarkan pada kajian teori dan perumusan masalah, serta kerangka
berfikir tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah :
“Ada pengaruh antara Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan
Busana Muslim Di Kota Semarang”.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah
subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner
atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
responden.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber
datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi
sumber data, sedangkan isi catatan subjek penelitian atau variabel
penelitian.41
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
data primer dan sekunder.
1. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama.
Sumber data primer yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan teller,
manajer busana muslim terkait, serta penulis melakukan transaksi secara
langsung guna memperoleh data yang akurat.
41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Yogyakarta:Rineka Cipta, 1996, h.129
39
2. Sumber data sekunder adalah sumber yang dapat memberikan informasi
atau data tambahan yang dapat memperkuat data pokok, baik yang berupa
manusia atau benda (majalah, buku, Koran dll).42 Dalam penelitian ini
yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen resmi,
buku-buku, hasil-hasil penelitian.
3.2. Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 43
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian
survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Populasi
merupakan keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian, dan sample merupakan
himpunan bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
Untuk mendapatkan sample yang dapat menggambarkan populasi,
maka dalam penentuan sample penelitian ini digunakan rumus Solvin sebagai
berikut
21 NeNn
+=
42 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R &D, Bandung: Alfabeta,2008, h. 225
43 Ibid, h. 80
40
Dimana :n = Ukuran sampleN = Ukuran populasiE = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample
yang masih dapat ditolerir.Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran
ketidakpastian sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus diatas
diperoleh sample sebesar :
orangn 9767,96)1,0(915.21
915.22 ==
+=
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan prosedur random sampling yakni proses pemilihan sample
dimana untuk dipilih. Sedangkan metode yang digunakan adalah simple
random sampling, yaitu cara pemilihan sample dimana anggota dari populasi
dipilih satu persatu secara random (semua mendapatkan kesempatan yang
sama untuk dipilih) dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi.
Untuk menghindari subjektivitas dalam penentuan sample, maka sample
diambil dari populasi dengan menggunakan bantuan program SPSS.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Berbagai data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dilakukan
dengan berbagai metode, yaitu:44
Metode Interview (wawancara)Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab
secara lisan kepada pihak yang akan diteliti, yaitu pelanggan Busana
Muslim Di Kota Semarang.
Metode Kuesioner (angket)
44 Ibid, h.137
41
Yaitu dengan memberikan suatu daftar pertanyaan yang telah
dibuat dan ditentukan urutan serta formatnya oleh peneliti kepada
responden, yaitu seluruh pelanggan Busana Muslim Di Kota Semarang.
Metode study pustaka
Di dalam pengumpulan data study pustaka penulis memperoleh
data-data dari buku. Serta bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan
judul penelitian ini.
3.4. Metode Analisis Data
3.4.1 Uji validitas dan uji reabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti. Agar diperoleh
keberhasilan instrument, maka sebelum instrument digunakan sebagai
alat pengumpul data dilakukan uji coba. Uji validitas instrument
digunakan tehnik uji validitas internal yaitu dengan menguji
kesesuaian antara bagian instrument secara keseluruhan. Dalam
penelitian ini digunakan analisis butir yaitu dengan mengkorelasikan
skor tiap butir pertanyaan dengan skor total, kemudian dikonsultasikan
dengan tabel nilai r dengan taraf signifikan 95 %.
42
Mengutip dari buku Muchammad Fauzi yang berjudul
Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Migrasi
Nasabah Bank Umum Syari ah di Kota Semarang bahwa uji validitas
di lakukan dengan metode person correlation, dengan memperhatikan
batas nilai MSA 0,5 yang signifikan dan batas factor loading 0.4.
Sedangkan dalam buku Muchammad Fauzi yang berjudul Pengaruh
Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islami, Performance Quality,
Reputation, Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Dan Nasabah Baitul
Mal Wat Tamwil (BMT) Kab. Pemalang juga menyebutkan bahwa uji
validitas dilakukan dengan menggunakan analisis factor (factor
analysis) yaitu factor loading untuk memastikan masing-masing
pertanyaan terklasifikasi pada setiap variable yang di tentukan. Hair, et
al (1998) memberikan kriteria terhadap signifikansi dari factor loading
sebagai berikut; > 0,3 tergolong signifikan, > 0,4 tergolong lebih
signifikan, dan > 0,5 tergolong sangat signifikan.45 Uji lebih lanjut
juga dilakukan untuk mengetahui terpenuhinya asumsi klasik atas
persamaan regresi yang di buat. Uji asumsi klasik meliputi: uji
multikoliniearitas, heteroskedasitas, autokorelasi, dan liniearitas 46 .
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah, dengan ukuran seperti tersebut di atas. Uji validitas instrumen
45 Muchammad Fauzi, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islami,Performance Quality, Reputation, Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Dan Nasabah Baitul MalWat Tamwil(BMT) Kab. Pemalang, Semarang: IAIN Walisongo, 2009, h. 63
46 Muchammad Fauzi, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan MigrasiNasabah Bank Umum Syari ah di Kota Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2008, h. 34
43
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrument penelitian
mampu mencerminkan isi sesuai dengan hlm dan sifat yang diukur.
Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment seperti
berikut :
rxy =( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑∑∑
−−
−2222 X YYNXN
YXXYN
Keterangan:
rxy = Korelasi product momen/koefisien korelasi
N = Jumlah responden
X = Tiap item pertanyaan
Y = Jumlah dari setiap pertanyaan
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu alat pengukur dengan derajat
keajegan, suatu kuesioner disebut reliable atau handal jika jawaban-
jawaban seseorang konsisten. Untuk uji reliabilitas instrumen,
digunakan rumus Alpha dari Cronbach sebagai berikut:
r
−
−= ∑
2
2
11 11 t
b
aa
kk
Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 2ba = Jumlah varian
2ta = Varian total
3.4.2 Normalitas data
44
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variable memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah
distribusi normal atau tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya, yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara
yang termudah untuk melihat normalitas residual adalah melihat grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal.47
3.4.3 Uji asumsi klasik
1) Uji Multikoliniearitas
Uji multikolinieriatas dilakukan dengan tujuan untuk
melakukan apakah model regresi ditemukan terjadi korelasi yang
kuat antar variable independennya. Uji ini dilakukan dengan cara
melihat koefisien korelasi antar variable independen. Apabila lebih
dari 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi multikoliniearitas
yang sangat serius. Deteksi lain yang dapat dilakukan dengan
menentukan nilai tolerance dan variance inflation factor, apabila
nilai tolerance lebih dari 10 atau nilai VIF lebih 0,90 maka terjadi
multikoliniearitas.
2) Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas, dilakukan dengan tujuan untuk
menentukan apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variansi
dari residual satu observasi ke observasi lainnya. Uji ini dapat
47 Ibid, h. 50
45
dilakukan secara sederhana dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variable dependen (zpred), dengan nilai residualnya (zresid).
Apabila grafik plot menunjukkan pola tertentu (bergelombang,
melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terjadi
heteroskedasitas.
3) Autokorelasi
Maksud dari tujuan tersebut di atas apakah garis regresi
antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau tidak
linear maka analisis regresi tidak dapat di lanjutkan.48
4) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.
Analisis data
Metode analisis data yang tidak dapat diukur dengan angka
baik data-data yang ada sehingga memberikan kesempatan yang
dibutuhkan, maka beberapa alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Metode Analisis Kualitatif
Analisis ini merupakan analisis secara deskriptif, yaitu
dengan menemukan fakta-fakta dari pengumpulan data yang
diperoleh selama penelitian, untuk selanjutnya dianalisis dan
48 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 265
46
diproses lebih lanjut berdasarkan teori-teori yang ada, yaitu
eksploratif dan deskriptif.
2. Metode Analisis Kuantitatif
Merupakan metode untuk melakukan pengujian terhadap
hipotesis dan data yang diperoleh melalui uji statistik. Untuk
keperluan analisis, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang
diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian
dari setiap pertanyaan berdasarkan skala Linkert. Skor yang
digunakan adalah 5-4-3-2-1 berupa pernyataan positif (Sangat
setuju/ Setuju/ Kurang setuju/ Tidak setuju/ Sangat tidak setuju).
3. Analisis regresi linear sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk
mengetahui Persepsi bauran pemasaran (X), terhadap Loyalitas
pelanggan busana muslim di Kota Semarang.
Persamaan regresi linear sederhana dicari dengan rumus:
Y = a + bX
Dimana :
Y = Loyalitas Pelanggan Busana Muslim
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Variabel Bebas yaitu Persepsi bauran pemasaran
4. Menguji Hipotesis
47
a) Uji T
Untuk mengetahui apakah pengaruh bauran pemasaran
berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Busana
Muslim Di Kota Semarang.
Ho diterima: apabila T hitung < T tabel, berarti bahwa
bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas
pelanggan Busana Muslim Di Kota Semarang.
Ho tidak dapat diterima: apabila T hitung > T tabel,
berarti bahwa pengaruh bauran pemasaran tidak berpengaruh
secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Busana Muslim Di
Kota Semarang.
b) Uji F
Untuk mengetahui apakah pengaruh bauran pemasaran
berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan
Busana Muslim di Kota Semarang.
Ho diterima: apabila F hitung < F tabel, berarti bahwa
bauran pemasaran berpengaruh secara simultan terhadap
loyalitas pelanggan Busana Muslim Di Kota Semarang.
Ho tidak dapat diterima: apabila F hitung > F tabel,
berarti bahwa pengaruh bauran pemasaran tidak berpengaruh
secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Busana Muslim
Di Kota Semarang.
3.5. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Operasional variable penelitian
48
Variabel Definisi operasional Indikator Skalapengukuran
Product(produk)
Product adalah segalasesuatu yang dapatditawarkan dipasar dandapat memenuhi kebutuhankonsumen.
1. Produknyabermacam-macam
2. Obyek barang3. Bermanfaat bagi
penjual danpembeli
Diukurmelalui angketdenganmenggunakanskala Linkert
Price(harga)
Price adalah jumlah uangyang ditetapkan untuk suatuproduk atau jasa.
1. Penetapan hargasesuai standar
2. Adanyadiscount harga
3. Harganya dapatdijangkau
Diukurmelalui angketdenganmenggunakanskala Linkert
Place(tempat/lokasi)
Place adalah suatu tempatdimana perusahaan itumelakukan berbagaikegiatan yang dilakukanperusahaan untuk memuatproduk dapat diperoleh dantersedia bagi konsumen.
1. Lokasistrategis
2. Saranatransportasimemadai
3. Penjualandilakukansecaralangsung
Diukurmelalui angketdenganmenggunakanskala Linkert
Promotion(promosi)
Promotion adalah suatubentuk komunikasipemasaran yang merupakanaktivitas pemasaran yangberusaha menyebarkaninformasi, mempengaruhiatau membujuk danmengingatkan pasar sasaranatas perusahaan danproduknya agar bersediamenerima membeli danloyal pada produk yangditawarkan perusahaan yangbersangkutan.
1. Periklananmelalui spanduk
2. Promosipenjualanmelaluipemberianhadiah
3. Personal sellingdalammemberikaninformasi yangdetail
Diukurmelalui angketdenganmenggunakanskala Linkert
Loyalitaspelanggan
Loyalitas adalah kesetiaanpelanggan terhadappenyedia jasa yang telahmemberikan pelayanankepadanya.
1. Repeat2. Retention3. Referral
Diukurmelalui angketdenganmenggunakanskala Linkert
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Dan Karakteristik Responden
4.1.1 Sejarah Singkat Rabbani
Berawal dari kepahitan dan kesulitan hidup yang luar biasa, pada
tahun 1994 Bpk. H. Amry Gunawan bersama istrinya Ibu Hj. Nia Kurnia
mendirikan outlet busana muslim untuk memperkenalkan dan menjual
busana muslim hasil rancangannya, outlet tersebut diberi nama Rabbani,
didirikan di Kawasan Sekolah Bandung dengan ukuran 2x3 meter persegi.
Rabbani diambil dari AL Qur’an Surat : Al Imron Ayat 79.
Rabbani memiliki arti yang istimewa bagi Bpk. H. Amry Gunawan
dan Ibu Hj. Nia Kurnia, karena keberadaannya dapat memberikan sumber
penghasilan dan nafkah untuk kehidupan keluarga. Bagi Bpk. H. Amry
Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia, keberadaan Rabbani diharapkan dapat
memberikan konstribusi yang besar dalam syiar dan dakwah Islam bagi
para muslimah agar memenuhi kewajibannya untuk menutupi auratnya.
Rabbani ingin merubah paradigma sebagian besar masyarakat pada waktu
itu yang memandang bahwa wanita yang memakai busana muslim itu kuno
dan kampungan. Rabbani ingin menunjukkan bahwa wanita yang memakai
busana muslim itu modern dan terhormat dan juga dapat tampil gaya,
trendy namun sopan dan syar’i. Kendati demikian, Rabbani juga
menghadapi tantangan yang sangat besar, karena pada waktu itu wanita
50
yang memakai busana muslim masih jarang serta belum menjadi trend.
Namun, keadaan tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan, bahkan
dijadikan sebagai tantangan untuk bisa mendobrak trend mode.
Pada waktu itu Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat
berkembang dan maju, karena waktu itu outlet yang khusus menjual
busana muslim masih jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan
yang tinggi. Pada awal berdiri Rabbani memiliki satu karyawan untuk
melayani konsumen, satu tahun kemudian pindah ke Jl. Dipati Ukur
dengan kondisi outlet yang tidak jauh berbeda dengan outlet sebelumnya,
begitu pula dengan perkembangannya secara bisnis belum menunjukkan
perubahan yang signifikan. Namun, keadaan tersebut tidak menyurutkan
motivasi dan perjuangan Bpk. H. Amry Gunawan & ibu Hj. Nia Kurnia,
bahkan keadaan tersebut dijadikan cambuk untuk membakar dan menempa
semangat dan perjuangan Bpk. H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia
untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan desain terbaik. Seiring
dengan berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, karena rancangannya yang
senantiasa inovatif dan berbeda dari yang lain, Rabbani mengalami
perkembangan yang pesat.
Rabbani mulai diterima oleh masyarakat dan mulai memiliki
pelanggan yang semakin banyak, sehingga outlet yang berada di Jl. Dipati
di ukur tidak mampu lagi menampung konsumen dan pelanggan yang
membludak, akhirnya pada tahun 2001 Rabbani pindah ke outlet yang
lebih luas dan refresentatif, yaitu ke Jl. Hasanudin No. 26 Bandung. Pada
51
pertengahan tahun 2007 Rabbani pindah lokasi ke Jl. Dipati Ukur No. 44
Bandung. Rabbani Rabbani memperluas lagi di Jl. Pandanaran Semarang,
Rabbani mempunyai banyak pelanggan karena secara umum pola
pemasaran Rabbani lebih menekankan kepada kalangan menengah ke atas.
Sehingga melihat pelanggan dari karakteristik itu baik dari asal
domisilinya, tingkat pendapatannya, golongan usianya, dan jenis
kelaminnya.
Rabbani senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya.dan
beradaptasi dengan perkembangan zaman, selain pindah outlet ke tempat
yang lebih luas, Rabbani senantiasa bermetamorfosis kearah yang lebih
baik untuk menjadi jawara Kerudung Instant dan icon mode shari’ah
terbaik di dunia. Rabbani mengembangkan strategi pemasarannya, selain
Pemasaran langsung ke konsumen, Rabbani membina network pemasaran
yaitu membuka mitra dealer atau distributor tunggal per kota atau
kabupaten dan mengembangkan network pengembangan outlet atau
RESHARE (retail outlet shariah).
4.1.2 Sejarah Singkat Pand’s
Pands Collection adalah sebuah perusahaan retail penjualan Busana
Muslim dan perlengkapan muslim yang berlokasi di Jl. Pandanaran 45-47
Semarang. Awal berdirinya pada tanggal 1 Mei 1987, pendirinya adalah dr.
Hj. Faizah, Pertama kali berdiri Pand's Collection hanya menjual bahan
dan pakaian bordir saja, tetapi setelah perkembangannya Pand's Collection
menjadi toko pusat busana muslim dan perlengkapan muslim terlengkap
52
dan terbesar di Jawa Tengah. Komoditi yang dijual selain busana muslim
dan perlengkapan muslim juga menyediakan batik sutera atau tulis,
perlengkapan haji, oleh-oleh haji, kebaya, parfum, aksesori, dan lain-lain.
Pands Collection adalah toko baju muslim dan muslimah di Pandanaran
Semarang. Anda juga bisa berkunjung Pand's Collection di Jl. Pandanaran
45-47 Semarang 50244. Visi Pand’s “DUNIA LEBIH INDAH DENGAN
BUSANA MUSLIM ”. Misi Pad’s:
1. Menyediakan segala kebutuhan keluarga islami
2. Menampilkan inivasi terbaru
3. Membina tim terbaik dari orang – orang yang terbaik untuk
melaksanakan usaha yang menguntungkan
4. Meningkatkan Syiar Islam dan kesejahteraan bersama.
4.1.3 Sejarah Singkat Al-fath
Sejarah berdirinya Pusat Perbelanjaan Khasanah Muslim Al-Fath
tidak lepas dari kondisi dan situasi pasar busana muslim pada tahun 1970-
an hingga 1980an dimana pada saat itu belum terdapat toko khusus busana
muslim beserta perlengkapan ibadah lainnya secara lengkap di kota
Yogyakarta maupun di kota-kota lain pada umumnya.
H. Herry Zudianto, induk dari Khasanah Muslim Al-Fath, melihat
kebutuhan masyarakat akan gerai muslim serta perlengkapan ibadah dalam
satu area, maka didirikanlah toko khusus perlengkapan beribadah umat
Islam dengan konsep One Stop Shopping dengan nama Pusat Perbelanjaan
Khasanah Muslim Al-Fath pada tanggal 24 Februari 1989 di Yogyakarta,
53
yang kini dipimpin oleh Hj. Dyah Suminar HZ sebagai Dirut margaria
GROUP.
Adapun tujuan didirikannya Pusat Perbelanjaan Khasanah Muslim
Al – Fath adalah memenuhi ragam kebutuhan dan perlengkapan ibadah
umat muslim dimanapun berada sebagai Pusat Perbelanjaan Khasanah
Muslim dengan tagline “Bagian Gaya Hidup Islami”. Seiring
perkembangan bisnis yang semakin pesat, Pusat perbelanjaan Khasanah
Muslim Al-Fath berkembang ke luar daerah Yogya, yaitu Al-Fath
Rawamangun Jakarta (1994), kemudian Al-Fath Solo di tahun 1995. Pada
tahun 1997 berdiri Al-Fath Semarang, tahun 2003 berdiri Al-Fath di
Bintaro Jakarta dan tahun 2008 di Cipete Jakarta.
Sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung
peningkatan ekonomi nasional, Al-Fath terus memberikan fokus dan
perhatian terhadap eksistensi dan daya saing produk lokal sebagai
dukungan terhadap program pemerintah dalam membatasi produk impor.
Dengan dukungan kontribusi 80% produk lokal, Al-Fath berharap dapat
turut berkontribusi bagi industri lokal untuk dapat diakses dimanapun gerai
Al-Fath berada.
Sebagaimana konsistensi Al-Fath untuk menjadi bagian dari gaya
hidup islami keluarga muslim. Kami memberikan pilihan citra bagi
keluarga muslim hingga menyadari betapa mudah, menyenangkan dan
nyaman tampil islami ataupun hening khusu’ beribadah. Sejak gerai
pertama pada 24 Februari 1989 di Jogja, dilanjutkan perkembangan Al-
54
Fath di Solo, Semarang dan Jakarta, Al-Fath terus berkembang. Dengan
keinginan untuk tetap memberikan pilihan, kenyamanan, fasilitas dan
layanan terbaik bagi para ayah, ibu dan anak-anak muslim.Visi
“Menjadikan perusahaan tumbuh secara berkualitas, bercitra tinggi dan
inovatif untuk bidang penyediaan perlengkapan busana muslim dan produk
berwawasan Islami lainnya”. Misi Alfath:
1. Memberikan produk yang berkualitas, up to date, inovatif dan citra
tinggi
2. Memberikan pelayanan yang ramah, menolong dan cepat.
3. Membangun perusahaan dan mempunyai struktur finansial yang kokoh,
struktur laba yang wajar agar perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang.
4. Memberikan ilmu dan imbalan yang adil kepada karyawan, Menjamin
kemitraan yang kokoh dengan semua pihak, dimana secara eksternal
adalah memberikan manfaat bagi syiar Islam, dan secara internal
memberikan manfaat bagi lingkungan perusahaan.
a. Layanan Dan Fasilitas
1. Jasa pesan busana
2. Konsultasi mode
3. Demo kreasi jilbab
4. Merangkai hantaran & mahar
5. Salon Jilbab dan Make Up
6. Mushola
55
7. Area Tunggu
8. Toilet
4.1.4 Sejarah Singkat Fatimah Zahra
Fatimah Zahra adalah sebuah perusahaan yang melayani jasa haji dan
umroh.seiring dengan berkembangnya zaman Fatimah Zahra melengkapi
berbagai macam kebutuhan, Busana Muslim Fatimah Zahra berlokasi di Jl.
MH. Thamrin 138 Semarang, pemilik butik ini adalah bapak Ahmad Aidi.
Komoditi yang dijual selain perlengkapan haji, oleh-oleh haji, dan juga
kebutuhan haji lainnya. Selain menjual perlengkapan haji Fatimah Zahra juga
menjual busana muslim. Busana Muslim Fatimah Zahra seiring dengan
berkembangnya zaman sekarang ini memiliki produk baju busana muslim,
gamis dan model-model baru yang lainnya.
Fatimah Zahra merupakan salah satu tempat yang melayani iabadah
haji dan umroh. Fatimah Zahra memudahkan konsumen untuk mengakses
dikarenakan alat transportasi yang mudah ditemui sehingga mudah dijangkau.
Awal berdirinya Fatimah Zahra hanya memiliki beberapa karyawan, dengan
semakin banyaknya pelanggan maka Fatimah Zahra Menambah karyanwanya
menjadi 20 karyawan. Dalam perkembangannya banyak pesaing dan took-
toko disekitarnya. Namun dengan kerja keras dan keuletannya, baik dari
pemilik maupun karyawannya menjadikan Fatimah Zahra lebih berkembang.
a. Layanan Dan Fasilitas
1. Jasa haji dan umroh
2. Jasa pemesanan busana
56
3. Konsultasi mode
4.2.1 Karakteristik Responden
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan
menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai
sampel yang diambil responden pelanggan pada butik busana muslim di
Kota Semarang berikut ini:
a. Jenis kelamin responden
Adapun data mengenai jenis kelamin responden pelanggan
pada butik busana muslim di Kota Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percentpria 33 33.0 33.0 33.0wanita 67 67.0 67.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui
tentang jenis kelamin responden pelanggan pada butik busana muslim
di Kota Semarang yang diambil sebagai responden, yang menunjukkan
bahwa mayoritas responden adalah wanita, yaitu sebanyak 67 orang,
sedangkan sisanya adalah responden pria sebanyak 33 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden pelanggan pada
butik busana muslim di Kota Semarang yang diambil sebagai
responden adalah perempuan.
57
Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin responden
yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
b. Pekerjaan responden
Adapun data mengenai pekerjaan responden pelanggan pada
butik busana muslim di Kota Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percentpelajar/mahasiswa 40 40.0 40.0 40.0pegawai negeri 13 13.0 13.0 53.0Wiraswasta 21 21.0 21.0 74.0pegawai swasta 19 19.0 19.0 93.0Lainnya 7 7.0 7.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar dari pekerjaan responden pelanggan pada butik busana
58
muslim di Kota Semarang yang diambil sebagai responden mayoritas
adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 40 orang, sedangkan
wiraswasta sebanyak 21 orang dan pegawai swasta sebanyak 19 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pekerjaan responden yang
dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.2
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
c. Usia Responden
Adapun data mengenai usia responden pelanggan pada butik
busana muslim di Kota Semarang adalah sebagai berikut:
59
Tabel 4.3
Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent<20 tahun 24 24.0 24.0 24.021 - 30 tahun 33 33.0 33.0 57.031 - 40 tahun 23 23.0 23.0 80.041 - 50 tahun 16 16.0 16.0 96.0> 50 tahun 4 4.0 4.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 ini memperlihatkan
bahwa pelanggan pada butik busana muslim di Kota Semarang yang
diambil sebagai responden sebagian besar berusia 21-30 tahun.
Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas
responden berusia 21-30 tahun sebanyak 33 orang, sedangkan yang
berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 24 orang dan yang berusia 31-
40 tahun sebanyak 23 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar usia responden yang
dapat peneliti peroleh:
60
Gambar 4.3
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
d. Pendidikan Responden
Adapun data mengenai pendidikan pelanggan pada butik
busana muslim di Kota Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pendidikan Responden
Pendidikan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentSD 8 8.0 8.0 8.0SLTP 16 16.0 16.0 24.0SMA 46 46.0 46.0 70.0PerguruanTinggi
30 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0S umber: Data primer yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa
pelanggan pada butik busana muslim di Kota Semarang yang diambil
sebagai responden sebagian besar berpendidikan SMA. Berdasarkan
tabel tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden
61
berpendidikan SMA sebanyak 46 orang, sedangkan yang
berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 30 orang dan SLTP sebanyak
16 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan responden
yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.4
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
4.2 Deskripsi Data Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari bauran pemasaran sebagai
variabel bebas (Independen) dan loyalitas pelanggan sebagai variabel terikat
(Dependen). Data variabel-variabel tersebut di peroleh dari hasil angket yang telah
di sebar, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
62
Tabel 4.5Hasil Skor Kuesioner Regresi
Variabel Item pertanyaan TotalSS % Total
S % TotalKS % Total
TS % TotalSTS %
Pertanyaan 1 59 59 35 35 6 6 0 0 0 0Pertanyaan 2 50 50 45 45 5 5 0 0 0 0Pertanyaan 3 45 45 53 53 2 2 0 0 0 0Pertanyaan 4 39 39 45 45 9 9 7 7 0 0Pertanyaan 5 37 37 52 52 11 11 0 0 0 0Pertanyaan 6 38 38 50 50 12 12 0 0 0 0Pertanyaan 7 54 54 41 41 5 5 0 0 0 0Pertanyaan 8 10 10 35 35 20 20 15 15 20 20Pertanyaan 9 20 20 47 47 21 21 11 11 1 1Pertanyaan 10 24 24 59 59 17 17 0 0 0 0Pertanyaan 11 18 18 57 57 24 24 1 1 0 0Pertanyaan 12 36 36 55 55 9 9 0 0 0 0Pertanyaan 13 53 53 47 47 0 0 0 0 0 0Pertanyaan 14 57 57 43 43 0 0 0 0 0 0Pertanyaan 15 29 29 63 63 8 8 0 0 0 0Pertanyaan 16 43 43 49 49 8 8 0 0 0 0Pertanyaan 17 40 40 60 60 0 0 0 0 0 0Pertanyaan 18 54 54 46 46 0 0 0 0 0 0Pertanyaan 19 35 35 51 51 14 14 0 0 0 0Pertanyaan 20 15 15 50 50 22 22 8 8 5 5Pertanyaan 21 26 26 38 38 26 26 3 3 7 7Pertanyaan 22 16 16 52 52 23 23 9 9 0 0Pertanyaan 23 21 21 49 49 19 19 8 8 3 3
BauranPemasaran
(X)
Pertanyaan 24 19 19 47 47 24 24 6 6 4 4Pertanyaan 25 32 32 53 53 8 8 2 2 5 5Pertanyaan 26 31 31 48 48 18 18 3 3 0 0Pertanyaan 27 19 19 44 44 29 29 8 8 0 0Pertanyaan 28 18 18 40 40 30 30 12 12 0 0Pertanyaan 29 10 10 26 26 40 40 14 14 10 10
Loyalitaspelanggan
(Y)
Pertanyaan 30 10 10 54 54 32 32 3 3 1 1Sumber: Data Primer yang diolah 2010
4.2.1 Bauran Pemasaran
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk variabel bauran
pemasaran. Item pertanyaan 1, 59% responden menyatakan sangat setuju
bahwa pelanggan mengharapkan kualitas produk yang dikeluarkan oleh
butik busana muslim bahannya berkualitas, sedangkan sebanyak 35%
63
memilih setuju. Pada item pertanyaan 2, 50% responden menyatakan
sangat setuju bahwa pelanggan mengharapkan model produk busana
muslim bermacam-macam dan menutup aurat, sedangkan sebanyak 45%
menyatakan setuju. Pada item pertanyaan 3, 53% responden menyatakan
setuju bahwa pelanggan mengharapkan produk busana muslim mutu
kualitasnya terjamin, sedangkan sisanya sebanyak, 45% menyatakan
sangat setuju. Pada item pertanyaan 4, 45% responden menyatakan setuju
bahwa pelanggan mengharapkan produk busana muslim ketersediaan
produknya banyak, sedangkan sisanya sebanyak 39% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 5, 52% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan produk busana muslim kemasannya menarik,
sedangkan begitu pula sebanyak 37% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 6, 50% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan produk busana muslim kemasan produknya rapi, sedangkan
begitu pula sebanyak 38% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 7, 54% responden menyatakan sangat setuju
bahwa pelanggan mengharapkan harga produk busana muslim kemasan
produknya murah, sedangkan begitu pula sebanyak 41% menyatakan
setuju. Pada item pertanyaan 8, 35% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan harga produk busana muslim sama seperti yang
ada di pasar, sedangkan begitu pula sebanyak 10% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 9, 47% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan harga produk busana muslim ada diskon karena
64
anda menjadi pelanggan tetap, sedangkan begitu pula sebanyak 20%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 10, 59% responden
menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan harga produk busana
muslim ada diskon karena adanya potongan harga di setiap pembelian,
sedangkan begitu pula sebanyak 24% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 11, 57% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan harga produk busana muslim menengah ke bawah,
sedangkan begitu pula sebanyak 18% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 12, 55% responden menyatakan setuju
bahwa pelanggan mengharapkan harga busana muslim tidak terlalu mahal,
sedangkan begitu pula sebanyak 36% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 13, 53% responden menyatakan sangat setuju bahwa pelanggan
mengharapkan lingkungan toko busana muslim bersih, sedangkan begitu
pula sebanyak 47% menyatakan setuju. Pada item pertanyaan 14, 57%
responden menyatakan sangat setuju bahwa pelanggan mengharapkan
lokasi toko busana muslim mempunyai lahan parkir, sedangkan begitu pula
sebanyak 43% menyatakan setuju. Pada item pertanyaan 15, 63%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan lokasi toko
busana muslim dapat dijangkau kendaraan umum, sedangkan begitu pula
sebanyak 29% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 16, 49%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan lokasi toko
busana muslim strategis, sedangkan begitu pula sebanyak 43%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 17, 60% responden
65
menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan lokasi toko busana
muslim sejuk, sedangkan begitu pula sebanyak 40% menyatakan sangat
setuju.
Pada item pertanyaan 18, 46% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan lokasi toko busana muslim aman, sedangkan
begitu pula sebanyak 54% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan
19, 51% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan
periklanan busana muslim diiklankan semenaik mungkin, sedangkan
begitu pula sebanyak 35% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan
20, 50% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan
periklanan busana muslim diiklankan melalui spanduk, sedangkan begitu
pula sebanyak 15% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 21,
38% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan
periklanan busana muslim dilakukan dengan pemberian kupon, sedangkan
begitu pula sebanyak 26% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan
22, 52% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan
periklanan busana muslim dilakukan dengan pemberian diskon, sedangkan
begitu pula sebanyak 16% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan
23, 49% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan
periklanan busana muslim dilakukan dengan pemberitahuan melalui media
televisi, sedangkan begitu pula sebanyak 23% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 24, 47% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan melalui
66
pamflet, sedangkan begitu pula sebanyak 19% menyatakan sangat setuju.
4.2.2 Loyalitas Pelanggan
Untuk variabel loyalitas pelanggan, item pertanyaan 25, 53%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan akan tetap loyal terhadap
busana muslim dengan terus menggunakan produknya, sedangkan sisanya
sebanyak 32% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 26, 48%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan akan tetap melakukan
pembelian ulang terhadap produk busana muslim, sedangkan sisanya
sebanyak 31% menyatakan setuju. Pada item pertanyaan 27, 44%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan akan membeli produk
yang lain ditempat yang sama, sedangkan sisanya sebanyak 19%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 28, 40% responden
menyatakan setuju bahwa pelanggan akan tetap melakukan pembelian
ulang di tempat ini walaupun ditempat lain ada, sedangkan sisanya
sebanyak 18% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 29, 40%
responden menyatakan kurang setuju bahwa pelanggan tidak akan
terpengaruh dengan tempat-tempat yang lain, sedangkan sisanya sebanyak
26% menyatakan setuju. Pada item pertanyaan 30, 54% responden
menyatakan setuju bahwa pelanggan puas terhadap produk, harga, lokasi,
promosi yang telah ditawarkan di tempat ini, sedangkan sisanya sebanyak
10% menyatakan sangat setuju.
67
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.
Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur (kuesioner). Uji validitas dalam penelitian ini
dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS. Kriteria pengukuran
yang digunakan adalah :
- Apabila r hitung > r tabel dengan df = n-2 , maka kesimpulannya item
kuesioner tersebut valid
- Apabila r hitung < r tabel dengan df = n-2 , maka kesimpulannya item
kuesioner tersebut tidak valid
Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df)
= n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada
kasus ini besarnya df dapat dihitung 100-2 atau df 98 dengan alpha 0,05 didapat
r tabel 0,197, jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada
kolom corrected item pertanyaan total correlation) lebih besar dari r tabel dan
nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
bantuan komputer program SPSS ver.17. Dari perhitungan diperoleh hasil
sebagai berikut :
68
Tabel 4.6Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan
Pertanyaan 1 0,293 0,197 ValidPertanyaan 2 0,470 0,197 ValidPertanyaan 3 0,370 0,197 ValidPertanyaan 4 0,647 0,197 ValidPertanyaan 5 0,550 0,197 ValidPertanyaan 6 0,505 0,197 ValidPertanyaan 7 0,511 0,197 ValidPertanyaan 8 0,710 0,197 ValidPertanyaan 9 0,391 0,197 ValidPertanyaan 10 0,419 0,197 ValidPertanyaan 11 0,329 0,197 ValidPertanyaan 12 0,335 0,197 ValidPertanyaan 13 0,435 0,197 ValidPertanyaan 14 0,313 0,197 ValidPertanyaan 15 0,295 0,197 ValidPertanyaan 16 0,534 0,197 ValidPertanyaan 17 0,359 0,197 ValidPertanyaan 18 0,471 0,197 ValidPertanyaan 19 0,274 0,197 ValidPertanyaan 20 0,656 0,197 ValidPertanyaan 21 0,734 0,197 ValidPertanyaan 22 0,403 0,197 ValidPertanyaan 23 0,198 0,197 Valid
BauranPemasaran
(X)
Pertanyaan 24 0,504 0,197 ValidPertanyaan 25 0,538 0,197 ValidPertanyaan 26 0,357 0,197 ValidPertanyaan 27 0,440 0,197 ValidPertanyaan 28 0,358 0,197 ValidPertanyaan 29 0,581 0,197 Valid
LoyalitasPelanggan
(Y)
Pertanyaan 30 0,545 0,197 ValidSumber: Data Primer yang diolah, 2010
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel (0,197) dan bernilai positif. Dengan
demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
69
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Indikator Reliabilitas
CoefficientCronbach
AlphaKeteranga
nProduk 6 Item pertanyaan 0,667 Reliabel
Harga 6 Item pertanyaan 0,650 Reliabel
Lokasi/tempat 6 Item pertanyaan 0,613 ReliabelX
Promosi 6 Item pertanyaan 0,661 ReliabelY Loyalitas 6 Item pertanyaan 0,669 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. dengan demikian variabel (bauran
dan loyalitas pelanggan) dapat dikatakan reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data
penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.4.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent
Tabel 4.8
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity StatisticsModel Tolerance VIF
(Constant)1X 1.000 1.000
a. Dependent Variable: YSumber: Data Primer yang diolah, 2010
70
Dari hasil pengujian multikolineoritas yang dilakukan diketahui
bahwa nilai variance inflation factor (VIF) variabel, yaitu bauran
pemasaran adalah 1.000 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa
antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikoliniearitas
4.4.2 Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara
variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.
Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
1 .241a .058 .048 .42094 1.172a. Predictors: (Constant), Xb. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson atas
residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 1.172.
Sebagai pedoman umum (S. Uyanto, 2006) Durbin–Watson berkisar 0
dan 4. jika nilai uji statistik Durbin–Watson lebih kecil dari satu atau lebih
besar dari tiga, maka residuals atau eror dari model regresi berganda tidak
bersifat independen atau terjadi autocorrelation.49
49 S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graham Ilmu, 2006, 248
71
Jadi berdasarkan nilai uji statistik Durbin Watson dalam penelitian
ini berada diatas satu dan dibawah tiga (1.172) sehingga tidak terjadi
autocorrelation.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji statistik
Heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat pola
yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.
72
4.4.4 Uji Normalitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji statistik
Heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai Cara
yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan
menggunakan Grafik Normal P-P Plot dengan cara melihat penyebaran
datanya. Jika pada grafik tersebut penyebaran datanya mengikuti pola
garis lurus, maka datanya normal. Jika pada tabel test of normality dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov nilai sig > 0.05, maka data
berdistribusi normal.
Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.6
Grafik Histogra
Sumber Data Primer yang diolah, 2010
73
Gambar 4.7
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Tabel 4.9. Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Bauran Produk
Terhadap Loyalitas Pelanggan
Uji kolmogorov-smirnov Unstandarize ResidualNilai kolmogorov-smirnov 0,674Sig 0,754
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan pada grafik normal P-P Plot penyebaran data mengikuti
garis normal (garis lurus), dan hal yang sama itu pun ditunjukkan pada tabel
4.9, pada uji Kolomorov Smirnov menunjukkan bahwa data yang didapat
tersebut mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada 0,754 > 0.05. Dengan demikian,
data berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
74
4.5 Analisis data
4.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk menjelaskan
sejauh mana kemampuan variabel independen (bauran produk) terhadap
variabel dependen (loyalitas pelanggan). Hasil olahan statistik yang dibantu
program SPSS 17.0 for windows menunjukkan bahwa variabel independen
hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 5,8%, sedang yang
94,2% sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
ini (tidak diteliti).
Table 5.0
Uji Pengaruh
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
1 .241a .058 .048 .42094 1.172a. Predictors: (Constant), Xb. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Hasil uji koefisien determinasi tersebut memberikan makna, bahwa
masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan. Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih lanjut.
Dari tabel Anova ditunjukkan dengan hasil perhitungan F test yang
menunjukkan nilai 6,023 dengan tingkat probabilitas 0,016 yang jauh di
bawah alpha 5%. Hal itu berarti bahwa variabel independen bauran
pemasaran berpengaruh terhadap variabel dependen loyalitas pelanggan.
75
Tabel 5.1ANOVAb
Model Sum of Squares DfMean
Square F Sig.Regression 1.067 1 1.067 6.023 .016a
Residual 17.365 98 .1771
Total 18.432 99a. Predictors: (Constant), Xb. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan “tidak ada pengaruh antara variabel bauran pemasaran
terhadap loyalitas pelanggan” tidak sanggup diterima yang berarti
menerima hipotesis alternatif yang berbunyi “ada pengaruh antara
variabel bauran pemasaran terhadap loyalitas pelanggan”.
Tabel 5.2
Coefficientsa
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 1.295 1.001 1.293 .1991X .600 .244 .241 2.454 .016
a. Dependent Variable: YSumber: Data Primer yang diolah, 2010
Dari tabel 5.3 diatas, dapat diketahui hasil analisis regresi
diperoleh koefisien untuk variabel sebesar 0,600 dengan konstanta
sebesar 1,295 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
Y = 1,295 + 0,600X
76
Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut.
4.5.2 Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan
Hasil uji empiris pengaruh antara bauran pemasaran terhadap
loyalitas pelanggan, menunjukkan nilai t hitung 2,494 dan p value (Sig)
sebesar 0.016 yang di bawah alpha 5%. Artinya bahwa buran pemasaran
terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian tidak dapat menolak
hipotesis yang menyatakan “Variabel bauran pemasaran berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan”.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel bauan
pemasaran menunjukkan angka sebesar 0,600, yang artinya adalah besaran
pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas pelanggan adalah sebesar
60%.
Koefisien regresi sebesar 1,295 menyatakan bahwa setiap
penambahan (karena memiliki tanda +) 1% pada bauran pemasaran maka
akan menambah loyalitas pelanggan sebesar 129,5 %, demikian pula jika
terjadi sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran
pemasaran merupakan variabel bebas yang secara signifikan berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan.
4.6 Pembahasan
Pengaruh masing-masing variabel independen (bauran pemasaran) dan
variabel dependen (loyalitas pelanggan) dapat dijelaskan sebagai berikut .
77
Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa bauran pemasaran
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada butik
busana muslim di Kota Semarang (P value < 0.05). Bauran pemasaran
merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dalam loyalitas pelanggan.
Semakin baik bauran pemasaran yang diberikan, pelanggan akan semakin
menunjukan sikap loyal terhadap butik busana muslim di Kota Semarang. Dari
hasil pengujian yang dilakukan terbukti bauran pemasaran mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana muslim di Kota
Semarang. Ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden pada masing-masing
item pertanyaan.
Pada item pertanyaan 1, 59% responden menyatakan sangat setuju
bahwa pelanggan mengharapkan kualitas produk yang dikeluarkan oleh butik
busana muslim bahannya berkualitas, sedangkan sebanyak 35% memilih setuju.
Pada item pertanyaan 2, 50% responden menyatakan sangat setuju bahwa
pelanggan mengharapkan model produk busana muslim bermacam-macam dan
menutup aurat, sedangkan sebanyak 45% menyatakan setuju. Pada item
pertanyaan 3, 53% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan produk busana muslim mutu kualitasnya terjamin, sedangkan
sisanya sebanyak, 45% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 4, 45%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan produk busana
muslim ketersediaan produknya banyak, sedangkan sisanya sebanyak 39%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 5, 52% responden menyatakan
setuju bahwa pelanggan mengharapkan produk busana muslim kemasannya
78
menarik, sedangkan begitu pula sebanyak 37% menyatakan sangat setuju. Pada
item pertanyaan 6, 50% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan produk busana muslim kemasan produknya rapi, sedangkan
begitu pula sebanyak 38% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 7, 54% responden menyatakan sangat setuju
bahwa pelanggan mengharapkan harga produk busana muslim kemasan
produknya murah, sedangkan begitu pula sebanyak 41% menyatakan setuju.
Pada item pertanyaan 8, 35% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan harga produk busana muslim sama seperti yang ada di pasar,
sedangkan begitu pula sebanyak 10% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 9, 47% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan harga produk busana muslim ada diskon karena anda menjadi
pelanggan tetap, sedangkan begitu pula sebanyak 20% menyatakan sangat setuju.
Pada item pertanyaan 10, 59% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan harga produk busana muslim ada diskon karena adanya potongan
harga di setiap pembelian, sedangkan begitu pula sebanyak 24% menyatakan
sangat setuju. Pada item pertanyaan 11, 57% responden menyatakan setuju
bahwa pelanggan mengharapkan harga produk busana muslim menengah ke
bawah, sedangkan begitu pula sebanyak 18% menyatakan sangat setuju
. Pada item pertanyaan 12, 55% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan harga busana muslim tidak terlalu mahal, sedangkan
begitu pula sebanyak 36% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 13,
53% responden menyatakan sangat setuju bahwa pelanggan mengharapkan
79
lingkungan toko busana muslim bersih, sedangkan begitu pula sebanyak 47%
menyatakan setuju. Pada item pertanyaan 14, 57% responden menyatakan sangat
setuju bahwa pelanggan mengharapkan lokasi toko busana muslim mempunyai
lahan parkir, sedangkan begitu pula sebanyak 43% menyatakan setuju. Pada
item pertanyaan 15, 63% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan lokasi toko busana muslim dapat dijangkau kendaraan umum,
sedangkan begitu pula sebanyak 29% menyatakan sangat setuju. Pada item
pertanyaan 16, 49% responden menyatakan setuju bahwa pelanggan
mengharapkan lokasi toko busana muslim strategis, sedangkan begitu pula
sebanyak 43% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 17, 60%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan lokasi toko
busana muslim sejuk, sedangkan begitu pula sebanyak 40% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 18, 46% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan lokasi toko busana muslim aman, sedangkan begitu
pula sebanyak 54% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 19, 51%
responden menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan periklanan
busana muslim diiklankan semenaik mungkin, sedangkan begitu pula sebanyak
35% menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 20, 50% responden
menyatakan setuju bahwa pelanggan mengharapkan periklanan busana muslim
diiklankan melalui spanduk, sedangkan begitu pula sebanyak 15% menyatakan
sangat setuju. Pada item pertanyaan 21, 38% responden menyatakan setuju
bahwa pelanggan mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan dengan
pemberian kupon, sedangkan begitu pula sebanyak 26% menyatakan sangat
80
setuju. Pada item pertanyaan 22, 52% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan dengan
pemberian diskon, sedangkan begitu pula sebanyak 16% menyatakan sangat
setuju. Pada item pertanyaan 23, 49% responden menyatakan setuju bahwa
pelanggan mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan dengan
pemberitahuan melalui media televisi, sedangkan begitu pula sebanyak 23%
menyatakan sangat setuju. Pada item pertanyaan 24, 47% responden menyatakan
setuju bahwa pelanggan mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan
melalui pamflet, sedangkan begitu pula sebanyak 19% menyatakan sangat
setuju..
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel bauran
pemasaran masing-masing item pertanyaan sebagian besar dijawab setuju. Hal
ini sejalan dengan pengujian hipotesa satu yang menyatakan bahwa ada
pengaruh signifikan antara bauran produk dengan loyalitas pelanggan pada butik
busana muslim di Kota Semarang dengan ditunjukkan P value 0,016 yang lebih
kecil dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya bauran produk mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana
muslim di Kota Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 100 responden pelanggan pada butik busana muslim di Kota Semarang
adanya bukti untuk menolak H0 bahwa bauran produk tidak mempunyai
pengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana muslim di Kota
Semarang. Dan menerima H1 bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel
81
bauran produk mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada butik
busana muslim di Kota Semarang.
Sedangkan hasil pengujian pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dapat dijelaskan oleh nilai P Value sebesar 0.016 pada tabel
anova, dimana lebih kecil dari taraf signifikasi 0.05. ini artinya variabel bauran
pemasaran terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana muslim di Kota
Semarang. Dan ini sekaligus menjawab bahwa hipotesa dua (H2) yang berbunyi
secara terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran pemasaran berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana muslim di Kota Semarang.
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat kita tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel bauran pemasaran (X) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana muslim Kota Semarang.
Terlihat t hitung (2,454) > t tabel (1,661) yang berarti bauran pemasaran
mempunyai andil dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan pada butik
busana muslim Kota Semarang. Variabel bauran pemasaran (X) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada butik busana
muslim Kota Semarang. Terlihat F hitung (6,023) > F tabel (3,938) yang
bauran pemasaran mempunyai andil dalam mempengaruhi loyalitas
pelanggan pada butik busana muslim Kota Semarang.
2. Jadi diantara produk, harga, lokasi, dan promosi yang paling berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan adalah bagian produk.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemilik Busana Muslim hendaknya berusaha senantiasa meningkatkan
keragaman produkterutama pada ketersediaan produk secara lengkap baik
83
dalam merek, ukuran, dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumen.
2. Bagi karyawan hendaknya selalu tanggap dengan segala kebutuhan
pengunjung serta lebih cepat dan tepat, baik dalam memberikan bantuan yang
dibutuhkan, khususnya untuk pengunjung-pengunjung yang kesulitan dalam
mencari produk yang diinginkan agar mereka mendapatkan kepuasan atas
jasa yang dibelinya dan akan kembali untuk melakukan pembelian ulang.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian sehingga
diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktot-faktor yang
mempengaruhi loyalitas.
84
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Yogyakarta:Rineka Cipta, 1996.
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007.
Az-Zabidi, Al-Imam Zainuddin Ahmad bin Lathif, Al-Tajrid Al-Sharih li AhaditsAl-Jami Al-Shahih, Bdg: Mizan, 2001.
Edi, Prasetyo, Pengaruh Keragaman Produk Dan Pelayanan Terhadap LoyalitasKonsumen Pada Swalayan “Assgros Sartika” Gemolong Di KabupatenSragen, Fakultas Ekonomi Unifersitas Semarang, 2007
Fauzi, Muchammad, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KeinginanMigrasi Nasabah Bank Umum Syari ah di Kota Semarang, Semarang:IAIN Walisongo, 2008.
Fauzi, Muchammad, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islami,Performance Quality, Reputation, Terhadap Kepuasan Dan LoyalitasDan Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil(BMT) Kab. Pemalang, Semarang:IAIN Walisongo, 2009.
Gunara, Thorik, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad saw, Bandung:Cv Multi Trustive Service 2007.
Irawan, Faried Wijaya, M.n. Sujdjoni, Pemasaran Prinsip dan Kasus Edisi 2,Jogjakarta: BPFE, 1996.
Kartajaya, Hermawan, Syari ah Marketing, Bandung: Mizan Pustaka, 2006.
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2000.
Kotler, Philip, A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jakarta:Salemba Empat, 2001
Kottler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan Jilid 2, Jakarta:Erlangga, 1998
Nitisemito, Alex S, Marketing, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981.
85
Pusat Pengkajian Hukum Islam Dan Masyarakat Madani, Kompilasi HukumEkonomi Syari ah, Jakarta: Edisi Revisi, 2009.
Stanto, J. William, Lamarto Y, Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1996
Syafe’i, Rahmat, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R &D, Bandung: Alfabeta,2008.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007.
Sumarwan, Ujang, Agus Djunaidi, dkk, Pemasaran Strategik Strategik UntukPertumbuhan Perusahaan Dalam Penciptaan Nilai bagi PemegangSaham, Jakarta: Inti Prima Promosindo, 2009 .
Tjiptono, Fandy, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Yogyakarta. Penerbit Andi,2002
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi Yogyakarta, edisi tiga, 2008.
Uyanto, S, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graham Ilmu,2006.
Wiyono, Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari ahBerdasarkan PSAK dan PASTI, Jakarta: Grasindo, 2005.
http//G:/Definisi Loyalitas Pelanggan Kumpulan Pemikiran Tentang Dunia Bisnis,Manajemen dan Enterpreneurship.htm
http//www.pustakaskripsi.com/pengaruh-penerapan-kinerja-bauran-pemasaran-terhadap-pembentukan-loyalitas-pelanggan-1789
http://ymanajemen.wordpress.com/2008/01/18/definisi-loyalitas-pelanggan, tgl 13Agustus 2010
86
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Cholifah
NIM : 062411013
Fakultas : Syari’ah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 25 juli 1987
Agama : Islam
Alamat : Desa Gempol Denok Rt. 03 Rw. 1 Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak 59573
Pendidikan :
- TK Setia Budi 1993
- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gempol Denok Lulus Tahun 1999
- Madrasah Tsanawiyah (MTs) Qodiriyah Lulus Tahun 2002
- Madrasah Aliyah (MA) Nurul Ulum Lulus Tahun 2005
- Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
Semarang, Desember 2010
Cholifah
87
BIODATA DIRI
Nama Lengkap : Cholifah
Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 25 Juli 1987
NIM : 062411013
Jurusan : Ekonomi Islam
Fakultas : Syari’ah
Nama Orang Tua
Bapak : Nurhasim
Ibu : Siti Mukaenah
Alamat : Desa Gempol Denok RT 03 RW I Kecamatan
Dempet, Kabupaten Demak 59573
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, Desember 2010
Cholifah
88
Lampiran 1
No. kode responden:
Kuesioner penelitian
Petunjuk pengisian:
Berikan tanda silang (x) pada salah satu kotak pilihan yang paling sesuai
dengan jawaban anda.
1. nama ……………………………………………………………………….
2. alamat……………………………………………………………………….
3. agama……………………………………………………………………….
4. jenis kelamin pria wanita
5. pekerjaan pelajar/mahasiswa
pegawai negeri
wiraswasta
pegawai swasta
lainnya……….
6. usia kurang dari 20 tahun
21-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
lebih dari 51
7. pendidikan SD
SLTP
SMA
Perguruan Tinggi
Petunjuk pengisian kuesioner:
Berilah tanda silang (x) pada salah satu kolom pada setiap pernyataan di
bawah ini yang paling sesuai dengan persepsi anda.
Keterangan:
a. SS = sangat setuju 5
b. S = setuju 4
c. KS = kurang setuju 3
89
d. TS = tidak setuju 2
e. STS = sangat tidak setuju 1
Pertanyaan untuk variabel Bauran Pemasaran
No Pernyataan SS S KS TS STS
Pertanyaan bagian produk
1 Anda mengharapkan kualitas produk yang
dikeluarkan oleh butik busana muslim bahannya
berkualitas
2 Anda mengharapkan model produk busana
muslim bermacam-macam dan menutup aurat
3 Anda mengharapkan produk busana muslim
mutu kualitasnya terjamin
4 Anda mengharapkan produk busana muslim
ketersediaan produknya banyak
5 Anda mengharapkan produk busana muslim
kemasannya menarik
6 Anda mengharapkan produk busana muslim
kemasan produknya rapi
Pertanyaan bagian harga
7 Anda mengharapkan harga busana muslim
murah
8 Anda mengharapkan harga busana muslim sama
seperti yang ada dipasar
9 Anda mengharapkan harga busana muslim ada
diskon karena anda menjadi pelanggan tetap
10 Anda mengharapkan harga busana muslim ada
diskon karena adanya potongan harga disetiap
pembelian
11 Anda mengharapkan harga busana muslim
menengah kebawah
90
12 Anda mengharapkan harga busana muslim tidak
terlalu mahal
Pertanyaan bagian lokasi atau tempat
13 Anda mengharapkan lingkungan toko busana
muslim bersih
14 Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim
mempunyai lahan parkir
15 Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim
dapat dijangkau kendaraan umum
16 Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim
strategis
17 Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim
sejuk
18 Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim
aman
Pertanyaan bagian promosi
19 Anda mengharapkan periklanan busana muslim
diiklankan semenarik mungkin
20 Anda mengharapkan periklanan busana muslim
diiklankan melalui spanduk
21 Anda mengharapkan periklanan busana muslim
dilakukan dengan pemberian kupon
22 Anda mengharapkan periklanan busana muslim
dilakukan dengan pemberian diskon
23 Anda mengharapkan periklanan busana muslim
dilakukan dengan pemberitahuan melalui media
televisi
24 Anda mengharapkan periklanan busana muslim
dilakukan dengan melalui pamflet
91
Pertanyaan untuk variabel loyalitas
No Pernyataan SS S KS TS STS
Pertanyaan bagian loyalitas
25 Anda loyal terhadap busana muslim dengan
terus menggunakan produknya
26 Anda melakukan pembelian ulang terhadap
produk busana muslim
27 Anda mau membeli produk yang lain ditempat
yang sama
28 Anda melakukan pembelian ulang di tempat ini
walaupun di tempat lain ada
29 Anda tidak akan terpengaruh dengan tempat-
tempat yang lain
30 Anda puas terhadap produk, harga, lokasi,
promosi yang telah ditawarkan di tempat ini
Kritik Dan Saran Untuk Butik Busana Muslim…………………………………………………………..………………………
…………………………………………………………………………………………………………..………………………
…………………………………………………………………………………………………………..………………………
…………………………………………………………………………………………………………..………………………
…………………………………………………………………………………………………………..………………………
………………………………………………Terimakasih Atas Kesediaan Dalam Mengisi Kuesioner Ini.
Semoga Allah Swt Membalas Kebaikan Anda. Amin.
92
Lampiran 2
Daftar Seluruh Jawaban Angket
Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Butik Busana MuslimDi Kota Semarang
93
94
95
LAMPIRAN 3
Tanggapan Responden terhadap masing-masing item pertanyaan
Anda mengharapkan kualitas produk yang dikeluarkan oleh butik busana muslim
bahannya berkualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 6 6.0 6.0 6.0
setuju 35 35.0 35.0 41.0
sangat setuju 59 59.0 59.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan model produk busana muslim bermacam-macam dan
menutup aurat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 5 5.0 5.0 5.0
setuju 45 45.0 45.0 50.0
sangat setuju 50 50.0 50.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan produk busana muslim mutu kualitasnya terjamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 2 2.0 2.0 2.0
setuju 53 53.0 53.0 55.0
sangat setuju 45 45.0 45.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
96
Anda mengharapkan produk busana muslim ketersediaan produknya banyak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
kurang setuju 9 9.0 9.0 16.0
setuju 45 45.0 45.0 61.0
sangat setuju 39 39.0 39.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan produk busana muslim kemasannya menarik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 11 11.0 11.0 11.0
setuju 52 52.0 52.0 63.0
sangat setuju 37 37.0 37.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan produk busana muslim kemasan produknya rapi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 12 12.0 12.0 12.0
setuju 50 50.0 50.0 62.0
sangat setuju 38 38.0 38.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
97
Anda mengharapkan harga produk busana muslim kemasan produknya murah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 5 5.0 5.0 5.0
setuju 41 41.0 41.0 46.0
sangat setuju 54 54.0 54.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan harga produk busana muslim sama seperti yang ada di pasar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 20 20.0 20.0 20.0
tidak setuju 15 15.0 15.0 35.0
kurang setuju 20 20.0 20.0 55.0
setuju 35 35.0 35.0 90.0
sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan harga produk busana muslim ada diskon karena anda menjadi
pelanggan tetap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 11 11.0 11.0 12.0
kurang setuju 21 21.0 21.0 33.0
Setuju 47 47.0 47.0 80.0
sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
98
Anda mengharapkan harga produk busana muslim ada diskon karena adanya
potongan harga di setiap pembelian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 17 17.0 17.0 17.0
setuju 59 59.0 59.0 76.0
sangat setuju 24 24.0 24.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan harga produk busana muslim menengah ke bawah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
kurang setuju 24 24.0 24.0 25.0
setuju 57 57.0 57.0 82.0
sangat setuju 18 18.0 18.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan harga busana muslim tidak terlalu mahal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 9 9.0 9.0 9.0
setuju 55 55.0 55.0 64.0
sangat setuju 36 36.0 36.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
99
Anda mengharapkan lingkungan toko busana muslim bersih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
setuju 47 47.0 47.0 47.0
sangat setuju 53 53.0 53.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim mempunyai lahan parkir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
setuju 43 43.0 43.0 43.0
sangat setuju 57 57.0 57.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim dapat dijangkau kendaraan umum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 8 8.0 8.0 8.0
setuju 63 63.0 63.0 71.0
sangat setuju 29 29.0 29.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim strategis
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 8 8.0 8.0 8.0
setuju 49 49.0 49.0 57.0
sangat setuju 43 43.0 43.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
100
Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim sejuk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
setuju 60 60.0 60.0 60.0
sangat setuju 40 40.0 40.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan lokasi toko busana muslim aman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
setuju 46 46.0 46.0 46.0
sangat setuju 54 54.0 54.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan periklanan busana muslim diiklankan semenaik mungkin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
kurang setuju 14 14.0 14.0 14.0
setuju 51 51.0 51.0 65.0
sangat setuju 35 35.0 35.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan periklanan busana muslim diiklankan melalui spanduk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 5 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 8 8.0 8.0 13.0
kurang setuju 22 22.0 22.0 35.0
setuju 50 50.0 50.0 85.0
sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
101
Anda mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan dengan pemberian kupon
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
tidak setuju 3 3.0 3.0 10.0
kurang setuju 26 26.0 26.0 36.0
setuju 38 38.0 38.0 74.0
sangat setuju 26 26.0 26.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan dengan pemberian
diskon
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0
kurang setuju 23 23.0 23.0 32.0
setuju 52 52.0 52.0 84.0
sangat setuju 16 16.0 16.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan dengan pemberitahuan
melalui media televisi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
tidak setuju 8 8.0 8.0 11.0
kurang setuju 19 19.0 19.0 30.0
setuju 49 49.0 49.0 79.0
sangat setuju 21 21.0 21.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
102
Anda mengharapkan periklanan busana muslim dilakukan melalui pamflet
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 6 6.0 6.0 10.0
kurang setuju 24 24.0 24.0 34.0
setuju 47 47.0 47.0 81.0
sangat setuju 19 19.0 19.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda akan tetap loyal terhadap busana muslim dengan terus menggunakan produknya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 5 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 2 2.0 2.0 7.0
kurang setuju 8 8.0 8.0 15.0
setuju 53 53.0 53.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda akan tetap melakukan pembelian ulang terhadap produk busana muslim
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
kurang setuju 18 18.0 18.0 21.0
setuju 48 48.0 48.0 69.0
sangat setuju 31 31.0 31.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
103
Anda akan membeli produk yang lain ditempat yang sama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
kurang setuju 29 29.0 29.0 37.0
setuju 44 44.0 44.0 81.0
sangat setuju 19 19.0 19.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda akan tetap melakukan pembelian ulang di tempat ini walaupun ditempat lain
ada
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0
kurang setuju 30 30.0 30.0 42.0
setuju 40 40.0 40.0 82.0
sangat setuju 18 18.0 18.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Anda tidak akan terpengaruh dengan tempat-tempat yang lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 10 10.0 10.0 10.0
tidak setuju 14 14.0 14.0 24.0
kurang setuju 40 40.0 40.0 64.0
setuju 26 26.0 26.0 90.0
sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
104
Anda puas terhadap produk, harga, lokasi, promosi yang telah ditawarkan di tempat ini
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 3 3.0 3.0 4.0
kurang setuju 32 32.0 32.0 36.0
setuju 54 54.0 54.0 90.0
sangat setuju 10 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
105
LAMPIRAN 4
Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
Uji Validitas Variabel Bauran Pemasaran
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 J_produk
Pearson Correlation 1 .200* -.148 -.009 -.046 -.070 .293**
Sig. (2-tailed) .046 .143 .927 .652 .491 .003
P1
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .200* 1 -.043 .194 .034 .034 .470**
Sig. (2-tailed) .046 .672 .053 .734 .740 .000
P2
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.148 -.043 1 .221* .111 .052 .370**
Sig. (2-tailed) .143 .672 .027 .270 .609 .000
P3
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.009 .194 .221* 1 .142 .086 .647**
Sig. (2-tailed) .927 .053 .027 .157 .396 .000
P4
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.046 .034 .111 .142 1 .361** .550**
Sig. (2-tailed) .652 .734 .270 .157 .000 .000
P5
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.070 .034 .052 .086 .361** 1 .505**
Sig. (2-tailed) .491 .740 .609 .396 .000 .000
P6
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .293** .470** .370** .647** .550** .505** 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000
J_produk
N 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
106
Correlations
P7 P8 P9 P10 P11 P12 J_harga
Pearson Correlation 1 .233* .068 .201* -.027 .186 .511**
Sig. (2-tailed) .019 .503 .045 .789 .063 .000
P7
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .233* 1 .016 .036 .159 .125 .710**
Sig. (2-tailed) .019 .871 .721 .113 .216 .000
P8
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .068 .016 1 .098 -.081 -.087 .391**
Sig. (2-tailed) .503 .871 .333 .424 .390 .000
P9
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .201* .036 .098 1 .083 .080 .419**
Sig. (2-tailed) .045 .721 .333 .411 .431 .000
P10
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.027 .159 -.081 .083 1 -.117 .329**
Sig. (2-tailed) .789 .113 .424 .411 .246 .001
P11
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .186 .125 -.087 .080 -.117 1 .335**
Sig. (2-tailed) .063 .216 .390 .431 .246 .001
P12
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .511** .710** .391** .419** .329** .335** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001
J_harga
N 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P13 P14 P15 P16 P17 P18
J_lokasi_
tempat
Pearson Correlation 1 -.008 .066 .111 -.090 .337** .435**P13
Sig. (2-tailed) .933 .516 .271 .373 .001 .000
107
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.008 1 -.140 .067 .132 .009 .313**
Sig. (2-tailed) .933 .163 .511 .191 .930 .001
P14
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .066 -.140 1 -.010 .021 .058 .295**
Sig. (2-tailed) .516 .163 .923 .832 .564 .003
P15
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .111 .067 -.010 1 .164 .132 .534**
Sig. (2-tailed) .271 .511 .923 .103 .190 .000
P16
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.090 .132 .021 .164 1 -.025 .359**
Sig. (2-tailed) .373 .191 .832 .103 .808 .000
P17
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .337** .009 .058 .132 -.025 1 .471**
Sig. (2-tailed) .001 .930 .564 .190 .808 .000
P18
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .435** .313** .295** .534** .359** .471** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .003 .000 .000 .000
J_lokasi_
tempat
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P19 P20 P21 P22 P23 P24 J_promosi
Pearson Correlation 1 .105 .064 .005 -.142 .017 .274**
Sig. (2-tailed) .300 .528 .964 .159 .868 .006
P19
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .105 1 .547** -.006 -.142 .237* .656**
Sig. (2-tailed) .300 .000 .952 .158 .018 .000
P20
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .064 .547** 1 .124 -.144 .331** .734**P21
Sig. (2-tailed) .528 .000 .219 .154 .001 .000
108
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .005 -.006 .124 1 .165 -.065 .403**
Sig. (2-tailed) .964 .952 .219 .101 .520 .000
P22
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.142 -.142 -.144 .165 1 -.188 .198*
Sig. (2-tailed) .159 .158 .154 .101 .062 .049
P23
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .017 .237* .331** -.065 -.188 1 .504**
Sig. (2-tailed) .868 .018 .001 .520 .062 .000
P24
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .274** .656** .734** .403** .198* .504** 1
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .049 .000
J_promosi
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Variabel Bauran Pemasaran
Case Processing Summary
N %
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.667 .619 7
109
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 47.63 13.367 .139 .903 .682
P2 47.71 12.592 .337 .899 .648
P3 47.73 13.128 .242 .876 .664
P4 48.00 10.869 .484 .950 .603
P5 47.90 12.071 .417 .914 .630
P6 47.90 12.253 .361 .917 .641
J_produk 26.09 3.658 .995 .989 .345
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.650 .597 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P7 42.41 17.941 .405 .707 .621
P8 43.90 13.586 .521 .912 .556
P9 43.16 17.813 .207 .833 .652
P10 42.83 18.284 .300 .705 .636
P11 42.98 18.767 .189 .739 .653
P12 42.63 18.842 .207 .706 .650
J_harga 23.49 5.444 .985 .970 .274
110
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.613 .560 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P13 48.54 6.857 .326 .344 .582
P14 48.50 7.242 .177 .288 .614
P15 48.86 7.152 .158 .288 .621
P16 48.72 6.325 .397 .423 .557
P17 48.67 7.092 .240 .287 .601
P18 48.53 6.757 .368 .351 .573
J_lokasi_te
mpat
26.60 2.182 .874 .766 .258
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.661 .598 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P19 41.38 26.804 .151 .940 .671
P20 41.97 22.292 .529 .972 .594
P21 41.86 20.889 .617 .976 .564
P22 41.84 25.449 .257 .961 .654
111
P23 41.82 27.200 .016 .970 .700
P24 41.88 24.006 .349 .971 .634
J_promosi 22.79 7.157 .998 .996 .318
Uji Validitas Variabel Loyalitas
Correlations
P25 P26 P27 P28 P29 P30 J_loyalitas
Pearson Correlation 1 .142 .076 .123 -.053 .363** .538**
Sig. (2-tailed) .158 .450 .223 .598 .000 .000
P25
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .142 1 .148 -.049 .073 .144 .357**
Sig. (2-tailed) .158 .143 .628 .472 .154 .000
P26
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .076 .148 1 -.017 .205* .015 .440**
Sig. (2-tailed) .450 .143 .863 .041 .882 .000
P27
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .123 -.049 -.017 1 .074 -.047 .358**
Sig. (2-tailed) .223 .628 .863 .466 .639 .000
P28
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.053 .073 .205* .074 1 .348** .581**
Sig. (2-tailed) .598 .472 .041 .466 .000 .000
P29
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .363** .144 .015 -.047 .348** 1 .545**
Sig. (2-tailed) .000 .154 .882 .639 .000 .000
P30
N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .538** .357** .440** .358** .581** .545** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
J_loyalitas
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
112
Uji Reabilitas Loyalitas
Case Processing Summary
N %
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Cases
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.669 .647 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P25 40.76 22.528 .398 .628 .634
P26 40.74 24.437 .269 .321 .662
P27 41.07 23.722 .318 .480 .653
P28 41.17 24.385 .210 .488 .672
P29 41.69 21.529 .433 .664 .622
P30 41.12 23.319 .461 .492 .633
J_loyalitas 22.31 7.267 .943 .896 .397
113
LAMPIRAN 5
Statistik deskriptif untuk 100 Responden Pada Pada Butik Busana Muslim
Di Kota Semarang
Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
pria 33 33.0 33.0 33.0
wanita 67 67.0 67.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Klasifikasi berdasarkan pekerjaanPekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
pelajar/mahasisa 40 40.0 40.0 40.0
pegawai negeri 13 13.0 13.0 53.0
Wiraswasta 21 21.0 21.0 74.0
pegawai swasta 19 19.0 19.0 93.0
Lainnya 7 7.0 7.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
114
Klasifikasi berdasarkan usiaUsia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
<20 tahun 24 24.0 24.0 24.0
21 - 30 tahun 33 33.0 33.0 57.0
31 - 40 tahun 23 23.0 23.0 80.0
41 - 50 tahun 16 16.0 16.0 96.0
> 50 tahun 4 4.0 4.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
115
Klasifikasi berdasarkan pendidikanPendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
SD 8 8.0 8.0 8.0
SLTP 16 16.0 16.0 24.0
SMA 46 46.0 46.0 70.0
Perguruan Tinggi 30 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
116
LAMPIRAN 6Output Regresi Linier Sederhana dari 100 responden
Uji Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada ButikBusana Muslim Di Kota Semarang
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Xa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .241a .058 .048 .42094 1.172
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1.067 1 1.067 6.023 .016a
Residual 17.365 98 .177
1
Total 18.432 99
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
117
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 1.295 1.001 1.293 .1991
X .600 .244 .241 2.454 .016 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.4171 3.9506 3.7501 .10383 100
Std. Predicted Value -3.207 1.931 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted
Value
.042 .142 .057 .018 100
Adjusted Predicted Value 3.4533 3.9732 3.7507 .10266 100
Residual -1.44078 .93519 .00000 .41881 100
Std. Residual -3.423 2.222 .000 .995 100
Stud. Residual -3.441 2.233 .000 1.003 100
Deleted Residual -1.45593 .94484 -.00065 .42554 100
Stud. Deleted Residual -3.651 2.280 -.003 1.016 100
Mahal. Distance .007 10.288 .990 1.573 100
Cook's Distance .000 .071 .008 .012 100
Centered Leverage Value .000 .104 .010 .016 100
a. Dependent Variable: Y
118
Uji Asumsi Klasik1. Multikolinearitas
Collinearity StatisticsModel Tolerance VIF
(Constant)1
X 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Y
2. Autokolerasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .241a .058 .048 .42094 1.172
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
3. Heterokedastisitas
119
4. Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Mean .0000000Normal Parametersa,,b
Std. Deviation .41881284
Absolute .067
Positive .034
Most Extreme Differences
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .674
Asymp. Sig. (2-tailed) .754
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
120
Top Related