Definisi
Terdapat beberapa pengertian mengenaithibbun nabawi yang telah didefinisikan oleh ulama di
antaranya:
1 Thibbun nabawi adalah segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah
yang Shahih yang berkaitan dengan kedokteran baik berupa pencegahan (penyakit) atau
pengobatan.
2 Thibbun nabawi adalah kumpulan apa shahih dari petunjuk Rasulullah Muhammad
dalam kedokteran yang yang beliau berobat dengannya atau untuk mengobati orang lain.
3 Definisi thibbun nabawi adalah (metode) pengobatan Rasulullah yang beliau
ucapkan, beliau tetapkan (akui), beliau amalkan, merupakan pengobatan yang pasti
(bukan sangkaan), bisa mengobati penyakit jasad, ruh dan indera.
4 Thibbun Nabawi adalah metode pengobatan yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad
Saw. kepada orang yang mengalami sakit tentang apa yang beliau ketahui berdasarkan
wahyu. (Aiman bin ‘Abdul Fattah, 2005 : 102)
Dasar Hukumnya
Berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seseorang tidak boleh bersandar semata
dengan pengobatan tertentu. Dan tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan
sakitnya, tapi kepada Dzat yang memberikan penyakit dan menurunkan obatnya sekaligus,
yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim tentang Tuhannya:
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (Asy-Syu’ara`: 80)
Metode pengobatan ini sangat meyakinkan untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan
pengobatan lain lebih banyak merupakan hipotesis (dugaan) karena para dokter merupakan
manusia biasa, sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah seorang
Nabi sekaligus Rasul dimana segala sesuatu yang beliau katakan dan lakukan mutlak
kebenarannya.
Pernyataan tersebut berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
�وح�ى ي و�حي� ال� إ ه�و� ن إ ه�و�ى ال ع�ن �نط ق� ي و�م�ا
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”(qs. AL-Najm: 3-
4)
Pengobatan ini bersandar kuat kepada akidah Islamiyah yang menyatakan bahwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala adalah pemilik alam semesta ini. Kesembuhan terletak di tangan Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Dia yang memberikan kesembuhan kepada manusia. Seperti Firman-
Nya Subhanahu wa Ta'ala,
ف ين �ش ي ف�ه�و� م�ر ضت� ذ�ا إ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”(QS. Al-Syu’aro’: 80)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
ف�اء$ ش �ه� ل ل� ز� ن� أ ال� إ د�اء$ �ه� الل ل� ز� ن
� أ م�ا
“Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah ada obatnya yang juga diturunkan-Nya.” (HR.
Al-Bukhari)
Pernyataan ini merupakan penegasan tentang hakikat dan akidah yang seyogyanya tidak
hilang dari hati setiap muslim.
Klasifikasi
Klasifikasi Athibbun Nabawi terbagi atas dua :
1. preventif (Pencegahan)
adalah Klasifikasi tradisi yang berhubungan dengan pengobatan yang tergantung pada kondisi
ilmu pengetahuan serta perubahannya mengikuti ruang dan waktu. Jalaluddin al Suyuti
menulis sebuah buku tentang thibbun nabawi dan membagian pengobatan menjadi 3 jenis:
tradisional, spiritual dan pencegahan. Kebanyakan thibbun nabawi merupakan pencegahan.
Konsepnya tergolong ilmu pengetahuan yang sangat maju pada masa hidup Rasulullah serta
diyakini merupakan ilham yang turun langsung dari Allah.
Athibbun Nabawi Spiritual: Penelitian thibbun nabawi menyatakan bahwa ada aspek-aspek
spiritual dari penyembuhan dan pemulihan. Doa, pembacaan Al Qur’an, dan mengingat Allah
sebagai satu-satunya sesembahan. Penyakit psikosomatik dapat merespon pendekatan
spiritual. Penggunaanruqyat (surat al fatiha, al mu’awadhatain) jatuh di antara proses
penyembuhan fisik dan spiritual. Bagian penyembuhan dari ruqyat bisa difahami dalam istilah
modern : bahwa jiwa mampu mengendalikan mekanisme kekebalan tubuh yang mencegah
penyakit.
2. Kuratif (Penyembuhan)
adalah: Ibnul Qayim al Jauziyah menyebutkan banyak penyakit yang tindakan medisnya
direkomendasikan dari thibbun nabawi. Penyakit-penyakit oleh thibbun nabawi dapat diobati
dengan pengobatan alami: demam, dropsy, luka, tekanan darah tinggi, iritasi kulit, selaput
dada sakit kepala dan hemikrania, sidau and shaqiiqat; radang tenggorakan, pembesaran
jantung, keracunan makanan, dan lain-lain.
Perawatan medis yang disebutkan adalah madu, al 'asal; air dingin untuk demam, al mau
albarid;diet, ghadha; susu, al laban; susu unta, urine unta. Biji gelap, al habba al sauda, yang
dijelaskan khususnya. Perawatan bedah yang disebutkan adalah: Bekam, al hijaam;
kauterisasi, al kayy;veneseksi dengan kauterisasi qatiu al uruuq wa al kayy.
[riniakhwatmuslim.blogspot.com]
Jenis Obat Dalam thibbun nabawi
Ruqyah
Ruqyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang
sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, sihir, racun, rasa sakit, sedih, gila,
kerasukan, gangguan jin, dan lainnya. Dari Aisyah radiallahu ‘anhaa berkata;
“ “Bahawasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam apabila sakit baginda membaca
sendiri Al-Muawwizat, kemudian meniup padanya. Dan apabila rasa sakitnya bertambah aku
yang membacanya kemudian aku usapkan ke tangannya mengharap keberkahan dari surah-
surah tersebut.”(HR. Al-Bukhari) ”
Bekam
Bekam adalah mengeluarkan darah kotor dari tubuh dengan cara menyedot pada sayatan
ringan di kulit tubuh.
“ "Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yakni minum madu, sayatan alat Bekam, dan kay
(sundutan) dengan api, sesungguhnya aku melarang umatku dari kay."(HR. Bukhari) ”
Mengkonsumsi Habbatus Sauda
Manfaat mengkonsumsi habbatus Sauda’ (Jintan hitam/Syuwainiz) menurut hadits nabi:
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“ “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-
sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”.(HR.Bukhari) ”
Mengkonsumsi madu
“ “Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat
kesembuhan bagi manusia.”(QS. An-Nahl: 69) ”
Menggunakan Minyak Zaitun
“ “Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun
dibuat dari pohon yang penuh berkah.”(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). ”
Mempergunakan Siwak (Miswak)
Bersiwak adalah menyikat gigi dengan Miswak, yakni sejenis ranting pohon yang lunak dan
tidak melukai gigi dan memiliki kandungan getah yang tidak lengket dan berfungsi seperti
pasta gigi.
“ “Jika tidak memberatkan umatku, (pasti) akan aku perintahkan mereka (mempergunakan)
siwak pada setiap kali berwudhu.”HR. al-Bukhari
Pengelompokan thibbun nabawi
Pengelompokan thibbun nabawi dapat berubah dari kondisi ilmu pengetahuan yang semakin
membuka pengetahuan terhadap banyak penyakit yang kita anggap baru. Namun secara garis
besarnya, Jalaluddin al Suyuti mengatakan dalam sebuah bukunya tentang pengobatan
thibbun nabawi, membagi pengobatan thibbun nabawi menjadi tiga kelompok yaitu
Pencegahan, Spiritual, dan Pengobatan. thibbun nabawi lebih banyak menguraikan tentang
pencegahan, namun tetap mengutamakan spiritual dan penyembuhan.
1. thibbun nabawi Pencegahan
Al Suyuti (1994) menerangkan langkah medis pencegahan atau preventif dengan hal yang
alami seperti makanan dan olahraga. Dalam hadits juga ada yang menguraikan tentang
pencegahan seperti karantina untuk penderita wabah, hijr, sihhi, melarang buang air kecil di
air yang tenang atau tidak mengalir, penggunaan sikat gigi, miswak, perlindungan rumah
terutama pada malam hari dari bahaya kebakaran dan pes, meninggalkan suatu wilayah
karena keadaan iklim dan airnya, pernikahan, kesehatan mental, kesehatan seksual, diet yang
sehat untuk mencegah kegemukan, menjaga kebersihan, menghindari najis.
2. thibbun nabawi SpiritualPenelitain tentang thibbun nabawi menjelaskan bahwa ada
banyak aspek spiritual dari penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Hal spiritual yang
terutama adalah Do’a, membaca dan mendalami AlQur’an, selalu mengingat Allah sebagai
satu satubya sesembahan. Penyakit seperti psikosomatik dapat di sembuhkan dengan spiritual
karena penderita psikosomatik dapat merespon dengan pendekatan spiritual. Ruqyah
merupakan pengobatan dengan proses penyembuhan spiritual dan fisik, ruqyah (alfatihah dan
almuawidzatain) merupakan penyembuhan yang di di fahami oleh istilah modern bahwa jiwa
mampu untuk mengontrol atau mengendalikan mekanisme kekebalan tubuh yang berfungsi
untuk mencegah penyakit.
3. thibbun nabawi Penyembuhan
Dalam bukunya, Ibnu Qayim al Jauziyah menyebutkan banyak penyakit yang
penyembuhannya atau tindakan medisnya direkomendasikan dari thibbun nabawi. Penyakit
penyakit dapat diobati dengan thibbun nabawi dengan beberapa istilah dari thibbun nabawi,
radang tenggorokan = adhrat, sakit kepala = sidau, tekanan darah tinggi = tabau, pergeseran
bowl = istitlaq al batan, sciatica = irq al nisa, epilepsi = sar’a, demam = humma, luka = jarh,
iritasi kulit = hakk al jism, pengaruh sihir = sihr, dropsy= istisqa, hemikraina = shaqiiqat,
calalepsy = khudran al kulli, keracunan makanan = sum, ophthalmia = al ramad,pembesaran
jantung = al maf’uud,iritasi = bathrat, erupsi kulit = awraam, pleurisy/ radang selaput dara =
dhaat al janb.
Ibnu Qayim al Jauziyah juga menyebutkan penyakit penyakit lain sperti kutu kepala, pes,
penyakit mata, leprosy, demem, penyakit lambung, gigitan ular, diare, tenggorokan dan tonsil,
sakit kepala, hidung berdarah, gigitan kalajengking, keracunan makanan, pening, dropsy,
batuk, gigi, keseleo, mata merah, rabies, patah tulang.
Perawatan atau pengobatan yang di jelaskan antara lain adalah madu = al’asal,susu unta,jintan
hitam = habbatussauda, susu = al laban,air dingin untuk demam = al ma’u al barid,diet =
ghadha,
Untuk perawatan bedah di jelaskan seperti veneseksi dengan kauterisasi = qatiu al uruuq wa
al kayy. Bekam = al hijam, kauterisasi = al kayy.\
Ada berbagai cara dan jenis pengobatan ala Nabi (Thibbun Nabawi), diantaranya sebagai
berikut :
1. Pengobatan dengan Madu
Tentang madu, Allah telah berfirman didalam al-Qur'an :
�اس لن ل ف�اء� ش ه ف ي �ه� و�ان ل� أ �ل ف� ت م�خ اب� ر� ش� ه�ا �ط�ون ب م ن ج� �خر� ي
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An-Nahl : 69)"
2. Pengobatan dengan Jinten Hitam (Habbatus Sauda')
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
: : . م�وت� ال ق�ال� ؟ ام� الس� و�م�ا ق�لت� ام الس� م ن� � ال إ د�اء; �ل> ك م ن ف�اء� ش ود�اء� الس� �ة� ب ح� ال ه�ذ ه ن� إ
"Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari
penyakit as-samu”. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu 'anha) bertanya: “Apakah as-samu itu?”
Beliau menjawab: “Kematian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Pengobatan dengan Bekam (Al-Hijamah)
Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan:
ه ب �ت �ان ك ق�ة; ق ي ش� م ن ه س أ ر� ف ي م�حر م� و�ه�و� �ج�م� ت اح �م� ل و�س� ه �ي ع�ل الله� ص�لى� الله ول� س� ر� ن�
� أ
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya
dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian
kepalanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
: �ي> ك ال ع�ن ي م�ت� أ ه�ى ن
� و�أ �ار;، ن �ة �ي و�ك ،; م حج�م ط�ة ر و�ش� ، ع�س�ل; �ة ب ر ش� �ث; �ال ث ف ي ف�اء� الش>
"Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam
dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay.”6 (HR. Al-Bukhari )
4. Pengobatan Ruqyah (Menggunakan Ayat Suci Al-Qur'an)
Dalam hal ini, Allah SWT telah berfirman didalam al-Qur;an :
ف�اء� و�ش ه�د$ى �وا آم�ن ن� �ذ ي ل ل ه�و� ق�ل Rي ب و�ع�ر� Rي عج�م� ء�أ �ه� �ات آي ف�ص>ل�ت � �وال ل �وا �ق�ال ل Uا عج�م ي
� أ $ا آن ق�ر �اه� ن ع�ل ج� �و و�ل
“Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur`an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah
mereka mengatakan: ‘Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?’ Apakah (patut Al-Qur`an)
dalam bahasa asing, sedangkan (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: ‘Al-Qur`an itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang yang beriman’.” (QS. Fushshilat: 44)
ن� ي م�ؤم ن ل ل حم�ة� و�ر� ف�اء� ش ه�و� م�ا آن ق�ر ال م ن� ل� �ز> �ن و�ن
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an apa yang merupakan syifa` dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.” (QS. Al-Isra`: 82)
Selain diatas, ada juga pengobatan dengan susu, dan berbagai obat-obatan herbal lainn